Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan : studi kasus kantor perbendaharaan dan kas negara Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAII
TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN
studi Kasus pada Karyawan sekretariat Direktorat Jenderal
Kantor Perbendaharaandan Kas Negara
Yoryakarta

Rocky Taufan Purnomo
UniversitasSanataDharma
Yogyakarta
2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalis: 1). Gaya
Kepemimpinan yang diterapkan di Kantor perbendaharaandan Kas'Negara
Yogyakarta"2). Pengaruhpositif gaya kepemimpinanterhadapmotivasi l6rja
karyawan.Sampeldari penelitianini ditetapkansebanyak50 oring dari popula"si
sebanyak 73 orang. Teknik pengambilan ru*pi. menggunakan metode
ConvinienceSampling.
Teknik analisis data digunakan: l). Skala Likert, untuk menguji gaya
kepemimpinanyang diterapkan,2). Analisis Regresi,uniuk menguji pJngi*h

positifgayakepemimpinan.
Hasil penelitian menunjukkanbahwa Gaya KepemimpinanDemokratik
berpengaruhpositif terhadapmotivasikerja karyawan.
Kata kunci : GayaKepemimpinan,Motivasi Kerja Karyawan

vll

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
LEADERSHIP STYLE EX'F'ECTSON THE MOTIVATION OF
EMPLOYEE PERFORMANCE
A CaseStudy on the Employeesof Secretrriat Directorate General of State
Treasury and Bursary Ofliee of Yoryakarta

Roclry Taufan Purnomo
SanataDharma Universitv
2007
This researchaims to discover and analyse 1). Leadership style on the
SecretariatDirectorateGeneralof StateTreasuryand Bursary Offrce of Yogyakarta,

2). The positive effectsof leadershipstyle on employee'smotivation. The numberof
sample which are involved in this researchis 50 out of the population of 73.
Samplingtechniqueusedhereis conveniencesampling.
The data analysistechniquesused are : 1). Likert Scale,for examining the
ryplied leadershipstyle 2). Rogressionand correlation analyses,for examining the
positive effect of leadershipstyle.
The findings of this researchshow, the democraticleadershipstyle affects
employee's motivalionpositively.
Keyword: Leadershipstyle, andemployee'smotivation.

vl1l

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

PENGART'II GAYA KEPEMTMPINAITTERI{ADAP
MOTIVASI KEITTAKARYAWANT

studt KesusKantor Perbcndrharran dan r(as Nqare yograkarta


DisusunOleh:
RoctryTaufrn Puruomo
NIM: W2214170

Tclrh llisetoiui oleh :

Tanggal: 2 Mei 2007

Pembimbing
tr

Drs.Eg;Suscno
T%lttrS

Trnggal : 28 Mei 2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI


PENGARUHGAYA KEPEMIMPINAI\I TERIIADAP
MOTIVASI KERIA KARYAWAN

Studi KasusKtntor Perbendaharaandan Kas Negerayograkarta
YangDipersiapkrn dan DlsusunOleh :
RoclqyTaufanPurnomo
hlIM: 00t214170
Telah dipertahankandi depanpanitia penguji pedatanggar2l Junt 2lX)Z
dan dinyatekantelah memenuhipenyaratan untuk mencrpeidemJet
SarjanaEkonomipedaPrcg;nm Studt Menapmen FakultasEkonomi
UrfuersitesSenatr DharmaYogyokrrta

SUST]NANPAI{INA PENGUJI
Nama
Ketua
Sekroteris

: A. Yudi Yunitrto,S0.M.B*A
: Ilrs. Th. Sutadi,lVI.B.A


Anggota

: Drs. Hendra PoervantoG,lt{.Si.

Anggota

: Drs.IIg. SusenoT'%M.S.

Anggota

: Drs Marinnus MoliilarModedrrM"M.

ru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

'Anyone who can only think of only one way to spell a word

"
obuiously lacks imagination - Mark Twain

"Did you ever think that making a speech on economics is a
Iot like pissing down your les? It seems hot to you, but it
never does to anyone else." - Lyndon B. Johnson

lv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Skripsi ini kupersembahkan untuk:
'Ibu

dan Bapal*u"

yang membenkan

semuanya kepadaku, termasuk kepercayaan dan
kebanggaan

"Mbak

rien, mas pri, uwak, dita, doni,' yang:

selalu membenkan dukungan dan dorongan
"Bernadetta
Sari Sentono'for the amazing:
phenomenal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Penulis menyatakandengan sesungguhnyabahwa skripsi yang penulis
tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkandalamkutipandan daftarpustak4 sebagaimana
layaknyakaryailmiah.

RockyTau


VI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAII
TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN
studi Kasus pada Karyawan sekretariat Direktorat Jenderal
Kantor Perbendaharaandan Kas Negara
Yoryakarta

Rocky Taufan Purnomo
UniversitasSanataDharma
Yogyakarta
2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalis: 1). Gaya
Kepemimpinan yang diterapkan di Kantor perbendaharaandan Kas'Negara
Yogyakarta"2). Pengaruhpositif gaya kepemimpinanterhadapmotivasi l6rja
karyawan.Sampeldari penelitianini ditetapkansebanyak50 oring dari popula"si
sebanyak 73 orang. Teknik pengambilan ru*pi. menggunakan metode

ConvinienceSampling.
Teknik analisis data digunakan: l). Skala Likert, untuk menguji gaya
kepemimpinanyang diterapkan,2). Analisis Regresi,uniuk menguji pJngi*h
positifgayakepemimpinan.
Hasil penelitian menunjukkanbahwa Gaya KepemimpinanDemokratik
berpengaruhpositif terhadapmotivasikerja karyawan.
Kata kunci : GayaKepemimpinan,Motivasi Kerja Karyawan

vll

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
LEADERSHIP STYLE EX'F'ECTSON THE MOTIVATION OF
EMPLOYEE PERFORMANCE
A CaseStudy on the Employeesof Secretrriat Directorate General of State
Treasury and Bursary Ofliee of Yoryakarta

Roclry Taufan Purnomo
SanataDharma Universitv

2007
This researchaims to discover and analyse 1). Leadership style on the
SecretariatDirectorateGeneralof StateTreasuryand Bursary Offrce of Yogyakarta,
2). The positive effectsof leadershipstyle on employee'smotivation. The numberof
sample which are involved in this researchis 50 out of the population of 73.
Samplingtechniqueusedhereis conveniencesampling.
The data analysistechniquesused are : 1). Likert Scale,for examining the
ryplied leadershipstyle 2). Rogressionand correlation analyses,for examining the
positive effect of leadershipstyle.
The findings of this researchshow, the democraticleadershipstyle affects
employee's motivalionpositively.
Keyword: Leadershipstyle, andemployee'smotivation.

vl1l

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGAIITAR
Segalapuji dan syukur penulis panjatkankepadaGusti Allah Tuhan Yang
Maha Sempum4 atas segalarahmat,berkat, dan limpahankasih-Nya, sehingga

penulisanskripsi ini.
penulisdapatmenyelesaikan
PenilisanSkripsi ini merupakansalahsatusyaratuntuk memperolehgelar
sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas SanataDharma Yogyakarta.
Berdasarkanpersyaratantersebut,maka penulis menyusunskripsi denganjudul
o'PengaruhGaya Kepemimpina TerhadapMotivasi Kerja Karyawan Studi Kasus
dan Kas Negara Yogyakarta". Penilis menyadari
Pada Kantor Perbendaharaan
bahwa skripsi yang telah disusun ini masih jauh dari sempurna,karena begitu
banyak keterbatasanyang penulis miliki. Namun pada akhirnya penulis
mengharapkan kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak lain yang
membutuhkan.
Tidak ada sesuatu yang sempum4 demikian pula dalam penyusunan
skripsi ini, banyaksekalihambatanyang penulistemuionamunberkatbantuandan
bimbingan dari berbagaipihak" hambatantersebutdapatpenulis lalui. Oleh karena
itu dengan segala kerendahan hati pada kesempatanini , penulis ingin
menyampaikanrasaterima kasih yang sebesar.besarnya
atasbantuan,bimbingan,
dan dorongankepada:
1. Gusti Allah yang selalumenyertaikudalammelewatihari yang penuhgodaan,
tantangandan mukj izat.
2. Bapak Drs.Handonosebagaidosen pembimbingI walaupun sampaitengah
jalan ditinggal studikeluarnegeri.

lx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. BapakDrs.HendraPoerwantoG, M.si sebagaipenggantipembimbingdosen
I
atassemuawaktuobimbingan, dan pengarahandalampenyusunanskripsi ini.
4. Bapak Drs. Hg. SusenoTw, M.s sebagaidosenpembimbingII atas
semua
koreksi, bimbingan dan pengarahandan penyempumaanskripsi ini.
5. BapakAlex Kahu Lantum sebagaidekanFakultasEkonomi Universita
Sanata
DharmaYogyakarta.
6. Kantor Perbendaharaan
dan Kas Negara untuk semuakegiatanriset yang

saya

lakukan.
7. Ibu dan alm.Bapaktercinta,yang memberikansegalasesuatuyang

tak ternilai

oleh apapun.
8. Mbak Rien, Mas prie, uwak, Dita, Doni, seluruhpenghuni
ketandanwetan 14
dan seluruhkerabatatasdukungandan semangatnya.
9. KeluargaSambilegi,untuk semuakeceriaanselamaini.
10. PT. TRULY SOLUSI PERSADA; Bos Andon, Deby,
wicaskono, Dewo,
terimakasihatas.semua
fasilitasyang luar biasa.
11. WargaHoscok 109,ataso,kawruh',yangtelah sayao,angsu,,
12' TRUmedia;Yuli, Iwan, yuni, Soleh,Nanang,yono,
Meli, untuk semuasuka
duka"kita berkembangbersama.
13. Driamanunggal;terlepasbaik atauburuk, disanalah
semuadipertemukan.
14. Sahabat-sahabatku,
Rez4 Ris4 Doddy, Ronny, Eko, Anton, Miuno cemani,
Timbol, Kes, BR, yus, Sulo, teman kuliah semua,
teman sMA, teman
seperjuanganyang tidak bias disebutkansatu_persatu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15. Semua pihak yanlg tidak dapat saya sebutkan satu-persatuyang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini baik secara langsung
maupuntidak langsung.
SemogaTuhan Yang Maha Esamemberikansegalalimpahankarunia-Nya
dan selalu melindungi semua pihak yang telah membantu dan mendukung
penulisanskripsi ini.
Akhir kata, penulis berharapkiranya skripsi ini dapatbergunabagi rekanrekan atau pihak lain yang membacanya.

Yogyakarta,14
fu1i2007

Rockv Taufan Purnomo

XI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUruAN
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBA}IAN

PERNYATAANKEASLIAN KARYA
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR

ix

DAFTAR ISI

xii

DAFTARTABEL

xv

DAFTARGAMBAR

xvi

BAB I. PENDAHULUAN

I

A. Latar BelakartgMasalah

I

B. PerumusanMasalah

J

C. BatasanMasalah

4

D. TujuanPenelitian

4

E. Manfaat Penelitian

5

F. SistematikaPenulisan

5

xll

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II. LANDASAN TEORI

7

A. Manajemen

7

B. PengertianManajemenSumberDaya Manusia

7

C. Kepemimpinan

8

D. Motivasi

13

E. Hipotesis

16

BAB III. METODEPENELITIAN

L7

A. JenisPenelitian

l7

B. Lokasi dan Waktu penelitian

l7

C. SubjekdanObjekPenelitian

t7

D. Populasidan Sampel

l8

E. MetodePengambilanSampel

18

F. VariabelPenelitian

18

G. PengukuranVariabel

t9

H. JenisData

20

I. TeknikPengumpulanData

20

J. Teknik PengujianKuesioner

2I

K. Teknik Analisis Data

23

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSATIAAN

26

A. BidangBelanjaNegara

29

B . B idang.PembiayaanAnggaran...

30

C . BidangKekayaanNegara......

31

D. BidangPengelolaanKeuanganNegara......

32

xll1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E.

JJ

F. Organisasi

34

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBATIASAN
A. PengujianValiditas danReliabilitasKuesioner
B. DeskripsiData

46
46
52

C. Analisis Data

54

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

62
62

B. Saran

63

DAFTARPUSTAKA

66

LAMPIRAN
l. SuratIjin Penelitian
2. KuesionerPenelitian
3. JawabanKuesioner
4. Output Uji Validitas danReliabilitas
5. Output Regresi
6. Tabelt dan Tabelr

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

TabelV.l

Hasil Uji Validitas GayaKepemimpinan

47

TabblV.2

Hasiltlji ValiditasMotivasiKerjaKaryawan

48

TabelV.3

Uji Relidbllitas

5l

TabelV.4

Karakteristik
Reslonden
Berdasarkan
Golottgan

54

Tapel
v.s

Karakteristik RespondenBerdasarkanJeflis Kelamin

55

TabelV.6

KarakteristikRespondenBerdasarkanBAgian

Tdbelv.z RingkasanUj i Hipotesis

xv

f)

