Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Setelah Melakukan Merger dan Akuisisi (Studi pada Perusahaan yang Melakukan Merger dan Akuisisi di Bursa Efek Indonesia dari Tahun 2009-2012).
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Globalisasi dan pasar bebas telah menciptakan persaingan yang ketat untuk setiap perusahaan, oleh karenanya perusahaan dituntut untuk dapat beradaptasi, bertahan, dan semakin berkembang dengan membuat strategi-strategi yang jitu untuk menghadapi globalisasi tersebut. Salah satu strategi tersebut adalah merger dan akusisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi sebelum dan setelah melakukan merger dan akuisisi. Kinerja keuangan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pasar. Periode penelitan ini 1 tahun sebelum, 1 tahun sesudah, dan 2 tahun sesudah M&A. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial dengan menggunakan pengujian paired sample t-test untuk mengetahui apakah ada perbedaan secara signifikan antara rasio-rasio pada periode sebelum dengan sesudah merger dan akuisisi. Hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa merger dan akuisisi tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan yang dihitung dengan menggunakan rasio keuangan. Artinya efek dari merger dan akuisisi untuk jangka pendek belum terlihat, hal ini karena merger dan akuisisi bertujuan untuk jangka panjang perusahaan.
Kata-kata kunci: merger dan akuisisi, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio pasar.
(2)
viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Globalization and free market has created fierce competition for every company, because of that the company need to adapt, survive, and developing by making accurate strategies to face the globalization. One of that strategy are merger and acquisition. The goal in this research is to know if there is a significant financial performance influence to the acquirer company before and after doing merger and acquisition. Financial performance in this research being measured by financial ratio such as liquidity ratio, solvability ration, activity ratio, profitability ratio, and market ratio. The period in this research are one year before, one year after, and two year after merger and acquisition. The sampling technique in this research is purposive sampling. The analysis technique being used in this research are descriptive statistical analysis and inferential statistical analysis with paired sample t-test to know if there is significant difference between ratios after and before merger and acquisition. The result of this research can be concluded that merger and acquisition has not significant influence to financial performance by financial ratio calculation. It mean the effect of merger and acquisition are not yet to be seen for short term, because the goal of merger and acquisition are for long term company.
Keywords : Merger and acquisition, liquidity ratio, solvability ration, activity ratio, profitability ratio, and market ratio.
(3)
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 11
1.3 Tujuan Penelitian ... 11
1.4 Manfaat Penelitian ... 12
BAB II lANDASAN TEORI ... 13
2.1 Kajian Pustaka ... 13
2.1.1 Merger dan Akuisisi... 14
2.1.1.1 Pengertian Merger dan Akuisisi ... 14
2.1.1.2 Tipe-Tipe Merger dan Akuisisi ... 17
2.1.1.3 Alasan-alasan melakukan Merger dan Akuisisi ... 20
2.1.1.4 Keunggulan dan Kelemahan Merger dan Akuisisi ... 23
2.1.1.5 Faktor-Faktor Kegagalan dan Keberhasilan Merger dan Akuisisi . 24 2.1.1.6 Langkah-Langkah Merger dan Akuisisi... 29
2.1.2 Rasio Keuangan ... 31
2.1.2.1 Analisis Rasio Keuangan ... 32
2.1.2.2 Jenis-jenis Rasio Keuangan... 32
(4)
x Universitas Kristen Maranatha
2.3 Rangka Pemikiran ... 49
2.4 Pengembangan Hipotesis... 50
BAB III METODE PENELITIAN ... 52
3.1 Jenis Penelitian ... 52
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian... 52
3.3 Definisi Operasional Variable (DOV) ... 54
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 58
3.5 Teknik Analisis Data ... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60
4.1 Hasil Penelitian ... 60
4.1.1 Rasio Likuiditas ... 60
4.1.2 Rasio Solvabilitas ... 61
4.1.3 Rasio Aktivitas ... 62
4.1.4 Rasio Profitabilitas ... 62
4.1.5 Rasio Pasar ... 63
4.2 Pembahasan ... 64
4.2.1 Uji Normalitas... 64
4.2.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 65
4.2.3 Analisis Statistik Inferensial ... 70
4.3 Perbandingan dengan Hasil Riset Empiris ... 74
BAB V PENUTUP ... 77
5.1 Kesimpulan ... 77
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 78
5.3 Implikasi Penelitian ... 78
5.4 Saran ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 81
LAMPIRAN ... 83
(5)
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Contoh Merger………..15
(6)
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu………39 Tabel 3.1 Data Sampel Penelitian………53 Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel (DOV)……….54 Tabel 4.1 Current Ratio Saham yang Diteliti dari Periode 2009-2012...60
Tabel 4.2 Debt To Equity Ratio Saham yang Diteliti dari Periode
2009-2012………...………61
Tabel 4.3 Total Assets Turn Over Saham yang Diteliti dari Periode
2009-2012………...62 Tabel 4.4 Retun On Assets Saham yang Diteliti dari Periode
2009-2012………...63
Tabel 4.5 Price Earning Ratio saham yang diteliti dari periode
2009-2012……….….64
Tabel 4.6 Rasio Skewness………..64
Tabel 4.7 Rasio Kurtosis………65
Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Variabel CR Sebelum dan Sesudah
M&A……….66
Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Variabel DER Sebelum dan Sesudah M&A……….67 Tabel 4.10 Statistik Deskriptif Variabel TATO Sebelum dan Sesudah
M&A………...….68
Tabel 4.11 Statistik Deskriptif Variabel ROA Sebelum dan Sesudah M&A………...….69 Tabel 4.12 Statistik Deskriptif Variabel PER Sebelum dan Sesudah
(7)
xiii Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.13 Hasil Paired Sample T-Test 1 Tahun Sebelum M&A dan
1 Tahun Sesudah M&A………....72 Tabel 4.14 Hasil Paired SampleT-Test 1 Tahun Sebelum M&A dan
(8)
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Lampiran SPSS………..83
(9)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangDi era Globalisasi sekarang persaingan perdagangan semakin ketat sehingga menuntut untuk setiap perusahaan untuk lebih kreatif dalam mengembangkan usahanya. Globalisasi juga bisa berdampak positif dan negatif, dampak positif Globalisasi adalah komunikasi yang semakin cepat dan mudah, meningkatnya taraf hidup masyarakat, mudah mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan. Sedangkan dampak negatifnya ialah informasi yang tak terkendali, selain itu Globalisasi juga mempengaruhi permintaan dan penawaran pasar yang terus berubah sehingga dapat mengakibatkan beberapa perusahaan mengalami kebangkrutan. Globalisasi juga membawa masyarakat ke era perdagangan bebas yang berdampak besar terhadap sektor perekonomian Indonesia. Selain itu, kemajuan teknologi saat ini sangat pesat sehingga persaingan perdagangan juga semakin ketat dengan kemajuan teknologi. Perusahaan juga tidak hanya dihadapkan permasalahan krisis, tetapi juga dihadapkan permasalahan produk-produk impor yang membuat persaingan semakin ketat di Indonesia. Akibatnya banyak perusahaan yang tidak mempunyai modal atau dana yang cukup besar, tidak dapat bertahan atau gagal untuk melanjutkan kegiatan operasionalnya. Maka dari itu untuk menghadapi perubahan teknologi yang cepat dan efek dari globalisasi perusahaan dituntut untuk dapat membuat atau mengembangkan strategi-strategi yang jitu untuk menghadapi hal tersebut. Tujuan dari strategi tersebut adalah untuk menghadapi persaingan dan menjaga kestabilan perusahaan dalam mewujudkan tujuan perusahaan itu sendiri.
(10)
BAB I PENDAHULUAN 2
Universitas Kristen Maranatha Strategi-strategi yang dibutuhkan perusahaan salah satunya adalah mengembangkan pertumbuhan perusahaan khususnya dibidang keuangan. Pertumbuhan adalah unsur yang esensial bagi keberhasilan dan kehidupan untuk perusahaan. Tanpa pertumbuhan, perusahaan akan sulit untuk membangkitkan dedikasi pencapaian tujuannya dan menarik para investor untuk menginvestasikan dananya ke perusahaan. Pertumbuhan ada dua macam yaitu pertumbuhan eksternal dan internal. Pertumbuhan internal pada prinsipnya perusahaan membeli aktiva tertentu dan membiayainya dengan retensi laba atau pembiayaan dari luar seperti hutang. Pertumbuhan eksternal melibatkan pengambilalihan perusahaan lain. Pertumbuhan dengan mengambil alih perusahaan lain sedikit berbeda dari pertumbuhan awal, yang diharapkan akan mendatangkan manfaat di masa datang. Tujuan setiap jenis perolehan ini adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan bagi para pemegang saham yang ada (Van Horne, 1994:187). Selain mengembangkan pertumbuhan perusahaan, perusahaan juga dapat melakukan strategi pengambilalihan perusahaan lain dengan melakukan Merger dan Akuisisi.
Pengertian dari merger dan akuisisi dapat dilihat pada pengaturan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT). UU tersebut menyatakan bahwa merger adalah penggabungan perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan Perseroan lain yang telah ada yang mengakibatkan aktiva dan pasiva dari Perseroan yang menggabungkan diri beralih karena hukum kepada Perseroan yang menerima penggabungan dan selanjutnya status badan hukum Perseroan yang menggabungkan diri berakhir karena hukum. Istilah merger sering dipergunakan untuk menunjukan
(11)
BAB I PENDAHULUAN 3
Universitas Kristen Maranatha penggabungan dua perusahaan atau lebih, dan kemudian tinggal nama salah satu perusahaan yang bergabung (Husnan, 2008). Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang memerger mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang dimerger dengan begitu perusahaan yang memerger memiliki paling tidak 50% saham dan perusahaan yang dimerger berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya menerima sejumlah uang tunai atau saham di perusahaan yang baru (Brealey, Myers, & Marcus, 1999:598). Akuisisi adalah membeli saham perusahaan tersebut, baik dibeli secara tunai ataupun menggantinya dengan sekuritas lain (Husnan, 2008). Akuisisi adalah pengambilalihan sebuah perusahaan dengan membeli saham atau asset perusahaan tersebut, perusahaan yang dibeli tetap ada (Brealey, Myers dan Marcus, 1999:598). Dari pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa pengertian merger itu adalah penggabungan dua perusahaan atau lebih, sedangkan akuisisi adalah pengambilalihan suatu perusahaan. Dimana tujuannya dilakukan merger dan akuisisi adalah untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Beberapa alasan merger dan akuisisi yang sering dimunculkan adalah sinergi, pertumbuhan atau diversifikasi, meningkatkan dana, menambah keterampilan manajemen atau teknologi, pertimbangan pajak, meningkatkan likuiditas pemilik, melindungi diri dari pengambilalihan, investasi, peningkatan skala perusahaan, mengurangi resiko, mengkontrol kendali atas persaingan atau perusahaan lain.
Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi. Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada jumlah pendapatan perusahaan sebelum
(12)
BAB I PENDAHULUAN 4
Universitas Kristen Maranatha melakukan merger. Sinergi tampak jelas ketika perusahaan yang melakukan merger berada dalam bisnis yang sama karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat dihilangkan.
Pertumbuhan atau diversifikasi adalah perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar saham, maupun diversifikasi usaha dapat melakukan merger maupun akuisisi. Perusahaan tidak memiliki risiko adanya produk baru. Selain itu, jika melakukan ekspansi dengan merger dan akuisisi, maka perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing atau mengurangi persaingan.
Meningkatkan dana: Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana/ meningkatkan dana untuk melakukan ekspansi internal, tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal. Perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban keuangan. Hal ini memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya rendah.
Menambah keterampilan manajemen atau teknologi: Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak adanya efisiensi pada manajemennya atau kurangnya teknologi. Perusahaan yang tidak dapat mengefisiensikan manajemennya dan tidak dapat membayar untuk mengembangkan teknologinya, dapat menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki manajemen atau teknologi yang ahli.
Pertimbangan pajak bertujuan agar perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau sampai kerugian pajak dapat tertutupi.
(13)
BAB I PENDAHULUAN 5
Universitas Kristen Maranatha Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat melakukan akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada kasus ini perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak dengan mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang diakuisisi. Bagaimanapun merger tidak hanya dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan memaksimalkan kesejahteraan pemilik.
Meningkatkan likuiditas pemilik bertujuan untuk merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang lebih besar. Jika perusahaan lebih besar, maka pasar saham akan lebih luas dan saham lebih mudah diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil.
Melindungi diri dari pengambilalihan hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan yang tidak bersahabat. Target perusahaan mengakuisisi perusahaan lain, dan membiayai pengambilalihannya dengan hutang, karena beban hutang ini, kewajiban perusahaan menjadi terlalu tinggi untuk ditanggung oleh bidding firm yang berminat (Gitman, 2003:714-716).
Investasi tujuannya adalah perusahaan melakukan investasi dengan membeli perusahaan yang profitable dan kemungkinan akan menambah pundi-pundi perusahaan di masa yang akan datang. Perusahaan memilih penggabungan usaha untuk berharap bahwa akan mendapat banyak keuntungan dimasa yang akan datang.
Mengurangi risiko: Didunia ini, tak ada satupun usaha yang tanpa risiko, sudah berlaku umum rumus high risk high return. Risiko tidak bisa dihilangkan
(14)
BAB I PENDAHULUAN 6
Universitas Kristen Maranatha dalam dunia bisnis, tapi risiko paling tidak masih bisa di manage. Salah satu cara
memanage risiko, atau memperkecil risiko adalah dengan melakukan diversifikasi
usaha. Diversifikasi usaha dengan penggabungan usaha bisnisnya adalah salah satu cara mengurangi resiko.
Mengkontrol kendali atas persaingan atau perusahaan lain: Mungkin, dari sekian alasan diatas tadi, mungkin inilah alasan yang paling sering melatarbelakangi suatu perusahaan melakukan penggabungan usaha. Beberapa kemungkinan yang menjadi alasan perusahaan ingin mengontrol kendali atas perusahaan lainnya:
1. Penetrasi pasar
Perusahaan-perusahaan besar yang terkadang sulit untuk memasuki suatu area pasar tertentu yang menjadi targetnya biasanya melakukan penggabungan usaha ini, misalnya Philiph Moris, perusahaan rokok asal Amerika ingin memasuki pasar rokok di Indonesia, sedangkan pasar rokok sudah memiliki budaya dan tradisi tersendiri, sehingga sulit bagi brand baru untuk masuk dipasar Indonesia, Philiph Moris akhirnya mengakuisisi HM Sampoerna yang menjadi pemain utama di pasar rokok tanah air, dan dengan penggabungan usaha ini, Philip Moris akhirnya bisa menjadi pemain utama di pasar rokok Indonesia dan Asia Tenggara.
2. Keberlangsungan Supplay Bahan Baku
Biasanya, perusahaan besar yang susah mendapatkan supplay raw material atau bahan baku yang dikuasai oleh perusahaan lain, akan melakukan penggabungan
(15)
BAB I PENDAHULUAN 7
Universitas Kristen Maranatha usaha dengan perusahaan penyedia raw material tersebut, bisa dengan membeli perusahaannya agar supply bahan baku yang dibutuhkan perusahaan itu terus bisa dikontrol dan terus mendapat supply yang pasti akan kebutuhan bahan baku.
3. Mengurangi Kompetitor
Menguasai atau membeli perusahaan saingan adalah termasuk strategi yang banyak dilakukan untuk memenangi persaingan. Contoh perusahaan yang mengakuisisi perusahaan pesaingnya sudah seringkali terjadi. Contohnya, Indofood yang pada tahun 2013 lalu mengakuisisi perusahaan bernama PT Indofood Mitra Bahari Makmur yang bermain di lini bisnis yang sama. Juga mengakuisisi PT Tirta Bahagia yang bergerak pada industri air minum kemasan.
Kinerja perusahaan sangatlah penting bagi perusahaan yang akan melakukan merger dan akuisisi karena kinerja perusahaan adalah suatu bentuk penilaian dan acuan dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi. Penilaian kinerja perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang diterbitkan dalam periode tertentu. Perusahaan pengakuisisi yang akan melakukan merger dan akuisisi harus memperhatikan laporan keuangan perusahaan yang akan di marger dan akuisisi guna mendapatkan target dan hasil yang sesuai. Munawir (2000) mengartikan laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Menurut SFAC No. 1 Objective of Financial
Reporting by Business Enterprises (FASB 1978) dalam Zainudin dan Hartono
(1999) menjelaskan bahwa tujuan pertama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang bermanfaat kepada investor, kreditor, dan pemakai lainnya baik
(16)
BAB I PENDAHULUAN 8
Universitas Kristen Maranatha yang sekarang maupun potensial dalam pembuatan investasi, kredit, dan keputusan sejenis yang rasional. Tujuan kedua adalah menyediakan informasi untuk membantu para investor, kreditor, dan pemakai lainnya baik yang sekarang maupun yang potensial dalam menilai jumlah, waktu, ketidakpastian dalam penerimaan kas dari dividen dan bunga di masa yang akan datang. Tujuan kedua pelaporan keuangan tersebut mengandung makna bahwa investor menginginkan informasi tentang hasil dan risiko atas investasi yang dilakukan. SFAC No. 2
Qualitative Characteristics of Accounting Information (FASB 1980) menjelaskan
bahwa salah satu karakteristik kualitatif yang harus dimiliki oleh informasi akuntansi agar tujuan pelaporan keuangan dapat tercapai adalah kemampuan prediksi. Hal ini menunjukkan bahwa informasi akuntansi seperti yang tercantum dalam pelaporan keuangan dapat digunakan oleh investor potensial dalam melakukan prediksi penerimaan dividen dan bunga di masa yang akan datang. Dividen yang akan diterima investor akan tergantung pada jumlah laba yang diperoleh perusahaan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, prediksi laba perusahaan dengan menggunakan informasi laporan keuangan menjadi sangat penting untuk dilakukan.
Berdasarkan informasi yang ada didalam laporan keuangan maka perusahaan pengakuisisi dapat menilai kinerja perusahaan yang akan di merger dan akuisisi dengan menghitung rasio keuangan berdasarkan dari informasi laporan keuangan tersebut. Ada lima rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pasar. Riyanto (2008:25) menyatakan bahwa likuiditas adalah masalah yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang
(17)
BAB I PENDAHULUAN 9
Universitas Kristen Maranatha segera harus dipenuhi. Suatu perusahaan yang mempunyai alat-alat likuid sedemikian besarnya sehingga mampu memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus terpenuhi, dikatakan bahwa perusahaan tersebut likuid, dan sebaliknya apabila suatu perusahaan tidak mempunyai alat-alat likuid yang cukup untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus terpenuhi dikatakan perusahaan tersebut insolvable. Syafri (2008:303) menyatakan bahwa Rasio solvabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya/ kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada padanya. Semua rasio aktivitas ini melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio-rasio aktivitas menganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang layak antara penjualan dan beragam unsur aktiva misalnya persediaan, aktiva tetap dan aktiva lainnya. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya (Syafri, 2008:304). Rasio pasar merupakan sekumpulan rasio yang menghubungkan harga saham dengan laba dan nilai buku per saham. Rasio ini memberikan petunjuk mengenai apa yang dipikirkan investor atas kinerja perusahaan di masa lalu serta prospek di masa mendatang (Moeljadi, 2006:75).
