Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Kara
Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Karakter Dosen Terhadap Motivasi Belajar
Pada Mahasiswa Semester IV Prodi D-III Kebidanan Stikes Surya Mitra Husada
Kediri
Aristy Rian Avinda Putri
STIKes Surya Mitra Husada Kediri, Jawa Timur
[email protected]
Abstrak
Pendahuluan : Dosen Kebidanan menurut mahasiswa belum ideal karena dalam
menjelaskan kurang menarik, dalam penyampaian materi sulit dipahami. Sebagian
mahasiswa menyatakan bahwa hal ini mempengaruhi motivasi belajar, mahasiswa menjadi
malas mendengarkan, bermain HP, asyik mengobrol sendiri dengan teman-temannya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang
Karakter Dosen dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Studi di Prodi D-III Kebidanan
STIKes Surya Mitra Husada Kediri
Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Populasi Seluruh mahasiswa
semester IV Prodi D-III Kebidanan STIKes Surya Mitra Husada Kediri yang berjumlah 53
mahasiswi. Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah Motivasi Belajar Mahasiswa.
Variabel independent adalah persepsi mahasiswa tentang karakter dosen Tehnik
pengambilan sample total Sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner.
Sebagian besar responden 67,9% (36 orang) memiliki persepsi yang positif tentang dosen
yang mengajar. Sebagian besar responden 73,6% (39 orang) memiliki motivasi yang tinggi
untuk mengikuti perkuliahan di kampus.
Hasil : Hasil uji statistik P = 0.000 < 0.05 kesimpulannya ada Pengaruh Persepsi
Mahasiswa Tentang Karakter Dosen Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Semester IV
Prodi D-III Kebidanan STIKes Surya Mitra Husada Kediri
Kesimpulan :Salah satu metode untuk menarik minat mahasiswa untuk belajar adalah
dengan menyisipkan humor yang akan sangat berguna untuk mencairkan suasana kelas
yang kaku. Mahasiswa juga ikut berperan penting dalam meningkatkan motivasi
mahasiswa itu sendiri dalam mengikuti perkuliahan dengan cara mendengarkan setiap
dosen menerangkan dan mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh dosen.
Kata Kunci : Persepsi, Karakter Dosen, Motivasi Belajar
PENGANTAR
Bagi mahasiswa, dosen umumnya merupakan figur yang dapat memberi semangat
belajar Kebutuhan akan belajar pada mahasiswa mendorong timbulnya motivasi dari dalam
dirinya untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, seorang dosen saat mengajar
dikelas harus menampilkan karakter dosen yang menyenangkan serta menunjukkan
kepribadian yang baik. Dimana dosen dituntut untuk bisa membawa suasana kelas menjadi
tidak membosankan. Sehingga mahasiswa bisa menerima materi kuliah dengan baik dan
untuk meningkatkan motivasi belajar yang tinggi, hal yang harus dilakukan mahasiswa
adalah harus suka pada dosen itu sendiri. Jadi peran dosen dalam meningkatkan motivasi
belajar adalah dengan menampilkan karakter yang menyenangkan saat mengajar sehingga
akan berdampak pada motivasi belajar mahasiswa. (Salam,2007)
Berdasarkan berbagai survey yang dilakukan oleh lembaga survey Internasional
posisi perguruan tinggi kita belum ada yang masuk 10 besar perguruan tinggi dunia dalam
bidang mutu penelitian, pendidikan dan manajemen pelayanan kampus untuk
meningkatkan motivasi mahasiswanya dalam belajar pada pendidikan tinggi, bahkan
seratus besar pun belum. Berdasarkan hasil survey tersebut mutu pendidikan di Indonesia
yang rendah disebabkan oleh Keadaan dosen di Indonesia yang sangat memprihatinkan.
Kebanyakan dosen belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan
tugasnya. Walaupun dosen dan pengajar bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan
pendidikan tetapi, pengajaran merupakan titik sentral pendidikan dan kualifikasi, sebagai
cermin kualitas, tenaga pengajar memberikan andil sangat besar pada kualitas pendidikan
yang menjadi tanggung jawabnya.(The QS Words University Rangkings Quacquarelly
Symonds, 2010).
Kepribadian dosen dalam proses belajar mengajar kurang membangun motivasi
belajar mahasiswa. Hal ini sering dapat diamati ketika mahasiswa sedang melakukan
praktik baik di laboratorium kampus maupun klinik (baik di Puskesmas, Rumah Sakit).
Berdasarkan hasil studi Pendahuluan pada tanggal 29 Mei 2015 diketahui dari 10
mahasiswa, 8 (80%) diantaranya mengatakan bahwa menurut mereka dosen D-III
Kebidanan khususnya mata kuliah Askeb IV belum ideal karena dalam menjelaskan
kurang menarik dan monoton, dalam penyampaian materi sulit dipahami, tidak disiplin
atau tidak datang tepat waktu yang di sebabkan dosen D-III Kebidanan hampir semua
menjabat Struktural. Selanjutnya, sebagian mahasiswa menyatakan bahwa hal ini
mempengaruhi motivasi belajar, mahasiswa menjadi malas mendengarkan, bermain HP,
asyik mengobrol sendiri dengan teman-temannya dan malas untuk belajar dan 2 (20%)
diantaranya mengatakan bahwa dosen D-III Kebidanan khusunya Mata Kuliah Askeb IV
sudah ideal yaitu dalam menjelaskan sangat menarik .
Solusi dari Pemecahan diatas yaitu seharusnya dosen D-III Kebidanan dalam
mengajar menggunakan variasi mengajar yang baik agar mahasiswa tidak bosan, tidak
asyik mengobrol sendiri dan Mahasiswa pun harus lebih aktif untuk mencari sumber
belajar supaya proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dan efisien.
Dari permasalahan diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul Pengaruh Persepsi
Mahasiswa Tentang Karakter Dosen dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Studi di Prodi DIII Kebidanan STIKes Surya Mitra Husada Kediri.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan pendekatan
cross sectional. Cross Sectional adalah rancangan potong lintang yang mengamati suatu
peristiwa yang sedang berjalan pada suatu waktu yang ditentukan (sekali waktu)
(Riwidikdo, 2013).
Variabel independen Pada penelitian variabel terikatnya adalah Motivasi
Belajar
Mahasiswa. Variabel dependen Pada penelitian ini persepsi mahasiswa tentang karakter
dosen.
Penelitian dilaksanakan di di Prodi D-III Kebidanan Stikes Surya Mitra Husada Kediri
pada tanggal 16 September 2015 dengan jumlah responden 53 orang. Dengan
menggunakan teknik total sampling. Dilakukan Uji Chi-Square dengan taraf signifikasi
atau α = 0,05 dengan menggunakan program computer. Jika nilai sig (ρ) > 0,05 maka Ho
diterima artinya tidak ada pengaruh persepsi mahasiswa terhadap dosen dengan motivasi
belajar mahasiswa. Jika nilai sig (ρ) ≤ 0,05 maka Ho ditolak artinya ada pengaruh persepsi
mahasiswa terhadap dosen dengan motivasi belajar mahasiswa.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Karakteristik variabel
Tabel 1 Persepsi Mahasiswa Tentang Karakter Dosen
No Persepsi Mahasiswa
1
Positif
2
Negatif
Jumlah
Jumlah
36
17
53
Presentase
67,9
32,1
100%
Sebagian besar responden 67,9% (36 orang) memiliki persepsi yang positif tentang
dosen yang mengajar.
Tabel 2 Motivasi Belajar Mahasiswa
No Motivasi Belajar Jumlah Presentase
1
Tinggi
39
73,6
2
Sedang
12
22,6
3
Rendah
2
3,8
Jumlah
53
100%
Sebagian besar responden 73,6% (39 orang) memiliki motivasi yang tinggi untuk
mengikuti perkuliahan di kampus. Hasil Uji statistik Pengaruh Persepsi Mahasiswa
Tentang Karakter Dosen Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Semester IV Prodi D-III
Kebidanan STIKes Surya Mitra Husada Kediri.
Dari hasil uji statistik p-value = 0.000 < 0.05 artinya tolak Ho kesimpulannya ada
Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Karakter Dosen Terhadap Motivasi Belajar
Mahasiswa Semester IV Prodi D-III Kebidanan STIKes Surya Mitra Husada Kediri
Pembahasan
Dari hasil penelitian didapatkan data sebagian besar responden 67,9% (36 orang)
memiliki persepsi yang positif tentang dosen yang mengajar, dan 32,1% (17 orang)
memiliki persepsi yang negatf tentang dosen. Hal ini menunjukkan banyak mahasiswa
yang memiliki persepsi yang baik tentang dosen yang mengajarnya, akan tetapi masih ada
mahasiswa yang memiliki persepsi negatif terhadap dosennya.
Persepsi atau tanggapan merupakan proses mental yang terjadi pada diri manusia
yang menunjukkan bagaimana kita mellihat, mendengar, merasakan, memberi serta meraba
(kerja indera) disekitar kita (widyatun, 2009). Dari hasil penelitian persepsi mahasiwa
terhadap dosen banyak yang positif, hal ini berarti mahasiswa lebih banyak suka dengan
karakter dan sikap dosen.
