POLITIK HUKUM BANK SENTRAL MENURUT UNDANG-UNDANG DASAR 1945.

POLITIK HUKUM BANK SENTRAL MENURUT UNDANGUNDANG DASAR 1945

ABSTRAK
Reformasi pada tahun 1998 merupakan upaya yang telah
ditempuh oleh pemerintah Indonesia sebagai reaksi atas
kebuntuan sistem sosial, politik, hukum, dan ekonomi yang harus
dihadapi oleh negara Indonesia. Salah satu materi perubahan
UUD 1945 adalah mengenai bank sentral. Pertama kalinya dalam
sejarah Indonesia bank sentral diberikan kedudukan dalam
kelembagaan negara.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui politik hukum bank
sentral menurut UUD 1945 sehingga dapat dijadikan acuan guna
pembangunan kebanksentralan Indonesia untuk masa yang akan
datang. Metode yang digunakan adalah yuridis normatif dengan
melakukan pengujian terhadap teori teori, asas-asas, dan normanorma yang memiliki korelasi dengan politik hukum bank sentral
menurut UUD 1945. Selain itu penelitian ini juga menggunakan
metode historis komparatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa politik hukum bank sentral
telah menempatkan pengaturan bank sentral dalam UUD 1945.
Tujuan penempatan adalah menjamin independensi agar terhindar
dari campur tangan Pemerintah serta mencegah terjadinya

penghapusan independensi bank sentral oleh Pemerintah dan
DPR melalui perubahan undang-undang. Bank sentral memiliki
fungsi sebagai lembaga administrasi sekaligus memiliki
independensi. Hal ini diwujudkan dengan menatausahakan
pembayaran yang dibayar oleh Pemerintah. Selain itu, bank
sentral memiliki independensi guna mencapai dan memelihara
kestabilan nilai tukar. Sebagai akibat independensi, terjadi
perubahan pola hubungan antara bank sentral dengan
Pemerintah, DPR dan Otoritas Jasa Keuangan. Dari sisi doktrin,
independensi BI telah meningkat meliputi personal independence,
institutional independence, dan operational independence. Dari
sisi index, BI mengalami peningkatan sebesar 0.55 dari 0.27
menjadi 0.82 dalam CWN Legal Independence Index.
Kata kunci: bank sentral, independensi, politik hukum.

LEGAL POLICY OF CENTRAL BANK BASED ON THE
AMENDED 1945 CONSTITUTION

ABSTRACT
The Reformation in 1998, was an effort which had been taken by

the government of the Republic of Indonesia, as a response on
social system, politics, legal, and economy deadlock, which had to
be faced by Indonesia. For the first time in the history of Indonesia,
central bank granted standing in Indonesian states organ.
This research aims to explain central bank legal policy based on
the 1945 constitution, hoping the research could be posed as
reference in order to develop Indonesian central bank in the future.
The methodology being used in the research is normative juridical,
which exercises review on the legal theories, principles, and
norms, which has correlation with central bank legal policy based
on the 1945 constitution. In addition, the research used historical
comparative method.
The results of the research show that the amended constitution
has already decided the legal policy of central bank, which aims to
provide strong guarantee to its independence. This independence
will prevent both the executive and the legislative intervention to
the bank which may take the form of dissolution. Central bank
serves as administrative organ and independence. It is showed by
central bank administrates bill that has to be paid by the
government. In addition, central bank has the independency to

pursuit and maintain the stability of currency. As the result of the
independency, there have been changed in the pattern of relations
between central bank, government, legislative, and Financial
Service Authority (OJK). In doctrinal perspective, the
independence of BI increased which includes personal
independence, institutional independence, and operational
independence. In the index perspective, the independence of BI
increased as many as 0.55 from 0.27 to 0.82 in CWN Legal
Independence Index.
Key words: central bank, independence, and legal policy.