PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG.

(1)

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI di SEKRETARIAT DINAS PEKERJAAN UMUM

KABUPATEN SUMEDANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Skripsi dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh: Neng Yuli Novia

(0900870)

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI SEKRETARIAT DINAS PEKERJAAN UMUM

KABUPATEN SUMEDANG Neng Yili Novia

0900870

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Penguji I,

Drs. H. Ade Sobandi, M.Pd.,M.Si. NIP. 195704011984031003

Penguji II,

Dr. Rasto, M.Pd. NIP. 197207112001121001

Penguji III,

Drs. Hendri Winata, M.Si. NIP. 196206171988031003


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI SEKRETARIAT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG

Skripsi ini Disetujui dan Disahkan oleh:

Pembimbing I

Drs. Endang Supardi M.Si NIP. 196004121986031002

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI

Dr. Rasto, M.Pd NIP.197207112001121001


(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Efektivitas Kerja di Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum” Ini beserta seluruh isinya benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2014

Neng Yuli Novia NIM. 0900870


(5)

ABSTRAK

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DINAS PEKERJAAN UMUM

KABUPATEN SUMEDANG

Oleh:

Neng Yuli novia 0900870

Skripsi ini dibimbing oleh:

Drs. Endang Supardi, M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh dari disiplin kerja terhadap efektivitas kerja pegawai di Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang. Yang ditandai dengan kurang tercapainya tingkat kedisiplinan dalam bekerja sehingga berpotensi menjadi penghambat bagi tercapainya tujuan yang harus dicapai.

Teori yang dikemukakan oleh Fred Luthans mengenai perilaku bergantung pada individu dan lingkungan yang dihadapi nya, didorong dengan apa yang dikatakan oleh Richard M. Steers, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja adalah karakteristik organisasi, karakteristik lingkungan karakteristik pekerja dan karakter kebijakan praktek manajemen. Dengan bertambahnya kualitas dari disiplin kerja yang ada, maka bertambahlah tingkat efektivitas kerja yang dimiliki oleh masing-masing pegawai seperti apa yang dikatakan oleh Siagian. Yang diperkuat oleh indikator-indikator dari efektivitas kerja.

Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif dan verifikatif, yang dilakasanakan melalui pengumpulan data dilapangan. Maka metode penelitiannya adalah metode survey explanatory, yang diambil melalui populasi yang berjumlah 46 orang dengan diikuti oleh pengujian instrumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi linier sederhana, yang akan dilanjutkan dengan pengujian hipotesis.

Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja berada pada kategori cukup efektif sedangkan variabel efektivitas kerja berada pada kategori cukup tinggi. Data berdistribusi normal dan berpola linier. Dari hasil uji hipotesis diperoleh bahwa pengaruh variabel sistem penghargaan terhadap kinerja pegawai signifikan.


(6)

ABSTRACT

EFFECT ON THE EFFECTIVENESS OF DISCIPLINE OF SECRETARIAT DEPARTMENT OF PUBLIC WORKS EMPLOYEE

SUMEDANG

by :

Neng Yuli novia 0900870

This thesis is guided by :

Drs . Endang Supardi , M.Si

This study aims at finding out if the effect of the work discipline of the effectiveness of employees working in the Secretariat of the Department of Public Works Sumedang . Characterized by lack of discipline in the achievement level of work that has the potential to become an obstacle to the achievement of the objectives to be achieved .

The theory put forward by Fred Luthans on behavior depends on the individual and his environment facing , driven by what was said by Richard M. Steers , that the factors that influence the effectiveness of the work is organizational characteristics , environmental characteristics , and worker characteristics character management practices policies . By increasing the quality of existing work discipline , the level of effectiveness of bertambahlah owned by each employee as what was said by Siagian . Reinforced by the indicators of the effectiveness of the work .

This study used descriptive research methods and verification , which is implemented through field data collection . Then the research method is a method of explanatory survey , taken by a population of 46 people followed by a testing instrument . The data analysis technique used is simple linear regression test , which will be followed by hypothesis testing .

The analysis showed that the variables are in the category of work discipline is quite effective while the variable effectiveness of the work is at a high enough category . Normal distribution of data and linear patterned . From the test results obtained by the hypothesis that the effect of variable reward systems on employee performance significantly .


(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...i

LEMBAR PERNYATAAN...ii

ABSTRAK...iii

KATA PENGANTAR...iv

UCAPAN TERIMAKASIH...v

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR TABEL...vii

DAFTAR GAMBAR...viii BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2.1 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Error! Bookmark not defined.

2.1 Konsep Disiplin Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Konsep Efektivitas Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.


(8)

3.4.1 Sumber Data Primer... Error! Bookmark not defined. 3.4.2 Sumber Data Sekunder ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.7.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.8.1 Analisis Deskriptif ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2 Analisis Parametrik ... Error! Bookmark not defined. 3.8.3 Analisis Regresi ... Error! Bookmark not defined. 3.9 Uji Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.9.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 3.9.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 3.9.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 3.10 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Error! Bookmark not defined. 4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Dinas Pekerjaan UmumError! Bookmark not defined.

4.1.2 Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum... Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Tujuan ... Error! Bookmark not defined. Struktur Organisasi ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4 Hasil Uji Coba Kuesioner ... Error! Bookmark not defined.


(9)

4.1.5 Gambaran Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 4.1.7 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Gambaran Disiplin Kerja ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Gambaran Efektivitas Kerja pegawai ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Pengaruh Disiplin KerjaTerhadap Efektivitas Kerja pegawai .. Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran

...Error! Bookmark not defined.


(10)

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia kerja dewasa ini tenaga kerja atau pegawai senantiasa mempunyai kedudukan yang penting karena tanpa pegawai suatu lembaga atau instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan penuh dedikasi serta mempunyai kualitas yang bisa diandalkan, sedapatnya mereka lebih diperhatikan agar pegawai tidak merasa jenuh dan pegawai akan lebih berusaha mempunyai citra yang baik dihadapan pimpinannya. Semakin berkembangnya usaha yang dijalani, lembaga atau instansi mampu diharapkan terus meningkatkan usaha dan menciptakan produktivitas yang tinggi serta pegawai yang mampu berprestasi kerja secara optimal dalam bentuk efektivitas kerja.

Efektivitas kerja adalah keseluruhan pelaksanaan aktivitas-aktivitas jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan manusia untuk mencapai suatu tujuan tertentu, seperti yang dikemukakan oleh Harits (2002:109) Efektivitas berasal dari kata efektif yang mempunyai arti berhasil atau mencapai sasaran. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Emerson (dalam Handayaningrat, (2000:16-17), memberikan pengertian efektivitas sebagai berikut.

“Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Jelasnya bila sasaran atau tujuan telah tercapai sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya adalah efektif. Jadi kalau tujuan sasaran itu tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, pekerjaan itu tidak efektif”.


