PENERAPAN MODEL CICR ( COOPERATIVE INTEGRATED READING COMPOSITION) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS II.
PENERAPAN METODE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED
READING COMPOSITION) UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN
SISWA KELAS III
(Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri 2 Suntenjaya Kec. Lembang Kabupaten Bandung Barat)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Dicky Widi Nugaraha NIM. 0906019
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
(2)
SISWA KELAS III
Oleh
Dicky Widi Nugraha
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Dicky Widi Nugraha 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
(4)
V Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... ..ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Hasil Penelitian ... 6
E. Hipotesis Tindakan... 7
F. Definisi Operasional... 7
BAB II PENERAPAN METODE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING COMPOSITION) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS III ... 9
A. Penerapan Metode CIRC... 9
1. Pengertian Metode CIRC ... 9
(5)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.
Unsur-unsur CIRC ... 114.
Tahapan Metode CIRC ... 115.
Kelebihan Metode CIRC ... 126.
Kelemahan Metode CIRC ... 13B. Keterampilan Membaca Pemahaman ... 13
1. Pengertian Membaca ... 13
2. Tujuan Membaca ... 14
3. Aspek-aspek Membaca ... 15
4. Membaca Pemahaman ... 19
a. Tujuan Membaca Pemahaman ... 20
b. Prinsip Membaca Pemahaman ... 20
c. Jenis-jenis Membaca Pemahaman... 21
d. Tahapan Pelaksanaan Membaca Pemahaman ... 23
e.
Pengukuran Keterampilan Membaca Pemahaman... 255. Pembelajaran Membaca di Sekolah Dasar ... 25
C. Pembelajaran Siswa Kelas III ... 27
1. Definisi Pembelajaran Terpadu ... 27
2. Keunggulan Pembelajaran Terpadu ... 28
3. Kelemahan Pembelajaran Terpadu ... 28
4. Penyususnan Rencana Pembelajaran Terpadu ... 28
D. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31
A. Metode Penelitian... 31
B. Pendekatan Penelitian ... 32
(6)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Subjek Penelitian ... 35
E. Prosedur Penelitian Kelas ... 35
F. Instrumen Penelitian... 40
G. Analisis dan Interpretasi Data ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54
A. Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ... 54
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus ... 55
1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I ... 55
a. Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 55
b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 55
c. Obsevasi Siklus I ... 60
d. Hasil Pembelajaran Siklus I ... 70
e. Refleksi Siklus I ... 78
2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II ... 79
a. Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 80
b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 81
c. Obsevasi Siklus II ... 86
d. Hasil Pembelajaran Siklus II ... 94
e. Refleksi Siklus II ... 102
3. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus III ... 104
a. Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 104
b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 104
c. Obsevasi Siklus III ... 109
d. Hasil Pembelajaran Siklus III ... 116
e. Refleksi Siklus III ... 122
C. Rekap Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran Setiap Siklus ... 123
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 126
(7)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Simpulan ... 145 B. Rekomendasi ... 146
DAFTAR PUSTAKA ... 148 LAMPIRAN
(8)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
(9)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dicky Widi Nugraha
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pedagogik, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia
Abctract: Application CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition)
method to Enhance the Ability to Reading Comprehension Skills 3th Grade Students.
This research aims to improve students ability to reading comprehension skills 3th grade at SDN 2 Suntenjaya District West Bandung through the application of the CIRC method. This research using classroom action research methods conducted in three cycles. Each cycle consisting of planning implementation, observation, and reflection. Research result obtained by the grade average scores and percentage complete learn cycle of 68,18 (57,14%), on the second cycle increased to 78,99 (86,48%), and the third cycle increased again to 84,44 (91,66%). Of these data showed that the students ability in reading comprehension skills increased after learning by applying the CIRC method.
Keywords: CIRC method, reading comprehension skills, learning outcomes
Abstrak: Penerapan Metode CIRC (Cooperative Integrated Reading
Composition) untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas III. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca
pemahaman siswa kelas III di SDN 2 Suntenjaya Kabupaten Bandung Barat melalui penerapan metode CIRC. Metode penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu, nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 68,18 (57,14%). Pada siklus II meningkat menjadi 78,99 (86,48%), dan siklus III meningkat menjadi 84,44 (91,66%). Dari data tersebut menunjukan bahwa keterampilan membaca pemahaman siswa dalam memahami isi bacaan meningkat setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan metode CIRC.
Kata kunci : Metode CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition),
(10)
1 Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya manusia tidak dapat terlepas dari yang namanya bahasa. Berbicara akan bahasa, maka berkaitan dengan cara berkomunikasi. Menurut Dalman (2013:1) menyebutkan bahwa “belajar bahasa adalah belajar
berkomunikasi.” Bahasa sebagai alat komunikasi memegang peranan yang sangat
penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa dijadikan sebagai alat komunikasi oleh setiap manusia dalam menunjang kehidupannya.
Terdapat empat keterampilan dalam berbahasa yaitu “menyimak, berbicara, membaca dan menulis.” Menurut Tarigan (2008:1). Untuk menunjang keberhasilan tujuan umum pembelajaran bahasa Indonesia, maka dari ke empat aspek tersebut hendaknya harus dikuasai dan terampil dalam penggunaannya. Salah satu aspek yang penting untuk dipelajari adalah keterampilan membaca. Keterampilan membaca memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena banyak aktifitas manusia yang tidak dapat terlepas dari keterampilan membaca ini.
Kegiatan membaca menjadi proses inti dalam pemerolehan ilmu di dunia pendidikan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Farr (dalam Dalman, 2013:5) yang menyebutkan membaca merupakan jantung pendidikan. Artinya bahwa dengan orang sering membaca, pendidikannya akan maju dan ia akan memiliki wawasan yang luas. Begitu pentingnya membaca sehingga kedudukannya menjadi sangat vital dalam dunia pendidikan.
Tujuan dari membaca adalah untuk memahami isi dari bacaan, yang merupakan suatu komponen yang penting dalam pengajaran bahasa Indonesia. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Tarigan (2008 : 9) : “Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi,
(11)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memahami bacaan.” Hal tersebut mempertegas bahwa tujuan dalam membaca bukan sekedar hanya membaca saja, namun perlu adanya manfaat yang dapat diperoleh.
Kegiatan membaca tidak akan menghasilkan manfaat apabila tidak didasari oleh proses memahami isi dari bacaan yang dibaca. Kegiatan membaca akan menghadirkan sebuah arti jika adanya perbedaan yang terdapat dalam diri pembaca sebagai akibat dari pemahaman isi suatu bacaan. Oleh karena itu kegiatan membaca akan efektif jika dilakukan dengan proses memahami isi dari bacaan. Pentingnya membaca pemahaman, dibahas oleh Tarigan (2008:89) yang berpendapat
Keterampilan membaca pemahaman merupakan dasar bagi pembaca kritis, yaitu sejenis membaca yang dilaksanakan secara bijaksana, penuh tenggang hati,mendalam,evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan. Untuk dapat membaca pemahaman diperlukan suatu keterampilan dari seseorang antara lain: menemukan detail, menunjukkan pikiran pokok, menunjukkan urutan kegiatan, mencapai kata akhir, menarik kesimpulan, dan membuat evaluasi.
Hal tersebut semakin meyakinkan akan manfaat yang diperoleh dari keterampilan membaca khususnya membaca pemahaman, karena proses tersebut sangat penting dikuasai oleh siswa. akan percuma rasanya ketika siswa dapat membaca tetapi tidak dapat memahami isi bacaannya. Untuk mendapatkan dan memahami informasi yang bermanfaat dalam sebuah bacaan, siswa harus dapat menguasai keterampilan membaca khususnya membaca pemahaman dengan baik. Banyak permasalahan yang muncul di Sekolah Dasar dalam kaitannya dengan membaca pemahaman, hal ini terjadi karena rendahnya keterampilan membaca pemahaman yang mana kebanyakan siswa hanya melakukan membaca tanpa mengetahui isi dari bacaan yang dibacanya, akibatnya ketika siswa ditugaskan untuk mengerjakan soal maupun menuliskan kembali isi bacaan, banyak siswa yang tidak mampu untuk mengerjakannya. Kebanyakan siswa akan melakukan pembacaan ulang sampai ia menemukan jawaban soal yang akan ia kerjakan.
(12)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu faktor yang melatarbelakangi permasalahan mengenai rendahnya keterampilan membaca pemahaman siswa adalah penggunaan metode yang digunakan oleh guru kurang mampu membantu siswa untuk dapat memahami keseluruhan isi yang terdapat dalam teks yang dibaca oleh siswa. Ditambah dengan kebiasaan membaca yang jarang dilakukan oleh para siswa sebagai imbas dari kurang berfungsinya perpustakaan sebagai sarana membaca siswa di sekolah.
Fakta tersebut diperkuat berdasarkan atas catatan pengamatan yang ditemukan di SD Negeri 2 Suntenjaya. Hasil obeservasi dan pretes yang telah dilakukan di SDN 2 Suntenjaya pada siswa kelas III, dalam kelas yang berjumlah 39 siswa, hanya 15 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM dengan nilai ketuntasan sebesar 65. Berdasarkan hasil wawancara pasca tes dilakukan, sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam menjawab soal yang diberikan dengan alasan lupa dari cerita yang telah dibacanya. Hal ini menunjukan tingkat pemahaman siswa yang masih rendah terhadap isi teks bacaan yang dibacanya.
Sebagian besar siswa hanya ingin membaca dengan kriteria cepat selesai tanpa memahami benar isi dari bacaan yang dibacanya, kebiasaan seperti itu tentunya membawa dampak yang kurang baik, terutama ketika siswa dihadapkan pada situasi tertentu semisal ujian bahasa Indonesia dengan adanya batasan waktu pengerjaan, siswa akan sulit untuk mengerjakan keseluruhan soal karena harus membaca berulang untuk mencari jawaban soal yang dicari.
Berdasarkan permasalahan di atas, rendahnya keterampilan membaca siswa ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
1. Membaca dengan kriteria ingin cepat selesai sehingga berdampak kepada rendahnya pemahaman isi teks yang dibaca.
2. Kurangnya latihan membaca yang diberikan oleh guru.
3. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas kurang bervariasi dan kurang mengesankan.
(13)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Kesulitan menemukan metode pembelajaran membaca yang cocok dengan kondisi dan kemampuan siswa.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu dilakukan suatu penelitian mengenai metode pembelajaran yang cocok untuk menumbuhkan minat dan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas III di SD Negeri 2 Suntenjaya. Mengingat jumlah siswa kelas III yang mencapai 39 anak maka diperlukan suatu metode yang dapat menjangkau keseluruhan siswa yang mengharuskan siswa berperan aktif dalam pembelajaran di kelas. Salah satu metode pembelajaran yang memenuhi kriteria tersebut yaitu metode pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Menurut Slavin (2005:10) "Metode PTS (Pembelajaran Tim Siswa) ini memastikan bahwa siswa dengan prestasi tinggi, sedang dan rendah semuanya ditantang untuk melakukan yang terbaik dan berkontribusi dalam pembelajaran”.
Metode pembelajaran kooperatif menyumbang ide bahwa “siswa yang bekerja sama dalam belajar, bertanggung jawab terhadap teman satu timnya yang mampu membuat diri mereka belajar sama baiknya” Slavin (2005:10). Artinya bahwa setiap siswa yang belajar sebagai suatu tim dapat memperoleh pembelajaran yang sama baiknya dan setiap anggota tim mempunyai peran dan tanggung jawab dalam tim/kelompok tersebut.
Terdapat beberapa metode kooperatif yang telah muncul dan berkembang saat ini, yaitu STAD (Student Team Achievment Division), TGT (Turnamen Game Tim), Jigsaw, CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dan TAI (Team Accelerated Instruction). “Dari ke lima metode kooperatif tersebut terdapat dua metode yang memiliki kekhususan berdasarkan dari mata pelajaran dan tingkatkan kelas tertentu. Yaitu CIRC dan TAI” Slavin (2005:11). Dikatakan memiliki kekhususan karena penggunaan metode ini diperuntukan untuk mata pelajaran dan tingkatan kelas tertentu.
(14)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu tipe dari metode cooperative learning yang memiliki kekhususan tersebut adalah Cooperative Integrated Reading and Compisition (CIRC). “CIRC ini merupakan metode yang komprehensif yang digunakan untuk membaca pada kelas 2-8.” Slavin (2005:11). CIRC ini cocok untuk karakteristik kelas yang memiliki jumlah siswa yang cukup banyak dan sangat heterogen. Hal tersebut diperkuat dengan permasalahan yang ditemukan dan berkaitan dengan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya di SD Negeri 2 Suntenjaya.
Berdasarkan atas kajian di atas, peneliti tertarik untuk menerapkan metode CIRC (Cooperative Integratif Reading Compesition) dalam upayanya untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman yang menjadi masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Peneliti berpendapat jika penerapan metode CIRC ini dapat diaplikasikan di Sekolah Dasar dan dapat membantu meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa di kelas III. Adapun judul penelitian yang penulis ajukan adalah “Penerapan Metode CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition) untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas III”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan atas pemaparan latar belakang di atas, secara umum
permasalahan yang akan diteliti adalah “Bagaimanakah penerapan metode CIRC
(Cooperative Integrated Reading Composition) untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas SD Negeri 2 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung barat.
Adapun secara khusus rumusan masalah ini dapat dirinci sebagai berikut : 1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan metode CIRC
(Cooperative Integrated Reading Composition) untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas III di SD Negeri 2 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung barat?
(15)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bagaimanakah peningkatan keterampilan membaca pemahaman melalui penerapan metode CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition) pada siswa kelas III di SD Negeri 2 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung barat ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkapkan, maka penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui keefektifan penerapan metode CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas III SD Negeri 2 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Adapun secara khusus, penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan metode CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition) untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas III di SD Negeri 2 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung barat.
2. Mendeskripsikan peningkatan keterampilan membaca pemahaman melalui penerapan metode CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition) pada siswa kelas III di SD Negeri 2 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung barat.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam pengajaran membaca pemahaman. Manfaat dari penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut :
(16)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terbaru mengenai penerapan metode CIRC, sehingga dapat menambah khasanah kepustakaan pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Serta dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan penelitian tindakan kelas selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini pada dasarnya memiliki dua produk, yaitu (1) informasi dari penerapan metode CIRC dalam upayanya untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman pada siswa dan (2) data yang menggambarkan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas III di SDN 2 Suntenjaya. Diharapkan kedua hal ini dapat memberikan manfaat bagi :
a. Bagi siswa, diharapkan penelitian tindakan kelas ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan keefektifan siswa dalam proses memahami isi dari teks yang dibacanya. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan semangat belajar serta minat siswa menjadi gemar membaca.
b. Bagi guru, diharapkan penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan pengetahuan mengenai penerapan metode CIRC yang menjadi salah satu alternatif penggunaan metode membaca yang khusus pada mata pelajaran bahasa Indonesia sehingga dapat memberikan pembelajaran yang pada siswa di Sekolah Dasar.
c. Bagi Sekolah, diharapkan penelitian tindakan kelas ini dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam membaca pemahaman sehingga meningkat pula hasil belajar siswa dan kualitas sekolah.
d. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan pengetahuan mengenai penerapan metode CIRC dalam meningkatkan keterampilan membaca pemahaman dan dapat dijadikan sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.
