PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL PEMBELAJARAN PBI PADA MATERI THEOREMA PHYTAGORAS DI KELAS VIII SMP NEGERI 11 MEDAN T.A. 2013/2014.

PERBEDAANHASILBELAJAR SISWAYANG DIAJARDENGANMENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL
PEMBELAJARAN PBI PADA MATERI THEOREMA
PHYTAGORAS DI KELAS VIII SMP NEGERI 11
MEDAN T.A. 2013/2014

Oleh :
Syiska Anita Sari Nasution
NIM 409311055
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014


iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah,
rahmat dan hidayahNya sehingga skripsi yang berjudul ” Perbedaan Hasil Belajar
Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
NHT dan Model Pembelajaran PBI Pada Materi Theorema Phytagoras di Kelas
VIII SMP Negeri 11 Medan T.A. 2013/2014” ini dapat terselesaikan dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr.
P. Siagian, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan dan saran guna kesempurnaan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan pada Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd, Bapak Dr.
Edy Surya, M.Si, dan Bapak Dr. M.Manulang, M.Pd selaku dosen penguji yang
telah memberikan masukan dan saran mulai dari perencanaan penelitian sampai

selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang selama
ini telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu
Hajar Damanik, M.Si, selaku rektor Universitas Negeri Medan beserta para staf
pegawai di rektorat, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA,
Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Zul Amry,
M.Si selaku ketua Prodi Pendidikan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si
selaku sekretaris jurusan Pendidikan Matematika, dan seluruh staf pegawai
Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda M
Yusuf dan Ibunda Sri Ganti yang terus memberikan motivasi dan doa demi
keberhasilan penulis menyelesaikan skripsi ini, juga kepada adikku Hamzah
Nasution, dan Nur Anisyah Nasution. Penulis juga mengucapkan terima kasih

v

kepada Ibu Sartika Lumbangaol,M.Pd selaku Kepala SMP Negeri 11 Medan dan
Ibu Adelina,S.Pd selaku guru bidang studi matematika di SMP Negeri 11 Medan
yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Masitah Damanik,
Cut Eva Narsyah, Fitria Celly dan sahabat-sahabat terbaikku Intan Permana,
Imam Tri Sumarno dan teman-teman seperjuangan Siti Rahmi Ritonga, Riefky
Maidasari, Laila Fadzila beserta teman-teman lainnya di jurusan matematika
khususnya kelas Eks’09 yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan
sampai menyelesaikan skripsi ini, beserta semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang turut memberi semangat dan bantuan kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi
maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi
ini dapat bermanfaat dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

Medan,
Penulis,

2014

Syiska Anita Sari Nasution
NIM. 409311055


iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE NHT DAN MODEL PEMBELAJARAN PBI
PADA MATERI THEOREMA PHYTAGORAS
DI KELAS VIII SMP NEGERI 11
MEDAN T.A. 2013/2014
SYISKA ANITA SARI NASUTION (409311055)
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar
dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan model pembelajaran PBI
pada materi theorema phytagoras di kelas VIII SMP Negeri 11 Medan T.A.
2013/2014.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri
11 Medan T.A. 2013/2014 yang terdiri dari 8 kelas. Dari 8 kelas dipilih 2 kelas
secara acak yaitu kelas VIII3 sebanyak 36 siswa sebagai kelas eksperimen I
dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan kelas VIII5 sebanyak 37

siswa sebagai kelas eksperimen II dengan model pembelajaran PBI, dimana kedua
kelas ini yang dijadikan sampel dalam penelitian. Untuk memperoleh data yang
diperlukan dalam penelitian ini digunakan tes pilihan berganda yaitu untuk
melihat hasil belajar siswa.
Dari analisa data didapat nilai rata-rata hasil pre-test kelas eksperimen I
sebesar 3,6667 dan nilai rata-rata hasil pre-test kelas eksperimen II sebesar
3,5405. Dari hasil analisis data pre-test kelas eksperimen I diperoleh L0 < Ltabel
yaitu 0,1034 < 0,1477, dan data pre-test kelas eksperimen II diperoleh L0 < Ltabel
yaitu 0,1257 < 0,1457. Sehingga disimpulkan data pre-test kedua kelas
berdistribusi normal. Dari uji homogenitas data pre-test tidak terdapat perbedaan
kedua varians atau kedua sampel homogen, dimana Fhitung < F tabel yaitu 1,0404 <
1,9686.
Nilai rata-rata hasil post-test kelas eksperimen I sebesar 8,3889 dan nilai
rata-rata hasil post-test kelas eksperimen II sebesar 7,5135. Dari hasil analisis data
post-test kelas eksperimen I diperoleh L0 < Ltabel yaitu 0,1371 < 0,1477, dan data
post-test kelas eksperimen II diperoleh L0 < Ltabel yaitu 0,1338 < 0,1457. Sehingga
disimpulkan data post-test kedua kelas berdistribusi normal. Dari uji homogenitas
data post-test kedua sampel homogen, dimana Fhitung < Ftabel yaitu 1,1423 < 1,9686.
Setelah dilakukan uji hipotesis menggunakan uji-t didapat bahwa t hitung > ttabel
yaitu 2,508 > 1,996. Hal ini berarti thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.

Demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang
diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan model pembelajaran
PBI pada materi theorema phytagoras di kelas VIII SMP Negeri 11 Medan T.A.
2013/2014.

vi

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Persetujuan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Diagram
Daftar Lampiran


i
ii
iii
iv
vi
ix
x
xi
xii

BAb I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah

1

1.2 Identifikasi Masalah

7

1.3 Batasan Masalah


7

1.4 Rumusan Masalah

7

1.5 Tujuan Penelitian

8

1.6 Manfaat Penelitian

8

Bab II Tinjauan Teoritis
2.1. Kerangka Teoritis

9


2.1.1. Pengertian Belajar

9

2.1.2. Hasil Belajar

9

2.1.3. Pembelajaran Matematika

11

2.1.4. Model Pembelajaran

13

2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif

14


2.1.6. Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)

20

2.1.7. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

24

2.1.7.1 Ciri – ciri Pembelajaran Berdasarkan Masalah

25

2.1.7.2 Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah

26

2.1.7.3 Lingkungan Belajar dan Manajemen

28


2.1.8. Pelaksanaan dan Penerapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah

28

vi

2.2

Teorema Pythagoras

31

2.2.1. Menemukan Teorema Pythagoras

31

2.2.2. Menghitung Panjang Sisi-sisi Segitiga Siku-siku

34

2.2.3. Penggunaan Teorema Pythagoras pada Bangun Datar

35

2.3. Kerangka Konseptual

36

2.4. Hipotesis

37

Bab III Metode Pene;itian
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

38

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

38

3.2.1. Populasi

38

3.2.2. Sampel

38

3.3. Variabel Penelitian

39

3.4. Definisi Operasional

39

3.5. Jenis dan Desain Penelitian

40

3.6. Prosedur Penelitian

40

3.7. Instrumen Penelitian

41

3.7.1. Validitas Tes

42

3.7.2. Reliabilitas Tes

42

3.7.3. Tingkat Kesukaran Tes

43

3.7.4. Daya Pembeda Tes

44

3.8. Teknik Analisis Data

44

3.8.1. Menghitung Rata-Rata Skor

45

3.8.2. Menghitung Standart Deviasi

45

3.8.3. Uji Normalitas

45

3.8.4. Uji Homogenitas

46

3.8.5. Uji Hipotesis

46

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian

49

4.1.1 Nilai Pre-test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II

49

vi

4.1.2 Nilai Post-test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II

51

4.2 Analisis Data Hasil Penelitian

53

4.2.1 Uji Normalitas Data

53

4.2.2 Uji Homogenitas Data

54

4.2.3 Pengujian Hipotesis

55

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

55

Bab V Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan

60

5.2 Saran

60

Daftar Pustaka

61

x

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

18

Tabel 2.2Pengelompokan Siswa Berdasarkan Kemampuan Akademik

19

Tabel 2.3Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah

26

Tabel 3.1Desain Penelitian

40

Tabel 3.2 Klasifikasi Indeks Reliabilitas Tes

43

Tabel 4.1 Data Pre-test Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II

49

Tabel 4.2 Data Pos-test Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II

51

Tabel 4.3 Ringkas Rata-Rata Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II

52

Tabel 4.4 Ringkas Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar

54

Tabel 4.5 Data Hasil Uji Homogenitas

54

xi

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Data pre-test kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II

50

Diagram 4.2 Data post-test kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II

52

Diagram 4.3 Ringkasan data pre-test dan post-test kelas eksperimen I dan kelas
eksperimen II

53

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Model menemukan teorema Pythagoras

31

Gambar 2.2. Menemukan teorema Pythagoras

32

Gambar 2.3 Segitiga siku-siku ABC

34

x

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Data pre-test kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II

50

Diagram 4.2 Data post-test kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II

52

Diagram 4.3 Ringkasan data pre-test dan post-test kelas eksperimen I dan kelas
eksperimen II

53

xii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model pembelajaran
Kooperatif TipeNHT (RPP I) ( Kelas Eksperimen I)

63

Lampiran 2.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model pembelajaran
Kooperatif TipeNHT (RPPII) (Kelas Eksperimen I)

69

Lampiran 3.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model pembelajaran
Kooperatif TipeNHT (RPP III) (Kelas Eksperimen I)

75

Lampiran 4.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model pembelajaran
PBI (RPP I) ( Kelas Eksperimen II)

81

Lampiran 5.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model pembelajaran
PBI (RPP II) (Kelas Eksperimen II)

84

Lampiran 6.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model pembelajaran
PBI (RPP III) (Kelas Eksperimen II)

87

Lampiran 7 : Lembar Kegiatan Siswa (LKS) I

90

Lampiran 8 : Alternatif Jawaban LKS I

94

Lampiran 9 : Lembar Kegiatan Siswa (LKS) II

95

Lampiran 10 : Alternatif Jawaban II

98

Lampiran 11 : Lembar Kerja Siswa III

100

Lampiran 12 : Alternatif Jawaban III

103

Lampiran 13 : Soal Pre-tes

105

Lampiran 14 :Soal Post-tes

110

Lampiran 15 :Kunci Jawaban

115

Lampiran 16 : Kunci Jawaban

116

Lampiran 17 : Alternatif Lembar Jawaban

117

Lampiran 18 : Tabulasi Data Perhitungan Validitas Tes

118

Lampiran 19 : Perhitungan Validitas Tes

125

Lampiran 20 : Tabulasi Data Perhitungan Reliabilitas Tes

128

Lampiran 21 : Perhitungan Reliabilitas Tes

135

Lampiran 22 : Tabulasi Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes

137

Lampiran 23 : Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes

143

xiii

Lampiran 24 : Tabulasi Perhitungan Daya Pembeda Tes

145

Lampiran 25 : Perhitungan Daya Pembeda Tes

149

Lampiran 26 : Rangkuman Analisis Butir

152

Lampiran 27 : Tabel Pengelompokan Siswa Berdasarkan Kemampuan Akademik
yang Ditinjau dari Hasil Pre-test

154

Lampiran 28 : Tabulasi Data Pre-test dan Post-test

157

Lampiran 29 : Data Pre-test dan Post-test

161

Lampiran 30 : Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Pre-test dan
Post-test

