PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI DAN MENGGUNAKAN LAPTOP TOSHIBA (Studi Kasus Pada Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur).

PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN
DALAM MEMBELI DAN MENGGUNAKAN LAPTOP TOSHIBA
(Studi Kasus Pada Mahasiswa UPN “Veteran” J awa Timur)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syar atan Memper oleh Gelar Sar jana
Ilmu Administr asi Bisnis Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur

OLEH
AYU ANJ AR WATI
NPM. 0942010044

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL“VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS
SURABAYA
2013


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN
DALAM MEMBELI DAN MENGGUNAKAN LAPTOP TOSHIBA
(Studi Kasus Pada Mahasiswa UPN “Veteran” J awa Timur)

Disusun Oleh:
AYU ANJ AR WATI
NPM. 0942010044
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
J urusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awaTimur
Pada Tanggal : 28 Maret 2013
Menyetujui,
Pembimbing :

Tim Penguji :
1. Ketua


R.Y. Rusdianto, S.Sos, M.Si
NIP. 372069500461

Dra. Hj. Suparwati, M.Si
NIP : 195507181983022001
2. Sekretaris

Dra. Sonja Andarini, M.Si
NIP.196503261993092001
3. Anggota

R.Y. Rusdianto, S.Sos, M.Si
NIP. 372069500461
Mengetahui
DEKAN

Dra. Hj. Suparwati, M.Si
NIP : 195507181983022001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan karunia
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Pengaruh

Brand Equity Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Laptop
Toshiba (Studi pada Mahasiswa UPN “Veteran” J awa Timur) dapat
terselesaikan dengan baik.
Penulis mengucapkan terimah kasih kepada Bapak R.Y.Rusdianto S.sos,
MSi selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan, nasehat serta motivasi kepada penulis. Dan penulis juga
banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, baik itu berupa moril, spiritual
maupun materill. Untuk itu penulis mengucapkan terimah kasih kepada :
1. Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Ibu Dra. Lia Nirawati, MSi selaku Ketua Program Studi Ilmu

Administrasi Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.
3. Ibu Dra. Siti Ning Farida, MSi selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Administrasi Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.
4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis yang telah
memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan dalam materi perkuliahan.

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Kedua Orang Tua dan adik saya tersayang yang senantiasa memberi
dukungan moril dan materiil serta doa yang tak pernah henti untuk
penulis, sekaligus yang mengerti dan memahami kesibukan penulis
dalam mengerjakan skripsi sampai selesai.
6. Teman-teman ADMINISTRASI BISNIS dan semua pihak yang turut
membantu dalam penyusunan skripsi ini
Penulis juga menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini banyak

terdapat kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan proposal skripsi ini.
Akhirnya, dengan segala keterbatasan yang penulis miliki semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak umumnya dan penulis pada khususnya.

Surabaya,

Maret 2013

Penulis

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… .

x

ABSTRAKSI..................................................................................................

xi

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….

1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………. . 7
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………..

7


1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………. 8
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA……………………………………………..

9

2.1 Landasan Teori……………………………………………………

9

2.1.1 Manajemen Pemasaran…………………................................... 9
2.1.1.1 Pengertian Pemasaran…………………………………. 9
2.1.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran……………………. 10
2.1.1.3 Konsep Pemasaran…………………………………….. 11
2.1.1.4 Tujuan Pemasaran…………………………………….. 15
2.1.1.5 Strategi Pemasaran.......................................................... 15
2.1.1.6 Bauran Pemasaran……………………………………. 17

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.2 Brand (Merek)………………………………………………… 18
2.1.2.1 Pengertian Brand (Merek)…………………………….. 18
2.1.2.2 Konsep Brand (Merek)………………………………... 21
2.1.2.3 Manfaat-manfaat Merek………………………………. 22
2.1.3 Brand Equity (Ekuitas Merek)………………………………... 23
2.1.3.1 Pengertian Brand Equity……………………………… 23
2.1.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Brand Equity
(Ekuitas Merek)………………………………………… 26
2.1.4 Perilaku Konsumen……………………………………………. 34
2.1.4.1 Pengertian Perilaku Konsumen………………………... 34
2.1.4.2 Model Perilaku Konsumen…………………………….. 36
2.1.5 Persepsi Konsumen…………………………………………….. 38
2.1.5.1 Pengertian Persepsi Konsumen……………………….. 38
2.1.5.2 Beberapa Jenis Persepsi……………………………….. 40
2.1.5.3 Proses Persepsi…………………………………………. 40
2.1.6 Keputusan Pembelian………………………………………… 41
2.1.6.1 Pengertian Keputusan Pembelian…………………….


41

2.1.6.2 Faktor-faktor Keputusan Pembelian…………………

43

2.1.6.3 Proses Pengambilan Keputusan………………………

44

2.1.7 Pengaruh Brand Equity (Ekuitas Merek)
Terhadap Keputusan Pembelian……………………………….. 46
2.1.7.1 Pengaruh Brand awareness (kesadaran akan merek)
Terhadap Keputusan Pembelian……………………….. 47

