HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga Dengan Konflik Peran Ganda Pada Wanita Bekerja.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KONFLIK
PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA
Naskah Publikasi
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
untuk Memenuhi Sebagian Syaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)
Diajukan oleh :
YASMIN LARASATI
F 100110075
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN
KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA
Yasmin Larasati
ymumtaz76@yahoo.com
Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAKSI
Konflik peran ganda menjadi salah satu faktor yang harus dihadapi oleh
wanita yang bekerja. Bagi setiap karyawati yang bekerja di perusahaan akan
menghadapi kondisi-kondisi yang menyebabkan rentan terjadinya konflik peran
ganda. Dukungan sosial keluarga atau orang-orang terdekat diharapkan dapat
mengurangi konflik peran ganda bagi wanita yang bekerja. Penelitian ini
bertujuan untuk 1) mengetahui apakah ada hubungan antara dukungan sosial
keluarga dengan konflik peran ganda pada wanita bekerja, 2) mengetahui tingkat
dukungan sosial keluarga pada wanita bekerja, 3) mengetahui tingkat konflik
peran ganda pada wanita bekerja, 4) mengetahui sumbangan efektif dukungan
sosial keluarga terhadap konflik peran ganda. Populasi dalam penelitian ini adalah
karyawati yang bekerja di CV. Pudji Santosa Ungaran.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive non
random sampling, dengan jumlah subjek sebanyak 103 orang. Metode
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat ukur skala. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Product Moment dari person.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi
-0,499
dengan sig. = 0,000; p < 0,001, sehingga hipotesis yang diajukan diterima, dapat
dikatakan ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara dukungan sosial
keluarga dengan konflik peran ganda pada wanita bekerja. Sumbangan efektif
dukungan sosial keluarga dengan konflik peran ganda sebesar 24,1 % dan sisanya
75,9 % dipengaruhi variabel lainnya. Dukungan sosial keluarga termasuk ke
dalam kategori tinggi dengan rerata empirik 69,78 dan rerata hipotetik sebesar 55.
Tingkat konflik peran ganda termasuk ke dalam kategori sedang dengan rerata
empirik 111,45 dan rerata hipotetik sebesar 107,5.
Kata kunci : dukungan sosial keluarga, konflik peran ganda
semua
PENDAHULUAN
peran
dengan
baik
dan
Seiring dengan pertumbuhan
sempurna, namun ini bukanlah hal
penduduk seperti saat ini, kebutuhan
mudah. Banyak wanita berperan ganda
akan pekerjaan untuk memenuhi biaya
mengakui bahwa secara operasional
hidup semakin meningkat, oleh karena
sulit untuk membagi waktu bagi
itu bekerja merupakan salah satu hal
urusan rumah tangga dan urusan
yang sangat penting. Dalam beberapa
pekerjaan. Akibat yang sering dihadapi
masa
dan
oleh wanita berperan ganda adalah
pertumbuhan ekonomi terjadi begitu
keberhasilan setengah-setengah pada
sangat pesat. Hal ini mendorong
masing-masing
wanita
berhasil di salah satu peran saja dan
ini
untuk
perkembangan
ikut
serta
dalam
pemenuhan kebutuhan rumah tangga.
peran
atau
hanya
peran yang lain dinomor duakan
Keputusan untuk mengambil dua
kemudian terbengkalai.
peran berbeda yaitu di rumah tangga
Konflik peran ganda yang terlalu
dan di tempat kerja tentu diikuti
besar dapat mengancam kemampuan
dengan tuntutan dari dalam diri sendiri
seseorang
dan pemenuhan kebutuhan ekonomi.
lingkungannya, akibatnya pada diri
Tuntutan
seseorang akan berkembang berbagai
dari
diri
sendiri
dan
kebutuhan hidup ini menyerukan hal
gejala
yang sama yaitu keberhasilan dalam
mengganggu
dua
khususnya
peranan
tersebut.
Idealnya
memang setiap wanita bisa menjalani
untuk
konflik
mengahadapi
peran
yang
pelaksanaan
pada
wanita
dapat
kerja
yang
berprofesi sebagai karyawati sekaligus
1
ibu
rumah
tangga.
Upaya
untuk
sebaliknya. Dukungan sosial yang
mengurangi timbulnya konflik peran
dimaksud
ini
sosial yang didapat dari lingkungan
dapat
dilakukan
dengan
disini
adalah
dukungan
menggunakan sumber-sumber positif
keluarga
yang ada di sekitar individu yaitu salah
Sehingga
satunya dukungan sosial. Dukungan
menunjukkan bahwa para karyawati
sosial dapat mengurangi beban atau
yang mengalami konflik peran ganda
permasalahan yang dihadapi seseorang
adalah
sehingga
bahwa
mendapatkan dukungan dari keluarga
dukungan sosial merupakan model
khususnya suaminya. Dukungan yang
dukungan
berasal dari suami secara langsung
dapat
yang
dikatakan
dihasilkan
dari
terdekat
seperti
banyak
mereka
suami.
kasus
yang
yang
kurang
interaksi pribadi yang melibatkan salah
maupun
satu atau lebih aspek emosi, penilaian,
penting dalam memelihara keadaan
informasi, dan instrumen sehingga
psikologis maupun fisiologis individu
dapat mereduksi beban yang diterima
(Rustiana, 2006).
individu (Santi, 2003).
Bagi
sosial
karyawati
sangat
tidak
Bagi
dukungan
seorang
berperan
wanita
yang
berprofesi sebagai seorang karyawati
guna
pabrik sekaligus ibu rumah tangga,
mengurangi konflik peran. Karena
dukungan dari suami dapat membuat
semakin besar dukungan sosial yang
perasaannya
diterima maka semakin rendah tingkat
dapat
konflik
dirasakan.
peran
diperlukan
langsung
ganda
begitupun
2
menjadi
mengurangi
tentram
beban
Sebagaimana
dan
yang
yang
diungkapkan Yanita dan Zamralita
(2001)
bahwa
dukungan
a. Pengasuhan anak
suami
Tugas utama seorang istri adalah
terhadap istri dapat membuat batin
mengurus
menjadi tenang dan perasaan senang
memberikan pendidikan terbaik
dalam diri istri, sehingga istri lebih
baginya. Aspek pengasuhan anak
mudah menyesuaikan diri baik di
ini
lingkungan
keluarga
konflik
lingkungan
pekerjaan.
maupun
di
suami,
sangat
anak
berkaitan
keluarga
dan
dengan
dan
kerja,
Selanjutnya
misalnya ketika ibu harus bersiap-
dilakukan
siap untuk bekerja dan anak akan
Budiman (2006) menunjukkan bahwa
berangkat sekolah, sang ibu tidak
faktor penting yang dapat mengurangi
bisa menyiapkan kebutuhan anak
dilema antara keluarga dan pekerjaan
sedangkan
bagi wanita adalah adanya dukungan
perhatian dan kasih sayang dari
dari suami.
ibunya.
hasil
penelitian
yang
Konflik peran ganda menurut
anak
sangat
butuh
b. Bantuan pekerjaan rumah tangga
Kahn (dalam Ummu, 2011) adalah
Bantuan pekerjaan rumah tangga
bentuk dari inter-role-conflict dimana
yang dimaksud adalah istri yang
tekanan peran dari pekerjaan dan
tetap
lingkungan keluarga satu sama lain
suami dan anaknya, walaupun
saling bertentangan.
pekerjaan rumah tangga telah
Menurut Sekaran (1986) aspek
bekerja
diserahkan
dari konflik peran ganda yaitu :
untuk
kepada
melayani
pembantu
rumah tangga, sang istri tetap
3
berkewajiban untuk mengetahui
d. Waktu untuk keluarga.
segala urusan yang berhubungan
Seorang istri harus dapat membagi
dengan rumah tangga. misalnya
waktu untuk keluarga (suami dan
ketika
anak). walaupun memiliki jadwal
menyiapkan
makan
meskipun ada pembantu, sang ibu
yang
harus terlibat dalam menyiapkan
mungkin
makan
memberikan waktu untuk suami
tersebut
padahal
ibu
tersebut sudah lelah bekerja.
padat,
istri
semaksimal
harus
mampu
dan anak. bila hal itu tidak mampu
c. Komunikasi dan interaksi dengan
diberikan seorang istri karena
suami dan anak.
kesibukannya di tempat kerja
Komunikasi dan interaksi dengan
maka terjadi hal-hal yang negatif
suami dan anak merupakan suatu
seperti anak kurang mendapat
siklus
harus
perhatian. misalnya ketika sang
dijalani seorang istri. Misalnya
ibu sedang sibuk atau mempunyai
ketika sang ibu sedang sibuk
tugas dari kantor sehingga tidak
dengan
pekerjaanya,
mempunyai waktu untuk bersantai
jarang
berkomunikasi
kehidupan
yang
sehingga
dengan
dengan suami dan anak.
suami dan anak. bila hal tersebut
e. Menentukan prioritas.
tidak mampu dijalani maka akan
Seorang
menyebabkan
dalam
menentukan prioritas kerja dan
begitupun
keluarga. disini istri dituntut untuk
rumah
konflik
tangga
sebaliknya.
istri
harus
mampu
dapat menentukan sikap terhadap
4
dua peran yang harus dijalaninya.
faktor yang mempengaruhi konflik
upaya yang dapat ditempuh oleh
peran ganda :
istri
untuk
mengatasi
konflik
a. Time pressure.
tersebut adalah memilih kedua
Semakin
peran
digunakan untuk bekerja maka
tersebut
dengan
tetap
mempertimbangkan resiko yang
semakin
akan dihadapi. misalnya ketika
keluarga.
anak sakit, sedangkan ibu harus
banyak
sedikit
waktu
waktu
yang
untuk
b. Family size dan support.
menghadiri acara penting dari
Semakin banyak anggota keluarga
kantor untuk menunjang karirnya.
maka semakin banyak konflik,
f. Tekanan karir dan keluarga
Setiap
peran
konsekuensi
dan semakin banyak dukungan
memiliki
keluarga maka semakin sedikit
masing-masing.
konflik.
disatu sisi karir menuntut agar
mampu
waktu
mencurahakan
dan
pikiran
c. Kepuasan kerja.
tenaga,
Semakin tinggi kepuasan kerja
terhadap
maka
pekerjaan. disisi lain keluarga
terutama
anak
konflik
yang
dirasakan
semakin sedikit.
sangat
d. Marital and life satisfaction.
membutuhkan perhatian dan kasih
Ada asumsi bahwa wanita bekerja
sayang dari seorang ibu.
memiliki
Secara umum Stoner et al.
konsekuensi
yang
negatif terhadap pernikahannya.
(Ruslina, 2014) menyatakan beberapa
e. Size of firm.
5
Yaitu, banyaknya pekerja dalam
(penghargaan) positif untuk orang
perusahaan
itu,
mungkin
saja
konflik
peran
mempengaruhi
perasaan
Chaplin (2005) menyebutkan
dukungan
mengadakan
sosial
atau
maju
atau
persetujuan dengan gagasan atau
ganda seseorang.
bahwa
dorongan
individu
dan
perbandingan positif orang itu
adalah
dengan orang lain, seperti orang
menyediakan
yang kurang mampu atau lebih
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan
buruk
orang lain atau memberikan dorongan
penghargaan diri).
keadaannya
(menambah
atau pengobatan semangat dan nasihat
3. Dukungan
kepada orang lain dalam suatu situasi
mencakup
pengambilan keputusan.
seperti suami membantu pekerjaan
instrumental
bantuan
:
langsung
Aspek-aspek dukungan sosial
rumah yang sekiranya mudah
menurut House (Smeth, 1994) sebagai
dilakukan untuk membantu istri di
berikut :
kala harus lembur ditempat kerja.
1. Dukungan emosional : mencakup
empati,
keadaan
dan
memberikan nasehat, petunjuk-
perhatian terhadap orang yang
petunjuk, saran, atau umpan balik.
bersangkutan
peduli
4. Dukungan informatif : mencakup
misalnya
umpan
Menurut Smet (1994) faktor-
balik, penegasan.
faktor yang mempengaruhi dukungan
2. Dukungan penghargaan : terjadi
lewat
ungkapan
sosial keluarga dapat disimpulkan
hormat
yaitu empati, faktor emosional, nilai
6
dan
norma
sosial,
serta
faktor
semakin tinggi konflik peran ganda
begitupun sebaliknya.
sosioekonomi.
Sebagaimana
yang
telah
METODE PENELITIAN
Subjek
yang
diambil
dikemukakan para ahli, bahwa konflik
dalam
peran ganda adalah suatu keadaan
penelitian adalah karyawati yang telah
mempunyai anak, dan tinggal bersama
dimana
seseorang
mengalami
suami dengan usia ± 20-55 tahun
ketagangan
dengan masa kerja minimal 6 bulan
timbul
sebanyak 103 orang. Menggunakan
teknik pengambilan sampel purposive
non
random
sampling.
menggunakan
analisis
korelasi
dua
peranan
yang
yang
Metode
peran maksimal baik di rumah maupun
dukungan sosial dan konflik peran
Teknik
akibat
kecemasan
disandang masing-masing menuntut
pengumpulan data menggunakan skala
ganda.
atau
di tempat wanita itu bekerja. Ihromi
data
(1990) juga menyatakan bahwa konflik
product
peran akan lebih dirasakan oleh wanita
moment.
yang bekerja. Hal ini disebabkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
karena wanita yang bekerja akan
Berdasarkan hasil perhitungan
analisis product moment diperoleh
menghadapi konflik peran sebagai
-
wanita karier sekaligus ibu rumah
nilai koefisien korelasi sebesar
0,499; p = 0,000 (p < 0,01). Hasil ini
tangga. Dikarenakan, wanita bekerja
menunjukkan ada hubungan negatif
antara
ini menghadapi konflik peran sebagai
dukungan sosial keluarga dengan
wanita karir sekaligus ibu rumah
yang
sangat
signifikan
konflik peran ganda. Artinya semakin
rendah
dukungan
sosial
tangga. Terutama dalam kebudayaan
maka
Indonesia,
7
wanita
sangat
dituntut
perannya sebagai ibu rumah tangga
optimis
yang baik dan benar sehingga banyak
kehidupan saat ini maupun masa
wanita bekerja yang merasa bersalah
yang akan datang, lebih trampil
ketika harus bekerja. Perasaan bersalah
dalam
ditambah dengan tuntutan dari dua sisi,
psikologi dan memiliki sistem
yaitu pekerjaan dan ekonomi rumah
yang lebih tinggi, serta tingkat
tangga.
kecemasan yang lebih rendah,
dalam
menghadapi
memenuhi
kebutuhan
mempertinggi interpersonal skill
Dukungan sosial keluarga
merupakan salah satu faktor yang
(ketrampilan
dapat mempengaruhi konflik peran
memiliki
ganda, dukungan sosial keluarga
mencapai apa yang diinginkan dan
yang dikemukakan oleh Saroson
lebih dapat membimbing individu
dkk
memiliki
untuk beradaptasi dengan konflik
peranan penting untuk mencegah
peran. Begitupun dengan wanita
dari ancaman kesehatan mental.
bekerja yang memiliki dua peran
Individu yang memiliki dukungan
sekaligus, yaitu sebagai ibu rumah
sosial yang lebih kecil, lebih
tangga dan wanita yang bekerja ini
memungkinkan
cenderung rentan akan ancaman
(Amelia,
2007)
mengalami
konsekuensi
psikis
Keuntungan
individu
negatif.
kesehatan
interpersonal),
kemampuan
mental
untuk
seperti
yang
kecemasan dan konsekuensi psikis
memperoleh dukungan sosial yang
negatif lainnya. Oleh karenanya
tinggi akan menjadi individu lebih
dukungan, kritik & saran, serta
8
bantuan-bantuan langsung maupun
Berdasarkan hasil analisis
tidak langsung dari orang-orang
diketahui dukungan sosial keluarga
terdekat di keluarganya khususnya
pada subjek penelitian tergolong
suami
tinggi
menjadi
faktor
penting
ditunjukkan oleh rerata
untuk menumbuhkan selalu rasa
empirik (RE) = 69,78 dan rerata
optimis dalam kehidupan wanita
hipotetik (RH) = 55.
yang bekerja. Sebagaimana yang
tinggi ini dapat diinterpretasikan
diungkapkan Yanita dan Zamralita
bahwa
(2001) bahwa dukungan suami
dasarnya
terhadap istri dapat membuat batin
terbentuk dari aspek dukungan
menjadi
perasaan
sosial seperti yang dikemukakan
senang dalam diri istri, sehingga
oleh Hause (Smet, 1994) yaitu
istri lebih mudah menyesuaikan
aspek emosional yang melibatkan
diri baik di lingkungan keluarga
kekuatan jasmani dan keinginan
maupun di lingkungan pekerjaan.
untuk percaya pada orang lain
Selanjutnya hasil penelitian yang
sehingga
dilakukan
bersangkutan menjadi yakin bahwa
tenang
dan
Budiman
(2006)
subjek
Kondisi
penelitian
memiliki
sikap
individu
pada
yang
yang
menunjukkan bahwa faktor penting
orang
yang dapat mengurangi dilema
memberikan
antara keluarga dan pekerjaan bagi
sayang
wanita adalah adanya dukungan
aspek instrumental yang meiliputi
dari suami.
penyediaan
9
lain
tersebut
cinta
dan
kepadanya,
sarana
mampu
kasih
selanjutnya
untuk
mempermudah
atau
menolong
emosional, kedekatan emosional dan
orang lain, aspek informatif yang
integrasi sosial belum sepenuhnya
berupa pemberian informasi untuk
menjadi
mengatasi masalah pribadi seperti
peran ganda.
