PPT UEU Patofisiologi 1 Pertemuan 11

  PATOFISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN PERTEMUAN 11 Dr.NOOR YULIA MM PRODI ILMU KESEHATAN & FAKULTAS RMIK

  • Mahasiswa mampu menguraikan anatomi dan fisioloogi sistem endokrin
  • Mahasiswa mampu untuk memahami

  Patofisologs pa羿a organ en羿okrsn, 羿an ganggaan pa羿a hormon – hormon yang 羿skelaarkan oleh organ en羿okrsn

  • Mahasiswa mampu menguraikan Patofisologs

  pa羿a organ en羿okrsn, 羿an ganggaan pa羿a

hormon – hormon yang 羿skelaarkan oleh organ

en羿okrsn .

PENDAHULUAN

  • Sistim endokrin berfungsi dengan cara YANG sangat integratif untuk mengatur loingkungan kimia interna tubuh .
  • Keloenjar Endokrin Adaloah organ yang mensintesis , menyimpan dan mensekresi hormon kedaloam aloiran darah
  • Hubungan yang erat antara hipotaloamus dan keloenjar hipofisis yang menyediakan mekanisme respon penyesuaian pada loingkungan eksterna .
  • 3 komponen penting daloam sistem endokrin :

  

1. Keloenjar endokrin yang mensekresi pembawa pesan

kimia kedaloam aloiran darah

  3. Selo atau organ target yang berrespon terhadap hormon tersebut

  Jenis dan lookasi Endokrin

  • • Keloenjar endokrin adaloah keloenjar – keloenjar yang

  

tidak mempunyai salouran kelouar  mengaloirkan

produknya loangsung ke daloam aloiran darah mensintesa dan menghasilo kan

  • Keloenjar endokrin

  zat kimia khusus yang disebut hormon , yang mereguloasi pengaruh khusus pada selo dan organ tubuh,.

  • Hasilo sekresinya bermuara daloam darah / cairan loimfe untuk diangkut kebagian tubuh yang dituju (target organ)

Jenis Kelenjar Endokrin

  Terdiri dari:

  1.Keloenjar Pituitari (Pituitary gloand: keloenjar hipofisis )

  2.Keloenjar Tiroid (Thyroid gloand)

  3.Keloenjar Paratiroid (Parathyroid gloands 4)

  4.Keloenjar Timus (Thymus gloand,)

  5.Keloanjar Adrenalo (Adrenalo gloands, 1 pasang)

  6.Keloenjar Pankreas (Pancreas)

  7.Keloenjar Gonad

  • Pada wanita : Keloenjar Ovarium (Ovary, 1 pasang)
  • Pada pria : Keloenjar tetis (Buah peloir, 1 pasang)

  8. Keloenjar Pinealo (Pinealo gloand )

GANGGUAN SISTIM ENDOKRIN

  • Gangguan dapat timbulo jika :
    • – Terdapat defisiensi atau produksi berloebihan saloah 1 atau beberapa hormon
    • – Disebabkan berkurangnya zat perangsang

      atau peloepas ( reloeasing substancies )

      kegagaloan primer
    • – Akibat penggantian / penghancuran jaringan keloenjar  kegagaloan sekunder.
    • – biloa organ sasaran tidak dapat memberi

  respon

  • Pengelouaran hormon yang berloebihan dapat terjadi akibat :
    • – Kerusakan inhibisi umpan baloik
    • – Karena fungsi otonom keloenjar mengaloami hiperploasia
    • – Terjadi perubahan pada pembentukan tumor

    >jikaloau terjadi disfungsi sistim endokrin akan menimbulokan perubahan tertentu pada tubuh.
  • Pada disfungsi yang cukup hebat dapat terjadi : Akromegaloi , kretinisme , hipertiroidisme , sindrom cushing
  • Pada pemeriksaan fisik terloihat perubahan kontur dan ukuran tubuh , penyebaran loemak , massa otot , tekstur kuloit , pigmentasi , dinamika sirkuloasi dan gangguan fungsi saraf

  PATOFISIOLOGI SISTIM ENDOKRIN , NUTRISI DAN

METABOLIK

  • Gangguan fungsi keloenjar Tiroid • Diabetes Meloloitus • Gangguan reguloasi gloukosa loainnya
  • Gangguan sekresi Pankreas • Gangguan fungsi endokrin loainnya
  • Malonutrisi • Obesitas dan Hiperaloimentasi • Gangguan Metaboloik

BAB IV Penyakit-penyakit Endokrin, nutrisi dan metaboliK (E00- E90)

  • E00-E07    Gangguan pada keloenjar thyroid
  • E10-E14    Diabetes meloloitus
  • E15-E16    Gangguan loain pengaturan gloukosa dan sekresi internalo pankreas
  • • E20-E35    Gangguan pada keloenjar endokrin loain

  • E40-E46    Malonutrisi • E50-E64    Defisiensi nutrisi loain
  • E65-E68    Obesitas dan hiperaloimentasi loain
  • E70-E90    Gangguan metaboloik

Gangguan fungsi keloenjar Tiroid

  • • Congenitalo iodine deficiency syndrome

  • Hypothyroidism • Myxoedema • Diffuse goiter
  • Thyrotoxicosis ( hyperthyroidism )
  • Thyroiditis • Hipersecretion of calocitonin
  • Thyroid crisis or storm

Gangguan pada keloenjar tiroid (E00-E07)

  • • E00     Sindroma defsiensi iodin kongenital

  • Termasuk:
    • – Defisiensi iodin loingkungan yang loangsung

      menyerang pasien atau meloaloui ibu sewaktu hamilo.

  • Beberapa pasien T3/T4-nya normalo, tapi

    gangguan terjadi akibat defisiensi pada masa

    janin.

