PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP RENTABILITAS MODAL SENDIRI Pengaruh Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin Dan Return On Assets Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek I
PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN
RETURN ON ASSETS TERHADAP RENTABILITAS MODAL SENDIRI
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI
BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2011-2013
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh :
MUHAMMAD ADI KURNIAWAN
B 100 100 014
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
MUHAMMAD ADI KURNIAWAN, B 100 100 014, PENGARUH DEBT TO
EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN RETURN ON ASSETS
TERHADAP RENTABILITAS MODAL SENDIRI PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2013,
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas
Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAKSI
Tujuan dari penelitian ini adalah; 1) Untuk mengetahui pengaruh Debt To
Equity Ratio terhadap Rentabilitas modal sendiri pada perusahaan manufaktur di
BEI Tahun 2011-2013; 2) Untuk mengetahui Net Profit Margin terhadap
Rentabilitas modal sendiri pada perusahaan manufaktur di BEI Tahun 2011-2013;
3) Untuk mengetahui pengaruh Return On Assets terhadap Rentabilitas modal
sendiri pada perusahaan manufaktur di BEI Tahun 2011-2013. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI pada tahun 2011-2013 yang mengeluarkan laporan keuangan pada akhir
periode per bulan desember. Alat analisis yang digunakan adalah dengan
menggunakan alat analisis regresi linier berganda. Pada uji t variabel Debt To
Equity Ratio (DER) dengan nilai thitung > nilai ttabel sebesar 2,625 > 2,566. Variabel
Net Profit Margin (NPM) dengan nilai thitung pada variabel Net Profit Margin
(NPM) sebesar 3,695 > 2,566. Variabel Return On Assets (ROA) dengan nilai
thitung pada variabel Return On Assets (ROA) sebesar 2,695 > 2,566. Berdasarkan
hasil analisis data dalam penelitian, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut ; 1)
variabel Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
rentabilitas modal sendiri di perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun
2011-2013 dengan hasil nilai thitung pada variabel Debt To Equity Ratio (DER)
sebesar 2,625; 2) variabel Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap rentabilitas modal sendiri di perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2011-2013 dengan hasil nilai thitung pada variabel Net Profit
Margin (NPM) sebesar 3,695; 3) variabel Return On Assets (ROA) berpengaruh
positif dan siginifkan terhadap rentabilitas modal sendiri di perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013 dengan hasil nilai thitung pada
variabel Return On Assets (ROA) sebesar 2,695.
Kata Kunci : Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin, Return On Assets,
Rentabilitas Modal Sendiri
Pada
PENDAHULUAN
prinsipnya,
pilihan
Perkembangan ekonomi suatu
pemenuhan kebutuhan dana diatas
negara dapat diukur dengan berbagai
perusahaan cenderung menggunakan
cara, salah satunya adalah dengan
modal sendiri (intern) sebagai modal
mengetahui
pasar
tingkat
perkembangan
permanen
ketimbang
dan
perkembangan
(ekstern)
yang
modal
modal
hanya
asing
digunakan
berbagai jenis industri pada negara
sebagai pelengkap apabila dana yang
tersebut. Pasar modal (capital market)
dibutuhkan kurang mencukupi. Hal ini
merupakan
sesuai dengan pecking order theory,
pasar
untuk
berbagai
instrumen keuangan jangka panjang
perusahaan
dalam bentuk ekuitas dan hutang yang
pendanaan yang berasal dari internal
jatuh tempo lebih dari satu tahun.
daripada
Dalam aktivitas di pasar modal, para
pendanaan yang disaranakan adalah
investor
dari
pertama laba ditahan, diikuti utang dan
investasi yang dilakukannya, yaitu
yang terakhir penerbitan ekuitas baru
yang berupa dividen dan capital gain.
(Myers, 1997 : 5).
memiliki
harapan
cenderung
eksternal
memilih
maka
urutan
Masalah modal akan meliputi
Fungsi keuangan merupakan
dalam
baik usaha mendapatkan, menyediakan
kegiatan perusahaan dalam mengelola
maupun menggunakan modal yang
fungsi keuangan, salah satu unsur yang
dibutuhkan perusahaan dengan cara
perlu diperhatikan adalah seberapa
yang paling efektif dan efesien, dengan
besar perusahaan mampu memenuhi
kata
kebutuhan dana yang digunakan untuk
masalah struktur keuangan dan struktur
beroperasi
modal.
salah
satu
usahanya.
fungsi
penting
dan
mengembangkan
Untuk
pemenuhan
lain
semua
Struktur
komposisi
ini
menyangkut
modal
dari
adalah
sumber-sumber
kebutuhan dana ini perusahaan dapat
pembiayaan
memperoleh dari dalam perusahaan
perusahaan dalam bentuk persamaan,
(modal
maka
sendiri)
atau
perusahaan (modal asing).
dari
luar
yang
hubungan
antara
digunakan
struktur
keuangan dan struktur modal adalah
struktur keuangan dikurangi utang
jangka pendek akan sama dengan
Weston dan Brigham (1998 : 7)
struktur modal. Dapat disimpulkan
menyatakan bahwa struktur keuangan
bahwa
struktur
perimbangan
dari
pembiayaan
jangka
modal
adalah
(financial leverage) merupakan cara
seluruh
sumber
aktiva-aktiva dibelanjai/dibiayai. Hal
yang
ini seluruhnya merupakan bagian kanan
panjang
kegiatan
neraca,
perusahaan. Struktur modal merupakan
(capital
bagian dari struktur keuangan (Syawir,
pembiayaan pembelanjaan permanen
2005 : 12).
yang terutama berupa hutang jangka
digunakan
untuk
seluruh
sedangkan
struktur
structure)
modal
merupakan
Tujuan utama perusahaan yang
panjang, saham preferen dan modal
telah go public adalah meningkatkan
saham biasa, tetapi tidak semua masuk
kemakmuran
para
kredit jangka pendek. Jadi struktur
pemegang saham melalui peningkatan
modal dalam suatu perusahaan adalah
nilai perusahaan (Salvatore, 2005 : 54).
hanya
Nilai perusahaan adalah sangat penting
keuangannya.
pemilik
atau
sebagian
dari
struktur
karena dengan nilai perusahaan yang
Stevan dan Siti (2012) dalam
tinggi akan diikuti oleh tingginya
penelitiannya dengan judul “Pengaruh
kemakmuran
saham
Net Profit Margin, Return On Asset,
(Bringham and Gapensi, 2006 : 3).
Return On Equity, Earning Per Share
Semakin tinggi harga saham semakin
Terhadap Kebijakan Dividen (Studi
tinggi
Nilai
pada Perusahaan Manufaktur yang
menjadi
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)”.
keinginan para pemilik perusahaan,
Studi ini dilakukan untuk menguji
sebab
tinggi
pengaruh kinerja keuangan perusahaan
menunjukan kemakmuran pemegang
melalui Net Profit Margin (NPM),
saham
Kekayaan
Return On Asset (ROA), Return On
perusahaan
Equity (ROE) dan Earning Per Share
dipresentasikan oleh harga pasar dari
(EPS) terhadap kebijakan dividen yang
saham yang merupakan cerminan dari
diukur dengan Dividend Payout Ratio
keputusan
(DPR) pada perusahaan manufaktur
pemegang
nilai
perusahaan
perusahaan.
yang
dengan
pemegang
juga
tinggi
nilai
tinggi.
saham
dan
investasi,
yang
pendanaan
(financing) dan manajemen asset.
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode tahun 2009 hingga 2011.
(EPS) berpengaruh positif signifikan
Pengambilan sampel penelitian ini
terhadap DPR. Sedangkan Persamaan
purposive
regresi parsial didapatkan kesimpulan
menggunakan
metode
20
bahwa variabel Net Profit Margin
perusahaan yang sesuai dengan kriteria
(NPM), Return On Asset (ROA),
yang telah ditentukan dengan jangka
Return On Equity (ROE) dan Earning
waktu
Per Share (EPS) juga berpengaruh
sampling,
sampel
penelitian
diperoleh
dari
sebanyak
2009-2011,
Indonesian
data
Capital
positif signifikan terhadap DPR.
Berdasarkan permasalahan yang
Market Directory. Metode analisis
yang
digunakan
adalah
regresi
telah diuraikan di atas tersebut, maka
berganda dengan kuadrat persamaan
penulis
tertarik
terkecil, uji F-statistik untuk menguji
sebuah
penelitian
koefisien regresi simultan dan uji t-
“PENGARUH DEBT TO EQUITY
statistik
koefisien
RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN
regresi parsial. Selain itu sebelumnya
RETURN ON ASSETS TERHADAP
juga dilakukan uji asumsi klasik yang
RENTABILITAS MODAL SENDIRI
meliputi
uji
PADA
uji
MANUFAKTUR DI BURSA EFEK
uji
INDONESIA TAHUN 2011-2013”.
untuk
menguji
uji
Normalitas,
Multikolinearitas,
Heteroskedastisitas
dan
Hasil penelitian menunjukkan
melakukan
dengan
judul
PERUSAHAAN
Tujuan
Autokorelasi.
untuk
dari
penelitian
ini
adalah untuk mengetahui pengaruh
adanya
Debt To Equity Ratio, Net Profit
penyimpangan asumsi klasik, hal ini
Margin dan Return On Assets terhadap
menunjukkan bahwa data yang tersedia
Rentabilitas
telah
bahwa
tidak
ditemukan
memenuhi
digunakan
model
modal
sendiri
pada
syarat
untuk
perusahaan manufaktur di BEI Tahun
regresi
linear
2011-2013.
berganda. Persamaan regresi simultan
LANDASAN TEORI
didapatkan kesimpulan bahwa secara
1. Debt To Equity Ratio
simultan Net Profit Margin (NPM),
Debt to Equity Ratio (DER)
Return On Asset (ROA), Return On
mencerminkan kemampuan perusahaan
Equity (ROE) dan Earning Per Share
dalam
memenuhi
seluruh
kewajibannya, yang ditunjukkan oleh
modal suatu perusahaan, maka akan
berapa bagian modal sendiri yang
semakin
digunakan untuk membayar hutang.
kewajibannya (Ang, 1997 : 39).
besar
pula
Peningkatan
Menurut Riyanto (2000 : 33) salah satu
jumlah
hutang
pada
dalam rasio
gilirannya akan mempengaruhi besar
solvabilitas atau leverage adalah debt
kecilnya laba bersih yang tersedia bagi
to equity ratio. Rasio ini digunakan
para
untuk mengetahui berapa bagian dari
dividend yang akan diterima, karena
setiap modal sendiri yang dijadikan
kewajiban tersebut lebih diprioritaskan
jaminan untuk keseluruhan hutang
daripada pembagian dividend. Jika
perusahaan
beban hutang semakin tinggi, maka
rasio yang termasuk
atau
untuk
menilai
pemegang
banyaknya hutang yang dipergunakan
kemampuan
oleh perusahaan.
membagi
debt
Kebijakan
dipengaruhi
oleh
dapat
karakteristik-
saham
termasuk
perusahaan
dividend
akan
untuk
semakin
rendah, sehingga DER mempunyai
pengaruh
negatif
dengan
dividend
karakteristik perusahaan yang akan
payout ratio. Debt to equity ratio
mempengaruhi kurva permintaan dari
dihitung dengan total hutang dibagi
debt
dengan total ekuitas (Jensen et al,
yang
ditawarkan
kepada
perusahaan atau permintaan perusahaan
akan
debt
(Ang,
1997
:
1992).
Solvabilitas
38).
perusahaan
Perusahaan-perusahaan yang profitable
menggambarkan
memiliki lebih banyak earnings yang
perusahaan
tersedia untuk retensi atau investasi dan
kewajiban jangka panjang (Halim &
karenanya,
Hanafi, 2003 : 81). Kreditor jangka
akan
cenderung
kemampuan
dalam
memenuhi
membangun equitas mereka relatif
panjang sangat
terhadap debt. Oleh karena itu semakin
terhadap kemampuan perusahaan untuk
rendah DER akan semakin tinggi
memenuhi kewajiban jangka pendek
kemampuan
yaitu
perusahaan
untuk
menaruh perhatian
membayar
jangka
bunga
panjang
maupun
membayar seluruh kewajibannya (Ang,
kewajiban
1997 : 39). Semakin besar proporsi
kemampuan
hutang yang digunakan untuk struktur
pinjaman. Ratio yang digunakan untuk
membayar
yaitu
pokok
mengukur kemampuan ini adalah debt
menunjukkan berapa besar presentase
to equity ratio dan time interenst
laba bersih yang diperoleh dari setiap
earned (Prastowo dan Juliaty, 2002 :
penjualan. Semakin besar rasio ini,
84). Rasio yang digunakan dalam
maka
penelitian ini adalah debt to equity
kemampuan
ratio.
mendapatkan laba yang tinggi.
dianggap
Debt to equity ratio adalah ratio
semakin
baik
perusahaan
untuk
Hubungan antara laba bersih
yang memberikan gambaran mengenai
sisa
struktur
menunjukkan kemampuan manajemen
modal
perusahaan
yang
atau
dimiliki
pajak
dan
penjualan
bersih
keseimbangan
dalam
proporsi antara aktiva yang didanai
secara
oleh kreditor dan yang didanai oleh
menyisakan margin tertentu sebagai
pemilik perusahaan, sehingga dapat
kompensasi yang wajar bagi pemilik
dilihat tingkat resiko tak tertagihnya
yang telah menyediakan modalnya
suatu utang (Prastowo dan Juliaty,
untuk
2002 : 84). Rasio ini dapat dihitung
perhitungan mencerminkan keuntungan
dengan rumus sebagai berikut (Husnan
netto
& Pudjiastuti, 2006 : 70) :
investor pasar modal perlu mengetahui
Debt to Equity Ratio (DER) =
kemampuan
mengemudikan
cukup
suatu
per
berhasil
resiko.
rupiah
Profit
Margin)
Menurut Batian dan Suhardjono (2006
: 299) dalam Rinati (2008 : 5) Net
Profit Margin adalah perbandingan laba
bersih dan penjualan. Semakin besar
menilai
produktif,
meningkatkan
sehingga
kepercayaan
akan
investor
untuk menanamkan modalnya pada
perusahaan
tersebut.
dari
penjualan.
Para
untuk
laba.
Rasio
ini
apakah
profitable
Dengan
atau
perusahaan
tidak.
itu
Menurut
Sulistyono (tanpa tahun : 7) dalam
Rinati (2008 : 5) angka NPM dapat
dikatakan baik apabila lebih dari 5%.
Net
NPM, maka kinerja perusahaan akan
semakin
Hasil
mengetahui hal tersebut investor dapat
2. Net Profit Margin
(Net
untuk
perusahaan
menghasilkan
NPM
perusahaan
Profit
Syamsuddin
(2001
Margin
dalam
:
adalah
62)
merupakan ratio antara laba bersih (net
profit)
yaitu
penjualan
dikurangi
dengan seluruh expenses termasuk
pajak dibandingkan dengan penjualan.
