PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASHTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KALOR KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 SALAK T.P. 2013/2014.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK
PAIRS SHARE (TPS) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK KALOR KELAS X SEMESTER II SMA
NEGERI 1 SALAK T.P. 2013/2014
Oleh
Sehat Tua Tumangger
NIM 4103321045
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
i
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya sehingga skripsi ini dapat penulis
selesaikan dengan baik dengan waktu yang telah direncanakan. Skripsi berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Menggunakan Macromedia
Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor Kelas X Semester
II SMA N. 1 Salak T.P. 2013/2014”. Disusun untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada Drs. Jonny H Panggabean, M.Si, selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan yang sangat
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Khairul Amdani M,Pd, Bapak Prof. Dr. Mara
Bangun Harahap, M.S dan Ibu Dra. Ratna Tanjung M.Pd selaku dosen
pembanding atas saran dan arahannya selama penyusunan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga kepada Dra. Eva Marlina Ginting M.Pd, selaku pembimbing
akademik. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Sehat
Simatupang M.Pd selaku ketua Prodi Pendidikan Fisika, Ibu Dra. Derlina, M.Pd
selaku ketua Jurusan Fisika, seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staf pegawai
jurusan Fisika FMIPA Unimed yang telah banyak membantu penulis. Ucapan
terima kasih juga kepada Bapak Kepala Sekolah SMA N 1 Salak dan Ibu Misbah
A. Gajah Manik, S.Pd selaku guru Fisika yang telah banyak membantu dalam
pelaksanaa penelitian. Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada
Ayahanda, Ibunda, Kakak, Abang Ipar, Adek-adek yang selalu berdoa dan
memberikan motivasi moral dan materi pada penulis selama melakukan studi di
Unimed. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
seperjuangan di fisika ekstensi 2010. Buat sahabat-sahabatku khususnya Faber
Osto, Terry, Roni, Bernadi, Pesta, Judihar, Agus, Boi, Maja, Adi Rohmono dan
v
grup pembaca lainnya yang senantiasa mendukung penulis dengan motivasi untuk
tetap semangat dalam menyelesaikan dan memperbaiki skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari segi
isi, tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Akhir kata penulis
mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semoga skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu Pendidikan Fisika.
Medan, Juli 2014
Penulis,
Sehat Tua Tumangger
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK
PAIR SHARE (TPS) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK KALOR KELAS X SEMESTER II SMA
NEGERI 1 SALAK T.P. 2013/2014
Sehat Tua Tumangger (NIM. 4103321045)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TPS Menggunakan Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Pokok Kalor kelas X SMA N 1 Salak T.P.2013/2014 serta
melihat aktivitas siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
TPS.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain
penelitian two group pre-tes dan pos-tes. Populasi penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas X Semester II SMA N. 1 Salak T.P. 2013/2014. Sampel penelitian ini
diambil dengan teknik cluster random sampling, terdiri dari satu kelas eksperimen
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan
macromedia flash dan satu kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran
konvensional. Jumlah keseluruhan sampel adalah 60 orang. Instrument yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 1) tes hasil belajar berbentuk pilihan
berganda 20 soal yang sudah divalidkan oleh validator. 2) Instrumen observasi
Aktivitas belajar siswa.
Dari analisa data untuk kelas eksperimen yang menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS diperoleh rata-rata pre-tes 49,68 dengan standar
deviasi 12,66 dan rata-rata pos-tes 70,33 dengan standar deviasi 12,24. Pada kelas
kontrol diperoleh rata-rata pre-tes 49,19 dengan standar deviasi 12,46 dan ratarata pos-tes 59,68 dengan standar deviasi 10,87. Kedua data tersebut berasal dari
populasi terdistribusi normal dan homogen. Hasil pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji t dua pihak pada α=0,05 dan dk=59 diperoleh thitung < ttabel atau
0.150 ttabel atau 3,317 >1,670 maka hipotesis
alternative (Ha) diterima, artinya ada perbedaan akibat pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Kalor Kelas X Semester II SMA N. 1 Salak T.P.2013/2014. Aktivitas
belajar siswa tiap pertemuan juga meningkat. Pada pertemuan I dan II diperoleh
nilai N-Gain 0,17 (rendah) pada pertemuan II dan III diperoleh N-Gain 0,45
(sedang). Aktivitas siswa selama proses pembelajaran kooperatif tipe TPS
mengalami peningkatan artinya siswa berperan aktif selama pembelajaran
berlangsung.
iii
EFFECT THINK PAIR SHARE COOPERATIVE LEARNING MODEL
USING MACROMEDIA FLASH THE RESULTS STUDENT
LEARNING ON THE SUBJECT MATTER HEAT CLASS
X SEMESTER II SMANEGERI 1 SALAK
T.P. 2013/2014
Sehat Tua Tumangger (NIM. 4103321045)
ABSTRACT
This study aims to determine whether there is a difference due to the effect
of cooperative learning model type TPS using Macromedia Flash on learning
outcomes of students in the subject matter of heat in class SMA N 1 Salak T.P
2013/2014 and see the activities of students using cooperative learning model
TPS. This research is a quasi-experimental research design with two study group
pre-test and post-test. The study population was all students of class VII Semester
11 SMA N. Salak TP 2013/2014.
The study sample was taken at random cluster sampling technique,
consisting of one class of experiments by applying cooperative learning model
TPS using macromedia flash and a control class using conventional learning
models. The total number of samples is 60. The instrument used in this study is a
test. Instrument used in this study were 1) the test results of 20 multiple-choice
learning is already valid by validator. 2) instrument observasi student learning
activities.
From the analysis of experimental data for classes that implement
cooperative learning model obtained type TPS using Macromedia Flash pretest
average of 49.68 with a standard deviation of 12,66 and an average post-test 70,33
with a deviation standard of 12.24. In the control class earned an average pre-test
49,19 with a deviation deviation of 12.46 and an average post-test 59,68 with a
standard deviation of 10,87. Both of these data become from population are
normally distributed and homogeneous. The results of hypothesis testing using ttest=0,05 on the one hand and df=59 obtained t>t table or 3.317>2.001 then the
alternative hypothesis (Ha) is accepted, it means there is a difference due to the
effect of cooperative learning model type TPS to learning outcomes of students in
the subject matter of heat in the second half of class X SMA N 1 Salak
TP2013/2014. Meeting each student's learning activity has increased. at the
meeting I and II N-Gain values obtained for 0,17 (low). At the meeting I and III
obtained N-Gain 0,45 (medium). Student activity during the process of
cooperative learning model type TPS has the upgrade means to students of an
active during the learning process takes place.
v
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
v
Daftar Gambar
vii
Daftar Tabel
ix
Daftar Lampiran
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1
1.2.
