Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Te

Hardi Bahar

2015

Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial
Pada PT Prudential Life Assurance
Hardi Bahar, S.E., M.Si
Prodi Akutansi, Universitas Putera Batam

ABSTRACT
The results showed that the first and third h;ypothesis testing the quality of accounting
information with the characteristics of accessibility and relevance no significant effect on the
performance of managers. In this test managers to obtain information about the insufficient
quality that meet the criteria of accessibility and relevance so that managers can not support
his decision. Second and fourth hypothesis testing with Accounting Information Quality
Information Interpretabilitas characteristics significantly influence managerial performance.
In this test manager with sufficient quality information that meets the criteria
Interpretabilitas that can support decision making managers.
Keyword : Characteristic quality of accounting information, managerial performance

PENDAHULUAN

Industri jasa assuransi di Indonesia saat ini tengah menghadapi pergeseran dan
pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam hal ini ramalan akan kampung dunia (global
village) telah terwujud, ditandai dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi
informasi yang mempengaruhi gaya dan kebiasaan sendi kehidupan manusia
termasuk sektor bisnis. Persaingan bisnis yang meningkat dewasa ini menuntut
perusahaan untuk memanfaatkan kemampuan yang ada semaksimal mungkin, agar
unggul dalam persaingan. Keunggulan daya saing yang diciptakan oleh perusahaan
dapat dicapai dengan salah satu cara, yaitu meningkatkan kinerja manajerial
(Dermawan Wibisono, 2006).
Untuk dapat meningkatkan kinerja tersebut, maka manajemen perlu memiliki
kemampuan untuk melihat dan menggunakan peluang, mengidentifikasikan
permasalahan, dan menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan
tepat. Manajemen juga berkewajiban mempertahankan kelangsungan hidup serta
mengendalikan perusahaannya.
Dalam meningkatkan kinerja manajerial, manajemen selalu menghadapi
ketidakpastian saat manajemen menghadapi masalah yang harus diputuskan
pemecahannya dan manajemen dalam pengambilan keputusan secara implisit
tergantung pada kualitas informasi (Fisher dan Kigma, 2001). Oleh karena itu
manajemen perusahaan dituntut agar berhati-hati mengambil keputusan dan untuk
mengurangi ketidakpastian ini, manajemen memerlukan informasi, diantaranya

informasi akuntansi.

15

Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial
Pada PT Prudential Life Assurance

Hardi Bahar

2015

Informasi akuntansi merupakan suatu bahasa bisnis. Sebagai suatu bahasa,
akuntansi merupakan alat untuk berpikir bagi manajer dalam bisnis dan untuk
mengkomunikasikan pikiran-pikiran bisnis manajer kepada bawahan atasannya,
kepada manajer lain, dan kepada pihak luar (Mulyadi, 2001).
Informasi akuntansi yang tersedia dan digunakan manajemen sangat
membantu para manajer dalam menyelesaikan tugasnya, sehingga diharapkan
kinerja akan meningkat. Seperti yang dinyatakan oleh Romney et al. (2000). bahwa
manfaat utama dari informasi adalah mengurangi ketidakpastian, mendukung
keputusan, dan medorong lebih baik dalam hal perencanaan dan penjadwalan

aktivitas kerja. Mulyadi (2001) menyatakan bahwa manajemen dalam menjalankan
fungsi dan aktivitas bisnisnya yang meliputi Perencanaan, Pengorganisasian,
Pengarahan, dan Pengendalian, senantiasa memerlukan informasi akuntansi untuk
membuat keputusan.
Kualitas
informasi
adalah
definisi
dari
informasi
tersebut.
Namun, penulis berusaha meninggalkan arti informasi yang diasumsikan oleh
pembaca. Dalam organisasi bisnis, perusahaan memerlukan informasi akuntansi
yang memiliki bermacam-macam kualitas informasi yang dapat mendukung
keputusan yang diambil oleh manajemen. Dengan memanfaatkan informasi
akuntansi diharapkan kinerja manajerial lebih baik.
Disamping keberhasilan operasional, efektivitas organisasi dalam mencapai
visi, misi, dan tujuan organisasi juga tidak terlepas dari peranan individu sebagai
pemimpin organisasi. Dalam organisasi bisnis, pemimpin unit dikenal dengan istilah
manager. Kemampuan managerial merupakan tulang punggung pengembangan

