Handling an Eleven-Year-Old Student Who Kept Avoiding Lessons At Aces English Course.

ABSTRACT
Dalam tugas akhir ini saya membahas tentang permasalahan yang
saya temui saat menjalankan masa magang di ACES (Active
Communicative English Study) English Course di Bandung, yaitu saya
menemukan seorang murid laki-laki yang kerap menghindari pelajaran di
ACES. Ada tiga sebab dan akibat yang ditimbulkan oleh kesulitan saya
dalam menangani anak tersebut. Penyebab pertama adalah pelajaran
yang didominasi oleh kegiatan menulis, yang tidak menyenangkan bagi
siswa sehingga ia kerap mencari kegiatan yang menurutnya lebih menarik
dari mengikuti pembelajaran di kelas. Penyebab kedua adalah siswa lelah
dari aktivitas fisik selepas sekolah seperti bermain sepak bola dan basket.
Penyebab ketiga adalah siswa memiliki kekhawatiran yang berlebih akan
mendapatkan nilai buruk. Ada tiga dampak dari masalah ini. Dampak
pertama adalah murid-murid lain terganggu karena apa yang murid
tersebut lakukan. Dampak kedua adalah saya merasa kesal sehingga
mempengaruhi suasana kelas. Dampak ketiga adalah butuh waktu yang
lama bagi murid tersebut untuk mencapai tingkat berikutnya dalam
pembelajarannya di ACES.
Berdasarkan analisis yang saya lakukan, saya menemukan tiga pilihan
solusi untuk menangani anak tersebut. Solusi yang pertama adalah saya
harus menetapkan dan memberitahukan kepada murid tentang

konsekuensi (penghargaan dan hukuman) atas tindakan mereka yang
dilakukan di dalam kelas secara konsisten, baik itu perilaku baik maupun
buruk. Yang kedua adalah saya mencoba untuk menggunakan metode
pengajaran yang variatif yang dapat membuat siswa merasa senang
ketika belajar. Solusi yang terakhir adalah saya melakukan percakapan
secara pribadi kepada murid tersebut di luar kelas setelah pembelajaran
berlangsung.
Saya memilih untuk menggabungkan tiga pilihan solusi diatas untuk
mengatasi masalah tersebut. Harapan saya, semoga solusi-solusi yang
saya berikan dalam Tugas Akhir ini dapat memberikan dampak yang baik
yang bisa diterapkan bagi ACES English Course khususnya, dan juga
bagi pembaca yang menemukan kesulitan serupa pada umumnya.

vii
Maranatha Christian University

TABLE OF CONTENTS

DECLARATION OF ORIGINALITY...........................................................ii
LEMBAR ORISINALITAS LAPORAN.......................................................iii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.........................iv
ACKNOWLEDGEMENTS.........................................................................v
ABSTRACT.............................................................................................vii
TABLE OF CONTENTS.........................................................................viii
CHAPTER I. INTRODUCTION.................................................................1
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

Background of the Study
Identification of the Problem
Objectives and Benefits of the Study
Description of the Institution
Method of the Study
Limitation of the Study
Organization of the Term Paper


CHAPTER II. PROBLEM ANALYSIS.......................................................7
CHAPTER III. POTENTIAL SOLUTIONS...............................................13
CHAPTER IV. CONCLUSION................................................................24
BIBLIOGRAPHY
APPENDICES:
A. FLOWCHART
B. CLASSROOM LAYOUT
C. THE TRANSCRIPTIONS OF THE INTERVIEW
C.1. Ms. Rhimelda Marcella Yulita’s personal interview
C.2. Ms. Cherry Herlianty’s personal interview
viii
Maranatha Christian University

C.3. Raldy Widjaja’s personal interview
C.4. Ms. Cherry Herlianty’s personal interview
D. STUDENT’S DRAWINGS (ANXIETY TEST)

viii
Maranatha Christian University


APPENDIX A
FLOWCHART
CAUSES :

PROBLEM :

EFFECTS :

1. The lessons were
dominated
by
writing
activities, which were not
enjoyable for the student
2. The student was tired
from physical activities
after school like playing
football and basketball
3. The student had overanxiety about getting bad

marks in ACES

There is an eleven-year-old boy who
kept
avoiding lessons at ACES
English Course in January until
February 2013.

1. The other students were

POTENTIAL
NEGATIVE EFFECTS:
1. The student may
depend on the rewards
from me to focus on
learning if he gets used to
expecting gift or rewards
for what he does.
2. The student can be
provoked to rebel if he

gets a punishment

POTENTIAL
NEGATIVE EFFECTS:
1. The learning process
can be time-consuming
which makes me cannot
explain all the materials for
that day on time.
2. I might be tired from
applying various teaching
methods
for
different
levels and ages in one
time

POTENTIAL
NEGATIVE EFFECTS:
1. The student may

depend on me to solve his
own problem
2. The questions that I
give to the student that are
related to his past can
make
the
student
remember his experiences
that he actually tries to
forget and does not want
to discuss

POTENTIAL SOLUTION 1 :
The teacher should set and let the
students
know
about
the
consequences

(rewards
and
punishment) of their actions that will
be applied in the classroom
consistently.

POTENTIAL SOLUTION 2 :
I try to teach English using various
methods that can make the student
have fun while learning.

POTENTIAL SOLUTION 3 :
I will do personal conversations with
the student regularly.

disturbed by his actions.
2. I felt upset, which
influenced the mood of the
class.
3. It took a long time for the

student to get to the next
level in his learning at
ACES.

POTENTIAL POSITIVE
EFFECTS :
1. The student can be more
motivated to learn.
2. The student can show
positive behaviour as I
expects.

POTENTIAL POSITIVE
EFFECTS :
1. I can find out the most
effective teaching methods
for the student in class.
2 The class’ situation will be
more interactive, and the
student can be interested in

learning.

POTENTIAL POSITIVE
EFFECTS :
1. The student may be
comfortable and can evolve
positive feelings about his
environment.
2. I can help the student to
overcome his anxiety.

Maranatha Christian University

APPENDIX B
CLASSROOM LAYOUT

The building has two floors. The first floor is ACES English Course, and
the second floor is the residence of Ms. Rhimelda. The following shows
the first floor of the building and layout of the classroom where I taught:


ACES ENGLISH COURSE :

STAIRS
GARDEN

B
O
O
K

OFFICE

MS.
RHIMELDA’S
ROOM
+
Game
&
Book corner

TABLE
ROOM 03
(Mrs.Herlian
ty’s room)
WAST
AFEL

SOFA
ROOM 02

ADMINISTRATION

MULTIMEDI
A ROOM /
ROOM 01

ENTRANCE

Maranatha Christian University

ROOM 03 / PANDA :
WHITE BOARD
TC
2

T
DOOR
IN
TC
1

NOTE :
T
Tc 1
Tc 2
Blank space

= Table
= Teacher 1 (Mrs.Herlianty)
= Teacher’s assistant (Me)
= students

Maranatha Christian University

APPENDIX C.1
THE TRANSCRIPTIONS OF THE INTERVIEW

Name of Interviewer

: Indri Lestari, Grace Hellen, Mellisa

Name of Respondent

: Rhimelda Marcella Yulita, S.S.

