Macam Macam Ideologi Di Dunia

IDEOLOGI
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh
Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang ide“. Ideologi
dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu.
Secara umum bisa diartikan sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada
seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan
perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak
(tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga
membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti
sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.(definisi
ideologi Marxisme).

Macam - Macam Ideologi Di Dunia
1. Konservatisme
Sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah ini berasal dari kata dalam
bahasa latin, conservāre, melestarikan; "menjaga, memelihara, mengamalkan". Karena berbagai
budaya memiliki nilai-nilai yang mapan dan berbeda-beda, kaum konservatif di berbagai kebudayaan
mempunyai tujuan yang berbeda-beda pula.Sebagian pihak konservatif berusaha melestarikan status
quo, sementara yang lainnya berusaha kembali kepada nilai-nilai dari zaman yang lampau, the status
quo ante.
Ketika liberalisme menggoncang struktur masyarakat feudal yang mapan, golongan feudal

berusaha mencari ideology tandingan untuk menghadapi kekuasaan persuasive liberalisme. Dari
sinilah muncul ideology konservatisme sebagai reaksi atas paham liberalisme.
Paham konservatisme itu ditanda dengan gejala-gejala sebagai berikut :
1.

Masyarakat yang terbaik adalah masyarakat yang tertata. Masyarakat harus memiliki struktur (tata)
yang stabil sehingga setiap orang mengetahui bagaimana ia harus berhubungan dengan orang
lain.seseorang akan lebih memperoleh kebahagiaansebagai anggota suatu keluarga anggota gereja
daan anggota masyarakat daripada yang dapat diperoleh secara individual.

2.

Untuk menciptakan masyarakat yang tertata dan stabil diperlukan suatu pemerintah yang memiliki
kekuasaan yang mengikat tetapi bertanggung jawab. Paam konservatif berpandangan pengatura yang
tepat atas kekuasaan akan menjamin perlakuan yang samaterhadap setiap orang.

3.

Paham ini menekankan tanggung jawab pada pihak penguasa dalam masyarakat untuk membantu
pihak yang lemah. Posisi ini bertentangan dengan pahamliberal yang berpandangan pihak yang lemah

harus bertanggung jawab atas urusan dan hidupnya. Sisi konservatif inilah yang menimbulkan untuk
pertama kali negara keseahteraan (welfare state) dengan program-program jaminan sosial bagi yang
berpenghasilan rendah.
Ciri lain yang membedakan antara liberalisme dan konservatisme adalah menyangkut
hubungan ekonomi dengan negara lain. Paham konservatif tidak menghendaki pengaturan ekonomi
(proteksi), melainkan menganut paham ekonomi internasional yang bebas (persaingan bebas),
sedangkan paham liberal cenderung mendukung pengaturan ekonomi internasional sepanjang hal itu
membantu buruh, konsumen dan golongan menengah domestik.
Inti pemikiran : memelihara kondisi yang ada, mempertahankan kestabilan, baik berupa kestabilan
yang dinamis maupun kestabilan yang statis. Tidak jarang pula bahwa pola pemikiran ini dilandasi
oleh kenangan manis mengenai kondisi kini dan masa lampau.
Filsafatnya : Bahwa perubahan tidak selalu berarti kemajuan. Oleh karena itu, sebaiknya perubahan
berlangsung tahap demi tahap, tanpa menggoncang struktur social politik dalam negara atau
masyarakat yang bersangkutan.

landasan pemikiran : Bahwa pada dasarnya manusia lemah dan terdapat “evil instinct and desires”
dalam dirinya. oleh karena itu perlu pola-pola pengendalian melalui peraturan yang ketat.
system pemerintahan : demokrasi, otoriter.
Positif : Berkembang secara bertahap sesuai dengan kemampuan suatu negara.
Negatif : Masyarakat di atur oleh aturan yang ketat sehingga aspirasi mereka kurang di perhatikan


2. Komunisme
Komunisme adalah paham yang mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan
pribadi dan golongan, paham komunis juga menyatakan semua hal
dan sesuatu yang ada di suatu negara dikuasai secara mutlak oleh
negara tersebutPenganut faham ini berasal dari Manifest der
Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels,
sebuah manifes politik yang pertama kali diterbitkan pada 21
Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan
kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi
kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan
yang
paling
berpengaruh
dalamduniapolitik.
Negara yang masih menganut komunisme adalah Tiongkok,
Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.
Komunisme merupakan sebuah ideologi dunia yang
muncul sebagai reaksi dari kapitalisme. Paham komunisme mendasarkan pada Marxisme dan
Leninisme. Dengan begitu, Komunisme adalah Marxisme-Leninisme. Karl Marx, pencetus Marxisme