organisasi karena tanpa managerial yang baik akan sulit untuk mencapai tujuan
organisasi, bahkan untuk beradaptasi dengan perubahan yang sedang terjadi di
dalam maupun diluar organisasi. Hal ini disebabkan karena sikap setiap manager
dapat memberikan pengaruh terhadap produktifivitas kinerja, profit dan going
concern-nya perusahaan.
Berbagai kualitas informasi umum banyak dikemukakan oleh para ahli.
L.Todd Johson (2005) menyebutkan bahwa kualitas informasi dengan karakteristik
yang baik adalah Relevance dan Reliability serta menurut Mulyadi (2001) kualitas
informasi dengan karakteristik yang baik itu adalah Relevan, Teliti dan Andal.
Penelitian Agus Widarsono (2007) menunjukkan bahwa terdapatnya pengaruh
kualitas informasi manajemen dengan karakteristik Relevan, Keandalan, Lengkap,
Tepat waktu, Dapat dipahami, dan dapat diverifikasi terhadap kinerja manajerial.
Penelitian Matthew Wamsley Bovee (2004). menunjukkan bahwa untuk setiap
konteks kualitas informasi dengan karakteristik interpretabilitas dan integritas
berpengaruh signifikan terhadap kinerja Supplier dan Consumer sedangkan dua
atribut kualitas informasi dengan karakteristik aksesbilitas dan relevan tidak
berpengaruh signifikan berkontribusi terhadap kinerja Supplier dan Consumer.
Walaupun ada banyak kualitas informasi yang dikemukakan dan digunakan
dalam penelitian terdahulu, namun peneliti akan menggunakan kualitas informasi
dari penelitian Matthew Wamsley Bovee, 2004 yaitu Aksesibilitas, Interpretasi,


16

Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial
Pada PT Prudential Life Assurance

Hardi Bahar

2015

Relevansi karakteristik kualitas informasi yang digunakannya Sedangkan pada
kinerja manajerial peneliti menggunakan self report measure based karena manajer
dalam menjalankan bisnisnya adalah dengan melakukan fungsi manajemen.
Kajian Teori
Pengertian Informasi
Pada dasarnya menurut Mulyadi (2001) manajemen membutuhkan
informasi tersebut dalam pengambilan keputusan baik yang kuantitatif maupun
yang kualitatif. Keunggulan utama informasi kuantitatif dibanding dengan
kualitatif ialah informasi kuantitatif dapat digunakan secara statistis atau
matematis untuk keperluan memprediksi perilaku atau gejala variabel yang

akan terjadi dimasa yang akan datang. Sedangkan informasi kualitatif harus
dikualifikasikan terlebih dahulu kemudian digunakan untuk memprediksi.
Contohnya : dengan mengetahui informasi tentang produksi, penjualan, biaya,
tahun sebelumnya, kemudian dengan menggunakan regresi sebagai metode
statistiknya, maka dapat diprediksi berapa jumlah produksi, penjualan, dan
biaya dimasa yang akan datang.
Informasi Akuntansi
Informasi akuntansi menurut Soemarso S.R (2004) bahwa dalam sebuah
perusahaan besar, informasi yang diperlukan sangat banyak dan bervariasi.
Dalam era dimana pertanggungjawaban merupakan titik perhatian dalam
masyarakat dan berorganisasi, kegunaan akuntansi akan semakin dirasakan.
Fungsi akuntansi menjadi makin penting bagi setiap unit dalam masyarakat
dan berorganisasi serta akuntansi dapat membantu dalam menghasilkan
informasi yang diperlukan. Dalam hal ini akuntansi akan menghasilkan
informasi yang berguna baik bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya
maupun pihak-pihak luar. Kegunaan dari akuntansi tersebut terutama
berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban.
Karakteristik Kualitas Informasi Akuntansi
Menurut Financial Statements of Business Enterprises atau FASB, 1980 dan
1993 (Matthew Wamsley Bovee, 2004) karakteristik informasi akuntansi yang

utama adalah Relevance dan Reliability karena Informasi yang relevan
menyediakan umpan balik atau nilai prediktif dan diterima dalam waktu untuk
mempengaruhi pengambilan keputusan (timeliness).
Pada penelitian Matthew Wamsley Bovee, (2004) kualitas informasi yang
baik tersebut apabila memiliki karakteristik Aksesibiltas, Interpretabilitas, relevansi
dan integritas. Walaupun ada banyak karakteristik kualitas informasi yang
dikemukakan dan digunakan dalam penelitian terdahulu, namun peneliti ini akan
menggunakan karakteristik informasi dari penelitian Matthew Wamsley Bovee,
(2004) yaitu aksesibiltas, interpretasi, relevansi dan integritas Hal ini didasarkan

