UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MUTIARA HANDAYANI MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

(1)

(2)

(3)

(4)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan rahmad dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Melalui Metode Sosiodrama Pada anak Kelompok B di TK Mutiara Handayani Kota Medan Tahun Ajaran 2012/2013”

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan bagi mahasiswa jenjang S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Dalam Penulisan ini banyak pihak yang terilibat didalamnya yang memberikan bantuan berupa bimbingan, arahan, moral maupun material sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi ini.

Penulias juga mengucapkan terima kasih yang sedlam-dalamnya kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Drs.Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Unversitas Negeri Medan

3. Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Pembantu Dekan I dan Drs.Aman Simare-mare MS selakuPembantu Dekan II FIP UNIMED

4. Dra.Hj.Nasriah M,Pd dan kak Ika Suyanti S.Pd selaku ketua Prodi PG.PAUD dan sketaris Jur. PG.PAUD UNIMED

5. Dra. Rahmulyani,M.Pd, kons selaku Dosen Pembimbing Akademik

6. Drs. Jasper Simanjuntak, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Drs. Aman simare-mare, MS, Dra. Sariana Marbun, M.Pd dan Dra. Rahmulyani, M.Pd, Kons selaku dosen penyelaras.

8. Teristimewa buat keluargaku, ayahanda dan ibunda P.sinaga/br.Sinurat, kakanda Sri Murni Br.sinaga, AMd dan adinda Putra Jouna Sinaga.


(5)

9. Meriana Hasugian,S.Pd selaku kepala sekolah di TK Mutiara Handayani Medan yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

10. Special for someone Poltak Silaban, S.Pd yang telah memberikan kasih sayangnya serta dukungan dan dorongan semangat dan meluangkan pikiran sebagai bahan masukan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini

11. Buat sahabat-sahabatku terkhusus buat Naimah, irani, ice, peris, yuli, dan Teman-teman PPLT Tk Negeri 2 Medan, dan teman-teman dari GSM (K’desi,lena,pida,floren,nova,bintang) dll serta Seluruh Mahasiswa PAUD angkatan 2009.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih. Kiranya Tuhan Yang Maha Pengasih melimpahkan rahmat dan berkatNya kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Penulis juga berharap semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan dan pengetahuan. Terima kasih.

Medan, Juli 2013 Penulis,

Sritio yuhenny Br.Sinaga


(6)

i

Abstrak

SRITIO Y BR.SINAGA. Upaya Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal melalui Metode Sosiodrama pada anak kelompok B di TK Mutiara Handayani Medan Tahun ajaran 2012/2013. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan 2013.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah : bagaimana penggunaan metode sosiodrama dalam neningkatkan kecerdasan interpersonal anak pada kelompok B. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal melalui metode sosiodrama anak pada kelompok B di TK Mutiara Handayani Medan.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori yaumi yang menyatakan bahwa kecerdasan interpersonal adalah kemempuan untuk memahami pikiran,sikap,dan perilaku orang lain, mempersepsikan membedakan suasana hati, serta mampu memberikan respons secara tepat sesuai dengan kondisi dalam bersosial. Sedangkan metodesosiodrama diambil dari teori sanjaya yang menyatakan bahwa sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan fenomena social pemecahan masalah yang menyangkut masalah hubungan antar manusia dalam bersosial.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus dilakukan 2 kali pertemuan. Dalam setiap siklus dilakukan empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus I, peneliti terlebih dahulu mengamati proses pembelajaran awal anak atau prasiklus yang bertujuan selain untuk mengetahui kecerdasan interpersonal anak juga untuk mengetahui kekurangan-kekurangnnya. Subjek penelitian adalah anak kelas B di TK Mutiara Handayani Medan yang berjumlah 18 anak terdiri dari 10 anak perempuan dan 8 anak laki-laki. Instrument dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi kecerdasan interpersonal anak.

Berdasarkan analisis data dan observasi tingkat kecerdasan interpersonal anak pada observasi awal terdapat data tidak ada abak yang tergolong sangat baik,3 anak atau 16,6% katagori baik, katagori cukup terdapat 4 anak, atau 22,2% , dan katagori kurang terdapat 11 anak atau 61,1%. Selanjuttnya pada siklus I terdapat 2 anak atau 11,11% tergolong sangat baik, 5 anak atau 27,78% tergolong baik, 5 anak atau 27,78% tergolong cukup dan 6 anak atau 33,33% tergolong kurang. Pada siklus ke II terjadi peningkatan yaitu terdapat 5 anak atau 27,78% katagori sangat baik, 10 anak atau 55,55% tergolong baik, 2 anak atau 11,11% tergolong cukup dan 1 anak atau 5,55 % tergolong kurang. Berdasarkna hasil penelitian, dapat disimpulkan penggunakaan metode sosiodrama dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal anak. Oleh karena itu metode sosiodrama dapat diterapkan sebagai salah satu alternatifuntuk meningkatkan kecerdasan interpersonal di TK Mutiara Handayani Medan


(7)

iv

 

DAFTARISI

ABSTRAK ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 6

1.3. Batasan Masalah ... 7

1.4. Rumusan Masalah ... 7

1.5. TujuanPenelitian ... 7

1.6. Manfaatpenelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1. Kerangka Teori ... 10

2.1.1. Kecerdasan Interpersonal ... 10

2.1.1.1. Pengertian Kecerdasan Interpersonal ... 10

2.1. 1.2 Pentingnya Kecerdasan Interpersonal ... 12

2.1.1.3 Komponen Kecerdasan Interpersonal ... ..12

2.1.1.4 Dimensi Kecerdasan Interpersonal ... 14

2.1.1.5 Karakteristik Kecerdasan Interpersonal ... 15

2.1.1.6 Pengembangan Kecerdasan Interpersonal anak ... 16

2.1.2. Metode Sosiodrama ... 17


(8)

v

 

2.1.2.2 Tujuan Penggunaan Metode Sosiodrama ... 19

2.1.2.3 Langkah-langkah Penggunaan Metode Sosiodrama ... 20

2.1.2.4 Peranan Metode Sosiodrama ... 21

2.1.2.5 Kelebihan dan Kekurangan Metode Sosiodrama ... 22

2.2. KerangkaKonseptual ... 23

2.3. Hipotesis ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25

3.1. Jenis Penelitian ... 25

3.2 Subjek dan Objek Penelitian. ... ..25

3.3. Defenisi Operasional Variabel ... 25

3.4. Prosedur Penelitian ... 26

3.5. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 34

4.1.1 Kondisi Awal Sebelum Penelitian ... 34

4. 1.2 Hasil Penelitian Siklus I ... 35

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II ... 43

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

5.l.Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 52

DAFTARPUSTAKA ... 53


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Lembar Observasi Kecerdasan Interpersonal Anak ... 30

Tabel 3.2. Kriteria Penilaian Tingkat Keberhasilan Anak ... 32

Tabel 3.3. Jadwal Penelitian... 32

Tabel 4.1. Rangkuman Hasil Pengamatan Kecerdasan Interpersonal anak Siklus I ... 36

Tabel 4.2. Tingkat Kecerdasan Interpersonal anak Siklus I ... 37

Tabel 4.3. Rangkuman Hasil Pengamatan Kecerdasan Interpersonal anak Siklus II ... 42

Tabel 4.4. Tingkat Kecerdasan Interpersonal anak Siklus II ... 43


(10)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan kelas ... 26 Gambar 4.1 Diagram Batang peningkatan Kecerdasan Interpersonal anak Siklus I ... 38 Gambar 4.2 Diagram Batang peningkatan Kecerdasan Interpersonal anak Siklus II ... 44 Gambar 4.3 Diagram Batang peningkatan Kecerdasan Interpersonal anak Siklus I dan II ... 46


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 butir 14). Pendidikan anak usia dini juga salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa, komunikasi, serta kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan sosial)sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

Kecerdasan yang perlu dikembangkan pada diri anak yang selama ini diyakini para orang tua sebenarnya adalah kecerdasan Intelektual saja. Padahal, seorang anak dikatakan cerdas apabila anak tersebut mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, maksudnya anak mampu berinteraksi dengan orang lain, mampu mengendalikan suasana hati, mampu memahami perasaan orang lain dan mampu melihat dirinya sedang dalam kondisi yang ada. Seorang anak yang mendapat nilai ‘A’ mungkin saja sangat kuat dalam kemampuan bahasa, matematika, dan sains tetapi dia mungkin tidak memiliki keterampilan interpersonal (kemampuan untuk bersosialisasi).


(12)

Pengembangan kecerdasan manusia hendaknya dilakukan sejak usia dini. Howard gardner dalam Anita Yus (2011:19) menyebutkan masa anak merupakan masa terjadinya peningkatan perkembangan kecerdasan dari 50 % menjadi 80 % apabila anak menerima rangsangan yang berbentuk pengalaman belajar yang diberikan oleh lingkungan kepada anak.

Menurut Gardner dalam Yuami (2012:12) menyatakan bahwa:

Dalam diri manusia terkandung banyak kecerdasan bahwa kecerdasan memiliki delapan komponen kecerdasan. Dia menamakan kedelapan komponen kecerdasan tersebut adalah kecerdasan ganda, yakni kecerdasan linguistic-verbal, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan lain juga meliputi kecerdasan spasial-visual, kecerdasan ritmik-musik, kecerdasan kinestetik, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis dan kecerdasan interpersonal.

Salah satu dari kecerdasan itu adalah kecerdasan interpersonal.Menurut Gardner dan Checkly dalam yaumi (2012:21) menyatakan bahwa kecerdasan interpersonal adalah kemampuan memahami pikiran, sikap, dan perilaku orang lain, kemampuan mempersepsi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi dan keinginan orang lain, serta kemampuan memberikan respons secara tepat terhadap suasana hati, tempramen, motivasi, dan keinginan orang lain. Kecerdasan Interpersoanal juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berlangsung antar dua pribadi, mencirikan proses-proses yang timbul sebagai suatu hasil dari interaksi individu dengan individu lainnya. Kecerdasan interpersonal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan orang lain. Mereka cenderung untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain sehingga mudah bersosialisasi dengan lingkungan di sekelilingnya. Kecerdasan Interpersonal ini juga sering disebut sebagai kecerdasan sosial,selain itu seseorang yang memiliki kecerdasan ini memiliki kemampuan menjalin persahabatan yang akrab dengan teman dan lingkunyannya. Kecerdasan interpersonal bukan sesuatu


(13)

yang dilahirkan bersama ketika seseorang lahir, tetapi lebih tepatnya sesuatu yang harus dikembangkan melalui pembinaan dan pengajaran, sama seperti kecerdasan lainnya. Karena itu waktu terbaik untuk mulai membangun kecerdasan interpersonal anak adalah ketika dia masih usia muda.

Pentingnya Kecerdasan interpersonal diajarkan kepada anak sejak dini agar anak memiliki kemampuan untuk berteman dan berkenalan dengan mudah, suka berada di sekitar orang lain, ingin tahu mengenai orang lain, ramah terhadap orang asing, mau menggunakan bersama mainanya dan berbagi makanan dengan temannya, mengalah kepada anak lain, serta sabar menunggu gilirannya selama bermain. Kecerdasan interpersonal sangat penting karena merupakan dasar bagi kesejahteraan anak, khususnya untuk menjadi orang dewasa yang sadar secara sosial dan mudah menyesuaikan diri, menjadi berhasil dalam pekerjaan dan demi kesejahteraan emosional dan fisiknya, karena kurangnya kecerdasan interpersonal adalah salah satu faktor penyebab tingkah laku yang tidak diterima secara sosial.

