PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN.

(1)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

019/S/PGSD-Reg/8/Juli/2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP

PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

(Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas IV SDN 3 Cibogo Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014 Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Novi Indrawati

1003477

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BANDUNG

2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN Oleh

Novi Indrawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

©Novi Indrawati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak ulang, difotocopi, atau cara lain tanpa ijin dari penulis


(3)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN


(4)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN


(5)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

(Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas IV SDN 3 Cibogo Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014 Kabupaten Bandung Barat)

Novi Indrawati (1003477)

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 3 Cibogo yang berjumlah 22 orang siswa, dengan jumlah siswa laki-laki 9 orang dan jumlah siswa perempuan 13 orang. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya pemahaman konsep operasi hitung pecahan yang diakibatkan karena terbatasnya kemampuan guru untuk menciptakan media pembelajaran yang sesuai dan dapat membantu proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media manipulatif dan peningkatan pemahaman konsep operasi hitung pecahan setelah pembelajaran matematika dengan menggunakan media manipulatif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan model Kemmis & Taggart melalui tiga siklus. Untuk memperoleh data hasil penelitian, dibuat instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data serta dianalisis dengan cara kuantitatif dan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran selama penelitian yang secara umum telah berlangsung baik dengan semua langkah pembelajaran terlaksana serta mendemonstrasikan penggunaan media manipulatif merupakan langkah penting. Peningkatan pemahaman konsep operasi hitung pecahan dibuktikan dengan rata-rata indeks gain dari siklus I ke siklus II sebesar 0,1 dengan interpretasi rendah dan rata-rata indeks gain dari siklus II ke siklus III sebesar 0,29 dengan interpretasi rendah. Namun jika dilihat berdasarkan rata-rata skor dari setiap siklus, siklus I sampai siklus III memiliki peningkatan skor dengan rata-rata siklus I sebesar 69,31; siklus II sebesar 72,54; dan siklus III sebesar 80,90. Diharapkan guru dapat menggunakan media manipulatif dalam pembelajaran matematika dan mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaannya serta semua kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep operasi hitung pecahan.


(6)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata kunci: Media Manipulatif, Pemahaman Konsep, Operasi Hitung Pecahan

ABSTRACT

THE USE OF MANIPULATIVE MEDIA TO INCREASE THE UNDERSTANDING OF THE CONCEPT OF FRACTIONAL ARITHMETIC OPERATIONAL MATERIAL IN MATHEMATICS (Classroom Action Research the Fourth Graders of SDN 3 Cibogo Second

Semester School Year 2013/2014 Kabupaten Bandung Barat) Novi Indrawati

(1003477)

This study is implemented in the fourth graders of SDN 3 Cibogo totaling 22 students, with the amount of male students are 9 people and the amount of female students are 13 people. The background of the study is low in understanding the concept of fractional arithmetic operational caused by the teachers’ limited ability to create the appropriate learning media that can assist learning process. The aim of this study is to describe how learning implementation works by using manipulative media and the increasing understanding of the concept of fractional arithmetic operational after studying mathematics by using manipulative media. Methodology used in this study is Classroom Action Research by using Kemmis and Taggart model through three cycles. To obtain the result of the study, learning instrument and data collection instrument are made, and also analyzed by qualitative and quantitative ways. The result of the study is learning implementation during the study which generally has been going well with all learning steps are done and demonstrating the use of manipulative media are the important steps. The increasing of the understanding of the concept fractional arithmetic operational is proven by the average of gain index from cycle I to cycle II in the amount of 0.1 with low interpretation and the average of gain index from cycle II to cycle III in the amount of 0.29 with low interpretation. However, if it is seen based on score average from each cycle, cycle I until cycle III have score increasing with the average of cycle I in the amount of 69.31; cycle II in the amount of 72.54; and cycle III in the amount of 80.90. It is expected that teachers can use manipulative media in learning mathematics and demonstrating the steps to use it and all of learning activity can be implemented so that it can increase the understanding of the concept of fractional arithmetic operational.


(7)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keywords: Manipulative Media, Understanding of the Concept, Fractional


(8)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 4

E. Hipotesis Tindakan ... 5

F. Definisi Operasional ... 6

BAB II PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN ... 7

A. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ... 7

1. Pengertian Matematika ... 7

2. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ... 8

3. Bilangan Pecahan dan Operasinya... 9

B. Media Manipulatif ... 14

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 14

2. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran ... 17

3. Macam-Macam Media Pembelajaran ... 18

4. Dasar Pertimbangan dan Kriteria Pemilihan Media ... 19


(9)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Media Manipulatif dalam Pembelajaran Matematika... 21

7. Kelebihan dan Kekurangan Media Manipulatif ... 23

C. Pemahaman Konsep ... 23

1. Pengertian Pemahaman Konsep ... 23

2. Indikator Pemahaman Konsep ... 25

D. Penelitian yang Relevan ... 26

E. Kerangka Pikir ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Metode Penelitian ... 29

B. Model Penelitian ... 30

C. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian ... 33

D. Prosedur Penelitian ... 33

E. Instrumen Penelitian ... 38

F. Pengolahan Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Hasil Penelitian ... 43

1. Siklus I ... 43

2. Siklus II ... 50

3. Peningkatan Pemahaman Konsep dari Siklus I ke Siklus II ... 56

4. Siklus III ... 58

5. Peningkatan Pemahaman Konsep dari Siklus II ke Siklus III ... 63

6. Peningkatan Pemahaman Konsep dari Siklus I sampai Siklus III ... 65

B. Pembahasan ... 67

1. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan Media Manipulatif .... 67

2. Peningkatan Pemahaman Konsep Materi Operasi Hitung Pecahan ... 70

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 72

A. Simpulan ... 72

B. Rekomendasi ... 73


(10)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN ... 78 RIWAYAT HIDUP


(11)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian

Zaman semakin berubah sejalan dengan berkembangnya kebudayaan dan teknologi yang semakin canggih. Manusia menciptakan dan menggunakan teknologi yang berkembang sehingga manusia dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan zaman yang ada. Bahkan kurikulum pun dikembangkan berdasarkan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong siswa untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai displin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini”.

Berdasarkan pernyataan di atas (Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2006), maka mata pelajaran matematika adalah salah satu mata pelajaran yang mendasari perkembangan teknologi modern. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada seluruh siswa mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai kepada jenjang yang lebih tinggi. Mata pelajaran matematika diberikan pada usia sekolah dasar dengan tujuan untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama sejak dini.

Pada dasarnya, matematika merupakan sesuatu yang abstrak, begitu pula yang ditemukan oleh siswa, mereka menganggap matematika itu abstrak apabila guru mengajarkan matematika tidak berdasarkan kemampuan berpikir siswa yang masih berada pada tahap operasional konkret. Kemampuan yang tampak ada fase


(12)

2

ini adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun masih terikat dengan objek yang masih konkret.

Berdasarkan usia perkembangan kognitif, siswa SD masih terikat dengan objek konkret yang dapat ditangkap oleh panca indra. Dalam pembelajaran matematika yang abstrak, siswa memerlukan alat bantu berupa media, dan alat peraga yang dapat memperjelas apa yang akan disampaikan oleh guru sehingga lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh siswa. Hal tersebut merujuk pada kurikulum 2006 bahwa usaha untuk menunjang pencapaian tujuan pembelajaran dibantu oleh penggunaan alat bantu pembelajaran yang tepat dan sesuai karakteristik komponen penggunaannya. Oleh karena itu, penggunaan media khususnya dalam pembelajaran matematika sangatlah penting, dengan menggunakan media yang mendukung maka pembelajaran akan sangat terbantu sehingga siswa memiliki respon positif terhadap pembelajaran matematika.

Penggunaan media atau alat bantu disadari oleh banyak praktisi pendidikan sangat membantu aktivitas proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas, terutama membantu peningkatan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Namun pada kenyataannya, tidak banyak guru yang memanfaatkannya. Adanya keterbatasan media pembelajaran dan lemahnya kemampuan guru dalam menciptakan media, membuat penerapan metode ceramah semakin menjamur. Akibatnya konsep matematika yang diterima oleh siswa akan semakin abstrak dan pemahaman konsep matematika siswa akan semakin rendah yang mengakibatkan hasil belajar siswa pun rendah.

Materi operasi hitung pecahan merupakan salah satu pokok bahasan yang masih sulit dipahami dan dikuasai oleh siswa. Ini terlihat pada nilai ulangan harian siswa yang sebagian besar memiliki nilai yang rendah atau di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Sebagian besar siswa hanya mampu melakukan operasi pecahan melalui bentuk bilangan tanpa memahaminya, sehingga ketika dihadapkan pada masalah yang berupa soal cerita, mereka mengalami kesulitan. Hal tersebut diduga karena kurangnya atau terbatasnya media yang ada di


(13)

3

lingkungan sekolah dan terbatasnya kemampuan guru untuk menciptakan media pembelajaran yang sesuai dan dapat membantu proses pembelajaran. Sehingga berakibat pada kurangnya siswa dalam memahami konsep materi operasi hitung bilangan pecahan.

Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sarana Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan (Depdikbud, 1999) dalam Heruman (2012, hlm.43) menyatakan bahwa pecahan merupakan salah satu topik yang sulit untuk diajarkan. Kesulitan itu terlihat dari kurang bermaknanya kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru, dan sulitnya pengadaan media pembelajaran. Akibatnya, guru biasanya langsung mengajarkan pengenalan angka, seperti pada pecahan ଵ

ଶ, 1 disebut pembilang dan 2 disebut penyebut.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mencoba menggunakan media manipulatif untuk menjelaskan konsep operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan. Media manipulatif merupakan media yang terbuat dari bahan-bahan yang sederhana yang mana media tersebut dapat dipegang, dipindah-pindah, dipasang dan dibolak-balik oleh siswa. Bahan yang akan digunakan untuk materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan adalah white board mini dan plastik mika. Pada pelaksanaannya, white board mini akan digunakan sebagai tempat menggambarkan pecahan yang akan dioperasikan sedangkan plastik mika merupakan lambang bilangan pecahan. Penggunaan media manipulatif ini dimaksudkan untuk mempermudah siswa dalam memahami konsep operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan, serta dapat menggunakan prosedur atau cara dalam menyelesaikan masalah yang disajikan.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih

luas permasalahan yaitu dengan mengambil penelitian yang berjudul “Penggunaan

Media Manipulatif untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep pada Mata Pelajaran Matematika Materi Operasi Hitung Pecahan (Penelitian Tindakan Kelas Siswa


(14)

4

Kelas IV SDN 3 Cibogo Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014 Kabupaten

Bandung Barat)”.

B.Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, secara

umum permasalahan yang akan diteliti adalah “Bagaimana upaya untuk

meningkatkan pemahaman konsep pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung pecahan dengan menggunakan media manipulatif?”. Masalah tersebut dijabarkan kedalam rumusan masalah yang lebih khusus yaitu:

1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media manipulatif untuk meningkatkan pemahaman konsep materi operasi hitung pecahan pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo?

2. Bagaimanakah peningkatan pemahaman konsep materi operasi hitung pecahan dengan menggunakan media manipulatif pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo?

C.Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung pecahan dengan menggunakan media manipulatif pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk, sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media manipulatif untuk meningkatkan pemahaman konsep materi opersi hitung pecahan pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo.

2. Mendeskripsikan peningkatan pemahaman konsep materi operasi hitung pecahan pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo dengan menggunakan media manipulatif.

D.Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang mencakup manfaat teoritis dan praktis.


(15)

5

Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan teori baru mengenai penggunaan media manipulatif untuk meningkatkan pemahaman konsep materi operasi hitung pecahan pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo. Sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan penelitian tindakan kelas dan dapat dijadikan sebagai upaya bersama antara sekolah, guru, dan peneliti yang lain dalam memperbaiki proses pembelajaran secara menyeluruh khususnya untuk meningkatkan pemahaman konsep pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung bilangan pecahan.

Manfaat praktis. Diharapkan kedua hal ini dapat bermanfaat untuk beberapa pihak, sebagai berikut:

1. Bagi siswa, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat, sebagai berikut:

a. Membantu siswa dalam memahami konsep operasi hitung bilangan pecahan, sehingga siswa bisa memahami prosedur penyelesaian dalam menyelesaikan soal dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Bagi guru, diharapkan hasil peneltian ini dapat memberikan manfaat, sebagai berikut:

a. Memberikan pengetahuan baru mengenai penggunaan media manipulatif yang dapat digunakan dalam membantu proses pembelajaran materi operasi hitung bilangan pecahan.

b. Memberikan ide baru mengenai penggunaan media manipulatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika dengan materi lain yang dapat disesuaikan.

3. Bagi sekolah, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat, sebagai berikut:

a. Memberi gambaran mengenai penggunaan media.

b. Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kualitas siswa dalam pembelajaran, sehingga proses belajar siswa dapat berhasil sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan.


(16)

6

E.Hipotesis Tindakan

Penelitian yang hendak dilakukan, direncanakan akan terbagi menjadi tiga siklus. Melalui siklus-siklus tersebut diharapkan terjadi peningkatan pemahaman konsep materi operasi hitung pecahan melalui penggunaaan media manipulatif pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo. Oleh karena itu, hipotesis tindakan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: “Apabila guru menggunakan media manipulatif dalam proses pembelajaran matematika, maka pemahaman konsep materi operasi hitung pecahan pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo akan

meningkat”.

F. Definisi Operasional

1. Media manipulatif adalah media yang digunakan untuk membantu siswa dalam memahami konsep atau prosedur dalam materi operasi hitung pecahan. Media yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah white board mini dan plastik mika (warna merah dan kuning). White board mini digunakan sebagai tempat menggambarkan pecahan yang akan dioperasikan sedangkan plastik mika warna merah melambangkan pecahan pertama dan plastik mika warna kuning melambangkan pecahan kedua.

2. Pemahaman konsep dalam penelitian ini adalah siswa mampu menyatakan ulang suatu konsep yang telah dipelajari; menerapkan konsep secara algoritma; menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis; dan mengaitkan berbagai konsep matematis.

3. Pecahan adalah bagian dari keseluruhan atau bagian dari satuan yang utuh. Materi operasi hitung bilangan pecahan pada penelitian ini adalah operasi penjumlahan pecahan (berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama), operasi pengurangan pecahan (berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama) dan sifat-sifat pada operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan.


(17)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A.Metode Penelitian

Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah dalam memperoleh dan menganalisis data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research).

Menurut Arikunto (2010,hlm.130), Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari tiga kata yang dapat dipahami pengertiannya sebagai berikut.

“Penelitian- kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan- sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Kelas- adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Sehingga disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas”.

Menurut Hermawan et. al. (2010, hlm.87),

“Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional”.

Selain itu menurut Mulyasa (2012, hlm.11),

“Penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru, oleh guru bersama-sama dengan peserta didik, atau oleh peserta didik di bawah bimbingan dan arahan guru, dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran”.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, maka dapat disimpulkan penelitian tindakan kelas adalah suatu tindakan yang dilakukan secara terencana


(18)

30

dan disengaja dalam upaya untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas. Tindakan tersebut berbentuk dalam rangkaian siklus yang mana dari setiap siklus ada refleksi untuk tindakan selanjutnya sehingga tujuan yang peneliti harapkan dapat tercapai. Dalam hal ini pengertian kelas tidak terbatas pada empat dinding kelas atau ruang kelas, tetapi lebih pada adanya aktivitas belajar dua orang atau lebih.

Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan guru dalam proses pembelajaran, maka tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, dalam penelitian ini difokuskan pada tindakan-tindakan yang direncanakan guru, diujicobakan kepada siswa, kemudian dievaluasi untuk melihat apakah tindakan yang direncanakan oleh guru dapat memecahkan persoalan proses pembelajaran di kelas. Dengan seperti itu, guru akan lebih banyak memperoleh pengalaman tentang praktik pembelajaran secara efektif.

B.Model Penelitian

Model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah model Kemmis & Mc Taggart. Model ini merupakan model pengembangan dari Kurt Lewin. Model ini berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalam satu siklus terdiri dari empat komponen, yaitu:

1. Perencanaan (planning) 2. Tindakan (acting)

3. Pengamatan atau observasi (observing) 4. Refleksi (reflecting)

Hubungan antara keempat komponen di atas menunjukkan sebuah siklus atau putaran atau kegiatan berulan. “Siklus” inilah yang sebenarnya menjadi ciri utama dalam penelitian tindakan, yaitu bahwa penelitian tindakan harus dilakukan dalam bentuk siklus, bukan hanya satu kali intervensi saja.

Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto, 2010,hlm.131) memandang bahwa komponen sebagai langkah dalam siklus, sehingga mereka


(19)

31

menyatukan dua komponen yang ke-2 dan ke-3, yaitu tindakan (acting) dan pengamatan (observing) sebagai satu kesatuan. Hasil dari pengamatan ini kemudian dijadikan dasar sebagai langkah berikutnya, yaitu refleksi-mencermati apa yang sudah terjadi- (reflecting). Dari terselesaikannya refleksi, kemudian disusun sebuah perencanaan yang diaktualisasikan dalam bentuk rangkaian tindakan dan pengamatan lagi, dan begitu pula selanjutnya. Keempat langkah tersebut merupakan stau siklus atau putaran, artinya sesudah langkah keempat, lalu kembali ke satu dan seterusnya. Sehingga penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral. Berikut ini merupakan gambar dari siklus penelitian tindakan kelas Kemmis & Mc Taggart (dalam Arikunto, 2010,hlm.132):

Gambar 3.1

Siklus Spiral dari Kemmis & Mc Taggart Sumber:

Secara utuh, tidakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas seperti digambarkan dalam bagan, melalui tahapan sebagai berikut:


(20)

32

Dalam tahap menyusun rancangan, peneliti menentukan titik-titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat instrumen pengamatan untuk membantu merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.

2. Pelaksanaan

Yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Guru harus ingat dan taat pada apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar.

3. Pengamatan

Pengamatan atau observasi adalah pengamatan sistematis yang diniati dengan tujuan mendapatkan data untuk menjawab pertanyaan penelitian. Pengamatan dilakukan pada saat tindakan sedang dilakukan. Jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama.

4. Refleksi

Refleksi adalah tahapan dalam penelitian tindakan yang dilakukan secara berulang pada akhir perlakuan pada setiap tahapan. Refleksi yaitu proses berpikir ke belakang untuk memaknai pengalaman demi perencanaan di masa depan atau kegiatan untuk mengemukakan apa yang sudah terjadi atau respon terhadap kejadian atau aktivitas. Istilah refleksi sebetulnya lebih tepat dikenakan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan pengamat untuk bersama-sama mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.

Dalam penelitian tindakan kelas siklus merupakan daur yang berulang yang dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di kelas. Jumlah siklus tidak ditentukan secara pasti dalam setiap penelitian tindakan kelas. Jangka waktu untuk suatu siklus dan langkah-langkah dalam suatu siklus sangat tergantung pada konteks dan permasalahan, bisa jadi dalam hitungan hari atau minggu, tetapi dapat juga dalam hitungan semester atau bahkan tahun. Setiap siklusnya memiliki tujuan pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran yang akan diteliti.


(21)

33

Pada penelitian ini siklus yang akan dilakukan adalah sebanyak tiga siklus. Apabila pada saat pelaksanaannya peningkatan pemahaman konsep pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung pecahan yang diharapkan sudah tercapai, maka penelitian akan dihentikan.

C.Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 3 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan waktu pelaksanaan yang digunakan untuk penelitian dimulai dari bulan Februari sampai bulan Juni 2014. Sedangkan subyek penelitiannya adalah siswa kelas IV yang berjumlah 22 orang, dengan jumlah siswa laki-laki 9 orang dan perempuan 13 orang.

D.Prosedur Penelitian

Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan awal

Pada kegiatan awal ini, peneliti melakukan persiapan awal untuk observasi yang bertujuan untuk mendapatkan masalah yang terjadi di lapangan, adapun rincian kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Pembuatan surat izin observasi untuk sekolah yang bersangkutan. b. Pembuatan SK penelitian.

c. Observasi langsung ke tempat. d. Pembuatan proposal.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga siklus, yaitu sebagai berikut: Siklus I

a. Perencanaan tindakan

1) Mengkaji teori-teori yang mendukung ke perpustakaan. 2) Menyusun perangkat pembelajaran (RPP dan LKS).


(22)

34

3) Menyiapkan media pembelajaran. 4) Menyusun instrumen penelitian.

5) Mendiskusikan dengan rekan guru sejawat yang akan diminta untuk melakukan observasi.

6) Mengembangkan perangkat pembelajaran (RPP, LKS, instrumen penelitian, alat dan bahan yang akan digunakan).

b. Pelaksanaan tindakan

Melaksanakan pembelajaran materi operasi penjumlahan pecahan dengan menggunakan media manipulatif (plastik mika), dengan langkah-langkah: 1) Pengenalan media manipulatif.

2) Mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaan media manipulatif. 3) Melakukan diskusi.

4) Mempresentasikan hasil diskusi.

c. Observasi atau pengamatan

1) Melakukan pengamatan terhadap kondisi kelas yang digunakan sebagai kelas penelitian.

2) Mengamati kesesuaian penggunaan media manipulatif (plastik mika) dengan pokok bahasan yang berlangsung.

3) Mengamati keterhubungan antara penggunaan media manipulatif (plastik mika) dengan proses dan hasil belajar dalam meningkatkan pemahaman konsep dalam pembelajaran materi operasi hitung pecahan.

4) Melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

1) Melakukan diskusi dengan observer berdasarkan hasil pengamatannya dan evaluasi berkaitan dengan penggunaan media manipulatif dalam kegiatan belajar mengajar.


(23)

35

2) Melakukan perbaikan tindakan, berdasarkan hasil diskusi balikan bersama guru mitra.

3) Melaksanakan pengolahan data yang di peroleh setelah siklus I selesai di laksanakan.

4) Menyimpulkan hasil refleksi tindakan yang akan digunakan sebagai tindakan selanjutnya.

5) Membuat rencana perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan yang di temukan setelah melakukan diskusi dengan mitra peneliti.

Siklus II

a. Perencanaan tindakan

Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan adalah sebagai berikut: 1) Menyusun perangkat pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. 2) Menyiapkan media pembelajaran

3) Menyusun instrumen penelitian.

4) Mendiskusikan dengan rekan guru sejawat yang akan diminta untuk melakukan observasi.

5) Mengembangkan perangkat pembelajaran (RPP, LKS, instrumen penelitian, alat dan bahan yang akan digunakan).

b. Pelaksanaan tindakan

Melaksanakan pembelajaran materi operasi pengurangan pecahan dengan menggunakan media manipulatif, dengan langkah-langkah:

1) Pengenalan media manipulatif.

2) Mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaan media manipulatif. 3) Melakukan diskusi.


