Perkembangan Psikologis Hirotada Ototake Dalam Hubungan sosial Pada Buku Gotai Fumanzoku.

(1)

身体

害者

心理学

社会

関係

五体

満足

著者乙武洋匡

ゲビ アウ ン

マ タ 教大学

文学部 日本文学科


(2)

序論

発 心理学 影響 え 背 発 段階 個人 行動 研

究 学問 あ 心理学 野 い 発 心理学 特 個人 行動

研究 特異 心理学 い 本研究 身体 害者

発 心理学 社会 関係 理解 目的 い

五体 満足 著者乙武洋匡 例 心理的ア

チ 記述的 析法 基 析 い 具体的 全 タ

現在 行形 実 基 析 試

本研究 発 段階 細 化 エ ザベ B ック

発 心理学理論 用い 析 い エ ザベ B ック

発 心理学理論 利点 以 示

各個人 行動 年齢 発 相応 い う 知

各発 段階 い 個人 能力 知 あ

一定 発 段階 い 個人 時期 刺激 得

知 あ

子 直面 あ う変化 両親 備え う

特 教師 対 子 要求 適 教材 方法 選択


(3)

エ ザベ B ック 年齢 以 う 区 い

胎児期 母胎内 :

新生時期 : ~ 間

乳児期 間~ 歳

学齢前期 ~ 歳

学齢後期 ~12歳

思春期 11 12 ~ 15 16歳

青年期 15 16歳~ 21歳

成人前期 21 ~ 40歳

次 研究対象 身体 害者 い 説明 い

Identifikasi Anak-anak Berkebutuhan Khusus<http://www.rumah-optima.com

2011年8 21日アクセ 以 う 述 い

身体 害者 特 物理的 社会的観点 い 肯定的 自己概念

描い い 物理的観点 い 肯定的 自己概念 身体 害

者 出生以来身体 害 通 あ い い

う あ 社会的観点 い 肯定的 自己概念 先生

友 学習環境 い 支援状況 調 い いう あ

一方 心理的観点 い 身体 害者 中 特 公

問題 解決 安 中 自立 い 身体 害


(4)

無関心 羞恥心 わ 謙遜 態度 敏感 態度 時

周囲 対 自己中心的 態度 傾向 あ い

う 状況 周囲 環境 日常 人間関係 中 社会 出来

社会的 相互作用 い 能力 影響 え あ う

本論

本研究 両手両足 い状態 生 幼少時 電動い 使用

生活 い 乙武洋匡 以 オ 自身 経 綴

五体 満足 中 い 場面 析 い

第一 場面 一歳 誕生日 迎え 様子 あ

父 ボク …… 洗濯機 絵 描い

あ 木 ボク 見せ 何 ャ ャ 洗

濯機 メ メ ネ あ

ぶ 新聞

(p.14)

乳児期 成長 発 時期 あ 両親 注意 必要

時期 当 時期 オ 心理面 い 健常 乳児 同

様 成長 発 い 生後 頃 乳児 言葉 話せ い

彼 泣 理解 能 赤 言葉 発 い 生後

頃 彼 物 指 周囲 理解可能 言葉 話 考え 色々


(5)

妨 い 乳児期 オ 希望 両

親 彼 困難 感 健

常 乳児 物理的 状況 い 同様 あ

第 場面 小学校時代 休 時間 様子 あ

ボク 彼 同 う 休 時間 最 痛

いう 嫌い ほ

子 同様 い 楽 い 休 時間

書 子 い い 何 楽 い う

何 遊 い う 思議 思わ い

(p.42)

学齢後期 家 内界 学校 外界 生活環境 変化 時期

あ 子 新 い環境 慣 必要 あ 時期 オ

外界 適応 能力 あ 初 オ 彼

物理的 う人 い 新 い環境 入 困難 直面 物理的

限界 ク メイ 活動 一緒 参加 い時 オ

寂 感 オ 教師 学校 健常 子 同様

扱わ い 教師 友 支援 身体 害者 オ

小学校 小学校以外 環境 日常直面 出来 い 精

神的 強 い 経 将来多 挑戦 立 向 う


(6)

第 場面 中学校時代 体 高校 様子 あ

合格 今回 動 ぶ 一連

出来 楽 朗報 聞い

労 一気 吹 飛 代わ 頭 占拠

来 始 新 い生活 ボク 待 い あ

う新 い出会い い い 年間 う

(p.158)

思春期 各個人 青年期 移 転換 時期 あ 今後

人生 路 色々 決断 時期 あ 時期 オ

自 自身 何 良 何 悪い 判断 始 彼 高

校 学 自身 決定 時期 者 う子 い

両親 彼 人生 選択 干渉 い オ 戸山

高校 選 身体 害者 彼 同年代 者 同

う 彼 将来 対 選択 権利 持 い

第四 場面 予備校探 様子 大学時代 様子 あ

後 片 端 予備校巡 成果

入 口 段差 あ 入 い 頼

い予備校 あ ひ い 車い

方 …… いう断 方 あ 何 入 口

車い 禁止 書い


(7)