(12)

Dalam setiap pekerjaan yang diperhatikan dalam efektivitas kerja adalah keberhasilan suatu lembaga atau instansi dalam menjalankan tugasnya. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan kerja yang dilakukan harus dapat memberikan hasil optimal dari para pegawainya dengan memanfaatkan potensi yang ada.

Efektivitas kerja pegawai dapat dicapai jika didukung oleh para pemimpin yang mengawasi kerjanya oleh sebab itu, dengan kesadaran disiplin kerja dari masing-masing individu atau pengawasan dari pimpinannya itu merupakan hal yang sangat penting demi kelancaran pekerjaan yang dikerjakan. Pimpinan selain jadi motor penggerak juga berfungsi sebagai pengawas. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan pekerjaanya dapat berjalan dengan lancar agar tujuan organisasi dapat tercapai. Disiplin kerja yang baik dapat berdampak baik juga terhadap pegawainya, karena mereka akan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik sehingga merekapun dapat berkonsentrasi terhadap tugasnya. Pegawai merupakan fokus utama dari pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan harus dapat menunjukan prestasi yang baik dan mempunyai disiplin yang tinggi.

Menurut Hasibuan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (2002:190) disiplin kerja adalah:

“Kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.” Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun tidak.

Sekretariat dinas pekerjaan umum merupakan lembaga pemerintahanan yang melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pekerjaan umum berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Pada saat ini, disiplin kerja


(13)

pegawai Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang sudah cukup baik. Tetapi masih ada hambatan-hambatan yang mengakibatkan turunnya efektivitas kerja.

Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan efektivitas kerja dalam bentuk ketepatan waktu pelaporan laporan realisasi dan rekapitulasi absensi tahun 2012/2013 di Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang.

Tabel 1.1

JADWAL LAPORAN KINERJA PROGRAM/KEGIATAN RUTIN PERBULAN SEKRETARIAT DINAS PEKERJAAN UMUM

KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2012

No. BULAN TARGET REALISASI

1. Januari 10 Februari 12 Februari

2. Februari 10 Maret 10 Maret

3. Maret 10 April 11 April

4. April 10 Mei 11 Mei

5. Mei 10 Juni 10 Juni

6. Juni 10 Juli 11 Juli

7. Juli 10 Agustus 13 Agustus

8. Agustus 10 September 14 September 9. September 10 Oktober 10 Oktober 10 Oktober 10 November 13 November 11. November 10 Desember 10 Desember 12. Desember 30 Desember 1Januari

Sumber data: Dinas pekerjaan umum 2012

Sebuah organisasi atau lembaga jika belum dapat mencapai tujuan atau sasaran yang telah direncanakan sebelumnya belum dikatakan efektif. Dari tabel 1.1 jadwal laporan kinerja program/kegiatan rutin ini menunjukkan bahwa efektivitas kerja pegawai di sekretariat dinas pekerjaan umum belum bisa tercapai sepenuhnya. Dalam jadwal realisasi kegiatan ini masih banyak pekerjaan yang diselesaikan tidak tepat pada waktunya. Salah satu masalahnya itu


(14)

dikarenakan kurangnya nilai disiplin pegawai sehingga kurangnya tanggung jawab pegawai untuk mengerjakan tugas nya sesuai dengan target yang telah ditentukan.

Tabel 1.2

REKAPITULASI ABSENSI TAHUN 2012 SEKRETARIAT DINAS PEKERJAAN UMUM

KABUPATEN SUMEDANG

No

Tahun 2011 Tahun 2012

Bulan

Jumlah

ketidakhadiran Bulan

Jumlah Ketidakhadiran

Sakit Izin Alfa Sakit Izin Alfa

1 Januari 1 2 2 Januari 2 2 4

2 Februari 3 1 0 Februari 3 2 2

3 Maret 0 4 3 Maret 3 3 3

4 April 3 0 2 April 3 3 2

5 Mei 2 0 3 Mei 2 2 2

6 Juni 0 3 3 Juni 0 3 2

7 Juli 2 0 1 Juli 2 4 0

8 Agustus 1 1 2 Agustus 1 2 1

9 September 1 2 2 September 0 1 1

10 Oktober 2 2 3 Oktober 2 0 2

11 November 3 4 1 November 1 2 4

12 Desember 3 5 3 Desember 2 4 3

Jumlah 19 24 26 Jumlah 21 28 25

Sumber data: Dinas pekerjaan umum 2012

Dari tabel 1.3 dapat simpulkan bah nilai kedisiplinan di Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum telah menurun dilihat dari absensi pegawai dari tahun 2011-2012 jumlah ketidak hadiran semakin tinggi dari 69 orang menjadi 74 orang. Kedisiplinan bukan hanya indikasi adanya semangat dan kegairahan kerja, melainkan dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan (Nitisemito, 2006:199).


(15)

Tingginya disiplin kerja pegawai akan mampu mencapai efektivitas kerja yang maksimal, baik itu disiplin waktu, tata tertib atau peraturan yang telah ditetapkan dalam instansi tersebut. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Veithzal Rivai (2004:444) mengemukakan :

“Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah sesuatu prilaku serta berbagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku”.

Untuk lebih mengefektifkan peraturan yang dikeluarkan dalam rangka menegakkan kedisiplinan perlu teladan dari pimpinan. Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan pegawai karena pimpinan dijadikan panutan oleh para pegawainya. Selain disiplin kerja ada hal lain yang juga penting untuk meningkatkan efektivitas kerja pegawai yaitu dengan adanya pengawasan dari pimpinan yang selalu memperhatikan segala kegiatan dan yang paling penting adalah kebutuhannya akan selalu dihargai. Jika mereka dalam melaksanakan aktivitas pekerjaannya dengan baik dan menghasilkan hasil kerja yang baik maka akan tercapai efektivitas kerja yang maksimal, sedangkan tujuan pengawasan itu merupakan hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, sehingga dengan pengawasan pegawai merasa terdorong untuk bekerja lebih baik kemudian menghasilkan pekerjaan yang memuaskan bagi instansi atau lembaganya.