Identifikasi Masalah
4
1.3.
Batasan Masalah
4
1.4.
Rumusan Masalah
5
1.5.
Tujuan Penelitian
5
1.6.
Manfaat Penelitian
6
1.7.
Defenisi Operasional
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka Teoritis
8
2.1.1. Pengertian Belajar
8
2.1.2. Ciri –ciri Belajar
8
2.1.3. Tujuan Belajar
9
2.1.4
9
Hasil belajar
2.1.5. Faktor- Faktor pendukung belajar
12
2.1.6. Aktivitas Belajar
12
2.1.7. Model pembelajaran
13
2.1.8. Tinjauan tentang pembelajaran kooperatif
13
2.1.9. Ciri-ciri model pembelajaran
14
2.1.10. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
16
vi
2.1.11. Pembelajaran kooperatif TPS
17
2.1.12. Pembelajaran Konvensional
17
2.1.13. Model Pengajaran langsung
18
2.1.14. Media Pendidikan
19
2.1.14.1. Pengertian media
19
2.1.14.1.2. Macromedia flash
19
2.1.14.1.3.Hubungan Ilmu Fisika Dengan Macomedia Flash
20
2.1.15.
20
Materi Pokok Kalor
2.1.15.1 Kalor
20
2.1.15.5. Perubahan Wujud Zat
24
2.1.15.9. Perpindahan Kalor
28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
35
3.2.
Populasi dan Sampel Penelitian
35
3.2.1.
Populasi Penelitian
35
3.2.2.
Sampel Penelitian
35
3.3.
Variabel Penelitian
35
3.3.1.
Variabel Bebas
35
3.3.2.
Variabel Terikat
35
3.4.
Jenis dan Desain Penelitian
35
3.4.1.
Jenis Penelitian
31
3.4.2.
Desain Penelitian
36
3.5.
Prosedur Penelitian
36
3.6.
Instrumen Penelitian
39
3.6.1.
Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar
39
3.6.1.1. Validitas Perangkat Instrumen oleh Validator
30
3.6.2.
Instrumen Tentang Aktivitas Siswa
40
3.7.
Teknik Analisa Data
41
3.7.1.
Analisis Data Tes Hasil Belajar
41
3.7.2.
Analisis Data Observasi Aktivitas siswa
41
3.7.3.
Analisis Data Indes Gain
42
vii
3.8.
Menguji analisis data
43
3.8.1.
Uji Normalitas
43
3.8.2.
Uji Homogenitas
44
3.8.3.
Pengujian Hipotesis ( Uji t )
45
3.8.3.1. Uji Kesamaan Rata-rata Pretes (Uji t Dua Pihak)
47
3.8.3.2. Uji Kesamaan Rata-rata Postes (Uji t Satu Pihak)
47
Bab IV. Hasil penelitian Dan Pembahasan
48
4.1.
48
Hasil penelitian
4.1.1. Nilai Pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol
48
4.1.2. Nilai Postes kelas eksperimen dan kelas kontrol
50
4.1.3. Nilai Observasi Siswa
52
4.1.4. Analisi Data Indeks Gain
54
4.1.5. Uji Prasyarat Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
59
LAMPIRAN
61
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Perbedaan kelompok kooperatif dan konvensional
13
Tabel 2.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
15
Tabel 2.3. Langkah-langkah Model Pembelajaran langsung
18
Tabel 2.4. Kalor Jenis Beberapa Zat
22
Tabel 2.5. Kalor Lebur Beberapa Zat
25
Tabel 2.5 Kalor Didih/Uap Beberapa Zat
25
Tabel 2.6 Tabel Konduktivitas Termal Beberapa Zat
29
Tabel 3.1. Tabel Desain Penelitian
36
Tabel 3.2. Tabel spesifikasi tes hasil belajar pada materi pokok kalor
39
Tabel 3.3. Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa
43
Tabel 3.4. Kriteria Penilaian Hasil Belajar
45
Tabel 3.5. Kategori Aktivitas
45
Tabel 4.1. Hasil Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
48
Tabel 4.2. Nilai Pretes
49
Tabel 4.3. Data nilai Postes kelas eksperimen dan kelas kontrol
50
Tabel 4.4. Kriteria dan Nilai Aktivitas
52
Tabel 4.5. Rekapitulasi Data Aktivitas Belajar Siswa
52
Tabel 4.6. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
53
Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas Data
54
Tabel 4.8. Hasil Uji Homogenitas data
55
Tabel 4.9. Ringkasan Perhitungan Uji t
55
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Grafik perubahan temperatur dan wujud zat pada sebuah es
27
Gambar 2.2. Perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari
28
Gambar 2.3. Ujung besi yang dipanaskan
28
Gambar 2.4. Konveksi pada zat
30
Gambar 2.5 Konveksi pada Gas
31
Gambar 2.6 Proses terjadinya angin darat dan laut
22
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian
38
Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretes Siswa Kelas Eksperimen
49
Gambar 4.2. Diagram Batang Data Pretes Kelas Kontrol
50
Gambar 4.3. Diagram Batang Data Postes Siswa Kelas Eksperimen
51
Gambar 4.4. Diagram Batang Data Postes Siswa Kelas Kelas Kontrol
51
Gambar 4.5. Diagram Batang Data Aktivitas Belajar Siswa
52
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
61
Lampiran
Lembar Kerja Siswa
116
Lampiran
Kisi - kisi Tes Hasil Belajar
122
Lampiran
Instrumen Penelitian
134
Lampiran
Kunci Jawaban
141
Lampiran
Macromedia flash
142
Lampiran
Daftar nilai pretes dan postes kelas eksperimen
151
Lampiran
Daftar Nilai Pretes dan postes kelas Kontrol
153
Lampiran
Daftar nilai Ativitas siswa
159
Lampiran
Perhitungan statistika dasar
167
Lampiran
Uji Normalitas Data
173
Lampiran
Uji Homogenitas Data
179
Lampiran
Uji t Dua Pihak
182
Lampiran
Uji Hipotesis
184
Lampiran
Pedoman Penilaian Aktivitas Siswa
186
Lampiran
Lembar Obsevasi Guru
190
Lampiran
Tabel Wilayah Luas kurva Normalitas O
191
Lampiran
Uji Gain
196
Lampiran
Nilai Presentil Distribusi Untuk F
196
Lampiran
Nilai Daftar Distribusi Uji t
200
Lampiran
Nilai Kritis Untuk Uji Lilifors
196
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu unsur penting pembangunan bangsa. Semakin
bagus kualitas pendidikan, semakin cepat pelaksanaan pembangunan. Pada dewasa
ini pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Hal ini bertujuan untuk mendorong kemajuan pendidikan Indonesia. Berbagai cara
dilakukan
pemerintah
untuk
meningkatkan
kualitas
pendidikan.
Seperti
mengembangan kurikulum, melengkapi sarana dan prasarana sekolah. Namun
demikian, pendidikan Indonesia masih saja merupakan permasalahan yang sangat
menarik untuk dibicarakan. Hal ini mengingat hasil belajar yang diperoleh siswa
yang
merupakan
produk
hasil
belajar
itu
sendiri
belum
beranjak
dari
keterpurukannya.
Banyak faktor yang menyebabkan keterpurukan hasil belajar siswa, antara
lain dari segi penyampaian materi fisika itu sendiri yang masih tradisional.
Tradisional maksudnya mengajar guru yang mengikuti kebiasaan guru-guru pada
umumnya tanpa ada variasi pola mengajar. Kurangnya minat siswa dan tidak
terbiasanya siswa mengemukakan pendapat. Sedangkan dari segi guru banyak guru
yang merasa bahwa cara guru mengajar sudah optimal, sehingga tidak perlu mencari
cara atau model yang relevan dengan tingkat kognitif siswa. Selain itu media yang
digunakan oleh guru juga masih sangat sederhana. Sehingga siswa cenderung cepat
bosan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru bidang studi fisika yang
dilakukan oleh penulis di SMA N 1 Salak, Ibu Parsaoran Nababan, mengatakan
bahwa banyak siswa yang mengantuk saat pelajaran fisika berlangsung. Banyak siswa
yang pura-pura permisi untuk menghindari pembelajaran fisika alasanya karena fisika
sulit dan membosankan. Selain itu nilai ulangan fisika siswa sangat mengecewakan.
Setiap ulangan, siswa yang lulus KKM sekitar 40%-60% dari siswa satu kelas
sehingga terpaksa dilakukan remedial. Adapun KKM yang digunakan disekolah SMA
N 1 Salak adalah 65.
Pengalaman peneliti selama melakukan PPLT di SMA N 1 Sei Suka, banyak
siswa yang tidak masuk kelas atau pura-pura permisi pada jam pelajaran fisika.
Alasan peserta didik adalah fisika sulit. Peneliti juga menyebarkan angket kepada
sejumlah siswa kelas X SMA N 1 Salak. Dari 29 siswa yang diberi angket di peroleh
data 68 % mengatakan pelajaran fisika sulit atau sekitar 20 siswa dengan alasan
fisika banyak menggunakan rumus yang rumit. Hanya 32 % mengatakan fisika
mudah, atau sekitar 9 orang siswa.
Berdasarkan fakta-fakta prestasi belajar fisika yang kurang memuaskan dan
gambaran ketidakberhasilan siswa diatas, maka perlu dikembangkan model
pembelajaran yang meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pengetahuan
siswa, pemecahan masalah, menemukan sendiri untuk dirinya dan mendiskusikan
masalah-masalah tersebut dengan temannya. Model yang dilaksanakan adalah model
yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Model pembelajaran
koperatif tipe TPS pertama kali dikembangkan oleh Frank lyman di Universitas
Mayland. Arends menyatakan bahwa TPS merupakan cara yang efektif untuk
membuat variasi suasana pola diskusi kelas (Trianto, 2009: 81).
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang akhirakhir ini sangat popular, tidak terkecuali dalam bidang studi fisika. Beberapa ahli
menyatakan bahwa, model pembelajaran kooperatif tidak saja unggul membantu
siswa dalam memahami konsep-konsep fisika yang sulit tetapi membantu siswa
mengembangkan kemampuan, kerja sama, berpikir kritis, dan mengembangkan sikap
sosial siswa.
Dalam (Istarani, 2011 : 68) model pembelajaran kooperatif tipe TPS memiliki
keuntungan antara lain;
1. Memberi kesempatan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan
orang lain.
2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami dan menghargai pendapat
orang lain.
3. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat sebagai
pengetahuannya.
4. Model bisa digunakan dalam semua bidang pelajaran dan semua tingkatan
usia.
Agar model ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya maka diperlukan
organisasi yang baik yang harus dilakukan oleh guru. Guru harus dapat membuat
perencanaan yang matang dan tugas interaktif harus diorganisasikan dengan baik dan
benar. Perencanaan yang matang dan tugas interaktif saja tidak cukup untuk dapat
menggunakan model ini dengan baik dan benar. Maka diperlukan trik khusus dalam
menggunakan model ini. Misalnya memotivasi siswa untuk bekerjasama dan
berdiskusi dengan temannya, memberi pengertian kepada siswa bahwa tanggung
jawab kelompok bukan dipegang oleh satu orang dan dapat mendorong siswa untuk
membagikannya dengan teman sekelasnya. Serta menggunakan media pembelajaran
yang bervariasi contohnya macromedia flash. Sehingga mampu memperbaiki
kelemahan-kelemahan belajar sebelumnya.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa model pembelajaran koperatif sudah
pernah dikaji oleh mahasiswa. Adapun hasil penelitian sebelumya adalah Ummi
(2009), mengatakan bahwa hasil analisis data pretest menunjukkan nilai rata-rata
pretest kelas eksperimen adalah 25,57 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 23,57 .
Setelah diberikan perlakuan terhadap kelas eksperimen diperoleh nilai postes dengan
rata-rata nilai 65,29 dan kelas kontrol 47,00. Menurut Silaban (2009) mengatakan
bahwa dari hasil penelitian yang diperoleh nilai rata-rata pretest kelas eksperimen
39,5 dan kelas kontrol 37,36. Setelah diberikan perlakuan berbeda, yaitu model
pembelajaran kooperatif tipe TPS pada kelas eksperimen dan pembelajaran
konvensional pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata postes kelas eksperimen
adalah 77,50 dan kelas kontrol 65,13 .
Tapi satu hal yang perlu diperhatikan, peneliti sebelumnya tidak
menggunakan media animasi dalam penelitiannya. Salah satu upaya untuk
memperbaiki hasil belajar siswa yaitu dengan cara menggunakan media pembelajaran
dan menerapkannya dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan minat
belajar siswa. Macromedia flash adalah media yang berbasis komputer yang
menyajikan informasi berbentuk dokumen yang hidup dilayar monitor dan ketika
diproyeksikan ke layar dapat didengarkan suara dan dilihat gambarnya (video dan
animasi). Oleh karena itu peneliti menggunakan media animasi dalam penelitiannya,
sehingga diharapkan hasil belajar dan aktivitas siswa semakin meningkat.
Atas dasar tersebut penulis terdorong untuk mengadakan penelitian dengan
judul, “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
Menggunakan Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Salak T.P. 2013/2014 ”.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah diatas yang menjadi identifikasi masalah
sehubungan dengan rendahnya hasil belajar siswa adalah :
1. Penyampaian materi fisika yang masih bersifat tradisional
2. Model dan media mengajar yang digunakan guru kurang bervariasi .
3. Hasil belajar siswa masih tergolong rendah.
4. Aktivitas siswa dalam pembelajaran masih kurang.
5. Kurangnya minat siswa dan tidak terbiasa mengeluarkan pendapat.
1.3. Batasan masalah
Mengingat banyaknya masalah yang mempengaruhi hasil belajar siswa maka
penulis membatasi penelitian ini yaitu :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif
tipe TPS menggunakan macromedia flash untuk kelas eksperimen dan
pembelajaran konvensional dengan media animasi untuk kelas kontrol.
2. Hasil belajar siswa yang akan diteliti adalah hasil belajar pada materi pokok
kalor di SMA N 1 Salak kelas X semester II T.P. 2013/2014.
3. Aktivitas belajar siswa SMA N 1 Salak kelas X semester II T.P. 2013/2014.
4. Subjek penelitian adalah siswa SMA N 1 Salak kelas X semester II T.P.
2013/2014.
1. 4. Rumusan Masalah
Dengan adanya batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe TPS menggunakan macromedia flash pada materi kalor di
kelas X semester II di SMA N 1 Salak?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran
konvensional pada materi pokok kalor di kelas X semester II SMA N 1 Salak?
3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan
macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok kalor di
kelas X semester II di SMA N 1 Salak
4. Bagaimana aktivitas siswa selama proses pembeljaran kooperatif tipe TPS
menggunakan macromedia flash berlangsung?
1. 5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan macromedia flash pada
materi pokok kalor di kelas X semester II SMA N 1 Salak T.P. 2013/2014
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran
konvensional pada materi pokok kalor di kelas X semester II SMA N 1 Salak
T.P. 2013/2014.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS
menggunakan macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok kalor di kelas X SMA N 1 Salak.
4. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran
kooperatif tipe TPS menggunakan macromedia flash berlangsung.
1.6. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas dapat diperoleh manfaat
penelitian yaitu :
1. Sebagai informasi dalam pemilihan model pembelajaran disekolah
2. Sebagai informasi untuk memberikan gambaran tentang hasil belajar fisika
siswa dalam materi pokok kalor dengan model pembelajaran kooperatif tipe
TPS menggunakan macromedia flash.
3. Sebagai informasi dan sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan
pengajaran.
1.7. Definisi Operasional
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang akhirakhir ini sangat popular, tidak terkecuali dalam bidang studi fisika. Beberapa ahli
menyatakan bahwa, model pembelajaran kooperatif tidak saja unggul membantu
siswa dalam memahami konsep-konsep fisika yang sulit tetapi membantu siswa
mengembangkan kemampuan, kerja sama, berpikir kritis, dan mengembangkan sikap
sosial siswa. Salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Model
pembelajaran kooperatif tipe TPS merupakan cara cara yang efektif untuk membuat
variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan demikian hasil belajar bisa meningkat.
Agar pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS berjalan dengan
lancar maka dibutuhkan media pembelajaran yaitu macromedia flash. Media
pembelajaran adalah sebagai penyampai pesan dari berbagai saluran ke penerima
pesan. Media dapat berupa manusia, benda, materi dan kejadian yang membuat siswa
memproleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku
harus dilakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Oleh karena itu,
aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar
mengajar. Aktivitas belajar adalah suatu aktivitas yang sadar akan tujuan. Tujuan
dalam belajar adalah terjadinya perubahan dalam individu seutuhnya.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil
belajar, yakni keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan
cita-cita. Hasil belajar dapat berupa pengetahuan konseptual, pengetahuan kognitif
faktual dan pengetahuan konseptual-faktual
46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data
hasil penelitian. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
TPS menggunakan macromedia flash pada materi pokok kalor kelas X
semester II di SMA N 1 Salak T.P. 2013/2014 sebelum diberikan perlakuan
rata-rata pretes sebesar 49,68 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes
siswa sebesar 70,33
2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada
materi pokok kalor kelas X semester II di SMA Negeri 1 Salak T.P.
2013/2014 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 49,19 dan
setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 59,68.
3. Ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif
tipe TPS
menggunakan macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok kalor kelas X semester II di SMA Negeri 1 Salak T.P. 2013/2014
4. Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan macromedia flash pada
materi pokok kalor kelas X semester II SMA Negeri 1 Salak T.P. 2013/2014
diperoleh rata-rata skor aktivitas siswa 71,29 termasuk dalam kategori cukup
aktif. N-gain yang diperoleh sebesar 0,31 dengan kategori sedang.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1.
Pembentukan kelompok pada model pembelajaran kooperatif tipe TPS
menggunakan Macromedia Flash dapat dilakukan sebelum kegiatan
pembelajaran dilaksanakan. Dengan demikian, dalam kegiatan pembelajaran
tidak ada waktu yang terbuang untuk pembentukan kelompok dan penataan
ruang kelas.
47
2.
Pada saat praktikum berlangsung peneliti masih kesulitan dalam membimbing
penuh pada masing-masing kelompok. Oleh sebab itu, bagi peneliti
selanjutnya disarankan agar memberikan penjelasan terlebih dahulu dan
membimbing siswa dengan cara aktif bertanya kepada siswa tentang kendala
yang dihadapi, memotivasi, dan mengarahkan agar setiap siswa aktif
berdiskusi dalam kelompok.
PAIRS SHARE (TPS) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK KALOR KELAS X SEMESTER II SMA
NEGERI 1 SALAK T.P. 2013/2014
Oleh
Sehat Tua Tumangger
NIM 4103321045
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
i
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya sehingga skripsi ini dapat penulis
selesaikan dengan baik dengan waktu yang telah direncanakan. Skripsi berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Menggunakan Macromedia
Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor Kelas X Semester
II SMA N. 1 Salak T.P. 2013/2014”. Disusun untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada Drs. Jonny H Panggabean, M.Si, selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan yang sangat
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Khairul Amdani M,Pd, Bapak Prof. Dr. Mara
Bangun Harahap, M.S dan Ibu Dra. Ratna Tanjung M.Pd selaku dosen
pembanding atas saran dan arahannya selama penyusunan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga kepada Dra. Eva Marlina Ginting M.Pd, selaku pembimbing
akademik. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Sehat
Simatupang M.Pd selaku ketua Prodi Pendidikan Fisika, Ibu Dra. Derlina, M.Pd
selaku ketua Jurusan Fisika, seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staf pegawai
jurusan Fisika FMIPA Unimed yang telah banyak membantu penulis. Ucapan
terima kasih juga kepada Bapak Kepala Sekolah SMA N 1 Salak dan Ibu Misbah
A. Gajah Manik, S.Pd selaku guru Fisika yang telah banyak membantu dalam
pelaksanaa penelitian. Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada
Ayahanda, Ibunda, Kakak, Abang Ipar, Adek-adek yang selalu berdoa dan
memberikan motivasi moral dan materi pada penulis selama melakukan studi di
Unimed. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
seperjuangan di fisika ekstensi 2010. Buat sahabat-sahabatku khususnya Faber
Osto, Terry, Roni, Bernadi, Pesta, Judihar, Agus, Boi, Maja, Adi Rohmono dan
v
grup pembaca lainnya yang senantiasa mendukung penulis dengan motivasi untuk
tetap semangat dalam menyelesaikan dan memperbaiki skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari segi
isi, tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Akhir kata penulis
mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semoga skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu Pendidikan Fisika.
Medan, Juli 2014
Penulis,
Sehat Tua Tumangger
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK
PAIR SHARE (TPS) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK KALOR KELAS X SEMESTER II SMA
NEGERI 1 SALAK T.P. 2013/2014
Sehat Tua Tumangger (NIM. 4103321045)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TPS Menggunakan Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Pokok Kalor kelas X SMA N 1 Salak T.P.2013/2014 serta
melihat aktivitas siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
TPS.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain
penelitian two group pre-tes dan pos-tes. Populasi penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas X Semester II SMA N. 1 Salak T.P. 2013/2014. Sampel penelitian ini
diambil dengan teknik cluster random sampling, terdiri dari satu kelas eksperimen
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan
macromedia flash dan satu kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran
konvensional. Jumlah keseluruhan sampel adalah 60 orang. Instrument yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 1) tes hasil belajar berbentuk pilihan
berganda 20 soal yang sudah divalidkan oleh validator. 2) Instrumen observasi
Aktivitas belajar siswa.
Dari analisa data untuk kelas eksperimen yang menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS diperoleh rata-rata pre-tes 49,68 dengan standar
deviasi 12,66 dan rata-rata pos-tes 70,33 dengan standar deviasi 12,24. Pada kelas
kontrol diperoleh rata-rata pre-tes 49,19 dengan standar deviasi 12,46 dan ratarata pos-tes 59,68 dengan standar deviasi 10,87. Kedua data tersebut berasal dari
populasi terdistribusi normal dan homogen. Hasil pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji t dua pihak pada α=0,05 dan dk=59 diperoleh thitung < ttabel atau
0.150 ttabel atau 3,317 >1,670 maka hipotesis
alternative (Ha) diterima, artinya ada perbedaan akibat pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Kalor Kelas X Semester II SMA N. 1 Salak T.P.2013/2014. Aktivitas
belajar siswa tiap pertemuan juga meningkat. Pada pertemuan I dan II diperoleh
nilai N-Gain 0,17 (rendah) pada pertemuan II dan III diperoleh N-Gain 0,45
(sedang). Aktivitas siswa selama proses pembelajaran kooperatif tipe TPS
mengalami peningkatan artinya siswa berperan aktif selama pembelajaran
berlangsung.
iii
EFFECT THINK PAIR SHARE COOPERATIVE LEARNING MODEL
USING MACROMEDIA FLASH THE RESULTS STUDENT
LEARNING ON THE SUBJECT MATTER HEAT CLASS
X SEMESTER II SMANEGERI 1 SALAK
T.P. 2013/2014
Sehat Tua Tumangger (NIM. 4103321045)
ABSTRACT
This study aims to determine whether there is a difference due to the effect
of cooperative learning model type TPS using Macromedia Flash on learning
outcomes of students in the subject matter of heat in class SMA N 1 Salak T.P
2013/2014 and see the activities of students using cooperative learning model
TPS. This research is a quasi-experimental research design with two study group
pre-test and post-test. The study population was all students of class VII Semester
11 SMA N. Salak TP 2013/2014.
The study sample was taken at random cluster sampling technique,
consisting of one class of experiments by applying cooperative learning model
TPS using macromedia flash and a control class using conventional learning
models. The total number of samples is 60. The instrument used in this study is a
test. Instrument used in this study were 1) the test results of 20 multiple-choice
learning is already valid by validator. 2) instrument observasi student learning
activities.
From the analysis of experimental data for classes that implement
cooperative learning model obtained type TPS using Macromedia Flash pretest
average of 49.68 with a standard deviation of 12,66 and an average post-test 70,33
with a deviation standard of 12.24. In the control class earned an average pre-test
49,19 with a deviation deviation of 12.46 and an average post-test 59,68 with a
standard deviation of 10,87. Both of these data become from population are
normally distributed and homogeneous. The results of hypothesis testing using ttest=0,05 on the one hand and df=59 obtained t>t table or 3.317>2.001 then the
alternative hypothesis (Ha) is accepted, it means there is a difference due to the
effect of cooperative learning model type TPS to learning outcomes of students in
the subject matter of heat in the second half of class X SMA N 1 Salak
TP2013/2014. Meeting each student's learning activity has increased. at the
meeting I and II N-Gain values obtained for 0,17 (low). At the meeting I and III
obtained N-Gain 0,45 (medium). Student activity during the process of
cooperative learning model type TPS has the upgrade means to students of an
active during the learning process takes place.
v
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
v
Daftar Gambar
vii
Daftar Tabel
ix
Daftar Lampiran
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1
1.2.
Identifikasi Masalah
4
1.3.
Batasan Masalah
4
1.4.
Rumusan Masalah
5
1.5.
Tujuan Penelitian
5
1.6.
Manfaat Penelitian
6
1.7.
Defenisi Operasional
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka Teoritis
8
2.1.1. Pengertian Belajar
8
2.1.2. Ciri –ciri Belajar
8
2.1.3. Tujuan Belajar
9
2.1.4
9
Hasil belajar
2.1.5. Faktor- Faktor pendukung belajar
12
2.1.6. Aktivitas Belajar
12
2.1.7. Model pembelajaran
13
2.1.8. Tinjauan tentang pembelajaran kooperatif
13
2.1.9. Ciri-ciri model pembelajaran
14
2.1.10. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
16
vi
2.1.11. Pembelajaran kooperatif TPS
17
2.1.12. Pembelajaran Konvensional
17
2.1.13. Model Pengajaran langsung
18
2.1.14. Media Pendidikan
19
2.1.14.1. Pengertian media
19
2.1.14.1.2. Macromedia flash
19
2.1.14.1.3.Hubungan Ilmu Fisika Dengan Macomedia Flash
20
2.1.15.
20
Materi Pokok Kalor
2.1.15.1 Kalor
20
2.1.15.5. Perubahan Wujud Zat
24
2.1.15.9. Perpindahan Kalor
28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
35
3.2.
Populasi dan Sampel Penelitian
35
3.2.1.
Populasi Penelitian
35
3.2.2.
Sampel Penelitian
35
3.3.
Variabel Penelitian
35
3.3.1.
Variabel Bebas
35
3.3.2.
Variabel Terikat
35
3.4.
Jenis dan Desain Penelitian
35
3.4.1.
Jenis Penelitian
31
3.4.2.
Desain Penelitian
36
3.5.
Prosedur Penelitian
36
3.6.
Instrumen Penelitian
39
3.6.1.
Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar
39
3.6.1.1. Validitas Perangkat Instrumen oleh Validator
30
3.6.2.
Instrumen Tentang Aktivitas Siswa
40
3.7.
Teknik Analisa Data
41
3.7.1.
Analisis Data Tes Hasil Belajar
41
3.7.2.
Analisis Data Observasi Aktivitas siswa
41
3.7.3.
Analisis Data Indes Gain
42
vii
3.8.
Menguji analisis data
43
3.8.1.
Uji Normalitas
43
3.8.2.
Uji Homogenitas
44
3.8.3.
Pengujian Hipotesis ( Uji t )
45
3.8.3.1. Uji Kesamaan Rata-rata Pretes (Uji t Dua Pihak)
47
3.8.3.2. Uji Kesamaan Rata-rata Postes (Uji t Satu Pihak)
47
Bab IV. Hasil penelitian Dan Pembahasan
48
4.1.
48
Hasil penelitian
4.1.1. Nilai Pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol
48
4.1.2. Nilai Postes kelas eksperimen dan kelas kontrol
50
4.1.3. Nilai Observasi Siswa
52
4.1.4. Analisi Data Indeks Gain
54
4.1.5. Uji Prasyarat Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
59
LAMPIRAN
61
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Perbedaan kelompok kooperatif dan konvensional
13
Tabel 2.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
15
Tabel 2.3. Langkah-langkah Model Pembelajaran langsung
18
Tabel 2.4. Kalor Jenis Beberapa Zat
22
Tabel 2.5. Kalor Lebur Beberapa Zat
25
Tabel 2.5 Kalor Didih/Uap Beberapa Zat
25
Tabel 2.6 Tabel Konduktivitas Termal Beberapa Zat
29
Tabel 3.1. Tabel Desain Penelitian
36
Tabel 3.2. Tabel spesifikasi tes hasil belajar pada materi pokok kalor
39
Tabel 3.3. Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa
43
Tabel 3.4. Kriteria Penilaian Hasil Belajar
45
Tabel 3.5. Kategori Aktivitas
45
Tabel 4.1. Hasil Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
48
Tabel 4.2. Nilai Pretes
49
Tabel 4.3. Data nilai Postes kelas eksperimen dan kelas kontrol
50
Tabel 4.4. Kriteria dan Nilai Aktivitas
52
Tabel 4.5. Rekapitulasi Data Aktivitas Belajar Siswa
52
Tabel 4.6. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
53
Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas Data
54
Tabel 4.8. Hasil Uji Homogenitas data
55
Tabel 4.9. Ringkasan Perhitungan Uji t
55
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Grafik perubahan temperatur dan wujud zat pada sebuah es
27
Gambar 2.2. Perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari
28
Gambar 2.3. Ujung besi yang dipanaskan
28
Gambar 2.4. Konveksi pada zat
30
Gambar 2.5 Konveksi pada Gas
31
Gambar 2.6 Proses terjadinya angin darat dan laut
22
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian
38
Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretes Siswa Kelas Eksperimen
49
Gambar 4.2. Diagram Batang Data Pretes Kelas Kontrol
50
Gambar 4.3. Diagram Batang Data Postes Siswa Kelas Eksperimen
51
Gambar 4.4. Diagram Batang Data Postes Siswa Kelas Kelas Kontrol
51
Gambar 4.5. Diagram Batang Data Aktivitas Belajar Siswa
52
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
61
Lampiran
Lembar Kerja Siswa
116
Lampiran
Kisi - kisi Tes Hasil Belajar
122
Lampiran
Instrumen Penelitian
134
Lampiran
Kunci Jawaban
141
Lampiran
Macromedia flash
142
Lampiran
Daftar nilai pretes dan postes kelas eksperimen
151
Lampiran
Daftar Nilai Pretes dan postes kelas Kontrol
153
Lampiran
Daftar nilai Ativitas siswa
159
Lampiran
Perhitungan statistika dasar
167
Lampiran
Uji Normalitas Data
173
Lampiran
Uji Homogenitas Data
179
Lampiran
Uji t Dua Pihak
182
Lampiran
Uji Hipotesis
184
Lampiran
Pedoman Penilaian Aktivitas Siswa
186
Lampiran
Lembar Obsevasi Guru
190
Lampiran
Tabel Wilayah Luas kurva Normalitas O
191
Lampiran
Uji Gain
196
Lampiran
Nilai Presentil Distribusi Untuk F
196
Lampiran
Nilai Daftar Distribusi Uji t
200
Lampiran
Nilai Kritis Untuk Uji Lilifors
196
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu unsur penting pembangunan bangsa. Semakin
bagus kualitas pendidikan, semakin cepat pelaksanaan pembangunan. Pada dewasa
ini pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Hal ini bertujuan untuk mendorong kemajuan pendidikan Indonesia. Berbagai cara
dilakukan
pemerintah
untuk
meningkatkan
kualitas
pendidikan.
Seperti
mengembangan kurikulum, melengkapi sarana dan prasarana sekolah. Namun
demikian, pendidikan Indonesia masih saja merupakan permasalahan yang sangat
menarik untuk dibicarakan. Hal ini mengingat hasil belajar yang diperoleh siswa
yang
merupakan
produk
hasil
belajar
itu
sendiri
belum
beranjak
dari
keterpurukannya.
Banyak faktor yang menyebabkan keterpurukan hasil belajar siswa, antara
lain dari segi penyampaian materi fisika itu sendiri yang masih tradisional.
Tradisional maksudnya mengajar guru yang mengikuti kebiasaan guru-guru pada
umumnya tanpa ada variasi pola mengajar. Kurangnya minat siswa dan tidak
terbiasanya siswa mengemukakan pendapat. Sedangkan dari segi guru banyak guru
yang merasa bahwa cara guru mengajar sudah optimal, sehingga tidak perlu mencari
cara atau model yang relevan dengan tingkat kognitif siswa. Selain itu media yang
digunakan oleh guru juga masih sangat sederhana. Sehingga siswa cenderung cepat
bosan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru bidang studi fisika yang
dilakukan oleh penulis di SMA N 1 Salak, Ibu Parsaoran Nababan, mengatakan
bahwa banyak siswa yang mengantuk saat pelajaran fisika berlangsung. Banyak siswa
yang pura-pura permisi untuk menghindari pembelajaran fisika alasanya karena fisika
sulit dan membosankan. Selain itu nilai ulangan fisika siswa sangat mengecewakan.
Setiap ulangan, siswa yang lulus KKM sekitar 40%-60% dari siswa satu kelas
sehingga terpaksa dilakukan remedial. Adapun KKM yang digunakan disekolah SMA
N 1 Salak adalah 65.
Pengalaman peneliti selama melakukan PPLT di SMA N 1 Sei Suka, banyak
siswa yang tidak masuk kelas atau pura-pura permisi pada jam pelajaran fisika.
Alasan peserta didik adalah fisika sulit. Peneliti juga menyebarkan angket kepada
sejumlah siswa kelas X SMA N 1 Salak. Dari 29 siswa yang diberi angket di peroleh
data 68 % mengatakan pelajaran fisika sulit atau sekitar 20 siswa dengan alasan
fisika banyak menggunakan rumus yang rumit. Hanya 32 % mengatakan fisika
mudah, atau sekitar 9 orang siswa.
Berdasarkan fakta-fakta prestasi belajar fisika yang kurang memuaskan dan
gambaran ketidakberhasilan siswa diatas, maka perlu dikembangkan model
pembelajaran yang meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pengetahuan
siswa, pemecahan masalah, menemukan sendiri untuk dirinya dan mendiskusikan
masalah-masalah tersebut dengan temannya. Model yang dilaksanakan adalah model
yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Model pembelajaran
koperatif tipe TPS pertama kali dikembangkan oleh Frank lyman di Universitas
Mayland. Arends menyatakan bahwa TPS merupakan cara yang efektif untuk
membuat variasi suasana pola diskusi kelas (Trianto, 2009: 81).
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang akhirakhir ini sangat popular, tidak terkecuali dalam bidang studi fisika. Beberapa ahli
menyatakan bahwa, model pembelajaran kooperatif tidak saja unggul membantu
siswa dalam memahami konsep-konsep fisika yang sulit tetapi membantu siswa
mengembangkan kemampuan, kerja sama, berpikir kritis, dan mengembangkan sikap
sosial siswa.
Dalam (Istarani, 2011 : 68) model pembelajaran kooperatif tipe TPS memiliki
keuntungan antara lain;
1. Memberi kesempatan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan
orang lain.
2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami dan menghargai pendapat
orang lain.
3. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat sebagai
pengetahuannya.
4. Model bisa digunakan dalam semua bidang pelajaran dan semua tingkatan
usia.
Agar model ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya maka diperlukan
organisasi yang baik yang harus dilakukan oleh guru. Guru harus dapat membuat
perencanaan yang matang dan tugas interaktif harus diorganisasikan dengan baik dan
benar. Perencanaan yang matang dan tugas interaktif saja tidak cukup untuk dapat
menggunakan model ini dengan baik dan benar. Maka diperlukan trik khusus dalam
menggunakan model ini. Misalnya memotivasi siswa untuk bekerjasama dan
berdiskusi dengan temannya, memberi pengertian kepada siswa bahwa tanggung
jawab kelompok bukan dipegang oleh satu orang dan dapat mendorong siswa untuk
membagikannya dengan teman sekelasnya. Serta menggunakan media pembelajaran
yang bervariasi contohnya macromedia flash. Sehingga mampu memperbaiki
kelemahan-kelemahan belajar sebelumnya.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa model pembelajaran koperatif sudah
pernah dikaji oleh mahasiswa. Adapun hasil penelitian sebelumya adalah Ummi
(2009), mengatakan bahwa hasil analisis data pretest menunjukkan nilai rata-rata
pretest kelas eksperimen adalah 25,57 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 23,57 .
Setelah diberikan perlakuan terhadap kelas eksperimen diperoleh nilai postes dengan
rata-rata nilai 65,29 dan kelas kontrol 47,00. Menurut Silaban (2009) mengatakan
bahwa dari hasil penelitian yang diperoleh nilai rata-rata pretest kelas eksperimen
39,5 dan kelas kontrol 37,36. Setelah diberikan perlakuan berbeda, yaitu model
pembelajaran kooperatif tipe TPS pada kelas eksperimen dan pembelajaran
konvensional pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata postes kelas eksperimen
adalah 77,50 dan kelas kontrol 65,13 .
Tapi satu hal yang perlu diperhatikan, peneliti sebelumnya tidak
menggunakan media animasi dalam penelitiannya. Salah satu upaya untuk
memperbaiki hasil belajar siswa yaitu dengan cara menggunakan media pembelajaran
dan menerapkannya dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan minat
belajar siswa. Macromedia flash adalah media yang berbasis komputer yang
menyajikan informasi berbentuk dokumen yang hidup dilayar monitor dan ketika
diproyeksikan ke layar dapat didengarkan suara dan dilihat gambarnya (video dan
animasi). Oleh karena itu peneliti menggunakan media animasi dalam penelitiannya,
sehingga diharapkan hasil belajar dan aktivitas siswa semakin meningkat.
Atas dasar tersebut penulis terdorong untuk mengadakan penelitian dengan
judul, “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
Menggunakan Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Salak T.P. 2013/2014 ”.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah diatas yang menjadi identifikasi masalah
sehubungan dengan rendahnya hasil belajar siswa adalah :
1. Penyampaian materi fisika yang masih bersifat tradisional
2. Model dan media mengajar yang digunakan guru kurang bervariasi .
3. Hasil belajar siswa masih tergolong rendah.
4. Aktivitas siswa dalam pembelajaran masih kurang.
5. Kurangnya minat siswa dan tidak terbiasa mengeluarkan pendapat.
1.3. Batasan masalah
Mengingat banyaknya masalah yang mempengaruhi hasil belajar siswa maka
penulis membatasi penelitian ini yaitu :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif
tipe TPS menggunakan macromedia flash untuk kelas eksperimen dan
pembelajaran konvensional dengan media animasi untuk kelas kontrol.
2. Hasil belajar siswa yang akan diteliti adalah hasil belajar pada materi pokok
kalor di SMA N 1 Salak kelas X semester II T.P. 2013/2014.
3. Aktivitas belajar siswa SMA N 1 Salak kelas X semester II T.P. 2013/2014.
4. Subjek penelitian adalah siswa SMA N 1 Salak kelas X semester II T.P.
2013/2014.
1. 4. Rumusan Masalah
Dengan adanya batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe TPS menggunakan macromedia flash pada materi kalor di
kelas X semester II di SMA N 1 Salak?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran
konvensional pada materi pokok kalor di kelas X semester II SMA N 1 Salak?
3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan
macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok kalor di
kelas X semester II di SMA N 1 Salak
4. Bagaimana aktivitas siswa selama proses pembeljaran kooperatif tipe TPS
menggunakan macromedia flash berlangsung?
1. 5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan macromedia flash pada
materi pokok kalor di kelas X semester II SMA N 1 Salak T.P. 2013/2014
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran
konvensional pada materi pokok kalor di kelas X semester II SMA N 1 Salak
T.P. 2013/2014.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS
menggunakan macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok kalor di kelas X SMA N 1 Salak.
4. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran
kooperatif tipe TPS menggunakan macromedia flash berlangsung.
1.6. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas dapat diperoleh manfaat
penelitian yaitu :
1. Sebagai informasi dalam pemilihan model pembelajaran disekolah
2. Sebagai informasi untuk memberikan gambaran tentang hasil belajar fisika
siswa dalam materi pokok kalor dengan model pembelajaran kooperatif tipe
TPS menggunakan macromedia flash.
3. Sebagai informasi dan sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan
pengajaran.
1.7. Definisi Operasional
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang akhirakhir ini sangat popular, tidak terkecuali dalam bidang studi fisika. Beberapa ahli
menyatakan bahwa, model pembelajaran kooperatif tidak saja unggul membantu
siswa dalam memahami konsep-konsep fisika yang sulit tetapi membantu siswa
mengembangkan kemampuan, kerja sama, berpikir kritis, dan mengembangkan sikap
sosial siswa. Salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Model
pembelajaran kooperatif tipe TPS merupakan cara cara yang efektif untuk membuat
variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan demikian hasil belajar bisa meningkat.
Agar pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS berjalan dengan
lancar maka dibutuhkan media pembelajaran yaitu macromedia flash. Media
pembelajaran adalah sebagai penyampai pesan dari berbagai saluran ke penerima
pesan. Media dapat berupa manusia, benda, materi dan kejadian yang membuat siswa
memproleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku
harus dilakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Oleh karena itu,
aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar
mengajar. Aktivitas belajar adalah suatu aktivitas yang sadar akan tujuan. Tujuan
dalam belajar adalah terjadinya perubahan dalam individu seutuhnya.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil
belajar, yakni keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan
cita-cita. Hasil belajar dapat berupa pengetahuan konseptual, pengetahuan kognitif
faktual dan pengetahuan konseptual-faktual
46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data
hasil penelitian. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
TPS menggunakan macromedia flash pada materi pokok kalor kelas X
semester II di SMA N 1 Salak T.P. 2013/2014 sebelum diberikan perlakuan
rata-rata pretes sebesar 49,68 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes
siswa sebesar 70,33
2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada
materi pokok kalor kelas X semester II di SMA Negeri 1 Salak T.P.
2013/2014 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 49,19 dan
setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 59,68.
3. Ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif
tipe TPS
menggunakan macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok kalor kelas X semester II di SMA Negeri 1 Salak T.P. 2013/2014
4. Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS menggunakan macromedia flash pada
materi pokok kalor kelas X semester II SMA Negeri 1 Salak T.P. 2013/2014
diperoleh rata-rata skor aktivitas siswa 71,29 termasuk dalam kategori cukup
aktif. N-gain yang diperoleh sebesar 0,31 dengan kategori sedang.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1.
Pembentukan kelompok pada model pembelajaran kooperatif tipe TPS
menggunakan Macromedia Flash dapat dilakukan sebelum kegiatan
pembelajaran dilaksanakan. Dengan demikian, dalam kegiatan pembelajaran
tidak ada waktu yang terbuang untuk pembentukan kelompok dan penataan
ruang kelas.
47
2.
Pada saat praktikum berlangsung peneliti masih kesulitan dalam membimbing
penuh pada masing-masing kelompok. Oleh sebab itu, bagi peneliti
selanjutnya disarankan agar memberikan penjelasan terlebih dahulu dan
membimbing siswa dengan cara aktif bertanya kepada siswa tentang kendala
yang dihadapi, memotivasi, dan mengarahkan agar setiap siswa aktif
berdiskusi dalam kelompok.