163

Lampiran 31 : Perhitungan Uji Normalitas

167

Lampiran 32 : Perhitungan Uji Homogenitas

171

Lampiran 33 : Perhitungan Hipotesis

176

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Ilmu matematika adalah salah satu ilmu mendasar yang dapat
menumbuhkan kemampuan penalaran siswa dan sangat diperlukan dalam
perkembangan teknologi saat ini. Peran matematika sangat besar dalam
kehidupan. Besarnya peran matematika tersebut menuntut siswa harus mampu
menguasai pelajaran matematika. Cockroft dalam Abdurrahman (2009: 253)
mengemukakan bahwa:
“Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena: (1) Selalu
digunakan dalam segala segi kehidupan; (2) Semua bidang studi
memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) Merupakan
sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; (4) Dapat digunakan
untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) Meningkatkan
kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; dan
(6) Memberikan kemampuan terhadap usaha memecahkan masalah
yang matang”
Dalam hal lain,

matematika dianggap mata pelajaran yang selalu

berkenaan dengan angka dan symbol, sehingga Matematika dirasakan sebagai
mata pelajaran yang sangat membosankan.
Salah satu penyebab sulitnya siswa mempelajari matematika adalah
karena sebagian besar materi dalam pelajaran matematika bersifat abstrak.
Abdurrahman (2009:273) mengatakan bahwa: “Siswa dapat memahami konsepkonsep matematika dengan baik jika pengajaran mulai dari yang konkret ke
abstrak”. Adalah tugas seorang guru untuk menjadikan konsep matematika lebih
konkrit saat mengajar siswa dan membuat pelajaran matematika lebih
menyenangkan. Hal ini akan dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap
mata pelajaran matematika dan meningkatkan hasil belajar siswa.
Besarnya peranan matematika tersebut menuntut siswa harus mampu
menguasai pelajaran matematika. Namun tingginya tuntutan untuk menguasai
matematika tidak berbanding lurus dengan hasil belajar matematika siswa.
Kenyataan yang ada menunjukkan hasil belajar siswa pada bidang studi
matematika kurang menggembirakan.

Seperti

yang

diungkapkan

Soekisno

(2009)

(http://kimfmipa.unnes.ac.id/home/61-membangun-keterampilan-komunikasimatematika.html) :
“Hasil tes diagnostik yang dilakukan oleh Suryanto dan Somerset di 16
sekolah menengah beberapa provinsi di Indonesia menginformasikan
bahwa hasil tes pada mata pelajaran matematika sangat rendah. Hasil dari
TIMSS-Third International Mathematics and Science Study menunjukkan
Indonesia pada mata pelajaran matematika berada di peringkat 34 dari 38
negara”
Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar matematika ini adalah
banyak siswa yang menganggap matematika sulit dipelajari, seperti yang
dikemukakan oleh Abdurrahman (2009:252): “Dari berbagai bidang studi yang
diajar disekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit
oleh para siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa
yang berkesulitan belajar”.
Hal yang sama seperti yang diungkapkan oleh Trianto (2007:5-6):
“Berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap rendahnya hasil belajar
peserta didik, hal tersebut proses pembelajaran yang didominasi oleh
pembelajaran tradisional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung
Teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif”
Senada dengan hal di atas, dari hasil wawancara peneliti dengan salah
satu guru bidang studi matematika SMP Negeri 11 Medan yaitu Dra. Sri Ganti
diperoleh keterangan bahwa kegiatan pembelajaran matematika selama ini masih
bersifat teacher oriented. Sekitar 70% kegiatan pembelajaran masih terpusat
pada guru. Guru lebih banyak menjelaskan, dan memberikan informasi tentang
konsep-konsep yang akan dibahas. Menurut beliau, hal itu dikarenakan
kemampuan dasar matematika yang dimiliki anak masih rendah. Model
pembelajaran yang bersifat teacher oriented ini juga terjadi saat pembelajaran
materi persamaan dan pertidaksamaan linier dua variabel. Beliau juga
menambahkan bahwa materi operasi bentuk aljabar merupakan materi yang
dianggap siswa cukup sulit.

Nilai hasil tes observasi di SMP Negeri 11 Medan pada ulangan harian
yang dipaparkan sebagai berikut :
Nilai siswa
NO

Kode Siswa

Ulangan Harian

1.

S-1

65

2.

S-2

65

3.

S-3

50

4.

S-4

70

5.

S-5

75

6.

S-6

60

7.

S-7

70

8.

S-8

55

9.

S-9

50

10.

S-10

80

11.

S-11

50

12.

S-12

60

13.

S-13

65

14.

S-14

55

15.

S-15

85

16.

S-16

65

17.

S-17

70

18.

S-18

55

19

S-19

85

20.

S-20

65

21.

S-21

75

22.

S-22

50

23.

S-23

80

24.

S-24

55

25.

S-25

60

26.

S-26

75

27.

S-27

65

28.

S-28

85

29.

S-29

60

30.

S-30

65

Rata – rata

65,5%

Berdasarkan paparan hasil belajar di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata
hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Medan masih rendah berdasarkan
nilai ulangan harian dengan nilai rata-rata kelas 65,5 % sedangkan nilai standar
Keriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Medan masih kurang
memuaskan. Sejalan dengan hasil tes kemampuan awal yang diberikan peneliti
kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Medan untuk mengetahui kesulitan
belajar siswa.
Berdasarkan hasil tes yang diberikan terhadap 30 orang siswa kelas VIII
di SMP Negeri 11 Medan, 11 orang siswa atau 36,67% dari jumlah siswa yang
memperoleh skor rendah, 8 orang siswa atau 26,67% dari jumlah siswa yang
memperoleh skor sangat rendah, 6 orang siswa atau 20% dari jumlah siswa yang
mendapatkan skor sedang, dan 5 orang atau 16,67% memperoleh skor tinggi.
Dari lembar jawaban siswa, penulis mendapati bahwa hasil dari tes tersebut
masih jauh dari harapan yang diinginkan. Hal tersebut dapat menjadi salah satu
contoh lemahnya hasil belajar siswa dan model pembelajaran yang guru gunakan
sebelumnya kurang efektif.
Selain model pembelajaran teacher oriented yang biasa digunakan guru
dalam kegiatan belajar mengajar juga sering ditemukan siswa yang tidak mau
bertanya kepada guru, walaupun sebenarnya siswa tersebut belum paham pada
materi yang diajarkan guru. Untuk itu guru perlu menciptakan suasana belajar di
mana siswa mendapatkan kesempatan berinteraksi satu sama lain. Salah satu
usaha guru untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah dengan menerapkan
model pembelajaran yang tepat sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
efektif dan kondusif.
Salah satu model pembelajaran yang berkembang saat ini adalah
pembelajaran kooperatif, model pembelajaran yang dapat melibatan siswa secara
aktif. Hal ini sesuai dengan pendapat Isjoni (2009:15-16) yang menyatakan

bahwa “Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dapat
diterapkan untuk memotivasi siswa berani mengemukakan pendapatnya,
menghargai pendapat teman, dan saling memberikan pendapat.”
Dimana di dalam model pembelajaran kooperatif itu merupakan belajar
dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda, dimana dalam menyelesaikan tugas kelompoknya,
setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu
untuk memahami materi pelajaran. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Slavin
(dalam Isjoni, 2009:15): “Pembelajaran kooperatif adalah suatu model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
secara kolaboratif yang anggotanya 3-5 orang dengan struktur kelompok
heterogen.” Menurut Eggen dan Kauchak (dalam Trianto 2010:56) menyebutkan
bahwa: ”Dalam belajar kooperatif, siswa belajar bersama sebagai suatu tim untuk
menyelesaikan tugas-tugas kelompok untuk mencapai tujuan bersama”
Dalam kooperatif learning, siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran
sehingga memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi
yang berkualitas, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi
belajarnya.”
Untuk itu perlu dicari suatu model pembelajaran yang berpusat pada
aktifitas siswa sehingga menciptakan adanya interaksi yang baik antara guru
dengan siswa dan siswa dengan siswa serta mampu meningkatkan motivasi
siswa. Eggen and Kauchak (1996 : 279) Menyatakan bahwa :
“Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi
pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk
mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif disusun dalam
sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa
dengan pengalaman sikap kepimimpinan dan membuat keputusan dalam
kelompok”
Salah satu model pembelajaran kooperatif yaitu tipe Numbered Head
Together. Model ini dapat dijadikan alternatif variasi model pembelajaran
sebelumnya. Dibentuk kelompok heterogan, setiap kelompok beranggotakan 3-5
siswa, setiap angggota memiliki satu nomor, guru mengajukan pertanyaan untuk
didiskusikan bersama dalam kelompok, guru menunjuk salah satu nomor untuk