Dengan demikian, efektivitas sangat ditentukan oleh adanya sumber daya yang baik, terutama menyangkut sumber daya manusia, yaitu di tingkat manajerial dan juga pelaksana. Di samping itu, berbagai sumber daya pendukung juga


(16)

merupakan faktor yang penting dalam mendukung pencapaian efektivitas organisasi, dengan tujuan agar target, baik kualitas maupun kuantitas yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan di atas, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai disiplin kerja serta bagaimana pengaruhnya terhadap efektivitas organisasi yang dituangkan dalam skripsi dengan judul : “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Di Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Dinas Pekerjaan Umum bukan satu-satunya OPD yang bergerak di bidang pelayanan masyarakat, maka fenomena yang terjadi adalah: Dinas Pekerjaan Umum harus menjalankan peranan untuk mendukung sepenuhnya otonomi daerah dan ikut memajukan daerahnya, untuk itu Dinas Pekerjaan Umum harus tetap berdiri di tengah-tengah persaingan tersebut. Pegawai Dinas Pekerjaan Umum adalah komponen utama yang dapat membuat Dinas Pekerjaan Umum kabupaten Sumedang mampu bersaing. Sikap dan Mental pegawai yang baik akan mampu membuat operasional perusahaan berjalan dengan baik, namun karena tuntutan masyarakat makin lama semakin komplek dan beragam menuntut pelayanan yang sebaik-baiknya, berikut ini adalah masalah-masalah yang menyebabkan menurunnya Efektivitas kerja di Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum :

1. Banyaknya jumlah pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.


(17)

2. Hasil pekerjaan masih kurang teliti dalam melaksanakannya. 3. Kurangnya inisiatif pegawai dalam mengerjakan tugas,

4. Pegawai sering merasakan terbebani jika beban pekerjaan bertambah. 5. Banyaknya pegawai yang sering absen dikarenakan sakit.

6. Pegawai mudah tersinggung, sehingga sering adanya konflik antar pegawai maupun pegawai dengan atasan.

Karena masalah-masalah tersebut maka akan menghambat Efektivitas kerja, sehingga akan menghambat operasional Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang. Sebagai organisasi perangkat daerah yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa harus tetap menjaga kepercayaan masyarakat.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa diharapkan setiap pegawai dapat mengetahui dan menerapkan disiplin kerja pada diri mereka masing-masing, sehingga dapat memberikan hasil yang memuaskan kepada diri pegawai itu sendiri dan dimana pegawai itu bekerja.

1.2.2 Rumusan Masalah

Dari pemaparan latar belakang di atas, diperoleh sebuah pertanyaan umum sebagai arahan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran tingkat disiplin kerja pegawai di Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang ?

2. Bagaimana gambaran tingkat efektivitas kerja di Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang ?


(18)

3. Adakah pengaruh tingkat disiplin kerja terhadap tingkat efektivitas kerja pegawai di Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang disiplin kerja dan efektivitas kerja di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang. Analisis tersebut diperlukan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap efektivitas kerja . Secara khusus tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memperoleh gambaran pelaksanaan tingkat disiplin kerja pegawai di Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang.

2. Memperoleh gambaran tingkat efektivitas kerja di Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang.

3. Mengetahui ada tidaknya pengaruh pengaruh disiplin kerja terhadap efektivitas kerja di Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang.

1.4 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dilakukan, diharapkan dapat diambil manfaat yang berguna antara lain sebagai berikut :

a. Kegunaan Akademis.

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan tentang konsep disiplin kerja dan efektivitas


(19)

kerja pegawai. b. Kegunaan Praktis.

1) Bagi Lembaga/Instansi

Sebagai pengetahuan akan pentingnya disiplin kerja bagi terlaksananya efektivitas kerja dan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi lembaga atau instansi untuk pengambilan keputusan yang berhubungan dengan efektivitas kerja.

2) Bagi Pegawai

Dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk meningkatkan kedisiplinnnya dalam bekerja dan dapat mengurangi kesalahan-kesalahannya dalam melaksanakan pekerjaan sehingga meningkatkan efektivitas kerja mereka. 3) Bagi Peneliti.

Dapat menambah wawasan dan pengalaman yang sebenarnya tentang peningkatan disiplin kerja dan efektivitas kerja pegawai yang lebih efektif dan efisien.


(20)

BAB III

OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini mengenai pengaruh disiplin kerja terhadap efektivitas kerja karyawan yang akan di lakukan pada sekretariat dinas pekerjaan umum Kabupaten Sumedang. Sekretariat dinas pekerjaan umum merupakan lembaga pemerintahanan yang melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pekerjaan umum berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan September 2013 sampai dengan penelitian ini berakhir. Adapun yang menjadi subjek penelitian ini yaitu sampel dari seluruh pegawai sekretariat dinas pekerjaan umum Kabupaten Sumedang.

3.2 Metode Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:203), “Metode penelitian adalah cara

yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2005:1), “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif merupakan suatu bentuk penulisan yang bertujuan menggambarkan, melukiskan serta menganalisis kenyataan yang ada pada perusahaan yang diteliti sedangkan verifikatif merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel melalui suatu pengujian hipotesis.


(21)

Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu deskriptif yang dilakasanakan melalui pengumpulan data dilapangan, maka metode penelitiannya adalah metode survey explanatory. Penelitian survey adalah penelitian yang dlakukan terhadap sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan secara faktual mengenai gejala suatu kelompok atau perilaku individu dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuat rencana atau pengambilan keputusan. Penelitian survey ini merupakan studi bersifat kuantitatif dan umumnya menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul datanya (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, 2011:6).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistik, dan juga penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dalam hubungannya dengan variabel-variabel yang ada. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui hubungan yang ada di antara variabel-variabel tersebut.

3.3 Operasional Variabel

Operasional variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel penelitian ke dalam indikator sebagai skala, untuk mendefinisikan dan mengukur variabel.Untuk menghindari salah pengertian dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Menurut Sugiyono (2005:20) bahwa “Variabel penelitian adalah suatu

atribut atau sifat atau aspek dari orang ataupun objek yang mempunyai variasi


(22)

Operasional variabel dilakukan untuk memahami penggunaan variabel dan menentukan data apa yang diperlukan, serta mempermudah pengukuran variabel-variabel tersebut maka dioperasionalisasikan. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa penelitian ini, operasional variabelnya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Disiplin Kerja Variabel

X

Indikator Ukuran Skala No

Item Disiplin Kerja (Variabel X) (Leteiner & Levine,dalam Imam Soejono, 2003 : 67)

1. Ketepatan

Waktu 

Ketepatan pegawai ke kantor

Ketepatan pimpinan ke kantor

Kehadiharan staf Penundaan pekerjaan Penyelesaian pekerjaan

Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 1 2 3 4 5 2. Kesetiaan/pa tuh pada peraturan yang ada

Mematuhi tata tertib yang ada

Bekerja sesuai dengan aturan

Etika dan Perilaku dalam bekerja

Tambahan beban pekerjaan

Sanksi pekerjaan

Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 6 7 8 9 10 3. Menggunaka n dan memelihara peralatan kantor

Peralatan dipegunakan sesuai dengan prosedur pemakaian

Kerusakan diidentifikasi secara benar dan

tindakan perbaikan sesuai dengan intruksi penggunaan

Peralatan atau sumber daya dipelihara sesuai dengan intruksi penggunaan Ordinal Ordinal Ordinal 11 12 13


(23)

