PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE, ASIMETRI INFORMASI, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING ARTIKEL ILMIAH

  PENGARUH

INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE, ASIMETRI

  

EQUITY CAPITAL DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL

SEBAGAI VARIABEL MODERATING

ARTIKEL ILMIAH

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu

  Jurusan Akuntansi

  

Oleh:

DEVITA HENDINI PUTRI

2014310794

  

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

2018

  PENGARUH

INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE, ASIMETRI

  

EQUITY CAPITAL DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL

SEBAGAI VARIABEL MODERATING

ARTIKEL ILMIAH

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu

  Jurusan Akuntansi

  

Oleh:

DEVITA HENDINI PUTRI

2014310794

  

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

2018

  

PENGESAHAN SKRIPSI

  N a m a : Devita Hendini Putri Tempat, Tanggal Lahir : Malang, 7 Desember 1995 N.I.M : 2014310794 Jurusan : Akuntansi Program Pendidikan : Sarjana Konsentrasi : Akuntansi Keuangan Judul : Pengaruh Intellectual Capital Disclosure, Asimetri Informasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Cost of Equity Capital dengan

  Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Moderating

  Disetujui dan diterima baik oleh :

  Dosen Pembimbing, Tanggal :

  (

Nur’aini Rokhmania, SE.,Ak., M.Ak)

  PENGARUH

INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE, ASIMETRI INFORMASI

  

DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL

DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI

  

VARIABEL MODERATING

Devita Hendini Putri

STIE Perbanas Surabaya

  Email:

  

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine influence of intellectual capital disclosure,

information asymmetry and firm size on cost of equity capital with managerial ownership as

moderating variable. Samples from this study a total of 47 companies listed in the Indeks

LQ45 in Indonesia Stock Exchange during the period February 2014 - January 2017. The

year of study is 2013-2016. This study used a descriptive statistical analysis, ordinary least

square, and moderated regression analysis as a result of data analysis techniques. The

results of this study found that intellectual capital disclosure effect on the cost of equity

capital. Components of intellectual capital disclosure such as human capital, structural

capital and relational capital was significantly affect the cost of equity. But, information

asymmetry and firm size does not significantly affect the cost of equity and managerial

ownership as moderating variable in relation between intellectual capital disclosure,

information asymmetry, firm size on cost of equity capital was not significant.

  

Keyword : Intellectual Capital Disclosure, Information Asymmetry, Firm Size, Managerial

Ownership, Cost of Equity Capital

  

PENDAHULUAN ini semakin besar cost of capital yang

  dikeluarkan oleh perusahaan maka Laporan keuangan perusahaan terdapat resiko yang besar dalam merupakan media penyalur informasi yang berinvestasi, karena aktivitas perusahaan bermanfaat bagi perusahaan dan akan semakin rendah dalam melakukan

  stakeholder yaitu terkait dengan informasi

  penawaran umum saham dan pencarian posisi keuangan, kinerja dan arus kas. sumber dana. Fluktuasi yang cenderung

  Dalam laporan keuangan, modal semakin tinggi yang berarti perusahaan perusahaan disajikan pada sisi pasiva dapat menurunkan nilai di mata para dimana terdapat informasi perusahaan investor karena cost of equity capital mendapatkan sumber dana. Dana yang merupakan konsep yang penting dalam diperoleh perusahaan umumnya dari manajemen keuangan untuk menentukan modal sendiri dan dari luar perusahaan apakah suatu aktivitas investasi (modal asing). Upaya perusahaan untuk perusahaan layak atau tidak. menghimpun dana sebagai modal

  Hal ini dapat disebabkan beberapa operasional perlu dilakukan secara cermat, faktor salah satunya oleh intellectual hal ini bertujuan untuk meminimalkan

  capital disclosure, karena laporan ini tidak besarnya cost of capital perusahaan.

  diwajibkan tetapi pengungkapan modal Dilihat dari perekonomian Indonesia saat intelektual ini diperlukan dalam rangka memberikan penyajian yang wajar dan relevan sehingga tidak menimbulkan asimetri informasi antara pembuat dan pengguna laporan. Hal ini sesuai dengan

  signaling theory dan resource based theory yang menjelaskan beberapa alasan

  capital

  menunjukan pendekatan yang dapat digunakan sebagai ukuran suatu aset tidak berwujud dan mendiskripkan hasil dari pengetahuan suatu perusahaan berdasarkan aktivitas. Intellectual capital disclosure