menganggap negara sebagai susunan golongan masyarakat yang dibentuk untuk menindas golongan
lain. Pemilik modal menindas kaum buruh. Menurut Karl Marx, kaum buruh perlu membuat revolusi
(perubahan secara mendadak) untuk merebut kekuasaan negara dari golongan kapitalis dan borjuis
(orang-orang kaya). Dengan cara ini, kaum buruh akan menjadi penguasa dan dapat mengatur negara.
Karl Marx
Paham yang dicetuskan oleh Karl Marx ini berhubungan dengan aliran materialisme yang
menonjolkan penggolongan, pertentangan antar golongan, konflik kekerasan atau revolusi, serta
perebutan kekuasaan negara. Ajaran Karl Marx dipopulerkan oleh Frederick Engels dan dipadu
dengan pemikiran Lenin, menjadi landasan komunisme. Marx berpendapat bahwa mata pencaharian
manusia menentukan cara berpikirnya. Menurutnya, ekonomi masyarakat ditandai adanya
pertentangan antara kelas atas (kaum kapitalis, pemilik modal) dan kelas bawah (kaum protelar) yang
hanya memiliki tenaga. Kaum kapitalis ingin meningkatkan keuntungan dengan menekan biaya
produksi, adapun kaum protelar berusaha meningkatkan pendapatannya.
Dalam usaha merebut dan mempertahankan kekuasaannya, komunisme melakukan tindakan-tindakan
berikut :
v Menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
v Menciptakan konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu.
v Komunisme tidak mengakui adanya Tuhan (atheisme), tapi lebih mengutamakan materi.
v Masyarakat komunis bercorak internasional. Artinya, masyarakat yang dicita-citakan komunisme
adalah masyarakat dunia, tanpa nasionalisme.


v Komunisme bercita-cita menciptakan masyarakat tanpa kelas. Pertentangan kelas, hak milik pribadi,
dan pembagian kerja dianggap akan menjauhkan dari suasana hidup yang aman dan tenteram.

Ideologi komunisme mulai diterapkan saat meletus Revolusi Bolshevik di Rusia, pada tanggal
7 November 1917. Sejak itu, komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke
negara lain, seperti Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba, dan Laos masih menganut paham
komunis.
Prinsip-prinsip komunisme yang memberikan pengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat dan
bernegara sebagai berikut :
v Pemerintah dipimpin oleh satu partai, yaitu partai komunis. Pemerintahan bersifat proletariat.
v Komunisme merupakan sistem pemerintahan tunggal
v Hak milik pribadi dihilangkan, tidak ada kebebasan demokrasi, dan menolak keadilan sosial.
v Pengelolaan ekonomi komunisme: (1) Tidak ada kebebasan memilih pekerjaan; (2) Perekonomian
ditentukan dan dikuasai negara; (3) Bebas dari persaingan ekonomi pasar; (4) Seluruh harta kekayaan
menjadi milik negara.
ü Ciri khas yang melekat pada ideologi komunisme :
v Hak milik pribadi atas alat-alat produksi.
v Dalam mencapai kesejahteraan menghalalkan segala cara, dengan tindakan revolusioner.
v Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan cara diktator proletariat, terutama pada masa-masa

peralihan (transisi).
v Negara hanya diperlukan untuk sementara waktu saja, selama belum mencapai kesejahteraan.
Ideologi komunisme mulai diterapkan saat meletus Revolusi Bolshevik di Rusia, pada tanggal
7 November 1917. Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan
disebarluaskan ke negara lain. Saat ini Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba, dan Laos masih
menganut paham komunis.
ü Keunggulan / Kelebihan ideologi Komunis :
1.Karena perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam hal perncanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan maka pemerintah lebih mudah mengendalikan
inflasi, pengangguran atau berbagai keburukan ekonomi lainnya.
2.Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan sehingga pasar barang
dalam negri berjalan dengan lancer.
3.Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
4.Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
5.Tidak ada pembagian kelas apapun ketimpangan yang ada

Kelemahan ideologi Komunis :
1.Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai – nilai komunis
2.Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat
3.Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat

4.Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.

3. Liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah
ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan
adalah nilai politik yang utama.
Liberalisme dianut oleh negara-negara di berbagai
benua.
Benua amerika: Amerika Serikat, Argentina, Bolivia,
Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras,
Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela Aruba, Bahamas,
Republik Dominika,

Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan
pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Liberalisme tumbuh dari konteks
masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Ketika itu masyarakat ditandai dengan dua karakteristik
berikut. Anggota masyarakat terikat satu sama lain dalam suatu sistem dominasi kompleks dan kukuh,
dan pola hubungan dalam system ini bersifat statis dan sukar berubah.
Pemikiran liberal (liberalisme) berkembang sejak masa Reformasi Gereja dan Renaissans

yang menandai berakhirnya Abad Pertengahan (abad V-XV). Disebut liberal, yang secara harfiah
berarti bebas dari batasan (free from restraint), karena liberalisme menawarkan konsep kehidupan
yang bebas dari pengawasan gereja dan raja. Ini berkebalikan total dengan kehidupan Barat Abad
Pertengahan ketika gereja dan raja mendominasi seluruh segi kehidupan manusia.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya
dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas,
ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem
pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh
karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme.
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini
dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas. Bandingkan Oxford Manifesto
dari Liberal International: "Hak-hak dan kondisi ini hanya dapat diperoleh melalui demokrasi yang
sejati. Demokrasi sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan pada persetujuan yang
dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar (enlightened) dari kelompok mayoritas,

yang diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan rahasia, dengan menghargai kebebasan dan
pandangan-pandangan kaum minoritas.
Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberalisme adalah yang
memungkinkan individu mengembangkan kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya. Dalam

masyarakat yang baik semua individu harus dapat mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. Hal
ini mengharuskan para individu untuk bertanggung jawab atas tindakannya, dan tidak menyuruh
seseorang melakukan sesuatu untuknya atau seseorang untuk mengatakan apa yang harus dilakukan.
ü Ciri-ciri ideologi liberalisme
1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik
2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan
berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan
yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat
keputusan diri sendiri.
4. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
5. Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian terbesar individu
berbahagia.
6. Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan manapun..
ü Keunggulan / kelebihan ideologi liberalisme :
1.Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat dalam mengatur kegiatan ekonomi. Masyarakat tidak
perlu menunggu komando dari pemerintah.
2.Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal ini mendorong partisipasi
masyarakat dalam perekonomian.
3.Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat.

4.Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang bermutu tidak akan laku di
pasar.
5.Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari
keuntungan
6.Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-berita ataupun ulasan yang
dibuat dalam media massa dapat mengandung kritik-kritik tajam, baik ditujukan kepada perseorangan
lembaga atau pemerintah.
7.Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun.

ü Kelemahan ideologi liberalisme :

1.Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan bersifat bebas, pendapatan jatuh
kepada pemilik modal atau majikan. Sedangkan golongan pekerja hanya menerima sebagian kecil dari
pendapatan.
2.Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja, sehingga yang kaya makin kaya,
yang miskin makin miskin.
3.Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.
4.Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi budaya oleh individu yang
sering terjadi
5.Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah sulit untuk mengadakan dan

memberikan kontrol. Sehingga pers sebagai media komunikasi dan media masa sangat efektif
menciptakan image dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka.

ü Negara yang menganut Ideologi Liberalisme
Beberapa Negara di Benua Amerika yang menganut ideology liberalisme Amerika Serikat,
Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua,
Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut
oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan
Suriname.
Masih banyak lagi negara-negara yang menganut Ideologi Liberalisme di benua lainnya.

4. Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa
melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Negara yang menganut paham
kapitalisme adalah Inggris, Belada, Spanyol, Australia, Portugis, dan Perancis.
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa
melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Kapitalisme memiliki sejarah yang
panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal
ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Adam Smith adalah tokoh ekonomi
kapitalis klasik yang menyerang merkantilisme yang dianggapnya kurang mendukung ekonomi
masyarakat. Ia menyerang para psiokrat yang menganggap tanah adalah sesuatu yang paling penting
dalam pola produksi. Gerakan produksi haruslah bergerak sesuai konsep MCM (Modal-ComodityMoney, modal-komoditas-uang), yang menjadi suatu hal yang tidak akan berhenti karena uang akan
beralih menjadi modal lagi dan akan berputar lagi bila diinvestasikan. Adam Smith memandang
bahwa ada sebuah kekuatan tersembunyi yang akan mengatur pasar (invisible hand), maka pasar
harus memiliki laissez-faire atau kebebasan dari intervensi pemerintah. Pemerintah hanya bertugas
sebagai pengawas dari semua pekerjaan yang dilakukan oleh rakyatnya.
Negara yang menganut paham kapitalisme adalah Inggris, Belada, Spanyol, Australia, Portugis, dan
Perancis.
5. Fasisme
Istilah Fasisme berasal dari bahasa Italia, fascio dan bahasa Latin, kata fascis. Artinyaseikat tangkai-

tangkai kayu, dengan kapak di tengahnya. Pada zaman kekaisaran Romawi, ikatan kayu ini
dipersembahkan di depan pejabat tinggi. Dengan kata lain, fascis menjadi simbol kekuasaan pejabat
pemerintah.
Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengutamakan kekuasaan secara
menyeluruh, tanpa adanya demokrasi. Paham ini menomorsatukan bangsa sendiri dan memandang
rendah bangsa lain. Dapat pula dikatakan, fasisme merupakan suatu sikap nasionalisme yang
berlebihan.
Benito Mussolin
Fasisme muncul pertama kali di Italia, dalam wujud Benito Mussolini. Pada abad ke-20,
tepatnya setelah Perang Dunia I, keadaan Italia mulai mengeruh. Pada saat itu banyak orang-orang
Italia yang menjadi pengangguran. Kondisi ini ditindaklanjuti raja dengan memilih Benito Mussolini
sebagai Perdana Menteri. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Mussolini dengan mengubah Republik
Italia menuju kediktatoran dengan memonopoli kekuasaan. Sementara itu, fasisme juga muncul di
Jerman setelah Perang Dunia I, sebagai negara yang kalah. Pada mulanya muncul kelompok partai
National Socialist German Workers (Partai Buruh Nasional Jerman). Partai ini lebih terkenal dengan
NAZI, berasal dari dua suku kata pertama kata Nasional. Saat itu angka pengangguran melonjak naik
di Jerman. Anggota partai NAZI yang pada tahun 1928 berjumlah 100.000 orang, dengan segera
bertambah menjadi 1,4 juta orang pada tahun 1932. Kondisi ini menjadikan pemerintahan berpaling
pada Hitler. Ia pun ditunjuk menjadi Kanselir (perdana menteri) pada Januari 1933. Seperti halnya
Mussolini, Hitler mengubah parlemen menjadi diktator. Namun demikian, terdapat perbedaan
antara fasisme di Italia dengan Nazisme. Jika di Italia fasisme hanya berkisar pada nasionalisme,
Nazisme bahkan menjalar pada rasialisme yang sangat kuat. Begitu kuatnya nasionalisme, hingga
memusnahkan bangsa-bangsa lain yang dianggap lebih rendah.
v Ciri khas ideologi fasisme sebagai berikut :
v Mengingkari derajat kemanusiaan, Bagi fasisme, keberadaan pria melebihi wanita, militer melebihi
sipil, anggota partai melebihi bukan anggota partai, bangsa satu melebihi bangsa lain, dan yang kuat
harus melebihi yang lemah. Dengan demikian, fasisme tidak mengakui adanya persamaan kedudukan
dan kemanusiaan, tapi lebih mengutamakan kekuatan.
v Ketidakpercayaan pada kemampuan nalar, Keyakinan yang berkelebihan merupakan sesuatu yang
sudah tentu benar.
v Pemerintahan oleh kelompok elit, Pemerintahan harus dipimpin oleh beberapa orang elit. Jika muncul
pertentangan pendapat, keinginan elit yang berlaku.
v Perilaku bertumpu pada kekuasaan dan kebohongan, Jika ada yang berusaha menentang kekuasaan
negara, maka dianggap musuh yang harus dimusnahkan. Menurut ideologi ini, kebenaran terletak
pada perkataan yang berulang-ulang, bukan pada kebenaran yang sebenarnya.
v Totalirisme, Fasisme bersifat total untuk menyingkirkan kaum yang dianggap lebih rendah, seperti
wanita. Pengawasan yang ketat selalu dilakukan. Totalirisme memakai cara kekerasan.
v Rasialisme dan imperialisme, Fasisme menganggap ras mereka lebih unggul daripada ras lain. Oleh
karena itu, ras lain harus tunduk dan dikuasai.

v Menentang hukum dan keterlibatan internasional, Fasisme memilih perang sebagai posisi tertinggi
dalam peradaban manusia.

Fasisme juga pernah diterapkan di Jepang, Mesir, Finlandia, Yunani, Austria, dan Bulgaria.
Pada tahun 1936, Spanyol diwarnai fasisme di bawah pimpinan Jenderal Fransisco Franco, dengan
revolusi militernya. Sekarang, fasisme cenderung tampil sebagai kekuatan reaksioner di negaranegara maju, misalnya Kluk Kluk klan di Amerika Serikat. Mereka berusaha mempertahankan
keberadaan kulit putih yang mereka anggap ras paling tinggi.

v Keunggulan Ideologi Fasisme
a. Memiliki rasa kesatuan nasional.
Sisi baik yang menonjol dari Ideologi fasisme ini adalah menguatkan kesatuan dan kesetiakawanan
nasional. Karena dalam Ideoligi ini memiliki sifat ultra Nasionalis sehingga rasa serta tingkat
persatuannya sangat tinggi. kesatuan dalam pemerintahan diktator tidak mengalami gangguan. jika
terdapat hal yang mengganggu kesatuan tersebut, maka akan dimusnahkan untuk mempertahankan
kesatuan tersebut.

