PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENGENAI MATERI PENJUMLAHAN PECAHAN.

(1)

1

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENGENAI

MATERI PENJUMLAHAN PECAHAN

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas 4 Di SDN 2 Cibodas)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: N u r y a t i

(1003492)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014


(2)

2

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENGENAI

MATERI PENJUMLAHAN PECAHAN

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas 4 Di SDN 2 Cibodas)

Oleh Nuryati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© N u r y a t I 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

3

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul, “PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS (Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Cibodas)” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juli 2014 Yang membuat pernyataan,

NURYATI NIM. 1003492


(4)

(5)

(6)

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai

Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

COVER………. LEMBAR HAK CIPTA………..

LEMBAR PENGESAHAN...

LEMBAR PERNYATAAN………

KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMA KASIH ... ABSTRAK ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR BAGAN ... DAFTAR LAMPIRAN ...

BAB I PENDAHULUAN ...

A. Latar Belakang Masalah ... B. Rumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... E. Hipotesis Tindakan ... F. Definisi Operasional ...

BAB II KAJIAN PUSTAKA...

A. Media ... 1. Pengertian Media Pembelajaran... 2. Kedudukan Media dalam pembelajaran... 3. Jenis-jenis Media Pembelajaran…... 4. Prosedur Pemilihan Media……….………… 5. Karakteristik Media Grafis……...

i ii iii iv v vi viii ix xi xiii xiv xv 1 1 7 7 8 8 9 11 11 12 13 15 16 18


(7)

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai

Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Media Komik……….……….

B. Kemampuan Representasi Matematis ... 1. Pengertian Reprsentasi Matematis……… 2. Representasi dalam Pembelajaran Matematika……….……..….. C. Materi Penjumlahan Pecahan... D. Hubungan Penggunaan Media Komik Pecahan dalam Meningkatkan

Kemampuan Representasi Matematis………. 1. Pengertian Media Komik Pecahan……….... 2. Deskripsi Cerita dan hubungannya dengan representasi matematis……. 3. Istilah dan Unsur dalam Komik……….... E. Hasil Penelitian yang Relevan………...

F. Kerangka Berpikir………...

BAB III METODE PENELITIAN ...

A. Metode dan Model Penelitian... B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... C. Subjek Penelitian ... D. Prosedur Penelitian ... E. Instrumen Penelitian ... F. Analisis dan Interpretasi Data ...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

A. Hasil Penelitian…………... B. Pembahasan ...

BAB V SIMPULAN DAN SARAN…………...

A. Kesimpulan... B. Saran………...

DAFTAR PUSTAKA ...

20 26 26 28 31 37 37 38 38 42 44 45 45 47 47 47 52 53 59 59 98 98 98 99 101


(8)

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai

Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RIWAYAT HIDUP ………. 188

DAFTAR TABEL

1.1Data Hasil Prasiklus Penjumlahan Pecahan………... 2.1 Bentuk-bentuk Operasional representasi matematis……….. 3.1 Prosedur Penelitian……...………..……… 3.2 Lembar Catatan Lapangan………. 3.3 Rubrik Penskoran Kemampuan Representasi Matematis ………. 4.1 Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I………. 4.2 Hasil Observasi keterlaksanaan Pembelajaran Siklus I……..………... 4.3 Catatan Lapangan Siklus I……….. 4.4 Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I………. 4.5 Hasil Observasi keterlaksanaan Pembelajaran Siklus II………..…………... 4.6 Catatan Lapangan Siklus II………..……… E.1 Analisis Hasil Kemampuan Representasi Matematis Visual Siklus I ……….. E.2 Analisis Hasil Kemampuan Representasi Matematis Ekspresi Matematis

Siklus I ……….. E.3 Analisis Hasil Perbandingan Kemampuan Representasi Matematis Individu

Siklus I ………..

E.4 Analisis Hasil Rata-rata Kemampuan Representasi Matematis Siklus I .… E.5 Analisis Hasil Perbandingan Kemampuan Representasi Matematis

Siklus I ………..…

E.6 Analisis Hasil Perbandingan Kemampuan Representasi Matematis

Prasiklus dengan Siklus I ……….… E.7 Analisis Hasil Kemampuan Representasi Matematis Visual Siklus II..…….. E.8 Analisis Hasil Kemampuan Representasi Matematis Ekspresi Matematis

Siklus II ………..………..

E.9 Analisis Hasil Rata-rata Kemampuan Representasi Matematis Siklus II.… E.10 Perbandingan Kemampuan Representasi Matematis

4 30 48 53 57 61 67 69 83 89 91 186 187 188 189 190 191 192 193 194


(9)

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai

Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siklus II………

E.11 Perbandingan Kemampuan Representasi Matematis Prasiklus, Siklus I dan Siklus II ………

E. 12 Rekapitulasi nilai Kemapuan Representasi Visual Perbandingan Siklus I dan Siklus II ………. E. 13 Rekapitulasi Nilai Kemampuan Representasi Ekspresi Matematis

Perbandingan Siklus I dan Siklus II ………...….. 195

196

197


(10)

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai

Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

2.1 Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran………. 2.2 Ilustrasi Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Sama -1 ……… 2.3 Ilustrasi Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Sama -2 ……… 2.4 Ilustrasi Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Beda Bagian Pertama …….. 2.5 Ilustrasi Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Beda Bagian Kedua………. 2.6 Sampul Halaman Media Komik Pecahan ………..………. 2.7 Unsur Halaman Isi Media Komik Pecahan …………...……...…………... 2.8 Pengenalan Tokoh Media Komik Pecahan ………..

2.9 Kerangka Berpikir ………..

3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart ……… 18 34 34 35 36 39 40 41 44 46


(11)

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai

Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

4.1Analisis Hasil Kemampuan Representasi Matematis Visual Siklus I………...………... 4.2Analisis Hasil Kemampuan Representasi Matematis Ekspresi Matematis Siklus

I……….………... 4.3Analisis Hasil Perbandingan Kemampuan Representasi Matematis Individu

Siklus I…..……….……… 4.4Rekapitulasi Nilai Kemampuan Representasi Matematis Siklus I……… 4.5Rekapitulasi Nilai Hasil Prasiklus dengan Siklus I………...…… 4.6Analisis Hasil Kemampuan Representasi Matematis Visual Siklus II………….. 4.7Analisis Hasil Kemampuan Representasi Matematis Ekspresi Matematis Siklus

II………

4.8Analisis Hasil Perbandingan Kemampuan Representasi Matematis Individu Siklus II……….……… 4.9Rekapitulasi Nilai kemampuan representasi matematis Siklus II…..……....…

4.10 Penilaian RPP Siklus I dan Siklus II……… 4.11 Perbandingan Hasil Peningkatan Siklus I dengan SIklus

II………..………. 4.12 Perbandingan peningkatan kemampuan tiap indikator……….

72 73 74 75 76 93 94 95 96 99 105 107


(12)

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai

Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A (RPP, Kisi-kisi dan Rubrik Penilaian……...……… Lampiran B (Media Komik Pecahan) ……….. Lampiran C (Lembar Observasi) ………. Lampiran D (LKS Individu) ………..…. Lampiran E (Hasil Penelitian)……….. Lampiran F (Foto Kegiatan Siswa Saat Proses Pembelajaran) ………... Lampiran G (Surat Izin Penelitian) ……….

