T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Guru SMP Negeri 9 Ambon T2 BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mulyasa
(2004
:
18)
menyatakan
melalui
proses
pendidikan akan terbentuk sosok-sosok individu sebagai
sumber daya manusia yang akan berperan besar dalam proses
pembangunan bangsa dan negara. Peran pendidikan demikian
sangat penting sebab pendidikan merupakan kunci utama
untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Mulyasa (2004 : 20) Pendidikan yang bermutu sangat
membutuhkan tenaga kependidikan yang profesional. Tenaga
kependidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam
pembentukan
pengetahuan,
ketrampilan,
dan
karakter
peserta didik.
Mulyasa (2004 : 23) mengatakan kepala sekolah memiliki
peran sebagai pemimpin di sekolahnya yang bertanggung
jawab
untuk
berkaitan
memimpin
dengan
profesionalisme
berhubungan
proses
peningkatan
guru,
dengan
pendidikan
mutu
karyawan
sekolah
SDM,
dan
di
di
sekolah,
peningkatan
semua
bawah
yang
naungan
kepemimpinan kepala sekolah. Paradigma baru manajemen
pendidikan dalam rangka meningktakan kualitas secara
efektif, perlu didukung oleh sumber daya manusia yang
berkualitas.
Pengembangan
SDM
merupakan
proses
peningkatan kemampuan manusia agar mampu melakukan
1
pilihan-pilihan. Pengertian ini memusatkan perhatian pada
pemerataan dalam peningkatan kemampuan manusia dan
pemanfaatan
menunjukkan
kemampuan
bahwa
itu.
Rumusan
pengembangan
SDM
tersebut
tidak
hanya
sekedar meningkatkan kemampuan, tetapi juga menyangkut
pemanfaatan kemampuan tersebut.
Wahjosumidjo (2001 : 82) kepala sekolah adalah seorang
guru yang diangkat untuk menduduki jabatan struktural di
sekolah, ia ditugaskan untuk mengelola sekolah. Keberadaan
kepala sekolah sebagai kunci sukses pelaksanaan proses
harus
mampu
tanggungjawab
memahami
fungsi
yang
dan
tugas
melekat
fungsi leadership, manajer, motivator,
supervisor,
serta
yaitu,
inovator,
menajer dan edukator. Studi keberhasilan kepala sekolah
menunjukkan bahwa kepala sekolah adalah seseorang yang
menentukan titik pusat dalam sebuah pendidikan. Bahkan
lebih jauh studi tersebut menyimpulkan bahwa “Keberhasilan
sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah”.
Penelitian tentang evaluasi peran kepala sekolah telah
banyak dilakukan. Di antaranya oleh Gatot Kuncoro (2008)
yang hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa evaluasi peran
kepala sekolah dalam implementasi manajemen berbasis
sekolah. Yaitu menemukan bahwa; 1. Implementasi MBS,
Kurang
dalam melakukan sosialisasi implementasi MBS,
sehingga
mengakibatkan
tidak
semua
warga
sekolah
memahami kebijakan kepala sekolah yang menerapkan MBS,
juga pemerintah dalam hal ini Depag Kabupaten Bantul
kurang maskimal dalam pengembangan otonomi sekolah yang
2
telah menerapkan MBS. 2. Peran kepala sekolah cukup
dominan dalam manejerial. Kepala sekolah bersama-sama
warga
dan
manajemen
komite
sekolah
pendidikan.
Tetapi
menjalankan
ada
fungsi-fungsi
peran-peran
kepala
sekolah yang lain kurang dilakukannya.
Irsan Abubakar (2010) hasil penelitian evaluasi peran
kepala
sekolah
sebagai
motivator
dalam
peningkatan
profesinalisme guru, menemukan bahwa kualifikasi guru.
Untuk kualifikasi guru sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan bahwa guru telah mengajar sesuai dengan bidangbidangnya, namun demikan masih terdapat beberapa orang
guru yang honorer yang mangajar tidak sesuai bidangnya.
Kemudian
kompetensi
guru,
dalam
penelitian
penulis
menemukan sebagian kecil guru MTs. N belum menjalankan
tugas sesuai dengan empat kompentsi sebagaimana yang
tertuang dalam UU Guru dan dosen, terutama dalam hal
administrasi yang sala satu peran guru sebagai administrator.
Untuk kompetensi kepala sekolah sebagai jaminan mutu
pendidikan, kepala sekolah memiliki standar kompentensi
yang diatur dalam Peraturan Mentri Pendidikn No.13 Tahun
2017. Maka dari itu empat kompetensi setidaknya harus
dimiliki oleh seorang kepala sekolah. Dari hasil penelitian ini
penulis menemukan bahwa kepala sekolah MTs kurang
memerankan peran dalam kompentsi manajerial. Selanjutnya
peran kepala sekolah sebagai motivator. Menemukan bahwa
motivasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam upaya
peningktan profesionalisme guru yaitu memenuhi kebutuhan
3
dasar setiap guru antara lain memenuhi kebutuhan fisilogikal,
pengharapan, pengaturan lingkungan fisik, suasana kerja,
kerja sama, dan nilai spritual. Hal ini telah dilakukan oleh
kepala sekolah MTs. dalam peningkatan profesionalisme guru.
Sejalan dengan hasil penelitian Irsan Abubakar (2010),
Dewi n soegara (2010) hasil penelitan evaluasi peran kepala
sekolah dalam meningkatkan kualitas guru pada kegiatan
belajar. Dari hasil penelitian penulis menemukan kualitas
guru mampu menjadikan pendidik dan pengajar yang baik,
untuk menghasilkan anak didik yang berkualitas. Sehingga
ada peran yang penting oleh seorang kepala sekolah dalam
memberdayakan guru antara lain; pelimpahan wewenang
berdasarkan
kemampuan
menyelesaikan
konflik
guru,
dan
mempermudah
hambatan
lainnya
aturan,
untuk
mendukung tugas guru, memberikan arahan, menghargai
kontribusi setiap guru, memotivasi, memfasilitasi guru dalam
membuat perencanaan dan pengambilan keputusan, tidak
mengambil
keputusan
yang
menjadi
kewenangan
guru,
memiliki inisiatif dan siap menghadapi resiko menciptakan
rasa aman dan kepuasan bagi guru. Inilah tugas sebagai
seorang pemimpin telah mampu membimbing, mengarahkan
serta meningkatkan kualitas guru-guru yang ada disekolah
yang dipimpinnya.
Wahyudin (2011) hasil penelitian menyimpulkan bahwa
menurut persepsi guru bahwa evaluasi peran kepala sekolah
dalam
meningkatkan
mutu
kompetensi manajerialnya
pendidikan
melaksanakan
terbukti cukup mampu. Hal ini
4
terbukti dalam perencanaan, pelaksanaan perngoraganisasi,
penyusunan tugas dan wewenang dalam tanggung jawab,
pengarahan pendidik, penyusunan kurikulum, perbaikan
sarana prasarana dan meningkatkan prestasi belajar siswa,
menunjukkan bahwa kepala sekolah cukup optimal dalam
melaksanakannya.
Akan tetapi ada beberapa hal kepala
sekolah harus melakukan evaluasi secara berkala, sehingga
ada
peningkatan
kemampuan
individu
yang
perlu
(2012)
hasil
ditingkatkan.
Masluyah
penelitian
sekolah
Suib,
ahmadi
menyimpulkan
sebagai
mengajar guru.
M.
bahwa
pendidik
Syukri
evaluasi
dalam
peran
kepala
meningkatkan
kinerja
Yaitu menemukan bahwa;
1. peran kepala
sekolah sebagai pendidik dalam membimbing guru menyusun
perencanaan pembelajaran di SD Negeri Kecamatan Delta
Pawan,
terutama
dalam
penyusunan
alokasi
waktu,
penyusunan program tahunan da semester serta penyusunan
silabus RPP berjalan semua dengan optimal. 2. Peran kepala
sekolah
sebagai
melaksanakan
pendidik
pembelajaran
dalam
membimbing
berlangsung
efekstif
guru
dalam
meningkatkan kinerja guru. 3. Peran kepala sekolah sebagai
pendidik dalam membimbing guru melaksanakan evaluasi
pembelajaran
yang
lebih
khusus
hasil
evaluasi
bagi
pembelajaran melalui kegiatan analisis hasil belajar siswa.
Mencermati hasil penelitian di atas, tampak bahwa
terdapat perbedaan hasil yang dilakukan oleh Dewi n Soegara
(2010) dan Masluyah Suib, Ahmadi M. Syukuri (2012) yang
5
memperoleh data bahwa evaluasi peran kepala sekolah
meningkatkan kualitas guru dan evaluasi peran kepala
sekolah dalam meningkatkan kinerja guru sudah berjalan
dengan baik, dengan peneletian yang dilakukan oleh Gatot
kuncoro (2008) dan Irsan abubakar (2010) bahwa evaluasi
peran
kepala
sekolah
dalam
implementasi
manejemen
berbasis sekolah dan evaluasi peran kepala evaluasi peran
kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan masih
kurang.
Oleh karena it perlu dilakukan penelitian tentang
evaluasi
peran
kepala
sekolah
dalam
meningkatkan
profesionalisme guru untuk melihat persepsi guru terhadap
peran kepala. Penelitian tentang evaluasi peran kepala sekolah
dalam meningkatkan profesionalisme guru ini dilaksanakan
disekolah SMP Negeri 9 Ambon yang belum pernah dilakukan
penelitian tentang hal tesebut.
Dari penjelasan latar belakang masalah di atas, sebagai
salah satu bentuk untuk meningkatkan profesi pendidik di
lembaga pendidikan, maka perlu dilakukan suatu penelitian
yang berjudul tentang “Evaluasi Peran Kepala Sekolah
dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMP Negeri
9 Ambon”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana evaluasi peran kepala sekolah dilihat dari
aspek leadership SMP Negeri 9 Ambon?
6
2. Bagaimana evaluasi peran kepala sekolah dilihat dari
aspek motivator SMP Negeri 9 Ambon?
3. Bagaimana evaluasi peran kepala sekolah dilihat dari
aspek supervisor SMP Negeri 9 Ambon?
4. Bagaimana evaluasi peran kepala sekolah dilihat dari
aspek inovator SMP Negeri 9 Ambon?
5. Bagaimana evaluasi peran kepala sekolah dilihat dari
aspek manajer SMP Negeri 9 Ambon?
6. Bagaimana evaluasi peran kepala sekolah dilihat dari
Aspek edukator SMP Negeri 9 Ambon?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk mendiskripsikan
1. Bagaimana evaluasi peran kepala sekolah dilihat dari
aspek leadership SMP Negeri 9 Ambon
2. Bagaimana evaluasi peran kepala sekolah dilihat dari
aspek motivator SMP Negeri 9 Ambon
3. Bagaimana evaluasi peran kepala sekolah dilihat dari
aspek supervisor SMP Negeri 9 Ambon
4. Bagaimana evaluasi peran kepala sekolah dilihat dari
aspek inovator SMP Negeri 9 Ambon
5. Bagaimana evaluasi peran kepala sekolah dilihat dari
aspek manajer SMP Negeri 9 Ambon
6. Bagaimana evaluasi peran kepala sekolah dilihat dari
Aspek edukator SMP Negeri 9 Ambon
7
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini yaitu
manfaat terotitis dan praktis.
1. Manfaat teoritis
Dari hasil penelitian ini secara teoritis dapat diharapkan
adalah dapat memberikan wawasan kepada kepala sekolah
untuk melaksanakan perannya dalam lembaga pendidikan
sehingga dapat mencapai tujuan.
2. Manfaat praktis
Manfaat
praktis
yang
diharapkan
adalah
memberi
masukan kepada:
a. Bagi kepala sekolah dapat dijadikan acuan untuk
mengetahui bagaimana peran kepala sekolah dalam
meningkatkan profesionalisme guru di SMP Negeri 9
Ambon.
b. Dapat dijadikan dorongan bagi para guru untuk menjadi
guru yang profesional dan untuk meningkatkan kualitas
kerja dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
c. Bagi peneliti dapat bermanfaat memberikan informasi
yang aktual dalam mengembangkan diri sendiri serta
mengetahui
peranan
kepala
sekolah
dalam
meningkatkan profesionalisme guru yang ada di SMP
Negeri 9 Ambon.
8
9
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mulyasa
(2004
:
18)
menyatakan
melalui
proses
pendidikan akan terbentuk sosok-sosok individu sebagai
sumber daya manusia yang akan berperan besar dalam proses
pembangunan bangsa dan negara. Peran pendidikan demikian
sangat penting sebab pendidikan merupakan kunci utama
untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Mulyasa (2004 : 20) Pendidikan yang bermutu sangat
membutuhkan tenaga kependidikan yang profesional. Tenaga
kependidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam
pembentukan
pengetahuan,
ketrampilan,
dan
karakter
peserta didik.
Mulyasa (2004 : 23) mengatakan kepala sekolah memiliki
peran sebagai pemimpin di sekolahnya yang bertanggung
jawab
untuk
berkaitan
memimpin
dengan
profesionalisme
berhubungan
proses
peningkatan
guru,
dengan
pendidikan
mutu
karyawan
sekolah
SDM,
dan
di
di
sekolah,
peningkatan
semua
bawah
yang
naungan
kepemimpinan kepala sekolah. Paradigma baru manajemen
pendidikan dalam rangka meningktakan kualitas secara
efektif, perlu didukung oleh sumber daya manusia yang
berkualitas.
Pengembangan
SDM
merupakan
proses
peningkatan kemampuan manusia agar mampu melakukan
1
pilihan-pilihan. Pengertian ini memusatkan perhatian pada
pemerataan dalam peningkatan kemampuan manusia dan
pemanfaatan
menunjukkan
kemampuan
bahwa
itu.
Rumusan
pengembangan
SDM
tersebut
tidak
hanya
sekedar meningkatkan kemampuan, tetapi juga menyangkut
pemanfaatan kemampuan tersebut.
Wahjosumidjo (2001 : 82) kepala sekolah adalah seorang
guru yang diangkat untuk menduduki jabatan struktural di
sekolah, ia ditugaskan untuk mengelola sekolah. Keberadaan
kepala sekolah sebagai kunci sukses pelaksanaan proses
harus
mampu
tanggungjawab
memahami
fungsi
yang
dan
tugas
melekat
fungsi leadership, manajer, motivator,
supervisor,
serta
yaitu,
inovator,
menajer dan edukator. Studi keberhasilan kepala sekolah
menunjukkan bahwa kepala sekolah adalah seseorang yang
menentukan titik pusat dalam sebuah pendidikan. Bahkan
lebih jauh studi tersebut menyimpulkan bahwa “Keberhasilan
sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah”.
Penelitian tentang evaluasi peran kepala sekolah telah
banyak dilakukan. Di antaranya oleh Gatot Kuncoro (2008)
yang hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa evaluasi peran
kepala sekolah dalam implementasi manajemen berbasis
sekolah. Yaitu menemukan bahwa; 1. Implementasi MBS,
Kurang
dalam melakukan sosialisasi implementasi MBS,
sehingga
mengakibatkan
tidak
semua
warga
sekolah
memahami kebijakan kepala sekolah yang menerapkan MBS,
juga pemerintah dalam hal ini Depag Kabupaten Bantul
kurang maskimal dalam pengembangan otonomi sekolah yang
2
telah menerapkan MBS. 2. Peran kepala sekolah cukup
dominan dalam manejerial. Kepala sekolah bersama-sama
warga
dan
manajemen
komite
sekolah
pendidikan.
Tetapi
menjalankan
ada
fungsi-fungsi
peran-peran
kepala
sekolah yang lain kurang dilakukannya.
Irsan Abubakar (2010) hasil penelitian evaluasi peran
kepala
sekolah
sebagai
motivator
dalam
peningkatan
profesinalisme guru, menemukan bahwa kualifikasi guru.
Untuk kualifikasi guru sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan bahwa guru telah mengajar sesuai dengan bidangbidangnya, namun demikan masih terdapat beberapa orang
guru yang honorer yang mangajar tidak sesuai bidangnya.
Kemudian
kompetensi
guru,
dalam
penelitian
penulis
menemukan sebagian kecil guru MTs. N belum menjalankan
tugas sesuai dengan empat kompentsi sebagaimana yang
tertuang dalam UU Guru dan dosen, terutama dalam hal
administrasi yang sala satu peran guru sebagai administrator.
Untuk kompetensi kepala sekolah sebagai jaminan mutu
pendidikan, kepala sekolah memiliki standar kompentensi
yang diatur dalam Peraturan Mentri Pendidikn No.13 Tahun
2017. Maka dari itu empat kompetensi setidaknya harus
dimiliki oleh seorang kepala sekolah. Dari hasil penelitian ini
penulis menemukan bahwa kepala sekolah MTs kurang
memerankan peran dalam kompentsi manajerial. Selanjutnya
peran kepala sekolah sebagai motivator. Menemukan bahwa
motivasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam upaya
peningktan profesionalisme guru yaitu memenuhi kebutuhan
3
dasar setiap guru antara lain memenuhi kebutuhan fisilogikal,
pengharapan, pengaturan lingkungan fisik, suasana kerja,
kerja sama, dan nilai spritual. Hal ini telah dilakukan oleh
kepala sekolah MTs. dalam peningkatan profesionalisme guru.
Sejalan dengan hasil penelitian Irsan Abubakar (2010),
Dewi n soegara (2010) hasil penelitan evaluasi peran kepala
sekolah dalam meningkatkan kualitas guru pada kegiatan
belajar. Dari hasil penelitian penulis menemukan kualitas
guru mampu menjadikan pendidik dan pengajar yang baik,
untuk menghasilkan anak didik yang berkualitas. Sehingga
ada peran yang penting oleh seorang kepala sekolah dalam
memberdayakan guru antara lain; pelimpahan wewenang
berdasarkan
kemampuan
menyelesaikan
konflik
guru,
dan
mempermudah
hambatan
lainnya
aturan,
untuk
mendukung tugas guru, memberikan arahan, menghargai
kontribusi setiap guru, memotivasi, memfasilitasi guru dalam
membuat perencanaan dan pengambilan keputusan, tidak
mengambil
keputusan
yang
menjadi
kewenangan
guru,
memiliki inisiatif dan siap menghadapi resiko menciptakan
rasa aman dan kepuasan bagi guru. Inilah tugas sebagai
seorang pemimpin telah mampu membimbing, mengarahkan
serta meningkatkan kualitas guru-guru yang ada disekolah
yang dipimpinnya.
Wahyudin (2011) hasil penelitian menyimpulkan bahwa
menurut persepsi guru bahwa evaluasi peran kepala sekolah
dalam
meningkatkan
mutu
kompetensi manajerialnya
pendidikan
melaksanakan
terbukti cukup mampu. Hal ini
4
terbukti dalam perencanaan, pelaksanaan perngoraganisasi,
penyusunan tugas dan wewenang dalam tanggung jawab,
pengarahan pendidik, penyusunan kurikulum, perbaikan
sarana prasarana dan meningkatkan prestasi belajar siswa,
menunjukkan bahwa kepala sekolah cukup optimal dalam
melaksanakannya.
Akan tetapi ada beberapa hal kepala
sekolah harus melakukan evaluasi secara berkala, sehingga
ada
peningkatan
kemampuan
individu
yang
perlu
(2012)
hasil
ditingkatkan.
Masluyah
penelitian
sekolah
Suib,
ahmadi
menyimpulkan
sebagai
mengajar guru.
M.
bahwa
pendidik
Syukri
evaluasi
dalam
peran
kepala
meningkatkan
kinerja
Yaitu menemukan bahwa;
1. peran kepala
sekolah sebagai pendidik dalam membimbing guru menyusun
perencanaan pembelajaran di SD Negeri Kecamatan Delta
Pawan,
terutama
dalam
penyusunan
alokasi
waktu,
penyusunan program tahunan da semester serta penyusunan
silabus RPP berjalan semua dengan optimal. 2. Peran kepala
sekolah
sebagai
melaksanakan
pendidik
pembelajaran
dalam
membimbing
berlangsung
efekstif
guru
dalam
meningkatkan kinerja guru. 3. Peran kepala sekolah sebagai
pendidik dalam membimbing guru melaksanakan evaluasi
pembelajaran
yang
lebih
khusus
hasil
evaluasi
bagi
pembelajaran melalui kegiatan analisis hasil belajar siswa.
Mencermati hasil penelitian di atas, tampak bahwa
terdapat perbedaan hasil yang dilakukan oleh Dewi n Soegara
(2010) dan Masluyah Suib, Ahmadi M. Syukuri (2012) yang
5
memperoleh data bahwa evaluasi peran kepala sekolah
meningkatkan kualitas guru dan evaluasi peran kepala
sekolah dalam meningkatkan kinerja guru sudah berjalan
dengan baik, dengan peneletian yang dilakukan oleh Gatot
kuncoro (2008) dan Irsan abubakar (2010) bahwa evaluasi
peran
kepala
sekolah
dalam
implementasi
manejemen
berbasis sekolah dan evaluasi peran kepala evaluasi peran
kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan masih
kurang.
Oleh karena it perlu dilakukan penelitian tentang
evaluasi
peran
kepala
sekolah
dalam
meningkatkan
profesionalisme guru untuk melihat persepsi guru terhadap
peran kepala. Penelitian tentang evaluasi peran kepala sekolah
dalam meningkatkan profesionalisme guru ini dilaksanakan
disekolah SMP Negeri 9 Ambon yang belum pernah dilakukan
penelitian tentang hal tesebut.
Dari penjelasan latar belakang masalah di atas, sebagai
salah satu bentuk untuk meningkatkan profesi pendidik di
lembaga pendidikan, maka perlu dilakukan suatu penelitian
yang berjudul tentang “Evaluasi Peran Kepala Sekolah
dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMP Negeri
9 Ambon”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana evaluasi peran kepala sekolah dilihat dari
aspek leadership SMP Negeri 9 Ambon?
6
2. Bagaimana evaluasi peran kepala sekolah dilihat dari
aspek motivator SMP Negeri 9 Ambon?
3. Bagaimana evaluasi peran kepala sekolah dilihat dari
aspek supervisor SMP Negeri 9 Ambon?
4. Bagaimana evaluasi peran kepala sekolah dilihat dari
aspek inovator SMP Negeri 9 Ambon?
5. Bagaimana evaluasi peran kepala sekolah dilihat dari
aspek manajer SMP Negeri 9 Ambon?
6. Bagaimana evaluasi peran kepala sekolah dilihat dari
Aspek edukator SMP Negeri 9 Ambon?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk mendiskripsikan
1. Bagaimana evaluasi peran kepala sekolah dilihat dari
aspek leadership SMP Negeri 9 Ambon
2. Bagaimana evaluasi peran kepala sekolah dilihat dari
aspek motivator SMP Negeri 9 Ambon
3. Bagaimana evaluasi peran kepala sekolah dilihat dari
aspek supervisor SMP Negeri 9 Ambon
4. Bagaimana evaluasi peran kepala sekolah dilihat dari
aspek inovator SMP Negeri 9 Ambon
5. Bagaimana evaluasi peran kepala sekolah dilihat dari
aspek manajer SMP Negeri 9 Ambon
6. Bagaimana evaluasi peran kepala sekolah dilihat dari
Aspek edukator SMP Negeri 9 Ambon
7
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini yaitu
manfaat terotitis dan praktis.
1. Manfaat teoritis
Dari hasil penelitian ini secara teoritis dapat diharapkan
adalah dapat memberikan wawasan kepada kepala sekolah
untuk melaksanakan perannya dalam lembaga pendidikan
sehingga dapat mencapai tujuan.
2. Manfaat praktis
Manfaat
praktis
yang
diharapkan
adalah
memberi
masukan kepada:
a. Bagi kepala sekolah dapat dijadikan acuan untuk
mengetahui bagaimana peran kepala sekolah dalam
meningkatkan profesionalisme guru di SMP Negeri 9
Ambon.
b. Dapat dijadikan dorongan bagi para guru untuk menjadi
guru yang profesional dan untuk meningkatkan kualitas
kerja dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
c. Bagi peneliti dapat bermanfaat memberikan informasi
yang aktual dalam mengembangkan diri sendiri serta
mengetahui
peranan
kepala
sekolah
dalam
meningkatkan profesionalisme guru yang ada di SMP
Negeri 9 Ambon.
8
9