TINJAUAN HUKUM MENGENAI HARTA WARISAN YANG DIKUASAI OLEH ISTERI KEDUA YANG TELAH DICERAI MENURUT HUKUM ISLAM DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM.

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PEMBIAYAAN TALANGAN HAJI
BERMASALAH DENGAN MENGGUNAKAN AKAD QARDH PADA
KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH BAITUTTAMWIL TAMZIS
CABANG KOTA CIMAHI DITINJAU DARI KETENTUAN PERATURAN
OJK TENTANG LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DAN FATWA DSN
TENTANG PEMBIAYAAN TALANGAN HAJI
GITA ANDHINI ASMODHIWATI
110110110131

Lembaga keuangan yang ada saat ini sudah mulai berkembang salah satunya
adalah dalam bentuk lembaga keuangan non bank syariah yaitu Koperasi Jasa
Keuangan Syariah (KJKS). Salah satu jenis pembiayaan yang ada di KJKS adalah
pembiayaan talangan haji. Berdasarkan Fatwa DSN Nomor 29/DSNMUI/VI/2002, pembiayaan talangan haji merupakan salah satu bentuk jasa
pelayanan keuangan dalam hal pengurusan haji dan talangan pelunasan Biaya
Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) dimana dalam pengurusan haji bagi nasabah,
KJKS dapat memperoleh imbalan jasa (ujrah) dengan menggunakan prinsip alIjarah sesuai Fatwa DSN Nomor 09/DSN-MUI/IV/2000 dan apabila diperlukan,
KJKS dapat membantu menalangi pembayaran BPIH nasabah dengan
menggunakan prinsip al-Qardh sesuai Fatwa DSN Nomor 19/DSNMUI/IV/2001.Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis kesesuaian penerapan akad Qardh serta faktor-faktor apa saja yang
menyebabkan pembiayaan talangan haji dengan akad qardhmenjadibermasalah
pada KJKS Baituttamwil Tamzis Cabang Kota Cimahi (KJKS Tamzis) ditinjau

dari ketentuan peraturan mengenai KJKS.
Metode penelitian yang dipergunakan di dalam penulisan skripsi ini adalah
dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian
deskriptif analitis. Penelitian ini dilakukan dengan penelitian kepustakaan yang
ditunjang denga penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data primer dengan
wawancara dan data sekunder dengan studi kepustakaan yang selanjutnya
dianalisis dengan metode kualitatif.
Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat ketidaksesuaian di
dalam penerapan akad qardh terhadap pembiayaan talangan haji pada KJKS
Tamzis terutama dalam hal penetapan besaran ujrah yang juga ditentukan dengan
melihat dari besaran dana talangan atau qardh yang diberikan oleh KJKS Tamzis.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembiayaan talangan haji dengan
akad qardh bermasalah pada KJKS Tamzis dikarenakan pihak KJKS Tamzis tidak
menerapkan prinsip kehati-hatian dan pembiayaan yang benar, adanya kesalahan
dan ketidaktepatan yang dilakukan oleh pihak KJKS Tamzis pada tahap analisa
dan survey, serta kesalahan dalam memahami konsep istitha’ah baik dari pihak
KJKS Tamzis maupun anggota pembiayaan.
Kata Kunci: Talangan Haji, Pembiayaan, Koperasi Jasa Keuangan Syariah,
Dewan Syariah Nasional, Qardh


iv

JURIDICAL REVIEW OF A TROUBLED HAJJ BRIDGING FINANCING
USING AKAD QARDH IN BAITUTTAMWIL TAMZIS COOPERATIVE
OF SHARIA FINANCIAL SERVICES, CIMAHI BRANCH ACCORDING
TO LAWS CONCERNING OJK AND DSN FATWA
GITA ANDHINI ASMODHIWATI
110110110131

Nowadays, financial institutions have begun to develop, one of which is in the
form of a non-bank sharia financial institution known as Cooperative of Sharia
Financial Services (KJKS). One of the types of financing available in KJKS is hajj
bridging financing based on DSN Fatwa No. 29/DSN-MUI/VI/2002, hajj bridging
financing is one of financial services concentrating on hajj pilgrimage
arrangements and covering the hajj pilgrimage outstanding balance cost (BPIH).
In arranging hajj for customers, KJKS earns their service reward (ujrah) using AlIjarah principle according to DSN Fatwa No.09/DSN-MUI/IV/2000 and if
needed, KJKS is able to help to cover costumer’s hajj pilgrimage outstanding
balance cost (BPIH) by making use of Al-Qardh, principle complying to DSN
Fatwa No.19/DSN-MUI/IV/2001. The purpose of this thesis is to understand and
analyse the conformity of applying AkadQardh and factors as to what causes the

problem between hajj bridging financing and akadQardh in KJKS
BaituttamwilTamzis (KJKS Tamzis) Cimahi branch, according to laws
concerning KJKS.
This research used juridical normative approach with analytical descriptive of
research specification. The techniques of gathering data which was used were
library research and field research to obtain the materials useful for the research.
Primary data gathered by doing interview whereas secondary data gathered using
library research, then analyzed with qualitative method.
Based on research, It can be concluded that there is an unsuitability in applying
akadQardh to hajj bridging financing in KJKS Tamzis especially in stipulation of
the cost of ujrah which also determined by seeing how much fund is given by
KJKS Tamzis. Factors which cause the problems on hajj bridging financing with
akadQardh in KJKS Tamzis are because KJKS Tamzis does not apply prudent
banking principle and financing principle correctly, there is a mistake and an
inaccurateness in surveying and analyzing stage done by KJKS Tamzis and
incomprehensibleness of istitha’ah concept for both KJKS Tamzis and financing
member.
Keyword: Hajj Bridging Financing, Cooperative of Sharia Financial Services,
Board of National Sharia, Qardh


v