Unduh RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBLAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/ 2 (Genap)
Topik : HEREDITAS MANUSIA
Sub Topik : Penentuan Jenis Kelamin Manusia Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan : pertama
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar
(2)
3.7 Menganalisis hereditas pada manusia 4.7 Menyajikan data hereditas pada manusia C. Indikator
1. Menganalisis secara berkelompok tentang mekanisme penurunan sifat kelamin dari orang tua kepada anak-anaknya dengan teliti, tepat dan benar.
2. Menganalisis secara berkelompok tentang kelainan pada kromosom kelamin manusia dengan teliti tepat dan benar melalui kajian literatur.
3. Menyajikan data hasil analisis kelompok tentang kelainan pada kromosom kelamin manusia dengan jujur, tepat dan benar dalam bentuk laporan.
4. Mempresentasikan laporan analisis kelompok tentang kelainan pada kromosom kelamin manusia dengan berani, jujur dan bertanggung jawab.
5. Menumbuhkan sikap peduli pada orang yang memiliki kelainan sifat gen karena semua orang adalah sama di hadapan Tuhan dan semua orang memiliki hak yang sama untuk hidup dan berkarya dalam hidup.
D. Tujuan
1. Peserta didik dapat Menganalisis secara berkelompok tentang mekanisme penurunan sifat kelamin dari orang tua kepada anak-anaknya dengan teliti, tepat dan benar.
2. Menganalisis secara berkelompok tentang kelainan pada kromosom kelamin manusia dengan teliti tepat dan benar melalui kajian literatur.
3. Peserta didik dapat Menyajikan data hasil analisis kelompok tentang kelainan pada kromosom kelamin manusia dengan jujur, tepat dan benar dalam bentuk laporan. 4. Peserta didik dapat Mempresentasikan laporan analisis kelompok tentang kelainan
pada kromosom kelamin manusia dengan berani, jujur dan bertanggung jawab.
5. Peserta didik dapat Menumbuhkan sikap peduli pada orang yang memiliki kelainan sifat gen karena semua orang adalah sama di hadapan Tuhan dan semua orang memiliki hak yang sama untuk hidup dan berkarya dalam hidup.
(3)
E. Materi Ajar
1. Materi : Hereditas Manusia 2. Sub Materi : Penyakit Menurun
a. Mekanisme Penurunan Jenis Kelamin pada Manusia
Makhluk hidup di dunia sangat beraneka ragam, karena itu tentunya mudah dimengerti bahwa cara menentukan jenis kelamin pada berbagai makhluk itu tidak sama misalnya pada manusia. Inti sel tubuh manusia mengandung 46 buah kromosom, terdiri dari 44 (= 22 pasang) autosom dan 2 (= 1 pasang) kromosom kelamin.
Seorang perempuan memiliki 22 pasang autosom dan 1 pasang kromosom-X, sehingga formula kromosom untuk orang perempuan ialah 22AAXX. Seorang laki-laki memiliki 22 pasang autosom + 1 kromosom-X + 1 kromosom-Y, maka formula kromosom untuk orang laki-laki ialah 22AAXY.
Mengingat hal itu maka orang perempuan membentuk satu macam sel telur (ovum) haploid yang mengandung 22 autosom dan sebuah kromosom-X (22AX). Tetapi laki-laki membentuk 2 macam spermatozoa yaitu :
a) Spermatozoa yang memiliki 22 autosom dan sebuah kromosom-X (22AX) yang dinamakan ginospermium.
b) Spermatozoa yang memiliki 22 autosom dan sebuah kromosom-Y (22AY) yang dinamakan androspermium.
Androspermium lebih kecil daripada ginospermium. Apabila sebuah sel telur dibuahi oleh sebuah ginospermium, terjadilah anak perempuan, tetapi bila yang membuah androspermium, terjadilah anak laki-laki (lihat gambar 1.) (Suryo.2008)
Gambar 1.1 Skema yang menunjukkan terjadinya anak perempuan dan anak laki-laki (sumber: Suryo.2008)
Pada manusia kromosom-Y merupakan kromosom yang memiliki gen untuk sifat laki-laki. Berapapun banyaknya kromosom-X yang dimiliki seseorang, asal di samping itu masih mempunyai kromosom-Y sebuah saja, maka orang itu adalah laki-laki. Akan tetapi sering kali
(4)
dijumpai kelainan-kelainan pada sifat-sifat kelamin manusia. Ada laki-laki yang memiliki sifat seperti perempuan dan ada pula perempuan yang memiliki sifat sebagai laki-laki.
