Perancangan Promosi Capoeira Sebagai Olahraga Rekreasi Yang Positif Bagi Remaja.
Universitas Kristen Maranatha vii
ABSTRAK
Walau dengan banyaknya keuntungan dan sisi positif dari seni beladiri capoeira, tetapi remaja yang mau untuk ikut aktif dalam kegiatan ini masih belum banyak, sehingga penulis memilih topik ini sebagai ide dasar dalam membuat perancangan promosi untuk Tugas Akhir yang bertujuan untuk memberitahukan, mensosialisasikan, serta mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan capoeira ini.
Wawancara, kuisioner, dan studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data, sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti untuk memecahkan masalah dan menarik kesimpulan. Menggunakan warna-warna yang menarik perhatian dan memberi kesan seperti carnaval di Brazil. Media promosi yang dipakai adalah poster, brosur, flyer, iklan majalah Provoke, x-banner, baliho, umbul-umbul, jejaring sosial
Facebook dan Twitter, website, dan merchandise.
Secara keseluruhan informasi yang disampaikan bertujuan untuk mengajak dan memberi informasi tentang manfaat capoeira sebagai olahraga rekreasi yang positif bagi remaja. Akan tetapi visualisasinya tidak dapat menampilkan ciri khas capoeira secara keseluruhan karena tidak semua audiens dapat langsung menerima dan mengerti informasi yang ingin disampaikan.
(2)
Universitas Kristen Maranatha viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR DIAGRAM ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 4
1.3 Tujuan Perancangan ... 5
1.4 Sumber dan teknik Penulisan Data ... 5
1.5 Skema Perancangan... 6
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi ... 7
2.1.1 Definisi Komunikasi ...7
2.1.2 Komponen-komponen Komunikasi ...7
2.1.3 Karakter Komunikasi Massa ...10
2.2 Hakikat Promosi ... 10
2.2.1 Tujuan Promosi ...11
2.2.2 Jenis Promosi ...12
2.3 Segmentasi, Targeting, dan Positioning ... 14
2.4 Psikografi Gaya Hidup ... 15
2.4.1 Definisi Psikografi Gaya Hidup ...15
2.5 SWOT...15
(3)
Universitas Kristen Maranatha ix
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH
3.1 Data dan Fakta ... 18
3.1.1 Capoeira ...18
3.1.1.1 Definisi Capoeira ...18
3.1.1.2 Sejarah Capoeira ...20
3.1.1.3 Perkembangan Capoeira ...22
3.1.1.3.1 Perkembangan Capoeira di Brazil ...22
3.1.1.3.2 Perkembangan Capoeira di Indonesia ...23
3.1.1.4 Capoeira Berdasarkan Irama Permainan ...24
3.1.1.4.1 Capoeira Regional ...24
3.1.1.4.2 Capoeira Angola ...24
3.1.1.4.3 Bequela ...25
3.1.1.4.4 Capoeira Masa Sekarang ...25
3.1.1.5 Manfaat dari Capoeira ...26
3.1.1.5.1 Manfaat secara Fisik...26
3.1.1.5.2 Manfaat secara Psikologis ...27
3.1.1.5.3 Manfaat secara Sosial ...27
3.1.1.6 Perlengkapan Capoeira ...28
3.1.1.6.1 Alat Musik Capoeira ...28
3.1.1.6.2 Seragam Capoeira ...31
3.1.2 Instansi Terkait ...35
3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ...47
3.2.1 SWOT Capoeira ...47
3.2.2 STP Promosi ...48
BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1Konsep Komunikasi ...50
4.2 Konsep Kreatif ...50
4.3 Konsep Media ...51
4.4 Hasil Karya ...53
4.4.1 Konsep Logo ...53
(4)
Universitas Kristen Maranatha x
4.4.3 X Banner ...61
4.4.4 Baliho ...61
4.4.5 Umbul-umbul ...62
4.4.6 Iklan Majalah ...63
4.4.7 Flyer ...64
4.4.8 Brosur...65