117 135 148 157 185 199 202


(13)

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai

Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENGENAI MATERI

PENJUMLAHAN PECAHAN

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV Di SDN 2 Cibodas)

N U R Y A T I (1003492)

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV B SDN 2 Cibodas yang berjumlah 24 siswa dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 9 orang dan jumlah siswa perempuan sebanyak 15 orang. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya kemampuan representasi matematis siswa terhadap materi penjumlahan pecahan, yang diakibatkan oleh metode dan strategi mengajar guru yang masih konvensional atau ceramah. Sehingga siswa kurang memahami makna dari penjumlahan pecahan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan representasi matematis siswa mengenai pembelajaran Matematika dengan peggunaan media komik pecahan.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas adaptasi Model Kemmis & McTaggart dengan melalui dua siklus. Untuk memperoleh data hasil penelitian, dibuat instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data. Data dianalisis dengan cara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini yaitu berupa perencanaan pembelajaran yang disusun secara sistematis berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Pelaksanaan pembelajaran selama dilaksanakan penelitian secara umum telah berlangsung dengan baik. Terdapat peningkatan kemampuan representasi matematis yang cukup signifikan selama penelitian berlangsung. Pada saat prasiklus ketuntasan belajar siswa hanya mencapai 59,2%. Sedangkan seteleah melakukan siklus Persentase ketuntasan belajar pada siklus I mencapai 77% kemudian meningkat pada siklus II hingga mencapai 84,7% ketuntasa belajar. Peningkatan pada setiap indikator pun mengalami peningkatan yang cukup signifikan hingga diperoleh hasil indikator kemampuan reperesentasi matematis visual siklus I mencapai 79% meningkat menjadi 85% pada siklus II. Sedangkan indikator kemampuan representasi matematis ekspresi matematis dari siklus I hanya mencapai 78% ketuntasan, meningkat menjadi 89%.


(14)

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai

Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kata kunci: Media komik, Kemampuan Representasi Matematis, Penjumlahan pecahan


(15)

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, beriringan pula dengan proses pembelajaran yang harusnya semakin inovatif dan menarik perhatian siswa. Kenyataannya di lapangan tak sedikit guru yang masih mengajar dengan konvensional dan siswa belajar masih terfokus pada buku saja. Entah itu dari segi penugasan ataupun menyampaikan materi, hingga buku siswa penuh terisi tanpa mereka tahu makna atau isi dari apa yang mereka catat dalam buku. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Wahyudin (Adhar, 2012:3) menyatakan:

“Sebagian besar siswa tampak mengikuti dengan baik setiap penjelasan atau informasi dari guru, siswa sangat jarang mengajukan pertanyaan pada guru sehingga guru asyik sendiri menjelaskan apa yang telah disiapkannya, berarti siswa hanya menerima saja apa yang disampaikan oleh guru. Guru pada umumnya mengajar dengan metode ceramah dan ekspositori”.

Dengan metode mengajar yang demikian, tidak sedikit siswa yang bisa menyelesaikan sebuah materi pelajaran, akan tetapi tidak paham maksud dari materinya, siswa bisa menyelesaikan soal dengan berbagai cara, yakni dengan mencontek, pinjam catatan teman, dan lainnya. Hal tersebut menghilangkan esensi dari sebuah proses pembelajaran yang harusnya bermakna dan bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari malah hanya menjadi sebuah kertas soal saja tanpa memiliki makna yang bermanfaat. Sungguh disayangkan apabila hal tersebut tidak kita tindak lanjuti.

Mengingat permsalahan yang terjadi, salah satu materi pelajaran yang tidak disukai kebanyakan oleh siswa adalah matematika. Dalam matematika banyak perhitungan-perhitungan dan logika yang menuntut siswa agar lebih berfikir dengan keras dan fokus. Matematika dijadikan sebuah dasar untuk memenuhi kebutuhan manusia, karena dalam ruang lingkupnya selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan merupakan ilmu yang universal. Seperti yang


(16)

2

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disebutkan dalam Panduan BSNP (2006: 147) tentang standar isi untuk satuan dasar dan menengah bahwa:

“Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini”.

Dalam Panduan BSNP (2006: 148) Depdiknas melalui Permendiknas No. 22 Tahun 2006 sebagai instansi yang berwenang mengatur sistem pendidikan menyusun secara rinci tujuan pembelajaran matematika dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 yaitu sebagai berikut:

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam memecahkan masalah.

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan modul, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan suatu masalah.

5. Memiliki respon menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika serta respon ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan urgensi matematika tersebut, setiap siswa diharapkan mampu untuk memahami dan menguasai mata pelajaran ini melalui pembelajaran yang mereka peroleh di setiap jenjang pendidikan. Selain itu tujuan pembelajaran yang


(17)

3

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cukup berperan penting dalam pembelajaran matematika adalah dalam mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memeperjelas keadaan suatu masalah. Maka dari itu untuk memperjelas keadaan suatu permaslahan tersebut perlu direpresentasikan sehingga suatu permasalahan yang abstrak dalam sebuah materi pelajaran matematika khususnya bisa lebih dicerna lebih jelas sesuai dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari

Mempelajari matematika tidak terlepas dengan bilangan. Salah satu bagian dari klasifikasi bilangan adalah bilangan pecahan. Bilangan pecahan ini sudah diajarkan di jenjang SD kelas 3. Namun siswa SD masih sulit membayangkan hal-hal yang abstrak sehingga kita sering menemukan siswa lanjutan tidak menguasai materi Bilangan Pecahan dengan baik. Sebagai contoh: ketika guru menerangkan bilangan pecahan melalui peragaan kepada siswa dengan membagi sebatang kapur menjadi 2 bagian, Sang Guru berkata: satu batang kapur ini jika dibelah menjadi 2 maka hasilnya Lalu siswa bertanya: “Mengapa setengah?”. Guru tidak memberikan penguatan bahwa bilangan tersebut bernilai setengah itu berasal dari 1 bagian dari 2 secara keseluruhan. Kejadian lain yang terjadi sebagai berkut:

(pembilang ditambah dengan pembilang dan penyebut ditambah dengan penyebut) guru tidak memberikan penguatan apabila menemukan pecahan yang berpenyebut berbeda itu harus disamakan dulu penyebutnya untuk mengetahui jumlah yang sama secara keseluruhan dalam menjumlahkan pecahan. Hal tersebut didukung hasil penelitian The National Assesment of Education Proggess (Hadi, 2005:2) yang menunjukkan bahwa siswa mengalami kesukaran pada konsep bilangan pecahan. Misalnya pada anak usia 13–17 tahun berhasil menjumlahkan bilangan pecahan dengan penyebut sama, tetapi hanya anak usia 13 tahun dan anak usia 17 tahun dapat menjumlahkan dengan benar.

Masalah yang diungkapkan diatas terjadi di kelas IV SDN 2 Cibodas. Peneliti memperoleh data hasil kemampuan siswa terhadap materi penjumlahan


(18)

4

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pecahan dengan perolehan data yang dilakukan oleh peneliti saat praktek mengajar sebagai berikut:

Tabel 1.1

Data Hasil Prasiklus Penjumlahan pecahan

Banyak siswa Jumlah Nilai Jumlah Rata-rata Persentase

Ketuntasan belajar

24 1744 72,67 52,95%

Berdasarkan tabel tersebut dari 24 siswa Ketuntasan belajar siswa hanya mencapai 52,95 %. sisanya belum mencapai KKM yang ditentukan yakni 65, dimana data tersebut dilakukan oleh peneliti sebelum penelitian berlangsung. Pencapaian ketuntasan belajar siswa yang mencapai 52,95% tersebut masih belum dikatakan berhasil dalam proses pembelajaran, hal tersebut dikuatkan menurut Susilo, M. J (2009:159) dimana dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar telah ditentukan dimana ketuntasan belajar siswa kriteria ideal yang harus dicapai 75% ketuntasan.

