PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS MASA REMAJA DAN

PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS MASA REMAJA DAN DEWASA
Pekembangan adalah penambahan yang kompleks pada fungsi-fungsi tubuh dan pertambahan
kemampuan yang cepat ini adalah kemampuan dan keahlian seseorang untuk berfungsi.
Contoh : Perkembangan kemampuan seseorang untuk berjalan, berbicara dan berlari. Selain
itu, proses perkembangan juga berkaitan dengan proses belajar, yaitu proses pencarian
informasi dan ilmu pengetahuan melalui pergaulan dengan orang lain dan penghayatan nilainilai kehidupan. Dari proses inilah akan terjadi internalisasi nilai-nilai yang sangat penting
berpengaruh pada perkembangan individu.
Masa Remaja (adolescence)
Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batas umurnya
tidak dirinci dengan jelas, tetapi berkisar antara umur 12 sampai akhir belasan tahun, ketika
pertumbuhan jasmani hampir selesai. Dalam masa ini, remaja itu berkembang ke arah
kematangan seksual memantapkan identitas sebagai individu yang terpisah dari keluarga, dan
menghadapi tugas menentukan cara mencari mata pencaharian.
Para remaja belum diberi banyak hak istimewa orang dewasa sampai mereka menginjak usia
belasan lebih lanjut, di sebagian besar negara bagian, mereka tidak dapat bekerja secara
penuh, tidak dapat menandatangani dokumen resmi, minum-minuman beralkohol, menikah,
atau memberi hak suara.
Perkembangan Seksual
Pada awal masa remaja, sebagian besar anak muda mengalami suatu masa perkembangan
jasmani yang sangat cepat (Lonjakan pertumbuhan masa-remaja) diiringi dengan
perkembangan bertahap dari organ-organ reproduksi serta karakteristik seks keduanya

(perkembangan buah dada pada anak perempuan, tumbuhnya janggut pada anak laki-laki, dan
munculnya bulu-bulu di daerah tertentu pada anak perempuan dan laki-laki). Perubahanperubahan ini terjadi kira-kira selama dua tahun dan memuncak pada masa pubertas, yang
ditandai oleh menstruasi pada anak perempuan dan mimpi basah pada anak laki-laki.
Terdapat berbagai ragam usia pada saat mencapai masa pubertas. Beberapa anak perempuan
mengalami haid atau menstruasi pada awal usia 11 tahun, dan yang lainnya sampai usia 17
tahun, sedangkan rata-rata adalah pada usia 12 tahun 9 bulan. Anak laki-laki menunjukkan
ragam usia yang sama dalam pencapaian kematangan seks, tetapi rata-rata mereka mengalami
pancaran perkembangan dan menjadi matang dua tahun lebih lambat dari anak perempuan.

Meskipun anak perempuan umumnya menjadi matang lebih awal dari pada anak laki-laki,
terdapat perbedaan individual yang besar. Beberapa anak perempuan menjadi matang lebih
lambat daripada beberapa anak laki-laki.
Anak laki-laki yang terlambat matang menghadapi kesulitan utama dalam penyesuaian yang
disebabkan oleh pentingnya kekuatan dan keunggulan fisik dalam kegiatan sesama teman.
Beberapa perbedaan kepribadian antara yang cepat dan yang lambat matang tetap ada pada
masa dewasa, lama sesudah perbedaan fisik menghilang.
Pada tahap ini, anak perempuan yang terlambat matang, seperti halnya anak laki-laki, kurang
memiliki konsep diri dan mempunyai hubungan yang jelek dengan orang tua dan teman
sebaya mereka.
Standar dan Perilaku Seksual

Dalam masa 20 tahun terakhir ini telah disaksikan adanya perubahan yang sangat besar dalam
sikap terhadap kegiatan seksual. Pandangan mengenai hubungan seks sebelum menikah,
homoseksualitas, hubungan seks di luar perkawinan, serta perilaku seks tertentu mungkin
sekarang lebih terbuka dan bebas dibandingkan dengan pandangan masa lalu. Para remaja
mendapat tontonan seks yang merangsang dalam majalah, internet, televisi, dan bioskop,
tanpa ada batasnya. Metode pencegahan kelahiran yang berhasil dan adanya sarana
menggugurkan mengurangi perasaan takut hamil.
Perubahan yang paling besar terjadi pada anak perempuan, yang kini hampir menyamai anak
laki-laki dalam hal mengalami hubungan seks pada waktu mereka masih berusia belasan
tahun. Meskipun menurut sebagian anak laki-laki mereka mengalami hubungan seks dengan
beberapa pasangan, sebagian besar anak melaporkan bahwa mereka membatasi hubungan
seks mereka dengan seorang laki-laki saja yang pada waktu itu mereka cintai.
Mencari Identitas
Tugas penting yang dihadapi para remaja ialah mengembangkan persepsi identitas diri (sense
of individual identity) untuk menemukan jawaban terhadap pertanyaan ”siapakah saya?” dan
"kemanakah saya akan pergi?".
Jika pandangan dan nilai orang tua sangat berbeda dengan nilai teman sebaya serta tokoh
penting lain, kemungkinan akan adanya konflik besar dan remaja tersebut mungkin
mengalami apa yang disebut kebingungan peran (role confusion): remaja mencoba peran
akan saling bergantian peran satu dengan yang lain dimana mereka akan menghadapi

kesulitan mensintesiskan berbagai peran yang berbeda menjadi satu identitas.

Salah satu cara pendekatan terhadap masalah identitas ini ialah dengan mencoba berbagai
peran dan cara berperilaku. Banyak ahli percaya bahwa masa remaja sebaiknya merupakan
masa bereksperimen peran pada waktu dimana anak muda dapat bereksplorasi dengan
ideologi dan minat yang berbeda. Akibatnya, sebagian remaja "putus sekolah" sementara
waktu untuk.memikirkan apa yang mereka ingin perbuat dalam hidupnya dan untuk
bereksperimen dengan berbagai identitas. Bagi beberapa remaja, ”krisis identitas” mungkin
sama sekali tidak terjadi, mereka ini adalah remaja yang menerima nilai-nilai orang tua tanpa
pertanyaan dan mereka yang bertindak ke arah peran orang dewasa yang konsisten dengan
pandangan orang tua mereka.
Tetapi ada anak-anak muda yang menganut identitas yang menyimpang, yaitu identitas yang
bertentangan dengan nilai-nilai dalam masyarakat. Identitas pribadi seseorang sekali
terbentuk, tidak selalu statis. Orang dapat memperoleh minat, ide, dan keterampilan baru
selama masa dewasa mereka yang mungkin mengubah persepsi mereka mengenai diri
mereka.
Masa Dewasa
Tahap

: Dewasa Muda


Umur

: 20 – 40 tahun

Ciri-ciri Penting

: Gaya pribadi baik, pembentukan kepribadian sesuai dengan hal-hal

yang penting, bertujuan (commitment) untuk segala sesuatu dan wewenang.
Implikasi

: 1. Menyetujui gaya hidup orang dewasa dan membantu dengan

keputusan-keputusan penting yang berhubungan dengan kesehatan.
2. Menghargai tanggung jawab pribadi dan fungsi.
3. Kemampuan kehidupan.
4. Mendukung perubahan-perubahan penting dalam kesehatan.
Tahap: Midle Adulthood
Umur


: 40 – 65 tahun

Ciri-ciri Penting

: Gaya hidup berubah karena perubahan-perubahan dalam tujuan

pekerjaan, lebih mengutamakan keluarga, sudah mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan tempat tinggalnya.

Implikasi

: Merencanakan segala sesuatu dalam rangka mengantisipasi

perubahan-perubahan dalam hidup, mengenal faktor-faktor resiko kesehatan dan
memfokuskan pada kekuatan yang lebih setelah sembuh dari sakit
Tahap: Dewasa tua
Umur

: 65 tahun ke atas


Ciri-ciri Penting

: Adaptasi untuk perubahan kemampuan fisik yang terpenting.

Implikasi keperawatan: 1. Mempertahankan diri dari kehilangan pendengaran, penglihatan,
dan kematian seseorang yang dicintai.
2. Mempersiapkan segala yang dibutuhkan untuk keluarga dan keturunannya.
Pertumbuhan dan Perkembangan Fisiologi
Pertumbuhan semua orang hampir sama. Kecepatan pertumbuhan bervariasi selama tingkat
yang berbeda pada masa perkembangan.
Contoh :
- Pertumbuhan cepat: Prenatal, neonatal, bayi dan remaja
- Pertumbuhan lambat: Anak-anak dan pertumbuhan fisik minimal terjadi pada dewasa.
Periode Usia dan Tugas-tugas Perkembangan
Dewasa Muda:
1. Memilih pasangan
2. Belajar hidup dengan pasangan
3. Memulai untuk berkeluarga
4. Mengasuh anak

5. Mengatur rumah tangga
6. Memulai dalam pekerjaan
7. Memberikan tanggung jawab sebagai warga
8. Mencari group-group sosial yang cocok
Usia Pertengahan:
1. Mencapai tanggung jawab sosial dengan warga dewasa
2. Mendirikan dan mempertahankan standar ekonomi untuk hidup
3. Membantu anak-anak yang dalam masa remaja menjadi bertanggung jawab dan menjadi
orang dewasa yang bahagia
4. Memanfaatkan waktu-waktu senggang untuk beraktifitas dengan orang dewasa yang lain

5. Mengadakan hubungan antara diri sendiri dengan suami/isteri sebagai pribadi
6. Menerima dan menyesuaikan perubahan fisiologis pada usia pertengahan
7. Menyesuaikan peran sebagai orang tua.
Dewasa Tua:
1. Menyesuaikan berubahnya kesehatan dan kekuatan fisik
2. Menerima kematian pasangan hidup
3. Menerima masa pensiun dan berubahnya masukan (pendapatan)
4. Mendirikan dan menjadi anggota salah satu group yang seumur
5. Menjumpai tugas-tugas sosial dan tugas-tugas warga negara

6. Mendirikan susunan kepuasan fisik hidup.