17

Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial
Pada PT Prudential Life Assurance

Hardi Bahar

2015

pada pertimbangan bahwa karakteristik informasi yang digunakan memiliki

kesamaan dengan tujuan penelitian Matthew Wamsley Bovee, (2004) dan bagi
peneliti objek penelitian selain itu karakteristik tersebut mewakili beberapa
karakteristik yang dikemukakan dalam penelitian terdahulu.
Matthew Wamsley Bovee, 2004 mendefenisikan keempat karakteristik di atas
sebagai berikut :


Aksesibilitas
Informasi yang utama harus memiliki aksesibilitas. Menurut Matthew
Wamsley Bovee, 2004 Pengambilan informasi semacam itu mungkin memiliki
ukuran biaya kepada pengguna seperti : waktu, uang, dan kesempatan yang hilang.
Jika informasi tidak dapat diakses , maka semua kualitas yang lain dari informasi
tersebut tidak akan relevan. contohnya, pada klaim nasabah, manajer wajib
menyediakan layanan pelanggan pendukung yang didedikasikan untuk membantu
penyedia layanan nasabah dalam menyelesaikan pertanyaan tentang klaim yang
diajukan. Namun, akses ke para pendukung ini tidak akan bebas dalam semua kasus
dan biaya untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan klaimnya.
Menurut Anita (2012) asimetri informasi merupakan suatu keadaan seorang
manager memiliki akses informasi atas prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh
pihak luar perusahan. Oleh karena itu manager atau pihak dalam perusahaan

mempunyai akses informasi yang lebih banyak dan lebih baik atas prospek
perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak luar perusahaan. Dengan demikian,
seorang manager haruslah mengetahui informasi yang memiliki aksesibilitas, karena
jika manager tidak memiliki aksesibilitas, maka kualitas informasi yang di dapatnya
tersebut tidak relevan.


Interpretabilitas
Matthew Wamsley Bovee, (2004) mengatakan kejelasan adalah sesuatu yang
penting tetapi tidak cukup untuk ditafsirkan. Informasi dalam klaim nasabah yang
sama untuk bertransaksi haruslah dalam bahasa inggris yang berguna untuk salah
satu dari dua perusahaan atau organisasi tersebut dapat mengevaluasi dan
menentukan pembayarannya. Dengan demikian, pada informasi akuntansi, seorang
manager tersebut haruslah mampu menafsirkan informasi yang didapatnya, baik dari
informasi akuntansinya maupun informasi dari klaim nasabah tersebut dan manager
haruslah fasih dalam berbahasa internasional jika manager tersebut berada di negara
orang lain.


Karakteristik Relevansi

Menurut Matthew Wamsley Bovee, (2004) informasi yang ditangani secara
tepat waktu sebagaimana terpisah dari keterkaitan, maka secara tidak langsung
informasi yang masih relevan untuk pengguna informasinya akan tidak tepat waktu.
Dalam hal ini relevansi pada kekinian informasi (Currency) memiliki dua komponen
yaitu usia dan keadaan informasi. Kekinian informasi adalah ukuran seberapa

18

Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial
Pada PT Prudential Life Assurance

Hardi Bahar

2015

banyak nilai suatu atribut atau karakteristik dari hal perubahan kepentingannya.
Dengan demikian, seorang manajer haruslah mengetahui informasi yang memiliki
pembaruan yang disebarkan secara tepat sehingga keputusan akan didasarkan pada
informasi yang baru dan informasi tersebut harus memiliki adanya batas waktu yang
dikenakan pada penerimaan informasinya, karena aspek ketepatan waktu ini sudah

terangkum oleh atribut kemudahan untuk penghematan.
Kinerja Manajer
Kinerja manajerial merupakan seberapa jauh manajer melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen. Kinerja manajerial ini diukur dengan
mempergunakan indikator (Mahoney et. al, 1963) :
1. Perencanaan,
2. Investigasi,
3. Koordinasi,
4. Evaluasi
5. Supervisi,
6. Staffing
7. Negosiasi,
8. Representasi,
Wentzel (2002) melihat kinerja manager dalam dua perspektif yaitu
budgetary based dan self report measure based: budgetary based mengukur
kinerja manager dengan indikator varian atas pencapaian anggaran sedangkan
self report measure based menggunakan instrument pengukuran kinerja sendiri
dengan dimensi palnning, investigating, coordinating, evaluating, supervising,
staffing, negotiating and representing
dan their perceived overall
performance. Penggunaan self measure based ini konsisten dengan yang
digunakan Lau et al 2008, Lau dan Anthony 2008 dan Yahya (2008).
Dengan demikian penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik
efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawan
berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tujuan pokok penilaian kinerja adalah memotivasi karyawan dalam mencapai
sasaran organisasi (Mulyadi, 2001).
Hubungan karakteristik kualitas informasi akuntansi dengan kinerja
manajerial
Penelitian-penelitian mengenai hubungan antara kinerja manajerial dengan
informasi akuntansi manajemen terus dilakukan, walaupun sering terjadi pro dan
kontra mengenai penelitian tersebut, penelitian yang dilakukan Chia (1955)
mengungkapkan bahwa karaktersitik informasi yang berupa aggregation,
broadscope, integration dan timeliness mampu meningkatkan kinerja manajer.
Manajer yang memiliki informasi dengan karakteristik tersebut umumnya mampu
untuk membuat perencanaan yang lebih baik dan mencapai target yang telah
ditetapkan.

19

Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial
Pada PT Prudential Life Assurance

Hardi Bahar

2015

Hipotesis Penelitian
Untuk menjawab permasalahan dan mencapai tujuan penelitian yang
telah diuraikan berdasarkan kerangka konseptual di atas maka hipotesis
penelitian ini dapat di formulasikan sebagai berikut:
H1 :Adanya pengaruh kualitas informasi akuntansi dengan karakteristik
Aksesibilitas terhadap kinerja manajerial.
H2 :Adanya pengaruh kualitas informasi akuntansi dengan karakteristik
Interpretabilitas terhadap kinerja manajerial.
H3 :Adanya pengaruh kualitas informasi akuntansi dengan karakteristik
Relevansi terhadap kinerja manajerial.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini disusun untuk menguji hipotesis yang menggambarkan
pengaruh kualitas informasi akuntansi yang berkarakteristik Aksesibilitas,
Interpretabilitas, Relevansi dan Integritas berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial.
Penelitian ini dilakukan dalam kondisi normal tanpa adanya modifikasi dan
pengkondisian khusus terhadap objek yang diteliti. Penelitian ini lebih bersifat cross
sectional dengan capture snapshot kondisi saat ini.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh PT Prudential di Sumbar, Riau, dan
Kepulauan Riau yang berjumlah 21 cabang perusahaan PT Prudential.
Sampel dalam penelitian ini adalah manager puncak (top manager) dan
manager keuangan (low-level manager) pada PT Prudential di Sumbar, Riau, dan
Kepulauan Riau sebanyak 42 responden, karena Dalam situasi bisnis yang penuh
dengan ketidakpastian, mereka merupakan manajer fungsional yang berperan
penting untuk pengambilan keputusan dalam perusahaan dan mengetahui
karakteristik informasi akuntansi tersebut.
PEMBAHASAN
Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui alat ukur yang digunakan
tersebut benar-benar mengukur konsep yang seharusnya diukur (sekaran, 2006).
Metode yang digunakan adalah item to total correlation dengan Pearson’s Product
Moment Correlation. Suatu item pertanyaan dinyatakan valid jika nilai probabilitas
kurang dari 0,05.
Pada Tabel 4.6 memperlihatkan hasil uji validitas variabel Aksesibilitas
yang menunjukkan bahwa semua item pertanyaan valid, Tabel 4.7 menunjukkan
bahwa uji validitas terhadap semua item pertanyaan variabel Interpretabilitas adalah
valid, Tabel 4.8 juga menunjukkan bahwa uji validitas terhadap semua item
pertanyaan variabel relevan adalah valid, dan pada. Selanjutnya semua item
pertanyaan yang valid bisa digunakan untuk analisis selanjutnya. sedangkan uji
validitas variabel kinerja manajerial juga menunjukkan bahwa semua item