Dari data yang telah diperoleh, yang bisa menyelesaikan soal tersebut kemungkinan adalah yang bisa mengerti apa yang dijelaskan oleh guru dengan cara konvensional. Siswa masih kebingungan, apalagi saat di hadapkan dengan penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda. Mereka harus mencari terlebih dahulu KPK nya. Menjadi PR yang menantang bagi guru untuk bisa menjelaskan tahap demi tahap penjumlahan pecahan sehingga mereka benar-benar paham secara konsep, bukan hanya sekedar bisa menyelesaikan soal. Banyak kemungkinan penyebabnya. Bisa dari siswa yang belum paham terhadap penjelasan guru, atau mungkin bisa jadi guru kurang memahami konsep dasar dari sebuah konsep pecahan dalam kehidupan sehari-hari. Kenyataannya di lapangan saat melakukan pengamatan memang guru apabila menjelaskan konsep pecahan hanya langsung diterapkan pada simbol bilangan pecahan tidak menjelaskan konsep pecahan


(19)

5

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikeseharian mereka terutama saat diaplikasikan ke dalam konsep penjumlahan pecahan khususnya.

Secara teoritis, Mark (Hadi, 2005:3) menyimpulakan bahwa “konsep pecahan merupakan topik yang lebih sulit dibandingkan dengan bilangan bulat”. Karena dalam mempelajari konsep pecahan sangat memungkinkan terjadinya miskonsepsi pada diri siswa. Selain materi pecahan yang memang sulit, anak dalam tataran sekolah dasar selalu mempunyai keinginan-keinginan untuk bermain, karena hal itu sudah merupakan bagian dari hidupnya. Dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari betapa gembiranya saat anak-anak menonton film kartun dan membaca komik. Untuk itu perlu dipikirkan sistem pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai untuk siswa. Hal ini sesuai dengan yang yang diungkapkan oleh Risman (Hadi, 2005:3) untuk “menyelenggarakan pendidikan yang menyenangkan bagi anak sehingga anak bisa berprestasi ada tiga C yang harus diperhatikan, yaitu children (anak), content (materi), dan context (situasi)”.

Komik menjadi pilihan karena adanya kecenderungan banyak siswa lebih menyenangi bacaan media hiburan seperti komik dibandingkan dengan menggunakan waktu mereka untuk belajar atau mengerjakan tugas rumah. Selaras dengan apa yang diungkapkan oleh Waluyanto (Dwimarta, 2014:2) bahwa “komik merupakan alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Sebagai sebuah media, pesan yang disampaikan lewat komik biasanya jelas, runtut, dan menyenangkan”. Pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat memotivasi siswa untuk lebih memahami suatu masalah yang diajukan. Selain itu dengan mengikuti peragaan yang dilakukan oleh tokoh dalam komik siswa dapat mengkonstruk sendiri konsep penjumlahan pecahan.

Kemudian menurut Rohani (1997:78) mengungkapkan:

“… Komik memusatkan perhatian disekitar rakyat. Cerita-ceritanya mengenai diri pribadi, sehingga pembaca dapat segera mengidentifikasi dirinya melalui perasaan serta tindakan dari perwatakan-perwatakan tokoh


(20)

6

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan demikian apabila kita telah berusaha untuk membawa anak ke dalam situasi keseharian mereka, materi yang tersampaikan tidak abstrak lagi, mereka bisa sambil berimajinasi membayangkan hal-hal yang mungkin sebelumnya telah mereka alami sebagai penguatan dari materi yang disampaikan guru.

Dari anggapan tersebut apabila kita kaitkan dengan permasalahan yang terjadi dalam membahas materi pelajaran matematika akan cukup sulit siswa untuk memahami pelajaran, mengingat tingkat pemahaman anak sekolah dasar menurut Gagatsis dan Elia (Kartini, 2009: 365) mengatakan bahwa:

“... untuk siswa kelas 1, 2, 3, sekolah dasar, representasi dapat digolongkan

menjadi empat tipe representasi, yaitu representasi verbal (representasi descriptive), gambar informational, gambar decorative, dan garis bilangan (representasi depictive)”.

Kemampuan representasi digunakan dalam matematika seperti objek fisik, menggambar, grafik dan simbol akan membantu komunikasi dan berfikir siswa. Hal ini senada dengan yang diungkapkn oleh Sirotic dan Zaskis (Mulyati, 2013:2) bahwa “terdapat hubungan yang kuat antara representasi yang digunakan siswa dengan pemahamannya”. Hal ini berarti menunjukkan bahwa kemampuan representasi yang digunakan siswa menunjukkan kedalaman siswa dalam pemahamannya terhadap materi yang diterima.

Berbicara masalah komik dan kemampuan representasi matematis tentu ini menjadi sebuah kajian menarik bagi peneliti. Dengan disajikan gambar-gambar dan kata-kata yang menarik dalam komik diharapkan kemampuan merepresentasi suatu masalah yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari bisa meningkat. Siswa dapat membangun konsepnya sendiri salah satunya mengenai penggunaan bilangan pecahan dalam kehidupan sehari-hari.

Dari uraian di atas mengenai masalah sulitnya siswa mengoperasikan penjumlahan pecahan maka peneliti akan melaksanakan penelitian tindakan kelas


(21)

7

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang berjudul “Penggunaan Media Komik Pecahan untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Mengenai Materi Penjumlahan Pecahan sebagai subjek penelitian pada siswa kelas 4 di SDN 2 Cibodas.

B. RUMUSAN MASALAH

Secara umum, permasalahan yang akan dipecahkan melalui penelitian

tindakan kelas ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “bagaimanakah penggunaan

media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai materi penjumlahan pecahan pada siswa kelas IV di SDN 2 Cibodas”. Permasalahan diatas secara rinci dijabarkan sebagai berikut ini :

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran mata pelajaran matematika materi penjumlahan pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis pada kelas IV SDN 2 Cibodas melalui penggunaan media komik pecahan?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran matematika materi penjumlahan pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis pada kelas IV SDN 2 Cibodas melalui penggunaan media komik pecahan?

3. Bagaimana Peningkatan kemampuan representasi matematis siswa kelas IV SDN 2 Cibodas dalam mata pelajaran matematika materi penjumlahan pecahan melalui penggunaan media komik pecahan?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan umum penelitian ini untuk : “Mendeskripsikan penggunaan media komik pecahan dalam meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai materi penjumlahan pecahan pada siswa kelas IV di SDN 2 Cibodas”. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan :


(22)

8

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Perencanaan pembelajaran mata pelajaran matematika materi penjumlahan pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis pada kelas IV SDN 2 Cibodas melalui penggunaan media komik pecahan

2. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran matematika materi penjumlahan pecahan untuk meningkatkan kemampaun representasi matematis pada kelas IV SDN 2 Cibodas melalui penggunaan media komik pecahan. 3. Peningkatan kemampuan representasi matematis pada siswa mata

pelajaran matematika penjumlahan pecahan pada kelas IV SDN 2 Cibodas melalui penggunaan media komik pecahan.

