TINJAUAN YURIDIS KRIMINOLOGIS PENERAPAN REHABILITASI TERHADAP TERJADINYA PENGULANGAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA DAN SURAT E.

TINJAUAN YURIDIS KRIMINOLOGIS PENERAPAN REHABILITASI
TERHADAP TERJADINYA PENGULANGAN TINDAK PIDANA
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANGUNDANG 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA DAN SURAT EDARAN
MAHKAMAH AGUNG NOMOR 4 TAHUN 2010
ABSTRAK
Arif Murdiono
110111100114
Meningkatnya angka penyalahgunaan narkotika dari tahun ke tahun
mendesak pemerintah mengambil langkah yang tepat untuk mencegah,
menanggulangi peredaran gelap narkotika di Indonesia. Maka dari hal itulah
diambil kebijakan rehabilitasi sebagai alternatif dalam menjalani hukuman
kepada penyalah guna narkotika untuk menekan angka penyalahgunaan yang
semakin meningkat. Namun rehabilitasi yang dilaksanakan untuk mempulihkan
keadaan mental, fisik dan sosial penyalah guna narkotika sesuai UndangUndang 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika belum mampu terlaksana dengan
optimal yang berdampak kepada masih banyaknya pengulangan tindak pidana
penyalahgunaan narkotika. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui, memahami, dan menganalisis faktor-faktor yang
menyebabkan gagalnya rehabilitasi medis maupun sosial terhadap pecandu
narkotika first offenders yang menimbulkan pengulangan tindak pidana
penyalahguna narkotika dan juga untuk mengetahui, memahami, menganalisis
dan memberikan masukan kepada penegak hukum terhadap upaya-upaya dan

rehabilitasi yang perlu dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi tindak
pidana narkotika.
Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tugas akhir
ini adalah yuridis normatif dengan berusaha mencari data sebanyak mungkin
dengan menitikberatkan pada peraturan-peraturan yang berlaku serta literaturliteratur atau buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan yang
dibahas. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis sebagai lukisan tentang suatu
keadaan dan memberikan data tentang keadaan tersebut.
Dari hasil penelitian ini faktor penyalah guna narkotika melakukan
pengulangan tindak pidana narkotika pasca menjalani rehabilitasi merupakan
bukan hal yang berdiri sendiri. Selain belum optimalnya pelaksanaan
rehabilitasi kepada penyalah guna narkotika yang berakibat pasca menjalani
rehabilitasi mantan penyalah guna tersebut belum mampu mengikuti norma
yang berlaku dalam masyarakat umum. Faktor lain adalah stigma yang terdapat
di dalam masyarakat terhadap korban penyalah guna narkotika yang masih
menyamaratakan antara korban dan pelaku tindak pidana yang harus di hindari
demi ketentraman di dalam masyarakat itu sendiri. Selain itu terdapatnya faktor
lingkungan seperti masyarakat dan keluarga yang tidak optimal dalam
melaksanakan peran dalam membantu dan mengkontrol penyalah guna
narkotika untuk mengaplikasikan norma-norma di dalam masyarakat
mengakibatkan pelaku penyalah guna narkotika bebas dalam melakukan

perbuatan yang bertentangan dengan norma.

iv

Juridical-Criminologist Observation For The Application Of Rehabilitation
Against The Repetition Of The Crime Of Drugs Abuse Based On Law
Numbers 35 Year 2009 Regarding Narcotics And Circulars Superme Court
Number 4 Year 2010
Arif Murdiono
110111100114
Abstract
The increasing number of drug abuse over the years urged the
government to take appropriate measures to prevent, tackle illicit trafficking in
Indonesia. That is why it is taken as an alternative rehabilitation policy in serving
a sentence for drug abusers to reduce the number of abuse are increasing. But
rehabilitation is not evective to recover state of mental, physical and social
abusers of narcotics in accordance with Law 35 of 2009 on Narcotics has not
been able to be done with the optimal amount of repetition still have an impact
on the crime of drug abuse. Based on this, this study aims to find, understand,
and analyze the factors that led to the failure of medical and social rehabilitation

for drug addicts first offenders who pose a repetition of the crime of abuse of
narcotics and also to know, understand, analyze and provide advice to law
enforcement the efforts and rehabilitation needs to be done to prevent and
combat the crime of narcotics.
The research method used in this thesis is normative with trying to find as
much data as possible with emphasis on the regulations in force as well as
literature or books related to the issues discussed. This research is descriptive
analytic as a painting about a situation and provide data about the situation.
From this research, drug abusers factors repetition narcotic crime postrehabilitation is not something that stands alone. Besides not optimal
implementation of rehabilitation to drug abusers that result after undergoing
rehabilitation of former abusers have not been able to follow the norms
prevailing in the general population. Another factor is the stigma that existed in
society towards victims of drug abusers are still leveler between victims and
perpetrators of criminal acts that should be avoided for the sake of peace in
society itself. Besides the presence of environmental factors such as
communities and families that are not optimal in implementing and controlling
role in helping drug abusers to apply the norms in society actors resulted in a
free drug abusers who commit acts contrary to the norm.

v


Dokumen yang terkait

PENULISAN HUKUM PEMBUKTIAN UNSUR TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN ZAT NARKOTIKA DAN AKIBAT HUKUMNYA (Tinjauan Yuridis terhadap Penyalahgunaan Zat Narkotika Menurut Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika)

0 4 31

Tinjauan Hukum Terhadap Rehabilitasi Sebagai Sanksi Dalam Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

0 13 114

Tinjauan Hukum terhadap Rehabilitasi sebagai Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba dihubungkan dengan Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

3 40 158

Kebijakan Rehabilitasi Terhadap Penyalahguna Narkotika Pada Undang – Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

1 20 140

EFEKTIVITAS PENERAPAN UNDANG-UNDANG NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG TINDAK PIDANA NARKOTIKA Efektivitas Penerapan Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Tindak Pidana Narkotika (Studi Kasus di Wilayah Kota Surakarta).

0 3 19

EFEKTIVITAS PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG TINDAK PIDANA NARKOTIKA Efektivitas Penerapan Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Tindak Pidana Narkotika (Studi Kasus di Wilayah Kota Surakarta).

0 3 11

PENJATUHAN PIDANA PENJARA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA NARKOTIKA YANG DIKUALIFIKASIKAN SEBAGAI PENYALAHGUNA NARKOTIKA TANPA DILAKUKAN REHABILITASI DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009.

0 0 1

BAB II TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DALAM UNDANG UNDANG NO.35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA DARI PERSPEKTIF KEBIJAKAN HUKUM PIDANA A. Peraturan yang berkaitan dengan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika sebelum lahirnya Undang-Undang No.35 Tahu

0 0 61

TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 35 TAHUN 2009 DI KOTA MAKASSAR

0 4 82

JURNAL ILMIAH TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA NARKOTIKA JENIS BARU YANG BELUM DIATUR DALAM UNDANG-UNDANG NO 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA

0 0 16