  Intellectual Capital Disclosure Intellectual capital disclosure

  Penelitian ini menggunakan kepemilikan manajerial sebagai variabel moderating, yaitu merupakan variabel yang dapat mempengaruhi hubungan antara intellectual capital disclosure, asimetri informasi dan ukuran perusahaan terhadap cost of equity capital. Perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai pemegang saham mayoritas dapat menurunkan cost of equity capital. Kepemilikan manajerial dapat diartikan sebagai pemegang saham yang berpengaruh dan memiliki kebijakan dalam pengambilan keputusan. dan menggunakan sampel perusahaan yang tercatat di Indeks LQ 45 yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 1 Februari 2014 - 1 Januari 2017. Salah satu alasan peneliti menggunakan perusahaan Indeks LQ45 adalah perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 merupakan perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat kapitalisasi yang signifikan. Kapitalisasi yang tinggi berdasarkan pengeluaran biaya dapat diindikasikan bahwa sebuah perusahaan mengeluarkan biaya untuk mendapatkan masa manfaat, kualitas, dan kapasitas sebuah aset dimasa depan Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti mengambil judul pengaruh intellectual capital disclosure, asimetri informasi dan ukuran perusahaan terhadap cost of equity capital dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel moderating.

  perusahaan maka akan menurunkan cost of equity capital perusahaan tersebut.

  capital , yaitu semakin besar ukuran

  . Ukuran perusahaan dapat mempengaruhi investor dalam menentukan tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan, karena ukuran perusahaan merupakan ukuran ketersedian informasi. Penelitian Lisa dan Yasser (2015) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap cost of equity

  informasi merupakan suatu kondisi dimana satu pihak memiliki informasi lebih banyak dibandingkan pihak lainnya. Ratri dan Ahmad (2015) menyatakan bahwa asimetri informasi dan kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap cost of equity capital, sedangkan dalam penelitian Rini dan Nita (2016) menyatakan bahwa asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap cost of equity

  perusahaan melakukan dorongan untuk memberikan asimetri informasi ke pihak eksternal sehingga perusahaan akan medapatkan keunggulan kompetitif apabila suatu perusahaan memiliki sumber daya yang unggul seperti intellectual capital. Hal tesebut dapat dikarenakan kondisi

  equity capital suatu perusahaan. Asimetri

  Asimetri informasi dan ukuran perusahaan dapat mempengaruhi cost of

  cost of equity capital.

  salah satu cara untuk mengevaluasi jumlah keuntungan dan biaya suatu perusahaan. Boujelbene dan Affes (2013) di dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh masing-masing komponen intellectual capital terhadap

  capital akan semakin tinggi. Menurut Li et al. (2012) pengungkapan modal intelektual

  yang belum sepenuhnya diatur sehingga pengungkapan informasi terkait modal intelektual masih minim dan bersifat sukarela sehingga jika semakin rendah pengungkapan tersebut maka cost of equity

  intellectual capital disclosure di Indonesia

RERANGKA TEORITIS YANG DIPAKAI DAN HIPOTESIS

  semakin berperan penting sebagai informasi strategis perusahaan.

  intellectual property dan infrastructure asset (Joko dan Mari, 2010). Intellectual property adalah suatu elemen yang

  Asimetri Informasi

  .

  pengetahuan pasar, hubungan dengan konsumen, pemasok, dan pemerintah, serta jaringan industri perusahaan (Mangena et al., 2010). Hubungan yang terjalin antara perusahaan dengan pihak eksternal merupakan bagian yang mendukung kelancaran kegiatan usaha serta akan dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan tersebut.

  Relational capital juga mencakup

  hubungan yang dimiliki oleh perusahaan dengan para mitranya, seperti pemasok berkualitas, pelanggan yang loyal, atau dari hubungan perusahaan dengan pemerintah maupun masyarakat sekitar.

  Relational Capital Relational capital merupakan

  perusahaan.

  infrastructure asset merupakan elemen intellectual capital yang dapat diciptakan

  dilindungi oleh hukum, seperti paten, hak cipta, dan merek dagang, sedangkan

  kemampuan perusahaan dalam memenuhi rutinitas dan struktur perusahaan yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja secara optimal misalnya: inovasi, teknologi, filosofi manajemen, fleksibilitas organisasi dan semua bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan. Structural capital terdiri dari dua elemen penting yaitu

  Menurut Widjarnako dalam Ahmadi (2012) terdapat lima alasan perusahaan- perusahaan melaporkan intellectual capital adalah: (1) Pelaporan intellectual capital dapat membantu organisasi merumuskan strategi bisnis. Dengan mengidentifikasi dan mengembangkan intellectual capital suatu organisasi untuk mendapatkan

  Structural Capital Structural capital adalah

  sulit untuk diukur. Human capital juga merupakan sumber pengetahuan yang berguna, keterampilan dan kompetensi dalam suatu perusahaan. Human capital mencerminkan kemampuan perusahaan secara kolektif untuk menghasilkan solusi yang terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh setiap orang yang ada dalam suatu perusahaan. Human capital meningkatkan jika perusahaan mampu menggunakan pengetahuan yang dimiliki karyawannya dan salah satu sumber daya penting bagi perusahaan yang mencakup tentang pelatihan, pengalaman, keahlian, serta pemahaman dari manajer maupun karyawan di dalam suatu perusahaan.