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


2.1.7.2 Pengaruh Perceived Quality (kesan akan kualitas)
Terhadap Keputusan Pembelian………………………… 50
2.1.7.3 Pengaruh Brand Association (asosiasi merek)
Terhadap Keputusan Pembelian………………………… 51
2.1.7.4 Pengaruh Brand Loyalty (loyalitas merek) Terhadap
Keputusan Pembelian…………………………………… 52
2.1.8 Kerangka Berfikir dan Hipotesis……………………………… 53
2.1.8.1 Kerangka Berfikir………………………………………… 53
2.1.8.2 Hipotesis…………………………………………………. 55
BAB III METODELOGI PENELITIAN…………………………………… 56
3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel………… . 56
3.1.1 Definisi Operasional………………………………………. 56
3.1.2 Skala Pengukuran Variabel……………………………….... 59
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel…
3.2.1 Populasi……………………………………………………. 60
3.2.2 Sampel……………………………………………………… 60
3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel……………………………….. 61
3.3 Teknik Pengumpulan Data………………………………………... 62
3.3.1 Sumber Data…………………………………………………. 62
3.3.2 Jenis Data…………………………………………………….. 62

3.3.3 Pengumpulan Data…………………………………………… 62
3.4 Uji Validitas dan Reabilitas Data………………………………….. 63
3.4.1 Uji Validitas…………………………………………………. 63

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.2 Uji Reabilitas………………………………………………… 64
3.4.3 Analisis Asumsi Klasik……………………………………… 65
3.5 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis………………………………… 67
3.5.1 Teknik Analisis……………………………………………… 67
3.5.2 Uji Hipotesis ........................................................................ 67
3.5.2.1 Uji F………………………………………………… 68
3.5.2.2 Uji t………………………………………………….. 70
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…............................ 72
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian………………………………72
4.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan………………….. 72
4.1.2 Model-model Dari Laptop Toshiba………………………. 77
4.2 Deskripsi Variabel Penelitian…...………………………………. 83
4.2.1 Deskripsi Karakteristik Mahasiswa Berdasarkan Jenis
Kelamin…………………………………………………... .83
4.2.2 Deskripsi Karakteristik Mahasiswa Berdasarkan
Usia………………………………………………………. 84
4.2.3 Deskripsi Hasil Penelitian…..……………………………. 85
4.2.3.1 Deskripsi Variabel Brand Awareness (X1)………. 86
4.2.3.2 Deskripsi Variabel Perceived Quality (X2)………. 87
4.2.3.3 Deskripsi Variabel Brand Association (X3)……… 88
4.2.3.4 Deskripsi Variabel Brand Loyalty (X4)………….. 89
4.2.3.5 Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian (Y)…… 90

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3 Teknik Analisis………………………………………………... 91
4.3.1 Pengujian Validitas……………………………………... 92
4.3.2 Pengujian Realibitas……………………………………. 93
4.4 Uji Asumsi Klasik…………………………………………….. 94
4.5 Analisis Linear Regresi Berganda…………………………… 99
4.6 Pembahasan…………………………………………………... 107
4.6.1 Pembahasan Secara Simultan…………………………. 107
4.6.2 Pembahasan Secara Parsial……………………………. 107
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………….. 112
6.1 Kesimpulan…………………………………………………… 112
6.2 Saran………………………………………………………….. 114
DAFTAR PUSTAKA
KUESIONER
LAMPIRAN

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Deskripsi Karakteristik Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin…….. 83
Tabel 2 Deskripsi Karakteristik Mahasiswa Berdasarkan Usia……………….. 84
Tabel 3 Kategori Rata-rata Jawaban Responden………………………………. 85
Tabel 4 Hasil Jawaban Responden Untuk Pertanyaan Variabel
Brand Awareness (X1)…………………………………………………. 86
Tabel 5 Hasil Jawaban Responden Untuk Pertanyaan Variabel
Perceived Quality (X2)…………………………………………………. 87
Tabel 6 Hasil Jawaban Reponden Untuk Pertanyaan Variabel
Brand Association (X3)………………………………………………... 88
Tabel 7 Hasil Jawaban Responden Untuk Pertanyaan Variabel
Brand Loyalty (X4)…………………………………………………… 89
Tabel 8 Hasil Jawaban Responden Untuk Pertanyaan Variabel
Keputusan Pembelian (Y)…………………………………………….. 91
Tabel 9 Hasil Pengujian Validitas……………………………………………. 93
Tabel 10 Hasil Pengujian Reliabilitas…………………………………………. 94
Tabel 11 Hasil Pengujian Kolmogorov-Smirnov Residual……………………. 95
Tabel 12 Hasil Pengujian Multikolinieritas……………………………………. 97

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tabel 13 Hasil Pengujian Heterokedastisitas………………………………….. 99
Tabel 14 Hasil Estimasi Koefisien Regresi…………………………………… 100
Tabel 15 Hasil Nilai R dan R Square…………………………………………. 101
Tabel 16 Hasil Uji F…………………………………………………………... 103
Tabel 17 Hasil Uji t…………………………………………………………… 104
Tabel 18 Hasil Nilai r dan r2 …………………………………………………. 106

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ................................................................... 53
Gambar 3.1 Kurva F ..................................................................................... 70
Gambar 3.2 Kurva t ..................................................................................... 71
Gambar 4.1 Diagram Pencar Kenormalan Residu……………………………. 95
Gambar 4.2 Scatter Plot dari Model Regresi………………………………….. 98

