TENTANG KEWARGANEGARAAN DAN PANCASILA. dox
TENTANG PENGERTIAN BANGSA DAN
KEWARGANEGARAAN NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA
OLEH
M. MOCHTAR MANDALA SILAM. SH,.MA.
1. Pengertian Pendidikan
- Usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau
latihan peranannya di masa yang akan dating.
- Usaha sadar dan terencana yang mewujudkan
suasana belajar
dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya
untuk
keagamaan,
memiliki
pengendalian
kekuatan
diri,
spiritual
kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan
dirinya,
masyarakat,
bangsa
dan
Negara.
- Proses mengubah sikap dan tata laku (perilaku)
seseorang atau sekelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan pelatihan.
Kemudian dapat ditarik kesimpulan bahwa proses
sebuah pendidikan itu nantinya akan dapat memberi
pengaruh berupa perubahan dan pendewasaan sikap
dan
perilaku
bagi
peserta
didik
ketika
segala
pengetahuan yang didapatkan pada proses pendidikan
tersebut berubah menjadi kesadaran.
2. Pengertian Bangsa
- Satu jiwa yang melekat pada sekelompok manusia
yang dirinya bersatu, karena mempunyai nasib
dan penderitaan yang sama pada masa lampau
dan mempunyai cita-cita yang sama tentang masa
depan. (Ernest Renan 1823-1892)
- Persatuan sekelompok manusia dari persamaan
nasib dan cita-cita yakni memiki visi-misi yang
sama dari segi perasaan, kesadaran dan kehendak.
- Sebuah kesatuan yang masing-masing anggotanya
memiliki kehendak bersama dan tujuan bersama
karena adanya kesamaan sejarah dan nasib.
Kemudian dapat ditarik kesimpulan bahwa sebuah
bangsa harus memiliki Negara sendiri dan tidak tunduk
pada dominasi dari Negara lain.
3. Pengertian Nasionalisme
- Suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan
tertinggi bagi seorang (individu) warga Negara
harus diserahkan kepada Negara kebangsaannya.
Kemudian, berdasarkan proses pembentukan
dari rasa nasionalisme itu sendiri di dasari atas
prinsip-prinsip umum diantaranya ialah :
-
Adanya
Adanya
Adanya
Adanya
Adanya
sebuah kesatuan.
sebuah kebebasan.
sebuah kesamaan.
sebuah kepribadian.
sebuah prestasi sebagai sumber inspirasi
bagi warga negaranya.
Kemudian, pengertian tentang identitas nasional
ialah suatu himpunan kelompok yang terikat oleh
banyaknya kesamaan, baik fisik dan non-fisik yang
melahirkan tindakan kelompok yang diwujudkan dalam
sebuah bentuk organisasi atau sebuah pergerakanpergerakan.
4. Pengertian Kewarganegaraan
Kewarganegaraan ialah merupakan identitas dari
keanggotaan seseorang sebagai warga Negara. Warga
Negara ialah penduduk sebuah Negara atau bangsa
berdasarkan
keturunan,
tempat
kelahiran
dan
sebagainya yang mempunyai kewajiban dan hak penuh
sebagai seorang warga dari Negara tempat ia berasal.
Dalam praktik kenegaraan, rakyat biasanya dibedakan
antara pertama, penduduk
dan bukan penduduk,
kedua,
bukan
warga
Negara
dan
warga
Negara.
Pembedaan tersebut setidaknya dapat dilihat dari
pengertian masing-masing.
Pertama,
penduduk
adalah
mereka
yang
bertempat tinggal atau berdomisili di dalam wilayah
Negara. Sedangkan, bukan penduduk ialah mereka
yang ada di dalam wilayah suatu Negara itu. Termasuk
ke
dalam
golongan
bukan
penduduk
antara
lain
wisatawan asing yang sedang melakukan perjalanan
wisata di dalam wilayah Negara. Kedua, pengertian
warga Negara ialah mereka yang berdasarkan hukum
merupakan anggota dari suatu Negara. Mereka yang
tidak termasuk warga Negara Negara disebut sebagai
orang asing (bukan warga Negara). Sebagian besar
warga Negara adalah juga penduduk Negara itu, dan
ada sebagian kecil yang tidak menjadi penduduk,
karena orang itu bertempat tinggal diluar negeri.
Ada tiga unsur dasar atau asas yang menentukan
warga Negara atau kewarganegaraan seseorang di
dalam sebuah Negara yaitu sebagai berikut :
1)Asas keturunan atau pertalian darah atau ius
sanguinis (law of the blood). Disini dalam
menentukan
kewarganegaraan
seseorang
didasarkan atas kewarganegaraan orang tuanya,
sekalipun
anak
itu
sendiri
dilahirkan
diluar
negaranya.
2)Asas kedaerahan atau “ territorial “ atau ius soli
(law of the soil). Asas ini kebalikan dari asas
yang
pertama,
kewargangeraan
yakni
seseorang
menentukan
didasarkan
pada
tempat dimana ia dilahirkan, meskipun orang
tuanya berasal dari Negara lain.
3)Asas “ pewarganegaraan “ atau “ naturalisasi “
asas atau dasar penentuan ini dapat dilakukan
manakala seseorang yang berkewarganegaraan
asing mengajukan permohonan untuk menjadi
warga Negara dari suatu Negara tertentu.
Selain hal di atas, mengenai warga Negara ini
kita juga mengenal istilah “empat status” warga
Negara, yakni sebagai berikut :
1)Status
positif
memperoleh
ialah
warga
fasilitas
dan
Negara
jaminan
yang
untuk
mendapatkan kemakmuran dari Negara.
2)Status negatif ialah warga negara tidak akan
mencampuri hak asasi rakyatnya bila tidak
perlu.
3)Status aktif ialah warga Negara ikut dalam
pemerintahan Negara.
4)Status aktif ialah tunduk
pada
ketentuan-
ketentuan Negara.
Dalam
penghuni
perkembangan
Negara
digunakan
selanjutnya,
selain
digunakan
istilah
Bangsa.
juga
sebutan
istilah
rakyat,
Para
sarjana
menyatakan bahwa rakyat adalah suatu pengertian
yang bersifat sosiologis dan antropologis, sedangkan
bangsa adalah suatu pengertian yang bersifat politis.
Disisi
lain,
rakyat
manusia
yang
istiadat.
Sedangkan
diartikan
memiliki
sebagai
suatu
bangsa,
sekelompok
kebudayaan
diartikan
adat-
sebagai
kelompok manusia yang dipersatukan oleh persamaan
sejarah dan cita-cita.
5. Pengertian Negara
Negara terdiri dari beberapa unsur pembentuk.
Unsur-unsur pembentuk tersebut ada yang bersifat
mutlak atau konstitutif, dan ada pula yang bersifat
tambahan
atau
deklaratif.
Unsur
yang
pertama,
merupakan syarat mutlak, sehingga apabila unsur satu
saja tidak ada, maka Negara pun tidak ada. Tiga unsur
penting berdasarkan rumusan Konvensi Monteviedo
tahun 1933 ialah Rakyat, Wilayah dan Pemerintah yang
berdaulat. Sementara unsur tambahan atau deklaratif
adalah pengakuan dari Negara-negara lain. Berikut ini
akan diuraikan satu persatu mengenai unsur-unsur
pembentuk Negara tersebut ialah :
- Rakyat ialah kumpulan manusia dari kedua jenis
kelamin
yang
hidup
bersama
dalam
suatu
kumpulan masyarakat, berasal dari keturunan dan
warna kulit yang sama ataupun berlainan dan
menganut suatu kepercayaan tertentu. Disisi lain,
rakyat dapat diartikan semua orang yang berdiam
di dalam suatu Negara atau menjadi penghuni
Negara.
Rakyat
terpenting
karena
dalam
menjadi
unsur
pembentukan
manusialah
yang
yang
suatu
paling
Negara
pertama-tama
berkepentingan
agar
organisasi
Negara
dapat
berjalan dengan baik.
- Wilayah adalah suatu batas-batas tertentu suatu
Negara yang berhubungan dengan segala bentuk
kedaulatan dan eksistensi yang ada di dalamnya.
Pengertian Negara tidak dapat dipisahkan dari
konsep dasar pendirian suatu Negara karena
sebagai suatu Negara kesatuan geografis disertai
dengan
kedaulatan
dan
yuridiksinya
masing-
masing. Karena itu, wilayah bagi suatu Negara
merupakan unsur yang sangat mendasar. Peranan
penting dari wilayah bagi Negara adalah pertama,
sebagai
tempat
menetap
rakyat
dan
tempat
pemerintah menyelenggarakan pemerintahannya.
Kedua, sebagai symbol kedaulatan dan integritas
wilayah (territorial integrity). Wilayah Negara ini
meliputi daratan, lautan dan udara serta daerah
ekstra territorial. Pertama, batas wilayah daratan
biasanya
ditentukan
dalam
perjanjian
dengan
Negara-negara tetangga. Kedua, lautan adalah
seluruh wilayah lautan di suatu Negara dengan
batas-batas tertentu dan disebut laut territorial.
Ketiga, wilayah udara suatu Negara ada diatas
wilayah daratan dan lautan Negara itu. Keempat,
berkaitan
dengan
tempat
bekerja
kantor
perwakilan suatu Negara tertentu, seperti kantor
kedutaan besar.
- Pemerintah merupakan unsur selanjutnya dalam
pemenuhan syarat adanya sebuah Negara. Utrecht
menerangkan
pengertian
bahwa
pemerintah
setidaknya
yaitu
1.
ada
tiga
Pemerintah
sebagai gabungan dari semua badan kenegaraan
kelengkapan Negara yang berkuasa memerintah
dalam arti luas yang meliputi eksekutif, legislative
dan yudikatif. 2. Pemerintah sebagai gabungan
badan-badan kenegaraan tertinggi yang berkuasa
memerintah
di
dalam
wilayah
Negara.
3.
Pemerintah dalam arti kepala Negara (presiden)
bersama-sama dengan menteri-menterinya, yang
berarti organ eksekutif. Pemerintah sebagai unsur
Negara adalah pemerintah dalam pengertian luas,
yaitu gabungan seluruh alat perlengkapan Negara.
Pemerintah itu harus berdaulat. Kedaulatan adalah
kekuasaan yang tertinggi untuk membuat undangundang dan melaksanakannya dengan semua cara
(termasuk paksaan) yang tersedia.
- Pengakuan dari Negara-negara lain ini bertujuan
untuk menerangkan tentang adanya suatu Negara.
Pengakuan dari Negara lain ini terdiri atas dua
macam,
yaitu,
pengakuan
“de
facto”
dan
pengakuan “de jure”. Pengakuan “de facto” adalah
pengakuan berdasarkan kenyataan (fakta), bahwa
di atas wilayah itu diakui telah berdiri suatu
Negara. Sementara, pengakuan “de jure” adalah
pengakuan berdasarkan hukum.
6. Tujuan dan fungsi Negara
Tujuan Negara disini dapat kita artikan juga
sebagai visi Negara. Secara umum tujuan terakhir
setiap Negara ialah menciptakan kebahagiaan bagi
rakyatnya (bonum publicum, common good, common
wealth).
Tujuan kebahagiaan
tersebut
pada garis
besarnya dapat disederhanakan dalam dua hal pokok
yaitu sebagai berikut :
- Keamanan dan keselamatan (security and safety).
- Kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and
prosperity).
Disisi lain, menurut Roger H. Soltau tujuan
Negara,
sebagaimana
dikutip
Miriam
Budiardjo,
adalah memungkinkan rakyatnya “berkembang serta
menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin”
(the freest possible development and creative selfexspression of its members). Dan menurut Harold J.
Laski tujuan Negara ialah “ menciptakan keadaan
dimana
rakyatnya
dapat
mencapai
terkabulnya
keinginan-keinginan secara maksimal (creation of
those condition under wich the member of the state
may attain the maxsimum satisfaction of their
desires).
Adapun fungsi Negara, terlepas dari ragam
tujuan Negara, adalah menyelenggarakan minimum
empat fungsi utama, yakni sebagai berikut :
- Melaksanakan ketertiban (law and order), untuk
mencapai
tujuan
bersama
bentrokan-bentrokan
dalam
dan
mencegah
masyarakat,
maka
Negara harus melaksanakan ketertiban. Disini
Negara
dapat
dikatakan
berfungsi
sebagai
“stabilitator”.
- Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat.
- Pertahanan, yakni menjaga segala kemungkinan
serangan dari luar.
- Menegakkan keadilan, yakni dilaksanakan melalui
badan-badan pengadilan.
KEWARGANEGARAAN NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA
OLEH
M. MOCHTAR MANDALA SILAM. SH,.MA.
1. Pengertian Pendidikan
- Usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau
latihan peranannya di masa yang akan dating.
- Usaha sadar dan terencana yang mewujudkan
suasana belajar
dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya
untuk
keagamaan,
memiliki
pengendalian
kekuatan
diri,
spiritual
kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan
dirinya,
masyarakat,
bangsa
dan
Negara.
- Proses mengubah sikap dan tata laku (perilaku)
seseorang atau sekelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan pelatihan.
Kemudian dapat ditarik kesimpulan bahwa proses
sebuah pendidikan itu nantinya akan dapat memberi
pengaruh berupa perubahan dan pendewasaan sikap
dan
perilaku
bagi
peserta
didik
ketika
segala
pengetahuan yang didapatkan pada proses pendidikan
tersebut berubah menjadi kesadaran.
2. Pengertian Bangsa
- Satu jiwa yang melekat pada sekelompok manusia
yang dirinya bersatu, karena mempunyai nasib
dan penderitaan yang sama pada masa lampau
dan mempunyai cita-cita yang sama tentang masa
depan. (Ernest Renan 1823-1892)
- Persatuan sekelompok manusia dari persamaan
nasib dan cita-cita yakni memiki visi-misi yang
sama dari segi perasaan, kesadaran dan kehendak.
- Sebuah kesatuan yang masing-masing anggotanya
memiliki kehendak bersama dan tujuan bersama
karena adanya kesamaan sejarah dan nasib.
Kemudian dapat ditarik kesimpulan bahwa sebuah
bangsa harus memiliki Negara sendiri dan tidak tunduk
pada dominasi dari Negara lain.
3. Pengertian Nasionalisme
- Suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan
tertinggi bagi seorang (individu) warga Negara
harus diserahkan kepada Negara kebangsaannya.
Kemudian, berdasarkan proses pembentukan
dari rasa nasionalisme itu sendiri di dasari atas
prinsip-prinsip umum diantaranya ialah :
-
Adanya
Adanya
Adanya
Adanya
Adanya
sebuah kesatuan.
sebuah kebebasan.
sebuah kesamaan.
sebuah kepribadian.
sebuah prestasi sebagai sumber inspirasi
bagi warga negaranya.
Kemudian, pengertian tentang identitas nasional
ialah suatu himpunan kelompok yang terikat oleh
banyaknya kesamaan, baik fisik dan non-fisik yang
melahirkan tindakan kelompok yang diwujudkan dalam
sebuah bentuk organisasi atau sebuah pergerakanpergerakan.
4. Pengertian Kewarganegaraan
Kewarganegaraan ialah merupakan identitas dari
keanggotaan seseorang sebagai warga Negara. Warga
Negara ialah penduduk sebuah Negara atau bangsa
berdasarkan
keturunan,
tempat
kelahiran
dan
sebagainya yang mempunyai kewajiban dan hak penuh
sebagai seorang warga dari Negara tempat ia berasal.
Dalam praktik kenegaraan, rakyat biasanya dibedakan
antara pertama, penduduk
dan bukan penduduk,
kedua,
bukan
warga
Negara
dan
warga
Negara.
Pembedaan tersebut setidaknya dapat dilihat dari
pengertian masing-masing.
Pertama,
penduduk
adalah
mereka
yang
bertempat tinggal atau berdomisili di dalam wilayah
Negara. Sedangkan, bukan penduduk ialah mereka
yang ada di dalam wilayah suatu Negara itu. Termasuk
ke
dalam
golongan
bukan
penduduk
antara
lain
wisatawan asing yang sedang melakukan perjalanan
wisata di dalam wilayah Negara. Kedua, pengertian
warga Negara ialah mereka yang berdasarkan hukum
merupakan anggota dari suatu Negara. Mereka yang
tidak termasuk warga Negara Negara disebut sebagai
orang asing (bukan warga Negara). Sebagian besar
warga Negara adalah juga penduduk Negara itu, dan
ada sebagian kecil yang tidak menjadi penduduk,
karena orang itu bertempat tinggal diluar negeri.
Ada tiga unsur dasar atau asas yang menentukan
warga Negara atau kewarganegaraan seseorang di
dalam sebuah Negara yaitu sebagai berikut :
1)Asas keturunan atau pertalian darah atau ius
sanguinis (law of the blood). Disini dalam
menentukan
kewarganegaraan
seseorang
didasarkan atas kewarganegaraan orang tuanya,
sekalipun
anak
itu
sendiri
dilahirkan
diluar
negaranya.
2)Asas kedaerahan atau “ territorial “ atau ius soli
(law of the soil). Asas ini kebalikan dari asas
yang
pertama,
kewargangeraan
yakni
seseorang
menentukan
didasarkan
pada
tempat dimana ia dilahirkan, meskipun orang
tuanya berasal dari Negara lain.
3)Asas “ pewarganegaraan “ atau “ naturalisasi “
asas atau dasar penentuan ini dapat dilakukan
manakala seseorang yang berkewarganegaraan
asing mengajukan permohonan untuk menjadi
warga Negara dari suatu Negara tertentu.
Selain hal di atas, mengenai warga Negara ini
kita juga mengenal istilah “empat status” warga
Negara, yakni sebagai berikut :
1)Status
positif
memperoleh
ialah
warga
fasilitas
dan
Negara
jaminan
yang
untuk
mendapatkan kemakmuran dari Negara.
2)Status negatif ialah warga negara tidak akan
mencampuri hak asasi rakyatnya bila tidak
perlu.
3)Status aktif ialah warga Negara ikut dalam
pemerintahan Negara.
4)Status aktif ialah tunduk
pada
ketentuan-
ketentuan Negara.
Dalam
penghuni
perkembangan
Negara
digunakan
selanjutnya,
selain
digunakan
istilah
Bangsa.
juga
sebutan
istilah
rakyat,
Para
sarjana
menyatakan bahwa rakyat adalah suatu pengertian
yang bersifat sosiologis dan antropologis, sedangkan
bangsa adalah suatu pengertian yang bersifat politis.
Disisi
lain,
rakyat
manusia
yang
istiadat.
Sedangkan
diartikan
memiliki
sebagai
suatu
bangsa,
sekelompok
kebudayaan
diartikan
adat-
sebagai
kelompok manusia yang dipersatukan oleh persamaan
sejarah dan cita-cita.
5. Pengertian Negara
Negara terdiri dari beberapa unsur pembentuk.
Unsur-unsur pembentuk tersebut ada yang bersifat
mutlak atau konstitutif, dan ada pula yang bersifat
tambahan
atau
deklaratif.
Unsur
yang
pertama,
merupakan syarat mutlak, sehingga apabila unsur satu
saja tidak ada, maka Negara pun tidak ada. Tiga unsur
penting berdasarkan rumusan Konvensi Monteviedo
tahun 1933 ialah Rakyat, Wilayah dan Pemerintah yang
berdaulat. Sementara unsur tambahan atau deklaratif
adalah pengakuan dari Negara-negara lain. Berikut ini
akan diuraikan satu persatu mengenai unsur-unsur
pembentuk Negara tersebut ialah :
- Rakyat ialah kumpulan manusia dari kedua jenis
kelamin
yang
hidup
bersama
dalam
suatu
kumpulan masyarakat, berasal dari keturunan dan
warna kulit yang sama ataupun berlainan dan
menganut suatu kepercayaan tertentu. Disisi lain,
rakyat dapat diartikan semua orang yang berdiam
di dalam suatu Negara atau menjadi penghuni
Negara.
Rakyat
terpenting
karena
dalam
menjadi
unsur
pembentukan
manusialah
yang
yang
suatu
paling
Negara
pertama-tama
berkepentingan
agar
organisasi
Negara
dapat
berjalan dengan baik.
- Wilayah adalah suatu batas-batas tertentu suatu
Negara yang berhubungan dengan segala bentuk
kedaulatan dan eksistensi yang ada di dalamnya.
Pengertian Negara tidak dapat dipisahkan dari
konsep dasar pendirian suatu Negara karena
sebagai suatu Negara kesatuan geografis disertai
dengan
kedaulatan
dan
yuridiksinya
masing-
masing. Karena itu, wilayah bagi suatu Negara
merupakan unsur yang sangat mendasar. Peranan
penting dari wilayah bagi Negara adalah pertama,
sebagai
tempat
menetap
rakyat
dan
tempat
pemerintah menyelenggarakan pemerintahannya.
Kedua, sebagai symbol kedaulatan dan integritas
wilayah (territorial integrity). Wilayah Negara ini
meliputi daratan, lautan dan udara serta daerah
ekstra territorial. Pertama, batas wilayah daratan
biasanya
ditentukan
dalam
perjanjian
dengan
Negara-negara tetangga. Kedua, lautan adalah
seluruh wilayah lautan di suatu Negara dengan
batas-batas tertentu dan disebut laut territorial.
Ketiga, wilayah udara suatu Negara ada diatas
wilayah daratan dan lautan Negara itu. Keempat,
berkaitan
dengan
tempat
bekerja
kantor
perwakilan suatu Negara tertentu, seperti kantor
kedutaan besar.
- Pemerintah merupakan unsur selanjutnya dalam
pemenuhan syarat adanya sebuah Negara. Utrecht
menerangkan
pengertian
bahwa
pemerintah
setidaknya
yaitu
1.
ada
tiga
Pemerintah
sebagai gabungan dari semua badan kenegaraan
kelengkapan Negara yang berkuasa memerintah
dalam arti luas yang meliputi eksekutif, legislative
dan yudikatif. 2. Pemerintah sebagai gabungan
badan-badan kenegaraan tertinggi yang berkuasa
memerintah
di
dalam
wilayah
Negara.
3.
Pemerintah dalam arti kepala Negara (presiden)
bersama-sama dengan menteri-menterinya, yang
berarti organ eksekutif. Pemerintah sebagai unsur
Negara adalah pemerintah dalam pengertian luas,
yaitu gabungan seluruh alat perlengkapan Negara.
Pemerintah itu harus berdaulat. Kedaulatan adalah
kekuasaan yang tertinggi untuk membuat undangundang dan melaksanakannya dengan semua cara
(termasuk paksaan) yang tersedia.
- Pengakuan dari Negara-negara lain ini bertujuan
untuk menerangkan tentang adanya suatu Negara.
Pengakuan dari Negara lain ini terdiri atas dua
macam,
yaitu,
pengakuan
“de
facto”
dan
pengakuan “de jure”. Pengakuan “de facto” adalah
pengakuan berdasarkan kenyataan (fakta), bahwa
di atas wilayah itu diakui telah berdiri suatu
Negara. Sementara, pengakuan “de jure” adalah
pengakuan berdasarkan hukum.
6. Tujuan dan fungsi Negara
Tujuan Negara disini dapat kita artikan juga
sebagai visi Negara. Secara umum tujuan terakhir
setiap Negara ialah menciptakan kebahagiaan bagi
rakyatnya (bonum publicum, common good, common
wealth).
Tujuan kebahagiaan
tersebut
pada garis
besarnya dapat disederhanakan dalam dua hal pokok
yaitu sebagai berikut :
- Keamanan dan keselamatan (security and safety).
- Kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and
prosperity).
Disisi lain, menurut Roger H. Soltau tujuan
Negara,
sebagaimana
dikutip
Miriam
Budiardjo,
adalah memungkinkan rakyatnya “berkembang serta
menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin”
(the freest possible development and creative selfexspression of its members). Dan menurut Harold J.
Laski tujuan Negara ialah “ menciptakan keadaan
dimana
rakyatnya
dapat
mencapai
terkabulnya
keinginan-keinginan secara maksimal (creation of
those condition under wich the member of the state
may attain the maxsimum satisfaction of their
desires).
Adapun fungsi Negara, terlepas dari ragam
tujuan Negara, adalah menyelenggarakan minimum
empat fungsi utama, yakni sebagai berikut :
- Melaksanakan ketertiban (law and order), untuk
mencapai
tujuan
bersama
bentrokan-bentrokan
dalam
dan
mencegah
masyarakat,
maka
Negara harus melaksanakan ketertiban. Disini
Negara
dapat
dikatakan
berfungsi
sebagai
“stabilitator”.
- Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat.
- Pertahanan, yakni menjaga segala kemungkinan
serangan dari luar.
- Menegakkan keadilan, yakni dilaksanakan melalui
badan-badan pengadilan.