PENDAHULUAN STUDI KOMPARASI ANTARA STRATEGI THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD N 6 SRAGEN TAHUN AJARAN 2010/2011.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, karena
melalui proses pendidikan akan memunculkan manusia-manusia yang
memiliki kompetensi yang mampu menghadapi perkembangan zaman.
Berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah untuk memperbaiki mutu
Pendidikan Nasional agar tercapai tujuan secara optimal salah satunya yaitu
penyempurnaan kurikulum dari kurikum berbasis kompetensi menjadi
kurikulum tingkat satuan pendidikan. Penyempurnaan kurikulum memang
harus dilakukan untuk merespon tuntutan global. Kurikulum perlu di
kembangkan dengan pendekatan berbasis kompetensi agar lulusan pendidikan
memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif sesuai dengan standar mutu
pendidikan Nasional dan Internasional.
Dalam Undang-Undang pendidikan nasional disebutkan bahwa visi
pendidikan Nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata
sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara
Indonesia berkembang menjadi menjadi manusia yang berkualitas sehingga
mampu


proaktif menjawab

tantangan

zaman

yang selalu

berubah

(Depdiknas,2003:20).
Sehubungan dengan hal tersebut di atas jelas bahwa pembelajaran IPA
menunjang kemajuan perkembangan teknologi. Keberhasilan pembelajaran

1

2

IPA ditentukan oleh berbagai hal antara lain, kemampuan siswa dan
kemampuan guru itu sendiri di dalam melaksanakan proses belajar mengajar

yang bermakna sesuai dengan tujuan. Pembelajaran IPA yang terdapat dalam
kurikulum siswa sebagai objek pembelajaran, memiliki kemampuan yang
berbeda-beda ada yang cerdas karena IQ-nya tinggi, ada pula yang kurang
karena IQ-nya rendah, untuk itu guru harus pandai-pandai dalam
menyampaikan materi kepada mereka karena keberagaman kemampuan yang
mereka miliki. Di dalam proses pembelajaran guru harus tepat memilih
strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memilih strategi itu adalah
guru harus menguasai berbagai macam strategi mengajar.
Tugas dan tanggung jawab guru erat kaitannya dengan kemampuan
yang dipersyaratkan untuk memangku jabatan profesi kependidikan. Seorang
guru yang profesional harus memenuhi empat kompetensi guru yang telah
ditetapkan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen yaitu: (1) Kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi:
konsep,

struktur,

dan


metoda

keilmuan/teknologi/seni

yang

menaungi/koheren dengan materi ajar; materi ajar yang ada dalam kurikulum
sekolah; hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; penerapan konsepkonsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan kompetisi secara
profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya
nasional. (2) Kompetensi kepribadian, yaitu merupakan kemampuan

3

kepribadian yang meliputi: mantap; stabil; dewasa; arif dan bijaksana;
berwibawa; berakhlak mulia; menjadi teladan bagi peserta didik dan
masyarakat; mengevaluasi kinerja sendiri; dan mengembangkan diri secara
berkelanjutan. (3) Kompetensi profesional, yaitu merupakan kemampuan
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi:
konsep,


struktur,

dan

metoda

keilmuan/teknologi/seni

yang

menaungi/koheren dengan materi ajar; materi ajar yang ada dalam kurikulum
sekolah; hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; penerapan konsepkonsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan kompetisi secara
profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya
nasional. (4) Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik
sebagai bagian dari masyarakat untuk: berkomunikasi lisan dan tulisan;
menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; bergaul
secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik, tenaga kependidikan,
orangtua/wali peserta didik; dan bergaul secara santun dengan masyarakat
sekitar.

Hasil observasi dan wawancara dengan guru-guru di Kecamatan
Sragen banyak dijumpai guru-guru yang melaksanakan proses pembelajaran
IPA dengan menggunakan metode ceramah. Metode ceramah lebih mudah
digunakan

untuk

melaksanakannya.

menguasai
Perlu

kelas,

disadari

mudah

bahwa


mempersiapkan

pembelajaran

IPA

dan

dengan

menggunakan metode ceramah mudah, tetapi menimbulkan verbalisme,
kebosanan dan menjadikan siswa pasif.

4

Pembelajaran IPA semacam ini dapat diperbaiki dengan berbagai
strategi pembelajaran aktif salah satunya adalah strategi Think-Pair-Share
(TPS) untuk mendorong siswa dapat belajar dengan efektif dan menguasai
materi pelajaran dan keterampilan-keterampilan yang dianggap esensial bagi
perkembangannya. Sedangkan pilihan strategi yang lain adalah dengan

menggunakan strategi Number Heads Together (NHT) memberikan
kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses berpikir,
memberikan ide-ide atau gagasan, serta mempertimbangkan jawaban yang
tepat dalam menjawab suatu pertanyaan yang diberikan oleh guru secara
kelompok. Keberhasilan belajar yang dicapai oleh siswa merupakan suatu
yang didambakan, diharapkan banyak oleh siswa itu sendiri maupun oleh
orang tua, guru dan masyarakat. Kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru
menghadirkan proses belajar pada siswa yang berwujud perubahan tingkah
laku, keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman dan apresiasi.
Untuk itulah guru-guru perlu mempelajari dan mempertimbangkan masalah
strategi pembelajaran yang tepat, sesuai dengan tingkat perkembangan anak
dan juga memperhatikan tujuan pembelajaran IPA itu sendiri.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut di atas maka penulis
menyusun skripsi dengan judul ”Studi Komparasi antara Strategi Think-PairShare (TPS) dengan Strategi Numbered Heads Together (NHT) terhadap
Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SDN 6 Sragen Tahun Ajaran
2010/2011”.

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, dapat
diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar IPA sangat memerlukan proses pembelajaran menggunakan
strategi yang tepat.
2. Hasil belajar IPA sangat didukung oleh penerapann strategi pembelajaran
aktif.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah serta agar
penelitian ini dapat terfokus pada suatu masalah yang akan diteliti, maka perlu
adanya pembatasan masalah, yaitu:
1. Obyek Penelitian
Hasil belajar IPA siswa kelas IV semester I SDN 6 Sragen tahun ajaran
2010/2011 setelah diterapkan Strategi Think-Pair-Share (TPS) dan Strategi
Numbered Heads Together (NHT)
2. Subyek penelitian
Siswa kelas IV semester I SDN 6 Sragen tahun ajaran 2010/2011
3. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan pembelajaran
dengan Strategi Think-Pair-Share (TPS) dan Strategi Numbered Heads

Together (NHT)

6

D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan pembatasan masalah yang dikemukakan maka dapat
dirumuskan masalah yang akan dicari pemecahannya sebagai berikut: Apakah
ada perbedaan hasil belajar
menggunakan

strategi

IPA antara kelas yang pembelajarannya

Think-Pair-Share

(TPS)

dengan


kelas

yang

pembelajarannya menggunakan strategi Numbered Heads Together (NHT)?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan hasil
belajar IPA antara siswa dengan pembelajaran menggunakan strategi ThinkPair-Share (TPS) dan pembelajaran menggunakan strategi Numbered Heads
Together (NHT).

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Memberikan wawasan masukan dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan di
bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan lain yang terkait.
2. Manfaat secara Praktis
Bagi siswa
a) Dapat meningkatkan keaktifan belajar dan hasil belajar siswa dalam
bidang studi IPA.
b) Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam belajar IPA.


7

Bagi Guru
a) Memberi wawasan bagi guru pentingnya penerapan Strategi Think-PairShare (TPS) dan strategi numbered heads together (NHT) dalam proses
pembelajaran.
b) Dapat menemukan solusi untuk meningkatkan belajar siswa dalam
bidang studi IPA.

Dokumen yang terkait

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN THINK PAIR AND SHARE (TPS) DENGAN MEMPERATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 METRO TAHUN PELAJARAN 20

1 11 92

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA METODE PROBLEM SOLVING (PS) DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

1 12 48

PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BATANGHARI OGAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 52

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 2 MARGODADI KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 12 47

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV A SD NEGERI 6 METRO PUSAT

0 26 96

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNINGTIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAMPEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 1 KUTOARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 23 51

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG

0 0 9

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD

0 2 10

1 PENGARUH MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DI SD

2 2 8

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS IV SDN NGAMPIN 01 AMBARAWA SEMESTER II TAHUN AJARAN 20142015

0 2 15