ANALISIS EFISIENSI PASAR MODAL INDONESIA DALAM SEMI-STRONG FORM PERIODE 2003-2005 (Studi Pada PT. Bursa Efek Jakarta ).

(1)

ANALISIS EFISIENSI PASAR MODAL

INDONESIA DALAM

SEMI-STRONG FORM

PERIODE 2003-2005

( Studi Pada PT. Bursa Efek Jakarta

)

T E S I S

Oleh :

RIKA SARIDEWI AMBARWATI P 100040096

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2006

ANALISIS EFISIENSI PASAR MODAL

INDONESIA DALAM

SEMI-STRONG FORM

PERIODE 2003-2005


(2)

T E S I S

Diajukan Kepada

Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh

Gelar Magister dalam Ilmu Manajemen

Oleh :

RIKA SARIDEWI AMBARWATI NIM: P 100040096

KONSENTRASI: MANAJEMEN KEUANGAN

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2006

NOTA PEMBIMBING

Prof. Dr. Sukmawati S, MM

Dosen Pembimbing Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Nota Dinas

Hal: Tesis Saudara Rika Saridewi Ambarwati Kepada Yth:


(3)

Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah membaca, meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya terhadap tesis saudara:

Nama : Rika Saridewi Ambarwati NIM : P 100040096

Program Studi : Magister Manajemen Konsentrasi : Manajemen Keuangan

Judul : ANALISIS EFISIENSI PASAR MODAL DALAM SEMI-STRONG FORM PERIODE 2003-2005 (Studi Pada PT Bursa Efek Jakarta)

Dengan ini kami menilai tesis tersebut dapat disetujui untuk diajukan dalam studi ujian tesis pada Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 07 Juli 2006 Pembimbing

Prof. Dr. Sukmawati S, MM

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rika Saridewi Ambarwati NIM : P 100040096

Program Studi : Magister Manajemen Konsentrasi : Manajemen Keuangan


(4)

Judul Tesis : ANALISIS EFISIENSI PASAR MODAL DALAM SEMI-STRONG FORM PERIODE 2003-2005 (Studi Pada PT Bursa Efek Jakarta)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan-ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan tesis ini hasil jiplakan maka gelar dan ijasah yang diberikan oleh Universitas batal saya terima.

Surakarta, 07 Juli 2006 Yang membuat pernyataan

Rika Saridewi Ambarwati

ABSTRACT

The efficient market is a market in which all traded security prices that are reflecting all available information. The information can be profit statements of corporation, dividend payment, stock split, and reports from stock exchanges analysts. The concept of an efficient stock exchange implies a process of security price adjustments toward new equilibrium price so that a perfect response on the new information. A market is called as an efficient one if time to adjust the new


(5)

equilibrium price is conducted very quickly. How fast the time needed to absorb all information depends on type of information such as a profit announcement by an efficient company.

A market could be called as efficient in semi-strong form efficiency if the security prices reflect all different information including published information. Purpose of the research is to analysis whether Indonesian stock exchange in 2003-2005 has been an efficient market in semi-strong form. The applied analysis is market model. The market model is used because to know how fast the reaction of security price changes on thing, namely, an announcement of income increase or decrease. And a market can be called as efficient market in semi-strong form if the security price reacts to published information.

Results of the research indicated that semi-strong form of Indonesian stock exchange in 2003-2005 is not efficient yet, because the announcement of income increase and decrease is not affecting stock price change in Indonesian stock exchange. Information about companies that published to public so far is less relevant information for investors in the stock exchange.

Kata kunci: Market Model, Semi-strong Efficiency, Abnormal Average Return, Cumulative Average Abnormal Return.

INTISARI

Pasar yang efisien adalah pasar dimana semua harga sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Informasi tersebut dapat berupa laporan laba perusahaan, pembagian deviden, stock split,

laporan dari para analis pasar modal. Konsep pasar modal yang efisien tersebut menyiratkan adanya suatu proses penyesuaian harga sekuritas menuju ke harga keseimbangan yang baru sehingga respon atas informasi baru yang sempurna. Pasar yang dikatakan efisien jika waktu menyesuaikan harga keseimbangan yang baru


(6)

dilakukan dengan sangat cepat. Seberapa cepat waktu untuk dapat menyerap semua informasi tergantung dari jenis informasi nya, jenis informasi ini misalnya adalah pengumuman laba oleh perusahaan efisien.

