46 BAB IV ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL
BAB IV
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PADA SIKLUS PRODUKSI PT.LG.PHILIPS DISPLAYS INDONESIA
Pada bab ini penulis akan mengawali analisis dengan melakukan peninjauan terhadap
proses bisnis yang terjadi dalam siklus konversi produk di LPDI. Dengan analisis tersebut
maka penulis dapat mengidentifikasi efektivitas dari setiap tahapan proses bisnis yang
terjadi dalam siklus konversi produk dan penulis juga dapat mengidentifikasi kelemahan
yang terjadi di dalam sistem tersebut.
Setelah melakukan analisa terhadap efektivitas dari setiap tahapan proses bisnis
yang ada dalam sistem konversi produk di LPDI, maka penulis melanjutkan dengan analisa
terhadap pengendalian internal yang meliputi lingkungan pengendalian, penilaian resiko,
aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta monitoring. Pada analisis ini
penulis menekankan pada aktivitas pengendalian internal yang meliputi pengendalian
umum dan pengendalian khusus untuk siklus konversi produk, sesuai dengan topik skripsi
ini yaitu mengenai analisis pengendalian internal sistem informasi akuntansi pada siklus
konversi produk.
IV.1 Proses Bisnis
Secara garis besar siklus konversi produk pada LPDI meliputi tiga tahap proses yang
meliputi: perencanaan produksi, operasi produksi, dan sistem akuntansi untuk biaya
produksi. Berikut ini penulis akan memaparkan proses bisnis untuk masing-masing
tahapan tersebut.
46
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
IV.1.1Perencanaan Produksi
Proses yang terlibat dalam perencanaan produksi di LPDI berdasarkan pada order dari
pelanggan.
Order dari pelanggan diterima oleh tim marketing
Tim marketing mengirimkan order tersebut kebagian perencanaan produksi.
Tim perencanaan produksi menetapkan spesifikasi produk yang diminta pelanggan,
jika ada permintaan khusus dari pelanggan maka tim perencanaan produksi
mengirimkan data tersebut kepada tim desain dan tim desain akan menindaklanjuti
proyek tersebut lalu mengeluarkan dokumen rencana pengembangan.
Selanjutnya tim perencanaan produksi menyiapkan order produksi berdasarkan
data-data order produksi, operation list, BOM, dan gambar.
Selanjutnya tim perencanaan porduksi membuat jadwal produksi dan menyiapkan
material.
Setelah disetujui penggunaan mesin dan tenaga kerja yang akan digunakan, maka
tim perencanaan produksi mengeluarkan order untuk produksi.
Selanjutnya sistem perencanaan produksi melakukan langkah-langkah sebagai
berikkut:
1. Mencetak prenumbered order produksi yang dibutuhkan untuk memenuhi
permintaan
2. Menambahkan order produksi baru pada file order produksi
3. Mengeluarkan material issue document untuk menyertai order produksi.
4. Mencetak jadwal yang telah direvisi untuk digunakan oleh perencana produksi.
5. Menyatakan material requirement yang dibutuhkan untuk memenuhi order dan
mengisi kembali inventory dan laporan material requirement.
Tahapan proses perencanaan produksi disajikan dalam gambar IV-1 dan IV-2.
47
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Marketing
Data
pelanggan
Sales order
Design dan
pengembangan
Sales order
Surat rencana
pengembangan
1.0
Mendesain produk untuk
memenuhi kebutuhan
pelanggan
Perencanaan proyek
Sales order
Perencanaan
produksi
BOM, Gambar, Operation List
r pr
o du
Data order
produksi
Order produksi
ksi
2.0
Menyiapkan
order produksi
Kebutuhan produksi
dwa
R ev
eria
Mat
arkan
a
gg
Order terjadwal
rial d
ikelu
Ta
n
si
uk
3.0
Membuat jadwal
untuk order
produksi
l
od
Persediaan
bahan baku
duksi
Order produksi
lP
r
Order jadwal pro
Data keperluan
produksi dan
penjadwalan
isi ja
Ord
e
Mate
Penyimpanan
Data work
center
Jadwal dan Order produksi
Ba
ha
nb
aku
d ik
e lu
ark
an
4.0
Mengirim
order untuk
produksi
Persetujuan mesin dan
tenaga kerja
Order produksi, penggunaan
tenaga kerja, kartu
pengeluaran material
Produksi work
center
Gambar IV-1 Data-flow diagram level 0 dari proses perencanaan produksi CRT LPDI
48
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
l req
uire
men
ts
Dilakukan oleh bagian perencanaan
Perencanaan
produksi
Dari tim marketing
Order produksi
Sales order
Menentukan
kebutuhan
produksi
Memasukan data
Keperluan
produksi
Update file
Memasukkan data
BOM
File-file operasi
File persediaan
bahan baku
File order produksi
Menyiapkan
produksi dan
kebutuhan
material
File jadwal
produksi
File work center
Order produksi
Perencanaan
pengiriman
Jadwal produksi
Laporan
kebutuhan
material
ke PPIC
Ke bagian
persediaan
Kartu pengeluaran
material
Order penjualan
penggunaan
tenaga kerja
ke marketing
ke operasi
produksi
Gambar IV-2 Flowchart perencanaan produksi CRT LPDI
49
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Analisa kelemahan perencanaan produksi:
Penerimaan order dari pelanggan melalui tim marketing, tim marketing bertanggung jawab
untuk melakukan kontrak dengan pelanggan dan juga bertanggung jawab dalam hal
tanggal pengiriman barang, hal ini menyebabkan kemungkinan terjadinya manipulasi dari
pihak marketing terhadap jumlah order produksi karena tim marketing dapat mengubah
data order penjualan dan bekerja sama dengan bagian akuntansi dalam pencatatannya.
Solusi:
Seharusnya tanggal pengiriman barang ditetapkan oleh pihak perencanaan produksi tanpa
diserahkan tanggungjawabnya kebagian marketing untuk dinegosiasi dengan pelanggan.
IV.1.2. Operasi Produksi
Operasi produksi di LPDI diatur dalam prosedur sebagai berikut:
1. Manajemen Proses
Dalam proses produksi hal-hal yang dilakukan oleh bagian produksi adalah sebagai
berikut:
1. Kepala Tim Produksi bertanggungjawab pengendalian gambar proses, seperti
penyusunan, distribusi, revisi dan pemeliharaan untuk produksi yang lebih lancar
dan normal.
2. Kepala Tim Produksi harus memantau dan mengontrol unsur-unsur yang
mempengaruhi pada mutu produk berdasarkan Prosedur Bagan Proses Kontrol
Produksi
3. Kepala Tim Produksi berkewajiban menangani produk dan proses yang bermasalah
berdasarkan Prosedur Pengaturan untuk Produk yang Tidak Sesuai.
50
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
2. Manajemen Ekuipmen/Peralatan Proses
Ekuipmen proses harus diperiksa dan dikontrol berdasarkan Prosedur Pemantauan Fasilitas
di CRT
3. Analisa Proses
Data defect atau masalah harus didokumentasi, dikontrol dan digunakan sebagai data atau
bahan perbaikan mutu. Data mutu yang dihasilkan di dalam proses harus dikontrol
berdasarkan Prosedur Kontrol Catatan Mutu dan Lingkungan.
4. Inspeksi dan Pengetesan
Inspeksi dan Pengetesan bertujuan untuk menverifikasi kesesuaian material dan produk
dengan prosedur (standar) inspeksi dan pengetesan dalam tahap inspeksi dan pengetesan.
A. Inspeksi Masuk
1. Material yang masuk dari vendor harus disampling dan diinspeksi berdasarkan
prosedur pengelolaan inspeksi 1 kali sampling.
2. Material yang telah diinspeksi disimpan gudang dan dikontrol setelah diklasifikasi
dengan cara menempel label atau stempel.
3. Hasil (OK/NG) inspeksi masuk harus dicatat dan dikontrol agar hasil dapat
diketahui. Hasil tersebut harus distribusikan pada bagian berkaitan.
4. Bila material NG harus digunakan dengan alasan urgent, hal tersebut harus
dikontrol berdasarkan prosedur penanganan material yang sesuai dan yang tidak
sesuai.
5. Barang masuk tanpa inspeksi dikendalikan berdasarkan prosedur untuk material
status no-check.
B. Inspeksi dan Pengetesan dalam Proses
Inspeksi dan pengetesan dalam proses dikerjakan berdasarkan prosedur inspeksi &
pengendalian proses kerja CRT.
51
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
C. Inspeksi Akhir dan Inspeksi Lot
1. Inspeksi akhir dalam proses dikerjakan berdasarkan Prosedur Pekerjaan Inspeksi
Outgoing.
2. Produk harus disampling dan diinspeksi berdasarkan Prosedur Pengaturan
Pengeluaran LOT.
3. Hasil inspeksi dan pengetesan harus dicatat pada check sheet inspeksi lot harian.
4. Lot yang lolos inspeksi harus diklasifikasi dan dikontrol.
5. Lot yang dinyatakan sebagai NG harus diklasifikasi, dipisahkan dan dikontrol
berdasarkan Prosedur Pengaturan Produk yang Tidak Sesuai.
D. Records
Hasil inspeksi dan pengecekan (OK/NG) yang sesuai dengan prosedur harus diketahui
oleh data hasil inspeksi atau pengecekan tersebut secara jelas.
5. Identifikasi dan Mampu Telusur
Identifikasi dan mampu telusur bertujuan bahwa pengontrolan material dan produk di
pabrik CRT dengan cara mengidentifikasi dan memeriksa material atau produk tersebut.
1. Informasi atau status material, seperti nama perusahaan, nama barang, jumlah,
tanggal, harus dicatat dan dikontrol dalam satuan pembungkusan.
2. Input dan output ( keluar-masuk) gudang material harus dicatat dan dikontrol oleh
kepala Tim Manajemen.
3. Pengiriman material ke proses produksi harus dikontrol dengan buku manajemen
atau bill material dalam spek nomor material atau nama barang, jumlah dll.
4. Barang yang dinyatakan NG di proses harus diklasifikasi dan dipisahkan dengan
cara penempelan tag NG .
52
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
5. Nomor serial ditempel pada proses terakhir produksi dan dikontrol oleh tim
produksi.
6. Data hasil inspeksi Lot harus menyebut nomor serial yang dikontrol oleh kepala
Tim QA.
7. Manajemen produk di dalam gudang dan data pengiriman harus dikerjakan
berdasarkan Prosedur Penggudangan dan Pengiriman serta Prosedur Pekerjaan
Pengemasan CRT.
6. Alur Proses Produksi
Operasi produksi dimulai dengan pengiriman order kepada work center pertama untuk
memulai operasi produksi. Sejak proses produksi mulai mengubah material menjadi
produk melalui operasi, dua sumber masukan terjadi.
Bahan baku dikeluarkan oleh penjaga penyimpanan yang mencari item yang
terdaftar dalam material issue document dan hasil scan dari bar codes item.
Lalu material dikirim ke area produksi dimana work center pertama berada.
Sumber inflow kedua terjadi ketika karyawan melakukan penandaan operasi pada
material. Setiap karyawan mencatat waktu yang dihabiskan dalam sebuah order
dengan interaksi langsung dengan sistem. karyawan memasukkan kartu identitas
dalam terminal pengumpulan data. Berdasarkan masukan tersebut, sistem software
produksi memperbaharui material inventory file untuk mencatat pengeluaran dan
mengurangi jumlah yang disimpan, memperbaharui file order produksi untuk
merefleksikan kerja yang dilakukan untuk mencapai operasi, memperbaharui
machine loading file untuk menunjukkan bahwa mesin siap untuk jadwal operasi
berikutnya, dan membuka catatan work-in-process dan mencatatan material serta
tenaga kerja langsung, menggunakan file standard cost.
