PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH BERDASARKAN PSAK NO.105 TENTANG AKUNTANSI MUDHARABAH (Studi Kasus Pada Bank Permata Syariah Jl. Dr.Soetomo No. 41 Surabaya).

PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA
BANK SYARIAH BERDASARKAN PSAK NO.105 TENTANG AKUNTANSI
MUDHARABAH
(Studi Kasus Pada Bank Permata Syariah J l. Dr.Soetomo No. 41 Surabaya)

SKRIPSI

OLEH :
HANNA YULISTYANTI
NPM : 0913010214/FE/EA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
SURABAYA
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PEMBIAYAAN
MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH BERDASARKAN PSAK NO.105
TENTANG AKUNTANSI MUDHARABAH
(STUDI KASUS PADA BANK PERMATA SYARIAH J L.DR.SOETOMO
NO.41 SURABAYA)
Disusun oleh:
HANNA YULISTYANTI
0913010214/FE/AK
Telah Dipertahankan Dihadapan
Dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur
pada tanggal 27 September 2013
Pembimbing
Pembimbing Utama

Tim Penguji
Ketua

Dr s. Ec. Muslimin, MSi


Prof.Dr.Soepar lan.P.Ak.MM
Sekretaris

Dr s. Ec. H. Muslimin,MSi
Anggota

Dr s. Ec. R. Sjarief Hidajat.MSi
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur

Dr. Dhani Ichsanudin Nur. SE,MM.
NIP. 1963 09241 989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayahnya yang diberikan kepada peneliti sehingga skripsi yang berjudul “PERLAKUAN
AKUNTANSI TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK
SYARIAH

BERDASARKAN

PSAK

105

TENTANG

AKUNTANSI

MUDHARABAH (Studi Kasus Pada Bank Permata Syar iah J l. Dr .Soetomo
No.41 Sur abaya)” dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Penyusunan skripsi ini
ditujukan untuk memenuhi syarat penyelesaian Studi Pendidikan Strata Satu, Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa

Timur.

Pada kesempatan ini peneliti inginmenyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberi bimibingan, petunjuk serta bantuan baik spiritual maupun
materiil, khusunya kepada :

1.

Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.

Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


3.

Bapak Dr. Hero Priono, Msi.Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4.

Bapak Drs. Ec. Muslimin, Msi selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah
memberikan bimbingan skripsi, dukungan, dan perhatiannya untuk peneliti
sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas skripsinya.

5.

Bapak ibu Dosen Fakultas Ekonomi Akuntansi yang telah memberikan ilmuilmunya yang bermanfaat kepada penulis yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.

6.

Terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh staff karyawan PermataBank

Syariah, karena tanpa bantuan dari mereka, penliti tidak dapat melaksanakan
penelitian dengan maksimal.

7.

Kepada ayahanda “Yudi Amperanto Karno” dan ibunda “Lilik Soelistyowati”
tercinta, terima kasih atas cinta, kasih sayang, kesabaran, doa, serta dukungan
moril maupun materiil yang diberikan kepada penulis dengan tulus ikhlas dan
tanpa pamrih.

8.

Terima kasih kepada Mas Wahyu Dwi Kurniawan, serta saudaraku Tri Rachma
Yulistyanti Karno dan Zahirah Aini Yulistyanti Karno. Terima kasih atas semua

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


cinta, kasih sayang, kesabaran, pengertian, semangat, dukungan serta doa yang
diberikan kepada penulis.
9.

Kepada Ziaul Aisyah, Cindy Wijayanti, Eka Dyta dan yang lainnya yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk segalanya, serta semua
pihak yang telah membantu proses penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa apa yang telah disusun dalam skripsi ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis sangat berharap saran dan kritik
membangun dari pembaca dan pihak lain.

Akhir kata, peneliti berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.

Wassalamualaikum, Wr. Wb.

Surabaya, Juni 2013


Penulis

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Halaman J udul
Lembar pengesahan
Kata Pengantar....................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................ iv
Daftar Gambar ....................................................................................................... viii
Daftar Tabel........................................................................................................... ix
Daftar Lampiran..................................................................................................... x
Abstraksi ............................................................................................................... xi

BAB I


PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................... 8
1.4 Manfaat Peneliatian ........................................................................... 9

BAB II KAJ IAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 10
2.2 Landasan Teori .................................................................................. 13
2.2.1 Pengertian Bank Syariah ............................................................. 13
2.2.1.1 Perbedaan Prinsip Bank Konvensional dengan
Bank Syariah ................................................................................... 14
2.2.1.2 Landasan Hukum Bank Syariah ........................................... 16

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.1.3 Tujuan Bank Syariah.............................................................. 17
2.2.1.4 Prinsip Dasar Operasional Bank Syariah ................................ 18

2.2.2 Pengertian Pembiayaan Mudharabah .......................................... 21
2.2.2.1 Pengertian Pembiayaan .......................................................... 21
2.2.2.2 Pengertian Mudharabah ......................................................... 21
2.2.2.3 Jenis Akad Mudharabah ......................................................... 23
2.2.2.4 Rukun dan Syarat Mudharabah .............................................. 24
2.2.2.5 Hal-hal yang Membatalkan Mudharabah ................................ 26
2.2.2.6 Hikmah Mudharabah ............................................................. 26
2.2.2.7 Pengertian Pembiayaan Mudharabah...................................... 27
2.3 Perlakuan Akuntansi atas Produk Pembiayaan Mudharabah................ 28
2.4 Perlakuan Akuntansi Menurut PSAK 105 ........................................... 29
2.4.1 Pengakuan dan Pengukuran Pembiayaan Mudharabah................. 29
2.4.2 Penyajian dan Pengukuran .......................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian ........................................................................ 36
3.2 Ruang Lingkup Penelitian.................................................................. 38
3.3 Alasan Ketertarikan Peneliti (Acknowledge) ..................................... 39
3.4 Penentuan Informan........................................................................... 39
3.5 Desain Penelitian Studi Kasus ........................................................... 40
3.5.1 Pertanyaan Penelitian .................................................................. 40

3.5.1 Jenis Data dan Sumber Data ........................................................ 42
3.5.2.1 Jenis Data ............................................................................ 42

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.5.2.2 Sumber Data ........................................................................ 42
3.6 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data............................................. 43
3.6.1 Pengumpulan Data ...................................................................... 43
3.6.2 Analisis Data............................................................................... 44
3.6.3 Pengujian Kredibilitas Data ......................................................... 44
3.7 Logika yang Mengaitkan Data dengan Proposisi dan Proporsi
Penelitian .......................................................................................... 46
3.7.1 Logika yang Mengaitkan Data dengan Proposisi ......................... 46
3.7.2 Proporsi Penelitian ...................................................................... 46
3.8 Kriteria yang Menginterpretasikan Temuan ....................................... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ................................................................ 49
4.1.1 Sejarah singkat Bank Permata Syariah ......................................... 49
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ............................................................ 50
4.1.2.1 Visi Perusahaan .................................................................. 50
4.1.2.2 Misi Bank Permata Syariah................................................. 50
4.1.3 Tujuan Perusahaan ..................................................................... 51
4.1.4 Struktur Organisasi Bank Permata Syariah ................................. 52
4.2. Deskripsi hasil Penelitian................................................................... 52
4.2.1 Macam – macam produk mudharabah ......................................... 52
4.2.2 Syarat – Syarat Nasabah pembiayaan mudharabah pada bank
permata syariah surabaya ............................................................ 53

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.3 Prosedur pembiayaan mudharabah pada bank permata
syariah ........................................................................................ 57
4.3 Analisa dan pembahasan .................................................................... 62
4.3.1 Jenis pembiayaan mudharabah ................................................... 62
4.3.2 Pembiayaan mudharabah ............................................................. 62
4.3.3 Pencairan Pembiayaan Mudharabah ............................................ 64
4.3.4 Pelaksanaan Bagi Hasil ............................................................... 66
4.3.5 Pengakuan Pembiayaan ............................................................... 69
4.3.6 Pengakuan laba/Rugi mudharabah ............................................... 69
4.3.7 Penyajian dan Pengungkapan ...................................................... 71
4.3.8 Perlakuan Akutansi pembiayaan Mudharabah Berdasarkan
PSAK No. 105 ............................................................................ 71
4.3.8.1 Pengakuan dan pengukuran pembiayaan Mudharabah.......... 71
4.3.8.2 Penyajian Pembiayaan Mudharabah ..................................... 73
4.3.8.3 Pengungkapan Pembiayaan Mudharabah ............................. 74
4.4 Tabel perbandingan hasil analisis dan peembahasan .......................... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 81
5.2 Saran ................................................................................................. 83

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema mudharabah ............................................................. 32
Gambar 4.1 Proses penyaluran pembiayaan mudharabah.......................... 61
Gambar 4.2 Hubungan antara nasabah dengan bank dalam pembiayaan
mudharabah ........................................................................ 63

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perbandingan antara Bank konvensional dengan Bank syari’ah .....16
Tabel 3.1 Tabulasi pertanyaan ....................................................................... 40
Tabel 4.1 Tabel perbandingan. ............................................................... .......75

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Struktur organisasi Bank Permata Syari’ah
Lampiran 2 : neraca dan laporan L/R Bank Permata Syari’ah
Lampiran 3: Catatan atas laporan keuangan Bank Permata Syari’ah

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PEMBIAYAAN
MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH BERDASARKAN PSAK NO.105
TENTANG AKUNTANSI MUDHARABAH
(Studi Kasus Pada Bank Per mata Syar iah Dr.Soetomo 41 Sur abaya)
Oleh :
Hanna Yulistyanti
Abstraksi
Bank syariah harus dapat mengukur dan mengungkapkan transaksi secara layak
sehingga dapat menyajikan informasi yang dapat dipercaya dan relevan bagi
penggunanya. Standar akuntansi yang digunakan sebagai prinsip syariah merupakan
kunci sukses untuk menjalankan sistemnya dalam rangka melayani masyarakat.
Dalam pelaksanaan operasionalnya, Bank Syariah dalam penelitian ini yaitu Bank
Permata Syariah perlu menrapkan konsep yang tepat dan relevan dalam perlakuan
akuntansi pada transaksi-transaksi yang terjadi dalam bank tersebutdan disesuaikan
dengan PSAK No.105 tentang akuntansi mudharabah.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk
memperoleh data yang lebih lengkap, lebih mendalam dan bermakna sehingga tujuan
penelitian dapat dicapai. Adapun penggunaan metode studi kasus dimaksudkan agar
penelitian lebih terpusat dan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang subyek
maupun obyek penelitian.
Berdasarkan analisa penelitian dapat disimpulkan bahwa pembiayaan mudharabah
merupakan salah satu jenis pembiayaan Bank Permata Syariah dengan prinsip bagi
hasil. Perlakuan akuntansi yang meliputi pengakuan, pengukuran, penyajian dan
pengungkapan pada Bank Permata Syariah telah sesuai dengan standar PSAK
NO.105 tentang akuntansi mudharabah untuk setiap pencatatan dalam transaksinya.
Hanya pada penyajian laporan Laba/Rugi tidak sesuai dengan PSAK NO.105 yang
menyatakan bahwa Laba/Rugi disajikan dalam bentuk pengelompokan pendapatan
dan beban menurut karakteristik transaksi. Sedangkan pada Bank Permata Syariah
disajikan dalam bentuk pengelompokkan pendapatan menurut sistem yang
digunakan.

Keyword : Pembiayaan Mudharabah, PSAK 105, Perlakuan akuntansi
xi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Bank adalah lembaga keuangan yang mempunyai kegiatan menghimpun

dan menyalurkan kembali dana tersebut ke semua lapisan masyarakat.
Perkembangan perbankan dengan menggunakan prinsip syariah atau
lebih dikenal dengan nama bank syariah sudah bukan merupakan hal yang asing lagi
di Indonesia. Mulai tahun 1990, mulailah terealisasi ide tentang adanya bank islam
atau berbasis syariah di Indonesia, yang bermula dari bentuk penolakan terhadap
system riba yang bertentangan dengan hokum islam.
Manajemen bank syariah serta lembaga keuangan syariah tidak banyak
berbeda dengan manajemen bank konvensional. Namun dengan adanya landasan
syariah serta sesuai dengan peraturan pemerintah yang menyangkut bank syariah
anatar lain UU No. 7 Tahun 1992, tentu saja baik organisasi maupun system
operasional bank syariah terdapat perbedaan dengan bank pada umumnya, terutama
adanya dewan pengawas syariah dalam truktur organisasi dan adanya system bagi
hasil.
Prinsip bagi hasil merupakan karakteristik umum dan landasan dasar
bagi operasional bank syariah secara keseluruhan. Secara syariah, prinsipnya

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

berdasarkan kaidah al-mudharabah. Pembiayaan mudharabah itu sendiri adalah salah
satu produk dari bank syariah yang menggunakan system bagi hasil. Secara teknis almudharabah dapat diartikan sebagai suatu bentuk akad kerjasama usaha antara dua
pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal,
sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola, dimana keuntungan usaha secara
mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak dan apabila
rugi maka kerugian akan ditanggung pemilik modal selam kerugian itu bukan akibat
kelalaian pengelola, sebaliknya jika kerugian diakibatkan karena kekurangan atau
kelalaian pengelola maka pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.
Dasar hukum pembiayaan mudharabah adalah UU RI No.10 tahun 1998
tetang perubahan atas UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan berdasarkan surat
keputusan direksi BI No.32/ Kep/ Dir, tentang bank umum berdasarkan prinsip
syariah dalam melakukan kegiatan usahanya yang meliputi penyaluran dana melalui
pemiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip mudharabah, musyarakah dan bagi hasil
lainnya. Berdasarkan prinsip ini, bank islam akan berfungsi sebagai mitra , baik
dengan penabung maupun dengan pengusaha yang meminjam dana.
Bank syariah tidak mengenal pinjaman uang tetapi yang ada adalah
kerjasama atau kemitraan dengan prinsip bagi hasil, dimana hal ini merupakan
sesuatu yang menarik untuk diteliliti mengingat maraknya perbankan yang
menjalankan operasinya denga peminjaman uang yang menggunakan system bunga.
Sementara peminjaman uang pada bank syariah dimungkinkan untuk tujuan sosial.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Prinsip syariah sendiri merupakan aturan perjanjian berdasarkan hokum islam antara
bank dan pihak lain untuk menyimpan dana maupun pembiayaan kegiatan usaha,
ataupun kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah.bank syariah adalah
lembaga keuangan/perbankan yang operasional atau produknya dikembangkan
berlandaskan pada al-qur’an dan al-hadist. Lembaga keuangan tersebut harus
beroperasi secara ketat berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang tentunya sangan
berbeda dengan prinip-prinsip yang dianut oleh lembaga keuangan non-syariah.
Adapun prinsip-prinsip yang dimaksud adalah :
1. menjalankan aktivitas bisnis dengan perdagangan berdasarkan pada kewajaran dan
keuntungan yang halal.
2. Larangan menerapkan bunga pada segala jenis dan bentuk transaksi.
3. Larangan menjalankan monopoli
4. Mengeluarkan zakat dari hasil kegiatannya
5. Bekerjasama dalam membangun masyarakata, melalui aktivitas bisnis dan
perdagangan yang dilarang oleh islam.
Adapun perlakuan akuntansi atas

pembiayaan mudharabah menurut

PSAK 105 yang terdiri dari pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan.
Perlakuan merupakan proses pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi elemen
laporan keuangan serta kriteria pengakuan (ada kemungkinan bahwa manfaat
ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam
perusahaan dan pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

andal). Pengakuan dilakukan dengan menyatakan pos tersebut baik dalam kata-kata
maupun dalam jumlah rupiah tertentu dan mencantumkannya dalam neraca atau
laporan laba rugi. Sedangkan pengukuran adalah proses penentuan jumlah rupiah
untuk mengakui dan memasukkan setiap elemen laporan keuangan dalam neraca atau
laporan laba rugi yang menggunakan dasar pengukuran biaya historis atau biaya
terkini atau nilai realisasi atau didasarkan pada nilai sekarang (Anis, 2001: 146).
Penyajian yang dimaksudkan adalah dimana suatu akun diletakkan
dalam struktur laporan keuangan (apakah diletakkan dilaporan arus kas). Sedangkan
pengungkapan (disclosure) memiliki arti tidak menutupi atau tidak menyembunyikan.
Apabila dikaitkan dengan data, disclosure berarti memberikan data yang bermanfaat
kepada pihak yang memerlukan (investor, kreditor, pegawai, konsumen, pemerintah,
dan masyarakat umum, serta pengguna lainnya) dan apabila dikaitkan dengan laporan
keuangan berarti laporan keuangan tersebut harus memberikan informasi yang jelas
dan cukup mengenai hasil aktivitas suatu unit usaha (Anis, 2001: 231).
Sebagaimana layaknya suatu bank syariah, bank permata syariah juga
menyediakan fasilitas penitipan uang dan pemberian kredit pada semua sektor yang
mebutuhkan dana. Sesuai dengan fungsi dan jenis dana yang dikelola oleh lembaga
islam yang mengembangkan konsep bebas bunga, selanjutnya melahirkan berbagai
macam jenis produk pengumpulan dan penyaluran dana oleh lembaga syariah
keberadaan bank maupun lembaga syariah diharapkan dapat dimanfaatkan dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

sebaik-baiknya untuk dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui produk
perbankan yang disediakan.
Bank permata syariah dengan system bagi hasil dirancang untuk
menciptakan kebersamaan dalam menanggung resiko usaha dan berbagi hasil usaha
antara pemilik dana/nasabah (shahibul maal) yang menyimpan uangnya di bank, bank
selaku pengelola dana (mudharib), dan masyarakat yang membutuhkan dana yang
berstatus peminjam dan atau pengelola usaha. Kontrak bagi hasil adalah kontrak
menanggung untung atau rugi antara pemilik dana atau bank dan nasabah atau
peminjam dana. Mereka bersatu dalam keuntungan dengan pembagian berdasarkan
presentase bagi hasil atau nisbah. Jika usaha mengalami kerugian, maka kerugian
tersebut akan dibagi berdasarkan timbulnya kerugian, yaitu jika kerugian timbul
karena resiko bisnis. Sedangkan apabila kerugian itu timbul karena kelalaian nasabah,
maka kerugian ditanggung oleh nasabah.
Bank Permata syariah merupakan bank dengan prinsip bagi hasil yang
merupakan landasan utama dalam segala operasinya, baik dalam hal penghimpunan
maupun penyaluran dana, dimana system bagi hasil dapat dilakukan dalam akad
pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah. Standar akuntansi yang digunakan
sebagai prinsip syariah merupakan kunci sukses bagi bank atau lemabaga keuangan
syariah untuk menjalankan sistemnya dalam rangka melayani masyarakat.
Pada awal dibentuknya Bank Permata Syariah pada bulan November
2004, saat itu masyarakat sekitar belum terlalu memahami tentang apa manfaat dan
perbedaan antara bank konvensional dengan bank syariah. Pada awal tahun 2005

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

bank permata syariah hanya dapat menjaring nasabah sebesar 25% dari jumlah
nasabah pada saat ini yang kurang lebih sekitar 55 ribu nasabah. Dengan seiring
berjalannya waktu, pihak dari Permata Syariah terus berusaha untuk meyakinkan
masyarakat bahwa bank syariah jauh lebih baik dari pada bank konvensional.
Terbukti dengan semakin meningkatnya jumlah nasabah dari tahun ke tahun. Saat ini
perbankan syariah makin bertumbuh pesat karena masyarakat lebih tertarik dengan
produk-produk pembiayaan pada bank syariah. Adapun tabel yang menunjukkan
peningkatan nasabah Permata Syariah dari tahun ke tahun :

TAHUN

J UMLAH NASABAH

2005-2006

25% (+/- 13.750 Nasabah)

2006-2007

27% (+/- 14.850 Nasabah)

2007-2008

35% (+/- 19.250 Nasabah)

2008-2009

57% (+/- 31.350 Nasabah)

2009-2010

70% (+/- 38.500 Nasabah)

2010-2012

85% (+/- 46.750 Nasabah)

Sumber : Permata Syariah 2012
Dari daftar tabel diatas, terlihat bahwa terjadi peningkatan yang
signifikan pada tahun 2008-2009. Dengan adanya peningkatan yang signifikan maka
dapat terlihat bahwa masyarakat mayoritas banyak beralih ke Bank Syariah, atau

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

dengan kata lain telah banyak masyarakat yang telah memahami tentang produkproduk yang ada pada Bank Permata Syariah.
Hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian terhadap salah satu
produk pembiayaan yang terdapat pada Bank Permata Syariah yang tidak menganut
prinsip bunga/riba, melainkan menggunaka prinsip perolehan keuntungan atau margin
yaitu pembiayaan al-Mudharabah. Dimana saat ini produk pembiayaan Mudharabah
merupakan produk Bank Permata Syariah yang paling banyak dilaksanakan. Oleh
karena itu penliti memilih masalah mudharabah sebagai obyek penelitian skripsi pada
Bank Permata Syariah dengan judul “Perlakuan Akuntansi Terhadap Pembiayaan
Mudhar abah Pada Bank Syar iah Ber dasar kan PSAK NO.105 Tentang
Akuntansi Mudharabah.”

1.2

Per umusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, analisa tentang pembiayaan

mudharabah dapat dirumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut :
“Bagaimana perlakuan akuntansi atas pembiayaan mudharabah pada bank
permata syariah berdasarkan psak 105 tentang pembiayaan mudharabah ?”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

1.3

Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui dan menguji secara empiris bagaimana perlakuan
akuntansi atas pembiayaan mudharabah pada bank permata syariah
berdasarkan psak 105 tentang akuntansi mudharabah

1.4

Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan akan diperoleh melalui penelitian
yang dilakukan oleh peneliti adalah :
1. Bagi peneliti
penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pengetahuan serta
memperdalam pemahaman tentang gambaran pendapatan bagi hasil
dari prinsip-prinsip islam khususnya pada produk pembiayaan
mudharabah berdasarkan psak 105 tentang akuntansi mudharabah.
2. Bagi Praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan ataupun
masukan yang bermanfaat pada pengukura dan pengakuan pendapatan
bagi hasil berdasarkan psak 105 tentang akuntansi mudharabah, dan
mampu memberikan informasi bagi masyarakat tentang perlakuan
akuntansi pembiayaan mudharabah pada bank syariah, dan dapat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

mengetahui keunggulan bank syariah jika dibandingkan dengan bank
konvensional.
3. Bagi akademisi
Diharapkan

dapat

menambah

perbendaharaan

dan

referensi

perpustakaa Universitas Pembangunan Naional “Veteran” Jawa Timur
khususnya jurusan akuntansi dan untuk membantu penelitian
selanjutnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1

Penelitian Ter dahulu
1. Niken Eka Setyorini (2007)
Meneliti mengenai Perlakuan Akuntansi Atas Sistem Bagi Hasil
Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah Pada Bank Syariah Mandiri.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana perlakuan
akuntansi pada system bagi hasil baik dalam pengakuan, pengukuran,
penyajian, dan pengungkapan pada Bank Syariah Mandiri. Perbedaan
penelitian ini terletak pada subyek yaitu bagi hasil pembiayaan
Mudharabah dan Musyarakah, sedangkan peneliti ini pada pembiayaan
mudharabah berdasarkan PSAK No 105.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Bank Syariah Mandiri
mengakui pembiayaan baik itu Mudharabah maupun Musyarakah setelah
pencairan sejumlah dana kepada nasabah melalui rekeningnya. Pokok
pembiayaan dan bagi hasil yang belum dibayarkan diakui oleh Bank
Syariah Mandiri sebagai piutang, perlakuan akuntansi pada Bank Syariah
Mandiri menggunakan metode cash basic pembiayaan Mudharabah dan

10

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Musyarakah disajikan di neraca pada sisi aktiva. Sedangkan bagi hasilnya
disajikan dalam laporan laba rugi pada pos pendapatan.

2.

Erlina Mariza Widianti (2010)
Meneliti mengenai Efektifitas Penerapan Sistem Mudharabah
menurut PSAK No.105 dan Sistem Probabilitas pada Asuransi jiwa
Syariah.
Permasalahan dalam penelitian ini adalaha bagaimana penerapan
system mudharabah pada perlakuan profit asuransi jiwa syariah, serta
efektivitas penerapan system mudharabah terhadap profit tersebut.
Persamaaan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti bidang akuntansi
syariah. Sedangkan perbedaannya yaitu pada peneliti terdahulu
menjelaskan tentang penerapan system mudharabah pada perlakuan
profit asuransi jiwa syariah, sedangkan peneliti lakukan saat ini pada
perlakuan akuntansi ata produk mudharabah.
Hasil peneliian ini menyimpulkan bahwa system mudharabah
pada profit PT.Bringin Life Syariah diterapkan sesuai dengan
mudharabah pada asuransi jiwa syariah. Dalam jangka pendek, system
ini belum memberikan hasil yang memuaskan dalam hal kuantitas
profit yang diterima oleh perusahaan. Namun secara kualitatif,
penerapan system mudharabah pada profit asuransi jiwa syariah yang
lebih baik dibandingkan asuransi konvensional, karena mampu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

bertahan dari banyaknya klaim , esuai dengan syariat islam, serta
memberikan keadilan dan kesejahteraan bagi peserta dan perusahaan.

3.

Siti Ita Rosita (2011)
Meneliti mengenai Studi Pembiayaan Mudharabah dan Laba
Perusahaan pada Bank Muamalat Indonesia tbk.
Permasalahan

dalam

penelitian

ini

adalah

bagaimana

pembiayaan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia. Perbedaan
penelitian ini terletak pada subyek yaitu pembiayaan mudharabah dan
laba perusahaan, sedangkan peneliti ini pada pembiayaan mudharabah
berdasar PSAK No.105.
Hasil penelitian ini menyimpulkan dalam prosedur pembiayaan
mudharabah terdapat 3 tahapan penting yaitu analisa dan evaluasi
pembiayaan, pengusulan pembiayaan dan putusan /persetujuan
pembiayaan. Perlakuan akuntansi untuk pembiayaan mudharabah yang
ada di bank Muamalat telah sesuai dengan pedoman akuntansi
perbankan syariah Indonesia dan PSAK No.105.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2.2

Landasan Teor i

2.2.1 Penger tian Bank Syar iah
Menurut Noor (1992: 165), Bank syariah merupakan bank yang
beroperasi dengan tidak mempergunakan

perangkat

bunga

melainkan

dengan sitem bagi hasil (profit-loss sharing system).
Sedangkan menurut Karnaen A.Perwataatmadja dan Syafi’I Antonio
(1992: 1-2) mendefinisikan bank islam sebagai berikut : “Bank Islam adalah
bank yang tata cara beroperasinya mengacu pada ketentuan al-qur’an dan alhadist. Yang dimaksud dengan bank yang beroperasi sesuai dengan prinsipprinsip syariah islam adalah bank yang beroperasinya itu mengikuti
ketentuan-ketentuan syariah islam khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalat secara islam”
Dalam perbankan syariah system yang dipakai yaitu system bagi hasil
yang menjamin penggunaan sumber dana dalam perusahaan secara murni
untuk kepentingan masyarakat, karena bank tidak akan mendorong untuk
maminjamkan dananya hanya untuk usaha besar yang mempunyai jaminan
cukup, tetapi juga akan mampu membiayai orang kecil jika mempunyai
rencana usaha yang baik dan dapat membantu perkembangan masyarakat
dimana cara semacam ini dapat mebantu perkembangan teknologi, karena
bank melihat kemungkinan inovasi dalam hal usaha memperoleh laba melalui

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

kemitraan

dalam penyediaan dana yang dianggap bermanfaat dan

menguntungkan.
Bank Permata Syariah merupakan anak perusahaan dari Bank Permata
yang merupakan salah satu bank di Indonesia yang akan melayani kebutuhan
perbankan masyarakat Indonesia dengan menggunakan prinsip-prinsip
syariah.
2.2.1.1 Per bedaan Pr insip Bank Konvensional dengan Bank Syariah
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bank syariah
merupakan bank yang tata cara operasinya didasarkan ketentuan-ketentuan alqur’an dan al-hadist dimana di dalamnya dilaksanakan kegiatan-kegiatan
investasi bagi hasil dan pembiayaan perdagangan, serta tidak terdapat praktek
riba dan tidak melaksanakan bentuk usaha yang dilarang oleh syariat islam.
Prinsip ini sangat berbeda dengan prinsip yang dianut oleh bank
konvensional. Adapun prinsip-prinsip yang dirujuk adalah :
1. Larangan menetapkan bunga pada semua bentuk dan jenis
transaksi
2. Menjalankan aktivitas bisnis dan perdagangan berdasarkan pada
kewajaran dan keuntungan yang halal
3. Mengeluarkan zakat dari hasil kegiatan
4. Larangan menjalankan monopoli

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

5. Bekerjasama dalam membangun masyarakat, melalui aktivitas
bisnis dan perdagangan yang tidak dilarang oleh islam
Terdapat perbedaan prinsip manajemen antara bank syariah dengan bank
konvensional dalam mengelola kepentingan penyandang dana, pemegang
saham,dan pemakai dana (Perwataatmadja dan Antonio, 1992: 7). Pada bank
konvensional, kepentingan penyandang dana adalah diperoleh imbalan berupa
simpanan yang tinggi, sedangkan kepentingan pemegang saham adalah
diperolehnya spread yang optimal anatara suku bunga simpanan dengan suku
bunga pinjaman. Di lain pihak kepentingan pemakai dana adalah biaya lebih
murah berupa tingkat bunga yang rendah. Sehingga ketiga kepentingan
tersebut sulit dikelola.
Pada bank syariah, kepentingan penyandang dana, pemegang saham dan
pemakai dana dapat dikelola dengan system bagi hasil, ketiga kepentingan
tersebut parallel, yaitu memperoleh imbalan bagi hasil sesuai dengan keadaan
yang benar-benar terjadi. Untuk itu manajemen bank akan berusaha
mengoptimalkan keuntungan pemakai dana.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Tabel 1.1 : Pebandingan antara bank konvensional dengan bank syariah
Bank Konvensional
1. Investasi yang halal dan
haram
2. Memakai perangkat bunga
3. Profit oriented
4. Hubungan dengan nasabah
dalam bentuk hubungan
kreditur-debitur
5. Tidak terdapat dewan sejenis

Bank Syariah
1. Melakukan investasi yang halal
saja
2. Berdasarkan prinsip bagi hasil,
jual beli maupun sewa
3. Profit dan falah oriented
4. Hubungan dengan nasabah
dalam bentuk hubungan
kemitraan
5. Penghimpunan dan penyaluran
dana harus sesuai Fatwa
Dewan Pengawas Syariah

Sumber : Antonio, 2011
2.2.1.2 Landasan Hukum Bank Syar iah
Menurut Muhammad (2001) dengan terbitnya PP No. 72 Tahun 1992
tentang bank bagi hasil yang secara tegas memberikan batasan bahwa “Bank
bagi hasil tidak boleh melakukan kegiatan usaha yang tidak berdasarkan
prinsip bagi hasil, sebaliknya pula bank yang kegiatannya tidak berdasarkan
prinsip bagi hasil tidak diperkenankan melakukan kegiatan usaha berdasarkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

prinsip bagi hasil”, maka jaringan operasional perbankan syariah semakin
luas.
Bank syariah yang ada tetap harus mengikuti peraturan-peraturan dan
persayaratan yang berlaku pada umumnya antara lain :
1. Ketentuan perijinan dalam pengembangan usaha, seperti
pembuakaan cabang dan kegiatan devisa
2. Kewajiban pelaporan ke Bank Indonesia
3. Pengawas

internal,

seperti

pengawasan

atas

prestasi,

permodalan, manajemen, likuiditas, dan faktor lainnya. Serta
pengenaan sanksi atas pelanggaran.
Disamping ketentuan-ketentuan diatas Bank Syariah di Indonesia juga
dibatasi oleh pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Pengawas Syariah.
2.2.1.3 Tujuan Bank Syar iah
Menurut Edi Wibowo dan Untung (2004) tujuan bank syariah adalah
untuk menggalakan, memelihara dan mengembangkan jasa serta produk
perbankan yang sesuai dengan syariah islam. Ciri yang melekat dari syariah
adalah mengandalakan etika dan spiritualitas sehingga dapat terjaga
integritasnya dalam menciptakan rasa akeadilan bagi semua.
Walaupun demikian bank syariah tentu dapat menghasilkan keuntungan
dalam operasionalnya. Jika tidak, tentu bank syariah tentu dapat disebut tidak
amanah dalam mengelola dana-dana yang diinvestasikan kepada masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Selain bertujuan meraih keuntungan sebagaimana bank konvensional pada
umumnya, bank syariah juga bertujuan sebagai berikut :
1. Membentuk masyarakat untuk berpikir secara ekonomis dan
berperilaku binis untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
2. Menyediakan

lembaga

keuangan

perbankan

sebagai

sarana

meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat dengan
metode bagi hasil. Dengan adanya metode bagi hasil ini akan
membantu orang yang lemah permodalannya untuk bergabung
dengan bank syariah untuk mengembangkan usaha baru maupun
yang telah ada sehingga dapat mengurangi pengangguran.
3. Berusaha bahwa metode bagi hasil pada bank syariah dapat
beroperasi, tumbuh dan berkembang melebihi bank-bank dengan
metode lain.
2.2.1.4 Prinsip Dasar Operasional Bank Syaiah
Prinsip dasar ekonomi islam akan menjadi dasar beropersinya Bank
Islam dalam implementasinya, salah satunya adalah tidak mengenal konsep
bunga uang tetapi berupa kemitraan/kerjasama yaitu prinsip bagi hasil.
Menurut UU No. 10 Tahun 1998 pasal 1 ayat 13 prinsip syariah adalah
“Aturan perjanjian berdasarkan hokum islam antar bank dengan pihak lain
untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan
lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah antara lain pembiayaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip
penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh
keuntungan (murahbahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan
prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan
pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa oleh pihak bank kepada
pihak lain (ijarah wa iqtina)”
Berdasarkan hal tersebut, maka menurut Muhammad (2002: 85) produk
Bank Syariah diantaranya :
1. Prinsip Simpanan Murni (Al-Wadiah)
Prinsip simpanan murni merupakan fasilitas yang diberikan oleh
bank syariah untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang
kelebihan dana untuk menyimpan dananya dalam bentuk AlWadiah. Fasilitas Al-Wadiah biasa diberikn untuk tujuan keamanan.
Menjaga keselamatan dan keutuhan barang tersebut dari kecurian
dan kehilangan. Sehingga bukan untuk tujuan investasi guna
memperoleh keuntungan. Pada bank konvensional Al-Wadiah
identik dengan giro.
2. Sistem Bagi Hasil
System ini adalah system yang meliputi tata cara pembagian
hasil usaha antara penyedia dana dan pengelola dana. Pembagian
hasil usaha ini dapat terjadi antar bank dengan penyimpan maupun

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

antara bank dengan peminjam (nasabah penerima dana). Bentuk
produk dasar dari system ini adalah Mudharabah dan Musyarakah.
Lebih jauh prinsip Mudharabah dapat dipergunakan sebagai dasar,
baik

untuk

produk

pendanaan

(tabungan.deposito)

maupun

pembiayaan. Sedangkan prinsip Musyarakah hanya dipakai utuk
pembiayaan.
3. Prinsip Jual Beli dan Margin Keuntungan
Prinsip ini merupakan suatu system yang menerapkan tata cara
jual beli dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang
dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank serta
nasabah dalam kapasitasnya sebagai agen bank melakukan
pembelian barang atas nama bank, kemudian bank menjual barang
tersebut kepada nasabah dengan sejumlah harga beli ditambah
keuntungan (margin).
4. Prinsip Sewa (ijarah)
Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Bila
pada jual beli obyek transaksi adalah barang, maka pada ijarah
objeknya adalah jasa. Pada akhir masa sewa, bank dapat menjual
barang yang disewakannya kepada nasabah. Harga jual dan harga
sewa disepakat pada awal perjanjian.
5. Prinsip Fee

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Prinsip ini meliputi seluruh layanan non pembiayaan yang
diberikan bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara
lain bank garansi, kliring, jasa transfer, dll.

2.2.2 Penger tian Pembiayaan Mudhar abah
2.2.2.1 Penger tian Pembiayaan
Berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan bab 1 pasal 1
No.12, yang dimaksud pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Kata mewajibkan pada undang-undang di atas maksudnya adalah pihak
yang dibiayai mewajibkan untuk mengembalikan uang pinjamannya, kecuali
apabila terjadi resiko bisnis dalam mudharabah, maka tidak mewajibkan untuk
mengembalikan uang pinjamannya.
2.2.2.2 Penger tian Mudharabah
Menurut Nurhayati (2008:112), Mudharabah berasal dari kata adhdharby
fil ardhi yaitu bepergian untuk urusan dagang. Disebut juga qiradh yang
berasal dari kata alqardhu yang berarti potongan, karena pemilik memotong
sebagian hartanya untuk diperdagangkan dan memperoleh sebagian
keuntungan. Secara teknis mudharabah adalah akad kerjasama anatara pemilik

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

dana dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha, laba dibagi atas
dasar nisbah bagi hasil menurut kesepakatan kedua belah pihak, sedangkan
bila terjadi kerugian akan ditanggung oleh pemilik dana kecuali disebabkan
oleh kelalaian.
Gambar 2.1 : Skema Mudharabah

Pemilik dana

Akad
mudharabah

Pengelola dana

Modal dan porsi
Laba serta rugi

Proyek
usaha

Porsi laba

Keuntungan
kerugian
Apabila untung akan dibagi sesuai nisbah,
Apabila rugi akan ditanggung oleh pemilik dana

Keterangan : pemilik dana dan pengelola dana menyepakati akad mudharabah
> proyek usaha sesuai akad mudharabah dikelola pengelola dana > proyek
usaha menghasilkan laba atau rugi > jika untung, dibagi sebagai nisbah > jika
rugi, ditanggung pemilik dana.
Secara

umum,

landasan

dasar

syariah

al-mudharabah

lebih

mencerminkan anjuran untuk melakukan usaha. Hal ini tampak dalam ayat
berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

“ wa aakhoruna yadhribuuna fil ardhi yabtaghuuna min fadhlillahi”
Artinya : “dan jika orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari
sebagian karunia allah swt” (Qs. Al-Muzzammil : 20)
Makna dai surat Al-Muzzammil : 20 adalah adanya kata yadhribun yang
sama dengan akar kata mudharabah yang berarti melakukan suatu perjalanan
usaha. (Depag : 459).
2.2.2.3 J enis Akad Mudharabah
Mudharabah diklasifikasikan ke dalam 3 jenis yaitu mudharabah
muthlaqah, mudharabah muqayyadah, dan mudharabah musytarakah.
Mudharabah Muthlaqah yaitu dimana pemilik dana memberikan
kebebasan

kepada

pengelola

dana

dalam

pengelolaan

investasinya.

Mudharabah ini disebut juga dengan investasi tidak terikat.
Mudharabah Muqayyadah yaitu dimana pemilik dana memberikan
batasan kepada pengelola dana mengenai lokasi, cara, dan atau objek investasi
atau sektor usaha. Misalnya, tidak mencamppurkan dana yang dimiliki oleh
pemilik dana dengan dana lainnya, tidak menginvestasikan dananya pada
transaksi penjualan cicilan tanpa penjamin. Mudharabah jenis ini disebut juga
investasi terikat.
Sedangkan Mudharabah Musytarakah yaitu adalah dimana pengelola
dana turut menyertakan modal atau dananya dalam kerjasama investasi
(Nurhayati, 2008:114).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

2.2.2.4 Rukun dan Syarat Mudhar abah
Ada beberapa rukun dan syarata mudharabah yaitu :
1.

Pelaku
Akad mudharabah minimal harus ada dua pelaku. Pihak
pertama bertindak sebagai pemilik modal (shahibul maal), dan
pihak kedua bertindak sebagai pengelola dana atau pelaksana
usaha (mudharib). Syarat kedua adalah pemodal dan pelaksana
usaha harus mampu melakukan transaksi dan sah secara hukum
(Syafe’i, 2001: 226).

2.

Objek Mudharabah
Objek merupakan konsekuensi logis dari tindakan yang
dilakukan oleh para pelaku. Pemilik modal menyerahkan
modalnya sebagai objek mudharabah. Modal yang diserahkan
berbentuk uang, sedangkan kerja yang diserahkan berbentuk
keahlian, keterampilan, penjualan, dan lain-lain.
Syarat objek mudharabah, adalah modal harus diketahui
jumlah dan jenisnya (mata uang) dan modal harus tunai
(Antonio, 2001: 175).

3.

Persetujuan Kedua Belah Pihak
Kedua belah pihak harus secara rela bersepakat untuk
mengingatkan diri dalam akad mudharabah. Si pemilik dana
setuju dengan perannya untuk mengkontribusikan dananya, dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

si pegelola/pelaksana usaha pun setuju dengan perannya untuk
mengkontribusikan kerja.
Syaratnya adalah melafazkan ijab dari yang punya modal dan
qabul dari yang menjalankannya (Muhammad, 2004:73).
4.

Nisbah Keuntungan
Nisbah adalah rukun yang khas dalam akad mudharabah,
yang tidak ada dalam akad jual beli. Nisbah ini mencerminkan
imbalan yang berhak diterima oleh kedua belah pihak yang
bermudharabah. Mudharib mendapatkan imbalan atas kerjanya,
sedangkan shahibul maal mendapat imbalan atas penyertaan
modalnya. Nisbah keuntungan inilah yang akan mencegah
terjadinya perselisihan antara kedua belah pihak mengenai
pembagian keuntungan. Syaratnya adalah :
a. Keuntungan harus dibagi untuk kedua belah pihak.
b. Proporsi

keuntungan

masing-masing

pihak

harus

diketahui pada waktu kontrak dan proporsi tersebut harus
dari keuntungan.
c. Nisbah keuntungan dapat disepakati untuk ditinjau dari
waktu ke waktu.
d. Kedua belah pihak juga harus menyepakati biaya-biaya
apa saja yang ditanggung pemodal dan pengelola
(Antonio, 2001: 176).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

2.2.2.5 Hal-hal yang Membatalkan Mudhar abah
Menurut Syafe’I (2001: 237), mudharabah dianggap batal pada hal-hal
berikut :
1. Pembatalan, larangan berusaha dan pemecatan
2. Salah seorang aqid meninggal dunia
3. Salah seorang aqid gila
4. Pemilik modal murtad
5. Modal rusak ditangan pengusaha
2.2.2.6 Hikmah Mudhar abah
Menurut Agustianto (2008: 59), Mudharabah memiliki banyak hikmah
atau manfaat, yaitu antara lain :
1. Melatih kejujuran
2. Menumbuhkan jiwa wirausaha dan produktifitas
3. Mendorong pencatatan akuntansi yang akurat
4. Mendorong professionalism dalam bisnis
5. Menghilangkan praktik riba
6. Harta

yang

tertimbun

berputar

sehingga

menumbuhkan

perekonomian
7. Melatih mental bahwa dalam meraih keuntungan mesti ada usaha
dan resiko, tidak seperti riba.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

8. Menjembatani dua pihak yang saling membuthkan, shahibul
maal memanfaatkan keahlian mudharib, sedangkan mudharib
memanfaatkan dana shahibul maal.
2.2.2.7 Penger tian Pembiayaan Mudhar abah
Menurut M. Syafi’i Antonio (2001: 95-97), pembiayaan mudharabah
adalah salah satu produk dari bank syariah yang menggunakan system bagi
hasil. Secara teknis al-mudharabah dapat diartikan sebagai suatu bentuk akad
kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal)
menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi
pengelola, dimana keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut
kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak dan apabila rugi maka kerugian
akan ditanggung pemilik modal selam kerugian itu bukan akibat kelalaian
pengelola, sebaliknya jika kerugian diakibatkan karena kekurangan atau
kelalaian pengelola maka pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian
tersebut.
Dasar hukum pembiayaan mudharabah adalah UU RI No.10 tahun 1998
tetang perubahan atas UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan berdasarkan
surat keputusan direksi BI No.32/ Kep/ Dir, tentang bank umum berdas