57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

GambarIII.I

SkalaGaya Kepemimpinan

GambarIII.2

DaerahPenerimaandanPenolakanHo danHa

GambarV.l

SkalaGayaKepemimpinan

XVI

24

54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Perubahan yang terjadi silih berganti dengan arah yang tidak
menentu dan kompleksitas tinggi yang sulit dipahami, telah menciptakan
kegalauan yang membahayakan kelestarian hidup banyak organisasi bisnis.
Munculnya kegalauan lingkungan bisnis telah mengubah pemikiran para ahli
tentang faktor yang menjadi kunci penentu kesuksesan organisasi atau
perusahaan.
Di dalam perusahaan, sumber daya manusia memegang peranan
yang sangat penting dalam seluruh aktivitas perusahaan, terutama dalam
peningkatan produktivitas. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk
mengembangkan sumber daya manusia agar mempunyai kualitas yang baik,
sehingga produktivitas meningkat.
Sumber daya manusia dalam perusahaan sangat besar pengaruhnya
dalam menenetukan kelangsungan hidup perusahaan. Betapapun baiknya
suatu rencana organisasi atau perusahaan serta adanya dana yang melimpah
dan teknologi yang canggih tidak akan ada artinya tanpa sumber daya yang
mampu memberikan nilai lebih kepada sumber daya yang lainnya.
Dalam usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia, diperlukan
program-program yang didalamnya mengacu pada pengembangan sumber
daya manusia yang berkualitas. Dan hal itu tidak lepas dari gaya

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

kepemimpinan

yang

dimiliki

seorang

pemimpin

dalam

memimpin

karyawannya. Pemimpin dan karyawan harus mampu bekerjasama untuk
memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Kepemimpinan saat ini semuanya
tentang melibatkan, memberi konsultasi dan mendorong orang lain.
Kepemimpinan itu non hierarkis, memerlukan integritas tingkat tinggi,
kejujuran dan keadilan yang model kepemimpinannya dalam gaya yang sangat
nyata.
Berbicara mengenai kepemimpinan, sumber daya manusia tidak
terlepas dari pemimpin itu sendiri dan juga faktor penentu keberhasilannya
dalam memimpin yang disebut gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan
didefinisikan

sebagai

pola

tingkah

laku

yang

dirancang

untuk

mengintegrasikan tujuan organisasi dan tujuan individul.
Perubahan lingkungan yang begitu cepatnya sangat berpengaruh,
baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kelangsungan hidup
sebuah perusahaan. Diperlukan seorang pemimpin yang mampu mengemban
visi dan misi perusahaan untuk mengikuti perubahan lingkungan. Gaya
kepemimpinan

yang

sesuai

dengan

keadaan

tersebut

adalah

gaya

kepemimpinan transformasional, dimana seorang pemimpin harus mampu
meningkatkan kinerja perusahaan untuk mengikuti perubahan lingkungan
perusahaan.
Begitu besar peran seorang pemimpin, sehingga nilai-nilai yang
dianut serta gaya kepemimpinan sangat penting untuk menentukan keputusankeputusan yang berguna bagi perkembangan perusahaan. Seorang pemimpin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

harus dapat memberikan dorongan positif bagi bawahannya sehingga bawahan
dapat bertingkah laku ke arah yang diharapkan perusahaan. Apabila gaya
kepemimpinan tidak sesuai, maka akan berpengaruh terhadap karyawan itu
sendiri.
Seseorang akan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik apabila
dia merasa nyaman dan senang menjalankan pekerjaannya dalam organisasi
tersebut. Dan dia merasa puas dengan segala peraturan serta gaya
kepemimpinan yang berlaku di organisasi atau perusahaan tersebut, secara
tidak langsung akan meningkatkan kinerja.
Kepemimpinan tidak muncul begitu saja, namun ada faktor yang
harus dipenuhi yaitu ada pemimpin, orang yang dipimpin dan situasi.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul ”Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Terhadap

Motivasi

Kerja

Karyawan”

studi

kasus

pada

Kantor

Perbendaharaan dan Kas Negara Yogyakarta.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukaan di atas, maka
penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Gaya kepemimpinan apakah yang diterapkan oleh pemimpin pada Kantor
Perbendaharaan dan Kas Negara Yogyakarta?
2. Apakah ada pengaruh positif antara gaya kepemimpinan dengan motivasi
kerja karyawan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

C. Batasan Masalah
Pada umumnya gaya kepemimpinan bermacam-macam, tetapi
penulis hanya membatasi pada tiga gaya kepemimpian yaitu: gaya
kepemimpinan otokratik, gaya kepemimpinan demokratik, dan gaya
kepemimpinan lazier faire.
Motivasi kerja, ruang lingkup penelitiannya dibatasi pada sesuatu
yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. (As’ad, 2000 : 45)
Dimana dapat diidentifikasikan dengan: (Anoraga dan Suyati, 1995 : 53)
1. Uang
2. Pujian
3. Perhatian
4. Persaingan
5. Kebanggaan
6. Pelimpahan tanggung jawab

D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin
pada Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif antara gaya kepemimpinan
dengan motivasi kerja karyawan pada Kantor Perbendaharaan dan Kas
Negara Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
Dari penelitian ini diharapkan penulis dapat menambah wawasan dan
pengalaman dalam melakukan penelitian ilmiah dan dapat menerapkan
teori-teori yang pernah diperoleh dalam perkuliahan.
2. Bagi perusahaan
Penulis mengharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan
pertimbangan oleh pemimpin dalam menentukan kebijakan-kebijakan
yang tepat, guna meningkatkan kinerja perusahaan.
3. Bagi pembaca
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan pembaca.
4. Bagi akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan peneliti lainnya dan Universitas Sanata Dharma khususnya
mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja
karyawan.

F. Sistematika Penulisan
BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis dan
sistematika penulisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

BAB II LANDASAN TEORI
Berdasarkan uraian pada Bab I, maka pada Bab II ini berisi tentang
landasan teori yang menunjang masalah yang diteliti.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini diuraikan tentang jenis-jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang diperlukan, sumber
data, teknis pengumpulan data dan teknis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini berisi tentang sejarah singkat tentang berdirinya perusahaan,
lokasi,

perusahaan,

tujuan

perusahaan,

struktur

organisasi,

personalia, kegiatan produksi dan pemasaran hasil produksi.
BAB V ANALISIS DAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang analisis data yang telah dikumpulkan sesuai
dengan tujuan penelitian dengan menggunakan alat analisis yang
telah ditentukan.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menyajikan kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil
pembahasan dan analisa, serta saran yang dianggap perlu bagi
perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Manajemen
Pengertian manajemen dari beberapa ahli, adalah sebagai berikut:
1. Luther Gulick (Handoko, 1999 : 7)
Manajemen adalah suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang
berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana
bekerja sama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini
lebih bermanfaat bagi perusahaan.
2. A.F. Stoner (Sirait, 1996 : 8)
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya
organisasi agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

B. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Pengertian manajemen sumber daya manusia dari beberapa ahli
sebagai berikut:
1. Ranupandojo dan Husnan (1997 : 15)
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia
adalah
perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dari pengadaan,
pengembangan,
pemberian
kompensasi,
pengintegrasian
dan
pemeliharaan tenaag kerja dengan maksud untuk membantu mencapai
tujuan perusahaan, individu dan masyarakat.
2. Flippo (1994 : 5)
Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan dan pengendalian
atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan kompensasi, integrasi,
pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya
manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi dan masyarakat.