ROA digunakan untuk melihat
Sawir (2001 : 18) marjin laba bersih
tingkat efisiensi operasi perusahaan
(Net Profit Margin atau Profit Margin
secara keseluruhan. Semakin tinggi
On Sales) dirumuskan dengan laba
rasio
bersih dibagi dengan penjulan, rasio ini
perusahaan dan sebaliknya. ROA yang
mengukur laba bersih setelah pajak
negatif disebabkan laba perusahaan
terhadap penjualan. . Net Profit Margin
dalam kondisi negatif (rugi) pula. Hal
dapat dihitung dengan rumus :
ini
X 100%
Penjualan
semakin
yang
keseluruhan
digunakan
Return
aktiva
On
rasio
untuk
secara
belum
laba.
dari
mampu
Rumus
yang
mengukur
ROA
adalah sebagai berikut (Hanafi dan
Asset
(ROA)
menurut Hanafi dan Halim (2004 : 83)
adalah
suatu
diinvestasikan
menghasilkan
3. Return On Assets
baik
menunjukkan kemampuan
modal
Laba Bersih
NPM =
ini,
yang
mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan
Halim, 2003 : 84) :
ROA =
4. Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas
laba dengan menggunakan total asset
adalah
(kekayaan) yang dipunyai perusahaan
perbandingan antara laba dengan aktiva
setelah disesuaikan dengan biaya-biaya
atau modal yang menghasilkan laba
untuk mendanai asset tersebut. ROA
tersebut. Dengan kata lain rentabilitas
merupakan
adalah
indikator
kemampuan
kemampuan
untuk
sebuah unit usaha untuk memperoleh
menghasilkan laba selama periode
laba atas sejumlah aset yang dimiliki
tertentu.
oleh unit usaha tersebut. Return On
rentabilitas adalah lebih penting dari
Asset mengukur kinerja operasi yang
pada masalah laba, karena laba yang
menunjukkan sejauh manakah aktiva
besar saja belumlah merupakan ukuran
dikaryakan.
mengukur
bahwa perusahaan atau koperasi telah
seberapa efektif perusahaan dalam
dapat bekerja dengan efisien. Efisien
memanfaatkan sumber ekonomi yang
baru
ada untuk menghasilkan laba.
membandingkan laba yang diperoleh
Rasio
ini
Pada
dapat
umumnya
diketahui
masalah
dengan
dengan kekayaan atau modal yang
bersih dan jumlah modal sendiri. Jadi
menghasilkan laba tersebut atau dengan
rumusan dari rentabilitas modal sendiri
kata
ialah :
lainnya
ialah
menghitung
rentabilitasnya (Riyanto, 2001 : 37).
Maka
baik
perusahaan
maupun
koperasi tidak hanya berusaha untuk
METODOLOGI PENELITIAN
memperbesar laba, tetapi yang lebih
penting
ialah
usaha
untuk
mempertinggi rentabilitasnya.
Modal
sendiri
pada
modal
yang
dasarnya
berasal
merupakan
dari
pemilik
perusahaan dan yang tertanam di dalam
perusahaan untuk waktu yang tidak
tertentu lamanya”.
Rentabilitas
sendiri
yang tersedia bagi pemilik modal
sendiri disatu pihak dengan jumlah
modal sendiri yang menghasilkan laba
tersebut di lain pihak (Riyanto, 2000 :
44). Munawir (2001 : 33) menyatakan
bahwa “Rentabilitas modal sendiri
adalah perbandingan antara laba yang
pemilik
perusahaan
dengan jumlah modal sendiri yang
dimasukkan oleh pemilik perusahaan
tersebut”.
Dalam
ini
adalah
penelitian kuantitatif yaitu data dalam
yang diangkakan (Sugiyono, 2008 :
34). Data kuantitatif dalam penelitian
ini
adalah
ringkasan
laporan
keuangan
kinerja
dan
perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun
2011-2013.
Sumber
datanya
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
modal
adalah perbandingan antara jumlah laba
tersedia untuk
penelitian
bentuk angka-angka atau data kualitatif
menurut
Bambang (2001 : 204) bahwa “Modal
sendiri
Jenis
perhitungan
rentabilitas modal sendiri hal ini yang
harus dicari ialah besarnya untung
data sekunder, yaitu data diperoleh dari
sumber
yang
tidak
langsung
memberikan data kepada pengumpul
data (Sugiyono, 2008 : 43). Dalam
penelitian ini data diperoleh dari
website BEI dan ICMD. Data sekunder
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data laporan keuangan dan
company
profile
perusahaan-
perusahaan manufaktur yang terdaftar
di BEI tahun 2011-2013.
Populasi dari penelitian ini adalah
perusahaan-perusahaan yang terdaftar
di BEI pada tahun 2011-2013. Periode
2011-2013 digunakan sebagai periode
pengamatan
karena
dengan
waktu
autokorelasi dan heteroskedastisitas.
tersebut diharapkan akan didapatkan
Kemudian
jumlah sampel penelitian yang cukup
melihat pengaruh variabel independen
dan dapat digeneralisasi. Sedangkan
terhadap variabel dependen.
sampel dalam penelitian ini dipilih
HASIL ANALISIS DAN
dengan metode purposive sampling
PEMBAHASAN
Berdasarkan
dengan menggunakan kriteria.
Variabel
dependen
dilakukan
dalam
uji
t
hasil
untuk
penelitian
diperoleh jumlah sampel per tahun
penelitian ini adalah rentabilitas modal
sebanyak
45
perusahaan.
Jumlah
sendiri. Variabel independen dalam
observasi selama tahun 2011-2013
penelitian ini adalah Debt To Equity
sebanyak 100 perusahaan. Langkah
Ratio, NPM ( Net Profit Margin) dan
selanjutnya
adalah
Return On Assets.
pengumpulan
data.
melakukan
Data
dalam
Metode pengumpulan data yang
penelitian ini diperoleh dari laporan
digunakan dalam penelitian ini adalah
keuangan dipublikasikan di website
metode
resmi
observasi
dengan
teknik
Bursa
Efek
Indonesia
observasi non partisipan, yaitu dengan
(www.idx.co.id).
cara membaca, mengamati, mencatat
penelitian
serta mempelajari uraian buku-buku,
menggunakan regresi linier berganda
jurnal-jurnal
dengan menggunakan bantuan software
akuntansi
dan
bisnis,
ICMD serta mengunduh data dan
informasi dari situs-situs internet yang
ini
Hipotesis
dalam
diuji
dengan
SPSS 27.0 for windows.
Dari
hasil
analisis
deskriptif
diperoleh nilai tertinggi adalah terdapat
relevan.
Penelitian ini menggunakan model
pada variabel debt to equity ratio
analisis Time Series Cross sectional.
dengan nilai 2,362, nilai minimun
Alat analisis yang digunakan adalah
terendah terdapat pada variabel debt to
multiple
Peneliti
equity ratio dengan nilai -3,002 dan
melakukan uji asumsi klasik untuk
nilai rata-rata tertinggi juga pada
memastikan
yang
variabel Net Profit Margin dengan nilai
digunakan adalah normal dan tidak
0,666. Untuk Net Profit Margin nilai
mengandung
minimum adalah 0,366, maksimum
regression.
bahwa
model
multikolinearitas,
0,678 dan mean dengan nilai 0,666.
heteroskedastisitas dalam persamaan.
Kemudian untuk Return On Assets
Ini ditunjukkan pada hasil tabel yang
dengan
nilai
menunjukkan bahwa nilai signifikansi
maksimum 0,886 dan nilai mean adalah
pada variabel > 0,05. Dengan nilai
sebesar 0,223.
pada variabel DER sebesar 8,613,
minimum
0,228
Berdasarkan uji normalitas dapat
diketahui bahwa ketiga variabel dalam
variabel NPM sebesar 8,986 dan nilai
ROA sebesar 3,831.
Berdasarkan
penelitian ini, yaitu DER, NPM dan
uji
Autokorelasi
ROA terdistribusi normal dengan nilai
menunjukkan bahwa nilai asymp. sig
P > 0,05. Dengan nilai P tertinggi pada
dalam runs test adalah 0,873 yang lebih
variabel
besar
ROA
sebesar
0,381,
dari
0,05.
Hasil
ini
DER
mengindikasikan bahwa tidak terjadi
dengan nilai P sebesar 0,311 dan nilai P
gejala autokorelasi di dalam model
terendah pada variabel NPM sebesar
regresi
0,286.
penelitian.
dilanjutkan
dengan
variabel
yang
digunakan
dalam
Berdasarkan uji Multikoloneritas
Berdasarkan hasil uji t diperoleh
nampak bahwa model regresi tersebut
nilai thitung > dari ttabel. Hal ini berarti
tidak terjadi multikolinieritas karena
bahwa variabel-variabel bebas yang
nilai VIF < 10 dan Tolerance > 0,1
diteliti dalam penelitian ini, sangat
serta
berpengaruh
diperkuat
koefisien
dengan
hasil
determinasi
uji
terhadap
rentabilitas
yang
modal sendiri. Selain itu jika dilihat
menunjukkan bahwa nilai tolerance
dari nilai sig. juga diketahui bahwa
pada DER sebesar 0,098, NPM sebesar
seluruh nilai sig < 0,05 jadi variabel
0,212 dan nilai ROA sebesar 0,216
bebas dalam penelitian ini berpengaruh
sehingga tidak melebihi 0,9.
terhadap rentabilitas modal sendiri.
Berdasarkan
Heteroskedastisitas
uji
pada
tingkat
Dari tabel tersebut juga tampak bahwa
variabel
DER
ternyata
memiliki
signifikasi 5 % semua koefisien regresi
pengaruh paling signifikan terhadap
tersebut
rentabilitas
signifikan
(yaitu
dengan
modal
sendiri.
Ini
tingkat signifikansi > 0,05), sehingga
ditunjukkan pada hasil tabel di atas
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
bahwa nilai thitung variabel DER sebesar
2,625, nilai thitung variabel NPM sebesar
yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013
3,695 dan nilai thitung variabel ROA
dapat diambil beberapa kesimpulan
sebesar 2,695.
sebagai berikut :
Berdasarkan Uji F diperoleh
1. Terdapat
pengaruh
positif
dan
Fhitung > dari Ftabel. Hal ini berarti
signifikan variabel Debt To Equity
bahwa variabel-variabel bebas yang
Ratio (DER) terhadap rentabilitas
diteliti dalam penelitian ini, secara
modal
bersama-sama berpengaruh terhadap
manufaktur yang terdaftar di BEI
rentabilitas modal sendiri. Selain itu
tahun
jika dilihat dari nilai sig. Juga diketahui
dibuktikan dengan hasil nilai thitung
bahwa seluruh nilai sig < 0,05 jadi
pada variabel Debt To Equity Ratio
variabel bebas dalam penelitian ini
(DER) sebesar 2,625. Ini berarti
secara
berpengaruh
nilai thitung > nilai ttabel yaitu 2,625 >
terhadap rentabilitas modal sendiri. Ini
2,566. Hasil penelitian ini tidak
ditunjukkan pada hasil tabel di atas
sejalan dengan penelitian yang
bahwa nilai Fhitung > Ftabel atau 6,322 >
dilakukan oleh Ni Putu (2013).
bersama-sama
sendiri
2011-2013.
2. Terdapat
2,676.
di
pengaruh
Hal
ini
positif
Net
dan
Profit
Koefisien
signifikan
2-
Margin
(NPM)
sebesar 0.278 dan nilai Adjusted R
rentabilitas
modal
sebesar 0.223, yang artinya bahwa
perusahaan
variabel
dipergunakan
terdaftar di BEI tahun 2011-2013.
memberikan
Hal ini dibuktikan dengan hasil
Berdasarkan
uji
Determinasi bahwa nilai R
dalam
bebas
yang
penelitian
pengaruh
sebesar
ini
27,8%
adalah
terhadap
variabel
perusahaan
terhadap
sendiri
manufaktur
di
yang
nilai thitung pada variabel Net Profit
variabel dependent.
Margin (NPM) sebesar 3,695. Ini
Kesimpulan
berarti nilai thitung > nilai ttabel yaitu
Dari hasil pembahasan mengenai
3,695 > 2,566. Hasil penelitian ini
pengaruh variabel Debt To Equity
sejalan dengan hasil penelitian yang
Ratio, Net Profit Margin dan Return
dilakukan oleh Stefan dan Siti
On Assets terhadap rentabilitas modal
(2012).
sendiri pada perusahaan manufaktur
3. Terdapat
signifikan
pengaruh
positif
dan
variabel
Return
On
juga
diambil
contoh
untuk
perusahaan yang lain sehingga
Assets (ROA) terhadap rentabilitas
modal
sendiri
di
perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun
2011-2013.
Hal
ini
diharapkan
dapat
menghasilkan
nilai dan penarikan kesimpulan
yang lebih objektif.
dibuktikan dengan hasil nilai thitung
pada variabel Return On Assets
(ROA) sebesar 2,695. Ini berarti
nilai thitung > nilai ttabel yaitu 2,695 >
2. Kepada perusahaan, peningkatan
rentabilitas modal sendiri sangat
berhubungan
dengan
biaya
2,566. Hasil penelitian ini sejalan
dengan
hasil
penelitian
Helmi
(2013).
dihasilkan. Sehingga efesiensi yang
Saran
1. Dalam
operasional dan jenis produk yang
pada
penelitian
selanjutnya
sebaiknya digunakan tidak berasal
dari satu jenis perusahaan yaitu
perusahaan
manufaktur,
namun
pengaruh
akhirnya
terhadap
memberikan
peningkatan
rentabilitas modal sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Agnes, Sawir. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Amidu, Mohammed, and Joshua, Abor. 2006. “Determinants of Dividend Payout
Ratios in Ghana”. The Journal of Risk Finance, Vol. 7, No.2, pp.136-145.
Ang, Robbert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Edisi 1. Mediasoft
Indonesia.
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta : Mediasoft
Indonesia.
Anita & Amalia. 2014. “The Effect Of Cash Flow Uncertainty, Contributed
Capital Mix, And Investment Opportunities To Dividend Policy On
Indonesian Companies”. The 2nd IBEA – International Conference on
Business, Economics and Accounting Hong Kong, 26 – 28 March 2014.
Brigham, Eugene F dan Joel F Houston. 1998. Manajemen Keuangan. Buku I
Edisi Kedelapan. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Brigham, Eugene F. and Gapenski, Louise C. Intermediate Financial
Management, 5 th Edition, The Dryden Press, New York, 2006.
Damayanti, S dan Achyani, F. 2006. “Analisis Pengaruh Investasi, Likuiditas,
Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap
Kebijakan Dividen Payout Ratio”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.5
No.1 April. p.51-62.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang : BP Universitas Diponegoro.
Jensen, Solberg and Zorn. 1992. “Simultaneous Determination of Insider
Ownership, Debt and Dividend policies”. Journal of Financial and
Quantitative Analysis, vol 27, No.2 (1992). 247-263.
Lievia & Paskah. 2013. “The Effects of Profitability Ratio, Liquidity, and Debt
towards Investment Return”. Journal of Business and Economics, ISSN
2155-7950, USA November 2013, Volume 4, No. 11, pp. 1176-1186.
Riyanto, Bambang. 2000. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi
Keempat. Yogyakarta : BPFE.
Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan ”Teori dan Aplikasi”. Edisi
Keempat. Yogyakarta : BPFE.
Smith Jr, Clifford W. dan Ross L. Watts. 1992. “The Invesment Opportunity Set
and Corporate Financing, Dividend, and Compensation Policies”. Journal
of Financial Economics, 32: 263-292.
Suad, Husnan dan Pudjiastuti, Enny. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
Edisi Kelima. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
Subekti, Imam dan Wijaya Kusuma, Indra. 2001. “Asosiasi antara Set
Kesempatan Investasi dengan Kebijakan Pendanaan dan Dividen
Perusahaan, serta Implikasinya pada Perubahan Harga Saham”. Jurnal
Riset Akuntansi Indonesia, vol 4(1). Hal 44-63.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
RETURN ON ASSETS TERHADAP RENTABILITAS MODAL SENDIRI
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI
BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2011-2013
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh :
MUHAMMAD ADI KURNIAWAN
B 100 100 014
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
MUHAMMAD ADI KURNIAWAN, B 100 100 014, PENGARUH DEBT TO
EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN RETURN ON ASSETS
TERHADAP RENTABILITAS MODAL SENDIRI PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2013,
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas
Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAKSI
Tujuan dari penelitian ini adalah; 1) Untuk mengetahui pengaruh Debt To
Equity Ratio terhadap Rentabilitas modal sendiri pada perusahaan manufaktur di
BEI Tahun 2011-2013; 2) Untuk mengetahui Net Profit Margin terhadap
Rentabilitas modal sendiri pada perusahaan manufaktur di BEI Tahun 2011-2013;
3) Untuk mengetahui pengaruh Return On Assets terhadap Rentabilitas modal
sendiri pada perusahaan manufaktur di BEI Tahun 2011-2013. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI pada tahun 2011-2013 yang mengeluarkan laporan keuangan pada akhir
periode per bulan desember. Alat analisis yang digunakan adalah dengan
menggunakan alat analisis regresi linier berganda. Pada uji t variabel Debt To
Equity Ratio (DER) dengan nilai thitung > nilai ttabel sebesar 2,625 > 2,566. Variabel
Net Profit Margin (NPM) dengan nilai thitung pada variabel Net Profit Margin
(NPM) sebesar 3,695 > 2,566. Variabel Return On Assets (ROA) dengan nilai
thitung pada variabel Return On Assets (ROA) sebesar 2,695 > 2,566. Berdasarkan
hasil analisis data dalam penelitian, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut ; 1)
variabel Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
rentabilitas modal sendiri di perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun
2011-2013 dengan hasil nilai thitung pada variabel Debt To Equity Ratio (DER)
sebesar 2,625; 2) variabel Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap rentabilitas modal sendiri di perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2011-2013 dengan hasil nilai thitung pada variabel Net Profit
Margin (NPM) sebesar 3,695; 3) variabel Return On Assets (ROA) berpengaruh
positif dan siginifkan terhadap rentabilitas modal sendiri di perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013 dengan hasil nilai thitung pada
variabel Return On Assets (ROA) sebesar 2,695.
Kata Kunci : Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin, Return On Assets,
Rentabilitas Modal Sendiri
Pada
PENDAHULUAN
prinsipnya,
pilihan
Perkembangan ekonomi suatu
pemenuhan kebutuhan dana diatas
negara dapat diukur dengan berbagai
perusahaan cenderung menggunakan
cara, salah satunya adalah dengan
modal sendiri (intern) sebagai modal
mengetahui
pasar
tingkat
perkembangan
permanen
ketimbang
dan
perkembangan
(ekstern)
yang
modal
modal
hanya
asing
digunakan
berbagai jenis industri pada negara
sebagai pelengkap apabila dana yang
tersebut. Pasar modal (capital market)
dibutuhkan kurang mencukupi. Hal ini
merupakan
sesuai dengan pecking order theory,
pasar
untuk
berbagai
instrumen keuangan jangka panjang
perusahaan
dalam bentuk ekuitas dan hutang yang
pendanaan yang berasal dari internal
jatuh tempo lebih dari satu tahun.
daripada
Dalam aktivitas di pasar modal, para
pendanaan yang disaranakan adalah
investor
dari
pertama laba ditahan, diikuti utang dan
investasi yang dilakukannya, yaitu
yang terakhir penerbitan ekuitas baru
yang berupa dividen dan capital gain.
(Myers, 1997 : 5).
memiliki
harapan
cenderung
eksternal
memilih
maka
urutan
Masalah modal akan meliputi
Fungsi keuangan merupakan
dalam
baik usaha mendapatkan, menyediakan
kegiatan perusahaan dalam mengelola
maupun menggunakan modal yang
fungsi keuangan, salah satu unsur yang
dibutuhkan perusahaan dengan cara
perlu diperhatikan adalah seberapa
yang paling efektif dan efesien, dengan
besar perusahaan mampu memenuhi
kata
kebutuhan dana yang digunakan untuk
masalah struktur keuangan dan struktur
beroperasi
modal.
salah
satu
usahanya.
fungsi
penting
dan
mengembangkan
Untuk
pemenuhan
lain
semua
Struktur
komposisi
ini
menyangkut
modal
dari
adalah
sumber-sumber
kebutuhan dana ini perusahaan dapat
pembiayaan
memperoleh dari dalam perusahaan
perusahaan dalam bentuk persamaan,
(modal
maka
sendiri)
atau
perusahaan (modal asing).
dari
luar
yang
hubungan
antara
digunakan
struktur
keuangan dan struktur modal adalah
struktur keuangan dikurangi utang
jangka pendek akan sama dengan
Weston dan Brigham (1998 : 7)
struktur modal. Dapat disimpulkan
menyatakan bahwa struktur keuangan
bahwa
struktur
perimbangan
dari
pembiayaan
jangka
modal
adalah
(financial leverage) merupakan cara
seluruh
sumber
aktiva-aktiva dibelanjai/dibiayai. Hal
yang
ini seluruhnya merupakan bagian kanan
panjang
kegiatan
neraca,
perusahaan. Struktur modal merupakan
(capital
bagian dari struktur keuangan (Syawir,
pembiayaan pembelanjaan permanen
2005 : 12).
yang terutama berupa hutang jangka
digunakan
untuk
seluruh
sedangkan
struktur
structure)
modal
merupakan
Tujuan utama perusahaan yang
panjang, saham preferen dan modal
telah go public adalah meningkatkan
saham biasa, tetapi tidak semua masuk
kemakmuran
para
kredit jangka pendek. Jadi struktur
pemegang saham melalui peningkatan
modal dalam suatu perusahaan adalah
nilai perusahaan (Salvatore, 2005 : 54).
hanya
Nilai perusahaan adalah sangat penting
keuangannya.
pemilik
atau
sebagian
dari
struktur
karena dengan nilai perusahaan yang
Stevan dan Siti (2012) dalam
tinggi akan diikuti oleh tingginya
penelitiannya dengan judul “Pengaruh
kemakmuran
saham
Net Profit Margin, Return On Asset,
(Bringham and Gapensi, 2006 : 3).
Return On Equity, Earning Per Share
Semakin tinggi harga saham semakin
Terhadap Kebijakan Dividen (Studi
tinggi
Nilai
pada Perusahaan Manufaktur yang
menjadi
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)”.
keinginan para pemilik perusahaan,
Studi ini dilakukan untuk menguji
sebab
tinggi
pengaruh kinerja keuangan perusahaan
menunjukan kemakmuran pemegang
melalui Net Profit Margin (NPM),
saham
Kekayaan
Return On Asset (ROA), Return On
perusahaan
Equity (ROE) dan Earning Per Share
dipresentasikan oleh harga pasar dari
(EPS) terhadap kebijakan dividen yang
saham yang merupakan cerminan dari
diukur dengan Dividend Payout Ratio
keputusan
(DPR) pada perusahaan manufaktur
pemegang
nilai
perusahaan
perusahaan.
yang
dengan
pemegang
juga
tinggi
nilai
tinggi.
saham
dan
investasi,
yang
pendanaan
(financing) dan manajemen asset.
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode tahun 2009 hingga 2011.
(EPS) berpengaruh positif signifikan
Pengambilan sampel penelitian ini
terhadap DPR. Sedangkan Persamaan
purposive
regresi parsial didapatkan kesimpulan
menggunakan
metode
20
bahwa variabel Net Profit Margin
perusahaan yang sesuai dengan kriteria
(NPM), Return On Asset (ROA),
yang telah ditentukan dengan jangka
Return On Equity (ROE) dan Earning
waktu
Per Share (EPS) juga berpengaruh
sampling,
sampel
penelitian
diperoleh
dari
sebanyak
2009-2011,
Indonesian
data
Capital
positif signifikan terhadap DPR.
Berdasarkan permasalahan yang
Market Directory. Metode analisis
yang
digunakan
adalah
regresi
telah diuraikan di atas tersebut, maka
berganda dengan kuadrat persamaan
penulis
tertarik
terkecil, uji F-statistik untuk menguji
sebuah
penelitian
koefisien regresi simultan dan uji t-
“PENGARUH DEBT TO EQUITY
statistik
koefisien
RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN
regresi parsial. Selain itu sebelumnya
RETURN ON ASSETS TERHADAP
juga dilakukan uji asumsi klasik yang
RENTABILITAS MODAL SENDIRI
meliputi
uji
PADA
uji
MANUFAKTUR DI BURSA EFEK
uji
INDONESIA TAHUN 2011-2013”.
untuk
menguji
uji
Normalitas,
Multikolinearitas,
Heteroskedastisitas
dan
Hasil penelitian menunjukkan
melakukan
dengan
judul
PERUSAHAAN
Tujuan
Autokorelasi.
untuk
dari
penelitian
ini
adalah untuk mengetahui pengaruh
adanya
Debt To Equity Ratio, Net Profit
penyimpangan asumsi klasik, hal ini
Margin dan Return On Assets terhadap
menunjukkan bahwa data yang tersedia
Rentabilitas
telah
bahwa
tidak
ditemukan
memenuhi
digunakan
model
modal
sendiri
pada
syarat
untuk
perusahaan manufaktur di BEI Tahun
regresi
linear
2011-2013.
berganda. Persamaan regresi simultan
LANDASAN TEORI
didapatkan kesimpulan bahwa secara
1. Debt To Equity Ratio
simultan Net Profit Margin (NPM),
Debt to Equity Ratio (DER)
Return On Asset (ROA), Return On
mencerminkan kemampuan perusahaan
Equity (ROE) dan Earning Per Share
dalam
memenuhi
seluruh
kewajibannya, yang ditunjukkan oleh
modal suatu perusahaan, maka akan
berapa bagian modal sendiri yang
semakin
digunakan untuk membayar hutang.
kewajibannya (Ang, 1997 : 39).
besar
pula
Peningkatan
Menurut Riyanto (2000 : 33) salah satu
jumlah
hutang
pada
dalam rasio
gilirannya akan mempengaruhi besar
solvabilitas atau leverage adalah debt
kecilnya laba bersih yang tersedia bagi
to equity ratio. Rasio ini digunakan
para
untuk mengetahui berapa bagian dari
dividend yang akan diterima, karena
setiap modal sendiri yang dijadikan
kewajiban tersebut lebih diprioritaskan
jaminan untuk keseluruhan hutang
daripada pembagian dividend. Jika
perusahaan
beban hutang semakin tinggi, maka
rasio yang termasuk
atau
untuk
menilai
pemegang
banyaknya hutang yang dipergunakan
kemampuan
oleh perusahaan.
membagi
debt
Kebijakan
dipengaruhi
oleh
dapat
karakteristik-
saham
termasuk
perusahaan
dividend
akan
untuk
semakin
rendah, sehingga DER mempunyai
pengaruh
negatif
dengan
dividend
karakteristik perusahaan yang akan
payout ratio. Debt to equity ratio
mempengaruhi kurva permintaan dari
dihitung dengan total hutang dibagi
debt
dengan total ekuitas (Jensen et al,
yang
ditawarkan
kepada
perusahaan atau permintaan perusahaan
akan
debt
(Ang,
1997
:
1992).
Solvabilitas
38).
perusahaan
Perusahaan-perusahaan yang profitable
menggambarkan
memiliki lebih banyak earnings yang
perusahaan
tersedia untuk retensi atau investasi dan
kewajiban jangka panjang (Halim &
karenanya,
Hanafi, 2003 : 81). Kreditor jangka
akan
cenderung
kemampuan
dalam
memenuhi
membangun equitas mereka relatif
panjang sangat
terhadap debt. Oleh karena itu semakin
terhadap kemampuan perusahaan untuk
rendah DER akan semakin tinggi
memenuhi kewajiban jangka pendek
kemampuan
yaitu
perusahaan
untuk
menaruh perhatian
membayar
jangka
bunga
panjang
maupun
membayar seluruh kewajibannya (Ang,
kewajiban
1997 : 39). Semakin besar proporsi
kemampuan
hutang yang digunakan untuk struktur
pinjaman. Ratio yang digunakan untuk
membayar
yaitu
pokok
mengukur kemampuan ini adalah debt
menunjukkan berapa besar presentase
to equity ratio dan time interenst
laba bersih yang diperoleh dari setiap
earned (Prastowo dan Juliaty, 2002 :
penjualan. Semakin besar rasio ini,
84). Rasio yang digunakan dalam
maka
penelitian ini adalah debt to equity
kemampuan
ratio.
mendapatkan laba yang tinggi.
dianggap
Debt to equity ratio adalah ratio
semakin
baik
perusahaan
untuk
Hubungan antara laba bersih
yang memberikan gambaran mengenai
sisa
struktur
menunjukkan kemampuan manajemen
modal
perusahaan
yang
atau
dimiliki
pajak
dan
penjualan
bersih
keseimbangan
dalam
proporsi antara aktiva yang didanai
secara
oleh kreditor dan yang didanai oleh
menyisakan margin tertentu sebagai
pemilik perusahaan, sehingga dapat
kompensasi yang wajar bagi pemilik
dilihat tingkat resiko tak tertagihnya
yang telah menyediakan modalnya
suatu utang (Prastowo dan Juliaty,
untuk
2002 : 84). Rasio ini dapat dihitung
perhitungan mencerminkan keuntungan
dengan rumus sebagai berikut (Husnan
netto
& Pudjiastuti, 2006 : 70) :
investor pasar modal perlu mengetahui
Debt to Equity Ratio (DER) =
kemampuan
mengemudikan
cukup
suatu
per
berhasil
resiko.
rupiah
Profit
Margin)
Menurut Batian dan Suhardjono (2006
: 299) dalam Rinati (2008 : 5) Net
Profit Margin adalah perbandingan laba
bersih dan penjualan. Semakin besar
menilai
produktif,
meningkatkan
sehingga
kepercayaan
akan
investor
untuk menanamkan modalnya pada
perusahaan
tersebut.
dari
penjualan.
Para
untuk
laba.
Rasio
ini
apakah
profitable
Dengan
atau
perusahaan
tidak.
itu
Menurut
Sulistyono (tanpa tahun : 7) dalam
Rinati (2008 : 5) angka NPM dapat
dikatakan baik apabila lebih dari 5%.
Net
NPM, maka kinerja perusahaan akan
semakin
Hasil
mengetahui hal tersebut investor dapat
2. Net Profit Margin
(Net
untuk
perusahaan
menghasilkan
NPM
perusahaan
Profit
Syamsuddin
(2001
Margin
dalam
:
adalah
62)
merupakan ratio antara laba bersih (net
profit)
yaitu
penjualan
dikurangi
dengan seluruh expenses termasuk
pajak dibandingkan dengan penjualan.
ROA digunakan untuk melihat
Sawir (2001 : 18) marjin laba bersih
tingkat efisiensi operasi perusahaan
(Net Profit Margin atau Profit Margin
secara keseluruhan. Semakin tinggi
On Sales) dirumuskan dengan laba
rasio
bersih dibagi dengan penjulan, rasio ini
perusahaan dan sebaliknya. ROA yang
mengukur laba bersih setelah pajak
negatif disebabkan laba perusahaan
terhadap penjualan. . Net Profit Margin
dalam kondisi negatif (rugi) pula. Hal
dapat dihitung dengan rumus :
ini
X 100%
Penjualan
semakin
yang
keseluruhan
digunakan
Return
aktiva
On
rasio
untuk
secara
belum
laba.
dari
mampu
Rumus
yang
mengukur
ROA
adalah sebagai berikut (Hanafi dan
Asset
(ROA)
menurut Hanafi dan Halim (2004 : 83)
adalah
suatu
diinvestasikan
menghasilkan
3. Return On Assets
baik
menunjukkan kemampuan
modal
Laba Bersih
NPM =
ini,
yang
mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan
Halim, 2003 : 84) :
ROA =
4. Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas
laba dengan menggunakan total asset
adalah
(kekayaan) yang dipunyai perusahaan
perbandingan antara laba dengan aktiva
setelah disesuaikan dengan biaya-biaya
atau modal yang menghasilkan laba
untuk mendanai asset tersebut. ROA
tersebut. Dengan kata lain rentabilitas
merupakan
adalah
indikator
kemampuan
kemampuan
untuk
sebuah unit usaha untuk memperoleh
menghasilkan laba selama periode
laba atas sejumlah aset yang dimiliki
tertentu.
oleh unit usaha tersebut. Return On
rentabilitas adalah lebih penting dari
Asset mengukur kinerja operasi yang
pada masalah laba, karena laba yang
menunjukkan sejauh manakah aktiva
besar saja belumlah merupakan ukuran
dikaryakan.
mengukur
bahwa perusahaan atau koperasi telah
seberapa efektif perusahaan dalam
dapat bekerja dengan efisien. Efisien
memanfaatkan sumber ekonomi yang
baru
ada untuk menghasilkan laba.
membandingkan laba yang diperoleh
Rasio
ini
Pada
dapat
umumnya
diketahui
masalah
dengan
dengan kekayaan atau modal yang
bersih dan jumlah modal sendiri. Jadi
menghasilkan laba tersebut atau dengan
rumusan dari rentabilitas modal sendiri
kata
ialah :
lainnya
ialah
menghitung
rentabilitasnya (Riyanto, 2001 : 37).
Maka
baik
perusahaan
maupun
koperasi tidak hanya berusaha untuk
METODOLOGI PENELITIAN
memperbesar laba, tetapi yang lebih
penting
ialah
usaha
untuk
mempertinggi rentabilitasnya.
Modal
sendiri
pada
modal
yang
dasarnya
berasal
merupakan
dari
pemilik
perusahaan dan yang tertanam di dalam
perusahaan untuk waktu yang tidak
tertentu lamanya”.
Rentabilitas
sendiri
yang tersedia bagi pemilik modal
sendiri disatu pihak dengan jumlah
modal sendiri yang menghasilkan laba
tersebut di lain pihak (Riyanto, 2000 :
44). Munawir (2001 : 33) menyatakan
bahwa “Rentabilitas modal sendiri
adalah perbandingan antara laba yang
pemilik
perusahaan
dengan jumlah modal sendiri yang
dimasukkan oleh pemilik perusahaan
tersebut”.
Dalam
ini
adalah
penelitian kuantitatif yaitu data dalam
yang diangkakan (Sugiyono, 2008 :
34). Data kuantitatif dalam penelitian
ini
adalah
ringkasan
laporan
keuangan
kinerja
dan
perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun
2011-2013.
Sumber
datanya
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
modal
adalah perbandingan antara jumlah laba
tersedia untuk
penelitian
bentuk angka-angka atau data kualitatif
menurut
Bambang (2001 : 204) bahwa “Modal
sendiri
Jenis
perhitungan
rentabilitas modal sendiri hal ini yang
harus dicari ialah besarnya untung
data sekunder, yaitu data diperoleh dari
sumber
yang
tidak
langsung
memberikan data kepada pengumpul
data (Sugiyono, 2008 : 43). Dalam
penelitian ini data diperoleh dari
website BEI dan ICMD. Data sekunder
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data laporan keuangan dan
company
profile
perusahaan-
perusahaan manufaktur yang terdaftar
di BEI tahun 2011-2013.
Populasi dari penelitian ini adalah
perusahaan-perusahaan yang terdaftar
di BEI pada tahun 2011-2013. Periode
2011-2013 digunakan sebagai periode
pengamatan
karena
dengan
waktu
autokorelasi dan heteroskedastisitas.
tersebut diharapkan akan didapatkan
Kemudian
jumlah sampel penelitian yang cukup
melihat pengaruh variabel independen
dan dapat digeneralisasi. Sedangkan
terhadap variabel dependen.
sampel dalam penelitian ini dipilih
HASIL ANALISIS DAN
dengan metode purposive sampling
PEMBAHASAN
Berdasarkan
dengan menggunakan kriteria.
Variabel
dependen
dilakukan
dalam
uji
t
hasil
untuk
penelitian
diperoleh jumlah sampel per tahun
penelitian ini adalah rentabilitas modal
sebanyak
45
perusahaan.
Jumlah
sendiri. Variabel independen dalam
observasi selama tahun 2011-2013
penelitian ini adalah Debt To Equity
sebanyak 100 perusahaan. Langkah
Ratio, NPM ( Net Profit Margin) dan
selanjutnya
adalah
Return On Assets.
pengumpulan
data.
melakukan
Data
dalam
Metode pengumpulan data yang
penelitian ini diperoleh dari laporan
digunakan dalam penelitian ini adalah
keuangan dipublikasikan di website
metode
resmi
observasi
dengan
teknik
Bursa
Efek
Indonesia
observasi non partisipan, yaitu dengan
(www.idx.co.id).
cara membaca, mengamati, mencatat
penelitian
serta mempelajari uraian buku-buku,
menggunakan regresi linier berganda
jurnal-jurnal
dengan menggunakan bantuan software
akuntansi
dan
bisnis,
ICMD serta mengunduh data dan
informasi dari situs-situs internet yang
ini
Hipotesis
dalam
diuji
dengan
SPSS 27.0 for windows.
Dari
hasil
analisis
deskriptif
diperoleh nilai tertinggi adalah terdapat
relevan.
Penelitian ini menggunakan model
pada variabel debt to equity ratio
analisis Time Series Cross sectional.
dengan nilai 2,362, nilai minimun
Alat analisis yang digunakan adalah
terendah terdapat pada variabel debt to
multiple
Peneliti
equity ratio dengan nilai -3,002 dan
melakukan uji asumsi klasik untuk
nilai rata-rata tertinggi juga pada
memastikan
yang
variabel Net Profit Margin dengan nilai
digunakan adalah normal dan tidak
0,666. Untuk Net Profit Margin nilai
mengandung
minimum adalah 0,366, maksimum
regression.
bahwa
model
multikolinearitas,
0,678 dan mean dengan nilai 0,666.
heteroskedastisitas dalam persamaan.
Kemudian untuk Return On Assets
Ini ditunjukkan pada hasil tabel yang
dengan
nilai
menunjukkan bahwa nilai signifikansi
maksimum 0,886 dan nilai mean adalah
pada variabel > 0,05. Dengan nilai
sebesar 0,223.
pada variabel DER sebesar 8,613,
minimum
0,228
Berdasarkan uji normalitas dapat
diketahui bahwa ketiga variabel dalam
variabel NPM sebesar 8,986 dan nilai
ROA sebesar 3,831.
Berdasarkan
penelitian ini, yaitu DER, NPM dan
uji
Autokorelasi
ROA terdistribusi normal dengan nilai
menunjukkan bahwa nilai asymp. sig
P > 0,05. Dengan nilai P tertinggi pada
dalam runs test adalah 0,873 yang lebih
variabel
besar
ROA
sebesar
0,381,
dari
0,05.
Hasil
ini
DER
mengindikasikan bahwa tidak terjadi
dengan nilai P sebesar 0,311 dan nilai P
gejala autokorelasi di dalam model
terendah pada variabel NPM sebesar
regresi
0,286.
penelitian.
dilanjutkan
dengan
variabel
yang
digunakan
dalam
Berdasarkan uji Multikoloneritas
Berdasarkan hasil uji t diperoleh
nampak bahwa model regresi tersebut
nilai thitung > dari ttabel. Hal ini berarti
tidak terjadi multikolinieritas karena
bahwa variabel-variabel bebas yang
nilai VIF < 10 dan Tolerance > 0,1
diteliti dalam penelitian ini, sangat
serta
berpengaruh
diperkuat
koefisien
dengan
hasil
determinasi
uji
terhadap
rentabilitas
yang
modal sendiri. Selain itu jika dilihat
menunjukkan bahwa nilai tolerance
dari nilai sig. juga diketahui bahwa
pada DER sebesar 0,098, NPM sebesar
seluruh nilai sig < 0,05 jadi variabel
0,212 dan nilai ROA sebesar 0,216
bebas dalam penelitian ini berpengaruh
sehingga tidak melebihi 0,9.
terhadap rentabilitas modal sendiri.
Berdasarkan
Heteroskedastisitas
uji
pada
tingkat
Dari tabel tersebut juga tampak bahwa
variabel
DER
ternyata
memiliki
signifikasi 5 % semua koefisien regresi
pengaruh paling signifikan terhadap
tersebut
rentabilitas
signifikan
(yaitu
dengan
modal
sendiri.
Ini
tingkat signifikansi > 0,05), sehingga
ditunjukkan pada hasil tabel di atas
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
bahwa nilai thitung variabel DER sebesar
2,625, nilai thitung variabel NPM sebesar
yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013
3,695 dan nilai thitung variabel ROA
dapat diambil beberapa kesimpulan
sebesar 2,695.
sebagai berikut :
Berdasarkan Uji F diperoleh
1. Terdapat
pengaruh
positif
dan
Fhitung > dari Ftabel. Hal ini berarti
signifikan variabel Debt To Equity
bahwa variabel-variabel bebas yang
Ratio (DER) terhadap rentabilitas
diteliti dalam penelitian ini, secara
modal
bersama-sama berpengaruh terhadap
manufaktur yang terdaftar di BEI
rentabilitas modal sendiri. Selain itu
tahun
jika dilihat dari nilai sig. Juga diketahui
dibuktikan dengan hasil nilai thitung
bahwa seluruh nilai sig < 0,05 jadi
pada variabel Debt To Equity Ratio
variabel bebas dalam penelitian ini
(DER) sebesar 2,625. Ini berarti
secara
berpengaruh
nilai thitung > nilai ttabel yaitu 2,625 >
terhadap rentabilitas modal sendiri. Ini
2,566. Hasil penelitian ini tidak
ditunjukkan pada hasil tabel di atas
sejalan dengan penelitian yang
bahwa nilai Fhitung > Ftabel atau 6,322 >
dilakukan oleh Ni Putu (2013).
bersama-sama
sendiri
2011-2013.
2. Terdapat
2,676.
di
pengaruh
Hal
ini
positif
Net
dan
Profit
Koefisien
signifikan
2-
Margin
(NPM)
sebesar 0.278 dan nilai Adjusted R
rentabilitas
modal
sebesar 0.223, yang artinya bahwa
perusahaan
variabel
dipergunakan
terdaftar di BEI tahun 2011-2013.
memberikan
Hal ini dibuktikan dengan hasil
Berdasarkan
uji
Determinasi bahwa nilai R
dalam
bebas
yang
penelitian
pengaruh
sebesar
ini
27,8%
adalah
terhadap
variabel
perusahaan
terhadap
sendiri
manufaktur
di
yang
nilai thitung pada variabel Net Profit
variabel dependent.
Margin (NPM) sebesar 3,695. Ini
Kesimpulan
berarti nilai thitung > nilai ttabel yaitu
Dari hasil pembahasan mengenai
3,695 > 2,566. Hasil penelitian ini
pengaruh variabel Debt To Equity
sejalan dengan hasil penelitian yang
Ratio, Net Profit Margin dan Return
dilakukan oleh Stefan dan Siti
On Assets terhadap rentabilitas modal
(2012).
sendiri pada perusahaan manufaktur
3. Terdapat
signifikan
pengaruh
positif
dan
variabel
Return
On
juga
diambil
contoh
untuk
perusahaan yang lain sehingga
Assets (ROA) terhadap rentabilitas
modal
sendiri
di
perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun
2011-2013.
Hal
ini
diharapkan
dapat
menghasilkan
nilai dan penarikan kesimpulan
yang lebih objektif.
dibuktikan dengan hasil nilai thitung
pada variabel Return On Assets
(ROA) sebesar 2,695. Ini berarti
nilai thitung > nilai ttabel yaitu 2,695 >
2. Kepada perusahaan, peningkatan
rentabilitas modal sendiri sangat
berhubungan
dengan
biaya
2,566. Hasil penelitian ini sejalan
dengan
hasil
penelitian
Helmi
(2013).
dihasilkan. Sehingga efesiensi yang
Saran
1. Dalam
operasional dan jenis produk yang
pada
penelitian
selanjutnya
sebaiknya digunakan tidak berasal
dari satu jenis perusahaan yaitu
perusahaan
manufaktur,
namun
pengaruh
akhirnya
terhadap
memberikan
peningkatan
rentabilitas modal sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Agnes, Sawir. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Amidu, Mohammed, and Joshua, Abor. 2006. “Determinants of Dividend Payout
Ratios in Ghana”. The Journal of Risk Finance, Vol. 7, No.2, pp.136-145.
Ang, Robbert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Edisi 1. Mediasoft
Indonesia.
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta : Mediasoft
Indonesia.
Anita & Amalia. 2014. “The Effect Of Cash Flow Uncertainty, Contributed
Capital Mix, And Investment Opportunities To Dividend Policy On
Indonesian Companies”. The 2nd IBEA – International Conference on
Business, Economics and Accounting Hong Kong, 26 – 28 March 2014.
Brigham, Eugene F dan Joel F Houston. 1998. Manajemen Keuangan. Buku I
Edisi Kedelapan. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Brigham, Eugene F. and Gapenski, Louise C. Intermediate Financial
Management, 5 th Edition, The Dryden Press, New York, 2006.
Damayanti, S dan Achyani, F. 2006. “Analisis Pengaruh Investasi, Likuiditas,
Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap
Kebijakan Dividen Payout Ratio”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.5
No.1 April. p.51-62.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang : BP Universitas Diponegoro.
Jensen, Solberg and Zorn. 1992. “Simultaneous Determination of Insider
Ownership, Debt and Dividend policies”. Journal of Financial and
Quantitative Analysis, vol 27, No.2 (1992). 247-263.
Lievia & Paskah. 2013. “The Effects of Profitability Ratio, Liquidity, and Debt
towards Investment Return”. Journal of Business and Economics, ISSN
2155-7950, USA November 2013, Volume 4, No. 11, pp. 1176-1186.
Riyanto, Bambang. 2000. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi
Keempat. Yogyakarta : BPFE.
Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan ”Teori dan Aplikasi”. Edisi
Keempat. Yogyakarta : BPFE.
Smith Jr, Clifford W. dan Ross L. Watts. 1992. “The Invesment Opportunity Set
and Corporate Financing, Dividend, and Compensation Policies”. Journal
of Financial Economics, 32: 263-292.
Suad, Husnan dan Pudjiastuti, Enny. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
Edisi Kelima. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
Subekti, Imam dan Wijaya Kusuma, Indra. 2001. “Asosiasi antara Set
Kesempatan Investasi dengan Kebijakan Pendanaan dan Dividen
Perusahaan, serta Implikasinya pada Perubahan Harga Saham”. Jurnal
Riset Akuntansi Indonesia, vol 4(1). Hal 44-63.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.