MAKALAH SUPERVISI PENDIDIKAN PRODI PENDI

MAKALAH
SUPERVISI PENDIDIKAN
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Administrasi
Pendidikan
Dosen Pengampu : Drs. Nur Munajat

Di susun oleh :

Nama

: Nur Amntillah

NIM

: 15410036

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
1


2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah Yang Maha Esa yang telah
memberikan

rahmat,

kesehatan

dan

karunia-Nya

sehingga

saya

dapat


menyelesaikan tugas pembuatan makalah Filsafat Ilmu ini sehingga makalah
dengan judul “SUPERVISI PENDIDIKAN” bisa sampai ditangan anda semua
dan selesai sesuai waktu yang telah ditentukan.
Penulisan karya tulis ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa
dukungan dan bantuan dari semua pihak. Untuk itu, perkenankan penulis
menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:
1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulisan ini dapat diselesaikan.
2. Bapak Drs. Nur Munajat

selaku dosen mata kuliah Administarsi

Pendidikan jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Agama Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini
yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Semoga melalui hasil makalah ini, memberikan banyak manfaat yang
berharga bagi setiap pembaca. Saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca untuk kemajuan selanjutnya yang lebih

baik dan maksimal. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak dan mohon
maaf bila ada salah kata dalam penyusunan tugas makalah ini.

2

P
enyusu
n

3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...............................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................iii
a. Latar Belakang..............................................................................iii
b. Rumusan Masalah.........................................................................iii
c. Tujuan............................................................................................iv

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................1
a. Pengertian Supervisi Pendidikan........................................................1
b. Tujuan Supervisi Pendidikan............................................................2
c. Fungsi Supervisi......................................................................................5
d. Prinsip-Prinsip Pendidikan Serta Macam-Macam
Supervisi..........................................................................................7

e. Metode Dalam Supervisi Pendidikan..................................................11
f. Tugas dan tanggung jawab Supervisi Pendidikan...................................11
BAB III PENUTUP....................................................................................16
a. Kesimpulan.....................................................................................16
Daftar Pustaka............................................................................................17

4

Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk menigkatkan

sumber daya manusia. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya
mnausia adalah dengan melalui proses pembelajaran.
Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru
merupakan sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terusmenerus pengembangan profesi guru dilaksanakan melalui program pendidikan
pra-jabatan maupun program dalam jabatan. Tidak semua guru yang yang dididk
di lembaga pendididkan terlatih dengan baik dan qulified. Potensi sumber daya
guru tersebut perlu terus bertumbuh dan dikembangkan agar dapat melakukan
fungsinya secara potensial.
Masyarakat khususnya para orang tua siswa secara utuh menyerahkan
pendidikan anaknya kepada guru sebagai tempat untuk mengembangkan
potensinya. Hal ini membuktikan betapa penting peran seorang guru. Salah satu
upaya untuk meningkatkan kinerja guru tataran institusional dan eksperiensial
adalah dengan melalkukan pengawasan/supervisi. Untuk memahami supervisi
pendidikan maka yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah memahami
supervisi itu sendiri. Hal inilah yang akan dipaparkan oleh pemakalah.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian supervisi pendidikan ?
2. Apa saja tujuan dan fungsi supervisi pendidikan ?
3. Bagaimana prinsip-prinsip supervisi pendidikan serta macam-macam dan
jenis supervisi pendidikan?

4. Bagaimana metode dalam supervisi pendidikan ?
5. Bagaiman tugas dan tanggung jawab supervisi pendidikan

5

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian supervisi pendidikan
2. Mengetahui tujuan dan fungsi supervisi pendidikan
3. Mengetahui prinsip-prinsip supervisi pendidikan serta macam-macam dan
jenis supervisi pendidikan
4. Mengetahui apa saja metode dalam supervisi pendidikan
5. Mengetahui tugas dan tanggung jawab supervisi pendidikan

6

Bab II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Supervisi pendidikan
Secara etimologis “supervisi” berasal dari kata “super” dan “vision” yang masingmasing kata itu berarti atas dan penglihatan jadi, secara etimologi supervisi berati
penglihatan dari atas pengertian seperti itu arti kiasan yang menggambarkan suatu posisi

yang melihat kedudukan lebi tinggi dari pada yang dilihat 1. Dalam bahasa inggris
supervision berarti pengawasan dibidang pendidikan. Orang melakukan pengawasan di
sebut dengan supervisi, seorang supervisi mempunyai posisi diatas atau memiliki
kedufukan yang lebih dari orang yang di supervisinya2.
Pengertian supervisi pendidikan dari beberapa ahli :
 Neagly (1980: 20) dikutip oleh Made Pirata, mengemukakan bahwa setiap
layanan-layanan pada guru

yang bertujuan mengahasilkan perbaikan

instruksional, belajar dan kurikulum dikatakan supervisi. Supervisi disisni
diartikan sebagai bantuan dan bimbingan kepada guru-guru dalam bidang
instruksional, belajar dan kurikulum, dalam usahanya mencapai tujuan
sekolah.
 Kimbal Willes (1956: 8) berpendapat bahwa “ supervision is an assitance in
the development of a better teching- learning situation”, yaitu suatu bantuan
dalam pengebangan peningkatan situasi belajar mengajar yang lebih baik.
 N. A. Ametembun (1981: 5) meneruskan bahwa supervisi pendidikan adalah
pembiaan ke


arah perbaikan situasi

pendidikan. Pendidikan yang

dimaksudkan berupa bimbingan atau tuntutan kearah perbaiakan situasi
pendidika pada umumnya, dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada
khususnya.
 Sergiovanni (1971: 223) yang dikutip Made Pidarta

mengemukakan

pernyataan yang berhubungan dengan suprvisi sebagai berikut. (1) supervisi
lebih kepada proses dari pada peranan, (2) Supervisi adalah suatu proses yang
digunakan oleh personalia sekolah yang bertanggung jawab terhadapa
1
Subari. Supervisi pendidikan (dalam rangka perbaikan situasi mengajar ),
(Jakarta: Bumi Aksara, 1994). Hal. 1
2
Jasmani Asf. Dkk, Supervisi pendidikan (Terobosan baru dalam peningkatan
pengawasan sekolah dan guru), (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2013). Hal. 25-26


7

asapek-aspek tujuan sekolah yang bergantung secara langsung kepada
ppersonalia yang lain, untuk menolong mereka menyelesaikan tujuan sekolah
itu3.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa hakikat supervisi
pendidikan dapat diartikan sebagai bimbingan provesional yang dimaksudkan
adalah segala usaha yang memberikan kesempatan bagi guru-guru untuk
berkembang secar profesional, sehinnga mereka dapat lebih maju lagi dalam
melaksanakan tugas pokonya, yaitu memperbaiki dan meningkatakan prosese
belajar murid-murid4 .
Model Hubungan supervisi, proses mengajar belajar dan hasil belajar .
Perilaku
Supervisi/Pembinaa
n profesinal

Perilaku mengajar

Perilaku Belajar


Hasil Belajar

Dari bagan diatas dapat dilihat bahwa pengajaran sangat tergantung pada kemampuan
mengajar guru, maka kegiatan supervisi menaruh perhatian utama pada peningkatan
kemampuan provesional guru, yang pada gilirannya akan meningkatkan mutu proses
belajar mengajar. Dalam analisi terakhir, kualitas supervisi akan direfleksikan pada
peningkatan hasil belajar murid.
B. Tujuan Supervisi
Secara umum supervisi pendidikan bertujuan untuk mengontrol dan menilai
semua

komponen-komponen

yang

terkait

dalam


dunia

pendidikan.

Bafadal

mengungkapakan bahwa tujuan supervisi pendidikan adalah untuk membantu gru
3
4

Alfabeta. Manajemen Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2011). Hal. 312-313
Ibid. Hal. 313

8

mengembangkan kemampuannya, mencapai tujuan pengajaran yang di canangkan untuk
murid-muridnya. Subari (1994) mengungkapkan bahwa tujuan dan tugas pokok
supervisor adalah menolong guru agar mampu melihat persoalan yang dihadapi. Lebih
kanjut diungkapkan bahwa tujuan supervisi adalah mengembangkan situasi belajar
mengajar yang lebih baik melalui pembinaan dan peningkatan profesi mengajar. Soetopo
(2001) bahwa tujuan pengawasan adalah “ (1) agar melaksanakan tugas sesuai dengan
ketentuan, prosedur, perintah yang ditetapkan, (2) agar hasil yang dicapai sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan, (3) agar sarana yanga ada dapat didayagunakan secara
efektif dan evisien dan (4) agar diketahui kelemahan dan kesulitan organisasi kemudian
di cari jalan terbaiknya”5.
Tujuan supervisi pendidikan menurut para Ahli yang berkennan dengan kognitif,
psikomotorikdan juga berkenaan dengan aspek afektifnya :
a. Bafadel
 Pengawasan kualitas, yaitu supervisor bisa memonitor kegiatan
prosese belajar mengajar disekolah. Kegiatan ini bisa dilakukan
dengan kunjungan ke kelas-kelas secara langsung disaat guru
sedang mengajar, berbicara secara pribadi dengan guru ataupun
dengan teman sejawat ataupun dengan sebagian murid-murid.
 Pengembangan profesional, yaitu supervisor bisamembantu guru
membantu