Beberapa penelitian yang membandingkan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi telah banyak dilakukan, namun hasilnya berbeda-beda. Nugroho (2010) melakukan penelitian apakah terdapat perbedaan
(18)
BAB I PENDAHULUAN 10
Universitas Kristen Maranatha yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan satu tahun sebelum dan lima tahun sesudah merger da n akuisisi periode 2002-2003 dengan menggunakan uji normalitas, uji Wilcoxon Signed Ranked Test, dan uji Manova. Hasil dari uji Manova menunjukkan bahwa pengujian secara serentak tidak berbeda secara signifikan dan pengujian secara parsial (Wilcoxon Signed Rank Test) menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan untuk rasio keuangan NPM, ROA, ROE, Debt Ratio, EPS, TATO dan CR untuk pengujian satu tahun sebelum dan satu tahun setelah M & A hingga satu tahun dan lima tahun setelah M&A. Namun, perbandingan satu tahun sebelum dengan dua, tiga dan empat tahun sesudah M & A, rasio keuangan DER menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Putra (2007) menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari kinerja keuangan sebelum dan sesudah merger. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Chikita (2011) yang menunjukkan bahwa kinerja operasi perusahaan pengakuisisi tidak mengalami peningkatan pada periode setelah merger, meskipun debt to equity ratio memberikan hasil yang berbeda, namun hasil tersebut tidak cukup membuktikan adanya perbedaan setelah merger. Demikian halnya dengan hasil penelitian Cahyandaru (2012) yang menyatakan tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi antara sebelum dan dua tahun sesudah melakukan merger dan akuisisi di Bursa Efek Indonesia. Namun, hasil penelitian Kurniawan (2011) menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan untuk current ratio dan debt to equity ratio pada periode tiga tahun sebelum dan tiga tahun setelah merger dan akuisisi terjadi. Pendapat Kurniawan (2011) didukung oleh hasil penelitian Wibowo (2012) yang menyatakan bahwa
(19)
BAB I PENDAHULUAN 11
Universitas Kristen Maranatha terdapat perbedaan yang signifikan pada return on investment dan debt ratio antara satu tahun sebelum dan tiga tahun sesudah merger.
Berdasarkan latar belakang diatas dan hasil yang tidak konsisten dari penelitian terdahulu maka peneliti tertarik untuk membuat penelitian dengan tujuan sebagai tugas akhir untuk syarat menempuh pendidikan S1 dengan judul: PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGAKUISISI SEBELUM DAN SETELAH MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI DI BURSA EFEK INDONESIA DARI TAHUN 2009-2012).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat perbedaan Current Ratio antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi?
2. Apakah terdapat perbedaan Debt to Equity Ratio antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi?
3. Apakah terdapat perbedaan Return on Asset antara sebelum dan sesudah merger dan akusisi?
4. Apakah terdapat perbedaan Total Asset Turn Over antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi?
5. Apakah terdapat perbedaan Price Earning Ratio antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji menganalisis perbedaan Current Rasio antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.
(20)
BAB I PENDAHULUAN 12
Universitas Kristen Maranatha 2. Untuk menguji menganalisis perbedaan Debt to Equity Ratio antara
sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.
3. Untuk menguji menganalisis perbedaan Return on Asset antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.
4. Untuk menguji menganalisis perbedaan Total Asset Turn Over antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.
5. Untuk menguji menganalisis perbedaan Price Earning Ratio antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi investor dapat mengetahui pengaruh aksi perusahaan dalam melakukan merger dan akuisisi terhadap fundamental perusahaan melalui kinerja keuangan
2. Bagi pihak manajemen perusahaan, penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan pengambilan keputusan dalam memilih merger dan akuisisi sebagai strategi perusahaan.
3. Bagi akademisi dan peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan pengembangan ilmu keuangan maupun akuntansi mengenai kajian merger dan akuisisi tunai. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dasar perluasan penelitian dan penambahan wawasan untuk pengembangannya.
(21)
77 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
PENUTUP
5.1 KesimpulanBerdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut:
Hasil analisis statistik deskriptif rata-rata current ratio,total assets turn
over, return on assets perusahaan pengakuisisi mengalami penurunan setelah
melakukan merger dan akuisisi, baik itu pada periode 1 tahun setelah M&A, dan pada periode 2 tahun sesudah M&A, sehingga dapat kita simpulkan tingkat likuiditas, aktivitas, dan profitabilitas perusahaan pengakuisisi menurun setelah melakukan merger dan akusisi. Hasil rata-rata debt to equity, dan price earning
ratio perusahaan pengakuisisi mengalami peningkatan setelah melakukan merger
dan akuisisi, baik itu pada periode 1 tahun sesudah M&A, dan pada periode 2 tahun sesudah M&A, sehingga dapat kita simpulkan bahwa modal perusahaan yang dibiayai oleh hutang meningkat setelah melakukan merger dan akuisisi, dan perusahaan pengakuisisi masih memiliki peluang pertumbuhan yang tinggi.
Hasil analisis statistik inferensial menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan rasio-rasio keuangan tersebut pada periode 1 tahun setelah M&A, dan 2 tahun setelah M&A, hanya PER pada periode 2 tahun sesudah merger dan akuisisi yang terdapat perbedaan yang signifikan. Kesimpulan dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan kinerja keuangan perusahaan pada periode 1 tahun setelah M&A, dan 2 tahun setelah M&A yang menolak hipotesis yang diajukan sebelumnya. Berdasarkan hasil tersebut dapat kita simpulkan bahwa merger dan akuisisi tidak berpengaruh
(22)
BAB V PENUTUP 78
Universitas Kristen Maranatha terhadap kinerja keuangan perusahaan untuk jangka pendek, hal ini diduga merger dan akuisisi di jangka pendek belum menimbulkan sinergi bagi perusahaan. Merger dan akuisisi dilakukan untuk tujuan jangka panjang perusahaan, sehingga efeknya belum terlihat dijangka pendek, selain itu hal ini juga dapat diduga kerena perusahaan pengakuisisi dalam pemilihan perusahaan yang menjadi target M&A kurang tepat, karena kurangnya pengalaman atau pengetahuan perusahaan pengakuisisi dalam melakukan merger dan akuisisi, dan adanya faktor non ekonomi seperti menyelamatkan perusahaan target dari kebangkrutan, adanya kepentingan pribadi para eksekutif, dan adanya ambisi dari pemilik perusahaan untuk menguasai berbagai sektor bisnis.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut:
1. Periode pengamatan penelitian ini terbatas hanya dilakukan dari tahun 2009-2010, hal ini karena sulit untuk mendapatkan data perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi sebelum tahun 2009.
2. Penelitian ini hanya menggunakan Current Ratio, Debt To Equity Ratio,
Total Assets Turn Over, Return On Assets, Price Earning Ratio, dimana
CR,DER,TATO,ROA,PER masing-masing mewakil rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pasar.
5.3 Implikasi Penelitian
Adapun implikasi penelitian dalam penelitian sebagai berikut:
(23)
BAB V PENUTUP 79
Universitas Kristen Maranatha Hasil penelitian ini tidak ada perbedaan yang signifikan rasio keuangan setelah melakukan merger dan akuisisi. Hasil ini mendukung penelitian Aprilita, Tjandrakirana, & Aspahani (2013), Naziah, yusralaini, & Azhar (2014), Lesmana, Gunardi (2012). Hamidah & Novianti (2013). Hal ini diduga karena merger dan akuisisi bertujuan untuk jangka panjang, sehingga efek sinergi belum terlihat di periode jangka pendek perusahaan. 2. Implikasi Metode
Bagi para peneliti yang ingin meneliti lebih lanjut dikemudian hari dapat mengganti metode dipenelitian ini menjadi metode Mann-Whitney U Test apabila data penelitiannya tidak lulus uji normalitas, karena metode
Mann-Whitne U Test termasuk dalam statistika non parametrik.
5.4 Saran
Adapun saran dalam penelitian sebagai berikut:
1. Investor
Investor sebaiknya berhati-hati dalam menyikapi merger dan akuisisi yang dilakukan perusahaan, mengingat tujuan dari merger dan akuisisi untuk jangka panjang perusahaan.
2. Perusahaan
Perusahaan sebaiknya mendalami pengetahuan tentang merger dan akuisisi sebelum melakukan merger dan akuisisi agar matang dalam pengambilan keputusan merger dan akuisisi. Manajer perusahaan sebaiknya menyiapkan strategi yang kuat dalam menjalankan merger dan akuisisi, manajer juga harus lebih selektif dalam pemilihan perusahaan target yang akan dimerger dan akuisisi.
(24)
BAB V PENUTUP 80
Universitas Kristen Maranatha 3. Peneliti
Bagi peneliti berikutnya dapat mengganti variabel yang ada atau menambahkan variabel-variabel lainya, dan menambah periode waktu penelitian.
(25)
81 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Aprilita, I., Tjandrakirana, R., dan Aspahani. (2013). Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Akuisisi (Study Pada Perusahaan Pengakuisisi Yang Terdaftar Di Bei Periode 2000-2011). Jurnal
Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, Vol 11 (No.2).
Auqie, V. (2013). Dampak Merger Dan Akuisisi Terhadap Abnormal Return Dan Kinerja Keuangan Bidder Firm Di Sekitar Tanggal Pengumuman Merger Dan Akuisisi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol 2, (No.2).
Gitman, L.J., & Zutter, C.J. (2012). Principles of Managerial Finance 13th
Edition. Global Edition: Pearson.
Hamidah dan Noviani, M. (2013).Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi (Pada Perusahaan Pengakuisisi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2006). Jurnal Riset Manajemen
Sains Indonesia (JRMSI), Vol 4 (No.1).
Hanafi, M.M. (2013). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: CAPS.
Iftia, Putri Utami. 2011. Pengaruh Akuisisi Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pengakuisisi. Skripsi. Padang: Program Sarjana Universistas Negeri Padang. Istiani, D. A., Suryadi., dan Nurseto, S. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PT. BRI AGRO. TBK. Sebelum Dan Sesudah Akuisisi. Jurnal Administrasi
Bisnis Universitas Diponogoro, Vol 1, (No.1).
Jogiyanto, M. (2013). Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE.
Kuncoro, M. (2009). Metode Penelitian Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Lesmana, F.J., dan Gunardi, A. (2012). Perbedaan Kinerja Keuangan dan
Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Akuisisi di BEI. Jurnal Trikonomika, Vol 11, (No.2), hal 195-211.
Naziah, U., Yusralaini., Azhar, Al. (2014). Analisis Perbandingan Kinerja Keungan Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di BEI 2009-2012. Jurnal Jomfekon, Vol 1, (No.2).
Sunjoyo., Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena,N., dan Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
(26)
82
Universitas Kristen Maranatha Suryawathy, I.G.A. (2014). Analisis Kinerja Keungan Sebelum Dan Sesudah Merger Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah
Akuntansi dan Humanika Jinah, Vol 3, (No.2).
http://id.scribd.com/doc/160411331/Makalah-Merger-Dan-Akuisisi#scribd diakses pada tanggal 1 Oktober 2015.
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/07/merger-dan-akuisisi-pengertian-jenis.html\ diakses pada tanggal 1 Oktober 2015.
https://karmagatri.wordpress.com/2011/06/22/menilai-keberhasilan-merger-dan-akuisisi-berdasarkan-performansi-perusahaan-2/ diakses pada tanggal 1 Oktober 2015.
http://misri-ak.blogspot.co.id/ diakses pada tanggal 1 Oktober 2015.
http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-merger-akuisisi-alasan-melakukan-merger.html http://misri-ak.blogspot.co.id/ diakses pada tanggal 1 Oktober 2015.
http://www.duniainvestasi.com/bei/prices/stock diakses pada tanggal 6 September 2015. http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-aktivitas.html diakses pada tanggal 6 September 2015.
http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-likuiditas.html diakses pada tanggal 6 September 2015.
http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-profitabilitas.html diakses pada tanggal 6 September 2015.
http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-solvabilitas.html diakses pada tanggal 6 September 2015.
http://www.kembar.pro/2015/04/analisis-laporan-dan-rasio-keuangan.html
http://www.sahamok.com/beda-merger-dan-akuisisi/ diakses pada tanggal 6
September 2015.
http://yunikartikastie.blogspot.co.id/2014/05/resume-pengertian-rasio.html diakses pada tanggal 1 Oktober 2015.
www.ndangpur23.blogspot.co.id/2014/06/prosedur-merger-dan-akuisisi.html diakses pada tanggal 1 Oktober 2015.
www.ndangpur23.blogspot.co.id/2014/06/prosedur-merger-dan-akuisisi.html diakses pada tanggal 1 Oktober 2015.
(1)
BAB V
PENUTUP
5.1 KesimpulanBerdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut:
Hasil analisis statistik deskriptif rata-rata current ratio,total assets turn over, return on assets perusahaan pengakuisisi mengalami penurunan setelah melakukan merger dan akuisisi, baik itu pada periode 1 tahun setelah M&A, dan pada periode 2 tahun sesudah M&A, sehingga dapat kita simpulkan tingkat likuiditas, aktivitas, dan profitabilitas perusahaan pengakuisisi menurun setelah melakukan merger dan akusisi. Hasil rata-rata debt to equity, dan price earning ratio perusahaan pengakuisisi mengalami peningkatan setelah melakukan merger dan akuisisi, baik itu pada periode 1 tahun sesudah M&A, dan pada periode 2 tahun sesudah M&A, sehingga dapat kita simpulkan bahwa modal perusahaan yang dibiayai oleh hutang meningkat setelah melakukan merger dan akuisisi, dan perusahaan pengakuisisi masih memiliki peluang pertumbuhan yang tinggi.
Hasil analisis statistik inferensial menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan rasio-rasio keuangan tersebut pada periode 1 tahun setelah M&A, dan 2 tahun setelah M&A, hanya PER pada periode 2 tahun sesudah merger dan akuisisi yang terdapat perbedaan yang signifikan. Kesimpulan dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan kinerja keuangan perusahaan pada periode 1 tahun setelah M&A, dan 2 tahun
(2)
BAB V PENUTUP 78
Universitas Kristen Maranatha terhadap kinerja keuangan perusahaan untuk jangka pendek, hal ini diduga merger dan akuisisi di jangka pendek belum menimbulkan sinergi bagi perusahaan. Merger dan akuisisi dilakukan untuk tujuan jangka panjang perusahaan, sehingga efeknya belum terlihat dijangka pendek, selain itu hal ini juga dapat diduga kerena perusahaan pengakuisisi dalam pemilihan perusahaan yang menjadi target M&A kurang tepat, karena kurangnya pengalaman atau pengetahuan perusahaan pengakuisisi dalam melakukan merger dan akuisisi, dan adanya faktor non ekonomi seperti menyelamatkan perusahaan target dari kebangkrutan, adanya kepentingan pribadi para eksekutif, dan adanya ambisi dari pemilik perusahaan untuk menguasai berbagai sektor bisnis.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut:
1. Periode pengamatan penelitian ini terbatas hanya dilakukan dari tahun 2009-2010, hal ini karena sulit untuk mendapatkan data perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi sebelum tahun 2009.
2. Penelitian ini hanya menggunakan Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Assets, Price Earning Ratio, dimana CR,DER,TATO,ROA,PER masing-masing mewakil rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pasar.
5.3 Implikasi Penelitian
Adapun implikasi penelitian dalam penelitian sebagai berikut:
(3)
Hasil penelitian ini tidak ada perbedaan yang signifikan rasio keuangan setelah melakukan merger dan akuisisi. Hasil ini mendukung penelitian Aprilita, Tjandrakirana, & Aspahani (2013), Naziah, yusralaini, & Azhar (2014), Lesmana, Gunardi (2012). Hamidah & Novianti (2013). Hal ini diduga karena merger dan akuisisi bertujuan untuk jangka panjang, sehingga efek sinergi belum terlihat di periode jangka pendek perusahaan. 2. Implikasi Metode
Bagi para peneliti yang ingin meneliti lebih lanjut dikemudian hari dapat mengganti metode dipenelitian ini menjadi metode Mann-Whitney U Test apabila data penelitiannya tidak lulus uji normalitas, karena metode Mann-Whitne U Test termasuk dalam statistika non parametrik.
5.4 Saran
Adapun saran dalam penelitian sebagai berikut:
1. Investor
Investor sebaiknya berhati-hati dalam menyikapi merger dan akuisisi yang dilakukan perusahaan, mengingat tujuan dari merger dan akuisisi untuk jangka panjang perusahaan.
2. Perusahaan
Perusahaan sebaiknya mendalami pengetahuan tentang merger dan akuisisi sebelum melakukan merger dan akuisisi agar matang dalam pengambilan keputusan merger dan akuisisi. Manajer perusahaan sebaiknya menyiapkan strategi yang kuat dalam menjalankan merger dan akuisisi, manajer juga harus lebih selektif dalam pemilihan perusahaan target yang
(4)
BAB V PENUTUP 80
Universitas Kristen Maranatha 3. Peneliti
Bagi peneliti berikutnya dapat mengganti variabel yang ada atau menambahkan variabel-variabel lainya, dan menambah periode waktu penelitian.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Aprilita, I., Tjandrakirana, R., dan Aspahani. (2013). Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Akuisisi (Study Pada Perusahaan Pengakuisisi Yang Terdaftar Di Bei Periode 2000-2011). Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, Vol 11 (No.2).
Auqie, V. (2013). Dampak Merger Dan Akuisisi Terhadap Abnormal Return Dan Kinerja Keuangan Bidder Firm Di Sekitar Tanggal Pengumuman Merger Dan Akuisisi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol 2, (No.2).
Gitman, L.J., & Zutter, C.J. (2012). Principles of Managerial Finance 13th Edition. Global Edition: Pearson.
Hamidah dan Noviani, M. (2013).Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi (Pada Perusahaan Pengakuisisi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2006). Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), Vol 4 (No.1).
Hanafi, M.M. (2013). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: CAPS.
Iftia, Putri Utami. 2011. Pengaruh Akuisisi Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pengakuisisi. Skripsi. Padang: Program Sarjana Universistas Negeri Padang. Istiani, D. A., Suryadi., dan Nurseto, S. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PT. BRI AGRO. TBK. Sebelum Dan Sesudah Akuisisi. Jurnal Administrasi Bisnis Universitas Diponogoro, Vol 1, (No.1).
Jogiyanto, M. (2013). Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE.
Kuncoro, M. (2009). Metode Penelitian Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Lesmana, F.J., dan Gunardi, A. (2012). Perbedaan Kinerja Keuangan dan Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Akuisisi di BEI. Jurnal Trikonomika, Vol 11, (No.2), hal 195-211.
Naziah, U., Yusralaini., Azhar, Al. (2014). Analisis Perbandingan Kinerja Keungan Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di BEI 2009-2012. Jurnal Jomfekon, Vol 1, (No.2).
Sunjoyo., Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena,N., dan Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Bandung: Alfabeta.
(6)
82
Universitas Kristen Maranatha Suryawathy, I.G.A. (2014). Analisis Kinerja Keungan Sebelum Dan Sesudah Merger Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika Jinah, Vol 3, (No.2).
http://id.scribd.com/doc/160411331/Makalah-Merger-Dan-Akuisisi#scribd diakses pada tanggal 1 Oktober 2015.
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/07/merger-dan-akuisisi-pengertian-jenis.html\ diakses pada tanggal 1 Oktober 2015.
https://karmagatri.wordpress.com/2011/06/22/menilai-keberhasilan-merger-dan-akuisisi-berdasarkan-performansi-perusahaan-2/ diakses pada tanggal 1 Oktober 2015.
http://misri-ak.blogspot.co.id/ diakses pada tanggal 1 Oktober 2015.
http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-merger-akuisisi-alasan-melakukan-merger.html http://misri-ak.blogspot.co.id/ diakses pada tanggal 1 Oktober 2015.
http://www.duniainvestasi.com/bei/prices/stock diakses pada tanggal 6 September 2015. http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-aktivitas.html diakses pada tanggal 6 September 2015.
http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-likuiditas.html diakses pada tanggal 6 September 2015.
http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-profitabilitas.html diakses pada
tanggal 6 September 2015.
http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-solvabilitas.html diakses pada tanggal 6 September 2015.
http://www.kembar.pro/2015/04/analisis-laporan-dan-rasio-keuangan.html
http://www.sahamok.com/beda-merger-dan-akuisisi/ diakses pada tanggal 6
September 2015.
http://yunikartikastie.blogspot.co.id/2014/05/resume-pengertian-rasio.html diakses pada tanggal 1 Oktober 2015.
www.ndangpur23.blogspot.co.id/2014/06/prosedur-merger-dan-akuisisi.html
diakses pada tanggal 1 Oktober 2015.
www.ndangpur23.blogspot.co.id/2014/06/prosedur-merger-dan-akuisisi.html