  human capital merupakan komponen yang

  Salah satu sumber dari human capital yaitu: innovation dan improvement, tetapi

  Human Capital Human capital merupakan bagian paling penting dari intellectual capital.

  intellectual property yang dimiliki oleh perusahaan.

  dengan rencana intensif dan kompensasi perusahaan. (5) dapat mengkomunikasikan pada para stakeholder eksternal tentang

  capital nonfinancial dapat dihubungkan

  pengembangan indikator-indikator kunci prestasi perusahaan yang akan membantu mengevaluasi hasil-hasil pencapaian strategi. (3) Pelaporan intellectual capital dapat membantu dalam mengevaluasi merger dan akuisisi perusahaan, khususnya untuk menentukan harga yang dibayar oleh perusahaan yang melakukan akuisisi. (4) Menggunakan pelaporan intellectual

  competitive advantage . (2) Pelaporan intellectual capital dapat membawa pada

  Asimetri informasi merupakan suatu kondisi dimana satu pihak memiliki informasi lebih banyak dibandingkan pihak lainnya Menurut Scott (2012) terdapat dua jenis asimetri informasi yaitu: (1) Adverse selection, yaitu jenis asimetri informasi karena satu atau lebih kelompok dalam transaksi bisnis atau transaksi yang berpotensi memiliki kelebihan informasi yang menguntungkan dibandingkan dengan kelompok lain. (2) Moral hazard, yaitu jenis informasi asimetri yang terjadi karena salah satu atau lebih kelompok dalam transaksi bisnis atau transaksi yang potensial dapat memantau sejauh mana tindakannya dalam pemenuhan transaksi tersebut tetapi kelompok lain tidak bisa. Masalah ini muncul karena adanya pemisahan kepemilikan dan pengendalian yang menjadi karakteristik dari sebagian besar bentuk perusahaan. Asimetri informasi merupakan konflik yang sering terjadi antara principal dan agent karena terdapat pemisahan kepemilikan yang didukung dengan teori keagenan yaitu agen memiliki akses informasi langsung terhadap informasi perusahaan dan agen dapat menutupi informasi dari prinsipal untuk keuntungan pribadi.

  Ukuran Perusahaan

  Ukuran perusahaan merupakan suatu skala yang dapat diklasifikasikan sebagai ukuran besar kecil perusahaan. Ukuran perusahaan dapat diukur dengan log natural total aktiva. Ukuran perusahaan merupakan variabel yang dipertimbangkan dalam banyak penelitian keuangan. Hal ini disebabkan dugaan banyaknya keputusan atau hasil keungan dipengaruhi oleh ukuran perusahaan. Nilai total asset biasanya sangat besar apabila dibandingkan dengan variabel lainnya, maka variabel ukuran perusahaan diperhalus dengan menggunakan Log Natural (LN) total asset agar mengurangi peluang terjadinya heteroskedastisitas.

  Kepemilikan Manajerial

  Kepemilikan manajerial adalah keadaan dimana seorang manajer memiliki saham perusahaan atau dengan kata lain manajer tersebut sekaligus sebagai pemegang saham perusahaan. Kebijakan seorang manajer yang memiliki saham di dalam perusahaan akan berbeda dengan manajer yang murni sebagai manajer. Dengan kepemilikan manajerial, seorang manajer yang sekaligus pemegang saham tidak ingin perusahaan mengalami kebangkrutan karena dapat menghilangkan insentif serta pemegang saham akan kehilangan return dana yang diinvestasikan.

  Semakin tinggi kepemilikan manajerial yang dimiliki dalam suatu perusahaan maka pihak manajemen akan lebih memperbaiki kinerja dalam perusahaan tersebut dalam hal ini akan berdampak baik kepada perusahaan serta membantu penyatuan kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Selain itu manajemen juga ikut menanggung dampak langsung dari keputusan uang telah diambil. Kepemilikan manajerial diukur dengan jumlah saham yang dimiliki manajemen dibagi dengan jumlah saham beredar.

  Cost of Equity Capital

  Biaya ekuitas (cost of equity) merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan berupa tingkat pengembalian yang diharapkan (rate of return) oleh investor atas investasi modal yang diberikan kepada perusahaan (Botosan 2006). Brigham dan Houston (2011:12) menyatakan bahwa ekuitas yang diperoleh dengan menerbitkan saham memiliki biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekuitas yang diperoleh dari laba ditahan. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan lebih baik membiayai proses operasional perusahaan mengunakan dana internal (laba ditahan) daripada dana eksternal (penerbitan saham baru).

  Terdapat beberapa kecenderungan perusahaan ingin memaksimumkan nilai untuk pemegang saham. Jika terdapat prospek perusahaan yang bagus maka manajemen akan menggunakan laba ditahan agar kondisi tersebut dinikmati oleh pemegang saham saat ini, sedangkan prospek perusahaan kurang bagus maka perusahaan cenderung menerbitkan saham baru untuk memperoleh dana. Dalam penelitian cost of equity capital diukur melalui laba ditahan.