4.4.9 Web ...66
4.4.10 Social Net...66
4.4.11 Gimmick ...67
4.4.12 Konsep Media Event ...68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...69
5.2 Saran ...69
DAFTAR PUSTAKA ... xiii LAMPIRAN 1 SURVEI KUISIONER
(5)
Universitas Kristen Maranatha xi
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1: Usia Responden ... 42
Diagram 2: Jenis Kelamin Responden ... 42
Diagram 3: Pekerjaan Responden ... 43
Diagram 4: Responden yang Menyukai Kegiatan Olah Tubuh ... 43
Diagram 5: Pengetahuan Responden Tentang Capoeira ... 44
Diagram 6: Sumber Pengetahuan Responden Tentang Capoeira ... 44
Diagram 7: Pendapat Responden Tentang Capoeira ... 45
(6)
Universitas Kristen Maranatha xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Alat Musik Berimbau ... 29
Gambar 2: Alat Musik Atabaque ... 30
Gambar 3: Alat Musik Pandeiro ... 30
Gambar 4: Alat Musik Agogo ... 31
Gambar 5: Alat Musik Reco-reco ... 31
Gambar 6: Celana Seragam (Abada) ... 32
Gambar 7: Corda dan Tingkatan Warnanya ... 34
Gambar 8: Logo FORMI ... 35
Gambar 9: Struktur Organisasi FORMI ... 37
Gambar 10: Potensi FORMI bagi Bangsa Indonesia ... 38
Gambar 11: Kemitraan FORMI ... 38
Gambar 12: Wawancara dengan Amrullahusni ... 40
Gambar 13: Wawancara dengan Jajat Sudrajat ... 40
Gambar 14: Poster Iklan Voltaren ... 46
Gambar 15: Box Art Game ”The Circle” ... 46
Gambar 16: Logo Promosi ... 53
Gambar 17: Jenis Font ... 54
Gambar 18: Standarisasi Warna ... 55
Gambar 19: Poster Tahap 1 ”Prepare Yourself” ... 56
Gambar 20: Poster Tahap 1 ”Get Ready” ... 57
(7)
Universitas Kristen Maranatha xiii
Gambar 22: Poster Tahap 2 ”Unleash Your Inner Strength” ... 58
Gambar 23: Poster Event ... 59
Gambar 24: Poster Tahap 3 ”Keep Entertaining” ... 60
Gambar 25: Poster Tahap 3 ”Keep Challenging” ... 60
Gambar 26: X Banner ... 61
Gambar 27: Baliho ... 62
Gambar 28: Umbul-umbul ... 62
Gambar 29: Majalah Provoke ... 63
Gambar 30: Iklan Promosi ... 64
Gambar 31: Flyer Event ... 64
Gambar 32: Brosur ... 65
Gambar 33: Web ... 66
Gambar 34: Social Net Twitter dan Facebook ... 67
(8)
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Gaya hidup juga mempengaruhi perilaku seseorang (Renald Kasali, 2005: 225). Gaya hidup menurut Kotler (2002: 192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Selain itu, gaya hidup menurut Suratno dan Rismiati (2001: 174) adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan. Gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup dapat memberikan pengaruh positif atau negatif bagi yang menjalankannya, tergantung pada bagaimana orang tersebut menjalaninya.
Kesamaan gaya hidup yang semakin berkembang dalam suatu waktu dan tempat membuat masyarakat untuk mengelompokkan ke dalam suatu komunitas. Dalam sosiologi, secara harafiah makna komunitas adalah “masyarakat setempat” (Soekanto, 1999). Sebuah komunitas terjadi dari kelompok yang memiliki kesamaan gaya hidup, tujuan, dan pada umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama, dimana mereka dapat saling berbagi dan saling mendukung satu dengan yang lainnya. Sebuah komunitas tentu memiliki tujuan, dan tujuan tersebut bisa bersifat positif dan menguntungkan bagi masyarakat sekitarnya, atau sebaliknya malah merugikan dan menggangu masyarakat sekitarnya.
