PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK SWASTA YP HKBP SIDIKALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI

PERKANTORAN DI SMK SWASTA YP HKBP SIDIKALANG

T.P 2014/2015

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH :

FRANSISKA KAROLINA TAMPUBOLON NIM. 7103141051

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan anugerahNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Adminstrasi Perkantoran Di SMK Swasta YP HKBP Sidikalang T.P 2014/2015”

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan yang penulis alami. Walaupun demikian begitu banyak bimbingan, arahan serta dukungan yang penulis terima dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan 2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan

3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan

4. Bapak Drs. Mangarap Sinaga, MS selaku Ketua Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas Negeri Medan


(6)

ii

5. Bapak Drs. Johnson, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Medan

6. Ibu Dra. Ratna Manullang M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik 7. Ibu Nelly Armayanti, SP, MSP selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah memberikan waktu, bimbingan dan arahan yang sangat mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Seluruh staf pegawai administrasi Fakultas Ekonomi serta Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas Negeri Medan

9. Bapak Drs. O Lumban Gaol selaku Kepala Sekolah SMK Swasta YP HKBP Sidikalang

10. Bapak M. Hutabarat S.E selaku Guru Mata Pelajaran Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran dan Staf Administrasi SMK Swasta YP HKBP Sidikalang

11. Teristimewa ucapan terima kasihku kepada kedua orangtuaku, R. Tampubolon dan P. Simanjuntak. Begitu banyak perjuangan, dukungan dan doa yang telah diberikan untuk kelancaran studiku hingga sampai ke perguruan tinggi.

12. Kakak dan adik-adikku yang sangat kukasihi, Ria Tampubolon, Evi Winda Tampubolon, Nesya Tampubolon, Kevin Tampubolon, Lady Tampubolon . Terima kasih untuk doa dan motivasi yang kalian berikan.

13. Kepada Abang Luter Silaban, yang telah banyak membantu, memberikan dukungan dan nasehat kepada penulis.


(7)

iii

14. Teman-temanku Evi Jultriani Zebua, adik kosku Serlin, Desi, Mercy yang selalu menghadirkan canda tawa di sela-sela pengerjaan skripsi ini.

15. Sahabat-sahabatku Elisabeth Sitorus, Novita Napitupulu, Rini Gultom, Dian Sonya Sinurat, terima kasih atas motivasi dan kebersamaannya selama perkuliahan. Sukses untuk kita semua.

16. Teman-teman kelas A Reguler Pendidikan Administrasi Perkantoran dan semua teman-teman Stambuk 2010, yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu.

17. Saudara-saudaraku, PPLT UNIMED 2013 di SMK Negeri 1 Kabanjahe, dan Adik-Adik Tercinta di SMK Negeri 1 Kabanjahe Kebersamaan dengan kalian tidak akan terlupakan, sukses buat kita semua saudaraku.

Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermamfaat bagi kita semua. Terima kasih.

Medan, Agustus 2014

Penulis

Fransiska Tampubolon


(8)

ABSTRAK

Fransiska Karolina Tampubolon, NIM 7103141051. Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran di SMK Swasta YP HKBP Sidikalang Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan 2014.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa melalui penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining di kelas X AP SMK Swasta YP HKBP Sidikalang T.P 2014/2015.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Swasta YP HKBP Sidikalang Jalan Gereja No. 01 Sidikalang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Swasta YP HKBP Sidikalang yang berjumlah 44 orang dan objek penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining untuk meningkatkan hasil belajar memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dan lembar observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah data kuantitatif berupa nilai rata-rata, ketuntasan belajar individu dan ketuntasan belajar klasikal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I hasil belajar siswa tidak memenuhi kriteria ketuntasan klasikal karena hanya memperoleh 45,45% jumlah siswa yang tuntas sehingga dilakukan siklus II. Pada siklus II hasil belajar siswa meningkat dan memenuhi kriteria ketuntasan klasikal yaitu 88,63%. Dengan demikian model pembelajaran Student Facilitator and Explaining yang di laksanakan di kelas X Administrasi Perkantoran dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan kenaikan 43,18%.

Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran.

Kata kunci: Hasil Belajar, Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining


(9)

ABSTRACT

Fransiska Karolina Tampubolon. NIM 7103141051. The Implementation Of Learning Models With Student Facilitator and Explaining To Improve Student Learning Result In Subject Understand The Principles Of The Administration Office In Student Class X In SMK Swasta YP HKBP Sidikalang In Academic Year 2014/2015. Specialist Of Economi Education, Study Program Of Education Administration Office. Economy Faculty. State University Of Medan 2014.

The problem in this research is the low study result students in the lesson to understand the principles of the administration office. The purpose or intention of this research is to know the improvement of study result to understand the principles of the administration office in the class X AP SMK Swasta YP HKBP Sidikalang after applying Student Facilitator and Explaining in academic year 2014/2015.

The research is performed in SMK Swasta YP HKBP Sidikalang, located on Gereja street number 01 Sidikalang. Subject in this research is class X administrative offices SMK Private YP HKBP Sidikalang with 44 people and the object of this research is the implementation of learning models with Student Facilitator and Explaining to improve student learning result to understand the principles of the administration office. Data collection techniques used in this research test of learning result and also observation sheets. Data analisys techniques used is quantitative data in the form of an average value, mastery learning individual and mastery learning classical.

The research showed that in the first cycle of student learning results do not meet the the criteria for classical completeness because only gained 45,45% so the number of student who completed the second cycle performed. On the second cycle increased student learning results and meet the criteria for classical completeness is 88,63%. It is can be concluded that the learning models with the Student Facilitator and Explaining held at the administrative office in class X can improve the learning results of the students with 43,18%.

It can be conclude that model of active study Student facilitator and Explaining can be used as an alternative in learning to understand the principles of the administration office.

Key Word : Learning Result, Model of Active Study Student Facilitator and Explaining,


(10)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL...viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Rumusan Masalah ... 5

1.4. Pemecahan Masalah ... 5

1.5. Tujuan Penelitian ... 6

1.6. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Kerangka Teoritis... 8

2.1.1 Hakikat Model Pembelajaran SFE ... 8

2.1.2. Pengertian Belajar ... 15

2.1.3. Pengertian Hasil Belajar ... 17

2.2. Penelitian Relevan ... 21

2.3. Kerangka Berpikir ... 24


(11)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28

3.1. Lokasi Penelitian ... 28

3.2. Subjek dan Objek Penelitian ... 28

3.2.1.Subjek Penelitian ... 28

3.2.2.Objek Penelitian ... 28

3.3. Defenisi Operasional ... 29

3.4. Prosedur Penelitian ... 29

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.6. Teknik Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 38

4.2. Hasil Penelitian ... 38

4.3. Analisa Data ... 41

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

5.1. Kesimpulan ... 54

5.2. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Pelaksanaan Tindakan Kelas ... 30

Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ... 40

Gambar 4.2 Diagram Hasil Belajar Pre Tes Siswa Siklus I ... 43

Gambar 4.3 Diagram Hasil Belajar Post Tes Siswa Siklus I ... 46


(13)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 3 Materi Pelajaran

Lampiran 4 Instrument Penelitian Siklus I

Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrument Penelitian Siklus I Lampiran 6 Instrument Penelitian Siklus II

Lampiran 7 Kunci Jawaban Instrument Penelitian Siklus II Lampiran 8 Hasil Perolehan Nilai Siswa Pre Tes Siklus I Lampiran 9 Hasil Perolehan Nilai Siswa Post Test Siklus I Lampiran 10 Hasil Perolehan Nilai Siswa Post Tes Siklus II Lampiran 11 Dokumentasi


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan dan perkembangan kehidupan manusia. Melalui pendidikan akan dicetak sumber daya manusia yang berkualitas untuk menjadi motor penggerak kemajuan dan pembangunan suatu bangsa. Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikan bangsa itu sendiri.

Sejalan dengan perkembangan pendidikan dewasa ini, pendidikan banyak menghadapi tantangan dan hambatan. Salah satu hambatannya adalah rendahnya mutu pendidikan. Rendahnya mutu pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak untuk menanggulanginya baik pemerintah, pendidik, maupun masyarakat.

Dalam meningkatkan mutu pendidikan banyak usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah melalui dinas pendidikan nasional. Usaha tersebut antara lain melakukan perubahan kurikulum, penataran dan pelatihan serta melengkapi sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pendidikan.

Namun usaha yang dilakukan pemerintah belum mencapai hasil yang maksimal, hasil belajar siswa masih tetap rendah. Hal ini terjadi karena proses pembelajaran yang dilakukan kurang efektif. Pendidik masih monoton dalam mengajar, tidak menggunakan model-model pembelajaran yang menarik, sehingga mengakibatkan siswa kurang aktif dalam proses belajar-mengajar. Guru yang selalu mendominasi kegiatan belajar mengajar membuat siswa sulit


(15)

2

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Adanya persepsi bahwa guru dianggap sebagai sumber satu-satunya dalam proses belajar mengajar membuat siswa kurang aktif dan merasa bahwa mereka cukup menjadi pendengar yang baik dalam proses belajar mengajar.