(24)

36

c. Observasi atau pengamatan

1) Melakukan pengamatan terhadap kondisi kelas yang digunakan sebagai kelas penelitian.

2) Mengamati kesesuaian penggunaan media manipulatif dengan pokok bahasan yang berlangsung.

3) Mengamati keterhubungan antara penggunaan media manipulatif dengan proses dan hasil belajar dalam meningkatkan pemahaman konsep dalam pembelajaran materi operasi hitung pecahan.

4) Melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

1) Melakukan diskusi dengan observer berdasarkan hasil pengamatannya dan evaluasi berkaitan dengan penggunaan media manipulatif dalam kegiatan belajar mengajar.

2) Melaksanakan pengolahan data yang di peroleh setelah siklus II selesai di laksanakan.

3) Menyimpulkan hasil refleksi tindakan yang akan digunakan sebagai tindakan selanjutnya.

4) Membuat rencana-rencana perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan yang ditemukan setelah melakukan diskusi dengan observer.

Siklus III

a. Perencanaan tindakan

Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan adalah sebagai berikut: 1) Menyusun perangkat pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) berdasarkan hasil refleksi pada siklus II. 2) Menyiapkan media pembelajaran.

3) Menyusun instrumen penelitian.

4) Mendiskusikan dengan rekan guru sejawat yang akan diminta untuk melakukan observasi.


(25)

37

5) Mengembangkan perangkat pembelajaran (RPP, LKS, instrumen penelitian, alat dan bahan yang akan digunakan).

b. Pelaksanaan tindakan

Melaksanakan pembelajaran materi operasi pengurangan pecahan dengan menggunakan media manipulatif, dengan langkah-langkah:

1) Pengenalan media manipulatif.

2) Mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaan media manipulatif. 3) Melakukan diskusi.

4) Mempresentasikan hasil diskusi.

c. Observasi atau pengamatan

1) Melakukan pengamatan terhadap kondisi kelas yang digunakan sebagai kelas penelitian.

2) Mengamati kesesuaian penggunaan media manipulatif dengan pokok bahasan yang berlangsung.

3) Mengamati keterhubungan antara penggunaan media manipulatif dengan proses dan hasil belajar dalam meningkatkan pemahaman konsep dalam pembelajaran materi operasi hitung pecahan.

4) Melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

1) Melakukan diskusi dengan observer berdasarkan hasil pengamatannya dan evaluasi berkaitan dengan penggunaan media manipulatif dalam kegiatan belajar mengajar.

2) Melaksanakan pengolahan data yang di peroleh setelah siklus III selesai di laksanakan.


(26)

38

3. Penutup

a. Mengumpulkan data.

b. Mengolah dan menganalisis data. c. Membuat laporan penelitian.

E.Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, adapun instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian kali ini adalah:

1. Instrumen Pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat persiklus yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, serta penilaian. Tujuannya adalah untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan media manipulatif dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa.

b. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa memuat masalah-masalah atau soal yang harus diselesaikan oleh siswa dalam proses pembelajaran. Penyajian teori dalam LKS ini diawali dengan petunjuk kegiatan yang harus dilakukan siswa dan dilanjutkan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk memahami konsep matematika sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Lembar kerja siswa digunakan sebagai pedoman untuk melihat pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru.

2. Instrumen Pengumpulan Data a. Tes

Tes yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tes akhir siklus, tes ini digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Tes akhir siklus diberikan pada setiap akhir siklus untuk mengukur kemampuan


(27)

39

siswa sesudah pembelajaran berlangsung dan mengukur kemampuan siswa dalam memahami konsep materi pembelajaran.

b. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan lembar yang digunakan dalam proses observasi yang mana berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. Lembar observasi dalam penelitian ini mencakup pengamatan aktivitas guru dan siswa dalam penggunaan media manipulatif untuk meningkatkan pemahaman konsep pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung pecahan dalam proses pembelajaran. Lembar observasi yang digunakan merujuk pada RPP yang telah dirancang oleh guru untuk melakukan tindakan serta pedoman observasi yang telah dibuat sebelumnya.

F. Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif.

1. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif digunakan pada data hasil tes pemahaman konsep materi operasi hitung pecahan dengan statistika deskriptif dan hasil lembar observasi aktivitas guru.

a. Skor hasil tes

Sebelum melakukan tes pemahaman konsep materi operasi hitung pecahan pada siswa di setiap akhir siklus, maka ditentukan pedoman penskoran untuk setiap item soal. Aturan penskoran yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Aturan Penskoran Item Tes

Nomor

Soal Skor Kriteria

1, 2 (a & b)

dan

0 Siswa tidak merespon sama sekali

1 Siswa menulis cara penyelesaian dan jawaban salah 5 Siswa tidak menulis cara penyelesaian, namun


(28)

40

3 (b) jawaban benar

10 Siswa menulis cara penyelesaian salah, namun jawaban benar

15 Siswa menulis cara penyelesaian benar, namun jawaban salah

20 Siswa menulis cara penyelesaian dan jawaban benar 3 (a) 0 Siswa tidak merespon sama sekali

5 Siswa hanya membuat gambar persegi panjang atau gambar yang dibuat salah

10 Siswa menggambarkan dan dapat melambangkan salah satu pecahan dengan benar (hanya salah satu) 15 Siswa dapat menggambarkan dan melambangkan

kedua pecahan dengan benar, namun salah dalam memberi warna

20 Siswa dapat menggambarkan, melambangkan kedua pecahan dan memberi warna dengan benar

(Diadaptasi dari Randall, 1987) b. Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus sebagai berikut yang diadaptasi

dari Sudjana (2011, hlm.109):

X = Σ�

Keterangan:

X = Nilai rata-rata kelas

∑N = Total nilai yang diperoleh siswa n = Jumlah siswa

c. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dengan rumus:

KB = � ≥ x 100 %

Keterangan:

KB = Ketuntasan belajar

∑S≥65 = Jumlah siswa yang mendapat skor lebih besar dari atau sama


(29)

41

n = Jumlah siswa

Berdasarkan ketentuan sekolah, siswa secara individual dikatakan tuntas jika telah mendapatkan skor lebih besar dari atau sama dengan KKM yaitu 65. Sedangkan menurut Depdikbud (dalam Saufi Ginting, 2013) ‘suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan secara kalsikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya’. Kriteria tingkat keberhasilan belajar (%) menurut Aqib (dalam Gumilar, 2013:38), sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa (%) Tingkat Keberhasilan (%) Klasifikasi

>80% Sangat tinggi

60-79% Tinggi

40-59% Sedang

20-29% Rendah

>20% Sangat rendah

d. Menghitung peningkatan pemahaman konsep setiap siklus

Dari data hasil tes kemampuan pemahaman konsep operasi hitung pecahan di setiap siklus pembelajaran, ditentukan besarnya gain dengan perhitungan sebagai berikut (Prabawanto, 2013):

g = ( skor tes siklus ke-i +1) – (skor tes sikls ke i)

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep operasi hitung pecahan dari setiap siklus yang telah dilakukan maka dengan menghitung indeks gain telah dinormalisasi, dengan rumus:

<g> = � � �−�+1 − � � �−�

� � − � � �−�

Indeks gain diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria yang diungkapkan oleh Hake (Ahmad Yusup, 2010, hlm.31) adalah:


(30)

42

Tabel 3.2 Kriteria Indeks Gain

Indeks Gain <g> Kriteria

<g> ≤ = 0,3 Rendah

0,3 < <g> = 0,7 Sedang <g> > 0,7 Tinggi

e. Menghitung persentase aktivitas guru

Berdasarkan lembar observasi yang dinilai oleh observer, diperoleh persentase aktivitas guru selama pelaksanaan pembelajaran dengan rumus:

% = �� x 100%

Keterangan:

∑N = Jumlah aspek yang terlaksana selama pembelajaran n = Jumlah seluruh aspek

Apabila seluruh aspek dapat terlaksana selama pembelajaran, maka persentase aktivitas guru selama pembelajaran adalah 100%.

2. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif digunakan pada data hasil observasi aktivitas guru dan siswa. Data diperoleh dari deskripsi kekurangan dan kelebihan yang tergambar dalam lembar observasi. Dari deskripsi tersebut direfleksikan dan didiskusikan dengan para pengamat kemudian merencanakan perbaikan untuk siklus selanjutnya sehingga dapat memperbaiki kekurangan pada siklus sebelumnya. Data-data tersebut akan disajikan secara deskripsi dari setiap hasil penelitian yang diperoleh.


(31)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pelaksanaan pembelajaran matematika materi operasi hitung pecahan dengan menggunakan media manipulatif yang telah dilaksanakan di kelas IV SDN 3 Cibogo kec. Lembang, kab. Bandung Barat, maka dapat ditemukan beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan media manipulatif dalam meningkatkan pemahaman konsep materi operasi hitung pecahan telah berlangsung dengan baik dan dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan langkah-langkah pembelajaran, yang pertama pengenalan media pembelajaran. Dalam langkah ini, guru sudah mengenalkan media pembelajaran kepada seluruh siswa yang akan digunakan dalam pembelajaran operasi hitung pecahan. Yang kedua yaitu demonstrasi, pada langkah ini guru melakukan demonstrasi penggunaan media manipulatif dalam menyelesaikan soal. Kemudian yang ketiga yaitu diskusi, siswa melakukan diskusi dalam menyelesaikan soal LKS yang diberikan oleh guru dan harus diselesaikan dengan menggunakan media manipulatif. Dan yang terakhir yaitu presentasi, siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Semua langkah tersebut sudah dapat dilaksanakan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung dan penggunaan media manipulatif dapat membantu untuk meningkatkan pemahaman konsep pada operasi hitung pecahan serta dapat membuat siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran dengan aktif dan percaya diri.

2. Pemahaman konsep pada materi operasi hitung pecahan mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus III. Peningkatan tersebut terbukti dari skor


(32)

73

rata-rata gain yang diperoleh, dari siklus I ke siklus II sebesar 0,1 dengan interpretasi rendah dan dari siklus II ke siklus III mengalami peningkatan menjadi 0,29 dengan interpretasi rendah. Walapun mengalami peningkatan dengan krteria rendah, namun jika dilihat berdasarkan rata-rata skor siswa pada setiap siklus, maka siklus I dengan rata-rata skor sebesar 69,31 mengalami peningkatan pada siklus II, dengan rata-rata skor sebesar 72,54. Begitu pula pada siklus III mengalami peningkatan dengan rata-rata skor sebesar 80,90. Berdasarkan data tersebut, maka pemahaman konsep operasi hitung pecahan mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III. Dengan demikian, penggunaan media manipulatif dalam pembelajaran matematika materi operasi hitung pecahan dapat meningkatkan pemahaman konsep mengenai materi tersebut.

B.Rekomendasi

Untuk menindak lanjuti pembelajaran matematika mengenai operasi hitung pecahan dengan menggunakan media manipulatif, peneliti memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Dalam proses pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika penting sekali bagi guru untuk menggunakan media pembelajaran atau alat peraga sebagai alat bantu dalam pembelajaran, salah satunya adalah media manipulatif yang digunakan dalam pembelajaran operasi hitung pecahan. Selain media manipulatif plastik mika, guru juga bisa menemukan media pembelajaran lain yang dapat dijadikan sebagai fasilitas siswa dalam memahami suatu konsep dan juga untuk meningkatkan profesionalisme guru sehingga kualitas pembelajaran akan meningkat dan lebih baik. Selain itu, guru juga harus memperhatikan alokasi waktu sehingga kegiatan pembelajaran yang tidak terlaksana, seperti presentasi hasil kerja siswa, memberikan penguatan dan membuat kesimpulan dapat dilaksanakan serta guru harus menjelaskan langkah penggunaan media manipulatif terlebih dahulu kemudian membagi siswa dalam kelompok. Hal


(33)

74

tersebut bertujuan agar siswa menjadi lebih fokus dan kegiatan pembelajaran menjadi lebih kondusif.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian tindakan kelas mengenai penggunaan media manipulatif untuk meningkatkan pemahaman konsep materi operasi hitung pecahan pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo perlu dilanjutkan oleh peneliti selanjutnya agar dapat memperoleh hasil yang benar-benar optimal. Selain itu, diharapkan juga dapat mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian yang lain dengan subjek yang lebih luas lagi.


(34)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Afrilianto, M. (2012) Peningkatan Pemahaman Konsep dan Kompetensi Strategis Matematis Siswa SMP dengan Pendekatan Metaphorical Thinking. Jurnal ilmiah program studi matematika stkip siliwangi bandung, 1 (2), hlm. 192-202.

Arifin, S. (2010) Media manipulatif untuk pembelajaran matematika SD: materi

operasi pecahan. [Online]. Tersedia di:

http://inal9979.blogspot.com/2010/05/media-manipulatif-untuk-pembelajaran.html?m=1 [Diakses 7 Maret 2014].

Arikunto, S. (2010) Prosedur penelitian: suatu pendekatan realistik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Asmarani, D. (2012) Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). [Online]. Tersedia di: http://dianasmarani.blogspot.com/2012/01/kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan.html [Diakses 5 Juni 2014].

Departemen Pendidikan Nasional. (2009) Bahan 02 pendidikan & pelatihan kurikulum tingkat satuan pendidikan sekolah dasar. Jakarta: Depdikbud.

Ginting, S.M. (2011) Kriteria ketuntasan individu dan kalsikal siswa. [Online]. Tersedia di: http://blognyaalul.blogspot.com/2011/03/kriteria-ketuntasan-individu-dan.html [Diakses 5 Juni 2014].

Heruman. (2012) Model pembelajaran matematika di sekolah dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(35)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ibrahim, M. M. (2013) Peningkatan hasil belajar siswa pada materi operasi bilangan pecahan melalui pembelajaran dengan menggunakan media manipulatif pada siswa kelas iv sd gugus xiii kecamatan pangalengan. Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia.

Karso, dkk. (2008) Pendidikan matematika 1. Jakarta: Universitas Terbuka.

Kilpatrick, J. dkk. (2001) Adding it up: helping children learn mathematics. Washington DC: National Academy Press.

Kurniawan, D. (2011) Pembelajaran terpadu: teori,praktik dan penilaian. Bandung: CV. Pustaka Cendikia Utama.

Kurniawan, R. (2010) Peningkatan kemampuan pemahaman matematis dan pemecahan masalah matematis melalui pembelajaran dengan pendekatan kontekstual pada siswa sekolah menengah kejuruan. Disertasi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Muhsetyo, G. (2011) Pembelajaran matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Mulyasa. (2012) Praktik penelitian tindakan kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Munadi, Y. (2008) Media pembelajaran (sebuah pendekatan baru). Ciputat: Gaung Persada (GP) Press.

Randall, C. (1987) How to evaluate progress in problem solving. The National Council Of Teachers Of Mathematics , Inc: Virginia 22091.

Sudjana, N. (2011) Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(36)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Susilana, R dan Riyana, C. (2008) Media pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Tim Pengembang Kurikulum. (2011) Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Tandilling, E. (2011) Peningkatan pemahaman dan komunikasi matematis serta kemandirian belajar siswa sekolah menengah atas melalui strategi pq4r dan bacaan refutation text. Disertasi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Yusup, G.A. (2010) Peningkatan hands on activity dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Skripsi, Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia.

____________. (________) Operasi pada bilangan pecahan. [Online]. Tersedia di: file.upi.edu/_/operasi_pada_bilangan_pecahan [Diakses 13 Maret 2014].

.( ) Preview. [Online]. Tersedia: http://dc371.4shared.com/doc/9R7RqTN0/preview_html_m54f4bef7.png

[Diakses 1 mei 2014]


(1)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pelaksanaan pembelajaran matematika materi operasi hitung pecahan dengan menggunakan media manipulatif yang telah dilaksanakan di kelas IV SDN 3 Cibogo kec. Lembang, kab. Bandung Barat, maka dapat ditemukan beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan media

manipulatif dalam meningkatkan pemahaman konsep materi operasi hitung pecahan telah berlangsung dengan baik dan dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan langkah-langkah pembelajaran, yang pertama pengenalan media pembelajaran. Dalam langkah ini, guru sudah mengenalkan media pembelajaran kepada seluruh siswa yang akan digunakan dalam pembelajaran operasi hitung pecahan. Yang kedua yaitu demonstrasi, pada langkah ini guru melakukan demonstrasi penggunaan media manipulatif dalam menyelesaikan soal. Kemudian yang ketiga yaitu diskusi, siswa melakukan diskusi dalam menyelesaikan soal LKS yang diberikan oleh guru dan harus diselesaikan dengan menggunakan media manipulatif. Dan yang terakhir yaitu presentasi, siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Semua langkah tersebut sudah dapat dilaksanakan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung dan penggunaan media manipulatif dapat membantu untuk meningkatkan pemahaman konsep pada operasi hitung pecahan serta dapat membuat siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran dengan aktif dan percaya diri.

2. Pemahaman konsep pada materi operasi hitung pecahan mengalami


(2)

73

rata-rata gain yang diperoleh, dari siklus I ke siklus II sebesar 0,1 dengan interpretasi rendah dan dari siklus II ke siklus III mengalami peningkatan menjadi 0,29 dengan interpretasi rendah. Walapun mengalami peningkatan dengan krteria rendah, namun jika dilihat berdasarkan rata-rata skor siswa pada setiap siklus, maka siklus I dengan rata-rata skor sebesar 69,31 mengalami peningkatan pada siklus II, dengan rata-rata skor sebesar 72,54. Begitu pula pada siklus III mengalami peningkatan dengan rata-rata skor sebesar 80,90. Berdasarkan data tersebut, maka pemahaman konsep operasi hitung pecahan mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III. Dengan demikian, penggunaan media manipulatif dalam pembelajaran matematika materi operasi hitung pecahan dapat meningkatkan pemahaman konsep mengenai materi tersebut.

B.Rekomendasi

Untuk menindak lanjuti pembelajaran matematika mengenai operasi hitung pecahan dengan menggunakan media manipulatif, peneliti memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Dalam proses pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika penting sekali bagi guru untuk menggunakan media pembelajaran atau alat peraga sebagai alat bantu dalam pembelajaran, salah satunya adalah media manipulatif yang digunakan dalam pembelajaran operasi hitung pecahan. Selain media manipulatif plastik mika, guru juga bisa menemukan media pembelajaran lain yang dapat dijadikan sebagai fasilitas siswa dalam memahami suatu konsep dan juga untuk meningkatkan profesionalisme guru sehingga kualitas pembelajaran akan meningkat dan lebih baik. Selain itu, guru juga harus memperhatikan alokasi waktu sehingga kegiatan pembelajaran yang tidak terlaksana, seperti presentasi hasil kerja siswa, memberikan penguatan dan membuat kesimpulan dapat dilaksanakan serta guru harus menjelaskan langkah penggunaan media manipulatif terlebih dahulu kemudian membagi siswa dalam kelompok. Hal


(3)

74

tersebut bertujuan agar siswa menjadi lebih fokus dan kegiatan pembelajaran menjadi lebih kondusif.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian tindakan kelas mengenai penggunaan media manipulatif untuk meningkatkan pemahaman konsep materi operasi hitung pecahan pada siswa kelas IV SDN 3 Cibogo perlu dilanjutkan oleh peneliti selanjutnya agar dapat memperoleh hasil yang benar-benar optimal. Selain itu, diharapkan juga dapat mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian yang lain dengan subjek yang lebih luas lagi.


(4)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Afrilianto, M. (2012) Peningkatan Pemahaman Konsep dan Kompetensi Strategis Matematis Siswa SMP dengan Pendekatan Metaphorical Thinking. Jurnal ilmiah program studi matematika stkip siliwangi bandung, 1 (2), hlm. 192-202.

Arifin, S. (2010) Media manipulatif untuk pembelajaran matematika SD: materi

operasi pecahan. [Online]. Tersedia di:

http://inal9979.blogspot.com/2010/05/media-manipulatif-untuk-pembelajaran.html?m=1 [Diakses 7 Maret 2014].

Arikunto, S. (2010) Prosedur penelitian: suatu pendekatan realistik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Asmarani, D. (2012) Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). [Online]. Tersedia di: http://dianasmarani.blogspot.com/2012/01/kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan.html [Diakses 5 Juni 2014].

Departemen Pendidikan Nasional. (2009) Bahan 02 pendidikan & pelatihan kurikulum tingkat satuan pendidikan sekolah dasar. Jakarta: Depdikbud.

Ginting, S.M. (2011) Kriteria ketuntasan individu dan kalsikal siswa. [Online].

Tersedia di:

http://blognyaalul.blogspot.com/2011/03/kriteria-ketuntasan-individu-dan.html [Diakses 5 Juni 2014].

Heruman. (2012) Model pembelajaran matematika di sekolah dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(5)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ibrahim, M. M. (2013) Peningkatan hasil belajar siswa pada materi operasi bilangan pecahan melalui pembelajaran dengan menggunakan media manipulatif pada siswa kelas iv sd gugus xiii kecamatan pangalengan. Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia.

Karso, dkk. (2008) Pendidikan matematika 1. Jakarta: Universitas Terbuka.

Kilpatrick, J. dkk. (2001) Adding it up: helping children learn mathematics. Washington DC: National Academy Press.

Kurniawan, D. (2011) Pembelajaran terpadu: teori,praktik dan penilaian. Bandung: CV. Pustaka Cendikia Utama.

Kurniawan, R. (2010) Peningkatan kemampuan pemahaman matematis dan pemecahan masalah matematis melalui pembelajaran dengan pendekatan kontekstual pada siswa sekolah menengah kejuruan. Disertasi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Muhsetyo, G. (2011) Pembelajaran matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Mulyasa. (2012) Praktik penelitian tindakan kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Munadi, Y. (2008) Media pembelajaran (sebuah pendekatan baru). Ciputat: Gaung Persada (GP) Press.

Randall, C. (1987) How to evaluate progress in problem solving. The National Council Of Teachers Of Mathematics , Inc: Virginia 22091.

Sudjana, N. (2011) Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(6)

Indrawati, Novi. 2014

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Susilana, R dan Riyana, C. (2008) Media pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Tim Pengembang Kurikulum. (2011) Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Tandilling, E. (2011) Peningkatan pemahaman dan komunikasi matematis serta kemandirian belajar siswa sekolah menengah atas melalui strategi pq4r dan bacaan refutation text. Disertasi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Yusup, G.A. (2010) Peningkatan hands on activity dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Skripsi, Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia.

____________. (________) Operasi pada bilangan pecahan. [Online]. Tersedia di: file.upi.edu/_/operasi_pada_bilangan_pecahan [Diakses 13 Maret 2014].

.( ) Preview. [Online]. Tersedia:

http://dc371.4shared.com/doc/9R7RqTN0/preview_html_m54f4bef7.png [Diakses 1 mei 2014]