PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP RENTABILITAS MODAL SENDIRI Pengaruh Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin Dan Return On Assets Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek I

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN
RETURN ON ASSETS TERHADAP RENTABILITAS MODAL SENDIRI
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI
BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2011-2013

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :
MUHAMMAD ADI KURNIAWAN
B 100 100 014

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

MUHAMMAD ADI KURNIAWAN, B 100 100 014, PENGARUH DEBT TO
EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN RETURN ON ASSETS

TERHADAP RENTABILITAS MODAL SENDIRI PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2013,
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas
Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAKSI
Tujuan dari penelitian ini adalah; 1) Untuk mengetahui pengaruh Debt To
Equity Ratio terhadap Rentabilitas modal sendiri pada perusahaan manufaktur di
BEI Tahun 2011-2013; 2) Untuk mengetahui Net Profit Margin terhadap
Rentabilitas modal sendiri pada perusahaan manufaktur di BEI Tahun 2011-2013;
3) Untuk mengetahui pengaruh Return On Assets terhadap Rentabilitas modal
sendiri pada perusahaan manufaktur di BEI Tahun 2011-2013. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI pada tahun 2011-2013 yang mengeluarkan laporan keuangan pada akhir
periode per bulan desember. Alat analisis yang digunakan adalah dengan
menggunakan alat analisis regresi linier berganda. Pada uji t variabel Debt To
Equity Ratio (DER) dengan nilai thitung > nilai ttabel sebesar 2,625 > 2,566. Variabel
Net Profit Margin (NPM) dengan nilai thitung pada variabel Net Profit Margin
(NPM) sebesar 3,695 > 2,566. Variabel Return On Assets (ROA) dengan nilai
thitung pada variabel Return On Assets (ROA) sebesar 2,695 > 2,566. Berdasarkan
hasil analisis data dalam penelitian, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut ; 1)

variabel Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
rentabilitas modal sendiri di perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun
2011-2013 dengan hasil nilai thitung pada variabel Debt To Equity Ratio (DER)
sebesar 2,625; 2) variabel Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap rentabilitas modal sendiri di perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2011-2013 dengan hasil nilai thitung pada variabel Net Profit
Margin (NPM) sebesar 3,695; 3) variabel Return On Assets (ROA) berpengaruh
positif dan siginifkan terhadap rentabilitas modal sendiri di perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013 dengan hasil nilai thitung pada
variabel Return On Assets (ROA) sebesar 2,695.
Kata Kunci : Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin, Return On Assets,
Rentabilitas Modal Sendiri

Pada

PENDAHULUAN

prinsipnya,

pilihan


Perkembangan ekonomi suatu

pemenuhan kebutuhan dana diatas

negara dapat diukur dengan berbagai

perusahaan cenderung menggunakan

cara, salah satunya adalah dengan

modal sendiri (intern) sebagai modal

mengetahui
pasar

tingkat

perkembangan


permanen

ketimbang

dan

perkembangan

(ekstern)

yang

modal

modal

hanya

asing


digunakan

berbagai jenis industri pada negara

sebagai pelengkap apabila dana yang

tersebut. Pasar modal (capital market)

dibutuhkan kurang mencukupi. Hal ini

merupakan

sesuai dengan pecking order theory,

pasar

untuk

berbagai


instrumen keuangan jangka panjang

perusahaan

dalam bentuk ekuitas dan hutang yang

pendanaan yang berasal dari internal

jatuh tempo lebih dari satu tahun.

daripada

Dalam aktivitas di pasar modal, para

pendanaan yang disaranakan adalah

investor

dari


pertama laba ditahan, diikuti utang dan

investasi yang dilakukannya, yaitu

yang terakhir penerbitan ekuitas baru

yang berupa dividen dan capital gain.