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRACT

PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN
DALAM MEMBELI DAN MENGGUNAKAN LAPTOP TOSHIBA

Oleh:
AYU ANJ AR WATI
NPM.0942010044

In this era of globalization, the development of technology has developed very
rapidly and most people felt. it directly or indirectly has brought people into the life of a
technology is no exception modern.perkembangan is an information technology (TI), one
of the advances in information technology is the existence of which is often called a
laptop.
Brand equity will be able to establish a loyal customer if the company is able to
increase and maintain consumer confidence in the product brand Toshiba laptop. brand
equity is not formed in a short time but through the process and based on the results of a
consistent experience from buyers all the time.
Purpose of this study was to determine the effect of variable simultaneously and
partial of the Brand Awareness (X1), Perceived Quality (X2), Brand Association (X3) and
Brand Loyalty (X4) on the purchase decision variable (Y)
Sampling technique using snowbale sampling was chosen as the elements of a
population sample of determining samplenya small amount initially and then enlarged.
who can provide information based on consideration of the respondents tersebut.jumlah
samples taken 97 students upn who buy and use a laptop toshiba.
Techniques of data analysis was done by using linear analysis Y = 1.000 + 0,318
X1 + 0,226 X2 + 0,077 X3 + 0,152 X4. while based on the analysis of the partial test t
know variable Brand Awareness (X1) (thitung 4,673 > ttabel), variable Perceived Quality
(X2) (thitung 3,971 > ttabel 1,986), variable Brand Association (X3) (thitung 2,019 > ttabel 1,986)
variable Brand Loyalty (X4) (thitung 2,978 > ttabel 1,986). Partially variable Brand Awarenes
(X1),Perceived Quality (X2),Brand Association (X3) and Brand Loyalty (X4) having an

effect on purchase decisions (Y)

Keyword : Brand Awareness,Perceived Quality,Brand Association, Brand Loyalty
and buying decision

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI
Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Konsumen
dalam Membeli dan Menggunakan Laptop Toshiba
Oleh:
AYU ANJ AR WATI
NPM.0942010044
Dalam era globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi telah
berkembang sangat pesat dan dirasakan sebagian besar manusia. Hal tersebut
secara langsung maupun tidak langsung telah membawa manusia masuk dalam
kehidupan yamg lebih modern. Perkembangan teknologi ini tidak terkecuali
adalah Teknologi Informasi (TI), salah satu kemajuan di bidang teknologi
informasi adalah keberadaan computer jinjing yang sering disebut Laptop.
Brand Equity (ekuitas merek) akan mampu membentuk pelanggan yang
loyal jika perusahaan mampu meningkatkan dan menjaga kepercayaan konsumen
terhadap produk Laptop merek Toshiba. Ekuitas merek tidak terbentuk dalam
waktu singkat tetapi melalui proses dan berdasarkan dari hasil pengalaman dari
pembeli yang konsisten sepanjang waktu.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara simultan
dan parsial variabel Brand Awareness (kesadaran akan merek) X1, Perceived
Quality (kesan akan kualitas X2, Brand Association (asosiasi merek) X3,Dan
Brand Loyalty (loyalitas merek) X4, terhadap variabel Keputusan pembelian Y.
Teknik pengambilan sampel ini menggunakan Snowbale sampling adalah
elemen populasi yang dipilih sebagai sampel yang penentuan sampelnya mulamula jumlahnya kecil kemudian membesar.yang dapat memberikan informasi
berdasarkan pertimbangan para responden tersebut. Jumlah sampel yang diambil
97 mahasiswa UPN yang membeli dan menggunakan laptop merek Toshiba.
Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis
regresi linier Y = 1.000 + 0.318 X1 + 0.226 X2 + 0.077 X3 + 0.152 X4. Sedangkan
berdasarkan hasil analisis secara parsial dengan uji t diketahui variabel Brand
Awareness (X1) (thitung 4,673 > ttabel 1,986), variabel Perceived Quality (X2) (thitung
3,971 > ttabel 1,986), variabel Brand Association (X3) (thitung 2,019 > ttabel
1,986),variabel Brand Loyalty (X4) (thitung 2,978 > ttabel 1,986). Secara parsial
variabel Brand Awareness (X1), Perceived Quality (X2), Brand Association (X3),
dan Brand Loyalty (X4) Berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Keyword : Brand Awareness,Perceived Quality,Brand Association ,Brand
Loyalty dan Keputusan Pembelian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi telah
berkembang sangat pesat dan dirasakan dalam sebagian besar kegiatan
manusia. Hal tersebut diatas secara langsung maupun tidak langsung telah
membawa manusia pada kehidupan modern. Perkembangan teknologi ini
tidak terkecuali adalah teknologi informasi (TI), salah satu kemajuan
dibidang teknologi adalah keberadaan suatu komputer jinjing yang
biasanya disebut (Laptop).
Di

Indonesia perkembangan laptop sangatlah luar biasa, hal

tersebut dapat dilihat dari semakin meningkatnya jumlah pengguna laptop.
Tren tersebut semakin meningkatnya jumlah pengguna Laptop. Tren
tersebut berlaku dikalangan mahasiswa, remaja bahkan pelajar dari
golongan (SD hingga SMA) juga banyak yang menggunakan laptop
dikalangan orang kerja. Adapun merek Laptop yang sudah masuk di
Indonesia antara lain Toshiba,Acer,Asus,Axioo,Dell serta merek-merek
yang lainnya. Masing-masing merek tersebut berlomba-lomba untuk
melakukan berbagai inovasi produk sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Hal tersebut dilakukan tidak lain agar merek-merek tersebut bisa dikenal
oleh pasar dan bisa memenangkan persaingan diantara merek-merek
laptop yang ada.

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Brand Equity merupakan sebuah tolak ukur dari aktifitas
pemasaran, sebagai sesuatu yang bisa mengidentifikasikan kekuatan
sebuah merek. Sedangkan definisi definisi brand equity (ekuitas merek)
menurut Aaker yang dikutip Keller (2003:762) adalah “brand equity is a
set of brand assets and liabilities linked to a brand its name and symbol,
that add to or subtract from the value provided by a product or service to
firm and to that firm’s customers”, yang dapat diartikan bahwa ekuitas
merek adalah seperangkat aset dan kecenderungan yang berkaitan dengan
suatu merek, nama dan simbolnya, yang dapat menambah atau mengurangi
nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau
kepada pelanggan dari perusahan tersebut.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan brand
equity (ekuitas merek) yang kuat maka akan memunculkan banyak
keuntungan bagi perusahaan. Semakin kuat ekuitas merek suatu produk,
semakin kuat pula daya tariknya untuk menggiring konsumen membeli
produk tersebut.
Laptop Toshiba merupakan merek laptop pertama kali yang masuk
ke Indonesia sehingga merek laptop Toshiba sudah lebih dkenal oleh
masyarakat disbanding merek laptop lainnya. Penjualan Toshiba selalu
lebih baik daripada merek lainnya.sesuatu yang wajar karena laptop
Toshiba reliable dan tak mudah rusak sehingga menjadi pilihan konsumen
Indonesia. Laptop Toshiba termasuk merek terfavorit pilihan pembaca

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

computer. Ini sebagai bukti kalau merek Toshiba diterima oleh para
konsumen.
Para konsumen memiliki alasan untuk memilih laptop Toshiba ini
memiliki pertimbangan sakit kepala seperti ini yang mungkin disebabkan
hidup dan teknologi. Teknologi Toshiba yaitu: fitur yang besar dan
menarik disertakan untuk memberi solusi keamanan data, perlindungan
system dan kemudahan penggunaan secara menyeluruh, selain itu fitur
konektivitasnya yang canggih seperti: Konektivitas yang free dengan
mudah menjalin koneksi dan tetap tekoneksi. Laptop Toshiba menawarkan
berbagai fitur untuk memenuhi apapun kebutuhan anda.
Memiliki beberapa fitur yaitu:
1. Mobilitas
Semakin sering anda melakukan aktivitas yang menggunakan
laptop, semakin anda akan menghargai fitur-fitur seperti usia pakai
baterai yang panjang, dan desain ringan.
2. Kinerja
Bagi pengguna yang menggunakan aplikasi yang perlu banyak
sumber daya, Kami menghadirkan processor paling unggul, dan
kapasitas memori tinggi.
3. Kekokohan
Bagi para pengguna yang sering bepergian, fitur yang ditawarkan
seperti keyboard anti-tumpahan membuat pikiran selalu tenang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

4. Konektivitas
Bagi para pengguna yang selalu bepergian,beberapa port akan
menghemat waktu saat tersambung keperangkat jaringan.
Pengukuran-pengukuran mengenai equitas merek suatu produk
melalui keputusan pembelian tentang suatu merek laptop Toshiba melalui
harga yang terjangkau serta menawarkan fitur besar serta pilihan dan
desain yang baik.suatu merek sangatlah penting dimata konsumen.
Konsumen memiliki kepedulian penerimaan, maupun preferensi yang
tinggi terhadap merek yang dipandang bereputasi. Dengan demikian merek
memegang peranan penting bagi perusahaan mengingat ekuitas merek
yang sangat kuat memunculkan banyak keuntungan bagi perusahaan.
Loyal atau tidaknya konsumen terhadap suatu produk atau barang
dengan merek perusahan sangat tergantung pada kemampuan manajemen
perusahaan sangat tergantung pada kemampuan manajemen perusahaan
dalam mengelola faktor-faktor yang mempengaruhi terciptanya ekuitas
merek. Brand Equity (ekuitas merek) faktor yang penting dalam
menetapkan nilai dari suatu merek. Nilai penting dari merek tersebut dapat
meliputi kualitas bentuk serta kegunaan dari suatu produk atau barang dan
jasa yang ditawarkan lebih baik dari pesaing. Bagi perusahaan loyalitas
merek memiliki nilai strategis, karena dengan terciptanya loyalitas merek
maka akan menumbuhkan kesadaran akan merek (Brand Awareness),
kesan kualitas (Perceived Brand) serta asosiasi merek (Brand Association)
yang dapat memberikan ekuitas merek menjadi lebih kuat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Upaya penciptaan loyalitas merek harus diikuti dengan evaluasi
terhadap tingkat kepuasan. Hal ini sangat diperlukan karena dengan
mengetahui tingkat kepuasan perusahaan dapat menentukan strategi yang
lebih baik waktu yang akan datang. Brand equity (ekuitas merek)
merupakan sekumpulan berbagai loyalitas merek kualitas dari produk dan
jasa, kinerja keuangan, loyalitas, kepuasan dari keseluruhan penghargaan
terhadap merek. Dengan memiliki Brand equity yang kuat suatu merek
bisa bersaing merebut dan menguasai pasar berusaha keras memperbaiki
kualitas produknya yang pada akhirnya memberikan kepuasan tersendiri
bagi konsumen pada saat menggunakan produk.
Menurut Kotler dan Gary Amstrong (2006:285) adapun dimensidimensi yang membentuk Brand equity yang baik antara lain : Brand
Awareness (kesadaran akan merek) adalah kesanggupan seorang calon
pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek
merupakan bagian dari kategori produk tertentu, Perceived Quality (kesan
kualitas) adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau
keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan maksud yang
diharapkan , Brand Association (Asosiasi merek) adala segala hal yang
berkaitan dengan ingatan mengenai merek , serta Brand Loyality (loyalitas
merek) adalah ukuran dari kesetiaan konsumen terhadap suatu merek. Jika
dimensi-dimensi di atas bisa dipenuhi oleh suatu merek tentunya akan
mempengaruhi image merek tersebut. Dengan image yang baik tentunya
akan berpengaruh terhadap persepsi konsumen terhadap merek tersebut,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