(17)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rumusan hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini yaitu “Apabila metode CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition)
diimplementasikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, maka keterampilan membaca pemahaman siswa kelas III SD Negeri 2 Suntenjaya tahun ajaran 2013/2014 dapat meningkat”.
F. Definisi Operasional
Agar penelitian ini lebih jelas fokusnya dan tidak terjadi kesalahpahaman dalam masalah-masalah penelitian maka istilah-istilah dalam judul penelitian dijelaskan fokus penelitian, sebagai berikut :
1. Metode CIRC (Cooperative Integrated Reading Composition)
Metode CIRC merupakan sebuah program pembelajaran yang komprehensif untuk mengajari pelajaran membaca dan menulis, Metode CIRC pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam memahami isi bacaan sekaligus membina keterampilan menulis atas bahan bacaan yang dibacanya. Metode CIRC dapat membantu guru memadukan kegiatan membaca dan menulis sebagai kegiatan integratif dalam pelaksanaan pembelajaran membaca.
2. Keterampilan Membaca Pemahaman
Keterampilan membaca pemahaman merupakan keterampilan seseorang dalam memahami isi bacaan dengan indikator telah mampu dalam mendefinisikan arti kata dan amanat, menceritakan kembali cerita, menjawab pertanyaan dan membuat kesimpulan. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan membaca dilakukan tes dalam bentuk tes evaluasi. Setiap jawaban dianalisis dengan pemberian skor. Dan hasilnya diolah dalam hasil data dalam bentuk deskripsi. Dalam pengolahan tersebut diperoleh hasil pencapaian disetiap aspek membaca pemahaman, rata-rata nilai, peningkatan dan ketuntasan belajar.
(18)
31 Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang ada di kelas. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Ebbut (dalam Wiriaatmadja, dkk. 2008:12) Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran .
Sedangkan menurut Arikunto (2006:91) mengemukakan penjabaran tiga kata tentang penelitian tindakan kelas yaitu :
1. Penelitian–kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan-sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan
tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus
3. Kelas-adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru. Atau sekelompok peserta didik yang sedang belajar.
Penggabungan dari tiga kata tersebut disimpulkan menjadi “penelitian tindakan kelas merupakan suatu perencanaan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam suatu kelas.” Arikunto (2006:91).
Berdasarkan atas pendapat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan kajian sistematik yang sengaja dilakukan oleh guru untuk memperbaiki pelaksanaan pendidikan melalui pengembangan tindakan reflektif dengan tujuan untuk meningkatkan hasil pembelajaran yang terjadi di dalam kelas.
(19)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart, “Model ini menggunakan empat komponen penelitian tindakan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi dalam suatu sistem spiral yang saling terkait antara satu langkah dengan langkah berikutnya”. (Wiriaatmadja, 2008:66)
Gambar 3.1.
Model spiral Kemmis dan Mc. Taggart (1988) (dalam Wiriaatmadja, 2008:66)
Model spiral ini merupakan model siklus berulang berkelanjutan, dengan harapan pada setiap tindakan menunjukan peningkatan sesuai dengan perubahan dan perbaikan yang ingin dicapai. Secara skematis model penelitian tindakan kelas yang dimaksud adalah sebagai berikut :
(20)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2 Diagram alur PTK
Adaptasi model Kemmis dan Mc. Taggart
Metode yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart inilah yang dijadikan acuan dalam merancang penelitian. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa siklus. Dengan asumsi jika pada siklus pertama belum menunjukan hasil yang baik, maka penelitian dilanjutkan dengan masuk ke dalam siklus kedua dengan memperbaiki kekurangan berdasarkan refleksi yang didapatkan dari siklus pertama. Apabila siklus kedua belum menunjukan hasil yang maksimal, penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya. Siklus akan terhenti apabila hasil penelitian sudah mencapai target yang telah ditentukan.
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan analisis dan pengumpulan data yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, pendekatan kualitatif adalah “Penelitian yang membangun sebuah gambaran kompleks dan holistik, analisis kata-kata, melaporkan pandangan atau opini para informan, dan keseluruhan studi berlangsung dalam latar situasi yang alamiah/wajar (natural setting)” Wiriaatmadja (2008:8).
(21)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa penelitian kualitatif itu adalah penelitian yang membangun gambaran holistik berdasarkan analisis kata-kata dan pandangan informan (observer) yang didapatkan dari situasi studi alamiah (penelitian kelas).
Data dari penelitian kualitatif ini tidak terpaku pada analisis kata-kata saja, namun tetap pada pemerolehannya dapat digunakan data berupa angka-angka. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto (2002:10) “tidak berarti bahwa dalam penelitian kualitatif peneliti sama sekali tidak diperbolehkan menggunakan angka”. Jika didasarkan dari pernyataan tersebut, maka dalam penelitian kualitatif dapat juga terdapat data kuantitatif.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1) Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Suntenjaya yang terletak di jalan Cibodas Desa Gandok Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Alasan pemilihan lokasi penelitian di SD Negeri 2 Suntenjaya, karena sekolah tersebut merupakan tempat pelaksanaan Program Latihan Profesi (PLP). Berkaitan dengan pelaksanaan PLP ini peneliti mengenal karakteristik sekolah karena selama pelaksanaan PLP melakukan pengajaran disetiap kelasnya, peneliti paham akan kondisi kelas serta mengenal para siswa dengan berbagai karakteristik dan termasuk permasalahan yang sering muncul di setiap kelasnya.
2) Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian ini, dilaksanakan dalam jangka waktu kurang lebih selama 4 bulan, dengan pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Febuari sampai bulai Mei 2014. Adapun perincian waktu pelaksanaan dimulai dari bulan Febuari dengan mengobservasi/mencari permasalahan yang terdapat dalam kelas yang akan dijadikan subjek penelitian. Mencari data awal yang dilanjutkan pada bulan
(22)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berikutnya yaitu bulan Maret dimana pada proses ini melakukan pengajuan proposal penelitian, setelah proposal mendapatkan persetujuan dilanjutkan pada bulan berikutnya dilakukan penelitian sampai dengan penyusunan laporan penelitian.
D. Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas III. Mengingat kelas III merupakan kelas rendah yang menggunakan pembelajaran tematik, maka pembelajarannya dipadukan dengan mata pelajaran lain sebagai penunjang pembelajaran. Adapun jumlah siswa kelas III sebanyak 39 siswa, terdiri dari 20 orang perempuan dan 19 orang laki-laki.
Berdasarkan hasil observasi ketika pelaksanaan PLP (Program Latihan Profesi) di kelas III, banyak ditemukan masalah pembelajaran khusunya dalam pembelajaran bahasa Indonesia terutama dalam materi memahami isi cerita, selain itu berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap guru kelas, kelas yang dijadikan subjek penelitian ini merupakan kelas yang mempunyai minat membaca yang rendah dan kebanyakan siswa banyak yang kesulitan dalam memahami isi cerita. Berdasarkan pertimbangan tersebut peneliti menjadikan kelas III sebagai subjek penelitian.
E. Prosedur Penelitian Kelas
Prosedur penelitian kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Dimana tindakan penelitiannya dilakukan melalui empat tahap yaitu tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Langkah awal prosedur tindakan pertama adalah membuat rencana kegiatan pembelajaran. Kedua, setelah rencana kegiatan disusun secara matang barulah tindakan dilaksanakan. Ketiga, bersama dilaksanakannya tindakan, dilakukan observasi terhadap proses tindakan. Keempat, berdasarkan hasil pengamatan observasi kemudian dilakukan refleksi atas kekurangan ataupun kelemahan yang terjadi.
(23)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jika hasil refleksi menunjukan perlunya perbaikan atas tindakan yang telah dilakukan, maka rencana tindakan perlu disempurnakan mengisi kekurangan yang terjadi. Sehingga tindakan selanjutnya yang akan dilakukan dapat sesuai dengan harapan dan tujuan penelitian dapat tercapai dengan baik.
Untuk lebih rinci prosedur penelitian tindakan dalam setiap siklus dijabarkan sebagai berikut :
1. Tahapan Perencanaan (Planning)
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam melaksanakan penelitian. Dalam tahapan ini kegiatan yang dilakukan berisi akan persiapan dan perencanaan yang berkaitan dengan instrumen pengumpul data yang akan digunakan. Tahapan perencanaan ini kegiatannya meliputi :
a. Mengidentifikasi masalah yang akan menjadi fokus perbaikan dalam penelitian
b. Menyusun isntrumen penelitian seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan alat bantu mengajar atau media yang diperlukan dalam pembelajaran, dan menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS).
c. Membuat alat pengumpul data
1) Membuat soal yang akan diujikan pada siswa
2) Membuat format observasi untuk mengetahui kegiatan siswa dan guru ketika pelaksanaan dilakukan
3) Wawancara langsung yang dilakukan kepada siswa untuk mengetahui pendapat dan kesan yang dirasakan terhadap penggunaan metode yang telah dialakukan.
2. Tahap pelaksanaan (Acting)
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Pelaksanaan tindakan merupakan eksekusi
(24)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dari perencaan yang telah dibuat. Selain itu dalam tahapan ini diperlukan adanya upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan terus menerus dengan berpedoman pada rencana tindakan. Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK selalu didasarkan pada pertimbangan teoritik dan empirik agar hasil yang diperoleh meningkat secara optimal. Adapun gambaran pembelajaran pada setiap siklus adalah sebagai berikut :
a. Siklus I
1) Mengingat penelitian dilakukan di kelas rendah maka pembelajaran dilakukan secara terpadu dengan alokasi waktu 5 x 35 menit. Dengan mata pelajaran yang di padukan yaitu antara bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan tema Lingkungan. Tujuan pada penelitian ini adalah penerapan metode CIRC untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman. Melalui penerapan metode CIRC, diharapkan siswa dapat meningkatkan proses pemahaman cerita yang dibacanya. Indikator pada siklus I terdiri dari mendeskrispsikan kosakatasulit, menuliskan prediksi cerita, mengkoreksi kesalahan membaca, menulis-ulang cerita, menjawab pertanyaan, membuat kesimpulan dan menjelaskan perilaku-perilaku cara memelihara dan menjaga alam.
Pada kegiatan inti guru menjelaskan kosakata sulit yang terdapat dalam cerita dan membagi siswa kedalam kelompok yang berjumlah dua orang. Setiap kelompok diberikan cerita yang berjudul “Peduli Lingkungan Sebelum Banjir” kemudian siswa ditugaskan untuk membaca secara bergantian dalam kelompok. Setiap siswa dalam kelompok saling mengkoreksi kesalahan membaca yang dibuatnya. Selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan tugas tentang prediksi cerita, menuliskan ulang cerita dan menjawab pertanyaan dalam soal evaluasi.
(25)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Melakukan observasi selama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan format observasi yang telah disiapkan
3) Berdasarkan hasil catatan lapangan dan temuan kekurangan yang dirasakan maka dibuatlah analisis dan refleksi pelaksanaan dan hasil tindakan pada pelaksanaan siklus I, data analisis ini diambil dari kegiatan memeriksa hasil belajar siswa dan hasil observasi kegiatan guru dan siswa. Hasil analisis refleksi dari tindakan siklus I menjadi bahan rekomendasi, pertimbangan maupun perbaikan yang dilaksanakan pada pembelajaran siklus II.
b. Siklus II
1) Siklus ini dilaksanakan dengan alokasi waktu yang sama dengan siklus I, mata pelajaran yang di padukan yaitu bahasa Indonesia dan IPS dengan tema kegiatan jual beli, indikator pencapaian meliputi mendeskrispsikan kosakata sulit, menuliskan prediksi cerita, mengkoreksi kesalahan membaca, menulis-ulang cerita, menjawab pertanyaan, membuat kesimpulan dan menjelaskan kegiatan jual beli.
Berdasarkan hasil refleksi terdapat beberapa perubahan dalam pelaksanaan pembelajaran, seperti dibuat media gambar dengan tujuan untuk memperkuat ingatan siswa dalam proses penulisan kembali cerita dan LKS yang dibuat lebih menarik. Pada kegiatan inti guru menampilkan gambar ilustrasi cerita kemudian guru menjelaskan kosakata sulit yang terdapat dalam cerita dan membagi siswa kedalam kelompok yang berjumlah 2 orang. Setiap kelompok diberikan cerita yang berjudul “Andai Saja Uangku Tak Aku Jajankan Semua”. Kemudian siswa ditugaskan untuk membaca secara bergantian dalam kelompok. Setiap siswa dalam kelompok saling mengkoreksi kesalahan membaca yang dibuatnya. Selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan tugas tentang prediksi cerita, menuliskan ulang cerita dan menjawab pertanyaan dalam soal evaluasi.
(26)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Melakukan observasi selama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan format observasi yang telah disiapkan
3) Berdasarkan hasil catatan lapangan dan temuan kekurangan yang dirasakan maka dibuatlah analisis dan refleksi pelaksanaan dan hasil tindakan pada pelaksanaan siklus II, data analisis ini diambil dari kegiatan memeriksa hasil belajar siswa dan hasil observasi kegiatan guru dan siswa. Hasil analisis refleksi dari tindakan siklus II menjadi bahan rekomendasi, pertimbangan maupun perbaikan yang dilaksanakan pada pembelajaran siklus III.
c. Siklus III
1) Siklus ini dilaksanakan dengan alokasi waktu yang sama dengan siklus I dan II, mata pelajaran yang di padukan yaitu bahasa Indonesia dan IPS dengan tema pekerjaan, indikator pencapaian meliputi mendeskrispsikan kosakatasulit, menuliskan prediksi cerita, mengkoreksi kesalahan membaca, menulis-ulang cerita, menjawab pertanyaan, membuat kesimpulan dan menjelaskan berbagai pekerjaan.
Hasil refleksi siklus II hanya ditambah dengan memperbanyak motivasi untuk meningkatkan semangat belajar. Pada kegiatan inti guru menampilkan gambar ilustrasi cerita kemudian guru menjelaskan kosakatasulit yang terdapat dalam cerita dan membagi siswa kedalam kelompok yang berjumlah dua orang. Setiap kelompok diberikan cerita yang berjudul “Perilaku tidak Bertanggung jawab”. Kemudian siswa ditugaskan untuk membaca secara bergantian dalam kelompok. Setiap siswa dalam kelompok saling mengkoreksi kesalahan membaca yang dibuatnya. Selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan tugas tentang Prediksi cerita, menuliskan ulang cerita dan menjawab pertanyaan dalam soal evaluasi.
2) Menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil tindakan dari siklus III, untuk keperluan analisis dilakukan kegiatan memeriksa hasil belajar dan hasil observasi.
