PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DENGAN METODE EXTENDED VALUE ADDED INTELLECTUAL COEFFICIENT TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

(1)

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DENGAN METODE EXTENDED VALUE ADDED INTELLECTUAL COEFFICIENT TERHADAP KINERJA

PERUSAHAAN

(STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2008-2014)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh : Visa Zamhariro (201210170311219)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

SKRIPSI

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DENGAN METODE EXTENDED VALUE ADDED INTELLECTUAL COEFFICIENT TERHADAP KINERJA

PERUSAHAAN

(STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2008-2014)

Oleh : Visa Zamhariro 201210170311219

Diterima dan Disetujui : Pada tanggal 1 April 2016

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.Ihyaul Ulum, SE, M.Si, Ak, CA Drs. Adi Prasetyo M.Si

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua Jurusan


(3)

KATA PENGANTAR Assalamuallaikum Wr. Wb

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga peneliti dapat menyelesaiakan skripsi yang berjudul : Pengaruh Intellectual Capital Dengan Metode Extended Value Added Intellecrual Coefficient (Vaic™) Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008-2014). Penulisan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai derajat Sarjana Ekonomi di Universitas Muhammadiyah Malang. Penelitian ini merupakan salah satu karya ilmiah yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Peneliti menyampaikan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan bimbingan kepada :

1. Kedua orang tua saya Abah Supoyo dan Bunda Nunuk Susmiati tercinta atas dukungan materi, semangat, serta do’a abah dan bunda telah memberikan kekuatan tambahan dalam menghadapi kesulitan-kesulitan penyelesaian tugas akhir ini. Terima kasih selalu mendengar dan sabar menghadapi keluh-kesah saya, ini semua demi kebaikan serta keberhasilan dalam mencapai cita-cita yang Abah dan Bunda impikan. 2. Prof. Drs. H Fauzan MPd. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Dr. Ihyaul Ulum. SE. M.Si. Ak. CA dan Drs. Adi Prasetyo M.Si selaku pembimbing

Skripsi. Terima kasih telah membimbing saya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hati serta memberikan saran-saran hingga selesainya skripsi ini.

4. Dr. Nazarudin Malik., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Dra. Siti Zubaidah, MM, Ak.CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Bapak dan ibu dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah mendidik, meluangkan waktu dan membagi ilmunya kepada kami.


(4)

7. Terima kasih adekku Diangger Anugrah A.S dan Sehan Asadi Pamungkas atas Doa, bantuan dan semangatnya agar saya bisa menyelesaiakan skripsi.

8. Terima kasih suamiku Bulletin Qadhafi Naro atas dukungan semangatnya, doa, dan selalu memotifasi agar saya terus berjuang tanpa batas.

9. Terima kasih kepada teman seperjuangan: Marista, Lilva, Afriyanti, Mahardika, Galuh, Feni, Adel yang selalu memberikan semangat. Semoga ilmu kita bermanfaat dan sukses buat kita semua.

10.Terima kasih UPT Perpus Universitas Muhammadiyah Malang khususnya teman parttime dan teman seperjuangan dalam mengerjakan skripsi: Meta, Niki, Nino, Sagacici yang telah memberikan waktu, pengalaman, serta dukungan dan semangat dalam mengerjakan. Sukses terus buat kita semua.

11.Teman-teman Akuntansi E yang telah menemani kurang lebih 3,5 tahun ini dan memberikan banyak cerita, pengalaman, serta dukungan. Sukses buat kita semua.

12.Teman-teman KKN-PPM 2014 Bondowoso yang telah memberikan banyak

pengalaman, cerita, dan dukungannya.

13.Pihak-pihak yang lain yang bisa disebutkan satu-persatu

Disadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang bisa membangun agar penyusunan skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Malang, 28 Maret 2016.


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... ii

ORISINALITAS SKRIPSI ... iv

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

ABSTRAK ... x

ABSTRACK ... xi

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

II. KAJIAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulu ... 6

B. Tinjauan Pustaka ... 12

1. Stakeholder Theory ... 12

2. Intangible Assets ... 13

3. Intellectual capital... 15

4. Komponen Intellectual Capital (IC) ... 16

5. Extended Value Added Intellectual Coefficient ... 19

6. Kinerja Keuangan Perusahaan ... 20

C. Kerangka Pemikiran ... 21

D. Pengembangan Hipotesis... 22

III.METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 23


(6)

B. Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional ... 23

1. Variabel Independen (X) ... 23

2. Variabel Dependen (Y) ... 25

C. Populasi dan Sampel ... 25

D. Jenis dan Sumber Data ... 25

E. Teknik Pengumpulan Data ... 26

F. Teknik Analisis Data... 26

IV.PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 28

B. Deskripsi Data Penelitian ... 30

1. Perhitungan Extended VAIC ... 30

2. Perhitungan Kinerja Perusahaan ... 32

3. Statistik Deskriptif ... 34

C. Analisis Data ... 35

1. Uji Normalitas Data ... 35

2. Pengujian Hipotesis ... 38

D. Pembahasan ... 40

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 44

B. Keterbatasan Penelitian ... 45

C. Saran Penelitian ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46


(7)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

1. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 9

2. Tabel 2.2 Perbandingan Standar Akuntansi Aktiva tak Berwujud ... 14

3. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel ... 29

4. Tabel 4.2 Daftar Perusahaan ... 29

5. Tabel 4.3 Nilai rata-rata Elemen Extended VAIC ... 31

6. Tabel 4.4 Skor Extended VAIC ... 31

7. Tabel 4.5 Hasil Perhitungan ROA ... 33

8. Tabel 4.6 Statistik Deskriptif ... 34

9. Tabel 4.7 Hasil Uji Signifikasi Kurtosis ... 37

10.Tabel 4.8 Hasil Uji Signifikasi Log Kurtosis ... 37

11.Tabel 4.9 Uji Koefisien Determinasi (��) ... 38


(8)

DAFTAR GRAFIK

No. Judul Halaman 1. Model Kerangka Pemikiran Teoritis ... 21 2. Grafik Histogram ... 35 3. Grafik Normal P-P Plot ... 36


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Daftar Perusahaan ...48

2. Rata-rata VA, HC, SC, CE ...49

3. Nilai rata-rata Elemen Extended VAIC ...50

4. Tabel Frekuensi ...51

5. Tabel Frekuensi Return on Asset ...53

6. Descriptive Statistics ...55

7. Uji Normalitas ...56


(10)

DAFTAR PUSTAKA

Abdolmohammadi, M. J. 2005. "Intellectual capital disclosure and market capitalization". journal of intellectual capital, Vol. 6, No. 3, hlm: 397-416.

Agnes, U. W. 2008. "Sebuah Tinjauan Akuntansi atas Pengukuran dan Pelaporan Knowledge. ". The 2nd National Conference UKWMS, Vol. 12, No. 4, hlm: 165-180.

Bontis, N. 1998. "Intellectual capital: an exploratory study that develops measures and models". Management Decision, Vol. 36, No. 2, hlm: 63-76.

Bontis, N., W. Chua Chong Keow, dan S. Richardson. 2000. "Intellectual Capital and Business performance in Malaysian industries". journal of intellectual capital, Vol. 1, No. 1, hlm: 85-100.

Chen, M. C., S. J. Cheng, dan Y. Hwang. 2005. "An empirical investigation of the relationship between intellectual capital and firms' market value and financial performance". journal of intellectual capital, Vol. 6, No. 2, hlm: 159-176. Edvinsson, L., dan M. Malone. 1997. "Intellectual Capital: Realizing Your Company's

True value by Finding Hidden Brainpower. Harper Collins. New York". Vol., No., hlm.

Firer, S., dan S. M. Williams. 2003. "Intellectual Capital and Traditional Measures of Corporate Performance". journal of intellectual capital, Vol. 4, No. 3, hlm: 348-360.