う 生 い う う生

い いう問い う 人間 い

何 最 大 い いう問い

(pp. 217-218)

青年期 者 次 発 段階 準備期間 わ 者

大人 時期 当 オ 大学 学 決 彼

稲 大学入学 目指 予備校 探 オ 多 予備校

車い 利用 入 失望 あ 予備校 オ

予備校生 入 結果 オ 稲 大

学入学試 合格 彼 彼 同級生 日本 害者

ア 活動 展開 公共施設 利用 あ 困

難 状況 あ 害者 オ 経 含 い 彼 社会的

環境 中 害者 自 感 う望 身体 害者 オ

自身 社会 新 い 組 強い決意 固 い

結論

身体 害者 乙武洋匡 発 心理学 社会 関係 研究 得

結論 以 う

社会 関係 い 身体 害者 健常者 比 物理的 壁


(8)

い 過 手 彼 自身 甘 自信 失わせ

身体 害者 甘 他人 対 依存度 高 同情

自信 持 身体 害者 自然 手 う 環境

周囲 人々 存在 身体 害者 心理的 自信 持 う

う 身体 害者 力 健常者 同 う 日常生活 送


(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...v

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah...1

1.2Pembatasan Masalah...4

1.3Tujuan Penelitian...5

1.4Metode dan Pendekatan Penelitian...5

1.5Organisasi Penulisan...7

BAB II PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 2.1 Pengertian Psikologi...8

2.2 Psikologi Perkembangan...9

2.2.1 Periode-periode Perkembangan...10

2.3 Psikologi Remaja Mahasiswa...12

2.4 Identifikasi Anak-anak Berkebutuhan Khusus...14

2.5 Perkembangan Anak Tuna Daksa...22

BAB III ANALISIS PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS HIROTADA OTOTAKE DALAM BUKU GOTAI FUMANZOKU 3.1 Hirotada Ototake dalam Buku Gotai Fumanzoku...27

3.2 Periode-periode Perkembangan Ototake (Oto-chan) 3.2.1 Masa Bayi Oto-chan...28

3.2.2 Masa Anak-anak Oto-chan...31

3.2.3 Masa Pubertas Oto-chan...39


(10)

3.3 Psikologi Remaja Mahasiswa...52

BAB IV KESIMPULAN...65

SINOPSIS...vii

DAFTAR PUSTAKA...xiv

RIWAYAT HIDUP PENULIS...xvi


(11)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Gaby Aurella Sullivan

Alamat : Jl. Gunung Batu No. 117/P Bandung

Tempat/Tgl Lahir : Bandung, 24 Mei 1990 Agama : Kristen

Nama Ayah : Donny Sullivan

Nama Ibu : Jean Mecellin Sullivan Pendidikan:

 1994 – 1996 : TK Maria Bintang Laut, Bandung  1996 – 2002 : SD Maria Bintang Laut, Bandung  2002 – 2005 : SLTP Waringin,Bandung

 2005 – 2008 : SMU Santa Angela, Bandung


(12)

1 BAB I

PENDAHULULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Orang-orang yang cacat tubuhnya atau cacat fisik adalah mereka yang tubuhnya tidak normal sehingga sebagian besar kemampuannya untuk berfungsi di masyarakat terhambat. Seseorang dikatakan mengalami ketunadaksaan apabila terdapat kelainan anggota tubuh sebagai akibat dari luka, penyakit, pertumbuhan yang salah bentuk sehingga mengakibatkan turunnya kemampuan normal untuk melakukan gerakan-gerakan tubuh tertentu dan untuk mengoptimalkan potensi kemampuannya diperlukan layanan khusus.

Tuna daksa terdiri dari dua kategori. Pertama, tuna daksa orthopedic (Orthopedically handicapped), yaitu mereka yang mengalami kelainan atau kecacatan tertentu sehingga menyebabkan terganggunya fungsi tubuh. Kelainan tersebut dapat terjadi pada bagian tulang-tulang, otot-otot tubuh maupun pada persendian, baik yang dibawa sejak lahir maupun yang diperoleh kemudian, contohnya polio. Kedua tuna daksa syaraf (Neurologically handicapped), yaitu kelainan yang terjadi pada anggota tubuh yang disebabkan gangguan pada urat syaraf. Salah satu kategori penderita tuna daksa syaraf dapat dilihat pada anak

cerebral palsy. Cerebral palsy adalah kelainan dari fungsi motor, berlawanan

dengan fungsi mental dan postural tone yang didapat pada umur yang dini, bahkan sebelum kelahiran.


(13)

2

Ciri-ciri fisiknya yaitu anak memiliki keterbatasan atau kekurangan dalam kesempurnaan tubuh, misalnya tangannya putus, kakinya lumpuh atau layu, otot atau motoriknya kurang terkoordinasi dengan baik. Ciri-ciri mentalnya antara lain pertama, anak memiliki kecerdasan normal bahkan ada yang sangat cerdas. Kedua, anak mengalami depresi, kemarahan dan rasa kecewa yang mendalam disertai dengan kedengkian dan permusuhan. Ketiga, anak tersebut begitu susah dan frustasi atas cacat yang dialami. Keempat, penyangkalan dan penerimaan, atau suatu keadaan emosi yang mencerminkan suatu pergumulan yang diakhiri dengan penyerahan. Ada saat-saat ketika individu tersebut menolak untuk mengakui realita cacat yang telah terjadi meskipun lambat laun ia akan menerimanya. Kelima, meminta dan menolak belas kasihan dari sesama. Ini adalah fase ketika individu tersebut mencoba menyesuaikan diri untuk dapat hidup dengan kondisinya yang sekarang. Ada saat-saat ia ingin tidak bergantung, ada saat-saat ia betul-betul membutuhkan bantuan sesamanya. Keseimbangan ini kadang-kadang sulit dicapai.

Ciri–ciri sosialnya antara lain anak kelompok ini kurang memiliki akses pergaulan yang luas karena keterbatasan aktivitas geraknya dan kadang-kadang anak menampakkan sikap marah-marah (emosi) yang berlebihan tanpa sebab yang jelas. Untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah diperlukan alat-alat khusus penopang tubuh, misalnya kursi roda, kaki dan tangan buatan.

Hirotada Ototake adalah seorang tuna daksa yang menjadi tokoh utama yang menceritakan dirinya sendiri di dalam buku tersebut. Ototake atau disebut juga Oto-chan, menulis buku karangannya berdasarkan kejadian nyata tentang apa


(14)

3

yang telah dialaminya mulai dari ia dilahirkan sampai ia telah menjadi seorang dewasa yang memperoleh kebanggaan. Oto-chan dilahirkan di Jepang, dalam kondisi Tetra Melia, sebuah kelainan bawaan yang membuatnya hampir tidak memiliki tangan dan kaki. Oto-chan harus menerima kenyataannya itu menjadi seorang yang terlahir cacat. Dalam kondisi seperti itu, Oto-chan berusaha untuk menerima dirinya sendiri dengan apa adanya, yang juga mempengaruhi kondisi psikologis dirinya sebagai seorang tuna daksa. Melalui hubungan sosial dengan lingkungannya, Oto-chan juga memiliki segudang pengalaman yang membuat dirinya mampu bertahan menghadapi dunia nyata dalam kondisi tubuh yang tidak serupa dengan sesamanya. Dengan kondisi tubuh seperti itu, ia selalu berusaha untuk dapat melakukan seluruh kegiatan yang orang lain juga dapat lakukan, namun ia harus lebih berusaha mencapai sesuatu yang diinginkannya dibandingkan dengan sesamanya.

Perjuangan hidup dan keluarga serta lingkungan yang sangat mendukungnya membuat Oto-chan mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dan berhasil menjadi seseorang yang dapat memberikan motivasi mental terhadap semua orang, tidak hanya di Jepang negara kelahirannya juga tidak hanya untuk penyandang tuna daksa saja. Dimotivasi oleh ide tentang adanya beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tuna daksa, dia terjun secara aktif dalam kampanye bebas rintangan. Semuanya itu dapat dicapai karena Oto-chan memiliki hati yang besar. Hirotada Ototake mengemas cerita perjalanan hidupnya dalam bentuk buku yang diberi judul 五体不満足 (Gotai Fumanzoku).


(15)

4

Penulis tertarik untuk membahas topik tersebut dikarenakan oleh beberapa hal. Pertama, topik yang penulis dapatkan adalah berbasis pada buku 五体不満足 yang merupakan buku terlaris di Jepang yang ceritanya berdasarkan cerita nyata. Hal ini dapat dilihat karena buku tersebut telah diterjemahkan ke dalam 10 bahasa di seluruh dunia. Selain itu, motivasi yang diberikan oleh penulis buku (Hirotada Ototake) seorang tuna daksa yang membuat orang tertarik untuk mengeksplorasi isi dari buku tersebut. Hal ini membuat penulis ingin tahu lebih dalam tentang bagaimana kondisi psikologis sebagai seorang tuna daksa yang memiliki hati yang besar dalam menghadapi kenyataan hidup yang berbeda dengan lingkungannya berdasarkan buku tersebut. Oleh karena itu, penulis mengambil topik tentang kondisi psikologis tokoh utama dalam hubungan sosial dengan lingkungan pada buku五体不満足. Agar penulis dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai suatu pengetahuan sosial yang baru.