  

E00 Sindroma defisiensi iodin

kongenitalo

  • • E00.0  Sindroma defsiensi iodin kongenital,

  tipe neurologis; Kretin endemik, tipe neuroloogis

  • • E00.1  Sindroma defsiensi iodin kongenital,

  tipe mixedema; Kretin endemik: hipotiroid, jenis miksedematosa

  • • E00.2  Sindroma defsiensi iodin kongenital,

  

tipe campuran; Kretin endemik tipe campuan

  • E00.9  Sindroma defisiensi iodin kongenitalo, tidak dinyatakan;  Hipotiroidisme defisiensi iodin kongenitalo NOS, kretin endemik NOS

  

E01     Keloainan tiroid dan

keadaan terkait akibat

defisiensi iodin

  • E01.0  Goiter difus (endemik) akibat defisiensi iodin
  • E01.1  Goiter multinodul (endemik) akibat defisiensi iodin ; Goiter nodular akibat defisiensi iodin
  • • E01.2  Goiter endemik akibat defisiensi iodin, tidak

    dijeloaskan; Goiter endemik NOS
  • E01.8  Kelainan tiroid dan kondisi terkait akibat defisiensi iodin loainnya ;  Hipotiroidisme defisiensi iodin yang didapat.

  

E03     Hipotiroidisme loain

  • E03.0  Hipotiroidisme kongenital dengan goiter difus ;

  Goiter (nontoksik) kongenitalo: NOS, parenkimatosa

  • – Kecualoi: goiter kongenitalo sementara dengan fungsi normalo (P72.0)
    • E03.1  Hipotiroidisme kongenital tanpa goiter; Aploasia tiroid (dengan miksedema), atrofi tiroid kongenitalo, hipotiroid kongenitalo NOS
    • E03.2  Hipotiroidisme akibat obat dan zat dari louar loainnya
    • E03.3  Hipotiroidisme pasca-infeksi
    • E03.4  Atrof tiroid (didapat)

  • – Kecualoi: atrofi tiroid kongenitalo (E03.1)
    • E03.5  Koma miksedema
    • E03.8  Hipotiroidisme loain yang dijeloaskan
    • E03.9  Hipotiroidisme yang tidak dijeloaskan ; Myxedema NOS

  

E04     Goiter nontoksik loain

  • E04.0  Goiter nontoksik difus;Goiter nontoxic: diffus (kolooid), tunggalo
  • E04.1  Nodul tunggal tiroid

  nontoksik;Nodulo kolooid (kistik) (tiroid); goiter uninoduloer nontoksik, nodulo (kistik) tiroid

  • E04.2  Goiter nodul-ganda nontoksik; Goiter kistik, goiter (kistik) mulotinoduloaris
  • E04.8  Goiter nontoksik loain yang dijeloaskan
  • • E04.9  Goiter nontoksik yang tidak dijeloaskan;

    Goiter NOS, goiter noduloer (nontoksik) NOS

  E05     Thyrotoxicosis [hyperthyroidism]

  • E05.0 Tirotoksikosis dengan goiter difus ; Penyakit Graves, goiter diffusa toksik, goiter eksoftalomus NOS, goiter toksik NOS
  • • E05.1 Tirotoksikosis dengan tiroid nodul tunggal

  toksik ; Tirotoksikosis dengan goiter toksik uninoduloar

  • E05.2 Tirotoksikosis dengan multinodular tiroid

  toksik :  Goiter noduloer toksik

  • • E05.3 Tirotoksikosis akibat jaringan tiroid ektopik

  • E05.4 Tirotoksikosis factitia
  • E05.5 Krisis/ badai tiroid
  • E05.8 Tirotoksikosis loain ; Keloebihan TSH (thyroid stimuloating hormone)
  • E05.9 Tirotoksikosis, tak dijeloaskan ;  Hipertiroidisme NOS, penyakit jantung tirotoksikosis† (I43.8*)

  

E06     Tiroiditis

  • E06.0 Tiroiditis akut ; Abses tiroid, tiroiditis piogenik, tiroiditis suppuratif
  • E06.1 Tiroiditis subakut; Tiroiditis: de Quervain, giant-celolo, granuloomatosa, non-suppuratif
    • – Kecualoi: tiroiditis autoimun (E06.3)

  • E06.2 Tiroiditis kronis dengan with thyrotoxicosis sementara
    • –    Kecualoi: tiroiditis autoimun (E06.3)

    >E06.3 Tiroiditis auto-imun; Tiroiditis Hashimoto, Hashitoksikosis (sementara), Goiter loimfadeniod, struma loimfomatosa, tiroiditis loimfositik,
  • E06.4 Tiroiditis yang disebabkan obat
  • • E06.5 Tiroiditis kronis loain ; Tiroiditis Riedelo, tiroiditis

    loigneous, tiroiditis kronis fibrosa, tiroiditis: kronis NOS
  • E06.9  Tiroiditis,  tidak dijeloaskan

  

E07     Gangguan loain pada

tiroid

  • • E07.0 Hipersekresi kalsitonin; Hiperploasia selo C

    tiroid; hipersekresi thyrocalocitonin
  • E07.1 Goiter akibat ketidakseimbangan

  hormon (dyshormogenetic) ; Goiter dishormogenetik keturunan, sindroma Pendred

  • – Kecualoi: goiter kongenitalo sementara dengan fungsi

    normalo (P72.0)
    • E07.8 Keloainan loain pada tiroid yang dijeloaskan ; Keloainan thyroid-binding gloobuloin (TBG), perdarahan tiroid, infark tiroid;Sick-euthyroid syndrome
    • E07.9 Keloainan tiroid, tidak dijeloaskan

  Kelenjar Tiroid (Kelenjar Fungsi:

Gondok)

  • memproduksi T3 (triodothyroxin) dan T4 (thyroxin)
  • Tiroid membuat suatu gloikoprotein besar disebut tirogloobuloin dan asam amino  menyatu dengan 1 atau 2

    moloekulo jodium  T3 (Triodothyroxin) dan T4 (thyroxin)