Karakter merupakan sikap dan kebiasaan seseorang yang memungkinkan dan
mempermudah tindakan moral (samani, 2012). Karakter dosen adalah sikap dan kebiasaan
seseorang pendidik yang mengembangkan karakter yang mulia (good Character) dari
peserta didik dengan mempraktekan dan mengajarkan nilai-nilai moral yang ada didirinya.
Dari hasil penelitian ada 17 orang yang memiliki persepi negatif terhadap dosen, hal
ini disebabkan oleh banyak faktor, misalnya mereka mau kuliah karena ikut-ikutan teman
atau karena disuruh oleh orang tua. Dari hasil tabulasi silang didapatkan data alasan
mengikuti kuliah karena orang tua yang memiliki persepsi negatif paling banyak yaitu 11
orang (20,8%), dan yang memiliki persepsi negatif dengan alasan kuliah ikut teman ada 5
orang (9,4%).
Secara umum, ada faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang yaitu, Minat,
artinya semakin tinggi minat seseorang terhadap suatu objek atau peristiwa, maka semakin
tinggi juga minatnya dalam mempersepsikan objek atau peristiwanya. Kepentingan, artinya
semakin dirasakan penting terhadap suatu objek atau peristiwa tersebut bagi diri seseorang,
maka semakin peka dia terhadap objek-objek persepsinya. Kebiasaan, artinya objek atau
peristiwa semakin sering dirasakan seseorang, maka semakin terbiasa dirinya di dalam
membentuk persepsi. Konstansi, artinya adanya kecenderungan seseorang untuk selalu
melihat objek atau kejadian secara konstan sekalipun sebenarnya itu bervariasi dalam
bentuk, ukuran, warna dan kecemerlangan, (Pieter,2010).
Dari uraian tersebut diatas peneliti berpendapat bahwa persepsi mahasiswa terhadap
dosen tergolong positif, hal ini karena mereka mengikuti kuliah sebagian besar karena
keinginan sendiri yaitu dari 53 responden yang mengikuti kuliah karena keinginan sendiri
ada 29 orang yang memiliki respon positif terhadap dosen, dan yang mengikuti kuliah
karena orang tua ada 18 orang dan ikut-ikutan teman 5 orang. Sedangkan yang memiliki
respon negatif ada 17 orang, hal ini menunjukkan bahwa mengikuti kuliah apabila tidak
didasari oleh keinginan sendiri juga bisa berdampak terhadap persepsi negatif mahasiswa
terhadap dosennya.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden 73,6% (39 orang) memiliki
motivasi yang tinggi untuk mengikuti perkuliahan di kampus. 12 orang memiliki motivasi
sedang dan 2 orang memiliki motivasi yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa ternyata
masih ada mahasiswa yang motivasi sedang dan rendah dalam mengikuti kegiatan kuliah.
Motivasi adalah kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar maupun
tidak sadar melakukan tindakan dengan tujuan atau usaha-usaha yang menyebabkan
seseorang atau sekelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai
tujuan yang di kehendaki (Rusmi,2008).
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri mahasiswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang
memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
belajar itu dapat tercapai (Sadirman,2011).
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa keinginan berhasil,
dorongan kebutuhan belajar dan harapan akan cita-cita sedangkan faktor ekstrinsiknya
adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang konduktif dan kegiatan belajarnya
yang menarik. Motivasi belajar dapat diartikan sebagai dorongan mental yang
menggerakan dan mengarahkan perilaku manusia untuk belajar. Dari hasil penelitian
menunjukkan yang memiliki motivasi tinggi untuk belajar adalah kuliah karena alasan
keinginan sendiri yaitu sebanyak 29 orang (54,7%). Sedangkan yang kuliah dengan
motivasi rendah sebanyak 2 orang karena ikut-ikutan temannya. Tujuan motivasi adalah
untuk menggerakan atau memacu para siswanya agar timbul keinginan dan kemauannya
untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapat tujuan pendidikan sesuai dengan
yang diharapkan dan ditetapkan dalam kurikulum sekolah (Purwanto, 2007).
Dari uraian tersebut diatas peneliti berpendapat sebagian besar responden memiliki
motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan kuliah karena adanya rasa kebutuhan, mereka
mengikuti kuliah karena alasan keinginan sendiri, sehingga mereka perlu berusaha dengan
keras untuk mendapatkan hasil nilai yang memuaskan. Salah satu usaha dosen untuk lebih
meningkatkan motivasi belajar pada siswa adalah dengan memberikan pujian. Apabila ada
siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian.
Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi
yang baik, oleh karena itu supaya pujian yang tepat akan memupuk suasana yang
menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan
harga diri.
Dari hasil uji statistik p-value = 0.000 < 0.05 artinya tolak Ho kesimpulannya ada
Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Karakter Dosen Terhadap Motivasi Belajar
Mahasiswa Semester IV Prodi D-III Kebidanan STIKes Surya Mitra Husada Kediri. Dari
tabulasi silang dapat diketahui bahwa yang memiliki motivasi tinggi yang memiliki
persepsi yang positif yaitu sebanyak 35 orang (66%). Dan yang memiliki persepsi negatif
dengan motivasi rendah sebanyak 2 orang.
Dari hasil penelitian sebagian kecil responden yaitu 11% (6 orang) mendapatkan
informasi tentang dosen dari media elektronik. Dan sebagian besar responden yaitu 79%
(42 orang) tidak pernah mendapat informasi tentang dosen. Hal ini karena kurangnya
informasi yang diberikan oleh pihak kampus tentang profil dosen/pengajar yang mereka
miliki. Mahasiswa yang mendapat info tentang dosen kebanyakan browsing dari internet
tentang bagaimana karakter dosen yang baik. Dosen harus secara tulus menghormati
mahasiswa dan menunjukkan sikap peduli dan menganggap mahasiswa sebagai partner,
menunjukkan dengan jelas bahwa ia ingin membantu mahasiswa belajar, menyediakan
waktu dan berusaha untuk mengenal, memahami mahasiswa dan kebutuhannya, bekerja
dengan setiap mahasiswa sebagai pribadi, berbicara dengan mahasiswa, baik di dalam
maupun di luar kelas, membantu mahasiswa menemukan jawaban atas pertanyaan mereka
sendiri, di hargai karena nasehat-nasehatnya pada hal-hal selain masalah kuliah, serta
dalam kegiatan kelas. (Feldmen, 2010).
Menjadi pengajar yang baik bukian hanya dibuktikan dengan memiliki program kerja
(agenda) yang tersusun rapi dan mengikuti agenda tersebut. Sebaliknya, dosen haruslah
bersikap fleksbel, fluid (tidak kaku), selalu bersedia untuk mencoba hal-hal baru
(eksperiment) dan memiliki kepercayaan diri untuk merespon dan menyesuaikan diri
terhadap lingkungan yang berubah. menurut Prof. Leblanc, sebagus apapun agenda kerja
yang disusun di kelas, paling banyak hanya 10% yang dapat tercapai.
Dari uraian tersebut diatas peneliti berpendapat bahwa ada pengaruh persepsi
mahasiswa tentang karakter dosen terhadap motivasi belajar, hal ini karena banyak faktor,
diantaranya karena mahasiswa memilih kuliah jurusan kebidanan karena keinginan sendiri,
sehingga mereka menikmati setiap pelajaran yang diberikan oleh dosen, kemudian karakter
dosen yang cara mengajarnya banyak disukai oleh mahasiswa sehingga mahasiswa
memiliki motivasi yang tinggi dalam mengikuti kegiatan perkuliahan.
KESIMPULAN
Pada Bab ini akan disampaikan mengenai kesimpulan dan saran dari penelitian
Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Karakter Dosen Terhadap Motivasi Belajar
Mahasiswa Semester IV Prodi D-III Kebidanan STIKes Surya Mitra Husada Kediri,
tanggal 16 September 2015, Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa
Sebagian besar responden 67,9% (36 orang) memiliki persepsi yang positif tentang dosen
yang mengajar, Sebagian besar responden 73,6% (39 orang) memiliki motivasi yang tinggi
untuk mengikuti perkuliahan di kampus dan Hasil uji statistik P= 0.000 < 0.05 yang
kesimpulannya ada Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Karakter Dosen Terhadap
Motivasi Belajar Mahasiswa Semester IV Prodi D-III Kebidanan STIKes Surya Mitra
Husada Kediri.
DAFTAR PUSTAKA
Donny. H. Al Janan, Murdani dan Ibadi Mahud ,2009, Pengaruh Persepsi Mahasiswa
Tentang Variasi Mengajar Dosen Terhadap Hasil Belajar PTM, 9 :51.
Hermawati 2010 Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Kepribadian Dosen dalam
Mengajar dengan Motivasi Belajar, Thesis, Surakarta. UNS
Hildehrend, M Keneth Feldman, 2010 Ciri-Ciri Dosen Ideal Dalam Furchan
Mamik, 2010 Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan dan Kebidanan Prins
Media Publishing : Surabaya.
