Pengembangan Ekonomi Lokal di Uchiko Tow

i Uchik

ada di Uchiko Town, yang kemudian bisa dikembangkan dengan cara partisipatif masyarakat lokal.

embang

1.2.4. Makalah ini berfokus pada identifikasi masalah ekonomi

Lokal d wilayah yang terjadi di Uchiko Town, serta masalah atau

kendala apa yang menyebabkan PEL di Uchiko Town sampai

Sektor P

saat ini belum mampu meredam isu penurunan penduduk disana. Padahal dari segi infrastruktur fisik, Uchiko Town sudah

Ekonomi

memiliki infrastruktur penunjang kegiatan ekonomi yang amat baik semenjak waktu yang lama. Di Indonesia, selama ini

Sebagai

investasi pembangunan prasarana perkotaan diaggap sebagai

bangan

solusi pembangunan kota, untuk mendorong bergerak atau tumbuhnya ekonomi daerah. Pada studi kasus ini, pembaca dimungkinkan untuk melihat sudut pandang lain yang terjadi

Pengem

pada negara maju seperti Jepang tentang pertumbuhan ekonomi daerah.

ITS |

1.3.1. Tujuan

Adapun tujuan dari tulisan ini secara umum yakni : an Kota

“Merumuskan tantangan pengimplementasian PEL di

d Uchiko Town selama 40 tahun kebelakang, dan menyusun

yah

rekomendasi yang sesuai untuk rencana PEL di Uchiko Town untuk masa mendatang”

1.3.2. Sasaran

ur Untuk bisa menjawab pertanyaan dari tujuan yang sudah Lokal dirumuskan, maka ada tiga sasaran yang perlu dicapai t penyusun yaitu sebagai berikut:

a 1. Merumuskan perjalanan sejarah pengimplementasian PEL Agrikult

di Uchiko Town

2. Mengidentifikasi sektor unggulan di Pembangunan

Masyarak Ekonomi Lokal di Uchiko Town

3. Jepang : Merumuskan tantangan dan permasalahan ekonomi ,

omi wilayah di Uchiko town dalam pengimplementasian PEL

Ekon Town

Sasaran 1. Perjalanan sejarah pengimplementasian PEL di Uchiko Town

unan

Input Data : Literatur buku, jurnal, dokumen Comprehensive Planning Uchiko

i Uchik

Town, dan literatur lainnya yang relevan

embang

Output : Deskripsi mengenai historic perjalanan pengimplementasian PEL di Uchiko Town

Lokal d

Metode Analisis : Content Analisis dan Analisis deskriptif

Sektor P

Ekonomi

Sasaran 2. Mengidentifikasi sektor unggulan di Uchiko Town

Sebagai

Input Data : Data statistik tenaga kerja industri di Uchiko Town

bangan

Output : Penentuan sektor basis / sektor unggulan di Uchiko Town

Metode Analisis : Analisis Ekonomi Wilayah LQ (Location Quotient)

Pengem

Sasaran 3. Identifikasi tantangan dan permasalahan ekonomi wilayah di ITS |

Uchiko Town dalam pengimplementasian PEL

an Kota

Input Data : Hasil sasaran 1 dan 2, Transkrip wawancara

d yah

Output : Deskripsi mengenai permasalahan ekonomi wilayah di Uchiko Town beserta faktor-faktor yang menjadikan pengimplementasian PEL di Uchiko Town belum mampu menjadi pembangkit kegiatan ekonomi di wilayah tersebut.

ur

1.5.1. Bab I Pendahuluan : Merupakan bab

Lokal

pendahuluan yang berisi tentang latar

a belakang masalah penulisan dan Agrikult penggambaran fokus dari isi makalah ini.

Selain itu juga dipaparkan mengenai tujuan dan sasaran beserta metodologi apa yang

Masyarak

dipakai dalam penyusunan makalah yang

Jepang :

mengkaji tentang pengembangan ekonomi

, omi

lokal di Uchiko Town ini.

1.5.2. Bab II Tinjauan Pustaka : Bab ini berisikan

Ekon

telaah pustaka yang berkaitan dengan tema

Town o

yang diangkat dari penulisan makalah ini yaitu mengenai Pengembangan Ekonomi Lokal,

unan

yang tentunya menjadi bahan penting dalam

i Uchik

pertimbangan analisis pada penyusunan

makalah ini.

embang

1.5.3. Bab III Gambaran Umum : Merupakan bab yang berisi sekilas tentang gambaran umum

Lokal d

di Uchiko Town. Gambaran umum akan memuat isu-isu ekonomi yang diangkat pada

Sektor P

pembahasan makalah ini. Selain itu, akan dipaparkan pula perjalanan sejarah PEL yang

Ekonomi

sudah dijalankan Uchiko Town selama 40

tahun.

Sebagai

1.5.4. Bab IV Pembahasan: Bab ini memaparkan

bangan

analisis ekonomi wilayah yang bertujuan menentukan sektor unggulan di Uchiko Town menggunakan analisis LQ. Bab ini juga memaparkan kendala-kendala atau masalah

Pengem

pengembangan ekonomi wilayah di Uchiko

16 Town.

20 1.5.5. Bab V Rekomendasi : Pada bab ini, berisi rumusan rekomendasi untuk keberlanjutan

ITS | pembangunan ekonomi lokal di Uchiko Town

di masa mendatang

an Kota

1.5.6. Bab VI Penutup : Bab ini merupakan bab

d terakhir pada makalah ini, yang berisi tentang yah kesimpulan dan beberapa lesson learned

mengenai pandangan ekonomi wilayah yang didapat penyusun setelah mengkaji studi mengenai pandangan ekonomi wilayah yang didapat penyusun setelah mengkaji studi

Lokal t

a Agrikult

Masyarak Jepang :

, omi

Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 1 angka 5 memberikan definisi Otonomi

Ekon

daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan

Town o

mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Jepang merupakan negara yang juga

unan

menjalankan sistem otonomi daerah.

i Uchik

Di Jepang, pemerintahan membentuk sebuah hubungan yang bersifat horizontal

embang

sebagai bentuk implementasi penyelenggaraan pemerintahan, misalnya dalam proses komunikasi, akusisi, merangkul oposisi, hingga proporsi kewenangan satu

Lokal d

sama lain. Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah pada dasarnya sama baiknya jika dianalisis sebagai kelompok kepentingan daripada dipandang sebagai organ

Sektor P

administratif semata. Pemerintah lokal dalam hal ini yang berperan sebagai kelompok

Ekonomi kepentingan karena mereka mampu mempengaruhi pemerintah pusat dan mampu

merumuskan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan baru yang populer didalam

Sebagai kehidupan masyarakat. Pemerintah daerah yang memiliki kewenangan (desentralisasi)

dan payung hukum dari pemerintah pusat sebagai sebuah pemerintahan yang

bangan

otonom, namun menjadi ironis jika mereka dalam melaksanakan pemerintahannya tidak memiliki pengaruh dan kewenangan yang cukup luas dalam menyelenggarakan pemerintahannya. Sisi pengaturan hubungan kelembagaan antara pemerintahan

Pengem

pusat dan daerah dapat dikatakan menjadi vital untuk menjelaskan pengalaman

16 inisiatif kebijakan yang dilakukan pemerintahan lokal di Jepang.

20 ITS |

Administrasi pembangunan menurut Ginanjar Kartasasmita (1996) merupakan proses pengendalian usaha (administrasi) oleh negara/pemerintah untuk merealisirkan

an Kota pertumbuhan yang direncanakan ke arah suatu keadaan yang dianggap lebih baik

d dan kemajuan di dalam berbagai aspek kehidupan bangsa. Menurut pendapat Bintoro yah Tjokroamidjojo (1985) mengemukakan bahwa administrasi pembangunan

mempunyai tiga fungsi: 1) penyusunan kebijaksanaan penyempurnaan administrasi negara yang meliputi: upaya penyempurnaan organisasi, pembinaan lembaga yang mempunyai tiga fungsi: 1) penyusunan kebijaksanaan penyempurnaan administrasi negara yang meliputi: upaya penyempurnaan organisasi, pembinaan lembaga yang

ur Administrasi). 2) perumusan kebijaksanaankebijaksanaan dan program-programa Lokal pembangunan di berbagai bidang serta pelaksanaannya secara efektif. Ini disebut the administration of development t (Administrasi untuk pembangunan). Administrasi untuk

a pembangunan (the development of administration) dapat dibagi atas dua, yaitu: (a) Agrikult

Perumusan

Pelaksanaan kebijaksanaan pembangunan secara efektif. 3) penapaian tujuan-tujuan pembangunan tidak

kebijaksanaan pembangunan,

(b)

Masyarak mungkin terlaksana dari hasil kegiatan pemerintahan saja. Faktor yang lebih penting Jepang : adalah membangun partisipasi masyarakat. , omi

Menurut Tjokrowidjoyo (1995) Pembangunan Daerah dapat dilihat dari berbagai

Ekon Town

o aspek, yaitu: 1) segi pembangunan sektoral, pencapaian sasaran pembangunan

dilakukan melalui berbagai pembangunan sektoral yang dilaksanakan di daerah.

unan

Pembangunan sektoral disesuaikan dengan yang dimiliki oleh masing-masing daerah;

i Uchik

2) segi pembangunan Wilayah, yang meliputi perkotaan dan pedesaan sebagai pusat dan lokasi kegiatan sosial ekonomi wilayah; dan 3) segi pemerintahnnya, agar tujuan

embang

pembangunan daerah dapat berhasil dengan baik maka pembangunan daerah perlu berfungfi dengan baik karena itu pembnagunan merupakan usaha-usaha untuk

Lokal d

mengembangkan dan mempererat pemerintah dalam rangka makin mantapnya otonomi daerah yang nyata, dinamis, serasi, dan bertanggung jawab. Sedangkan

Sektor P

menurut Arsyad (1999) menyatakan bahwa faktor penentu utama pertumbuhan

Ekonomi

ekonomi suatu daerah adalah berhubungan langsung dengan permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah. Menurut Glasson (1990) konsep dasar basis ekonomi

Sebagai membagi perekonomian menjadi dua sektor yaitu: 1) Sektor-sektor basis adalah

sektor-sektor yang mengekspor barang-barang dan jasa ke tempat di luar batas

bangan

perekomian masyarakat yang bersangkutan atas masukan barang dan jasa mereka kepada masyarakat yang datang dari luar perbatasan perekonomian masyarakat yang bersangkutan. 2) Sektor-sektor bukan basis adalah sektor-sektor yang menjadikan

Pengem

barang-barang yang dibutuhkan oleh orang yang bertempat tinggal di dalam batas

16 perekonomian masyarakat bersangkutan.

ITS | Pengembangan Ekonomi Lokal merupakan proses di mana pemerintah lokal dan

organsisasi masyarakat terlibat untuk mendorong, merangsang, memelihara, aktivitas an Kota

usaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan (Blakely and Bradshaw, 1994). Selain

d itu, menurut (Munir, 2007) Pengembangan ekonomi lokal (PEL) adalah suatu proses

yah yang mencoba merumuskan kelembagaankelembagaan pembangunan di daerah,

peningkatan kemampuan SDM untuk menciptakan produk-produk yang lebih baik peningkatan kemampuan SDM untuk menciptakan produk-produk yang lebih baik

mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dan kelembagaan secara lokal.

ur

Menurut Blakely dalam Supriyadi (2007) dalam keberhasilan pengembangan ekonomi

Lokal

lokal dapat dilihat dari beberapa indikator, yaitu: 1) perluasan kesempatan bagi

a masyarakat kecil dalam kesempatan kerja dan usaha; 2) perluasan bagi masyarakat Agrikult untuk meningkatkan pendapatan; 3) keberdayaan lembaga usaha mikro dan kecil

dalam proses produksi dan pemasaran; dan 4) keberdayaan kelembagaan jaringan kerja kemitraan antara pemerintah, swasta, dan masyarakat lokal.

Masyarak Jepang : Dalam kaitannya dengan teori pertumbuhan ekonomi, maka Krugman (1994)

, omi mengatakan bahwa investasi sumber daya manusia menjadi lebih penting peranannya

dalam pembangunan. Sumber daya manusia yang berkualitas bagi negara sedang

Ekon berkembang merupakan faktor penting dalam upaya untuk mengejar ketertinggalan Town

pembangunan dengan negara lain. Era informasi dan teknologi yang berkembang dewasa ini semakin membuktikan bahwa penguasaan, teknologi yang baik akan

unan

berdampak pada kualitas maupun kuantitas pembangunan itu sendiri. Agar teknologi

i Uchik

dapat dikuasi, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam konteks proses produksi, maka adanya penguasaan tehnologi yang baik, maka akan

embang

mendorong terjadinya inovasi tehnologi. Inovasi tehnologi tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan penemuan produk produk baru dan cara produksi yang lebih

Lokal d

efisien (Barro dalam Romer).

Sektor P Ekonomi

Menurut Sulistiyani (2004) secara etimologis pemberdayaan berasal dari kata dasar “daya” yang berarti kekuatan atau kemampuan. Bertolak dari pengertian tersebut,

Sebagai maka pemberdayaan dapat dimaknai sebagai suatu proses menuju berdaya atau

proses pemberian daya (kekuatan/kemampuan) kepada pihak yang belum berdaya.

bangan

Kedua pengertian tentang masyarakat, menurut Soetomo (2011, h.25) masyarakat adalah sekumpulan orang yang saling berinteraksi secara kontinyu, sehingga terdapat relasi sosial yang terpola, terorganisasi. Jadi, pemberdayaan masyarakat menurut Aziz

Pengem

(2005) adalah suatu proses di mana masyarakat, khususnya mereka yang kurang

16 memiliki akses ke sumber daya pembangunan, didorong untuk meningkatkan

20 kemandiriannya di dalam mengembangkan perikehidupan mereka. Pemberdayaan masyarakat juga merupakan proses siklus terus-menerus, proses partisipatif di mana

ITS | anggota masyarakat bekerja sama dalam kelompok formal maupun informal untuk

berbagi pengetahuan dan pengalaman serta berusaha mencapai tujuan bersama. Jadi, an Kota

d pemberdayaan masyarakat lebih merupakan suatu proses. yah d pemberdayaan masyarakat lebih merupakan suatu proses. yah

Lokal t

a Agrikult

Masyarak

Jepang : , Uchiko Town merupakan sebuah kawasan

omi

perdesaan yang terletak di Ehime Prefektur,

Ekon Kita District, Jepang. Uchiko Town. Uchiko Town o Town dikenal dengan ciri khasnya sebagai

desa tradisional yang dikelilingi oleh

unan

pemandangan alam yang indah.

i Uchik

Desa ini menyimpan banyak

embang

bangunan tua dari Periode Edo

(1603 – 1867) dan Periode Meiji

Lokal d

(1868 – 1912). Uchiko Town juga dikatakan sebagai daerah preservasi

Sektor P

bangunan bersejarah

Ekonomi

Sebagai bangan Gambar 1 Peta Lokasi Uchiko Town

Sumber : Google.co.id

Pengem

Sudah lebih dari 50 tahun lamanya, trend penduduk di Uchiko Town selalu

16 mengalami penurunan setiap tahunnya. Berikut merupakan tabel jumlah

20 penduduk di Uchiko Town dari beberapa periode tahun (1995, 1980, dan 2005).

ITS |

an Kota

d yah

Uchiko Town bukanlah satu-satunya wilayah perdesaan yang mengalami

penurunan penduduk di Jepang. Trend penduduk di Jepang memang ur memperlihatkan pola dimana wilayah perdesaan cenderung banyak mengalami

Lokal penurunan penduduk, sementara wilayah perkotaan mengalami sebaliknya. t

a Di Uchiko town sendiri, penurunan penduduk dimulai pada tahun 1955. Sampai Agrikult

dengan tahun 2005 (50 tahun kemudian), Jumlah penduduk diwilayah ini sudah berkurang kurang lebih 50 % dari jumlah semula. Namun, jumlah penduduk

Masyarak dari kelompok usia tidak produktif (>65 Tahun) meningkat sebanyak tiga kali Jepang : lipat dari 50 tahun. Fenomena ini berarti menunjukan bahwa penduduk dengan ,

omi umur produktif lah yang banyak memutuskan untuk meninggalkan Uchiko

Town dan bermigrasi ke perkotaan.

Ekon Town

Pola penurunan juga terlihat dari total pekerja di Uchiko Town selama 50 tahun terakhir. Namun jika dilihat berdasarkan klasifikasi industri, industri tersier

unan

(Industri layanan jasa) mengalami pola peningkatan jumlah pekerja. Sementara

i Uchik

dua klasifikasi industri lainnya yaitu industri primer ( Industri pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan ) dan industri sekunder mengalami

embang

penurunan total pekerja.

Lokal d

Namun yang perlu digaris bawahi adalah penurunan jumlah pekerja di industri

Sektor P primer yang mengalami penurunan paling drastis diantara jenis industri lainnya.

Padahal, agrikultur yang termasuk kedalam klasifikasi industri primer ini

Ekonomi

merupakan industri utama di Uchiko Town. Uchiko Town merupakan daerah yang kaya akan jamur shitake, berbagai macam buah seperti anggur, pear, dan

Sebagai

kesemek.

bangan

Pengem

20 ITS |

an Kota

d yah d yah

Berikut ini merupakan ilustrasi

Lokal peta yang menggambarkan t

supply dan demand tenaga

a kerja di Jepang pada tahun Agrikult

2010. Uchiko town termasuk

kategori “Skills Surplus”,

Masyarak

Jepang : dengan kata lain tenaga kerja ,

omi yang ada di Uchiko Town

melebihi dari kebutuhan

Ekon pekerja yang tersedia di Town

o wilayah tersebut. unan

i Uchik

embang Gambar 2 Peta supply dan demand tenaga kerja, 2010

Sumber : OECD. (2014). Job Creation and Local Economic Development. OECD Publishing

Lokal d

Berikut ini merupakan

Sektor P

ilustrasi peta yang menggambarkan tingkat

Ekonomi

pengangguran di Jepang

Sebagai

bangan Uchiko town memiliki tingkat

pengangguran diantara 3.5 % - 4 %.

Pengem

20 ITS |

Gambar 3 Peta tingkat pengangguran di Jepang, 2013 Sumber : OECD. (2014). Job Creation and Local Economic

an Kota Development. OECD Publishing

d yah d yah

Lokal t

a Agrikult

Tahun 1970-1980

Menanggapi penurunan jumlah penduduk pada tahun 1955,

Masyarak

pemerintah lokal menginisiasi program yang berfokus pada sumber

Jepang :

daya sejarah dan budaya, dan memulai program preservasi

, omi

bangunan tua pada tahun 1970. Pemerintah lokal memindahkan fokus sektor utama yang semula merupakan agrikultur karena

Ekon Town sektor ini tidak mampu lagi menarik penduduk lokal untuk berkerja o

pada sektor ini. Program preservasi ini dengan cepat menstimulasi

unan program parallel di daerah sekitarnya. Uchiko mulai bisa

menggerakan kegiatan ekonomi daerahnya dengan menarik

i Uchik

banyak turis setiap tahunnya.

embang

Tahun 1980-1990

Lokal d

Tahun 1980 Pemerintah daerah sudah memulai program yang

Sektor P

Strateginya adalah

Ekonomi pengembangan sumber daya manusia dan kelembagaan melalui

pelatihan dan penyuluhan pada masyarakat lokal untuk mengelola

Sebagai sektor pariwisata sejarah dan budaya di Uchiko Town. Pada tahun

1987, pemerintah membangun sebuah penginapan “private inn”

bangan

yang memanfaatkan bangunan yang semula merupakan gudang pertanian dan mempercayakan pengelolaannya seutuhnya kepada masyarakat lokal. Butuh waktu kurang lebih dua tahun bagi

Pengem

20 ITS |

an Kota

d yah d yah

yang ur menyenangkan, membawa keuntungan, membawa kepada Lokal perasaan yang lebih bahagia karena mereka bisa kenal lebih baik t dengan nilai-nilai sejarah dan budaya di daerahnya (Kaneko, 2011).

ekonomi

lokal ini

merupakan

sesuatu

a Agrikult Meskipun industri dengan

sektor pariwisata ini sudah cukup bisa menstimulasi roda

Masyarak

kegiatan ekonomi disana,

Jepang :

namun ternyata belum cukup

, omi

mampu

menggantikan

aktivitas ekonomi dari sektor

Ekon Town

unggulan sebelumnya yaitu

unan

dibentuk sebuah komunitas, yang membuka “Intellectual

i Uchik

Rural School”, yaitu sebuah

embang forum yang mendiskusikan

sebuah opsi bahwa kegiatan agrikultur di Uchiko Town Gambar 4 Sepanjang jalan

Lokal d

harus di revitalisasi. Kepada dari forum itu merupakan bangunan bersejarah di Uchiko wali kota Uchiko Town, dan anggotanya adalah

Town

Sektor P

masyarakat lokal. Selama diskusi pihak-pihak lain dari Sumber: Dokumentasi penulis

Ekonomi luar Uchiko Town juga didatangkan untuk membahas

isu-isu ekonomi wilayah yang relevan. Pemerintah juga banyak melakukan diskusi dengan pihak swasta yang

Sebagai

bekerja di pabrik-pabrik industri pengolahan hasil

bangan

pertanian. Hal-hal yang diskusikan dalam forum ini adalah mengenai branding produk hasil pertanian, distribusi hasil produk olahan pertanian, dan lain

Pengem

sebagainya. Sampai saat ini ”sekolah” ini masih dibuka, dimana menjadi tempat pelatihan bagi para petani

16 untuk menjalankan pengembangan ekonomi lokal.

20 ITS |

Tahun 1990, komunitas agrikultur yang kemudian berinisiatif untuk merestorasi/memulihkan sungai fumoto (sungai yang mengaliri desa Uchiko Town yang

an Kota Gambar 5 Karari Farm Markets,

d dahulu menjadi sumber air untuk kegiatan pertanian di Uchiko Town

yah Uchiko Town). Biaya untuk merestorasi sungai tersebut Sumber: Dokumentasi penulis berasal dari pemerintah daerah, dan juga biaya mandiri

dari komunitas lokal.

Dalam rangka mempersiapkan mengembalikan sektor

unggulan agrikultur di Uchiko Town selanjutnya, maka ur pemerintah membangun infrastruktur berupa kincir air Lokal di tahun yang sama. Seiringan dengan kegiatan ini, t komunitas agrikultur di Uchiko Town terus berkembang,

a menunjukan semangat penduduk lokal untuk kembali Agrikult

bekerja dibidang pertanian.

Masyarak Tahun 1990-2000 Jepang : , omi

Tahun 1992. Pemerintah lokal membuat rencana strategi untuk pembaruan sektor agrikultur di Uchiko Town.

Ekon Town

Rencana ini mencakup konsep “Fruit Park” yang

mempunyai tiga tujuan : (1) Mengkombinasikan sektor

unan industri agrikultur dengan industri jasa, (2) Untuk

memajukan keberagaman bentuk dari pertukaran antara

i Uchik

Uchiko Town dengan area perkotaan melalui aktivitas

embang agri-tourism, dan (3) Untuk mengembangkan sektor

pertanian melalui jaringan informasi.

Lokal d

Pada tahun 1994, desa ini memulai percobaan sekaligus

Sektor P

latihan bersama dengan petani

Ekonomi

lokal, untuk menjual produk hasil pertaniannya sendiri, dan

Sebagai

menjalankan pasar mandiri.

bangan Pada tahun ini leih dari 70 petani

perempuan. Tahun ini petani

Pengem

lokal masih mengalami kesulitan

20 tantangan yang amat besar. Awalnya, petani tersebut bahkan tidak tau bagaimana cara mendisplay produk- Gambar 6 Karari Farms Market,

ITS | Uchiko Town produk mereka, bagaimana cara menaruh label harga,

Sumber: Dokumentasi penulis bagaimana cara berbicara dengan pelanggan, dan an Kota

d tantangan lainnya. Namun mereka berusaha untuk yah

mengatasi semua masalah itu satu-persatu. Proses ini terus dibimbing dan dikontril oleh pihak pemerintah yang memberikan pelatihan.

Tahun 1996, akhirnya Uchiko Town membuka pasar resmi yang bernama “Karari Farmers Market” yang

ur petani lokal yang

seluruhnya dijalankan oleh

komunitasnya bernama “Uchiko Fresh Park Karari”. Pasar

Lokal t ini baru seutuhnya sempurna setahun setelahnya, yaitu

a pada tahun 1977. Setelah 10 tahun pasar ini berdiri, Agrikult

Karari disebut sebagai model terbaik dari pasar petani yang ada di Jepang.

Masyarak Jepang :

Tahun 2000 - Sekarang

, omi

Tahun 2006, hasil perhitungan memprediksikan bahwa

Ekon Town

sejak awal tahun “Karari Farmers Market” berdiri sampai

pada tahun 2006 telah menjual setidaknya produk pertanian

unan Selama

perkembangannya, Karari Market juga melakukan

i Uchik

inovasi-inovasi baru untuk terus mempertahankan daya

embang jual pasarnya. Karari juga menjual hasil produk olahan

pertanian baru seperti roti panggang, manisan buah,

Lokal d

bahkan sosis. Kemudian, Karari juga membuka fasilitas restoran yang buka

Sektor P

setiap hari, dan mampu menarik

Ekonomi

Sebagai

“Karari Farmers Market”

bangan

saat ini bukan hanya dikenal

Pengem

dibidang

agrikultur

16 saja. Namun, pasar ini

20 juga menjadi daya tarik ITS |

wisata sendiri. Komunitas petani yang bekerja di pasar Gambar 7 Karari Farms Market

ini juga membuat

Restaurant, Uchiko Town memungkinkan turis untuk ikut berpartisipasi. Maka dari

event dan

festival

yang

Sumber: Dokumentasi penulis an Kota

d itu, tujuan terciptanya kombinasi sektor “Agri-Tourism” yah

di Uchiko Town sudah sukses terlaksana. Penting bagi pemerintah daerah untuk turut memelihara lingkungan heritage untuk dijadikan tonjolan wisata yang di Uchiko Town sudah sukses terlaksana. Penting bagi pemerintah daerah untuk turut memelihara lingkungan heritage untuk dijadikan tonjolan wisata yang

tersebut. ur

Selain itu, sentuhan teknologi informasi juga sudah

Lokal

mengiringi perkembangan pasar petani tersebut. Pasar

a ini sudah menggunakan sistem barcode untuk Agrikult pembayarannya.

Masyarak

Periode

Karakteristik PEL

Jepang :

1970 -1980

Sektor Agrikultur sebagai sektor utama, namun terjadi

, omi

pergeseran tren daya saing sektor dimana sektor pariwisata mulai berkembang

Ekon

1980 - 1990

Restorasi sektor Agrikultur melalui PEL patisipatif dari

Town o

masyarakat lokal. Pembangunan infrastruktur pendukung sektor dan tetap mempertahankan

unan

karakteristik dari budaya lokal

i Uchik

Perkembangan sektor agrikultur yang sesuai dengan tantangan perkembangan zaman di berbagai sistem

embang PEL mulai dari SDM, Produk maupun Kelembagaan

yang ditandai dengan adanya “Karari Farmers Market”

Lokal d

2000 - sekarang

Inovasi dan Keberlanjutan Agri-Toursim

Sektor P

Sumber : Penulis, 2016

Ekonomi

Sebagai

Miller & Wright (1991), Isserman (1997), dan Hood (1998) mengemukakan bahwa

bangan

metode LQ digunakan untuk mengidentifikasi komoditas unggulan di suatu wilayah. LQ merupakan alat pengembangan ekonomi yang lebih sederhana dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Teknik LQ merupakan salah satu pendekatan yang

Pengem

umum digunakan dalam model ekonomi basis sebagai langkah awal untuk

16 memahami sektor kegiatan yang menjadi pemacu pertumbuhan. Teknik ini

20 menyajikan perbandungan relatif antara kemampuan suatu sektor daerah yang diselidiki dengan kemampuan yang sama pada daerah yang lebih luas. Satuan yang

ITS | digunakan sebagai ukuran untuk menghasilkan koefisien LQ adalah tenaga kerja, hasil

produksi, atau satuan lain yang bisa digunakan sebagai kriteria. an Kota

d Adapun satuan dan rumus yang digunakan dalam perhitungan LQ pada makalah ini yah

adalah sebagai berikut: adalah sebagai berikut:

Agrikult

Sumber : Indiana Department of Workforce Development,2006 .

