DAFTAR PUSTAKA Faktor Risiko Kejadian Stunted Pada Anak Usia 7-24 Bulan Di Desa Hargarejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, U. F. 2013. Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Jakarta:
RajaGrafindo
Adisasmito, W. 2010. Sistem Kesehatan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Adriani, M. & Wirjatmadi, B. 2014. Gizi dan Kesehatan Balita Peranan Mikro Zinc
pada Pertumbuhan Balita. Jakarta: Kencana.
Ahlquist, D.A., & Camilleri, M. 2005. Diarrhea and Constipation. In: Kasper, D.L.,
Fauci, A.S., Longo, D.L., Braunwald, E., Hauser, S.L., Jameson, J.L. eds.
Harrison’s Principles of Internal Medicine. 16th ed. USA: McGraw-Hill.
Al-Anshori, H. 2013. Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-24 Bulan
(Studi di Kecamatan Semarang Timur). Skripsi. Program Studi Ilmu Gizi
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang.
Allen, L. H. & Gillespie, S. R. 2001. What works? A review of the efficacy and
effectiveness of nutrition interventions. Philippines. United Nations
ACC/SCN and Asian Development Bank.
Almatsier, S. 2004. Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.
Almatsier, S., Soetardjo, Susirah & Soekatri, M. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur
Kehidupan. Jakarta: Gramedia.
Anindita, P. 2012. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu, Pendapatan Keluarga,
Kecukupan Protein & Zinc Dengan Stunting (Pendek) Pada Balita Usia 6-35

Bulan di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Vol 1 (2): 617-626.
Arifin, D. Z., Irdasari, S. Y., & Sukandar, H. 2012. Analisis Sebaran dan Faktor Risiko
Stunting pada Balita di Kabupaten Purwakarta 2012. Epidemiologi
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.
Arisman. 2010. Buku Ajar Ilmu Gizi, Gizi Dalam Daur Kehidupan, Edisi 2. Jakarta:
EGC.
Astari L D, Nasoetion A, Dwiriani C. M. 2005. Hubungan Karakteristik Keluarga, Pola
Pengasuhan Dan Kejadian Stunting Anak Usia 6-12 Bulan. Media gizi &
keluarga 29(2): 40-46.
Astuti, D. K. 2016. Hubungan Pola Asuh Dan Karakteristik Ibu Dengan Kejadian
Stunted Pada Balita Usia 7-24 Bulan Di Desa Hargorejo, Kulon Progo,

Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Ilmu Gizi Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta.
Asydhad, L. A & Mardiah. 2006. Makanan Tepat untuk Balita Plus Resep Makanan.
Jakarta: Kawan Pustaka.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 2013.
Riset Kesehatan Dasar 2010
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 2013.

Riset Kesehatan Dasar 2013
Bender, D. 2002. Introduction To Nutrition And Metabolism Third Edition. Taylor &
Francis e-Library: London.
Biddulph, J. and Stace, J. 1999. Kesehatan Anak untuk Perawat, Petugas
Penyuluhan Kesehatan dan Bidan di Desa. Yogyakarta: UGM press.
Chaggan, M.K., Broeck, J.V.D., Luabeya, K.K.A., Mpontshane, N., Tucker, K.L.,
Bennish, M.L. 2009. Effect of Micronutrient Supplementation on Diarrhoeal
Disease among Stunted Children in Rural South Africa. European Journal
Clinical 63, 850-857.
Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM UI. 2007. Pedoman Tata Laksana
KEP Pada Anak di RS Kabupaten/Kodya. Departemen Gizi Dan Kesehatan
Masyarakat. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2004. Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan Akut Untuk Penanggulangan Pneumonia pada Balita. Jakarta:
Depkes RI.
Effendi, A. 2015. Hubungan Kejadian Stunting Dengan Frekuensi Penyakit ISPA
Dan Diare Pada Balita Usia 12-48 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Gilingan Surakarta. Skripsi. Program Studi Ilmu Gizi Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
el-Jauza, S. S. 2008. Tips Cerdas Merawat Bayi. Yogyakarta: Luna Publisher.

Fitri. 2012. Berat Lahir Sebagai Faktor Dominan Terjadinya Stunting Pada Balita (1259 Bulan) Di Sumatera (Analisis Data Riskesdas 2010). Tesis. Program
Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat UI. Depok.
Gibney, M. J., Margetts, B. M., Kearney, J. M. & Arab, L. 2009. Gizi Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: EGC
Haryoto. 2009. Pengawetan Telur Segar. Yogyakarta: Kanisius.

Hay, W. W., Jr. 2008. Strategy for feeding the preterm infant. Neonatology, 94 (4):
245-254.
Hayati, A. W. 2009. Buku Saku Gizi Bayi. Jakarta: EGC.
Hidayat, A. 1999. Seng (Zink) : Essensial Bagi Kesehatan. J Kedokteran Trisakti Vol
18 No 1.
Istiany, A. & Rusilanti. 2013. Gizi Terapan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jiang, Y., Su, X., Wang, C., Zhang, L., Zhang, X., Wang, L., & Cui, Y. 2014.
Prevalence and Risk Faktors for Stunting and Severe Stunting Among
Children Under Three Years Old in Mid-Western Rural Areas of China.
Child: care, health and development, 41 (1): 45-51.
Kemenkes. 2011. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes. 2012. Kerangka Kebijakan Gerakan Sadar Gizi dalam Rangka Seribu
Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. 2013. Buletin 1 1000 Hari
Pertama Kehidupan. Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional (BAPPENAS).
Kolumnis dan Wartawan Kompas. 2010.
Rahasia Kecerdasan Anak:
Memaksimalkan Perkembangan Otak. Jakarta: PT. Kompas Media
Nusantara.
Kusharisupeni. 1997. Peran Status Kelahiran Terhadap Stunting Pada Bayi. J
Kedokteran Trisakti, 2313: 73-80.
Lestari, W., Margawati, A. & Rahfiludin, M. Z. 2014. Faktor Risiko Stunting Pada
Anak Umur 6-24 Bulan di Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam
Provinsi Aceh. Jurnal Gizi Indonesia, Vol 3 No 1: 126-134.
Lutz, C. A. & Przytulski, K. R. 2010. Nutrition & Diet Therapy Fifth Edition. America:
F. A. Davis Company.
Mianoki, dkk. 2015. Edisi II, Tahun I-Majalah Kesehatan Muslim: Kemanakah Anda
Berobat. Yogyakarta: Pustaka Muslim.
Moehyi, S. 2008. Bayi Sehat dan Cerdas Melalui Gizi dan Makanan Pilihan. Jakarta:
Pustaka Mina
Morris, J. C. 2014. Pedoman Gizi Pengkajian dan Dokumentasi. Jakarta: EGC.


Muchtadi, D. 2009. Pengantar Ilmu Gizi. Bandung: Alfabeta.
Nasution, D. 2014. Hubungan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Dengan Kejadian
Stunting Pada Anak Usia 6-24 Bulan di Kota Yogyakarta. Tesis. Program
Ilmu Kesehatan Gizi Masyarakat UGM. Yogyakarta.
Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurlinda, A. 2013. Gizi Dalam Siklus Daur KehidupanSeri Baduta (Untuk Anak 1-2
Tahun). Yogyakarta: Andi Offset.
Picauly, I. & Toy S. M. 2013. Analisis Determinan Dan Pengaruh Stunting Terhadap
Prestasi Belajar Anak Sekolah Di Kupang Dan Sumba Timur, NTT. Jurnal
Gizi dan Pangan, Maret 2013, 8(1): 55-62.
Prabantini, D. 2010. A to Z Makanan Pendamping ASI. Yogyakarta: Andi Offset.
Proverawati dan Ismawati. 2010. Berat Badan Lahir Rendah. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Proverawati dan Wati. 2011. Ilmu Gizi Untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Santrock, J. W. 2011. Masa Perkembangan Anak Children Edisi 1 Buku 1.
Dialihbahasakan oleh Verawaty Pakpahan. Jakarta: Salemba Humanika
Seedhom, A. E., Mohamed, E. S. & Mahfouz, E. M. 2014. Determinants of Stunting
Among Preschool Children, Minia, Egypt. International Public Health Forum
Vol 1 (2): 6-9.

Siswanto, H. 2010. Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Pustaka
Rihama.
Soetjiningsih. 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.
Sudiman, H. 2008. Stunting Atau Pendek: Awal Perubahan Patologis Atau Adaptasi
Karena Perubahan Sosial Ekonomi Yang Berkepanjangan. Media
Litbangkes XVIII (I): 33-42.
Sunyataningkamto. 2004. The Role of Indoor Air Pollution and Other Factors in The
Incidence of Pneumonia in Under Five Children. Pediatrica Indonesiana, pp
vol 44: 1-2.
Supariasa, I. D. N., Bakri, B. & Fajar, I. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Syafrudin, Damayani, A. D., & Delmaifanis. 2011. Himpunan Penyuluhan Kesehatan
pada Remaja, Keluarga, Lansia dan Masyarakat. Jakarta: CV. Trans Info
Media.
UNICEF. 1998. The state of the world’s children. New York. UNICEF.
Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama
Welasasih, B. D. & Wirjatmadi, R. B. 2012. Beberapa Faktor yang Berhubungan
dengan Status Gizi Balita Stunting. The Indonesian Journal of Public
Health, Vol. 8, No. 3 Maret 2012: 99–104.
Wessells, K. R. & Brown, K. H. 2012. Estimating the Global Prevalence of Zinc

Deficiency: Results Based on Zinc Availability in National Food Supplies
and the Prevalence of Stunting. Plos one Vol 7: 1-11.
Whitney, E. N & Rolfes, S. R. 2002. Understanding Nutrition Ninth Edition. America:
Wadsworth.

Dokumen yang terkait

FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTED PADA ANAK USIA 7-24 BULAN DI DESA HARGOREJO, KECAMATAN KOKAP, Faktor Risiko Kejadian Stunted Pada Anak Usia 7-24 Bulan Di Desa Hargarejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

0 2 15

FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTED PADA ANAK USIA7-24 BULAN DI DESA HARGOREJO, KECAMATAN KOKAP, Faktor Risiko Kejadian Stunted Pada Anak Usia 7-24 Bulan Di Desa Hargarejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

0 2 17

PENDAHULUAN Faktor Risiko Kejadian Stunted Pada Anak Usia 7-24 Bulan Di Desa Hargarejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

0 2 6

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN PERILAKU HIGIENE SANITASI TERHADAP KEJADIAN STUNTED PADA BALITA Hubungan Pengetahuan Gizi dan Perilaku Higiene Sanitasi Terhadap Kejadian Stunted pada Balita Usia 7-24 Bulan di Desa Hargorejo Kulon Progo.

0 7 13

SKRIPSI Hubungan Pengetahuan Gizi dan Perilaku Higiene Sanitasi Terhadap Kejadian Stunted pada Balita Usia 7-24 Bulan di Desa Hargorejo Kulon Progo.

0 5 17

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan Gizi dan Perilaku Higiene Sanitasi Terhadap Kejadian Stunted pada Balita Usia 7-24 Bulan di Desa Hargorejo Kulon Progo.

0 2 5

FAKTOR RISIKO BERKAITAN DENGAN KEJADIAN GIZI KURANG PADA ANAK USIA 24-36 BULAN DI DESA TEGALMADE KECAMATAN Faktor Risiko Berkaitan Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Anak Usia 24-36 Bulan Di Desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 2 16

PENDAHULUAN Faktor Risiko Berkaitan Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Anak Usia 24-36 Bulan Di Desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 1 7

DAFTAR PUSTAKA Faktor Risiko Berkaitan Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Anak Usia 24-36 Bulan Di Desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 3 4

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9