Sardiman.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Cet.18. Jakarta:Raja Grafindo
Persada. 2011
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Cet.ke-18. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2013
Syah,Muhibbin. Psikologi Belajar. Bandung:Remaja Rosdakarya.2008
Pada Mahasiswa Semester IV Prodi D-III Kebidanan Stikes Surya Mitra Husada
Kediri
Aristy Rian Avinda Putri
STIKes Surya Mitra Husada Kediri, Jawa Timur
[email protected]
Abstrak
Pendahuluan : Dosen Kebidanan menurut mahasiswa belum ideal karena dalam
menjelaskan kurang menarik, dalam penyampaian materi sulit dipahami. Sebagian
mahasiswa menyatakan bahwa hal ini mempengaruhi motivasi belajar, mahasiswa menjadi
malas mendengarkan, bermain HP, asyik mengobrol sendiri dengan teman-temannya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang
Karakter Dosen dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Studi di Prodi D-III Kebidanan
STIKes Surya Mitra Husada Kediri
Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Populasi Seluruh mahasiswa
semester IV Prodi D-III Kebidanan STIKes Surya Mitra Husada Kediri yang berjumlah 53
mahasiswi. Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah Motivasi Belajar Mahasiswa.
Variabel independent adalah persepsi mahasiswa tentang karakter dosen Tehnik
pengambilan sample total Sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner.
Sebagian besar responden 67,9% (36 orang) memiliki persepsi yang positif tentang dosen
yang mengajar. Sebagian besar responden 73,6% (39 orang) memiliki motivasi yang tinggi
untuk mengikuti perkuliahan di kampus.
Hasil : Hasil uji statistik P = 0.000 < 0.05 kesimpulannya ada Pengaruh Persepsi
Mahasiswa Tentang Karakter Dosen Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Semester IV
Prodi D-III Kebidanan STIKes Surya Mitra Husada Kediri
Kesimpulan :Salah satu metode untuk menarik minat mahasiswa untuk belajar adalah
dengan menyisipkan humor yang akan sangat berguna untuk mencairkan suasana kelas
yang kaku. Mahasiswa juga ikut berperan penting dalam meningkatkan motivasi
mahasiswa itu sendiri dalam mengikuti perkuliahan dengan cara mendengarkan setiap
dosen menerangkan dan mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh dosen.
Kata Kunci : Persepsi, Karakter Dosen, Motivasi Belajar
PENGANTAR
Bagi mahasiswa, dosen umumnya merupakan figur yang dapat memberi semangat
belajar Kebutuhan akan belajar pada mahasiswa mendorong timbulnya motivasi dari dalam
dirinya untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, seorang dosen saat mengajar
dikelas harus menampilkan karakter dosen yang menyenangkan serta menunjukkan
kepribadian yang baik. Dimana dosen dituntut untuk bisa membawa suasana kelas menjadi
tidak membosankan. Sehingga mahasiswa bisa menerima materi kuliah dengan baik dan
untuk meningkatkan motivasi belajar yang tinggi, hal yang harus dilakukan mahasiswa
adalah harus suka pada dosen itu sendiri. Jadi peran dosen dalam meningkatkan motivasi
belajar adalah dengan menampilkan karakter yang menyenangkan saat mengajar sehingga
akan berdampak pada motivasi belajar mahasiswa. (Salam,2007)
Berdasarkan berbagai survey yang dilakukan oleh lembaga survey Internasional
posisi perguruan tinggi kita belum ada yang masuk 10 besar perguruan tinggi dunia dalam
bidang mutu penelitian, pendidikan dan manajemen pelayanan kampus untuk
meningkatkan motivasi mahasiswanya dalam belajar pada pendidikan tinggi, bahkan
seratus besar pun belum. Berdasarkan hasil survey tersebut mutu pendidikan di Indonesia
yang rendah disebabkan oleh Keadaan dosen di Indonesia yang sangat memprihatinkan.
Kebanyakan dosen belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan
tugasnya. Walaupun dosen dan pengajar bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan
pendidikan tetapi, pengajaran merupakan titik sentral pendidikan dan kualifikasi, sebagai
cermin kualitas, tenaga pengajar memberikan andil sangat besar pada kualitas pendidikan
yang menjadi tanggung jawabnya.(The QS Words University Rangkings Quacquarelly
Symonds, 2010).
Kepribadian dosen dalam proses belajar mengajar kurang membangun motivasi
belajar mahasiswa. Hal ini sering dapat diamati ketika mahasiswa sedang melakukan
praktik baik di laboratorium kampus maupun klinik (baik di Puskesmas, Rumah Sakit).
Berdasarkan hasil studi Pendahuluan pada tanggal 29 Mei 2015 diketahui dari 10
mahasiswa, 8 (80%) diantaranya mengatakan bahwa menurut mereka dosen D-III
Kebidanan khususnya mata kuliah Askeb IV belum ideal karena dalam menjelaskan
kurang menarik dan monoton, dalam penyampaian materi sulit dipahami, tidak disiplin
atau tidak datang tepat waktu yang di sebabkan dosen D-III Kebidanan hampir semua
menjabat Struktural. Selanjutnya, sebagian mahasiswa menyatakan bahwa hal ini
mempengaruhi motivasi belajar, mahasiswa menjadi malas mendengarkan, bermain HP,
asyik mengobrol sendiri dengan teman-temannya dan malas untuk belajar dan 2 (20%)
diantaranya mengatakan bahwa dosen D-III Kebidanan khusunya Mata Kuliah Askeb IV
sudah ideal yaitu dalam menjelaskan sangat menarik .
Solusi dari Pemecahan diatas yaitu seharusnya dosen D-III Kebidanan dalam
mengajar menggunakan variasi mengajar yang baik agar mahasiswa tidak bosan, tidak
asyik mengobrol sendiri dan Mahasiswa pun harus lebih aktif untuk mencari sumber
belajar supaya proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dan efisien.
Dari permasalahan diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul Pengaruh Persepsi
Mahasiswa Tentang Karakter Dosen dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Studi di Prodi DIII Kebidanan STIKes Surya Mitra Husada Kediri.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan pendekatan
cross sectional. Cross Sectional adalah rancangan potong lintang yang mengamati suatu
peristiwa yang sedang berjalan pada suatu waktu yang ditentukan (sekali waktu)
(Riwidikdo, 2013).
Variabel independen Pada penelitian variabel terikatnya adalah Motivasi
Belajar
Mahasiswa. Variabel dependen Pada penelitian ini persepsi mahasiswa tentang karakter
dosen.
Penelitian dilaksanakan di di Prodi D-III Kebidanan Stikes Surya Mitra Husada Kediri
pada tanggal 16 September 2015 dengan jumlah responden 53 orang. Dengan
menggunakan teknik total sampling. Dilakukan Uji Chi-Square dengan taraf signifikasi
atau α = 0,05 dengan menggunakan program computer. Jika nilai sig (ρ) > 0,05 maka Ho
diterima artinya tidak ada pengaruh persepsi mahasiswa terhadap dosen dengan motivasi
belajar mahasiswa. Jika nilai sig (ρ) ≤ 0,05 maka Ho ditolak artinya ada pengaruh persepsi
mahasiswa terhadap dosen dengan motivasi belajar mahasiswa.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Karakteristik variabel
Tabel 1 Persepsi Mahasiswa Tentang Karakter Dosen
No Persepsi Mahasiswa
1
Positif
2
Negatif
Jumlah
Jumlah
36
17
53
Presentase
67,9
32,1
100%
Sebagian besar responden 67,9% (36 orang) memiliki persepsi yang positif tentang
dosen yang mengajar.
Tabel 2 Motivasi Belajar Mahasiswa
No Motivasi Belajar Jumlah Presentase
1
Tinggi
39
73,6
2
Sedang
12
22,6
3
Rendah
2
3,8
Jumlah
53
100%
Sebagian besar responden 73,6% (39 orang) memiliki motivasi yang tinggi untuk
mengikuti perkuliahan di kampus. Hasil Uji statistik Pengaruh Persepsi Mahasiswa
Tentang Karakter Dosen Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Semester IV Prodi D-III
Kebidanan STIKes Surya Mitra Husada Kediri.
Dari hasil uji statistik p-value = 0.000 < 0.05 artinya tolak Ho kesimpulannya ada
Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Karakter Dosen Terhadap Motivasi Belajar
Mahasiswa Semester IV Prodi D-III Kebidanan STIKes Surya Mitra Husada Kediri
Pembahasan
Dari hasil penelitian didapatkan data sebagian besar responden 67,9% (36 orang)
memiliki persepsi yang positif tentang dosen yang mengajar, dan 32,1% (17 orang)
memiliki persepsi yang negatf tentang dosen. Hal ini menunjukkan banyak mahasiswa
yang memiliki persepsi yang baik tentang dosen yang mengajarnya, akan tetapi masih ada
mahasiswa yang memiliki persepsi negatif terhadap dosennya.
Persepsi atau tanggapan merupakan proses mental yang terjadi pada diri manusia
yang menunjukkan bagaimana kita mellihat, mendengar, merasakan, memberi serta meraba
(kerja indera) disekitar kita (widyatun, 2009). Dari hasil penelitian persepsi mahasiwa
terhadap dosen banyak yang positif, hal ini berarti mahasiswa lebih banyak suka dengan
karakter dan sikap dosen.
Karakter merupakan sikap dan kebiasaan seseorang yang memungkinkan dan
mempermudah tindakan moral (samani, 2012). Karakter dosen adalah sikap dan kebiasaan
seseorang pendidik yang mengembangkan karakter yang mulia (good Character) dari
peserta didik dengan mempraktekan dan mengajarkan nilai-nilai moral yang ada didirinya.
Dari hasil penelitian ada 17 orang yang memiliki persepi negatif terhadap dosen, hal
ini disebabkan oleh banyak faktor, misalnya mereka mau kuliah karena ikut-ikutan teman
atau karena disuruh oleh orang tua. Dari hasil tabulasi silang didapatkan data alasan
mengikuti kuliah karena orang tua yang memiliki persepsi negatif paling banyak yaitu 11
orang (20,8%), dan yang memiliki persepsi negatif dengan alasan kuliah ikut teman ada 5
orang (9,4%).
Secara umum, ada faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang yaitu, Minat,
artinya semakin tinggi minat seseorang terhadap suatu objek atau peristiwa, maka semakin
tinggi juga minatnya dalam mempersepsikan objek atau peristiwanya. Kepentingan, artinya
semakin dirasakan penting terhadap suatu objek atau peristiwa tersebut bagi diri seseorang,
maka semakin peka dia terhadap objek-objek persepsinya. Kebiasaan, artinya objek atau
peristiwa semakin sering dirasakan seseorang, maka semakin terbiasa dirinya di dalam
membentuk persepsi. Konstansi, artinya adanya kecenderungan seseorang untuk selalu
melihat objek atau kejadian secara konstan sekalipun sebenarnya itu bervariasi dalam
bentuk, ukuran, warna dan kecemerlangan, (Pieter,2010).
Dari uraian tersebut diatas peneliti berpendapat bahwa persepsi mahasiswa terhadap
dosen tergolong positif, hal ini karena mereka mengikuti kuliah sebagian besar karena
keinginan sendiri yaitu dari 53 responden yang mengikuti kuliah karena keinginan sendiri
ada 29 orang yang memiliki respon positif terhadap dosen, dan yang mengikuti kuliah
karena orang tua ada 18 orang dan ikut-ikutan teman 5 orang. Sedangkan yang memiliki
respon negatif ada 17 orang, hal ini menunjukkan bahwa mengikuti kuliah apabila tidak
didasari oleh keinginan sendiri juga bisa berdampak terhadap persepsi negatif mahasiswa
terhadap dosennya.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden 73,6% (39 orang) memiliki
motivasi yang tinggi untuk mengikuti perkuliahan di kampus. 12 orang memiliki motivasi
sedang dan 2 orang memiliki motivasi yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa ternyata
masih ada mahasiswa yang motivasi sedang dan rendah dalam mengikuti kegiatan kuliah.
Motivasi adalah kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar maupun
tidak sadar melakukan tindakan dengan tujuan atau usaha-usaha yang menyebabkan
seseorang atau sekelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai
tujuan yang di kehendaki (Rusmi,2008).
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri mahasiswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang
memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
belajar itu dapat tercapai (Sadirman,2011).
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa keinginan berhasil,
dorongan kebutuhan belajar dan harapan akan cita-cita sedangkan faktor ekstrinsiknya
adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang konduktif dan kegiatan belajarnya
yang menarik. Motivasi belajar dapat diartikan sebagai dorongan mental yang
menggerakan dan mengarahkan perilaku manusia untuk belajar. Dari hasil penelitian
menunjukkan yang memiliki motivasi tinggi untuk belajar adalah kuliah karena alasan
keinginan sendiri yaitu sebanyak 29 orang (54,7%). Sedangkan yang kuliah dengan
motivasi rendah sebanyak 2 orang karena ikut-ikutan temannya. Tujuan motivasi adalah
untuk menggerakan atau memacu para siswanya agar timbul keinginan dan kemauannya
untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapat tujuan pendidikan sesuai dengan
yang diharapkan dan ditetapkan dalam kurikulum sekolah (Purwanto, 2007).
Dari uraian tersebut diatas peneliti berpendapat sebagian besar responden memiliki
motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan kuliah karena adanya rasa kebutuhan, mereka
mengikuti kuliah karena alasan keinginan sendiri, sehingga mereka perlu berusaha dengan
keras untuk mendapatkan hasil nilai yang memuaskan. Salah satu usaha dosen untuk lebih
meningkatkan motivasi belajar pada siswa adalah dengan memberikan pujian. Apabila ada
siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian.
Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi
yang baik, oleh karena itu supaya pujian yang tepat akan memupuk suasana yang
menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan
harga diri.
Dari hasil uji statistik p-value = 0.000 < 0.05 artinya tolak Ho kesimpulannya ada
Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Karakter Dosen Terhadap Motivasi Belajar
Mahasiswa Semester IV Prodi D-III Kebidanan STIKes Surya Mitra Husada Kediri. Dari
tabulasi silang dapat diketahui bahwa yang memiliki motivasi tinggi yang memiliki
persepsi yang positif yaitu sebanyak 35 orang (66%). Dan yang memiliki persepsi negatif
dengan motivasi rendah sebanyak 2 orang.
Dari hasil penelitian sebagian kecil responden yaitu 11% (6 orang) mendapatkan
informasi tentang dosen dari media elektronik. Dan sebagian besar responden yaitu 79%
(42 orang) tidak pernah mendapat informasi tentang dosen. Hal ini karena kurangnya
informasi yang diberikan oleh pihak kampus tentang profil dosen/pengajar yang mereka
miliki. Mahasiswa yang mendapat info tentang dosen kebanyakan browsing dari internet
tentang bagaimana karakter dosen yang baik. Dosen harus secara tulus menghormati
mahasiswa dan menunjukkan sikap peduli dan menganggap mahasiswa sebagai partner,
menunjukkan dengan jelas bahwa ia ingin membantu mahasiswa belajar, menyediakan
waktu dan berusaha untuk mengenal, memahami mahasiswa dan kebutuhannya, bekerja
dengan setiap mahasiswa sebagai pribadi, berbicara dengan mahasiswa, baik di dalam
maupun di luar kelas, membantu mahasiswa menemukan jawaban atas pertanyaan mereka
sendiri, di hargai karena nasehat-nasehatnya pada hal-hal selain masalah kuliah, serta
dalam kegiatan kelas. (Feldmen, 2010).
Menjadi pengajar yang baik bukian hanya dibuktikan dengan memiliki program kerja
(agenda) yang tersusun rapi dan mengikuti agenda tersebut. Sebaliknya, dosen haruslah
bersikap fleksbel, fluid (tidak kaku), selalu bersedia untuk mencoba hal-hal baru
(eksperiment) dan memiliki kepercayaan diri untuk merespon dan menyesuaikan diri
terhadap lingkungan yang berubah. menurut Prof. Leblanc, sebagus apapun agenda kerja
yang disusun di kelas, paling banyak hanya 10% yang dapat tercapai.
Dari uraian tersebut diatas peneliti berpendapat bahwa ada pengaruh persepsi
mahasiswa tentang karakter dosen terhadap motivasi belajar, hal ini karena banyak faktor,
diantaranya karena mahasiswa memilih kuliah jurusan kebidanan karena keinginan sendiri,
sehingga mereka menikmati setiap pelajaran yang diberikan oleh dosen, kemudian karakter
dosen yang cara mengajarnya banyak disukai oleh mahasiswa sehingga mahasiswa
memiliki motivasi yang tinggi dalam mengikuti kegiatan perkuliahan.
KESIMPULAN
Pada Bab ini akan disampaikan mengenai kesimpulan dan saran dari penelitian
Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Karakter Dosen Terhadap Motivasi Belajar
Mahasiswa Semester IV Prodi D-III Kebidanan STIKes Surya Mitra Husada Kediri,
tanggal 16 September 2015, Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa
Sebagian besar responden 67,9% (36 orang) memiliki persepsi yang positif tentang dosen
yang mengajar, Sebagian besar responden 73,6% (39 orang) memiliki motivasi yang tinggi
untuk mengikuti perkuliahan di kampus dan Hasil uji statistik P= 0.000 < 0.05 yang
kesimpulannya ada Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Karakter Dosen Terhadap
Motivasi Belajar Mahasiswa Semester IV Prodi D-III Kebidanan STIKes Surya Mitra
Husada Kediri.
DAFTAR PUSTAKA
Donny. H. Al Janan, Murdani dan Ibadi Mahud ,2009, Pengaruh Persepsi Mahasiswa
Tentang Variasi Mengajar Dosen Terhadap Hasil Belajar PTM, 9 :51.
Hermawati 2010 Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Kepribadian Dosen dalam
Mengajar dengan Motivasi Belajar, Thesis, Surakarta. UNS
Hildehrend, M Keneth Feldman, 2010 Ciri-Ciri Dosen Ideal Dalam Furchan
Mamik, 2010 Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan dan Kebidanan Prins
Media Publishing : Surabaya.
Sardiman.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Cet.18. Jakarta:Raja Grafindo
Persada. 2011
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Cet.ke-18. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2013
Syah,Muhibbin. Psikologi Belajar. Bandung:Remaja Rosdakarya.2008