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Harrison, S., dan P. H. Sullivan. 2000. "Profitting form intellectual capital, learning from leading companies". journal of intellectual capital, Vol. 1, No. 1, hlm: 33-46. Indriantoro, N., dan B. Supomo. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi &

Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Iswatia, S., dan M. Anshoria. 2007. "The Influence of Intellectual Capital to Financial Performance at Insurance Companies in Jakarta Stock Exchange (JSE) ". Asia Pacific Management Conference, Vol., No., hlm: 1-7.

Kamath, G. B. 2007. "The intellectual capital performance of indian banking sector". journal of intellectual capital, Vol. 8, No. 1, hlm: 96-123.


(11)

Nazari, J. A., dan I. M. Herremans. 2007. "Extended VAIC model: measuring intellectual capital components". Emerald Group Publishing Limited, Vol. 8, No. 4, hlm: 595-609.

Petty, R., dan S. Cuganesan. 2005. "Voluntary Disclosure of Intellectual Capital By Hongkong Companies: Examining Size, Industry, and Growth Effects Over time". Australian Accounting Review, Vol. 15, No. 2, hlm: 40-50.

Pulic, A. 1998. "Measuring the Performance of Intellectual Potential in Knowledge Economy". Master World Congress on Measuring and Managing Intellectual Capital, Vol. 1, No. 62-68, hlm.

Rasmini, N. K., M. G. Wirakusuma, dan N. W. Yuniasih. 2014. "The Effect of Board Difersity on the Extent og Intellectual Capital Disclosure (Empirical Study in Indonesian Stocks Exchange)". Asia Pacific Journal of Accounting and Finance, Vol. 3, No. 1, hlm: 1-14.

Saleh, K. Gan, dan Zakiah. 2009. "Intellectual Capital and Corporate Performance of Technology-Intensive Companies: Malaysia Evidence". Asian Journal of Business and Accounting, Vol. 1, No., hlm: 113-130.

Sawarjuwono, Tjiptohadi, dan A. P. Kadir. 2003. "Intellectual Capital: Perlakuan, Pengukuran dan Pelaporan (Sebuah Library Research)". Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 1, No., hlm: 1-29.

Stewart, T. A. 1997. Intellectual Capital, edited by N. B. Publishing.

Suliyanto. 2011. Ekonometrika terapan : Teori & Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Tan, H. P., P. D, dan H. P. 2007. "Intellectual Capital and Financial Returns of Companies". journal of intellectual capital, Vol. 8, No. 1, hlm: 76-95.

Ulum, I. 2015. Intellectual Capital: Model Pengukuran, Framework Pengungkapan, Dan Kinerja Organisasi. Malang: UMM Press.

Ulum, I., I. Ghozali, dan A. Chariri. 2008. "Intellectual capital dan kinerja keuangan perusahaan; suatu analisis dengan pendekatan partialleast squares". Artikel dipresentasikan pada SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI (SNA) ke-XI.


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dalam bidang ekonomi membawa dampak perubahan yang cukup signifikan terhadap pengelolaan suatu bisnis dan penentuan strategi untuk bersaing. Para pelaku bisnis mulai menyadari bahwa kemampuan bersaing tidak hanya terletak pada kepemilikan aset berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi, pengelolaan organisasi dan sumber daya manusia yang dimilikinya. Oleh karena itu, organisasi bisnis semakin menitikberatkan akan pentingnya aset pengetahuan sebagai salah satu bentuk aset tak berwujud (Agnes, 2008). Agar perusahaan terus berkembang, perusahaan harus cepat mengubah strateginya dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja menuju bisnis berdasarkan pengetahuan, sehingga karateristik utama perusahaannya menjadi perusahaan berbasis ilmu pengetahuan. Seiring dengan perubahan ekonomi yang berbasis pengetahuan, maka kemakmuran suatu perusahaan akan bergantung pada suatu penciptaan inovasi pengetahuan itu sendiri (Sawarjuwono et al., 2003).