karena dengan adanya persepsi maka suatu merek biasa mengetahui baik
atau tidaknya ekuitas produknya.
Persepsi menentukan sikap konsumen dalam perilaku sebagai
tanggapan dan penilaian sebuah merek berdasarkan Brand equity yang
dimiliki, ini menunjukan bahwa persepsi dapat memotivasi konsumen
untuk melakukan reaksi yang berupa sikap dan perilaku. Sikap merupakan
faktor yang tepat untuk mengetahui bagaimana konsumen bersikap dalam
menanggapi produk beserta atributnya.
Brand equity (ekuitas merek) dapat mempengaruhi rasa percaya
diri konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian atas dasar
pengalaman masa lalu. Untuk dapat menggunakan merek akan
menimbulkan persepsi yang berbeda dari masing-masing konsumen, yang
ada pada suatu merek akhirnya dapat memberikan pengaruh dalam
menentukan sebuah keputusan. Persepsi positif cenderung mempengaruhi
konsumen untuk menggunakan atau membeli suatu produk. Sebaliknya
persepsi yang negative mengakibatkan konsumen cenderung mengabaikan
produk tersebut.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis ingin
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Brand Equty terhadap
keputusan konsumen dalam membeli dan menggunakan Laptop
Toshiba (Studi Kasus pada Mahasiswa UPN “Veteran” J awa Timur)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan,
maka terdapat Perumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah Brand Awareness (kesadaran akan merek) , Perceived
Quality (kesan akan kualitas), Brand Associations (asosiasi merek),
Brand Loyality (loyalitas merek) berpengaruh secara simultan
terhadap keputusan pembelian Laptop Toshiba?
2. Apakah Brand Awareness (kesadaran akan merek), Perceived Quality
(kesan akan kualitas), Brand Associations (asosiasi merek), Brand
Loyality (loyalitas merek) berpengaruh secara parsial terhadap
keputusan pembelian Laptop Toshiba?

1.3

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai
dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui atau menganalisis pengaruh Brand Equity yang
meliputi: Brand Awareness (kesadaran akan merek), Perceived
Quality (kesan akan kualitas), Brand Associations (asosiasi merek),
Brand Loyality (loyalitas merek) secara simultan terhadap
keputusan pembelian laptop Toshiba?
2. Untuk mengetahui atau menganalisis pengaruh Brand Equity yang
meliputi: Brand Awareness (kesadaran akan merek), Perceived
Quality (kesan akan kualitas), Brand Associations (asosiasi merek),

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Brand Loyality loyalitas merek) secara parsial terhadap keputusan
pembelian laptop
Toshiba?
1.4

Manfaat Penelitian
a. Sebagai referensi bagi manajemen yang ingin membangun ekuitas
merek, agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
b. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengambil
topik sejenis.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Landasan Teori

2.1.1 Manajemen Pemasaran
2.1.1.1 Pengertian Pemasaran
Banyak ahli ekonomi mengemukakan definisi pemasaran meskipun
terdapat perbedaan tetapi pada dasarnya adalah sama. Perbedaan ini dapat
dilihat dari segi manajemennya serta berbagai seni yang selanjutnya
dijadikan sebagai suatu system definisi-definisi tersebut akan membantu
untuk mengerti dan memahami lebih lanjut mengenai arti dan maksud dari
pemasaran.
Definisi pemasaran menurut Philip Kotler yang dikutip oleh Marius
Angipora dalam bukunya Dasar-Dasar Pemasaran (2002;3-4) bahwa
pemasaran

merupakan

kegiatan

manusia

yang

diarahkan

untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran.
Sedangkan menurut Stanton dikutip oleh Rimiati dan Suratno (2003;18),
merumuskan pemasaran sebagai system keseluruhan dari kegiatan usaha
yang

ditunjukan

untuk

merencanakan

produk,menentukan

harga,mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat
memuaskan keinginan dan kebutuhan kepada para konsumen yang ada
maupun konsumen potensial.

9

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Dari kedua definisi tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa pemasaran adalah suatu usaha atau kegiatan manusia yang
dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan sesuatu yang bernilai dan berwujud barang atau jasa
yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Kegiatan pemasaran dilakukan oleh penjual maupun pembeli
dimana penjual berusaha untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan
pembeli sedangkan pembeli menginginkan kebutuhannya dapat terpenuhi
sehingga jika dilihat dari hal tersebut diatas dapat terlihat bahwa baik
penjual maupun pembeli masing-masing memperoleh keuntungan melalui
pertukaran.
2.1.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran
Tugas manajemen pemasaran tidak hanya menawarkan barang yang
sesuai dengan keinginan dan menetapkan harga yang efektif, komunikasi
dan distribusi untuk memberi informasi yang mempengaruhi dan melayani
pasarnya. Tetapi lebih luas dari itu, tugas manajemen pemasaran adalah
merencanakan dan mengawasi seluruh kegiatan pemasaran agar dapat
tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Kotler (2003:17), manajemen pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan pemberian harga, promosi
dan distribusi dari barang-barang jasa dan gagasan untuk menciptakan
pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Menurut Rismiati dan Suratno (2001:32) manajemen pemasaran
merupakan manjemen yang diterapkan dalam pemasaran atau kegiatan
yang ditunjukkan untuk memuaskan kebutuhan manusia berdasarkan
keinginan manusia berdasarkan keinginan manusia agar dapat efektif dan
efisien.
Sedangkan menurut Tjiptono (2002:10), manajemen pemasaran
adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi penentuan harga,
promosi dan distribusi barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan
pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan
dan organisasi.
Jadi manajemen pemasaran dirumuskan sebagai suatu proses
manajemen pemasaran yang meliputi penganalisaan, perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pemasaran yang dilakukan
perusahaan. Kegiatan ini menimbulkan pertukaran yang diinginkan bagi
kedua belah pihak. Maka penentuan produk, harga, promosi dan distribusi
yang efektif disesuaikan dengan sikap dan perilaku konsumen.
2.1.1.3 Konsep Pemasaran
Pemasaran memungkinkan besar akan berhasil mencapai tujuannya
apabila pemasaran cenderung menitik beratkan pada pemuasan kebutuhan
dan keinginan konsumen. Kepuasan konsumen tersebut baru akan
diperoleh apabila barang atau jasa yang dibeli sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan konsumen. Konsumen adalah individu yang mempunyai
beraneka ragam selera serta menghendaki harga yang lebih murah, tentu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

saja hal tersebut merupakan hambatan bagi penjual untuk memenuhi
persyaratan tersebut sehingga memungkinkan bagi konsumen untuk
membuat pilihan yang nantinya akan dipenuhi oleh penjual untuk
memenuhi persyaratan tersebut. Disinilah pemasaran berperan untuk
menjembatani masalah tersebut sehingga memungkinkan bagi konsumen
untuk membuat pilihan yang nantinya akan dipenuhi oleh penjual.
Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat dan persaingan
diantara perusahaan semakin ketat. Untuk mengatasi persaingan tersebut
salah satunya dengan menggunakan konsep pemasaran, karena konsep
pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan
kebutuhan konsumen. Beberapa definisi konsep pemasaran yang
dikemukakan oleh para ahli diantaranya:
Menurut Alma (2004:14), konsep pemasaran adalah produsen
memutuskan perhatian pada selera konsumen, produsen memperhatikan
needs

dan

wants

dari

konsumen.

Jadi

produsen

tidak

hanya

memperhatikan kebutuhan konsumen saja, tetapi juga memperhatikan apa
keinginan konsumen. Konsumen juga tidak hanya sekedar membeli fisik
barang, tetapi mengharapkan sesuatu dari barang itu.
Menurut Swastha dan Handoko (2000:6) konsep pemasaran adalah
sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemasaran kebutuhan
merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hidup
perusahaan. Dari definisi tersebut mempunyai konsekuensi bahwa semua
kegiatan termasuk produksi, teknik, keuangan dan pemasaran harus

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

diarahkan pada usaha

mengetahui kebutuhan pembeli kemudian

memuaskan kebutuhan tersebut dengan mendapatkan laba yang banyak
dalam jangka panjang.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa konsep pemasaran
adalah kunci untuk mewujudkan tujuan organisasi dalam menciptakan
ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Tiga faktor penting yang dipakai sebagai dasar konsep pemasaran
menurut Swastha dan Handoko (2006:6-8) meliputi:
a.

Orientasi Konsumen
Perusahaan yang benar-benar ingin memperhatikan konsumen harus
1. Menentukan kebutuhan produk dari pembeli yang akan dilayani
dan dipenuhi.
2. Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran
penjualan.
3. Menentukan produk dan program pemasarannya.
4. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur,
menilai, dan menafsirkan, keinginan, sikap, serta tingkah laku
mereka.
5. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik apakah
mutu yang tinggi atau pada harga yang murah serta modal yang
menarik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

b. Penyusunan Kegiatan secara integral
Untuk memberikan kepuasan yang optimal semua elemenelemen harus dikordinasikan dan diintegrasikan, selain itu juga
dihindari adanya pertentangan didalam perusahaan maupun antar
perusahaan harus menyadari bahwa mereka sangat mempengaruhi
kemampuan perusahaan dalam menciptakan dan mempertahankan
pelanggan, jadi dapat dikatakan bahwa setiap orang dan setiap bagian
dalam usaha yang telah dikoordinasikan untuk memberikan kepuasan
konsumen sehingga tujuan perusahaan terealisasi.
c. Kepuasan Konsumen
Faktor yang menentukan apakah dalam jangka panjang
perusahaan akan mendapatkan laba adalah tingkat kepuasan
konsumen yang akan dipenuhi.laba memberikan pencerminan dari
usaha-usaha perusahaan yang berhasil memberikan kepuasan tersebut.
Konsep pemasaran berpendapat bahwa kunci Untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan
pasar,sasaran dan penyerahan produk yang memuaskan secara efektif dan
efisien dibanding pesaing. Jadi konsep pemasaran berorentasi pada
kebutuhan dan keinginan konsumen yang didukung oleh pemasaran
terpadu yang diarahkan kepada tercapainya kepuasan konsumen sebagai
kunci untuk mencapai tujuan perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

2.1.1.4 Tujuan Pemasaran
Berbicara tentang tujuan pemasaran yang dilakukan perusahaan,
maka akan terdapat banyak sekali tujuan pemasaran yang ingin dicapai
perusahaan dan tiap-tiap perusahaan akan mempunyai tujuan yang
berbeda agar dapat bertahan hidup di pasarnya, menaikkan market share,
mengembalikan investasi yang telah ditanamkan menjadi pemimpin
pasar, melaqyani kepentingan masyarakat dan lain sebagainya.
Tujuan pemasaran menurut Alma (2001:10), adalah bukian untuk
memperluas penjualan hingga kemana-mana, namun tujuan pemasaran
menurut Kotler dan Amstrong adalah mengetahui dan memahami
pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan
pelanggan dan selanjutnya menjual dirinya sendiri. Idealnya pemasaran
hendaknya menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli.
2.1.1.5 Strategi Pemasaran
Dalam menentukan strategi pemsaran yang tepat untuk digunakan
pada perusahaan akan sangat menentukan keberhasilan dari dunia usaha
pemasaran dari suatu produk itu sendiri. Strategi pemasaran sangat
bermanfaat untuk mengetahui tindakan yang akan dilakuan dalam usaha
pemasaran untuk barang dan jasa.
Menurut Mc Daniel (2001:54), strategi pemasaran adalah kegiatan
menyeleksi dan penjelasan satu atau beberapa target pasar dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

mengembangkan serta memelihara suatu bauran pemasaran yang akan
menghasilkan kepuasan bersama dengan pasar yang dituju.
Sedangkan menurut Fandy Tjiptono (2001;6), strategi pemasaran
merupakan pernyataan mengenai bagaiman suatu merek atau lini produk
mencapai tujuannya. Atau strategi pemasaran sebagai alat fundamental
yang

direncanakan

untuk

mencapai

tujuan

perusahaan

dengan

mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui
pasar.
Dengan demikian pada dasarnya strategi pemasaran memberikan
arah dalam kaitannya dalam variabel-variabel seperti segmentasi pasar,
identifikasi pasar, elemen bauran pemasaran, biaya bauran pemasaran
sehingga sebuah strategi pemasaran merupakan bagian internal dari bisnis
yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi.
Titik berat strategi pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dan
keinginan pasar serta menentukan harga, mengadakan komunikasi dan
distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong individu maupun
organisasi.
Terdapat Empat tipe dari strategi pemasaran, yaitu :
1.

Merancang primary demand (permintaan terhadap bentuk atau kelas
produk) dengan meningkatkan jumlah, misalnya dengan mengurangi
harga,

menunjukkan

manfaat

sebagainya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

produk

yang

ditawarkan

dan

17

2. Merancang primary demand dengan miningkatkan derajat pembeli,
misalnya dengan menawarkan manfaat-manfaat baru, menghasilkan
produk-produk pelengkap dan sebagainya.
3.

Merancang selective demand (permintaan terhadap merek produk
penjualan tertentu) dengan cara mempertahankan langganan yang
sudah ada, misalnya dengan cara selalu memberikan kepuasan
kepada pelanggan.

4.

Merancang sumber daya dengan menarik pelanggan baru yang dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Bersaing secara langsung (head to head positioning).
b. Meluncurkan

produk

yang

berbeda

dengan

pesaing

(differentation positioning)
Kesimpulan yang dapat diambil bahwa pemilihan strategi
pemasaran yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan usaha
pemasaran suatu produk, terutama dalam iklim usaha yang sangat ketat
saat ini.
2.1.1.6

Bauran Pemasar an
Kegiatan dalam pemasaran sebenarnya menyangkut empat jenis
tindakan, yaitu tindakan mengenai produk, harga, promosi dan distribusi.
Dari keempat jenis tindakan tersebut, di dalamnya perlu dipikirkan
strategi-strategi yang berkaitan dengan keempat tindakan tersebut, baik
secara individual maupun secara keseluruhan.Kombinasi dari strategi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

produk, harga, promosi dan distribusi dalam mencapai tujuan pemasaran
dinamakan bauran pemasaran (marketing mix).
Menurut Basu Swastha dan Irawan (2001:74), marketing mix
adalah variabel-variabel uang dipakai oleh perusahaan sebagai sarana
untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan konsumen.
Dengan kata lain marketing mix merupakan kumpulan dari empat
variabel yaitu produk, harga, promosi dan distribusi.
Sedangkan Philip Kotler dan Amstrong (2000:11), marketing mix
adalah kegiatan menganalisa, merencanakan, mengimplementasikan dan
mengawasi segala kegiatan, guna memperoleh tingkat pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran dalam mencapai tujuan
organisasi.
Dari pendapat di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa bauran
pemasaran merupakan suatu perangkat penentu keberhasilan pemasaran
perusahaan. Keputusan marketing mix ini sangat dipengaruhi oleh
keputusan penentuan posisi pasar yang dilakukan oleh perusahaan.
2.1.2

Merek (Brand)

2.1.2.1 Pengertian Brand (Merek)
Brand atau merek merupakan suatu hal yang sangat penting bagi
perusahaan, karena adanya brand memberikan identitas dari produk yang
dijual perusahaan. Brand bukan hanya bagian dari produk, jadi bagi
perusahaan brand bukanlah nama tapi brand adalah aset bagi perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Menurut American Marketing Assocation (AMA) sebagaimana
dikutip oleh Keller (2003:3), merek adalah “a brand is a name, term,
sight, symbol, or design, or combination of them, intended to identy the
goods and service of one seller or group of seller and to differentiate
them from those of competition.” Berdasarkan pendapat ini dipahami
bahwa merek adalah semua hal yang bisa mengindentifikasikan suatu
barang atau jasa di antara barang atau jasa lainnya. Merek adalah
nama,istilah,symbol, atau rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut.
Tujuan utama pemeberian merek adalah untuk mengindentifikasikan
produk atau jasa yang dihasilkan sehingga berbeda dari produk atau jasa
yang dihasilkan oleh pesaing. Lebih lanjut,nama,logo,symbol,desain
kemasan