b. Kromatin Kelamin
M.L. Barr dan Bertram pada tahun 1940 menemukan badan kromatin dalm sel-sel saraf kucing betina, tetapi tidak dapat menemukannya pada kucing jantan. Penyelidikan dilanjutkan pada manusia dengan memeriksa sel-sel epitel tunika mukosa mulut (selaput lendir mulut) dan leukosit (sel-sel darah putih). Inti sel selaput lendir mulut dari anak perempuan mengandung sebuah badan kromatin, letaknya perifer (di tepi) dekat dengan dinding inti, bentuknya bulat (lihat gambar 1.2). Anak laki-laki tidak memilikinya. Juga sel leukosit pada anak perempuan memperlihatkan adanya badan kromatin, tetapi mempunyai bentuk khusus yaitu seperti pemukul genderang, maka dalam bahasa inggris dinamakan “drumstick”. Pada leukosit anak laki-laki tidak terdapat badan kromatin. Badan kromatin pada anak normal dapat digunakan untuk membedakan jenis kelamin, maka badan kromatin dinamakan kromatin kelamin atau seks kromatin. (Suryo.2008)
Berdasarkan keterangan di atas, maka anak perempuan dikatakan bersifat seks kromatin positif, sedangkan anak laki-laki diakatakan bersifat seks kromatin negatif.
Gambar 1.2. Kromatin kelamin pada anak normal. (A) Inti selaput lendir mulut, (B)Sel darah putih. Kromatin kelamin terdapat pada anak perempuan, sedangkan anak laki-laki tidak memilikinya. Kromatin kelamin pada sel darah putih berbentuk “drumstick” (pemukul genderang). (sumber : Suryo.2008)
(5)
c. Kelainan pada Kromosom Kelamin Manusia
Terdapat beberapa contoh kelainan kromosom kelamin pada manusia diantaranya adalah sindrom Turner, sindrom Klinefelter, wanita super dan pria XYY.
1) Sindrom Turner
Istilah sindrom biasanya dgunakan apabila ada kelainan pada susunan kromosom. Penderita akan memiliki sifat-sifat kelainan sebagai berikut:
Penderita sindrom ini adalah wanita. Ia akan kehilangan kromosom-X, Sehingga hanya memiliki 45 kromosom dengan formula kromosom 22AAX0. Wanita demikian biasanya disebut sebagai wanita X0. Wanita ini terlihat seperti orang normal saja. Tubuhnya pendek tidak sesuai dengan umurnya (kira-kira 120-130 cm), lehernya
pendek dan di samping leher terdapat lipatan yang mudah ditarik. Rambut kepala di bagian meruncing ke bawah.
Dada lebar, pinggul lebih sempit.
Sifat seksual sekunder tidak tumbuh sempurnah (payudara dan rambut kelamin tidak tumbuh).
Tidak mengalami haid, karena mandul (steril)
Intelegensi kurang, demikian pula inisiatifnya. Mungkin disebabkan karena kurangnya hormon. Libido (kemauan hubungan seksual) juga kurang tetapi dapat ditingkatkan dengan penambahan estrogen.
Tidak memiliki kromatin kelamin (sesuai dengan hipotesa Lyon).
Kemungkina terjadi karena ada nondisjunction selama orang tuanya membentuk gamet-gamet. (Lihat gambar 1.3).
P XX x XY
Normal Normal
nondisjunction Ovum Spermatozoa
X0
F1 Sindrom Turner
Gambar 1.3. Diagram perkawinan yang menghasilkan anak penderita sindrom Turner (sumber : Gambar pribadi)
X
XY
(6)
(7)
2) Sindrom Klinefelter
Penderita akan memiliki sifat-sifat kelainan sebagai berikut:
Penderita sindrom ini adalah laki-laki. Ia kelebihan sebuah kromosom-X sehingga memiliki 47 kromosom, dengan formula kromosom 22AAXXY. Laki-laki demikian biasanya disebut sebagai laki-laki XXY. Terlihat seperti orang normal saja, terutama waktu masih anak-anak.
