Tatap Muka Paling Efektif.

Cha'am~;!)CD(j

~OCU

Pikiran Rakyat
o

Selasa
4
5
6
20
21

.

o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu

Mar OApr

8

23

7
22

OMei

9

10
24

OJun

25

OJul

12
26


OAgs

Ii
I
I

OSep

28

OOkt

Minggu

14

15
29


ONov

16
30

31

ODes

I

11

I

mpilkan, penampilan, dan sifat. Semua hal tersebut bisa s'aja ditampilkan tanpa menyertakan kesan negatif.
"Kalau orang tua hanya mengandalkan situs seperti facebook untuk memantau.anak-anak tanpa lewat sesuatu yang
real, mereka hanya akan mengetahui sisi-sisi semu itu karena kelemahan sangat mungkin ditutupi lewat dunia maya,"
kata Deddy menjelaskan.


Sepertl kawan
Ditanya mengenai kelemahan komunikasi langsung, Deddy
dengan tegas mengatakan tidak ada. Namun, ada beberapa
I
hal yang sebaiknya dilakukan orang tua. Misalnya, tidak terI lalu mendikte anak.
,!
"Komunikasi zaman sekarang kan harus santai, anak dan
" orang tua sudah seperti kawan, tidak zaman lagi sesuatu
yang bersifat top down, supaya mereka juga tidak resistel'\;
dan berontak," kata Deddy.Yang penting, simak ketika anak
mengajak bicara dan selalu menjadi pendengar yang baik,
lalu perlakukan anak sebagai kawan.
Dengan intens melakukan komunikasi langsung,akan
memberikan anak pengalaman yang nyata dan alamiah.
(I Sesuatu yang hangat karena keberlangsungannya. "Kita bisa
menggunakan semua yang kita punya, yaitu verbal dan nonverbal agar dapat saling menyentuh dan membuat hati terI getar," kataDeddy.
Kecenderungan melakukan komunikasi antaranggota kelu,
I!
arga melalui facebook, menurutnya merupakan fenomena
yang sedang digila-gilai. Namun dalam waktu beberapa tahun

f: kemudian, kecenderungan ini bisa jadi sudah hilang.
Deddy mencontohkan ketika komputer dan modem baru
I
berkembang secara massal di Indonesia. Waktu itu, banyak
I orang yang berpikir untukbekerja di rumah saja tanpa harus
I ke kantor. Namun, hal tersebut hanya berlangsung beberapa
tahun. Hal itu karena kebosanan dan sifat naluriah manusia
yang selalu ingin mencari yang baru.
"Orang-orangpada dasarnya butuh komunikasi langsung.
Tidak cukup lewat mailing list, chat, e-mail, dan facebook,"
katanya.
Untuk itu, tren berkomunikasi melalui facebook antara
orang tua dan anak, menurut Deddy, akan berkembang menemukan model yang lebih
~- baik. (EndahAslh/"PR") ***

---

Humos

27


.

Jika komunikasi sudah berlangsung dengan baik dalam I>
keluarga, tidak ada masalah untuk menggunakan teknologl
apa pun. "Jangan sampai sudah memakai semua alat, tapl
komunikasi langsungnya tidak harmonis," kata Deddy.
Lebih lanjut, Deddy menyebutkan efek realitas semu jika'
seseorang terlalu mengandalkan teknologi untuk berkomu,
nikasi. Manusia cenderung memiliki kehendak untuk mengelola pesan. Misalnya, lewat kesan terbaik yang ingin ditat-

T

Kliping

13

befJaran MIR jlRa KedUanya liaaR salmgmemanamT:"'oran,
tua tidak sepantasnya membuat akun di facebook hanya
karena ingin memantau anaknya lewat facebook," ucap Deddy.


Tatap Muka
Paling Efektif
EKNOLOGIboleh berkembang pesat. Pola komunikasi
yang bernaung di bawah naungan sebuah teknologi, juga boleh mengalami perubahan. Pertanyaannya kemudian, bisakah komunikasi yang diterapkan menjadi sesuatu yang efektif?
Pakar komunikasi, Prof. Deddy Mulyana, menekankan
pentingnya komunikasi tatap muka dibandingkan dengan komunikasi lewat dunia maya. Singkatnya, komunikasi tatap
muka tak akan pernah tergantikan. Bahkan, dengan teknologi secanggih apa pun.
Seluruh teknologi komunikasi hanya merupakan perpanjangan dart pancaindra seseorang. "Komunikasi langsung itu
alamiah, paling dasar, tak akan bisa digantikan," ucap Deddy. Faktor penunjang lain, seperti sentuhan dan bau-bauan,
sangat efektif untuk mengakrabkan hubungan. Bahkan
d.alam beberapa penelitian, bisa meningkatkan kesehatan.
"Aroma dan sentuhan juga tak tergantikan. Membaui rambut dan kulit anak, mendekap mereka, itu satu bentuk komunikasi yang sangat pentingjuga," ucap Deddy yangjuga Guru
Besar Fakultas IImu Komunikasi Universitas Padjadjaran.
Untuk itu, Deddy mengatakan sebaiknya orang tua tak sert&merta tertalu mengandalkan teknologi, tanpa mengimbangi komunikasi langstmg. "Kalau hanya untuk variasi danjust
for fun, itu boleh saja," ujarnya.
Namun, bentuk komunikasi lewat dunia maya memang
bukan tanpa celah. Menurut Deddy, terkadang apa yang terjadi di dunia maya bukan realitas yang sebenarnya. Bi&
sanya, seseorang cenderung untuk menampilkan hal-hal
yang cenderung dirasakan baik. Hubungan anak dan orang

tua, juga termasuk.
"Informasi tentang kita juga terbatas, tidak akan pernah
tuntas kalau hanya disajikan lewat dunia maya," kata Deddy.
Kelemahan tersebut bisa terbantahkan ketika komunikasi
keluarga lewat dunia maya hanya dilakukan sebagai sarana
komplementer. Misalnya, ketika orang tua terjebak dalam kesibukan pekerjaan dan anak-anak dengan kesibukan sekolah. Namun, Deddy setuju dengan anggapan bahwa orang
tua tetap harus menyediakan waktu khusus untuk
melakukan komunikasi secara langsung.
Secara umum, Deddy mengatakan pentingnya kepercayaan terhadap seluruh anggota keluarga. Prinsipnya,jika
ada hubungan yang baik antara orang tua dan anak, tidak
ada yang perlu dikhawatirkan tertalu jauh.
Deddy mencontohkan, ketika orang tua dan anak sam&
sama sedang berada di rumah dan memiliki kesempatan besar untuk berkomunikasi secara lan~sungoillm, tidak akan

11

Unpod

2009
--