20

Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial
Pada PT Prudential Life Assurance

Hardi Bahar

2015

pertanyaan ada yang tidak valid diantaranya nomor item yc selanjutnya semua item
yang valid bisa digunakan untuk analisis selanjutnya yang ditunjukkan pada tabel
4.10.
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Aksesibilitas
Item No
Probabilitas
R
Keterangan
1
0,002
0.471**
Valid
2
0,000
0,607**
Valid
3
0,000
0,633**
Valid
4
0,000
0.665**
Valid
5
0,000
0,585**
Valid
6
0,000
0,598**
Valid
** : signifikan pada level 0,01 (2-tailed)
Sumber : data primer yang diolah
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Interpretabilitas
Item No
Probabilitas
R
Keterangan
1
0,000
0.644**
Valid
2
0,000
0,779**
Valid
Item No
Probabilitas
R
Keterangan
3
0,000
0,741**
Valid
4
0,000
0.706**
Valid
5
0,000
0,724**
Valid
** : signifikan pada level 0,01 (2-tailed)
Sumber : data primer yang diolah
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Relevansi
Item No
Probabilitas
R
Keterangan
1
0,000
0.501**
Valid
2
0,000
0,562**
Valid
3
0,000
0,667**
Valid
4
0,000
0.761**
Valid
5
0,000
0,616**
Valid
** : signifikan pada level 0,01 (2-tailed)
Sumber : data primer yang diolah
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial
Item No
Probabilitas
R
Keterangan
1a
0,000
0.570**
Valid
2b
0,000
0,642**
Valid
3c
0,005
0.430**
Valid
4d
0,000
0,672**
Valid
Kualitas Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial
21 Pengaruh
Pada PT Prudential Life Assurance

Hardi Bahar

5e
0,000
6f
0,000
7g
0,001
8h
0,000
9i
0,000
** : signifikan pada level 0,01 (2-tailed)
Sumber: data primer yang diolah.

0,532**
0,703**
0,487**
0,702**
0,695**

2015

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Uji Reliabilitas
Variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6
(Nunnally dalam Ghozali, 2006). Pada Tabel 4.11 masing-masing variabel dalam
penelitian ini menunjukkan reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha variabelnya lebih
dari 0,6.
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Jumlah
Cronbach’s
Keterangan
Item
Alpha
Aksesibilitas
6
0,626
Reliabel
Interpretabilitas
5
0,765
Reliabel
Relevansi
5
0,609
Reliabel
Kinerja Manajerial
9
0,773
Reliabel
Sumber : data primer yang diolah
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah uji yang harus dipenuhi untuk melakukan prosedur
pengujian data yang memakai regresi. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji
heterokedastisitas, uji autokorelasi, dan uji multikolinearitas. Hasil uji asumsi klasik
dan prosedur yang dilakukan dijelaskan seperti dibawah ini.
1. Uji normalitas
Tabel 4.12
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

N
Normal
Parameter
s(a,b)

22

Kinerja
Accessibilit Interpretabil Releva Manajeria
y
ity
n
l
41
41
41
41
Mean
23,20

19,37

19,37

34,46

Std.
3,280
3,441
2,755
5,992
Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial
Pada PT Prudential Life Assurance

Hardi Bahar

2015

Deviation
Most
Absolute
Extreme
,133
,158
,106
,113
Difference
s
Positive
,079
,089
,106
,077
Negative
-,133
-,158
-,106
-,113
Kolmogorov-Smirnov Z
,855
1,015
,677
,726
Asymp. Sig. (2-tailed)
,458
,254
,749
,668
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
dengan uji kolmogorov-sminov, disimpulkan bahwa distribusi data
aksesibilitas, interpretabilitas, relevansi, integritas dan kinerja manajerial adalah
normal (nilai-p = 0,050).
2. Uji Heterokedastisitas
Dari gambar Scatterplot dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta
titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu y, maka dapat
dinyatakan tidak terjadi heterokedastisitas
Scatterplot