  Hubungan Intellectual Capital Disclosure Terhadap Cost of Equity

  daya yang bagi perusahaan yang mencakup tentang pelatihan, pengalaman, keahlian, serta pemahaman dari manajer maupun karyawan di dalam suatu perusahaan. Semakin baik kinerja human

  Structural capital memiliki peran penting

  perusahaan untuk mendukung usaha karyawan agar dapat menghasilkan kinerja yang produktif, efektif dan inovatif.

  capital yang merupakan kemampuan

  Elemen yang kedua adalah structural

  Hubungan Strutural Capital Terhadap Cost of Equity Capital

  capital .

  Selain itu, manajemen yang baik dapat mengurangi biaya ekuitas karena dengan mendapatkan laba tinggi, perusahaan dapat mengembalikan dana yang diinvestasikan investor dengan menggunakan laba ditahan tanpa harus menjual saham baru yang harus mengeluarkan biaya lagi untuk menerbitkan. H2a : Human capital berpengaruh signifikan terhadap cost of equity

  Investor lebih percaya terhadap perusahaan yang memiliki human capital berkualitas baik karena dapat menghasilkan return yang mereka harapkan (Mangena et al. 2010).

  capital yang dimiliki perusahaan tersebut dapat menurunkan cost of equity capital.

  capital yang merupakan salah satu sumber

  Capital

  Elemen pertama adalah Human

  Hubungan Human Capital Terhadap Cost of Equity Capital

  cost of equity capital .

  H1 : Intellectual capital disclosure berpengaruh signifikan terhadap

  cost of equity capital yang dikeluarkan perusahaan rendah.

  Dapat diasumsikan bahwa semakin tinggi intellecual capital disclosure yang perusahaan dilakukan, maka akan berpengaruh terhadap cost of equity capital yang semakin rendah. Investor cenderung melihat cost of equity capital perusahaan yang rendah, karena perusahaan yang memiliki tingkat resiko yang rendah dapat mengakibatkan tingkat return rendah serta

  sehingga resiko yang ditanggung investor semakin rendah.

  equity capital yang ditanggung perusahaan

  Permintaan atas pengungkapan informasi semakin tinggi karena terdapat informasi asimetris dan konflik keagenan antara perusahaan dan investor luar. Salah satu cara untuk mengurangi asimetri informasi adalah pengungkapan. Hal ini meminimalisir masalah yang ditimbulkan asimetri informasi dan memberikan manfaat bagi perusahaan baik dalam aktivitas internal maupun eksternal perusahaan. Li et al. (2010) menyatakan asimetri informasi yang kecil akan meningkatkan likuiditas pasar sehingga dapat menurunkan tingkat pengembalian yang diharapkan investor. Penurunan tingat pengembalian yang diharapkan investor berarti akan menurunkan cost of

  sebagai penunjang kelancaran aktivitas/produktivitas perusahaan. Salah satu tolak ukur produktivitas adalah perusahaan diindikasikan bahwa mampu menghasilkan laba bagi perusahaan. Laba yang tinggi dapat membantu perusahaan lebih menggunakan dana internal daripada dana eksternal sebagai sumber dana untuk membiayai seluruh kegiatan operasional perusahaan. Selain itu, laba ditahan yang dimiliki perusahaan dapat digunakan untuk mengembalikan dana yang sudah diinvestasikan investor tanpa harus menjual saham yang baru dan mengharuskan perusahaan untuk mengeluarkan biaya penerbitan saham. H2b: Structural capital berpengaruh signifikan terhadap cost of equity

  capital .

  Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Cost of Equity Capital

  Hubungan Kepemilikan Manajerial sebagai variabel moderasi antara Intellectual Capital Disclosure dan Cost of Equity Capital

  capital .

  memiliki skala besar akan lebih mudah memperoleh pinjaman dibandingkan dengan perusahaan kecil. H4 : Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap cost of equity

  equity capital , ketika perusahaan yang

  perusahaan maka akan semakin tinggi biaya ekuitasnya. Hal ini dapat terjadi karena ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap cost of

  equity) yang menunjukkan semakin besar

  Purwaningtias dan Surifah (2015) menunjukkan di dalam penelitiannya bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap biaya ekuitas (cost of

  capital .

