STATUS HUKUM WARGA NEGARA PADA NEGARA YANG WILAYAHNYA TERANCAM HILANG AKIBAT PERUBAHAN IKLIM MENURUT HUKUM INTERNASIONAL.

STATUS HUKUM WARGA NEGARA PADA NEGARA YANG WILAYAHNYA
TERANCAM HILANG MENURUT HUKUM INTERNASIONAL

Abstrak
Andrew Heibert Barkat Tambunan
110110090191

Perubahan iklim menjadi perbincangan yang menarik beberapa tahun ini oleh
dunia internasional. Perubahan iklim tersebut akan menimbulkan bahaya untuk
keberadaan dari negara Maldives dan Tuvalu serta dalam status hukum warga
negaranya. Bahaya dalam ketidakjelasan kewarganegaraan di negara berdataran
rendah merupakan hal baru yang sebelumnya belum pernah terjadi dalam hukum
internasional. Penelitiaan ini bertujuan untuk mengetahui apabila Maldives dan
Tuvalu sudah kehilangan wilayahnya masih dapat memiliki hak dan kewajibannya
sebagai subjek hukum internasional. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui status
hukum dari warga negara Maldives dan Tuvalu apabila kedua negara mengalami
dampak dari perubahan iklim seperti kehilangan wilayahnya akibat banjir dan
peristiwa perubahan lingkungan lainnya.
Penulis menggunakan metode penelitian dengan pendekatan yuridis
normatif. Metode penelitian dengan tahap pengumpulan data yang digunakan
adalah studi kepustakaan dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yaitu berupa perundang-undangan
yang terkait dengan Hak Merek yang bersifat nasional dan internasional.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Maldives dan Tuvalu masih dapat
memiliki hak dan kewajibannya sebagai subjek hukum internasional dikarenakan
Montevideo Convention 1933 hanya diperuntukkan untuk negara yang baru
terbentuk dan Maldives dan Tuvalu juga tidak meratifikasi konvensi itu. Selain itu
status hukum warga negara dari Maldives dan Tuvalu akan disebut sebagai
Environmentally Displaced Persons akibat perubahan iklim atau perubahan
lingkungan yang akan terjadi nantinya.

iv

The Legal Status of Citizens in a State Threatened by Loss of Territory
According to International Law

Abstract
Andrew Heibert Barkat Tambunan
110110090191

Climate change has become an interesting discussion the past few years by

the international world. Climate change would risk the existence of the Maldives and
Tuvalu as a states and the legal status of its citizens. Risk in the obscurity of
citizenhip in the small low-lying island is a new thing which has never previously
happened in international law. The purpose of this study is to find out if the state
Maldives and Tuvalu still have a rights and obligations as a subjects of international
law in the event that lost its territory. The other purposes is to know the legal status
of the citizens of the Maldives and Tuvalu if both countries experience the impact of
climate change such as loss of territory due to flood and other environmental events.
The research method used in this study is normative juridical approach. The
data collection method used in this study is a literature study and the data used in
this study are the primary legal materials and secondary legal materials such as
conventions or the principles of international law relating to the citizens and state.
The result of the study showed that the Maldives and Tuvalu can still have
their rights and obligations as a subjects of international law since Montevideo
Convention 1933 only applies to forming new states and, furthermore the Maldives
and Tuvalu have not ratified the Montevideo Convention 1933. In addition to the
legal status of citizens of the Maldives and Tuvalu, they will be referred to as
Environmentally Displaced Persons due to climate change or environmental changes
that will occur later.


v