1.2Pembatasan Masalah

Masalah yang menjadi objek penelitian dibatasi hanya pada analisis perkembangan psikologis Hirotada Ototake yang berinteraksi sosial dengan lingkungannya dimulai dari usia 4 tahun sampai dengan usia 22 tahun. Pembatasan masalah ini mengandung konsep sebagai berikut. Maksud dari perkembangan psikologis Hirotada Ototake adalah suatu keadaan kejiwaan yang dialami oleh Hirotada Ototake yang merupakan seorang tuna daksa dari buku tersebut. Maksud dari interaksi dengan lingkungan adalah hubungan sosial yang dilakukan oleh tokoh utama dengan lingkungannya dan yang dimaksud lingkungan adalah semua orang yang berinteraksi sosial dengannya. Maksud dari


(16)

5

dimulainya sejak usia 4 tahun sampai dengan 22 tahun adalah pembatasan kurun waktu usia tokoh utama yang akan penulis bahas dalam buku tersebut.

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami perkembangan psikologis Hirotada Ototake yang merupakan seorang tuna daksa dalam hubungan sosial dengan lingkungannya pada buku 五体不満足.

1.4Metode dan Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Metode deskriptif yaitu menggambarkan seluruh data yang kemudian dianalisis berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung, selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya. (http://asemmanis.wordpress.com/2009)

Menurut Whitney (1960), penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Dengan metode deskriptif ini juga diselidiki kedudukan (status) fenomena atau faktor dan melihat hubungan antara satu faktor dengan faktor yang lain. Karenanya, metode deskriptif juga dinamakan studi status. (http://asemmanis.wordpress.com/2009)

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi. Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = ilmu) dalam arti


(17)

6

bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa atau mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa atau mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa atau mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental. Namun penulis menggunakan kajian psikologi sastra dalam penelitian ini, karena penulis meneliti tentang perkembangan psikologis pengarang dari buku 五体不満足, yang bersumber dari suatu karya sastra yaitu buku itu sendiri.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi. Dan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori psikologi perkembangan. Di dalam bab 3 pada penelitian ini, penulis akan membahas tentang pengalaman pribadi Hirotada Ototake dalam bukunya 五体不満足 yang juga berkaitan dengan perkembangan psikologis tokoh tuna daksa dalam hubungan sosial dengan lingkungannya.


(18)

7 1.5Organisasi Penulisan

Penulisan penelitian ini akan dibagi ke dalam empat bab dengan organisasi penulisan sebagai berikut:

Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan organisasi

penulisan.

Bab II merupakan pembahasan landasan teori yang terdiri dari psikologi, teori perkembangan yang dibagi lagi menjadi beberapa tahap menurut teori Elizabeth B. Hurlock, perkembangan psikologis Hirotada Ototake sebagai seorang tuna daksa, serta hubungan sosial Hirotada Ototake dengan lingkungannya.

Bab III berisi tentang analisis perkembangan dan pengalaman yang dimiliki oleh Hirotada Ototake dalam buku五体不満足 yang bersangkutan dengan teori yang telah dibahas oleh penulis pada bab II.

Bab IV merupakan kesimpulan dari hal-hal yang telah dibahas pada keseluruhan bab.


(19)

65 BAB IV KESIMPULAN

Psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam perkembangannya dan latar belakang yang mempengaruhinya. Dalam ruang lingkup psikologi, ilmu ini termasuk psikologi khusus, karena psikologi perkembangan mempelajari kekhususan dari pada tingkah laku individu. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memahami perkembangan psikologis Hirotada Ototake yang merupakan seorang tuna daksa dalam hubungan sosial dengan lingkungannya dalam Buku Gotai Fumanzoku. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Metode deskriptif yaitu menggambarkan seluruh data yang kemudian dianalisis. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi.

Dalam penelitian ini, penulis memilih menggunakan teori psikologi perkembangan Elizabeth B. Hurlock. Karena penulis merasa teori tersebut sangatlah terperinci dalam mengklasifikasikan periode perkembangan manusia dan cocok digunakan dalam penelitian yang ditulis oleh penulis. Ada beberapa manfaat mempelajari psikologi perkembangan, diantaranya yaitu: 1) Untuk mengetahui tingkah laku individu itu sesuai atau tidak dengan tingkat usia/ perkembangannya. 2) Untuk mengetahui tingkat kemampuan individu pada setiap fase perkembangannya. 3) Untuk mengetahui kapan individu bisa diberi stimulus pada tingkat perkembangan tertentu. 4) Agar dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan-perubahan yang akan dihadapi anak. 5) Khusus bagi guru,


(20)

66

agar dapat memilih dan memberikan materi dan metode yang sesuai dengan kebutuhan anak. (http://cybercounselingstain.bigforumpro.com)

Berikut periodisasi berdasarkan didaktis menurut Elizabeth B. Hurlock: a) Masa sebelum lahir (pranatal): 9 bulan

b) Masa bayi baru lahir (new born): 0 - 2 minggu c) Masa bayi (babyhood): 2 minggu - 2 tahun

d) Masa kanak-kanak awal (early childhood): 2 - 6 tahun e) Masa kanak-kanak akhir (later chilhood): 6 - 12 tahun f) Masa puber (puberty): 11/12 – 15/16 tahun

g) Masa remaja (adolesence): 15/16 – 21 tahun

h) Masa dewasa awal (early adulthood): 21 - 40 tahun

Penyandang tuna daksa telah memiliki gambaran tentang konsep diri yang positif, khususnya dalam aspek fisik dan sosial. Konsep diri fisik yang positif tersebut lebih dikarenakan mereka telah terbiasa dengan keadaan tubuh mereka semenjak lahir. Konsep diri sosial yang positif terbentuk lebih karena adanya dukungan dari lingkungan tempat mereka belajar seperti teman-temannya dan gurunya. Sedangkan pada aspek psikis (psikologis), masih terdapat penyandang cacat yang belum merasa sebagai sosok yang memiliki psikis yang positif, khususnya mengenai masalah keterbukaan, kemandirian dalam menyelesaikan masalah, dan keputusasaan. Ditinjau dari aspek psikologis anak tuna daksa memang cenderung merasa apatis, malu, rendah diri, sensitif dan kadang-kadang pula muncul sikap egois terhadap lingkungannya. Keadaan seperti ini


(21)

67

mempengaruhi kemampuan dalam hal sosialisasi dan interaksi sosial terhadap lingkungan sekitarnya atau dalam pergaulan sehari-harinya.

Masa bayi adalah masa tumbuh dan berkembang, maka diperlukan pengawasan orang tua terhadap anaknya. Pada masa bayi, secara psikologis Oto-chan tumbuh dan berkembang seperti bayi normal lainnya. Ia mengungkapkan sesuatu dengan menangis, karena pada periode ini, bayi tidak bisa berbicara. Ia juga dapat melihat, belajar berbicara, berfikir, ingin tahu segala hal, dan lain-lain. Hanya saja ia terhambat dalam masalah fisik karena tidak mempunyai kaki dan tangan. Tetapi hal itu belum membuat Oto-chan merasa kesulitan, karena pada masa bayi segala sesuatu yang ingin ia lakukan, dilakukan oleh kedua orang tuanya. Sama halnya dengan bayi dengan keadaan fisik normal lainnya.

Masa anak-anak adalah masa peralihan dari lingkungan rumah ke lingkungan sekolah, maka setiap anak perlu beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Pada masa anak-anak, Oto-chan mampu beradaptasi dengan lingkungan luar. Walaupun di awal ia mengalami kesulitan karena ia masuk ke dalam lingkungan baru yang di dalamnya terdapat orang-orang yang berbeda fisiknya dengan Oto-chan. Rasa sedih meliputi Oto-chan ketika ia tidak dapat melakukan kegiatan yang dapat dilakukan oleh teman-teman sekelasnya, dikarenakan oleh keterbatasan fisiknya. Oto-chan diperlakukan layaknya anak yang normal di sekolah oleh gurunya. Namun berkat dukungan guru dan teman-temannya, sebagai seorang tuna daksa Oto-chan memiliki mental yang kuat dalam mengahadapi hari-harinya di sekolah dasar dan di lingkungan luar. Karena hal ini, merupakan modal yang kuat untuk menghadapi hari depan yang lebih banyak tantangan.


(22)

68

Masa remaja adalah masa peralihan menuju kedewasaan bagi masing-masing individu dan juga masa untuk menentukan berbagai hal yang menentukan arah dan perjalanan hidup. Pada masa ini, Oto-chan ini mulai dapat menentukan apa yang baik dan apa yang buruk bagi dirinya. Ia mulai memutuskan sekolah menengah atas yang mana yang akan ia pilih untuk bersekolah. Kedua orang tuanya sudah tidak ikut campur dalam masalah pilihan hidupnya. Karena pada masa ini seorang remaja bukan lagi seorang anak kecil. Oto-chan memilih SMU Toyama sebagai sekolah menengah atasnya. Sebagai seorang tuna daksa, ia pun mampu melakukan hal yang sama dengan remaja seusianya. Ia mempunyai hak untuk menentukan pilihan bagi masa depannya.

Pada tahap ini, seorang remaja dipersiapkan untuk memasukki ke jenjang berikutnya yaitu remaja lanjut yang sebentar lagi menjadi seorang yang dewasa. Bukan lagi disebut sebagai remaja. Oto-chan memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang universitas. Ia memilih kursus pra-kuliah agar dirinya dapat diterima sebagai salah satu mahasiswa di Universitas Waseda. Oto-chan sempat merasa putus asa, karena kursus pra-kuliah kebanyakan tidak menerima pengguna kursi roda. Namun, salah satu kursus pra-kuliah menerima Oto-chan sebagai muridnya. Dan akhirnya Oto-chan pun dapat lulus dari ujian yang diadakan Universitas Waseda. Ia dan rekan-rekannya mencetuskan kampanye bebas rintangan bagi penyandang cacat di Jepang. Hal ini tersirat dari pengalaman Oto-chan sebagai penyandang cacat yang mengalami kesulitan dalam menggunakan fasilitas umum. Ia ingin agar penyandang cacat lainnya dapat merasakan kenyamanan saat berada di lingkungan sosial. Sebagai seorang


(23)

69

penyandang cacat, Oto-chan memiliki tekad yang kuat melakukan suatu perubahan bagi dirinya dan masyarakat.

Pada saat ini, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yang didapat selama penulis melakukan penelitian tentang perkembangan psikologis hirotada ototake dengan hubungan sosialnya. Dari penelitian ini penulis dapat memberikan beberapa kesimpulan yang dilihat secara umum. Dilihat dari hubungan sosial, seorang tuna daksa memang membutuhkan perhatian lebih dari orang-orang sekitar, karena mereka memiliki kekurangan fisik dibandingkan yang lainnya. Seperti Oto-chan, ia sangat membutuhkan perhatian yang lebih dibandingkan teman-temannya karena kekurangan fisik yang dimilikinya tersebut. Akan tetapi perhatian yang berlebihan pada penyandang tuna daksa dapat membuat penyandang tersebut merasa manja dan merasa kurang percaya diri. Ada kalanya Oto-chan merasa manja dan kurang percaya diri, tetapi karena ia diperlakukan seperti orang normal, maka Oto-chan tumbuh menjadi seorang yang percaya diri dan tidak manja. Apabila terlalu dimanjakan ia akan memiliki ketergantungan yang tinggi. Oto-chan tidak pernah memanjakkan dirinya walaupun ia adalah seorang tuna daksa, dengan tidak dimanjakkan, kini Oto-can menjadi seorang dewasa yang sangat mandiri. Apabila terlalu diabaikan mereka akan merasa kurang percaya diri. Oto-chan pernah merasa terabaikan, hanya bagaimana ia menyikapinya, dengan sikap Oto-chan yang hangat pada lingkungannya, Oto-chan tidak merasa kesepian ataupun terabaikan. Lingkungan sekitar dan orang-orang terdekat yang mampu membimbing mereka dengan baik dapat membuat psikologis penyandang cacat merasa percaya diri. Dengan begitu mereka akan


(24)

70

berusaha dan memiliki kehidupan layaknya orang normal. Sehingga tidak ada beban dalam dirinya.


(25)

DAFTAR PUSTAKA

I. BUKU

Aminuddin. 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif Dalam Bidang Bahasa & Sastra. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh.

Aminuddin. 2000. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Percetakan Sinar Baru Algesindo.

Atkinson. 1990. Pengantar Psikologi. Batam: Interaksara.

Chaplin, James P. 2005. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Press. Crow, L.D & A. 1960. Crow: An Introduction to Guidance. American Book Co.,

Fikunas, J. 1976. Human Development, An Emergent Sciences. Internasional Studies Edition, Mc Graw Hill Kogakusha Ltd.

Freud, Sigmund. 2006. Psikoanalisis Sigmund Freud. Terjemahan K. Bertens. Surabaya: Ikon Teralitera.

Gunarsa, Dra. Ny Singgih.Y. & Gunarsa, Dr Singgih. D. 1992. Psikologi untuk Membimbing. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Hartoko, Dick. 1982.”Penerapan Estetik dalam Sastra Indonesia” dalam BASIS XXXV-1 Januari. Yogyakarta: Andi Offset.

Hidayat. 1998. Kontribusi Orang Tua dalam Memberdayakan Anak Luar Biasa. Malang.

Roekhan. 1990. Kajian Tekstual dalam Psikologi Sastra; Persoalan Teori dan Terapan, Dalam Aminuddin (ED.). Sekitar Masalah Sastra. Malang: YA3 Sutjihati, S, T. 1999. Pengantar Psikologi Perkembangan. Jakarta


(26)

II. INTERNET

Evanh Cassanova (31 Oktober 2010)

http://www.blogpsikologi.com/psikologi-pendidikan/definisi-psikologi-pendidikan-menurut-beberapa-para-ahli.html

*Data diambil pada hari Jumat 12.08.2011 pukul 09: 09 am Hasan Sadili (3 Oktober 2009)

http://asemmanis.wordpress.com/2009/10/03/pengertian-sastra-secara-umum-dan-menurut-para-ahli/

*Data diambil pada hari Jumat 12.08.2011 pukul 08:39 am Arya (19 Oktober 2010)

http://belajarpsikologi.com/pengertian-psikologi-perkembangan/ *Data diambil pada hari Jumat 12.08.2011 pukul 09:53 am Carolina, SPd (2003)

http://www.gemari.or.id/artikel/2336.shtml

*Data diambil pada hari Sabtu 20.08.2011 pukul 10:44 pm Sarwono (23 Juni 2009)

http://rumah-optima.com/optima/artikel-psikologi/52-identifikasi-anak-anak-khusus-pengantar-untuk-memahami-perkembangan-dan-perilakunya

*Data diambil pada hari Minggu 21.08.2011 pukul 10:33 pm Aminuddin (1997)

http://222.124.207.202/digilib/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtptiain-gdl-nimatulali-3804

*Data diambil pada hari Minggu 21.08.2011 pukul 11:12 pm Erfan Agus Munif (12 Agustus 2010)

http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBYQFjAA&url=h ttp%3A%2F%2Fwww.jugaguru.com%2Fdocument.php%2Fdocument%2Farticle %2F347%2F24%2F&rct=j&q=peranan%20orang%20tua%20terhadap%20anak% 20tunadaksa&ei=7liQTcLqJ43fceXWuaIC&usg=AFQjCNEycyls_JTsCitN8O18h 8332Pp4Ow&cad=rja


(27)

Cyber Counseling Indonesia (2012)

http://cybercounselingstain.bigforumpro.com/t127-pengertian-psikologi-perkembangan-dan-kegunaannya

*Data diambil pada hari Selasa 20.09.2011 pukul 21:38 pm scribd. Inc (2012)

http://www.scribd.com/doc/55942933/Pengertian-Psikologi *Data diambil pada hari Senin 16.01.2012 pukul 20:39 pm Hidayat (1998)

www.jugaguru.com/document.php/document/article/347/24/+hidayat:+1998:3 *Data diambil pada hari Senin 16.01.2012 pukul 20:53pm


(1)

68

Masa remaja adalah masa peralihan menuju kedewasaan bagi masing-masing individu dan juga masa untuk menentukan berbagai hal yang menentukan arah dan perjalanan hidup. Pada masa ini, Oto-chan ini mulai dapat menentukan apa yang baik dan apa yang buruk bagi dirinya. Ia mulai memutuskan sekolah menengah atas yang mana yang akan ia pilih untuk bersekolah. Kedua orang tuanya sudah tidak ikut campur dalam masalah pilihan hidupnya. Karena pada masa ini seorang remaja bukan lagi seorang anak kecil. Oto-chan memilih SMU Toyama sebagai sekolah menengah atasnya. Sebagai seorang tuna daksa, ia pun mampu melakukan hal yang sama dengan remaja seusianya. Ia mempunyai hak untuk menentukan pilihan bagi masa depannya.

Pada tahap ini, seorang remaja dipersiapkan untuk memasukki ke jenjang berikutnya yaitu remaja lanjut yang sebentar lagi menjadi seorang yang dewasa. Bukan lagi disebut sebagai remaja. Oto-chan memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang universitas. Ia memilih kursus pra-kuliah agar dirinya dapat diterima sebagai salah satu mahasiswa di Universitas Waseda. Oto-chan sempat merasa putus asa, karena kursus pra-kuliah kebanyakan tidak menerima pengguna kursi roda. Namun, salah satu kursus pra-kuliah menerima Oto-chan sebagai muridnya. Dan akhirnya Oto-chan pun dapat lulus dari ujian yang diadakan Universitas Waseda. Ia dan rekan-rekannya mencetuskan kampanye bebas rintangan bagi penyandang cacat di Jepang. Hal ini tersirat dari pengalaman Oto-chan sebagai penyandang cacat yang mengalami kesulitan dalam menggunakan fasilitas umum. Ia ingin agar penyandang cacat lainnya dapat merasakan kenyamanan saat berada di lingkungan sosial. Sebagai seorang


(2)

69

penyandang cacat, Oto-chan memiliki tekad yang kuat melakukan suatu perubahan bagi dirinya dan masyarakat.

Pada saat ini, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yang didapat selama penulis melakukan penelitian tentang perkembangan psikologis hirotada ototake dengan hubungan sosialnya. Dari penelitian ini penulis dapat memberikan beberapa kesimpulan yang dilihat secara umum. Dilihat dari hubungan sosial, seorang tuna daksa memang membutuhkan perhatian lebih dari orang-orang sekitar, karena mereka memiliki kekurangan fisik dibandingkan yang lainnya. Seperti Oto-chan, ia sangat membutuhkan perhatian yang lebih dibandingkan teman-temannya karena kekurangan fisik yang dimilikinya tersebut. Akan tetapi perhatian yang berlebihan pada penyandang tuna daksa dapat membuat penyandang tersebut merasa manja dan merasa kurang percaya diri. Ada kalanya Oto-chan merasa manja dan kurang percaya diri, tetapi karena ia diperlakukan seperti orang normal, maka Oto-chan tumbuh menjadi seorang yang percaya diri dan tidak manja. Apabila terlalu dimanjakan ia akan memiliki ketergantungan yang tinggi. Oto-chan tidak pernah memanjakkan dirinya walaupun ia adalah seorang tuna daksa, dengan tidak dimanjakkan, kini Oto-can menjadi seorang dewasa yang sangat mandiri. Apabila terlalu diabaikan mereka akan merasa kurang percaya diri. Oto-chan pernah merasa terabaikan, hanya bagaimana ia menyikapinya, dengan sikap Oto-chan yang hangat pada lingkungannya, Oto-chan tidak merasa kesepian ataupun terabaikan. Lingkungan sekitar dan orang-orang terdekat yang mampu membimbing mereka dengan baik dapat membuat psikologis penyandang cacat merasa percaya diri. Dengan begitu mereka akan


(3)

70

berusaha dan memiliki kehidupan layaknya orang normal. Sehingga tidak ada beban dalam dirinya.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

I. BUKU

Aminuddin. 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif Dalam Bidang Bahasa & Sastra. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh.

Aminuddin. 2000. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Percetakan Sinar Baru Algesindo.

Atkinson. 1990. Pengantar Psikologi. Batam: Interaksara.

Chaplin, James P. 2005. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Press. Crow, L.D & A. 1960. Crow: An Introduction to Guidance. American Book Co.,

Fikunas, J. 1976. Human Development, An Emergent Sciences. Internasional Studies Edition, Mc Graw Hill Kogakusha Ltd.

Freud, Sigmund. 2006. Psikoanalisis Sigmund Freud. Terjemahan K. Bertens. Surabaya: Ikon Teralitera.

Gunarsa, Dra. Ny Singgih.Y. & Gunarsa, Dr Singgih. D. 1992. Psikologi untuk Membimbing. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Hartoko, Dick. 1982.”Penerapan Estetik dalam Sastra Indonesia” dalam BASIS XXXV-1 Januari. Yogyakarta: Andi Offset.

Hidayat. 1998. Kontribusi Orang Tua dalam Memberdayakan Anak Luar Biasa. Malang.

Roekhan. 1990. Kajian Tekstual dalam Psikologi Sastra; Persoalan Teori dan Terapan, Dalam Aminuddin (ED.). Sekitar Masalah Sastra. Malang: YA3 Sutjihati, S, T. 1999. Pengantar Psikologi Perkembangan. Jakarta


(5)

II. INTERNET

Evanh Cassanova (31 Oktober 2010)

http://www.blogpsikologi.com/psikologi-pendidikan/definisi-psikologi-pendidikan-menurut-beberapa-para-ahli.html

*Data diambil pada hari Jumat 12.08.2011 pukul 09: 09 am Hasan Sadili (3 Oktober 2009)

http://asemmanis.wordpress.com/2009/10/03/pengertian-sastra-secara-umum-dan-menurut-para-ahli/

*Data diambil pada hari Jumat 12.08.2011 pukul 08:39 am Arya (19 Oktober 2010)

http://belajarpsikologi.com/pengertian-psikologi-perkembangan/ *Data diambil pada hari Jumat 12.08.2011 pukul 09:53 am Carolina, SPd (2003)

http://www.gemari.or.id/artikel/2336.shtml

*Data diambil pada hari Sabtu 20.08.2011 pukul 10:44 pm Sarwono (23 Juni 2009)

http://rumah-optima.com/optima/artikel-psikologi/52-identifikasi-anak-anak-khusus-pengantar-untuk-memahami-perkembangan-dan-perilakunya

*Data diambil pada hari Minggu 21.08.2011 pukul 10:33 pm Aminuddin (1997)

http://222.124.207.202/digilib/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtptiain-gdl-nimatulali-3804

*Data diambil pada hari Minggu 21.08.2011 pukul 11:12 pm Erfan Agus Munif (12 Agustus 2010)

http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBYQFjAA&url=h ttp%3A%2F%2Fwww.jugaguru.com%2Fdocument.php%2Fdocument%2Farticle %2F347%2F24%2F&rct=j&q=peranan%20orang%20tua%20terhadap%20anak% 20tunadaksa&ei=7liQTcLqJ43fceXWuaIC&usg=AFQjCNEycyls_JTsCitN8O18h 8332Pp4Ow&cad=rja


(6)

Cyber Counseling Indonesia (2012)

http://cybercounselingstain.bigforumpro.com/t127-pengertian-psikologi-perkembangan-dan-kegunaannya

*Data diambil pada hari Selasa 20.09.2011 pukul 21:38 pm scribd. Inc (2012)

http://www.scribd.com/doc/55942933/Pengertian-Psikologi *Data diambil pada hari Senin 16.01.2012 pukul 20:39 pm Hidayat (1998)

www.jugaguru.com/document.php/document/article/347/24/+hidayat:+1998:3 *Data diambil pada hari Senin 16.01.2012 pukul 20:53pm