Namun pada kenyataannya para orang tua tidak terlalu mementingkan tentang kecerdasan interpersonal anak-anak mereka, mereka hanya menginginkan anak mereka pandai dalam bidang akademik saja seperti baca, tulis, dan berhitung itu sudah cukup bagi mereka sehingga mengakibatkan anak-anak mereka memiliki kecerdasan interpersonal yang rendah dimana anak tidak suka bermain dengan anak-anak lain, lebih suka menyendiri, merebut dan mengambil mainan anak-anak lain, memukul dan menendang anak-anak lain dan secara teratur terlibat dalam perkelahian, tidak suka bergiliran, tidak suka berbagi dan sangat posesif (menonjolkan kepemilikannya) akan mainannya, menjadi agresif dan berteriak-teriak ketika dia tidak mendapatkan yang dia inginkan.


(14)

Kecerdasan interpersonal ini bukanlah sesuatu yang ada atau tidak ada ketika anak dilahirkan.Kecerdasan ini harus diajarkan dan dibina selama tahap pendewasaan. Jika dibiarkan tanpa diajarkan, anak mungkin mulai berkelakuan dengan cara-cara yang tidak dapat diterima oleh masyarakat dan jika terus-menerus dibiarkan tanpa kendali, masalahnya mungkin berlanjut dan bahkan bertambah buruk.Kecerdasan interpersonal dapat diajarkan melalui metode sosiodrama.

Menurut Djamara dan Zain( 2010 : 88,101 ) mengemukakan bahwa: Metode sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama artinya dan dalam pemakaiannya sering disilihgantikan. Sosidrama adalah sandiwara tanpa naskah (skript) dan tanpa latihan terlebih dahulu, sehingga dilakukan secara spontan.Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial.

Metode sosiodrama wajar digunakan dalam pembelajaran menurut Ramayulis (2008:301-311) dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang mengandung sifat-sifat sebagai berikut : memahami perasaan orang lain, membagi pertanggungan jawab dan memikulnya, menghargai pendapat orang lain, mengambil keputusan kelompok, membantu penyesuaian diri dengan kelompok, memperbaiki hubungan sosial, mengenali nilai-nilai dan sikap-sikap. Metode sosiodrama merupakan suatu metode pembelajaran dalam konsep bermain drama sosial yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di TK Mutiara Handayani Polonia Medan terdapat kejanggalan dalam pembelajaran, dimana sekolah ini hanya menggunakan metode calistung. Metode calistung adalah suatu metode pembelajaran yang hanya mengembangkan IQ nya saja yang hanya mengajarkan tentang baca, tulis, hitung (kemampuan akademik) dan tidak memperhatikan tentang kecerdasan interpersonal anak dimana anak diajarkan


(15)

untuk mampu memahami perasaan orang lain, menghargai pendapat orang lain, mengambil keputusan kelompok, membantu penyesuaian diri dengan kelompok, memperbaiki hubungan sosial, mengenali nilai-nilai dan sikap baik serta sikap buruk. Sehingga banyak anak yang tidak mampu untuk berinteraksi dengan baik terhadap orang lain (teman, guru,dan lingkungan sekitarnya).

Pelaksanaan pembelajaran di TK Mutiara Handayani Medan masih mengutamakan kemampuan akademik seperti membaca, menulis dan berhitung dimana setiap anak masih mengerjakan tugas secara individual yang diberikan oleh guru. Kegiatan menulis pada buku tugas setiap anak tidak akan melibatkan anak bekerja secara kelompok sehingga kecerdasan interpersonal kurang dikembangkan. Anak hanya fokus terhadap pekerjaannya dan tidak memperdulikan pekerjaan temannya sehingga belum terjalin hubungan sosial yang baik antar anak.

Kegiatan pembelajaran sehari-hari dilaksanakan dengan posisi duduk yang konvensional dimana anak duduk menghadap papan tulis dan mendengarkan guru layaknya kegiatan pembelajaran di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.Kegiatan pembelajaran yang seperti ini tidak dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal anak karena tidak ada kesempatan kepada masing-masing anak untuk menjalin interaksi dengan teman sebaya. Hal ini tampak pada keadaan di kelas B yang berjumlah 18 anak, dimana ada ± 11 anak masih memiliki sifat egois yang tinggi dan tidak mau bekerjasama. Agar kegiatan pembelajaran yang diberikan kepada anak usia dini lebih efektif dan sesuai dengan tahapan perkembangnnya maka diperlukan metode pembelajaran yang tepat. Metode bermain sosiodrama merupakan salah satu metode yang dapat diterapkan dengan


(16)

cara bermain peran drama sosial dimana tujuan dari metode ini untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal anak. Metode ini merupakan salah satu metode yang mengharuskan anak berinteraksi dengan temannya karena metode ini adalah metode drama sosial, jadi dalam suatu pembelajaran yang menggunakan metode sosiodrama setiap anak yang ikut serta dalam drama sosial yang sedang berlangsung memiliki perannya masing-masing. Dari sinilah anak mulai dapat belajar berinteraksi dengan baik terhadap teman, guru serta lingkungannya.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian tentang “Upaya Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal anak Melalui Metode Sosiodrama Pada Anak kelompok B di TK Mutiara Handayani Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat diperoleh identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Rendahnya pengetahuan orangtua dan guru tentang pentingnya kecerdasan interpersonal

2. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan masih kurang mengembangkan kecerdasan interpersonal anak dimana setiap hari anak mengerjakan tugas individual seperti menulis di buku tulis yang tidak melibatkan anak menjalin hubungan sosial dengan anak lain.

3. Posisi duduk yang konvensional dimana anak harus duduk menghadap papan tulis dan mendengar penjelasan guru tanpa adanya pemberian kesempatan abak untuk berinteraksi dengan anak yang lain.


(17)

1.3. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini perlu dibuat pembatasan masalah, agar masalah yang diteliti jelas dan terarah. Sesuai identifikasi masalah di atas, maka penulis hanya membatasi masalah mengenai: “Upaya Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Melalui Metode Sosiodrama Pada Anak kelompok B di TK Mutiara Handayani Medan Tahun Ajaran 2012/2013”

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut di atas, maka yang akan diteliti

dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah dengan menggunakan

metode sosiodrama dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal pada anak usia kelompok B di TK Mutiara Handayani Medan Tahun Ajaran 2012/2013?”

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui apakah kecerdasan interpersoanal anak meningkat dengan menggunakan metode sosiodrama pada anak kelompok B di TK Mutiara Handayani Medan Tahun Ajaran 2012/2013.


(18)

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya dan pada guru PAUD khususnya baik secara teoritis maupun praktis.

1.6.1 Manfaat Teoritis

Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai metode sosiodrama yang dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal anak usia dini.

1.6.2 Manfaat Praktis

a. Bagi anak:

1. Dapat meningkatkan semangat belajar dalam berinteraksi. 2. Anak mampu memahami perasaan orang lain.

3. Meningkatkan EQ anak. b. Bagi guru:

1. Dapat meningkatkan keakfian anak dalam pembelajaran 2. Menggunakan metode yang bervariasi dalam pembelajaran. 3. Guru memahami pentingnya kecerdasan interpersonal bagi anak. c. Bagi sekolah:

1. Hasil penelitian dapat meningkatkan kualitas SDM yang baik.

2. Menjadikan sekolah yang terpercaya dalam membina peserta didik dengan tidak hanya mengajarkan IQ tetapi juga pada EQ.

3. Menciptakan peserta didik yangkelak akan menjadi orang dewasa yang sadar secara sosial dan mudah menyesuaikan diri.


(19)

d. Bagi Peneliti:

Menambah pengetahuan peneliti untuk memahami pentingnya kecerdasan interpersonal diajarkan sejak dini.


(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan dan analisis data, diperoleh beberapa kesimpulan antara lain adalah:

1. Tingkat kecerdasan interpersonal anak pada siklus I pada siklus I pertemuan kedua terdapat sebanyak 2 anak atau 11,11% tergolong sangat baik, 5 anak atau 27,78% tergolong baik, 5 anak atau 27,78% tergolong cukup dan 6 anak atau 33,33% tergolong kurang. Pada siklus II terjadi peningkatan yaitu anak yang tergolong katagori sangat baik meningkat menjadi 5 anak atau 27,78%, yang tergolong katagori baik meningkat menjadi 10 anak atau 55,55% yang tergolong katagori cukup berkurang menjadi 2 anak atau 11,11%, dan anak yang katagori kurang berkurang menjadi 1 anak atau 5,56%.

2. Suasana kegiatan pembelajaran yang menyenangkan karena dapat berakting seperti dalam cerita drama (belajar sambil bermain).

3. Melalui metode sosiodrama ini dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal pada anak. Hal ini terlihat dari peningkatan indikator yang artinya anak telah mampu bersosialisasi dengan baik.

4. Dengan menggunakan metode sosiodrama dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal anak kelompok B di TK Mutiara Handayani Tahun Ajaran 2012/2013.


(21)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi guru diharapkan dapat menciptakan suasana belajar sambil bermain senyaman mungkin dan selalu memberikan motivasi-motivasi kepada anak untuk hasil pembelajaran yang di harapkan.

2. Bagi pihak sekolah khususnya Kepala sekolah diharapkan untuk lebih memberikann perhatian terhadap perkembangan kecerdasan interpersonal setiap anak.


(22)

1

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Thomas.2003.Setiap Anak Cerdas.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama Arikunto, Suharsimi, et all. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Aksara.

Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Djamara dan Zain.2010.Strategi Belajar Menggajar.Jakarta: Rineka Cipta Gunadarma, Gozali.2011.Pengertian Kecerdasan Interpersonal. diakses pada

tanggal 08 Februari 2013 dari

http://gozaligunadarma.blogspot.com/2011/11/pengertian-kecerdasan interpersonal.html.)

Lwin, May, dkk. 2008. Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan. Jakarta: Indeks.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.58.2009. Jakarta Riwayanti, Rike.2011.Kecerdasan Interpersonal.diakses pada tanggal 08 Februari

2013 dari http://rike-rikeriwayanti.blogspot.com/2011/02/kecerdasan-interpersonal.html/

Roestiyah.2008.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Sanjaya, Wina.2010.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Suparno, Paul.2004.Teori Intelegensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah. Yogjakarta: Kanisius.

Yaumi, Muhammad. 2012. Pembelajaran Berbasis Multiple Intelegences. Jakarta: Dian Rakyat.

Yus, Anita.2009. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-kanak.Medan: PPs UNIMED


(1)

1.3. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini perlu dibuat pembatasan masalah, agar masalah yang diteliti jelas dan terarah. Sesuai identifikasi masalah di atas, maka penulis hanya membatasi masalah mengenai: “Upaya Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Melalui Metode Sosiodrama Pada Anak kelompok B di TK Mutiara Handayani Medan Tahun Ajaran 2012/2013”

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut di atas, maka yang akan diteliti dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah dengan menggunakan metode sosiodrama dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal pada anak usia kelompok B di TK Mutiara Handayani Medan Tahun Ajaran 2012/2013?”

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui apakah kecerdasan interpersoanal anak meningkat dengan menggunakan metode sosiodrama pada anak kelompok B di TK Mutiara Handayani Medan Tahun Ajaran 2012/2013.


(2)

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya dan pada guru PAUD khususnya baik secara teoritis maupun praktis.

1.6.1 Manfaat Teoritis

Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai metode sosiodrama yang dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal anak usia dini.

1.6.2 Manfaat Praktis a. Bagi anak:

1. Dapat meningkatkan semangat belajar dalam berinteraksi. 2. Anak mampu memahami perasaan orang lain.

3. Meningkatkan EQ anak. b. Bagi guru:

1. Dapat meningkatkan keakfian anak dalam pembelajaran 2. Menggunakan metode yang bervariasi dalam pembelajaran. 3. Guru memahami pentingnya kecerdasan interpersonal bagi anak. c. Bagi sekolah:

1. Hasil penelitian dapat meningkatkan kualitas SDM yang baik.

2. Menjadikan sekolah yang terpercaya dalam membina peserta didik dengan tidak hanya mengajarkan IQ tetapi juga pada EQ.

3. Menciptakan peserta didik yangkelak akan menjadi orang dewasa yang sadar secara sosial dan mudah menyesuaikan diri.


(3)

d. Bagi Peneliti:

Menambah pengetahuan peneliti untuk memahami pentingnya kecerdasan interpersonal diajarkan sejak dini.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan dan analisis data, diperoleh beberapa kesimpulan antara lain adalah:

1. Tingkat kecerdasan interpersonal anak pada siklus I pada siklus I pertemuan kedua terdapat sebanyak 2 anak atau 11,11% tergolong sangat baik, 5 anak atau 27,78% tergolong baik, 5 anak atau 27,78% tergolong cukup dan 6 anak atau 33,33% tergolong kurang. Pada siklus II terjadi peningkatan yaitu anak yang tergolong katagori sangat baik meningkat menjadi 5 anak atau 27,78%, yang tergolong katagori baik meningkat menjadi 10 anak atau 55,55% yang tergolong katagori cukup berkurang menjadi 2 anak atau 11,11%, dan anak yang katagori kurang berkurang menjadi 1 anak atau 5,56%.

2. Suasana kegiatan pembelajaran yang menyenangkan karena dapat berakting seperti dalam cerita drama (belajar sambil bermain).

3. Melalui metode sosiodrama ini dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal pada anak. Hal ini terlihat dari peningkatan indikator yang artinya anak telah mampu bersosialisasi dengan baik.

4. Dengan menggunakan metode sosiodrama dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal anak kelompok B di TK Mutiara Handayani Tahun Ajaran 2012/2013.


(5)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi guru diharapkan dapat menciptakan suasana belajar sambil bermain senyaman mungkin dan selalu memberikan motivasi-motivasi kepada anak untuk hasil pembelajaran yang di harapkan.

2. Bagi pihak sekolah khususnya Kepala sekolah diharapkan untuk lebih memberikann perhatian terhadap perkembangan kecerdasan interpersonal setiap anak.


(6)

1

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Thomas.2003.Setiap Anak Cerdas.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama Arikunto, Suharsimi, et all. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Aksara.

Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Djamara dan Zain.2010.Strategi Belajar Menggajar.Jakarta: Rineka Cipta Gunadarma, Gozali.2011.Pengertian Kecerdasan Interpersonal. diakses pada

tanggal 08 Februari 2013 dari

http://gozaligunadarma.blogspot.com/2011/11/pengertian-kecerdasan interpersonal.html.)

Lwin, May, dkk. 2008. Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan. Jakarta: Indeks.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.58.2009. Jakarta Riwayanti, Rike.2011.Kecerdasan Interpersonal.diakses pada tanggal 08 Februari

2013 dari http://rike-rikeriwayanti.blogspot.com/2011/02/kecerdasan-interpersonal.html/

Roestiyah.2008.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Sanjaya, Wina.2010.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Suparno, Paul.2004.Teori Intelegensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah. Yogjakarta: Kanisius.

Yaumi, Muhammad. 2012. Pembelajaran Berbasis Multiple Intelegences. Jakarta: Dian Rakyat.

Yus, Anita.2009. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-kanak.Medan: PPs UNIMED