D. MANFAAT HASIL PENELITIAN

Sebuah karya tulis yang dibuat oleh seseorang tentulah dengan tujuan dan manfaat yang ingin dicapai. Manfaat penelitian ini di antaranya sebagai berikut;

1. Bagi Siswa

Diharapkan hasil penelitian dapat meningkatkan kemampuan representasi matematis melalui media komik pecahan

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif dalam memilih metode pembelajaran. Selain itu, dapat memberikan motivasi bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran yang lebih berkualitas dari segi materi dan media yang digunakan terutama dalam meningkatkan kemampuan representasi matematis melalui media kom pecahan.

3. Bagi Sekolah

Diharapkan hasil penelitian dapat memberikan gambaran dalam menerapkan kebijakan mengenai penggunaan media komik pecahan sehingga dapat diterapkan oleh guru yang lain.

4. Bagi Peneliti Lanjutan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian ke arah yang lebih baik.


(23)

9

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. HIPOTESIS TINDAKAN:

Berdasarkan kajian literatur dapat dirumuskan hipotesis tindakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media komik pecahan dapat meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa pada materi penjumlahan pecahan pada siswa kelas IV SDN 2 Cibodas”.

F. Definisi Operasional

Variabel utama penelitian ini adalah penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai materi penjumlahan pecahan pada siswa kelas IV SD.

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami masalah penelitian, maka istilah-istilah dalam judul penelitian ini dijelaskan masing-masing batasannya secara operasional dalam uraian berikut.

1. Media Komik Pecahan

Media Komik pecahan merupakan sebuah komik yang membahas tentang materi pecahan yang memuat materi-materi berbagai pecahan, salah satunya adalah mengenai penjumlahan pecahan yang meliputi penjumlahan pecahan biasa berpenyebut sama dengan penjumlahan pecahan biasa berpenyebut berbeda.

2. Kemampuan Representasi Matematis

Kemampuan representasi matematis yaitu kemampuan siswa dalam mengeksplorasi ide/gagasannya ke dalam sebuah bentuk gambar, sebuah rumus yang abstrak, atau kata-kata. Dalam penelitian ini lebih ditekankan terhadap bagaimana siswa merepresentasikan suatu permasalahan dalam menjumlahkan pecahan berpenyebut sama dan penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda ke dalam bentuk visualisasi (gambar) dan ke dalam bentuk ekspresi matematis. Dalam pelaksanaannya menggunakan pendekatan representasi internal dimana siswa menganalisis sendiri disertai dengan representasi eksternal yakni melalui bimbingan dari guru. Dengan mengamati kemampuan representasi matematis ini siswa akan lebih ditekankan pada konsep awal suatu materi sehingga diharapkan


(24)

10

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa tidak hanya mampu menyelesaikan soal secara rumus akan tetapi mereka paham terhadap materi yang akan membawa mereka untuk bisa memecahkan soal-soal dengan cara yang mereka pahami pada tiap siswa.

3. Materi Penjumlahan Pecahan

Pada penelitian ini materi yang diangkat merupakan materi penjumlahan pecahan yang tentunya disesuaikan dengan standar kompetensi pada 6. Menggunakah pecahan dalam pemecahan masalah, dengan kompetensi dasar pada 6.3 Menjumlahkan pecahan. Materi disampaikan melalui komik pecahan yang tersedia, meliputi penjumlahan pecahan berpenyebut sama, penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda bagian pertama (dimana hanya mengubah salah satu penyebutnya) dan penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda bagian kedua (mengubah kedua penyebut sehingga penyebutnya bisa sama keduanya) .


(25)

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan model PenelitianTindakan Kelas

Berdasarkan maksud dan tujuan dari penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif yakni model Kemmiss dan Taggart. Model yang dikemukakan Kemmis & Taggart merupakan pengembangan lebih lanjut dari model Kurt Lewin. Secara mendasar tidak ada perbedaan yang prinsip antara keduanya. Model ini banyak dipakai karena sederhana dan mudah dipahami. Rancangan Kemmis & Taggart dapat mencakup sejumlah siklus, masing-masing terdiri dari tahap-tahap: perencanaan (plan), pelaksanaan dan pengamatan (act & observe), dan refleksi (reflect). Tahapan-tahapan ini berlangsung secara berulang-ulang, sampai tujuan penelitian tercapai. Muslihudin (2011:68) ”perbedaan antara model Kemmis & McTaggart dengan Kurt Lewin terletak pada komponen tindakan (acting) dengan pengamatan (observing) dijadikan sebagai satu kesatuan. Disatukannya komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa tindakan dan pengamatan merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan”. tindakan tersebut dituangkan dalam bentuk bagan rancangan Kemmis & McTaggart sebagai berikut:


(26)

46

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi Awal

Rumusan Masalah

Gambar 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas

Adaptasi Model Kemmis dan Taggart (Sukmawati, 2013:36)

Langkah pertama pada setiap siklus adalah penyusunan rencana tindakan. Tahapan berikutnya pelaksanaan dan sekaligus pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan. Hasil pengamatan kemudian dievaluasi dalam bentuk refleksi. Apabila hasil refleksi siklus pertama menunjukkan bahwa pelaksanaan tindakan belum memberikan hasil sebagaimana diharapkan, maka berikutnya disusun lagi rencana untuk dilaksanakan pada siklus kedua. Demikian seterusnya sampai hasil yang diinginkan benar-benar tercapai.

Perencanaan

Refleksi I Pelaksanaan

Observasi

Perencanaan

Pelaksanaan

Observasi Kesimpulan


(27)

47

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dikelas IV SDN 2 Cibodas yang terletak di Jalan Maribaya Timur, Kampung Sukamaju Rt 04. Rw. 14. Desa Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang dikepalai oleh Suwasana, S. Pd.

Untuk waktu penelitian di lakukan selama kurang lebih 3 bulan hingga siklus mengalami perkembangan dari mulai bulan april sampai Juni.

C. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas IV SDN 2 Cibodas tahun ajaran 2013/2014 Sebanyak 24 orang siswa yang terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan.

D. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian dilakukan melalui dua siklus dengan melaksanakan, siklus pertama melalui tahapan perencanaan, tindakan dan observasi serta refleksi sedangkan pada siklus II melalui tahapan perencaan dan perbaikan siklus I, tindalkan dan observasi serta kesimpulan. Berkut pemaparan lebih jelas nya akan peniliti sajikan dalam bentuk tabel:


(28)

48

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1 Prosedur Penelitian

No

. Nama Kegiatan

Pelaksanaan Penelitian bulan Mei

minggu ke

-1 2 3 4

01. Observasi Awal

Observasi awal dilakukan sebelum melakukan penelitian dengan memberikan soal yang berkaitan dengan penjumlahan pecahan

02. Rumusan Masalah

Menentukan rumusan masalah berupa bagaiman perencanaan, pelaksanaan dan hasil yang diperoleh setelah menggunakan media komik pecahan dalam rangka meningkatkan kemampuan representasi matematis

03. Siklus I

a. Perencanaan

1) Melakukan analisis standar isi dan standar kompetensi 2) Menentukan SK yang meliputi menggunakan pecahan

dalam penyelesaian maslaah

3) Menentukan KD dengan menjumlahkan pecahan yang berpenyebut sama dengan penjumlahan pecahan yang berpenyebut berbeda bagian pertama (mengubah salah satu penyebut)

4) Menentukan indikator yang meliputi materi pe

5) Mengemabangkan RPP, dengan memperhatikan indikator hasil belajar yang akan mengukur kemampuan representasi matematis.

6) Mengembangkan media komik pecahan yang menagacu pada standar pembuatan media dalam pembelajaran dengan judul cerita ‘kue buatan ibu’

7) Mengembangkan instrument yang digunakan disesuaikan dengan cerita dalam komik

8) Menyusun alat evaluasi pembelajaran


(29)

49

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Pelaksanaan dan Observasi

Dalam pelaksanaan terdapat beberapa catatan yang harus diperhatikan dengan mengacu pada langkah kegiatn sebagi berikut:

1. Mengkondisikan siswa untuk berdo’a bersama 2. Mengecek kehadiran siswa

3. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran 4. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan

pengetahuan sebelumnya kepada materi pokok yang akan dibahas

5. Menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

6. Menyampaiakn cakupan materi

7. Memberikan pengarahan tentang jalan cerita dalam komik

8. Melibatkan siswa secara mandiri mencari informasi tentang konsep penjumlahan pecahan dari bacaan komik yang tersedia.

9. Mengarahkan, membimbing dan mengawasi pelaksanaan Selama siswa membaca.

10.Siswa dengan guru mengerjakan soal latihan yang terdapat pada cerita komik

11.Siswa mengerjakan soal evaluasi yang terdapat pada cerita komik

12.Menegaskan laporan hasil unjuk kerja dan mengembangkan konsep yang sedang dipelajari

13. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan

14. Membimbing dan mengarahkan kegiatan menyimpulkan hasil pembelajaran

15.Mengkondisikan siswa untuk berdo’a bersama


(30)

50

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Refleksi

1) Membuat catatan lapangan mengenai temuan-temuan yang terjadi saat perencanaan, pelaksanaan dan hasil observasi selama proses pembelajaran

04. Siklus II

a. Perencanaan

1) Melakukan analisis standar isi dan standar kompetensi 2) Menentukan SK yang meliputi menggunakan pecahan

dalam penyelesaian maslaah

3) Menentukan KD dengan menjumlahkan pecahan yang berpenyebut sama dengan penjumlahan pecahan yang berpenyebut berbeda bagian pertama (mengubah salah satu penyebut)

4) Menentukan indikator yang meliputi materi pe

5) Mengemabangkan RPP, dengan memperhatikan indikator hasil belajar yang akan mengukur kemampuan representasi matematis.

6) Mengembangkan media komik pecahan yang menagacu pada standar pembuatan media dalam pembelajaran dengan judul cerita ‘kue buatan ibu’

7) Mengembangkan instrument yang digunakan disesuaikan dengan cerita dalam komik

8) Menyusun alat evaluasi pembelajaran

b. Pelaksanaan dan Observasi

Berdasarkan hasil refleksi dalam pelaksanaan terdapat beberapa catatan yang harus diperhatikan dan dilakukan perbaikan dengan mengacu pada langkah kegiatn sebagi berikut:

1. Mengkondisikan siswa untuk berdo’a bersama 2. Mengecek kehadiran siswa


(31)

51

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran 4. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan

pengetahuan sebelumnya kepada materi pokok yang akan dibahas

5. Menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

6. Menyampaiakn cakupan materi

7. Memberikan pengarahan tentang jalan cerita dalam komik

8. Melibatkan siswa secara mandiri mencari informasi tentang konsep penjumlahan pecahan dari bacaan komik yang tersedia.

9. Mengarahkan, membimbing dan mengawasi pelaksanaan Selama siswa membaca.

10.Siswa dengan guru mengerjakan soal latihan yang terdapat pada cerita komik

11.Siswa mengerjakan soal evaluasi yang terdapat pada cerita komik

12.Menegaskan laporan hasil unjuk kerja dan mengembangkan konsep yang sedang dipelajari 13. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah

dilaksanakan

14. Membimbing dan mengarahkan kegiatan menyimpulkan hasil pembelajaran

15.Mengkondisikan siswa untuk berdo’a bersama c. Kesimpulan

1) Mebuat kesimpulan dari hasil perbaikan pada siklus I dan dampak yang diperoleh pada siklus II


(32)

52

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(33)

53

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian

Untuk dapat memperoleh kebenaran objektif dalam pengumpulan data, maka diperlukan adanya instrumen yang tepat agar masalah yang diteliti dapat terefleksikan dengan baik. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai hasil kemampuan representasi matematis dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS), sedangkan data kualitatif berupa informasi tentang penggunaan media komik pecahan dalam pembelajaran serta aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan belajar. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta instrumen tes dan instrumen non tes. Adapun instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat persiklus yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, metode pembelajaran, langkah pembelajaran yang mengacu pada penggunaan media komik pecahan dan evaluasi. Tujuannya adalah untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan media komik pecahan.

Pada penelitian ini rencana siklus yang akan dilakukan sebanyak dua buah siklus, apabila pada saat pelaksanaannya kemampuan representasi yang diharapkan belum tercapai jika waktu dan tempat memungkinkan, peneliti akan melakukan lebih dari dua siklus yang seperti sebelumnya telah direncanakan.

2. Instrumen Tes

Instrumen tes dalam penelitian ini berupa Lembar kerja siswa (LKS) berfungsi untuk memfasilitasi selama proses pembelajaran berlangsung, dimana dalam LKS tersebut memuat masalah-masalah yang harus diselesaikan oleh siswa dalam proses pembelajaran. Penyajian teori dalam LKS ini diawali dengan petunjuk kegiatan yang harus dilakukan siswa dan dilanjutkan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk merepresentasikan soal yang telah diberikan oleh guru, sesuai dengan standar kompetensi yang ingin dicapai.


(34)

54

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Instrumen Non Tes a. Observasi:

Observasi adalah kegiatan pengamatan, (pengambilan data) untuk memotret sejauh mana efek tindakan telah mencapai sasaran (Muslihudin, 2009:60). Maka dari itu Instrumen untuk mengadakan pengamatan terhadap aktivitas Siswa dan aktivitas guru dalam pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas.

b. Catatan Lapangan

Catatan lapangan pada adalah deskripsi untuk mengetahui paparan tentang temuan-temuan penelitian yang meliputi seluruh ativitas selama pembelajaran berlangsung.

Tabel 3.2

Lembar Catatan Lapangan

Catatan Lapangan Kendala/ Kesulitan Saran

c. Studi Dokumentasi

Instrumen untuk mengetahui gambar aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

F. Analisis dan Interpretasi Data

Data yang telah diperoleh dalam penelitian, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi participant dan studi dokumentasi. Sugiyono (Sukmawati, 2009:52).


(35)

55

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sesuai dengan pendapat di atas, maka dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yang digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan proses interaksi yang terjadi selama pembelajaran yaitu aktivitas guru dan siswa dalam mempelajarai penjumlahan pecahan. Data untuk dianalisis berasal dari hasil observasi, serta catatan lapangan. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa dalam pembelajaran. Data ini berasal dari tes kemampuan representasi matematis.