  Hubungan Realtional Capital Terhadap Cost of Equity Capital

  asimetri informasi yang tinggi, investor akan mengestimasi risiko yang tinggi dan pada akhirnya cost of equity capital yang ditanggung perusahaan akan tinggi, karena tingkat risiko berbanding lurus dengan tingkat pengembalian yang diharapkan investor. H3 : Asimetri informasi berpengaruh signifikan terhadap cost of equity

  capital. Ketika perusahaan dengan

  Asimetri informasi merupakan ketimpangan informasi antara manajer dan pemegang saham atau stakeholder, dimana manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang dibanding pemegang saham. Ketika timbul asimetri informasi, keputusan pengungkapan yang dibuat oleh manajer dapat mempengaruhi harga saham sebab asimetri informasi antara investor yang lebih terinformasi dan investor yang kurang terinformasi menimbulkan biaya transaksi dan mengurangi likuiditas yang diharapkan dalam pasar untuk saham perusahaan. Penelitian mengenai pengaruh asimetri informasi terhadap cost of equity

  Hubungan Asimetri Informasi dengan Cost of Equity Capital

  capital .

  merupakan hubungan yang terjalin antara perusahaan dengan pihak eksternal sebagai bagian yang mendukung kelancaran kegiatan usaha dan dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan (Sawarjuwono 2003). Laporan tahunan menyediakan informasi mengenai hubungan yang terjalin antara perusahaan dan para mitranya. Penyampaian informasi kepada pengguna laporan disajikan oleh perusahaan sebagai feedback perusahaan yang didukung oleh berbagai pihak sehingga menciptakan hubungan yang saling menguntungkan. Hal tersebut dapat menguntungkan perusahaan karena sumber dana yang didapat dari internal sudah menutupi biaya operasional perusahaan tanpa harus mengeluarkan biaya penerbitan saham untuk mendapatkan dana dari investor lagi. H2c : Relational capital berpengaruh signifikan terhadap cost of equity

  relational capital. Relational capital

  Elemen yang ketiga adalah

  Kepemilikan manajerial sebagai pemegang saham mayoritas dapat memudahkan manajemen untuk mengungkapkan informasi perusahaan, sehingga manajer dapat merasakan manfaat dan keuntungan atau kerugian dari pengambilan keputusan. Semakin besar persentasi kepemilikan manajerial dalam suatu perusahaan maka manajemen akan semakin meningkatkan kinerjanya yang berdampak pada penilaian investor pada perusahaan tersebut. Salah satu cara untuk memberikan sinyal positif kepada manajemen merasa memiliki perusahaan investor adalah dengan mengungkapkan dan dapat menyetarakan antara modal intelektual perusahaan. Semakin kepentingan manajemen dan kepentingan tinggi pengungkapan sukarela perusahaan pemegang saham. maka risiko yang ditanggung oleh investor akan semakin rendah. H5 : Kepemilikan manajeral dapat H4 : Kepemilikan manajeral dapat memoderasi hubungan asimetri memoderasi hubungan intellectual informasi terhadap cost of equity

  capital disclosure terhadap cost of capital . equity capital .

  Hubungan Kepemilikan Manajerial Hubungan Kepemilikan Manajerial sebagai variabel moderasi antara sebagai variabel moderasi antara Ukuran Perusahaan dan Cost of Asimetri Informasi dan Cost of Equity Capital Equity Capital

  Kepemilikan manajerial sebagai Kepemilikan manajerial sebagai pemegang saham mayoritas dapat pemegang saham mayoritas memiliki cost mempengaruhi ukuran perusahaan karena

  

of equity capital yang rendah. Hal ini ketika perusahaan memiliki kepemilikan

  dapat dapat disebabkan kepemilikan manajerial yang tinggi maka manajemen manajerial dapat mengurangi asimetri berusaha meningkatkan kinerja perusahaan informasi antara manajemen dan sehingga perusahaan dapat memperluas pemegang saham karena dianggap sebagai aset yang dimilikinya. Hal ini membuat instrument yang mengurangi perusahaan dengan kepemilikan ketidakseimbangan informasi antara manajerial yang tinggi dapat memperbesar

  insider dengan outsider melalui ukuran perusahaannya.

  pengungkapan informasi perusahaan. Hal H4 : Kepemilikan manajeral dapat ini sesuai dengan teori agen, ketika memoderasi hubungan ukuran perusahaan memiliki persentase perusahaan terhadap cost of equity kepemilikan manajerial yang tinggi maka capital .

  Kerangka pemikiran yang mendasari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

  Intellectual Capital Disclosure Kepemilikan Manajerial

  H(+)

  COEC Asimetri Informasi Ukuran Perusahaan

  Gambar 1 : Kerangka Pemikiran

  METODE PENELITIAN Klasifikasi Sampel

  Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel dependen yaitu: cost of equity capital, variabel independen yaitu intellectual

  Keterangan:

  ICDindex = ( Σdi/ M ) x 100%

  2014) Prosentase pengungkapan modal intelektual dihitung dengan rumus berikut:

  Human Capital, Structural Capital , dan Relational Capital (Barus dan Siregar,

  diproksikan dengan indeks pengungkapan modal intelektual. Peraturan Bapepam-LK Nomor X.K.6 Tahun 2006 mengeluarkan item-item pengungkapan yang bersifat wajib untuk pelaporan tahunan di Indonesia tentang kewajiban penyampaian laporan tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik sehingga total pengungkapan modal intelektual yang bersifat sukarela dan dimasukkan dalam penelitian ini menjadi 48 items terdiri dari