Di Indonesia, fenomena Intellectual Capital mulia berkembang terutama setelah munculnya PSAK No. 19 (revisi 2000) tentang aktiva tidak berwujud (Rasmini et al., 2014). Meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit sebagai Intellectual Capital (IC), namun kurang lebih Intellectual Capital (IC) telah mendapat perhatian. Appuhami (2007) menyatakan bahwa semakin besarnya nilai modal intelektual maka semakin efisien penggunaan modal didalam perusahaan, sehingga menciptakan value added bagi perusahaan. Physical capital sebagai bagian dari modal intelektual


(13)

2

menjadi sumber daya yang menentukan kinerja suatu perusahaan. Selain itu, jika modal intellektual merupakan sumber daya yang terukur untuk peningkatan competitive advantages, maka modal intellektual akan memberikan kontribusi terhadap kinerja perusahaan (Abdolmohammadi, 2005).

Menurut Pulic (1998) dalam tujuan utama ekonomi berbasis ilmu pengetahuan yaitu menciptakan value added. Untuk menciptakan value added itu sendiri memerlukan ukuran yang tepat dalam hal keuangan (physical capital) dan kemampuan karyawan (intellectual potential). Agar kedua sumber tersebut dapat dimanfaatkan secara efisiensi oleh perusahaan maka perlu adanya intellectual ability atau yang sekarang disebut dengan value added intellectual coefficient (VAIC™). Menurut Ulum et al. (2008) komponen VAIC™ dapat dilihat dari sumber daya perusahaan, yaitu physical capital (VAIC™ – value added capital employed), human capital (VAHU – value added human capital), dan struktur capital (STVA – structural capital value added).

Terbatasnya ketentuan standar akuntansi tentang Intellectual Capital mendorong para ahli untuk membuat model pengukuran dan pelaporan IC. Salah satu model yang sangat populer di berbagai negara adalah Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™) yang dikembangkan oleh Pulic (1998). VAIC™ tidak mengukur IC, tetapi ia mengukur dampak dari pengelolaan IC (Ulum et al., 2008). Asumsinya, jika suatu perusahaan memiliki IC yang baik, dan dikelola dengan baik pula, maka akan ada dampak yang ditimbulkannya. Dampak itulah yang kemudian diukur oleh Pulic dengan VAIC™, sehingga dengan demikian VAIC™ lebih tepat disebut sebagai ukuran kinerja intellectual capital (Ulum, 2015).


(14)

3

Tidaklah mudah untuk dapat menyajikan definisi yang tepat tentang IC. Definisi IC yang ditemukan dalam beberapa literatur cukup kompleks dan beragam. Salah satu definisi IC yang banyak digunakan adalah yang ditawarkan oleh Organisation for Economic and Development, banyak perusahaan saat ini berinvestasi dalam pelatihan karyawan, penelitian dan pengembangan (Research and Develpoment / R&D), hubungan konsumen, sistem komputerisasi dan administrasi. Investasi ini disebut juga dengan Intellectual Capital (IC) yang berkembang dan bersaing dengan investasi modal keuangan dan fisik di beberapa Negara. Modal yang bersifat konvensional seperti sumber daya alam, sumber daya keuangan, dan aktifitas fisik lainnya menjadi kurang penting dibandingkan dengan modal yang berbasis pengetahuan dan teknologi. Karena dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka akan diperoleh metode penggunaan sumber daya lainnya secara efisien dan ekonomis, yang nantinya akan memberikan keunggulan yang kompetitif didalam perusahaan (Sawarjuwono et al., 2003).

VAIC™ sebagai suatu ukuran kinerja IC (ICP) telah diuji dalam berbagai konteks industry dan negara. Sejumlah penelitian empiris telah menguji hubungan langsung antara ICP dengan kinerja pasar yang mengambil sampel perusahaan dari FTSE 250, para peneliti membuktikan bahwa ICP (yang diukur dengan VAIC™) berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar perusahaan. Hasil ini kemudian dikonfirmasikan oleh Chen et al (2005) yang menggunakan sampel perusahaan publik di Taiwan. Hasilnya menunjukkan bahwa ICP berpengaruh secara positif terhadap nilai pasar dan kinerja keuangan perusahaan, baik sekarang maupun dimasa yang akan datang. Penelitian ini menambahkan variabel R&D (research and development) sebagai instrument untuk memperkuat daya VAIC™.


