Peranan Controller Dalam Pengendalian Persediaan Barang Guna Menunjang Efektivitas Pengendalian Persediaan Barang Dagangan (Studi Kasus Pada PT. New Era Footwear Indonesia).

(1)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

PERANAN CONTROLLER DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG GUNA MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN

PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN

(STUDI KASUS PADA PT. NEW ERA FOOTWEAR INDONESIA)

Dalam sebuah perusahaan, aktivitas pengendalian mempunyai arti yang sangat penting, karena melalui aktivitas ini perusahaan dapat mengetahui apakah perencanaan yang dibuat telah terlaksana dengan baik. Dengan demikian, pimpinan perusahaan dapat mengambil tindakan koreksi atas penyimpangan yang terjadi sehingga perusahaan bisa kembali fokus pada target semula.

Pada pelaksanaannya, pimpinan perusahaan dibantu oleh controller untuk melaksanakan aktivitas pengendalian. Pada awalnya, controller memang seorang yang hanya berkecimpung dalam bidang akuntansi dan keuangan, tetapi seiring dengan berkembangnya waktu, controller dituntut untuk memiliki pengetahuan yang lebih luas, sehingga perusahaan lebih terkendali.

Pada PT. New Era Footwear Indonesia, kegiatan pengelolaan persediaan merupakan salah satu aktivitas terpenting karena pengelolaan yang baik akan mendukung kegiatan penjualan. Persediaan barang dagang perlu dikelola dengan baik supaya persediaan yang dimiliki oleh perusahaan cukup memadai sehingga tidak menganggu kelancaran kegiatan perusahaan dalam melakukan penjualan. Pengelolaan persediaan dalam perusahaan meliputi prosedur penerimaan, prosedur penyimpanan dan prosedur pengeluaran, dan diimbangi juga dengan prosedur pencatatan yang baik atas persediaan barang jadi.

Pengendalian persediaan barang dagang yang efektif memerlukan informasi mengenai posisi persediaan yang relevan, tepat waktu dan dapat diandalkan. Dalam hal ini controller memegang peranan penting dalam menyediakan dan mengkomunikaskan informasi tersebut.

Controller dalam hal ini, berperan untuk merencanakan, mendesain, mengawasi, mengkaordinasikan, menyediakan laporan dan juga membantu dalam memberikan saran atau masukan yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pimpinan perusahaan; untuk menunjang efektivitas pengelolaan persediaan barang dagang.

Metode yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif analilis. Teknik pengumpulan data yang dilakukan meliputi wawancara dan observasi yang merupakan bagian dari sumber data primer, sedangkan, data sekunder diperoleh dari literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti sebagai landasan teori dalam pembuatan skripsi ini.

Setelah mengadakan penelitian, penulis dapat mengetahui bahwa pengelolaan persediaan pada PT. New Era Footwear Indonesia kurang efektif karena adanya faktor-faktor yang kurang mendukung dalam tercapainya pengelolaan persediaan yang efektif, yaitu adanya kelemahan pada faktor-faktor dibawah ini: (1) Pencatatan terhadap barang yang keluar-masuk sering tidak dicatat tepat pada waktunya, (2) Tidak adanya bonus jika bagian persediaan tidak


(2)

Universitas Kristen Maranatha melakukan kesalahan, (3) Pengamanan terhadap persediaan barang hanya dilakukan secara manual.

Namun demikian penulis akhirnya dapat menyimpulkan bahwa: Controller telah berperan dalam pengendalian persediaan guna menunjang efektivitas pengelolaan persediaan barang dagang pada PT. New Era Footwear Indonesia, Cibereum.


(3)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Identifikasi Masalah... 3

1.3Tujuan Penelitian ... 3

1.4Kegunaan Penelitian ... 3

1.5Rerangka Pemikiran dan Hipotesis... 4

1.6Metodologi Penelitian ... 8

1.7Lokasi Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Tentang Peranan... 11

2.2 Pengendalian... 11

2.2.1 Controllership Sebagai suatu Fungsi ... 12

2.2.2 Pengertian Controller... 12


(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.2.4 Tugas dan Tanggungjawab Controller... 16

2.2.5 Kualifikasi Controller... 20

2.3 Pengertian Pengendalian ... 27

2.3.1 Konsep Pengendalian ... 27

2.3.2 Fungsi Pengendalian... 29

2.4 Persediaan... 30

2.4.1 Pengertian Persediaan... 30

2.4.1.1Pengertian Persediaan Barang ... 32

2.4.1.2Penggolongan persediaan... 32

2.4.2 Sistem Pencatatan Persediaan ... 34

2.4.3 Metode Penilaian Persediaan ... 35

2.5 Pengendalian Persediaan ... 36

2.5.1 Manfaat Pengendalian Persediaan... 37

2.5.2 Teknik-Teknik Pengendalian persediaan... 39

2.6 Tugas Controller Dalam Pengendalian Persediaan... 40

2.6.1 Hubungan Controller dengan Pengendalian Persediaan . 42 2.6.2 Hubungan Pengendalian Persediaan terhadap Terhadap Efektivitas Persediaan Barang Dagangan ... 43

2.6.2.1 Pengertian Efektivitas ... 43

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1Objek Penelitian... 46


(5)

Universitas Kristen Maranatha

3.1.2 Visi, Misi dan Strategi Perusahaan ... 52

3.2Metode Penelitian ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Kedudukan Controller Dalam PT. New Era Footwear Indonesia ... 55

4.2Kualifikasi Controller... 55

4.3Fungsi Controller di PT. New Era Footwear Indonesia ... 57

4.3.1 Fungsi Perencanaan (The Planning Function)... 57

4.3.2 Fungsi Pengendalian (The Control Function)... 58

4.3.3 Fungsi Pelaporan (The Reporting Function) ... 60

4.3.4 Fungsi Akuntansi... 60

4.3.5 Fungsi Utama Lainnya ... 61

4.4Kebijakan dan Prosedur Dalam Pengelolaan Persediaan di PT. New Era Footwear Indonesia ... 62

4.4.1 Prosedur Pemesanan Barang... 62

4.4.2 Prosedur Penerimaan Barang ... 63

4.4.3 Prosedur Penyimpanan Barang ... 64

4.4.4 Prosedur Pengeluaran Barang ... 65

4.4.5 Prosedur Retur Pembelian Barang ... 65

4.5Kontribusi Controller Dalam Pengendalian Persediaan Barang di PT. New Era Footwear Indonesia... 66


(6)

Universitas Kristen Maranatha 4.5.1 Memberikan Bantuan Pada Manajemen

Persediaan Dalam Menetapkan Anggaran Persediaan .... 66

4.5.2 Mengambil Tindakan Koreksi ... 66

4.6Efektivitas Persediaan di PT. New Era Footwear Indonesia... 67

4.7Pengujian Hipotesis ... 68

4.7.1 Analisis Deskriptif... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan... 70

5.2Saran... 71

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(7)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL


(8)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Hubungan Pengendalian dengan Efektivitas Persediaan Barang Dagangan... 44 Gambar 3.1 Bagan Organisasi ... 46


(9)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara Lampiran 2 Kartu Gudang

Lampiran 3 Surat Jalan Lampiran 4 Surat Pernyataan


(10)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ervinna NRP : 0251043

Menyatakan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir atau Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan bukan duplikasi dari orang lain.Serta apabila di kemudian hari diketahui pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar dan pembatalan ijazah yang telah dikeluarkan.Demikian pernyataan saya.

Bandung, Desember 2006 Yang menyatakan,


(11)

Lampiran 1

DAFTAR PERTANYAAN

A. Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara

1. Formulir apa saja yang dipakai dalam sistem persediaan?

2. Bagaimanakah pengawasan dan evaluasi pemakaian formulir pada persediaan?

3. Bagaimanakah cara perusahaan untuk mengetahui bahwa setiap transaksi yang ada telah dicatat dengan baik?

4. Bagaimanakah pengawasan yang timbul atas setiap transaksi yang mendukung persediaan?

5. Bagian apa saja yang terkait dalam persediaan? 6. Bagian apa saja yang membuat catatan persediaan? 7. Kapan suatu laporan dibuat perusahaan?

8. Kepada siapa saja buku catatan persediaan dilaporkan?

9. Bagaimanakah kememadaian sistem akuntansi persediaan yang dilakukan oleh perusahaan?


(12)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan perekonomian yang cepat membawa dampak persaingan yang semakin ketat antara perusahaan-perusahaan, khususnya yang bergerak di bidang yang sejenis. Untuk menghadapi persaingan tersebut, semua bisnis eceran tentunya harus mampu menyediakan barang-barang kebutuhan konsumen secara lengkap, dengan mutu terjamin, harga yang kompetitif dan dengan pelayanan yang baik dari para karyawan. Dalam hal ini, dibutuhkan manajemen yang efisien dan efektif, serta didukung oleh pengendalian persediaan yang memadai. Pengendalian yang memadai akan dapat mengurangi terjadinya kesalahan, karena dengan pengendalian yang memadai kesalahan atau kekurangan akan dapat dideteksi sedini mungkin. Pengedalian tidak menjamin tidak adanya kekurangan tetapi hanya dengan adanya pengendalian kecurangan atau kesalahan yang mungkin terjadi dapat diminimalisasi.

Pengendalian yang memadai terhadap persediaan barang dagangan mempengaruhi kelancaran operasional perusahaan. Pengendalian yang tidak memadai dapat menimbulkan dua ekstrim. Ekstrim yang pertama adalah apabila jumlah persediaan barang dagangan terlalu sedikit, hal ini dapat memperlambat aktivitas penjualan barang yang mengakibatkan perusahaan tidak dapat beroperasi dalam kapasitas normalnya. Ekstrim kedua adalah apabila jumlah persediaan barang dagangan terlalu banyak hal ini bisa menimbulkan pemborosan biaya


(13)

Universitas Kristen Maranatha 2

karena adanya persediaan yang menganggur, biaya modal yang harus dikeluarkan, risiko kerusakan, kehilangan serta timbulnya biaya penyimpanan. Untuk mencegah kedua ekstrim tersebut di atas terjadi, maka diperlukan pengendalian terhadap proses penyediaan barang dagangan yang efisien dan efektif.

Untuk mewujudkan terlaksananya pengendalian yang efisien dan efektif tersebut, maka dibutuhkan controller yang kompeten dalam bidangnya. Seorang controller sangat penting dalam suatu perusahaan karena selain melakukan kegiatan akuntansi, controller juga dapat memperluas fungsi akuntansi kepada aplikasi manajemennya. (Anthony dan Govindarajan, 2001 : 6).

Penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT. New Era Footwear mengingat perusahaan ini bergerak di bidang industri sepatu yang tetap dapat bertahan dalam kondisi ekonomi sekarang ini. Penulis ingin meneliti bagaimana perusahaan mengelola dan mengendalikan persediaan yang jumlahnya sangat besar dan beraneka ragam serta bagaimana controller melakukan perencanaan dan pengendalian terhadap persediaan barang dagangan di perusahaan tersebut.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Peranan Controller Dalam Pengendalian Persediaan Barang Guna Menunjang Efektivitas Pengendalian Persediaan Barang Dagangan”pada PT. New Era Footwear Indonesia.


(14)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut sebelumnya, penulis mengidentifikasikan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Apakah pelaksanaan proses pengendalian persediaan pada PT. New Era Footwear sudah efisien?

2. Sejauh mana peranan controller dalam pengendalian persediaan barang guna menunjang efektivitas pengendalian persediaan barang dagangan pada PT. New Era Footwear?

1.3 Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab masalah penelitian yang telah diidentifikasi yaitu :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan proses pengendalian persediaan pada PT. New Era Footwear Indonesia sudah efisien.

2. Untuk mengetahui peranan controller dalam pengendalian persediaan barang guna menunjang efektivitas pengendalian persediaan barang dagangan pada PT. New Era Footwear Indonesia.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi penyusun

Penelitian ini akan dapat menambah pengetahuan dan wawasan penyusun dalam bagaimana cara menerapkan ilmu yang telah diperoleh


(15)

Universitas Kristen Maranatha 4

dibangku kuliah. Dan sebagai cara untuk membandingkan antara teori yang diperoleh dengan praktek yang ada diperusahaan.

2. Bagi pembaca

Merupakan bahan bacaan bagi semua pihak yang memerlukan, khususnya tentang pengendalian persediaan barang

3. Bagi perusahaan

Diharapkan dapat menjadi informasi yang berguna sebagai bahan masukan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada selama ini.

1.5 Rerangka Pemikiran dan Hipotesis

Setiap perusahaan baik itu perusahaan besar atau kecil membutuhkan sistem pengendalian manajemen yang baik. Dalam perusahaan yang volume kegiatannya masih relatif sedikit, pimpinan perusahaan dapat mengawasi dan mengendalikan secara langsung seluruh aktivitas dalam perusahaan. Lain halnya dengan perusahaan yang volume kegiatannya relatif besar atau berkembang, pimpinan perusahaan tidak dapat mengawasi serta mengendalikan secara langsung seluruh aktivitas mengingat keterbatasan kemampuan pimpinan perusahaan.

Menurut Niswonger dan Warren, bagian terbesar dari sumber daya perusahaan tertanam dalam persediaan. Biasanya persediaan merupakan bagian terbesar dari aktiva lancar untuk perusahaan dagang. Penentuan persediaan memainkan peranan penting dalam menandingkan (matching) beban dengan pendapatan dalam suatu periode tertentu. Harga pokok barang yang ditentukan sebagai persediaan akan tampak dalam neraca sebagai aktiva lancar. Unsur


(16)

Universitas Kristen Maranatha 5

lainnya, yaitu harga pokok barang yang dijual, akan dilaporkan dalam perhitungan rugi-laba sebagai pengurangan terhadap penjualan bersih untuk mendapatkan laba kotor. Kesalahan dalam penentuan angka persediaan pada akhir suatu periode akan mengakibatkan pelaporan laba kotor dan laba bersih yang salah dengan jumlah yang sama, dan jumlah yang dilaporkan untuk aktiva dan modal pemilik dalam neraca akan salah dengan jumlah yang sama. (Niswonger and Warren, 1996 : 389)

Persediaan merupakan harta yang sensitif terhadap kecurangan, pencurian, pemborosan, kerusakan, penurunan harga pasar dan kelebihan biaya akibat salah tafsir. Bila persediaan dinilai salah pada akhir suatu periode, maka laba bersih dari periode tersebut juga akan dilaporkan salah, demikian juga laba bersih untuk periode berikutnya. Jumlah dalam kedua penyajian yang salah akan sama, tetapi berbanding terbalik. Oleh sebab itu, pengaruh persediaan yang dinilai salah terhadap laba bersih, apabila tidak diperbaiki, hanya terbatas untuk periode terjadinya kesalahan dan periode berikutnya. Pada akhir periode, dengan asumsi tidak ada kesalahan tambahan, baik aktiva maupun modal pemilik akan dinyatakan secara benar.

Pimpinan perusahaan perlu mendelegasikan sebagian wewenang dan tanggung jawab kepada orang lain, antara lain controller. Controller berperan dalam hal mengkoordinasikan, membantu dan memberikan saran penyelesaian berbagai masalah. Controller dapat menyediakan informasi kepada manajer perusahaan guna mendukung terciptanya pengendalian yang lebih dengan membandingkan antara hasil dari laporan intern tertentu dengan prosedur atau


(17)

Universitas Kristen Maranatha 6

kriteria yang telah ditetapkan oleh perusahaan, sehingga controller dapat melihat penyimpangan yang terjadi serta memberikan saran perbaikan yang perlu dilakukan perusahaan.

Pengertian ”controller” menurut Usry dan Hammer adalah sebagai berikut:

”Controller adalah manajer eksekutif yang bertanggung jawab atas fungsi akuntansi perusahaan. Controller mengkoordinasikan keikutsertaan manajer dalam fase perencanaan dan pengendalian untuk mencapai sasaran perusahaan, dalam menentukan kefektifan pelaksanaan kebijakan dan dalam menyusun struktur dan prosedur organisasi nasional. Dia juga bertanggungjawab untuk mengamati metode perencanaan dan pengendalian yang digunakan di seluruh bagian perusahaan dan mengusulkan perbaikan-perbaikan dalam perencanaan dan pengendalian.” (Usry dan Hammer, 1999 : 8)

Controller harus menganalisis persediaan secara mendetail dan menyediakan laporan yang cukup kepada manajemen, sehingga kondisi yang kurang baik dapat diperbaiki. Controller juga harus dapat menganalisis data akuntansi sehingga menjadi informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan bagi manajemen perusahaan.

Menurut Anthony dan Govindarajan defisini pengendalian adalah sebagai berikut :

”Management control is the process by which managers influence other members of the organization to implement the organizations strategies.” (Anthony dan Govindarajan, 2001 : 6)

Menurut Robert N. Anthony and Vijay Govindarajan mengatakan bahwa : “Efisiensi dan efektivitas sebagai salah satu pusat pertanggungjawaban. Konsep input, output, dan biaya bisa digunakan untuk menjelaskan makna efisiensi dan efektivitas, yang merupakan dua kriteria dimana kinerja pusat pertanggungjawaban dinilai. Kedua istilah ini hampir selalu digunakan dalam sebuah


(18)

Universitas Kristen Maranatha 7

perbandingan dan bukan dalam makna absolut. (Robert N. Anthony and Vijay Govindarajan, 2002 : 113)

Efisiensi adalah perbandingan output terhadap input, atau jumlah output per unit input. Pusat pertanggungjawaban A lebih bersifat efisien daripada pusat pertanggungjawaban B jika ia (1) menggunakan jumlah sumber daya yang lebih sedikit daripada Kantor Tanggung jawab B, namun memproduksi output yang sama, atau (2) menggunakan jumlah sumber daya yang sama namun memproduksi output lebih besar.

Dalam banyak pusat pertanggungjawaban, efisiensi diukur dengan cara membandingkan biaya-biaya aktual dengan standar di mana biaya-biaya tersebut harus diukur dengan output yang terukur. Meskipun metode ini dapat digunakan, ia mempunyai dua kelemahan besar: (1) biaya-biaya yang tercatat bukanlah tolok ukur terhadap sumber daya-sumber daya yang sebenarnya digunakan; dan (2) standar pada hakikatnya merupakan perkiraan tentang apa yang secara ideal harus tercapai dalam kondisi-kondisi yang ada.

Dibandingkan dengan efisiensi, yang ditentukan oleh hubungan-hubungan antara input dan output, efektivitas ditentukan antar-output yang dihasilkan oleh pusat pertanggungjawaban dengan tujuan jangka pendek (objectives). Semakin besar output yang dikontribusikan terhadap tujuan jangka pendek (objectives) perusahaan, maka semakin efektiflah unit tersebut.

Sebuah pusat pertanggungjawaban, yang menjalankan tanggungjawabnya dengan mengkonsumsi sumber daya serendah mungkin, bisa jadi akan efisien, namun jika output yang dihasilkannya gagal memberikan sumbangan yang


(19)

Universitas Kristen Maranatha 8

memadai pada pencapaian tujuan jangka panjang (goal) organisasi, maka ia tidaklah efektif.

Secara ringkas, sebuah pusat pertanggungjawaban akan bersifat efisien jika melakukan hal-hal tertentu secara tepat, dan akan bersifat efektif jika melakukan hal-hal yang tepat.

Berdasarkan rerangka pemikiran di atas, penulis menyimpulkan hipotesis “Controller Berperan Dalam Pengendalian Persediaan Barang Dagangan Guna Menunjang Efektivitas Persediaan Barang Dagangan.”

1.6 Metodologi Penelitian

Riset didefinisikan oleh Sekaran yang dialihbahasakan Prof. Dr. Jogiyanto H.M., M.B.A., Akt sebagai:

suatu investigasi atau keingintahuan saintifik yang terorganisasi, sistematik, berbasis data, kritikal terhadap suatu masalah dengan tujuan menemukan jawaban atau solusinya (Prof. Dr. Jogiyanto H.M., M.B.A., Akt, 2003 : 5)

Sedang Kinney, Jr. mendefinisikan riset sebagai pengembangan dan pengujian dari teori-teori baru tentang bagaimana dunia nyata bekerja atau penolakan dari teori-teori yang sudah ada. (Prof. Dr. Jogiyanto H.M., M.B.A., Akt, 2003 : 5)

Lebih spesifik pada aplikasi di bisnis, riset bisnis didefinisikan oleh Cooper and Schindler sebagai:

pencarian yang sistematik yang menyediakan informasi untuk memecahkan permasalahan-permasalahan manajerial. (Cooper and Schindler : 2003, 5)


(20)

Universitas Kristen Maranatha 9

Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah suatu metode untuk menemukan kebenaran dan juga pemikiran yang kritis.

Metode penelitian adalah suatu ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun, mengumpulkan data sehingga dapat digunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan.

Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metodologi deskriptif analitis (pendekatan kualitatif). Metodologi deskriptif analitis adalah metode yang menggambarkan suatu gejala yang ada pada waktu penelitian dilakukan dengan jalan mengumpulkan, menjelaskan dan menganalisis data yang diperoleh pada lokasi penelitian dan selanjutnya dibuat kesimpulan.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi : 1. Penelitian Lapangan

Penelitian dilaksanakan dengan cara observasi langsung pada perusahaan dan wawancara pada salah satu pimpinan kantor perwakilan pemasaran PT. New Era Footwear Indonesia untuk wilayah Jawa Barat.

2. Penelitian Kepustakaan

Dilaksanakan dengan cara meneliti buku yang ada hubungannnya dengan masalah yang diteliti dan juga mempelajari berbagai literatur dan catatan kuliah yang sesuai dan berhubungan dengan masalah yang sedang dibahas.


(21)

Universitas Kristen Maranatha 10

1.7 Lokasi Penelitian

Perusahaan yang akan menjadi objek penelitian penulis adalah PT. New Era Footwear. Namun PT. New Era Footwear itu sendiri berada di Surabaya, Jawa Timur. Oleh karena itu agar dapat menghemat biaya, maka wilayah kantor perwakilan pemasaran yang tersebar dibeberapa daerah, misalnya saja kantor perwakilan pemasaran untuk wilayah Jawa Barat yang penulis ambil sebagai objek penelitian. Kantor perwakilan pemasaran untuk wilayah Jawa Barat itu sendiri berlokasi di Jl. Cibeureum No. 18, Cimahi.


(22)

Universitas Kristen Maranatha 70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan pada PT. New Era Footwear Indonesia mengenai peranan controller dalam menunjang efektivitas pengendalian persediaan barang dagangan, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan pengendalian persediaan pada PT. New Era Footwear Indonesia sangat baik, hal ini dapat dilihat dari :

a. PT. New Era Footwear Indonesia melakukan pengukuran atas persediaan yang tersedia di gudang setiap bulannya.

b. Terdapatnya struktur organisasi pada PT. New Era Footwear Indonesia yang di dalamnya terdapat pemisahan tugas yang jelas di setiap tingkatan. 2. Controller pada PT. New Era Footwear Indonesia sangat berperan dalam

menunjang efektivitas persediaan barang dagangan, hal ini terbukti dari hasil penelitian yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa controller sangat berperan, terutama dalam hal :

a. Controller pada PT. New Era Footwear Indonesia telah menjalankan tugasnya dengan baik.

b. Controller membantu manajemen dalam membuat kebijakan dan program kerja perusahaan.


(23)

Universitas Kristen Maranatha 71

c. Controller mengawasi pelaksanaan program yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan menilai bagaimana pencapaian target yang telah ditetapkan.

d. Controller juga memberikan saran-saran perbaikan untuk mengatasi penyimpangan yang mungkin terjadi lagi di masa yang akan datang. 3. Pelaksanaan pengelolaan persediaan, pada PT. New Era Footwear Indonesia

kurang efektif, hal ini dapat dilihat dari :

a. Pencatatan terhadap barang yang keluar-masuk sering tidak dicatat tepat pada waktunya

b. Tidak adanya bonus jika bagian persediaan tidak melakukan kesalahan c. Pengamanan terhadap persediaan barang hanya dilakukan secara manual.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka penulis memberikan saran yang diharapkan dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan peran controller dalam efektivitas persediaan barang dagangan :

1. Untuk menjaga keamanan atas barang-barang yang tersedia di gudang sebaiknya PT. New Era Footwear Indonesia memasang alat pengaman berupa kamera tersembunyi.

2. Sebaiknya PT. New Era Footwear Indonesia memberikan bonus terhadap karyawan bagian persediaan jika tidak melakukan kesalahan.


(24)

Universitas Kristen Maranatha 72

DAFTAR PUSTAKA

• Anthony, Robert N, and Vijay Gavindarajan, 2001, “Management Control System”, 10 th edition, Singapore : Mc Graw Hill.

• Arens and Loebbeckie, 2000, “Auditing pendekatan terbaru”, dialihbahasakan oleh : Amir Abadi Jusuf, 200, edisi 10, Jakarta : Salemba Empat.

• Assauri, sofjan, 1994, “Manajemen Produksi dan Operasi”, edisi keempat, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Univensitas Indonesia.

• Cushing, Barry E., 1982, “Accounting Information System”. Reading Mass : Addison – Wesley Publishing, Coy. Yang dialihbahasakan oleh Ruchayat Kosasih. 1998. Dalam “Sistem Informasi Akutansi dan Organisasi Perusahaan, 3 rd Edition, Jakarta : Erlangga.

• D. Hartanto, 1991,” Akuntansi Untuk Usahawan” Cetakan Kelima, Jakarta, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

• Dyckman, Dukes, Davis, 1996,”Intermediate Accounting”, Second edition, Richard D. Irwin, Homewood, Illinois, dialihbahasakan oleh Ali Munir, 2000, akuntansi intermediate, Edisi Ketiga, JKT : Erlangga. • Garrison, Ray H., 2000, “Manajerial Accounting : Concept for planning,

control, decesion making”, ninth edition, Usa : The Mc Graw-Hill company, inc.


(25)

Universitas Kristen Maranatha 73

• IAI, 2002, “SAK”, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.

• Kieso, Donald. E. and Jerry J. Weygant, 1995, “Intermediate Acc”, 8 th Edition, john Wiley and Sons inc.

• Komarudin, 1994, “Ensiklopedia Manajemen”, Edisi kedua, Jakarta : Bumi Aksara.

• Mc Guckin. France, 2006, “ide -ide besar untuk mengembangkan usaha kecil anda”, Jakarta : Abadi Tandur.

• Sathie Vijay, 1982, “Controller Involvement in Managerial”, first ed ition, New Jersey : Englewood Clifts.

• Smith, Jay. M. and Skousen, Fred K., 1992, “Intermediate Accounting : Comprehensive” Volume, Eleventh edition, Cincinnati, Ohio: South Western publishing Co.

• Snecdor. Geoge. W. and William G. ,1967, “Statistical Method s”, Edisi 6, Ames : Iowa state Univesity Press.

• Suadi, Arief, 2001, “Sistem Pengendalian Management”, Edisi Kelima, Yogyakarta: BPFE – Universitas Gajah Mada.

• Usry. Milton F. and H Hammer, 1994, “Cost Acounting : Profit, Planning, and Controll”, 11 th Edition, Cincinnati Ohio : South Western Publishing Co.

• Wilson, James D. and John B. Campbell, 1997, “Controllership : The work Of The Managerial Accountant”, dialihbahasakan oleh : Tjintjin Fenix Tjendera, 1997, Tugas Akuntan Manajemen, Edisi Ketiga, Jakarta : Erlangga.


(1)

Universitas Kristen Maranatha 9

Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah suatu metode untuk menemukan kebenaran dan juga pemikiran yang kritis.

Metode penelitian adalah suatu ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun, mengumpulkan data sehingga dapat digunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan.

Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metodologi deskriptif analitis (pendekatan kualitatif). Metodologi deskriptif analitis adalah metode yang menggambarkan suatu gejala yang ada pada waktu penelitian dilakukan dengan jalan mengumpulkan, menjelaskan dan menganalisis data yang diperoleh pada lokasi penelitian dan selanjutnya dibuat kesimpulan.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi : 1. Penelitian Lapangan

Penelitian dilaksanakan dengan cara observasi langsung pada perusahaan dan wawancara pada salah satu pimpinan kantor perwakilan pemasaran PT. New Era Footwear Indonesia untuk wilayah Jawa Barat.

2. Penelitian Kepustakaan

Dilaksanakan dengan cara meneliti buku yang ada hubungannnya dengan masalah yang diteliti dan juga mempelajari berbagai literatur dan catatan kuliah yang sesuai dan berhubungan dengan masalah yang sedang dibahas.


(2)

1.7 Lokasi Penelitian

Perusahaan yang akan menjadi objek penelitian penulis adalah PT. New Era Footwear. Namun PT. New Era Footwear itu sendiri berada di Surabaya, Jawa Timur. Oleh karena itu agar dapat menghemat biaya, maka wilayah kantor perwakilan pemasaran yang tersebar dibeberapa daerah, misalnya saja kantor perwakilan pemasaran untuk wilayah Jawa Barat yang penulis ambil sebagai objek penelitian. Kantor perwakilan pemasaran untuk wilayah Jawa Barat itu sendiri berlokasi di Jl. Cibeureum No. 18, Cimahi.


(3)

Universitas Kristen Maranatha 70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan pada PT. New Era Footwear Indonesia mengenai peranan controller dalam menunjang efektivitas pengendalian persediaan barang dagangan, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan pengendalian persediaan pada PT. New Era Footwear Indonesia sangat baik, hal ini dapat dilihat dari :

a. PT. New Era Footwear Indonesia melakukan pengukuran atas persediaan yang tersedia di gudang setiap bulannya.

b. Terdapatnya struktur organisasi pada PT. New Era Footwear Indonesia yang di dalamnya terdapat pemisahan tugas yang jelas di setiap tingkatan. 2. Controller pada PT. New Era Footwear Indonesia sangat berperan dalam

menunjang efektivitas persediaan barang dagangan, hal ini terbukti dari hasil penelitian yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa controller sangat berperan, terutama dalam hal :

a. Controller pada PT. New Era Footwear Indonesia telah menjalankan tugasnya dengan baik.

b. Controller membantu manajemen dalam membuat kebijakan dan program kerja perusahaan.


(4)

c. Controller mengawasi pelaksanaan program yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan menilai bagaimana pencapaian target yang telah ditetapkan.

d. Controller juga memberikan saran-saran perbaikan untuk mengatasi penyimpangan yang mungkin terjadi lagi di masa yang akan datang. 3. Pelaksanaan pengelolaan persediaan, pada PT. New Era Footwear Indonesia

kurang efektif, hal ini dapat dilihat dari :

a. Pencatatan terhadap barang yang keluar-masuk sering tidak dicatat tepat pada waktunya

b. Tidak adanya bonus jika bagian persediaan tidak melakukan kesalahan c. Pengamanan terhadap persediaan barang hanya dilakukan secara manual.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka penulis memberikan saran yang diharapkan dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan peran controller dalam efektivitas persediaan barang dagangan :

1. Untuk menjaga keamanan atas barang-barang yang tersedia di gudang sebaiknya PT. New Era Footwear Indonesia memasang alat pengaman berupa kamera tersembunyi.

2. Sebaiknya PT. New Era Footwear Indonesia memberikan bonus terhadap karyawan bagian persediaan jika tidak melakukan kesalahan.


(5)

Universitas Kristen Maranatha 72

DAFTAR PUSTAKA

• Anthony, Robert N, and Vijay Gavindarajan, 2001, “Management Control System”, 10 th edition, Singapore : Mc Graw Hill.

• Arens and Loebbeckie, 2000, “Auditing pendekatan terbaru”, dialihbahasakan oleh : Amir Abadi Jusuf, 200, edisi 10, Jakarta : Salemba Empat.

• Assauri, sofjan, 1994, “Manajemen Produksi dan Operasi”, edisi keempat, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Univensitas Indonesia.

• Cushing, Barry E., 1982, “Accounting Information System”. Reading Mass : Addison – Wesley Publishing, Coy. Yang dialihbahasakan oleh Ruchayat Kosasih. 1998. Dalam “Sistem Informasi Akutansi dan Organisasi Perusahaan, 3 rd Edition, Jakarta : Erlangga.

• D. Hartanto, 1991,” Akuntansi Untuk Usahawan” Cetakan Kelima, Jakarta, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

• Dyckman, Dukes, Davis, 1996,”Intermediate Accounting”, Second edition, Richard D. Irwin, Homewood, Illinois, dialihbahasakan oleh Ali Munir, 2000, akuntansi intermediate, Edisi Ketiga, JKT : Erlangga. • Garrison, Ray H., 2000, “Manajerial Accounting : Concept for planning,

control, decesion making”, ninth edition, Usa : The Mc Graw-Hill company, inc.


(6)

• IAI, 2002, “SAK”, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.

• Kieso, Donald. E. and Jerry J. Weygant, 1995, “Intermediate Acc”, 8 th Edition, john Wiley and Sons inc.

• Komarudin, 1994, “Ensiklopedia Manajemen”, Edisi kedua, Jakarta : Bumi Aksara.

• Mc Guckin. France, 2006, “ide -ide besar untuk mengembangkan usaha kecil anda”, Jakarta : Abadi Tandur.

• Sathie Vijay, 1982, “Controller Involvement in Managerial”, first ed ition, New Jersey : Englewood Clifts.

• Smith, Jay. M. and Skousen, Fred K., 1992, “Intermediate Accounting : Comprehensive” Volume, Eleventh edition, Cincinnati, Ohio: South Western publishing Co.

• Snecdor. Geoge. W. and William G. ,1967, “Statistical Method s”, Edisi 6, Ames : Iowa state Univesity Press.

• Suadi, Arief, 2001, “Sistem Pengendalian Management”, Edisi Kelima, Yogyakarta: BPFE – Universitas Gajah Mada.

• Usry. Milton F. and H Hammer, 1994, “Cost Acounting : Profit, Planning, and Controll”, 11 th Edition, Cincinnati Ohio : South Western Publishing Co.

• Wilson, James D. and John B. Campbell, 1997, “Controllership : The work Of The Managerial Accountant”, dialihbahasakan oleh : Tjintjin Fenix Tjendera, 1997, Tugas Akuntan Manajemen, Edisi Ketiga, Jakarta :


Dokumen yang terkait

Analisis Peranan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan Terhadap Efektivitas Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan (Studi Kasus Pedagang Eceran Beras Di Pasar Tradisional Stabat)

10 94 102

Peranan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan Dalam Menunjang Efektivitas Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Pupuk Sriwidjaja Kantor Pemasaran Daerah Sumatera Utara

24 188 75

Peranan Controller Terhadap Pengendalian Persediaan Bahan Baku Guna Menunjang Efektivitas Produksi (Studi Kasus pada PT. Djarum).

0 7 15

Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan (Sutid Kasus pada PT. Sinar Niaga Sejahtera).

0 0 14

Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Persediaan Barang Jadi (Studi Kasus pada PT. Pindad (Persero)).

0 0 20

Peranan Sistem Informasi Akuntansi atas Persediaan Terhadap Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan Guna Mencapai Keamanan Persediaan Barang Dagangan pada Toko Y.

0 1 15

Peranan Controller dalam Pengendalian Persediaan Guna Menunjang Efektifitas Pengendalian Persediaan (Studi Kasus pada PT Sarana Ternak Utama).

0 0 24

Peranan Controller dalam Pengendalian Persediaan Bahan Baku Guna Menunjang Efektivitas Produksi (Studi Kasus pada PT SAKURA).

0 0 15

Peranan Sistem Pengendalian Intern Persediaan Barang guna Menunjang Kelancaran Pendistribusian Barang pada PT. Guna Sarana.

0 0 20

PERANAN PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN (STUDI PRAKTIK KERJA PADA KOPERASI KARYAWAN SAMPOERNA) | . | Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi 1 PB

0 0 8