Hal utama yang harus diperhatikan dalam meningkatkan mutu pendidikan yaitu proses belajar mengajar, karena dengan pelaksanaan proses belajar mengajar yang baik tujuan pendidikan akan tercapai. Selain itu, pemilihan model pembelajaran sewaktu melakukan proses belajar mengajar sangat penting karena dapat memberikan kontribusi yang baik dalam meningkatkan kualitas siswa dan mampu mengarahkan siswa dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan belajar tercapai yaitu siswa yang kurang tahu menjadi tahu dan terjadilah perubahan sikap atau moral anak menjadi lebih baik, dengan kata lain kognitif, afektif dan psikomotorik telah tercapai sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di kelas X AP SMK Swasta YP HKBP yaitu dari wawancara dengan guru bidang studi mengatakan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat pada saat guru mengadakan ulangan, nilai rata-rata tes hasil belajar siswa dari 44 siswa hanya 20 orang (45,45%) yang memperoleh nilai diatas 70 sedangkan 24 orang (54,6%) memperoleh nilai di bawah 70 yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat konvensional (ceramah). Guru dianggap sebagai sumber


(16)

satu-3

satunya dalam proses belajar mengajar sehingga proses belajar mengajar hanya terfokus pada guru bidang studi, membuat siswa kurang aktif dan merasa bahwa mereka cukup sebagai pendengar yang baik. Hal ini menyebabkan proses belajar mengajar menjadi vakum, pasif, kurangnya interaksi antara siswa dengan guru dan pada akhirnya membuat siswa termenung, mengantuk atau membuat keributan di dalam kelas

Oleh karena itu, dalam mengatasi masalah ini diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, suatu model pembelajaran dimana siswa menjadi facilitator dan juga sebagai penjelas (explaining) terhadap suatu materi/kompetensi yang diberikan oleh guru sehingga siswa merasa tertarik untuk belajar.

Salah satu model yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar adalah dengan menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Eplaining. Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kembali materi yang telah dijelaskan guru, dengan kata lain siswa berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya agar menjadi lebih aktif. Student Facilitator and Explaining adalah model pembelajaran yang menempatkan siswa/peserta didik untuk mempresentasikan ide atau pendapat pada siswa lainnya sehingga siswa akan dilatih untuk memiliki kecakapan berbicara dan memberikan ide-ide baru secara individu yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Dari hasil penelitian sebelumnya yang menerapkan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining, yaitu hasil penelitian yang dilakukan Marito


(17)

4

(2011) penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 19 Medan T.P 2011/2012”. Berdasarkan analisis data hasil penelitian, rata-rata penguasaan siswa sebelum diterapkan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining sebesar 58,33%. Pada siklus I rata-rata nilai klasikal 73,19%. Selanjutnya pada siklus II nilai rata-rata ketuntasan klasikal sebesar 84,03%. Pada penelitian yang dilakukan Marito terlihat ada perbedaan rata-rata hasil belajar yang diterima siswa, terlihat jelas ada peningkatan hasil belajar siswa dari post tes siklus I ke post tes siklus II sebesar 10,84%. Maka dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan hasil belajar.

Berdasarkan latar belakang masalah yang diungkapkan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Di SMK Swasta YP HKBP Sidikalang Tahun Pelajaran 2014/2015”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat konvensional 2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran memahami prinsip-prinsip


(18)

5

penyelenggaraan administrasi perkantoran masih tergolong rendah 3. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa

4. Guru belum menerapkan model pembelajaran yang variatif

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah : Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran dengan materi pokok mengidentifikasi pekerjaan kantor di kelas X AP SMK Swasta YP HKBP Sidikalang T.P 2014/2015.

1.4 Pemecahan Masalah

Masalah yang dihadapi guru di kelas X AP SMK Swasta YP HKBP Sidikalang adalah masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model penbelajaran Student Facilitator and Explaining yang terdiri dari 6 langkah yaitu: 1) guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, 2) guru mendemonstrasikan atau menyajikan materi kepada siswa, 3) guru memberi kesempatan kepada siswa/peserta didik untuk menjelaskan kepada peserta didik lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun lainnya, 4) guru menyimpulkan ide atau pendapat dari siswa, 5) guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu, 6) penutup.


(19)

6

Secara singkat model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dimulai dengan penjelasan guru atas kompetensi yang ingin dicapai serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Setelah guru selesai menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai, guru menyajikan materi secara garis besar sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan sebelumnya. Kemudian menunjuk kembali beberapa siswa secara bergiliran untuk tampil ke depan kelas menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan guru. Kemudian guru menyimpulkan ide/pendapat yang telah disampaikan oleh para siswa. Diakhir kegiatan belajar mengajar guru menjelaskan kembali semua materi pelajaran secara rinci sehingga siswa lebih memahami materi pembelajaran.

Dengan kemampuan siswa menyampaikan dan menjelaskan kompetensi yang diberikan guru, diharapkan pembelajaran yang awalnya pasif, vakum, kurangnya interaksi dan membosankan berubah menjadi pembelajaran yang aktif, menarik dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan arah dari suatu kegiatan penelitian agar tercapai hasil seperti yang diharapkan. Maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Siswa melalui penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining di kelas X AP SMK Swasta YP HKBP Sidikalang T.P 2014/2015.


(20)

7 1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai model pembelajaran Student Facilitator and Explaining yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Sebagai bahan masukan bagi sekolah khususnya guru bidang studi Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran dalam memilih model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Sebagai referensi dan masukan bagi mahasiswa Universitas Negeri Medan dan penulis lain yang akan mengadakan penelitian dengan judul yang sama.


(21)

54 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa data dan pembahasan penelitian maka dapat disimpulkan yaitu:

a. Penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran tahun ajaran 2014/2015.

b. Pada post tes siklus I diperoleh data dari 44 siswa terdapat 20 siswa (45,45%) yang tuntas, sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 24 siswa (54,54%) dengan nilai rata-rata kelas 71,36.

c. Pada siklus II diperoleh data bahwa dari 44 siswa terdapat 39 siswa (88,63%) yang tuntas, sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 5 siswa (11,36%) dengan nilai rata-rata kelas 86,02. Peningkatan persentase jumlah siswa yang tuntas pada siklus I sampai siklus II sebesar 43,18%. Ketuntasan secara klasikal sebesar 85% dan KKM sekolah yakni 70 terpenuhi. Maka dari penelitian ini disimpulkan bahwa model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(22)

55

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini maka disarankan:

a. Bagi guru terkhusus guru mata pelajaran memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran untuk menjadikan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining sebagai salah satu alternatif dalam mengajar dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Melalui pembelajaran ini siswa akan lebih tertarik dan termotivasi, sehingga siswa lebih aktif belajar dan dapat merasakan suasana belajar yang menyenangkan dan bermakna.

b. Refleksi terhadap kinerja pembelajaran perlu dilaksanakan guru pada setiap selesai melaksanakan pertemuan kegiatan pembelajaran, sebab dengan kegiatan ini segala kelemahan dan kelebihan kegiatan pembelajaran yang dikembangkan dapat diketahui dan ditindak lanjuti ke arah peningkatan.

c. Bagi para peneliti yang ingin melakukan penelitian dengan penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining sebaiknya benar-benar dapat menyesuaikan alokasi waktu yang ada dengan rencana pembelajaran yang telah disusun.

d. Untuk mencegah kebosanan pada siswa terhadap model ini maka sebaiknya dilakukan variasi model pembelajaran.


(23)

57

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Aqib, Z, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.Bandung:Yrama Widya.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Ekawarna. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Selatan: Press Group.

Endang, dkk. 2010. Memahami Prisip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran. Jakarta: Erlangga.

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hartati, Tri, dkk. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran (Role

Playing) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi. Jurnal Pendidikan Ekonomi FE. ISSN 2252-6544. Universitas Negeri Semarang. Vol 1 Tahun 2012. Hal. 2 (Diakses 15 Juli 2014)

Irlinawati, Dewik. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining Pada Perkalian Bilangan Bulat. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo, Vol. 1, No. 2, September 2013. ISSN: 2337-8166 (Diakses 20 April 2014)

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Kiranati. 2009. Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining.

http://jasmansyah.model_pembelajaran.online. Diakses 15 Maret 2014. Kunandar. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Mardiana. 2014. Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Script Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Materi Kolonialisme Barat Pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Darul Kamal Tahun 2013/2014. Jurnal Pendidikan Biologi ISSN 2302-416X Vol. 2 No.2 April 2014.

http://jurnal.serambimekkah.ac.id/Jurnal-Biology-Education-Volume-2.pdf (Diakses 28 Mei 2014)

Marito, Citra Evi. 2011. Penerapan Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas XI IPS SMA Negeri 19 Medan T.P 2011/2012. Skripsi. Universitas Negeri Medan.


(24)

57

Najma. 2014. Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Student Facilitator and Explaining Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Energi dan Usaha Siswa Kelas VIII SMPN 1 Darul Kamal Tahun 2013/2013. Jurnal Pendidkan Biologi ISSN 2302-416X Vol. 2 No. 2 April 2014.

http://jurnal.serambimekkah.ac.id/Jurnal-Biology-Education-Volume-2.pdf (Diakses 28 Mei 2014)

Sanjaya, Wina. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sirait, Dahlia. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Student facilitator and Explaining Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akutansi Siswa Kelas X AK SMK Swasta Teladan Sumatera Utara-1 tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Tamba, Yunita Ensa. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akutansi Siswa Pada Standar Kompetensi Order Penjualan di Kelas XI AK 2 SMK Marisi Medan T.P 2010/2011. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta Kencana.

Utami, Vidiyah. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kewirausahaan Kelas X SMK Swasta Pembangunan Galang 1 T.A 2011/2012. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Yustina dan Bambang. 2012. Korelasi Antara Keterampilan Metakognitif Dengan Hasil Belajar Siswa Di SMAN1 Dawarblandong Mojokerto. Unesa Journal Of Chemical Education. ISSN 2252-9454. Vol 1 No. 2. Tahun 2012 Hal. 82 (Diakses 07 Agustus 2014)


(25)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Fransiska Karolina Tampubolon Tempat/Tanggal Lahir : Brastagi, 30 Mei 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Perjuangan No. 174a Pancing Nama Ayah : Robert Tampubolon

Nama Ibu : Pida Simanjutak

Alamat Orang Tua : Jl. Persada Gg. Satria No. 04 Sidikalang, Kab. Dairi

Anak Ke : 2 dari 6 bersaudara

Agama : Kristen Protestan

Alamat E-mail : Fransiska.tampubolon@yahoo.co.id No. Telepon : 085207398404

Pendidikan : 1. 1998 – 2004 SD Negeri 020304 Hutarakyat 2. 2004 – 2007 SMP Negeri 1 Sidikalang 3. 2007 – 2010 SMA Negeri 1 Sidikalang 4. 2010 Mahasiswa di Fakultas Ekonomi

Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas Negeri Medan


(26)

Lampiran 1

SILABUS Nama Sekolah : SMK Swasta YP HKBP Sidikalang

Mata Pelajaran : Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Kelas/Semester : X / I (Satu)

Kompetensi Keahlian : Administrasi Perkantoran

Standar Kompetensi : Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran KOMPETENSI

DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN

PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN

ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJAR 1. Mendeskripsikan Administrasi Perkantoran

- Pengertian administrasi, kantor, dan administrasi perkantoran - Unsur-unsur dan

fungsi administrasi - Ruang lingkup

administrasi perkantoran Tatap Muka: 1. Menjelaskan pengertian administrasi, kantor, dan administrasi 2. Menguraikan

unsur-unsur dan fungsi

administrasi 3. Menjelaskan

ruang lingkup manajemen perkantoran

- Siswa dapat menguraikan pengertian administrasi, kantor dan administrasi perkantoran - Menyebutkan

unsur-unsur dan fungsi administrasi - Menjelaskan

ruang lingkup administrasi perkantoran

a. Jenis : - Tes - Non tes b. Teknik:

- Lisan - tulisan c. Bentuk:

- PG - Essay

 Tatap Muka - 4 jp x 45’

- Memahami prinsip-prinsip penyelengga raan administrasi perkantoran penerbit: Erlangga - Sumber lain


(27)

Penugasan

Terstruktur (PT): Tes tertulis: PG dan Essay

Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT):

Mencari pengertian administrasi, kantor dan administrasi perkantoran, unsur-unsur dan fungsi administrasi, serta ruang lingkup administrasi

perkantoran dari internet

2.

Mendeskripsikan fungsi pekerjaan kantor dalam organisasi

- Pengertian organisasi - Prinsip-prinsip

organisasi - Bentuk-bentuk

organisasi - Pengertian

pekerjaan kantor - Fungsi

pekerjaan kantor dalam organisasi Tatap Muka: 1. Menyebutkan pengertian organisasi 2. Menjelaskan prinsip-prinsip organisasi 3. Menjelaskan bentuk-bentuk organisasi 4. Menyebutkan

- Menyebutkan pengertian organisasi - Menjelaskan

prinsip-prinsip organisasi - Menjelaskan

bentuk-bentuk organisasi

a.Jenis: - Tes - Non Tes b.Teknik:

- Lisan - Tulisan c.Bentuk:

- PG - Essay

 Tatap Muka - 4 jpx45’


(28)

pengertian pekerjaan kantor 5. Menjelaskan

fungsi pekerjaan kantor dalam organisasi Penugasan

Terstruktur (PT): Tes Tertulis: PG dan Essay

Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT):

Mencari pengertian organisasi, prinsip-prinsip, bentuk organisasi,

pengertian

pekerjaan kantor dan fungsi pekerjaan kantor dari internet

- Menyebutkan pengertian pekerjaan kantor - Menjelaskan

fungsi pekerjaan kantor dalam organisasi


(29)

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

Nama Sekolah : SMK Swasta Yayasan Perguruan HKBP Sidikalang Mata Pelajaran : Memahami Prinsip-Prinsip Penyelanggaraan

Administrasi Perkantoran Kelas/Semester : X/Ganjil

Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

KKM : 72

Standar Kompetensi : Memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan Administrasi Perkantoran

Indikator :

1. Siswa dapat menguraikan pengertian administrasi, kantor dan administrasi perkantoran

2. Menyebutkan unsur-unsur dan fungsi administrasi 3. Menjelaskan ruang lingkup administrasi perkantoran I. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan kegiatan Student Facilitator and Explaining siswa dapat menyebutkan pengertian administrasi dengan benar.

2. Dengan kegiatan Student Facilitator and Explaining siswa dapat menyebutkan pengertian kantor dengan benar.

3. Dengan kegiatan Student Facilitator and Explaining siswa dapat menyebutkan pengertian administrasi perkantoran dengan benar. 4. Dengan kegiatan Student Facilitator and Explaining siswa dapat

menyebutkan unsur-unsur administrasi dengan benar

5. Dengan kegiatan Student Facilitator and Explaining siswa dapat menyebutkan fungsi administrasi dengan benar

6. Dengan kegiatan Student Facilitator and Explaining siswa dapat menjelaskan ruang lingkup administrasi dengan benar


(30)

II. Materi Pokok

Mendeskripsikan Administrasi Perkantoran III. Model dan Metode Pembelajaran

a. Model Pembelajaran : model pembelajaran Student facilitator and Explaining

b. Metode Pembelajaran : ceramah, tanya jawab VI. Kegiatan Pembelajaran :

Pertemuan 1

No. Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu 1. Pendahuluan  Guru mengucapkan

salam pembuka  Guru memeriksa

kesiapan siswa dalam melakukan KBM

 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran  Guru memberikan

soal pretest

 Siswa menjawab salam

 Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru  Siswa mendengarkan  Siswa mengerjakan soal 15 menit

2. Kegiatan Inti

Guru

menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai  Guru

mendemonstrasikan atau menyajikan materi kepada siswa berupa poin-poinnya  Siswa mendengarkan guru  Siswa mendengarkan poin-poin materi dari guru

65 menit


(31)

 Guru memberi kesempatan pada beberapa

siswa/peserta didik untuk menjelaskan materi kepada peserta lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun lainnya

 Guru

menyimpulkan ide/pendapat dari siswa

 Guru memberi kesempatan lagi pada beberapa siswa/peserta didik untuk menjelaskan poin berikutnya

 Siswa menjelaskan poin-poin yang telah disajikan guru ke depan kelas kepada peserta lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun lainnya

 Siswa

mendengarkan guru

 Siswa maju ke depan kelas untuk

menjelaskan poin berikutnya. Dan sebagian siswa mendengarkan 3. Penutup  Guru menambahkan

materi

pembelajaran dan memberikan

kritikan dan saran untuk perbaikan siswa yang belum mendapat giliran

 Siswa

mendengarkan dan mencatat kesimpulan

10 menit


(32)

 Memberikan tugas di rumah (PR) sebagai

pengetahuan awal siswa

 Menugaskan siswa untuk membahas kembali materi yang telah dipelajari di rumah

 Memberikan salam penutup

 Siswa mencatat tugas rumah (PR)

 Siswa menjawab salam

Pertemuan 2

No. Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu 1. Pendahuluan  Guru mengucapkan

salam pembuka  Guru memeriksa

kesiapan siswa dalam melakukan KBM

 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

 Siswa menjawab salam

 Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

 Siswa

mendengarkan

10 menit

2. Kegiatan Inti

 Guru

menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.  Guru mendemonstrasikan  Siswa mendengarkan guru  Siswa mendengarkan 65 menit


(33)

atau menyajikan materi kepada siswa, berupa poin-poinnya

 Guru member kesempatan pada beberapa

siswa/peserta didik untuk menjelaskan materi kepada peserta lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun lainnya.

 Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu

poin-poin materi dari guru

 Siswa menjelaskan poin-poin yang telah disajikan guru ke depan kelas kepada peserta lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun lainnya

 Siswa

mendengarkan guru

3. Penutup  Guru memberikan soal dan lembar jawaban postes siklus I

 Guru memberikan kesempatan

bertanya kepada siswa

 Guru mengadakan refleksi secara keseluruhan

 Siswa mengerjakan soal-soal postes yang diberikan oleh guru

 Siswa bertanya kepada guru

15 menit


(34)

V. Alat/Bahan : Kertas Soal dan Jawaban a. Sumber bahan :

- Modul memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran

Menyetujui, Medan, Juli 2014

Guru Mata Pelajaran Peneliti

M. Hutabarat, SE Fransiska Tampubolon


(35)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II

Nama Sekolah : SMK Swasta Yayasan Perguruan HKBP Sidikalang Mata Pelajaran : Memahami Prinsip-Prinsip Penyelanggaraan

Administrasi Perkantoran Kelas/Semester : X/Genap

Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

KKM : 72

Standar Kompetensi : Memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan Fungsi Pekerjaan Kantor Dalam Organisasi

Indikator :

- Menyebutkan pengertian organisasi - Menjelaskan prinsip-prinsip organisasi - Menjelaskan bentuk-bentuk organisasi - Menyebutkan pengertian pekerjaan kantor

- Menjelaskan fungsi pekerjaan kantor dalam organisasi II. Tujuan Pembelajaran

2. Dengan kegiatan Student Facilitator and Explaining siswa dapat menyebutkan pengertian orgnisasi dengan benar.

7. Dengan kegiatan Student Facilitator and Explaining siswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip organisasi dengan benar.

8. Dengan kegiatan Student Facilitator and Explaining siswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk organisasi dengan benar.

9. Dengan kegiatan Student Facilitator and Explaining siswa dapat menyebutkan pengertian pekerjaan kantor dengan benar.

10.Dengan kegiatan Student Facilitator and Explaining siswa dapat menjelaskan fungsi pekerjaan kantor dalam organisasi dengan benar.


(36)

II. Materi Pokok

Mendeskripsikan Fungsi Pekerjaan Kantor Dalam Organisasi III. Model dan Metode Pembelajaran

c. Model Pembelajaran : Model pembelajaran Student facilitator and Explaining

d. Metode Pembelajaran : ceramah, tanya jawab VII. Kegiatan Pembelajaran :

Pertemuan 1

No. Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu 1. Pendahuluan  Guru mengucapkan

salam pembuka  Guru memeriksa

kesiapan siswa dalam melakukan KBM

 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

 Siswa menjawab salam

 Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

 Siswa

mendengarkan

10 menit

2. Kegiatan Inti

 Guru

menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.  Guru

mendemonstrasikan atau menyajikan materi kepada siswa, berupa poin-poinnya

 Guru memberi

 Siswa

mendengarkan guru

 Siswa

mendengarkan poin-poin materi dari guru

 Siswa

70 menit


(37)

kesempatan pada beberapa

siswa/peserta didik untuk menjelaskan materi kepada peserta lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun lainnya.

 Guru memberi kesempatan lagi pada beberapa siswa/peserta didik untuk menjelaskan poin berikutnya

 Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.

menjelaskan poin-poin yang telah disajikan guru ke depan kelas kepada peserta lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun lainnya

 Siswa maju ke depan kelas untuk

menjelaskan poin berikutnya. dan sebagian siswa mendengarkan  Siswa

mendengarkan guru

3. Penutup  Menambahkan materi

pembelajaran dan memberikan

kritikan dan saran untuk perbaikan siswa yang belum mendapat giliran.  Menugaskan siswa

 Siswa

mendengarkan dan mencatat kesimpulan

 Siswa

10 menit


(38)

untuk membahas kembali materi yang telah dipelajari di rumah

 Memberikan salam penutup

mendengarkan guru

 Siswa menjawab salam

Pertemuan 2

No. Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu 1. Pendahuluan  Guru mengucapkan

salam pembuka  Guru memeriksa

kesiapan siswa dalam melakukan KBM

 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

 Siswa menjawab salam

 Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru  Siswa mendengarkan guru 10 menit

2. Kegiatan Inti

 Guru

menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.  Guru

mendemonstrasikan atau menyajikan materi kepada siswa, berupa poin-poinnya

 Guru memberi

 Siswa

mendengarkan guru

 Siswa

mendengarkan poin-poin materi dari guru

 Siswa

60 menit


(39)

kesempatan pada beberapa

siswa/peserta didik untuk menjelaskan materi kepada peserta lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun lainnya.

 Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu

menjelaskan poin-poin yang telah disajikan guru ke depan kelas kepada peserta lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun lainnya

 Siswa

mendengarkan guru

3. Penutup  Guru memberikan soal dan lembar jawaban postes siklus II

 Guru memberikan kesempatan

bertanya kepada siswa

 Guru mengadakan refleksi secara keseluruhan

 Guru memberikan salam

 Siswa mengerjakan soal-soal postes yang diberikan oleh guru

 Siswa bertanya kepada guru

 Siswa menjawab salam

20 menit


(40)

V. Alat/Bahan : Kertas Soal dan Jawaban a. Sumber bahan :

- Modul memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran

Menyetujui, Medan, Juli 2014

Guru Mata Pelajaran Peneliti

M. Hutabarat, SE Fransiska Tampubolon


(41)

Lampiran 3

Mendeskripsikan Administrasi Perkantoran A. Tentang Administrasi

1. Pengertian Adminstrasi

Kata administrasi berasal dari bahasa Latin, yaitu, Ad dan Ministrare. Ad artinya intensif dan Ministrare artinya melayani, membantu dan memenuhi. Dalam bahasa Inggris, Adminitrasi disebut “administration” yang berarti tata usaha.

Sehingga administrasi merupakan segenap proses penyelenggaraan kegiatan tatausaha yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Unsur-Unsur Adminitrasi

Menurut The Liang Gie dalam bukunya administrasi modern, administrasi merupakan suatu kebulatan proses penyelenggaraan yang mengandung 8 unsur administrasi, yaitu :

a. Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan rangkaian perbuatan menyusun suatu kerangka organisasi yang menjadi wadah atau tempat bagi setiap kegiatan dalam setiap usaha kerjasama mencapai tujuan yang telah ditentukan.


(42)

b. Manajemen

Manajemen merupakan rangkaian perbuatan menggerakkan karyawan-karyawan dan mengarahkan segenap fasilitas kerja agar tujuan kerjasama yang telah ditetapkan benar-benar tercapai.

c. Tata Hubungan

Tata hubungan merupakan rangkaian perbuatan menyampaiakan warta atau berita dari satu pihak kepada pihak lain dalam usaha kerjasama

d. Kepegawaian

Kepengawaian merupakan rangkaian perbuatan mengatur dan mengurus tenaga kerja yang diperlukan dalam usaha kerjasama.

e. Keuangan

Keuangan merupakan rangkaian perbuatan mengelola segi-segi pembelanjaan dalam usaha kerjasama.

f. Perbekalan

Perbekalan merupakan rangkaian perbuatan mengadakan, mengatur pemakaian mendaftar, memelihara sampai menyingkirkan segenap perlengkapan yang sudah tidak diperlukan dalam usaha kerjasama.

g. Tata Usaha

Tata usaha merupakan rangkaian perbuatan menghimpun, mencatat, mengolah, mengadakan, mengirim, dan menympan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam usaha kerjasama.


(43)

h. Perwakilan

Perwakilan merupakan rangkaian perbuatan menciptakan hubungan baik dan berusaha memperoleh dukungan dari masyarakat sekitar terhadap usaha kerjasama yang dilakukan.

3. Fungsi Adminitrasi

Menurut Quible (2001), ada lima jenis fungsi pendukung administrasi dalam perkantoran, yaitu:

a. Fungsi Rutin

Fungsi rutin, yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan pemikiran minimal mencakup pengarsipan dan penggandaan.

b. Fungsi Teknis

Fungsi teknis, yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan pendapat, keputusan, dan keterampilan perkantoran yang memadai.

c. Fungsi Analisis

Fungsi analisis, yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan pemikiran yang kritis dan kreatif disertai kemampuan mengambil keputusan, seperti membuat keputusan pembelian barang.

d. Fungsi Interpersonal

Fungsi interpersonal, yaitu fungsi adminitrasi yang membutuhkan penilaian dan analisis sebagai dasar pengambilan keputusan serta keterampilan yang berhubungan dengan orang lain, seperti mengkoordinasikan tim.


(44)

e. Fungsi Manajerial

Fungsi manajerial yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan perencanaan, pengorganisasian, pengukuran, dan pemotivasian.

B. Tentang Kantor 1. Pengertian Kantor

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kantor adalah balai (gedung, rumah, ruang) tempat mengurus suatu pekerjaan (perusahaan); tempat bekerja. Pengeritan lainnya, kantor merupakan suatu unit organisasi yang terdiri dari tempat, personil dan operasi ketatausahaan untuk membantu pimpinan organisasi.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kantor merupakan wadah atau tempat untuk sekelompok orang melakukan kegiatan tatausaha.

2. Tujuan Kantor

Tujuan kantor adalah memberikan pelayanan komunikasi dan perekaman. 3. Fungsi Kantor

Kantor mempunyai beberapa fungsi diantaranya, yaitu: a. Menerima Informasi

Kantor berfungsi untuk menerima berbagai informasi, seperti surat, panggilan telepon, pesanan, faktur dan laporan tentang berbagai kegiatan bisnis.

b. Merekam Informasi

Kantor berfungsi untuk merekam informasi agar informasi dapat segera disiapkan apabila manajemen memintanya. Rekaman (record) informasi disimpan untuk kepentingan hukum atau sebagai alat bukti.


(45)

c. Mengatur Informasi

Kantor mengatur berbagai bentuk informasi dengan sistematis agar informasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak yang membutuhkan dengan maksimal. d. Memberi Informasi

Apabila pihak manajemen meminta informasi, kantor memberikan informasi yang dibutuhkan berdasarkan data yang telah diterima, dihimpun, diatur, dan disimpan.

e. Melindungi Aset/ Harta

Kantor juga berfungsi untuk melindungi aset atau harta. Segala bentuk informasi atau data yang diterima kantor merupakan aset atau harta yang dimiliki kantor tersebut.

C. Pengertian Administrasi Perkantoran

Berikut ini beberapa pengertian manajemen kantor (office management) yang dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu sebagai berikut.

1. William Spriegel dan Ernest Davies

Menurut William Spriegel dan Ernest Davies, dalam bukunya yang berjudul Principle of Business Organization and Operation, manajemen kantor adalah pengarahan menyeluruh terhadap kegiatan-kegiatan seperti transportasi, manufakturing, pergudangan dan penjualan.

2. George R. Terry

George R. Terry mengemukakan dalam bukunya yang berjudul Office Management and Control, manajamen kantor adalah perencanaan,


(46)

pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengawasan pekerjaan kantor dan pelaksanaannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

3. Arthur Granger

Menurut Arthur Granger, dalam bukunya yang berjudul National Office Management Association Report, manajemen kantor adalah fungsi dari tata penyelenggaraan pelayanan komunikasi dan perekaman dari suatu organisasi.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa administrasi perkantoran atau manajemen kantor merupakan rangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasi (mengatur dan menyusun), mengarahkan, mengawasi (melakukan kontrol), serta menyelenggarakan secara tertib berbagai pekerjaan perkantoran atau pekerjaan ketatausahaan.

D. Ruang Lingkup Administrasi Perkantoran

Ruang lingkup administrasi perkantoran mencakup kegiatan kantor dan sarana fasilitas kerja perkantoran. Perhatikan pembahasan berikut.

1. Kegiatan Kantor

Kegiatan kantor di setiap perusahaan berbeda antara satu dengan lainnya. Kegiatan pekerjaan kantor pada umumnya teriri dari kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan perencanaan perkantoran (office planning), pengorganisasian perkantoran (office organizing), pengarahan perkantoran (office actuating) dan pengawasan perkantoran (office controlling) atau sering disingkat POAC. Untuk lebih jelasnya simak uraian berikut ini.


(47)

a. Perencanaan Perkantoran (office planning)

Perencanaan perkantoran adalah proses menentukan arah kegiatan kantor, dengan cara meninjau kembali faktor-faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan kantor.

b. Pengorganisasian Perkantoran (office organizing)

Pengorganisasian Perkantoran adalah pengaturan berbagai macam fungsi organisasi dengan pelaksana yang melaksanakan fungsi-fungsi organisasi tersebut.

c. Pengarahan Perkantoran (office actuating)

Pengarahan perkantoran adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan efektifvitas dan efisiensi kerja secara maksimal sesuai dengan target dan sasaran yang telah ditentukan serta untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan dinamis.

d. Pengawasan Perkantoran (office controlling)

Pengawasan perkantoran adalah kegiatan memastikan bahwa sasaran dan hal yang telah direncanakan berjalan sesuai dengan harapan atau target.

2. Sarana dan Fasilitas Kerja Perkantoran

Sebangaimana telah diuraikan di atas, bahwa kantor adalah keseluruhan ruang dalam suatu bangunan, di mana di dalamnya dilaksanakan kegiatan tata usaha atau dilakukan kegiatan-kegiatan manajemen maupun berbagai tugas dinas lainnya. Pengertian ini jika dikembangkan menjadi “perkantoran” akan mengandung arti “kantor beserta semua sarana yang saling terkait di dalamnya”, yaitu:


(48)

a. Lokasi Kantor

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi kantor, antara lain:

1) Faktor keamanan, 2) Faktor lingkungan, 3) Faktor harga, b. Gedung

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentuksn gedung, antara lain: 1) Gedung menjamin keamanan dan kesehatan karyawan,

2) Gedung memiliki fasilitas yang memadai,

3) Harga gedung yang kompetitif (seimbang dengan biaya dan keuntungan). c. Peralatan

Peralatan digolongkan dalam dua kelompok, yaitu sebagai berikut.

1) Peralatan kantor (office furniture), seperti meja, kursi, rak, laci-laci, dan sebagainya yang terbuat dari kayu, basi ataupun bahan lainnnya, yang mempunyai peranan penting dalam setiap kantor.

2) Perbekalan kantor (office supplies), seperti kertas, pena, tinta printer, penghapus, dan peralatan habis pakai lainnya.

d. Interior

Interior adalah tatanan perabot/perangkat kantor penunjang pelaksana kerja dalam ruang kantor, seperti penerangan, ventilisasi, plafon, jendela, dan hiasan kantor.


(49)

Dalam perencanaan kegiatan kantor harus pula dirumuskan perencanaan mesin-mesin kantor yang akan dipergunakan. Hal ini disesuaikan dengan prosedur kerja, metode kerja, dan kebutuhan kantor.

Mendeskripsikan Fungsi Pekerjaan Kantor Dalam Organisasi

A. Pengertian Organisasi

Istilah organisasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Organon” atau dalam bahasa Latin “Organum” yang berarti alat, bagian, anggota, atau badan. Beberapa ahli mengemukakan defenisi organisasi sebagai berikut.

1. James D. Mooney

Menurut James D. Mooney, dalam bukunya The Principles of Organization, organsasi adalah setiap bentuk perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.

2. Chester I. Barnad

Chester I. Barnad mengemukakan dalam bukunya The Functions of The Executive, organisasi adalah suatu system mengenai usaha-usaha kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

3. J. William Schulze

Sedangkan menurut J. William Schulze, orgnisasi adalah suatu penggabungan dari orang-orang, benda-benda, alat-alat perlengkapan, ruang kerja dan segala sesuatu yang bertalian dengannya, yang dihimpun dalam hubungan yang teratur dan efektif untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.


(50)

4. Kamus Administrasi

Dalam kamus admnistrasi dikatakan bahwa, organsasi adalah suatu usaha kerja sama dari sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dari defenisi-defenisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa organsasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a. Dalam organsasi terdapat sekelompok orang (dua orang atau lebih) b. Dalam organisasi ada kerja sama

c. Dalam organsiasi ada tujuan bersama

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat dikatakan bahwa organisasi merupakan perkumpulansekelompok orang yang melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

B. Prinsip-Prinsip Organisasi

Agar suatu organsasi dapat berjalan dengan baik, maka dalam pelaksanaannya perlu berpedoman pada prinsip-prinsip organisasi, yaitu :

1. Prinsip Perumusan Tujuan

Sebelum membuat oragisasi/badan, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan tujuan dan dibentuknya orgasasi/badan tersebut.

2. Prinsip Pembagian Kerja

Dalam pelkasanaan kegiatan, organsasi harus melakukan pembagian tugas/ kerja untuk menghindari tumpang tindihnya pekerjaan pada suatu unit kerja. 3. Prinsip Pendelegasian Kekuasaan/Wewenang

Dalam menjalankan kegiatan, suatu unit harus diberi kekuasaan/wewenang untuk melaksanakan tugasnya agar dapat dimintai pertanggungjawabannya.


(51)

4. Prinsip Tingkat Pengawasan

Berjalannya sebuah organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan, harus dipastikan dengan selalu menjalankan system pengawasan, karena tanpa adanya pengawasan tidak mungkin suatu organisasi dapat mencapai tujuannya.

5. Prinsip Rentang Manajemen

Dalam sebuah organsasi perlu diperhatikan efektivitas dan efisiensi seorang pemimpin dalam membawahi beberapa jumlah orang yang dipimpinnya sehingga pemimpin dapat melakukan kepemimpinannya secara efektif dan efisien serta dapat melakukan pengawasan secara optimal.

6. Prinsip Kesatuan Perintah

Dalam sebuah organisasi, seorang bawahan biasanya mempunyai seorang atasan. Dari atasan tersebutlah ia menerima perintah dan kepada atasan tersebut pula memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya. 7. Prinsip Koordinasi

Suatu usaha mengarahkan kegiatan seluruh unit-unit organisasi agar tertuju pada pencapaian tujuan organsasi secara keseluruhan.

C. Bentuk-Bentuk Organisasi

Berdasarkan pola hubungan kerja serta alur wewenang dan tanggung jawabnya, bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan menjadi :

1. Organisasi Garis/Lini

Pada bentuk organisasi garis/lini, organisasi dibagi ke dalam unit-unit kerja yang bulat pada tingkat-tingkat jenjang yang diperlukan. Wewenang dari pucuk


(52)

pimpinan mengalir langsung kepada para pemimpin unit pada tata jenjang organisasi. Mesing-masing pemimpin unit memegang wewenang dan tanggung jawab penuh terhadap bidang kerja unitnya. Semua karyawan pada unit tersebut menerima intruksi dan petunjuk langsung dari pimpinan unit dan langsung mempertanggungjawabkannya kepada pimpinan unit.

Pada bentuk organisais ini, lalu lintas dan tanggung jawab berjalan secara lurus dan vertikal melalaui saluran tunggal sehingga bentuk struktur organisasinya lebih sederhana.

Kelebihannya, antara lain:

a. Kesatuan perintah lebih terjamin, karena pimpinan berada pada satu tangan

b. Proses pengambilan keputusan dapat berjalan lebih cepat

c. Rasa kesetiakawanan anatar karyawan lebih tinggi karena lebih saling kenal

Kekurangannya, antara lain:

a. Seluruh organisasi sangat tergantung pada satu orang sehingga jika pimpinan tersebut tidak mampu maka akan terancam jatuh organisasi tersebut

b. Biasanya pimpinan lebih cenderung bersifat otoriter c. Karyawan lebih sulit untuk berkembang

2. Organisasi Garis dan Staf

Pada bentuk organisasi garis dan staf, pimpinan organisasi mengangkat tenaga dan staf untuk membantu pelaksanaan semua pekerjaan yang sangat luas. Pada


(53)

bentuk ini, unit-unit organisasi disusun menurut garis lurus, tetapi pada unit pimpinan ditambah tenaga staf sebagai tenaga ahli perorangan atau suatu unit khusus yang bertugas memberikan bantuan-bantuan keahlian kepada pimpinan organsasi.

Kelebihannya, anatara lain:

a. Memudahkan untuk mengambil keputusan yang tepat karena adanya staf ahli

b. Cocok digunakan untuk organisasi besar yang meiliki tugas dan tujuan yang luas

c. Lebih mudah untuk menerapkan “The right man on the right place” Kekurangannya, anatara lain:

a. Kesetiakawanan antar karyawan sulit dibina karena luasnya organisasi dan jumlah karyawannya yang banyak sehingga karyawan tidak saling mengenal.

b. Koordinasi sulitdilakukan karena kompleksnya sususnan organisasi. 3. Organisasi Fungsional

Pada bentuk organisasi fungsional, seorang pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwewenang untuk memberikan perintah kepada setiap bawahan jika ada hubungannya dengan fungsi pimpinan tersebut. Spesialisasi setiap bawahan dapat dikembangkan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin, tetapi sulit untuk melakukan tour of duty (perputaraan pekerjaan).


(54)

Kelebihannya, antara lain:

a. Pembagian tugas menjadi lebih baik

b. Spesialisasi karyawan dapat lebih dikembangkan

c. Spesialisasi karyawan dapat dimanfaatkan lebih maksimal, karena masing-masing dipengang oleh satu orang yang ahli dalam biangnya.

Kekurangannya, antara lain:

a. Sulit untuk melakukan tour of duty (perputaran pekerjaan) karena para karyawan telah terspesifikasi

b. Para karyawan yang merasa ahli dalam bidangnya sulit bekerja sama dan lebih mementingkan spesialisasinya sehingga sulit untuk melakukan koordinasi.

c. Tidak ada kesatuan peruntah kerena karyawan dapat menerima perintah dari beberapa atasan yang sama-sama memiliki kekuasaan.

D. Pengertian Pekerjaan Kantor

Pekerjaan utama dalam suatu perusahaan tidak akan bisa terlaksana tanpa adanya pekerjaan kantor. Bahkan saat ini pekerjaan kantor tidak bisa dilepaskan dari pekerjaan utamanya, seperti sudah menyatu. Berhasil tidaknya suatu perusahaan mencapai tujuan sangat ditentukan oleh adanya pekerjaan kantor. Baik buruknya pekerjaan kantor akan mempengaruhi baik buruknya pekerjaan utama.

Umumnya, pekerjaan kantor disebut juga clerical work (pekerjaan tulis) atau paper work (pekerjaan kertas). Di Indonesia pekerjaan kantor sering disebut atau disamakan dengan pekerjaan tata usaha atau administrasi. Berikut ini beberapa pengertian pekerjaan kantor menurut beberapa ahli,


(55)

1. Menurut George R. Terry, pekerjaan perkantoran meliputi penyampaian keterangan secara lisan dan pembuatan warkat-warkat tertulis dan laporan-laporan sebagai cara untuk meringkaskan banyak hal dengan cepat, guna menyediakan suatu landasan fakta bagi tindakan pengawasan pimpinan. 2. Menurut William Leffingwell dan Edwin Robinson, pekerjaan kantor

berkenaan dengan warkat-warkat dari badan usaha, pembuatan warkat-warkat dan pemeliharaannya untuk digunakan mencari keterangan di kemudian hari. 3. Pekerjaan kantor menurut Geoffrey Mills dan Oliver Standingford,

menekankan kepada fungsi kantor, yaitu menyediakan suatu pelayanan mengenai komunikasi dan warkat, antara lain menerima, mencatat, mengolah, memberikan keterangan dan melindungi harta kekayaan.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pekerjaan kantor adalah pekerjaan penunjang tugas utama/pokok, yang berkaitan dengan pekerjaan di bidang tulis menulis, catat mencatat yang berhubungan dengan pekerjaan kertas, maupun pelayanan. Dengan perkataan lain, pekerjaan kantor berkaitan dengan kegiatan tata usaha yang dilakukan di setiap organisasi/perusahaan dari mulai puncak pimpinan tertinggi hingga tingkatan terendah.

E. Fungsi Pekerjaan Kantor

Fungsi pekerjaan kantor dalam organisasi, antara lain sebagai berikut :

1. Memberikan pelayanan terhadap pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan organisasi.


(56)

2. Menyediakan informasi/keterangan bagi pimpinan organisasi untuk membuat keputusan.


(57)

Lampiran 4

INSTRUMENT PENELITIAN SIKLUS I

Mata pelajaran : Memahami Prinsip-Prinsip Penyelengaraan Administrasi Perkantoran

Materi : Mendeskripsikan Aministrasi Perkantoran

Waktu : 10 Menit

Petunjuk :

1. Tulis nama dan kelas pada lembar jawaban.

2. Bacalah setiap soal dengan baik, kemudian kerjakan lebih dahulu soal yang dianggap mudah.

3. Jangan bekerja sama dengan teman/mencontek.

1. Secara etimologi, kata administrasi berasal dari Ad dan Ministrae. Ad yang berarti intensif dan ministrae yang berarti melayani, membantu, atau memenuhi, istilah ini berasal dari bahasa …

a. Latin d. Inggris

b. Yunani e. Perancis

c. Italia

2. Berikut ini yang termasuk unsur adminitrasi adalah…

a. analisis d. manajerial

b. teknis e. manajemen

c. rutin

3. Rangkaian perbuatan menggerakkan karyawan-karyawan dan mengerahkan segenap fasilitas kerja agar tujuan kerjasama benar-benar tercapai, merupakan unsur amnistrasi bidang…

a. pengorganisasian d. manajemen b. kepengawaian e. tata usaha c. perwakilan


(58)

4. Salah satu fungsi administrasi adalah sebagai….

a. tata usaha d. perbekalan

b. manajerial e. keuangan

c. perwakilan

5. Fungsi administrasi yang membubuhkan penilaian dan analisis sebagai dasar pengambilan keputusan serta keterampilan yang berhubungan dengan orang lain, disebut fungsi …

a. interpersonal d. analisis

b. rutin e. manajerial

c. teknis

6. Kantor sebagai pemberi pelayanan komunikasi dan perekaman. Hal ini merupakan ….

a. Fungsi tata usaha kantor d. fungsi kantor b. Unsur kantor e. tujuan kantor c. Pengertian admnitrasi

7. Kantor mempunyai beberapa fungsi. Berikut ini yang merupakan fungsi kantor adalah…

a. tata hubungan d. perwakilan b. memberi informasi e. manajerial c. analisis

8. Istilah administrasi perkantoran dalam kepustakaan luar negeri disebut …. a. office planning d. office organizing

b. office management e. office work c. office administrative

9. Manajemen kantor adalah pengarahan menyeluruh terhadap kegiatan-kegiatan seperti tranportasi, manufacturing, pergudangan, dan penjualan. Hal ini merupakan pengertian manajemen menurut…..

a. George R. Terry d. Arthur Granger b. William Spriegel & Ernest e. Edwin Robinson c. William Leffingwell


(59)

10.Ruang lingkup administrasi meliputi kegiatan kantor dan sarana fasilitas kerja perkantoran. Berikut ini yang termasuk salah satu kegiatan kantor adalah ….

a. tata usaha d. perencanaan perkantoran b. tata hubungan e. analisis

c. kepengawaian

11.Adminitrasi mempunyai 5 fungsi pendukung. Fungsi administrasi yang membutuhkan pemikiran minimal mencakup pengarsipan dan penggandaan, merupakan fungsi…

a. rutin d. teknis

b. analisis e. interpersonal

c. manajerial

12.Rangkaian perbuatan menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi setiap kegiatan dari usaha kerja sama yang bersangkutan, merupakan unsur administrasi bidang …

a. pengorganisasian d. manajemen b. kepengawaian e. tata usaha c. perwakilan

13.Dalam buku yang berjudul National Office Management Association Report, manajemen kantor adalah fungsi dari tata penyelenggraan pelayanan komunikasi dan perekaman dari suatu organisasi, ini merupakan pengertian manajemen kantor menurut …

a. George R. Terry d. Arthur Granger b. William Spriegel & Ernest e. Edwin Robinson c. William Leffingwell

14.Perangkat kantor yang menunjang pelaksanaan kerja dalam ruang kantor seperti penerangan, ventilasi, plafon, jendela, dan hiasan kantor, merupakan bagian dari sarana dan fasilitas kerja yang disebut….

a. mesin-mesin kantor d. perbekalan

b. peralatan e. interior


(60)

15.Rangkaian perbuatan menciptakan hubungan baik dan dukungan dari masyarakat sekitar terhadap usaha kerja sama tersebut, merupakan unsur adminstrasi bidang …

a. keuangan d. perbekalan kantor

b. perwakilan e. interior

c. gedung

16.Salah satu sarana dan fasilitas kerja perkantoran adalah ….

a. waktu d. lokasi kantor

b. pelayanan kantor e. kualitas pekerjaan kantor c. biaya perkantoran

17.Berikut ini yang termasuk dalam perencanaan perkantoran (office planning), yaitu …

a. waktu d. pengorganisasian perkantoran

b. pelayanan kantor e. anggaran(budgeting) perkantoran c. biaya perkantoran

18.Kegiatan kerja sama yang dilakukan dua orang atau lebih berdasarkan pembagian kerja yang ditentukan dalam struktur organisasi dengan mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien, merupakan pengertian dari …

a. kantor d. administrasi

b. manajemen kantor e. manajemen c. administrasi perkantoran

19.Suatu unit organisasi terdiri dari tempat, personil dan operasi ketatausahaan untuk membantu pimpinan organsasi. Tempat adalah ruangan, gedung, kompleks, serta perabot dan perlengkapannya, seperti mesin-mesin kantor dan perlengkapan lainnya. Hal ini merupakan pengertian dari …

a. admintrasi d. ruang lingkup administrasi

b. kantor e. manajemen


(61)

20.Faktor-faktor yang harus iperhatikan dalam menentukan gedung…. a. memiliki fasilitas seadanya

b. menjamin keamanan dan kesehatan karyawan c. harga mahal menjamin kualitas

d. gedung yang baru dibangun e. dekat dengan pusat kota


(62)

Lampiran 5

Kunci Jawaban Instrument Penelitian Siklus 1

1. A 11. A

2. E 12. A

3. D 13. D

4. B 14. E

5. A 15. B

6. E 16. D

7. B 17. E

8. B 18. D

9. B 19. B


(63)

Lampiran 6

INSTRUMENT PENELITIAN SIKLUS II

Mata pelajaran : Memahami Prinsip-Prinsip Penyelengaraan Administrasi Perkantoran

Materi : Mendeskripsikan Fungsi Pekerjaan Kantor Dalam Organisasi

Waktu : 10 menit

Petunjuk :

1. Tulis nama dan kelas pada lembar jawaban.

2. Bacalah setiap soal dengan baik, kemudian kerjakan lebih dahulu soal yang dianggap mudah.

3. Jangan bekerja sama dengan teman/mencontek.

1. Secara etimologi organisasi berasal dari kata organum yang berarti alat, bagian, anggota atau badan, berasal dari bahasa….

a. Yunani d. Sansekerta

b. Latin e. Belanda

c. Inggris

2. Setiap organisasi selalu mempunyai cirri, berikut ini yang termasuk cirri organisasi adalah ….

a. rentang organisasi d. tujuan individu b. koordinasi e. kesatuan perintah c. kerja sama

3. Berikut ini yang merupakan salah satu prinsip organisasi adalah… a. tujuan bersama d. tujuan inividu

b. pendelegasian wewenang e. sekelompok orang c. kerja sama

4. Dalam menjalankan kegiatannya, organisasi ibagi menjadi beberapa unit yang diberi wewenang untuk melaksanakan tugas-tugas dan akan dimintai pertanggungjawabannya, berarti organisasi tersebut menerapkan prinsip …


(64)

a. kesatuan perintah d. pendelegasian wewenang b. koordinasi e. rentang organisasi

c. pembagian tugas

5. Jika dalam sebuah organisasi, seorang bawahan hanya mempunyai satu orang atasan, berarti organisasi tersebut menerapkan prinsip…

a. kesatuan perintah d. pendelegasian wewenang b. koordinasi e. rentang organisasi

c. pembagian tugas

6. Karyawan lebih sulit untuk mengembangkan diri, merupakan kekurangan dari bentuk organisasi …

a. staf d. fungsional dan garis

b. fungsional e. garis/lini

c. garis dan staf

7. Spesialisasi karyawan dapat dimanfaatkan lebih maksimal, merupakan kelebihan dari organisasi ….

a. staf d. fungsional dan garis

b. fungsional e. lini

c. garis dan staf

8. Seorang pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwewenang untuk memberikan perintah kepada setiap bawahan jika ada hubungannya dengan fungsi pimpinan tersebut, merupakan pengertian dari bentuk organisasi….

a. staf d. fungsionaldan garis

b. fungsional e. lini

c. garis dan staf

9. Clerical work disebut juga

a. Pekerjaan tulis d. pekerjaan kertas

b. manajemen e. pekerjaan melayani

c. organisasi

10.Salah satu fungsi pekerjaan kantor dalam organisasi adalah…. a. Menyediakan informasi bagi karyawan


(65)

b. Membantu kelancaran perkembangan organisasi secara keseluruhan c. Mempercepat perkembangan organisasi

d. Memberikan pelayanan terhadap karyawan e. Menyediakan staf

11.Pekerjaan perkantoran meliputi penyampaian keterangan secara lisan dan pembuatan warkat-warkat tertulis dan laporan-laporan sebagai cara untuk meringkaskan banyak hal dengan cepat guna menyediakan suatu landasan fakta bagi tindakan pengawasan pimpinan merupakan pengertian pekerjaan kantor menurut…

a. Edwin Robinson d. Arthur Grager b. William Spriegel & Ernest e. George R. Terry c. William Leffingwell

12.Organisasi adalah suatu sistem mengenai usaha-usaha kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, merupakan defenisi organisasi menurut…

a. James E. Mooney d. Chester I. Barnard b. J. William Schulze e. Kamus Industri c. William Liffingwell

13.Memberikan pelayanan terhadap pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan organisasi, merupakan bagian dari….

a. fungsi kantor d. koordinasi

b. fungsi adminitrasi e. fungsi pekerjaan kantor c. unsur administrasi

14. Apabila seorang pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwewenang untuk memberikan perintah kepada setiap bawahan jika ada hubungannya dengan fungsi pimpinan tersebut. Spesialisai setiap bawahan dapat dikembangkan dan dimanfaatkan semakmungkin tetapi sulit untuk melakukan tour of duty, meruapakan bentuk organisasi ….

a. fungsional d. fungsional dan garis


(66)

c. garis dan staf

15.Memudahkan dalam pengambilan keputusan yang tepat karena adanya staf ahli, cocok digunakan untuk organisasi besar yang memiliki tugas dan tujuan yang luas, lebih mudah untuk menerapkan “The right man on the right place”, merupakan kelebihan dari bentuk organisai…

a. fungsional d. fungsional dan garis

b. staf e. lini

c. garis dan staf

16.Organisasi adalah suatu penggabungan dari orang-orang benad-benda, alat-alat perlengkapan ruang kerja, dan segala sesuatu yang bertalian dengannya, yang dihimpun dalam hubungan yang teratur dan efektif untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan, merupakan pengertian organisasi menurut ….

a. J. William Schulze d. Chester I. Barnard b. James E. Mooney e. Kamus Industri c. William Liffingwell

17.Apabila dalam pelaksanaan kegiatanny, organisasi harus melakukan pembagian tugas untuk menghindari kemungkinan terjadinya tumpang tindih pekerjaan dan penumpukan pekerjaan pada suatu unit, berarti organisasi menerapkan prinsip organisasi…

a. Perumusan tujuan b. Timgkat pengawasan

c. Pendelegasian wewenang/kekuasaan d. Pembagian kerja

e. Rentang manajemen

18.Kesatuan perintah lebih terjamin karena pimpinan berada pada satu tangan, proses pengambilan keputusan dapat berjalan lebih cepat, rasa, kesetikawanan antarkaryawan lebih tinggi karena lebih saling kenal, merupakan kelebihan dari bentuk organisasi …..

a. staf d. fungsional dan garis


(67)

c. garis dan staf

19.Pekerjaan penunjang tugas utama, yang berkaitan dengan pekerjaan di bidang tulis menulis, cata-mencatat yang berhubungan dengan pekerjaan kertas, maupun pelayanan, merupakan pengertian dari….

a. pekerjaan tulis d. pekerjaan kertas

b. manajemen e. pekerjaan melayani

c. organisasi

20.Menyediakan informasi bagi pimpinan organisasi untuk membuat keputusan, merupakan salah satu…

a. fungsi pekerjaan kantor b. unsur admnistrasi

c. kelebihan bentuk organisasi lini/garis d. prinsip administrasi


(68)

Lampiran 7

Kunci Jawaban Instrument Penelitian Siklus 1I

1. B 11. E

2. C 12. E

3. C 13. E

4. D 14. A

5. A 15. C

6. E 16. A

7. B 17. D

8. B 18. E

9. A 19. C


(69)

Lampiran 8

Hasil Perolehan Nilai Siswa Pre Tes Siklus I Mata Pelajaran : Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan

Administrasi perkantoran

Kelas : X AP

Semester : Ganjil Tahun Ajaran : 2014/2015

No Nama Siswa Nilai Pretes Keterangan 1 Anita M Situmorang 40 Tidak Tuntas 2 Asda Tari Naibaho 55 Tidak Tuntas

3 Corry K Sinaga 70 Tuntas

4 Della M Nababan 55 Tidak Tuntas

5 Delima Simorangkir 55 Tidak Tuntas 6 Desi Ratna S Nababan 70 Tuntas

7 Desi Sihombing 75 Tuntas

8 Diana Nababan 40 Tidak Tuntas

9 Dorma Nainggolan 40 Tidak Tuntas 10 Endang Sihombing 65 Tidak Tuntas

11 Erni Siburian 40 Tidak Tuntas

12 Esi Lumbanbatu 50 Tidak Tuntas

13 Esli Sihombing 65 Tidak Tuntas

14 Esra Sihombing 45 Tidak Tuntas

15 Fitri Sihombing 70 Tuntas

16 Helga V Sitanggang 75 Tuntas

17 Hertin Siburian 40 Tidak Tuntas

18 Irma Manurung 65 Tidak Tuntas

19 Juita H Munthe 50 Tidak Tuntas 20 Jusniarti Sihombing 70 Tuntas 21 Kamsina Sihombing 60 Tidak Tuntas 22 Katarina S Malau 65 Tidak Tuntas 23 Keseria Pandiangan 50 Tidak Tuntas 24 Krispina Pasaribu 60 Tidak Tuntas

25 Lenna Sinaga 70 Tuntas

26 Lidiana Sihite 75 Tuntas

27 Melpida Panjaitan 40 Tidak Tuntas

28 Nora Silaban 55 Tidak Tuntas

29 Nurdi Rani Nababan 75 Tuntas 30 Nursiti Dolok Saribu 50 Tidak Tuntas


(70)

31 Olga Natalia Sinaga 70 Tuntas

32 Orin Sinambela 50 Tidak Tuntas

33 Permai Siregar 50 Tidak Tuntas

34 Rani M Simamora 75 Tuntas

35 Renia Girsang 55 Tidak Tuntas

36 Renta Simamora 50 Tidak Tuntas

37 Rika Sari Simaremare 65 Tidak Tuntas

38 Rina Sihombing 70 Tuntas

39 Romanty Hutapea 40 Tidak Tuntas

40 Roslina Manik 45 Tidak Tuntas

41 Sartika D Siahaan 70 Tuntas

42 Sempo Manalu 75 Tuntas

43 Sitiani V Situmorang 70 Tuntas 44 Teman S Situmorang 50 Tidak Tuntas

Jumlah 2570

Rata-rata 58,40

Keterangan :

Jumlah siswa yang Tuntas ≥ 70 : 15 Orang

Jumlah siswa yang Tidak Tuntas ≤ 70 : 29 Orang

Presentase yang lulus : 34,09% Presentase yang tidak lulus : 65,90%

Diketahui: Sidikalang, Juli 2014

Guru Bidang Studi Peneliti

M. Hutabarat S.E Fransiska Tampubolon


(71)

Lampiran 9

Hasil Perolehan Nilai Siswa Post Tes Siklus I Mata Pelajaran : Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan

Administrasi perkantoran

Kelas : X AP

Semester : Ganjil Tahun Ajaran : 2014/2015

No Nama Siswa Nilai Pre tes Nilai Post Tes

Keterangan

1 Anita M Situmorang 40 60 Tidak Tuntas

2 Asda Tari Naibaho 55 65 Tidak Tuntas

3 Corry K Sinaga 70 85 Tuntas

4 Della M Nababan 55 65 Tidak Tuntas

5 Delima Simorangkir 55 65 Tidak Tuntas

6 Desi Ratna S Nababan 70 80 Tuntas

7 Desi Sihombing 75 80 Tuntas

8 Diana Nababan 40 65 Tidak Tuntas

9 Dorma Nainggolan 40 60 Tidak Tuntas

10 Endang Sihombing 65 85 Tuntas

11 Erni Siburian 40 65 Tidak Tuntas

12 Esi Lumbanbatu 50 65 Tidak Tuntas

13 Esli Sihombing 65 75 Tuntas

14 Esra Sihombing 45 65 Tidak Tuntas

15 Fitri Sihombing 70 80 Tuntas

16 Helga V Sitanggang 75 85 Tuntas

17 Hertin Siburian 40 60 Tidak Tuntas

18 Irma Manurung 65 65 Tidak Tuntas

19 Juita H Munthe 50 60 Tidak Tuntas

20 Jusniarti Sihombing 70 85 Tuntas

21 Kamsina Sihombing 60 70 Tuntas

22 Katarina S Malau 65 80 Tuntas

23 Keseria Pandiangan 50 65 Tidak Tuntas

24 Krispina Pasaribu 60 75 Tuntas

25 Lenna Sinaga 70 80 Tuntas

26 Lidiana Sihite 75 85 Tuntas

27 Melpida Panjaitan 40 60 Tidak Tuntas

28 Nora Silaban 55 65 Tidak Tuntas

29 Nurdi Rani Nababan 75 85 Tuntas


(72)

31 Olga Natalia Sinaga 70 85 Tuntas

32 Orin Sinambela 50 65 Tidak Tuntas

33 Permai Siregar 50 60 Tidak Tuntas

34 Rani M Simamora 75 85 Tuntas

35 Renia Girsang 55 65 Tidak Tuntas

36 Renta Simamora 50 60 Tidak Tuntas

37 Rika Sari Simaremare 65 85 Tuntas

38 Rina Sihombing 70 80 Tuntas

39 Romanty Hutapea 40 60 Tidak Tuntas

40 Roslina Manik 45 60 Tidak Tuntas

41 Sartika D Siahaan 70 80 Tuntas

42 Sempo Manalu 75 85 Tuntas

43 Sitiani V Situmorang 70 60 Tidak Tuntas

44 Teman S Situmorang 50 65 Tidak Tuntas

Jumlah 2470 3140

Rata-rata 56,13 71,36

Keterangan :

Jumlah siswa yang Tuntas ≥ 70 : 20 Orang

Jumlah siswa yang Tidak Tuntas ≤ 70 : 24 Orang Presentase yang lulus : 45,45% Presentase yang tidak lulus : 54,54%

Diketahui: Sidikalang, Juli 2014

Guru Bidang Studi Peneliti

M. Hutabarat S.E Fransiska Tampubolon


(73)

Lampiran 10

Hasil Perolehan Nilai Siswa Post Tes Siklus II Mata Pelajaran : Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan

Administrasi perkantoran

Kelas : X AP

Semester : Ganjil Tahun Ajaran : 2014/2015

No Nama Siswa Post tes KKM Keterangan

1 Anita M Situmorang 85 70 Tuntas

2 Asda Tari Naibaho 65 70 Tidak Tuntas

3 Corry K Sinaga 95 70 Tuntas

4 Della M Nababan 75 70 Tuntas

5 Delima Simorangkir 85 70 Tuntas

6 Desi Ratna S Nababan 85 70 Tuntas

7 Desi Sihombing 95 70 Tuntas

8 Diana Nababan 95 70 Tuntas

9 Dorma Nainggolan 90 70 Tuntas

10 Endang Sihombing 80 70 Tuntas

11 Erni Siburian 85 70 Tuntas

12 Esi Lumbanbatu 95 70 Tuntas

13 Esli Sihombing 90 70 Tuntas

14 Esra Sihombing 80 70 Tuntas

15 Fitri Sihombing 85 70 Tuntas

16 Helga V Sitanggang 90 70 Tuntas

17 Hertin Siburian 85 70 Tuntas

18 Irma Manurung 95 70 Tuntas

19 Juita H Munthe 80 70 Tuntas

20 Jusniarti Sihombing 95 70 Tuntas

21 Kamsina Sihombing 80 70 Tuntas

22 Katarina S Malau 95 70 Tuntas

23 Keseria Pandiangan 65 70 Tidak Tuntas

24 Krispina Pasaribu 90 70 Tuntas

25 Lenna Sinaga 95 70 Tuntas

26 Lidiana Sihite 85 70 Tuntas

27 Melpida Panjaitan 65 70 Tidak Tuntas

28 Nora Silaban 85 70 Tuntas

29 Nurdi Rani Nababan 90 70 Tuntas


(74)

31 Olga Natalia Sinaga 85 70 Tuntas

32 Orin Sinambela 95 70 Tuntas

33 Permai Siregar 90 70 Tuntas

34 Rani M Simamora 85 70 Tuntas

35 Renia Girsang 80 70 Tuntas

36 Renta Simamora 95 70 Tuntas

37 Rika Sari Simaremare 95 70 Tuntas

38 Rina Sihombing 65 70 Tidak Tuntas

39 Romanty Hutapea 65 70 Tidak Tuntas

40 Roslina Manik 85 70 Tuntas

41 Sartika D Siahaan 90 70 Tuntas

42 Sempo Manalu 95 70 Tuntas

43 Sitiani V Situmorang 95 70 Tuntas

44 Teman S Situmorang 90 70 Tuntas

Jumlah 3785

Rata-rata 86,02

Keterangan :

Jumlah siswa yang Tuntas ≥ 70 : 39 Orang

Jumlah siswa yang Tidak Tuntas ≤ 70 : 5 Orang

Presentase yang lulus : 88,63% Presentase yang tidak lulus : 11,36%

Diketahui: Sidikalang, Juli 2014

Guru Bidang Studi Peneliti

M. Hutabarat S.E Fransiska Tampubolon


(75)

Lampiran 11

Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. Siswa Sedang Mengerjakan Soal Pre Test


(76)

Gambar 3. Peneliti Sedang Mengobservasi

Gambar 4. Siswa Antusias Maju Kedepan Untuk Menjelaskan


(77)

Gambar 5. Siswa Lain Menjelaskan Materi


(78)

(79)

(80)

(81)

(82)

(83)

(84)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 BANDA ACEH

0 4 1

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII.2 SEMESTER GENAP PADA SMP NEGERI 2 BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN

1 17 59

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII.2 SEMESTER GENAP PADA SMP NEGERI 2 BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN

0 6 60

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII SEMESTER GANJIL PADA SMP ISLAM JENDERAL SUDIRMAN TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016

1 6 73

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PER

0 6 197

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN LEDOK 05 SALATIGA SEMESTER II TAHUN 20142015 SKRIPSI

0 0 15

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PELAJARAN EKONOMI Shaleha,Junaidi,Sulistyarini

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN NEGOSIASI SMKN1 PONTIANAK

0 0 12

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

0 0 10

ANALISIS MODEL COOPERATIVE LEARNING TYPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 11