Tabel 3.2

Operasional Variabel Efektivitas Kerja Variabel

Y

Indikator Ukuran Skala No

Item Efektivitas kerja karyawan (Variabel Y) Gary Dassler (dalam agus Dharma 2004:7) 1. Pengetahuan

kerja 

Tingkat pemahaman kerja

Tingkat pemahaman SOP

Tingkat kreativitas

Ordinal Ordinal Ordinal 1 2 3 2. Kualitas kerja Tingkat ketelitian kerja

Tingkat kerapihan kerja Tingkat kemudahan

kerja

Tingkat pencapaian kerja

Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 4 5 6 7 3. Kuantitas kerja Tingkat banyaknya

pekerjaan yang dilaksanakan sesuai target

Tingkat pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan kemampuan Tingkat kesalahan kerja

Ordinal Ordinal Ordinal 8 9 10 4. Waktu kerja Tingkat kehadiran

Tingkat kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan

Ordinal Ordinal

11 12

3.4 Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu sumber data primer dan sekunder. Sugiyono (2005:129) mengartikan bahwa “Sumber primer adalah sumber daya yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung


(24)

1.4.1 Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan sumber data yang dapat diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah hasil wawancara dan angket yang didapatkan langsung dari responden pada objek penelitian.

3.4.2 Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian dimana subjeknya tidak berhubungan secara langsung dengan objek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah buku literatur dan berkas-berkas atau dokumen pada objek penelitian.

3.5 Populasi

Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:131) mengemukakan

bahwa “Populasi adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit

analisis yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek

penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan)”.

Sedangkan Somantri dan Muhidin (2006) menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan unit penelitian atau analisis yang memiliki karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian. Selanjutnya Arikunto (2002:112) bahwa:

“Bila jumlah subjek populasinya kurang dari 100, lebih baik diambil

semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Bila jumlah subjeknya lebih dari 100 dapat diambil antara 10 – 15%. Sedangkan untuk subjeknya kurang dari 100 dapat diambil 20 –25% atau lebih.”


(25)

Berdasarkan pengertian di atas, yang menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini adalah pegawai sekretariat dinas pekerjaan umum Kabupaten Sumedang yang berjumlah 46 orang yang meliputi 3 bagian. Dapat dilihat di tabel 3.3 berikut ini :

Tabel 3.3 Populasi Penelitian

NO BIDANG JUMLAH

1 Pelaksana Umum Kepegawaian 20

2 Pelaksana Program 9

3 Pelaksana Keuangan 17

JUMLAH 46

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum 2013

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data yang relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti oleh penulis sehingga masalah yang timbul dapat dipecahkan. Adapun teknik pengumpulan data yang dimaksud adalah cara-cara yang ditempuh dan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang terdiri dari :

1. Wawancara, yaitu pengumpulan data dari responden (sumber data) atas dasar inisiatif pewawancara (peneliti) dengan menggunakan alat berupa pedoman wawancara, yang dilakukan secara tatap muka (personal, face to face interview) maupun melalui telepon (telephone interview). Alat


(26)

pengumpulan datanya yaitu daftar pertanyaan yang telah disusun untuk ditanyakan kepada responden.

2. Angket, yaitu cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Alat pengumpulan datanya yaitu dengan kuesioner, yaitu alat pengumpulan data berupa daftar pertanyaan yang dipersiapkan oleh peneliti untuk disampaikan kepada responden.

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui angket yaitu berupa kuesioner. Langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam penulisan angket adalah sebagai berikut :

a. Menyusun indikator-indikator dari setiap variabel penelitian yang akan ditanyakan pada responden berdasarkan pada teori.

b. Menetapkan bentuk angket.

c. Membuat kisi-kisi butir angket dalam bentuk matriks yang sesuai dengan indikator setiap variabel.

d. Menyusun pertanyaan-pertanyaan dengan disertai alternatif jawaban yang akan dipilih oleh responden dengan berpedoman pada kisi-kisi butir angket yang telah dibuat.

e. Menetapkan kriteria penilaian untuk setiap alternatif jawaban serta bobot penilaiannya. Menetapkan cara penilaian, kedua instrumen yang dipergunakan dalam penelitian dengan memakai rating scale yang nilainya berkisar dari 1 sampai dengan 5. Sugiyono (2005:109)


(27)

sikap saja tetapi dapat digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya seperti status sosial, kelembagaan,

pengetahuan dan kemampuan”

Tabel 3.4

Skala Penilaian Jawaban Angket

Sugiyono (2005:109)

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen sebagai alat pengumpulan data sangatlah perlu diuji kelayakannya, karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Pengujian instrumen ini dilakukan melalui pengujian validitas dan reabilitas. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Menurut Arikunto (2002:160) Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan dari variabel yang diteliti secara tepat.

3.7.1 Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen digunakan untuk mengetahui tepat atau tidaknya angket yang tersebar. Suharsimi Arikunto, (2002: 144) mendefinisikan

No Alternatif Jawaban Positif Bobot

1. Sangat Setuju 5

2. Setuju 4

3. Kurang Setuju 3

4. Tidak Setuju 2


(28)

validitas sebagai berikut “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”.

Adapun langkah-langkah dalam uji validitas instrumen angket yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :

a. Memberikan nomor pada angket

b. Memberikan skor pada setiap bulir sesuai dengan bobot yang telah ditentukan

c. Menjumlahkan skor setiap responden

d. Menghitung korelasi dengan rumus Product Moment Corelation Formula(Suharsimi Arikunto, 2002:146) sebagai berikut:

  

 

 

  2 2 2

2 X N Y Y

X N Y X XY N rxy Keterangan: xy

r :Koefisien Korelasi

N

: Jumlah Responden

X

 :Jumlah Skor X Y

 : Jumlah Skor Y

XY : Hasil Kali skor X dan Y setiap responden

 

2

X : Kuadrat jumlah skor X

 

2

Y : Kuadrat jumlah skor Y

e. Membandingkan besar nilai hitungrxyterhadap nilai tabel r dengan kriteria kelayakan sebagai beikut:

xy

r >rtabelberarti valid atau sebaliknya.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi dari instrumen dalam mengungkapkan fenomena dari sekelompok individu meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda.Sebagaimana yang Sontani dan Muhidin, (2011: 123)


(29)

nyatakan bahwa “suatu instrumen dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat”.

Formula yang digunakan untuk menguji reliablitas di dalam penelitian

adalah menggunakan koefisien Alfa (α) dari Crosnbach dalam Suharsimi

Arikunto, (2002: 171) yaitu sebagai berikut:

 





2 2 11

1

1

t b

k

k

r

(Suharsimi Arikunto, 2002:171) Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir soal

2

b

 = Jumlah varians butir

2

t

 = Varians total

Untuk mencari varians maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

 

N N X X b          2 2 2 

(Suharsimi Arikunto, 2002: 171) Keterangan:

2

b

 = Jumlah varians butir

x = Jumlah Skor N = Jumlah Peserta

Instruen dapat dikatakan reliabel dengan ketentuan: Jika r Alpha positif > r tabel maka angket tersebut reliabel Jika r Alpha positif < r tabel maka angket tersebut tidak reliable


(30)

3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Analisis Deskriptif

Langkah-langkah yang dilkukan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data 2. Editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian

instrumen pengumpulan data

3. Koding, yatiu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel-variabel yang diteliti

4. Tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk penelitian

Setelah menyelesaikan proses pengolahan data di atas dan terkumpul sesuai dengan jumlah yang diinginkan, yang selanjutnya dilakukan adalah menganalisis data. Analsis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif. Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian. Hal-hal yang termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase,


(31)

frekuensi, perhitungan mean, median atau modus. (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, 2011:158)

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah no.1 dan rumusan masalah no.2, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran mengenai disiplin kerja dan untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat efektivitas kerja pegawai Sekretariat dinas pekerjaan umum Kabupaten Sumedang. Berkaitan dengan analisis data deskriptif tersebut, maka langkah-langkah yang akan ditempuh dengan menggunakan bantuan MS Excel 2007, yaitu:

1. Perhatikan banyaknya (frekuensi) responden yang menjawab terhadap alternatif jawaban yang tersedia.

2. Bagi setiap bilangan pada frekuensi oleh banyaknya responden. 3. Buatlah tabel distribusi frekuensi.

Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Tidak Efektif/Tidak Puas 2 Tidak Efektif/KurangPuas 3 Cukup Efektif/Cukup Puas

4 Efektif/Puas

5 Sangat Efektif/Sangat Puas


(32)

4. Membuat grafik

Dengan penyajian data melalui tabel, yang kemudian dipresentasekan dan dibuat grafiknya, sehingga terlihat gambaran pelayanan prima dan kepuasan pelanggan dalam bentuk grafik, seperti contoh berikut:

a. Gambar Grafik Disiplin Kerja

Gambar 3.1

Contoh Grafik Deskriptif Disiplin Kerja

b. Gambar Grafik Efektivitas Kerja

Gambar 3 2

Contoh Grafik Deskriptif Evektivitas Kerja

Sementara untuk kepentingan generalisasi, untuk menjawab permasalahan sebagaimana diungkapkan pada rumusan masalah no. 3 maka teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Analsis Regresi.

0% 20% 40% 60% Sangat Tidak Efektif Tidak Efektif Cukup Efektif Efektif Sangat Efektif 1% 8%

52% 35% 4% P e r s e n t a s e Fr e ku e n s i Alternatif Jawaban 0% 20% 40% 60% Sangat Tidak Puas Tidak Puas Kurang Puas Puas Sangat Puas 0% 3%

42% 43%

12% P e r s e n t a s e Fr e ku e n s i Alternatif Jawaban


(33)

Tujuannya adalah untuk mengetahui adakah pengaruh Disiplin Kerja terhadap Efektivitas Kerja di Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang,

Mengingat skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya diukur dalam skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang dimana

sesuatu ”lebih” atau “kurang” dari yang lain. Maka, data yang diperoleh dari

pengukuran skala ini disebut data ordinal, yaitu data yang berjenjang yang jarak antara satu data dengan data yang lain tidak sama (Sugiyono, 2000:70). Namun di lain pihak, pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval maka terlebih dahulu data skala ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval dengan menggunakan Method Succesive Interval (MSI).

Langkah kerja yang dapat dilakukan untuk menaikkan tingkat pengukuran dari skala ordinal ke skala interval melalui method of successive interval adalah: 1. Perhatikan banyaknya frekuensi (f) responden yang menjawab (memberikan)

respon terhadap alternatif (kategori) jawaban yang tersedia.

2. Membagi setiap bilangan pada frekuensi (f) oleh banyaknya responden (N), kemudian tentukan proporsi (P) untuk setiap alternatif jawaban responden tersebut.

3. Jumlahkan proporsi secara beruntun, sehingga keluar proporsi kumulatif (PK) untuk setiap alternatif jawaban responden.


(34)

4. Dengan menggunakan Tabel Distribusi Normal Baku, hitung nilai Z untuk setiap kategori berdasarkan Proporsi Kumulatif (PK) pada setiap alternatif jawaban responden tadi.

5. Menghitung nilai skala (scala value) untuk setiap nilai Z dengan menggunakan rumus :

Keterangan:

Area : Daerah kurva

Density : Tinggi kurva

Density at lower limit : Kepadatan batas bawah Density at upper limit : Kepadatan batas atas Area Under upper limt : Daerah di bawah batas atas Area Under lower limit : Daerah di bawah batas bawah

6. Menentukan transformasi nilai skala (transformed scala value) dari nilai skala ordinal ke nilai skala interval, dengan rumus:

| | Keterangan:

Y : Nilai transformasi SV : Nilai skala


(35)

Hal ini dilakukan dengan catatan, SV yang nilainya kecil atau harga negatif terbesar diubah menjadi sama dengan satu (=1). (Ating Somantri dan Sambas Ali M, 2006:45)

Method Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu Program Succesive Interval. Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel. 2. Klik “Analize” pada Menu Bar.

3. Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak dialog

Method Of Succesive Interval”.

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input, dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.

5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√ ) Input Label in first now. 6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5.

7. Masih pada Option, check list (√ ) Display Summary.

8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditempatkan di

sel mana. Lalu klik “OK”.

(Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, 2009:70)

Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka digunakan analisis regresi. Analisis regresi adalah menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data-data dari variabel yang diteliti, apakah sesuatu variabel disebabkan atau dipengaruhi ataukah tidak oleh variabel


(36)

lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut, ada beberapa syarat analisis data yang harus dipenuhi sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji Linearitas.

3.8.2 Analisis Parametrik

Dikarenakan data yang akan terkumpul berupa data ordinal, maka terlebih dahulu data skala ordinal tersebut diubah menjadi data skala interval. Oleh karena itu data ordinal hasil pengukuran harus dinaikan atau diturunkan terlebih dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Metode Succesive Interval / MSI.

Langkah-langkah mentransformasikan data tersebut adalah sebagai berikut:

1. Untuk setiap pertanyaan, hitung setiap frekuensi jawaban responden. 2. Untuk butir tersebut, tentukan berapa orang yang menjawab skor

1,2,3,4,5 dari setiap butir pertanyaan pada kuesioner, disebut dengan frekuensi (f).

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut dengan proporsi (Pi=f/n).