  Intellectual capital disclosure

  Definisi Operasional Variabel Intellectual Capital Disclosure

  asimetri informasi dan ukuran perusahaan, serta variabel moderating yaitu kepemilikan manajerial.

  capital disclosure (human capital, structural capital, relational capital),

  Variabel Penelitian

  Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar pada Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Alasan menggunakan perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ 45 karena perusahaan tersebut memiliki likuiditas yang tinggi, nilai kapitalisasi pasar yang besar dan juga merupakan saham-saham yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik. Pengumuman perusahaan yang

  2014-2016. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, yakni teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari dan mencatat catatan atas dokumen yang sudah ada.

  tahunan, unsur pokok indeks, struktur kepemilikan saham, data historis harga saham (high and low), data historis harga saham (close) serta data historis dividen pada perusahaan Indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

  yang berupa data laporan

  Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data kuantitatif yang diakses dan diperoleh dari website

  Data Penelitian

  yang terdaftar pada saham Indeks LQ 45 berlaku periode 1 Februari 2014 - 1 Januari 2017 di Bursa Efek Indonesia. (2) Perusahaan yang terdaftar pada saham Indeks LQ 45 yang menerbitkan laporan tahunan berurut-urut pada periode 2013- 2016 dan memiliki data yang lengkap terkait variabel yang dibutuhkan.

  Metode penentuan sampel yang akan digunakan adalah purposive sampling . Metode purposive sampling merupakan suatu metode pengumpulan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Adapun kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut: (1) Perusahaan

  terdaftar pada Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menerbitkan annual report dari tahun 2014-2016.

  terdaftar di Indeks LQ 45 dilakukan 2 kali dalam satu tahun yaitu: pada bulan Februari dan Agustus. Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang

  ICDindex =Total angka indeks pengungkapan modal intelektual.di = 1 jika diungkapkan dalam annual report, jika tidak diungkapkan dalam annual report. M = Total jumlah item yang diukur (48 item).

  Asimetri Informasi

  Cost of Equity Capital

  Persentase KM = Saham yang dimiliki manajerial x 100% Total saham beredar Alat Analisis

  Kepemilikan Manajerial adalah persentase kepemilikan saham oleh direksi, manajamemen, komisaris maupun setiap pihak-pihak yang terkait secara langsung dalam pembuatan keputusan. Kepemilikan manajerial dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

  Kepemilikan Manajerial

  periode mendatang P = harga saham saat ini / closing price g = estimasi tingkat pertumbuhan deviden

  1 = deviden yang akan dibagikan pada

  = biaya modal sendiri dengan menggunakan laba ditahan D = deviden yang dibagikan pada periode saat ini D

  s

  Keterangan: K

  g P K s   1 D

  ditahan. Keputusan manajemen bahwa laba akan dibagikan kepada investor dalam bentuk dividen atau menahan laba untuk diinvestasikan lagi berpengaruh pada biaya modal yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dimasa depan. Rumus yang digunakan yaitu :

  cost of equity adalah mengunakan laba

  Salah satu cara untuk mengestimasi

  Total Asset : Jumlah asset yang dimiliki perusahaan.

  Pengukuran terhadap asimetri informasi seringkali diproyeksikan dengan

  UP = Ln Total Asset Keterangan: UP : Ukuran perusahaan

  Nilai total asset biasanya sangat besar apabila dibandingkan dengan variabel lainnya, maka variabel ukuran perusahaan diperhalus dengan menggunakan Log Natural (LN) total asset agar mengurangi peluang terjadinya heteroskedastisitas yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

  Menurut Said Kelana (2005:274), secara umum ukuran perusahaan diproksi dengan total asset.

  Ukuran Perusahaan

  Keterangan : RBAt =Bid-ask-spread pada periode t Ha =Harga penawaran penjualan pada periode t HB =Harga penawaran pembelian pada periode t

  RBAt = (Ha - Hb) x 100% ½ (Ha + Hb)

  berikut (Ifonie, 2012):

  bid ask spread yang dioperasikan sebagai

  menjual saham dan sebaliknya ketika harga saham turun (low) akan terdapat permintaan (ask) karena harga saham turun. Pengukuran asimetri informasi dilakukan dengan menggunakan relative

  (bid) dimana kondisi para stakeholder

  informasi tidak dapat diobservasi secara langsung. Asimetri informasi dapat dilihat dari harga saat ask dengan harga bid saham perusahaan yaitu persentase selisih harga jual dengan harga beli saham perusahaan selama satu tahun dibagi setengah penjumlahan harga jual dan harga beli saham, ketika harga saham naik (high) para stakeholder akan menawarkan saham

  bid ask spread disebabkan asimetri

  Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif data, uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, analisis regresi moderasi, uji model, uji koefisien determinasi dan uji statistik t untuk menguji pengaruh hubungan antara

  • = Koefisien regresi

   disclosure

  ICD*KM + AI*KM

  AI = Asimetri informasi UK = Ukuran perusahaan KM = Kepemilikan manajerial

   disclosure

  RC = Relational capital

   disclosure

  HC = Human capital disclosure SC = Structural capital

  ICD = Intellectual capital

  α = Konstanta

  kesalahan penduga dalam penelitian

  ICD + AI + UK + KM +

  e = error term, yaitu tingkat

  = α +

  manajerial sebagai variabel moderating (menguji hipotesis H5, H6, dan H7) : COEC

  cost of equity capital dengan kepemilikan

  informasi dan ukuran perusahaan terhadap

  intellectual capital disclosure , asimetri

  ….…(1) Persamaan model MRA kedua berikut untuk mengetahui pengaruh

  ICD+ HC+ SC + RC + AI + UP + e

  = α +

  Uji interaksi ini sering disebut dengan Moderated Regression Analysis (MRA) yang merupakan aplikasi khusus regresi linear berganda dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen). Dalam menghitung hipotesis yang diajukan untuk H1, H2a, H2b, H2c H3, dan H4 menggunakan persamaan regresi sebagai berikut: COEC

  variabel independen dengan variabel dependen dengan variabel moderating.

  ICD*KM = Interaksi antara ICD dan kepemilikan manajerial AI*KM = Interaksi antara asimetri informasi kepemilikan manajerial UK*KM = Interaksi antara ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial

  • UK*KM + e

  ……….……..(2) Keterangan: COEC = Cost of equity capital

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 1.1 Hasil Analisis Deskriptif

  N Minimum Maximum Mean Std. Deviation COEC 47 .030 .100 .05426 .014103 HC

  47 .530 .760 .68702 .064670 SC 47 .870 .930 .92489 .016923 RC

  47 .630 .810 .73468 .056601

  ICD 47 .730 .830 .77638 .036619 AI 47 .210 1.070 .49170 .176183

  UP 47 29.020 34.150 31.35723 1.562854 KM 47 .000 .720 .11468 .193950

  Sumber: Data diolah

  Berdasarkan pada Tabel 1.1 dapat dilihat nilai terendah, tertinggi, rata-rata, dan standar deviasi untuk masing-masing variabel dengan jumlah sampel penelitian yang digunakan sebanyak 47 data observasi. Biaya modal ekuitas yang disimbolkan dengan COEC (Cost of Equity

  Residual .006 40 .000 Total .009

  a

  Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .579

Tabel 1.3 Hasil Uji R Square

  dan relational capital), asimetri informasi dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap cost of equity capital.

  (human capital, structural capital

  (anova), pengujian hipotesis secara simultan menghasilkan F sebesar 3.359 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.009 < 0.05 hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel intellectual capital disclosure, komponen intellectual capital disclosure

  46 Sumber: Data diolah Berdasarkan Tabel 1.2 hasil uji F

  b

  Capital) merupakan variabel dependen,

  1 Regression .003 6 .001 3.359 .009

  Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Tabel 1.2 Hasil Uji F

  0,05. Uji multikolinieritas menghasilkan nilai VIF dan tolerance dari masing- masing variabel, nilai tolerance untuk ketiga variabel > 0,10 dan nilai VIF < 10. Uji autokorelasi menggunakan uji Run test dimana nilai dari asymp. Sig (2-tailed) sebesar 1.000 > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi pada data tersebut. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi yang digunakan terbebas dari multikolonieritas antar variabel bebas. Uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi hererokedastisitas.

  (SC), Relational capital (RC), Asimetri informasi (AI), Ukuran perusahaan (UK) dan variabel moderating Kepemilikan manajerial (KM). Sebelum melakuakan pengujian hipotesis perlus dilakuakan uji prasayarat analisis. Pada uji normalitas nilai Asymp. Sig. (2- tailed) berdistribusi normal karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200 >

  Intellectual Capital Disclosure (ICD), Human capital (HC), Structucal capital

  sedangkan variabel independen adalah

  .335 .235 .012332 Sumber: Data diolah Berdasarkan Tabel 1.3 menunjukkan capital dan relational capital), asimetri bahwa tingkat determinasi (R2) bernilai informasi dan ukuran perusahaan. 0.235 atau 23.5%. Hal ini menunjukkan Sedangkan 76.5% (100% - 23.5%) 23.5% cost of equiy capital dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain dijelaskan oleh variabel intellectual capital diluar penelitian ini.

  disclosure, komponen intellectual capital disclosure (human capital, structural

Tabel 1.4 Hasil Uji T

  Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig.