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

C. Kepemimpinan
1. Pengertian kepemimpinan
Arti kepemimpinan adalah tentang menciptakan dan mengatasi
perubahan. Kepemimpinan melibatkan seting arah, mengembangkan visi
ke dalam tindakan atau aksi di dunia nyata. Suatu perusahaan tidak dapat
berjalan dengan sendirinya tanpa seorang pemimpin yang mampu
membawa organisasi atau perusahaan mencapai tujuan yang direncanakan.
(Maccoby, 1999 : 1)
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam
situasi tertentu serta diarahkan melalui proses komunikasi, ke arah
pencapaian tujuan satu atau beberapa tujuan. (Tannenbaum, 1961)
Menurut Fred Fieder dan Martin M. (dalam Wahjosumidjo, 1987 : 21)
definisi kepemimpinan adalah sebagai berikut:
a. Kepemimpinan adalah aktivitas para pemegang kekuasaan dan
pembuat keputusan.
b. Kepemimpinan adalah langkah yang pertama yang hasilnya berupa
pola interaksi kelompok yang konsisten dan bertujuan menyelesaikan
program-program yang saling berkaitan.
c. Kepemimpinan adalah sautu proses mempengaruhi aktivitas kelompok
dalam rangka perumusan penciptaan tujuan.
2. Definisi gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah norma perilaku yang digunakan
oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

orang lain seperti yang ia lihat (Thoha, 1985 : 52). Menurut Heidjrachman
dan Suad Husnan (1984 : 191) gaya kepemimpinan dapat didefinisikan
sebagai pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan
organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan gaya kepemimpinan menurut Edwin B. Flippo (1984 : 122)
adalah sebagai pola tingkah laku yang dirancang untuk memadukan
kepentingan organisasi dan personalia guna mengejar beberapa saran.
3. Macam-macam gaya kepemimpinan
Menurut studi kepemimpinan Universitas Iowa, Ronald Lippit
dan K. White (Sutarto, 1986 : 72) ada tiga gaya kepemimpinan yaitu:
a. Gaya kepemimpinan otokratik
Definisi

kepemimpinan

otokratik

adalah

kemampuan

mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan dengan cara segala kegiatan yang akan
dilakukan diputuskan oleh pemimpin (Sutarto, 1986 : 73). Dalam gaya
kepemimpinan otokratik, pemimpin atau manajer bersikap sebagai
pengusaha dan yang dipimpin sebagai yang dikuasai, sehingga
pemimpin memegang kekuasaan mutlak. Hal ini mengakibatkan
kreativitas karyawan terkunci dan segala kegiatan tergantung
pemimpin. Gaya kepemimpinan otokratik sangat cocok digunakan
dalam situasi-situasi kritis dimana ada masalah yang menuntut
penyelesaian dengan tegas dan tepat. Menurut gaya kepemimpinan
otokratik ini, semua karayawan yang terlibat dalam usaha bersama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

tersebut tinggal menerima tugas dan pekerjaan dari pemimpin mereka,
karyawan hanya melaksanakannya saja. (Mangunhardjana, 1994 : 28)
Ciri-ciri gaya kepemimpinan otokratik sebagai berikut:
1) Wewenang mutlak berpusat pada manajer,
2) Keputusan dibuat oleh manajer,
3) Kebijaksanaan dibuat oleh manajer,
4) Komunikasi berjalan searah,
5) Pengawasan terhadap tingkah laku karyawan diawasi dengan ketat,
6) Tangung jawab keberhasilan perusahaan dipikul oleh manajer,
7) Kasar dalam bertindak dan kaku dalam bersikap,
8) Prakarsa harus selalu dari manajer,
9) Karyawan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan ide,
pendapat, pertimbangan, dan saran,
10) Tugas bagi karyawan diberikan secara instruksi,
11) Lebih banyak kritik daripada tujuan,
12) Manajer menuntut kesetiaan karyawan secara mutlak,
13) Manajer menuntut prestasi sempurna dari karyawan tanpa syarat,
14) Cenderung ada paksaan, ancaman dan hukuman.
Adapun kelebihan gaya kepempinan otokratik ini adalah
pengambilan keputusan dapat dilakukan secara cepat dan tegas.
Sedangkan kekurangannya adalah suasana menjadi tampak tegang dan
kaku,

menimbulkan

ketidakpuasan

karyawan

karena

dalam

pengambilan keputusan karyawan tidak dilibatkan sehingga keputusan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

yang diambil manajer terkadang bagi karyawan dirasa sebagai suatu
hal yang dipaksakan, selain itu bisa juga merusak moral karyawan,
meniadakan inisiatif, sering menimbulkan permusuhan dan keluhan.
b. Gaya kepemimpinan demokratik
Gaya kepemimpinan demokratik adalah kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan
dilakukan ditentukan bersama antara manajemen dan karyawan. Dalam
gaya kepemimpinan demokratik ini manajer berusaha membawa
karyawannya sejajar dengan manajer sehingga karyawan dapat
menyumbangkan ide dan pendapat, pertimbangan dan saran yang
dimilikinya. Gaya kepemimpinan demokratik ini sangat cocok untuk
diterapkan jika perusahaan tersebut menghadapi masalah yang
membutuhkan pemikiran yang banyak dan keterlibatan tinggi dari
karyawan dalam pelaksanaannya.
Ciri-ciri dari gaya kepemimpinan demokratik ini adalah sebagai
berikut:
1) Wewenang manajer tidak mutlak,
2) Manajer bersedia melimpahkan sebagian tanggungjawabnya
kepada karyawannya,
3) Keputusan dibuat bersama antara manajer dan karyawan,
4) Kebijaksanaan dibuat bersama antara manajer dan karyawan,
5) Komunikasi berjalan dua arah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

6) Tugas manajer bersifat permintaan,
7) Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku dan kegiatan bersifat
wajar,
8) Pujian dan kritikan seimbang,
9) Terdapat saling percaya, saling menghormati dan menghargai,
10) Banyak kesempatan bagi karyawan untuk menyampaikan ide,
pendapat, pertimbangan dan saran,
11) Manajer mendorong prestasi sempurna dari karyawan,
12) Prakarsa datang dari manajer maupun karyawan,
13) Manajer memperhatikan perasaan dalam bersikap dan bertindak.
Kelebihan gaya kepemimpinan demokratik ini adalah
tumbuhnya rasa ikut memiliki, karena manajer selalu berusaha
melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan selian itu juga
akan tercipta moral yang tinggi. Sedangkan kekurangannya keputusan
dan tindakan kadang lamban, rasa tanggung jawab kurang, keputusan
yang dibuatpun bukan merupakan keputusan yang baik.
c. Gaya kepemimpinan Lazier Faire
Gaya

kepemimpinan

laizer

faire

adalah

kemampuan

mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagi kegiatan yang akan
dilakukan lebih banyak diserahkan pada bawahannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