Dependent Variable: Kinerja Mana

Regression Studentized Residual

3

2

1

0

-1

-2

-3

Gambar 4.2: Grafik Heterokedastisitas
3. Uji Autokorelasi
Tabel 4.14
Uji autokorelasi regresi linear berganda
Model Summary(b)
Adjusted Std. Error of
Model
R
R Square R Square the Estimate
1
,887(a)
,786
,762
2,923

DurbinWatson
1,632

a Predictors: (Constant), Integrity, Interpretability, Accessibility, Relevan
b Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Dari output dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,574 karena nilai DW
berkisar antara 1,55 sampai 2,46, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
masalah autokorelasi.

23

Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial
Pada PT Prudential Life Assurance

Hardi Bahar

2015

4. Uji Multikolinearitas
Tabel 4.15
Hasil Uji Multikolinearitas.
Coefficients(a)
Collinearity Statistics
Model
Tolerance
VIF
1
Accessibility
,108
9,279
Interpretabilit
,974
1,027
y
Relevan
,108
9,289

a Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan Pearson Correlation
Matrix, Tolerance (TOL), dan Variance Inflation Factor (VIF) maka dapat
dikatakan bahwa dalam model ini tidak terdapat multikolonearitas.
Uji Hipotesis
Analisis regresi berganda berguna untuk menganalisis hubungan linear antara 2
variabel indepeden atau lebih dengan satu variabel dependen.
Tabel 4.16
Coefficients(a)
Unstandardized
Coefficients
Model
1
(Constant)
Accessibility
Interpretabilit
y
Relevan

B
Std. Error
5,461
4,910
-,410
,429

Standardized
Coefficients
Beta
-,224

t

Sig.

B
Std. Error
1,112
,273
-,956
,346

1,569

,137

,901

11,461

,000

,637

,511

,293

1,246

,221

a Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Tabel 4.17

24

Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial
Pada PT Prudential Life Assurance

Hardi Bahar

2015

Model Summary(b)
Model
1

R
,887(a)

R
Square
,786

Adjusted Std. Error of
R Square the Estimate
,762
2,923

DurbinWatson
1,632

a Predictors: (Constant), Integrity, Interpretability, Accessibility, Relevan
b Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Persamaan regresi linier berganda dengan 4 variabel independen sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Maka:
Y= 5,461- 410X1+1,569X2+0, 637X3+e
Dengan persamaan di atas dapat dilihat bahwa variabel kinerja manajerial
dipengaruhi secara positif oleh variabel kualitas informasi akuntansi dengan sub
variable masing-masing X2 sampai dengan X3 dan berpengaruh negatif dengan sub
variabel X1. Koefisien determinasi (R2) dalam tabel 4.15 diatas adalah 0,786. Hal
ini menunjukkan variabel bebas dengan sub variabelnya secara serempak
menjelaskan variabel terikat sebesar 78,6%, masih terdapat variabel lain sebesar
12,9% dalam menjelaskan variabel Y.
Dari tabel 4.14 dan tabel 4.15 serta persamaan regresi linier berganda diatas, peneliti
dapat menguji hipotesisnya sebagai berikut:
a) Pengujian Hipotesis 1
Pada pengujian hipotesis1 dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh kualitas
informasi akuntansi dengan karakteristik Aksesbilitas terhadap kinerja manajerial.
Tabel 4.18
Karakteristik Aksesibilitas
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
t
Sig.
Std.
Std.
Model
B
Error
Beta
B
Error
1
(Constant)
5,461
4,910
1,112
,273
Accessibility
-,410
,429
-,224
-,956
,346
Sumber: Data diolah sendiri
Berdasarkan tabel 4.16 diatas ditemukan bahwa variabel Aksesbilitas tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajer. Signifikansi sebesar 0.346 dengan
alpha 0,05. Dengan standar SPSS dengan taraf signifikansi 0,346 < 0,05 maka
hipotesisnya ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang
Kualitas Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial
25 Pengaruh
Pada PT Prudential Life Assurance

Hardi Bahar

2015

signifikansi secara parsial dari kualitas informasi akuntansi dengan karakteristik
Aksesibilitas terhadap kinerja manajerial.
b) Pengujian Hipotesis 2
Pada pengujian hipotesis 2 dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh kualitas
informasi akuntansi dengan karakteristik Interpretabilitas terhadap kinerja
manajerial.