kemampuannya

memahami

pengajaran

dan

menggunakan kemampuannya melalui teknik-teknik tertentu.
Teknik-teknik itu tidak saja bersifat individu tapi juga bersifat
kelompok.
 Memotivasi guru, yaitu supervisor bisa mendorong guru
menggunakan kemampuannya dalam melaksankan tugas-tugas
mengajarnya mendorong guru menggembangkan kemampuannya
sendiri serta mendorong guru agar ia memiliki perhatian yang
sungguh-sungguh terhadap tuhas dan tanggung jawabnya6.
b.

N. A. Ametembun (1981: 28) merumuskan tujuan – tujuan supervisi
pendidikan dengan memperhatikan beberapa faktor yang sifatnya khusus,
adapun tujuannya :

5

Jasmani Asf. Dkk, Supervisi pendidikan (Terobosan baru dalam peningkatan
pengawasan sekolah dan guru), (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2013). Hal. 31- 33
6
Ibid. Hal. 33-34

9

 Membina kepala sekolah dan guru agar lebih memahami tujuan
pendidkika yang sebenarnya dan peranan sekolah untuk
mencapai tujuan itu.
 Memperbesar kesanggupan kepala sekolah dan guru-guru yang
mempersiapakn peserta didiknya menjadi anggota masyarakat
yang efektif.
 Membantu kepala sekolah dan guru mengadakan diagnosa secara
kritis terhadap aktivitas-aktivitasnya dan kesulitan belajarmengajar, serta membantu dalam hal perbaikan.
 Meningkatkan kesadan kepala sekolah dan guru serta para warga
sekolah lainnya terhadap tata kerja yang demokratif ddan
kooperatif, serta memperbesar kesediaan untuk tolong menolong.
 Memperbesar ambisi guru- guru

untuk meningkatkan mutu

layanannya secara maksimal dalam bidang profesinya (keahlian)
meningkatkan ‘achievenment motive’.
 Membantu pimpinan sekolah untuk mempopulerkan sekolah
kepada masyarakat dalam mengembangkan program-program
pendidikan.
 Membantu

kepala

sekolah

dan

guru-guru

untuk

dapat

mengevaluasi aktivitasnya dalam konteks tuuan-tujuan aktivitas
pengembangan peserta didik.
 Menegmbangkan ‘esprit de corps’, guru-guru yaitu adanya rasa
kesatuan dan persatuan (koagulasi) antar guru-guru 7.
Dari uraian diatas adapat diambil kesimpulan mengenai tujuan
supervisi itu di bagi dalam dua macam, yaitu supervisi manajerial dan
supervisi akademik.
 Supervisi manajerial bertujuan memberi bantuan/bimbingan
kepada kepala sekolah dan staf agar lebih meningkat kinerjanya
dalam mengelola sekolah sehingga pada gilirannya dapat
meningkatkan kualitas satuan pendidikannya.
 Supervisi akademik bertujuan dalam membantu dan memberi
kemudahan kepada para guru untuk belajar bagaimana mereka

7

Alfabeta. Manajemen Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2011). Hal. 316

10

untuk meningkatkan mereka guna mewujudkan tujuan belajar
peserta didik8 .
C. Fungsi Supervisi Pendidikan
a. Menurut Sweiringen
 Mengkoordinasi semua usaha sekolah
 Memperlengakapi kepemimpinan sekolah sekolah
 Memperluas pengalaman guru
 Menstimulur usaha-usaha yang kreatif
 Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus menerus
 Menganalisis situasi belajar mengajar
 Memberikan pengetahuna dan keterampilan kepada setiap anggota
staf
 Mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu pendidikan
dalam peningkatan kemampuan mengajar guru9
b. Ametembun (1981) menyatakan seorang supervisor hendaknya melakukan
fungsi-fungsi sebagai berikut :
a) Penelitian
Proses penelitian ilmiah adalah sbb :
 Merumuskan pokok masalah
 Pengumpulan data
 Pengolahan data
 Konklusi hasil penelitian
b) Penilaian
c) Perbaikan
d) Peningkatan10
Fungsi pendidikan yang sangat penting yang harus diketahui oleh para pemimpin
pendidikan termasuk kepala sekolah adalah sebagi berikut :
1. Dalam bidang Kepemimpinan
a) Menyusun rencana dan policy bersama
8

