Tugas 1 Manajemen Risiko 13414102 14414012 23418047

  Tugas 1 - Manajemen Risiko Perusahaan Johnson & Johnson Indonesia

(PT Integrated Healthcare Indonesia, Jakarta Timur)

Dora Ferlita - 13414102 Faiz M

  • - 14414012 Rut Yesika Simak - 23418047

  Profil Perusahaan Perusahaan Johnson & Johnson Indonesia (PT Integrated Healthcare Indonesia)

Profil Perusahaan

  Lini bisnis secara umum/global : Konsumen/consumer goods Peralatan medis dan diagnostik : perban bedah sederhana untuk penutupan luka, kit pertolongan pertama pada kecelakaan untuk pengobatan luka, kit bersalin untuk persalinan lebih aman bagi ibu dan bayi, jahitan bedah Farmasi : obat pereda nyeri lambung/obat maag bidang gastroenterologi, obat kumur, obat antivirus kompleks untuk pengobatan HIV, bedak bayi (baby powder), resep aspirin bebas pereda nyeri, obat mujarab untuk anak-anak, obat neurologi, kesehatan mental, kesehatan wanita

Profil Perusahaan

  Segmentasi Consumer Products PT Integrated Healthcare Indonesia Baby and Beauty Products Health and Healing Products CLEAN AND CLEAR MILANTA JOHNSON’S Baby

  BENADRYL NEUTROGENA LISTERINE

Profil Perusahaan Lingkungan Kompetitif

Industri ini memiliki “high barriers to entry” yang berarti untuk memasuki industri

  ini tidaklah mudah, oleh karena itu tekanan dari kompetitor J&J tidak terlalu besar. J&J juga masih menjadi pemain unggul dalam industri obat/farmasi/kesehatan.

Profil Perusahaan

  Kompetitor Utama PT Integrated Healthcare Indonesia Kalbe Farma Bayer Protect and Gamble Indonesia

Profil Perusahaan

  Stakeholder Konsumen Ibu Rumah Tangga, Apotek, Puskesmas/Rumah Sakit Kreditor PT Jhonson and Jhonson Internasional Supplier Dynaplast, perusahaan botol Regulator BPOM, Kementerian Kesehatan, Pemerintah Pusat, DPR RI

  1. Project Risk ● Faktor Waktu/Jadwal Proyek Pengembangan Produk Baru/Proyek

  Improvement (Project Time/Schedule)

  Faktor waktu jadwal pada suatu proyek pengembangan produk baru maupun proyek improvement yang dilakukan oleh PT Integrated Healthcare Indonesia yaitu berupa faktor realisasi pelaksanaan waktu suatu aktivitas dalam proyek dibandingkan dengan rencana waktu proyek pada Project Plan. Jadwal pengerjaan waktu bisa lebih cepat atau lebih lambat dibandingkan dengan rencana jadwal proyek yang ditetapkan di awal.

  1. Project Risk ● Faktor Biaya Proyek Pengembangan Produk Baru/Proyek Improvement (Project Cost/Budgeting) Pada realisasi keberjalanan proyek, risiko yang dapat muncul dari faktor budgeting atau project cost yaitu pada suatu titik waktu, bisa saja biaya yang digunakan untuk melaksanakan suatu aktivitas proyek jumlahnya lebih banyak/lebih sedikit dibandingkan dengan rencana project budgeting yang didefinisikan di awal pada Project Plan.

  1. Project Risk ● Faktor Kualitas Proyek Pengembangan Produk Baru/Proyek Improvement (Project Scope/Quality) Faktor kualitas proyek dapat dilihat dari spesifikasi tiap outcome yang dihasilkan oleh aktivitas proyek (spesifikasi hasil WBS). Ada outcome WBS yang sesuai dengan target, di bawah target, maupun melampaui ekspektasi target.

  2. Global Risk ● Faktor Politik. Risiko dari faktor politik dapat terjadi pada perusahaan seperti perubahan kebijakan pemerintah terkait pajak, CSR, dan sebagainya. Hal ini tidak dapat dikendalikan perusahaan sepenuhnya.

  Kebijakan pajak dapat mempengaruhi kebijakan finansial perusahaan dan dalam penentuan strategi perusahaan berikutnya. Penurunan atau amnesti pajak yang harus dibayarkan perusahaan dapat memberikan keuntungan, begitu juga sebaliknya. ● Faktor Legal. Risiko dari faktor legal dapat dapat berupa hubungan antara

  PT Johnson & Johnson dengan perusahaan lain atau mitra. Hubungan yang baik, dapat memberikan keuntungan positif bagi keberjalanan proses bisnis perusahaan seperti kontrak yang diperpanjang, begitu juga

  2. Global Risk ● Faktor Lingkungan. Risiko dari faktor lingkungan yang dapat dialami perusahaan adalah jika terjadi bencana alam yang dapat merusak bangunan perusahaan atau distribusi produk. Risiko dari faktor lingkungan secara umum tidak dapat ditanggulangi secara cepat jika terjadi. Kesalahan prediksi akan datangnya bencana alam juga dapat menjadi downside risk bagi perusahaan.

  3. Elemental Risk Risiko elemental yang dapat terjadi di perusahaan dapat terjadi apabila ada perubahan faktor-faktor yang memengaruhi keadaan internal perusahaan seperti dari faktor keuangan, infrastruktur, dan operasional perusahaan. Contohnya risiko kenaikan UMR yang memengaruhi gaji dan strategi kompensasi perusahaan dan disisi lain dapat membuat pekerja senang.

  Risiko kerusakan mesin, risiko bangunan dan mesin yang semakin tua lalu membutuhkan maintenance atau keputusan untuk beli baru agar proses produksi perusahaan tetap berjalan.

  4. Holistic Risk Risiko yang dapat dihadapi perusahaan adalah perubahan kebijakan atau keputusan dari pemegang saham. Saham PT Johnson & Johnson Indonesia yang di sebagian besar dipegang oleh PT Johnson & Johnson Internasional. Risiko yang dapat dihadapi oleh perusahaan ini secara positif adalah berupa harga saham yang meningkat dan sebaliknya untuk risiko yang negatif.

  5. Static Risk Risiko yang dapat dihadapi perusahaan adalah jika perusahaan kehilangan pasar untuk produk tertentu seperti obat kumur/obat maag. Hal tersebut dapat menimbulkan kerugian kepada perusahaan (downside risk) karena telah menghabiskan biaya untuk produksi, kegiatan pemasaran, dan penjualan. Risiko lain adalah membuat daya saing perusahaan menjadi turun.

  6. Dynamic Risk Risiko yang dapat dihadapi perusahaan adalah jika perusahaan melakukan pergantian proses bisnis atau produk yang menjadi andalan seperti produk obat kumur menjadi produk pembersih kamar mandi. Perubahan tersebut dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena kemungkinan ada fasilitas lama yang menjadi tidak terpakai, adaptasi dari tata kelola dan proses bisnis yang memerlukan waktu lama, dsb. Namun terdapat risiko seperti adanya penambahan atau perluasan pasar baru yang lebih potensial dan menguntungkan bagi perusahaan.

  7. Inherent Risk Risiko yang dapat dihadapi perusahaan berkaitan dengan jenis industri farmasi terdapat pada proses produksi, Quality Control & Assurance. Risiko yang bisa dihadapi oleh perusahaan ini adalah kesalahan dalam mencampurkan bahan- bahan atau pelarut pada produk, kesalahan dalam mengikuti prosedur sesuai dengan Cara Pembuatan Obat yang baik dan benar, dsb. Risiko lain yang secara positif dapat dihadapi oleh perusahaan adalah perusahaan mempunyai kemungkinan menjadi pemimpin pasar karena pembuatan dan pengelolaan yang tidak mudah dari industri farmasi.

  8. Customer Risk Perusahaan ini tidak hanya menjual produknya kepada satu konsumen, tetapi pada banyak retailer. Risiko yang bisa dihadapi oleh perusahaan ini secara positif adalah tidak tergantung pada satu klien, sehingga jika ada klien yang stop membeli, masih ada banyak klien lagi.

  Risiko negatif nya adalah adanya kecenderungan untuk memprioritaskan klien tertentu, sehingga kurang perhatian terhadap klien yang lain sehingga perusahaan dapat kehilangan kepercayaan.

  9. Fiscal / Regulatory RIsk Perusahaan ini adalah perusahaan asing yang menanamkan modal di Indonesia, sehingga regulasi dari pemerintah dapat sangat berpengharapan terhadap perusahaan. Misalnya jika ada peraturan dari pemerintah mengenai presentasi modal asing dalam suatu perusahaan. Jika ketentuan dari pemerintah berubah, maka perusahaan ini harus siap untuk melepaskan atau menjual saham perusahaan kepada pemerintah atau swasta dalam negeri.

  10. Purchasing Risk Risiko pembelian yang dapat terjadi pada perusahaan ini adalah perubahan harga bahan Baku dan bahan pendukung yang dibutuhkan perusahaan.

  Kenaikan harga bahan baku dan bahan pendukung tentu memberikan kerugian, namun penurunan bahan baku akan memberi keuntungan.

  Risiko lain juga yg dapat terjadi pada tipe ini adalah pada aspek waktu pengiriman barang. Jika barang terlambat maka proses produksi dapat terhambat, jika barang terlalu cepat dikirim, ada kemungkinan gudang tidak cukup menampung bahan baku, oleh karena itu pengiriman barang harus tepat waktu sesuai dengan batch yg dapat diterima oleh gudang dan mencukupi bahan baku untuk produksi.

  11. Reputation/Damage Risk Risiko yang dapat dihadapi perusahaan adalah jika salah satu produk yang dihasilkan oleh perusahaan tidak baik, maka ada risiko bahwa semua produk sejenis atau bahkan jenis produk lain juga dianggap tidak baik oleh konsumen.Terlebih karena perusahaan ini adalah perusahaan di bidang farmasi dan kesehatan, kegagalan atau cacat produk juga dapat menyebabkan masalah kesehatan pada konsumen bahkan bisa saja perusahaan harus mengganti rugi atas kegagalan produk. Risiko lain juga adalah adanya pihak ketiga yang membuat isu tentang suatu produk, sehingga produk tersebut tidak lalu lagi di pasar.

  12. Organisational Risk Risiko organisasi terjadi apabila adanya ketidaklancaran atau kesulitan pada birokrasi. Risiko organisasi dapat terjadi khususnya pada level organisasi yg berbeda. Jika birokrasi pada perusahaan berbelit-belit, maka yang terjadi adalah lamanya proses pengambilan keputusan, selain itu juga berkurangnya waktu untuk memikirkan hal lain atau hal baru yang lebih baik untuk perusahaan.

  13. Interpretation Risk Perbedaan layar belakang pendidikan atau budaya menyebabkan terjadinya interpretasi yang berbeda dari setiap orang atau setiap level organisasi. Hal ini bisa menjadi baik karena setiap orang bisa memberikan pandangan berbeda terhadap suatu masalah sehingga dihasilkan banyak solusi. Namun hal ini juga bisa menjadi masalah baru karena dengan banyaknya sudut pandang dan interpretasi terhadap suatu masalah, jadi tidak fokus mencari dan menyelesaikan akar masalah.

  14. IT Risk Pengembangan

  IT pada perusahaan sangat penting mengingat berkembangnya IT pada konsumen atau produsen. Perusahaan ini sendiri sudah Mengembangkan IT seperti penggunaan SAP, email kantor dengan satu server.

  Jika mereka ingin mebgembangan sistem informasi lain, misalnya ke penjualan online atau e-commerce , ada risiko gagal dan berhasil. Mereka bisa jadi gagal karena tidak cocok dengan sistem informasi yang baru atau karena sistem yang terlalu kompleks. Tetapi pengembangan sistem ini juga bisa berhasil sehingga perusahaan bisa menjadi lebih besar lagi karena sudah merambahn ke bidang e-commerce

Analisa Berdasarkan Prioritas (Ranking)

  1. Project Risk

  2. Elemental Risk

  3. Inherent Risk

  4. Purchasing Risk

  5. Reputation Risk

  6. Customer Risk

  7. Organisational Risk

  8. Interpretational Risk

  9. Fiscal Risk

  10. Holistic Risk

  11. IT Risk

  12. Dynamic Risk

  13. Static Risk

  14. Global Risk

  Sumber :

  Merna,T.,Al-Thani,F. 2008. Corporate Risk Management. England ; John Wiley & Sons, Ltd.