(27)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Dilakukan refleksi tindakan terhadap siklus III, data yang diperoleh dari setiap siklus dibuat kesimpulan akhir berdasarkan seluruh tindakan yang telah dilakukan, selanjutnya disusun rekomendasi dari penelitian tindakan ini. d. Tahap Pengamatan (Observing)
Kegiatan observasi dilakukan oleh guru dan teman sejawat, dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Dalam kegiatan ini guru dan observer mengamati proses pembelajaran dan kegiatan siswa. Hasil observasi dijadikan bahan kajian untuk melakukan refleksi kemudian dijadikan acuan untuk pelaksanaan siklus selanjutnya.
e. Tahap Refleksi (reflecting)
Kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis dan menginterpretasi semua data atau informasi yang diperoleh dari proses pembelajaran. Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Dari hasil data yang dianalisis dapat dilihat proses dan hasil penelitian apakah semua dengan rencana dan tujuan dari penelitian itu sendiri. Melalui refleksi dapat diketahui proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang telah dilakukan.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi (data), hal tersebut sesuai dengan pendapat Arikunto (2002:126) yang menyebutkan bahwa “instrumen penelitian adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode.” Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
(28)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah “Serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok” (Arikunto, 2002:127). Tes dilakukan pada akhir pembelajaran dan berbentuk tes tertulis individu, dimana indikator keterampilan membaca pemahaman meliputi: kosakatasulit, menceritakan kembali, membuat kesimpulan dan membuat pertanyaan.
2. Catatan lapangan
Instrumen data kedua yang digunakan yaitu catatan lapangan, “Catatan lapangan berisi akan kesan-kesan umum tentang ruang kelas, iklimnya, atau peristiwa-peristiwa insidental.” Hopkins, (2011:181). Tujuan dari catatan lapangan adalah untuk memperoleh data tentang aktifitas pembelajaran yang berhubungan dengan penerapan metode CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dalam penelitian yang dilakukan.
3. Pedoman Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan aktivitas yang dilakukan oleh siswa atau guru. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Arikunto (2002:133) yang menyebutkan bahwa “pedoman observasi berisi sebuah daftar kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati.” Dalam proses observasi ini para observer hanya memberikan tanda pada kolom tempat peristiwa muncul.
G. Analisis dan Interpretasi Data
Analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan, analisis ini digunakan sebagai refleksi bagi peneliti untuk pelaksanaan siklus berikutnya. Teknis analisis data yang digunakan yaitu analisis data kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan sepanjang penelitian.“Pengolahan data adalah mengubah data mentah menjadi data yang lebih bermakna” Arikunto (dalam
(29)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gumilar, 2013:39) setelah data terkumpul dari proses pengumpulan data, data-data tersebut kembali diolah agar menjadi sebuah data yang jelas dengan harapan untuk mendapatkan sebuah gambaran kesimpulan yang utuh sesuai dengan hipotesis penelitian. pengolahan data dikelompokan berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari pendekatan yang digunakan.
a. Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan catatan lapangan dalam setiap siklus yang dilakukan oleh observer dan peneliti. Setelah data terkumpul, peneliti dan observer melakukan diskusi untuk merefleksikan temuan-temuan baik itu kelebihan dan kekurangan dari deskripsi observer. Fokus penggunaan catatan lapangan adalah untuk mengetahui bagaimana siswa dalam pembelajaran. Catatan lapangan dianalisa dengan pembuatan matriks deskriptif. Cara yang memberikan gambaran menyeluruh dari catatan lapangan berikut analisisnya.
Deskripsi Performance Refleksi dan Analisis
Adaptasi dari Miles dan Hiberman (dalam Wiriaatmadja, 2008:149) b. Data Kuantitatif
Untuk memperoleh data kuantitatif, peneliti menggunakan statistik sederhana sebagai berikut, yaitu :
1) Penskoran hasil tes
Bentuk tes yang digunakan untuk mengukur keterampilan membaca pemahaman siswa adalah berbentuk tes uraian bebas, Penskoran dilakukan
����� =
S y(30)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan mengadaptasi dari beberapa sumber, sehingga peneliti perlu untuk menyusun dan menggunakan kriteria penskoran, dengan total skor maksimum yang didapat oleh siswa adalah 39. Maka untuk menghitung nilai siswa digunakan rumus sebagai berikut :
(Sumber : Sukardi, (Gumilar, 2013: 37) Keterangan : Skor Maksimum 39
a) Penskoran kesalahan membaca.
Tabel 3.1
Penskoran kesalahan membaca Tahap
pembelajaran Kriteria Indikator
Kualifikasi
SB B C K
Pembentukan pemahaman kemampuan pelafalan Hasil pembentukan pemahaman kemampuan pemahaman Membaca dengan pelafalan kata dengan tepat Pembentukan pemahaman kemampuan intonasi Hasil pembentukan pemahaman kemampuan intonasi Membaca dengan intonasi yang tepat Pembentukan pemahaman kemampuan Hasil pembentukan pemahaman Lancar dalam membaca
(31)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lancar membaca
kemampuan lancar membaca
Diadaptasi dari Resmini (dalam Kurniasih 2011:42) SB : Sangat Baik
B : Baik C : Cukup K : Kurang
a. Penskoran membuat prediksi cerita. Tabel 3.2
Penskoran prediksi cerita
Skala Rubrik penilaian
4 (sangat baik)
Prediksi yang dibuat memuat akan kelengkapan :
Memuat akan penyelesaian konflik atau adanya jalan pemecahan masalah yang timbul.
Akhir konflik biasanya menggambarkan akan kegembiraan (kemenangan protagonis), kesedihan (kekalahan protagonis) ataupun akhir cerita yang menggantung (tidak digambarkan siapa yang kalah atau yang menang, biasanya akhir cerita dikembalikan kepada si pembaca)
Prediksi yang dibuat berfokus pada wacana.
(32)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebelumnya dengan jalan cerita yang dibuat
Tokoh waktu dan tempat yang telah ada dalam paragraf sebelumnya tidak berubah.
Prediksi yang dibuat disusun dengan urutan yang benar.
Prediksi yang dibuat berisi akan penutup dan akhir cerita. tidak memuat akan penjabaran cerita (memuat akan cerita baru)
3 (baik)
Keterangan : Jika siswa mencantumkan prediksi cerita berdasarkan atas ketiga aspek dibawah namun memiliki kekurangan (tidak lengkap) atau tidak terdapat salah satu aspek dari ketiga aspek yang ada maka siswa tersebut masuk kedalam kategori ini atau skala 3/baik.
Prediksi yang dibuat memuat akan kelengkapan :
Memuat akan penyelesaian konflik atau adanya jalan pemecahan masalah yang timbul.
Akhir konflik biasanya menggambarkan akan kegembiraan (kemenangan protagonis), kesedihan (kekalahan protagonis) ataupun akhir cerita yang menggantung (tidak digambarkan siapa yang kalah atau yang menang, biasanya akhir cerita dikembalikan kepada si pembaca)
Prediksi yang dibuat berfokus pada wacana.
Adanya keterkaitan antara paragraf sebelumnya dengan jalan cerita yang dibuat
(33)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
paragraf sebelumnya tidak berubah.
Prediksi yang dibuat disusun dengan urutan yang benar.
Prediksi yang dibuat berisi akan penutup dan akhir cerita. Bukan memuat akan penjabaran cerita (jalan cerita baru)
2 (cukup baik)
Prediksi yang dibuat memuat akan kelengkapan :
Memuat akan penyelesaian konflik atau adanya jalan pemecahan masalah yang timbul.
Akhir konflik biasanya menggambarkan akan kegembiraan (kemenangan protagonis), kesedihan (kekalahan protagonis) ataupun akhir cerita yang menggantung (tidak digambarkan siapa yang kalah atau yang menang, biasanya akhir cerita dikembalikan kepada si pembaca)
Prediksi yang kurang berfokus pada wacana.
Adanya keterkaitan antara paragraf sebelumnya dengan jalan cerita yang dibuat
Tokoh waktu dan tempat yang telah ada dalam paragraf sebelumnya tidak berubah.
Prediksi yang dibuat tidak disusun dengan urutan yang benar.
Prediksi yang dibuat berisi akan penutup dan akhir cerita. tidak memuat akan penjabaran cerita (memuat akan cerita baru)
(34)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(kurang baik) Kurang memuat akan penyelesaian konflik atau adanya jalan pemecahan masalah yang timbul.
Tidak ada Akhir konflik biasanya menggambarkan akan kegembiraan (kemenangan protagonis), kesedihan (kekalahan protagonis) ataupun akhir cerita yang menggantung (tidak digambarkan siapa yang kalah atau yang menang, biasanya akhir cerita dikembalikan kepada si pembaca)
Prediksi yang dibuat berfokus pada wacana.
Tidak Adanya keterkaitan antara paragraf sebelumnya dengan jalan cerita yang dibuat
Tidak adanya Tokoh waktu dan tempat dalam cerita yang dibuat.
Prediksi yang dibuat disusun dengan urutan yang benar.
Tidak memuat prediksi yang dibuat berisi akan penutup dan akhir cerita. tidak memuat akan penjabaran cerita (memuat akan cerita baru) Adaptasi dari Abidin (dalam Puspitasari, 2013: 26)
b. Penskoran Menulis Kembali Cerita Tabel 3.3
Penskoran menulis ulang cerita
Rubrik penilaian Kriteria Skor
(35)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kesesuaian isi cerita dengan cerita
asli
kesesuaian dengan karangan yang telah dibaca sebelumnya. Kesesuaian meliputi :
Tokoh yang sama
Konflik atau peristiwa yang sama Isi karangan sesuai, namun terdapat
sedikit kesalahan. meliputi :
Tokoh yang tidak lengkap, atau
Konflik atau peristiwa kurang sesuai.
Isi karangan sedikit sesuai. Meliputi :
Tokoh yang dibuat tidak sesuai
Konflik atau peristiwa sedikit berbeda
Isi karangan tidak memiliki kesesuaian.
3
2
1
Keruntutan jalan cerita
Keruntutan jalan cerita yang dibuat sesuai dengan runtutan cerita yang ada. Keruntutan meliputi :
Jalan cerita yang dibuat terdapat pembukaan isi dan adanya penutup.
Keruntutan jalan cerita yang dibuat cukup sesuai dengan runtutan cerita yang ada. Keruntutan meliputi :
Jalan cerita yang dibuat terlewat antara pembukaan isi atau adanya penutup.
4
(36)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keruntutan jalan cerita yang dibuat kurang sesuai dengan runtutan cerita yang ada. Keruntutan meliputi :
Jalan cerita yang dibuat hanya memuat 1 jalan yaitu hanya pembuka, isi atau penutup saja Keruntutan jalan cerita yang dibuat tidak sesuai dengan runtutan cerita yang ada.
2
1
Struktur cerita
Memiliki struktur cerita yang baik. Struktur cerita yang baik meliputi :
Memiliki judul dan paragaf
Menggunakan tanda baca (titik dan koma) dengan benar
Memiliki struktur cerita yang cukup baik. Struktur cerita yang cukup baik meliputi :
Ada judul namun tidak memiliki paragraf. Atau sebaliknya yaitu ada paragarf namun tidak memiliki judul.
Penggunaan tanda baca kurang lengkap (titik dan koma).
Memiliki struktur cerita yang kurang baik. Struktur cerita yang kurang baik meliputi :
4
(37)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Judul yang dibuat tidak sesuai
Tidak memiliki paragraf
Tidak menggunakan tanda baca (titik dan koma).
Tidak memiliki struktur cerita yang baik. Cerita dibuat asal-asalan
2
1 Diadaptasi dari Ismoyo (2007:33)
c. Penskoran tes evaluasi
Tes evaluasi yang digunakan adalah tes uraian, untuk pemberian skor pada jawaban ditiap soal tidak ada patokan yang konsisten/penilaian sama ditiap soalnya. Sebab tergantung dari karakter soal yang dipertanyakan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Arikunto (2009:231) “Cara pemberian angka pada tes bentuk uraian tidak akan dapat konsisten atau tetap”.
Contoh Penskoran Tes Sumantif
Tabel 3.5 Penskoran tes sumantif
Indikator Bentuk
Instrumen
Rubrik
penilaian Kriteria Skor
Mendeskripsi kan kosakatasulit yang terdapat dalam cerita Tes Tertulis Bentuk Isian Menyebutkan kosakata sulit yang terdapat dalam cerita
Menuliskan 2-3 kosakata sulit beserta artinya dengan benar Menuliskan 1
(38)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kosakata sulit beserta artinya dengan benar Menuliskan 1 kosakata sulit namun tidak tepat artinya
Menuliskan kata namun tidak tepat
3
2
1 Menjawab
pertanyaan berdasarkan tahapan metode CIRC
Menyebutkan tokoh (siapa) dalam cerita
Menuliskan keseluruhan tokoh dalam cerita dengan tepat Menuliskan salah
satu tokoh dengan benar
Menuliskan 1-2 tokoh namun tidak tepat dalam
pemberian namanya
4
3
(39)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menjawab pertanyaan berdasarkan tahapan metode CIRC Menjelaskan (bagaimana) watak tokoh yang terdapat dalam cerita? Menuliskan keseluruhan tokoh dengan wataknya dengan benar. Menuliskan salah
satu tokoh dengan wataknya dengan benar
Menuliskan 2 tokoh namun salah dalam wataknya/ tertukar.
Menuliskan tokoh dan wataknya namun tidak sesuai dengan cerita 4 3 2 1 Menjawab pertanyaan berdasarkan tahapan metode CIRC Menyebutkan waktu (kapan) terjadinya cerita tersebut?
Menuliskan waktu dengan tepat. Menuliskan waktu
namun tidak tepat.
2 1 Menjawab pertanyaan berdasarkan tahapan metode Menyebutkan tempat (dimana) terjadinya cerita tersebut?
Menuliskan tempat kejadian dengan tepat.
Menuliskan tempat kejadian namun
2
1
(40)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
CIRC tidak tepat.
Membuat amanat berdasarkan cerita
Mencari amanat dari cerita yang dibaca
Menuliskan
amanat yang sesuai dengan cerita yang dibaca. Menuliskan amanat namun kurang sesuai Menuliskan amanat namun tidak sesuai Tidak menuliskan
amanat 4 3 2 1 Membuat kesimpulan berdasarkan tahapan metode CIRC Membuat kesimpulan cerita Menuliskan kesimpulan yang sesuai dengan cerita yang dibaca. Menuliskan kesimpulan namun kurang sesuai Menuliskan kesimpulan namun tidak sesuai
Tidak menuliskan kesimpulan 4 3 2 1
(41)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengolahan nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
(Sumber : Aqib, dalam Gumilar 2013:38) Keterangan
R : Nilai rata-rata
ƩX : Jumlah semua nilai siswa ƩN : Jumlah siswa
3) Pengolahan persentase ketuntasan belajar
“Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 0-100%, dengan batas kriteria ideal minimum 75%. Muslich, (2009:36). Dengan berpedoman pada hal tersebut, untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran pada diadakannya perhitungan presentase jumlah siswa yang tuntas atau telah memenuhi KKM pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 65. Pengolahan data ketuntasan secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus :
(Sumber : Gumilar 2013:39)
� =
Ʃ
Ʃ
N
X
(42)
145 Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SD Negeri 2 Suntenjaya Kabupaten Bandung Barat tentang penerapan metode CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas III, diperoleh kesimpulan bahwa :
1. Pelaksanaan pembelajaran keterampilan membaca pemahaman dengan menggunakan metode CIRC memberikan dampak yang baik untuk siswa. Pada proses pembelajarannya aktivitas siswa selalu meningkat pada setiap aspeknya. Hal tersebut tergambar dari pelaksanaan siklus jika dilihat dari perkembangan pada setiap siklusnya. Seperti pada siklus I masih ditemukan siswa yang belum siap untuk belajar dan masih banyak mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode CIRC. Perbaikan dan refleksi menjadi solusi terhadap permasalahan dan kendala yang muncul pada pelaksanaan siklus I. Pada siklus selanjutnya yaitu II dan III baru mulai terlihat aktivitas siswa yang mulai beradaftasi dan berantusias mengikuti pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode CIRC. Siswa aktif dan mampu melaksanakan tugas yang diberikan seperti mampu menjawab pertanyaan, membuat prediksi cerita, membuat kesimpulan, menemukan amanat dan menuliskan ulang kembali cerita dengan menggunakan kata-kata sendiri. Berdasarkan dari data tersebut maka dapat ditarik hasil jika proses pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan metode CIRC ini dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami isi dari teks cerita dan dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang berbeda dan bermakna sehingga aktivitas membaca siswa menjadi lebih efektif.
(43)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Penerapan Metode CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan keterampilan setiap aspek membaca pemahaman siswa dengan melihat nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siswa. Dimana perolehan nilai yang didapatkan pada siklus I rata-rata nilai sebesar 68,18 dengan ketuntasan belajar sejumlah 57,14 % yang mencapai atau melewati KKM. Pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh mencapai 78,99 dengan persentase ketuntasan belajar sejumlah 86,48% siswa yang mencapai atau melebihi KKM. Sedangkan siklus III nilai rata-rata yang diperoleh mencapai 84,44 dengan persentase ketuntasan belajar sejumlah 91,66%.
Selain data hasil peningkatan membaca pemahaman yang telah dibahas diatas, Diperoleh juga data penunjang sebagai prasyarat pelaksanaan metode CIRC. Data tersebut diperoleh dari hasil pengungkapan ketepatan membaca dan prediksi cerita. Diperolehlah data pada siklus I rata-rata keseluruhan ketepatan membaca sebesar 7,11. Dengan rata-rata keseluruhan nilai prediksi cerita sebesar 6,5. Pada siklus II diperoleh data rata-rata keseluruhan nilai pengungkapan ketepatan membaca sebesar 7,39 dan prediksi cerita sebesar 6,5. Sedangkan pada siklus III diperoleh nilai rata-rata ketepatan membaca sebesar 8,66 dengan nilai rata-rata prediksi cerita sebesar 8,17
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti mengemukakan rekomendasi sebagai berikut.
1. Untuk Guru
Penerapan metode CIRC dapat menjadi salah satu alternatif pemilihan metode dalam pembelajaran membaca pemahaman di Sekolah Dasar. Dimana dengan
(44)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan metode CIRC ini pelaksanaan pembelajaran dapat lebih terarah dan dapat memberikan pengalaman belajar yang berbeda. Para siswa diarahkan dengan tugas-tugas pembelajaran yang mengharuskan siswa memahami benar isi teks yang dibacanya. Selain itu proses pembelajaran CIRC ini merupakan pembelajaran yang memusatkan pada tugas-tugas yang berpusat pada siswa. Keaktifan siswa dituntut untuk berperan serta sehingga memberikan pengalaman yang berbeda bagi siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode ini.
2. Untuk Sekolah
Penerapan metode CIRC ini sangat membantu dalam meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di sekolah, sebab apabila guru menggunakan metode ini kegiatan belajar mengajar cenderung akan berdampak postitf. Harapannya kualitas pemahaman maupun pengetahuan siswa dapat meningkat dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Sehingga proses pembelajaran akan menjadi lebih bermakna dan menyenangkan serta siswa menjadi aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
3. Untuk Peneliti Selanjutnya
Rekomendasi untuk peneliti selanjutnya adalah penggunaan metode ini dapat diujikan untuk mata pelajaran lain, sehingga dapat menjadi bahan perbandingan guna meningkatkan proses penelitian secara umum. Selain itu, peneliti berpesan agar lebih mempersiapkan pendalaman materi yang lebih baik. Menguasai akan kondisi kelas, memperbanyak Ice Breaking dan memperhatikan pelaksanaan waktu pembelajaran penggunaan metode CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition).
(45)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- Tarigan, H. G. 2008. Membaca : Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Edisi Revisi. Bandung: Angkasa.
Kusmiati, 2008:1
Kusmiati, Rini. (2008). Meningkatkan Pemahaman Membaca Cerita Melalui Implementasi Prosedur
Membaca Terbimbing (Guided Reading Procedure). Skripsi pada FIP UPI Bandung.
Slavin
Slavin, R. (2008). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusamedia
Abidin (2012:93)
Abidin, Y. 2012. Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter. Edisi Pertama. Bandung: Refika Aditama.
(safitri (2011:18)
Safitri, L. (2011) Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Readong Composition) terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas v SDN pasenggrahan 03 pagi Jakarta selatan. (Skripsi). Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univeristas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta.
Somadayo (2011:4).
Somadyo. (2011). Strategi dan teknik pembelajaran membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu
(46)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Rahim, 2007:2)
Rahim, F. (2008). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Akhadilah, Dkk. (1993:29)
Akhadiah, S. Dkk (1993) Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tingg.
Dalman (2013:92)
Dalman. (2013) Keterampilan Membaca. Jakarta: Rajagrafindo Persada Nurhadi (2010:58)
Nurhadi. (2010) Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru Algensindo Menurut Tarigan (2011:11)
Tarigan, H. G. (2011). Pengajaran Kosakata. Bandung: Angkasa. Resmini, (2006:234)
Resmini, N. dkk. (2006) Pembinaan dan pengajaran pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Bandung: Upi Press
(Saud, dkk 2006:5)
Saud, U. dkk. (2006) Pembelajaran terpadu. Bandung: Upi Press
Fatmawati, E. (2013) Penerapan model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC untuk meningkatkan kemampuan membaca memindai siswa kelas V SD negeri 2 Paseh Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. (Skripsi). Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung
Kurniasari, S (2013) Peningkatan Kemampuan Menulis karangan Narasi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indoensia Melalui Gambar Tunggal Pada Siswa Kelas III SDN Buah Batu Kabupaten Bandung Barat. (Skripsi) Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung (Wiriaatmadja, dkk. 2008:12)
(47)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Arikunto
Arikunto, S (2002) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta: Jakarta Kurniasih 2011 (penilaian membaca)
Kuriasih, D. (2011) Penerapan metode silaba untuk meningkatakan kemampuan membaca permulaan. (Skripsi) Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung Puspitasari ( prediksi menulis)
Pupitasari, H. (2013) Implementasi pendekatan whole language untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman bagi siswa kelas v di SDN Pasirwangi. (Skripsi) Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung
Ismoyo yg menuliskan kembali
Ismoyo, dkk. (2007) Aku bangga bahasa Indonesia. Pusat Perbukuan Nasional DEPDIKNAS : Yogyakarta
Aqib
Muslich,
Muslich, 2009. KTSP pembelajaran berbasis kompetensi dan konstekstual. Bumi Aksara:Jakarta Gumilar, K (2013) Penerapan Metode Survey, Question, Read, Recite Review (SQ3R) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Bandung: (tidak diterbitkan) Universitas Pendidikan Indonesia
(48)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Daftar Pustaka
Abidin, Y. (2012). Pembelajaran membaca berbasis pendidikan karakter. Bandung: Refika Aditama.
Akhadiah, S. dkk. (1993). Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Rineka Cipta: Jakarta. Dalman. (2013). Keterampilan Membaca. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Fatmawati, E. (2013) Penerapan model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC untuk meningkatkan kemampuan membaca memindai siswa kelas V SD negeri 2 Paseh Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. (Skripsi). Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
(1)
146
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Penerapan Metode CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan keterampilan setiap aspek membaca pemahaman siswa dengan melihat nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siswa. Dimana perolehan nilai yang didapatkan pada siklus I rata-rata nilai sebesar 68,18 dengan ketuntasan belajar sejumlah 57,14 % yang mencapai atau melewati KKM. Pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh mencapai 78,99 dengan persentase ketuntasan belajar sejumlah 86,48% siswa yang mencapai atau melebihi KKM. Sedangkan siklus III nilai rata-rata yang diperoleh mencapai 84,44 dengan persentase ketuntasan belajar sejumlah 91,66%.
Selain data hasil peningkatan membaca pemahaman yang telah dibahas diatas, Diperoleh juga data penunjang sebagai prasyarat pelaksanaan metode CIRC. Data tersebut diperoleh dari hasil pengungkapan ketepatan membaca dan prediksi cerita. Diperolehlah data pada siklus I rata-rata keseluruhan ketepatan membaca sebesar 7,11. Dengan rata-rata keseluruhan nilai prediksi cerita sebesar 6,5. Pada siklus II diperoleh data rata-rata keseluruhan nilai pengungkapan ketepatan membaca sebesar 7,39 dan prediksi cerita sebesar 6,5. Sedangkan pada siklus III diperoleh nilai rata-rata ketepatan membaca sebesar 8,66 dengan nilai rata-rata prediksi cerita sebesar 8,17
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti mengemukakan rekomendasi sebagai berikut.
1. Untuk Guru
Penerapan metode CIRC dapat menjadi salah satu alternatif pemilihan metode dalam pembelajaran membaca pemahaman di Sekolah Dasar. Dimana dengan
(2)
147
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan metode CIRC ini pelaksanaan pembelajaran dapat lebih terarah dan dapat memberikan pengalaman belajar yang berbeda. Para siswa diarahkan dengan tugas-tugas pembelajaran yang mengharuskan siswa memahami benar isi teks yang dibacanya. Selain itu proses pembelajaran CIRC ini merupakan pembelajaran yang memusatkan pada tugas-tugas yang berpusat pada siswa. Keaktifan siswa dituntut untuk berperan serta sehingga memberikan pengalaman yang berbeda bagi siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode ini.
2. Untuk Sekolah
Penerapan metode CIRC ini sangat membantu dalam meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di sekolah, sebab apabila guru menggunakan metode ini kegiatan belajar mengajar cenderung akan berdampak postitf. Harapannya kualitas pemahaman maupun pengetahuan siswa dapat meningkat dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Sehingga proses pembelajaran akan menjadi lebih bermakna dan menyenangkan serta siswa menjadi aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
3. Untuk Peneliti Selanjutnya
Rekomendasi untuk peneliti selanjutnya adalah penggunaan metode ini dapat diujikan untuk mata pelajaran lain, sehingga dapat menjadi bahan perbandingan guna meningkatkan proses penelitian secara umum. Selain itu, peneliti berpesan agar lebih mempersiapkan pendalaman materi yang lebih baik. Menguasai akan kondisi kelas, memperbanyak Ice Breaking dan memperhatikan pelaksanaan waktu pembelajaran penggunaan metode CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition).
(3)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Tarigan 2008
- Tarigan, H. G. 2008. Membaca : Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Edisi Revisi. Bandung: Angkasa.
Kusmiati, 2008:1
Kusmiati, Rini. (2008). Meningkatkan Pemahaman Membaca Cerita Melalui Implementasi Prosedur Membaca Terbimbing (Guided Reading Procedure). Skripsi pada FIP UPI Bandung.
Slavin
Slavin, R. (2008). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusamedia
Abidin (2012:93)
Abidin, Y. 2012. Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter. Edisi Pertama. Bandung: Refika Aditama.
(safitri (2011:18)
Safitri, L. (2011) Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Readong Composition) terhadap kemampuan membaca karangan narasi siswa kelas v SDN pasenggrahan 03 pagi Jakarta selatan. (Skripsi). Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univeristas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta.
Somadayo (2011:4).
Somadyo. (2011). Strategi dan teknik pembelajaran membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu
(4)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Resmini, N. dkk. (2007) Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di kelas tinggi. Bandung: Upi press
(Rahim, 2007:2)
Rahim, F. (2008). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Akhadilah, Dkk. (1993:29)
Akhadiah, S. Dkk (1993) Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tingg.
Dalman (2013:92)
Dalman. (2013) Keterampilan Membaca. Jakarta: Rajagrafindo Persada Nurhadi (2010:58)
Nurhadi. (2010) Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru Algensindo Menurut Tarigan (2011:11)
Tarigan, H. G. (2011). Pengajaran Kosakata. Bandung: Angkasa. Resmini, (2006:234)
Resmini, N. dkk. (2006) Pembinaan dan pengajaran pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Bandung: Upi Press
(Saud, dkk 2006:5)
Saud, U. dkk. (2006) Pembelajaran terpadu. Bandung: Upi Press
Fatmawati, E. (2013) Penerapan model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC untuk meningkatkan kemampuan membaca memindai siswa kelas V SD negeri 2 Paseh Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. (Skripsi). Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung
Kurniasari, S (2013) Peningkatan Kemampuan Menulis karangan Narasi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indoensia Melalui Gambar Tunggal Pada Siswa Kelas III SDN Buah Batu Kabupaten Bandung Barat. (Skripsi) Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung (Wiriaatmadja, dkk. 2008:12)
(5)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hopkins
Hopkins, D (2011) Panduan Guru: Penelitian Tindakan Kelas. Pustaka Belajar: Yogyakarta. Arikunto
Arikunto, S (2002) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta: Jakarta Kurniasih 2011 (penilaian membaca)
Kuriasih, D. (2011) Penerapan metode silaba untuk meningkatakan kemampuan membaca permulaan. (Skripsi) Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung Puspitasari ( prediksi menulis)
Pupitasari, H. (2013) Implementasi pendekatan whole language untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman bagi siswa kelas v di SDN Pasirwangi. (Skripsi) Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung
Ismoyo yg menuliskan kembali
Ismoyo, dkk. (2007) Aku bangga bahasa Indonesia. Pusat Perbukuan Nasional DEPDIKNAS : Yogyakarta
Aqib
Muslich,
Muslich, 2009. KTSP pembelajaran berbasis kompetensi dan konstekstual. Bumi Aksara:Jakarta Gumilar, K (2013) Penerapan Metode Survey, Question, Read, Recite Review (SQ3R) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Bandung: (tidak diterbitkan) Universitas Pendidikan Indonesia
(6)
Dicky Widi Nugraha, 2014
Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka
Abidin, Y. (2012). Pembelajaran membaca berbasis pendidikan karakter. Bandung: Refika Aditama.
Akhadiah, S. dkk. (1993). Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Rineka Cipta: Jakarta. Dalman. (2013). Keterampilan Membaca. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Fatmawati, E. (2013) Penerapan model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC untuk meningkatkan kemampuan membaca memindai siswa kelas V SD negeri 2 Paseh Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. (Skripsi). Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.