Model
1

(Constant)
Interpretability

Tabel 4.19
Karakteristik Interpretabilitas
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
5,461
4,910
1,569
,137
,901

t
Sig.
B
Std. Error
1,112
,273
11,461
,000

Sumber: Data diolah sendiri
Berdasarkan tabel 4.17 diatas ditemukan bahwa variabel Interpretabilitas
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajer. Signifikansi sebesar 0.000 dengan
alpha 0,05. Dengan standar SPSS dengan taraf signifikansi 0,000 < 0,05 maka
hipotesisnya diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikansi secara parsial dari kualitas informasi akuntansi dengan karakteristik
Interpretabilitas terhadap kinerja manajerial.
c) Pengujian Hipotesis 3
Pada pengujian hipotesis 3 dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh kualitas
informasi akuntansi dengan karakteristik Relevansi terhadap kinerja manajerial.

Mode
l
1

Tabel 4.20
Karakteristik Relevansi
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
5,461
4,910
,637
,511
,293

t
Sig.
B
Std. Error
1,112
,273
1,246
,221

(Constant)
Relevan
Sumber: Data diolah sendiri
Berdasarkan tabel 4.18 diatas ditemukan bahwa variabel Relevansi
tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Signifikansi sebesar 0.221
dengan alpha 0,05. Dengan standar SPSS dengan taraf signifikansi 0,221 > 0,05
maka hipotesisnya ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikansi secara parsial dari kualitas informasi akuntansi dengan karakteristik
relevansi terhadap kinerja manajerial.
Dari Uji Hipotesis diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengujian Hipotesis
1 ditolak, pengujian Hipotesis 2 diterima, pengujian Hipotesis 3 ditolak,. Hal ini

26

Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial
Pada PT Prudential Life Assurance

Hardi Bahar

2015

berarti bahwa tidak terdapat perubahan signifikan pengaruh kualitas informasi
akuntansi yang berkarakteristik Aksessibilitas dan Relevansi terhadap kinerja
manajerial pada perusahaan Prudential Life Assurance dan terdapat perubahan
signifikan pengaruh kualitas informasi akuntansi yang berkarakteristik
Interpretabilitas terhadap kinerja manajerial pada perusahaan Prudential Life
Assurance.

PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah ditentukan, maka dapat
diajukan simpulan sebagai berikut :
Kesimpulan yang di peroleh atas hipotesis yang menyatakan tidak terdapat
perubahan signifikan pengaruh kualitas informasi akuntansi yang berkarakteristik
Aksessibilitas dan Relevansi terhadap kinerja manajerial pada perusahaan Prudential
Life Assurance dan terdapat perubahan signifikan pengaruh kualitas informasi
akuntansi yang berkarakteristik Interpretabilitas terhadap kinerja manajerial pada
perusahaan Prudential Life Assurance.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan,dapat dikemukakan saran-saran sebagai
berikut:
1. Variabel dependen dalam penelitian ini terbatas pada kinerja manajerial.
Dalam hal ini masih terdapat banyak kriteria yang mendukung kinerja
manajerial.
2. Variabel independen dalam penelitian ini terbatas pada kualitas informasi
akuntansi. Dalam hal ini masih terdapat banyak kriteria dalam menentukan
kualitas informasi akuntansi
3. Pada penelitian selanjutnya diharapkan populasi dan sampel diperluas,
untuk memperoleh hasil penelitian dan dasar justifikasi yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Solechan. 2009. Pengaruh karakteristik sistem akuntansi manajemen
desentralisasi sebagai variabel moderating terhadap kinerja manajerial (Studi
empiris perusahaan manufaktur di kabupaten semarang). Jurnal Akuntansi FE
Stmik Himsya Semarang. Vol.4 No.1 Juni.
Agus Widarsono. 2007. Pengaruh kualitas Informasi Manajemen Terhadap
Kinerja Manajerial (Survey pada perusahaan go-publik di Jawa Barat).
Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, ISSN : 1907 – 9958.

27

Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial
Pada PT Prudential Life Assurance

Hardi Bahar

2015

Ahmad Pamungkas. 2008. Pengaruh penggunaan informasi akuntansi manajemen
terhadap kinerja manajerial pada hotel bintang tiga, empat dan lima di kota
Jakarta Pusat. Tesis. Universitas Sumatera Utara : Medan.
Anita Nur Apriliani. 2012. Kajian kualitas pelaporan keuangan second order
terhadap asimetri informasi. Accounting Analysis Journal, ISSN : 2252-6765.
Atkinson A. Anthony, Robert S.Kaplan, S. Mark Young, 2004. management
Accounting fourth Edition, Prentice Hall.
Belkaoui dan Ahmed Riahi.2006. Teori Akuntansi. Edisi Kelima. Jakarta:
Salemba Empat.
Bodnar, George H., Williams S. Hoopwood, 1995, Accounting Information System,
Sixth Edition, Prentice Hall Inc.
Chae, M. and J. Kim (2001). "Information Quality for Mobile Internet Services:
A Theoretical Model with Empirical Validation". Proceedings of the 22"
International Conference on Information Svstems, New Orleans,
Louisiana, USA.
Chenhall, R.H dan Deigan Morris, 1986, The Impact of Structure, Enviroment, and
Interdependence on The Perceived Usefulness of Management Accounting
System, The Accounting Review, January, hal. 16-35.
Dekeng Setyo Budiarto, 2004. Pengaruh Karakteristik Sitem Informasi
Akuntansi manajemen (SIAM) terhadap kinerja organisasi dengan
tingkat desentralisasi sebagai moderating variabel (Studi Empiris pada
Bank Swasta di Jateng dan DIY), Tesis. Universitas Diponegoro:
Semarang.
Dermawan Wibsono, 2006. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Erlangga
Duwi Priyatno. 2009. Belajar olah data dengan SPSS 17. Yogyakarta: Andi
Offset
FASB. 1993. Statement Of Financial Accounting Concept No. 1, Objectives Of
Financial Reporting by Business Enterprises.
Fisher, C. W and B. R. Kingma (2001).”Criticality of data quality as exemplified in
two disasters.” Information & Management 39(2):109-116.
Garrison, Noreen dan Brewer, 2006. Akuntansi Manajerial. Jakarta: PT. Salemba
Empat.
Hansen dan Mowen, 2004. Management Accounting, Seven Edition,
Cincinnate Ohio: By South-Western Publishing Co.
Hastutie. 2001. Peranan sistem informasi dalamTobing, Diana Sulianti K. L.
2009. Pengaruh Komitmen organisasional dan kepuasan kerja terhadap
kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara III di Sumatera Utara.
Jurnal Manajemen dan kewirausahaan, Vol.11, No.1.
Husein Umar. 2009. Metode penelitian untuk skripsi dan Tesis Bisnis, Ed. 1,10. Jakarta: Rajawali pers.
Husnawati, ari. 2006. Analisis pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap
kinerja karyawan dengan komitmen dan kepuasan kerja sebagai

28

Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial
Pada PT Prudential Life Assurance

Hardi Bahar

2015

intervening variabel. (Studi pada perum pegadaian kanwil VI semarang),
Tesis. Universitas Diponegoro: Semarang.
James A. Hall dan Tommie Singleton, 2007. Information technology Auditing and
Assurance, Edisi2. Jakarta: PT. Salemba Empat.
Juniarti dan Evelyne., 2003., Hubungan karakteristik informasi yang dihasilkan oleh
system informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial pada
perusahaan manufaktur di Jawa Timur., Jurnal akuntansi dan keuangan., vol
5. No. 2, Nopember 2003 page 110-122.
Lexy J. Moleong, (2008), Metodologi Penelitian Kualitatif , Bandung : Remaja
Rosdakarya
Matthew Wamsley Bovee, 2004. Information Quality: A conceptual
Framework and Empirical Validation. Submitted to the school of
businees and the Faculty of the graduate School of the University Of
Kansas in partial fulfillment of the requirements for the degree of Doctor
of Philosophy.
Mc. Leod, 1994, Information system concepts, New York : McMillan Publishing
Company.
Mulyadi, 2001. Akuntansi manajemen konsep, manfaat dan rekayasa. Jakarta:
PT. Salemba Emban Patria.

29

Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial
Pada PT Prudential Life Assurance