Suatu pasar dapat dikatakan efisien dalam bentuk semi kuat (semi-strong form efficiency) jika harga- harga sekuritas merefleksikan semua informasi yang berbeda baik informasi yang dipublikasikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah pasar modal Indonesia pada tahun 2003-2005 telah efisien dalam bentuk semi kuat. Analisis yang digunakan adalah menggunakan market model. Digunakannya

market model ini untuk mengetahui seberapa cepat reaksi perubahan harga sekuritas terhadap suatu hal yaitu pengumuman kenaikan atau penurunan pendapatan. Dan yang dimaksud pasar yang efisien dalm bentuk semi kuat adalah jika harga sekuritas bereaksi terhadap informasi yang dipublikasikan.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan pasar modal Indonesia bentuk semi kuat selama periode tahun 2003-2005 belum efisien, karena pengumuman kenaikan dan penurunan pendapatan tidak mempengaruhi perubahan harga saham di pasar modal Indonesia. Informasi mengenai perusahaan yang disampaikan kepada publik selama ini merupakan informasi yang kurang relevan untuk para investor di pasar modal.

Kata kunci: Market Model, Semi-strong Efficiency, Abnormal Average Return, Cumulative Average Abnormal Return.

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ... i HALAMAN NOTA PEMBIMBING... ii HALAMAN PERSETUJUAN ... iii


(7)

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TESIS... iv

ABSTRACT... v

INTISARI ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ………... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 5

C. Perumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Sistematika Pembahasan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Pengertian Pasar Modal ... 9

B. Manfaat Pasar Modal ... 11

1. Bagi Dunia Usaha ………...……….. 12

2. Bagi Pemodal ……… 12


(8)

4. Bagi Pemerintah ……… 14

C. Pasar Modal Indonesia ... 14

1. Periode Pertama: Periode Jaman Belanda ... 15

2. Periode Kedua: Periode Orde Lama ... 16

3. Periode Ketiga: Periode Orde Baru ... 17

4. Periode Keempat: Periode Bangun Tidur yang Panjang. 17 5. Periode Kelima: Periode Otomatisasi ………. 19

6. Periode Keenam: Periode Krisis Ekonomi ……….. 20

D. Pengertian Pasar Modal yang Efisien ... 21

E. Random Walk Theory ... 23

F. Tingkat atau Bentuk Efisiensi Pasar Modal ... 24

1. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form) ... 25

2. Efisie nsi pasar bentuk semi kuat (semi-strong form) ... 25

3. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form) ……… 29

G. Tes Empiris Efisiensi Pasar Modal ... 31

1. Tes Empiris Pasar Modal Bentuk Lemah ………. 31

2. Tes Empiris Pasar Modal Bentuk Semi Kuat ……… 37

3. Tes Empiris Pasar Modal Bentuk Kuat ……… 42

H. Syarat-syarat Tercapainya Kondisi Pasar Efisien ... 44

I. Manfaat Pasar Efisien ……… 45

BAB III METODE PENELITIAN ... 47


(9)

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 47

C. Data dan Sumber Data ... 48

D. Definisi Variabel Penelitian... 49

E. Metode Analisis Data ... 51

BAB IV HASIL ANALISIS DATA ... 54

A. Deskripsi Data ... 54

B. Perhitungan Abnormal Return ... 60

C. Pembahasan ……… 71

BAB V KESIMPULAN ... 73

A. Kesimpulan ... 73

B. Keterbatasan Penelitian ... 74

C. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Jumlah Perusahaan yang Go Public, Jumlah Lembar Saham yang diperdagangkan dan Nilai Saham yang diperdagangkan …….. 4

Tabel 2. Berbagai Penelitian yang Menggunakan Uji Korelasi ……… 33

Tabel 3. Jumlah Sampel Perusahaan Dengan Pendapatan Naik dan Turun Periode Tahun 2003 – 2005 ………... 54


(10)

Tabel 4. Deskripsi Data Perusahaan Pendapatan Naik Tahun 2003 ……….... 55 Tabel 5. Deskripsi Data Perusahaan Pendapatan Naik Tahun 2004 ………… 56 Tabel 6. Deskripsi Data Perusahaan Pendapatan Naik Tahun 2005 ………… 57 Tabel 7. Deskripsi Data Perusahaan Pendapatan Turun Tahun 2003 ..……… 58 Tabel 8. Deskripsi Data Perusahaan Pendapatan Turun Tahun 2004 ……….. 59 Tabel 9. Deskripsi Data Perusahaan Pendapatan Turun Tahun 2005 ……….. 59 Tabel 10. Abnormal Return Perusahaan Pendapatan Naik Tahun 2003 ………. 61 Tabel 11. Abnormal Return Perusahaan Pendapatan Naik Tahun 2004 ………. 63 Tabel 12. Abnormal Return Perusahaan Pendapatan Naik Tahun 2005 ………. 64 Tabel 13. Abnormal Return Perusahaan Pendapatan Turun Tahun 2003 ……… 66 Tabel 14. Abnormal Return Perusahaan Pendapatan Turun Tahun 2004 ……… 68 Tabel 15. Abnormal Return Perusahaan Pendapatan Turun Tahun 2005 ……… 70

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Efisiensi Pasar Secara Informasi dan Secara Keputusan ………… 8 Gambar 2. Tingkatan Kumulatif dari Ketiga Bentuk Pasar Efisien …………. 30 Gambar 3. Pergerakan harga sekuritas dan saat untuk membeli ……….. 36 Gambar 4. Indeks Prestasi Abnormal atas Portofo lio-portofolio yang

Ditentukan Berdasarkan Selisih antara Laba Akuntansi


(11)

Gambar 5. Rata-Rata Abnormal Return Perusahaan Pendapatan Naik

Tahun 2003………... 62 Gambar 6. Rata-Rata Abnormal Return Perusahaan Pendapatan Naik

Tahun 2004 ……….. 63 Gambar 7. Rata-Rata Abnormal Return Perusahaan Pendapatan Naik

Tahun 2005 ………. 65 Gambar 8. Rata-Rata Abnormal Return Perusahaan Pendapatan Turun

Tahun 2003 .………. ………. 67 Gambar 9. Rata-Rata Abnormal Return Perusahaan Pendapatan Turun

Tahun 2004 .………. 68 Gambar 10. Rata-Rata Abnormal Return Perusahaan Pendapatan Turun

Tahun 2005 .………. 70

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Hasil Perhitungan Alpha dan Beta Kelompok Perusahaan Untuk Periode Tahun 2003 – 2005

Lampiran 2. Data Perusahaan Pendapatan Naik Tahun 2003 Lampiran 3. Data Perusahaan Pendapatan Turun Tahun 2003 Lampiran 4. Data Perusahaan Pendapatan Naik Tahun 2004 Lampiran 5. Data Perusahaan Pendapatan Turun Tahun 2004


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual saham atau obligasi. Perusahaan (emiten) akan menerbitkan surat-surat berharga, baik saham atau obligasi dan kemudian dijual ke pihak yang menyediakan dana (investor). Ada dua tahap dalam penjualan surat-surat berharga tersebut. Tahap pertama adalah pada saat surat berharga tersebut untuk pertama kalinya ditawarkan ke public (Initial Public Offering/IPO) yang penjualannya dilakukan pada pasar perdana (primary market). Tahap kedua pada saat surat-surat berharga telah berpindah tangan dan diperdagangkan di pasar sekunder

(secondary market) memegang peranan sangat penting, sebab perkembangan pasar

modal bercermin dari kegiatan perdagangan di pasar sekunder.

Pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar financial yang menjalankan fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dalam menjalankan fungsi ekonomi yaitu dengan mengalokasikan dana secara efisien dari pihak yang memiliki dana kepada pihak yang membutuhkan dana, sehingga fungsi keuangannya dapat ditunjukkan oleh kemungkinan adanya perolehan imbalan bagi pihak yang memberi dana sesuai dengan karakteristik investasi yang mereka pilih. Pasar modal menjadi salah satu pilihan bagi investor dalam menyalurkan dana yang mereka miliki.


(13)

Dalam hal ini informasi merupakan sesuatu hal yang sangat penting, karena seorang investor sebelum menginvestasikan dananya di pasar modal dengan cara membeli saham yang diperdagangkan dia harus memahami dan mempercayai bahwa semua informasi yang tersedia dan mekanisme perdagangan di pasar modal dapat dipercaya, tidak ada pihak tertentu yang memanipulasi informasi dan perdagangan tersebut.

Pada dasarnya pengembangan pasar modal akan tergantung pada tersedianya

supply dan demand akan sekuritas yang diperjualbelikan di bursa dalam jumlah yang memadai. Ini berarti bahwa harus banyak perusahaan yang menerbitkan sekuritas, dan tersedia pemodal yang cukup untuk membeli sekuritas tersebut. Apabila salah satu dari kedua unsur tersebut tidak tersedia dalam jumlah yang memadai, pasar modal akan sulit berkembang.

Pasar modal Indonesia diaktifkan kembali mulai tahun 1977, sehingga masih terbilang baru dan asing bagi masyarakat Indonesia. Khususnya di Indonesia, menurut Bawazier (1992) pengembangan pasar modal tersebut mempunyai misi dan orientasi yang spesifik, karena selain sebagai sumber dan pembiayaan jangka panjang, juga meliputi tiga aspek mendasar yang mengacu pada Pasal 33 ayat 1 UUD 1945, yaitu bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan. Adapun ketiga aspek tersebut yaitu pertama, untuk lebih meningkatkan minat rakyat dalam rangka pengarahan dan penghimpunan dana untuk digunakan secara produktif. Kedua, mempercepat proses perluasan pengikutsertaan masyarakat dalam pemilikan saham perusahaan. Disamping itu, pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara.


(14)

Dengan demikian, pasar modal memainkan peranan yang sangat penting dalam upaya turut menciptakan pemerataan pendapatan dan hasil- hasil pembangunan. Sebuah konsep yang berkenaan dengan teori pasar modal efisiensi telah diperkenalkan untuk menggambarkan sebagaimana mengoperasionalkan pasar.

Salah satu faktor yang mendukung kepercayaan investor adalah persepsi mereka akan kewajaran harga sekuritas (saham). Dalam keadaan seperti itu, pasar modal dikatakan efisiensi secara informasional. Pasar modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritas-sekuritasnya mencerminkan semua informasi yang relevan. Semakin tepat dan cepat informasi sampai ke calon investor dan dicerminkan pada harga saham, maka pasar modal yang bersangkutan semakin efisiensi. Informasi yang sepenuhnya tercermin pada harga saham akan sangat berharga bagi para pelaku pasar modal dan institusi yang berkaitan, seperti Bursa Efek Jakarta, Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan pelaku pasar modal.

Dalam perkembangan perdagangan saham di pasar modal baik perkembangan yang positif maupun perkembangan yang negative akan memunculkan pendapat tentang harga-harga saham yang berada di pasar modal bahwa saham A overvalue

atau saham B undervalue dan sebagainya yang kesemuanya itu pada intinya mempertanyakan apakah harga suatu surat berharga tersebut wajar. Perkembangan perusahaan yang menjual sahamnya di pasar modal, jumlah lembar saham yang diperdagangkan dan jumlah nilai rupiah yang diperdagangkan dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini:


(15)

Tabel 1

Jumlah Perusahaan yang Go Public, Jumlah Lembar Saham yang diperdagangkan dan Nilai Saham yang diperdagangkan

(dalam Rupiah)

Tahun Jumlah Perusahaan Jumlah Lembar Saham Nilai dalam Rupiah 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 253 282 288 285 287 316 331 333 331 336 29.527.727.838 76.599.170.013 90.620.529.970 178.486.582.779 134.531.333.895 148.381.308.444 171.207.351.815 234.030.810.474 411.768.340.217 401.868.034.588 75.729.894.195.234 120.385.166.174.829 99.684.703.142.460 147.879.985.749.582 122.774.764.247.160 97.522.823.598.837 120.762.778.011.333 125.437.613.790.430 247.006.931.714.305 406.006.258.740.277 Sumber: JSX Statistic, 4th Quarter 2005. JSX. 2005

Untuk menjawab apakah surat berharga tersebut wajar, maka perlu dipahami bagaimana surat berharga tersebut ditentukan harganya. Dalam teori, hanya surat berharga merupakan nilai sekarang (present value) dari penerimaan-penerimaan kas. Nilai sekarang dihitung dengan menggunakan tingkat bunga yang layak denga n memasukkan unsur resiko, karena informasi yang diterima oleh para investor mengenai profitabilitas maupun resikonya akan mempengaruhi harga surat berharga. Suatu pasar yang harga- harganya selalu mencerminkan secara penuh informasi yang tersedia disebut efisien.

Pada pasar modal harga saham akan cenderung wajar. Dengan kata lain, penjualan ataupun penelitian setiap sekuritas pada harga pasar yang berlaku


(16)

merupakan NPV (Net Present Value) sama dengan nol. Bila kondisi demikian tidak akan ada harga saham ya ng overvalue atau saham yang undervalue. Bila benar harga-harga saham di pasar modal Indonesia overvalue atau undervalue, berarti pasar modal Indonesia belum efisien. Selain itu pasar modal yang efisien dimana seluruh informasi yang relevan diterima oleh investor dan informasi telah diprediksikan ke dalam saham.

B. Pembatasan Masalah

Efisiensi pasar modal dapat dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu bentuk lemah (weak form), setengah kuat (semi-strong form), dan kuat (strong form). Analisis efisiensi terhadap pasar modal Indonesia ini membatasi pada tingkatan efisiensi bentuk semi kuat (semi strong form efficiency), karena pada pasar yang efisien dalam bentuk setengah kuat, harga saham akan bereaksi dengan cepat terhadap informasi

yang dipublikasikan. Efisiens i bentuk setengah kuat di Bursa Efek Jakarta juga menjadi sangat menarik karena di Indonesia penelitian mengenai efisiensi dalam bentuk setengah kuat belum banyak dilakukan. Hal ini didasarkan penelitian sekitar tahun 1990 bahwa pasar modal telah dinyatakan efisiensi dalam bentuk lemah dan penelitian tahun 1998 oleh Untung Affandi dan Sidharta Utama bahwa pada tahun 1996-1997 pasar modal Indonesia belumlah mencapai efisiensi bentuk semi kuat.

Efisiensi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah efisiensi informasional. Efisiensi informasional yaitu pasar modal yang seluruh informasinya tersedia secara


(17)

luas dan murah untuk para investor dan semua informasi yang tercermin dalam harga-harga surat berharga-harga tersebut. Masalah yang akan dianalisis oleh peneliti mengenai masalah yang berkaitan dengan melihat keputusan reaksi harga saham terhadap pengumuman laba perusahaan salah satu sumber informasi yang banyak digunakan investor dalam analisis efisiensi ini yaitu berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang go public di Bursa Efek Jakarta.

C. Perumusan Masalah

Penelitian sekitar tahun 2000 sampai tahun 2003 bahwa pasar modal Indonesia telah efisiensi dalam bentuk semi kuat. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka menjadi pokok permasalahan adalah “Apakah Pasar Modal Indonesia telah efisien dalam bentuk semi kuat periode tahun 2003 sampai dengan tahun 2005?”

D. Tujuan Penelitian

Faktor utama yang dicapai oleh setiap pasar modal adalah adanya suatu mekanisme yang menjamin keterbukaan informasi yang lengkap, akurat, dan up to

date. Dengan adanya informasi itu, para investor akan memperoleh gambaran

perusahaan-perusahaan yang go public dan keadaan pasar modal yang penting artinya bagi investor untuk mengambil keputusan investasi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efisiensi pasar modal Indonesia dalam bentuk semi kuat selama tahun 2003 sampai dengan tahun 2005.


(18)

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor dan pelaku pasar modal dalam memperoleh informasi mengenai efisiensi pasar modal.

2. Dapat memberikan tambahan referensi yang berhubungan dengan investasi sekuritas di Bursa Efek Jakarta.

3. Bagi Peneliti, Dosen, Akademis diharapkan menambah wawasan dan sebagai referensi dalam penelitian-penelitian sejenis.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini terdiri dari lima bagian. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menguraikan tentang Pengertian Pasar Modal, Manfaat Pasar Modal, Pasar Modal Indonesia, Pengertian Pasar Modal yang Efisien, Random Walk Theory, Tingkat atau Bentuk Efisiensi Pasar Modal, Tes Empiris Efisiensi Pasar Modal, Syarat-syarat Tercapainya Kondisi Pasar Efisien, dan Manfaat Pasar Efisien.


(19)

BAB III METODE PENELITIAN

Menguraikan tentang Tahapan Proses Penelitian, Populasi dan Sampel yang digunakan dalam penelitian, Variabel Penelitian, Jenis dan Sumber Data, dan Metode Analisis Data.

BAB IV HASIL ANALISIS DATA

Menguraikan hasil penelitian secara lengkap dan pembahasan berupa penjelasan teoritik secara kuantitatif, kualitatif dan sistematis.

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Menguraikan Kesimpulan dari Hasil Penelitian, Keterbatasan Penelitian dan Saran mengenai hasil penelitian bagi peneliti selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(1)

Dengan demikian, pasar modal memainkan peranan yang sangat penting dalam upaya turut menciptakan pemerataan pendapatan dan hasil- hasil pembangunan. Sebuah konsep yang berkenaan dengan teori pasar modal efisiensi telah diperkenalkan untuk menggambarkan sebagaimana mengoperasionalkan pasar.

Salah satu faktor yang mendukung kepercayaan investor adalah persepsi mereka akan kewajaran harga sekuritas (saham). Dalam keadaan seperti itu, pasar modal dikatakan efisiensi secara informasional. Pasar modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritas-sekuritasnya mencerminkan semua informasi yang relevan. Semakin tepat dan cepat informasi sampai ke calon investor dan dicerminkan pada harga saham, maka pasar modal yang bersangkutan semakin efisiensi. Informasi yang sepenuhnya tercermin pada harga saham akan sangat berharga bagi para pelaku pasar modal dan institusi yang berkaitan, seperti Bursa Efek Jakarta, Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan pelaku pasar modal.

Dalam perkembangan perdagangan saham di pasar modal baik perkembangan yang positif maupun perkembangan yang negative akan memunculkan pendapat tentang harga-harga saham yang berada di pasar modal bahwa saham A overvalue atau saham B undervalue dan sebagainya yang kesemuanya itu pada intinya mempertanyakan apakah harga suatu surat berharga tersebut wajar. Perkembangan perusahaan yang menjual sahamnya di pasar modal, jumlah lembar saham yang diperdagangkan dan jumlah nilai rupiah yang diperdagangkan dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini:


(2)

Tabel 1

Jumlah Perusahaan yang Go Public, Jumlah Lembar Saham yang diperdagangkan dan Nilai Saham yang diperdagangkan

(dalam Rupiah)

Tahun Jumlah Perusahaan Jumlah Lembar Saham Nilai dalam Rupiah 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 253 282 288 285 287 316 331 333 331 336 29.527.727.838 76.599.170.013 90.620.529.970 178.486.582.779 134.531.333.895 148.381.308.444 171.207.351.815 234.030.810.474 411.768.340.217 401.868.034.588 75.729.894.195.234 120.385.166.174.829 99.684.703.142.460 147.879.985.749.582 122.774.764.247.160 97.522.823.598.837 120.762.778.011.333 125.437.613.790.430 247.006.931.714.305 406.006.258.740.277 Sumber: JSX Statistic, 4th Quarter 2005. JSX. 2005

Untuk menjawab apakah surat berharga tersebut wajar, maka perlu dipahami bagaimana surat berharga tersebut ditentukan harganya. Dalam teori, hanya surat berharga merupakan nilai sekarang (present value) dari penerimaan-penerimaan kas. Nilai sekarang dihitung dengan menggunakan tingkat bunga yang layak denga n memasukkan unsur resiko, karena informasi yang diterima oleh para investor mengenai profitabilitas maupun resikonya akan mempengaruhi harga surat berharga. Suatu pasar yang harga- harganya selalu mencerminkan secara penuh informasi yang tersedia disebut efisien.

Pada pasar modal harga saham akan cenderung wajar. Dengan kata lain, penjualan ataupun penelitian setiap sekuritas pada harga pasar yang berlaku


(3)

merupakan NPV (Net Present Value) sama dengan nol. Bila kondisi demikian tidak akan ada harga saham ya ng overvalue atau saham yang undervalue. Bila benar harga-harga saham di pasar modal Indonesia overvalue atau undervalue, berarti pasar modal Indonesia belum efisien. Selain itu pasar modal yang efisien dimana seluruh informasi yang relevan diterima oleh investor dan informasi telah diprediksikan ke dalam saham.

B. Pembatasan Masalah

Efisiensi pasar modal dapat dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu bentuk lemah (weak form), setengah kuat (semi-strong form), dan kuat (strong form). Analisis efisiensi terhadap pasar modal Indonesia ini membatasi pada tingkatan efisiensi bentuk semi kuat (semi strong form efficiency), karena pada pasar yang efisien dalam bentuk setengah kuat, harga saham akan bereaksi dengan cepat terhadap informasi

yang dipublikasikan. Efisiens i bentuk setengah kuat di Bursa Efek Jakarta juga menjadi sangat menarik karena di Indonesia penelitian mengenai efisiensi dalam bentuk setengah kuat belum banyak dilakukan. Hal ini didasarkan penelitian sekitar tahun 1990 bahwa pasar modal telah dinyatakan efisiensi dalam bentuk lemah dan penelitian tahun 1998 oleh Untung Affandi dan Sidharta Utama bahwa pada tahun 1996-1997 pasar modal Indonesia belumlah mencapai efisiensi bentuk semi kuat.

Efisiensi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah efisiensi informasional. Efisiensi informasional yaitu pasar modal yang seluruh informasinya tersedia secara


(4)

luas dan murah untuk para investor dan semua informasi yang tercermin dalam harga-harga surat berharga-harga tersebut. Masalah yang akan dianalisis oleh peneliti mengenai masalah yang berkaitan dengan melihat keputusan reaksi harga saham terhadap pengumuman laba perusahaan salah satu sumber informasi yang banyak digunakan investor dalam analisis efisiensi ini yaitu berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang go public di Bursa Efek Jakarta.

C. Perumusan Masalah

Penelitian sekitar tahun 2000 sampai tahun 2003 bahwa pasar modal Indonesia telah efisiensi dalam bentuk semi kuat. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka menjadi pokok permasalahan adalah “Apakah Pasar Modal Indonesia telah efisien dalam bentuk semi kuat periode tahun 2003 sampai dengan tahun 2005?”

D. Tujuan Penelitian

Faktor utama yang dicapai oleh setiap pasar modal adalah adanya suatu mekanisme yang menjamin keterbukaan informasi yang lengkap, akurat, dan up to date. Dengan adanya informasi itu, para investor akan memperoleh gambaran perusahaan-perusahaan yang go public dan keadaan pasar modal yang penting artinya bagi investor untuk mengambil keputusan investasi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efisiensi pasar modal Indonesia dalam bentuk semi kuat selama tahun 2003 sampai dengan tahun 2005.


(5)

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor dan pelaku pasar modal dalam memperoleh informasi mengenai efisiensi pasar modal.

2. Dapat memberikan tambahan referensi yang berhubungan dengan investasi sekuritas di Bursa Efek Jakarta.

3. Bagi Peneliti, Dosen, Akademis diharapkan menambah wawasan dan sebagai referensi dalam penelitian-penelitian sejenis.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini terdiri dari lima bagian. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menguraikan tentang Pengertian Pasar Modal, Manfaat Pasar Modal, Pasar Modal Indonesia, Pengertian Pasar Modal yang Efisien, Random Walk Theory, Tingkat atau Bentuk Efisiensi Pasar Modal, Tes Empiris Efisiensi Pasar Modal, Syarat-syarat Tercapainya Kondisi Pasar Efisien, dan Manfaat Pasar Efisien.


(6)

BAB III METODE PENELITIAN

Menguraikan tentang Tahapan Proses Penelitian, Populasi dan Sampel yang digunakan dalam penelitian, Variabel Penelitian, Jenis dan Sumber Data, dan Metode Analisis Data.

BAB IV HASIL ANALISIS DATA

Menguraikan hasil penelitian secara lengkap dan pembahasan berupa penjelasan teoritik secara kuantitatif, kualitatif dan sistematis.

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Menguraikan Kesimpulan dari Hasil Penelitian, Keterbatasan Penelitian dan Saran mengenai hasil penelitian bagi peneliti selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN