ANALISIS HUBUNGAN TIMBAL BALIK UTANG LUAR NEGERI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA.

ANALISIS HUBUNGAN TIMBAL BALIK UTANG LUAR
NEGERI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
DI INDONESIA

TESIS

Oleh :
MAHMUD
NIM : 082188630026

PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI
MEDAN
2012

ANALISIS HUBUNGAN TIMBAL BALIK UTANG LUAR
NEGERI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
DI INDONESIA

TESIS


Oleh :
MAHMUD
NIM : 082188630026

PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI
MEDAN
2012

ABSTRAK

Mahmud. Analisis Hubungan Timbal Balik Utang Luar Negeri Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan, 2012.
Pembangunan membutuhkan anggaran yang bersumber dari penerimaan negara.
Dimana penerimaan negara yang lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran
negara, akan terjadi defisit anggaran. Sehingga pemerintah harus mencari
alternatif lain untuk memenuhi kekurangan dana tersebut dari luar negeri. Utang
luar negeri sebagai salah satu sumber eksternal untuk pembiayaan pembangunan
dan memiliki peranan dalam mengatasi masalah kekurangan mata uang asing

(foreign exchange gap), mengatasi masalah kekurangan tabungan (savinginvestment gap) dan untuk menutup defisit anggaran pemerintah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan timbal balik antara
pertumbuhan ekonomi dengan utang luar negeri di Indonesia. Dengan
menggunakan data sekunder dalam bentuk time series yang bersifat kuantitatif
selama tahun 1996 – 2010. Dengan alat analisis model VAR, diperoleh hasil
estimasi, hubungan antara kedua variabel yaitu utang luar negeri dan pertumbuhan
ekonomi memiliki hubungan 2 arah atau feedback, artinya kedua variabel tersebut
saling mempengaruhi satu sama lainnya. Dan berdasarkan hasil uji akar-akar unit
(Unit Roots Test), hubungan antara kedua variabel utang luar negeri dan
pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan stasioner pada tingkat first difference
yang berarti bahwa terdapat hubungan jangka panjang antara utang luar negeri
dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Kata Kunci : Utang Luar Negeri, Pertumbuhan Ekonomi

i

ABSTRACT

Mahmud. Analysis of Reciprocal Relations Against the External Debt Growth in

Indonesia. Medan State University Graduate School, 2012.
Development requires a budget that comes from state revenue. Where revenues
are greater than government spending, budget deficits will occur. So the
government should look for other alternatives to meet the shortage of funds from
abroad. Foreign debt as a source of external financing for development and has a
role in addressing the problem of shortage of foreign currency (foreign exchange
gap), overcome the problem of lack of savings (savings-investment gap) and to
cover the government's budget deficit.
This study aims to determine the interrelationship between economic growth and
foreign debt in Indonesia. Using secondary data in the form of time series of
quantitative during the year 1996 to 2010. With the VAR model analysis tools,
estimation results obtained, the relationship between the two variables, namely
external debt and economic growth have a 2-way relationship or feedback,
meaning that both variables affect each other. And based on the results of the unit
root test (Unit Roots Test), the relationship between the two variables external
debt and economic growth have a relationship stationary at first differences which
means that there is a long-term relationship between external debt and economic
growth in Indonesia.
Keywords: Foreign Debt, Economic Growth


ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt karena dengan rahmat dan karunia yang
diberikanNya sehingga penulis dapat menjalani perkuliahan dan menyelesaikan
tesis tentang “Analisis Hubungan Timbal Balik Utang Luar Negeri Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia” ini dengan baik. Penulis sadar bahwa
banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar. M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2.

Bapak Prof. Dr. H.Abdul Muin Sibuea, M.Pd, selaku Direktur Pasca Sarjana
Universitas Negeri Medan, atas kesempatan yang diberikan kepada penulis
sehingga penulis dapat melanjutkan pendidikan kejenjang magister.


3.

Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi
Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, sekaligus selaku
Pembimbing I atas pelayanan akademik yang diberikan kepada penulis.

4.

Bapak Dr.Eko W.Nugrahadi, M.Si

selaku Pembimbing II yang telah

memberikan perhatian dan kesabaran dalam membimbing sejak awal hingga
selesainya penulisan tesis ini.
5.

Bapak Dr. Arwansyah,M.Si, Dr.Rahmanta,M.Si dan Dr.Sri Fajar Ayu, M.Si,
M.BA , selaku dosen penguji atas arahan, masukan dan perluasan wawasan
yang diberikan dalam memberikan nilai tambah terhadap tesis ini.