(Myers, 1997 : 5).

memiliki

harapan

cenderung

eksternal

memilih


maka

urutan

Masalah modal akan meliputi

Fungsi keuangan merupakan
dalam

baik usaha mendapatkan, menyediakan

kegiatan perusahaan dalam mengelola

maupun menggunakan modal yang

fungsi keuangan, salah satu unsur yang

dibutuhkan perusahaan dengan cara

perlu diperhatikan adalah seberapa


yang paling efektif dan efesien, dengan

besar perusahaan mampu memenuhi

kata

kebutuhan dana yang digunakan untuk

masalah struktur keuangan dan struktur

beroperasi

modal.

salah

satu

usahanya.


fungsi

penting

dan

mengembangkan

Untuk

pemenuhan

lain

semua

Struktur

komposisi


ini

menyangkut

modal

dari

adalah

sumber-sumber

kebutuhan dana ini perusahaan dapat

pembiayaan

memperoleh dari dalam perusahaan

perusahaan dalam bentuk persamaan,

(modal

maka

sendiri)

atau

perusahaan (modal asing).

dari

luar

yang

hubungan

antara

digunakan

struktur

keuangan dan struktur modal adalah
struktur keuangan dikurangi utang

jangka pendek akan sama dengan

Weston dan Brigham (1998 : 7)

struktur modal. Dapat disimpulkan

menyatakan bahwa struktur keuangan

bahwa

struktur

perimbangan

dari

pembiayaan

jangka

modal

adalah

(financial leverage) merupakan cara

seluruh

sumber

aktiva-aktiva dibelanjai/dibiayai. Hal

yang

ini seluruhnya merupakan bagian kanan

panjang

kegiatan

neraca,

perusahaan. Struktur modal merupakan

(capital

bagian dari struktur keuangan (Syawir,

pembiayaan pembelanjaan permanen

2005 : 12).

yang terutama berupa hutang jangka

digunakan

untuk

seluruh

sedangkan

struktur

structure)

modal

merupakan

Tujuan utama perusahaan yang

panjang, saham preferen dan modal

telah go public adalah meningkatkan

saham biasa, tetapi tidak semua masuk

kemakmuran

para

kredit jangka pendek. Jadi struktur

pemegang saham melalui peningkatan

modal dalam suatu perusahaan adalah

nilai perusahaan (Salvatore, 2005 : 54).

hanya

Nilai perusahaan adalah sangat penting

keuangannya.

pemilik

atau

sebagian

dari

struktur

karena dengan nilai perusahaan yang

Stevan dan Siti (2012) dalam

tinggi akan diikuti oleh tingginya

penelitiannya dengan judul “Pengaruh

kemakmuran

saham

Net Profit Margin, Return On Asset,

(Bringham and Gapensi, 2006 : 3).

Return On Equity, Earning Per Share

Semakin tinggi harga saham semakin

Terhadap Kebijakan Dividen (Studi

tinggi

Nilai

pada Perusahaan Manufaktur yang

menjadi

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)”.

keinginan para pemilik perusahaan,

Studi ini dilakukan untuk menguji

sebab

tinggi

pengaruh kinerja keuangan perusahaan

menunjukan kemakmuran pemegang

melalui Net Profit Margin (NPM),

saham

Kekayaan

Return On Asset (ROA), Return On

perusahaan

Equity (ROE) dan Earning Per Share

dipresentasikan oleh harga pasar dari

(EPS) terhadap kebijakan dividen yang

saham yang merupakan cerminan dari

diukur dengan Dividend Payout Ratio

keputusan

(DPR) pada perusahaan manufaktur

pemegang

nilai

perusahaan

perusahaan.
yang

dengan

pemegang

juga

tinggi

nilai

tinggi.

saham

dan

investasi,

yang

pendanaan

(financing) dan manajemen asset.

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode tahun 2009 hingga 2011.

(EPS) berpengaruh positif signifikan

Pengambilan sampel penelitian ini

terhadap DPR. Sedangkan Persamaan

purposive

regresi parsial didapatkan kesimpulan

menggunakan

metode

20

bahwa variabel Net Profit Margin

perusahaan yang sesuai dengan kriteria

(NPM), Return On Asset (ROA),

yang telah ditentukan dengan jangka

Return On Equity (ROE) dan Earning

waktu

Per Share (EPS) juga berpengaruh

sampling,

sampel

penelitian

diperoleh

dari

sebanyak

2009-2011,
Indonesian

data

Capital

positif signifikan terhadap DPR.
Berdasarkan permasalahan yang

Market Directory. Metode analisis
yang

digunakan

adalah

regresi

telah diuraikan di atas tersebut, maka

berganda dengan kuadrat persamaan

penulis

tertarik

terkecil, uji F-statistik untuk menguji

sebuah

penelitian

koefisien regresi simultan dan uji t-

“PENGARUH DEBT TO EQUITY

statistik

koefisien

RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN

regresi parsial. Selain itu sebelumnya

RETURN ON ASSETS TERHADAP

juga dilakukan uji asumsi klasik yang

RENTABILITAS MODAL SENDIRI

meliputi

uji

PADA

uji

MANUFAKTUR DI BURSA EFEK

uji

INDONESIA TAHUN 2011-2013”.

untuk

menguji

uji

Normalitas,

Multikolinearitas,
Heteroskedastisitas

dan

Hasil penelitian menunjukkan

melakukan

dengan

judul

PERUSAHAAN

Tujuan

Autokorelasi.

untuk

dari

penelitian

ini

adalah untuk mengetahui pengaruh

adanya

Debt To Equity Ratio, Net Profit

penyimpangan asumsi klasik, hal ini

Margin dan Return On Assets terhadap

menunjukkan bahwa data yang tersedia

Rentabilitas

telah

bahwa

tidak

ditemukan

memenuhi

digunakan

model

modal

sendiri

pada

syarat

untuk

perusahaan manufaktur di BEI Tahun

regresi

linear

2011-2013.

berganda. Persamaan regresi simultan

LANDASAN TEORI

didapatkan kesimpulan bahwa secara

1. Debt To Equity Ratio

simultan Net Profit Margin (NPM),

Debt to Equity Ratio (DER)

Return On Asset (ROA), Return On

mencerminkan kemampuan perusahaan

Equity (ROE) dan Earning Per Share

dalam

memenuhi

seluruh

kewajibannya, yang ditunjukkan oleh

modal suatu perusahaan, maka akan

berapa bagian modal sendiri yang

semakin

digunakan untuk membayar hutang.

kewajibannya (Ang, 1997 : 39).

besar

pula

Peningkatan

Menurut Riyanto (2000 : 33) salah satu

jumlah

hutang

pada

dalam rasio

gilirannya akan mempengaruhi besar

solvabilitas atau leverage adalah debt

kecilnya laba bersih yang tersedia bagi

to equity ratio. Rasio ini digunakan

para

untuk mengetahui berapa bagian dari

dividend yang akan diterima, karena

setiap modal sendiri yang dijadikan

kewajiban tersebut lebih diprioritaskan

jaminan untuk keseluruhan hutang

daripada pembagian dividend. Jika

perusahaan

beban hutang semakin tinggi, maka

rasio yang termasuk

atau

untuk

menilai

pemegang

banyaknya hutang yang dipergunakan

kemampuan

oleh perusahaan.

membagi
debt

Kebijakan
dipengaruhi

oleh

dapat

karakteristik-

saham

termasuk

perusahaan
dividend

akan

untuk
semakin

rendah, sehingga DER mempunyai
pengaruh

negatif

dengan

dividend

karakteristik perusahaan yang akan

payout ratio. Debt to equity ratio

mempengaruhi kurva permintaan dari

dihitung dengan total hutang dibagi

debt

dengan total ekuitas (Jensen et al,

yang

ditawarkan

kepada

perusahaan atau permintaan perusahaan
akan

debt

(Ang,

1997

:

1992).
Solvabilitas

38).

perusahaan

Perusahaan-perusahaan yang profitable

menggambarkan

memiliki lebih banyak earnings yang

perusahaan

tersedia untuk retensi atau investasi dan

kewajiban jangka panjang (Halim &

karenanya,

Hanafi, 2003 : 81). Kreditor jangka

akan

cenderung

kemampuan
dalam

memenuhi

membangun equitas mereka relatif

panjang sangat

terhadap debt. Oleh karena itu semakin

terhadap kemampuan perusahaan untuk

rendah DER akan semakin tinggi

memenuhi kewajiban jangka pendek

kemampuan

yaitu

perusahaan

untuk

menaruh perhatian

membayar
jangka

bunga
panjang

maupun

membayar seluruh kewajibannya (Ang,

kewajiban

1997 : 39). Semakin besar proporsi

kemampuan

hutang yang digunakan untuk struktur

pinjaman. Ratio yang digunakan untuk

membayar

yaitu
pokok

mengukur kemampuan ini adalah debt

menunjukkan berapa besar presentase

to equity ratio dan time interenst

laba bersih yang diperoleh dari setiap

earned (Prastowo dan Juliaty, 2002 :

penjualan. Semakin besar rasio ini,

84). Rasio yang digunakan dalam

maka

penelitian ini adalah debt to equity

kemampuan

ratio.

mendapatkan laba yang tinggi.

dianggap

Debt to equity ratio adalah ratio

semakin

baik

perusahaan

untuk

Hubungan antara laba bersih

yang memberikan gambaran mengenai

sisa

struktur

menunjukkan kemampuan manajemen

modal

perusahaan

yang

atau

dimiliki

pajak

dan

penjualan

bersih

keseimbangan

dalam

proporsi antara aktiva yang didanai

secara

oleh kreditor dan yang didanai oleh

menyisakan margin tertentu sebagai

pemilik perusahaan, sehingga dapat

kompensasi yang wajar bagi pemilik

dilihat tingkat resiko tak tertagihnya

yang telah menyediakan modalnya

suatu utang (Prastowo dan Juliaty,

untuk

2002 : 84). Rasio ini dapat dihitung

perhitungan mencerminkan keuntungan

dengan rumus sebagai berikut (Husnan

netto

& Pudjiastuti, 2006 : 70) :

investor pasar modal perlu mengetahui

Debt to Equity Ratio (DER) =

kemampuan

mengemudikan
cukup

suatu

per

berhasil

resiko.

rupiah

Profit

Margin)

Menurut Batian dan Suhardjono (2006
: 299) dalam Rinati (2008 : 5) Net
Profit Margin adalah perbandingan laba
bersih dan penjualan. Semakin besar

menilai

produktif,

meningkatkan

sehingga

kepercayaan

akan

investor

untuk menanamkan modalnya pada
perusahaan

tersebut.

dari

penjualan.

Para

untuk

laba.

Rasio

ini

apakah

profitable

Dengan

atau

perusahaan
tidak.

itu

Menurut

Sulistyono (tanpa tahun : 7) dalam
Rinati (2008 : 5) angka NPM dapat
dikatakan baik apabila lebih dari 5%.
Net

NPM, maka kinerja perusahaan akan
semakin

Hasil

mengetahui hal tersebut investor dapat

2. Net Profit Margin
(Net

untuk

perusahaan

menghasilkan

NPM

perusahaan

Profit

Syamsuddin

(2001

Margin

dalam

:

adalah

62)

merupakan ratio antara laba bersih (net
profit)

yaitu

penjualan

dikurangi

dengan seluruh expenses termasuk

pajak dibandingkan dengan penjualan.

ROA digunakan untuk melihat

Sawir (2001 : 18) marjin laba bersih

tingkat efisiensi operasi perusahaan

(Net Profit Margin atau Profit Margin

secara keseluruhan. Semakin tinggi

On Sales) dirumuskan dengan laba

rasio

bersih dibagi dengan penjulan, rasio ini

perusahaan dan sebaliknya. ROA yang

mengukur laba bersih setelah pajak

negatif disebabkan laba perusahaan

terhadap penjualan. . Net Profit Margin

dalam kondisi negatif (rugi) pula. Hal

dapat dihitung dengan rumus :

ini

X 100%
Penjualan

semakin

yang

keseluruhan

digunakan
Return

aktiva

On

rasio

untuk

secara

belum

laba.

dari

mampu

Rumus

yang

mengukur

ROA

adalah sebagai berikut (Hanafi dan
Asset

(ROA)

menurut Hanafi dan Halim (2004 : 83)
adalah

suatu

diinvestasikan

menghasilkan
3. Return On Assets

baik

menunjukkan kemampuan

modal

Laba Bersih
NPM =

ini,

yang

mengukur

kemampuan perusahaan menghasilkan

Halim, 2003 : 84) :
ROA =
4. Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas

laba dengan menggunakan total asset

adalah

(kekayaan) yang dipunyai perusahaan

perbandingan antara laba dengan aktiva

setelah disesuaikan dengan biaya-biaya

atau modal yang menghasilkan laba

untuk mendanai asset tersebut. ROA

tersebut. Dengan kata lain rentabilitas

merupakan

adalah

indikator

kemampuan

kemampuan

untuk

sebuah unit usaha untuk memperoleh

menghasilkan laba selama periode

laba atas sejumlah aset yang dimiliki

tertentu.

oleh unit usaha tersebut. Return On

rentabilitas adalah lebih penting dari

Asset mengukur kinerja operasi yang

pada masalah laba, karena laba yang

menunjukkan sejauh manakah aktiva

besar saja belumlah merupakan ukuran

dikaryakan.

mengukur

bahwa perusahaan atau koperasi telah

seberapa efektif perusahaan dalam

dapat bekerja dengan efisien. Efisien

memanfaatkan sumber ekonomi yang

baru

ada untuk menghasilkan laba.

membandingkan laba yang diperoleh

Rasio

ini

Pada

dapat

umumnya

diketahui

masalah

dengan

dengan kekayaan atau modal yang

bersih dan jumlah modal sendiri. Jadi

menghasilkan laba tersebut atau dengan

rumusan dari rentabilitas modal sendiri

kata

ialah :

lainnya

ialah

menghitung

rentabilitasnya (Riyanto, 2001 : 37).
Maka

baik

perusahaan

maupun

koperasi tidak hanya berusaha untuk

METODOLOGI PENELITIAN

memperbesar laba, tetapi yang lebih
penting

ialah

usaha

untuk

mempertinggi rentabilitasnya.
Modal

sendiri

pada

modal

yang

dasarnya
berasal

merupakan

dari

pemilik

perusahaan dan yang tertanam di dalam
perusahaan untuk waktu yang tidak
tertentu lamanya”.
Rentabilitas

sendiri

yang tersedia bagi pemilik modal
sendiri disatu pihak dengan jumlah
modal sendiri yang menghasilkan laba
tersebut di lain pihak (Riyanto, 2000 :
44). Munawir (2001 : 33) menyatakan
bahwa “Rentabilitas modal sendiri
adalah perbandingan antara laba yang
pemilik

perusahaan

dengan jumlah modal sendiri yang
dimasukkan oleh pemilik perusahaan
tersebut”.

Dalam

ini

adalah

penelitian kuantitatif yaitu data dalam

yang diangkakan (Sugiyono, 2008 :
34). Data kuantitatif dalam penelitian
ini

adalah

ringkasan

laporan

keuangan

kinerja

dan

perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI tahun
2011-2013.

Sumber

datanya

yang

digunakan dalam penelitian ini adalah
modal

adalah perbandingan antara jumlah laba

tersedia untuk

penelitian

bentuk angka-angka atau data kualitatif
menurut

Bambang (2001 : 204) bahwa “Modal
sendiri

Jenis

perhitungan

rentabilitas modal sendiri hal ini yang
harus dicari ialah besarnya untung

data sekunder, yaitu data diperoleh dari
sumber

yang

tidak

langsung

memberikan data kepada pengumpul
data (Sugiyono, 2008 : 43). Dalam
penelitian ini data diperoleh dari
website BEI dan ICMD. Data sekunder
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data laporan keuangan dan
company

profile

perusahaan-

perusahaan manufaktur yang terdaftar
di BEI tahun 2011-2013.
Populasi dari penelitian ini adalah
perusahaan-perusahaan yang terdaftar
di BEI pada tahun 2011-2013. Periode
2011-2013 digunakan sebagai periode

pengamatan

karena

dengan

waktu

autokorelasi dan heteroskedastisitas.

tersebut diharapkan akan didapatkan

Kemudian

jumlah sampel penelitian yang cukup

melihat pengaruh variabel independen

dan dapat digeneralisasi. Sedangkan

terhadap variabel dependen.

sampel dalam penelitian ini dipilih

HASIL ANALISIS DAN

dengan metode purposive sampling

PEMBAHASAN
Berdasarkan

dengan menggunakan kriteria.
Variabel

dependen

dilakukan

dalam

uji

t

hasil

untuk

penelitian

diperoleh jumlah sampel per tahun

penelitian ini adalah rentabilitas modal

sebanyak

45

perusahaan.

Jumlah

sendiri. Variabel independen dalam

observasi selama tahun 2011-2013

penelitian ini adalah Debt To Equity

sebanyak 100 perusahaan. Langkah

Ratio, NPM ( Net Profit Margin) dan

selanjutnya

adalah

Return On Assets.

pengumpulan

data.

melakukan
Data

dalam

Metode pengumpulan data yang

penelitian ini diperoleh dari laporan

digunakan dalam penelitian ini adalah

keuangan dipublikasikan di website

metode

resmi

observasi

dengan

teknik

Bursa

Efek

Indonesia

observasi non partisipan, yaitu dengan

(www.idx.co.id).

cara membaca, mengamati, mencatat

penelitian

serta mempelajari uraian buku-buku,

menggunakan regresi linier berganda

jurnal-jurnal

dengan menggunakan bantuan software

akuntansi

dan

bisnis,

ICMD serta mengunduh data dan
informasi dari situs-situs internet yang

ini

Hipotesis

dalam

diuji

dengan

SPSS 27.0 for windows.
Dari

hasil

analisis

deskriptif

diperoleh nilai tertinggi adalah terdapat

relevan.
Penelitian ini menggunakan model

pada variabel debt to equity ratio

analisis Time Series Cross sectional.

dengan nilai 2,362, nilai minimun

Alat analisis yang digunakan adalah

terendah terdapat pada variabel debt to

multiple

Peneliti

equity ratio dengan nilai -3,002 dan

melakukan uji asumsi klasik untuk

nilai rata-rata tertinggi juga pada

memastikan

yang

variabel Net Profit Margin dengan nilai

digunakan adalah normal dan tidak

0,666. Untuk Net Profit Margin nilai

mengandung

minimum adalah 0,366, maksimum

regression.

bahwa

model

multikolinearitas,

0,678 dan mean dengan nilai 0,666.

heteroskedastisitas dalam persamaan.

Kemudian untuk Return On Assets

Ini ditunjukkan pada hasil tabel yang

dengan

nilai

menunjukkan bahwa nilai signifikansi

maksimum 0,886 dan nilai mean adalah

pada variabel > 0,05. Dengan nilai

sebesar 0,223.

pada variabel DER sebesar 8,613,

minimum

0,228

Berdasarkan uji normalitas dapat
diketahui bahwa ketiga variabel dalam

variabel NPM sebesar 8,986 dan nilai
ROA sebesar 3,831.
Berdasarkan

penelitian ini, yaitu DER, NPM dan

uji

Autokorelasi

ROA terdistribusi normal dengan nilai

menunjukkan bahwa nilai asymp. sig

P > 0,05. Dengan nilai P tertinggi pada

dalam runs test adalah 0,873 yang lebih

variabel

besar

ROA

sebesar

0,381,

dari

0,05.

Hasil

ini

DER

mengindikasikan bahwa tidak terjadi

dengan nilai P sebesar 0,311 dan nilai P

gejala autokorelasi di dalam model

terendah pada variabel NPM sebesar

regresi

0,286.

penelitian.

dilanjutkan

dengan

variabel

yang

digunakan

dalam

Berdasarkan uji Multikoloneritas

Berdasarkan hasil uji t diperoleh

nampak bahwa model regresi tersebut

nilai thitung > dari ttabel. Hal ini berarti

tidak terjadi multikolinieritas karena

bahwa variabel-variabel bebas yang

nilai VIF < 10 dan Tolerance > 0,1

diteliti dalam penelitian ini, sangat

serta

berpengaruh

diperkuat

koefisien

dengan

hasil

determinasi

uji

terhadap

rentabilitas

yang

modal sendiri. Selain itu jika dilihat

menunjukkan bahwa nilai tolerance

dari nilai sig. juga diketahui bahwa

pada DER sebesar 0,098, NPM sebesar

seluruh nilai sig < 0,05 jadi variabel

0,212 dan nilai ROA sebesar 0,216

bebas dalam penelitian ini berpengaruh

sehingga tidak melebihi 0,9.

terhadap rentabilitas modal sendiri.

Berdasarkan
Heteroskedastisitas

uji
pada

tingkat

Dari tabel tersebut juga tampak bahwa
variabel

DER

ternyata

memiliki

signifikasi 5 % semua koefisien regresi

pengaruh paling signifikan terhadap

tersebut

rentabilitas

signifikan

(yaitu

dengan

modal

sendiri.

Ini

tingkat signifikansi > 0,05), sehingga

ditunjukkan pada hasil tabel di atas

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

bahwa nilai thitung variabel DER sebesar

2,625, nilai thitung variabel NPM sebesar

yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013

3,695 dan nilai thitung variabel ROA

dapat diambil beberapa kesimpulan

sebesar 2,695.

sebagai berikut :

Berdasarkan Uji F diperoleh

1. Terdapat

pengaruh

positif

dan

Fhitung > dari Ftabel. Hal ini berarti

signifikan variabel Debt To Equity

bahwa variabel-variabel bebas yang

Ratio (DER) terhadap rentabilitas

diteliti dalam penelitian ini, secara

modal

bersama-sama berpengaruh terhadap

manufaktur yang terdaftar di BEI

rentabilitas modal sendiri. Selain itu

tahun

jika dilihat dari nilai sig. Juga diketahui

dibuktikan dengan hasil nilai thitung

bahwa seluruh nilai sig < 0,05 jadi

pada variabel Debt To Equity Ratio

variabel bebas dalam penelitian ini

(DER) sebesar 2,625. Ini berarti

secara

berpengaruh

nilai thitung > nilai ttabel yaitu 2,625 >

terhadap rentabilitas modal sendiri. Ini

2,566. Hasil penelitian ini tidak

ditunjukkan pada hasil tabel di atas

sejalan dengan penelitian yang

bahwa nilai Fhitung > Ftabel atau 6,322 >

dilakukan oleh Ni Putu (2013).

bersama-sama

sendiri

2011-2013.

2. Terdapat

2,676.

di

pengaruh

Hal

ini

positif
Net

dan
Profit

Koefisien

signifikan

2-

Margin

(NPM)

sebesar 0.278 dan nilai Adjusted R

rentabilitas

modal

sebesar 0.223, yang artinya bahwa

perusahaan

variabel

dipergunakan

terdaftar di BEI tahun 2011-2013.

memberikan

Hal ini dibuktikan dengan hasil

Berdasarkan

uji

Determinasi bahwa nilai R

dalam

bebas

yang

penelitian

pengaruh

sebesar

ini

27,8%

adalah

terhadap

variabel

perusahaan

terhadap
sendiri

manufaktur

di
yang

nilai thitung pada variabel Net Profit

variabel dependent.

Margin (NPM) sebesar 3,695. Ini

Kesimpulan

berarti nilai thitung > nilai ttabel yaitu

Dari hasil pembahasan mengenai

3,695 > 2,566. Hasil penelitian ini

pengaruh variabel Debt To Equity

sejalan dengan hasil penelitian yang

Ratio, Net Profit Margin dan Return

dilakukan oleh Stefan dan Siti

On Assets terhadap rentabilitas modal

(2012).

sendiri pada perusahaan manufaktur

3. Terdapat
signifikan

pengaruh

positif

dan

variabel

Return

On

juga

diambil

contoh

untuk

perusahaan yang lain sehingga

Assets (ROA) terhadap rentabilitas
modal

sendiri

di

perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun

2011-2013.

Hal

ini

diharapkan

dapat

menghasilkan

nilai dan penarikan kesimpulan
yang lebih objektif.

dibuktikan dengan hasil nilai thitung
pada variabel Return On Assets
(ROA) sebesar 2,695. Ini berarti
nilai thitung > nilai ttabel yaitu 2,695 >

2. Kepada perusahaan, peningkatan
rentabilitas modal sendiri sangat
berhubungan

dengan

biaya

2,566. Hasil penelitian ini sejalan
dengan

hasil

penelitian

Helmi

(2013).

dihasilkan. Sehingga efesiensi yang

Saran
1. Dalam

operasional dan jenis produk yang

pada
penelitian

selanjutnya

sebaiknya digunakan tidak berasal
dari satu jenis perusahaan yaitu
perusahaan

manufaktur,

namun

pengaruh

akhirnya
terhadap

memberikan
peningkatan

rentabilitas modal sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Agnes, Sawir. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Amidu, Mohammed, and Joshua, Abor. 2006. “Determinants of Dividend Payout
Ratios in Ghana”. The Journal of Risk Finance, Vol. 7, No.2, pp.136-145.
Ang, Robbert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Edisi 1. Mediasoft
Indonesia.
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta : Mediasoft
Indonesia.
Anita & Amalia. 2014. “The Effect Of Cash Flow Uncertainty, Contributed
Capital Mix, And Investment Opportunities To Dividend Policy On
Indonesian Companies”. The 2nd IBEA – International Conference on
Business, Economics and Accounting Hong Kong, 26 – 28 March 2014.
Brigham, Eugene F dan Joel F Houston. 1998. Manajemen Keuangan. Buku I
Edisi Kedelapan. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Brigham, Eugene F. and Gapenski, Louise C. Intermediate Financial
Management, 5 th Edition, The Dryden Press, New York, 2006.
Damayanti, S dan Achyani, F. 2006. “Analisis Pengaruh Investasi, Likuiditas,
Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap
Kebijakan Dividen Payout Ratio”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.5
No.1 April. p.51-62.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang : BP Universitas Diponegoro.
Jensen, Solberg and Zorn. 1992. “Simultaneous Determination of Insider
Ownership, Debt and Dividend policies”. Journal of Financial and
Quantitative Analysis, vol 27, No.2 (1992). 247-263.
Lievia & Paskah. 2013. “The Effects of Profitability Ratio, Liquidity, and Debt
towards Investment Return”. Journal of Business and Economics, ISSN
2155-7950, USA November 2013, Volume 4, No. 11, pp. 1176-1186.
Riyanto, Bambang. 2000. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi
Keempat. Yogyakarta : BPFE.
Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan ”Teori dan Aplikasi”. Edisi
Keempat. Yogyakarta : BPFE.

Smith Jr, Clifford W. dan Ross L. Watts. 1992. “The Invesment Opportunity Set
and Corporate Financing, Dividend, and Compensation Policies”. Journal
of Financial Economics, 32: 263-292.
Suad, Husnan dan Pudjiastuti, Enny. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
Edisi Kelima. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
Subekti, Imam dan Wijaya Kusuma, Indra. 2001. “Asosiasi antara Set
Kesempatan Investasi dengan Kebijakan Pendanaan dan Dividen
Perusahaan, serta Implikasinya pada Perubahan Harga Saham”. Jurnal
Riset Akuntansi Indonesia, vol 4(1). Hal 44-63.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2013

8 121 96

Analisis Pengaruh Return on Asset, Net Profit Margin, Earning Per Share terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

2 51 99

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Equity, dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 74 95

Analisis Pengaruh Return On Equity, Return On Assets Dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Retail Di Bursa Efek Indonesia

1 79 97

Analisis Hubungan Profit Margin Dan Metode Arus Biaya Persediaan Dengan Market Value ( Studi Kasus Pada Industri Barang Konsumsi Dan Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei )

0 45 77

Pengaruh Equity Multiplier, Firm Size, Debt To Equity Ratio (Der), Dan Net Profit Margin (Npm) Terhadap Rasio Profitabilitas (Roe) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

6 109 63

Analisis pengaruh Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR) terhadap harga saham: studi empiris pada perusahaan tambang yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2011-2013

3 51 102

Analisis Return on Asset, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Net Profit Margin Terhadap Nilai Perusahaan

0 6 118

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP RENTABILITAS MODAL SENDIRI Pengaruh Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin Dan Return On Assets Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek I

0 2 14

PENDAHULUAN Pengaruh Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin Dan Return On Assets Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013.

0 2 9