4. Menghitung proporsi komulatif (PK).

5. Dengan menggunakan tabel distribusi normal, ingga nilai Z tabel untuk setiap proporsi komulatif yang diperoleh.

6. Tentukan nilai Densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dari tabel).


(37)

Keterangan:

Dencity at Lower Limit : Kepadatan Batas Bawah Dencity at Upper Limit : Kepadatan Batas Atas Area Bellow Upper Limit : Daerah di Bawah Batas Atas Area Bellow Lower Limit : Daerah di Bawah Batas Bawah 8. Tentukan nilai transformasi (Y) dengan menggunakan rumus:

Y = NS + k K= 1 + Nsmin

3.8.3 Analisis Regresi

Menurut Sugiyono (2005:270) ”Regresi sederhana didasarkan pada hubungan

fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen”.

Persamaan umum regresi linier sederhana menurut Sugiyono (2005:270) adalah : Ŷ = a+ b X

Keterangan :

Ŷ = Subyek dalam variabel dependent yang diprediksikan

a = Konstanta

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Subyek pada variabel independen (Disiplin kerja) yang mempunyai nilai tertentu.


(38)

Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus:

Menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:245)

menyatakan bahwa “ Pemeriksaan keberartian dilakukan melalui pengujian

hipotesis nol, bahwa koefisien-koefisien regresi khususnya koefisien arah b sama dengan nol (tidak berarti) melawan hipotesis tandingan bahwa koefisien arah

regresi tidak sama dengan nol.” Uji signifikansi dapat dilakukan seperti uji linieritas dengan uji kebermaknaan sebagai berikut:

Langkah 1

Menguji kebermaknaan (test of significance) secara keseluruhan yang telah dihitung, dengan statistik uji yang digunakan adalah:

Fhitung =

s a b g RJK RJK Re ) / ( Re

Langkah 2.Mencari F tabel dengan rumus: Ftabel = F (1-α) (dk reg b/a, dk res)

Langkah 3. Membandingkan F hitung dengan F tabel Kriteria yang digunakan yaitu :

1. Ho ditolak dan Ha diterima, apabila Fhitung ≥ Ftabel dinyatakan signifikan (diterima). X b Y N X b Y

a  

 

 

2 2 ) .( X X N Y X XY N b     

 


(39)

2. Ho dterima dan Ha ditolak, apabila Fhitung ≤ Ftabel dinyatakan tidak

signifikan (ditolak).

Agar diketahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan atau pengaruh variabel disiplin kerjaterhadap efektivitas kerja maka digunakan rumus koefisien determinasi (KD) sebagai berikut:

KD=r2x100%

Dengan r2 dicari dengan rumus sebagai berikut: r2 =

3.9 Uji Persyaratan Analisis Data 3.9.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan digunakan. Penelitian harus membuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan dalam uji normalitas ini yaitu Liliefors Test.

Proses pengujian Liliefors test dapat mengikuti langkah-langkah berikut (Ating S. dan Sambas : 2006):

1) Susunlah dari data yang terkecil sampai data terbesar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.

2) Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3) Susun frekuensi kumulatif.

2 2

) (

) )( (

Yi Yi

n

Yi Xi XiYi

n b

 

   


(40)

4) Hitunglah proporsi empirik (observasi). Menggunakan formula Sn (Xi) = fki : n.

5) Hitung nilai Z untuk mengetahui theoretical proportion pada tabel Z. Formulanya:

S X Zi -X

dimana: n X X i

_

 dan

 

1 n Xi -2 2  

n Xi n S

6) Menghitung theoretical proportion.

7) Bandingkan empirical proportion dengan theoretical proportion, kemudian carilah selisih terbesar titik observasinya.

8) Membuat nilai mutlak, semua nilai harus bertanda positif.

9) Membuat kesimpulan, dengan kriteria apabila D hitung < D tabel dengan derajat kebebasan (dk) (0,05), maka dapat dinyatakan bahwa sampel penelitian mengikuti distribusi normal.

10) Memasukkan besaran seluruh langkah tersebut ke dalam tabel distribusi sebagai berikut:

Tabel 3. 6

Contoh Format Tabel Distribusi Liliefors Test

X F FK Sn (Xi) Z F0 (Xi) Sn (Xi) - Fo (Xi) Sn (X1) - Fo (Xi)

3.9.2 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas digunakan untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen. Uji statistika yang digunakan adalah Uji Barlett.


(41)

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas dengan uji Barlett adalah:

1) Menentukan hipotesis statistik

H0: , artinya semua kelompok dalam peubah memiliki

varians skor yang sama (homogen).

H1: Paling tidak ada satu kelompok dalam peubah yang variansinya

berbeda dari yang lainnya.

2) Menentukan kelompok-kelompok dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

3) Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan dengan model tabel sebagai berikut:

Tabel 3. 7

Contoh Format Tabel Pembantu Perhitungan Uji Barlett Sampel db = n-1

S

i

2

Log

S

i

2

db.Log

S

i

2

db.

S

i

2

4) Menghitung varians gabungan dengan rumus:

S

gab

2

=

db S db. i2

5) Menghitung log dari varians gabungan. 6) Menghitung nilai Barlett.

B = Nilai Barlett = (Log

S

2gab)(

dbi ) Keterangan:


(42)

7) Menghitung nilai

2  . 2

= (ln 10)

S

i

Log db

B . 2

Keterangan:

S

i

2

= Varians tiap kelompok data

8) Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0,05 dan db = k - 1. 9) Membuat kesimpulan

 Nilai hitung < nilai tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan

homogen).

 Nilai hitung ≥ nilai tabel, H0 ditolak (variasi data dinyatakan

tidak homogen).

1.9.3 Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Pemeriksaaan kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier.

Bertujuan untuk mempelajari hubungan linier antara dua variabel.Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Model regresi linier sederhana :

bx a

yˆ  (Ating dan Sambas, 2006:243), dimana: yˆ adalah variabel tak bebas atau nilai duga, x adalah variabel bebas, a adalah penduga bagi intersap atau

, b adalah penduga bagi koefisien regresi atau  adalah parameter yang nilainya tidak diketahui.

Dengan ketentuan :

2

 2

2


(43)

N X b Y

a

 .

= YbX

 

 

 2 2

) . ( . . X X N Y X XY N b

Pemeriksaan keberartian dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa koefisien-koefisien regresi khususnya koefisien arah b sama dengan nol atau tidak berarti melawan hipotesis tandingan bahwa koefisien arah regresi tidak sama dengan nol.

Langkah-langkah uji linearitas regresi adalah:

1) Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y. 2) Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(a)) dengan rumus:

 

2

) (

n Y JKrega

3) Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(b/a)) dengan rumus:

JKreg(b/a) =

  

 

Xn Y XY

b.

4) Menghitung Jumlah Kuadrat Residu (JKres)

JKres =

Y2 -JKreg(b/a)-JKreg(a)

5) Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKreg(a))

RJKreg(a) = JKreg(a)

6) Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKreg(b/a))

RJKreg(b/a) = JKreg(b/a)


(44)

RJKres =

2 -n JKres

8) Mengurutkan data mulai dari data terkecil sampai data terbesar disertai pasangannya.