Kaki dan lengan kelihatan panjang, sehingga tubuhnya keseluruhan nampak panjang. Setelah mencapai masa akil-balig, payudara nampak mulai membesar tetapitestes
(buah zakar) mengecil.
Dada sempit, pinggul lebar, suatu keadaan yang biasanya justru terdapat pada wanita normal.
Mandul (steril), sehingga tidak akan memiliki anak. Intelegensianya kurang demikian pula inisiatifnya. Mempunyai keinginan untuk kawin.
Memiliki satu kromatin kelamin (sesuai dengan hipotesa Lyon)
Kemungkinan terjadi pada nondisjuntion diwaktu ayahnya atau ibunya membentuk gamet-gamet (lihat gambar 1.4).
P XX x XY
Normal Normal
nondisjuntion
Ovum Spermatozoa
XXY
F1 Sindrom Klinefelter
Gambar 1.4. Diagram perkawinan yang menghasilkan anak penderita sindrom Klinefelter (sumber : Gambar pribadi)
3) Wanita Super
Wanita ini kelebihan sebuah kromosom-X, sehingga memiliki 47 kromosom dengan formula kromosom 22AAXXX atau disingkat sebagai wanita XXX. Wanita ini hidupnya tidak lama, biasanya meninggal waktu masih kanak-kanak, karena banyak alat tubuhnya tidak
X
XY
(8)
berkembang sempurnah. Kemungkinan terjadi karena adanya nondisjunction pada waktu ibunya membentuk sel telur.
P XX x XY
Normal Normal
nondisjuntion
Ovum Spermatozoa
XXY
F1 Sindrom Klinefelter
Gambar 1.5. Diagram perkawinan yang menghasilkan anak penderita sindrom Klinefelter (sumber : Suryo.2008)
4) Pria XYY
Pria XYY memiliki 47 kromosom dengan formula 22AAXYY. Seorang pria normal yang mengalami nondisjunction pada meiosis 2 menghasilkan spermatozoa YY (lihat gambar 1.6) apabila spermatozoa YY ini membuahi sel telur X, terjadilah zigot XYY yang akan tumbuh menjadi pria XYY.
P XY x XX
Normal (M1) Normal
nondisjuntion
(M2)
XY X
Spermatozoa Fertilisasi Ovum XYY
Gambar 1.6. Diagram perkawinan yang menghasilkan pria XYY. (sumber : Suryo.2008)
XX
(9)
Pada dasarnya Tuhan menciptakan manusia ada yang laki-laki dan ada yang perempuan. Akan tetapi pada kenyataannya ada laki-laki yang memiliki sifat-sifat seperti seorang perempuan dan ada pula perempuan yang memiliki sifat seperti seorang laki-laki, manusia seperti ini dikatakan sebagai manusia yang memiliki kelainan pada kromosom kelaminnya. Orang-orang yang memiliki kelainan pada sifat-sifat kelaminnya biasanya menjadi sorotan masyarakat karena pada dasarnya bertentangan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Akan tetapi, sebagai seorang manusia yang beriman, janganlah kita bersikap tidak baik kepada manusia seperti itu. Karena semua manusia baik itu laki-laki ataupun perempuan adalah ciptaan Tuhan dan semua ciptaanNya adalah sempurnah di hadapanNya.
F. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Saintifik 2. Metode : Diskusi 3. Model : Jigsaw
G. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media : PPT (power point) dan video pembelajarn 2. Alat dan bahan : LCD, laptop, Alat tulis menulis dan karton 3. Sumber belajar :
- Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
- Suryo,2008. Genetka Starata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. H. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal Apersepsi :
1) Guru menanyakan kembali materi sebelumnya tentang pembelahan sel. Apa perbedaan mitosis dan meiosis?
2) Guru menjelaskan mekanisme penurunan kromosom kelamin yang dapat menentukan jenis kelamin dari keturunannya melalui torso pembelahan sel.
Motivasi :
1) Guru menayangkan sebuah video tentang paria XXY dan Wanita XXX b. Kegiatan Inti
1) Mengamati :
- Peserta didik mengamati video yang tentang paria XXY dan Wanita XXX 2) Menanya (Questioning) :
(10)
3) Mengumpulkan Data (Eksplorating) :
- Peserta didik membentuk 3 kelompok asal diskusi - Peserta didik menerima LKPD.