Jasmani Asf. Dkk, Supervisi pendidikan (Terobosan baru dalam peningkatan

pengawasan sekolah dan guru), (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2013). Hal. 34-35
9

Ary H. Gunawan. Admistrasi sekolah administrasi pendidikan mikro, (Jakarta:
Rineka Cipta, 1996). Hal. 199
10
Jasmani Asf. Dkk, op.cit., hal.41-43

11

b) Mengikut sertakan anggota-anggota kelompok (guru, pegawai
dan masyarakat) dalam berbagai kegiatan
c) Memberikan bantuan dan pertolongan kepada anggota kelompok
dalam memecahkan berbagai macam persoalan
d) Membangkitkan dan memupuk semangat kelompok atau
memupuk moral yang tinggi kepada anggota kelompok
e) Mengikut sertakan anggota dalam menetapkan persoalanpersoalan
f) Membagi-bagi tugas dan wewenang kepada kelompok sesuai
dengan fungsi dan keterampilan masing-masing
2. Dalam hubungan kemanusiaan
a) Memanfaatkan kesalahan dan kekeliruan yang terjadi sebagai
pelajaran demi perbaikan selanjutnya, bagi diri sendiri maupun
anggota
b) Membantu mengatasi kekurangan maupun kesulitan yang
dihadapi anggota kelompok seperti dalam hal kemalasan, merasa
rendah diri, acuh tak acuh, pesimistis dan sebagainya
c) Mengarahkan anggota kelompok keapada sikap-sikap yang
demokratis
d) Menghilangkan rasa curiga-mencurigai antar anggota kelompok
e) Memupuk rasa saling menghormati diantara sesama anggota
kelompok
3. Dalam pembinaan proses
a) Mengenal masing-masing pribadi anggota kelompok, nbaik
kelemahan maupun kemampuan masing-masing
b) Memelihara sikap percaya mempercayai antar sesama anggota
dan pemimpin
c) Memupuk sikap kesediaan saling tolong menolong
d) Memperbesar rasa tanggung jawab antar anggota
e) Bertindak

bijaksana

dalam

menyelesaikan

masalah

dan

perselisihan pendapat antar anggota kelompok
f) Menguaisai teknik-teknik memimpin rapat dan pertemuanpertemuan lainnya
4. Dalam bidnag administarsi personal

12

a) Memilih personel yang memiliki syarat-syarat dan kecakapan
yang sesuai dengan pekerjaan yang dibutuhkan.
b) Menempatkan personil pada tempat dan tugas yang sesuai
dengan kecakapan dan kemampuan masing-masing.
c) Mengusahakan

susunan

kerja

yang

menyenangkan

dan

menigkatkan daya kerja serta hasil maksimal.
5. Dalam bidang evaliuasi
a) Menguasai dan memahami tujuan-tujuan pendidikan secar
khusus dan terperinci.
b) Menguasai dan memiliki norma-norma atau ukuran-ukuran yang
akan digunakan sebagai kriteria penilaian.
c) Menguasai teknik-teknik pengumpulan data untuk memperoleh
data yang lengkap, benar dan dapat diakui sesuai dengan normanorma yang ada.
d) Menyimpulkan dan menafsikan hasil-hasil penilaian sehingga
mendapat gambaran tentang kemungkinan-kemungkinan untuk
mendapat perbaikan11.
D. prinsip-prinsip supervisi pendidikan serta macam-macam dan jenis
supervisi pendidikan
1. Prinsip-prinsip supervisi pendidikan
Supervisi pendidikan dilaksanakan dengan prinsip-prinsip tertent. Prinsiprinsip supervisi pendidikan secara umum ini menurut Soetopo (2001) ada
tujuh prinsip supervisi sebgai berikut :
a) Prinsip organisasional, artinya pengwasan yang dilakukan dalam
kerangka organisasi yang melingkupinya.
b) Prinsip

perbaikan,

artinya

pengawasan

berusaha

mengetahui

kelemahan dan kekurangan, kemudian dicari jalan pemecahan agar
manajemen dapat berjalan sesuai dengan standar dan organisasi dapat
mencapai tujuan.
c) Prinsip komunikasm artinya pengawasan dilakukan untuk menjalin
kerja sama antara atasan dan bawahan.
d) Prinsip pencegahan, artinya pengawasan dilakukan untuk mencegah
adanya kesalahan dlam mengelola komponen-komponen organisasi.
11