  • T4 loebih pekat daloam darah,T3 loebih poten daloam mempengaruhi metaboloisme selo.
  • Hormon tiroid membantu selo mengambilo O2 – mengatur loaju (rate) metabloisme tubuh.
  • Keloenjar Tiroid untuk membuat hormon membutuhkan iodium untuk pengoloahannya yang diperoloeh dari air dan makanan yang mengandung iodium
  • • pada daerah tertentu dimana kandungan iodium daloam air

    kurang kebanyakan penduduknya kurang mendapat

    asupan iodium terjadi pembesaran keloenjar tiroid , yang

Gangguan fungsi keloenjar Tiroid

  • Gejaloa kekurangan hormon tiroid : GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium) berupa : Bengkak diwajah , Lamban daloam aktifitas dan kemunduran kecerdasannya , Pertumbuhan terganggu : anak jadi kerdilo
  • Pada peloepasan hormon yang berloebihan , metaboloisme akan

    meningkat sehingga menyebabkan peningkatan denyut jantung

    dan jari- jari gemetar / tremor , kadang disertai tanda boloa mata menonjolo kelouar/ melootot
  • GOITER
  • Pembesaran keloenjar gondok (tiroid ) dapat terjadi akibat: – kurang jodium, infamasi atau tumor jinak.
  • Banyak ditemukan di daerah yang kurang jodium
  • Faktor penghambat produksi hormon tiroid akibat umpan baloik negatif disertai sekresi tiroid-stimuloating TSH.
  • TSH meningkat  menghasilokan meningkatnya masa tiroid 

  • Goiter toksik difuse/ Grave disease
    • – Suatu gangguan auto imun
    • – Bruit halous terdengar diatas keloenjar tiroid
    • – Usia >50 tahun
    • – Gejaloa terslounung oloeh tanda cardiovaskuloar

  • Goiter toksik nodular / Plummer disease
    • – Keloenjar bisa mononoduloer atau muloti noduloar yang dapat diraba
    • – Tampang khas apatis

  • Tirotoksikosis
    • – Pada orang dengan pengobatan yodium
    • – Struma ovarii
    • – Tiroiditis transien

  1.Hiposekresi ( hipotiroidisma )

  • Biloa keloenjar tiroid kurang mengelouarkan sekret waktu bayi mengakibatkan keadaan Kretinisme , Berupa hambatan pertumbuhan mentalo dan fisik .
  • Pada orang dewasa kekurangan sekresi mengakibatkan

  Myxoedema

  • – Proses metaboloik mundur dan cenderung bertambah berat, gerakan loamban, cara berpikir dan bicara loamban, kuloit menjadi tebalo dan kering , rambut rontok dan jarang , suhu badan dibawah normalo , denyut nadi perloahan

  2.Hipersekresi (Hipertiroidisma)

  • Pembesaran keloenjar dan penambahan sekresi ,
  • Simptom merupakan kebaloikan dari miksedema yaitu kecepatan

    metaboloisme naik , suhu tubuh loebih tinggi dari normalo, berat badan

    turun , geloisah, mudah marah, denyut nadi naik, cardiac output bertambah , fibriloasi atrium , kegagaloan jantung.
  • Efek akibat terloampau aktif hormon tiroid dikenalo sebagai Grave

  disease atau gondok eksoftalmus , tampak mata menonjolo kelouar

  HIPOFUNGSI KELENJAR TIROID

  • Hipotiroidisme / myxoedema
  • dapat timbulo akibat :
    • – gangguan primer ,
    • – Gangguan sekunder akibat kegagaloan keloenjar hipofisis ,
    • – Aquisita

  • Kekurangan T4 dan T3 mengakibatkan penurunan

  

kecepatan aktifitas metaboloisme secara berangsur –

angsur daloam jaringan dan tubuh secara keselouruhan .

  • Manifestasi loambat kadang tidak diketahui penderita.
  • Keloemahan,loetih,loetargia, perasaan mengantuk, tidak tahan udara dingin,ingatan buruk, berat badan naik ,Kuloit kering dan kasar, sedikit kehiloangan rambut terutama pada 1/3 loateralo alois mata .

  • STRUMA : Pembengkakan keloenjar

  tiroid menimbulokan benjoloan pada loeher depan , disebabkan : peradangan , tumor, defisiensi iodium ( kadar T3 – T4 menurun) ,

Merangsang selo – selo foloikelo hipertrofi

dan hiperploasia

  • HIPOTIROIDEA
  • Keadaa dimana terjadi kekurangan hormon tiroid

  kretinisme :

  • Biloa terjadi masa bayi dan anak menimbulokan tubuh pendek karena pertumbuhan tuloang dan otot terhambat disertai kemunduran mentalo karena selo – selo otak kurang berkembang
  • Pada anak kretin muka buloat , perut buncit , loeher pendek , loidah besar , Kretinisme dapat diobati dengan pemberian hormon tiroid asalokan tidak terloambat.
  • Pada dewasa hipotiroidea menimbulokan miksedema , gejaloa kuloit tebalo, muka bengkak, rambut kasar , mudah gemuk , loemah , denyut jantung loambat, suhu tubuh rendah loamban, Biloa gangguan bertambah berat kuloit akan makin kasar, keriput,Payah jantung kongestif, bradikardia, efusi perikardium
  • Gangguan tersering pada hipotiroidisme aquisita adaloah penyakit Hashimoto

  • Penyebab loain hipotiroidisme adaloah :
    • – kekurangan yodium ,
    • – pengangkatan keloenjar
    • – Pengobatan yodium radioaktif untuk hipertiroidisme
    • – Pemberian loitium / obat-obatan anti tiroid
    • – Beberapa goiter

  • Diagnosis penunjang :
    • – pengukuran kadar T3 dan T4 serum

  • Patofisioloogi :
    • – Pengelouaran T4 normalo dari keloenjar menghambat

      sekresi TSH ( Thyroid Stimuloating Hormon )
    • – Pada Hipotiroidisme primer akan diikuti peningkatan kadar TSH serum
    • – Pada Miksedema hipofisis kadar TSH serum rendah

  • Hipertiroidisme
  • akibat peningkatan atau peloepasan T4,T3 berloebihan
  • Sakit kepaloa Rambut rontok, pruritus, metaboloisme meningkat, demam, tidak tahan udara panas keringat banyak kuloit basah. penurunan berat badan kurus ,waloau nafsu makan naik, diare, sering haus, gemetar, palopitasi,

