Analisis penilaian kinerja dengan menggunakan metode balanced scorecard : studi kasus di RSUD Sleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
PERFORMANCE ASSESSMENT ANALYSIS BASED ON THE BALANCED
SCORECARD METHOD
(A Case Study at Sleman General Hospital)
Maria Anastasia VykaPangudiPutri
Student Number: 122114124
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2017

Sleman General Hospital as one of the government agencies must be able to provide
accountability for both financial and non financial to local governments and
communities as the users of its services. Therefore, they need a performance
assessmentfor financial and non financial aspects. The balanced scorecard is the
appropriate choice to assess the performance.
This research aims to assess the performance at Sleman General Hospital based on
balanced scorecard method. Type of this research is a case study. Data collection
techniques were questionnaire, documentation, and interviews. Data analysis
techniques used were financial ratio analysis and Multiattribute Attitude Model

(MAM).
The results of this research were as follows: (1) From the financial perspective, which
includes the ratio of solvency, liquidity, activity, return on equity, and cost recovery
rate were quite well performance. (2) From the costumer perspective, it considered in
a good performance. (3) From internal business processes perspective, it considered
in a quite well performance. (4) From learning and growth perspective it considered
in a very good performance.
Keywords: Balanced Scorecard, performance assessment, hospital

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
ANALISIS PENILAIAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE
BALANCED SCORECARD
(Studi Kasus di RSUD Sleman)

Maria Anastasia Vyka Pangudi Putri
NIM: 122114124
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta

2017

Rumah sakit umum daerah sebagai salah satu instansi pemerintah harus mampu
memberikan pertanggungjawaban baik secara keuangan maupun non keuangan
kepada pemerintah daerah dan masyarakat sebagai pengguna jasa. Oleh karena itu,
perlu adanya suatu penilaian kinerja yang mencakup semua aspek. Balanced
scorecard merupakan pilihan yang tepat untuk melakukan penilaian kinerja baik dari
aspek keuangan maupun non keuangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kinerja dari RSUD Sleman dengan
menggunakan metode Balanced Scorecard. Jenis dari penelitian ini menggunakan
studi kasus. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner, dokumentasi, dan
wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis rasio keuangan dan
Multiattribute Attitude Model (MAM).
Hasil analisis data adalah sebagai berikut: (1) Perspektif keuangan yang
mencakup rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, return on equity, dan cost recovery
rate menunjukkan kondisi yang cukup baik. (2) Perspektif pelanggan menunjukkan
kondisi yang baik. (3) Perspektif proses bisnis internal menunjukkan kondisi cukup
baik. (4) Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menunjukkan kondisi sangat
baik.
Kata kunci: Balanced Scorecard, penilaian kinerja, rumah sakit


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1

ANALISIS PENILAIAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN
METODE BALANCED SCORECARD
(Studi Kasus di RSUD Sleman)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Maria Anastasia Vyka Pangudi Putri
NIM: 122114124

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

ANALISIS PENILAIAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN
METODE BALANCED SCORECARD
(Studi Kasus di RSUD Sleman)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:

Maria Anastasia Vyka Pangudi Putri
NIM: 122114124

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

iii


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak
dapat menyangkal dirinya
(2 Timotius 2:13)

Lakukanlah hari ini, jangan tunggu hari esok. Karena kau
tak pernah tahu, kapan kau harus mengakhiri perjalanan
dan perjuanganmu.

Skripsi ini kupersembahkan untuk sosok-sosok yang sangat hebat:
> Allah Bapa yang selalu membimbing dan menyelamatkanku
> Orang Tuaku yang terkasih
> Adik-adikku sebagai motivasiku
> Teman-temanku yang luar biasa

iv


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bawa skripsi dengan judul:
ANALISIS PENILAIAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE
BALANCED SCORECARD (Studi Kasus di RSUD Sleman) dan dimajukan untuk
diuji pada tanggal 12 Januari 2017 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil

tulisan saya sendiri itu. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.

Yogyakarta, 28 Februari 2017

Yang membuat pernyataan,
Maria Anastasia Vyka Pangudi Putri

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama


: Maria Anastasia Vyka Pangudi Putri

Nomor Mahasiswa

: 122114124

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS PENILAIAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN
METODE BALANCED SCORECARD
(Studi Kasus di RSUD Sleman)
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun
memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 28 Februari 2017

Yang menyatakan

Maria Anastasia Vyka Pangudi Putri

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan, dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

yang tak terhingga kepada:
1. Tuhan Allah Bapa yang senantiasa membimbing dan melindungi aku setiap
harinya.
2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph.D, selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma

yang

telah

memberikan

kesempatan

untuk

belajar

dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis.
3. Lisia Apriani, S.E., M. Si., Ak., CA selaku pembimbing untuk semangat dan
bantuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
4. Orang Tua terkasih Ibu Monika Kurniawati dan Bapak F. X. Sumber
Vyharyoso atas perjuangan dan pengorbanannya.
5. Adik-adik tersayang Ignasius Dimas Putra Pangestu dan Georgius Satria Putra
Pamungkas yang telah memberikan semangat dan motivasi.
6. Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman dan Manajemen RSUD Sleman atas
bantuannya selama proses penelitian.
7. Teman-teman kos Grinjing yang terhebat atas semangat, dorongan, dan
bimbingannya selama penyelesaian penelitian.
8. Sahabat dan teman Akuntansi angkatan 2012 yang terkasih atas dukungan
yang diberikan selama proses penyelesaian.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

9. Seluruh pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 28 Februari 2017

Maria Anastasia Vyka Pangudi Putri

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................. v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................. vii
HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................... xii
ABSTRAK ........................................................................................................ xiii
ABSTRACT ...................................................................................................... xiv
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 5
E. Sistematika Penulisan .............................................................................. 6
BAB II
LANDASAN TEORI ........................................................................................... 8
A. Pengukuran kinerja................................................................................... 8
B. Macam-Macam Penilaian Kinerja.......................................................... 10
C. Balanced Scorecard untuk Organisasi Publik........................................ 14
D. Karakteristik Badan Layanan Umum Rumah Sakit ............................... 21
E. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 23
BAB III
METODE PENELITIAN ................................................................................... 26
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 26

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

B. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................. 26
C. Variabel Penelitian dan Operasionalisasi ............................................... 27
D. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 31
E. Populasi dan Sampel .............................................................................. 33
F. Pengujian Instrumen Penelitian.............................................................. 33
G. Teknik Analisis Data .............................................................................. 34
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................................... 44
A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Sleman ........................... 44
B. Visi dan Misi .......................................................................................... 45
C. Pelayanan yang Tersedia ........................................................................ 46
D. Sumber Daya Manusia ........................................................................... 47
E. Struktur Organisasi ................................................................................ 48
F. Tugas Pokok Kepala Bagian .................................................................. 48
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................................................... 55
A. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................. 55
B. Analisis Data .......................................................................................... 59
BAB VI
PENUTUP .......................................................................................................... 89
A. Kesimpulan ............................................................................................ 89
B. Keterbatasan ........................................................................................... 90
C. Saran ....................................................................................................... 91
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 92
LAMPIRAN ....................................................................................................... 95

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ............................... 34
Tabel 3.2
Pengukuran Kinerja Perspektif Keuangan .................................... 34
Tabel 3.3
Skala Pengukuran Kuesioner Perspektif Pelanggan ..................... 35
Tabel 3.4
Skala Pengukuran Kuesioner Perspektif Proses Bisnis Internal ... 37
Tabel 3.5 Skala Pengukuran Kuesioner Perspektif Pertumbuhan dan
Perkembangan ...................................................................................................... 40
Tabel 3.6 Hasil Penilaian Kinerja RSUD Sleman............................................ 43
Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas Kuesioner Kondisi Ideal ................................... 56
Tabel 5.2 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Kondisi Ideal ............................... 57
Tabel 5.3 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ................................. 57
Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas Kuesioner Kondisi Belief .................................. 58
Tabel 5.5 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Kondisi Belief .............................. 59
Tabel 5.6 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ................................. 59
Tabel 5.7 Current Ratio RSUD Sleman........................................................... 60
Tabel 5.8 Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aset RSUD Sleman .............. 62
Tabel 5.9 Periode Perputaran Piutang RSUD Sleman Periode 2012–2015 ..... 64
Tabel 5.10 Perhitungan Perputaran Total Aset RSUD Sleman.......................... 65
Tabel 5.11 Perhitungan CRR RSUD Sleman ..................................................... 66
Tabel 5.12 Perhitungan Return on Equity RSUD Sleman ................................. 68
Tabel 5.13 Hasil Kuesioner Pelanggan atau Sleman ......................................... 70
Tabel 5.14 Urutan Kepentingan Kepuasan Pelanggan atau Pasien.................... 73
Tabel 5.15 Urutan Tingkat Kepentingan ............................................................ 73
Tabel 5.16 Hasil Kuesioner Kepala Bagian dan Kasubag ................................. 76
Tabel 5.17 Urutan Kepentingan Kepala Bagian dan Kasubag ........................... 78
Tabel 5.18 Urutan Tingkat Kepentingan ............................................................ 78
Tabel 5.19 Hasil Kuesioner Karyawan .............................................................. 81
Tabel 5.20 Urutan Kepentingan Karyawan ........................................................ 83
Tabel 5.21 Urutan Tingkat Prioritas................................................................... 83
Tabel 5.22 Hasil Penilaian Kinerja RSUD Sleman............................................ 85
Tabel 5.23 Hasil Penilaian Kinerja RSUD Sleman (Lanjutan) .......................... 86
Tabel 5.24 Hasil Penilaian Kinerja RSUD Sleman (Lanjutan) .......................... 87
Tabel 5.25 Hasil Penilaian Kinerja RSUD Sleman (Lanjutan) .......................... 88

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1

Struktur Organisasi RSUD Sleman ............................................... 48

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

ABSTRAK
ANALISIS PENILAIAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN
METODE BALANCED SCORECARD
(Studi Kasus di RSUD Sleman)

Maria Anastasia Vyka Pangudi Putri
NIM: 122114124
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017

Rumah sakit umum daerah sebagai salah satu instansi pemerintah harus
mampu memberikan pertanggungjawaban baik secara keuangan maupun non
keuangan kepada pemerintah daerah dan masyarakat sebagai pengguna jasa. Oleh
karena itu, perlu adanya suatu penilaian kinerja yang mencakup semua aspek.
Balanced scorecard merupakan pilihan yang tepat untuk melakukan penilaian
kinerja baik dari aspek keuangan maupun non keuangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kinerja dari RSUD Sleman dengan
menggunakan metode Balanced Scorecard. Jenis dari penelitian ini menggunakan
studi kasus. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner, dokumentasi, dan
wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis rasio keuangan dan
Multiattribute Attitude Model (MAM).
Hasil analisis data adalah sebagai berikut: (1) Perspektif keuangan yang
mencakup rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, return on equity, dan cost
recovery rate menunjukkan kondisi yang cukup baik. (2) Perspektif pelanggan
menunjukkan kondisi yang baik. (3) Perspektif proses bisnis internal
menunjukkan kondisi cukup baik. (4) Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
menunjukkan kondisi sangat baik.
Kata Kunci: Balanced Scorecard, penilaian kinerja, rumah sakit

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0

ABSTRACT
PERFORMANCE ASSESSMENT ANALYSIS BASED ON THE
BALANCED SCORECARD METHOD
(A Case Study at Sleman General Hospital)
Maria Anastasia Vyka Pangudi Putri
Student Number: 122114124
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2017

Sleman General Hospital as one of the government agencies must be able to
provide accountability for both financial and non financial to local governments
and communities as the users of its services. Therefore, they need for a
performance assessment for financial and non financial aspects. The balanced
scorecard is the appropriate choice to assess the performance.
This research aims to assess the performance at Sleman General Hospital based on
balanced scorecard method. Type of this research is a case study. Data collection
techniques were questionnaire, documentation, and interviews. Data analysis
techniques used were financial ratio analysis and Multiattribute Attitude Model
(MAM).
The results of this research were as follows: (1) From the financial perspective,
which includes the ratio of solvency, liquidity, activity, return on equity, and cost
recovery rate were quite well performance. (2) From the costumer perspective, it
considered in a good performance. (3) From internal business processes
perspective, it considered in a quite well performance. (4) From learning and
growth perspective it considered in a very good performance.
Keywords: Balanced Scorecard, performance assessment, hospital

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat.
Banyak hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan
teknologi yang ada. Adanya perkembangan teknologi ini telah mengakibatkan
iklim persaingan bisnis yang semakin ketat. Persaingan yang kompetitif antara
lain

meraih

kepercayaan

konsumen,

meningkatkan

efisiensi

kinerja

perusahaan, dan memberikan layanan prima kepada konsumen.
Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi
organisasi bisnis. Di dalam sistem pengendalian manajemen pada suatu
organisasi bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak
manajemen untuk mengevaluasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan
oleh masing-masing pusat pertanggungjawaban yang dibandingkan dengan
tolak ukur yang telah diterapkan.
Hal ini mendorong Kaplan dan Norton untuk merancang suatu sistem
pengukuran kinerja yang lebih komprehensif yang disebut dengan balanced
scorecard. Kaplan dan Norton (1996) menyatakan bahwa:
“Balanced scorecard provides executives with a comprehensive
framework that translates a company’s strategic objectives into a coherent
set of performance measures”.
Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa balanced scorecard
menyediakan tujuan-tujuan strategis organisasi ke dalam seperangkat tolak

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

ukur kinerja yang saling berhubungan. Balanced scorecard merupakan suatu
metode pengukuran kinerja yang tidak hanya mencerminkan pada kinerja
keuangan saja, tetapi juga non keuangan. Aspek non keuangan mendapat
perhatian yang cukup serius, karena pada dasarnya peningkatan kinerja
keuangan bersumber dari aspek non keuangan, sehingga apabila perusahaan
akan melakukan pelipatgandaan kinerja, maka fokus perhatian perusahaan
akan ditujukan kepada peningkatan kinerja non keuangan, karena dari situlah
keuangan berasal.
“The Balanced Scorecard (BSC)-Measures That Drive Performance”
sebuah artikel yang muncu tahun 1992 daam Harvard Business Review tuilsan
Robert P. Kapan dan David S. Norton menjadi awal munculnya konsep
penilaian kinerja menggunakan

balanced scorecard. Balanced scorecard

memberikan

kerja

suatu

kerangka

bagi

pihak

manajemen

untuk

menerjemahkan misi dan strategi organisasi ke dalam tujuan-tujuan dan
ukuran-ukuran yang dapat dilihat dari empat perspektif (Kaplan dan Norton,
1996).
Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang didirikan dengan
tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat bukan mendapatkan
keuntungan.

Meskipun

organisasi

publik

bukan

bertujuan

mencari

keuntungan, organisasi ini dapat mengukur efektifitas dan efisiensinya dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Balanced scorecard dapat
digunakan organisasi publik untuk mengukur kinerjanya (Handayani, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

Keempat perspektif tersebut daam sektor publik di rumah sakit secara umum
digambarkan sebagai berikut:
1. Perspektif Keuangan, untuk mengetahui bagaimana pengelolaan
keuangan rumah sakit.
2. Perspektif Pelanggan, untuk mengetahui bagaimana kepuasan pelanggan
terhadap kualitas rumah sakit.
3. Perspektif Proses Bisnis Internal, untuk mengetahui bagaimana rumah
sakit membangun keunggulan dalam proses bisnisnya.
4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran, untuk mengetahui bagaimana
rumah sakit terus melakukan perbaikan dan menambah nilai bagi
pelanggan dan stakeholder.
Rumah sakit umum daerah merupakan salah satu instansi pemerintah
daerah yang bergerak di bidang sektor publik dalam hal jasa kesehatan.
Kegiatan usaha rumah sakit umum daerah bersifat sosial dan ekonomi yang
mengutamakan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat. Rumah
sakit umum daerah sebagai salah satu instansi pemerintah harus mampu
memberikan pertanggungjawaban baik secara keuangan maupun non
keuangan kepada pemerintah daerah dan masyarakat sebagai pengguna jasa.
Oleh karena itu, perlu adanya suatu pengukuran kinerja yang mencakup semua
aspek. Balanced scorecard merupakan pilihan yang tepat untuk melakukan
pengukuran kinerja baik dari aspek keuangan maupun non keuangan.
Perspektif yang akan dinilai adalah perspektif pelanggan, perspektif
keuangan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

pertumbuhan. Fakta membuktikan bahwa perusahaan yang mengadopsi
konsep balanced scorecard menunjukkan banyak perubahan yang mengadopsi
konsep balanced scorecard menunjukkan banyak perubahan kinerja yang
signifikan, antara lain: manajemen semakin berorientasi pada pelanggan,
waktu respon terhadap pelanggan semakin cepat, perbaikan kualitas produk,
penekanan pada kerja tim, waktu untuk launching produk baru berkurang, dan
manajemen lebih berorientasi pada masa depan (Mahmudi, 2005).
Rumah sakit yang baik tentu saja memberikan pelayanan berdasarkan
kebutuhan pasien, bukan atas dasar untuk meningkatkan pemasukan keuangan
rumah sakit atau penghasilan karyawan (Bose dan Keith dalam Handayani,
2011). Perubahan-perubahan yang terjadi pada organisasi kesehatan saat ini
karena adanya tekanan untuk menurunkan biaya, meningkatkan kualitas
pelayanan serta mengikuti petunjuk-petunjuk dan peraturanperaturan yang
ketat, telah memaksa profesional di bidang kesehatan menguji ulang tentang
bagaimana cara mereka mengevaluasi kinerja dari organisasi pelayanan itu
(Gasperz dalam Handayani, 2011).
Selain hal itu RSUD Sleman belum pernah dinilai kinerjanya
menggunakan metode balanced scorecard, sehingga hal tersebut menjadi kali
pertama RSUD Sleman mengetahui kinerjanya secara kompleks dan dapat
melihat lebih jelas hubungan sebab akibat antar perspektif untuk menjadi
bahan pertimbangan manajemen dalam memperbaiki kinerjanya ke depan.
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan oleh penulis di atas,
penelitian ini ditujukan untuk menilai kinerja RSUD Sleman dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

menggunakan metode balanced scorecard. Penelitian ini selanjutnya
dituangkan dalam judul “ANALISIS PENILAIAN KINERJA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD: Studi Kasus di
RSUD Sleman”.
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti mencoba merumuskan masalah dalam
bentuk pertanyaan, yaitu:
“Bagaimana kinerja dari RSUD Sleman dengan penilaian menggunakan
metode Balanced Scorecard?”
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kinerja RSUD Sleman
dengan penilaian menggunakan balanced scorecard.
D. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan ada manfaat yang dapat diambil
bagi semua pihak yang berkepentingan. Adapun manfaat yang dapat diperoleh
dalam penelitan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi RSUD Sleman
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu rumah sakit sebagai
organisasi sektor pubik dalam melakukan pengukuran kinerja yang mampu
mencerminkan seluruh aspek, baik tangible maupun intangible dengan
menggunakan konsep balanced scorecard yang mungkin dapat diterapkan
di masa yang akan datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

2. Bagi Penulis
Dapat memberikan wawasan dan pengalaman untuk memahami
bagaimana penggunaan metode pengukuran kinerja balanced scorecard,
terutama pada RSUD Sleman.
E. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai penelitian ini, maka
sistematika penulisan dalam penelitian ini dibagi menjadi 6 (enam) bab yang
dijelaskan sebagai berikut.
BAB I

PENDAHULUAN, bab ini membahas mengenai latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta
sistematika penulisan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, bab ini membahas mengenai dasardasar teori yang melandasi penelitian.

BAB III

METODE PENELITIAN, bab ini membahas perihal jenis
penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian dan
operasionalisasi, metode pengumpulan data, populasi dan
sampel, pengujian instrumen penelitian, dan teknik analisis
data.

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN, bab ini membahas
seputar profil RSUD Sleman yang meliputi sejarah singkat
RSUD Sleman, visi dan misi, pelayanan yang tersedia, sumber
daya manusia, struktur organisasi, dan tugas pokok kepala
bagian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN, bab ini berupa hasil
dari penelitian dan analisis data yang diperoleh dari RSUD
Sleman dengan metode teknik yang sesuai dengan teori-teori
yang sudah ada pembahasannya.

BAB VI

PENUTUP, bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian yang
dilakukan, keterbatasan penelitian, serta saran-saran yang
diberikan bagi RSUD Sleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengukuran Kinerja
1. Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja
Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan

suatu

kegiatan/program/kebijakan

dalam

mewujudkan

sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic
planning suatu organisasi. Kinerja bisa diketahui hanya jika individu atau
kelompok individu tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang
ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau target-target
tertentu yang hendak dicapai (Mahsun, dkk, 2011: 141).
Menurut Silalahi (2011), pengukuran kinerja merupakan suatu proses
penilaian kemajuan pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran
yang telah ditentukan, termasuk informasi atas efisiensi penggunaan
sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa dan ketepatan barang
dan jasa yang dihasilkan dan efektivitas tindakan untuk menghasilkannya
serta kualitas yang dihasilkan.
2. Manfaat Pengukuran Kinerja
Menurut Fahmi (2010: 66) bagi pihak manajemen perusahaan ada
banyak manfaat dengan dilakukannya pengukuran kinerja.

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

Pengukuran kinerja dimanfaatkan untuk:
a. Mengelola operasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian
karyawan secara maksimum.
b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan
karyawan, seperti: prmosi, transfer, dan pemberhentian.
c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan
dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan
karyawan.
d. Menyediakan umpan bailk bagi karyawan mengenai bagaimana atasan
mereka menilai kinerja mereka.
e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
3. Organisasi Sektor Publik dan Pengukuran Kinerja Sektor Pubik
Menurut Mahsun (2006) organisasi sektor publik adalah organisasi
yang berhubungan dengan kepentingan umum dan penyediaan barang atau
jasa kepada publik yang dibayar mealui pajak atau pendapatan negara lain
yang diatur dengan hukum.
Tujuan utama organisasi sektor publik adalah pemenuhan kebutuhan
dan keinginan masyarakat sebagai pengguna/pelanggan atas jasa atau
produk yang dihasilkan. Maka dari itu, fokus pengukuran kinerja sektor
publik justru terletak pada hasil dan bukan pada input dan proses (Mahsun,
2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

4. Tujuan Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Tujuan dilakukannya penilaian kinerja di sektor publik menurut
Mahmudi (2011) adalah:
a. Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi.
b. Menyediakan sarana pembelajaran pegawai.
c. Memperbaiki kinerja periode-periode berikutnya.
d. Memberikan

pertimbangan

yang

sistematik

dalam

pembuatan

keputusan pemberian reward dan punishment.
e. Memotivasi pegawai.
f. Menciptakan akuntabilitas publik.
B. Macam-Macam Penilaian Kinerja
1. Analisis Rasio Keuangan
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nmr
1981/MENKES.SK.XII/2010 tentang Pedoman Akuntansi BLU Rumah
Sakit, rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan rumah sakit untuk
menilai kinerja suatu rumah sakit berdasarkan perbandingan data
keuangan

yang

terdapat

pada

pos

laporan

keuangan.

Rasio

menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah
tertentu dengan jumlah yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

Jenis-jenis rasio keuangan menurut Hery (2015) dikelompokkan
menjadi empat, yaitu:
a. Rasio Likuiditas
Rasio ini digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh tingkat
kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya
yang akan segera jatuh tempo. Jenis-jenis rasio yang digunakan yaitu
current ratio, quick ratio, dan cash ratio.
b. Rasio Solvabilitas
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi seluruh kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek
maupun kewajiban jangka panjang. Jenis-jenis rasio yang digunakan
yaitu debt to asset ratio, debt to equity ratio, long term debt to equity
ratio, times interest earned ratio dan ratio of owner’s equity to total
assets.
c. Rasio Aktivitas
Rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan
menggunakan aset yang dimilikinya, termasuk untuk mengukur tingkat
efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada.
Adapun jenis-jenis rasio yang digunakan, yaitu accounts receivable
turn over, inventory turn over, working capital turn over, fixed assets
turnover, dan total assets turnover.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

d. Rasio Profitabilitas
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya. Rasio
profitabilitas juga merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba melalui semua kemampuan dan
sumber daya yang dimiliki, yaitu yang berasal dari kegiatan penjualan,
penggunaan aset, maupun penggunaan modal. Adapun jenis-jenis rasio
yang digunakan, yaitu return on assets, return on equity, gross profit,
operating profit margin, dan net profit margin.
2. Balanced Scorecard
Balanced scorecard mengarahkan perhatian dan usaha personel ke
sasaran-sasaran strategik di perspektif nonkeuangan karena, di perspektif
nonkeuangan itulah pemacu sesungguhnya kinerja keuangan perusahaan
berada. Pemacu sesungguhnya berada di perspektif non keuangan karena,
nilai pasar perusahaan-perusahaan di era teknologi informasi sekarang ini
lebih dipacu oleh aktiva tidak berwujud daripada aktiva berwujud
(Mulyadi, 2007).
Balanced scorecard juga memiliki beberapa keunggulan menurut Luis
dan Biromo (2007), sebagai berikut.
a. Balanced

scorecard

dapat

berfungsi

sebagai

alat

untuk

mengkomunikasikan strategi di antara pihak manajemen, karyawan,
para pemegang saham, pelanggan, dan komunitas lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

b. Balanced scorecard memberikan peluang untuk merumuskan faktorfaktor kunci penentu keberhasilan melalui konsep strategic map, baik
yang tangible maupun intangible.
c. Balanced scorecard menghubungkan logika antara strategi dan kinerja.
Konsep ini memungkinan organisasi yang mengaitkan strategi yang
dibangun dengan proses penerapannya. Proses itu pun dapat dipantau
tingkat pencapaiannya dengan menyimak Key Performance Indicator
(KPI) di tiap perspektif.
d. Dalam balanced scorecard dikenal dengan istilah hubungan sebab
akibat. Setiap perspektif mempunyai serangkaian sasaran strategik
yang kemudian dijelaskan hubungan sebab akibatnya. Hal tersebut
menjadikan konsep ini memiliki sifat konherensi di antara variabelvariabel pemicu pertumbuhan. Masing-masing pelaku organisasi
mendapat gambaran yang jelas tentang tanggung jawab mereka dalam
mencapai sukses dan keterkaitannya satu sama lain dalam organisasi
secara keseluruhan. Maka dari itu, setiap pelaku organisasi akan
berupaya meningkatkan kerja sama tim, karena keberhasilan satu
bagian akan mempengaruhi bagian lain.
e. Oleh karena balanced scorecard menerjemahkan strategi ke dalam
inisiatif-inisiatif strategik yang konkrit, maka organisasi dapat
memanfaatkannya sebagai rujukan dalam menyusun anggaran yang
terkait dengan strategi. Organisasi dapat mengetahui kegiatan apa saja
yang

harus

dilakukan

untuk

mencapai

target-target

dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

mengalokasikan sumber daya yang cocok untuk dimasukkan dalam
anggaran.
C. Balanced Scorecard untuk Organisasi Publik
Pada awalnya balanced scorecard didesain untuk organisasi bisnis
yang bergerak di sektor swasta, namun pada perkembangannya balanced
scorecard dapat diterapkan pada organisasi sektor publik dan organisasi
nonprofit lainnya. Tujuan organisasi sektor publik adalah maksimisasi
pelayanan publik. Manajer pada sektor swasta berfokus pada ukuranukuran kuantitatif-finansial, misalnya laba bersih, laba per lembar saham,
ROI, dan sebagainya (Mahmudi, 2011). Rumah Sakit Umum Daerah yang
merupakan bagian dari instansi pemerintah merupakan pure nonprofit
organizations, sehingga balanced scorecard dapat diterapkan dengan
memodifikasi perspektif pelanggan ditempatkan di puncak, diikuti
perspektif finansial, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan (Mahsun, 2006).
1. Perspektif Keuangan
Perspektif ini terkait dengan upaya untuk meningkatkan kinerja
keuangan dengan cara meningkatkan pendapatan dan mengurangi
biaya (Mahmudi, 2011). Menurut Riyanto dalam Mahsun (2006)
Kinerja keuangan dapat diukur dari rasio laporan keuangan, antara lain
rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

a. Rasio Likuiditas
Rasio

ini

digunakan

untuk

mengetahui

kemampuan

perusahaan/organisasi dalam memenuhi kewajiban keuangannya
pada saat ditagih/kewajiban jangka pendek. Menurut Keputusan
Menteri Kesehatan, current ratio merupakan perbandingan antara
aset lancar dengan kewajiban lancar, dengan rumus sebagai
berikut.
Current ratio =

x 100%

b. Rasio Solvabilitas
Rasio

ini

digunakan

untuk

mengetahui

kemampuan

perusahaan/organisasi dalam memenuhi kewajiban keuangannya
baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio yang
dipakai untuk mengukur solvabilitas rumah sakit adalah rasio
modal sendiri terhadap total aset (Hartati, 2012). Rasio ini
menjelaskan besarnya pembiayaan kekayaan total rumah sakit yang
dibiayai dari modal sendiri, dengan rumus sebagai berikut.
Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aset =

c. Rasio Aktivitas
Rasio

ini

digunakan

untuk

menilai

kemampuan

perusahaan/organisasi dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Rasio ini digunakan oleh rumah sakit untuk menganalisis
hubungan antara pendapatan usaha/operasional dengan investasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

dalam berbagai bentuk aktiva antara lain periode perputaran
piutang dan perputaran total aset (Hartati, 2012).
1) Collection Period (Periode Perputaran Piutang)
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia,
rasio ini untuk mengukur berapa lamanya dana ditanamkan
dalam piutang atau berapa lama penagihan piutang. Semakin
kecil rasio ini maka semakin baik, karena semakin cepat
piutang dilunasi/terkumpul.
Collection Period =

2) Total Assets Turnover (Perputaran Total Aset)
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia,
rasio ini untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan
dalam aset berputar dalam satu tahun. Semakin besar rasio ini
maka semakin baik, karena semakin efektif rumah sakit
memanfaatkan

keseluruhan

hartanya

untuk

memperoleh

pendapatan.
Total Assets Turnover =

Menurut Permendagri No. 61 Tahun 2007 rumah sakit pemerintah
daerah yang berstatus BLUD, penilaian kinerja keuangannya dapat
diukur berdasarkan tingkat kemampuan BLUD dalam:
a. Memperoleh hasil usaha atau hasil kerja dari layanan yang
diberikan (rentabilitas)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

b. Memenuhi kewajiban jangka pendeknya (likuiditas)
c. Memenuhi seluruh kewajibannya (solvabilitas)
d. Kemampuan penerimaan dari jasa layanan untuk membiayai
pengeluaran, biasa disebut dengan cost recovery rate (CRR).
Adapun rumus dari CRR sebagai berikut.
CRR =

d. Rasio Profitabilitas
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya (Hery,
2015). Adapun rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja
keuangan rumah sakit yaitu Return on Equity (ROE). Return on
Equity merupakan rasio yang berguna untuk mengetahui seberapa
jauh hasil yang diperoleh dari penanaman modal (Khoirunisa,
2014). Berikut persamaan menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia.
Return on Equity =
2. Perspektif Pelanggan
Menurut Zeithaml, Parasuraman, dan Berry (dalam Hartati, 2012),
terdapat lima dimensi penentu kualitas layanan yang dinamakan
konsep Servqual. Kelima dimensi tersebut adalah:
a. Tangibles (wujud fisik) adalah bentuk fisik dari gedung, peralatan,
pegawai, dan fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki oleh providers.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

b. Reliabiity

(keandalan)

adalah

kemampuan

dalam

menyelenggarakan pelayanan yang dijanjikan secara akurat.
c. Responsiveness (daya tanggap) adalah kerelaan untuk mendorong
customers dan menyelenggarakan pelayanan secara ikhlas.
d. Assurance (kepastian/jaminan) adalah pengetahuan dan kesopanan
para pekerja dan kemampuan mereka dalam memberikan
kepercayaan kepada customers.
e. Emphaty adalah perlakuan atau perhatian pribadi yang diberikan
oleh providers kepada customers.
Maka dari itu, dalam penelitian ini pengukuran untuk perspektif
pelanggan akan diukur berdasarkan kelima dimensi yang sudah
dijelaskan tersebut.
3. Perspektif Proses Bisnis Internal
Tujuan perspektif ini adalah membangun keunggulan organisasi
melalui perbaikan proses internal organisasi secara berkelanjutan.
Beberapa sasaran strategik pada perspektif ini misalnya peningkatan
proses layanan, perbaikan siklus layanan, peningkatan kapasitas
infrastruktur, pemutakhiran teknologi, dan pengintegrasian proses
layanan pelanggan.
Untuk dapat meningkatkan kinerja pada perspektif proses bisnis
internal, organisasi sektor publik perlu mengidentifikasi dan mengukur
kompetensi inti organisasi, mengindentifikasi proses pelayanan utama,
mengidentifikasi teknologi utama yang perlu dimiliki dan menentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

ukuran dan target kinerja. Identifikasi proses pelayanan diperlukan
untuk mengetahui tahap yang menyebabkan pelayanan yang lambat
dan proses yang tidak menambah nilai. Jika proses atau siklus utama
telah teridentifikasi, organisasi dapat melakukan penyederhanaan
siklus pelayanan dengan cara menghilangkan proses yang tidak
menambah nilai sehingga proses pelayanan menjadi lebih cepat
(Mahmudi, 2005).
Dalam penelitian ini untuk mengukur perspektif proses bisnis
internal akan dinilai dari proses, pelayanan, sarana dan prasarana, serta
kualitas.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Beberapa sasaran strategik untuk perspektif ini antara lain
peningkatan keahlian pegawai, peningkatan komitmen pegawai,
peningkatan kemampuan membangun jaringan, dan peningkatan
motivasi pegawai (Mahmudi, 2011). Sasaran strategik ini sejalan
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah
faktor kemampuan dan faktor motivasi, dengan uraian sebagai berikut
(Keith Davis dalam Hartati, 2012).
a. Kemampuan
Kemampuan pegawai dipengaruhi oleh faktor pengetahuan dan
keterampilan (Keith Davis dalam Hartati, 2012). Secara psikologis,
kemampuan pegawai terdiri dari kemampuan potensi dan
kemampuan reality. Artinya, pegawai yang memiliki kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

di atas rata-rata dengan pendidikan dan pengetahuan yang
memadai

untuk

menjalankan

pekerjaan

terampil

dalam

mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah
mencapai kinerja (prestasi) yang diharapkan.
b. Motivasi
Pegawai mempunyai energi potensial. Bagaimana energienergi

dilepaskan

tergantung

kekuatan

dorongan

motivasi

seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia. Energi akan
dimanfaatkan oleh pegawai karena didorong oleh motif, harapan,
dan insentif. Pengertian dari motif, harapan, dan insentif sebagai
berikut (a) Motif merupakan suatu perangsang keinginan dan daya
penggerak kemauan bekerja seseorang. Setiap motif mempunyai
tujuan tertentu yang ingin dicapai, (b) Harapan merupakan suatu
kesempatan yang diberikan terjadi karena perilaku untuk
tercapainya

tujuan,

(c)

Insentif

merupakan

memotivasi

(merangsang) bawahan dengan memberikan hadiah (imbalan)
kepada mereka yang berprestasi di atas prestasi standar. Dengan
demikian semangat kerja bawahan akan meningkat karena
umumnya manusia senang menerima yang baik-baik Mc. Clelland
(1961 dalam Hartati, 2012).
Jadi, bisa dikatakan bahwa peningkatan kemampuan pegawai dan
motivasi pegawai merupakan variabel penting dalam menambah nilai
organisasi bagi pelanggan. Maka dari itu dalam penelitian ini variabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

kemampuan pegawai dan motivasi pegawai digunakan dalam
mengukur perspektif pembelaaran dan pertumbuhan.
D. Karakteristik Badan Layanan Umum Rumah Sakit
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1981/MENKES/SK/XII/2010, BLU rumah sakit memiliki karakteristik,
sebagai berikut:
1. BLU rumah sakit bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas
dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip efisiensi dan
produktivitas, dan penerapan praktik bisnis yang etis dan sehat, serta
tidak semata-mata mencari keuntungan.
2. BLU rumah sakit merupakan unit pelaksana teknis Kementerian
Kesehatan yang diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan
kegiatan jasa pelayanan, pendidikan, penelitian, dan pengembangan
serta usaha lain dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada
kepentingan masyarakat.
3. Untuk mendukung pembiayaan kegiatan sesuai dengan tugas dan
wewenangnya, BLU rumah sakit:
a. Dapat menerima bantuan dan atau subsidi yang berasal dari
APBN/APBD berupa uang ataupun barang;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

b. Berhak menerima pembayaran hasil jasa pelayanan, pendidikan,
dan penelitian di bidang kesehatan serta hasil usaha-usaha lain
yang sah;
c. Dapat menerima hasil kerja sama dengan pihak lain yang terkait;
d. Penerimaan yang diperoleh sebagai imbalan jasa yang diberikan
BLU rumah sakit merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNPB).
4. Dalam rangka pengembangan usaha, BLU rumah sakit dapat:
a. Menerima hibah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku;
b. Menerima pinjaman dari bank, lembaga keuangan lain dan atau
pinjaman dari luar negeri berdasarkan usulan BLU atas persetujuan
Menteri Keuangan; dan
c. Bekerja sama dengan lembaga lain yang mempunyai keterkaitan
fungsi.
5. Kekayaan BLU rumah sakit merupakan kekayaan Negara yang tidak
dipisahkan, yang dikelola dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk
membiayai kegiatan operasional BLU rumah sakit.
6. Modal BLU rumah sakit tidak terbagi atas saham-saham.
E. Penelitian Terdahulu
Penulis telah mempelajari beberapa penelitian yang terkait dengan
pengukuran kinerja sektor publik menggunakan metode Balanced
Scorecard.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

1. Pada tahun 2012, Hartati melakukan penelitian mengenai penilaian
kinerja RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan menggunakan metode
Balanced Scorecard. Hasil dari penelitian Hartati tersebut yaitu: (1)
pengolahan jawaban kuesioner responden pada perspektif pelanggan
menggunakan uji normaitas, distribusi frekuensi, dan nilai rata-rata.
Pada penilaian masing-masing variabel perspektif pelanggan, total
nilai secara keseluruhan perspektif pelanggan sebesar 3,74. Nilai
tersebut masuk dalam kategori cukup baik, (2) pengukuran kinerja
perspektif keuangan didasarkan pada laporan keuangan RSUD Dr.
Moewardi tahun 2010. Dari laporan keuangan neraca dan laporan
operasional, untuk perspektif keuangan dilakukan penghitungan rasio
likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan cost recovery rate (CRR), (3)
pengolahan jawaban kuesioner responden pada perspektif proses bisnis
internal menggunakan uji normalitas, distribusi frekuensi, dan nilai
rata-rata. Pada penilaian masing-masing variabel, secara keseluruhan
nilai kinerja perspektif proses bisnis internal sebesar 3,79, yang dapat
dikategorikan cukup baik, (4) pengolahan jawaban kuesioner
responden

pada

perspektif

pembelajaran

dan

pertumbuhan

menggunakan uji normalitas, distribusi frekuensi, dan nilai rata-rata.
Berdasarkan distribusi jawaban responden masing-masing variabel
perspektif

pembelajaran

dan

pertumbuhan,

perhitungan

nilai

keseluruhan sebesar 3,90. Nilai tersebut masuk dalam kategori cukup
baik. Pendekatan yang digunakan oleh Hartati adalah deskriptif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

kuantitatif yaitu pendekatan yang dilakukan dengan menganalisis data
ordinal dari hasil jawaban kuesioner responden dan data-data angka
(rasio) yang diperoleh dalam pengumpulan data. Setelah data
dianalisis, kemudian hasilnya dipaparkan secara deskriptif.
2. Pada tahun 2015, Bunga Putri Gemilang melakukan penelitian
mengenai kinerja Rumah Sakit Palang Biru Gombong menggunakan
balanced scorecard. Hasil penelitian dari Bunga Putri Gemilang, yaitu:
(1) perspektif pelanggan dianalisis menggunakan Multiatribute
Attitude Model (MAM) dengan menggunakan tingkat kepuasan pasien
terhadap pelayanan yang diberikan rumah sakit. Hasil perhitungan
sikap pelanggan atau pasien secara keseluruhan sebesar 66,7 yang
berada di range 0 – 80, sehingga menunjukkan hasil sangat puas, (2)
perspektif keuangan dianalisis dengan menggunakan value for money.
Hasil perhitungan rasio ekonomis menunjukkan angka 124%, angka
tersebut di atas 100%, artinya kinerja rumah sakit sangat tidak
ekonomis. Hasil perhitungan rasio efektivitas menunjukkan angka
123%, angka tersebut di atas 100% artinya kinerja keuangan rumah
sakit sangat efektif. Rasio efisiensi menunjukkan angka 99%, angka
tersebut di bawah 100% artinya kinera keuangan rumah sakit cukup
efisien, (3) perspektif proses bisnis internal dianalisis menggunakan
MAM dan hasil perhitungan sikap kepala bagian dan kasubag secara
keseluruhan diperoleh hasil sebesar 208,2. Nilai tersebut berada di
range 160 – 240, menu