Pemanfaatan Limbah Organik dan Mikroorganisme Lokal untuk Meningkatkan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura.

(B. Pertanian)
Pemanfaatan Limbah Organik dan Mikroorganisme Lokal untuk Meningkatkan Produksi
Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kata kunci: Limbah organik, mikroorganisme lokal, tanaman pangan, hortikultura
Supriyono; Samanhudi; Yunus, Ahmad; Pujiasmanto, Bambang
Program Pascasarjana UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Pascasarjana, 2012
Akibat pertambahan penduduk, kebutuhan pangan meningkat. Untuk memenuhi hal tersebut maka
peningkatan produksi bahan pangan perlu dilakukan. Di sisi lain, peningkatan produksi harus dilakukan
dengan cara-cara yang ramah lingkungan. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memanfaatan
Mikroorganisme Lokal (MOL). Tujuan penelitian untuk mendapatkan teknik budidaya dengan
memanfaatkan limbah organik (limbah industri tepung aren di tulung Klaten) dan mikroorganisme lokal
(dari rumen sapi, kambing dll) untuk meningkatkan produksi tanaman pangan dan hortikultura.
Penelitian lapangan dilakukan di Kabupaten Klaten dan Boyolali Jawa Tengah, sedangkan penelitian
laboratorium dilakukan di Lab Fisiologi Tumbuhan dan Bioteknologi, serta di screen house dan green
house Fakultas Pertanian UNS Surakarta. Penelitian direncanakan selama 3 (tiga) tahun, mulai tahun
2012 sampai dengan tahun 2014. Penelitian Tahun I menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap
(RAKL), dengan menggunakan 2 faktor perlakuan sebagai berikut: Faktor 1: Jenis limbah, terdiri atas 4
macam: L1 = Kontrol, sabut saja, L2 = limbah + kotoran sapi, L3 = limbah + kotoran kambing, L4 = limbah
+ kapur / dolomit, L5 = limbah + bekatul, dan L6 = limbah + ampas tahu. Faktor 2: Jenis mikroorganisme
lokal, terdiri atas: M1 = kontrol, M2 = starter EM4, M3 = starter starbio, M4 = biakan murni, M5 = rumen
sapi, M6 = rumen kambing.

Penelitian tahun pertama difokuskan untuk membuat formula pupuk organik yang terdiri atas berbagai
jenis limbah dan jenis mikroorganisme lokal, sehingga didapatkan formula untuk diuji lebih lanjut. Dari
berbagai perlakuan yang dicobakan diperoleh kombinasi-kombinasi yang memungkinkan untuk diujikan
pada tanaman jagung manis, cabai dan kedelai. Pengujian pada tiga jenis tanaman tersebut akan
dilakukan pada tahun kedua, sedangkan pada tahun ketiga dilakukan pengujian pada tanaman padi dan
beberapa tanaman sayuran.