53
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Pada setiap akhir hari, sistem mencetak dua output; (1) sebuah voucer jurnal yang
menunjukkan biaya yang terjadi hari itu untuk diposting ke buku besar, dan (2)
sebuah laporan aktivitas order yang menunjukkan status saat ini untuk seluruh
order produksi.
Jika pekerjaan telah selesai, barang yang telah dikonversi diinspeksi.
Petugas inspeksi memasukkan hasil melalui terminal, dan laporan inspeksi
dikeluarkan.
Order-order tersebut yang telah melewati inspeksi dikirim ke gudang.
Selanjutnya order produksi ditutup dan ditransfer ke file history.
Terakhir biaya-biaya diposting ke work-in-process inventory file. Kemudian biaya
work-in-process yang berkaitan dengan order dijumlah dan ditransfer kepada file
barang jadi.
Sebuah voucer jurnal disiapkan pada setiap akhir hari untuk menunjukkan total
biaya dari seluruh order produksi selesai dan diberikan kepada bagian general
ledger untuk diposting.
Juga laporan harian dicetak untuk menunjukkan order produksi telah selesai.
Untuk proses operasi produk ini merujuk pada gambar IV-3, IV-4, dan IV-5.
54
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Production
planning
Work center data
Production order
Operation list
WIP cost
1.0
Start production
WIP data
Raw material issued
WIP cost
Finished goods
warehouse
BOM
Finish goods dat
Standard quality
2.0
Check finished
good inventory
Finished goods cost
Finish good
Quality control
qualitty report
warehouse
Gambar IV-3 Data-flow diagram level 0 dari proses konversi produk CRT LPDI
55
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Dilakukan oleh bagian operasi produksi
Dari bagian
perencanaan
produksi
Order produksi
Penggunaan
tenaga kerja
Dokumen
pengeluaran
material
File work
center file
File standard
cost
Input data
Mengupdate file
dan mencetak
laporan
WIP file
File order
produksi
File bahan
baku
Voucher journal
Laporan aktivitas
order produski
Ke bagian
akuntansi
Ke bagian
perencanaan
produksi
Gambar IV-4 Flowchart proses konversi produkCRT LPDI
56
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Dilakukan oleh tim QA
Inspector quality
Data finish goods
Memasukkan hasil
inspeksi
Update file
File order produksi
File barang jadi
Update file dan
mencetak laporan
status OK/NG
File production
history
Laporan order
produksi lengkap
Journal voucher
Ke perencanaan
produksi
Ke bagian
akuntansi
Gambar IV-5 Flowchart proses inspeksi konversi produk CRT LPDI
57
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Analisa kelemahan proses konversi:
Pergerakan barang ke work center terkahir/termpat inspeksi finish goods tidak disertai
dengan moveticket. Hal ini menyebabkan terjadinya kesulitan penelusuran jika terjadi
permasalahan pada titik tersebut karena tidak ada bukti dokumen.
Solusi:
Pergerakan barang ke work center terakhir/tempat inspeksi finish goods harus disertai
dengan moveticket.
II.1.3. Sistem untuk Akuntansi Biaya Produksi
Proses sistem untuk akuntansi biaya produksi terjadi sebagai berikut:
Proses pertama yang dilakukan adalah mengakumulasian biaya-biaya material dan
tenaga kerja langsung. Biaya-biaya ini dicatat dalam catatan work-in-process
inventory berdasarkan standard cost.
Langkah
selanjutnya
adalah
untuk
mengakumulasikan
dan
menerapakan
manufacturing overhead, dengan jumlah dibebankan kepada work-in-process
inventory dengan dasar manufacturing overhead rate.
Selanjutnya adalah menghitung varian dari ketiga komponen biaya. Varian ini
berdasaran perbedaan antara biaya aktual dan standard cost yang dibebankan
kepada work-in-process inventory. Laporan varian biaya dibuat untuk manager
untuk membantu mereka mengontrol biaya.
Setelah order produksi selesai, biaya-biaya ditransfer dari work-in-process
inventory record kepada catatan barang jadi. Biaya-biaya juga diposting pada
inventory control account pada buku besar.
Alur sistem akuntansi untuk biaya produksi disajikan dalam gambar IV-6 dan IV-7.
58
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Data biaya
standar
Work center
Jam mesin dan tenaga kerja
langsung
Biaya unit material dan
tenaga kerja
Biaya standar material dan
tenaga kerja
Stores
Pengeluaran bahan baku
1.0
Mengakumulasikan
biaya langsung order
produksi
Applied MOH
Jam tenaga kerja standar
Pencatatan
persediaan
WIP
2.0
Mengakumulasikan
MOH cost
Biaya material dan tenaga
kerja aktual
Data akun GL
OH actual
Data akun GL
MOH rate applied
Biaya material dan tenaga
kerja actual vs. standar
Data biaya
standar
Biaya actual vs. standard OH
Data order
produksi
Varian material, tenaga kerja,
dan OH
Total biaya yang digunakan
3.0
Jam standar per operasi
Menghitung dan
melaporkan cost
variance
Laporan varian
Total biaya yang digunakan
varian
Manajer
Melengkapi laporan order
produksi
4.0
Mengirim order
produksi lengkap
Total biaya yang digunakan
Catatan
barang jadi
Gambar IV-6 Data-flow diagram level 0 dari system akuntansi biaya CRT LPDI
59
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Sistem untuk akuntansi biaya produksi
Marketing
Inventory Control
Production
Cost accounting
Order
produksi
Sales order
copy
Sales order
copy
Pencatatan
laporan
Laporan
reorder
Mencatat
biaya
Menjadwal
produksi
Mengel
uarkan
material
Kebutuhan
material
Cost file
Kebutuh
an
material
Order
produksi
Material
requisiti
on
Prepare
material
requisition
Menc
atat
biaya
Catatan biaya
Manufaktur goods
Meny
iapka
n job
ticket
Order
produksi
lengkap
Job
ticket
Menghitung
cost
variance
Menyiapkan
order
produksi
lengkap
Cost file
Melengkapi
order
produksi
Voucher
journal
To general
accounting
Gambar IV-7 Flowchart sistem akuntansi untuk biaya produksi CRT LPDI
60
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Analisa kelemahan sistem akuntansi untuk biaya produksi:
1. Di LPDI kontrak pebelian bahan baku dilakukan oleh pihak kantor pusat di Hong
Kong dan bagian pembelian LPDI hanya menerima copy saja. Kelemahannya,
memungkinkan terjadinya kesalahan pada penentuan harga jual (unit price, fright
cost, dll) karena kantor pusat bisa saja salah dalam menentukan salah satu dari
elemen ini yg memungkinkan terjadinya kerugian yg akan diderita anak
perusahaan.
2. Pengadaan mesin harus vendor dari korea dan pengadaan mesin tersebut dilakukan
atas dasar persetujuan kerjasama bisnis, hal ini mengakibatkan biaya perawatan
mesin menjadi lebih mahal karena vendor memiliki bargaining power yang kuat
sehingga biaya perawatan mesin yang relatif tinggi tersebut menyebabkan overhead
cost yang dibebankan menjadi lebih tinggi yang mengakibatkan biaya produksi
lebih tinggi.
Solusi:
1. Sebaiknya dokumen pembelian bahan baku dipegang sepenuhnya oleh bagian
pembelian dimana LPD beroperasi sehingga pengalokasian biaya lebih tepat.
2. Sebaiknya untuk pengadaan mesin dilakukan melalui bidding sehingga untuk
kelanjutannya biaya perawatan dapat ditekan.
61
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
IV.2. Analisis Pengendalian Internal
Dalam melakukan analisa pengendalian internal terdapat lima komponen yang akan
ditinjau yang meliputi: lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian,
informasi dan komunikasi, monitoring.
IV.2.1 Lingkungan Pengendalian
Faktor-faktor dari lingkungan pengendalian meliputi integritas, nilai-nilai etika dan
kompetensi dari pihak-pihak yang terdapat di dalam entitas; filosofi manajemen dan gaya
operasional; prosedur manajemen melakukan penugasan otorisasi dan tanggung jawab; dan
mengatur serta mengembangkan para karyawan; dan perhatian dan arahan yang dilakukan
oleh board of directors.
a. Filosofi Manajemen dan Gaya Operasi
Jika dilihat dari filosofi manajemen
dan gaya operasi maka LPDI telah
melakukan hal-hal standard yang menunjukkan pentingnya pengendalian
internal bagi perusahaan, dimana LPDI memandang kualitas produk adalah hal
yang sangat penting bagi perusahaan untuk mencapai kepuasan pelanggan dan
untuk mencapai kualitas yang tinggi diperlukan pengendalian internal yang baik
oleh perusahaan. Serta filosofi perusahaan yang tersirat dalam kode etik
perusahaan yang mengedepankan pentingnya perlakuan yang adil bagi setiap
orang dan saling menghargai. Semua itu merupakan tindakan manajemen yang
positif.
b. Integritas dan Nilai Etika
Tindakan yang etis dan tidak etis dari setiap manajer dan karyawan dapat
memberikan dampak yang besar bagi pengendalian internal perusahaan.
Integritas dan loyalitas adalah hal utama yang diharapkan dari karyawan. LPDI
62
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
telah memiliki code of conduct yang diwajibkan dilaksanakan oleh seluruh
karyawan untuk menegakkan integritas dan nilai etika perusahaan.
c. Komitmen atas Kompetensi
LPDI memperhatikan kompetensi dan kemampuan dari para karyawannya.
LPDI mengadakan pendidikan dan training kepada para karyawan untuk
meningkatkan kompetensi para karyawan. Komitmen perusahaan atas
kompetensi ditunjukkan dengan adanya prosedur disiplin pendidikan dalam
perusahaan.
d. Dewan Direksi
Dewan direksi bertugas mengawasi jalannya perusahaan dan untuk melakukan
itu perusahaan dibantu oleh tim internal audit. LPDI memiliki Tim Internal
Audit yang bertanggung jawab kepada Dewan Direksi.
e. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dari LPDI bersifat fungsional. Struktur ini menyatukan
semua orang yang terlibat dalam sebuah tim yang jelas. Setiap tim dikepalai
oleh seorang manager. Struktur organisasi yang seperti ini secara jelas
menunjukkan adanya pemisahan tugas yang jelas pula. Dalam staruktur ini
tergambar jelas tanggung jawab dari setiap bagian dan tanggung jawab dari
sub-ordinat ke super-ordinat.
f. Pembagian Otoritas dan Tanggung Jawab
Sesuai dengan fungsi yang tercakup dalam struktur organisasi maka hal tersebut
jelas menunjukkan pembagian otoritas dan tanggung jawab dari masing-masing
bagian dan fungsi yang ada dalam perusahaan secara jelas pula. Struktur
organisasi yang fungsional menunjukkan adanya pembagian otoritas dan
63
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
tanggung jawab yang baik dan LPDI melakukan pembagian otoritas dan
tanggung jawab yang efektif.
g. Kebijakan Sumber Daya Manusia
LPDI memberikan kompensasi, bonus, konseling, perlingdungan, training,
orientasi, motivasi, dan evaluasi kepada para karyawannya untuk meningkatkan
kualitas sumberdaya manusia.
IV.2.2. Penilaian Resiko
Organisasi harus berhati-hati dalam berhubungan dengan resiko. Mereka harus
menentukan tujuan, mengintegrasikan dengan kegiatan penjualan, produksi, pemasaran,
keuangan dan aktivitas lainnya sehingga organisasi dapat menjalankan kinerjanya.
Organisasi juga perlu mengembangkan mekanisme untuk mengidentifikasi, menganalisis
dan mengatur resiko yang berhubungan dengan perubahan yang terjadi karena kondisi
ekonomi, industri, peraturan serta konsidi operasional.
LPDI melihat bahwa industri manufaktur memiliki resiko usaha yang cukup besar,
oleh karena itu LPDI melakukan penilaian dan pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif
dengan metode yang teruji dan dikelola dengan kerangka pengelolaan resiko yang
mencakup keseluruhan lingkup aktivitas usaha, berdasarkan kebutuhan akan keseimbangan
antara fungsi pengawasan yang efektif dan tata cara yang jelas dalam pengelolaan resiko.