Ibid. Hal. 42-44

13

e) Prinsip pengendalian, artinya pengawasan dilakukan agar semua
proses manajemen berada pada temoat yang telah ditetapkan
sebelumnya.
f) Prinsip objektif, artinya pengawasan dilakukan berdasarkan data
yang nyata di lapangan tampa menggunakan penilaian dan tafsiran
subjektif pengawas.
g) Prinsip kontinuitas, artinya pengawasan dilakukan secraa terusmenerus, baik selama berlangsungnya pelaksanaan maupun setelak
pelaksanaan pekerjaan.
Lebih khusus Bafadal (2008) menyebutkan prinsip-prinsip supervisi
pengajaran sebagai berikut :
a) Mampu mneciptakan hubungan yang harmonis.
b) Harus dilakukan secara berkesinambungan
c) Harus demokratis.
d) Komporatif.
e) Konstruktif.
f) Objektif
2. Macam-macam Supervisi pendidikan
Berdasarkan sudut pandang organisasi, dibagi menjadi :
a) Pengawasan intern, yaitu pengawasan yang dilakukan terhadap unitunit kerja yang ada dalam organisasi yang bersangkutan. Contoh,
kendepdiknas kotamadya/kabupaten dsb.
b) Pengawasan ekstern, yaitu pengwasan yang dilakukan oleh jajaran
organisasi. Contoh, BPK memeriksa pelaksanaan anggaran di
Kanwil, Depdiknas.
Berdasarkan pada sudut pandang waktu dibagi menjadi :
a) Pengawasan kontinu, yaitu pengawasan yang dilakukan terus
menerus selama berlangsungnya kegiatan. Hal ini dilakuakan oleh
pengawasa sebagai kegiatan ruti sehari-hari
b) Pengawasan berkal, yaitu pengawasan yang dilakukan setiap
jangka waktu tertentu, misalnya bulanan, dwibulan, triwulan dsb.
c) Pengawasan temporer, yaitu pengawasan yang dilakukan sewaktuwaktu berdasarkan tertentu.

14

Berdasarkan sudut pandang substansi pengawasan dibagi menjadi
beberapa point :
a) Pengawasan bidang personel
b) Pengawasan bidang sarana dan prasarana
c) Pengawasan bidang akademik
d) Pengawasan bidang akademik, termasuk kurikulum
e) Pengawasan bidang opersional
f) Pengawasan bidang kesiswaan
g) Pengawasan bidang keuangan
h) Pengawasan bidang hubungan dan masyarakat
3. Tipe atau gaya supervisi pendidikan
Dalam manunaikan fungsi

supervisi, seorang supervisor pendidikan

dapat memperlihatkan berbagai gaya, bentuk atau cara supervisi. Ametembun
(1981) menyebutkan bahwa gaya atau cara supervisi dibrdakan menjadi
empat macam gaya dasar pendidikan atau pengajaran yaitu: (1) supervisi
yang otokratis, (2) supervisi yang demokratis, (3) supervisi yang LaissezFaire, (4) supervisi yang manipulasi diplomatik. Gaya-gaya tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Supervisi yang otokratis
Seorang supervisor yang otokratis, menggangap bahwa fungsinya adalah
menentukan sendiri segala sesuatu yang harus dilaksanakan oleh orangorang yang harus disupervisinya. Iapun dengan seksama mengawasi
bagaimana keinginannya itu dapat dilaksanakan oleh orang-orang yang
disupervisi dengan sebaik-baiknya.
2. Supervisi yang demokratis
Seorang supervisor yang demokratis, yakni fungsinya adalah membina
orang-orang yang disupervisi, menentukan bersama apa yang akan
dikerjakan, memikirkan bersama prosedurbdan cara-cara pelaksanaanya,
dan bekerja sama mewujudkan rencana-rencana yang telah ditetepkan
bersama, serta menilai bersama hasil-hasil yang dicapai.
Tabel perbedaan supervasi otokratis dan demokratsi 12:
No Supervisor otokratis
.
1. Beranggapan bahwa ia
12

Supervisor demokratis
Menyadari bahwa

Alfabeta. Manajemen Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2011). Hal. 322

15

dapat melihat dan
menemukan semua segisegi masalah yang
dihadapinya
2.
3.

4.

5.

Tidak tahu atau tidak
mau memanfaatkan
pengalaman orang lain
Tidak dapat atau tidak
bersedia melepaskan
kekuasaan dari
tangannya
Biasanya sangat tertarik
pada pekerjaanpekerjaan rutinnya,
sehingga sukar melihat
masalah-masalah yang
lebih besar
Berprasangka terhadap
ide-ide baru

6.

Mempunyai sifat sebagai
orang yang lebih tahu

7.

Tidak mau mengakui
bahwa ia memiliki sifatsifat yang otokratis
Kurang memberi
kesempatan kepada
orang lain untuk maju
sebagai pemimpin

8.

kemampuan sekian puluh
anggota stafnya
merupakan potensi yang
dapat melebihi
kemampuannya sendiri.
Dapat dan berusaha
memanfaatkan
pengalaman orang lain
Tahu bagaimana
mendelegasikan tugas dan
tanggung jawabnya
Dapat melepaskan diri dari
tugas-tugas rutin,
sehingga dapat
mengembangkan
kepemimpinan yang
kreatif
Dapat melekas mengakui
dan menghargai ide orang
lain
Memelihara sikap yang
ramah sebagai penolong
dan penasihat
Selalu berusaha
menerapkan cara-cara
yang demokratis
Selalu berusaha
melaksanakan tugas
memimpinb adalah
menimbulkan
kepemimpinan yang
dipimpin.

3. Supervisi yang Laisse-Faire
Supervisi yang

Laisse-Faire

menginterpretasikan supervisi yang

demokratis dengan memberikan kebebasan, keleluasaan kepada orangorang yang disupervisi untuk melakukan apa yang dianggap mereka baik.
Dan mempercayakan saja segala sesuatu kepada orang-orang yang
disupervisi untuk melakukannya. Segala sesuatu diserahkan dan terserah
kepada orang-orang yang disupervisi untuk melakukannya.
4. Supervisi yang manipulasi diplomatik
Seorang yang supervisor yang manipulasi diplomatik mengartikan
supervisi yang demokratis sebagai direkting yakni memberikan
pengarahan kepada orang-orang yang disupervisi untuk melaksanakan
16

apa yang dikehendaki supervisor dengan cara-cara manipulasi (muslihat
yang halus)13.
E. Metode dalam supervisi pendidikan
Untuk mencapai tujuan supervisi pendidikan seorang supervor dapat
menggunakan metode yang tepat dan cocok, antara lain :
1. Metode Langsung (direct method)
Bila supervisor mneghadapi ornag-oranag yang supervisi tampa
perantara, maka diakatakan ia menggunakan metode langsung, baik
individual dan kelompok. Misalnya rapak kerja sekolah, pertemuan
guru antar bidang studi.
2. Metode tak Langsung
Bila dalam mencapai sasaran supervisi, supervisor mengadakan
kontak tidak langsung atau menggunakan alat/benda atau media
dalam pelaksanaan supervisi, maka ia mneggunakan metode tidak
langsung. Misalnya, menggunakan papan pengumuman, angket,
sisran radio14.
3. Metode Kolaboratif
Metode ini merupakan metode yang memadukan antara metode
langsung dan metode tak langsung. Pada metode ini, supervisor dan
kepala sekolah, guru dan staf sekolah bersama-sama dan sepakat
untuk menetapkan struktur, proses, dan ktiteria dalam melaksanakan
proses percakapan terhadap masalah yang di hadapi 15.
F.

Tugas dan tanggung jawab Supervisi Pendidikan
1. Tugas Supervisi Pendidikan
Menurut Keputusan Menteri P & K RI No. 0134/1977, tugas supervisi
(pengawas) dalam pendidikan diperinci :
a) Mengendalikan pelaksanaan kurikulum meliputi metode, isi,
penyajian, penggunaan alat perlengkapan dan penilaian agar
berlangsung sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku.

13
Jasmani Asf. Dkk, Supervisi pendidikan (Terobosan baru dalam peningkatan
pengawasan sekolah dan guru), (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2013). Hal. 51-52
14
Ary H. Gunawan. Admistrasi sekolah administrasi pendidikan mikro, (Jakarta:
Rineka Cipta, 1996). Hal. 203
15
Jasmani Asf. Dkk, Supervisi pendidikan (Terobosan baru dalam peningkatan
pengawasan sekolah dan guru), (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2013). Hal

17

b) Pengendalian tenaga teknis sekolah agar terpenuhi persyaratan
formal yang berlaku dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan
ketentuan dan pertauran perundang-undangan yang berlaku.
c) Mengendalikan pengadaan, pengunaan, pemeliharaan sarana dan
prasarana sekolah dengan ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlakuserta menjaga agar kualitas sarana prasarana
sekolah memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku.
d) Mengendalikan tata usaha sekolah meliputi urusan kepegawaian,
urusan keuangan urusan perkantoran agar berjalan dengan ketentuan
dan oeraturan perundang-undangan yang berlaku.
e) Mengendalikann hubungan kerja sama antar masyarakat, antar lain
pemerintah daerah, dunia usaha dsb.
f) Menilai pelaksannan kerja teknis sekolah.
g) Menilai pemanfaat saran sekolah.
h) Meniali efesiensi dan efektifitas tata usaha sekolah.
i)

Menilai hubungan kerja sama dengan masyarakat , antara lain,
pemerintah daearah, dunia usaha, dan lain-lain.
Tugas supervisi pendidikan terkait dengan bantuan dan

bimbingan terhadap guru di sekolah , dapat diperinci sebagai berikut.
1. Membantu guru mengerti dan memahami para peserta didik.
2. Membantu mengembangkan dan memperbaiki baik secara individu
maupun secara individual secara bersama-sama.
3. Membantu

seluruh

staf

sekolah

agar

lebih

efektif

dalam

melaksanakan proses pembelajaran.
4. Membantu guru meningkatkan cara mengajar yang efektif.
5. Membantu secara individual.
6. Memebantu grur agar dapat menilai para peserta didik dengan baik.
7. Menstrimulur guru agar dapat menilai kdiri dan pekerjaannya.
8. Membantu guru merasa bergairah dalam pekerjaannya dengan penuh
rasa aman.
9. Membanu guru agar dapat memberikan informasi yang seluasluasnya kepada masyarakat tentang kemajuan bangsanya.
10. Membantu guru dalam melaksanakan kurikulum di sekolah16.
16

Jasmani Asf. Dkk, Supervisi pendidikan (Terobosan baru dalam peningkatan
pengawasan sekolah dan guru), (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2013). Hal. 105-107

18

Sesuai dengan SK. Menpan No. 118/1996 Bab II pasal 3 ayat (1),
tugas pengawasan pendidikan disekolah umum dan penyelenggaraan
pendidikan di madrasah baik negeri maupun swasta yang menjadi
tanggung jawabnya. Bidang pengawasan pendidikan di lingkungan
pendidikan nasional meliputi :
1. Taman Kanak-kanak (TK)
2. Sekolah Dasar (SD)
3. Sekolah Lanjutan Tingkatan Pertama (SLTP)
4. Sekolah Menengah Umum (SMU)
5. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
6. Sekolah Luar Biasa (SLB)
Sementara pada Madrasah di lingkungan departemen agama
meliputi,
1. Raudhatul Ahfal (RA)/ Busnatul Athfal (BA)
2. Madrasah Ibtidaiyah (MI)
3. Madrasah Tsnawiyah (MTs)
4. Madrasah Aliyah (MA)
5. Madrasah Diniyah (MD) baik Negeri maupun Swasta17
2. Tanggung jawab Supervisor pendidikan
Mengacu pada SK. Menpan Nomor 118 Tahun 2006 tentag jabatan
Funsional pengawasan dan angka kreditnya, dan keputusan bersama
Memdikbud

Nomor

0342/0/1996

dan

Kepala

Badan

Administrasi

Kepegawaian Negara Nomor 36 tahun 1996 tentang pelaksanaan jabatan
fungsional pengawasan sekolah dan angka kreditnya, serta PP no 19/2005
tentang Standar Nasional Pendidikan dapat ditemukan tentang tugas dan
tanggungjawab pengawasan satuan pendidikan sebagai berikut.
a. Melaksanakan pengawasan penyelenggaraan pendidikan di sekolah
sesuai dengan penugasannya pada TK, SD, SLB, SLTP dan SLTA.
b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar/bimbingan dan hasil
prestasi belajar siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
c. Tanggug jawab yang pertama merujuk pada supervisi atau
pengawasan manajerial, sedangkan tamggung jawab yang kedua
merujuk pada supervisi atau pengawasan akademik.
17

Jasmani Asf. Dkk, Supervisi pendidikan (Terobosan baru dalam peningkatan
pengawasan sekolah dan guru), (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2013). Hal. 109-110

19

Sejalan dan tanggung jawab supervisi (pengawas) pada satuan
pendidikan sebagaimana dikemukakan di atas, kegiatan yang harus
dilaksanakan sebagai berikut :
a. Melakukan pembinaan pengembangan kualitas sekolah, kinerja
sekolah, kinerja guru, dan kinerja seluruh staf sekolah.
b. Melakukan

monitoring

pelaksanaan

program

sekolah

dan

pengembangan.
c. Melakukan

penilaian

terhadap

proses

dan

hasil

program

pengembangan sekolah secara kolaboratif dengan stakeholder
sekolah18 .
Matrik Tanggung jawab Supervisor Pendidikan19
Tanggung
Jawab
Inspecting
(pengawas
an)

Advising
(Menaseh
ati)

Pengawasan Akademik
(Teknis
Pendidikan/Pembelajaran)
- Pelaksanaan
Kurikulum Mata
Pelajaran
- Proses
pembelajaran/prakt
ikum/studi
lapangan
- Kegiatan
ekstrakulikuler
- Penggunaan
media, alat bantu
dan sumber belajar
- Kemajuan belajar
siswa lingkungan
belajar
- Menasehati guru
dalam
pembelajaranbimbi
ngan yang efektif
- Guru dalam
meningkatkan
kompetensi
profesioonal
- Guru dalam
pelaksanaan
penilaian proses
dan hasil belajar

18

Pengawasan Manajerial
(Administrasi dan
Manajemen sekolah )
- Pelaksanaan
kurikulum sekolah
- penyelenggaraan
administrasi
sekolah
- kinerja kepala
sekolah dan staf
sekolah
- kemajuan
pelaksanaan
pendidikan
sekolah
- kerjasama
sekolah dengan
masyarakat
- kepala sekolah
dalam mengelola
pendidikan
- kepala sekolah
dalam
melaksanakan
inovasi
pendidikan
- kepala sekolah
dalam
meningkatkan
kemampuan

Jasmani Asf. Dkk, Supervisi pendidikan (Terobosan baru dalam peningkatan
pengawasan sekolah dan guru), (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2013). Hal. 110-111
19
Ibid. Hal. 113-114

20

-

-

-

Monitoring
(memanta
u)

-

Coordinati
ng
(mengkoor
dinasi)

-

Reportinn
g
(melapork
an)

-

Guru dalam
melaksanakan
penilaina proses
dan hasil belajar
Guru dalam
melaksanakan
penelitian tindakan
kelas
Guru dalam
meningkatkan
kompetensi
pribadi, sosial,
pedagogik
ketahanan
pembelajaran
Pelakasaan ujian
mata pelajaran
Standar mutu hasil
belajar siswa
Pengembangan
profesi guru
Pengadaan dan
pemanfaatan
sumber-sumber
belajar

-

Pelaksanaan inovas
pembelajaran
Pengadaan
sumber- sumber
belajar
Kegiatan
penngkkatan
kemampuan
profesi guru

-

Kinerja guru dalam
melaksanakan
pembelajaran
Kemajuan belajar
siswa
Pelaksanaan tugas
pengawasan
akademik

-

21

-

-

-

-

-

-

profesinalisme
kepala sekolah
menasehati staf
sekolah dalam
melaksanakan
tugas
administarsi
sekolah
kepala dan staf
sekolah dalam
kesejahteraan
sekolah
Penyelenggaraan
kurikulum
administrasi
sekolah
Manajemen
sekolah
Kemajuan sekolah
Pengembangan
SDM sekolah
Penyelenggaraan
ujian sekolah
Penyelenggaraan
penerimaan
mahasiswa baru
Mengoordinasi
peningkatan mutu
SDM sekolah
Penyelenggaraan
inovasi sekolah
Mengoordinasi
akreditasi sekolah
Mengoordinasi
kegiatan sumber
daya pendidikan
Kinerja kepala
sekolah
Kinerja staf
sekolah
Standar mutu
pendidikan
Inovasi
pendidikan

Bab III
KESIMPULAN
Kegiatan

supervisi

pendidikan

merupakan

proses

aktivitas

Untuk

meningkatkan kemapuan profesional guru, dalam jangka panjang bertujuan untuk
meningkatkan dan mempertahankan kemampuan belajra anak. Sasaran program
supervisi ditunjukkan langsung kepada guru yang melayani kegiatan belajar,
namun demikian program supervisi pendidikan juga memerhatikan pertumbuhan
belajar murid. Maka pada hakikatnya supervisi pendidikan pelaksanaan dapat
diartikan sebagai bimbingan profesional bagi guru-guru. Dalam pelaksanaan
supervisi perlu pemahaman dan keterampilan yang provesional. Provesional
dalam mengorganisasi guru, mrnguasai teknik-teknik supervisi, dan memiliki
perilaku etik yang baik.

22

Daftar Pustaka
Gunawan, Ary H. 1996. Administrasi sekolah administrasi pendidikan mikro.
jakarta : Rineka Cipta
Asf, Jasmani, dkk. 2013. Supervisi Pendidikan (terobosan baru dalam peningkatan
kinerja pengawas sekolah dan guru ). Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Subari. 1994. Supervisi pendidikan dalam rangka perbaiakn situasi mengajar.
Jakarta: bumi aksara
Manajemen. 2011. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta

23