mewakili kelompoknya. Dengan guru hanya menunjuk seorang siswa yang
mewakili kelompoknya tanpa memberitahu terlebih dahulu siapa yang akan
mewakili kelomponya tersebut. Sehingga cara ini menjamin keterlibatan total
semua siswa.
Model pembelajran kooperatif tipe NHT atau penomoran berpikir
bersama

adalah

jenis

pembelajaran

kooperatif

yang

dirancang

untuk

mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas
tradisional. Numbered Head Together (NHT) pertama kali dikembangkan oleh
Spenser Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah
materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka
terhadap isi pelajaran tersebut.
Sedangkan model pembelajaran Problem Based Intruction yang berpusat
pada aktifitas siswa sehingga menciptakan adanya interaksi yang baik antara
guru dengan siswa dan siswa dengan siswa serta mampu meningkatkan motivasi
siswa. (Ratumanan, 2002 : 123) Menyatakan bahwa :
“Pengajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif
untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini
membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam
benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia
sosial dan sekitarnya”
Pada model pembelajaran berdasarkan masalah, kelompok-kelompok
kecil siswa bekerja sama memecahkan suatu masalah yang telah disepakati oleh
siswa dan guru. Ketika guru sedang menerapkan model pembelajaran tersebut
seringkali siswa menggunakan bermacam-macam keterampilan, prosedur
pemecahan masalah dan berpikir kritis. Pada model ini pembelajaran dimulai
dengan menyajikan masalah nyata yang penyelesaiannya membutuhkan kerja
sama diantara siswa-siswa. Dalam model pembelajaran ini guru membantu siswa
menguraikan rencana pemecahan masalah menjadi tahap-tahap kegiatan, guru
memberi contoh mengenai penggunaan keterampilan dan strategi yang
dibutuhkan supaya tugas-tugas tersebut dapat diselesaikan.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti terdorong untuk melakukan
penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan
Menggunakan Model Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan
Model Pembelajaran Problem Based Intruction (PBI)

pada Materi

Theorema Phythagoras Kelas VIII SMP Negeri 11 Medan Tahun Pelajaran
2013/2014”.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah
peneletian ini adalah:
1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa.
2. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan.
3. Kegiatan pembelajaran yang masih berpusat kepada guru.
4. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi.

1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan dan keterbatasan waktu, penelitian ini
hanya dibatasi dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan
model pembelajaran PBI serta perbedaannya terhadap hasil belajar siswa pada
materi Theorema Phythagoras

di kelas VIII SMP Negeri 11

Medan T.A.

2013/2014.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah : apakah terdapat perbedaan hasil belajar
siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan model
pembelajaran PBI pada materi theorema phythagoras di kelas VIII SMP Negeri 11
Medan T.A. 2013/2014?

1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1.

Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan

model

pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan model pembelajaran PBI pada
materi Theorema Phythagoras di kelas VIII SMP Negeri 11 Medan T.A.
2013/2014.
2.

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan model pembelajaran
PBI pada materi Theorema Phythagoras di kelas VIII SMP Negeri 11
Medan T.A. 2013/2014.

1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah:
1. Bagi Siswa
-

Meningkatkan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

-

Meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran matematika,
khususnya pada materi operasi hitung bentuk aljabar.

-

Meningkatkan minat belajar matematika siswa.

-

Meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

2. Bagi guru
Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat mempertimbangkan
model pembelajaran yang lebih baik dalam pembelajaran matematika.
3. Bagi peneliti lain
Sebagai bahan masukan dan pembanding kepada peneliti lain yang ingin
meneliti permasalahan yang sama di masa yang akan datang.

61

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono., (2009), Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar,
Rineka Cipta, Jakarta.
Adinawan, M., Cholik., dan Sugijono, (2007), Matematika Untuk SMP Kelas VIII
2A Semester 1, Erlangga, Jakarta.
Ambarita, J., (2005), Strategi Belajar Mengajar Matematika, FMIPA UNIMED,
Medan.
Arikunto, Suharmisi., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
Edisi Revisi IV, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Armanto, Dian., (2009), Matematika Menjadi Pelajaran Menyenangkan,
http://p4mriunimed.wordpress.com/2009/10/07/matematika-menjadipelajaran-menyenangkan/, (diakses Maret 2013)
FMIPA Unimed., (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.
Gultom, Herice., Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw Dan
Teknik Two Stay Two Stray Di Kelas VIII SMP Negeri 24 Medan T.A.
2009/2010, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.
Hill (1993), http://iqbalaili.com/2010/01/03/nht_numbered_head_together/
Ibrahim (2008),
http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model_pembelajaran_nht_num
bered_head_together
Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif: Referensi Guru Dalam
Menentukan Model Pembelajaran, Media Persada, Medan.
Purba,E, (2005) Belajar dan Pembelajara, Penerbit UNIMED, Medan
Purwanto., (2009), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Sihombing, W.L., (2012), Telaah Kurikulum (Pendidikan Matematika Sekolah),
FMIPA UNIMED, Medan.
Slameto., (2010), Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta,
Jakarta.

62

Soekisno., (2009), Membangun Keterampilan Komunikasi Matematika,
http://kimfmipa.unnes.ac.id/home/61-membangun-keterampilan
komunikasi-matematika.html, (diakses Maret 2013)
Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning: Teori & Aplikasi Paikem, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Tim

MKPBM.,
(2011),
Pengertian
Pembelajaran
Matematika,
http://veynisaicha.blogspot.com/2011/07/ pengertian-pembelajaranmatematika.html, (diakses Maret 2013)

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikuum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.
Zainurie,
(2007),
Lima
Mitos
Belajar
Matematika,
http://www.duniaguru.com/index.php?option=com_content&task=categor
y§ionid=4&id=14&Itemid=26
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/05pembelajaran-kooperatif-tipe-nht.html

ii

RIWAYAT HIDUP

Syiska Anita Sari Nasution dilahirkan di Padangsidimpuan, pada tanggal
26 Januari 1992. Ayah bernama M Yusuf dan Ibu bernama Sri Ganti, merupakan
anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk sekolah SD
Swasta Bahagia di Medan dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003 penulis
melanjutkan sekolah di SMP Negeri 11 Medan dan lulus pada tahun 2006. Pada
tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 3 Medan dan lulus pada
tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis diterima di Program Studi Pendidikan
Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan. Kegiatan ekstrakurikuler di Universitas Negeri Medan yang pernah diikuti
penulis yaitu pernah menjadi anggota KSR PMI UNIMED.

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN TIPE TPS

0 6 11

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI 1 TALANGPADANG

0 6 110

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 201

0 23 72

STUDI PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DAN MODEL TTW DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP GLOBAL MADANI BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

0 6 80

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 MAKASSAR

0 0 6

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMP

0 0 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BOLA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN APS DI SMP MUHAMMADIYAH BANDA ACEH Nuralam

0 0 10

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE DAN TIPE MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DI KELAS VIII MTs AL-WASHLIYAH TANJUNG MULIA - Repository UIN Sumatera Utara

1 1 8

BAB I PENDAHULUAN - PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE DAN TIPE MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DI KELAS VIII MTs AL-WASHLIYAH TANJUNG MULIA - Repository UIN Sumatera Utara

1 0 13

BAB IV HASIL PENELITIAN - PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE DAN TIPE MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DI KELAS VIII MTs AL-WASHLIYAH TANJUNG MULIA - Repository UIN Sumatera Utara

0 1 14