Analisis data menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif mencakup penormaan menggunakan skor ideal, dan kategorisasi persentase. Sedangkan untuk pendekatan kualitatif analisis data dilakukan dengan melihat hasil Observasi dan Studi dokumentasi pada siswa.

Dalam pengolahan data kualitatif, digunakan analisis data deskriptif berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil observasi tentang aktivitas siswa dan aktivitas guru oleh observer dalam pembelajaran.

Data kuantitatif diperoleh dari hasil evaluasi pembelajaran untuk melihat ketercapaian kemampuan representasi siswa dalam pembelajaran matematika di setiap siklus sehingga dapat disimpulkan apakah terjadi peningkatan kemampuan represenatsi siswa dalam pembelajaran matematika materi pokok penjumlahan pecahan . Analisis data dilakukan dengan penskoran yang disesuaikan dengan masing-masing bobot pada butir soal, Kemampuan representasi siswa dirata-ratakan agar terlihat hasil rata-rata kelasnya.

Dalam pelaksanaan analisis data hasil, data yang diperoleh dari tes kemampuan representasi yang diberikan guru yang kemudian peneliti olah, tentunya bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan representasi siswa dengan menggunakan media komik tersebut.

Dalam hal ini soal untuk mengukur kemampuan representasi matematis disusun dalam bentuk uraian. Penyusunan soal pada penelitian ini menuntut siswa memberikan jawaban berupa mengilustrasikan ide matematika lewat media komik pecahan menyatakan masalah matematika ke dalam model matematika,


(36)

56

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan siswa dalam memberikan penggeneralisasian. Berikut beberapa penilaian yang akan diolah pada penelitian dipaparkan sebagai berikut:

1. Menghitung nilai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rubrik Penilaian RPP

Menurut Kemendikbud (2014:129) Langkah-langkah penilaian RPP

a. Cermati format penilaian RPP yang akan dinilai

b. Berikan nilai pada setiap komponen RPP dengan cara membubuhkan tanda () pada kolom pilihan (skor=1), (skor=2), (skor=3) sesuai dengan penilaian anda terhada RPP yang dinilai

c. Berikan catata khusus tau saran perbaikan perencanaan pembelajaran d. Setelah selesai penilian, hitung jumlah skor yang diperoleh

e. Tentukan nilai dengan menggunakan rumus sbb:

Nilai

Peringkat Nilai

Amat Baik (AB) 90<AB≤100 Baik (B) 80<B≤90 Cukup (C) 70<C≤80


(37)

56

2. Menghitung persentase Ketrelaksanaan Aktivitas Guru dan Siswa selama proses pembelajaran.

Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran menurut Kemendikbud (2014:133).

Langkah-langkah penilaian pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut: a. Berikan tanda cek () pada kolom pilihan YA atau Tidak sesuai dengan

penilaian anda

b. Berikan catata khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran c. Setelah selesai penilian, hitung jumlah YA

d. Tentukan nilai dengan menggunakan rumus sbb:

Nilai

Peringkat Nilai

Amat Baik (AB) 90<AB≤100 Baik (B) 80<B≤90 Cukup (C) 70<C≤80 Kurang (K) ≤70


(38)

57

3. Penskoran hasil tes

Skala poin untuk setiap butir soal memiliki bobot yang berbeda. Oleh karena itu, dibuat skoring rubrik sebagai pedoman penyekoran hasil tes sebagai berikut:

Tabel 3.3

Rubrik Penskoran Kemampuan reprsentasi Indikator

pembelajaran

Indikator representasi

matematis

Kriteria penialaian Skor Skor max Menjumlahkan pecahan berpenyebut sama Membuat gambar untuk memperjelas masalah dan memfasilitasi penyelesaiannya

Tidak ada jawaban 0

30 Hanya Membuat 1-2 pola gambar

10 Hanya membuat 3-4 pola gambar 20 Membuat 5 pola gambar lengkap 30

Menjumlahkan pecahan berpenyebut berbeda Menyelesaikan masalah dengan melibatkan ekspresi matematis

Tidak ada jawaban sama sekali

0

40 Jawaban salah, tidak membuat satu

kalimat matematika 10

Jawaban benar, tidak membuat satu

kalimat matematika. 20

Membuat satu kalimat matematika dengan tepat, tetapi jawaban salah

30

Membuat satu kalimat matematika beserta jawaban dengan tepat

40

Nilai:

4. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus menurut Purwanti (2012:25) X =

Keterangan:

∑N = total nilai yang diperoleh siswa N = jumlah siswa


(39)

58

5. Menghitung presentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dengan rumus menurut Aqib (Purwanti, 2012:25):

TB = x 100 % Keterangan:

∑S 65 = jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 65

n = banyak siswa 100 % = bilangan tetap TB = ketuntasan belajar


(40)

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan tentang penggunaan media komik Pecahan untuk menngkatkan kemampuan representasi matematis mengenai materi penjumlahan pecahan pada siswa kelas IV SDN 2 Cibodas, diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran Matematika dengan penggunaan media komik Pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai materi penjumlahan pecahan pada siswa kelas IV SDN 2 Cibodas dibuat seoptimal mungkin, terutama dalam pembuatan RPP yang djadikan sebagai rambu-rambu dalam penelitian termasuk ke dalam kategori baik dilihat dari pencapaian nilai RPP pada siklus I mendapat nilai 81% dan meningkat pada siklus II menjadi 82% dan pembuatan media komik cukup baik, tak lupa dalam penggunaan media komik pecahan ini harus didampingi media lain yang lebih konkret agar cerita dalam komik tersebut lebih kontekstual dan lebih mudah dipahami oleh siswa.

2. Pelaksanaan pembelajaran Matematika dengan menggunakan media komik Pecahan dalam rangka meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai materi penjumlahan pecahan pada siswa kelas IV SDN 2 Cibodas. telah terlaksana dengan kondusif sesuai dengan rencana dalam langkah-langkah pembelajaran yang telah disusun dalam RPP. Aktivitas guru maupun siswa selama pembelajaran berjalan dengan cukup baik.

3. Kemampuan representasi pada materi penjumlahan pecahan pada siswa dalam menggunakan media komik pecahan mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil ketuntasan belajar pada siklus I yang mencapai 81,9% meningkat pada siklus II hingga 84,7%. Peningkatan pada setiap indikator pun


(41)

110

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengalami peningkatan yang cukup signifikan hingga diperoleh hasil indikator kemampuan reperesentasi matematis visual siklus I mencapai 79,86% meningkat menjadi 87,55% pada siklus II. Sedangkan indikator kemampuan representasi matematis ekspresi matematis dari siklus I hanya mencapai 83,33% ketuntasan, meningkat menjadi 86,11%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang diberikan sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Diharapkan hasil penelitian dapat meningkatkan kemampuan representasi matematis melalui media komik pecahan

2. Bagi Guru

Guru perlu menggunakan media komik pecahan di dalam pembelajaran khususnya Matematika karena media komik ini cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan representasi matematis pada siswa dalam pengerjaan matematika agar lebih kontekstual. Dalam penggunaannya itu sendiri alangkah lebih baiknya disertai media pendamping yang akan menunjang mereka untuk memahami cerita dalam komik pecahan dengan baik. Selain itu, perencanaan pembelajaran perlu dipersiapkan lebih matang agar pembelajaran berlangsung dengan efektif. Penggunaan media komik juga perlu didukung dengan model pembelajaran yang sesuai agar media yang akan disampaikan lebih terarah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Guru juga harus meningkatkan profesionalitasnya agar kualitas pembelajaran meningkat.


(42)

111

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Diharapkan hasil penelitian dapat memberikan gambaran dalam menerapkan kebijakan mengenai penggunaan media komik pecahan sehingga dapat diterapkan oleh guru yang lain.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian tindakan kelas mengenai penerapan penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai materi penjumlahan pecahan di kelas IV SDN 2 CIBODAS perlu dilanjutkan oleh peneliti selanjutnya untuk dapat memperoleh hasil yang benar-benar optimal.


(43)

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, I. H. ( 2013). Penerapan Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP. [Online]. Tersedia: .http://repository.UPI.edu/3681/4/d_mtk_0910003_chapter1.pdf. [Diakses 3 Mei 2014]

Adhar, L. (2012). Jurnal Penelitian Pendidikan vol.13.no 2. Pembelajaran Matematika Dengan Metode Penemuan Terbimbing. Untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP. [Online]. Tersedia di: https://www.jurnal.UPI.edu. [Diakses 30 Maret 2014] Adjie, N. (2006). Konsep Dasar Matematika. Bandung: UPI Press

Amelia, A. (2013). Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis Siswa Smpmelalui Penerapan Pendekatan Metakognitif. Skripsi, UPI: Tidak diterbitkan

Aryanti, D. (2012). Kemampuan Representasi Matematis Menurut Tingka Kemampuan Siswa Pada Materi Segi Empat di SMP. [Online]. Jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/812/pdf. [Diakses 2 Mei 2014]

BSNP. (2006). Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. [Online]. Tersedia di: http://www.educloud.fkip.unila.ac.id. [Diakses 1 Juli 2014]

Dwimarta, R. (2014). Pengaruh Media Pembelajaran Komik Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Materi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan. [Online]. Tersedia: http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/view/3644. [Diakses 3

Juli 2014]

Hadi, S. (2005). Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik Dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik. [Online]. Tersedia di: http://jdih.surabaya.go.id/pdfdoc/prolegda_1.pdf. [Diakes 27 Maret 2014]

Handayani, H. (2013). Pengaruh Pembelajaran Kontekstual terhadap Kemampuan Pemahaman dan Representasi Matematis Sekolah Dasar. Makalah. [Online].

Tersedia di:

https://www.google.com/#q=aspek+penilaian+Representasi+matematika. [Diakses 31 Maret 2014]


(44)

113

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kartini. (2009). Peranan Representasi dalam Pembelajaran Matematika. [Online]. Tersedia: https://www.Feprints.uny.ac.id. [Diakses 31 Maret 2014]

Kartini, T. (2011). Mengembangkan Kemampuan Representasi Matematis dan Self Efficacy Siswa SMP melalui Reciprocal Teching Model.Tesis, UPI Bandung: Tidak diterbitkan

KEMENDIKBUD. (2014). Materi pelatihan guru implementasi kurikulum 2013 tahun 2014 SD kelas IV. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber daya Manusia Pendidiksn dsn kebudayaan dan penjamin Mutu Pendidikan

Kusnandar, A. (2009). Matematika SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Masdiono, T. (2014). 14 Jurus Membuat Komik Ver.02. Jakarta: Creative Media Mulyati. (2013). Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Representasi Matematis

Siswa SMA melalui Preview-Question-Read-Reflekt-Recite-Review. [Online]. Tersedia: https://www.Frepository.UPI.edu. [Diakses 27 Maret 2014]

Muslihudin. (2011). Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rizqi Press

Mustaqim, B. (2008). Ayo Belajar Matematika. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Ogino, H. (2010). Komik Kumon Matematika seri 1 (Pecahan). Jakarta: PT Gramedia Permana, D. A. (2010). Penggunaan Media Komik Digital untuk Mengajarakan

Materi TIK di SMP. Skripsi, UPI: Tidak diterbitkan

Prabawanto, S. (2007). Pendidikan Matematika II. [Online]. Tersedia:

http://file.UPI.edu/direktori/dualmodes/pendidikan_matematika_ii/pendmat_ii-bbm_7_(pemb.bil.pecahan.pdf. [Diakse 3 Juni 2014]

Purwanti, T. A. (2012). Upaya meningkatakan hasil belajar IPS dengan model

Pembelajran Jigsaw. [Online]. Tersedia di:

http://repository.library.uksw.edu/jspui/bitstream/123456789/2071/4/T1_26201 0753_BAB%20III.pdf. [Diakses 6 Juni 2014]


(45)

114

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Reed. S. K. (2011). Kognisi dan teori aplikasi. Jakarta: Salemba humanika.

Rezeki, S. (2013). Meningkatkan Kemampauan Representasi Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajarn Novick Pada Sswa Sekolah Menengah Atas. Tesis, UPI Bandung: Tidak diterbitkan Riduwan. (2004). Belajar mudah Penelitian. Bandung: ALFABETA

Rohani, A. (1997). Media Instruksional Eduktif. Jakarata:Rineka Cipta Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sanjaya, W. (2008). Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta: Kencana Siliwangi: Tidak diterbitkan

Sudjana, N. (2013). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Suhendar, A. (2010). Pengaruh Penggunaan komik terhadap peningkatan kemampuan siswa pada ranah kognitif mata pelajaran kelas V SD. Skripsi, UPI Bumi siliwangi.

Sukmawati, D. (2013). Penerapan Model Concept Sentence Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2

Cibodas Kabupaten Bandung Barat. Skripsi, UPI Bandung:Tidak diterbitkan Suherman, E. (1992). Strategi Belajar dan Mengajar Matematika. Jakarta:

DEPDIKBUD DIRJEN Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan

Suranto. (2008). Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Insan Cendekia Susiani, L. (2006). Bikin Komik dengan Adobe Ilustrator dan Adobe Photoshop.

Yogyakarta: Cv Andi Offset

Susilo, M. J. (2012). Kurikulum tingkat satuan pendidikan. Yogyakarta:Pustaka Belajar Offset

Sutajaya, W. (2006). Penggunaan medaia komik untuk meningkatkan kemampuan kognitif pada materi pelajaran kelas V SD. Skripsi, UPI: tidak diterbitkan

Trianto. (2011). Model Explicit Instruction. [Online]. Tersedia.


(46)

115

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Trisniawati. (2013). Makalah Representasi Matematika. [Online]. Tersedia di:

http://trisniawati87.blogspot.com/2013/01/makalah-representasi-matematis.html. [Diakses 28 Maret 2014]

Walle, J. V. D. (2007). Sekolah dasar dan Menengah Matematika. Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Wibawa, B. (1991). Media pengajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan


(1)

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengalami peningkatan yang cukup signifikan hingga diperoleh hasil indikator kemampuan reperesentasi matematis visual siklus I mencapai 79,86% meningkat menjadi 87,55% pada siklus II. Sedangkan indikator kemampuan representasi matematis ekspresi matematis dari siklus I hanya mencapai 83,33% ketuntasan, meningkat menjadi 86,11%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang diberikan sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Diharapkan hasil penelitian dapat meningkatkan kemampuan representasi matematis melalui media komik pecahan

2. Bagi Guru

Guru perlu menggunakan media komik pecahan di dalam pembelajaran khususnya Matematika karena media komik ini cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan representasi matematis pada siswa dalam pengerjaan matematika agar lebih kontekstual. Dalam penggunaannya itu sendiri alangkah lebih baiknya disertai media pendamping yang akan menunjang mereka untuk memahami cerita dalam komik pecahan dengan baik. Selain itu, perencanaan pembelajaran perlu dipersiapkan lebih matang agar pembelajaran berlangsung dengan efektif. Penggunaan media komik juga perlu didukung dengan model pembelajaran yang sesuai agar media yang akan disampaikan lebih terarah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Guru juga harus meningkatkan profesionalitasnya agar kualitas pembelajaran meningkat.


(2)

111

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Diharapkan hasil penelitian dapat memberikan gambaran dalam menerapkan kebijakan mengenai penggunaan media komik pecahan sehingga dapat diterapkan oleh guru yang lain.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian tindakan kelas mengenai penerapan penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai materi penjumlahan pecahan di kelas IV SDN 2 CIBODAS perlu dilanjutkan oleh peneliti selanjutnya untuk dapat memperoleh hasil yang benar-benar optimal.


(3)

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, I. H. ( 2013). Penerapan Pembelajaran Konvensional Untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP. [Online]. Tersedia: .http://repository.UPI.edu/3681/4/d_mtk_0910003_chapter1.pdf. [Diakses 3 Mei 2014]

Adhar, L. (2012). Jurnal Penelitian Pendidikan vol.13.no 2. Pembelajaran Matematika Dengan Metode Penemuan Terbimbing. Untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP. [Online]. Tersedia di: https://www.jurnal.UPI.edu. [Diakses 30 Maret 2014] Adjie, N. (2006). Konsep Dasar Matematika. Bandung: UPI Press

Amelia, A. (2013). Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis Siswa Smpmelalui Penerapan Pendekatan Metakognitif. Skripsi, UPI: Tidak diterbitkan

Aryanti, D. (2012). Kemampuan Representasi Matematis Menurut Tingka

Kemampuan Siswa Pada Materi Segi Empat di SMP. [Online].

Jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/812/pdf. [Diakses 2 Mei 2014]

BSNP. (2006). Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. [Online]. Tersedia di: http://www.educloud.fkip.unila.ac.id. [Diakses 1 Juli 2014]

Dwimarta, R. (2014). Pengaruh Media Pembelajaran Komik Terhadap Pemahaman

Konsep Matematika Materi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan. [Online].

Tersedia: http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/view/3644. [Diakses 3 Juli 2014]

Hadi, S. (2005). Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik Dengan Strategi Bermain Peran pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik. [Online]. Tersedia di: http://jdih.surabaya.go.id/pdfdoc/prolegda_1.pdf. [Diakes 27 Maret 2014]

Handayani, H. (2013). Pengaruh Pembelajaran Kontekstual terhadap Kemampuan Pemahaman dan Representasi Matematis Sekolah Dasar. Makalah. [Online].

Tersedia di:

https://www.google.com/#q=aspek+penilaian+Representasi+matematika. [Diakses 31 Maret 2014]


(4)

113

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kartini. (2009). Peranan Representasi dalam Pembelajaran Matematika. [Online]. Tersedia: https://www.Feprints.uny.ac.id. [Diakses 31 Maret 2014]

Kartini, T. (2011). Mengembangkan Kemampuan Representasi Matematis dan Self Efficacy Siswa SMP melalui Reciprocal Teching Model.Tesis, UPI Bandung: Tidak diterbitkan

KEMENDIKBUD. (2014). Materi pelatihan guru implementasi kurikulum 2013 tahun 2014 SD kelas IV. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber daya Manusia Pendidiksn dsn kebudayaan dan penjamin Mutu Pendidikan

Kusnandar, A. (2009). Matematika SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Masdiono, T. (2014). 14 Jurus Membuat Komik Ver.02. Jakarta: Creative Media Mulyati. (2013). Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Representasi Matematis

Siswa SMA melalui Preview-Question-Read-Reflekt-Recite-Review. [Online]. Tersedia: https://www.Frepository.UPI.edu. [Diakses 27 Maret 2014]

Muslihudin. (2011). Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rizqi Press

Mustaqim, B. (2008). Ayo Belajar Matematika. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Ogino, H. (2010). Komik Kumon Matematika seri 1 (Pecahan). Jakarta: PT Gramedia Permana, D. A. (2010). Penggunaan Media Komik Digital untuk Mengajarakan

Materi TIK di SMP. Skripsi, UPI: Tidak diterbitkan

Prabawanto, S. (2007). Pendidikan Matematika II. [Online]. Tersedia:

http://file.UPI.edu/direktori/dualmodes/pendidikan_matematika_ii/pendmat_ii-bbm_7_(pemb.bil.pecahan.pdf. [Diakse 3 Juni 2014]

Purwanti, T. A. (2012). Upaya meningkatakan hasil belajar IPS dengan model

Pembelajran Jigsaw. [Online]. Tersedia di:

http://repository.library.uksw.edu/jspui/bitstream/123456789/2071/4/T1_26201 0753_BAB%20III.pdf. [Diakses 6 Juni 2014]


(5)

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Reed. S. K. (2011). Kognisi dan teori aplikasi. Jakarta: Salemba humanika.

Rezeki, S. (2013). Meningkatkan Kemampauan Representasi Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajarn Novick Pada Sswa Sekolah Menengah Atas. Tesis, UPI Bandung: Tidak diterbitkan Riduwan. (2004). Belajar mudah Penelitian. Bandung: ALFABETA

Rohani, A. (1997). Media Instruksional Eduktif. Jakarata:Rineka Cipta Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sanjaya, W. (2008). Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta: Kencana Siliwangi: Tidak diterbitkan

Sudjana, N. (2013). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Suhendar, A. (2010). Pengaruh Penggunaan komik terhadap peningkatan kemampuan siswa pada ranah kognitif mata pelajaran kelas V SD. Skripsi, UPI Bumi siliwangi.

Sukmawati, D. (2013). Penerapan Model Concept Sentence Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2

Cibodas Kabupaten Bandung Barat. Skripsi, UPI Bandung:Tidak diterbitkan Suherman, E. (1992). Strategi Belajar dan Mengajar Matematika. Jakarta:

DEPDIKBUD DIRJEN Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan

Suranto. (2008). Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Insan Cendekia Susiani, L. (2006). Bikin Komik dengan Adobe Ilustrator dan Adobe Photoshop.

Yogyakarta: Cv Andi Offset

Susilo, M. J. (2012). Kurikulum tingkat satuan pendidikan. Yogyakarta:Pustaka Belajar Offset

Sutajaya, W. (2006). Penggunaan medaia komik untuk meningkatkan kemampuan kognitif pada materi pelajaran kelas V SD. Skripsi, UPI: tidak diterbitkan

Trianto. (2011). Model Explicit Instruction. [Online]. Tersedia.


(6)

115

Nuryati, 2014

Penggunaan media komik pecahan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis mengenai Materi penjumlahan pecahan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Trisniawati. (2013). Makalah Representasi Matematika. [Online]. Tersedia di:

http://trisniawati87.blogspot.com/2013/01/makalah-representasi-matematis.html. [Diakses 28 Maret 2014]

Walle, J. V. D. (2007). Sekolah dasar dan Menengah Matematika. Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Wibawa, B. (1991). Media pengajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan