ada cerita tentang sahabat docx

ada cerita tentang sahabat. Ketika itu, ada seorang sahabat yang ingin
membalas kebaikan ibundanya dan kemudian ia menggendong ibunya pergi
haji. Jaraknya itu sekian mill, bahkan sampai 6 mill. Ketika ibundanya bergerak
sedikit saja, maka lukalah kulit punggung sahabat itu. Namun ia tetap berkata
“Aku ikhlas ya Allah untuk Ibundaku”. Ia berjalan terus di bawah trik sinar
matahari di padang pasir. Hingga pada akhirnya ia tiba di ka’bah. Bahkan ketika
tawaf ia tetap menggendong ibundanya dan terus menggendongnya, bahkan
penuh dengan luka pun ia ikhlas menerima itu. Karena ia berfikir inilah yang
mungkin biasa ku lakukan untuk ibundaku dan kemudian setelah itu ia
menghampiri nabi Muhammad dan bertanya “ya rasulullah, aku sudah
menggendong ibundaku dari rumah sampai 6 mil, kemudian ibundaku aku ajak
bertawaf mengelilingi ka’bah. Sudahkah aku mampu membalas kebaikan
ibundaku?” ternyata rasulullah menjawab “Belum cukup”.
Bukankah ibundamu yang dulu Sembilan bulan mengandungmu dan
menggendongmu kemana mana. Bukankah ibundamu yang dulu ketika engkau
tidak berdaya , kemudian di gendongnya setiap hari dan ketika engkau
menangis ibundamu yang menggendongmu dengan penuh cinta dan kasih
sayang. Sekarang pantaskah jika kita melawan mereka. Sekarang kami akan
sampaikan tentang hadist nabi tentang dosa yang paling besar. Lihatlah dengan
hatimu.
Rasulullah SAW bersabda “Maukah kalian aku beritau dosa yang paling

besar ?”. Kami para sahabat menjawab ketika itu.”Tentu saja ya rasulullah”.
Kemudian rasulullah menjawab “Yaitu mempersekutukan allah, dan berani
kepada orang tua”.
Mau taukah engkau dosa yang paling besar? Yaitu mempersekutukan
allah, dan berani pada orang tua.
Sekarang bayangkan, sudah berapa lama sepanjang hidupmu kau berani
pada orang tuamu? Sudah berapa lama sepanjang hidupmu kau membentak
ayah dan ibumu? Sudah berapa lama sepanjang hidupmu kau mengeluarkan
kata kata kasar pada mereka? Sudah berapa lama sepanjang hidupmu,engkau
hanya bias membuat air matanya menetes karena kelakuanmu?.
Sekarang bayangkan. Bayangkan. Seandainya saja engkau mengalami
seperti saudara saudara kita yang di aceh, ribuan orang menjadi anak yatim dan
piatu karena ayah dan ibu meraka telah meninggal dunia. Sekarang, bukankah
engkau masih memiliki ayah dan ibu? Tapi bayangkan, apa yang kau lakukan
selama ini pada mereka? Bayangkan satu per satu. Sebulan yang lalu kau telah
buat dosa apa pada mereka? Setahun yang lalu kau telah berbuat dosa apa pada
mereka? Bayangkan sepanjang hidupmu apa yang kau lakukan pada ayah dan
ibumu bayangkan!.bayangkan. dosa apa yang kau lakukan selama ini,
bayangkan.


Bukankah engkau selama Sembilan bulan berada dalam kandungan
ibundamu, lupakah engkau selama Sembilan bulan engkau di bawa kemanapun
ibundamu pergi. Lupakah engkau selama Sembilan bulan ibundamu tak pernah
mengeluh ketika membawamu kemanapun ia pergi. Bayangkan saat saat itu.
Betapa berat perjuangan ibundamu,bayangkan. Ibundamu mual mual karena
engkau ada di dalamnya, Ibundamu tidak bias tidur karena engkau ada di
dalamnya, bayangkan Ibundamu tidak bias menghadapkan tubuhnya ke bawah
karena engkau ada di dalamnya. Bahkan ibundamu tiap malam berdoa, ayahmu
mengelus perut ibumu dan berkata “allah selamaykan anak ini ya allah, jadikan
anak ini menjadi anak yang soleh,solehah, yang berbakti padamu,cinta padamu
allah”. Setiap malam mereka berdoa agar engkau terlahir selamat. Bayangkan
betapa pengasih dan penyayangnya ibumu, dan ayahmu padamu.
Bayangkan setelah Sembilan bulan lamanya engkau berada dalam
kandungan ibundamu. Ibundamu pun harus berjuang melahirkanmu dengan
bersimbah darah, ibundamu berjuang melahirkan mu dengan rasa sakit yang
teramat sangat, ibundamu berjuang melahurkanmu. Bahkan ia rela meninggal
dunia asalkan engkau selamat. Bahkan ia berdo’a “ya allah, selamatkan anakku
ya allah “. Dia tidak pernah berdo’a untuknya,tapi berdo’a untukmu,berdo’a
untukmu. Ayahmu pun begitu tegang, ayahmupun memanjatkan do’a kepada
allah, bukan ibumu yang di do’akan tapi engkau. Ayahmu berdo’a kepada allah

“allah,slamatkan anak ku ya allah”.
Bayangkan. Lupaklah engkau akan hal itu? Ketika engkau lahir dengan
selamat, merekapun langsung bersukur kepada allah “trimakasi allah, engkau
berikan kami seorang anak ya allah. Dan kemudian dengan penuh cinta,
iubundamu bertanya pada dokter “dokter, mana anak ku dokter? Aku ingin
melihatnya dokter”. Dan kemudian ibundamu mulai menghitung jemarimu dan
ketika ibundamu tau kau terlahir dengan sempurna, ibundamu kembali bersukur
mengucap “trimakasi allah,engkau berikan kami anak yang sempurna”.
Kemudian setiap malam engkau menangis, ibundamu pun terbangun dan
berkata padamu “nak, mengapa engkau menangis nak?, mari nak,peluk ibu
nak”. Kemudian ayahmu pun terbangun dan membelai lembut kulitmu dan
berkata “ayah bersamamu nak, jangan menangis lagi anak ku sayang”.
Kemudian mereka yang mengajarimu berjalan,bayangkan. Siapa yang bias
membuatmu berjalan dengan kedua kakimu saat ini, karena mereka yang
mengajarimu dengan sabar. Dan ketika engkau terjatuh, mereka pun merasakan
kesakitan dan mereka mulai mengajarimu berbicara. Satu kata demi kata,
kalimat demi kalimat mereka ajarkan padamu dengan penuh kasih sayang. Jika
ahirnya engkau bias berbicara, tahun demi tahun, dansekarang engkau sudah
menjadi anak yang tumbuh dewasa dan remaja.
Setelah kasih sayang yang ayah dan ibundamu berikan padamu

sedemikian rupa tak pernah meminta balas darimu, setelah mereka begitu cinta

padamu, memberikan cinta padamu dengan penuh ketulusan. Sekarang
bayangkan, apa yang kau lakukan pada mereka? Bayangkan. Apa yang kau
lakukan pada ayah dan ibumu?. Bayangkan kapan kau membentak ayah dan
ibumu dengan kata kata kasar? Pantaskah kau bentak mereka? Pantaskah kau
membentak ibumu yang 9 bulan mengandung dan berjuang melahirkanmu.
Pantaskah kau membentak ayahmu, yang setiap hari pergi pagi pulang malam
hanya untukmu karena hanya akan memberika yang terbaik untukmu,
pantaskah? Pantaskah?.
Sudah berapa lama kau lakukan itu? Sudah berapa lama bahkan kau tak
pernah menbuatnya tertawa. Sudah berapa lama, bahkan setiap hari bahkan kau
sering membantahnya,bahkan kau menyakiti hatinya bahkan membuat air
matanya menetes karena ucapan ucapanmu, karena kelakuanmu.
Sekarang bayangkan jika engkau mengalami seperti yang di alami
saudaramu di aceh, mereka telah kehilangan ayah ibunya, barulah mungkin
mereka menyesal, mengapa sepanjang hidupnya mereka tidak berbuat baik pada
orang tua mereka. Tapi sudah terlambat. Bayangkan apa yang kau lakukan saat
ini pada mereka, bayangkan apa yang mereka lakukan saat ini, bayangkan apa
yang kau lakukan pada mereka saat ini. Sekarang jawab, mengapa kau

menangis? Kau menangis terharu karena teringat tulang dan dagingnya atau
ingat kasih sayangnya? Kau menangis dan terharu karena engkau teringat pada
telinga ibumu atau kasih sayang ibumu?
Sekarang jawab semuanya. Siapakah yang meniupkan sifat kasih sayang
pada ibumu? Siapakah sang pengasih lagi penyayang itu? Siapakah yang
meniupkan sifat sabar pada ibumu? Siapakah yang maha sabar itu? Siapakah assabur itu? Lalu ketika engkau bentak ayah dan ibumu, siapakah yang kau bentak
sebenarnya? Sudah berapa lama kau lakukan itu? Bayangkan padahal allah lah
yang meniupkan sifat kasih sayang pada ayah dan ibumu. Allah curahkan kasih
sayangnya melalui ayah dan ibumu. Tapi sudah berapa lama kau abaikan kasih
sayang ibumu?. Sudah berapa lama kau abaikan tannggung jawab ayahmu?.
Sekarang tidak kah engkau ingat bahua engkau telah berjanji pada allah kalau
senantiasa akan mengabdi pada ayah dan ibumu. Lupakah engkau bahua engkau
telah berjanji pada allah. Engkau menangis karena kau merindukan ayah dan
ibumu. Tapi siapa yang kau rindukan sebenarnya. Sekarang jawab. Siapakah
yang pengasih lagi penyayang itu? Apakah kau rindu pada ibu atau ayahmu?
Kau rindu atau allah? Tapi sudah berapa lama kau abaikan itu?
Sekarang angkatlah tanganmu meminta ampun kepada allah.
“ ya allah, ampunilah dosa kedua orang tuaku sebagaimana mengasihiku
sewaktuku masih kecil, dan aku juga memohon atas semua dosa yang ku
lakukan ketika sekarang dan nanti. Dan masukkanlah mereka ke dalam orang

orang yang telah engkau muliakan . dan juga orang orang yang tertimpa
bencana , dekatkanlah mereka kepada orang orang yang kau muliakan, Amin.

Teman, kasih sayang allah terpancarkan melalui ayah dan ibumu. Kasih
sayang yang mereka berikan adalah kasih sayangnya allah. Maka mulai hari ini,
jangan pernah lagi engkau abaikan ayah dan ibumu. Jangan lagi engkau bentak
ayah dan ibumu,karena kasih sayang orang tuamu, itulah kasih sayang allah,
raja langit dan bumi