  1 (Constant) -.121 .115 -1.057 .297 HC -1.518 .591 -6.961 -2.569 .014 SC -1.211 .587 -1.453 -2.063 .046 RC -1.553 .575 -6.234 -2.701 .010

  ICD 4.441 1.701 11.532 2.611 .013 AI .020 .012 .252 1.721 .093 UP .001 .001 .076 .514 .610 Sumber: Data diolah

  Uji ini dilakukan dengan meperoleh nilai T -2.701 dengan menggunakan uji statistik t untuk signifikansi 0.010 < 0,05.Variabel asimetri mengetahui seberapa besar pengaruh informasi memperoleh nilai T sebesar asimetri informasi, pengungkapan modal 1.721 dengan nilai signifikansi 0.093 > intelektual, dan kualitas auditterhadap 0.05, dan pada variabel ukuran perusahaan biaya modal ekuitas sebagai variabel memperoleh nilai T sebesar 0.514 dengan dependen. Dasar keputusan yang diambil nilai signifikansi 0.610 > 0.05. adalah dengan melihat tingkat signifikansi Berdasarkan hasil signifikansi hal kurang dari 0,05 (5%). Berdasarkan hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis H1, H2a, pengujian pada Tabel 1.4 dapat H2b, H2c berpengaruh signifikan terhadap disimpulkan bahwa komponen Intellectual cost of equity capital. Sedangkan hipotesis

  

capital disclosure yang pertama yaitu H3 dan H4 tidak berpengaruh signifikan

human capital memperoleh nilai T sebesar terhadap cost of equity capital.

  • 2.569 dengan signifikansi 0.014 < 0.05, pada komponen kedua yaitu structural

  capital memperoleh nilai T sebesar -2.063

  dengan signifikansi 0.046 < 0.05, pada komponen ketiga relational capital

Tabel 1.5 Hasil Uji MRA

  Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa:

  capital . Structural capital merupakan

  signifikan terhadap cost of equity

  structural capital berpengaruh

  3. Hasil pengujian H2b yaitu komponen

  Komponen ini memiliki pengaruh terhadap perusahaan terkait keunggulan kompetitif yang memanfaatkan sumber daya seperti karyawan (human capital) jika dikelola dan di maksimalkan secara baik maka akan dapat menciptakan value added bagi perusahaan dan dapat kinerja suatu perusahaan menjadi baik.

  human capital berpengaruh signifikan terhadap cost of equity capital.

  Hasil pengujian H2a yaitu komponen

  cost of equity capital 2.

  tahunan akan berpengaruh terhadap

  disclosure perusahaan pada laporan

  berpengaruh terhadap tindakan yang diambil manajemen suatu perusahaan dalam memberikan petunjuk kepada investor tentang bagaimana manajemen menilai prospek perusahaan salah satunya dengan mengungkapkan aset tak berwujud perusahaan yang menujukkan bahwa semakin luas intellectual capital

  capital . Intellectual capital disclosure

  signifikan terhadap cost of equity

  capital disclosure berpengaruh

  Hasil Analisis dan Pembahasan

  

Coefficients

a

  dan pada model regresi ke 2 nilai signifikan ≥ 0.05 maka kepemilikan manajerial tidak dapat memoderasi antara variabel independen terhadap variabel dependen.

  ,

  informasi, ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap cost of equity capital. Karena pada

  intellectual capital disclosure, asimetri

  sebesar 0.301 > 0.05, nilai signifikansi pemoderasi antara asimetri informasi dan kepemilikan manajerial sebesar 0.793 > 0.05, dan nilai signifikansi pemoderasi antara ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial sebesar 0.313 > 0.05. Hal ini berarti pada variabel pemoderasi

  disclosure dan kepemilikan manajerial

  perusahaan terhadap cost of equity capital dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel moderating nilai signifikansi pemoderasi antara intellectual capital

  disclosure , asimetri informasi dan ukuran

  Sumber: Data diolah Berdasarkan Tabel 1.5 pada pengujian variabel intellectual capital

  ICDXKM -82.170 53.802 -9.396 -1.527 .135 AIXKM -9.382 9.565 -.640 -.981 .333 UPXKM -1.206 1.070 -5.092 -1.127 .267

  ICD .135 .096 .351 1.404 .168 AI .032 .015 .401 2.198 .034 UP .000 .002 .022 .096 .924 KM 1.083 .567 14.892 1.909 .064

  Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.073 .070 -1.043 .303

  Coefficients Standardized

  Model Unstandardized

1. Hasil pengujian H1 yaitu intellectual

  aset yang tak bewujud yang timbul dari proses dan nilai organisasi yang memiliki sifat permanen sehingga dapat memberikan pengembangan, pembaharuan dan nilai untuk masa depan sehingga dapat memberikan pandangan baik bagi para investor yang akan berdampak kepada keputusan investasi.

  relational capital berpengaruh

  intellectual capital disclosure beserta

  Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa

  dengan pemegang saham mayoritas yang tinggi tidak membuktikan dapat mempengaruhi total aset perusahaan, karena ketika perusahaan memiliki persentase kepemilikan manajerial yang tinggi maka manajemen merasa ikut memiliki perusahaan tersebut dan berusaha meningkatkan kinerjanya.

  cost of equity capital . Perusahaan

  9. Hasil pengujian H7 yaitu kepemilikan manajerial tidak mampu memoderasi hubungan ukuran perusahaan terhadap