9) Mencari Jumlah Kuadrat Error (JKE)

JKE =

 

         k n Y Y 2 2

10) Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC)

JKTC = JKres - JKE

11) Mencari rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJKTC)

RJKE =

2 -k JKTC

12) Mencari rata-rata Jumlah Kuadrat Error (RJKE)

RJKE =

k n JKE

-13) Mencari nilai Fhitung

Fhitung =

E TC RJK RJK

14) Menentukan kriteria pengukuran: jika Fhitung< Ftabel, maka distribusi berpola

linier.

15) Mencari nilai Ftabel pada taraf siginifikansi 95% atau α = 5% menggunakan

rumus: Ftabel = F(1-α)(db TC, db E) dimana db TC = k – 2 dan db E = n – k.

16) Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan, yakni :


(45)

 Jika Fhitung< Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.

 Jika Fhitung≥ Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linier.

3.10 Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan atau jawaban sementara yang masih perlu di uji kebenarannya. (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali muhidin, 2011 : 78).

Untuk memperoleh gambaran mengenai ada tidaknya pengaruh antara variabel X (disiplin kerja) terhadap variabel Y (efektivitas kerja), maka dilakukan pengujian atas tingkat keberartian korelasi perhitungan tersebut. Adapun langkah-langlah yang digunakan peneliti dalam pengujian hipotesis seperti yang dikemukakan Harun Al Rasyid dalam (Ating dan Sambas, 2006:161). Yaitu:

a. Nyatakan hipotesis statistik (H¬0 dan H1) yang sesuai dengan hipotesis penelitian.

b. Menentukan taraf kemaknaan/nyata α (Level of Significance α). c. Kumpulkan data melalui sampel peluang (random sampel) d. Gunakan statistik uji yang tepat.

e. Tentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) H0.

f. Hitung nilai statistik uji berdasarkan data yang dikumpulkan. Perhatikan apakah nilai hitung statistik uji jatuh di daerah penerimaan atau penolakkan.

g. Berikan kesimpulan statistika (statistical conclusion). h. Menentukan nilai ρ (ρ– value).

Rancangan pengujian hipotesis (hipotesis nol dan hipotesis alternatif) yang diajukan adalah sebagai berikut:


(46)

H0 : ρ = 0 tidak ada pengaruh disiplin kerjaterhadap efektivitas kerja pada Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang.

H1 : ρ ≠ 0 terdapat pengaruh disiplin kerjaterhadap efektivitas kerja pada Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang.


(47)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1) Gambaran tingkat disiplin Kerja pada pegawai Sekretariat Dinas Pekerjaan umum Kabupaten Sumedang ditunjukkan oleh hasil penelitian bahwa pada indikator kesetiaan/patuh pada peraturan yang ada (harus ditanamkan dengan baik untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam bekerja sesuai dengan keterampilan dan pengalaman yang dia miliki ) memperoleh skor tertinggi sedangkan indikator ketepatan waktu (setiap pegawai harus bertanggung jawab atas pekerjaannya agar efektivitas kerja pun dapat tercapai ) memperoleh skor terendah.

2) Gambaran tingkat efektivitas kerja pegawai pada Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum ditunjukkan oleh hasil penelitian bahwa pada indikator waktu kerja memperoleh skor tertinggi sedangkan indikator kuantitas kerja memperoleh skor terendah.

3) Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa disiplin kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai, artinya jika pelaksanaan disiplin kerja efektif, maka efektivitas kerja pun dapat meningkat.


(48)

Hal ini ditunjukan dari hasil korelasi sebesar 0,35. Menunjukan korelasi berada pada kategori sedang. Pengaruh disiplin kerja (X) terhadap variabel efektivitas kerja pegawai (Y) sebesar 16,14 %. Informasi ini memberikan keterangan bahwa pengaruh variabel disiplin kerja (X) terhadap variabel efektivitas kerja pegawai (Y) dikatakan kuat, sehingga ada pengaruh disiplin kerja (X) terhadap efektivitas kerja (Y) di Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang.

5.2Saran

Kesimpulan di atas merujuk kepada skor rata-rata setiap ukuran, saran yang dikemukakan mengacu kepada ukuran yang memiliki skor rata rata terendah di antara indikator yang lain untuk masing masing variabel. Berdasarkan hal tersebut saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

1) Salah satu indikator pada variabel disiplin kerja yaitu indikator ketepatan waktu masih dalam tingkat rendah dibandingkan dengan indikator yang lain. Untuk itu, saran dari penulis untuk Pegawai Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang perlu memberikan perhatian khusus untuk lebih menghargai waktu dan semua pegawai berdasarkan golongan dianggap sama sanksi tetap berlaku jika pimpinan kurang memperhatikan ketepatan waktu dalam bekerja agar tidak menghambat tercapainya efektivitas kerja di Sekretariat Dinas Pekerjaan umum.

2) Salah satu indikator pada variabel efektivitas kerja yaitu indikator kuantitas kerja masih lebih rendah dibandingkan dengan indikator yang lain nya. Oleh karena itu, dalam peningkatan kuantitas kerja untuk mencapai efektivitas kerja


(49)

pegawai, maka disini perlu adanya perhatian pemimpin dalan penempatan jabatan apakah sudah sesuai dengan kemampuan pegawai atau kurang tepat dan apabila kuantitas pegawai ini masih sajarendah pemimpin perlu mengevaluasi dengan adanya pendidikan dan latihan.

3) Dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut, disarankan untuk menggunakan instrumen yang memuat sejumlah pertanyaan yang terbuka dan lebih mendalam. Selain itu untuk penelitian yang berkaitan dengan disiplin kerja dan efektivitas kerja dapat dikaji dari berbagai faktor yang lebih luas.


(50)

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-Buku

Ahmad Tohardi, (2002), Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia, Universitas Tanjung Pura, Mandar Maju, Bandung.

Alex S. Nitisemito. (2003). Manajemen Personalia. Jakarta: Ghaha Indonesia Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Bina Aksara.

Dharma, Agus. 2003. Manajemen Supervisi: Petunjuk Praktis Bagi Para Supervisor. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Gibson L. James. (2006) Organisasi dan Mmanajemen : Prilaku, Struktur dan Proses, Jakarta : Erlangga.

Hasibuan, Malayu S.P. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. (2008). Perilaku Organisasi Edisi 12 Buku 1. Alih bahasa Diana Angelica dkk Jakarta : Salemba Empat. Siagian,Sondang P. (2004). Manajemen SumberDaya Manusia,Jakarta: Bumi

Aksara

Somantri, Ating. Sambas Ali muhidin. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung : Pustaka Setia.

Sontani, Uep Tatang dan Sambas Ali Muhidin. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung : Karya Adhika Utama.