- Peserta didik mengumpulkan data lewat panduan LKPD. 4) Mengasosiasikan Data (Associating)
- Peserta didik mendiskusikan hasil diskusi kelompok ahlinya dengan teman-teman kelompok asalnya.
- Peserta didik dalam kelompok asal membuat laporan sederhana dari hasil diskusi kelompok asalnya.
5) Mengkomunikasikan Data (Comunicating)
- Peserta didik mempresentasikan laporan tersebut. c. Kegiatan Akhir
1) Peserta didik menyimpulkan materi yang dia pelajari hari ini. 2) Peserta didik menjalani kegiatan evaluasi belajar dari guru I. Penilaian
1. Teknik penilaian dan bentuk instrumen
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
Penilaian Proses Lembar Pengamatan SikapLembar pengamatan penilaian keterampilan
Tes Tertulis Objektif dan Essay
2. Prosedur Penilaian
No Aspek yang dinilai PenilaianTeknik Waktu Penilaian
1 Sikap (Afektif)
1. A5 Karakterisasi 2. A5 Karakterisasi 3. A5 Karakterisasi 4. A5 Karakterisasi
Lembar pengamatan penilaian sikap
Diskusi
2 Keterampilan (Psikomotor) P2 Kesiapan
P3 Reaksi yang diarahkan P4 Reaksi natural
Lembar pengamatan penilaian keterampilan Membuat media pembelajaran 3 Pengetahuan (Kognitif)
C4 Analisis Pengamatan dan tes Evaluasi pembelajaran ...,...20....
Mengetahui Guru Mapel
(11)
Keterangan:
1: A5 Karakterisasi 2: A5 Karakterisasi 3: A5 Karakterisasi 4: A5 Karakterisasi
(...) (...) NIP... NIP...
RUBRIK PENILAIAN PESERTA DIDIK A. Penilaian Sikap
No Aspek Bobot Kriteria penilaian
1 Keaktifan
4
1) Aktif dalam mencari informasi 2) Aktif memberika solusi
3) aktif berdiskusi
4) tidak sering keluar masuk ruangan 3 Jika 3 kriteria yang dilakukan
2 Jika 2 kriteria yang dilakukan 1 Jika 1 kriteria yang dilakukan
2 Keberanian
4
1) Berani mempresentasikan hasil kerjanya. 2) Berani menyimpulkan materi
3) Berani memberi kritik 4) Berani memberi saran 3 Jika 3 kriteria yang dilakukan 2 Jika 2 kriteria yang dilakukan 1 Jika 1 kriteria yang dilakukan
3 Kesopanan
4
1) Mengucapkan salam sebelum memberi komentar
2) Sopan dalam bertanya 3) Sopan dalam menjawab 4) Menghargai hasil kerja teman 3 Jika 3 kriteria yang dilakukan 2 Jika 2 kriteria yang dilakukan 1 Jika 1 kriteria yang dilakukan
4 Ketelitian
4
1) Teliti sebelum bertanya sesuai materi yang dibahas
2) Teliti memberi jawaban sesuai pertanyaan 3) Teliti dalam memberi pendapat/informasi baru
sebelum dikemukakan
4) Teliti dalam memberi kritikan yang benar 3 Jika 3 kriteria yang dilakukan
2 Jika 2 kriteria yang dilakukan 1 Jika 1 kriteria yang dilakukan
5 Kejujuran
4
1) Jujur dalam mengumpulkan informasi 2) Jujur dalam memberi masukkan 3) Jujur dalam membuat laporan 4) Jujur dalam mempresentasikan hasil 3 Jika 3 kriteria yang dilakukan
2 Jika 2 kriteria yang dilakukan 1 Jika 1 kriteria yang dilakukan
(12)
Keterangan :
a. Sangat baik (SB) dengan skor 4, bila seluruh komponen pada setiap item terpenuhi. b. Baik (B) dengan skor 3, bila 3 dari 4 komponen pada setiap item terpenuhi
c. Cukup (C) dengan skor 2, bila 2 dari 4 komponen pada setiap item terpenuhi d. Kurang (D) dengan skor 1, bila 1 dari 4 komponen pada setiap item terpenuhi B. Penilaian Keterampilan
Kategori Bobo
t Kriteria penilaian
P2 Kesiapan
4
1) Menjelaskan materi sebelumnya 2) Membaca Prosedur Kerja 3) Membaca teori dasar
4) Mempersiapkan alat yang digunakan untuk membuat chart
3 Jika 3 kriteria yang dilakukan 2 Jika 2 kriteria yang dilakukan 1 Jika 1 kriteria yang dilakukan
P3 Mengikuti
prosedur kerja
4
1) Menganalisis video 2) Menjawab soal LKPD
3) Menjelaskan jawaban LKPD kepada teman di kelompok asal
4) Mempresentasikan hasil diskusi kelompok asal
3 Jika 3 kriteria yang dilakukan 2 Jika 2 kriteria yang dilakukan 1 Jika 1 kriteria yang dilakukan
P4 Reaksi natural(Mekanisme)
4
1) Menggunakan lem kertas dengan benar 2) Membuat garis tepi pada chart
3) Menggunting kertas dengan tepat sehingga terlihat rapi
4) Membuat tulisan dengan ukuran huruf yang bisa dibaca pada saat presentasi chart berlangsung.
3 Jika 3 kriteria yang dilakukan 2 Jika 2 kriteria yang dilakukan 1 Jika 1 kriteria yang dilakukan Keterangan :
a. Sangat baik (SB) dengan skor 4, bila seluruh komponen pada setiap item terpenuhi. b. Baik (B) dengan skor 3, bila 3 dari 4 komponen pada setiap item terpenuhi
c. Cukup (C) dengan skor 2, bila 2 dari 4 komponen pada setiap item terpenuhi d. Kurang (D) dengan skor 1, bila 1 dari 4 komponen pada setiap item terpenuhi
(13)
(14)
SOAL EVALUASI
No. Tujuan
Pembelajaran Jenis Soal
Butir Soal Ranah
kognitif Jawaban Bobot
1. Peserta didik dapat
Menganalisis secara berkelompok tentang mekanisme penurunan sifat kelamin dari orang tua kepada anak-anaknya dengan teliti, tepat dan benar.
Manakah pernyataan berikut yang benar tentang ginospermium?
a. Ginospermium adalah
spermatozoa yang memiliki 22 autosom dan sebuah kromosom-Y (22Akromosom-Y)
b. Gonospermium adalah
spermatozoa yang memiliki 22 autosom dan sebuah kromosom-X (22Akromosom-X)
c. Ginospermium adalah
spermatozoa yang memiliki 22 autosom dan tetapi tidak memiliki kromosom kelamin (22A)
d. Ginospermium adalah
spermatozoa yang memiliki 22 autosom dan memiliki dua kromosom kelamin yaitu kromosom-X dan kromosom-Y (22AXY)
C4 Jawab:
b. Gonospermium adalah spermatozoa yang memiliki 22 autosom dan sebuah kromosom-X (22AX)
1
2. Peserta didik dapat
Menganalisis secara berkelompok tentang mekanisme penurunan sifat kelamin dari orang
Bagaimana hasilnya jika satu sel telur dibuahi oleh satu androspermium?
a. Zigot hasil pembuahan akan memiliki kromosom kelamin X dan Y yang menyebabkan terjadinya anak laki-laki
Jawab:
a. Zigot hasil pembuahan akan memiliki kromosom kelamin X dan Y yang menyebabkan terjadinya anak laki-laki
(15)
tua kepada anak-anaknya dengan teliti, tepat dan benar.
b. Zigot hasil pembuahan akan memiliki kromosom kelamin X dan Y yang menyebabkan terjadinya anak perempuan c. Zigot hasil pembuahan akan
memiliki kromosom X dan X yang menyebabkan terjadinya anak laki-laki
d. Zigot hasil pembuahan akan memiliki kromosom X dan X yang menyebabkan terjadinya anak perempuan
3 Perhatikan sifat-sifat kelainan berikut
ini:
Penderita sindrom ini adalah wanita yang kehilangan kromosom-X
Tubuhnya pendek tidak sesuai dengan umurnya (kira-kira 120-130 cm),
Sifat seksual sekunder tidak tumbuh sempurnah (payudara dan rambut kelamin tidak tumbuh). Tidak mengalami haid, karena
mandul (steril)
Sifat-sifat di atas terjadi pada .... a. Sindrom Turner
b. Sindrom Klinefelter c. Wanita Super d. Pria Super
Jawab:
a. sindrom Turner
(16)
4 Manakah yang benar dari pernyataan berikut tentang penyebab terjadinya sindrom klinefelter pada keturunan. a. Terjadinya nondisjuntion pada
ovum saat pembelahan meiosis 1 menyebabkan keturunann yang di hasilkan akan mengalami sindrom klinefelter. b. Terjadinya nondisjuntion pada
ovum saat pembelahan meiosis 2 menyebabkan keturunann yang di hasilkan akan mengalami sindrom klinefelter. c. Terjadinya nondisjuntion pada
spermatozoa saat pembelahan meiosis 1 menyebabkan keturunann yang di hasilkan akan mengalami sindrom klinefelter.
d. Terjadinya nondisjuntion pada spermatozoa saat pembelahan meiosis 2 menyebabkan keturunann yang di hasilkan akan mengalami sindrom klinefelter.
1
(17)
kelamin XX akan dibuahi oleh ginospermium maka keturunannya akan...
a. Menjadi wanita X0 b. Menjadi pria XYY c. Menjadi wanita XXX d. Menjadi pria XXY
c. menjadi wanita XXX
6
Esay
Buatlah skema perkawinan yang menghasilkan keturunan penderita pria XYY!
Jawab : 3
7 Esay Jelaskan 4 sifat yang tedapat pada
penderita sindrom klinefelter!
Jawab:
Penderita sindrom ini adalah laki-laki. Ia kelebihan sebuah kromosom-X sehingga memiliki 47 kromosom, dengan formula kromosom 22AAXXY.
Kaki dan lengan kelihatan panjang, sehingga tubuhnya keseluruhan nampak panjang.
Setelah mencapai masa akil-balig, payudara nampak mulai membesar
(18)
tetapitestes (buah zakar) mengecil.
Dada sempit, pinggul lebar, suatu keadaan yang biasanya justru terdapat pada wanita normal.
(19)
C. Penilaian Kognitif 1. Pilihan Ganda
Nomor Soal Jawaban yang diharapkan Bobot
1 A 1
2 E 1
3 D 1
4 D 1
5 A 1
Jumlah Bobot 5
2. Essay
Nomor Soal Kriteria Penilaian Bobot
1
Jika benar, lengkap dan jelas 3
Jika benar, lengkap tapi kurang jelas 2
Jika benar, kurang lengkap dan kurang jelas 1
Tidak menjawab sama sekali 0
2
Jika benar dan lengkap 2
Jika benar tapi kurang lengkap 1
Tidak menjawab sama sekali 0
(20)
LEMBAR PENILAIAN PESERTA DIDIK A. Penilaian Afektif/Sikap
No Nama Peserta Didik Bobot Jumla h Bobot (JB) NILAI JB x 100
16
Ket T/TT
Keaktifan Keberanian Kesopanan Ketelitian
1 2 Ds
t
Keterangan :
Jika nilai afektif peserta didik ≥ 70 maka dinyatakan TUNTAS (T) akan tetapi jika nilai afektif peserta
didik 70 maka dinyatakan TIDAK TUNTAS (TT) pada penilaian afektif (Sikap) dalam kegiatan˂
pembelajaran.
B. Penilaian Psikomotor/keterampilan
No Nama Peserta Didik
Bobot Jumla
h Bobot
(JB)
NILAI JB x 100
12 Ket. T/TT Kesiapan Mengikuti Prosedur Kerja Reaksi Natural 1 2 Ds t Keterangan :
Jika nilai Psikomotor peserta didik ≥ 70 maka dinyatakan TUNTAS (T) akan tetapi jika nilai afektif
peserta didik 70 maka dinyatakan TIDAK TUNTAS (TT) pada penilaian Psikomotor (Keterampilan)˂
dalam kegiatan pembelajaran.
C. Penilaian Kognitif/Pengetahuan No . Nama Peserta didik Bobot Julmlah Bobot (PG + E)
NILAI ((PG + E) x 10)
Keterangan T/TT Pilihan
Ganda (PG) Essay(E) 1
2 Dst
Keterangan :
Jika nilai Kognitif peserta didik ≥ 70 maka dinyatakan TUNTAS (T) akan tetapi jika nilai afektif
peserta didik 70 maka dinyatakan TIDAK TUNTAS (TT) pada penilaian Kognitif (Pengetahuan)˂
dalam kegiatan pembelajaran.
Mengetahui,
(21)
(1)
4 Manakah yang benar dari pernyataan berikut tentang penyebab terjadinya sindrom klinefelter pada keturunan. a. Terjadinya nondisjuntion pada
ovum saat pembelahan meiosis 1 menyebabkan keturunann yang di hasilkan akan mengalami sindrom klinefelter. b. Terjadinya nondisjuntion pada
ovum saat pembelahan meiosis 2 menyebabkan keturunann yang di hasilkan akan mengalami sindrom klinefelter. c. Terjadinya nondisjuntion pada
spermatozoa saat pembelahan meiosis 1 menyebabkan keturunann yang di hasilkan akan mengalami sindrom klinefelter.
d. Terjadinya nondisjuntion pada spermatozoa saat pembelahan meiosis 2 menyebabkan keturunann yang di hasilkan akan mengalami sindrom klinefelter.
1
(2)
kelamin XX akan dibuahi oleh ginospermium maka keturunannya akan...
a. Menjadi wanita X0 b. Menjadi pria XYY c. Menjadi wanita XXX d. Menjadi pria XXY
c. menjadi wanita XXX
6
Esay
Buatlah skema perkawinan yang menghasilkan keturunan penderita pria XYY!
Jawab : 3
7 Esay Jelaskan 4 sifat yang tedapat pada
penderita sindrom klinefelter!
Jawab:
Penderita sindrom ini adalah laki-laki. Ia kelebihan sebuah kromosom-X sehingga memiliki 47 kromosom, dengan formula kromosom 22AAXXY.
Kaki dan lengan kelihatan panjang, sehingga tubuhnya keseluruhan nampak panjang.
Setelah mencapai masa akil-balig, payudara nampak mulai membesar
(3)
tetapitestes (buah zakar) mengecil.
Dada sempit, pinggul lebar, suatu keadaan yang biasanya justru terdapat pada wanita normal.
(4)
C. Penilaian Kognitif 1. Pilihan Ganda
Nomor Soal Jawaban yang diharapkan Bobot
1 A 1
2 E 1
3 D 1
4 D 1
5 A 1
Jumlah Bobot 5
2. Essay
Nomor Soal Kriteria Penilaian Bobot
1
Jika benar, lengkap dan jelas 3
Jika benar, lengkap tapi kurang jelas 2
Jika benar, kurang lengkap dan kurang jelas 1
Tidak menjawab sama sekali 0
2
Jika benar dan lengkap 2
Jika benar tapi kurang lengkap 1
Tidak menjawab sama sekali 0
(5)
LEMBAR PENILAIAN PESERTA DIDIK A. Penilaian Afektif/Sikap
No Nama Peserta Didik Bobot Jumla h Bobot (JB) NILAI JB x 100
16
Ket T/TT Keaktifan Keberanian Kesopanan Ketelitian
1 2 Ds
t
Keterangan :
Jika nilai afektif peserta didik ≥ 70 maka dinyatakan TUNTAS (T) akan tetapi jika nilai afektif peserta didik 70 maka dinyatakan TIDAK TUNTAS (TT) pada penilaian afektif (Sikap) dalam kegiatan˂ pembelajaran.
B. Penilaian Psikomotor/keterampilan
No Nama Peserta Didik
Bobot Jumla h Bobot
(JB)
NILAI JB x 100
12 Ket. T/TT Kesiapan Mengikuti Prosedur Kerja Reaksi Natural 1 2 Ds t Keterangan :
Jika nilai Psikomotor peserta didik ≥ 70 maka dinyatakan TUNTAS (T) akan tetapi jika nilai afektif peserta didik 70 maka dinyatakan TIDAK TUNTAS (TT) pada penilaian Psikomotor (Keterampilan)˂ dalam kegiatan pembelajaran.
C. Penilaian Kognitif/Pengetahuan No . Nama Peserta didik Bobot Julmlah Bobot (PG + E)
NILAI ((PG + E) x 10)
Keterangan T/TT Pilihan
Ganda (PG) Essay(E) 1
2 Dst
Keterangan :
Jika nilai Kognitif peserta didik ≥ 70 maka dinyatakan TUNTAS (T) akan tetapi jika nilai afektif peserta didik 70 maka dinyatakan TIDAK TUNTAS (TT) pada penilaian Kognitif (Pengetahuan)˂ dalam kegiatan pembelajaran.
Mengetahui,
(6)