Ciri-ciri kepemimpinan laizer faire adalah:
1) Manajer melakukan peranannya secara pasif,
2) Manajer memberikan kebebasan penuh kepada karyawan,
3) Manajer mendelegasikan wewenang untuk mengambil keputusan
kepada karyawan dengan tidak lengkap,
4) Karyawan dituntut untuk memiliki keahlian tinggi,
5) Manajer

tidak

akan

membuat

peraturan-peraturan

tentang

pelaksanaan pekerjaan,
6) Kontak antara manajer dengan karyawan sedikit sekali,
7) Manajer menyerahkan tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan
kepada karyawan dalam artian menginginkan agar karyawan bisa
mengendalikan

diri

mereka

sendiri

dalam

menyelesiakan

pekerjaannya.
Kelebihan dari gaya kepemimpinan laizer faire ini karyawan
akan dapat mengembangkan kemampuan dirinya, dan kekurangannya
berupa kekacauan karena setiap pejabat bekerja menurut selera
masing-masing. (Sutarto, 1986 : 79)

D. Motivasi
1. Pengertian motivasi
Motif seringkali diartikan dengan dorongan. Dorongan atau tenaga
tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Sehingga motif
tersebut merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

untuk bertingkah laku dan di dalam pembuatannya itu mempunyai tujuan
tertentu. Motif adalah yang melatarbelakangi individu untuk mencapai
tujuan tertentu. Pengertian motivasi adalah pemberian atau penimbulan
motif. Dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif. (As’ad, 2000 :
45)
2. Motivasi kerja
Motivasi merupakan bagian integral dari kegiatan organisasi di dlaam
proses pembinaan, pengembangan dan pengarahan tenaga kerja manusia
dalam suatu organisasi. Jadi, motivasi kerja adalah sesuatu yang dapat
menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu motivasi kerja
dalam psikologi karya disebut pendorong semangat kerja. Kuat dan
lemahnya motivasi kerja seseorang tenaga kerja ikut menentukan besar
kecilnya prestasinya. (Anoraga dan Sayuti, 1995 : 43)
3. Indikator motivasi kerja
Indikator-indikator motivasi kerja adalah: (Anoraga dan Sayuti, 1995 : 53)
a. Uang
Kita semua mengetahui bahwa kebutuhan akan uang tidak bisa
diabaikan begitu saja. Dalam arti, ekonomi sangat penting dan uang
dianggap sebagai lambang prestasi dan prestise.
Uang dapat digunakan untuk mempertahankan bawahan agar
tidak pindah ke perusahaan alin. Dengan kata lain, uang merupakan
daya tarik agar bawahan merasa senang untuk bekerja. Uang
merupakan lambang tingkat jabatan seseorang. Semakin tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

penghasilan yang didapat seseorang, maka semakin tinggi pula jabatan
yang didudukinya.
Uang juga merupakan lambang prestasi. Semakin tinggi
penghasilan

seseorang,

maka

semakin

tinggi

prestasi

yang

dihasilkannya.
b. Pujian
Pujian seringkali diremehkan banyak orang. Perlu diketahui bahwa
pada umumnya orang, secara naluriah akan senang menerima
pengakuan apabila yang bersangkutan bekerja secara baik. Pujian yang
diberikan atasan, justru akan mendorong bawahan untuk bekerja lebih
baik lagi.
c. Perhatian
Perhatian yang sungguh-sungguh merupakan alat yang ampuh untuk
menumbuhkan suasana suasana informal yang akrab. Dengan
mempersempit jarak antara pimpinan dan bawahan, maka akan tercipta
suasana yang akrab.
d. Persaingan
Sebagian orang suka akan persaingan dan siapa saja akan
melakukannya bila memiliki kesempatan untuk menang. Memberikan
kesempatan kepada semua bawahan dengan porsi yang sama besar
agar masing-masing pegawai mendapat kesempatan yang sama untuk
menang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

e. Kebanggan
Ada dua macam kebanggaan yang perlu ditumbuhkan, yakni
kebanggaan terhadap pribadi dan kebanggaan terhadap organisasi.
Kebanggaan

terhadap

pribadi

yang

ditumbuhkan

dengan

mengupayakan agar bawahan sadar tugasnya adalah sangat penting
dan menentukan bagi organisasi. Sedangkan kebanggaan berorganisasi
dapat diciptakan dengan sesuatu hal yang menonjol yang dihasilkan
perusahaan.
f. Pelimpahan tanggung jawab
Pelimpahan tanggung jawab kepada bawahan dalam hal-hal tertentu,
akan menimbulkan perasaan dipercaya. Hal ini dengan catatan bahwa
pelimpahan tanggung jawab ini sebagai alat motivasi hanya boleh
diberikan kepada bawahannya yang kemampuannya tidak diragukan
lagi.

E. Hipotesis
Kesimpulan sementara yang dapat diambil oleh penulis adalah:
1. Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin pada Kantor
Perbendaharaan

dan

Kas

Negara

Yogykarta

adalah

Gaya

Kepemimpinan Demokratik.
2. Ada pengaruh positif dari gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja
karyawan pada Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus yang merupakan
suatu jenis penelitian mengenai gaya kepemimpinan untuk memperoleh
kesimpulan dan hasil penelitian yang hanya berlaku bagi perusahaan yang
bersangkutan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian dilakukan di lingkungan Kantor Perbendaharaan dan Kas
Negara Jalan Kusumanegara Yogyakarta.
2. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada Bulan Desember tahun 2006.

C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian
Subjek penelitian adalah pegawai pada Kantor Perbendaharaan dan Kas
Negara Yogyakarta.
2. Objek penelitian
Objek penelitian adalah variabel yang akan diteliti yaitu gaya
kepemimpinan dan motivasi kerja karyawan ( dalam hal ini pegawai ).

17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang akan
diteliti yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap ( Igbal Hasan,
2002 : 58 ). Terdapat 73 orang pegawai dalam Kantor Perbendaharaan dan
Kas Negara.
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara
tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu ( Igbal Hasan, 2002 : 58 ).
Diambil 50 orang sebagai sampel dari total keseluruhan sebanyak 73 orang.

E. Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Convenience Sampling
dimana tidak semua populasi memiliki kesempatan sama untuk menjadi calon
responden atau sampel (http://library.gunadarma.ac.id/s2, 2004 ).

F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2000 : 2)
Variabel penelitian dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Variabel bebas (independent variable)
Variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah gaya
kepemimpinan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

2. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah
motivasi kerja.

G. Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini ada dua macam variabel, yaitu variabel bebas
berupa gaya kepemimpinan yang diuraikan menjadi: cara manajer dalam
mengambil keputusan, hubungan manajer dengan karyawan, cara manajer
memperlakukan karyawan, dan cara pimpinan menghadapi masalah dalam
perusahaan. Yang kedua yaitu variabel terikat, yaitu motivasi kerja karyawan.
1. Gaya kepemimpinan
Yang dimaksud gaya kepemimpinan adalah perilaku seseorang
pimpinan untuk menggerakkan para bawahan agar bawahan bersedia
bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan. Untuk mengetahui gaya
kepemimpinan yang dipakai yaitu gaya kepemimpinan otokratik, gaya
kepemimpinan demokratik, dan gaya kepemimpinan laize faire, maka
aspek gaya kepemimpinan diuraikan menjadi:
a. Cara pemimpin mengambil keputusan,
b. Hubungan pemimpin dengan karyawan,
c. Cara pemimpin memperlakukan karyawan,
d. Cara menghadapi masalah dalam perusahaan.
Untuk menelit gaya kepemimpinan yang diterapkan, mengunakan analisis
Skala Likert.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

2. Motivasi kerja karyawan
Diartikan sebagai dorongan kerja dalam diri karyawan karena terdorong
untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhannya dalam hal ini dapat dibagi
menjadi:
a. Uang
b. Pujian
c. Perhatian
d. Persaingan
e. Kebanggaan
f. Pelimpahan tanggung jawab

H. Jenis Data
1. Data primer, yaitu data yang diperlukan subjek penelitian dengan cara
kuesioner dan observasi.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber bacaan lain,
seperti buku, literatur, jurnal yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

I. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan
pernyataan secara tertulis kepada responden, tiap responden diminta untuk
memilih alternatif jawaban yang disediakan. Kuesioner terdiri dari 24 butir
pernyataan untuk gaya kepemimpinan dan 18 butir pernyataan untuk
motivasi kerja karyawan. Jawaban kuesioner yang diberikan oleh setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

responden akan dikuantitatifkan terlebih dahulu dengan memberikan skor
sesuai dengan skala Likert, yang mana untuk pernyataan-pernyataan yang
sifatnya positif:
Jawaban Selalu mendapat skor 5
Jawaban Sering mendapat skor 4
Jawaban Kadang-kadang mendapat skor 3
Jawaban Jarang mendapat skor 2
Jawaban Tidak Pernah mendapat skor 1
Sedangkan untuk pernyataan-pernyataan yang sifatnya negatif, adalah
sebaliknya.
2. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara
langsung dan mencatat apa yang penulis ketahui tentang objek yang
diteliti.
3. Data-data sekunder atau riset perpustakaan, yaitu teknik pengumpulan data
dengan melalui studi kepustakaan yang maksudnya adalah bahan-bahan
yang dibutuhkan dapat diperoleh dari catatan, literatur, kuliah.

J. Teknik Pengujian Kuesioner
1. Uji validitas
Tujuan dari pengujian validitas adalah untuk mengetahui
seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurannya. Untuk pengujian
validitas suatu kuesioner dapat digunakan teknik Korelasi Momen
Tangkar. (Hadi, 1991)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

rxy :

{

N ∑ xy − (∑ x )(∑ y )

}{

}

⎡ N x 2 − ( x )2 N y 2 − ( y )2 ⎤



∑ ⎥⎦
⎢⎣

Keterangan :
rxy : koefisien korelasi product moment
x

: nilai dari variabel

y

: nilai dari total variabel

xy : jumlah hasil kali antara x dan y
N : banyaknya sampel uji coba
Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya
adalah sebagai berikut:
Jika rhitung ≥ rtabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen tersebut
dinyatakan valid.
Jika rhitung ≤ rtabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen tersebut
dinyatakan tidak valid.
2. Uji reliabilitas
Tujuan dari pengujian reliabilitas ini adalah untuk menguji
apakah kuesioner yang dibagikan karyawan benar-benar dapat diandalkan
sebagai alat pengukur. Pengujian ini hanya pada butir-butir pernyataan
yang sudah dinyatakan valid. Dalam penelitian ini hanya butir-butir
pernyataan yang sudah dinyatakan valid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

Dalam penelitian ini menggunakan Koefisien Alpha dari Cronbach. (Hadi,
1991)
rrr =

M ⎛ vx
⎜1 −
M − 1 ⎜⎝
xt


⎟⎟


Keterangan : rtt = reliabilitas
M = jumlah butir
vx = varians butir
vt = varian nilai total
Semakin tinggi tingkat reliabilitas suatu alat ukur, semakin stabil dan
semakin dapat diandalkan alat ukur tersebut dalam mengukur suatu gejala.
Perhitungan tingkat reliabilitas yang mempunyai nilai rtt lebih besar dari nilai
rtabel (rtt > rtabel).

K. Teknik Analisis Data
1. Untuk meneliti gaya kepemimpinan yang diterapkan, menggunakan
analisis Skala likert. Untuk interval kelas dari tiga gaya kepemimpinan
yang diteliti, maka dicari dengan rumus Sturges ( Nugroho Budiyuwono,
1993 : 37 )
C1 = Range
K
Keterangan :
C1

= Interval Kelas

Range

= Selisih batas atas dan batas bawah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

K

= Banyaknya kelas

Karena terdapat 24 pernyataan, maka jumlah skor terbesar untuk kuesinoer
Gaya Kepemimpinan adalah 24 x 5 = 120, sedangkan jumlah skor
terendah adalah 24 x 1 = 24.
Jadi dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini,
C1 = Range
K
C1 = 120 – 24
3
C1 = 32
Dengan interval 32, maka garis skala gaya kepemimpinan dapat
digambarkan sebagai berikut :

24 Laizer Faire 55,99 56

Demokratik 87,99 88

Otokratik

120

2. Untuk meneliti gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap motivasi
kerja karyawan, maka dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Untuk menganalisis apakah gaya kepemimpinan berpengaruh positif
terhadap motivasi kerja karyawan menggunakan analisis Regresi
Linear Sederhana. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
Y = a + bX
Keterangan : Y = motivasi kerja
X = gaya kepemimpinan
a = konstanta
b1 = koefisien regresi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25

b. Dari persamaan regresi yang telah diperoleh, peneliti melakukan uji
signifikansi yang disebut uji stat t atau t-test, yang berguna untuk
menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas secara
individu dalam menerangkan variasi variabel terikat.
t =
Keterangan : r

r n−2
1− r2

= koefisien korelasi antara x dan y

r2 = koefisien determinasi
n = jumlah responden
thitung = nilai thitung yang dicari
setelah thitung diperoleh lalu dibandingkan dengan ttabel. Kriteria yang
digunakan untuk mencari ttabel adalah derajat kebebasan df = n-2, dan
tingkat signifikansi atau tingkat kepercayaan 5%.
c. Merumuskan hipotesis
H0 : b ≤ 0, artinya gaya kepemimpinan tidak berpengaruh positif
terhadap motivasi kerja karyawan.
HA : b > 0, artinya gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhdap
motivasi kerja karyawan.
d. Mengambil keputusan tentang penerimaan atau penolakan hipotesis
Hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (HA) diterima bila
thitung > ttabel. Ini dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan
berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26

Hipotesis nol (H0) diterima atau hipotesis alternatif (HA) ditolak
thitung ≤ ttabel. Ini dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan tidak
berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan.
Gambar III.1
Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho dan Ha

H0 diterima
Ha ditolak

Ha diterima
H0 ditolak

T tabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV
GAMBARAN UMUM
KANTOR PERBENDAHARAAN DAN KAS NEGARA
YOGYAKARTA

Sejarah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Terbentuknya Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Ditjen PBN) tidak terlepas
dari konsekuensi pelaksanaan reformasi penyempurnaan manajemen keuangan
Negara di Indonesia. Ketika semangat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
baik (good governance) digulirkan, Pemerintah Pusat menempuh langkah
perubahan melalui reformasi hukum dan reformasi organisasi. Secara paralel,
reformasi hukum yang ditandai dengan lahirnya Paket Undang-Undang Bidang
Keuangan Negara diiringi dengan perubahan organisasional di tubuh Departemen
Keuangan guna menyelaraskan perangkat organisasi dengan penegasan fungsi
Departemen Keuangan selaku institusi Pengelola Fiskal.

Selaku institusi Pengelola Fiskal, Departemen Keuangan membagi pemisahan
kewenangan, yang antara lain adalah fungsi-fungsi pengkajian, penganggaran, dan
perbendaharaan. Inilah alasan kuat terjadinya penyempurnaan organisasi
(reorganisasi) dengan "terbentuknya" 3 (tiga) organisasi dengan nomenklatur
baru, yaitu Direktorat Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan (Ditjen
APK), Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Ditjen Perbendaharaan), dan Badan

27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28

Pengkajian Ekonomi, Keuangan, dan Kerjasama Internasional (BAPEKKI). Suatu
Perubahan organisasi yang ditandai dengan memisahkan fungsi-fungsi yang
berbeda namun berada dalam satu naungan organisasi, serta menyatukan fungsifungsi yang sama namun tersebar di berbagai unit.

Ditjen PBN sendiri bukanlah organisasi yang sama sekali baru. "Core
function"nya tersebar di berbagai unit Eselon I dengan fungsi paling dominan,
yaitu fungsi pelaksanaan anggaran, pengelolaan kas Negara, pengelolaan barang
milik kekayaan Negara, dan pengelolaan hutang luar negeri berada di bawah unit
Eselon I Direktorat Jenderal Anggaran (DJA). Sementera itu, fungsi
perbendaharaan lainnya tersebar di beberapa unit Eselon I dan II yaitu fungsi
pengelolaan hutang dalam negeri pada Pusat Manajemen Obligasi Negara
(PMON), pengelolaan penerusan pinjaman dan pengelolaaan kasnya pada Ditjen
Lembaga

Keuangan (Ditjen

LK), dan penyusunan pertanggungjawaban

pelaksanaan anggaran pada Badan Akuntansi Keuangan Negara (BAKUN), serta
fungsi pengolahan data pada Kantor Pengelolahan Data Informasi Keuangan
Regional (KPDIKR) BINTEK.

Selanjutnya, dengan terbitnya Keputusan Presiden Nomor 35, 36, dan 37 Tahun
2004 dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 302/KMK/2004 dan Nomor
303/KMK/2004,

secara

hukum

meleburlah

unit-unit

pengelola

fungsi

perbendaharaan tersebut menjadi satu Direktorat Jenderal Perbendaharaan, yang
terdiri dari 1 Sekretariat Ditjen dan 7 Direktorat teknis pada kantor pusat serta 30
Kantor Wilayah Ditjen PBN dan sejumlah KPPN pada kantor instansi vertical.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29

Pelantikan Direktur Jenderal Perbendaharaan dan seluruh pejabat Eselon II pada
bulan Oktober 2004 pun merupakan titik awal sinergi organisasi baru tersebut.
Hingga kini, telah terjadi beberapa kali pergantian pejabat Eselon II dan jajaran di
bawahnya.

Sejarah Direktorat Jenderal Anggaran
(Sumber: Direktorat Jenderal Anggaran dari Masa ke Masa ( 1966-1999)

Direktorat Jenderal Anggaran yang merupakan embrio paling dominan dari fungsi
perbendaraan telah memiliki sejarah panjang Cikal bakal DJA dimulai pada tahun
1945 dengan dibentuknya Pejabatan Keuangan sebagai salah satu unit di bawah
Kementrian Keuangan yang bertugas melaksanakan urusan anggaran negara,
perbendaharaan, dan kas negara. Selanjutnya Pejabatan Keuangan diubah
namanya menjadi Thesauri Negara pada tahun 1948. Perjalanan terus berlanjut
dengan dibentuknya Departemen Urusan Anggaran Negara yang memegang tugas
perencanaan dan penyusunan anggaran negara, dan Departemen Urusan
Pendapatan, Pembiayaan, dan Pengawasan yang mempunyai tugas melaksanakan
perbendaharaan dan kas negara di bawah Kompartemen Keuangan pada tahun
1962. Pada kurun ini dibentuk Inspektorat Perbendaharaan Negara dan Kantor
Bendahara Negara.

Pada awal masa pemerintahan Orde Baru dibentuklah sebuah unit eselon I di
bawah Departemen Keuangan yang bernama Deputi Bidang Anggaran sebagai
pengganti dari Departemen Urusan Anggaran Negara, yang salah satu unit eselon
II-nya bernama Direktorat Perbendaharaan Negara yang bertugas melaksanakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30

pembayaran pengeluaran negara. Dengan demikian, fungsi perbendaharaan
kembali tergabung menjadi satu dengan fungsi anggaran, setelah sempat bernaung
di bawah satu atap pada kurun waktu sebelumnya.

Nama Direktorat Jenderal Anggaran sendiri ada berdasarkan Keppres nomor 170
tahun 1966 sebagai pengganti dari Deputy Bidang Anggaran. Direktur Jenderal
Anggaran waktu itu adalah Piet Haryono, yang memegang jabatan sebagi Dirjen
Anggaran pertama sampai dengan tahun 1976. Berturut-turut nama Dirjen
Anggaran setelahnya yaitu Jusuf Ramli, Benjamin Parwoto, Darsjah, A. Anshari
Ritonga, dan Achmad Rochjadi.

Rencana Strategis

A. BIDANG BELANJA NEGARA

1. Menetapkan tingkat bunga dan subsidi bunga Kredit Program yang
memberikan insentif yang cukup/wajar bagi bank pelaksana maupun
petani/usaha mikro dan kecil.
2. Meningkatkan akuntabilitas penyaluran Kredit Program dengan sedapat
mungkin menetapkan bank pelaksana bertindak sebagai executing bank
yang menanggung sepenuhnya risiko kredit.
3. Menciptakan skim baru dan menggali sumber pendanaan untuk pemberian
kredit dalam rangka pengembangan usaha mikro dan kecil.
4. Menyempurnakan pedoman pelaksanaan pembayaran anggaran
pembiayaan dan perhitungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31

B. BIDANG PEMBIAYAAN ANGGARAN

1. Menyempurnakan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan
pinjaman dan hibah luar negeri.
2. Melaksanakan monitoring disbursement dan mempercepat effectiveness
pinjaman luar negeri baik pinjaman program maupun pinjaman proyek.
3. Melakukan pembayaran bunga dan pokok tepat waktu.
4. Menerbitkan SUN dalam mata uang rupiah dan mata uang asing.
5. Melakukan Pembelian kembali obligasi negara (buy back).
6. Melakukan pertukaran (Debt switching) SUN.
7. Mengembangkan instrumen SUN.
8. Meningkatkan koordinasi antara otoritas fiskal dan moneter.
9. Menyusun dan menerbitkan harga acuan (benchmark) -- Bersama
Bapepam.
10. Mengembangkan pasar repo -- Bersama Bapepam.
11. Memperluas basis investor.
12. Meningkatkan efisiensi dan keandalan sistem kliring, setelmen dan
registrasi.
13. Menyempurnakan perangkat peraturan dan dokumen hukum yang
berkaitan dengan pengelolaan SUN.
14. Mengembangkan SDM pengelola utang.
15. Mengembangkan akses informasi pasar keuangan.
16. Menerbitkan publikasi SUN secara berkala.
17. Melakukan sosialisasi SUN.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32

18. Mengembangkan sistem informasi terpadu.
19. Meningkatkan kapasitas server DPSUN sampai siap transaksi on-line.
20. Meningkatkan kualitas SDM dan sistem informasi pendukung.
21. Menyempurnakan kerangka peraturan perundang-undangan di bidang
pengelolaan
22. Pinjaman dan Hibah Luar Negeri.
23. Melakukan seleksi thd proyek-proyek yang akan dibiayai pinjaman luar
negeri dan sesuai dengan pioritas pembangunan nasional.
24. Menyempurnakan sistem pengadministrasian pinjaman yang efektif dan
efisien.

C. BIDANG KEKAYAAN NEGARA ( NANTINYA KE DJPKN )

1. Menyusun dan menyempurnakan ketentuan-ketentuan tentang pengelolaan
Investasi Pemerintah.
2. Menyelenggarakan Penatausahaan Penyertaan Modal Negara pada
BUMN.
3. Menyelenggarakan pengusulan penambahan atau pengurangan Penyertaan
Modal Negara pada BUMN.
4. Menyelenggarakan pengelolaan Investasi Pemerintah lainnya.
5. Mempercepat proses pengelolaan piutang pemerintah yang berasal dari
pinjaman dalam dan luar negeri.
6. Menyempurnakan penatausahaan pinjaman.
7. Meningkatkan pemantauan pinjaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33

8. Menyempurnakan mengenai mekanisme penyaluran dan pengelolaan
pinjaman.
9. Mencari dan menawarkan skim TSL kepada BUMN Perbankan yang sehat
dan mempunyai jaringan sesuai dengan kebutuhan TSL yang
bersangkutan.

D. BIDANG PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

1. Menerapkan Treasury Single Account (TSA).
2. Menyempurnakan pedoman penyusunan LPJ APP.
3. Menyempurnakan peraturan tentang penelaahan DIPA.
4. Melakukan perbaikan ketentuan tentang mekanisme pembayaran.
5. Mengembangkan sistem perbendaharaan dan anggaran negara (SPAN).
6. Mewujudkan PP SAP berbasis kas menuju akrual.
7. Menyiapkan SAP dan PP SAP berbasis akrual.
8. Memperbaharui rumusan business process perbendaharaan dan akuntansi
yang baru.
9. Mengembangkan sistem aplikasi dan program perbendaharaan yang baru
(SPAN).
10. Mengimplementasikan PP SAP dan SiAPP.
11. Menyiapkan SDM yang andal di bidang akuntansi dan pelaporan
keuangan.
12. Mewujudkan PP tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Pemerintah.
13. Mewujudkan laporan keuangan pemerintah yang komprehensif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34

14. Mengembangkan sistem penyajian informasi yang sesuai dengan
kebutuhan dan mudah dipahami di setiap jenjang instansi.
15. Mengembangkan data statistik unit-unit yang memberi kontribusi fiskal
dan makro ekonomi negara.
16. Menyajikan informasi statistik keuangan negara sesuai standar
internasional.
17. Mewujudkan pemberian informasi pengelolaan keuangan negara.
18. Memberi dukungan teknis akuntansi dalam sistem perbendaharaan negara.
19. Mendukung perwujudan pengelolaan perbendaharaan yang baik.
20. Mewujudkan PP tentang jabatan fungsional perbendaharaan.
21. Mewujudkan sistem IT yang mendukung operasi dan pemberian informasi
perbendaharaan.
22. Menyempurnakan mekanisme pembuatan ?flash report? realisasi APBN
yang berasal dari Laporan Kas Posisi KPPN dan Laporan Realisasi BUN.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35

E. VISI DAN MISI
VISI

Menjadi Pengelola Perbendaharaan Negara yang Profesional, Transparan dan
Akuntabel dalam Proses Mewujudkan Bangsa yang Mandiri dan Sejahtera

MISI


Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya kepemimpinan dan Iklim Komunikasi terhadap Motivasi kerja Pegawai di Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Sumatera Utara

2 60 156

Pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja: studi kasus pada kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang.

4 76 124

IMPLEMENTASI TREASURY SINGLE ACCOUNT TERHADAP MANAJEMEN KAS PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA YOGYAKARTA

0 25 85

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kelurahan di Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.

0 4 11

PENGARUH STRES KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Stres Kerja, Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Karyawan di Kantor PDAM Kabupaten Grobogan).

0 3 17

PENGARUH STRES KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Stres Kerja, Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Karyawan di Kantor PDAM Kabupaten Grobogan).

0 2 16

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG MEDAN.

1 12 24

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada Karyawan Kantor Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Jepara).

0 1 16

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada Karyawan Kantor Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Jepara).

0 0 15

Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan : studi kasus kantor perbendaharaan dan kas negara Yogyakarta - USD Repository

0 0 98