pemberian
nasehat,
faktor
penyebab
konflik
dan
Sumbangan efektif dukungan
pengarahan yang dibutuhkan oleh
sosial keluarga terhadap konflik peran
individu yang bersangkutan, dan
ganda
aspek penilaian yang terdiri dari
terdapat 75,9% faktor-faktor lain
dukungan
yang mempengaruhi konflik peran
peran
meliputi
sosial
umpan
yang
balik,
sebesar 24,1%, maka masih
ganda
selain
variabel
dukungan
perbandingan sosial dan afirmasi
sosial. Ruslina (2014) menyatakan
atau persetujuan.
beberapa faktor lain yang dapat
Konflik
peran
ganda
pada
mempengaruhi konflik peran ganda
subjek penelitian tergolong sedang,
diluar
ditunjukkan oleh rerata empirik (RE)
keluarga
= 111,45 dan rerata hipotetik (RH) =
pressure, kepuasan kerja, marital and
107,5.
life satisfaction, size of firm
Kondisi sedang ini dapat
diartikan aspek-aspek yang terdapat
dalam
yaitu
tersebut
dukungan
misalnya,
sosial
time
Hasil penelitian menunjukkan
dukungan sosial keluarga
dukungan
variable
ada hubungan negatif yang sangat
penghargaan,
signifikan antara dukungan sosial
dukungan
informasi,
dukungan
keluarga dengan konflik peran ganda,
penilaian,
bimbingan,
perhatian
namun ada beberapa keterbatasan
10
penelitian yang perlu diperhatikan,
sosial keluarga maka semakin
antara lain
generalisasi dari hasil-
rendah konflik peran ganda pada
hasil penelitian ini terbatas pada
karyawan CV. Pudji Santosa dan
populasi dimana penelitian dilakukan
sebaliknya
yaitu di CV. Pudji Santosa, sehingga
dukungan sosial keluarga maka
penerapan pada ruang lingkup yang
semakin
lebih luas dengan karakteristik yang
ganda pada karyawan CV. Pudji
berbeda
dilakukan
Santosa. Hal ini ditunjukan oleh
ulang
dengan
nilai koefisien korelasi sebesar
atau
menambah
-0,499 dengan sig.= 0,000; p
kiranya
penelitian
menggunakan
perlu
variabel-variabel lain yang belum
disertakan
ataupun
dalam
dengan
penelitian
ini
menambah
dan
tinggi
konflik
rendah
peran
< 0,01.
2. Tingkat dukungan sosial keluarga
masuk
memperluas ruang lingkup penelitian.
dalam
kategori
tinggi.
Rerata empirik untuk dukungan
KESIMPULAN DAN SARAN
sosial
a) Kesimpulan
keluarga
69,78.
Rerata
hipotetik skala dukungan sosial
1. Ada hubungan negatif yang sangat
sebesar 55.
signifikan antara dukungan sosial
3. Tingkat
keluarga dengan konflik peran
ini
konflik
peran
ganda
masuk dalam kategori sedang.
ganda. Hubungan negatif dari
penelitian
semakin
Rerata empirik sebesar 111,45.
menggambarkan
bahwa semakin tinggi dukungan
11
Rerata hipotetik skala stres kerja
DAFTAR PUSTAKA
sebesar 107,5.
4. Sumbangan
efektif
Amelia. W. S, Meta, dan Sri. E. I.
(2011). Hubungan Antara
Dukungan Sosial Dengan
Depresi Pada Lanjut Usia
Yang Tinggal di Panti Wreda
Wening
Wardoyo
Jawa
Tengah. Jurnal Psikologi
Undip, Vol.9, No.1.
dukungan
sosial dengan konflik peran ganda
sebesar 24,9% kemudian masih
terdapat
75,1%
sisanya
Chaplin, J.P. (2005). Kamus Lengkap
Psikologi (alih bahasa : Dr.
Kartini Kartono). Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada.
dipengaruhi variabel lain yang
dapat
mempengaruhi
peran
ganda
diluar
konflik
variabel
Budiman. (2006). Persepsi Efektivitas
Kinerja Karyawan Ditinjau
dari Konflik Peran Ganda
Isteri dan Dukungan Sosial
Rekan Kerja. Tesis (tidak
diterbitkan). Yogyakarta :
Fakultas
Psikologi
Universitas Gajah Mada.
dukungan sosial keluarga.
b) Saran
Diharapkan hasil dari penelitian ini
sebagai referensi, untuk bahan
Ihromi, T.O. (1990). Wanita Bekerja
dan
Masalahmasalahnya.Jakarta : PPSW
masukan, pertimbangan, informasi
tambahan bagi peneilti lain yang
Ruslina. (2014). Hubungan antara
Konflik
Peran
Ganda
dengan Stres Kerja pada
Wanita Bekerja. Skripsi.
Surakarta
:
Fakultas
Psikologi
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
akan melakukan penelitian sejenis,
sehingga dapat menjadi acuan
dalam penyempurnaan penelitian
yang sejenis.
Rustiana,
12
E.R. (2006). Dukungan
Sosial dan Pengaruhnya
Bagi Kesehatan. Artikel.
Jurnal KESMAS, Vol. 1,
No. 1.
Santi,
D.Y. (2003). Hubungan
Dukungan Sosial dengan
Stres
Kerja
pada
Pramuniaga. Skripsi. (tidak
diterbitkan). Yogyakarta :
Fakultas
Psikologi
Universitas
Wangsa
Manggala.
Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan.
Jakarta : PT. Grasindo.
Ummu H. (2011). Stres Kerja Ditinjau
dari Konflik Peran Ganda
dan Dukungan Sosial pada
Perawat. Jurnal Psikologi.
Universitas Widya Dharma
Klaten.Vol.8 No.1. 2011.
Yanita & Zamralita. (2001). Persepsi
Perempuan
Primipara
tentang
Dukungan
Sosial
Suami
dalam
Usaha
Menanggulangi
Gejala
Depresi
Salin.
Pasca
Phronesis. Vol. 3, No. 5.
13
PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA
Naskah Publikasi
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
untuk Memenuhi Sebagian Syaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)
Diajukan oleh :
YASMIN LARASATI
F 100110075
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN
KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA
Yasmin Larasati
ymumtaz76@yahoo.com
Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAKSI
Konflik peran ganda menjadi salah satu faktor yang harus dihadapi oleh
wanita yang bekerja. Bagi setiap karyawati yang bekerja di perusahaan akan
menghadapi kondisi-kondisi yang menyebabkan rentan terjadinya konflik peran
ganda. Dukungan sosial keluarga atau orang-orang terdekat diharapkan dapat
mengurangi konflik peran ganda bagi wanita yang bekerja. Penelitian ini
bertujuan untuk 1) mengetahui apakah ada hubungan antara dukungan sosial
keluarga dengan konflik peran ganda pada wanita bekerja, 2) mengetahui tingkat
dukungan sosial keluarga pada wanita bekerja, 3) mengetahui tingkat konflik
peran ganda pada wanita bekerja, 4) mengetahui sumbangan efektif dukungan
sosial keluarga terhadap konflik peran ganda. Populasi dalam penelitian ini adalah
karyawati yang bekerja di CV. Pudji Santosa Ungaran.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive non
random sampling, dengan jumlah subjek sebanyak 103 orang. Metode
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat ukur skala. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Product Moment dari person.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi
-0,499
dengan sig. = 0,000; p < 0,001, sehingga hipotesis yang diajukan diterima, dapat
dikatakan ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara dukungan sosial
keluarga dengan konflik peran ganda pada wanita bekerja. Sumbangan efektif
dukungan sosial keluarga dengan konflik peran ganda sebesar 24,1 % dan sisanya
75,9 % dipengaruhi variabel lainnya. Dukungan sosial keluarga termasuk ke
dalam kategori tinggi dengan rerata empirik 69,78 dan rerata hipotetik sebesar 55.
Tingkat konflik peran ganda termasuk ke dalam kategori sedang dengan rerata
empirik 111,45 dan rerata hipotetik sebesar 107,5.
Kata kunci : dukungan sosial keluarga, konflik peran ganda
semua
PENDAHULUAN
peran
dengan
baik
dan
Seiring dengan pertumbuhan
sempurna, namun ini bukanlah hal
penduduk seperti saat ini, kebutuhan
mudah. Banyak wanita berperan ganda
akan pekerjaan untuk memenuhi biaya
mengakui bahwa secara operasional
hidup semakin meningkat, oleh karena
sulit untuk membagi waktu bagi
itu bekerja merupakan salah satu hal
urusan rumah tangga dan urusan
yang sangat penting. Dalam beberapa
pekerjaan. Akibat yang sering dihadapi
masa
dan
oleh wanita berperan ganda adalah
pertumbuhan ekonomi terjadi begitu
keberhasilan setengah-setengah pada
sangat pesat. Hal ini mendorong
masing-masing
wanita
berhasil di salah satu peran saja dan
ini
untuk
perkembangan
ikut
serta
dalam
pemenuhan kebutuhan rumah tangga.
peran
atau
hanya
peran yang lain dinomor duakan
Keputusan untuk mengambil dua
kemudian terbengkalai.
peran berbeda yaitu di rumah tangga
Konflik peran ganda yang terlalu
dan di tempat kerja tentu diikuti
besar dapat mengancam kemampuan
dengan tuntutan dari dalam diri sendiri
seseorang
dan pemenuhan kebutuhan ekonomi.
lingkungannya, akibatnya pada diri
Tuntutan
seseorang akan berkembang berbagai
dari
diri
sendiri
dan
kebutuhan hidup ini menyerukan hal
gejala
yang sama yaitu keberhasilan dalam
mengganggu
dua
khususnya
peranan
tersebut.
Idealnya
memang setiap wanita bisa menjalani
untuk
konflik
mengahadapi
peran
yang
pelaksanaan
pada
wanita
dapat
kerja
yang
berprofesi sebagai karyawati sekaligus
1
ibu
rumah
tangga.
Upaya
untuk
sebaliknya. Dukungan sosial yang
mengurangi timbulnya konflik peran
dimaksud
ini
sosial yang didapat dari lingkungan
dapat
dilakukan
dengan
disini
adalah
dukungan
menggunakan sumber-sumber positif
keluarga
yang ada di sekitar individu yaitu salah
Sehingga
satunya dukungan sosial. Dukungan
menunjukkan bahwa para karyawati
sosial dapat mengurangi beban atau
yang mengalami konflik peran ganda
permasalahan yang dihadapi seseorang
adalah
sehingga
bahwa
mendapatkan dukungan dari keluarga
dukungan sosial merupakan model
khususnya suaminya. Dukungan yang
dukungan
berasal dari suami secara langsung
dapat
yang
dikatakan
dihasilkan
dari
terdekat
seperti
banyak
mereka
suami.
kasus
yang
yang
kurang
interaksi pribadi yang melibatkan salah
maupun
satu atau lebih aspek emosi, penilaian,
penting dalam memelihara keadaan
informasi, dan instrumen sehingga
psikologis maupun fisiologis individu
dapat mereduksi beban yang diterima
(Rustiana, 2006).
individu (Santi, 2003).