IV.2.3 Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar yaitu aktivitas
pengendalian umum dan aktivitas pengendalian aplikasi.
64
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
IV.2.3.1 Aktivitas Pengendalian Umum
1. Pengendalian Organisasi
Pengendalian organisasi adalah aktivitas pengendalian utama yang diimplementasikan
melalui pemisahan tugas dan tanggung jawab secara logis, kemandirian organisasi
menghasilkan pemisahan secara lengkap dari fungsi-fungsi organisasi. Jika dilihat dari
struktur organisasi, serta pemisahan tugas dan tanggung jawab maka LPDI telah
melakukan kegiatan pengendalian organisasi yang telah terstandarisasi dan efektif.
2. Pengendalian Dokumentasi
Pengendalian dokumentasi pada LPDI
diatur dalam prosedur kontrol data dan
dokumen yang telah distandarisasikan untuk mengontrol data dan dokumen yang
digunakan dalam perusahaan.
Dokumentasi standar sistem
LPDI telah melakukan dokumentasi atas sistem yang telah diterapkan sebagai
sebuah standar. Hal ini dilakukan untuk mengukur kinerja, menganalisis serta
mendesain sistem baru jika ditemukan kelemahan pada sistem yang lama.
Dokumentasi Aplikasi Sistem
LPDI telah melakukan dokumentasi aplikasi sistem degan flowchart atas sistem
yang dijalankan saat ini, sebagai alat bantu memahami deskripsi sistem.
Dokumentasi Program
LPDI selalu mendokumentasikan setiap program dan perubahannya, sebagai alat
bantu dalam menganalisis kekuatan dan kelemahan program yang sedang
dijalankan.
Dokumentasi data
LPDI memiliki deskripsi dari elemen data yang disimpan dalam database
perusahaan, termasuk hubungan antar elemen tersebut.
65
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Dokumentasi operasi
LPDI mendokumentasikan setiap instruksi kerja yang diperlukan untuk setiap
aktivitas kerja yang dilakukan.
Dokumentasi Pengguna
LPDI menerapkan sistem yang terkomputerisasi, sehingga perusahaan dapat
menghasilkan dokumentasi aplikasi sistem untuk digunakan pengguna.
3. Pengendalian Akuntabilitas Asset
LPDI memiliki sistem informasi yang baik, pengendalian penilaian assetnya telah
dilakukan dengan baik. LPDI menggunakan buku besar pembantu (data pelanggan),
adanya rekonsiliasi, prosedur pemberitahuan yang menyeluruh serta penilaian kembali
atas asset yang dimilikinya. LPDI juga memiliki Tim Industrial Engineering yang
bertanggung jawab atas pemeliharaan equipment yang merupakan asset yang sangat
penting bagi perusahaan.
4. Pengendalian Praktek Manajemen
LPDI memiliki Tim Manajemen yang bertanggung jawab atas pengendalian praktek
manajemen diperusahaan yang meliputi manajemen manufactory dan manajemen
material untuk memastikan bahwa praktek manajemen perusahaan dijalankan dengan
benar mulai dari manajemen material hingga manajemen manufakturnya.
5. Pengendalian Pengoperasian Pusat Informasi
LPDI memiliki bagian teknologi informasi yang menjadi pusat informasi untuk
prosedur pengoperasian komputer dan pemeliharaan hardware dan software komputer.
6. Pengendalian Otorisasi
Otorisasi untuk setiap proses bisnis yang terjadi di LPDI telah dilakukan dengan
mengikuti standar yang telah dibuat secara baku.
66
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
7. Pengendalian Akses
Setiap pegawai di LPDI memiliki ID khusus, dan untuk yang mengakses kedalam
sistem diberikan User-ID dan password sendiri yang berfungsi sebagai pengendalian
akses.
IV.2.3.2. Aktivitas Pengendalian Aplikasi
1. Pengendalian Masukan
1. LPDI menggunakan dokumen bernomor urut untuk setiap order produksi dan
material requisitioning, dengan setiap dokumen yang disiapkan di setujui dan
diotorisasi oleh bagian yang berwenang.
2. Data dalam order produksi dan dokumen lain yang berhubungan dengan
produksi disahkan oleh bagian yang berwenang.
3. Petugas inspektur dari Tim QA memdeteksi kesalahan yang terjadi sepanjang
proses dari mulai input hingga output dalam proses produksi sehingga jika
ditemukan kesalahan maka bagian yang bersangkutan memperbaiki kesalahan
yang terdeteksi dalam memasukkan data yang terjadi dan sebelum data
diposting ke inventory dan catatan order produksi.
4. Bagian gudang mengeluarkan material kedalam produksi berdasarkan jumlah
yang ditunjukkan dalam order produksi.
2. Pengendalian Proses
Untuk melakukan pengendalian ini, perusahaan telah melakukan beberapa hal seperti :
1. Mengeluarkan order produksi dan material issue slip dengan dasar otorisasi
yang sah.
2. Memverifikasi semua perhitungan dalam order produksi dan catatan work-inprocess inventory.
67
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
3. Memverifikasi bahwa semua material dikeluarkan dalam produksi dan semua
order produksi bergerak dari satu work center ke work center berikutnya, dan
bahwa semua order yang telah selesai bergerak dari work center terakhir dan
titik inspeksi finish goods ke gudang.
4. Mengeluarkan special excess material issue slip ketika menambahkan material
dibutuhkan untuk order produksi.
5. Mengharuskan labor-time record disetujui oleh pengawas dalam work center.
6. Merokonsiliasi jumlah order produksi yang diproduksi dengan jumlah barang
jadi.
7. Memperbaiki kesalahan yang dibuat selama tahap pemrosesan, dengan merevisi
kesalahan posting ke akun dan memasukkan data yang tepat. Bukti audit yang
berhubungan dengan koreksi harus menunjukkan kesalahan, pembalikan, dan
koreksi.
3. Pengendalian Keluaran
Untuk melakukan pengendalian ini, perusahaan telah melakukan beberapa hal seperti :
1. Membuat kebijakan cutoff produksi yang jelas, sehingga work-in-process
inventory secara tepat dinilai pada akhir periode akuntansi.
2. Membuat budgetary control dalam produksi dengan bantuan standard cost,
dan secara periodik ditinjau kembali biaya produksi aktualnya.
3. File kopi dari semua dokumen yang berkaitan dengan pengeluaran material
dan order produksi bernomor. Nomor urut dalam setiap file diperiksa secara
periodik untuk melihat apakah ada gap.
4. Mencetak daftar transaksi dan ringkasan akun dengan dasar periodik dengan
tujuan untuk menyediakan bukti audit. Juga menyiapkan berbagai keluaran
yang membantu pengendalian.
68
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
IV.2.4. Informasi dan Komunikasi
Informasi
yang
penting
bagi
organisasi
harus
diidentifikasi,
didapatkan
dan
dikomunikasikan dalam sebuah bentuk baku serta mempertimbangkan kerangka waktu
sehingga orang-orang dapat mengerjakan tanggung jawabnya. Sistem informasi akan
menghasilkan laporan-laporan yang berisikan kegiatan operasional, keuangan dan
informasi yang berkaitan dengan kepatuhan sehingga memungkinkan perusahaan dapat
menjalankan dan mengawasi usaha mereka. Tidak hanya informasi mengenai data yang
dihasilkan secara internal, tetapi juga informasi mengenai pihak eksternal, kegiatankegiatan serta kondisi yang penting untuk diinformasikan. Seluruh pihak dalam organisasi
harus mengerti mengenai peran mereka dalam sistem pengendalian internal agar
komunikasi dapat berjalan efektif.
Seluruh kebijakan mengenai pengelolaan resiko, penerapan dan pengendalian
internal harus dijabarkan dan dikomunikasikan dengan jelas kepada seluruh jajaran
organisasi. Hal ini dilaksankan dengan adanya dokumen tertulis, pelatihan, dan adanya
komunikasi informal. Selain itu terdapat pula saluran komunikasi khusus yang mencakup
seluruh jajaran organisasi untuk saling berbagi informasi dan berkomunikasi.
LPDI memiliki sistem informasi yang sangat baik yang ditunjukkan dengan adanya
penggunaan sistem komputer yang terintegrasi dalam perusahaan serta penggunaan
jaringan dalam perusahaan yang memudahkan setiap bagian untuk saling berinteraksi
dengan mudah. Selain itu dokumen-dokumen yang terlibat dalam setiap kegiatan
operasional juga dipelihara dengan sangat baik. Dokumen merupakan sumber informasi
dalam kegiatan perusahaan. Kualitas dari informasi yaitu relevansi juga sangat
diperhatikan. Suatu dokumen yang dibuat oleh suatu departemen diinformasikan ke
departemen lain yang terkait sehingga dokumen tersebut dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan.
69
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
IV. 2.5. Monitoring
Keseluruhan proses harus dimonitor dan dimodifikasi sesuai yang diperlukan. Dengan cara
ini, sistem dapat bereaksi secara dinamis, berkembang seperti yang diinginkan oleh
kondisi. Jangkauan dan frekuensi dari evaluasi akan bergantung pada penilaian resiko dan
efektivitas dari prosedur pengawasan yang terus menerus.
Pengawasan atau monitoring merupakan aktivitas pengendalian yang melibatkan
proses yang berkelanjutan dalam menilai kualitas dari pengendalian internal setiap saat dan
mengambil tindakan korektif ketika diperlukan. Melalui Committee yang berisi semua
dewan direksi dan melalui Quality Analyst Director, pengawasan selalu dilakukan.
Monitoring pada dasarnya berfungsi untuk mengawasi apakah bagian operasional
perusahaan telah berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan, dan untuk mengetahui
tingkat pengendalian internal telah berjalan secara efektif atau belum.
70
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
IV.3. Perbandingan Pengendalian Internal Teori dan Praktek
Tabel IV-1 Perbandingan Menurut Teori Wilkinson dan Praktek di LPDI
No.
Kejadian
Pengendalian
Internal Pengendalian Internal di Score
Menurut Teori
A.
LPDI
Pengendalian
Umum
1.
Pengendalian
memisahkan
operasi Operasi
produksi, 5
Organisasi
produksi dari penyimpanan penyimpanan bahan baku,
bahan baku, penggudangan, penggudangan, dan fungsi
dan fungsi akuntansi.
akuntansi
komputer operator dan user komputer
dipisahkan.
2.
terpisah.
operator
dan
user terpisah.
Pengendalian
menjaga kelengkapan data, LPDI memiliki prosedure 5
dokumentasi
data
base,
kontrol,
dan pengendalian
data
dan
laporan yang berhubungan dokumen
dengan siklus produksi
3.
Pengendalian
merekonsiliasi
akuntabilitas
dengan
aset
dan
inventory LPDI memiliki tim MQA 5
perhitungan
control
fisik dan PQA yang bertugas
account, untuk
mengawasi
merekonsiliasi penggunaan inventory dari mulai raw
aktual material dan tenaga material
kerja
dengan
merekonsiliasi
produksi
dengan
standar, sampai
dari
menjadi
gudang
finish
order good
barang
jadi.
71
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
No.
Kejadian
Pengendalian
Menurut Teori
Internal Pengendalian Internal di Score
LPDI
Pengendalian
Umum
4.
Pengendalian
melatih karyawan produksi LPDI
praktek
dengan penuh, mengubah training kepada karyawan,
manajemen
prosedur, melakukan audit merevisi
secara periodik, mengawasi memiliki
memberikan 5
prosedure,
tim
internal
operasi produksi, membuat audit, memiliki inspektur
laporan kontrol dan analisa produksi, dan membuat
untuk manager
5.
laporan untuk analisa
Pengendalian
mengotorisasi
semua Semua
otorisasi
kejadian penting, termasuk diotorisasi
kejadian 5
mulai
dari
permulaan order produksi, order
produksi,
mengeluarkan material, dan pengeluaran
material,
mentaransfer barang-barang hingga penggudangan dan
yang lengkap ke gudang dan pengiriman.
pengapalan.
72
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
No.
Kejadian
Pengendalian
Internal Pengendalian Internal di Score
Menurut Teori
6.
Pengendalian
memberikan
akses
kepada
LPDI
password LPDI
karyawan
menggunakan 5
yang password
mengakses file; membatasi melindungi
fungsi
terminal
untuk
akses
data,
untuk mencatat semua transaksi,
transaksi-transaksi tertentu; membuat backup data, dan
mencatat semua transaksi melakuakan
logistik,
memindahakan perlingdungan yang ketat
semua file produksi secara terhadap akses fisik.
berkala
dalam
backup,
melindungi area produksi
dan gudang secara fisik.
73
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
No.
Kejadian
Pengendalian
Internal Pengendalian Internal di Score
Menurut Teori
LPDI
Pengendalian
Aplikasi
7.
Input control
Menyiapkan
dokumen Dokumen order produksi, 4
bernomor urut dan desain material
yang
baik
requisitioning
yang diberi nomor urut. Semua
berhubungan dengan order dokumen
produksi,
disetujui
dan
material diotorisasi.
dan Perusahaan
requisitioning,
pergerakan
melalui
center,
dengan
masing
dokumen
tidak
work menggunakan moveticket
masingyang
disiapkan di setujui dan
diotorisasi.
8.
Mensyahkan
order
data
produksi
dokumen
berhubungan
lain
dalam Data
disyahkan
dan 5
dan ditinjau oleh bagian yang
yang terkait
dengan
produksi.
74
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
No.
Kejadian
Pengendalian
Internal Pengendalian Internal di Score
Menurut Teori
9.
LPDI
Memperbaiki
yang
kesalahan LPDI
terdeteksi
memasukkan
memiliki
Tim 5
dalam Quality Assurance untuk
data
dan menginspeksi
semua
sebelum data diposting ke proses mulai dari raw
inventory dan catatan order material
produksi.
hingga barang
jadi sehingga jika ada
mengeluarkan
material kesalahan yang terdeteksi
kedalam
produksi langsung dapat ditangani
berdasarkan jumlah yang
ditunjukkan
dalam
order
produksi.
10.
Processing
Mengeluarkan
order Order
Control
produksi,
issue material
issue
slip
ticket diotorisasi
dengan
sah.
slip,
material
dan
move
produksi
dengan dasar otorisasi yang Perusahaan
Memverifikasi
perhitungan
tidak
menggunakan moveticket.
sah.
11.
dan 4
dalam
semua Semua perhitungan order 5
order produksi
dan
catatan
produksi dan catatan work- work-in-process inventory
in-process inventory.
diverifikasi.
75
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
No.
Kejadian
Pengendalian
Internal Pengendalian Internal di Score
Menurut Teori
12.
Memverifikasi
LPDI
bahwa Semua
material
yang 5
semua material dikeluarkan dikeluarkan dalam produksi
dalam produksi dan semua dan semua order produksi
order
produksi
adalah diverifikasi
pergerakannya
bergerak dari satu work dari satu work center ke
center
ke
work
center work center berikutnya, dan
dan
bahwa semua
berikutnya,
order
bergerak
semua order yang telah sampai ke gudang.
selesai bergerak dari work
center terakhir atau titik
inspeksi ke gudang.
13.
Memonitor semua transaksi LPDI memiliki prosedure 5
yang terbuka, seperti order kontrol data dan dokumen
produksi yang telah ditolak
dan perlu perbaikan. Juga
menginvestigasi
transaksi
semua
dimana
ada
dokumen yang hilang.
14.
Mengeluarkan
special Mengeluarkan
special 5
excess material issue slip excess material issue slip
ketika
menambahkan ketika
menambahkan
material dibutuhkan untuk material dibutuhkan untuk
order produksi
order produksi
76
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
No.
Kejadian
Pengendalian
Internal Pengendalian Internal di Score
Menurut Teori
15.
Mengharuskan
LPDI
labor-time Labor-time record harus 5
disetujui
record
pengawas
oleh disetujui oleh pengawas
dalam
work dalam work center.
center.
16.
Merokonsiliasi jumlah order Merokonsiliasi
jumlah 5
produksi yang diproduksi order
dengan
dengan jumlah barang jadi.
17.
Memperbaiki
produksi
jumlah barang jadi.
kesalahan Memperbaiki
kesalahan 4
yang dibuat selama tahap yang dibuat selama tahap
pemrosesasan,
biasanya pemrosesasan,
dengan merevisi kesalahan merevisi
posting
ke
akun
dan posting
dengan
kesalahan
ke
akun
dan
memasukkan
data
yang memasukkan data yang
tepat.
audit
yang tepat.
Bukti
berhubungan
dengan
koreksi harus menunjukkan
kesalahan, pembalikan, dan
koreksi.
77
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
No.
Kejadian
Pengendalian
Menurut Teori
18.
Internal Pengendalian Internal di Score
LPDI
Output
Membuat kebijakan cutoff Perusahaan
Control
produksi
sehingga
inventory
yang
membuat 5
jelas, kebijakan cutoff produksi
work-in-process yang jelas, sehingga worksecara
tepat in-process
inventory
dinilai pada akhir periode secara tepat dinilai pada
akuntansi.
19.
periode yang tepat.
Membuat budgetary control LPDI
menggunakan 5
dalam produksi, terutama standar
cost
dengan bantuan standard membantu
cost, dan secara periodik control
ditinjau
kembali
produksi aktualnya.
untuk
pembuatan
budget,
dan
biaya meninjau biaya produksi
aktualnya.
78
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
No.
Kejadian
Pengendalian
Internal Pengendalian Internal di Score
Menurut Teori
20.
File
kopi
dokumen
LPDI
dari
yang
dengan
semua Kopi dari semua dokumen 5
berkaitan yang
berkaitan
dengan
pengeluaran pengeluaran material dan
material dan order produksi order produksi bernomor
bernomor.
dalam
Nomor
setiap
file
urut urut. Nomor urut dalam
harus setiap file diperiksa setiap
diperiksa secara periodik hari untuk melihat apakah
untuk melihat apakah ada ada gap.
gap.
21.
Mencetak daftar transaksi Membuat daftar transaksi 5
dan ringkasan akun dengan dan
dasar
periodik
dengan dengan
ringkasan
akun
tujuan
untuk
tujuan untuk menyediakan menyediakan bukti audit.
bukti
audit.
menyiapkan
Juga
berbagai
keluaran yang membantu
pengendalian
RATA-RATA SCORE
4.86
Keterangan:
1 = Buruk
4 = Baik
2 = Kurang
5 = Sangat Baik
3 = Cukup Baik
79
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
IV.4. Usulan Perbaikan Sistem Konversi Produk di LPDI
Dari hasil analisa yang telah penulis lakukan secara garis besar tiga proses bisnis yang
terjadi dalam siklus konverssi produk di LPDI sudah cukup baik akan tetapi penulis
menemukan kelamahan dalam tahap proses bisnis perencanaan produksi dan proses
operasi. Untuk itu penulis mengajukan usulan perbaikan dari kelemahan proses bisnis
untuk kedua proses tersebut, sedangkan untuk sitem akuntansi untuk biaya produksi proses
bisnisnya menurut penulis sudah cukup baik dan kelemahannya telah penulis sebutkan
solusinya pada bagian pembahasan di awal.
1. Untuk proses perencanaan produksi:
Penerimaan order dari pelanggan melalui tim marketing terlebih dahulu, hal ini
menyebabkan kemungkinan terjadinya manipulasi dari pihak marketing terhadap
jumlah order produksi karena tim marketing bertanggung jawab untuk melakukan
kontrak dengan pelanggan dan juga bertanggung jawab dalam hal tanggal pengiriman
barang. Untuk memperbaiki proses bisnis tersebut maka seharusnya tanggal
pengiriman barang ditetapkan oleh pihak perencanaan produksi tanpa diserahkan
tanggungjawabnya kebagian marketing untuk dinegosiasi dengan pelanggan sehingga
proses bisnis perencanaan produksi menjadi seperti pada gambar IV-8 dan IV-9.
2. Untuk proses operasi produksi:
Pergerakan barang ke work center terakhir/tempat inspeksi barang jadi tidak disertai
dengan moveticket. Hal ini menyebabkan terjadinya kesulitan penelusuran jika terjadi
permasalahan pada titik tersebut karena tidak ada dokumen sebagai bukti. Untuk
memperbaiki proses bisnis tersebut pergerakan barang ke work center terakhir/tempat
inspeksi barang jadi, harus disertai dengan moveticket sehingga ada dokumen yang
dapat digunakan sebagai barang bukti. Untuk masalah tersebut penulis mengusulkan
proses bisnis pada proses operasi menjadi seperti gambar IV-10 dan IV-11.
80
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Marketing
Data
pelanggan
Sales order
Design dan
pengembangan
Sales order
Surat rencana
pengembangan
1.0
Mendesain produk untuk
memenuhi kebutuhan
pelanggan
Perencanaan proyek
Sales order
Perencanaan
produksi
BOM, Gambar, Operation List
r pr
o du
Data order
produksi
Order produksi
ksi
2.0
Menyiapkan
order produksi
Kebutuhan produksi
dwa
R ev
eria
Mat
l req
arkan
a
gg
Order terjadwal
rial d
ikelu
Ta
n
si
uk
3.0
Membuat jadwal
untuk order
produksi
l
od
Persediaan
bahan baku
duksi
Order produksi
lP
r
Order jadwal pro
Data keperluan
produksi dan
penjadwalan
isi ja
Ord
e
Mate
Penyimpanan
Data work
center
Jadwal dan Order produksi
Ba
ha
nb
aku
d ik
e lu
ark
an
4.0
Mengirim
order untuk
produksi
Persetujuan mesin dan
tenaga kerja
Order produksi, penggunaan
tenaga kerja, kartu
pengeluaran material
Produksi work
center
Gambar IV-8 Usulan data-flow diagram level 0 untuk proses perencanaan produk CRT LPDI
81
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
uire
men
ts
Dilakukan oleh bagian perencanaan
Perencanaan
produksi
Dari tim marketing
Order produksi
Sales order
Menentukan
kebutuhan
produksi
Memasukan data
Keperluan
produksi
Update file
Memasukkan data
BOM
File-file operasi
File persediaan
bahan baku
File order produksi
Menyiapkan
produksi dan
kebutuhan
material
File jadwal
produksi
File work center
Order produksi
Perencanaan
pengiriman
Jadwal produksi
Laporan
kebutuhan
material
ke PPIC
Ke bagian
persediaan
Kartu pengeluaran
material
Order penjualan
penggunaan
tenaga kerja
ke pelanggan
ke operasi
produksi
Gambar IV-9 usulan flowchart perencanaan produksi CRT LPDI
82
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Production
planning
Work center data
Production order
Operation list
WIP cost
1.0
Start production
WIP data
Raw material issued
WIP cost
Finished goods dan
moveticket
warehouse
BOM
Finish goods dat
Standard quality
2.0
Check finished
good inventory
Finished goods cost
Finish good
Quality control
qualitty report
warehouse
Gambar IV-10 usulan data-flow diagram level 0 dari proses konversi produk CRT LPDI
83
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Dilakukan oleh tim QA
Inspector quality
Move ticket
Data finish
goods
Memasukkan hasil
inspeksi
Update file
File order produksi
File barang jadi
Update file dan
mencetak laporan
status OK/NG
File production
history
Laporan order
produksi lengkap
Journal voucher
Ke perencanaan
produksi
Ke bagian
akuntansi
Gambar IV-11 usulan flowchart proses produksi CRT LPDI
84
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PADA SIKLUS PRODUKSI PT.LG.PHILIPS DISPLAYS INDONESIA
Pada bab ini penulis akan mengawali analisis dengan melakukan peninjauan terhadap
proses bisnis yang terjadi dalam siklus konversi produk di LPDI. Dengan analisis tersebut
maka penulis dapat mengidentifikasi efektivitas dari setiap tahapan proses bisnis yang
terjadi dalam siklus konversi produk dan penulis juga dapat mengidentifikasi kelemahan
yang terjadi di dalam sistem tersebut.
Setelah melakukan analisa terhadap efektivitas dari setiap tahapan proses bisnis
yang ada dalam sistem konversi produk di LPDI, maka penulis melanjutkan dengan analisa
terhadap pengendalian internal yang meliputi lingkungan pengendalian, penilaian resiko,
aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta monitoring. Pada analisis ini
penulis menekankan pada aktivitas pengendalian internal yang meliputi pengendalian
umum dan pengendalian khusus untuk siklus konversi produk, sesuai dengan topik skripsi
ini yaitu mengenai analisis pengendalian internal sistem informasi akuntansi pada siklus
konversi produk.
IV.1 Proses Bisnis
Secara garis besar siklus konversi produk pada LPDI meliputi tiga tahap proses yang
meliputi: perencanaan produksi, operasi produksi, dan sistem akuntansi untuk biaya
produksi. Berikut ini penulis akan memaparkan proses bisnis untuk masing-masing
tahapan tersebut.
46
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
IV.1.1Perencanaan Produksi
Proses yang terlibat dalam perencanaan produksi di LPDI berdasarkan pada order dari
pelanggan.
Order dari pelanggan diterima oleh tim marketing
Tim marketing mengirimkan order tersebut kebagian perencanaan produksi.
Tim perencanaan produksi menetapkan spesifikasi produk yang diminta pelanggan,
jika ada permintaan khusus dari pelanggan maka tim perencanaan produksi
mengirimkan data tersebut kepada tim desain dan tim desain akan menindaklanjuti
proyek tersebut lalu mengeluarkan dokumen rencana pengembangan.
Selanjutnya tim perencanaan produksi menyiapkan order produksi berdasarkan
data-data order produksi, operation list, BOM, dan gambar.
Selanjutnya tim perencanaan porduksi membuat jadwal produksi dan menyiapkan
material.
Setelah disetujui penggunaan mesin dan tenaga kerja yang akan digunakan, maka
tim perencanaan produksi mengeluarkan order untuk produksi.
Selanjutnya sistem perencanaan produksi melakukan langkah-langkah sebagai
berikkut:
1. Mencetak prenumbered order produksi yang dibutuhkan untuk memenuhi
permintaan
2. Menambahkan order produksi baru pada file order produksi
3. Mengeluarkan material issue document untuk menyertai order produksi.
4. Mencetak jadwal yang telah direvisi untuk digunakan oleh perencana produksi.
5. Menyatakan material requirement yang dibutuhkan untuk memenuhi order dan
mengisi kembali inventory dan laporan material requirement.
Tahapan proses perencanaan produksi disajikan dalam gambar IV-1 dan IV-2.
47
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Marketing
Data
pelanggan
Sales order
Design dan
pengembangan
Sales order
Surat rencana
pengembangan
1.0
Mendesain produk untuk
memenuhi kebutuhan
pelanggan
Perencanaan proyek
Sales order
Perencanaan
produksi
BOM, Gambar, Operation List
r pr
o du
Data order
produksi
Order produksi
ksi
2.0
Menyiapkan
order produksi
Kebutuhan produksi
dwa
R ev
eria
Mat
arkan
a
gg
Order terjadwal
rial d
ikelu
Ta
n
si
uk
3.0
Membuat jadwal
untuk order
produksi
l
od
Persediaan
bahan baku
duksi
Order produksi
lP
r
Order jadwal pro
Data keperluan
produksi dan
penjadwalan
isi ja
Ord
e
Mate
Penyimpanan
Data work
center
Jadwal dan Order produksi
Ba
ha
nb
aku
d ik
e lu
ark
an
4.0
Mengirim
order untuk
produksi
Persetujuan mesin dan
tenaga kerja
Order produksi, penggunaan
tenaga kerja, kartu
pengeluaran material
Produksi work
center
Gambar IV-1 Data-flow diagram level 0 dari proses perencanaan produksi CRT LPDI
48
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
l req
uire
men
ts
Dilakukan oleh bagian perencanaan
Perencanaan
produksi
Dari tim marketing
Order produksi
Sales order
Menentukan
kebutuhan
produksi
Memasukan data
Keperluan
produksi
Update file
Memasukkan data
BOM
File-file operasi
File persediaan
bahan baku
File order produksi
Menyiapkan
produksi dan
kebutuhan
material
File jadwal
produksi
File work center
Order produksi
Perencanaan
pengiriman
Jadwal produksi
Laporan
kebutuhan
material
ke PPIC
Ke bagian
persediaan
Kartu pengeluaran
material
Order penjualan
penggunaan
tenaga kerja
ke marketing
ke operasi
produksi
Gambar IV-2 Flowchart perencanaan produksi CRT LPDI
49
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Analisa kelemahan perencanaan produksi:
Penerimaan order dari pelanggan melalui tim marketing, tim marketing bertanggung jawab
untuk melakukan kontrak dengan pelanggan dan juga bertanggung jawab dalam hal
tanggal pengiriman barang, hal ini menyebabkan kemungkinan terjadinya manipulasi dari
pihak marketing terhadap jumlah order produksi karena tim marketing dapat mengubah
data order penjualan dan bekerja sama dengan bagian akuntansi dalam pencatatannya.
Solusi:
Seharusnya tanggal pengiriman barang ditetapkan oleh pihak perencanaan produksi tanpa
diserahkan tanggungjawabnya kebagian marketing untuk dinegosiasi dengan pelanggan.
IV.1.2. Operasi Produksi
Operasi produksi di LPDI diatur dalam prosedur sebagai berikut:
1. Manajemen Proses
Dalam proses produksi hal-hal yang dilakukan oleh bagian produksi adalah sebagai
berikut:
1. Kepala Tim Produksi bertanggungjawab pengendalian gambar proses, seperti
penyusunan, distribusi, revisi dan pemeliharaan untuk produksi yang lebih lancar
dan normal.
2. Kepala Tim Produksi harus memantau dan mengontrol unsur-unsur yang
mempengaruhi pada mutu produk berdasarkan Prosedur Bagan Proses Kontrol
Produksi
3. Kepala Tim Produksi berkewajiban menangani produk dan proses yang bermasalah
berdasarkan Prosedur Pengaturan untuk Produk yang Tidak Sesuai.
50
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
2. Manajemen Ekuipmen/Peralatan Proses
Ekuipmen proses harus diperiksa dan dikontrol berdasarkan Prosedur Pemantauan Fasilitas
di CRT
3. Analisa Proses
Data defect atau masalah harus didokumentasi, dikontrol dan digunakan sebagai data atau
bahan perbaikan mutu. Data mutu yang dihasilkan di dalam proses harus dikontrol
berdasarkan Prosedur Kontrol Catatan Mutu dan Lingkungan.
4. Inspeksi dan Pengetesan
Inspeksi dan Pengetesan bertujuan untuk menverifikasi kesesuaian material dan produk
dengan prosedur (standar) inspeksi dan pengetesan dalam tahap inspeksi dan pengetesan.
A. Inspeksi Masuk
1. Material yang masuk dari vendor harus disampling dan diinspeksi berdasarkan
prosedur pengelolaan inspeksi 1 kali sampling.
2. Material yang telah diinspeksi disimpan gudang dan dikontrol setelah diklasifikasi
dengan cara menempel label atau stempel.
3. Hasil (OK/NG) inspeksi masuk harus dicatat dan dikontrol agar hasil dapat
diketahui. Hasil tersebut harus distribusikan pada bagian berkaitan.
4. Bila material NG harus digunakan dengan alasan urgent, hal tersebut harus
dikontrol berdasarkan prosedur penanganan material yang sesuai dan yang tidak
sesuai.
5. Barang masuk tanpa inspeksi dikendalikan berdasarkan prosedur untuk material
status no-check.
B. Inspeksi dan Pengetesan dalam Proses
Inspeksi dan pengetesan dalam proses dikerjakan berdasarkan prosedur inspeksi &
pengendalian proses kerja CRT.
51
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
C. Inspeksi Akhir dan Inspeksi Lot
1. Inspeksi akhir dalam proses dikerjakan berdasarkan Prosedur Pekerjaan Inspeksi
Outgoing.
2. Produk harus disampling dan diinspeksi berdasarkan Prosedur Pengaturan
Pengeluaran LOT.
3. Hasil inspeksi dan pengetesan harus dicatat pada check sheet inspeksi lot harian.
4. Lot yang lolos inspeksi harus diklasifikasi dan dikontrol.
5. Lot yang dinyatakan sebagai NG harus diklasifikasi, dipisahkan dan dikontrol
berdasarkan Prosedur Pengaturan Produk yang Tidak Sesuai.
D. Records
Hasil inspeksi dan pengecekan (OK/NG) yang sesuai dengan prosedur harus diketahui
oleh data hasil inspeksi atau pengecekan tersebut secara jelas.
5. Identifikasi dan Mampu Telusur
Identifikasi dan mampu telusur bertujuan bahwa pengontrolan material dan produk di
pabrik CRT dengan cara mengidentifikasi dan memeriksa material atau produk tersebut.
1. Informasi atau status material, seperti nama perusahaan, nama barang, jumlah,
tanggal, harus dicatat dan dikontrol dalam satuan pembungkusan.
2. Input dan output ( keluar-masuk) gudang material harus dicatat dan dikontrol oleh
kepala Tim Manajemen.
3. Pengiriman material ke proses produksi harus dikontrol dengan buku manajemen
atau bill material dalam spek nomor material atau nama barang, jumlah dll.
4. Barang yang dinyatakan NG di proses harus diklasifikasi dan dipisahkan dengan
cara penempelan tag NG .
52
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
5. Nomor serial ditempel pada proses terakhir produksi dan dikontrol oleh tim
produksi.
6. Data hasil inspeksi Lot harus menyebut nomor serial yang dikontrol oleh kepala
Tim QA.
7. Manajemen produk di dalam gudang dan data pengiriman harus dikerjakan
berdasarkan Prosedur Penggudangan dan Pengiriman serta Prosedur Pekerjaan
Pengemasan CRT.
6. Alur Proses Produksi
Operasi produksi dimulai dengan pengiriman order kepada work center pertama untuk
memulai operasi produksi. Sejak proses produksi mulai mengubah material menjadi
produk melalui operasi, dua sumber masukan terjadi.
Bahan baku dikeluarkan oleh penjaga penyimpanan yang mencari item yang
terdaftar dalam material issue document dan hasil scan dari bar codes item.
Lalu material dikirim ke area produksi dimana work center pertama berada.
Sumber inflow kedua terjadi ketika karyawan melakukan penandaan operasi pada
material. Setiap karyawan mencatat waktu yang dihabiskan dalam sebuah order
dengan interaksi langsung dengan sistem. karyawan memasukkan kartu identitas
dalam terminal pengumpulan data. Berdasarkan masukan tersebut, sistem software
produksi memperbaharui material inventory file untuk mencatat pengeluaran dan
mengurangi jumlah yang disimpan, memperbaharui file order produksi untuk
merefleksikan kerja yang dilakukan untuk mencapai operasi, memperbaharui
machine loading file untuk menunjukkan bahwa mesin siap untuk jadwal operasi
berikutnya, dan membuka catatan work-in-process dan mencatatan material serta
tenaga kerja langsung, menggunakan file standard cost.
53
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Pada setiap akhir hari, sistem mencetak dua output; (1) sebuah voucer jurnal yang
menunjukkan biaya yang terjadi hari itu untuk diposting ke buku besar, dan (2)
sebuah laporan aktivitas order yang menunjukkan status saat ini untuk seluruh
order produksi.
Jika pekerjaan telah selesai, barang yang telah dikonversi diinspeksi.
Petugas inspeksi memasukkan hasil melalui terminal, dan laporan inspeksi
dikeluarkan.
Order-order tersebut yang telah melewati inspeksi dikirim ke gudang.
Selanjutnya order produksi ditutup dan ditransfer ke file history.
Terakhir biaya-biaya diposting ke work-in-process inventory file. Kemudian biaya
work-in-process yang berkaitan dengan order dijumlah dan ditransfer kepada file
barang jadi.
Sebuah voucer jurnal disiapkan pada setiap akhir hari untuk menunjukkan total
biaya dari seluruh order produksi selesai dan diberikan kepada bagian general
ledger untuk diposting.
Juga laporan harian dicetak untuk menunjukkan order produksi telah selesai.
Untuk proses operasi produk ini merujuk pada gambar IV-3, IV-4, dan IV-5.
54
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Production
planning
Work center data
Production order
Operation list
WIP cost
1.0
Start production
WIP data
Raw material issued
WIP cost
Finished goods
warehouse
BOM
Finish goods dat
Standard quality
2.0
Check finished
good inventory
Finished goods cost
Finish good
Quality control
qualitty report
warehouse
Gambar IV-3 Data-flow diagram level 0 dari proses konversi produk CRT LPDI
55
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Dilakukan oleh bagian operasi produksi
Dari bagian
perencanaan
produksi
Order produksi
Penggunaan
tenaga kerja
Dokumen
pengeluaran
material
File work
center file
File standard
cost
Input data
Mengupdate file
dan mencetak
laporan
WIP file
File order
produksi
File bahan
baku
Voucher journal
Laporan aktivitas
order produski
Ke bagian
akuntansi
Ke bagian
perencanaan
produksi
Gambar IV-4 Flowchart proses konversi produkCRT LPDI
56
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Dilakukan oleh tim QA
Inspector quality
Data finish goods
Memasukkan hasil
inspeksi
Update file
File order produksi
File barang jadi
Update file dan
mencetak laporan
status OK/NG
File production
history
Laporan order
produksi lengkap
Journal voucher
Ke perencanaan
produksi
Ke bagian
akuntansi
Gambar IV-5 Flowchart proses inspeksi konversi produk CRT LPDI
57
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Analisa kelemahan proses konversi:
Pergerakan barang ke work center terkahir/termpat inspeksi finish goods tidak disertai
dengan moveticket. Hal ini menyebabkan terjadinya kesulitan penelusuran jika terjadi
permasalahan pada titik tersebut karena tidak ada bukti dokumen.
Solusi:
Pergerakan barang ke work center terakhir/tempat inspeksi finish goods harus disertai
dengan moveticket.
II.1.3. Sistem untuk Akuntansi Biaya Produksi
Proses sistem untuk akuntansi biaya produksi terjadi sebagai berikut:
Proses pertama yang dilakukan adalah mengakumulasian biaya-biaya material dan
tenaga kerja langsung. Biaya-biaya ini dicatat dalam catatan work-in-process
inventory berdasarkan standard cost.
Langkah
selanjutnya
adalah
untuk
mengakumulasikan
dan
menerapakan
manufacturing overhead, dengan jumlah dibebankan kepada work-in-process
inventory dengan dasar manufacturing overhead rate.
Selanjutnya adalah menghitung varian dari ketiga komponen biaya. Varian ini
berdasaran perbedaan antara biaya aktual dan standard cost yang dibebankan
kepada work-in-process inventory. Laporan varian biaya dibuat untuk manager
untuk membantu mereka mengontrol biaya.
Setelah order produksi selesai, biaya-biaya ditransfer dari work-in-process
inventory record kepada catatan barang jadi. Biaya-biaya juga diposting pada
inventory control account pada buku besar.
Alur sistem akuntansi untuk biaya produksi disajikan dalam gambar IV-6 dan IV-7.
58
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Data biaya
standar
Work center
Jam mesin dan tenaga kerja
langsung
Biaya unit material dan
tenaga kerja
Biaya standar material dan
tenaga kerja
Stores
Pengeluaran bahan baku
1.0
Mengakumulasikan
biaya langsung order
produksi
Applied MOH
Jam tenaga kerja standar
Pencatatan
persediaan
WIP
2.0
Mengakumulasikan
MOH cost
Biaya material dan tenaga
kerja aktual
Data akun GL
OH actual
Data akun GL
MOH rate applied
Biaya material dan tenaga
kerja actual vs. standar
Data biaya
standar
Biaya actual vs. standard OH
Data order
produksi
Varian material, tenaga kerja,
dan OH
Total biaya yang digunakan
3.0
Jam standar per operasi
Menghitung dan
melaporkan cost
variance
Laporan varian
Total biaya yang digunakan
varian
Manajer
Melengkapi laporan order
produksi
4.0
Mengirim order
produksi lengkap
Total biaya yang digunakan
Catatan
barang jadi
Gambar IV-6 Data-flow diagram level 0 dari system akuntansi biaya CRT LPDI
59
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Sistem untuk akuntansi biaya produksi
Marketing
Inventory Control
Production
Cost accounting
Order
produksi
Sales order
copy
Sales order
copy
Pencatatan
laporan
Laporan
reorder
Mencatat
biaya
Menjadwal
produksi
Mengel
uarkan
material
Kebutuhan
material
Cost file
Kebutuh
an
material
Order
produksi
Material
requisiti
on
Prepare
material
requisition
Menc
atat
biaya
Catatan biaya
Manufaktur goods
Meny
iapka
n job
ticket
Order
produksi
lengkap
Job
ticket
Menghitung
cost
variance
Menyiapkan
order
produksi
lengkap
Cost file
Melengkapi
order
produksi
Voucher
journal
To general
accounting
Gambar IV-7 Flowchart sistem akuntansi untuk biaya produksi CRT LPDI
60
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Analisa kelemahan sistem akuntansi untuk biaya produksi:
1. Di LPDI kontrak pebelian bahan baku dilakukan oleh pihak kantor pusat di Hong
Kong dan bagian pembelian LPDI hanya menerima copy saja. Kelemahannya,
memungkinkan terjadinya kesalahan pada penentuan harga jual (unit price, fright
cost, dll) karena kantor pusat bisa saja salah dalam menentukan salah satu dari
elemen ini yg memungkinkan terjadinya kerugian yg akan diderita anak
perusahaan.
2. Pengadaan mesin harus vendor dari korea dan pengadaan mesin tersebut dilakukan
atas dasar persetujuan kerjasama bisnis, hal ini mengakibatkan biaya perawatan
mesin menjadi lebih mahal karena vendor memiliki bargaining power yang kuat
sehingga biaya perawatan mesin yang relatif tinggi tersebut menyebabkan overhead
cost yang dibebankan menjadi lebih tinggi yang mengakibatkan biaya produksi
lebih tinggi.
Solusi:
1. Sebaiknya dokumen pembelian bahan baku dipegang sepenuhnya oleh bagian
pembelian dimana LPD beroperasi sehingga pengalokasian biaya lebih tepat.
2. Sebaiknya untuk pengadaan mesin dilakukan melalui bidding sehingga untuk
kelanjutannya biaya perawatan dapat ditekan.
61
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
IV.2. Analisis Pengendalian Internal
Dalam melakukan analisa pengendalian internal terdapat lima komponen yang akan
ditinjau yang meliputi: lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian,
informasi dan komunikasi, monitoring.
IV.2.1 Lingkungan Pengendalian
Faktor-faktor dari lingkungan pengendalian meliputi integritas, nilai-nilai etika dan
kompetensi dari pihak-pihak yang terdapat di dalam entitas; filosofi manajemen dan gaya
operasional; prosedur manajemen melakukan penugasan otorisasi dan tanggung jawab; dan
mengatur serta mengembangkan para karyawan; dan perhatian dan arahan yang dilakukan
oleh board of directors.
a. Filosofi Manajemen dan Gaya Operasi
Jika dilihat dari filosofi manajemen
dan gaya operasi maka LPDI telah
melakukan hal-hal standard yang menunjukkan pentingnya pengendalian
internal bagi perusahaan, dimana LPDI memandang kualitas produk adalah hal
yang sangat penting bagi perusahaan untuk mencapai kepuasan pelanggan dan
untuk mencapai kualitas yang tinggi diperlukan pengendalian internal yang baik
oleh perusahaan. Serta filosofi perusahaan yang tersirat dalam kode etik
perusahaan yang mengedepankan pentingnya perlakuan yang adil bagi setiap
orang dan saling menghargai. Semua itu merupakan tindakan manajemen yang
positif.
b. Integritas dan Nilai Etika
Tindakan yang etis dan tidak etis dari setiap manajer dan karyawan dapat
memberikan dampak yang besar bagi pengendalian internal perusahaan.
Integritas dan loyalitas adalah hal utama yang diharapkan dari karyawan. LPDI
62
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
telah memiliki code of conduct yang diwajibkan dilaksanakan oleh seluruh
karyawan untuk menegakkan integritas dan nilai etika perusahaan.
c. Komitmen atas Kompetensi
LPDI memperhatikan kompetensi dan kemampuan dari para karyawannya.
LPDI mengadakan pendidikan dan training kepada para karyawan untuk
meningkatkan kompetensi para karyawan. Komitmen perusahaan atas
kompetensi ditunjukkan dengan adanya prosedur disiplin pendidikan dalam
perusahaan.
d. Dewan Direksi
Dewan direksi bertugas mengawasi jalannya perusahaan dan untuk melakukan
itu perusahaan dibantu oleh tim internal audit. LPDI memiliki Tim Internal
Audit yang bertanggung jawab kepada Dewan Direksi.
e. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dari LPDI bersifat fungsional. Struktur ini menyatukan
semua orang yang terlibat dalam sebuah tim yang jelas. Setiap tim dikepalai
oleh seorang manager. Struktur organisasi yang seperti ini secara jelas
menunjukkan adanya pemisahan tugas yang jelas pula. Dalam staruktur ini
tergambar jelas tanggung jawab dari setiap bagian dan tanggung jawab dari
sub-ordinat ke super-ordinat.
f. Pembagian Otoritas dan Tanggung Jawab
Sesuai dengan fungsi yang tercakup dalam struktur organisasi maka hal tersebut
jelas menunjukkan pembagian otoritas dan tanggung jawab dari masing-masing
bagian dan fungsi yang ada dalam perusahaan secara jelas pula. Struktur
organisasi yang fungsional menunjukkan adanya pembagian otoritas dan
63
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
tanggung jawab yang baik dan LPDI melakukan pembagian otoritas dan
tanggung jawab yang efektif.
g. Kebijakan Sumber Daya Manusia
LPDI memberikan kompensasi, bonus, konseling, perlingdungan, training,
orientasi, motivasi, dan evaluasi kepada para karyawannya untuk meningkatkan
kualitas sumberdaya manusia.
IV.2.2. Penilaian Resiko
Organisasi harus berhati-hati dalam berhubungan dengan resiko. Mereka harus
menentukan tujuan, mengintegrasikan dengan kegiatan penjualan, produksi, pemasaran,
keuangan dan aktivitas lainnya sehingga organisasi dapat menjalankan kinerjanya.
Organisasi juga perlu mengembangkan mekanisme untuk mengidentifikasi, menganalisis
dan mengatur resiko yang berhubungan dengan perubahan yang terjadi karena kondisi
ekonomi, industri, peraturan serta konsidi operasional.
LPDI melihat bahwa industri manufaktur memiliki resiko usaha yang cukup besar,
oleh karena itu LPDI melakukan penilaian dan pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif
dengan metode yang teruji dan dikelola dengan kerangka pengelolaan resiko yang
mencakup keseluruhan lingkup aktivitas usaha, berdasarkan kebutuhan akan keseimbangan
antara fungsi pengawasan yang efektif dan tata cara yang jelas dalam pengelolaan resiko.
IV.2.3 Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar yaitu aktivitas
pengendalian umum dan aktivitas pengendalian aplikasi.
64
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
IV.2.3.1 Aktivitas Pengendalian Umum
1. Pengendalian Organisasi
Pengendalian organisasi adalah aktivitas pengendalian utama yang diimplementasikan
melalui pemisahan tugas dan tanggung jawab secara logis, kemandirian organisasi
menghasilkan pemisahan secara lengkap dari fungsi-fungsi organisasi. Jika dilihat dari
struktur organisasi, serta pemisahan tugas dan tanggung jawab maka LPDI telah
melakukan kegiatan pengendalian organisasi yang telah terstandarisasi dan efektif.
2. Pengendalian Dokumentasi
Pengendalian dokumentasi pada LPDI
diatur dalam prosedur kontrol data dan
dokumen yang telah distandarisasikan untuk mengontrol data dan dokumen yang
digunakan dalam perusahaan.
Dokumentasi standar sistem
LPDI telah melakukan dokumentasi atas sistem yang telah diterapkan sebagai
sebuah standar. Hal ini dilakukan untuk mengukur kinerja, menganalisis serta
mendesain sistem baru jika ditemukan kelemahan pada sistem yang lama.
Dokumentasi Aplikasi Sistem
LPDI telah melakukan dokumentasi aplikasi sistem degan flowchart atas sistem
yang dijalankan saat ini, sebagai alat bantu memahami deskripsi sistem.
Dokumentasi Program
LPDI selalu mendokumentasikan setiap program dan perubahannya, sebagai alat
bantu dalam menganalisis kekuatan dan kelemahan program yang sedang
dijalankan.
Dokumentasi data
LPDI memiliki deskripsi dari elemen data yang disimpan dalam database
perusahaan, termasuk hubungan antar elemen tersebut.
65
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Dokumentasi operasi
LPDI mendokumentasikan setiap instruksi kerja yang diperlukan untuk setiap
aktivitas kerja yang dilakukan.
Dokumentasi Pengguna
LPDI menerapkan sistem yang terkomputerisasi, sehingga perusahaan dapat
menghasilkan dokumentasi aplikasi sistem untuk digunakan pengguna.
3. Pengendalian Akuntabilitas Asset
LPDI memiliki sistem informasi yang baik, pengendalian penilaian assetnya telah
dilakukan dengan baik. LPDI menggunakan buku besar pembantu (data pelanggan),
adanya rekonsiliasi, prosedur pemberitahuan yang menyeluruh serta penilaian kembali
atas asset yang dimilikinya. LPDI juga memiliki Tim Industrial Engineering yang
bertanggung jawab atas pemeliharaan equipment yang merupakan asset yang sangat
penting bagi perusahaan.
4. Pengendalian Praktek Manajemen
LPDI memiliki Tim Manajemen yang bertanggung jawab atas pengendalian praktek
manajemen diperusahaan yang meliputi manajemen manufactory dan manajemen
material untuk memastikan bahwa praktek manajemen perusahaan dijalankan dengan
benar mulai dari manajemen material hingga manajemen manufakturnya.
5. Pengendalian Pengoperasian Pusat Informasi
LPDI memiliki bagian teknologi informasi yang menjadi pusat informasi untuk
prosedur pengoperasian komputer dan pemeliharaan hardware dan software komputer.
6. Pengendalian Otorisasi
Otorisasi untuk setiap proses bisnis yang terjadi di LPDI telah dilakukan dengan
mengikuti standar yang telah dibuat secara baku.
66
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
7. Pengendalian Akses
Setiap pegawai di LPDI memiliki ID khusus, dan untuk yang mengakses kedalam
sistem diberikan User-ID dan password sendiri yang berfungsi sebagai pengendalian
akses.
IV.2.3.2. Aktivitas Pengendalian Aplikasi
1. Pengendalian Masukan
1. LPDI menggunakan dokumen bernomor urut untuk setiap order produksi dan
material requisitioning, dengan setiap dokumen yang disiapkan di setujui dan
diotorisasi oleh bagian yang berwenang.
2. Data dalam order produksi dan dokumen lain yang berhubungan dengan
produksi disahkan oleh bagian yang berwenang.
3. Petugas inspektur dari Tim QA memdeteksi kesalahan yang terjadi sepanjang
proses dari mulai input hingga output dalam proses produksi sehingga jika
ditemukan kesalahan maka bagian yang bersangkutan memperbaiki kesalahan
yang terdeteksi dalam memasukkan data yang terjadi dan sebelum data
diposting ke inventory dan catatan order produksi.
4. Bagian gudang mengeluarkan material kedalam produksi berdasarkan jumlah
yang ditunjukkan dalam order produksi.
2. Pengendalian Proses
Untuk melakukan pengendalian ini, perusahaan telah melakukan beberapa hal seperti :
1. Mengeluarkan order produksi dan material issue slip dengan dasar otorisasi
yang sah.
2. Memverifikasi semua perhitungan dalam order produksi dan catatan work-inprocess inventory.
67
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
3. Memverifikasi bahwa semua material dikeluarkan dalam produksi dan semua
order produksi bergerak dari satu work center ke work center berikutnya, dan
bahwa semua order yang telah selesai bergerak dari work center terakhir dan
titik inspeksi finish goods ke gudang.
4. Mengeluarkan special excess material issue slip ketika menambahkan material
dibutuhkan untuk order produksi.
5. Mengharuskan labor-time record disetujui oleh pengawas dalam work center.
6. Merokonsiliasi jumlah order produksi yang diproduksi dengan jumlah barang
jadi.
7. Memperbaiki kesalahan yang dibuat selama tahap pemrosesan, dengan merevisi
kesalahan posting ke akun dan memasukkan data yang tepat. Bukti audit yang
berhubungan dengan koreksi harus menunjukkan kesalahan, pembalikan, dan
koreksi.
3. Pengendalian Keluaran
Untuk melakukan pengendalian ini, perusahaan telah melakukan beberapa hal seperti :
1. Membuat kebijakan cutoff produksi yang jelas, sehingga work-in-process
inventory secara tepat dinilai pada akhir periode akuntansi.
2. Membuat budgetary control dalam produksi dengan bantuan standard cost,
dan secara periodik ditinjau kembali biaya produksi aktualnya.
3. File kopi dari semua dokumen yang berkaitan dengan pengeluaran material
dan order produksi bernomor. Nomor urut dalam setiap file diperiksa secara
periodik untuk melihat apakah ada gap.
4. Mencetak daftar transaksi dan ringkasan akun dengan dasar periodik dengan
tujuan untuk menyediakan bukti audit. Juga menyiapkan berbagai keluaran
yang membantu pengendalian.
68
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
IV.2.4. Informasi dan Komunikasi
Informasi
yang
penting
bagi
organisasi
harus
diidentifikasi,
didapatkan
dan
dikomunikasikan dalam sebuah bentuk baku serta mempertimbangkan kerangka waktu
sehingga orang-orang dapat mengerjakan tanggung jawabnya. Sistem informasi akan
menghasilkan laporan-laporan yang berisikan kegiatan operasional, keuangan dan
informasi yang berkaitan dengan kepatuhan sehingga memungkinkan perusahaan dapat
menjalankan dan mengawasi usaha mereka. Tidak hanya informasi mengenai data yang
dihasilkan secara internal, tetapi juga informasi mengenai pihak eksternal, kegiatankegiatan serta kondisi yang penting untuk diinformasikan. Seluruh pihak dalam organisasi
harus mengerti mengenai peran mereka dalam sistem pengendalian internal agar
komunikasi dapat berjalan efektif.
Seluruh kebijakan mengenai pengelolaan resiko, penerapan dan pengendalian
internal harus dijabarkan dan dikomunikasikan dengan jelas kepada seluruh jajaran
organisasi. Hal ini dilaksankan dengan adanya dokumen tertulis, pelatihan, dan adanya
komunikasi informal. Selain itu terdapat pula saluran komunikasi khusus yang mencakup
seluruh jajaran organisasi untuk saling berbagi informasi dan berkomunikasi.
LPDI memiliki sistem informasi yang sangat baik yang ditunjukkan dengan adanya
penggunaan sistem komputer yang terintegrasi dalam perusahaan serta penggunaan
jaringan dalam perusahaan yang memudahkan setiap bagian untuk saling berinteraksi
dengan mudah. Selain itu dokumen-dokumen yang terlibat dalam setiap kegiatan
operasional juga dipelihara dengan sangat baik. Dokumen merupakan sumber informasi
dalam kegiatan perusahaan. Kualitas dari informasi yaitu relevansi juga sangat
diperhatikan. Suatu dokumen yang dibuat oleh suatu departemen diinformasikan ke
departemen lain yang terkait sehingga dokumen tersebut dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan.
69
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
IV. 2.5. Monitoring
Keseluruhan proses harus dimonitor dan dimodifikasi sesuai yang diperlukan. Dengan cara
ini, sistem dapat bereaksi secara dinamis, berkembang seperti yang diinginkan oleh
kondisi. Jangkauan dan frekuensi dari evaluasi akan bergantung pada penilaian resiko dan
efektivitas dari prosedur pengawasan yang terus menerus.
Pengawasan atau monitoring merupakan aktivitas pengendalian yang melibatkan
proses yang berkelanjutan dalam menilai kualitas dari pengendalian internal setiap saat dan
mengambil tindakan korektif ketika diperlukan. Melalui Committee yang berisi semua
dewan direksi dan melalui Quality Analyst Director, pengawasan selalu dilakukan.
Monitoring pada dasarnya berfungsi untuk mengawasi apakah bagian operasional
perusahaan telah berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan, dan untuk mengetahui
tingkat pengendalian internal telah berjalan secara efektif atau belum.
70
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
IV.3. Perbandingan Pengendalian Internal Teori dan Praktek
Tabel IV-1 Perbandingan Menurut Teori Wilkinson dan Praktek di LPDI
No.
Kejadian
Pengendalian
Internal Pengendalian Internal di Score
Menurut Teori
A.
LPDI
Pengendalian
Umum
1.
Pengendalian
memisahkan
operasi Operasi
produksi, 5
Organisasi
produksi dari penyimpanan penyimpanan bahan baku,
bahan baku, penggudangan, penggudangan, dan fungsi
dan fungsi akuntansi.
akuntansi
komputer operator dan user komputer
dipisahkan.
2.
terpisah.
operator
dan
user terpisah.
Pengendalian
menjaga kelengkapan data, LPDI memiliki prosedure 5
dokumentasi
data
base,
kontrol,
dan pengendalian
data
dan
laporan yang berhubungan dokumen
dengan siklus produksi
3.
Pengendalian
merekonsiliasi
akuntabilitas
dengan
aset
dan
inventory LPDI memiliki tim MQA 5
perhitungan
control
fisik dan PQA yang bertugas
account, untuk
mengawasi
merekonsiliasi penggunaan inventory dari mulai raw
aktual material dan tenaga material
kerja
dengan
merekonsiliasi
produksi
dengan
standar, sampai
dari
menjadi
gudang
finish
order good
barang
jadi.
71
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
No.
Kejadian
Pengendalian
Menurut Teori
Internal Pengendalian Internal di Score
LPDI
Pengendalian
Umum
4.
Pengendalian
melatih karyawan produksi LPDI
praktek
dengan penuh, mengubah training kepada karyawan,
manajemen
prosedur, melakukan audit merevisi
secara periodik, mengawasi memiliki
memberikan 5
prosedure,
tim
internal
operasi produksi, membuat audit, memiliki inspektur
laporan kontrol dan analisa produksi, dan membuat
untuk manager
5.
laporan untuk analisa
Pengendalian
mengotorisasi
semua Semua
otorisasi
kejadian penting, termasuk diotorisasi
kejadian 5
mulai
dari
permulaan order produksi, order
produksi,
mengeluarkan material, dan pengeluaran
material,
mentaransfer barang-barang hingga penggudangan dan
yang lengkap ke gudang dan pengiriman.
pengapalan.
72
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
No.
Kejadian
Pengendalian
Internal Pengendalian Internal di Score
Menurut Teori
6.
Pengendalian
memberikan
akses
kepada
LPDI
password LPDI
karyawan
menggunakan 5
yang password
mengakses file; membatasi melindungi
fungsi
terminal
untuk
akses
data,
untuk mencatat semua transaksi,
transaksi-transaksi tertentu; membuat backup data, dan
mencatat semua transaksi melakuakan
logistik,
memindahakan perlingdungan yang ketat
semua file produksi secara terhadap akses fisik.
berkala
dalam
backup,
melindungi area produksi
dan gudang secara fisik.
73
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
No.
Kejadian
Pengendalian
Internal Pengendalian Internal di Score
Menurut Teori
LPDI
Pengendalian
Aplikasi
7.
Input control
Menyiapkan
dokumen Dokumen order produksi, 4
bernomor urut dan desain material
yang
baik
requisitioning
yang diberi nomor urut. Semua
berhubungan dengan order dokumen
produksi,
disetujui
dan
material diotorisasi.
dan Perusahaan
requisitioning,
pergerakan
melalui
center,
dengan
masing
dokumen
tidak
work menggunakan moveticket
masingyang
disiapkan di setujui dan
diotorisasi.
8.
Mensyahkan
order
data
produksi
dokumen
berhubungan
lain
dalam Data
disyahkan
dan 5
dan ditinjau oleh bagian yang
yang terkait
dengan
produksi.
74
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
No.
Kejadian
Pengendalian
Internal Pengendalian Internal di Score
Menurut Teori
9.
LPDI
Memperbaiki
yang
kesalahan LPDI
terdeteksi
memasukkan
memiliki
Tim 5
dalam Quality Assurance untuk
data
dan menginspeksi
semua
sebelum data diposting ke proses mulai dari raw
inventory dan catatan order material
produksi.
hingga barang
jadi sehingga jika ada
mengeluarkan
material kesalahan yang terdeteksi
kedalam
produksi langsung dapat ditangani
berdasarkan jumlah yang
ditunjukkan
dalam
order
produksi.
10.
Processing
Mengeluarkan
order Order
Control
produksi,
issue material
issue
slip
ticket diotorisasi
dengan
sah.
slip,
material
dan
move
produksi
dengan dasar otorisasi yang Perusahaan
Memverifikasi
perhitungan
tidak
menggunakan moveticket.
sah.
11.
dan 4
dalam
semua Semua perhitungan order 5
order produksi
dan
catatan
produksi dan catatan work- work-in-process inventory
in-process inventory.
diverifikasi.
75
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
No.
Kejadian
Pengendalian
Internal Pengendalian Internal di Score
Menurut Teori
12.
Memverifikasi
LPDI
bahwa Semua
material
yang 5
semua material dikeluarkan dikeluarkan dalam produksi
dalam produksi dan semua dan semua order produksi
order
produksi
adalah diverifikasi
pergerakannya
bergerak dari satu work dari satu work center ke
center
ke
work
center work center berikutnya, dan
dan
bahwa semua
berikutnya,
order
bergerak
semua order yang telah sampai ke gudang.
selesai bergerak dari work
center terakhir atau titik
inspeksi ke gudang.
13.
Memonitor semua transaksi LPDI memiliki prosedure 5
yang terbuka, seperti order kontrol data dan dokumen
produksi yang telah ditolak
dan perlu perbaikan. Juga
menginvestigasi
transaksi
semua
dimana
ada
dokumen yang hilang.
14.
Mengeluarkan
special Mengeluarkan
special 5
excess material issue slip excess material issue slip
ketika
menambahkan ketika
menambahkan
material dibutuhkan untuk material dibutuhkan untuk
order produksi
order produksi
76
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
No.
Kejadian
Pengendalian
Internal Pengendalian Internal di Score
Menurut Teori
15.
Mengharuskan
LPDI
labor-time Labor-time record harus 5
disetujui
record
pengawas
oleh disetujui oleh pengawas
dalam
work dalam work center.
center.
16.
Merokonsiliasi jumlah order Merokonsiliasi
jumlah 5
produksi yang diproduksi order
dengan
dengan jumlah barang jadi.
17.
Memperbaiki
produksi
jumlah barang jadi.
kesalahan Memperbaiki
kesalahan 4
yang dibuat selama tahap yang dibuat selama tahap
pemrosesasan,
biasanya pemrosesasan,
dengan merevisi kesalahan merevisi
posting
ke
akun
dan posting
dengan
kesalahan
ke
akun
dan
memasukkan
data
yang memasukkan data yang
tepat.
audit
yang tepat.
Bukti
berhubungan
dengan
koreksi harus menunjukkan
kesalahan, pembalikan, dan
koreksi.
77
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
No.
Kejadian
Pengendalian
Menurut Teori
18.
Internal Pengendalian Internal di Score
LPDI
Output
Membuat kebijakan cutoff Perusahaan
Control
produksi
sehingga
inventory
yang
membuat 5
jelas, kebijakan cutoff produksi
work-in-process yang jelas, sehingga worksecara
tepat in-process
inventory
dinilai pada akhir periode secara tepat dinilai pada
akuntansi.
19.
periode yang tepat.
Membuat budgetary control LPDI
menggunakan 5
dalam produksi, terutama standar
cost
dengan bantuan standard membantu
cost, dan secara periodik control
ditinjau
kembali
produksi aktualnya.
untuk
pembuatan
budget,
dan
biaya meninjau biaya produksi
aktualnya.
78
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
No.
Kejadian
Pengendalian
Internal Pengendalian Internal di Score
Menurut Teori
20.
File
kopi
dokumen
LPDI
dari
yang
dengan
semua Kopi dari semua dokumen 5
berkaitan yang
berkaitan
dengan
pengeluaran pengeluaran material dan
material dan order produksi order produksi bernomor
bernomor.
dalam
Nomor
setiap
file
urut urut. Nomor urut dalam
harus setiap file diperiksa setiap
diperiksa secara periodik hari untuk melihat apakah
untuk melihat apakah ada ada gap.
gap.
21.
Mencetak daftar transaksi Membuat daftar transaksi 5
dan ringkasan akun dengan dan
dasar
periodik
dengan dengan
ringkasan
akun
tujuan
untuk
tujuan untuk menyediakan menyediakan bukti audit.
bukti
audit.
menyiapkan
Juga
berbagai
keluaran yang membantu
pengendalian
RATA-RATA SCORE
4.86
Keterangan:
1 = Buruk
4 = Baik
2 = Kurang
5 = Sangat Baik
3 = Cukup Baik
79
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
IV.4. Usulan Perbaikan Sistem Konversi Produk di LPDI
Dari hasil analisa yang telah penulis lakukan secara garis besar tiga proses bisnis yang
terjadi dalam siklus konverssi produk di LPDI sudah cukup baik akan tetapi penulis
menemukan kelamahan dalam tahap proses bisnis perencanaan produksi dan proses
operasi. Untuk itu penulis mengajukan usulan perbaikan dari kelemahan proses bisnis
untuk kedua proses tersebut, sedangkan untuk sitem akuntansi untuk biaya produksi proses
bisnisnya menurut penulis sudah cukup baik dan kelemahannya telah penulis sebutkan
solusinya pada bagian pembahasan di awal.
1. Untuk proses perencanaan produksi:
Penerimaan order dari pelanggan melalui tim marketing terlebih dahulu, hal ini
menyebabkan kemungkinan terjadinya manipulasi dari pihak marketing terhadap
jumlah order produksi karena tim marketing bertanggung jawab untuk melakukan
kontrak dengan pelanggan dan juga bertanggung jawab dalam hal tanggal pengiriman
barang. Untuk memperbaiki proses bisnis tersebut maka seharusnya tanggal
pengiriman barang ditetapkan oleh pihak perencanaan produksi tanpa diserahkan
tanggungjawabnya kebagian marketing untuk dinegosiasi dengan pelanggan sehingga
proses bisnis perencanaan produksi menjadi seperti pada gambar IV-8 dan IV-9.
2. Untuk proses operasi produksi:
Pergerakan barang ke work center terakhir/tempat inspeksi barang jadi tidak disertai
dengan moveticket. Hal ini menyebabkan terjadinya kesulitan penelusuran jika terjadi
permasalahan pada titik tersebut karena tidak ada dokumen sebagai bukti. Untuk
memperbaiki proses bisnis tersebut pergerakan barang ke work center terakhir/tempat
inspeksi barang jadi, harus disertai dengan moveticket sehingga ada dokumen yang
dapat digunakan sebagai barang bukti. Untuk masalah tersebut penulis mengusulkan
proses bisnis pada proses operasi menjadi seperti gambar IV-10 dan IV-11.
80
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Marketing
Data
pelanggan
Sales order
Design dan
pengembangan
Sales order
Surat rencana
pengembangan
1.0
Mendesain produk untuk
memenuhi kebutuhan
pelanggan
Perencanaan proyek
Sales order
Perencanaan
produksi
BOM, Gambar, Operation List
r pr
o du
Data order
produksi
Order produksi
ksi
2.0
Menyiapkan
order produksi
Kebutuhan produksi
dwa
R ev
eria
Mat
l req
arkan
a
gg
Order terjadwal
rial d
ikelu
Ta
n
si
uk
3.0
Membuat jadwal
untuk order
produksi
l
od
Persediaan
bahan baku
duksi
Order produksi
lP
r
Order jadwal pro
Data keperluan
produksi dan
penjadwalan
isi ja
Ord
e
Mate
Penyimpanan
Data work
center
Jadwal dan Order produksi
Ba
ha
nb
aku
d ik
e lu
ark
an
4.0
Mengirim
order untuk
produksi
Persetujuan mesin dan
tenaga kerja
Order produksi, penggunaan
tenaga kerja, kartu
pengeluaran material
Produksi work
center
Gambar IV-8 Usulan data-flow diagram level 0 untuk proses perencanaan produk CRT LPDI
81
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
uire
men
ts
Dilakukan oleh bagian perencanaan
Perencanaan
produksi
Dari tim marketing
Order produksi
Sales order
Menentukan
kebutuhan
produksi
Memasukan data
Keperluan
produksi
Update file
Memasukkan data
BOM
File-file operasi
File persediaan
bahan baku
File order produksi
Menyiapkan
produksi dan
kebutuhan
material
File jadwal
produksi
File work center
Order produksi
Perencanaan
pengiriman
Jadwal produksi
Laporan
kebutuhan
material
ke PPIC
Ke bagian
persediaan
Kartu pengeluaran
material
Order penjualan
penggunaan
tenaga kerja
ke pelanggan
ke operasi
produksi
Gambar IV-9 usulan flowchart perencanaan produksi CRT LPDI
82
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Production
planning
Work center data
Production order
Operation list
WIP cost
1.0
Start production
WIP data
Raw material issued
WIP cost
Finished goods dan
moveticket
warehouse
BOM
Finish goods dat
Standard quality
2.0
Check finished
good inventory
Finished goods cost
Finish good
Quality control
qualitty report
warehouse
Gambar IV-10 usulan data-flow diagram level 0 dari proses konversi produk CRT LPDI
83
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007
Dilakukan oleh tim QA
Inspector quality
Move ticket
Data finish
goods
Memasukkan hasil
inspeksi
Update file
File order produksi
File barang jadi
Update file dan
mencetak laporan
status OK/NG
File production
history
Laporan order
produksi lengkap
Journal voucher
Ke perencanaan
produksi
Ke bagian
akuntansi
Gambar IV-11 usulan flowchart proses produksi CRT LPDI
84
Analisis pengendalian ..., Heri Setianto, FE UI, 2007