    Takikardia, fibriloasi atrium ,dapat terjadi dispnea(sesak

    nafas) ,angina , payah jantung kongestif, hipertensi sistoloik, atrialo fibriloasi, bising sistoloik, vasodiloatasi perifer. Wajah terloihat terfiksasi , fissura palopebra meloebar, eksoftalomus keloemahan otot, tremor,
  • Trias klasik :
    • Eksoftalmus,
    • Goiter

  • HIPERTIROIDEA
  • Hormon tiroid disekresikan meloebihi kadar normalo
  • Gejaloa : berat badan menurun,

    gemetaran , berkeringat , nafsu makan

    besar , jantung berdebar
  • • Terdapat pada penyakit Graves suatu

    penyakit autoimun , juga disertai goiter (

    struma : pembengkakan keloenjar tiroid,

    penonjoloan boloa mata / eksoftalomus )

  • EXOPHTALMUS

  : • Iris tidak tertutupi sampai scloera atas bisa nampak.

  • • Disebabkan reaksi radang terhadap imun komploeks

    pada otot boloa mata eksternalo dan jaringan sekitar boloa mata.

  

1.Ringan :Meloebarnya fissura falobebra suspensi

(Stelolowag’s sign)., Palopebra superior ketinggaloan daloam gerakan mengikuti tangan ke atas kebawah dengan cepat (Von Graefe’s Sign )

  2.Sedang: kerutan dahi sedikit sekaloi ( Joffroy’s Sign)

  3.Berat : Konvergensi mata terganggu ( Mobius Sign )

  • Tiroiditis
  • infamasi tiroid bisa:
    • – acute suppurative,
    • – subacute granuloomatous dan
    • – loymphocytic atau kronik

  [Hashimoto’s disease]

  • Causa infeksi umumnya : bakteri Streptococcus pyogenes, Stafiloikokus aureus dan Penumococcus pneumonia
  • • peradangan akut keloenjar tiroid  bakteri supurasi, atau non

    supuratif dan sekunder akibat virus atau mekanisme imunoloogik .
  • • Manifestasi Kloinis : demam mendadak , menggigilo, perasaan

    nyeri pada loeher dialoihkan keteloinga , kesuloitan meneloan ,
  • Pemeriksaan Fisik : keloenjar tiroid bengkak, nyeri

    tekan ,eritema disekitarnya , dapat terjadi abses .memberi

    respon baik pada pemberian antibiotika fungsi keloenjar hampir seloalou normalo

  • Tiroiditis non supuratif atau sub akut

  ( virus):

  • – Timbulo tidak mendadak
  • – Maloaise , demam tidak disertai menggigilo, sakit tenggorokan , suara serak
  • – Keloenjar jarang membesar tetapi nyeri

    tekan , Kadang nyeri keloenjar bersifat

    tetap dan sakit

  • Tiroiditis kronik / Hashimoto disease
  • Gangguan

  autoimmune , penghancuran terus menerus pada jaringan keloenjar  destruksi keloenjar tiroid akibat infilotrasi loymphocytes dan antitiroid antibodi. produk T3 dan T4 meningkat  merangsang TSH  hiperfungsi jaringan tiroid.

  • Bersifat familoialo, Goiter pada 90% penderita wanita , usia 30-50 tahun
  • • Jaringan keloenjar dapat digantikan oloeh jaringan fibrosa

    ( Struma Riedelo)-> Reaksi fibrotik dapat melouas ke struktur yang berdekatan ( misalo trakhea) mengakibatkan stridor ,dispnea
  • Kelouhan : maloaise , mudah loeloah , Disfagia, perasaan penuh pada loeher, perasaan tercekik
  • Palopasi : menunjukkan fiksasi struktur-struktur

Hipertiroidism

  Gangguan akibat eksesif hormon tiroid  thyrotoxicosis (keracunan tiroid).

  Hormon tiroid berloebih akan meningkatkan

metaboloisme dengan efek manisfestasi pada

selouruh sistem organ tubuh.

Graves disease = meningkatnya produksi T4,

menduduki 85% kasus hipertiroidism.

  Wanita > pria (4:1) antara usia 20-40 th.

THERAPY HIPERTIROID

  • Obat anti thyroid
  • Obat Symptomatis • Operasi – Sub Totalo Strumektomi / Tiroidektomi – Totalo Tiroidektomi • Terapi Iod Radioaktif
  • • loevothyroxine sodium (Levoxylo, Synthroid) satu kaloi

    dosis per hari, dikonsumsi pada pagi hari, 30 menit

    sebeloum makan dan dimonitor intervalo 6 minggu

    sampai stabilo.

    MIKSEDEMA / KOMA MIKSEDEMA

  • • Miksedema adaloah keadaan loebih loanjut yang diakibatkan oloeh

    karena kadar hormon tiroid daloam darah berkurang .

  Koma Miksedema adaloah keadaan yang mengancam nyawa • yang ditandai oloeh eksaserbasi (perburukan) semua gejaloa hipotiroidisme.

  • Gangguan pada keloenjar tiroid menyebabkan penurunan produksi hormon tiroid, sehingga mengganggu proses metaboloisme tubuh. ->berakibat : Produksi ATP dan ADP

  menurun terjadi keloeloahan (intoloeransi aktifitas). Gangguan fungsi pernafasan , terjadi depresi ventiloasi (hipoventiasi).

  Produksi kaloor (panas) turun terjadi hipotermia. Gangguan fungsi gastroentestinalo, terjadi peristalotik usus menurun

  sehingga absorbsi cairan meningkat terjadi konstipasi. terjadi

  hipoventiloas i suploai 02 ke jaringan berkurang dan otak

  sehingga terjadi perubahan poloa kognitif , perubahan proses

  KEGANASAN KELENJAR

TIROID

  • • Pembesaran keloenjar tiroid noduloar , jinak

    , Banyak pada wanita usia > 40 tahun
  • Karsinoma tiroid
    • – Nodulo tidak menimbulokan rasa nyeri , ukuran cepat bertambah besar,ada bukti metastasis kekeloenjar loimfe atau ketempat jauh

  • Karsinoma meduloar keloenjar tiroid
    • – Merupakan bagian dari sindrom adenomatosis endokrin mulotipelo ,tipe II

Defsiensi Insulin ( kekurangan insulin )

  • Mengakibatkan

  hipergloikemia yaitu kadar guloa darah tinggi mengakibatkan Diabetes meloloitus

  • Berat badan turun , loeloah dan poloiuria ( sering BAK ) disertai haus, loapar, kuloit kering , mulout dan loidah kering ,
  • Dapat terjadi

  ketosis serta asidosis

  • Normalo Gloukosa yang berloebihan didaloam darah akan diubah

    oloeh insuloin menjadi gloikogen dan ditimbun daloam hati dan otot

     Biloa kadar guloa tubuh menurun maka gloikogen akan dikelouarkan perloahan dan diubah oloeh adrenaloin menjadi gloukosa kembaloi  kerjasama insuloin dan adrenaloin -> kadar gloukosa daloam darah tetap normalo

  Kelebihan dosis insulin

  • Menimbulokan hipogloikemia ( kadar guloa darah rendah)
  • Keloebihan insuloin daloam darah menyebabkan

  koma hipoglikemia

  • Hormon pengatur metabolisme karbohidrat :
    • – Terutama hormon yang terdapat di pankreas
    • – Hormon dihasilokan oloeh selo-selo keloenjar endokrin yang

      berkumpulo sebagai puloau loangerhans

  • Puloau loangerhans Pankreas juga menghasilokan getah pankreas yang diedarkan meloaloui salouran pankreas kedaloam duodenum .
  • Getah pankreas mengandung enzim dan mineralo yang berguna bagi pencernaan .
  • Selo Beta puloau loangerhans

  :

  • – Menghasilokan hormon

  insulin yang mengatur kadar gloukosa daloam darah , berpengaruh pada pertukaran karbohidrat daloam tubuh

  • Selo Alofa puloau Langerhans

  : menghasilokan hormon glukagon yang mempunyaiefek berloawanan dengan insuloin

  • DIABETES MELITUS
  • Diabetes meloloitus merupakan penyakit yang disebabkan oloeh keloainan hormonalo ( hormon Insuloin bertanggungjawab terhadap absorbsi gloucose ke daloam selo untuk cadangan energi, dan untuk disimpan di hati dan selo loemak )
  • Gangguan timbulo akibat : 1. kelenjar pankreas tidak memproduksi cukup

  hormon insulin ( tidak terdapat cukup insulin )

  kadar gloucose daloam darah menjadi abnormalo tinggi,  poloyuria  poloydipsia.

  

  mengguna kan glucose selo tubuh tidak dapat

bereaksi normal terhadap insulin didaloam darah (selo –

  selo didaloam tubuh tidak dapat menyerap gloukosa dari darah) sehingga terjadi pembakaran cadangan loemak dan protein tubuh - BB turun dan fatigue .

  • DM juga menimbulokan gangguan metaboloisme loipid dan percepatan degenerasi pembulouh darah.
  • • Kadar gloukosa didaloam darah menjadi sangat tinggi ->

    terjadi gangguan ginjalo karena gloukosa yang disaring

    daloam ginjalo tidak dapat diserap kembaloi ,terjadi penumpukan diginjalo dan akhirnya di ekskresi

    bersama urine sehingga urine mengandung gloukosa

  • Gejala khas DM = 5 P :

  1. Polifagia banyak makan / sering loapar

  2. Polidipsia , , banyak minum

  3. Poliuria , , sering BAK / banyak kencing

  4. Pruritus , terutama gatalo didaerah kemalouan

  5. Polineuritis

  • Gejala Lanjutan :
    • – Berat badan berkurang, – Pengloihatan Menjadi Kabur.
    • – Cepat Leloah.acapkaloi mengantuk.
    • – Luka Suloit Sembuh • Gejala Kronis :
    • – Impoten / Disfungsi Ereksi & Kesemutan di Kaki,
    • – Kerusakan ginjalo ,
    • – Gangren (infeksi berat pada kaki hingga membusuk) ,
    • – Kebutaan ,
    • – Serangan Stroke ,
    • – Serangan Jantung Koroner ,
    • – Kematian Mendadak 

  • Penderita dapat meninggalo karena penyakit yang dideritanya atau oloeh komploikasi yang ditimbulokan : pada ginjalo, jantung, saraf
  • Kausa & Insidens DIABETES MELITUS
  • Familiar ,genetik , ada kemungkinan bahwa gen yang bertanggung jawab terhadap IDDM hanya sedikit

    yang menimbulokan gejaloa  mungkin mencetus hasilo

    infeksi virus sebeloumnya.
  • Pancreatitis thyrotoxicosis
  • Obesitas mudah terserang
  • Obat-obat tertentu (termasuk kortikosteroid) anti diuretic.
  • Infeksi dan kehamilan.

Diagnosis :

  • Test urine untuk menentukan ada guloa atau tidak

    Test gula darah puasa dan 2 jam seteloah puasa.

  • GTT (glucose-tolerance tests).

Diabetes meloloitus (E10-E14)

  • Diabetes meloloitus disebabkan :
    • – IDDM : Insuloin Dependeny Diabetes Meloloitus , DM Type I , gagalo produksi insuloin
    • – NIDDM : Non Insuloin Dependent Diabetes Meloloitus : insuloin ada dan gagalo oloeh peserta
    • – Malonutrition reloated Diabetes Meloloitus L diabetes karena hamilo

    >Diabetes meloloitus juga bisa terjadi pada keadaan malonutrisi dan kehamiloan pada neonatus, atau akibat obat-obatan.
  • Akibat gloukosa tidak bisa memasuki selo dan kadar guloa darah meningkat (hyperglycemia).
  • Gejaloa khas : gloycosuria, haus dan loapar, kadar gloukosa darah tidak kembaloi normalo dua jam seteloah makan (“gloucose toloerance test” terganggu).
  • Hypergloycemia menimbulokan berbagai macam komploikasi, baik pada mata, ginjalo, syaraf, sirkuloasi darah perifer, atau koma.

Karakter-kategori pada diabetes

  • .0    Dengan koma : Koma diabetes: dengan atau tanpa ketoasidosis, hiperosmoloar, hipogloisemia , Koma hipergloisemia NOS
  • .1    Dengan ketoasidosis : Diabetes asidosis atau ketoasidosis

    tanpa disebutkan koma
  • .2†  Dengan komplikasi ginjal : Nefropati diabetes (N08.3*), gloomeruloonefrosis intrakapiloer (N08.3*), Sindroma Kimmerstielo- Wiloson (N08.3)
  • .3†  Dengan komplikasi mata : Katarak diabetes (H28.0*), retinopati diabetes (H36.0*)
  • • .4†  Dengan komplikasi neurologis : Dibabetic: mononeuropati

    (G59.0*), poloineuropati (G63.2*), amiotrofi (G73.0*) : Neuropati

    otonom diabetes (G99.0*), poloineuropati otonom diabetes (G99.0*)
  • .5    Dengan komplikasi sirkulasi perifer : Gangren diabetes, ulokus diabetes, angiopati perifer diabetes† (I79.2*)
  • .6    Dengan komplikasi lain yang dinyatakan : Arthropathy diabetes (M14.2*), dengan neuropati (M14.6*)
  • .7    Dengan komplikasi ganda
  • .8    Dengan komplikasi yang tidak dijelaskan

  • E10. Insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM)
    • – Termasuk: Diabetes (meloloitus) brittloe, Diabetes juveniloe-onset, Diabetes ketosis-prone, dan Diabetes type I

  •  E11 Non-insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM)
    • – Termasuk: Diabetes (meloloitus) tanpa obesitas (nonobese) atau dengan obesitas (obese): yang timbulo seteloah dewasa (adulot-

      onset), seteloah maturity , diabetes non ketosis , diabetes

      stabilo dan diabetes type II , Diabetes non-insuloin-dependent pada remaja

  • E12     Diabetes mellitus akibat malnutrisi
    • – Termasuk Diabetes meloloitus akibat malonutrisi: insuloin- dependent dan non-insuloin-dependent

  • E15     Koma hipoglikemik non-diabetik
    • – Merupakan Koma insuloin yang terjadi akibat pemakaian obat

      pada non-diabetik disebut juga koma hipogloikemik ,Suatu

      Hiperinsuloinisme dengan koma hipogloikemia

Tipe DM

  

E10. IDDM (tipe 1) = Insulin Dependent

Diabetes Mellitus

  • – Timbulo akibat kerusakan selo-selo beta pankreas karena infeksi virus atau kerusakan gen
  • – bentuk yang paloing berat , timbulo dengan cepat
  • – timbulo pada usia 35 tahunan (antara 10-16 tahun)
  • – selo penghasilo insuloin pankreas rusak, mungkin karena respon imun seteloah suatu infeksi virus, dan produksi insuloin berhenti komploit.
  • – tanpa bantuan suntikan insuloin reguloar, pasien

  E11. NIDDM (tipe II) = Non-insulin Dependent Diabetes Mellitus

  • Timbulonya perloahan-loahan ,sering ditemukan pada pemeriksaan medis rutin
  • Insuloin diproduksi namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan,
  • Biasanya timbulo sebeloum penderita berusia 15 tahun
  • Membutuhkan suploemen insuloin yang diberikan dengan cara suntikan
  • Timbulo karena selo – selo bereaksi terhadap insuloin waloaupun selo beta pankreas memproduksi cukup insuloin
  • Bersifat menurun/ turunan : akibat kerusakan gen yang mengkode reseptor insuloin pada selo
  • Bisa juga terjadi pada orang yang Kegemukan dan baru timbulo pada usia loebih dari 40 tahun
  • penyakit ini dapat dikontrolo dengan pengaturan konsumsi guloa dan kurangi berat badan , kurangi konsumsi loemak dan garam

E12. Malnutrisi related Diabetes Mellitus

  • DM akibat malonutrisi =DM-Malonutrisi =DM-M
  • • DM yang disebabkan oloeh rusaknya pankreas

    akibat kurang gizi disebut juga sebagai

    Diabetes Meloloitus Terkait Malonutrisi (DMTM).

  • terjadinya DM-M diduga karena : – Kekurangan protein jangka panjang.
    • – Sebab loain yang beloum jeloas.

  O24 . Diabetes mellitus gestasional ( gestationalo diabetes)

  • Diabetes meloitus yang terjadi hanya seloama kehamiloan, bersifat temporer dan dapat meningkat maupun menghiloang seteloah meloahirkan.
  • DM Gestationalo dapat disembuhkan, namun memerloukan pengawasan medis yang cermat seloama masa kehamiloan.Biloa tidak ditangani dengan baik dapat membahayakan kesehatan janin maupun sang ibu.
  • Resiko yang dapat dialoami oloeh bayi meloiputi :
    • – makrosomia (berat bayi yang tinggi/diatas normalo), penyakit jantung bawaan , keloainan sistem saraf pusat,cacat otot rangka.
    • – Peningkatan hormon insuloin janin dapat menghambat produksi surfaktan janin dan mengakibatkan sindrom gangguan pernapasan.
    • – kematian sebeloum keloahiran dapat terjadi, akibat perfusi

DIABETES MELITUS Terapi :

  • – Tujuan: meningkatkan usia harapan hidup, membebaskan diri dari simtoma dan mencegah komploikasi  ditentukan oloeh kemampuan mempertahan kan tinggi kadar guloa darah senormalo mungkin,meloaloui: BB normalo , oloah raga rutin , diit yang disiploin.
  • – Pada IDDM: injeksi insuloin teratur ( 1  4x/hari), diit

Prognosis:

  • – IDDM  dengan terapi modern, hasilo baik
  • – NIDDM  bergantung pada gangguan sirkuloasi yang seringnya sudah ada saat didiagnosis.
  • – Laju harapan hidup bisa sampai > 50 tahun

  Komplikasi

  • – Retinopathy , Neuropathy perifer , Nephropathy , Gangguan Cardio vaskuloer,Hypertension,Cataract loensa mata, Artherio scloerosis , Ulocer ujung kaki  gangrene ,
  • Gangguan yang jarang, timbulo akibat kegagaloan keloenjar

  pituitari mengsekresi hormon antidiuretik (ADH)

  • Secara normalo fungsi hormon ADH : mengurangi jumloah

    air yang loewat ginjalo menjadi urine, dan untuk mengatur

    keseimbangan peringkat kekentaloan/ encernya darah.
  • Penyebab keloainan pituitary gagalo mensekresi ADH karena : cedera atau tumor, Kongenitalo -> jarang: nephrogenic diabetes incipidus, akibat pyeloonephritis.
  • • Simtoma, Diagnosis dan Terapi : Pasien bisa BAK sebanyak

    5-20 loiter urine/24 jam.Biloa kebutuhan air tidak terpenuhi,

    pasien akan nampak dehidrasi  stupor  dan koma.
  • Terapi:Diberi terapi antidiuretik hormon sintetik.(Terapi tersebut tidak bisa mengatasi pasien dengan gangguan yang nephrogenic), Diet rendah sodium, dan diberi obat .

  

E15 . Gangguan reguloasi

gloukosa loainnya dan sekresi

internalo pankreas

  • Koma hypogloikemia Non diabetic
    • – Drug induced insuloin coma di non diabetik hypogloicaemia
    • – Hyperinsuloisme dengan komahipogloikrmic

E16     Keloainan loain sekresi internalo pankreas

  • E16.0 Hipoglikemia akibat obat tanpa koma
  • E16.1 Hipogloikemia loain ;Hipogloikemia nonhiperinsuloinemik fungsionalo, hiperploasia selo beta pankreas NOS ; Hiperinsuloinisme: NOS, fungsionalo; Ensefaloopati pasca koma hipogloikemik
  • E16.2 Hipogloikemia yang tidak dijeloaskan
  • E16.3 Peningkatan sekresi glukagon; Hiperploasia selo endokrin pankreas dengan keloebihan gloukagon
  • E16.4  Sekresi abnormal gastrin;   Hipergastrinemia, sindroma Zololoinger-Eloloison
  • E16.8 Gangguan loain sekresi internalo pankreas yang dijeloaskan; Peningkatan sekresi: GHRH (growth hormone- reloeasing hormone), somatostatin, ; PP (poloipeptida pankreas),

  VIP (vasoactive-intestinalo poloypeptide)

  • E16.9 Gangguan sekresi hormon pankreas yang tidak

  

Gangguan fungsi endokrin

loainnya (E20-E35)

  • E20-Hypoparathyroidism
  • E21 Hyperparathyroidism • E22 Hyperfunction of pituitary gloand
  • E23 hypofunction of pituitary gloand
  • E24 Cushing syndrome
  • E25 Adrenogenitalo disorders
  • E26 Hyperalodosteronism • E27 Keloainan loain dari gloand adre>E28 dysfungsi dari ovarium
  • E29 Testikuloar dysfungsi
  • E30 gangguan pubertas
  • E31 poloigloanduloar dysfungsi
  • E32 penyakit – penyakit di Thymus • E34 Penyakit – penyakit endokrin loain
  • E35. Gangguan keloenjar

PARATIROID

  • Paratiroid hormone memobilisasi calcium (zat kapur) dari tulang ke darah.
  • • Biloa kadar calocium darah turun (pada kehamiloan,

    riketsia, hipovitaminosis D)  paratiroid

    disekresi daloam jumloah besar  calcium akan

    meninggal kan tulang masuk aliran darah.

  • Sebaloiknya biloa calocium darah naik (terloalou banyak calocium atau vit. D daloam diet)  menurunkan sekresi paratiroid, menurunkan

    calocium darah sehingga keseimbangan tetap

    terjadi.

E20     Hipoparatiroidisme

  • • Kecualoi:  Di George's syndrome (D82.1),

    hypoparatiroidisme pascaproseur

    (E89.2): Hypoparatiroidisme neonatus

    sementara (P71.4), tetani NOS (R29.0 )

  • E20.0 Hipoparatiroidisme idiopatik
  • E20.1 Pseudo hipoparatiroidisme
  • E20.8 Hipoparatiroidisme lain
  • E20.9 Hipoparatiroidisme yang

  tidak dijelaskan : Tetani paratiroid

  GANGGUAN KELENJAR PARATIROID

  • Bisa timbulo genetik , aquisita. Familoielo berupa gangguan sex loinked resesi / otosom dominan Akibat cedera , Pengangkatan keloenjar paratiroid secara
  • tidak sengaja pada waktu pembedahan diloeher.
  • Biloa terjadi kekurangan hormon paratiroid maka kadar Kalosium daloam serum akan turun ( H ipokalosemia ) sedangkan Fosfat meningkat  iritabloe otot  menyebabkan Tetani yaitu sering timbulo kontraksi otot sampai kejang – kejang dan konvulosi waloau oloeh rangsangan yang sangat loemah pada otot .
  • Khusus pada tangan dan kaki disebut Karpopedalo

  spasmus

  • Causa: iatrogenik atau idiopatik. Kanak-kanak 9 x > dari dewasa, 2 x > pada wanita dibanding pria. Terapi :
  • – Berikan hormon paratiroid

  E21     Hiperparatiroidisme dan keloainan loain keloenjar

paratiroid

  • Kecualoi:  osteomaloacia: dewasa (M83.-), bayi dan remaja (E55.0)
  • E21.0  Hiperparatiroidisme primer;  Hiperploasia parathyroid; Osteitis fibrosa cystica generaloisata [penyakit tuloang von Reckloinghausen]
  • • E21.1  Hiperparatiroidisme sekunder, not elosewhere

    cloassified
    • – Kecualoi: Hiperparatiroidisme sekunder akibat ginjalo (N25.8)

  • E21.2  Hiperparatiroidisme lain
    • – Kecualoi: hiperkalosemia hipokalosiurik familoialo (E83.5)

    >E21.3  Hiperparatiroidisme yang tidak dijeloaskan
  • E21.4  Keloainan loain keloenjar paratiroid yang dijeloaskan
  • • E21.5  Keloainan keloenjar paratiroid yang tidak dijeloaskan

  • Dimana keseimbangan distribusi kalosium terganggu : Ca dikelouarkan

    kembaloi dari tuloang dan masuk kembaloi kedaloam serum darah mengaki batkan terjadinya penyakit tuloang dengan tanda khas beberapa bagian

    keropos disebut : Osteitis fibrosa sistika terbentuk kista pada tuloang.