Steers, Richard M. (2005). Efektivitas Organisasi: Terjemahan Magdalena Jamin, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Sugiyono. (2007). Metodologi Penelitian. Bandung: Alfabeta.


(51)

Tjutju Yuniarsih dan Suwatno. (2008). Manajemen Sumber Daya Mahusia. Bandung: CV. Alfabeta

Veitzal Rivai. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

B. Sumber Internet

Human Develovment Index (HDI). (2010). [Online].nTersedia:

http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_Human_Development_ Index (24 Februari 2011)

C. Jurnal, Skripsi, Tesis dan Disertasi

Masharyono. (2009) Peningkatan Social Condition, Ability dan Employee Morale dalam Upaya Pengembangan SDM Indonesia yang Berkualitas. Bandung: Jurnal UPI


(1)

H0 : ρ = 0 tidak ada pengaruh disiplin kerjaterhadap efektivitas kerja pada Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang.

H1 : ρ ≠ 0 terdapat pengaruh disiplin kerjaterhadap efektivitas kerja pada Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1) Gambaran tingkat disiplin Kerja pada pegawai Sekretariat Dinas Pekerjaan umum Kabupaten Sumedang ditunjukkan oleh hasil penelitian bahwa pada indikator kesetiaan/patuh pada peraturan yang ada (harus ditanamkan dengan baik untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam bekerja sesuai dengan keterampilan dan pengalaman yang dia miliki ) memperoleh skor tertinggi sedangkan indikator ketepatan waktu (setiap pegawai harus bertanggung jawab atas pekerjaannya agar efektivitas kerja pun dapat tercapai ) memperoleh skor terendah.

2) Gambaran tingkat efektivitas kerja pegawai pada Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum ditunjukkan oleh hasil penelitian bahwa pada indikator waktu kerja memperoleh skor tertinggi sedangkan indikator kuantitas kerja memperoleh skor terendah.

3) Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa disiplin kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai, artinya jika pelaksanaan disiplin kerja efektif, maka efektivitas kerja pun dapat meningkat.


(3)

Hal ini ditunjukan dari hasil korelasi sebesar 0,35. Menunjukan korelasi berada pada kategori sedang. Pengaruh disiplin kerja (X) terhadap variabel efektivitas kerja pegawai (Y) sebesar 16,14 %. Informasi ini memberikan keterangan bahwa pengaruh variabel disiplin kerja (X) terhadap variabel efektivitas kerja pegawai (Y) dikatakan kuat, sehingga ada pengaruh disiplin kerja (X) terhadap efektivitas kerja (Y) di Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang.

5.2Saran

Kesimpulan di atas merujuk kepada skor rata-rata setiap ukuran, saran yang dikemukakan mengacu kepada ukuran yang memiliki skor rata rata terendah di antara indikator yang lain untuk masing masing variabel. Berdasarkan hal tersebut saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

1) Salah satu indikator pada variabel disiplin kerja yaitu indikator ketepatan waktu masih dalam tingkat rendah dibandingkan dengan indikator yang lain. Untuk itu, saran dari penulis untuk Pegawai Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang perlu memberikan perhatian khusus untuk lebih menghargai waktu dan semua pegawai berdasarkan golongan dianggap sama sanksi tetap berlaku jika pimpinan kurang memperhatikan ketepatan waktu dalam bekerja agar tidak menghambat tercapainya efektivitas kerja di Sekretariat Dinas Pekerjaan umum.


(4)

pegawai, maka disini perlu adanya perhatian pemimpin dalan penempatan jabatan apakah sudah sesuai dengan kemampuan pegawai atau kurang tepat dan apabila kuantitas pegawai ini masih sajarendah pemimpin perlu mengevaluasi dengan adanya pendidikan dan latihan.

3) Dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut, disarankan untuk menggunakan instrumen yang memuat sejumlah pertanyaan yang terbuka dan lebih mendalam. Selain itu untuk penelitian yang berkaitan dengan disiplin kerja dan efektivitas kerja dapat dikaji dari berbagai faktor yang lebih luas.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-Buku

Ahmad Tohardi, (2002), Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia, Universitas Tanjung Pura, Mandar Maju, Bandung.

Alex S. Nitisemito. (2003). Manajemen Personalia. Jakarta: Ghaha Indonesia Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Bina Aksara.

Dharma, Agus. 2003. Manajemen Supervisi: Petunjuk Praktis Bagi Para Supervisor. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Gibson L. James. (2006) Organisasi dan Mmanajemen : Prilaku, Struktur dan Proses, Jakarta : Erlangga.

Hasibuan, Malayu S.P. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. (2008). Perilaku Organisasi Edisi 12 Buku 1. Alih bahasa Diana Angelica dkk Jakarta : Salemba Empat. Siagian,Sondang P. (2004). Manajemen SumberDaya Manusia,Jakarta: Bumi

Aksara

Somantri, Ating. Sambas Ali muhidin. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung : Pustaka Setia.

Sontani, Uep Tatang dan Sambas Ali Muhidin. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung : Karya Adhika Utama.

Steers, Richard M. (2005). Efektivitas Organisasi: Terjemahan Magdalena Jamin, Penerbit Erlangga, Jakarta.


(6)

Tjutju Yuniarsih dan Suwatno. (2008). Manajemen Sumber Daya Mahusia. Bandung: CV. Alfabeta

Veitzal Rivai. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

B. Sumber Internet

Human Develovment Index (HDI). (2010). [Online].nTersedia:

http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_Human_Development_ Index (24 Februari 2011)

C. Jurnal, Skripsi, Tesis dan Disertasi

Masharyono. (2009) Peningkatan Social Condition, Ability dan Employee Morale dalam Upaya Pengembangan SDM Indonesia yang Berkualitas. Bandung: Jurnal UPI


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Pada Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Serdang Bedagai

5 51 140

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SEMARANG.

0 2 14

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN REMBANG.

0 1 8

PENGARUH MOTIVASI, KEMAMPUAN PEGAWAI, DANBUDAYA ORGANISASI TERHADAP EFEKTIVITAS PENGARUH MOTIVASI, KEMAMPUAN PEGAWAI, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SRAGEN.

0 0 13

PENDAHULUAN PENGARUH MOTIVASI, KEMAMPUAN PEGAWAI, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SRAGEN.

0 0 7

PENGARUH INSENTIF TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BANDUNG.

2 11 60

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG - repository UPI S PKR 0900870 Title

0 0 4

PENGARUH INSENTIF, KOMPETENSI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKOHARJO

0 0 11

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA Oleh : Tarya *) NPM. 158010049 ABSTRAK - ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJ

0 3 3

1. LATAR BELAKANG - ANALISIS PENGARUH DISIPLIN KERJA PEGAWAI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG - repo unpas

0 1 18