b. Memiliki tingkat pengawasan dan kedisiplinan yang tinggi.
Dalam pelaksanaannya, Ideologi fasisme ini memiliki sistem pengawasan yang begitu ketan dan
mereka menindas hal yang tidak displin dan ketidak tepat gunaan. Ideologi Fasisme juga menentukan
semua keinginan badan administrasi dan merangkup segala bidang populasi. Diktator sangat mudah
dalam menetapkan satu hukum pemerintahan, dimana sangat dipatuhi tampa mengalami kendala yang
berat. Dalam ekonomi pun Ideologi ini bisa menghapuskan pemborosan dari segi produksi dan
administrasi, serta membasmi korupsi dan menyelenggarakan kedisiplinan pejabat. Didalam
pemerintahan fasisme tidak terdapat celah pemogokan dan aksi- aksi demontrasi, yang bisa
mempengaruhi sistem pemerintahan maupun ekonomi.

c.Dapat mengambil keputusan pemerintahan yang cepat
Ideologi Fasisme sangat mudah dan cepat dalam menangani suatu kendala ataupun dalampengambilan
keputusan, terutama keadaan darurat daripada Ideologi ini bisa dengan segera mengerahkan seluruh
bangsa dalam waktu singkat, bahkan mereka bergerak secara langsung melaksanakan perintah.
Karena tidak ada yang akan memberontak padaturunnya keputusan pemerintah.

d.Pemerintahan dipegang oleh Orang yang Ahli
Dikarenakan pemilihan pemerintahan ini berdasarkan kaum elit dan yang terkuat, maka tidak lain
yang memerintah dalam Negara berideologi Fasisme adalah orang yang unggul dan dengan mudah

dan sukses, menggunakan perlengkapan dan menciptakan sistem pemerintahan yang tangkas, berdaya
guna, setia.

v Negara-negara yang menganut Ideologi Fasisme :
Negara-negara yang pernah menganut Ideologi Fasisme adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis,
Italia dan Jerman.
Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengangungkan kekuasaan absolut tanpa demokrasi.
Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat kentara.
Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa Latin, fascis, yang berarti seikat
tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada kapaknya dan pada zaman Kekaisaran
Romawi dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini merupakan simbol daripada kekuasaan pejabat
pemerintah.
Negara yang menganut paham faiisme adalah Italia, Jerman dan Jerman.

6. Sosialisme
Sosialisme atau sosialis adalah paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran
dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan. Sosialisme dapat mengacu
ke beberapa hal yang berhubungan denganideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan
negara. Negara yang menganut paham sosialisme adalah Kuba dan Venezuela.
Sosialisme
Inti pemikiran : Kolektifitas,kebersamaan,gotong royong.
Filsafat : Pemerataan dan kesederajatan bahwa pengaturan agar setiap orang diperlakukan sama dan
ada pemerataan dalam berbagai hal (pemerataan kesempatan kerja, pemerataan kesempatan
berusaha,dll).
Landasan pemikiran : Masyarakat dan pemerintahan adalah suatu pola kehidupan bersama, karena
manusia tidak dapat hidup sendiri dan kehidupan manusia akan lebih baik jika ada kerja sama melalui
fungsi yang dilaksanakn oleh negara.
Sistem pemerinahan : Demokrasi, otoriter
Positif : Negara kan berkembang karena adanya kerja sama dan saling mendukung antara satu dengan
yang lain.
Negatif : Akan adanya kesalahpahaman karena ada sekelompok golongan yang menganggap mereka
adalah olongan yang kaya,kerakusan dan ketamakan.
7. Anarkisme
Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara,pemerintahan,
dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap
kehidupan, oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus
dihilangkan/dihancurkan.
Secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan administratif, Anarki berarti koordinasi dan
pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang didefinisikan secara luas sebagai pihak yang superior dalam
wilayah ekonomi, politik dan administratif (baik pada ranah publik maupun privat).
Anarkisme
Inti pemikiran : Menciptakan masyarakat tanpa hirarkis.
Landasan pemikiran : Ketiadaan aturan-aturan, adalah sebuah format yang dapat diterapkan dalam
sistem sosial dan dapat menciptakan kebebasan individu dan kebersamaan sosial. Anarkis melihat

bahwa tujuan akhir dari kebebasan dan kebersamaan sebagai sebuah kerjasama yang saling
membangun antara satu dengan yang lainnya.
Sistem Pemerintahan : Sosialis tanpa pemerintahan
Positif : Tidak ada pengekangan, tidak ada perbedaan antara pemimpin dan bawahan karena tidak
adanya sistem pemerintahan yang mengatur.
Negatif : Metode gerakan dengan menggunakan aksi langsung (perbuatan yang nyata) sebagai jalan
yang ditempuh, yang berarti juga melegalkan pengrusakan, kekerasan, maupun penyerangan. Selama
hal tersebut ditujukan untuk menyerang kapitalisme ataupun negara.
8. Demokrasi Islam
Demokrasi Islam adalah ideologi politik yang bertujuan untuk menerapkan prinsip-prinsip agama
Islam ke dalam kebijakan publik. Ideologi ini muncul pada awal perjuangan pembebasan atas daerah
di mandat Britania atas Palestina kemudian menyebar akan tetapi di sejumlah negara-negara dalam
pratiknya telah mencair dengan gerakan sekularisasi.
9. Demokrasi Kristen
Demokrasi Kristen adalah ideologi politik yang bertujuan untuk menerapkan prinsip-prinsip agama
Kristen ke dalam kebijakan publik. Ideologi ini muncul pada awal abad kesembilanbelas di Eropa,
pengaruh di Eropa dan Amerika Latin akan tetapi dalam pratiknya di sejumlah negara-negara telah
mencair dengan gerakan sekularisasi.
10. Demokrasi Sosial
Demokrasi Sosial adalah sebuah paham politik yang sering disebut sebagai kiri atau kiri moderat yang
muncul pada akhir abad ke-19 berasal dari gerakan sosialisme
11. Feminisme
Feminisme (tokohnya disebut Feminis) adalah sebuah gerakan perempuan yang menuntut
emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria.
Kelahirannya pada era Pencerahan di Eropa yang dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu
dan Marquis de Condorcet. Kata feminisme dikreasikan pertama kali oleh aktivis sosialis utopis,
Charles Fourier pada tahun 1837. Pergerakan center Eropa ini berpindah ke Amerika dan berkembang
pesat sejak publikasi John Stuart Mill, the Subjection of Women (1869).
Feminisme
Inti pemikiran : Emansipasi Wanita
Landasan Pemikiran : Bahwa wanita tidak hanya berkutat pada urusan wanita saja melainkan juga
dapat melalkukan seperti apa yangsi lakukan pria,wanita dapat melakukan apa saja.
Sistem pemerintahan : Demokrasi
Positif : Berkurangnya penindasan terhadap kaum perempuan
Negatif : Banyakanya perceraian dikarenakan kaum feminisme tidak mau diatur oleh pria sebagai
suami karena adanya pengekaan terhadap mereka.
12. Gaullisme
Gaullisme adalah ideologi politik Perancis yang didasari pada pemikiran dan tindakan Charles de
Gaulle.
Tema utama dari kebijakan luar negeri de Gaulle adalah mengenai kemerdekaan nasional dengan
beberapa konsekuensi praktisnya yaitu dalam beberapa hal oposisi terhadap organisasi internasional
seperti NATO atau Komunitas Ekonomi Eropa
13. Luxemburgisme
Luxemburgisme (juga ditulis Luxembourgisme) adalah paham teori Marxis dan komunisme secara
spesifik revolusioner berdasarkan tulisan-tulisan dari Rosa Luxemburg, Menurut MK Dziewanowski
terjadi penyimpangan dari tradisional Leninisme, keterpengaruhan dari Trotskyisme Bolshevik yang
kemudian diadopsi oleh pengikutnya sendiri.
Luxemburgisme merupakan upaya melakukan tafsir atas ajaran Marxisme yang berpengaruh terhadap

revolusi Rusia, Rosa Luxemburg temasuk pihak yang mengkritik ajaran politik dari Lenin dan
Trotsky, dengan konsep "sentralisme demokratis" sebagai demokrasi.
14. Nazisme
Nazisme, atau secara resmi Nasional Sosialisme (Jerman: Nationalsozialismus), merujuk pada sebuah
ideologi totalitarian Partai Nazi (Partai Pekerja Nasional-Sosialis Jerman, Jerman:
Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei atau NSDAP) di bawah kepemimpinan Adolf Hitler.
Kata Nazi jadi merupakan singkatan Nasional Sosialisme atau Nationalsozialismus di bahasa Jerman.
Sampai hari ini orang-orang yang berhaluan ekstrim kanan dan rasisme sering disebut sebagai
Neonazi (neo = "baru" dalam bahasa Yunani).

15. Islamisme
Islamisme adalah sebuah paham yang pertama kali dicetuskan oleh Jamal-al-Din Afghani atau Sayyid
Muhammad bin Safdar al-Husayn (1838 - 1897), umumnya dikenal sebagai Sayyid Jamal-Al-Din AlAfghani, atau Al-Jamal Asadābādī-Din sebagai paham politik alternatif dalam menyatukan negaranegara termasuk di daerah Mandat Britania atas Palestina yang mempunyai akar budaya dan tradisi
yang berbeda dengan budaya dan tradisi Arab dalam tulisan di majalah al-'Urwat al-Wuthqa,
kemudian dikembangkan dan dikenal pula sebagai Pan Islamisme.
16. Komunitarianisme
Komunitarianisme sebagai sebuah kelompok yang terkait, namun berbeda filsafatnya, mulai muncul
pada akhir abad ke-20, menentang aspek-aspek dari liberalisme, kapitalisme dan sosialisme sementara
menganjurkan fenomena seperti masyarakat sipil. Paham ini mengalihkan pusat perhatian kepada
komunitas dan masyarakat serta menjauhi individu. Masalah prioritas, entah pada individu atau
komunitas seringkali dampaknya paling terasa dalam masalah-masalah etis yang paling mendesak,
seperti misalnya pemeliharaan kesehatan, aborsi, multikulturalisme, dan hasutan.
17. Maoisme
Maoisme atau Pemikiran Mao Zedong adalah varian dari Marxisme-Leninisme berasal dari ajaranajaran pemimpin komunis Cina Mao Zedong (Wade-Giles Romanization: "Mao Tse-tung").
Pemikiran Mao Zedong lebih disukai oleh Partai Komunis Cina (PKT) dan istilah Maoisme tidak
pernah dipergunakan dalam terbitan-terbitan bahasa Inggrisnya kecuali dalam penggunaan peyoratif.
Demikian pula, kelompok-kelompok Maois di luar Cina biasanya menyebut diri mereka MarxisLeninis dan bukan Maois. Ini mencerminkan pandangan Mao bahwa ia tidak mengubah, melainkan
hanya mengembangkan Marxisme-Leninisme. Namun demikian, beberapa kelompok Maois, percaya
bahwa teori-teori Mao telah memberikan tambahan berarti kepada dasar-dasar kanon Marxis, dan
karena itu menyebut diri mereka "Marxis-Leninis-Maois" (MLM) atau "Maois" saja.
18. Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara
(dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk
sekelompok manusia.
Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa "kebenaran politik" (political
legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu "identitas budaya", debat liberalisme yang
menganggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak rakyat, atau gabungan kedua teori itu.
Macam-macam nasionalis:
1. Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah sejenis nasionalisme dimana
negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya, "kehendak rakyat";
"perwakilan politik". Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau.

2. Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran politik dari
budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Dibangun oleh Johann Gottfried von Herder, yang
memperkenalkan konsep Volk (bahasa Jerman untuk "rakyat").
3. Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik, nasionalisme identitas) adalah lanjutan
dari nasionalisme etnis dimana negara memperoleh kebenaran politik secara semulajadi ("organik")
hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat romantisme.
4. Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik
dari budaya bersama dan bukannya "sifat keturunan" seperti warna kulit, ras dan sebagainya.
5. Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu digabungkan dengan
nasionalisme etnis.
6. Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dari
persamaan agama.
19. Pancasila
Pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti
lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila sebagai dasar
negara Republik Indonesia berisi:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama
ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan
ś?la berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan
dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada
paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam
beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai
hari lahirnya Pancasila.
Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan pribadi
yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu :Lima
Dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945. Yamin merumuskan lima
dasar sebagai berikut:
v Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia
menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan
hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya
meragukan pidato Yamin tersebut.
v Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato spontannya yang
kemudian dikenal dengan judul "Lahirnya Pancasila". Sukarno mengemukakan dasar-dasar sebagai

berikut: Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan;
Kesejahteraan; Ketuhanan.

Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu, katanya:
“Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan,
lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang
teman kita ahli bahasa - namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas kelima dasar
itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.”
Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen
penetapannya ialah:
v Rumusan Pertama: Piagam Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22 Juni 1945
v Rumusan Kedua: Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal 18 Agustus 1945
v Rumusan Ketiga: Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat - tanggal 27 Desember 1949
v Rumusan Keempat: Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara - tanggal 15 Agustus 1950
v Rumusan Kelima: Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk Dekrit Presiden 5
Juli 1959)
kelebihan / keunggulan ideologi pancasila :
1.Mencakup nilai – nilai positif yang diambil dari berbagai ideology
2.Menutup kelemahan dari kedua ideology yang bertentangan.
3.Ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Pemerintah sehingga tidak
mengorbankan rakyat.
4.Bersifat fleksibel yang artinya mengikuti perkembangan Zaman
Kekurangan ideologi pancasila:
1.Dapat Menimbulkan tafsir yang berbeda – beda
ü Negara yang menganut ideologi pancasila adalah Indonesia.
20. Stalinisme
Stalinisme adalah sistem ideologi politik dari Uni Soviet di bawah kepemimpinan Joseph Stalin yang
memimpin Uni Soviet pada tahun 1929 sampai dengan 1953 berkaitan erat dengan pemerintahan
pengguna sistem ekstensif spionase, tanpa pengadilan, dan politik penghapusan lawan-lawan politik
melalui pembunuhan langsung atau melalui pembuangan dan penggunaan propaganda untuk
membangun kultus kepribadian berupa diktator mutlak dengan menggunakan negara kepada
masyarakat untuk mempertahankan supermasi individual dengan kontrol politik melalui partainya
yaitu Partai Komunis.

21. Marxisme
Inti pemikiran : Teori nilai tenaga kerja.
Filsafat : dialectical and historical materialism
Landasan pemikiran : Adanya ketidakadilan dan pemaksanan terhadap kaum buruh (Protelar) yang
dipaksa untuk bekeraja berjam-jam dengan upah minimum dan hasil kerja mereka di nikamati oleh
kaum kapitalis.masalah ini timbul karena adanya kepemilikan pribadi dan pengusaaan kekayaan yang
di dominasi oleh orang-orang kaya.
Sistem pemerintahan : Positif : keadilan dalam kehidupan serta pemerataan terhadap segala hal.
Negatif : Pemberontakan terhadap kaum kapitalis sehingga negara sulit untuk berkembang.
Marxisme, dalam batas-batas tertentu bisa dipandang sebagai jembatan antara revolusi
Prancis dan revolusi Proletar Rusia tahun 1917. Untuk memahami Marxisme sebagai satu ajaran
filsafat dan doktrin revolusioner, serta kaitannya dengan gerakan komunisme di Uni Soviet maupun di
bagian dunia lainnya, barangkali perlu mengetahui terlebih dahulu kerangka histories Marxisme itu
sendiri.
Berbicara masalah Marxisme, memang tidak bisa lepas dari nama-nama tokoh seperti Karl Marx
(1818-1883) dan Friedrich Engels (1820-1895). Kedua tokoh inilah yang mulai mengembangkan
akar-akar komunisme dalam pengertiannya yang sekarang ini. Transisi dari kondisi masyarakat
agraris ke arah industrialisasi menjadi landasan kedua tokoh diatas dalam mengembangkan
pemikirannya. Dimana eropa barat telah menjdai pusat ekonomi dunia, dan adanya kenyataan di mana
Inggris Raya berhasil menciptakan model perkembangan ekonomi dan demokrasi politik.Tiga hal
yang merupakan komponen dasar dari Marxisme adalah :
1. filsafat dialectical and historical materialism
2. sikap terhadap masyarakat kapitalis yang bertumpu pada teori nilai tenaga kerja dari David Ricardo
(1772) dan Adam Smith (1723-1790)
3. menyangkut teori negara dan teori revolusi yang dikembangkan atas dasar konsep perjuangan kelas.
Konsep ini dipandang mampu membawa masyarakat ke arah komunitas kelas.
Dalam teori yang dikembangkannya, Marx memang meminjam metode dialektika Hegel. Menurut
metode tersebut, perubahan-perubahan dalam pemikiran, sifat dan bahkan perubahan masyarakat itu
sendiri berlangsung melalui tiga tahap, yaitu tesis (affirmation), antitesis (negation), dan sintesisI
(unification). Dalam hubungan ini Marx cendrung mendasarkan pemikiran kepada argumentasi Hegel
yang menandaskan bahwa kontradiksi dan konflik dari berbagai hal yang saling berlawanan satu sama
lain sebenarnya bisa membawa pergeseran kehidupan social-politik dari tingkat yang sebelumnya ke
tingkat yang lebih tinggi. Selain dari itu, suatu tingkat kemajuan akan bisa dicapai dengan jalan
menghancurkan hal-hal yang lama dan sekaligus memunculkan hal-hal yang baru.

MACAM – MACAM IDEOLOGI
DI DUNIA

Disusun Oleh :
Nama : Dwi Puteri Lestari
NIM : 07031381419094

Dosen Pengasuh : Drs.Joko Siswanto M.Si.

ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA.

Daftar Pustaka

Lucky.Rohadi,2013 September 05.http://luckyrncyber.blogspot.com/2013/09/macam-macamideologi-dan-pengertiannya.html
Supardan.2013.http://supardan103.blogspot.com/2014/02/makalah-macam-macamidiologi.html
http://ciri-cirinya.blogspot.com/2014/09/arti-macam-macam-ideologi-dengan-ciri.html

Andi.wahyuni.Macam-macam ideologi dunia.http://andinwahyuni.blogspot.com
/2014/01/macam-macam-ideologi-dunia.html
20 macam Ideologi di dunia http://ldgn-gilam.blogspot.com/2013/06/20-macamideologi-di-dunia.html