Bagi
sosial
karyawati
sangat
tidak
Bagi
dukungan
seorang
berperan
wanita
yang
berprofesi sebagai seorang karyawati
guna
pabrik sekaligus ibu rumah tangga,
mengurangi konflik peran. Karena
dukungan dari suami dapat membuat
semakin besar dukungan sosial yang
perasaannya
diterima maka semakin rendah tingkat
dapat
konflik
dirasakan.
peran
diperlukan
langsung
ganda
begitupun
2
menjadi
mengurangi
tentram
beban
Sebagaimana
dan
yang
yang
diungkapkan Yanita dan Zamralita
(2001)
bahwa
dukungan
a. Pengasuhan anak
suami
Tugas utama seorang istri adalah
terhadap istri dapat membuat batin
mengurus
menjadi tenang dan perasaan senang
memberikan pendidikan terbaik
dalam diri istri, sehingga istri lebih
baginya. Aspek pengasuhan anak
mudah menyesuaikan diri baik di
ini
lingkungan
keluarga
konflik
lingkungan
pekerjaan.
maupun
di
suami,
sangat
anak
berkaitan
keluarga
dan
dengan
dan
kerja,
Selanjutnya
misalnya ketika ibu harus bersiap-
dilakukan
siap untuk bekerja dan anak akan
Budiman (2006) menunjukkan bahwa
berangkat sekolah, sang ibu tidak
faktor penting yang dapat mengurangi
bisa menyiapkan kebutuhan anak
dilema antara keluarga dan pekerjaan
sedangkan
bagi wanita adalah adanya dukungan
perhatian dan kasih sayang dari
dari suami.
ibunya.
hasil
penelitian
yang
Konflik peran ganda menurut
anak
sangat
butuh
b. Bantuan pekerjaan rumah tangga
Kahn (dalam Ummu, 2011) adalah
Bantuan pekerjaan rumah tangga
bentuk dari inter-role-conflict dimana
yang dimaksud adalah istri yang
tekanan peran dari pekerjaan dan
tetap
lingkungan keluarga satu sama lain
suami dan anaknya, walaupun
saling bertentangan.
pekerjaan rumah tangga telah
Menurut Sekaran (1986) aspek
bekerja
diserahkan
dari konflik peran ganda yaitu :
untuk
kepada
melayani
pembantu
rumah tangga, sang istri tetap
3
berkewajiban untuk mengetahui
d. Waktu untuk keluarga.
segala urusan yang berhubungan
Seorang istri harus dapat membagi
dengan rumah tangga. misalnya
waktu untuk keluarga (suami dan
ketika
anak). walaupun memiliki jadwal
menyiapkan
makan
meskipun ada pembantu, sang ibu
yang
harus terlibat dalam menyiapkan
mungkin
makan
memberikan waktu untuk suami
tersebut
padahal
ibu
tersebut sudah lelah bekerja.
padat,
istri
semaksimal
harus
mampu
dan anak. bila hal itu tidak mampu
c. Komunikasi dan interaksi dengan
diberikan seorang istri karena
suami dan anak.
kesibukannya di tempat kerja
Komunikasi dan interaksi dengan
maka terjadi hal-hal yang negatif
suami dan anak merupakan suatu
seperti anak kurang mendapat
siklus
harus
perhatian. misalnya ketika sang
dijalani seorang istri. Misalnya
ibu sedang sibuk atau mempunyai
ketika sang ibu sedang sibuk
tugas dari kantor sehingga tidak
dengan
pekerjaanya,
mempunyai waktu untuk bersantai
jarang
berkomunikasi
kehidupan
yang
sehingga
dengan
dengan suami dan anak.
suami dan anak. bila hal tersebut
e. Menentukan prioritas.
tidak mampu dijalani maka akan
Seorang
menyebabkan
dalam
menentukan prioritas kerja dan
begitupun
keluarga. disini istri dituntut untuk
rumah
konflik
tangga
sebaliknya.
istri
harus
mampu
dapat menentukan sikap terhadap
4
dua peran yang harus dijalaninya.
faktor yang mempengaruhi konflik
upaya yang dapat ditempuh oleh
peran ganda :
istri
untuk
mengatasi
konflik
a. Time pressure.
tersebut adalah memilih kedua
Semakin
peran
digunakan untuk bekerja maka
tersebut
dengan
tetap
mempertimbangkan resiko yang
semakin
akan dihadapi. misalnya ketika
keluarga.
anak sakit, sedangkan ibu harus
banyak
sedikit
waktu
waktu
yang
untuk
b. Family size dan support.
menghadiri acara penting dari
Semakin banyak anggota keluarga
kantor untuk menunjang karirnya.
maka semakin banyak konflik,
f. Tekanan karir dan keluarga
Setiap
peran
konsekuensi
dan semakin banyak dukungan
memiliki
keluarga maka semakin sedikit
masing-masing.
konflik.
disatu sisi karir menuntut agar
mampu
waktu
mencurahakan
dan
pikiran
c. Kepuasan kerja.
tenaga,
Semakin tinggi kepuasan kerja
terhadap
maka
pekerjaan. disisi lain keluarga
terutama
anak
konflik
yang
dirasakan
semakin sedikit.
sangat
d. Marital and life satisfaction.
membutuhkan perhatian dan kasih
Ada asumsi bahwa wanita bekerja
sayang dari seorang ibu.
memiliki
Secara umum Stoner et al.
konsekuensi
yang
negatif terhadap pernikahannya.
(Ruslina, 2014) menyatakan beberapa
e. Size of firm.
5
Yaitu, banyaknya pekerja dalam
(penghargaan) positif untuk orang
perusahaan
itu,
mungkin
saja
konflik
peran
mempengaruhi
perasaan
Chaplin (2005) menyebutkan
dukungan
mengadakan
sosial
atau
maju
atau
persetujuan dengan gagasan atau
ganda seseorang.
bahwa
dorongan
individu
dan
perbandingan positif orang itu
adalah
dengan orang lain, seperti orang
menyediakan
yang kurang mampu atau lebih
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan
buruk
orang lain atau memberikan dorongan
penghargaan diri).
keadaannya
(menambah
atau pengobatan semangat dan nasihat
3. Dukungan
kepada orang lain dalam suatu situasi
mencakup
pengambilan keputusan.
seperti suami membantu pekerjaan
instrumental
bantuan
:
langsung
Aspek-aspek dukungan sosial
rumah yang sekiranya mudah
menurut House (Smeth, 1994) sebagai
dilakukan untuk membantu istri di
berikut :
kala harus lembur ditempat kerja.
1. Dukungan emosional : mencakup
empati,
keadaan
dan
memberikan nasehat, petunjuk-
perhatian terhadap orang yang
petunjuk, saran, atau umpan balik.
bersangkutan
peduli
4. Dukungan informatif : mencakup
misalnya
umpan
Menurut Smet (1994) faktor-
balik, penegasan.
faktor yang mempengaruhi dukungan
2. Dukungan penghargaan : terjadi
lewat
ungkapan
sosial keluarga dapat disimpulkan
hormat
yaitu empati, faktor emosional, nilai
6
dan
norma
sosial,
serta
faktor
semakin tinggi konflik peran ganda
begitupun sebaliknya.
sosioekonomi.
Sebagaimana
yang
telah
METODE PENELITIAN
Subjek
yang
diambil
dikemukakan para ahli, bahwa konflik
dalam
peran ganda adalah suatu keadaan
penelitian adalah karyawati yang telah
mempunyai anak, dan tinggal bersama
dimana
seseorang
mengalami
suami dengan usia ± 20-55 tahun
ketagangan
dengan masa kerja minimal 6 bulan
timbul
sebanyak 103 orang. Menggunakan
teknik pengambilan sampel purposive
non
random
sampling.
menggunakan
analisis
korelasi
dua
peranan
yang
yang
Metode
peran maksimal baik di rumah maupun
dukungan sosial dan konflik peran
Teknik
akibat
kecemasan
disandang masing-masing menuntut
pengumpulan data menggunakan skala
ganda.
atau
di tempat wanita itu bekerja. Ihromi
data
(1990) juga menyatakan bahwa konflik
product
peran akan lebih dirasakan oleh wanita
moment.
yang bekerja. Hal ini disebabkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
karena wanita yang bekerja akan
Berdasarkan hasil perhitungan
analisis product moment diperoleh
menghadapi konflik peran sebagai
-
wanita karier sekaligus ibu rumah
nilai koefisien korelasi sebesar
0,499; p = 0,000 (p < 0,01). Hasil ini
tangga. Dikarenakan, wanita bekerja
menunjukkan ada hubungan negatif
antara
ini menghadapi konflik peran sebagai
dukungan sosial keluarga dengan
wanita karir sekaligus ibu rumah
yang
sangat
signifikan
konflik peran ganda. Artinya semakin
rendah
dukungan
sosial
tangga. Terutama dalam kebudayaan
maka
Indonesia,
7
wanita
sangat
dituntut
perannya sebagai ibu rumah tangga
optimis
yang baik dan benar sehingga banyak
kehidupan saat ini maupun masa
wanita bekerja yang merasa bersalah
yang akan datang, lebih trampil
ketika harus bekerja. Perasaan bersalah
dalam
ditambah dengan tuntutan dari dua sisi,
psikologi dan memiliki sistem
yaitu pekerjaan dan ekonomi rumah
yang lebih tinggi, serta tingkat
tangga.
kecemasan yang lebih rendah,
dalam
menghadapi
memenuhi
kebutuhan
mempertinggi interpersonal skill
Dukungan sosial keluarga
merupakan salah satu faktor yang
(ketrampilan
dapat mempengaruhi konflik peran
memiliki
ganda, dukungan sosial keluarga
mencapai apa yang diinginkan dan
yang dikemukakan oleh Saroson
lebih dapat membimbing individu
dkk
memiliki
untuk beradaptasi dengan konflik
peranan penting untuk mencegah
peran. Begitupun dengan wanita
dari ancaman kesehatan mental.
bekerja yang memiliki dua peran
Individu yang memiliki dukungan
sekaligus, yaitu sebagai ibu rumah
sosial yang lebih kecil, lebih
tangga dan wanita yang bekerja ini
memungkinkan
cenderung rentan akan ancaman
(Amelia,
2007)
mengalami
konsekuensi
psikis
Keuntungan
individu
negatif.
kesehatan
interpersonal),
kemampuan
mental
untuk
seperti
yang
kecemasan dan konsekuensi psikis
memperoleh dukungan sosial yang
negatif lainnya. Oleh karenanya
tinggi akan menjadi individu lebih
dukungan, kritik & saran, serta
8
bantuan-bantuan langsung maupun
Berdasarkan hasil analisis
tidak langsung dari orang-orang
diketahui dukungan sosial keluarga
terdekat di keluarganya khususnya
pada subjek penelitian tergolong
suami
tinggi
menjadi
faktor
penting
ditunjukkan oleh rerata
untuk menumbuhkan selalu rasa
empirik (RE) = 69,78 dan rerata
optimis dalam kehidupan wanita
hipotetik (RH) = 55.
yang bekerja. Sebagaimana yang
tinggi ini dapat diinterpretasikan
diungkapkan Yanita dan Zamralita
bahwa
(2001) bahwa dukungan suami
dasarnya
terhadap istri dapat membuat batin
terbentuk dari aspek dukungan
menjadi
perasaan
sosial seperti yang dikemukakan
senang dalam diri istri, sehingga
oleh Hause (Smet, 1994) yaitu
istri lebih mudah menyesuaikan
aspek emosional yang melibatkan
diri baik di lingkungan keluarga
kekuatan jasmani dan keinginan
maupun di lingkungan pekerjaan.
untuk percaya pada orang lain
Selanjutnya hasil penelitian yang
sehingga
dilakukan
bersangkutan menjadi yakin bahwa
tenang
dan
Budiman
(2006)
subjek
Kondisi
penelitian
memiliki
sikap
individu
pada
yang
yang
menunjukkan bahwa faktor penting
orang
yang dapat mengurangi dilema
memberikan
antara keluarga dan pekerjaan bagi
sayang
wanita adalah adanya dukungan
aspek instrumental yang meiliputi
dari suami.
penyediaan
9
lain
tersebut
cinta
dan
kepadanya,
sarana
mampu
kasih
selanjutnya
untuk
mempermudah
atau
menolong
emosional, kedekatan emosional dan
orang lain, aspek informatif yang
integrasi sosial belum sepenuhnya
berupa pemberian informasi untuk
menjadi
mengatasi masalah pribadi seperti
peran ganda.
pemberian
nasehat,
faktor
penyebab
konflik
dan
Sumbangan efektif dukungan
pengarahan yang dibutuhkan oleh
sosial keluarga terhadap konflik peran
individu yang bersangkutan, dan
ganda
aspek penilaian yang terdiri dari
terdapat 75,9% faktor-faktor lain
dukungan
yang mempengaruhi konflik peran
peran
meliputi
sosial
umpan
yang
balik,
sebesar 24,1%, maka masih
ganda
selain
variabel
dukungan
perbandingan sosial dan afirmasi
sosial. Ruslina (2014) menyatakan
atau persetujuan.
beberapa faktor lain yang dapat
Konflik
peran
ganda
pada
mempengaruhi konflik peran ganda
subjek penelitian tergolong sedang,
diluar
ditunjukkan oleh rerata empirik (RE)
keluarga
= 111,45 dan rerata hipotetik (RH) =
pressure, kepuasan kerja, marital and
107,5.
life satisfaction, size of firm
Kondisi sedang ini dapat
diartikan aspek-aspek yang terdapat
dalam
yaitu
tersebut
dukungan
misalnya,
sosial
time
Hasil penelitian menunjukkan
dukungan sosial keluarga
dukungan
variable
ada hubungan negatif yang sangat
penghargaan,
signifikan antara dukungan sosial
dukungan
informasi,
dukungan
keluarga dengan konflik peran ganda,
penilaian,
bimbingan,
perhatian
namun ada beberapa keterbatasan
10
penelitian yang perlu diperhatikan,
sosial keluarga maka semakin
antara lain
generalisasi dari hasil-
rendah konflik peran ganda pada
hasil penelitian ini terbatas pada
karyawan CV. Pudji Santosa dan
populasi dimana penelitian dilakukan
sebaliknya
yaitu di CV. Pudji Santosa, sehingga
dukungan sosial keluarga maka
penerapan pada ruang lingkup yang
semakin
lebih luas dengan karakteristik yang
ganda pada karyawan CV. Pudji
berbeda
dilakukan
Santosa. Hal ini ditunjukan oleh
ulang
dengan
nilai koefisien korelasi sebesar
atau
menambah
-0,499 dengan sig.= 0,000; p
kiranya
penelitian
menggunakan
perlu
variabel-variabel lain yang belum
disertakan
ataupun
dalam
dengan
penelitian
ini
menambah
dan
tinggi
konflik
rendah
peran
< 0,01.
2. Tingkat dukungan sosial keluarga
masuk
memperluas ruang lingkup penelitian.
dalam
kategori
tinggi.
Rerata empirik untuk dukungan
KESIMPULAN DAN SARAN
sosial
a) Kesimpulan
keluarga
69,78.
Rerata
hipotetik skala dukungan sosial
1. Ada hubungan negatif yang sangat
sebesar 55.
signifikan antara dukungan sosial
3. Tingkat
keluarga dengan konflik peran
ini
konflik
peran
ganda
masuk dalam kategori sedang.
ganda. Hubungan negatif dari
penelitian
semakin
Rerata empirik sebesar 111,45.
menggambarkan
bahwa semakin tinggi dukungan
11
Rerata hipotetik skala stres kerja
DAFTAR PUSTAKA
sebesar 107,5.
4. Sumbangan
efektif
Amelia. W. S, Meta, dan Sri. E. I.
(2011). Hubungan Antara
Dukungan Sosial Dengan
Depresi Pada Lanjut Usia
Yang Tinggal di Panti Wreda
Wening
Wardoyo
Jawa
Tengah. Jurnal Psikologi
Undip, Vol.9, No.1.
dukungan
sosial dengan konflik peran ganda
sebesar 24,9% kemudian masih
terdapat
75,1%
sisanya
Chaplin, J.P. (2005). Kamus Lengkap
Psikologi (alih bahasa : Dr.
Kartini Kartono). Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada.
dipengaruhi variabel lain yang
dapat
mempengaruhi
peran
ganda
diluar
konflik
variabel
Budiman. (2006). Persepsi Efektivitas
Kinerja Karyawan Ditinjau
dari Konflik Peran Ganda
Isteri dan Dukungan Sosial
Rekan Kerja. Tesis (tidak
diterbitkan). Yogyakarta :
Fakultas
Psikologi
Universitas Gajah Mada.
dukungan sosial keluarga.
b) Saran
Diharapkan hasil dari penelitian ini
sebagai referensi, untuk bahan
Ihromi, T.O. (1990). Wanita Bekerja
dan
Masalahmasalahnya.Jakarta : PPSW
masukan, pertimbangan, informasi
tambahan bagi peneilti lain yang
Ruslina. (2014). Hubungan antara
Konflik
Peran
Ganda
dengan Stres Kerja pada
Wanita Bekerja. Skripsi.
Surakarta
:
Fakultas
Psikologi
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
akan melakukan penelitian sejenis,
sehingga dapat menjadi acuan
dalam penyempurnaan penelitian
yang sejenis.
Rustiana,
12
E.R. (2006). Dukungan
Sosial dan Pengaruhnya
Bagi Kesehatan. Artikel.
Jurnal KESMAS, Vol. 1,
No. 1.
Santi,
D.Y. (2003). Hubungan
Dukungan Sosial dengan
Stres
Kerja
pada
Pramuniaga. Skripsi. (tidak
diterbitkan). Yogyakarta :
Fakultas
Psikologi
Universitas
Wangsa
Manggala.
Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan.
Jakarta : PT. Grasindo.
Ummu H. (2011). Stres Kerja Ditinjau
dari Konflik Peran Ganda
dan Dukungan Sosial pada
Perawat. Jurnal Psikologi.
Universitas Widya Dharma
Klaten.Vol.8 No.1. 2011.
Yanita & Zamralita. (2001). Persepsi
Perempuan
Primipara
tentang
Dukungan
Sosial
Suami
dalam
Usaha
Menanggulangi
Gejala
Depresi
Salin.
Pasca
Phronesis. Vol. 3, No. 5.
13