Day & date of interview

: Thursday, 21 February 2013

Place of interview

: ACES English Course (Multimedia room)

Melissa

: Selamat malam Ms. Rhimelda, kami dari DIII Bahasa
Inggris

Maranatha.

Saya

ingin

menanyakan

bagaimana tentang sejarah ACES berdiri? Dan siapa
pendiri dari ACES sendiri?
Ms. Rhimelda

: Iya, waktu dulu tuh namanya ACE KIDS, pertama
kali tuh dicetuskannya sama Dra. Leony Siswanty
Tanama yang merupakan tante dari saya ya atau bibi.
Nah kalau waktu di jakarta itu mungkin berdirinya itu
sudah lebih lama lagi ya, mungkin sekitar taun 1998.
Kemudian saya waktu itu taun 2002 ditawarkan untuk
bekerjasama bersama beliau mendirikan ACE kids di
Bandung, karna kan di Bandung belom ada yah, jadi
kita cabangnya dari Jakarta. Nah saya waktu itu tuh

Maranatha Christian University

mendirikannya pada tanggal 1 April 2002 di Jalan
Pajajaran no.87

Lantai 3. Nah kemudian karena

jumlah kapasitas murid semakin banyak, jadi kita itu
waktu taun 2005 itu pindah ke Jalan Astina no.68 D.
Nah, kemudian setelah 6 tahun disana karena disana
habis masa kontraknya, kita pindah ke Jalan Pandu
nomer 6A.. gitu karena disini tempat milik sendiri
G. Hellen

: Trus miss, ini hmm..apa arti nama dari ACES sendiri
trus kan tadinya ACE Kids berganti nama jadi ACES
itu kenapa?

Ms. Rhimelda

: Nah awalnya tuh kita ACE Kids karena waktu itu
memang kita fokusnya hanya untuk anak-anak.
Hmm..kita hanya mau mengajarnya tadinya hanya
anak-anak aja, tapi kemudian banyak orang tuia juga,
banyak juga para pekerja yang ingin bahasa inggris
lebih ya terutama untuk daily conversation, jadi kita
mengganti nama ACE Kids menjadi ACES, karena
kan ACE Kids itu berarti kapasitasnya hanya untuk
anak-anak saja yah.. nah kalo ACE Kids tuh diganti
namanya menjadi (Active Communicative English
Study). Jadi itu terbuka untuk berbagai usia.

Indri

: Lalu apa visi dan misi dari ACES itu sendiri? Dan
apakah ACES memiliki moto?

Maranatha Christian University

Ms. Rhimelda

: Ya tentu saja, visi sendiri sih kita kedepannya ingin
membuka semacam sekolahan yang mungkin dimulai
dulu dengan playgrup. Fokusnya kita itu kesana dulu,
dan untuk misinya sendiri kita ingin mengembangkan
pendidikan di Indonesia terutama dalam bidang
Bahasa Inggris supaya lebih baik lagi, karena nantinya
kan dalam globalisasi era kan kita membutuhkan
Bahasa Inggris ya

sebagai second language ya,

bahasa kedua selain Bahasa Indonesia, supaya
nantinya juga kalo misalkan anak-anak mereka
Bahasa Inggrisnya baik dari kecilnya, dari kecil
sampai dewasa ya itu akan lebih mudah buat mereka.
Melissa

: Lalu berapa awal jumlah murid ketika ACES
didirikan, dan berapa jumlah muridnya sekarang?

Ms. Rhimelda

: Wah, waktu lagi pertama ACES didirikan, jumlah
murid mungkin sekitar 20an ya, nah kalo sekarang kita
sempet mencapai 100 tapi mungkin di taun ini kita
mulai mengalami penurunan ya sekitar 80 murid ya
kurang lebih gitu.

G. Hellen

: Fasilitas apa saja yang disediakan oleh ACES buat
menunjang pembelajarannya miss?

Ms. Rhimelda

: Hmm,

kita mempunyai mainan.

Ada beberapa

mainan juga yang kita ambil juga memang dari luar
dan buku-buku yang kita ambil juga memang dari

Maranatha Christian University

Singapore.
dengan

Nah terus kita juga menunjang juga

laptop

untuk

mendengarkan

ya,

untuk

Listening mereka. Dan kita ada ruangan audio juga
supaya mereka bisa nonton, ataupun mereka bisa
mendengarkan lagu seperti itu.
Indri

: Kriteria guru seperti apa yang ACES sendiri
butuhkan untuk menjadi seorang pengajar disini?

Ms. Rhimelda

: Yang penting yang pertama kali adalah guru itu
harus sabar, mereka juga harus sayang ya sama
murid-murid dan terutama harus pintar dan yang
pertama kali guru itu harus lakukan itu mereka harus
mencoba testnya dulu ya disini, test TOEFL, dan itu
nilainya itu harus lebih dari 550, sesudah test TOEFL
itu baru kita mengadakan interview. Nanti dari hasil
interview dan test TOEFL baru kita bisa menentukan
guru tersebut bisa diterima atau engga dia.

Indri

: Apakah ada masa percobaannya?

Ms. Rhimelda

: Ada, masa percobaan selama 3 bulan dulu, biasanya
kita lihat dan di-training juga si guru tersebut.

Melissa

: Lalu, materi pengajaran dari ACES itu sumbernya
dari mana saja?

Ms. Rhimelda

: Memang kita ngambil sumbernya sih kebanyakan
dari Singapore ya kalo untuk materi ACE Kids nya.

G. Hellen

: Level apa saja yang tersedia di ACES miss?

Maranatha Christian University

Ms. Rhimelda

: Level itu kita mulai dari Toddy, toddy itu untuk umur
3 taun. Kemudian nursery itu untuk 4 taun, dan
kemudian ada PB yang disebut pre-basic, kemudian
Basic 1,Basic 2, Basic 3, Inter 1, Inter 2, Inter 3.

Indri

: Bagaimana hubungan antardepartemen ACES itu
sendiri?
hubungan

Hubungan
para

dalam

pengajar

departemen,
atau

staff

apakah

itu

dapat

melaporkan, atau dapat membicarakan tentang suatu
permasalahan langsung kepada Mrs. Rhimelda?
Ms. Rhimelda

: Oh iya, tentu saja disini kita hubungannya itu,
semuanya itu serba terbuka ya.. jadi kalau misalkan
kita ada masalah atau ada apa kita biasanya
diskusikan langsung. Dan biasanya kita itu ada
meeting sekitar seminggu sekali untuk membahas
apa-apa saja langkah yang harus kita lakukan untuk
menambah jumlah murid, atau untuk mengatasi
masalah dengan siswa ataupun masalah dari luar yah
terkadang

Melissa

: Lalu bagaimana cara ACES mempromosikan ACES
English Course ke orang-orang.

Ms. Rhimelda

:

Hmm,

sebetulnya

sih

kita

tidak

banyak

menggunakan iklan, iklan yang kita pakai itu hanya
dari Bandung Info media, selebihnya itu memang

Maranatha Christian University

banyaknya

mulut

lewat

mulut

ya

(MLM)..gitu

kepercayaan orang tua.
G. Hellen

: Bagaimana cara pembagian kelas di ACES miss?
Kaya didalam satu kelas kan ada beberapa murid dari
sekolah

yang

berbeda,

nah

itu

gimana

cara

pembagian waktunya?
Ms. Rhimelda

: Sebetulnya pembagian waktu mah, waktu lagi awal
ya mereka datang kemari biasanya mereka tuh
diadakan test, nanti placement testnya itu bisa
diberitaukan level mana yang mereka harus masuk
gitu ya.. nah terus biasanya dikelompokan antara
Basic 1, Basic 1, Basic 2 Basic 2 atau Basic 3 gitu..
atau jadinya sesuai sama kemampuan mereka, level
mereka biasanya.

Indri

: Emm, Terakhir yah? Terakhir.. Hal unik apa yang
dapat membedakan ACES English Course dengan
tempat kursus yang lain

Ms. Rhimelda

: Hmm kalau menurut opini orang-orang mungkin kita
itu baik dalam grammarnya ya, karna kan Grammar itu
merupakan Basic dari Inggrisnya ya, otomatis kita
memang kuatnya itu dalam bentuk grammar yang
kemudian

kita

kembangkan

menjadi

Speaking,

Listening, dan juga Writing ya untuk composition ya.

Maranatha Christian University

Melissa

:

Terakhir

saya

ingin

mengucapkan

banyak

terimakasih pada Ms. Rhimelda, untuk memberikan
kami interview ya waktu untuk interview.
Ms. Rhimelda

: Sama-sama

Indri

: Semoga sukses terus ya

Ms. Rhimelda

: Amin

Maranatha Christian University

APPENDIX C.2
THE TRANSCRIPTIONS OF THE INTERVIEW

Name of Interviewer

: Indri Lestari

Name of Respondent

: Cherry Herlianty, S.S

Day & date of interview

: Monday, 29 April 2013

Place of interview

: ACES English Course (room 03)

Indri

: Iya selamat sore miss, apa kabar?

Ms. Herlianty : Baik indri, kamu gimana?
Indri

: Baik, miss langsung aja yah to the point. Sekali lagi saya
makasih banget atas waktunya untuk bantu saya buat
tugas akhir. Ini seputar raldi lagi nih.. hmm Raldi Level
berapa?

Ms. Herlianty : Basic 2
Indri

: Basic 2? Sekarang dia udah Basic 2? Waktu saya masih
tinggal itu dia masih Basic 1 yah?

Ms. Herlianty : Basic 2 juga tapi masih awal-awal
Indri

: Uhh, terus untuk seumur raldi nih harusnya.. uhh dia tuh
kan kelas 6 SD kan yah? Umur 11 tahun, harusnya dia tuh
udah Level berapa?

Maranatha Christian University

Ms. Herlianty : Basic 3 seharusnya, karena mungkin pada saat SMP nanti
dia langsung Intermediate 1
Indri

: Oh gitu, sebentar lagi dong ya?

Ms. Herlianty : Sebentar lagi..
Indri

: Nah terus saya mau tanya, skill yang bagus dalam diri dia
itu kaya Writing, atau Listening, atau apa tuh apa yang
bagus?

Ms. Herlianty : Speaking
Indri

: Speakingnya bagus ya? Oh, cuman saya belom pernah
denger yah

Ms. Herlianty : Nanti lain waktu
Indri

: Terus kalau kelemahannya apa?

Ms. Herlianty : Kelemahannya dia suka delaying, dia suka menundanunda untuk mengerjakan soal, jadi mungkin dia terlalu
lelah di sekolah jadi dia merasanya ingin sedikit lebih
santai. Tapi kebalikannya, orang tuanya ingin cepat, dan
inginnya tepat waktu, kalau bisa sih satu tahun lebih sedikit
lah yah, udah beres itu Level 3.
Indri

: Tapi kalau dari skillnya sendiri kelemahannya itu apa
miss?

Ms. Herlianty : Kelemahannya adalah tidak mau mengingat, jadi short
term memories yah.
Indri

: Vocabulary yah?

Maranatha Christian University

Ms. Herlianty : Di Grammar juga. Ya Grammar, ya Vocab.. aga
menghindari menghafal. Yang namanya menghafal dia
menghindari itu.
Indri

: Nah terus kalau kesulitan sendiri untuk miss nih sebagai
guru yang ngajar dia tuh apa sih?

Ms. Herlianty : Kadang begitu dikerasin, kadang-kadang begitu dikatakan
dibicarakan ke orang tuanya itu biasanya dia menangis,
biasanya dia langsung stress kalau kita bawa-bawa orang
tuanya. Tapi kalau kita menghandle sendiri kadang-kadang
ga didengar. Kalau kita lembut, memperlakukan dia lebih
lembut gitu ya, lebih soft, dia kadang-kadang ya tidak mau
mendengar juga. Kadang dimarahin, ngejawab.
Indri

: Serba salah ya?

Ms. Herlianty : Serba salah, gitu.
Indri

: Suka stress ga kadang-kadang? Suka kesel gitu?

Ms. Herlianty : Suka karena tuntutannya berbeda, dari orang tua sangat
berbeda gitu. Jadi dia seolah-olah, jadi dia tidak kooperatif.
Dia tidak ada kerjasamanya, sedangkan orang tua
menginginkannya kan cepat. Misalnya anaknya harus bisa
Indri

: Nah terus seberapa terganggunya sih murid-murid di
kelas? Kalau se-yang saya kemaren menyaksikan
langsung, kayanya murid-murid lain tuh aga sedikit
terganggu dengan kegiatan dia misalnya suka puter lagu,

Maranatha Christian University

atau suka berisik, atau ngajak ngobrol aja, nah kira-kira
gimana miss yang sudah lama sekali menangani dia?
Ms. Herlianty : Uhh, selain memutar lagu dia juga suka mengambil
handphone temannya. Seperti itu, nah misalnya Robert.
Sejak SMP Robert itu, lalu dia langsung ngambil lalu dia
mainkan karena dia tahu kalau Robert ini kan baik sekali.
(laugh) lalu dia main akhirnya kena marah dan akhirnya
Robert juga kena marah.
Indri

: Jadi yang lain tidak kondusif sekali ya?

Ms. Herlianty : Terutama pas ada murid baru, murid baru yang masuk
sama di jam dia di kelas dia. Karna masa saya harus
“singa” terhadap dia ya? Menjadi galak sekali, lalu langsung
ke murid baru saya berubah menjadi manis, kan ntar jadi
aneh.
Indri

: Oh gitu, lalu dari kapan sih dia suka menghindari jam
pelajaran?

Ms. Herlianty : Dari sejak masuk
Indri

: Dari awal?

Ms. Herlianty : Dari sejak saya masuk sini tuh tahun 2007 dia sudah
begitu, dari sejak kecil
Indri

: Nah terus miss kan pernah bilang nih katanya dia tuh
selalu ke toilet kan ya selama beberapa menit buat
menghilangkan nervous, itu gimana bisa dijelaskan ga?

Maranatha Christian University

Ms. Herlianty : Uhh, entah apa gitu ya yang dia inginkan tapi kalo buat
saya sih itu hanya ingin buang-buang waktu saja, ya
makanya sering rang tuanya bilang kalau belum selesai
tidak usah pulang gitu miss, mau berapa jam juga. Seperti
itu, tapi yang tidak kooperatif dan maksudnya tidak suportif
adalah dia anaknya sudah tau gitu tapi tetap jam pulang dia
ingin pulang. Jadi dia sangat tricky sekali (laugh). Jadi pada
saat jam pulang dia tidak mau tidak pulang, gitu. Dia
langsung marah-marah lalu pengennya keluar aja.
Indri

: Tapi memang dia nervous ya dalam belajar ya?

Ms. Herlianty : Nervous betul.
Indri

: Banyak khawatir gitu?

Ms. Herlianty : Banyak! Banyak sekali kekhawatirannya. Bahkan seperti
tadi aja yah, R analisis gitu ya, itu setiap 1 nomer itu
bertanya ke saya. Padahal mah tidak apa-apa kalau salah
pun kan nanti tinggal dibenerin. Kenapa dia harus bertanya,
setiap 1 nomer nanya , selalu seperti itu. Nanti akhirnya..
Indri

: Yang lainnya ga kebagian gilir

Ms. Herlianty : Betul.. nah tapi kan kalau seperti itu jadi saya yang belajar
nya (laugh).
Indri

: Iya betul..betul.. lalu, oh iya.. ini konfirmasi lagi yang tadi
nih ya, berarti dia tertinggal jauh ya belajar dari temantemannya yang sudah seharusnya 1 level dengan dia?

Maranatha Christian University

Ms. Herlianty : Betul, tidak tertinggal jauh sekali sih, hanya saja kalaupun
dia bisa lebih cepat gitu yah, dia bisa saja sekarang sudah
Inter dia, seperti temannya yah yang satu lagi, satu Level
dengan dia sudah Intermediate 1.
Indri

: Tapi kalau 1 Level tuh jauh kan ya?

Ms. Herlianty : Jauh
Indri

: Lalu miss pernah sampe marah banget ga?

Ms. Herlianty : Pernah, pernah beberapa kali saya begitu karena itu
biasanya pada saat sebelum ujian sekolah yah. Biasanya
ujian sekolah, lalu dia tidak kooperatif itu saya pasti marah
banget karena saya seperti dikejar deadline, tenggat waktu
kan ya. Sehingga, tapi dianya di kelas begitu, selalu
delaying, selalu saja ya.. mengerjakan sesuatu yang
seharusnya tidak dia kerjakan gitu.
Indri

: Apa sudah mencoba personal approach terhadap dia?

Ms. Herlianty : Sudah, sudah.. dia pun sempat beberapa kali kaya sesi
curhat lah yah.. meluapkan kekesalannya, sebetulnya apa
sih kekesalannya, ya itu.. bahwa apa yah.. uhh.. dia itu
cape. “Saya ini cape” sampai mau menangis dia, sampai ia
ngomong gini waktu lagi berdua “saya ini cape miss” gitu
kan.. “saya udah di sekolah begini..begini, lalu nanti udah
gitu dikasih yang lain” trus kamu dirumah aja atuh lah kalo
misalnya mau mah, atau misalnya maunya lebih bebas. “ga
bisa miss, dirumah tuh pulang miss, saya tuh harus

Maranatha Christian University

langsung belajar lagi” katanya gitu, kekesalannya
sebetunya itu. Jadi intinya dia dia butuh ada space yang
lebih banyak untuk bermain. Kalo di kelas maunya main
Monopoly, kalo yang saya lihat sih masih ke kanakkanakannya masih tinggi sekali ya kalau yang saya lihat ya.
Indri

: Lalu karakter anak ini kalau menurut miss seperti apa sih?

Ms. Herlianty : Salah satunya mudah berteman yah, senang bergaul,
berteman orangnya. Trus kalo selain belajar sih emang dia
kooperatif juga kalo dengan teman kalo bermain juga. Tapi
kadang kalo bermain juga inginnya menang, kadang tricky
Indri

: Nahh saya tauu iyaaa...iyaaa..

Ms. Herlianty : Naah curang ya.. iya wajar sih ya masih kecil.
Indri

: Nah ini sekarang beda topik, tapi masih ya kurang lebih
sama juga sih.. uhh.. kita ini kalau punya inovasi baru nih
ya miss yah, selama saya menjadi asistennya miss kan
apa.. saya kan udah mulai terbiasa dengan cara mengajar
disini kan, nah lalu kalau kita punya inovasi baru misalnya
menggunakan various teaching methods dengan metode
yang berbeda-beda gitu tiap harinya atau apa,
kekurangannya apa sih yang jelas bakal miss rasain gitu
loh, apakah miss mungkin cape atau apa? Ada ngga?

Ms. Herlianty : Kekurangannya adalah materi akan lama terkejar, kalo
saya mengambil methodsnya fun. Karna disini itu memang
kita materinya lebih tinggi dari pada di kursus lain, jadinya

Maranatha Christian University

adalah advance tidak ada disini, adanya Intermediate 3.
Tapi Intermediate 3 itu sudah seperti Advance di kursus
lain, kalo disini kan standardnya Singapore standard ya
kalo disini. Jadi kalo saya...... *to be continue..
Indri

: Iya mohon maaf yah tadi terpotong karna memorinya
sudah habis. Nah, balik lagi nih miss,yang tadi. Kan
kekurangannya kalau pake various teaching methods kan
biasanya sejam nih materi yah..

Ms. Herlianty : Nah terus kalo saya misalnya, satu jam saja saya jelaskan
to be, to be past gitu kan biasanya kalo fun ini begitu, kalau
yang saya lihat begitu, kalau yang saya perhatikan. Kalau
metodenya fun, kita tuh cuma bisa menjelaskan begitu
begitu aja tuh bisa sampe 1 jam. Karna cuma huuh huuh.
Kalo cuma seperti itu, nah saya ga mau seperti itu. Karna
keteter gitu ya. Nah saya sih maunya di kelas ini adalah,
paling lama meskipun siswanya sering postpone tuh saya
maunya ngga nyampe 2 tahun lah. 1 tahun 7 bulan itu udah
sangat molor gitu waktunya, udah sangat lambat. Nah saya
maunya begitu. Karna kalau sampai 2 tahun lebih atau apa
nah saya ga mau, minimal 1 tahun lebih dikit lah.
Indri

: Lalu, ini lain cerita lagi ya.. kita kan tadi sudah sedikit
menyinggung tentang personal approach yah, ada personal
conversation dengan si anak. Nah kira-kira keberatan dari
pihak orang tua apa sih kalau kita mengadakan, bukan

Maranatha Christian University

mengadakan yah, maksudnya kita ngasih waktu lebih sama
dia untuk melakukan personal approach buat si anak ini itu
biar rasa khawatirya itu bisa keluar, biar dia bisa curhat, tapi
setelah jam pelajaran. Nah kira-kira keberatan dari pihak
orang tua itu apa?
Ms. Herlianty : Ga ada sebetulnya, kecuali keberatannya diluar masalah
itu ya, masalah mungkin menjemput anak yang lainnya.
Mungkin dia pengen cepet-cepet dari sini tuh itu emang
pengen menjemput anak yang lainnya di tempat kursus
lain, itu aja. Kalau untuk anaknya sendiri sih ngga.
Indri

: Lalu ini yang, bentar ini saya liat dulu pertanyaannya ini
(laugh) soalnya ga keliatan..

Ms. Herlianty : Ngga apa-apa
Indri

: Apa yang membuat teacher kehilangan mood dalam
mengajar? Yang miss rasakan sudah bertahun-tahun ini
ngajar

Ms. Herlianty : Tidak kooperatifnya siswa. Misalnya, orang tua sudah
menyampaikan kalo “saya mau anak saya conversationnya
baik” tapi ternyata begitu conversation satu arah. Anaknya
sendiri tidak mau menjawab, gitu kan. Dia hanya diam.
Akhirnya lama-lama dia tidak betah karena kenapa sih tiap
hari harus ngomong Inggris, gitu. Padahal orang tua sudah
nge push “saya mau anak saya cas cis cus” gitu kan..
Indri

: Terus akhirnya kesel?

Maranatha Christian University

Ms. Herlianty : Akhirnya kesel
Indri

: Berdampak ya sama semuanya?

Ms. Herlianty : Bedampak, iya.
Indri

: Lalu berarti kalau murid enjoy belajar nih, kita sebagai
teacher ga akan kehilangan good mood dong?

Ms. Herlianty : Betul, itu justru yang saya lihat. Sebagai manapun kita apa
ya memperlihatkan kita brilian, kita gaya banget gitu, kalau
si murid tidak comfort dengan kita dia tidak akan bisa
keluar.
Indri

: Jadi nih, kalau enjoy, good mood nya balik lagi kan?

Ms. Herlianty : Iya, beda dengan sekolah, kalau di sekolah mah kita mau
gaya apapun dia akan terima, dia tidak akan bilang saya
mau berhenti sekolah (laugh), berbeda dengan kursus.
Indri

: Lalu, 2 pertanyaan lagi yah? 3 mungkin.. menurut miss
apakah setelah personal conversation itu dampak positif
akan terlihat terhadap anak dari cara belajarnya?

Ms. Herlianty : Depends ya, tergantung dari pada anaknya sendiri,
tergantung dari willingness dia belajar bahasa Inggris.
Kalau sudah habis sesi curhat seperti itu terlewati gitu ya,
dia tetap saja sama ya berarti itu juga kurang membantu
juga. Hanya saja kita jadi tahu apa sih kesulitan dia, apa sih
yang dia inginkan. Yang dia inginkan hanya istirahat
ternyata. Gitu..
Indri

: Capek ya mungkin ya?

Maranatha Christian University

Ms. Herlianty : Iya
Indri

: Lalu, apa murid suka melanggar peraturan nih? Kalo kata
miss gimana nih?

Ms. Herlianty : Sering sih, kalau melanggar peraturan seperti itu.
Indri

: Itu teh iseng apa apa sih?

Ms. Herlianty : Kadang-kadang kalau English day time misalnya, satu kata
seribu atau lebih.ya cuman kadang-kadang mereka tidak
kooperatif akhirnya lebih banyak diam. Akhirnya kelas jadi
tidak rame. Kalau di fikiran mereka kelas miss Cherry tidk
rame, itu dia akan ingat terus nantinya. Akhirnya nanti
berdampak pada pertemuan berikutnya. Karena dia pada
saat kursus “kelasnya ga rame” males. Itulah nantinya yang
jadi apa yah, dilema antara ingin membuat mereka maju
dengan ke kooperatifan mereka yang kurang.
Indri

: Lalu apa yang menyebabkan.. ini pertanyaan terakhir ya
miss yah.. apa yang menyebabkan murid suka apa yah..
penasaran dalam melanggar peraturan? Kira-kira apa sih?

Ms. Herlianty : Ingin tahu sampai dimana gurunya bisa in-charge di kelas.
Ingin tahu kesabarannya, “biasanya kalau begini bisa ga ya
kaya begini..?” coba-coba sih sebetulnya kalo siswa tuh
(laugh)
Indri

: Oke terima kasih banyak ya miss buat waktunya, mohon
maaf kalau kepotong tadi, terima kasih ya miss yah

Ms. Herlianty : Iya sama-sama indri..

Maranatha Christian University

APPENDIX C.3
THE TRANSCRIPTIONS OF THE INTERVIEW

Name of Interviewer

: Indri Lestari

Name of Respondent

: Raldy Widjaja (The particular student)

Day & date of interview

: Tuesday, 7 May 2013

Place of interview

: Telephone interview (recorded)

Indri

: Hallo

Raldy

: Iya ini Raldy

Indri

: Udah jelas?

Raldy

: Udah..

Indri

: Raldy ngomongnya agak jelas yah soalnya kan miss
ngerekamnya pake ini, jadi ditodong kan rekamannya. Jadi
ngomongnya aga jelas yah..

Raldy

: Hu uh..

Indri

: Langsung aja yah, hmm bentar.. hmm..nah ini langsung
aja nih, menurut Raldy gimana metode belajar di ACES?

Raldy

: Hmm..kurang rame aja..

Indri

: Kurang rame? Kenapa kurang ramenya?

Raldy

: Belajar terus, mainnya jarang..

Maranatha Christian University

Indri

: Kenapa?

Raldy

: Jarang aktifitasnya..jarang..

Indri

: Oh aktifitasnya.. nahh gini udah enakeun jelas gini... terus
kenapa sih Raldy teh suka keluar-keluar kelas kalo
misalnya uhh apa..kalo lagi belajar gitu? bosen apa gimana
sih?

Raldy

: Boring

Indri

: Boring yah? Apanya yang boring?

Raldy

: Bosen ajah..

Indri

: Aktifitasnya nulis terus, gitu?

Raldy

: Hu uh..

Indri

: Soalnya kan kalo yang miss lihat kan aktifitas di ACES kan
nulis gitu kan, cenderungnya sama Grammar sama Vocab..
apa itu teh kurang menarik buat Raldy?

Raldy

: Kurang..

Indri

: Kenapa kurang menariknya?

Raldy

: Jadi mikir terus..

Indri

: Jadi mikir terus? Oh gitu.. nah terus kalo misalnya ini guru
nih, hmm ngajar Raldy tuh pake.. apa.. aktifitas-aktifitas
yang variatif gitu kaya misalnya belajar pake lagu, terus
belajar keluar kelas, terus misalnya ada diskusinya, study
group..kalo misalnya yang kaya gitu-gitu tuh Raldy suka
ga?

Raldy

: Suka

Maranatha Christian University

Indri

: Suka? Jadi pasti kalo misalnya pelajarannya kaya gitu tuh
Raldy pasti suka yah?

Raldy

: Ya senang aja gitu..

Indri

: Seneng? Hu uh.. Nah terus ini nih yang ngebikin Raldy
bosen nih, Raldy

: balik lagi sama yang tadi, yang bikin

Raldy bosen sama pembelajaran Writting terus teh kenapa
sih?
Raldy

: Ga suka nulis

Indri

: Kenapa? Ga suka nulis?

Raldy

: Hu uh

Indri

: Oh gitu.. nah terus Raldy kan suka bilang cape nih kalau
di kelas, kipas-kipas itu loh.. terus miss kan pernah ngobrol
kalo ga salah sama Raldy yah, Raldy teh suka main basket
gitu kan katanya yah.. terus Raldy suka main bola buat
ngisi waktu luang.. itu teh bener kan yah?

Raldy

: Hu uh

Indri

: Itu gimana sih mainnya sebelom ke ACES gitu?

Raldy

: iya, kalau hari sabtu.. Kalo sepulang ACES mah langsung
main

Indri

: Oh gitu? Jadi langsung main gitu?

Raldy

: Ama sodara

Indri

: Jadi pas dateng-dateng teh udah cape yah?

Raldy

: Hu uh

Indri

: Kalau udah cape gitu eh pengennya ngapain sih di kelas?

Maranatha Christian University

Raldy

: Yah.. refreshing dulu lah.. belajarnya yang ringan dulu,
gitu..

Indri

: Oh belajarnya yang ringan dulu, ga mau yang langsung
susah gitu?

Raldy

: Jangan langsung Grammar gitu..

Indri

: Maunya belajar apa atuh? Speaking?

Raldy

: Engga, ya sebisanya aja, diem dulu gitu.. santai..

Indri

: Oh gitu.. Nah terus nilai Bahas Inggris Raldy di sekolah
kurang bagus yah? Itu teh kenapa sih? Susah belajarnya?

Raldy

: Ngga.. cuman..yaa... gimana ya.. susah dijelasinnya..

Indri

: Susah dijelasinnya? Pokonya mah gitu aja yah?
Hehe..Jadi kalau misalnya si gurunya menerangkannya
kurang menarik, metodenya kurang menarik, jadi weh
Raldy teh ga ngerti si materinya yah?

Raldy

: Hu uh

Indri

: Oh iya..iya ngerti.. jadi ujian juga susah di ini nya yah

Raldy

: Hu uh

Indri

: Nah terus Raldy, kalo misalnya seorang guru nih
meluangkan waktu luang, uhh buat Raldy terus teh bisa
ngobrol, misalnya teh abis jam pelajaran misalnya teh... uhh
guru di ACES yah meluangkan waktu buat ngobrol, buat
curhat misalnya, nah terus Raldy teh bisa cerita ih miss da
saya teh cape, nah terus nanti si gurunya teh ngasih
masukan : Raldi kamu teh gini..gini..gini.. kamu teh sukanya

Maranatha Christian University

apa? Kamu ga sukanya apa? Raldy suka ga kalau misalkan
ada pembicaraan yang kaya gitu?
Raldy

: Hmm suka..

Indri

: Jadi dibawa curhat gitu suka?

Raldy

: Curhat mah jarang sih,cerita..

Indri

: Oh iya bukan curhat, maksudnya hmm.. apa ya..
maksudnya lebih deket gitu sama guru jadi Raldy teh bisa
ngomong, miss saya teh dirumah teh susah gini..gini..gini..
kalo ngerjain ini, saya di sekolah teh gini.. harusnya saya
gini.. gimana yah? Kaya gitu... suka yah?

Raldy

: Iya

Indri

: Menurut Raldy itu penting ga?

Raldy

: Penting..

Indri

: Terus guru kaya apa sih yang Raldy suka?

Raldy

: Gurunya suka main.. jadinya teh enak aja yah..

Indri

: Terus galak? Kalo gurunya galak gimana?

Raldy

: Kalo galak ya...gimana..biasain aja...

Indri

: Nah terus miss mau nanya nih, kalo Raldy manggil papah
apa?

Raldy

: Papah aja..

Indri

: Nah kalau papah sama mamah ngajar dirumah kaya
gimana sih?

Raldy

: Suruh baca sendiri, ya belajar sendiri.. nanti kalau udah
diajarin sama papah..gitu..

Maranatha Christian University

Indri

: Oh, tapi diajarin gitu?

Raldy

: Hu uh

Indri

: Terus suka dimarahin ga?

Raldy

: Hehe kadang-kadang..

Indri

: Kalo Raldy susah ngertinya dimarahin yah?

Raldy

: Iya

Indri

: Nah terus koko sama cici suka ngajarin ga?

Raldy

: Ngga, jarang.. malah hampir ga pernah

Indri

: Suka main ga? Ga pernah? Ohh.. jadi kalau pas dirumah
teh suka main bareng gitu ga?

Raldy

: Ya suka main bareng mah..

Indri

: Tapi ngajarin ngga?

Raldy

: Hehe iya..

Indri

: Ohh..hehe...nah terus Raldy katanya, ini kata miss
Cherry.. Raldy tuh kan katanya dirumah teh apa..pas waktu
les di ACES tuh pernah Miss Cherry kan nyuruh Raldy
belajar, terus Raldy teh bilangnya atuh miss cape saya teh
sampe rumah teh harus langsung belajar lagi saya teh
harus gini..gini.. itu bener ga sih sepadat itu Raldy teh
sampe harus belajar lama gitu kayanya?

Raldy

: Betul..

Indri

: Jadi pas sampe rumah teh harus dituntut buat belajar?

Raldy

: Hu uh

Indri

: Di sekolah susah ga?

Maranatha Christian University

Raldy

: Di sekolah? Apa maksudnya?

Indri

: Di sekolah teh gitu..belajar..belajar.. terus soal yang di
ujianin nya juga susah?

Raldy

: Iyaa...

Indri

: Terus kalau udah gede Raldy teh pengen jadi apa sih?

Raldy

: Pemaen bola

Indri

: Pemaen bola? Raldy teh suka pisan sama bola yah?

Raldy

: Hu uh

Indri

: Terus suka Bahasa Inggris ga?

Raldy

: Kurang sih bahasa mah,

Indri

: Kurang? Kenapa ga suka?

Raldy

: Ga suka aja Bahasa...lebih suka math dari pada bahasa..

Indri

: Hah? Malah matematika kamu lebih sukanya yah? Apa
susahnya sih belajar bahasa inggris?

Raldy

: Engga sih jadi ga suka aja gitu..

Indri

: Oh iya da susah yah, kalau emang orang ga suka mah ya
ga suka aja ga ada alesannya yah..

Raldy

: Iya, kalo aku mah lebih suka math.. nilai UAS juga
bagusan math dari pada B.Ing ato IPA..

Indri

: Oh ya? Nah ini terakhir nih ya miss nanya satu lagi, apa
nih saran buat ACES buat ngajar murid-murid terutama
yang kaya Raldy, kaya Renaldy, kaya Jeanny, kaya siapa..
sarannya Raldy apa sih coba belajar ngasih masukan, kirakira buat ACES teh harus gimana sih?

Maranatha Christian University

Raldy

: Hmm..gimana yah..

Indri

: Kaya misalnya nyampein materinya harus gini, tolong
diadain ini dong, misalnya kaya gitu..

Raldy

: Ya gimana yah..

Indri

: Kaya misalnya murid-murid kaya Raldy teh pengennya
belajar teh yang kaya gini dong jadi asik.. kaya gimana sih
coba?

Raldy

: Hmm...belajarnya teh yang kaya gimana ya...

Indri

: Misalnya teh kaya gimana? Misalnya belajarnya lewat film
atau gimana, yang Raldy maunya yang gimana?

Raldy

: Ya pokonya mah belajarnya teh yang bergerak-gerak

Indri

: Ohh..kamu mah orang kinestetik ya? Suka aktifitas yang
pake gerakan badan yah..

Raldy

: Hu uh.. jangan diem di kelas.. bosen..

Indri

: Jadi kamu teh pembelajar kinestetik ternyata.. iya..iya.. ya
udah deh gitu aja ya Raldy ya, nanti kalau kurang-kurang
miss dateng aja ke ACES ya buat interview sama Raldy.
Makasih banyak rajin belajar ya, dadah Raldy

Raldy

: Bye..

Maranatha Christian University

APPENDIX C.4
THE TRANSCRIPTIONS OF THE INTERVIEW

Name of Interviewer

: Indri Lestari

Name of Respondent

: Cherry Herlianty, S.S

Day & date of interview

: Tuesday, 9 April 2013

Place of interview

: Telephone Interview (recorded)

Indri

: (tidak terekam) ....eeh gimana bisa dijelasin miss?

Ms. Herlianty : Jadi uhh dia mencari apa ya..mencari perhatian lalu satu
lagi adalah dia tidak siap untuk belajar dengan alasan
terlalu capek di sekolah, di rumah juga sama belajar..
sehingga dia selalu mencari alasan lain untuk tidak
melakukan pekerjaannya
Indri

: Salah satunya ke toilet yah?

Ms. Herlianty : Salah satunya ke toilet, lalu setelah itu makan, lalu meraut
pinsil, terkadang tidak melakukan apapun, “saya hanya
ingin membaca saja” terkadang kalau sudah di push benarbenar di push sampai mungkin ditawari untuk mengganti
guru atau ditawari untuk berhenti saja, itu menangis
biasanya.. jadi tetap les tetapi begitu kelakuannya di kelas.
Indri

: Iya..iya..lalu apa betul dia susah untuk naek Level?

Maranatha Christian University

Ms. Herlianty : Iya betul, bahkan di Basic 1 saja itu dia tidak dapat rapot
karena dia belum selesai.. tapi maaf kalau itu saya agak
lupa ya.. ya pokoknya dia susah untuk menyelesaikan gitu..
kalo misalnya dikasih Treks, itu kan untuk translation, dia itu
tetp tidak mau mengerjakan, bilangnya terlalu banyak..
padahal kalau dipaksakan mampu.. karena temantemannya bahkan yang umurnya di bawah dia juga kalau
untuk mengartikan Treks, mereka bisa. Diberikan
Grammarterus dia alasannya susah, atau capek seperti itu,
atau bahkan kalau mengerjakan tapi dia akan bertanya
setiap nomer kepada kita.. bahkan dengan soal yang mirip,
dia akan tetap bertanya..
Indri

: Jadi dia selalu bertanya ya miss yah?

Ms. Herlianty : Iyah hu uh..
Indri

: Lalu kelakuannya apa aja yang membuat dia terhambat
untuk naek Level itu?

Ms. Herlianty : Seperti itu jadi diberikan tema yang lain, diberikan materi
yang lain tetap selalu ada alasan tidak mau mengerjakan..
diberi per-kalimat dalam Treks susah.. karena Basic 2 tentu
saja akan berbeda dengan Basic 1.. Basic 1 mungkin masih
bisa mengartikan per-kata saja, tapi kalau Basic 2 saya
sudah memberikannya harus per-kalimat.. dia tetap tidak
mau.. dia bilang dia senangnya Grammar.. begitu diberikan
Grammar, dia banyak alasan meraut pinsil, lalu terkadang

Maranatha Christian University

membeli susu, setelah membeli susu ngga langsung ke
kelas.. melihat dulu orang lain yang sedang main diluar,
menunggu kelas, terkadang dia ikutan dulu melihat saja,
atau bahkan dia join ikut main disitu..
Indri

: Oh..iya..iya.. jadi sejauh ini dia nyamannya belajar seperti
itu ya, masih belum tau bagaimana caranya untuk membuat
Raldy ini menjadi rajin ya miss ya?

Ms. Herlianty : Iya betul..betul sekali.. jadi tidak ada kerjasamanya,
kurang kerjasamanya dari dirinya gitu.. ada kerjasamanya,
tapi harus ada ancaman, “nanti diganti guru ya sama
mami”.. atau “Raldy nanti berhenti aja lesnya ya”.. selalu
harus ada seperti itu.. selalu ada ultimatum.. kalau ada
ultimatum baru dia.. tapi itu juga tidak 100 persen berhasil..
setelah ultimatum dia mau mengerjakan tapi setiap 1 nomer
nanya.. minimal sudah 70 persen dia mau mengerjakan..
Indri

: Oh iya..terimakasih ya miss yah..

Ms. Herlianty : Iya sama-sama..

Maranatha Christian University

APPENDIX D
STUDENT’S DRAWING (ANXIETY TEST)

Maranatha Christian University

Maranatha Christian University

Maranatha Christian University

Maranatha Christian University

Maranatha Christian University

Maranatha Christian University

CHAPTER I
INTRODUCTION

A. Background of the Study
Globalization era brings challenges and big opportunities for education
world. To get a succesful career in the future, the young generation have
to be creative, have a good personality and strong ability in working.
These are the responsibilities of teachers to create the young generation
which can bring good credibility for our country. A teacher does not only
teach the materials to the students, but a teacher also educates them to
be good people both academically and in their personality. This is not
simple, because a teacher has to handle some problems, such as
students’ disabilities in learning, students’ psychological problems, or
students’ problematic behaviour. It is said in “Behaviour and Classroom
Management” that students with problematic behaviour may have
difficulty in mantaining and building the relationship with others, have a
fear of school, show the innapropriate feelings and mood of unhappiness
(8). These things have to be handled by the teacher as an educator.
During my internship as a teacher assistant at ACES English Course
(an English course for learners of various age levels) from January 7 until

1

February 7, 2013, I found an eleven-year-old student who kept avoiding
lessons at ACES English course (henceforth, ACES). As a teacher
assistant there, I helped the main teacher (Ms.Herlianty) to teach English
to the students in a regular class. There were four to six students in one
class, with different ages and levels. The length of one class session was
90 minutes. I taught the students from Monday until Saturday, from 12
p.m. until 6 p.m. The student who had problematic behaviour was eleven
years old. He was in the 6th grade in his elementary school and Basic 2
Level at ACES. This student kept avoiding class lessons by going out of
class, talking with his friends, asking irrelevant questions to his teachers,
texting, playing the music from his cellphone, and all of them disturbed
the conducivity of learning in the class.
The problem like this is very important to solve because if the teacher
cannot handle a problematic student like him, the teacher cannot control
the class’ situations. It could affect other students and make the learning
process unsuccessful. It can also negatively affect the student’s own
academic achievement, both in his school and at ACES.
Therefore, in this term-paper I would like to analyze the causes and the
effects of the problem, which is there is an eleven-year-old student who
kept avoiding lessons at ACES. Additionally, I would like to analyze the
potential solutions to handle this particular student.

B. Identification of the Problem
I would like to analyze this problem to answer the following questions:

2

1. Why did the eleven-year-old student keep avoiding lessons at ACES?
2. How did the problem affect the other students, me as the teacher, and
himself?
3. How should the teacher in class handle the student?

C. Objectives and Benefits of the Study
The objectives of the study are to find out the causes and the effects of
an eleven-year-old student who kept avoiding lessons at ACES, and also
to provide the potential solutions to solve this problem. The benefits for the
institution is I hope that this term paper will be useful for the teachers at
ACES when they experience the same difficulty and situations. For the
readers, I hope this term paper can give important knowledge which is
needed by people especially those who want to take part in teaching.
Finally, for me as the writer, by doing this research, I can sharpen my
writing skills for expanding the chances in journalistic field in the future,
and also I can develop my teaching skills especially in handling students’
problematic behavior.

D. Description of the Institution
According to Ms. Rhimelda Marcella Yulita in a personal interview I did
with her (February 21, 2013), Dra. Leonny Siswanti Tanama, her aunt, is
the founder of ACES English Course in 1998. The name was ACE KIDS at
that time because the majority of ACE KIDS’ students focus on education
and teaching English to the children. In 2002, Ms. Rhimelda Marcella

3

Yulita (the current owner of ACES Bandung) was invited by Dra. Leony
Siswanti Tanama to expand the business in Bandung. In April 1, 2002, the
first branch of ACE KIDS was built on Padjadjaran 87, precisely on the 3rd
floor. In 2005, she moved ACES KIDS to a new location where it was
more convenient given the growing number of the students. The location
was much more strategic and closes enough to the center of the crowds. It
was on Astina 68 D. In 2012, ACES had 100 students, 5 teachers, 1
receptionist, and 1 office boy. In this year also, ACE KIDS’ name turned to
ACES (Active Communicative English Study) English Course because for
the future ACES not only focuses on English language learning and
education for children, but also more open for students of a wider age
range: for teenagers, those who have been attending college, even
parents.
In early 2013, precisely in January (the first day of my internship) ACES
moved to a location that is quite close to the previous place. Now, ACES’
location is in her own residence on Jalan Pandu number 6A. By this time,
ACES has 80 students, 3 teachers, 1 administration staff, and one office
boy.
The vision of ACES, as stated in the personal interview with Ms.
Rhimelda Marcella Yulita on February 21, 2013, is to open a school which
is started by establishing a playgroup first. The mission is to develop
education in Indonesia, especially in the field of English language in order
to be better for the next generation.

4

E. Method of the Study
Based on the experience from my internship, I choose to analyze aneleven-year-old boy who kept avoiding lessons at ACES. The data are
taken from my observation (which is recorded in my internship journal),
library research (printed and electronic sources), personal interviews with
Ms.Rhimelda Marcella Yulita, S.S. and Ms.Cherry Herlianty, S.S., and also
telephone interviews with Ms.Cherry Herlianty, S.S. and the particular
student. The data are used to analyze the causes and effects, and also
the potential solutions for the problem.

F. Limitation of the Study
My term paper focuses on an eleven-year-old student with problematic
behaviour at ACES, in the Basic 2 Level at ACES, who kept avoiding
lessons. The period of my observation is from January 7 until February 7,
2013.

G. Organization of the Term Paper
This term paper begins with the Abstract, a summary of the whole term
paper, continued with a Declaration of Originality, which contains a
statement about the authenticity of the term paper. Then, there is the
Acknowledgements, which consists of the list of people who support me
during the writing of this term paper. Next, is Table of Contents which is
including the chapter with the page numbers. After that, there are four
chapters. Chapter One is Introduction, Chapter Two is Problem Analysis,
5

Chapter Three is Potential Solutions, and Chapter Four is Conclusion. The
last part of my term paper is Bibliography, which consists of the list of
references, and Appendices containing a flowchart, classroom layout,
student’s drawing during my observation, and also transcriptions of the
interviews.

6

CHAPTER IV
CONCLUSION

When I did my internship at ACES English Course in Bandung, I found
an eleven-year-old student who kept avoiding lessons at ACES. There are
three causes of the problem. The first cause is the lessons were
dominated by writing activities, which were not enjoyable for the student.
The second cause is the student was tired from physical activities after
school like playing football and basketball. The third cause is the student
had over-anxiety about getting bad marks in ACES. There are three
effects of the problem. The first effect is the other students were disturbed
by him. The second effect is I felt upset, which influenced the mood of the
class. The third effect is it took a long time for the student to get to the next
level in his learning at ACES.
To solve this problem, there are three potential solutions. First, I should
set and let the students know about the consequences (rewards and
punishment) of their actions that will be applied in the classroom
consistently. Second, I try to use various teaching methods that can make
the student have fun while learning. The last potential solution is I do
personal conversations with the student regularly.

24
Maranatha Christian University

I chose to combine these three potential solutions in solving the
problem. In the beginning of the term, I have to set and tell clearly to the
students about what they will get as the consequence if they do good
actions or bad actions. After that, during the lessons, I can use various
teaching methods that can make the students feel fun while learning. The
methods that can be used are arrange some outdoor activities, use games
in learning, storytelling, songs, and so on, as Soeseno Bachtiar says (89).
Then, I also has personal conversations with the student regularly. The
conversations can be done after class one or twice a week. I can ask the
student about his obstacles in learning or the worries that he has, give
feedbacks to the student related to his progress in learning, and give
suggestions and encouragement to him to be a better learner and
overcome his anxiety.
The reason for combining these three potential solutions is because it
is better than applying the potential solutions individually. When applying
only the first potential solution, the student will still have the tendency to
avoid lessons because the lessons in the classroom are still monotonous.
Besides, he still has anxiety so the result will not be maximal. If I only
apply the second potential solution, the student still has a tendency to
break the rules because there are no consequences behind every action
that he does. Also, the student still have worries because there is no
encouragement and motivation from the teacher in personal
conversations. Then, if I just apply the third potential solution, the student
only can overcome his anxiety, but he will still feel bored which can make

25
Maranatha Christian University

him avoid class activities. Furthermore, he will still break the rules and
disturb the class, because there is no consequence of his actions.
If I combine only two potential solutions, I will still not get the maximum
results. If I just apply the first and second potential solution, which means
the teacher does not have personal conversations with the student, the
student wil still have worries. Then, if I only do the first and third potential
solution, I will never know what method is the most suitable for the
student. Besides, because the teacher does not use various teaching
methods, the class will still be monotonous. Finally, if I only apply the
second and third potential solutions, there are no rewards which can make
him motivated to learn.
When the three potential solutions applied together, one thing that
should be anticipated is I may not able to manage the