6.

Kedua orangtuaku, “Bapak dan Ibu (Almarhumah)” yang telah mendidik
dan membekali penulis sejak lahir di dunia ini sampai sekarang dengan
segalanya yang tak mungkin dapat dibalas dengan apapun.

iii

7.

Untuk istriku tercinta Wiwik Susilawati Matondang, S.Pd, serta kedua
anakku tersayang Annisa Dillys AQila (Ica), Mahima Shifa Azzahra (Shifa)
yang senantiasa mendampingi dengan setia, serta memberikan ketenangan
dan semangat di masa-masa sulit dan menjadi sumber energi serta spirit
dalam menjalani kehidupan ini.

8.

Segenap keluarga besarku dan keluarga besar istriku, Hj.Dermawati Nasution
(Mamak), Nazaruddin Nasution,S.H (Abang) , Ery Suita Matondang,AMK

dan Rusliah (Kakak) yang

telah memberikan dukungan dan bantuannya

selama penulis menjalankan studi ini.
9.

Rekan-rekan seangkatan di Prodi Ilmu Ekonomi Program Pasca Sarjana
Universitas Negeri Medan yang dengan ikhlas dan tanpa rasa

pamrih

membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian ini, juga atas kebersamaan,
setia kawan dan juga kekompakkannya selama mengikuti studi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan hingga penulisan penelitian
ini masih banyak ditemui berbagai kelemahan, baik dalam penyajian maupun
metodologinya. Untuk itu penulis mohon kesediaan pembaca sekalian untuk dapat
memberikan kritik dan saran yang bersifat konstruktif, yang sangat berguna bagi
penulis untuk penulisan-penulisan di masa yang akan datang.


Medan, 15 Januari 2013
Penulis

Mahmud

iv

v

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... viii
BAB I

BAB II


BAB III

PENDAHULUAN ……………………………………………..

1

1.1 Latar Belakang …………………………………………….

1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………

5

1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………….

5

1.4 Manfaat Penelitian ………………………………………...


5

TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………

6

2.1 Kerangka Teori …………………………………………..

6

2.2 Penelitian Terdahulu …………………………………….

30

2.3 Kerangka Penelitian ……………………………………….

32

2.4 Hipotesis ……………………………………..……………


33

METODE PENELITIAN ……………………………………

34

3.1 Ruang Lingkup Penelitian………………………………….

34

3.2 Jenis dan Sumber Data …………………………………….

34

3.3 Model Analisis Data….……………………………………..

34

3.4 Definisi Operasional ………………………………………..

42

v

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………

43

4.1 Analisis Deskriptif …………………………………………

43

4.2 Hasil Evaluasi dan Penelitian ………………………………

50

KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………

61

5.1 Kesimpulan …………………………………………………

61

5.2 Saran ………………………………………………………

61

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………

63

LAMPIRAN ………………………………………………………………

65

BAB V

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1

Ringkasan APBN Indonesia 2007 – 2011 ……………………..

2

Tabel 4.1

Pertumbuhan Utang Luar Negeri Indonesia Tahun 1997 – 2010
(Milyar US $) …………………………………………………

47

Tabel 4.2

Hasil Estimasi Uji Akar Unit Variabel Utang Luar Negeri
(ULN) …………………………………………………………..

Tabel 4.3

Hasil Estimasi Uji Akar Unit Variabel Pertumbuhan Ekonomi
(PE) ……………………………………………………………..

Tabel 4.4

53

Hasil Estimasi Uji Derajat Integrasi Variabel Utang Luar
Negeri (ULN) ………………………………………………….

Tabel 4.5

52

55

Hasil Estimasi Uji Derajat Integrasi Variabel Pertumbuhan
Ekonomi (PE) ………………………………………………….

56

Tabel 4.6

Hasil Uji Lag Length …………………………………………

58

Tabel 4.7

Hasil Uji Kausalitas Granger …………………………………

60

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2006-2010 ……..

4

Gambar 2.1 Kurva Debt Relief Laffer ………………………………………

16

Gambar 2.2 Hubungan Antara Utang Dengan Pertumbuhan ………………

18

Gambar 4.1

Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 19962010

44

Gambar 4.2 Perkembangan Pertumbuhan Utang Luar Negeri Indonesia
Tahun 1997-2010 ………………………………………………

v

48

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Data Penelitian...................................................................……..

66

2

Uji Akar Unit (Unit Roots Test)……...…………………………

67

3

Uji Derajat Intergrasi………………............................................

69

4

Hasil Uji Lag Lenght....................................................................

71

5

Uji Kausalitas Granger …………………………………………

72

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang fokus terhadap

pembangunan nasional. Salah satu strategi pembangunan nasional indonesia yaitu
melakukan pemerataan pembangunan ekonomi yang pada dasarnya diarahkan
untuk mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Langkah
yang dilakukan pemerintah dapat terwujud jika pemerintah mempunyai cukup
modal dan cara yang benar dalam melaksanakan pembangunan.
Pengeluaran

pemerintah

yang

lebih

besar

untuk

pembangunan

dibandingkan dengan penerimaan negara, menyebabkan negara mengalami defisit
anggaran. Didalam pembiayaan pembangunan, kesulitan dalam pembentukan
modal dari dalam negeri menyebabkan pemerintah harus mencari alternatif lain
dengan memenuhi kekurangan dana tersebut dari luar negeri. Utang luar negeri
sebagai salah satu sumber eksternal untuk pembiayaan pembangunan dan
memiliki peranan dalam mengatasi masalah kekurangan mata uang asing (foreign
exchange gap), mengatasi masalah kekurangan tabungan (saving-investment gap)
dan untuk menutup defisit anggaran pemerintah.
Pada

periode

sebelum

dan

sesudah

terjadinya

krisis

moneter,

perkembangan posisi utang luar negeri Indonesia dilihat dari jumlahnya
menunjukkan trend yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan
tersebut searah dengan kebutuhan dana untuk pembangunan yang semakin besar
dan beragam, tentu hal ini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
1

2

Sebagai gambaran, data utang luar negeri indonesia, pendapatan serta
pengeluaran tercermin dalam APBN untuk lima tahun terakhir.
Tabel 1.1. Ringkasan APBN Indonesia 2007- 2011

Tahun

Pendapatan
Negara dan
Belanja Negara
Hibah
(triliun Rupiah) (triliun Rupiah)

Surplus/ Defisit
Anggaran (A-B)

Utang Luar
Negeri

(triliun Rupiah)

(miliar US$)

2007

707,8

757,6

-49,8

62,25

2008

981,6

985,7

-4,1

66,69

2009

848,8

937,4

-88,6

65,02

2010

995,3

1.042,1

-46,8

68,10

2011

1.169,9

1.320,8

-150,8

68,41

Sumber : BPS, Statistik Indonesia (2007-2011)

Peningkatan utang luar negeri Indonesia dari tahun 2007 yaitu sebesar
62,25 miliar US$ ke tahun 2011 yaitu sebesar 68,41 miliar US$ menyebabkan
akumulasi utang yang semakin besar. Secara teori dalam jangka pendek utang luar
negeri mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara dan dapat
mengembangkan kegiatan pembangunan yang lebih luas. Namun, dalam jangka
panjang akumulasi utang luar negeri mulai berdampak negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi seperti yang dijelaskan dalam kurva Laffer, dan itu
merupakan biaya pembangunan yang harus dibayar kembali. Hal yang perlu
diperhatikan adalah bahwa utang luar negeri harus digunakan untuk investasi yang
produktif yang menghasilkan tingkat pengembalian yang positif untuk membayar
utang luar negeri tersebut.
Utang luar negeri yang terus meningkat mempengaruhi besarnya
pengembalian utang pokok luar negeri dan bunga cicilan, yang artinya setiap
tahun pemerintah harus menyisihkan sebagian anggaran untuk membayar utang.

3

Akibatnya anggaran yang telah disusun oleh pemerintah sebagian besar habis
untuk membayar kewajiban. Berkurangnya anggaran untuk menutup utang tentu
mengurangi modal bagi pemerintah untuk melakukan investasi guna mendorong
pertumbuhan ekonomi agar pendapatan perkapita rakyat meningkat.
Peningkatan utang luar negeri Indonesia setiap tahun mengindikasikan
bahwa pemerintah indonesia masih sangat bergantung terhadap utang luar negeri
dalam membiayai modal pembangunan. Akumulasi utang luar negeri merupakan
fenomena umum di antara negara-negara berkembang pada tahap awal
pembangunan ekonomi. Alokasi anggaran pemerintah Indonesia tahun 2012 untuk
pembayaran bunga dan cicilan pokok utang luar negeri mencapai 170 triliun
Rupiah. Total utang luar negeri Indonesia hingga Juli 2011 berjumlah 1.733,64
triliun Rupiah yang dialokasikan untuk lingkungan hidup sebesar 10,6 triliun
Rupiah, kesehatan 14,69 triliun Rupiah, perumahan dan fasilitas umum 26 triliun
Rupiah, pertahanan 64,3 triliun Rupiah, pendidikan 95,6 triliun Rupiah, dan
ekonomi 97,5 triliun Rupiah. Jumlah itu naik 56,79 triliun Rupiah jika
dibandingkan dengan jumlah utang luar negeri Indonesia pada Desember 2010
yang sebesar 1.676,85 triliun Rupiah.
Utang luar negeri bukan merupakan satu-satunya indikator yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, namun disini akan dilihat bagaimana utang
luar negeri mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan sebaliknya.
Berikut laju pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2006 – 2010
pada gambar 1.1.

4
Pertumbuhan Ekonomi (%)

7
6,5
6
5,5
5
4,5
4
2006

2007

2008

2009

2010

Tahun

Sumber : BPS, Statistik Indonesia (2007-2011)

Gambar 1.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Tahun 2006-2010 (Persen)

Berdasarkan data BPS Republik Indonesia, pertumbuhan ekonomi
Indonesia sejak tahun 1986 sampai tahun 1989 terus mengalami peningkatan,
yakni masing-masing 5,9 persen di tahu 1986, kemudian 6,9 persen di tahun 1988
dan menjadi 7,5 persen di tahun 1989. Namun, pada tahun 1990 dan 1991
pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatat angka yang sama yakni sebesar 7
persen, kemudian tahu 1992 sampai tahun 1996, masing-masing tingkat
pertumbuhan ekonominya adalah sebesar 6,2 persen, 5,8 persen, 7,2 persen, 6,8
perse dan 5,8 persen.
Awal dekade tahun 2000-an, Berdasarkan data BPS, pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang diproxi dari PDB atas dasar harga konstan tahun 2000,
selama tahun 2006 sampai tahun 2010 mengalami fluktuasi. Tahun 2010
pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,62 persen

5

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dirumuskan masalah sebagai berikut :

“ Bagaimana hubungan timbal balik antara pertumbuhan ekonomi dengan utang
luar negeri ” ?

1.3. Tujuan Penelitian.
Berdasarkan permasalahan penelitian diatas maka tujuan dari penelitian ini
yaitu Untuk mengetahui hubungan timbal balik antara pertumbuhan ekonomi
dengan utang luar negeri di Indonesia.
.
1.4. Manfaat Penelitian.
1. Untuk mengembangkan kemampuan dalam menganalisis suatu masalah yang
ada dengan baik dan sesuai dengan metode penulisan.
2. Sebagai bahan informasi ilmiah bagi pihak yang berkepentingan serta
diharapkan dapat bermanfaat bagi pengambil kebijakan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh utang luar negeri terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan hubungan kausalitas antara utang luar
negeri dan pertumbuhan ekonomi, disimpulkan sebagai berikut :
1. Dari hasil estimasi, hubungan antara kedua variabel yaitu utang luar negeri
dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan 2 arah atau feedback,
artinya kedua variabel tersebut saling mempengaruhi satu sama lainnya.
2. Berdasarkan hasil uji akar-akar unit (Unit Roots Test), hubungan antara
kedua variabel utang luar negeri dan pertumbuhan ekonomi memiliki
hubungan stasioner pada tingkat first difference yang berarti bahwa
terdapat hubungan jangka panjang antara utang luar negeri dan
pertumbuhan ekonomi Indonesia.

5.2.

Saran
1. Pemerintah sebaiknya lebih berfokus pada kemandirian ekonomi dengan
mengurangi penambahan utang baru. Pengelolaan utang luar negeri
(foreign debt) dilaksanakan lebih transparan dan diawasi dalam
penggunaan dan pengelolaan utang sehingga akan lebih efektif dan efisien
dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
2. Perkembangan utang luar negeri harus diperhatikan agar tetap berada pada
posisi normal dan menguntungkan pembangunan ekonomi bukan untuk

61

62

menambah beban perekonomian di Indonesia. Sebab dalam jangka
panjang utang luar negeri dapat merugikan perekonomian karena
risikonya lebih besar. Kondisi perekonomian Indonesia yang masih rentan
terhadap pengaruh dari luar, nilai kurs yang rupiah yang masih belum
stabil menjadi alasan yang sangat penting dan harus dipertimbangkan oleh
pemerintah dalam mengambil langkah melakukan pinjaman luar negeri.
3. Agar lebih banyak lagi penelitian sejenis untuk melengkapi referensi data
dan teori-teori terbaru mengenai utang luar dan hubungannya dengan
pertumbuhan ekonomi.

63

DAFTAR PUSTAKA
Adler Haymans Manurung, 2001, “Dasar-Dasar Investasi Obligasi”, Penerbit
PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Arsyad, Lincolin, 2004, “Ekonomi Pembangunan”, Yogyakarta, FEUGM.
Arsyad, Lincolyn. 2004 Pengantar Perencanaan dan pembangunan ekonomi
daerah. Yogyakarta : BPFE.
Badan Pusat Statistik, 2011, Laporan Perekonomian Indonesia 2011, Angkatan
Kerja, Konsumsi dan Kemiskinan Penduduk, Badan Pusat Statistik,
Jakarta.
Barro, R.S and Sala-I-Martine, 1995.“ Economic Growth”, McGraw Hill, New
York.
Basri, Faisal, 2003“Perekonomian Indonesia Menjelang Abad XXI”, Erlangga,
Jakarta
Barro, R.S.,2004 , “Determinants of Economic Growth: Across-country Empirical
Study”, Journal of Political Economy, Cambridge, Massachusetts, MIT
Press.
Basri, Faisal, 2003. Lanskap Ekonomi Indonesia, Kajian, dan Renungan Terhadap
Masalah-Masalah Struktural, Transformasi Baru dan Prospek
Perekonomian Indonesia, Jakarta : Kencana
BPS, 2008-2012, “Indonesia Dalam Angka”, Jakarta.
Boediono. (2001). Ekonomi Makro. Edisi-4. penerbit BPFE, Yogyakarta.
Burnside, Craig and David Dollar,s 1997, “aid Spurs Growth-in a Sound Policy
Environment, Finance & Development”, Desember.
Ceppie, 2004, “Pengelolaan Pendanaan Pembangunan Luar Negeri dalam
Rangka
Mengurangi
Ketergantungan
Pada
Pinjaman
Luar
Negeri”.Bappenas.
Djufri, 2006, “Pengaruh Pajak dan Akumulasi Hutang Luar Negeri Pemerintah
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”, Thesis.
Djufri dkk. 2006. Analisis Vegetasi savana tanpa tegakan akasia (Acacia nilotica)
di Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. M Forum Pascasarjana IPB
Bogor 29 (4 Oktober ).
Dumairy, 1999, “Perekonomian Indonesia”, Erlangga, Jakarta.

64

Gujarati, D, 2003, “Basic Economics”, Mc Graw-Hill International Edition,
Fourth Edition.
Grossman, G.M. and e. Helpman, 1991.”Trade, Knowledge Spillovers, and
Growth”, European Economic Review, Vol.80, April, pp.517-526.
Insukrindo, 1995, Ekonomi Uang dan Bank, Teori dan Pengalaman di Indonesia,
BPFE Yogyakarta.
Michael P. Todaro, 2004, Ekonomi Pembangunan di Dunia ketiga, terjemahan
Mursid, Penerbit Balai Aksara, Jakarta.
Mankiw, N.G, 2003, “Teori Makroekonomi”, Edisi ke-4, Erlangga, Jakarta.
Park.C.Whan. dan parker V. Lessing (1991) familiarty and its impact on
consumer research, Mc Grow-Hill
Park, I, 1995, “Regional Integration Among the ASEAN Nations: A Computable
General Equilibrium Model Study”, Praeger, Westport.
Pattilo, Catherine, 2002, “External Debt and Growt”, Finance & Development
Quarterly Magazine of The IMF, 39 (2).
Pitlo.M. 1979.Tafsiran Singkat Tentang Beberapa Bab Dalam Hukum Perdata,
Intermasa, Jakarta,
Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Supriyanto, 2000, “Utang Luar Negeri Indonesia”, Penerbit Djambatan, Jakarta.
Supriyanto, W. 2008. Teknologi Informasi Perpustakaan: Strategi Perancangan
Perpustakaan Digital. Jakarta: Kanisius.
Tambunan, Tulus, 2009, “Perekonomian Indonesia”, Bogor, Ghalia, Indonesia.
Todaro, MP dan Smith, Stephen C, 2003, Pembangunan Ekonomi di Dunia
Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta
Wirjono. P. 2000. Azas-Azas Hukum Perjanjian, CV Mandar Maju, Bandung.
Zulkarnain, Djamin. 2003. Masalah Utang Luar Negeri bagi Negara Berkembang.
Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI.