REDESAIN KAWASAN PENDARATAN IKAN DI REMBANG.

(1)

TUGAS AKHIR

REDESAIN KAWASAN PENDARATAN IKAN DI REMBANG

Disusun Oleh HELMI D 300 020 009

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIvERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008


(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Judul

Redesain : Perencanaan kembali, penggambaran kembali dari suatu karya (mesin atau bangunan) agar tercapai tujuan tertentu

Kawasan : Daerah, wilayah

Pendaratan : 1. Perbuatan (hal, cara dan sebagainya ) mendarat ( kan )

2. Tempat mendarat ( kan )

Ikan : Sb binatang yang bertulang belakang hidup di air, bernafas dengan insang

Rembang : Nama sebuah kota Kabupaten yang berada di propinsi Jawa Tengah

Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1984.

Dari pengertian judul di atas dapat disimpulkan bahwa Redesain Kawasan Pendaratan Ikan di Rembang adalah kegiatan perencanaan kembali suatu kawasan di Rembang yang dipergunakan sebagai tempat untuk melakukan kegiatan bongkar muat, pelelangan ikan, pengolahan ikan dan beserta fasilitas yang lain. Berbagai kegiatan tersebut diharapkan akan menjadikan kawasan tersebut lebih maju dan berkembang guna menunjang perekonomian masyarakat yang lebih baik.

B. Latar Belakang

1. Kondisi Umum Kelautan di Indonesia


(3)

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan/maritim yang terdiri dari kurang lebih 17.500 pulau dengan luas laut 5,8 juta km² , yaitu 75% dari luas Indonesia seluruhnya. Lautan di Indonesia terkenal dengan kekayaan spesies flora dan fauna kelautan. Hal tersebut menyebabkan tumbuhnya berbagai kegiatan yang berhubungan dengan kelautan diantaranya kegiatan perikanan. Kegiatan perikanan memiliki peranan yang sangat besar dalam memperbaiki nilai gizi masyarakat, peningkatan taraf hidup bagi penduduk terutama masyarakat nelayan, serta bagi perekonomian Indonesia. Kondisi laut Indonesia sangat besar pengaruhnya dalam penambah pendapatan nasional dari hasil ekspor dan impor melalui usaha kegiatan perikanan.Wilayah Indonesia terdiri dari banyak pulau, sehingga masyarakat Indonesia banyak yang bekerja sebagai nelayan. Karena Indonesia kaya akan hasil laut, maka kebutuhan akan hasil laut sangat melimpah seperti ikan, cumi-cumi, rajungan, udang, kerang, ubur-ubur dan sebagainya.

b. Gambaran Pelabuhan Ikan di Indonesia

Pada umumnya pelabuhan ikan tidak memerlukan kedalaman air yang cukup besar, karena kapal-kapal motor yang digunakan untuk menangkap ikan tidak besar. Di Indonesia pengusahaan ikan masih relatif sederhana yang dilakukan nelayan-nelayan dengan menggunakan perahu kecil. Jenis kapal ikan ini bervariasi, dari yang sederhana berupa jukung yang dibuat dari kayu dengan lebar 1m dan panjang 7-8m. Perahu ini dapat menggunakan layar atau motor tempel, dan bisa langsung mendarat di pantai. Kapal yang lebih besar terbuat dari papan atau fiberglass dengan lebar 2,0-2,5m dan panjang 8-12m, digerakkan oleh motor. Kapal Ex-Trawl mempunyai lebar 4,0-5,5m dan panjang 16-19m digerakkan oleh motor. Ada pula kapal lebih besar dengan panjang mencapai 30-40m. Pelabuhan ikan dibuat di sekitar daerah perkampungan nelayan. Pelabuhan ini harus dilengkapi dengan pasar lelang,


(4)

pabrik/gudang es, persediaan bahan bakar, dan juga tempat cukup luas untuk perawatan alat-alat penangkap ikan ( Triatmodjo,1996).

2. Gambaran Kota Rembang

a. Letak Geografis Kota Rembang

Rembang adalah salah satu propinsi di Jawa Tengah yang terletak di posisi 111˚ 00` s/d 111˚ 30` BT dan 6˚ s/d 7 60`LS, terdiri dari 14 kecamatan, 294 desa/kel; luas wilayah 101.408, enam Kec / 54 desa diantaranya di wilayah pesisir/ pantai, luas wilayah pesisir dengan jumlah penduduk 559.267 ha. Mempunyai kondisi geografis yang beraneka ragam, terdiri dari daerah pantai, dataran rendah, dan pegunungan, topografi antara 0-1.000 M ; ketinggian rata-rata 27 M DPL, iklim tropis dengan suhu maksimum 33 C˚; suhu rata-rata 23 C˚ . ( RUTRK Kabupaten Rembang)

Disamping itu juga Kabupaten Rembang memiliki wilayah laut yang sangat potensial untuk dimanfaatkan. Salah satu TPI yang paling besar di Kabupaten Rembang adalah TPI Tasik Agung, TPI ini berlokasi di pusat kota Rembang Propinsi Jawa Tengah. Ditinjau dari letak geografisnya, maka TPI Tasik Agung mempunyai letak yang sangat strategis karena dekat dengan jalan raya pantura Jakarta – Surabaya, dan terletak dekat dengan penangkapan ikan pelagis kecil yaitu derah Pulau Matasiri dan Pulau Masalembu yang merupakan daerah penangkapan ikan dengan alat purse seine. Selain itu juga Rembang merupakan pusat pengusaha pengolahan ikan maupun bakul ikan yang cukup besar, dengan pangsa pasar baik dalam maupun luar negeri.


(5)

Kabupaten Rembang

PETA

KABUPATEN REMBANG

KETERANGAN

= Batas Kota

= Batas Kecamatan

= Batas Desa

= Jalan Raya

= Sungai

Gambar 1.1 Peta Kabupaten Rembang Sumber: KBT Kabupaten Rembang

b. Kondisi Perairan

Iklim makro yang mempengaruhi iklim mikro di kawasan perairan menyebabkan perubahan pada pola perilaku air laut. Arus pergerakan air laut baik dari aspek arah dan besarnya dipengaruhi oleh iklim makro yaitu pergerakan angin musim. Peristiwa pasang surut yang merupakan peristiwa naik turunnya permukaan air laut dipengaruhi oleh system pergerakan bumi, bulan dan matahari. Kondisi laut yang demikian berpengaruh pada habitat biota laut. Pada daerah yang merupakan pertemuan arus laut merupakan daerah yang kaya akan plasma nutfah. Sehingga pada daerah tersebut biasanya juga kaya akan ikan.

Perairan Rembang merupakan daerah pertemuan arus, sehingga kandungan biota laut tidak seperti daerah-daerah sekitar, Rembang yang


(6)

selama ini menjadi daerah sasaran bagi para nelayan. Daerah tersebut dapat dijangkau oleh nelayan dengan kapal besar, sedangkan nelayan dengan kapal kecil hanya berlayar di sekitar pesisir tersebut. Dengan demikian kondisi fisis mempengaruhi eksistensi kawasan pesisir pantai.

c. Gambaran Kebaharian Kota Rembang

Rembang mempunyai panjang pantai 63,5 m/km dengan luas wilayah pesisir 355,95 Km dan mepuyai SDA tambang, laut dan hutan yang melimpah

Kabupaten Rembang

Gambar 1.2

Wilayah Penangkapan Ikan di Kabupaten Rembang Sumber: RTR Laut dan Pesisir kab Rembang

d. Dasar Hukum Pengelolaan Perikanan

Upaya pemanfaatan potensi pesisir dan lautan sebagai motor andalan dalam memutar roda perekonomian daerah pasca penetapan UU Otonomi Daerah sudah banyak dilakukan di seluruh wilayah pesisir, hal serupa juga telah disuarakan oleh pemerintah daerah.Rembang. Karena sebagian besar masyarakat Kabupaten Rembang menggantungkan hidup pada hasil laut.

Kawasan Tangkap III

K. Ler an Selopuro Warugunu ng t207 10 T Gowak Kajar Bonang Sriombo Ngargom ulyo Binangun Sendangc oyo T e ra s Pe s i Kawasan Pegunungan pesisir Sonetan Jurangjer o Langgar

Kal i Ny am plu ng Leran Trahan Sluke Pangkala n Jatisari € SLUK t37 527 T Rakitan Bendo Kal i La bu ha Labuhan Kidul Kal i Wo ro Sendang mulyo Blimbing Manggar Kal i Ra kit an t199 2 T t198 9 T Sumur tawang Woro Pandanganwetan

Sumberga yam Pandangan kulon Balongmu lyo Sumberpu le Plawanga n Sumbersa ri t185 2 T Narukan Watupeca h Sendang mulyo Bogorejo Gandirejo Kenongo Kedungrin gin Menoro Jambeya n Kal i Bo gor o t187 16 T t197 239 T Sendang Dadapan Tanjungs ari Ngroto Kumbo Sambong Lemahput ih Candimul yo t610 199 T t184 102 T Terjan Ngasinan Sendang waru Kendalaa gung Sudan Rw. Bolodewo Tegalmuly o Kragan t106 3 T KRAGAKarangha rjo Karanglin cak Karangan yar Kleboran Tanjunga n Mojokerto Gunungm ulyo Gonggan g Sumberm ulyo Dadapmul yo Kalipang SARAN Sarangme duro Banowan Bajingjow o Sendang mulyo t188 20 T Nglojo Gilis Pelang Jambang an Babaktulu ng t189 18 T t195 63 T t196 64 T Bonjor Lodankulo n Lodankulo n Ka li Kr am at Kal i W an ga Baturno t109 3 T Karangm angu Temperak

t191 9 T Sampung Tawangre jo Kali Walet t197 239 T Sendang Tanjungs ari Sambong Kali Walet Tawangre jo Kali Walet Kali Walet tT 58 7

t57 18 T Tungg ulsari Tambaka gung KALI ORI Dresik ulon Mojow arno Mojoremb un Wiroto Metes eh Magu an Kabonganlor Turusgede Gedangan Kumendung Weton Sridadi Tritunggal Kasreman Padaran Punjulharjo Pasar banggi Tlogomojo Kabongankidul Rw. Setro Tireman K. P ang gang K. Ba ngi t226 32 T

tT 225 32

tT 203 5 K. Lase m Gedongm ulyo Dorokand ang Babagan Soditan Ngemplak Karangturi Sumbergi rang Jalatunda Sendanga sin € LASE Tasiksono Dasun

tT 206 7

Karasged e

t59 2

T

t56 19

T

tT 56 16 Banyu dono Tasik harjo Purworejo

Dresi wet

tT 20 3

t54 14 T Babad an Sambi yan Bogoh arjo Karangan yar Pengkol Sidom ulyo Bangg i Kuang sen Gunu ngsari Sendangagung Pantih arjo Gegunung kulon Gegunung wetan Tasik agung Magersari Pulo Sumberej o Waru Rembang Sidosawa h Pandean Sukoharj o Ngontet Mondotek o Ngadum Kedungrejo Ketanggi Leteh K. C apl

uk Sawahan Pacar Sawahan Kutoharjo t53 22 T * * ­ € € Kawasan Tangkap I Kawasan Tangkap II

Kaw. Konservasi Terumbu Karang Kawasan Mangrove

Sentra Pengolahan Ikan Keterangan :

Kaw. Prioritas (KBT, BBS I&II) Kaw. Budi Daya laut


(7)

Dasar Hukum

1. Undang-undang RI No. 9Th. 1985 tentang perikanan.

2 Kep.Ment Kelautan dan Perikanan No. KEP 10/MEN/2004 tentang

Pelabuhan Perikanan

3. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah No. 10 Th 2003 Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah No. 16 Th. 2002 Tempat Pelelangan Ikan.

4. Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 10 Th. 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah No. 10 Th 2003 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah No. 16 Th 2002 tentang Tempat Pelelangan Ikan.

Selain itu dengan berlakunya UU No. 22 Tahun 1999 maka daerah ini berhak mengelola 4 mil×65 km panjang pantainya sehingga Kabupaten Rembang memiliki 13 TPI yang tersebar di wilayah kecamatan pantai yaitu Kecamatan Rembang, Kecamatan Kaliori, Kecamatan Sluke, Kecamatan Kragan, Kecamatan Sarang. (Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Rembang

2006)

e. Kondisi Pelabuhan Pendaratan Ikan di Rembang

Tempat pendaratan ikan terbesar di kota Rembang adalah pelabuhan TPI Tasik Agung. Status pelabuhan perikanan saat ini sebagai pelabuhan khusus perikanan. Pelabuhan perikanan merupakan sarana dan prasarana yang bersifat fasilitas dalam rangka memberi pelayanan kepada masyarakat akan kebutuhan perikanan dalam melakukan kegiatan berproduksi. Pada hakekatnya pelabuhan perikanan merupakan fasilitas pengembang dalam ekonomi perikanan, pengembangan ekonomi perikanan mencakup kegiatan primer (menangkap ikan), pengolahan ikan dan pemasaran hasil perikanan. Kegitan perikanan perikanan di pelabuhan pendaratan ikan seperti pelelangan, bongkar ikan dan mengisi perbekalan kapal.


(8)

TPI Tasik Agung merupakan tempat pendaratan ikan terbesar di Kabupaten Rembang, dan hanya digunakan kapal – kapal seperti kapal motor cantrang dan kapal motor “trawl”. TPI dibuat di sekitar perkampungan nelayan. TPI Tasik Agung juga merupakan pangkalan pendaratan ikan tidak hanya kapal yang berasal dari Rembang, akan tetapi kapal – kapal yang berasal dari derah Pekalongan, Tegal, Batang, Pati dan juga dari wilayah Jawa Timur. Kapal dari daerah lain tertarik mendaratkan hasil tangkapannya di TPI Tasik Agung dikarenakan TPI tersebut dekat dengan daerah penangkapannya dan harga hasil tangkapan termasuk tinggi karena bakul usaha pengolahan ikan cukup banyak dan berskala besar.

Jenis ikan yang didaratkan di TPI Tasik Agung tergantung pada jenis kapal motor yang digunakan misalnya; kapal pursine/trawl jenis tangkapannya seperti ikan layang, tongkol, banyar, juwi, kembung, tengiri, dan bawal; kemudian kalau jenis tangkapan kapal cantrang jenis tangkapannya seperti ikan demang, kerisi, togek, petek, dan ikan pari. Hasil dari pelelangan sebagian besar diolah di daerah Kabupaten Rembang dengan komoditas ikan kering, pindang dan ikan basah/ frozen yang biasa dikelola oleh beberapa perusahaan, kalau komoditas ikan panggang/bakar biasanya dilakukan oleh orang rumahan/ masyarakat.

Hasil olahan ikan di Rembang juga dipasarkan di beberapa pasaran domestik yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Sumatra. Sedangkan negara tujuan ekspor adalah Korea, Jepang, Philipina dan Hongkong.

3. Evaluasi Aktifitas dan Kegiatan di Kawasan Pendaratan Ikan di Rembang

a. Pengelolaan Sumberdaya Daya Perikanan

TPI Tasik Agung merupakan pusat perikanan tangkap yang terletak di Kabupaten Rembang Propinsi Jawa-Tengah. Banyak aktifitas perikanan dilakukan di TPI Tasik Agung, terutama aktifitas yang berhubungan dengan


(9)

kegiatan yang berasal dari perikanan laut. Untuk mengetahui SDM Perikanan dan Sarana Produksi dapat dilihat melalui tabel berikut ini;

Tabel.1.1 Potensi Sumber Daya Perikanan

URAIAN 1998 1999 2000 2001 2002

I.SDM PERIKANAN

A. Nelayan 15.813 16.035 16.099 16.941 17.128

B. Bakul Ikn 391 581 610 641 658

C. Tenaga Kerja Pengelola 16.072 16.473 16.869 17.274 17.448

II. SASARAN PRODUKSI

A. Perahu Penangkap Ikan

-Kapal Motor 362 373 569 600 634

-Motor Tempel 2.038 2.381 2.616 2.747 2.801

-Perahu Layar 84 82 57 57 56

B. Alat Penangkap Ikan

-Purse Seine 341 353 363 581 604

-Dogol 1.378 1.684 1.684 1.742 1.779

-Payang 62 42 42 56 59

-Cantrang 84 98 98 111 124

-Gill Net 4.891 4.895 4.895 5.151 5.286

-Trmel Net 2.516 2.529 2.546 2.671 2.686

-Pancing 1.378 1.063 1.099 1.154 1.157

-Alat Lain 834 860 877 928 935

C. PRODUKSI - Perikanan Laut

Volume (Kg) 47.559.095 37.751.338 42.469.777 48.919.418 55.281.217

(Nilai Rp) 76.094.558 77.482.095 91.701.598 110.200.050 118.954.569

Sunber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Rembang 2003

Menurut tabel di atas perkembangan/jumlah SDM Perikanan tiap tahun mengalami kenaikan sehingga tiap tahun mengalami penambahan. Kemudian juga sarana produksi dilihat dari tabel di atas rata-rata tiap tahun juga mengalami kenaikan. Sehingga kita dapat melihat bahwa potensi sumber daya perikanan mengalami perkembangan.


(10)

b. Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan. 1. Penanggung Jawab

Tanggung Jawab pelaksanaan Pelelangan Ikan di TPI diserahkan kepada Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Tengah.

2. Penyelenggara

Pelaksana Pelelangan Ikan di TPI diserahkan kepada PUSKUD "MINA BARUNA" Propinsi Jawa Tengah. Sebagai Pelaksana di daerah PUSKUD "Mina Baruna" mendelegasikan Pelaksanaan Pelelangan Ikan kepada KUD setempat, untuk kota Rembang, diserahkan kepada KUD Saroyo Mino yang mempunyai tugas mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan pelelangan ikan di TPI.

3. Maksud dan Tujuan

1. Memperlancar pelaksanaan penyelenggaraan lelang. 2. Mengusahakan stabilitas harga ikan.

3. Meningkatkan taraf hidup kesejahteraan nelayan. 4. Meningkatkan pendapatan daerah.

4. Mekanisme Pelelangan

1.Kapal Perikanan yang masuk di TPI Tasik Agung melapor ke kantor Syahbandar.

2.Mulai jam 03.00 WIB, ikan mulai dibongkar oleh para ABK dan di sortir sesui dengan mutu maupun jenisnya untuk tempatkan pada keranjang ikan yang disediakan KUD dan pelayanan jasa.

3.Mulai jam 07.30 WIB setelah para bakul siap lelang, ikan dilelang sesuai nomor urut. Sekali lelang 10 basket.

4.Ikan dilelang secara terbuka dengan penawaran meningkat dan di berikan kepada bakul yang berani harga tertinggi.

5.Bakul membayar kepada kasir TPI dengan ditambah retribusi 2% dari nilai lelangnya.


(11)

6.Nelayan menerima uang dari kasir TPI (Kasir Bayar) setelah dipotong retribusi 3% dari jumlah lelangnya.

7.Uang pungutan lelang/retribusi 5% disetor ke BPD Cab. Rembang. 8.Semua transaksi / kegiatan pelelangan ikan setiap hari dicatat dan dibukukan menggunakan administrator TPI.

MEKANISME PEMBAYARAN BAKUL DAN NELAYAN (ALIR ADMINISTRASI)

Gambar 1.3 Alir Admnistrasi

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Rembang 2006 PROSES LELANG

JURU KARCIS

NELAYAN BAKUL

JURU REKAP

UPBI SPU HASIL LELANG DI

POTONG 3%

KASIR BAYAR

KASIR TERIMA NELAYAN

MENERIMA HASIL LELANG


(12)

MEKANISME PELELANGAN(ALIR PRODUKSI)

Gambar 1.4 Alir Produksi

Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Rembang 2006 KM DATANG, LAPOR KE

SYAHBANDAR, DAFTAR. NO URUT LELANG

Proses Pembongkaran

Ikan

Penempatan ikan ke fish

basket TIMBANGAN

PENIMBANGAN IKAN LELANG IKAN DI

RUANG

UPBI

PROSES PENGESAHAN

PENGANGKUTAN

PASAR DALAM /LUAR NEGERI

ES-ESAN

PEMINDANGAN PENGASINAN

Kasir TPI

PROSES LELANG ADMINISTRASI


(13)

c. Fasilitas Operasional TPI Tasik Agung

Tabel.1.2 Fasilitas Operasional TPI Tasik Agung Rembang

No FASILITAS SUB FASILITAS KETERANGAN KONDISI

1 2 3 4 5 Fasilitas Dasar Fasilitas Fungsional Fasilitas Penunjang Tenaga Pelaksana Unsur Keamanan -Tanah -Dermaga Bongkar -Dermaga Muat -Turap/Spell -Jetty -Jalan Komplek -Drainase -TPI

*Lantai Lelang Unit I *Tempat Pengepakan Ikan *Lantai Lelang Unit II *Tempat Pengepakan *Gedung Administrasi -Timbangan

-Basket

-Kereta Pengangkut Ikan -Tempat Perbaikan Jaring -Listrik

-Kantyor Syahbandar -Telepon

-Sound System -Tower Air

-Mesin Pembersih Lantai -Bak Penampung Air -Tempat Parkir -Pagar TPI -Pos Keamanan -Kantor Perhubungan -Kantor Pol Airut -Mushola -Kantor HNSI -Kantor KUD -Kendaraan Roda 2 -Karyawan TPI -Karywan UPBI

-Tenaga Angkut (gledek nelayan)

-Tenaga Angkut (gledek bakul)

-Tim Keamanan Terpadu -Satpam -Pol Airut -Angkatan Laut 4 Ha 400 M 230 M 700 M 383 x 6 M 900 x 5 m 500 m

48 x 48 M 30 x 8 M 10 x 60 M 9 x 12 M 9 x 10,5 M 4 x Unit 5700 buah 75 buah 35 x 17 M 13.000 KVA 200 M 2 Unit 4 Unit 1 Unit 2 Unit 8.000 Liter

300 M²

79 M 2 buah

200 M²

50 M²

150 M²

100 M²

300 M²

2 Unit 22 orang 5 orang 198 orang 92 orang 20 orang 6 orang 8 orang 8 orang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Baik 3 Baik Sebagian rusak - Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Belum jadi Baik Baik Belum jadi Baik Baik Baik

Sumber: Dinas Perikanan dan KelautanKabupaten Rembang 2006

d. Situasi Kawasan Pendaratan Ikan di Rembang 1.Tempat Pelelangan Ikan

Meskipun telah adanya Tempat Pelelangan Ikan tetapi tak terlepas dari berbagai kendala dan masalah, maka harus banyak lagi yang harus ditata.


(14)

Menurut hasil survai di lapangan kondisi bangunan sudah memenuhi standart kebutuhan untuk kegiatan pelelangan ikan. Tetapi juga banyak masalah dan kendala yang masih ditemui antara lain yang menyangkut pola sirkulasi parkir baik kendaraan roda empat maupun roda dua, sebab sering terjadi crossing, sehingga perlu adanya area parkir khusus untuk membedakan parkir roda dua mapun parkir roda empat Selain itu juga masalah tentang saluran pembuangan limbah yang digunakan untuk menampung limbah yang berasal dari TPI maupun tempat pengelolaan ikan.

2. Keberadaan Lokasi Pengelolaan Ikan

Tempat pengelolaan ikan yang jauh dari TPI sekarang perlu mendapat perhatian serius untuk menunjang program Pemerintah Daerah Rembang guna menambah pemasukan pendapatan daerah yang lebih besar. Untuk penataan dan pengembangan tempat pengelolaan ikan tersebut harus memperhatikan berbagai aspek baik aspek sosial, seperti tenaga kerja maupun perilaku dari masyarakat sekitar yang membawa pengaruh terhadap lingkungan. Untuk mewujudkan apa yang dimaksudkan agar terlaksana dengan baik dan memenuhi standar maka harus dapat memberikan kenyamanan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

3. Kegiatan Masyarakat di Sekitar TPI Tasik Agung Rembang

Pada umumnya masyarakat di sekitar TPI Tasik Agung Rembang bergantung kepada hasil laut. Profesi mereka bermacam-macam misalnya: nelayan, pengusaha pengolahan ikan, tenaga angkut dan sebagainya. Untuk mewadahi semua kegiatan yang ada di kawasan pendaratan ikan di TPI Tasik Agung Rembang, maka harus direncanakan suatu tempat untuk mewadahi semua aktifitas yang ada di kawasan tersebut. Dengan adanya suatu tempat yang dapat menunjang segala aktifitas di kawasan TPI


(15)

tersebut, maka dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Rembang karena dapat membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi pengangguran dan juga dapat menambah pemasukan daerah.

Gambar 1.5

Kegiatan Proses Pengolahan Ikan (Reyengan) Sumber : Hasil Survei Penulis, 2007

e. Isu-isu Permasalahan yang ada

1.Bagaimana menata dan mengembangkan pola tata massa dari berbagai aktifitas yang ada dalam sebuah kawasan pendaratan ikan

2.Bagaimana mengembangkan sarana-prasarana fasilitas yang diperlukan 3.Bagaimana menata pola sirkulasi dan membuat sistem utilitas yang teratur

sehingga menimbulkan kenyamanan bagi para pengunjung atau orang yang melakukan aktifitas di kawasan tersebut.

4.Bagaimana penerapan system stuktur, pegorganisasian dan besaran ruang terhadap bangunan

5.Bagaimana mendesain bentuk bangunan maupun ruang sesuai dengan kegiatan yang diwadahi.

f. Gagasan

Melihat Potensi Perikanan di kota Rembang yang sangat baik sehingga memerlukan suatu kawasan untuk menunjang dan mewadahi kegiatan atau aktifitas perikanan. Sehingga perlu suatu perencanaan dan


(16)

perancangan pada suatu kawasan pendaratan ikan di Rembang yang dapat dimanfaatkan dan digunakan secara efektif .

C. Rumusan Permasalahan

Bagaimana merencanakan dan merancang kembali (Redesain) sebuah kawasan pendaratan ikan di Rembang yang mampu menampung perkembangan yang ada seperti kebutuhan dan aktifitas kegiatan perikanan dengan pemanfaatan potensi yang ada.

D. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan

a. Merencanakan kembali pelabuhan pendaratan ikan harus khusus untuk kapal ikan agar lalu lintas bongkar muat yang dilakukan para nelayan dapat berjalan dangan lancar.

b. Merencanakan suatu industri ikan yang dapat mendukung kegiatan perikanan

c. Menciptakan sarana dan prasarana yang dapat mendukung dalam kegiatan yang ada di kawasan pendaratan ikan

d. Menciptakan system utilitas bangunan dan lingkungan yang saling mendukung antara satu bangunan dengan bangunan yang lain serta tidak mengganggu lingkungan masyarakat di sekitar kawasan tersebut.

2. Sasaran

Menyusun konsep perencanaan dan perancangan TPI a. Konsep dasar penentuan pengolahan ruang luar/tapak. b. Konsep penentuan fasilitas pendukung.

c. Konsep dasar penataan massa bangunan. d. Konsep dasar peruangan.

e. Konsep dasar utilitas.

f. Konsep dasar stuktur bangunan.


(17)

E. Batasan dan Lingkup Pembahasan

1. Batasan

Dalam perencanaan dan perancangan kawasan pendaratan ikan di Tasik Agung Rembang suatu wadah untuk melakukan bongkar muat, pelelangan, pengolahan ikan dan fasilitas penunjangnya, meliputi; bangunan TPI, kantor KUD, kantor syahbandar, pabrik pengolahan ikan dan sarana pendukung lainnya, untuk menghasilkan suatu hasil yang akan menjadi penentu pada konsep penataan dan pengembangan fisik bangunan.

2. Lingkup Pembahasan

Lingkup pembahasan lebih difokuskan pada ilmu arsitektur dengan konteks sebuah kawasan pendaratan ikan yang bahasannya mencakup tata masa, penataan ruang luar, pencapaian, pelaku aktifitas, jenis aktifitas, desain penampilan bangunan dan system utilitas disesuaikan dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai.

F. Metode Pembahasan

1.Survei Lapangan / Observasi

Mengadakan pengamatan langsung di lokasi kawasan pendaratan ikan di Tasik Agung Rembang.

2.Wawancara

Mengadakan wawancara secara langsung kepada nara sumber yang terkait 3.Studi Literatur

Mencari landasan teori yang ada hubungnnya dengan teori-teori dari referensi dan beberapa media yaitu; buku, koran, internet dan lain-lain.

G. Metode Pengolahan Data

Berdasarkan pengertian permasalahan yang ada seperti data-data dari survey, wawancara dan literature, kemudian penulis menyimpulkan dan menganalisa landasan konseptual perencanaan dan perancangan yang nantinya diwujudkan dalam bentuk fisik arsitektur.


(18)

H. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi pengertian judul, mengungkapkan latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan dan sasaran pembahasan, lingkup dan batasan masalah, metode pembahasan serta sistematika pembahasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mengemukakan gambaran kota Rembang , karakter fisik, fasilitas kawasan pendaratan ikan di Tasik Agung Rembang

BAB III GAMBARAN LOKASI

Berisi tentang lokasi, linkungan, fisik, aktifitas, ekonomi, pengelolaan dan pengembangan suatu kawasan pendaratn ikan di Rembang

BAB IV ANALISA DAN KONSEP

Membahas mengenai analisa perencanaan pendekatan konsep perancangan untuk kawasan pendaratan ikan dan berisi konsep-konsep dasar yang nantinya akan diwujudkan dalam bentuk gambar.


(19)

REDESAIN KAWASAN PENDARATAN IKAN DI REMBANG

Latar Belakang

1. Kondisi umum Kelautan di Indonesia 2. Gambaran Kota Rembang

3. Evaluasi Aktifitas dan Kegiatan di Kawasan Pendaratan Ikan di Rembang

Isu

1. Bagaimana menata dan mengembangkan pola tata masa dari berbagai aktifitas yang ada pada dalam sebuah kawasan

2. Bagaimana menata pola sirkulasi dan membuat sistem utilitas yang teratur sehingga menimbulkan kenyamanan bagi para pengunjung atau orang yang melakukan aktifitas di kawasan tersebut

3. Bagaimana menerapkan system sruktur, pegorganisasian dan besaran ruang terhadap bangunan 4. Bagaimana mendesain bentuk bangunan maupun ruang sesuai dengan kegiatan yang diwadahi

Permasalahan

Bagaimana merencanakan dan merancang kembali (redesan)sebuah kawasan pendaratan ikan di Rembang yang mampu menampung perkembangan yang ada seperti fasilitas bongkar muat, pelelangan ikan, pengolahan ikan dan fasilitas pendukungnya sehingga kebutuhan dan aktifitas perikanan dengan potensi yang ada

Analisa teoris dan factual

Kebutuhan perikanan, batasan dan jenis kegiatan atau aktifitas pendukung dengan pemanfaatan potensi dan perkembangan di bidang perikanan

Sintesa

Hasil dari analisa yang menjadi pedoman dalam pendekatan desain

Konsep

Pengolahan tata ruang dan masa dengan menampilkan bangunan melaluai ekspresi dengan aplikasi pada ruang dan fungsi bangunan


(1)

Menurut hasil survai di lapangan kondisi bangunan sudah memenuhi standart kebutuhan untuk kegiatan pelelangan ikan. Tetapi juga banyak masalah dan kendala yang masih ditemui antara lain yang menyangkut pola sirkulasi parkir baik kendaraan roda empat maupun roda dua, sebab sering terjadi crossing, sehingga perlu adanya area parkir khusus untuk membedakan parkir roda dua mapun parkir roda empat Selain itu juga masalah tentang saluran pembuangan limbah yang digunakan untuk menampung limbah yang berasal dari TPI maupun tempat pengelolaan ikan.

2. Keberadaan Lokasi Pengelolaan Ikan

Tempat pengelolaan ikan yang jauh dari TPI sekarang perlu mendapat perhatian serius untuk menunjang program Pemerintah Daerah Rembang guna menambah pemasukan pendapatan daerah yang lebih besar. Untuk penataan dan pengembangan tempat pengelolaan ikan tersebut harus memperhatikan berbagai aspek baik aspek sosial, seperti tenaga kerja maupun perilaku dari masyarakat sekitar yang membawa pengaruh terhadap lingkungan. Untuk mewujudkan apa yang dimaksudkan agar terlaksana dengan baik dan memenuhi standar maka harus dapat memberikan kenyamanan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

3. Kegiatan Masyarakat di Sekitar TPI Tasik Agung Rembang

Pada umumnya masyarakat di sekitar TPI Tasik Agung Rembang bergantung kepada hasil laut. Profesi mereka bermacam-macam misalnya:

nelayan, pengusaha pengolahan ikan, tenaga angkut dan sebagainya. Untuk mewadahi semua kegiatan yang ada di kawasan pendaratan ikan di TPI Tasik Agung Rembang, maka harus direncanakan suatu tempat untuk mewadahi semua aktifitas yang ada di kawasan tersebut. Dengan adanya suatu tempat yang dapat menunjang segala aktifitas di kawasan TPI


(2)

tersebut, maka dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Rembang karena dapat membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi pengangguran dan juga dapat menambah pemasukan daerah.

Gambar 1.5

Kegiatan Proses Pengolahan Ikan (Reyengan) Sumber : Hasil Survei Penulis, 2007

e. Isu-isu Permasalahan yang ada

1.Bagaimana menata dan mengembangkan pola tata massa dari berbagai aktifitas yang ada dalam sebuah kawasan pendaratan ikan

2.Bagaimana mengembangkan sarana-prasarana fasilitas yang diperlukan 3.Bagaimana menata pola sirkulasi dan membuat sistem utilitas yang teratur

sehingga menimbulkan kenyamanan bagi para pengunjung atau orang yang melakukan aktifitas di kawasan tersebut.

4.Bagaimana penerapan system stuktur, pegorganisasian dan besaran ruang terhadap bangunan

5.Bagaimana mendesain bentuk bangunan maupun ruang sesuai dengan kegiatan yang diwadahi.

f. Gagasan

Melihat Potensi Perikanan di kota Rembang yang sangat baik sehingga memerlukan suatu kawasan untuk menunjang dan mewadahi kegiatan atau aktifitas perikanan. Sehingga perlu suatu perencanaan dan


(3)

perancangan pada suatu kawasan pendaratan ikan di Rembang yang dapat dimanfaatkan dan digunakan secara efektif .

C. Rumusan Permasalahan

Bagaimana merencanakan dan merancang kembali (Redesain) sebuah kawasan pendaratan ikan di Rembang yang mampu menampung perkembangan yang ada seperti kebutuhan dan aktifitas kegiatan perikanan dengan pemanfaatan potensi yang ada.

D. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan

a. Merencanakan kembali pelabuhan pendaratan ikan harus khusus untuk kapal ikan agar lalu lintas bongkar muat yang dilakukan para nelayan dapat berjalan dangan lancar.

b. Merencanakan suatu industri ikan yang dapat mendukung kegiatan perikanan

c. Menciptakan sarana dan prasarana yang dapat mendukung dalam kegiatan yang ada di kawasan pendaratan ikan

d. Menciptakan system utilitas bangunan dan lingkungan yang saling mendukung antara satu bangunan dengan bangunan yang lain serta tidak mengganggu lingkungan masyarakat di sekitar kawasan tersebut.

2. Sasaran

Menyusun konsep perencanaan dan perancangan TPI a. Konsep dasar penentuan pengolahan ruang luar/tapak. b. Konsep penentuan fasilitas pendukung.

c. Konsep dasar penataan massa bangunan. d. Konsep dasar peruangan.

e. Konsep dasar utilitas.

f. Konsep dasar stuktur bangunan.


(4)

E. Batasan dan Lingkup Pembahasan 1. Batasan

Dalam perencanaan dan perancangan kawasan pendaratan ikan di Tasik Agung Rembang suatu wadah untuk melakukan bongkar muat, pelelangan, pengolahan ikan dan fasilitas penunjangnya, meliputi; bangunan TPI, kantor KUD, kantor syahbandar, pabrik pengolahan ikan dan sarana pendukung lainnya, untuk menghasilkan suatu hasil yang akan menjadi penentu pada konsep penataan dan pengembangan fisik bangunan.

2. Lingkup Pembahasan

Lingkup pembahasan lebih difokuskan pada ilmu arsitektur dengan konteks sebuah kawasan pendaratan ikan yang bahasannya mencakup tata masa, penataan ruang luar, pencapaian, pelaku aktifitas, jenis aktifitas, desain penampilan bangunan dan system utilitas disesuaikan dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai.

F. Metode Pembahasan

1.Survei Lapangan / Observasi

Mengadakan pengamatan langsung di lokasi kawasan pendaratan ikan di Tasik Agung Rembang.

2.Wawancara

Mengadakan wawancara secara langsung kepada nara sumber yang terkait 3.Studi Literatur

Mencari landasan teori yang ada hubungnnya dengan teori-teori dari referensi dan beberapa media yaitu; buku, koran, internet dan lain-lain.

G. Metode Pengolahan Data

Berdasarkan pengertian permasalahan yang ada seperti data-data dari survey, wawancara dan literature, kemudian penulis menyimpulkan dan menganalisa landasan konseptual perencanaan dan perancangan yang nantinya diwujudkan dalam bentuk fisik arsitektur.


(5)

H. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi pengertian judul, mengungkapkan latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan dan sasaran pembahasan, lingkup dan batasan masalah, metode pembahasan serta sistematika pembahasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mengemukakan gambaran kota Rembang , karakter fisik, fasilitas kawasan pendaratan ikan di Tasik Agung Rembang

BAB III GAMBARAN LOKASI

Berisi tentang lokasi, linkungan, fisik, aktifitas, ekonomi, pengelolaan dan pengembangan suatu kawasan pendaratn ikan di Rembang

BAB IV ANALISA DAN KONSEP

Membahas mengenai analisa perencanaan pendekatan konsep perancangan untuk kawasan pendaratan ikan dan berisi konsep-konsep dasar yang nantinya akan diwujudkan dalam bentuk gambar.


(6)

REDESAIN KAWASAN PENDARATAN IKAN DI REMBANG

Latar Belakang 1. Kondisi umum Kelautan di Indonesia

2. Gambaran Kota Rembang

3. Evaluasi Aktifitas dan Kegiatan di Kawasan Pendaratan Ikan di Rembang

Isu

1. Bagaimana menata dan mengembangkan pola tata masa dari berbagai aktifitas yang ada pada dalam sebuah kawasan

2. Bagaimana menata pola sirkulasi dan membuat sistem utilitas yang teratur sehingga menimbulkan kenyamanan bagi para pengunjung atau orang yang melakukan aktifitas di kawasan tersebut

3. Bagaimana menerapkan system sruktur, pegorganisasian dan besaran ruang terhadap bangunan 4. Bagaimana mendesain bentuk bangunan maupun ruang sesuai dengan kegiatan yang diwadahi

Permasalahan

Bagaimana merencanakan dan merancang kembali (redesan)sebuah kawasan pendaratan ikan di Rembang yang mampu menampung perkembangan yang ada seperti fasilitas bongkar muat, pelelangan ikan, pengolahan ikan dan fasilitas pendukungnya sehingga kebutuhan dan aktifitas perikanan dengan potensi yang ada

Analisa teoris dan factual

Kebutuhan perikanan, batasan dan jenis kegiatan atau aktifitas pendukung dengan pemanfaatan potensi dan perkembangan di bidang perikanan

Sintesa Hasil dari analisa yang menjadi pedoman dalam pendekatan desain

Konsep

Pengolahan tata ruang dan masa dengan menampilkan bangunan melaluai ekspresi dengan aplikasi pada ruang dan fungsi bangunan