Masyarak Dalam perhitungan analisis sektor unggulan Uchiko Town, penyusun menggunakan Jepang : Ehime Prefektur sebagai wilayah referensi.

, omi Ekon

Town o

unan

i Uchik embang

Lokal d Sektor P

Ekonomi Sebagai

bangan

Pengem

20 ITS |

an Kota

d yah

DATA

Lokal t

a A-S All Industries

TOTAL

OF

(Public Industries

A-B Agriculture,

A Agriculture and

B Fisheries

C Mining and Quarrying

COMPAN

Only)

Forestry, Fisheries

Forestry

of stone and gravel

Y(All

Total Total

Company Labor Company

Labor

Company Labor

Masyarak

omi Prefecture

2 Ekon 12

unan

16 D Construction

E Manufacture

F Electricity, Gas, Heat Supply and Water

G Information and Communication

20 Total Company Total Labor Total Company Total Labor

Total Company

Total Labor

Total Company

Total Labor

embang

4 13 2 12 an Kota

Sektor P d

yah

G Information and Communication Total Company Total Labor Total Company Total Labor

D Construction

E Manufacture

F Electricity, Gas, Heat Supply and Water

Total Company

Total Labor

Total Company Total Labor

Sebagai aan Wila

607 9,245 can

507 7,165 Peren

D Construction

E Manufacture

F Electricity, Gas, Heat Supply and Water

G Information and Communication

Lokal

Total Company Total Labor Total Company Total Labor

Total Company

Total Labor

Total Company Total Labor

4 13 2 a 12

H Transport and Postal

J Finance and

L Scientific and Development Research

I Wholesale and Retail

K Real Estate

Masyarak Institute

Activities

Insurance

Total Total Company

Total Company Labor

omi

Ekon

unan

L Scientific and Development

M Accommodations, Eating and

N Living-related and Personal Service and

16 O School Education

Research Institute

Drinking Service

Amusement Services

20 Total

embang

Total Company Labor ITS |

Total Company

Total Labor

Total Company

Total Labor

Total Company

Total Labor

2,799 34,098 an Kota

Sektor P d 14 49 105

Sebagai aan Wila

can Peren

P Medical Services and Public Health

Q Compound Services

R Miscelaneous Service

S Local Government Service

Lokal

Total Company

Total Labor

Total Company

Total Labor

Total Company

Total Labor

Total Company Total Labor

a 21,599

Masyarak omi Ekon

unan

embang

ITS |

an Kota Sektor P d

yah

Sebagai aan Wila

can Peren

Analisis LQ dilakukan pada data dengan tahun 2009, dan lima tahun setelahnya yakni Tahun 2014. Berikut merupakan tabel hasil analisis LQ pada setiap tahun tersebut:

ur

Lokal Nilai LQ

t 2014

A Agriculture and Forestry Agrikult 5.773692004 5.198237787

B Fisheries -

C Mining and Quarrying of stone and

Masyarak

gravel

Jepang :

D Construction 1.439591474 1.45818186

, omi E Manufacture 1.138144355 1.283768285

F Electricity, Gas, Heat Supply and Water 0.380743627 0.122090298

G Information and Communication

Ekon

H Transport and Postal Activities o

Town

I Wholesale and Retail 0.98901666 0.878236627

unan

J Finance and Insurance 0.648768315 0.533903128

K Real Estate i Uchik 0.437310112 0.309584578

L Scientific and Development Research Institute

embang

M Accommodations, Eating and Drinking Service

Lokal d

N Living-related and Personal Service and Amusement Services

Sektor P

O School Education 1.140900842 1.08124998 P Medical Services and Public Health 0.943891921 1.160554314

Ekonomi

Q Compound Services 2.297883689 1.447979806

R Miscelaneous Service

Sebagai

S Local Government Service

bangan

Sumber: Hasil Analisis, 2016

Sektor basis

Pengem

16 Dari tabel tersebut, maka bisa disimpulkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

20 - Sektor agrikultur memiliki nilai LQ yang jauh lebih besar dibandingkan dengan ITS |

sektor-sektor basis lainnya seperti “Mining and Quarrying of stone and gravel industry”, “Construction Industry”, “Compound Service Industry” dan sektor lainya yang punya nilai LQ > 1,25. Artinya, sektor agrikultur / sektor pertanian

an Kota

d adalah sektor basis yang menjadi sektor unggulan di Uchiko Town. Dengan yah

nilai LQ yang cukup dominan dibandingkan dengan sektor lain, tentunya hal ini membuktikan bahwa secara fisik maupun ekonomi potensi sumber daya alam untuk pertanian di Uchiko Town memiliki perkembangan yang selalu nilai LQ yang cukup dominan dibandingkan dengan sektor lain, tentunya hal ini membuktikan bahwa secara fisik maupun ekonomi potensi sumber daya alam untuk pertanian di Uchiko Town memiliki perkembangan yang selalu

besar terhadap kontribusi di pertumbuhan ekonomi.

- Muncul 2 sektor basis yang baru dalam kurun waktu 5 tahun, yaitu

ur

“Manufacture Industry” dan “Accommodations, Eating, and Drinking Service”.

Lokal

Apabila dikaitkan dengan periode sejarah perkembangannya, jelas bahwa

a penerapan Agri-Tourism akan menstimulasi berkembangnya sektor sektor Agrikult

sekunder yang kemudian akan berkembang menjadi sektor basis guna mendukung implementasi Agri-Tourism. Dari temuan hasil analisis ini, maka terbukti bahwasanya penerapan konsep Agri-Toursim telah meningkatkan

Masyarak

potensi ekonomi lokal untuk dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi

Jepang : disektor sekunder yang mendukung sektor primer seperti pertanian. , omi

- Meskipun begitu, apabila diperhatikan selama 5 tahun rata-rata nilai LQ pada sektor basis mengalami penurunan. Maka dari itu, perlu dicari sebuah solusi

Ekon Town pengembangan ekonomi lokal untuk terus mempertahankan atau o

meningkatkan kegiatan ekonomi di sektor unggulan di wilayah studi. unan

i Uchik

embang Lokal d Mengembangkan ekonomi lokal berarti bekerja secara langsung membangun

economic competitiveness (daya-saing ekonomi) suatu wilayah untuk

Sektor P meningkatkan ekonominya (Munir, Fitantom, 2007). Prioritasi ekonomi lokal

pada peningkatan daya saing ini adalah krusial, mengingat keberhasilan

Ekonomi

(kelangsungan hidup) komunitas ditentukan oleh kemampuannya beradaptasi terhadap perubahan yang cepat dan meningkatnya kompetisi pasar. Hal ini

Sebagai

yang menjadi salah satu faktor utama apabila melihat kembali ke sejarah

bangan perkembangan pembangunan ekonomi lokal di Uchiko Town dimana dalam

kurun waktu hampir 50 tahun, terjadi pergeseran cara dalam membangun potensi ekonomi lokal di Uchiko Town. Dengan sektor unggulan yang selalu dominan yakni agrikultur, tidak memberikan implikasi bahwa sektor ini tidak

Pengem

dapat didukung dan berkolaborasi dengan sektor lainnya.

16 Seiring perkembangan teknologi dan adanya kompetisi pasar, sektor

20 agrikultur di Uchiko Town mulai terlihat tidak dapat berjalan sendiri untuk ITS |

terus mendukung kemandirian ekonomi di Uchiko Town. Dengan pembangunan ekonomi lokal berbasis partisipasi masyarakat, pemerintah dan kelompok masyarakat setempat cukup berhasil dalam merubah paradigma

an Kota

d dalam pengembangan sektor unggulan agrikultur. Sektor-sektor lain mulai yah

dikembangkan untuk mendukung sektor agrikultur, pelatihan-pelatihan pemasaran produk mulai digalakkan pada masyarakat seiiring persaingan pasar, kelembagaan-kelembagaan baru yang dapat mendukung aktivitas dikembangkan untuk mendukung sektor agrikultur, pelatihan-pelatihan pemasaran produk mulai digalakkan pada masyarakat seiiring persaingan pasar, kelembagaan-kelembagaan baru yang dapat mendukung aktivitas

ur

Sampai saat ini, berdasarkan hasil analisis sektor unggulan dengan metode

Lokal

LQ, terlihat jelas bahwa sektor agrikultur adalah sektor basis yang

a mendominasi di Uchiko Town. Dari hal tersebut terindikasi bahwa

Pembangunan Ekonomi Lokal yang mengutamakan karakteristik potensi SDM

Agrikult

lokal telah terbangun dengan kokoh dalam kurun waktu hampir 50 tahun lamanya tanpa ada perubahan dan penurunan indikator karena adanya

Masyarak perkembangan zaman yang mempengaruhi perkembangan wilayah secara Jepang : global. Tidak hanya itu, terindikasi juga bahwasanya, seiring perkembangan , zaman, sektor basis pertanian telah menstimulasi tumbuhnya sektor-sektor

omi

pendukung lainnya yang juga menjadi sektor basis di Uchiko Town melalui konsep Agri-Tourism. Sektor-sektor tersebut misalnya seperti sektor jasa dan

Ekon Town

o perdagangan, pariwisata dan lainnya.

Walaupun begitu, penurunan maginal terhadap kinerja beberapa sektor juga

unan

tetap terlihat. Hal inilah yang perlu diperhatikan guna menciptakan iklim

i Uchik

ekonomi wilayah yang stabil dan progressif kedepannya. Berbagai elemen dan komponen dalam pembangunan ekonomi lokal harus terus dibangun. Dari

embang

kelembagaan misalnya, dengan adanya beberapa kelompok masyarakat dan lembaga-lembaga yang mendukung kinerja pembangunan ekonomi lokal

Lokal d

seperti farmer market harus selalu distimulasi agar terus berinovasi, tentunya seiiring dengan peningkatan kualitas SDM lokal.

Sektor P

Pada akhirnya, apabila dikaitkan dengan tren penurunan jumlah penduduk di

Ekonomi

Uchiko Town yang cukup signifikan, jelas bahwa hal ini memberikan permasalahan semakin berkurangnya tenaga kerja produktif yang

Sebagai

dikhawatirkan tidak dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk

bangan pembangunan ekonomi lokal di Uchiko Town di masa mendatang. Bahkan

sampai dengan saat ini, pekerja yang menjalankan “Karari Farmers Market” didominasi oleh penduduk dengan usia tidak produktif. Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan jumlah penduduk di Uchiko Town apabila

Pengem

dipandang dengan mengecualikan faktor demografi, tentunya bukan karena Uchiko Town tidak memiliki lapangan pekerjaan maupun daya tarik yang

16 kurang, namun lebih kepada adanya daya tarik wilayah lain yang merupakan

20 pusat perkotaan dengan berbagai akomodasi infrastruktur yang jauh lebih

ITS |

memadai yakni tentunya kota-kota besar di Jepang. Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan terkait penduduk. Dalam suatu

an Kota

d wilayah, penduduk terdiri dari penduduk menetap dan penduduk yang hanya yah

sementara dengan tujun tertentu misalnya berpariwisata atau bekerja. Kaitannya dengan pembangunan ekonomi lokal di Uchiko Town terlihat dalam persepektif negatif dan positif. Negatifnya adalah, seperti yang telah dijelaskan sementara dengan tujun tertentu misalnya berpariwisata atau bekerja. Kaitannya dengan pembangunan ekonomi lokal di Uchiko Town terlihat dalam persepektif negatif dan positif. Negatifnya adalah, seperti yang telah dijelaskan

ur tidak menetap khususnya wisatawan, untuk mengunjungi wilayah ini,

sementara dari penduduk tidak menetap dengan tujuan bekerja belum begitu

Lokal

terlihat potensinya. Hal inilah yang dapat dijadikan potensi utama bagi Uchiko

a Town agar dapat terus mempertahankan kinerja ekonomi tanpa perlu Agrikult

memperhatikan kekurangan tenaga kerja lokal. Tentunya hal ini diwujudkan melalui strategi pengelolaan SDM

untuk tenaga kerja dengan mempertimbangkan tingkat penyerapan tenaga kerja lokal, pengangguran

Masyarak

lokal dan kekurangan tenaga kerja. Selama tidak terjadi kekurangan tenaga

Jepang :

kerja di Uchiko Town untuk membangun ekonomi lokal, jumlah penduduk

, omi

yang menurun tidak menjadi masalah. Tantangan kedepannya tentunya adalah melakukan proyeksi terkait

Ekon Town

o kebutuhan tenaga kerja untuk membangun ekonomi lokal untuk beberapa

tahun kedepan. Dengan mengetahui hal ini, dapat ditentukan waktu strategi

unan

pengelolaan SDM. Selain itu, perkembangan teknologi dan persaingan pasar menuntut Uchiko Town agar terus melakukan inovasi diberbagai komponen

i Uchik

pembangunan ekonomi lokal. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan

embang sejauh mana prinsip-prinsip PEL telah diimplementasikan di Uchiko Town :

Prinsip PEL

Implementasi

Lokal d

Prinsip Ekonomi

Prinsip ekonomi dalam pengembangan ekonomi lokal berbasis Agri-Touridm di Uchiko Town dapat

Sektor P

terlihat dari beberapa aspek. Yang pertama, Uchiko Town telah menyediakan banyak produk yang

Ekonomi

dibutuhkan oleh pasar yaitu berupa bahan baku pertanian. Kedua, seperti yang sudah dipaparkan

Sebagai

pada bagian sejarah pengembangan PEL di Uchiko

bangan Town, pengembangan ekonomi dari sektor

agrikultur maupun tourism bukan hanya mampu menstimulasi kegiatan ekonomi di wilayah Uchiko Town saja, namun mampu mendorong kegiatan

Pengem

ekonomi di wilayah sekitarnya. Hal ini menunjukan bahwa adanya multiplier effect yang berdampak

16 baik pada berbagai kluster kegiatan ekonomi yang

ada.

sejarahnya, prinsip ITS |

Prinsip Kemitraan

Sepanjang

perjalanan

terlihat jelas pada pengimplementasian PEL di wilayah ini. Tanggung an Kota

masing-masing stakeholders

d (pemerintah, swasta, dan masyarakat) sebagai

yah aktor pengembang dan pengelola ekonomi lokal sudah terlihat pada periode 1980-1990 ketika pemerintah mulai mendirikan “Intellectual Rural

Prinsip PEL

Implementasi berperan aktif dalam bekerjasama untuk terus

merencanakan program-program pengembangan ur

ekonomi yang paling sesuai. Terlebih lagi, yang

Lokal

paling penting dari semuanya adalah bentuk

a kemitraan ini mengandalkan sumber daya lokal,

bukan bantuan dari luar atau asing.

Agrikult

Prinsip Kelembagaan Prinsip kelembagaan harus ditandai dengan adanya fasilitas dialog diantara stakeholders utnuk

Masyarak menghasilkan ide dan inisiatif. Forum ini harus

terorganisasi guna memfasilitasi komunikasi antar

Jepang : , pemerintah, masyarakat dan stake holders dan

omi

berbagai

yang berkepentingan terhadap penanganan masalah atau pengambilan

kelompok

Ekon Town keputusan. Pada studi kasus wilayaj Uchiko Town, o

forum dari “Intellectual Rural School” ini membawa Uchiko terhadap perubahan pengembangan

unan

ekonomi lokal karena terciptanya sebuah diskusi

i Uchik yang mampu mewadahi berbagai pendapat

stakeholder untuk menentukan tujuan arah

embang pengembangan sektor ekonomi yang lebih baik.

Revitalisasi sektor agrikultur yang saat ini menjadi

Lokal d sektor utama di wilayah studi bahkan bermula dari

forum ini. Selain itu pengembangan kelembagaan didasarkan atas kebutuhan dari kegiatan ekonomi

Sektor P

yang sedang berlangsung. Misalnya ketika

Ekonomi dilakukan restorasi sungai Fumamoto yang saat itu

dilakukan oleh organisasi komunitas lokal yang berangkat

dari

sebuah

rencana akan

Sebagai

dikembalikannya kegiatan ekonomi di sektor

bangan

agrikultur. Selain itu juga dilakukan mobilisasi sumber daya lokal untuk menunjang inisiatif yang diusulkan.

Sumber: Penulis, 2016

Pengem

Apapun bentuk kebijakan dan program yang diambil, PEL dipercayai untuk

16 mempunyai satu tujuan, yaitu: meningkatkan jumlah dan variasi peluang kerja

20 tersedia untuk penduduk setempat. Dalam mencapai itu, pemerintah daerah

ITS | dan kelompok masyarakat dituntut untuk mengambil inisiatif dan bukan hanya berperan pasif saja. Mengambil pelajaran dari sejarah PEL di Uchiko

an Kota Town, sebenarnya konsep-konsep PEL sudah dijalankan seperti yang

d seharusnya dalam pengimplementasiannya. Namun, permasalahan yang yah

dihadapi Uchiko Town sebenarnya bukan terletak pada terciptanya peluang kerja untuk penduduk setempat namun pada tidak tersedianya jumlah penduduk yang memadai. Variasi peluang kerja pada dasarnya sudah banyak

Saat ini pemerintah lokal Uchiko Town sudah bukan lagi berfokus pada ur penyediaan lapangan pekerjaan di wilayahnya. Tren penurunan penduduk di Lokal area perdesaan sudah menjadi tren umum pada desa dan kota kecil di Jepang, t sehingga tantangan sebenarnya yang dihadapi Uchiko Town adalah

a bagaimana mempertahankan sektor unggulan ekonomi “Agri-Tourism” ini Agrikult

untuk masa mendatang, dengan melihat kenyataan bahwa kelompok penduduk yang mendiami Uchiko Town adalah penduduk dengan usia tidak

Masyarak produktif. Dengan penduduk lokal yang akan semakin berkurang jumlahnya, Jepang : maka tidak ada cara lain selain memberdayakan sumber daya dari daerah lain ,

omi untuk memulai menjalankan kegiatan ekonomi di wilayah studi. Tantangan ini

sampai sekarang juga masih menjadi tanda tanya besar bagi pemerintah lokal

Ekon maupun komunitas di Uchiko Town. Town

Melihat penjelasan diatas, maka pengimplementasian PEL di Uchiko Town

unan

sudah mencapai pada pergeseran konsep pengembangan ekonomi lokal

i Uchik

sebagai yang dikemukakan oleh Blakely (1989), yang tentunya konsep PEL yang dipegang oleh Uchiko Town berbeda dengan konsep PEL yang masih

embang

dipegang oleh Indonesia. Adapaun pergeseran konsep PEL yang dimaksud bisa dilihat pada tabel dibawah ini.

Lokal d

Sektor P Konsep Baru

Komponen

Konsep Lama

Lapangan Kerja

Lebih banyak perusahaan Perusahaan yang

Ekonomi

= lebih banyak lapangan mengembangkan kerja

pekerjaan berkualitas yang sesuai untuk penduduk

Sebagai

setempat

bangan

Basis

Pembangunan

sektor Pembangunan

pembangunan

ekonomi

kelembagaan ekonomi

baru

Aset lokasi

Keuntungan

komparatif Daya saing berdasarkan

Pengem

berdasar aset fisik

kualitas lingkungan

16 Sumber daya

Ketersediaan

lapangan Pengetahuan sebagai

20 kerja

pembangkit ekonomi

Sumber: Blakely, 1989

ITS |

Berdasarkan tabel diatas, maka rekomendasi kebijakan yang disusun di Uchiko an Kota

Town harus mendukung konsep baru dari pengembangan ekonomi wilayah

d serta mengakomodasi berbagai tantangan dan permasalahan dalam

yah

implementasi PEL di masa yang akan datang.

ur

Lokal t

Agrikult

Masyarak Jepang :

, omi

Melalui beberapa rumusan rekomendasi dibawah ini, diharapkan hal tersebut dapat menjadi salah satu solusi aplikatif dalam menyelesaikan permasalahan terkait

Ekon Town

o pembangunan ekonomi lokal saat ini di Uchiko Town untuk memberikan respon

terhadap tantangan masa depan. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi tersebut :

unan

1. Perlunya perumusan kebijakan, strategi dan program strategis terkait dengan

i Uchik

kebijakan kependudukan untuk kepentingan Pembangunan Ekonomi Lokal yang bekerja sama dengan tingkat pemerintahan yang lebih tinggi guna

embang

menetap kan program-program yang dapat menstimulasi peningkatan jumlah

Lokal d penduduk lokal produktif kedepannya sesuai dengan kebutuhan dimasa

mendatang

Sektor P 2. Melakukan inovasi pada bidang pengelolaan sumber daya manusia khususnya

pembukaan kesempatan kerja seluas-luasnya bagi penduduk daerah lain

Ekonomi

disekitarnya yang memiliki kapabilitas dan kemampuan khusus yang sesuai dengan perkembangan sektor di Uchiko Town. Hal ini dapat dilakukan melalui

Sebagai

promosi pariwisata dan kerja sama institusi pendidikan maupun perusahaan

bangan

dengan skala lokal, nasional hingga internasional.

3. Pembentukan kelembagaan khusus yang menangani terkait dengan pengelolaan SDM untuk kepentingan pembangunan ekonomi lokal baik SDM

Pengem lokal maupun SDM yang berasal dari luar wilayah Uchiko Town guna

menciptakan sistem pengelolaan SDM yang baik dan dapat memberikan

16 solusi kurangnya tenaga kerja produktif di Uchiko Town.

4. Memperluas jaringan kelembagaan khusus PEL yang bergerak disalah satu ITS |

sektor unggulan di Uchiko Town. Kelembagaan khusus ini nantinya akan memiliki jaringan berupa cabang-cabang lembaga diberbagai daerah di

an Kota Jepang untuk melakukan promosi terkait potensi Uchiko Town baik berupa

d promosi pariwisata, pekerjaan hingga pembentukan hubungan kerja sama yah

antar berbagai daerah lain yang tentunya memiliki sektor unggulan yang berbeda-beda yang memiliki potensi untuk meningkatkan investasi sektor pendukung agrikultur lain di Uchiko Town.

5. Perlunya peningkatan kualitas infrastruktur yang memungkinkan Uchiko Town

untuk dapat meningkatkan variasi sektor pendukung agrikultur khususnya ur yang berkaitan dengan Agri Tourism. Peningkatan kualitas infrastruktur ini Lokal hanya memungkinkan jika terjadi indikasi peningkatan jumlah penduduk dan t peningkatan skala Uchiko Town yang infrastrukturnya tidak dapat lagi

a mengakomodasi kegiatan masyarakat yang ada, baik kegiatan ekonomi lokal Agrikult

maupun kegiatan lainnya yang berupa aktivitas produksi, pariwisata hingga aktivitas sehari-hari.

6. Perlunya kebijakan pengendalian terhadap kemungkinan tumbuh dan

Masyarak Jepang : berkembangnya kegiatan-kegiatan produksi ekonomi dibeberapa sektor yang

, omi berpotensi memberikan dampak buruk bagi kualitas lingkungan di Uchiko

Town.

Ekon Town

unan

i Uchik embang

Lokal d Sektor P

Ekonomi Sebagai

bangan

Pengem

20 ITS |

an Kota

d yah d yah

Lokal t

a Agrikult

Masyarak Jepang :

, omi

Pembangunan ekonomi lokal yang telah diterapkan oleh pemerintah, masyarakat dan pihak swasta di Uchiko Town telah memberikan berbagai sudut

Ekon Town

pandang baru dalam usaha untuk mewujudkan kemandirian ekonomi lokal

dengan memanfaatkan sumber daya manusia lokal dan potensi alam lokal.

unan

Proses perkembangan pembangunan ekonomi lokal di Uchiko Town telah

i Uchik berlangsung cukup lama walaupun baru terlihat daya saing sektor unggulannya

pada awal tahun 1990. Sektor unggulan, daya saing, dan potensi lokal adalah

embang komponen-komponen utama yang sangat menentukan keberhasilan

pembangunan ekonomi lokal. Uchiko Town telah menunjukkan perjalanan

Lokal d

pembangunan ekonomi lokalnya melalui berbagai proses dan tahap perubahan di berbagai elemen pembangunan ekonomi lokal. Adapun berikut ini adalah

Sektor P

beberapa hal yang dapat disimpulkan terkait dengan implementasi

Ekonomi pembangunan ekonomi lokal partisipatif di Uchiko Town :

1. Terdapat empat periode sejarah perkembangan pembangunan ekonomi lokal

Sebagai

di Uchiko Town yang secara umum menunjukkan bahwa Uchiko Town

bangan memiliki sektor basis dan unggulan pada sektor agrikultur dan seiiring

perkembangan zaman, dua sektor yakni sektor agrikultur dan pariwisata dikolaborasikan sehingga terbentuk konsep pembangunan ekonomi lokal

Pengem berbasis agro tourism di Uchiko Town yang juga memperlihatkan proses

kerjasama pemerintah, masyarakat dan swasta serta terbentuknya berbagai

16 kelembagaan untuk mendukung pembangunan ekonomi lokal di Uchiko

20 Town.

ITS |

2. Saat ini, sektor basis di Uchiko Town masih berada pada sektor Agrikultur dengan nilai LQ dua kali lipat dibandingkan sektor lainnya. Sementara itu, telah tumbuh juga sektor-sektor basis lainnya yang memiliki nilai LQ menunjukkan

an Kota

d sebagai sektor basis dimana sektor-sektor tersebut saat ini merupakan sektor yah

yang memberikan dukungan terhadap sektor agrikultur di Uchiko Town serta juga memberikan stimulasi terhadap adanya daya saing terhadap sektor unggulan di Uchiko Town.

3. Tantangan utama dari pembangunan ekonomi lokal di Uchiko Town adalah

terkait kebutuhan akan tenaga kerja lokal produktif yang diharapkan dapat ur tetap memberikan daya dukungnya dimasa depan untuk terus mendukung Lokal kegiatan ekobomi lokal di Uchiko Town. Meskipun begitu, tantangan ini dapat t diselesaikan dengan solusi pengelolaan tenaga kerja dari daerah lain dengan

a memperhatikan prinsip PEL bahwa PEL mengutamakan pemanfaatan potensi Agrikult

SDM lokal untuk menggerakkan roda perekonomian di Uchiko Town

Masyarak Jepang :

Adapun pembelajaran (Lesson learned) yang penyusun dapatkan dari penulisan

, omi

makalah ini adalah sebagai berikut: - Konsep pengembangan ekonomi lokal di Uchiko Town ini memberikan

Ekon Town o

sejumlah besar “added value” kepada sumber daya alam melalui pengolahan dan pemasaran bagi manfaat komunitas lokal. Konsep ini bisa dikatalan

unan

sebagai konsep swadaya lokal yai tu “kemampuan untuk berswasembada”.

i Uchik

- Pada tahap pengimplementasian PEL di wilayah studi, bisnis dinilai bukan hanya menurut besaran jasa-jasa atau produk-produk yang dihasilkan tetapi

embang