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah (Hurlock, 1998). Masa remaja dapat diisi dengan berbagai kegiatan positif, antara lain: futsal, seni beladiri, basket, musik, tari, dan lain sebagainya. Kegiatan positif tersebut apabila didukung oleh komunitas yang baik
(9)
Universitas Kristen Maranatha 2
akan membantu remaja mengatasi kenakalan remaja dan memberikan edukasi sosial, baik kedisiplinan, sikap, tatacara, dan sebagainya yang kelak dikemudian hari berguna sewaktu menjalani kehidupan sebagai orang dewasa.
Selain itu, kegiatan tersebut tentu harus dapat mengembangkan bakat yang dimiliki oleh remaja sehingga dapat mengekspresikan dirinya sendiri, dengan begitu dapat membuatnya menjadi lebih percaya diri dan hal tersebut berakibat pada kehidupan bersosialisasinya.
Di era globalisasi sekarang ini kebudayaan luar bukan merupakan suatu hal yang tabu bila banyak diminati oleh para remaja. Terkadang kebudayaan luar itu menjadi inspirasi,
trend, dan berpadu dengan kebudayaan lokal sehingga dapat dinikmati oleh Bangsa
Indonesia. Tentu saja tidak ada salahnya mempelajari kebudayaan luar, jika itu baik dan menguntungkan bagi remaja Indonesia. Kita pun dapat menambah wawasan dengan pandangan dari luar sehingga pikiran kita dapat terbuka lebih lebar dan lebih luas dalam memandang suatu hal.
Capoeira merupakan salah satu seni bela diri, tari, budaya, dan musik yang dipadukan
menjadi sebuah olahraga khas dari Brazil. Pertama kali dikembangkan oleh budak-budak Afrika yang dibawa oleh Bangsa Portugis ke Brazil sekitar abad ke-15. Capoeira menggunakan gerakan-gerakan yang cepat dan kompleks yang utamanya berasal dari kekuatan tendangan kaki, akrobatik darat dan udara. Semua nama gerakan dan nyanyian dari capoeira menggunakan bahasa Portugis.
Dengan gerakan-gerakan seperti tendangan dan akrobatik tersebut tentu dapat menyalurkan sifat-sifat agresif yang banyak dimiliki oleh para remaja secara positif dan menjadikankannya sebuah pertunjukkan yang indah. Perpaduan musik, tari, dan gerakan-gerakan capoeira menjadikan salah satu seni beladiri yang indah untuk ditonton.
Selain pada gerakan-gerakannya, seorang capoeirista (sebutan untuk pengguna capoeira) harus dapat menggunakan alat musik dan bernyanyi ketika berada dalam sebuah
(10)
Universitas Kristen Maranatha 3
permainan. Alat musik yang digunakan juga sangatlah khas, terdiri dari berimbau,
pandeiro, atabaque, agogo, dan reco reco.
Tidak hanya itu saja, capoeira juga memiliki banyak filosofi dalam setiap gerakan, tarian, musik, maupun lirik yang terdapat dalam setiap lagunya. Perbedaan mendasar dari seni beladiri ini adalah tidak terlalu fokusnya pada penyerangan tapi lebih mencari celah pada gerakan menyerang yang diperagakan lawan.
Manfaat yang didapatkan dari capoeira itu sendiri sangatlah banyak, mulai dari segi fisik dimana kita dilatih untuk memperkuat otot, melatih kecepatan, kelincahan, refleks, stamina, serta membentuk tubuh secara tidak langsung. Hal ini dikarenakan capoeira merupakan satu-satunya seni beladiri yang dinamis yang gerakan-gerakannya selalu mengalir dan berkesinambungan sehingga gerakannya tidak pernah putus. Menurut Gerald Taylor dalam bukunya: Capoeira Conditioning How to Built Strength, Agility, and
Cardiovascular Fitness, (Gerald Taylor, 2005 : 4) mengatakan bahwa permainan capoeira sangatlah efektif, karena capoeira dapat melatih dan mengembangkan ke tujuh
besar dari total fitness, yaitu strength , power, agility, balance , flexibility, cardiovascular
endurance, dan coordination.
Bila dilihat dari segi psikologis dan sosial, capoeira dapat memperkaya rasa percaya diri, memperkuat mental, mengurangi stress, pengendalian diri, sikap saling menghormati, serta menanamkan sifat kekeluargaan dan kebersamaan. Manusia tidak dapat hidup sendiri, mereka saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, sama halnya dengan permainan capoeira dimana dalam sebuah permainan diperlukan partner untuk bermain, orang-orang yang melantunkan musik, dan juga orang-orang yang menyemangati ketika bermain dengan bernyanyi bersama dan bertepuk tangan.
Capoeira juga mengajarkan kejujuran pada diri sendiri, dalam permainnya yang disebut
dengan roda (baca: hoda) mengajarkan kita untuk menghormati satu dengan yang lainnya, bersosialisasi dan berinteraksi, serta dalam permainannya kita juga
(11)
Universitas Kristen Maranatha 4
mencerminkan kepribadian kita sendiri. Capoeira sendiri tidak memerlukan banyak alat-alat dan biaya sehingga dapat dikategorikan sebagai olahraga yang murah meriah.
Dengan banyaknya keuntungan yang dimilikinya, capoeira dapat menjadi salah satu kegiatan olahraga rekreasi lengkap yang positif dan juga sebagai penyalur bakat, mencari jati diri, serta menanamkan sikap-sikap yang baik bagi remaja. Walau dengan banyaknya keuntungan dan sisi positifnya, tetapi remaja yang mau untuk ikut aktif dalam kegiatan ini masih belum banyak. Oleh karena itulah, penulis memilih topik ini sebagai ide dasar dalam membuat perancangan promosi untuk Tugas Akhir yang bertujuan untuk memberitahukan, mensosialisasikan, serta mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan capoeira ini.
1.2 Permasalahan dan ruang lingkup
Bagaimana cara menginformasikan manfaat capoeira kepada masyarakat, terutama kepada remaja?
Bagaimana cara agar capoeira lebih dikenal masyarakat Indonesia sebagai olahraga rekreasi lengkap yang positif bagi remaja?
Ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas berupa persuasi visual kepada masyarakat umum remaja dengan kisaran umur 15- 21, khususnya masyarakat perkotaan, diutamakan kepada orang yang peduli tentang seni, sosial, kesehatan, serta orang-orang yang senang berolahraga.
(12)
Universitas Kristen Maranatha 5
1.3 Tujuan perancangan
Memberitahukan dan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang seni beladiri
capoeira serta manfaat-manfaat yang didapatnya.
Menarik dan mengajak para remaja yang aktif untuk ikut serta dalam seni beladiri
capoeira dan menjadikannya sebagai kegiatan olahraga rekreasi lengkap yang
positif bagi remaja.
1.4 Sumber dan teknik penulisan data
Sumber data diperoleh dari:
Wawancara
Wawancara dilakukan secara langsung kepada pelatih capoeira, dan juga beberapa target sasaran secara acak.
Studi pustaka
Sumber informasi diambil dari buku-buku, majalah, koran, karya tulis sejenis, serta dari internet.
Survei angket
Survei angket disebarkan kepada responden yang menjadi target dalam promosi ini, yaitu pelajar dan mahasiswa.
Observasi
Observasi dilakukan dengan mengikuti kegiatan capoeira secara langsung, sehingga dapat lebih mengenal secara mendalam.
(13)
Universitas Kristen Maranatha 6
(14)
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari keseluruhan data yang sudah dikumpulkan dan dianalisis seperti yang telah dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:
1. Melalui promosi dengan strategi yang baik dan sesuai dengan target sasaran, secara tidak langsung dapat memberitahukan dan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang seni beladiri capoeira beserta manfaat positifnya.
2. Melalui promosi yang disesuaikan dengan cara pandang ataupun gaya dari target sasaran serta diarahkan sesuai dengan tujuan dari promosi itu sendiri, tentu dapat menarik dan mengajak para remaja untuk ikut serta dalam kegiatan capoeira dan menjadikannya sebagai olahraga rekreasi yang positif.
5.2 Saran
Saran untuk para remaja
Sebaiknya para remaja mencari penyaluran yang positif, bukan pelarian yang negatif dalam menangani gejolak emosi mereka.
Saran untuk sekolah
Sebaiknya sekolah-sekolah menyediakan wadah ekstrakulikuler capoeira kepada para remaja, dengan begitu remaja pun dapat lebih mengenal, tertarik, dan dapat menjadikannya sebagai tempat penyaluran sifat-sifat agresif mereka dan melawan rasa takut mereka agar dapat lebih berkembang secara positif.
(15)
Universitas Kristen Maranatha 70
Saran untuk peneliti sejenis
Pada karya tulis ini memang sudah banyak diutarakan manfaat dari capoeira, tetapi semua itu belum seberapa. Masih banyak sekali hal-hal yang berhubungan dengan
capoeira yang belum digunakan secara maksimal. Karena itu penulis berharap agar suatu
(16)
Universitas Kristen Maranatha xiv
DAFTAR PUSTAKA
Almeida, Bira 1996. Capoeira A Brazilian Art Form. Berkeley, California: North Atlantic Books
Capoeira, Nestor 2002. Capoeira Roots Of The Dance-Fight-Game. Berkeley , California: North Atlantic Books
Capoeira, Nestor 2003. The Little Capoeira Book. Berkeley , California: North Atlantic Books
Kasali, Rhenald 1998. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, dan Positioning. Jakarta: Gramedia
Rangkuti, Freddy 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus. Jakarta: Gramedia
Rohrig Assuncao Taylor, Matthias 2005. Capoeira The History Of An Afro-Brazilian Martial Art. Abingdon, Oxon: North Atlantic Books
Taylor, Gerald 2005. Capoeira Conditioning How To Build Strength, Agility, And Cardiovascular Fitness Using Capoeira Movements. Berkeley, California: North Atlantic Books
Venus, Antar 2009: Managemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
http://www.assumption.edu (23-8-2011 / 09:30)
http://konisurabaya.org (22-8-2011 / 21:15)
(1)
Universitas Kristen Maranatha 4
mencerminkan kepribadian kita sendiri. Capoeira sendiri tidak memerlukan banyak alat-alat dan biaya sehingga dapat dikategorikan sebagai olahraga yang murah meriah.
Dengan banyaknya keuntungan yang dimilikinya, capoeira dapat menjadi salah satu kegiatan olahraga rekreasi lengkap yang positif dan juga sebagai penyalur bakat, mencari jati diri, serta menanamkan sikap-sikap yang baik bagi remaja. Walau dengan banyaknya keuntungan dan sisi positifnya, tetapi remaja yang mau untuk ikut aktif dalam kegiatan ini masih belum banyak. Oleh karena itulah, penulis memilih topik ini sebagai ide dasar dalam membuat perancangan promosi untuk Tugas Akhir yang bertujuan untuk memberitahukan, mensosialisasikan, serta mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan capoeira ini.
1.2 Permasalahan dan ruang lingkup
Bagaimana cara menginformasikan manfaat capoeira kepada masyarakat, terutama kepada remaja?
Bagaimana cara agar capoeira lebih dikenal masyarakat Indonesia sebagai olahraga rekreasi lengkap yang positif bagi remaja?
Ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas berupa persuasi visual kepada masyarakat umum remaja dengan kisaran umur 15- 21, khususnya masyarakat perkotaan, diutamakan kepada orang yang peduli tentang seni, sosial, kesehatan, serta orang-orang yang senang berolahraga.
(2)
Universitas Kristen Maranatha 5
1.3 Tujuan perancangan
Memberitahukan dan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang seni beladiri capoeira serta manfaat-manfaat yang didapatnya.
Menarik dan mengajak para remaja yang aktif untuk ikut serta dalam seni beladiri capoeira dan menjadikannya sebagai kegiatan olahraga rekreasi lengkap yang positif bagi remaja.
1.4 Sumber dan teknik penulisan data
Sumber data diperoleh dari: Wawancara
Wawancara dilakukan secara langsung kepada pelatih capoeira, dan juga beberapa target sasaran secara acak.
Studi pustaka
Sumber informasi diambil dari buku-buku, majalah, koran, karya tulis sejenis, serta dari internet.
Survei angket
Survei angket disebarkan kepada responden yang menjadi target dalam promosi ini, yaitu pelajar dan mahasiswa.
Observasi
Observasi dilakukan dengan mengikuti kegiatan capoeira secara langsung, sehingga dapat lebih mengenal secara mendalam.
(3)
Universitas Kristen Maranatha 6
(4)
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari keseluruhan data yang sudah dikumpulkan dan dianalisis seperti yang telah dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:
1. Melalui promosi dengan strategi yang baik dan sesuai dengan target sasaran, secara tidak langsung dapat memberitahukan dan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang seni beladiri capoeira beserta manfaat positifnya.
2. Melalui promosi yang disesuaikan dengan cara pandang ataupun gaya dari target sasaran serta diarahkan sesuai dengan tujuan dari promosi itu sendiri, tentu dapat menarik dan mengajak para remaja untuk ikut serta dalam kegiatan capoeira dan menjadikannya sebagai olahraga rekreasi yang positif.
5.2 Saran
Saran untuk para remaja
Sebaiknya para remaja mencari penyaluran yang positif, bukan pelarian yang negatif dalam menangani gejolak emosi mereka.
Saran untuk sekolah
Sebaiknya sekolah-sekolah menyediakan wadah ekstrakulikuler capoeira kepada para remaja, dengan begitu remaja pun dapat lebih mengenal, tertarik, dan dapat menjadikannya sebagai tempat penyaluran sifat-sifat agresif mereka dan melawan rasa takut mereka agar dapat lebih berkembang secara positif.
(5)
Universitas Kristen Maranatha 70
Saran untuk peneliti sejenis
Pada karya tulis ini memang sudah banyak diutarakan manfaat dari capoeira, tetapi semua itu belum seberapa. Masih banyak sekali hal-hal yang berhubungan dengan capoeira yang belum digunakan secara maksimal. Karena itu penulis berharap agar suatu saat penelitian ini dapat lebih berkembang, sehingga dapat berguna bagi masyarakat.
(6)
Universitas Kristen Maranatha xiv
DAFTAR PUSTAKA
Almeida, Bira 1996. Capoeira A Brazilian Art Form. Berkeley, California: North Atlantic Books
Capoeira, Nestor 2002. Capoeira Roots Of The Dance-Fight-Game. Berkeley , California: North Atlantic Books
Capoeira, Nestor 2003. The Little Capoeira Book. Berkeley , California: North Atlantic Books
Kasali, Rhenald 1998. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, dan Positioning. Jakarta: Gramedia
Rangkuti, Freddy 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus. Jakarta: Gramedia
Rohrig Assuncao Taylor, Matthias 2005. Capoeira The History Of An Afro-Brazilian Martial Art. Abingdon, Oxon: North Atlantic Books
Taylor, Gerald 2005. Capoeira Conditioning How To Build Strength, Agility, And Cardiovascular Fitness Using Capoeira Movements. Berkeley, California: North Atlantic Books
Venus, Antar 2009: Managemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
http://www.assumption.edu (23-8-2011 / 09:30)
http://konisurabaya.org (22-8-2011 / 21:15)