(15)

4

Peneliti terdahulu yang menganalisis kinerja IC telah dilakukan oleh beberapa peneliti seperti Ulum et al (2008) melakukan studi tentang modal intelektual dengan menggunakan sampel perusahaan di Indonesia. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa modal intelektual yang diukur dengan VAIC™ terbukti secara statistik berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dan kinerja perusahaan di masa depan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Isnawati dan Anshori (2007), dan Sianipar (2009) juga menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara modal intelektual terhadap kinerja perusahaan.

Penelitian lain yang meneliti mengenai intellectual capital dilakukan oleh Saleh et al (2009). Penelitian ini tentang pengaruh struktur kepemilikan dan faktor-faktor intellectual capital terhadap kinerja intellectual capial (IC). Saleh et al. (2006) menggunakan sampel seluruh perusahaan yang terdaftar di Mesdaq, pasar modal di Malaysia.

Berdasarkan kajian diatas penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dalam beberapa hal yaitu penelitan ini menggunakan sampel 5 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2008 sampai dengan 2014. Pengukuran modal intelektual yang digunakan dalam penelitian ini adalah Extended VAIC™, pemilihan model VAIC™ sebagai proksi atas modal intelektual mengacu pada penelitian yang pernah dilakukan Nazari dan Herremans (2007) tentang analisis value added sebagai indikator modal intellectual dan konsekuensinya terhadap kinerja perusahaan di Amerika Utara. Pemikiran ini didasarkan pada “Value Added Intellectual Coefficient - VAIC™ metode yang dikembangkan oleh Pulic (1998).


(16)

5 B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang seperti yang diuraikan di atas, maka perumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah Intellectual Capital memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah secara empiris pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan perusahaan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak untuk mengetahui bagaimana pengaruh dalam pengukuran kinerja yang berbasis pada nilai perusahaan dengan metode Extended Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™). Manfaat bagi penelitian selanjutnya diharapkan penelitian ini sebagai penambah referensi untuk penelitian selanjutnya, yang berkaitan dengan pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan metode Extended Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™).


(1)

Nazari, J. A., dan I. M. Herremans. 2007. "Extended VAIC model: measuring intellectual capital components". Emerald Group Publishing Limited, Vol. 8, No. 4, hlm: 595-609.

Petty, R., dan S. Cuganesan. 2005. "Voluntary Disclosure of Intellectual Capital By Hongkong Companies: Examining Size, Industry, and Growth Effects Over time". Australian Accounting Review, Vol. 15, No. 2, hlm: 40-50.

Pulic, A. 1998. "Measuring the Performance of Intellectual Potential in Knowledge Economy". Master World Congress on Measuring and Managing Intellectual Capital, Vol. 1, No. 62-68, hlm.

Rasmini, N. K., M. G. Wirakusuma, dan N. W. Yuniasih. 2014. "The Effect of Board Difersity on the Extent og Intellectual Capital Disclosure (Empirical Study in Indonesian Stocks Exchange)". Asia Pacific Journal of Accounting and Finance, Vol. 3, No. 1, hlm: 1-14.

Saleh, K. Gan, dan Zakiah. 2009. "Intellectual Capital and Corporate Performance of Technology-Intensive Companies: Malaysia Evidence". Asian Journal of Business and Accounting, Vol. 1, No., hlm: 113-130.

Sawarjuwono, Tjiptohadi, dan A. P. Kadir. 2003. "Intellectual Capital: Perlakuan, Pengukuran dan Pelaporan (Sebuah Library Research)". Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 1, No., hlm: 1-29.

Stewart, T. A. 1997. Intellectual Capital, edited by N. B. Publishing.

Suliyanto. 2011. Ekonometrika terapan : Teori & Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Tan, H. P., P. D, dan H. P. 2007. "Intellectual Capital and Financial Returns of Companies". journal of intellectual capital, Vol. 8, No. 1, hlm: 76-95.

Ulum, I. 2015. Intellectual Capital: Model Pengukuran, Framework Pengungkapan, Dan Kinerja Organisasi. Malang: UMM Press.

Ulum, I., I. Ghozali, dan A. Chariri. 2008. "Intellectual capital dan kinerja keuangan perusahaan; suatu analisis dengan pendekatan partialleast squares". Artikel dipresentasikan pada SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI (SNA) ke-XI.


(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dalam bidang ekonomi membawa dampak perubahan yang cukup signifikan terhadap pengelolaan suatu bisnis dan penentuan strategi untuk bersaing. Para pelaku bisnis mulai menyadari bahwa kemampuan bersaing tidak hanya terletak pada kepemilikan aset berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi, pengelolaan organisasi dan sumber daya manusia yang dimilikinya. Oleh karena itu, organisasi bisnis semakin menitikberatkan akan pentingnya aset pengetahuan sebagai salah satu bentuk aset tak berwujud (Agnes, 2008). Agar perusahaan terus berkembang, perusahaan harus cepat mengubah strateginya dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja menuju bisnis berdasarkan pengetahuan, sehingga karateristik utama perusahaannya menjadi perusahaan berbasis ilmu pengetahuan. Seiring dengan perubahan ekonomi yang berbasis pengetahuan, maka kemakmuran suatu perusahaan akan bergantung pada suatu penciptaan inovasi pengetahuan itu sendiri (Sawarjuwono et al., 2003).

Di Indonesia, fenomena Intellectual Capital mulia berkembang terutama setelah munculnya PSAK No. 19 (revisi 2000) tentang aktiva tidak berwujud (Rasmini et al., 2014). Meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit sebagai Intellectual Capital (IC), namun kurang lebih Intellectual Capital (IC) telah mendapat perhatian. Appuhami (2007) menyatakan bahwa semakin besarnya nilai modal intelektual maka semakin efisien penggunaan modal didalam perusahaan, sehingga menciptakan value


(3)

menjadi sumber daya yang menentukan kinerja suatu perusahaan. Selain itu, jika modal intellektual merupakan sumber daya yang terukur untuk peningkatan competitive advantages, maka modal intellektual akan memberikan kontribusi terhadap kinerja perusahaan (Abdolmohammadi, 2005).

Menurut Pulic (1998) dalam tujuan utama ekonomi berbasis ilmu pengetahuan yaitu menciptakan value added. Untuk menciptakan value added itu sendiri memerlukan ukuran yang tepat dalam hal keuangan (physical capital) dan kemampuan karyawan (intellectual potential). Agar kedua sumber tersebut dapat dimanfaatkan secara efisiensi oleh perusahaan maka perlu adanya intellectual ability atau yang sekarang disebut dengan value added intellectual coefficient (VAIC™). Menurut Ulum et al. (2008) komponen VAIC™ dapat dilihat dari sumber daya perusahaan, yaitu physical capital (VAIC™ – value added capital employed), human capital (VAHU – value added human capital), dan struktur capital (STVA – structural capital value added).

Terbatasnya ketentuan standar akuntansi tentang Intellectual Capital mendorong para ahli untuk membuat model pengukuran dan pelaporan IC. Salah satu model yang sangat populer di berbagai negara adalah Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™) yang dikembangkan oleh Pulic (1998). VAIC™ tidak mengukur IC, tetapi ia mengukur dampak dari pengelolaan IC (Ulum et al., 2008). Asumsinya, jika suatu perusahaan memiliki IC yang baik, dan dikelola dengan baik pula, maka akan ada dampak yang ditimbulkannya. Dampak itulah yang kemudian diukur oleh Pulic dengan VAIC™, sehingga dengan demikian VAIC™ lebih tepat disebut sebagai ukuran kinerja intellectual capital (Ulum, 2015).


(4)

Tidaklah mudah untuk dapat menyajikan definisi yang tepat tentang IC. Definisi IC yang ditemukan dalam beberapa literatur cukup kompleks dan beragam. Salah satu definisi IC yang banyak digunakan adalah yang ditawarkan oleh Organisation for Economic and Development, banyak perusahaan saat ini berinvestasi dalam pelatihan karyawan, penelitian dan pengembangan (Research and Develpoment / R&D), hubungan konsumen, sistem komputerisasi dan administrasi. Investasi ini disebut juga dengan Intellectual Capital (IC) yang berkembang dan bersaing dengan investasi modal keuangan dan fisik di beberapa Negara. Modal yang bersifat konvensional seperti sumber daya alam, sumber daya keuangan, dan aktifitas fisik lainnya menjadi kurang penting dibandingkan dengan modal yang berbasis pengetahuan dan teknologi. Karena dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka akan diperoleh metode penggunaan sumber daya lainnya secara efisien dan ekonomis, yang nantinya akan memberikan keunggulan yang kompetitif didalam perusahaan (Sawarjuwono et al., 2003).

VAIC™ sebagai suatu ukuran kinerja IC (ICP) telah diuji dalam berbagai konteks industry dan negara. Sejumlah penelitian empiris telah menguji hubungan langsung antara ICP dengan kinerja pasar yang mengambil sampel perusahaan dari FTSE 250, para peneliti membuktikan bahwa ICP (yang diukur dengan VAIC™) berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar perusahaan. Hasil ini kemudian dikonfirmasikan oleh Chen et al (2005) yang menggunakan sampel perusahaan publik di Taiwan. Hasilnya menunjukkan bahwa ICP berpengaruh secara positif terhadap nilai pasar dan kinerja keuangan perusahaan, baik sekarang maupun dimasa yang akan datang. Penelitian ini menambahkan variabel R&D (research and development)


(5)

Peneliti terdahulu yang menganalisis kinerja IC telah dilakukan oleh beberapa peneliti seperti Ulum et al (2008) melakukan studi tentang modal intelektual dengan menggunakan sampel perusahaan di Indonesia. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa modal intelektual yang diukur dengan VAIC™ terbukti secara statistik berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dan kinerja perusahaan di masa depan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Isnawati dan Anshori (2007), dan Sianipar (2009) juga menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara modal intelektual terhadap kinerja perusahaan.

Penelitian lain yang meneliti mengenai intellectual capital dilakukan oleh Saleh et al (2009). Penelitian ini tentang pengaruh struktur kepemilikan dan faktor-faktor intellectual capital terhadap kinerja intellectual capial (IC). Saleh et al. (2006) menggunakan sampel seluruh perusahaan yang terdaftar di Mesdaq, pasar modal di Malaysia.

Berdasarkan kajian diatas penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dalam beberapa hal yaitu penelitan ini menggunakan sampel 5 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2008 sampai dengan 2014. Pengukuran modal intelektual yang digunakan dalam penelitian ini adalah Extended VAIC™, pemilihan model VAIC™ sebagai proksi atas modal intelektual mengacu pada penelitian yang pernah dilakukan Nazari dan Herremans (2007) tentang analisis value added sebagai indikator modal intellectual dan konsekuensinya terhadap kinerja perusahaan di Amerika Utara. Pemikiran ini didasarkan pada “Value Added Intellectual Coefficient - VAIC™ metode yang dikembangkan oleh Pulic (1998).


(6)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang seperti yang diuraikan di atas, maka perumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah Intellectual Capital memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah secara empiris pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan perusahaan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak untuk mengetahui bagaimana pengaruh dalam pengukuran kinerja yang berbasis pada nilai perusahaan dengan metode Extended Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™). Manfaat bagi penelitian selanjutnya diharapkan penelitian ini sebagai penambah referensi untuk penelitian selanjutnya, yang berkaitan dengan pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan metode Extended Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™).