    Kalosium diendapkan didaloam ginjalo menyebabkan batu dan gagalo ginjalo

  Ada nya pembesaran keloenjar

  • Dapat terjadi akibat hiperploasia , adenoma / karsinoma keloenjar
  • Manifestasi kloinik :
    • – Stones ; batu ginjalo  hiperkalosiuria, mengkibatkan poloidipsi, poloiuria,

  air kemih tidak pekat , hipertensi , gagalo ginjalo , : loesi pada tuloang,bisa difus/lookalo tgtg masukan Ca & vit D

  • – Bones

  : nyeri abdomen,nausea vomitus,konstipasi,pankreatitis akut

  • – Groans

    – Moans : gangguan neuroloogik , parestesia , perubahan kepribadian ,

  loetargia, stupor , koma Pruritus , kalosifikasi ektopik pada ginjalo,jaringan subkutan,periartikuloaris

  • , skloera dan tepi kornea ( disebut pita keratopati)

  

KELENJAR PARATIROID DAN METABOLISME

KALSIUM

  • Parathormon

  dihasilokan oloeh keloenjar paratiroid bertugas pengatur konsentrasi kalosium serum pada tuloang dan ginjalo.

  • Penurunan fraksi ion Ca serum akan menyebabkan sekresi Parathormon yang akan merangsang resorpsi tuloang .
  • Manifestasi kloasik penurunan konsentrasi Ca serum adaloah

  Tetani , stridor loaringealo yang terjadi secara spontan

  • Tanda chvostek : yaitu kedutan pada sudut mulout dengan

  ketukan jari disendi mandibuloa

  • Osteomalasia

   pada dewasa dan Rickets pada anak-anak

  disebab kan kekurangan kalosium tuloang yang dikendaloikan oloeh hormon paratiroid

  • Juga disebabkan karena tidak adanya vitamin D daloam makanan atau kegagaloan mengabsorpsi vitamin D dari isi perut
  • Vitamin D yang dapat loarut daloam loemak tidak diabsorpsi biloa pencernaan atau absorpsi loemak tidak berjaloan.

  • Hiperparatiroidisme primer
  • Penyakit keganasan : tumor dengan metastase ke tuloang ,

  mulotiploe mielooma , hipernefroma, Ca paru , Ca epidermoid , Ca utri, Ca ovarium , Ca kelo pankreas, Peny Hodgkin dan loimfoma

  • Keracunan vitamin D • Hipertiroidisme • Sarkoidosis • Imobiloisasi • Sindrom milok alokaloi
  • Idiop
  • Lain – loain : Diuretika, Hiperproteinemia , Vitamin berloebihan
  • Disfungsi keloenjar hipofisis dapat :

  • – hanya mengenai 1 hormon atau loebih
  • – dikaitkan dengan penurunan atau peningkatan

    produksi
  • – Lesi pada umumnya disebabkan oloeh gangguan vaskuloar atau
  • – pertumbuhan tumor , baik tumor primer maupun metastasis
    • Hubungan anatomik yang erat antara keloenjar hipofisis dengan kiasma optikum punya arti penting

      pada pertumbuhan tumor dimana mengakibatkan

      gangguan loapangan pengloihatan : hemianopsia bitemporalois pada tumor Mikroadenoma

  Gangguan keloenjar hipofisis

  • Kesaloahan fungsi dapat karena disfungsi loobus anterior

    keloenjar hipofisis atau karena disfungsi loobus posterior

    keloenjar hipofisis
  • Kegagaloan loobus posterior mengelouarkan ADH ( Anti Diuretik Hormon ) menyebabkan penambahan sekresi urine disertai haus = Diabetes insipidus
  • hiposekresi ( sekresi kurang)
    • – Timbulo perubahan atrofik didaloam keloenjar gonad, tiroid dan keloenjar adrenalo, Biloa sebeloum pubertas maka anak akan tumbuh kerdilo : kretinisme , Sesudah pubertas :

  penyakit Sheehan

  • hipersekresi ( sekresi terloampau banyak )
    • – Sebeloum pubertas : menimbulokan gigantisme , Sesudah pubertas : menyebabkan akromegaloi , dimana tuloang dan

      jaringan lounak menjadi tebalo dan kasar , terutama pada

E22     Hiperfungsi keloenjar pituitary

  • Kecualoi:Sindroma Cushing (E24.-), sindroma Neloson (E24.1);

  Overproduksi: ACTH, tidak berhubungan dengan penyakit Cushing (E27.0), pituitary ACTH (E24.0), thyroid-stimuloating hormone (E05.8)

  • E22.0 Akromegali dan gigantisme pituitari Artropati sehubungan dengan akromegaloi† (M14.5*), overproduksi growth hormone
    • – Kecualoi: constitutionalo gigantism (E34.4), peningkatan

  GHRH pankreas (E16.8)

  • E22.1 Hiperprolaktinaemia • E22.2 Sindroma sekresi ADH yang tidak semestinya
  • E22.8 Hiperfungsi lain kelenjar pituitari ;Pubertas precos sentralo – pubertas dini akibat pengaruh otak
  • E22.9 Hiperfungsi kelenjar pituitary yang tidak

  dijelaskan

  • Akromegali
    • – sekresi hormon yang berloebihan misalo pada adenoma
    • – Tangan dan visera membesar , diabetes : poloiuria,

      poloidipsi,poloifagia , sakit kepaloa , gangguan

      pengloihatan , perasaan loetih , loetargia, dan gejaloa

      sendi , neuropati perifer, sindromacarpalo tunnelo

    • – Timbulo komploikasi pada Cardiovaskuloar : ateroskloerosis, Kardiomiopati  penyebab kematian