atau

atribut

yang

lain

yang

bisa

digunakan

untuk

mengidentifikasikan sebuah barang atau jasa yang disebut sebagai elemen
atau identitas merek.
Pengertian merek atau brand menurut Alma (2000:105) adalah
merek atau cap yaitu suatu tanda atau simbol yang memberikan identitas
suatu barang atau jasa tertentu yang dinyatakan dalam bnetuk simbol,
desain warna atau huruf tertentu yang dinyatakan dalam bentuk simbol,
desain warna atau huruf tertentu. Dengan kata lain merek adalah tanda
yang berupa gambar, nama, kata-kata, huruf atau kombinasi unsur-unsur
yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan
barang atau jasa.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Pengertian merek (Brand) menurut Kotler dan Susanto (2001:575)
adalah sebagai berikut :” Sebuah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan
atau kombinasi dari semua ini yang dimaksud untuk mengenali produk
atau jasa dari seorang atau kelompok penjual dan untuk membedakan dari
produk pesaing. Menurut Kotler (2000:46) Merek memiliki enam
tingkatan pengertian yaitu:
a. Atribut (Atributes)
Suatu merek membawa atribut-atribut dalam benak konsumen.
Merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu.
b. Manfaat (Benefits)
Merek tidak saja serangkaian atribut, pelanggan tidak membeli
atribut, mereka membeli manfaat,atribut hanya diperlukan untuk
dikembangkan menjadi manfaat fungsional dan emosional.
c. Nilai (Value)
Merek juga menyatakan nilai perusahaan. Pemasar merek harus
dapat mengetahui kelompok pembeli yang mana mencapai nilai itu.
d. Kepribadian (Personality)
Merek juga mencerminkan kepribadian tertentu.
e. Budaya (Culture)
Merek juga mewakili citra tertentu, contohnya Ferary mewakili
budaya Itali.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

f. Pemakai (User)
Merek

menunjukan

jenis

konsumen

yang

membeli

atau

menggunakan produk tersebut.
Semua diatas menunjukkan bahwa merek merupakan simbol yang
komplek jika suatu perusahaan memperlakukan merek hanya sebagai
sebuah nama perusahaan tersebut tidak melihat tujuan mereka yang
sebenarnya. Tantangan dalam memberikan merek adalah kemampuan
untuk mengembangkan perngertian yang mendalam atas merek tersebut.
Jika orang-orang dapat melihat keenam tingkatan pengertian
tersebut dari sebuah merek, maka merek tersebut disebut merek yang
mendalam, jika sebaliknya disebut merek dangkal. Dengan keenam
tingkatan pengertian merek tersebut pemasar harus menentukan pada
tingkat nama akan ditetapkan identitas merek. Merupakan suatu
kesalahan untuk mempromosikan hanya atribut merek, sehingga akan
merugikan merek atas satu atau lebih pada atribut tersebut.
2.1.2.2 Konsep Merek (Brand)
Menurut Ujang sumarwan dan Agus Djunaidi (2009:21) Beberapa
pemasar membedakan aspek psikologi merek dengan aspek pengalaman.
Aspek pengalaman merupakan gabungan seluruh poin pengalaman
berinteraksi dengan merek, atau sering disebut Brand Experience.
Sedangkan aspek psikologi sering diferensikan sebagai Brand Image,
adalah citra yang dibangun dalam alam bawah sadar konsumen melalui
informasi dan ekspetasi yang diharapkan melalui produk atau jasa.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Citra merek dibangun dengan memasukkan “kepribadian atau
citra” kedalam produk atau jasa, untuk kemudian “dimasukkan” kedalam
alam bawah sadar konsumen. Merek merupakan salah satu elemen
penting dalam pemilik merek di pasar.
Konsep merek dalam uraian diatas bahwa suatu merek (Brand)
mempnyai konsep-konsep untuk membangun merek dan menciptakan
sebuah citra di dalam diri konsumen.
2.1.2.3 Manfaat-Manfaat Merek
Manfaat merek bagi penjual atau produsen menurut Kotler
(2000:52) adalah sebagai berikut:
1. Memberikan keyakinan kepada pembeli bahwa mereka telah
membeli barang atau jasa yang benar seperti apa yang diinginkan.
2. Memberikan keyakinan kepada pembeli bahwa mereka telah
membeli barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan
mereka.
3. Memudahkan mereka dalam membandingkan kualitas, harga dan
sebagainya diantara produk yang sama.
4. Memudahkan mereka untuk mengingat ciri barang atau jasa untuk
pembelian berikutnya.
5. Memudahkan mereka untuk memberikan informasi suatu barang
atau jasa kepada orang lain.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Sedangkan bagi penjual merek dapat pula memberikan berbagai
(Kotler 2002:58), antara lain:
1. Merek merupakan suatu yang dapat diiklankan untuk mendapatkan
tanggapan dari calon pembeli.
2. Merek merupakan suatu identitas perusahaan yang dapat dijadikan
tolak ukur kualitas.
3. Merek dapat melindungi penjual dari penurunan harga yang terlalu
jauh. Karena pembeli tidak akan semata-mata menjadikan harga
sebagai alat pembanding antara suatu produk berbeda merek.
4. Merek dapat membantu penjual dalam menambah suatu presentasi
bagi pembelinya.
5. Merek dapat membantu penjual dalam memperkirakan pangkal
pasar mereka, karena pembeli tidak bingung dalam memilih
produk.
2.1.3 Brand E

Dokumen yang terkait

PENGARUH EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Produk Handphone Blackberry (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)

0 1 14

PENGARUH MARKETING MIX KEPUTUSAN MEMILIH STUDI MAHASISWA (Studi Kasus Mahasiswa Administrasi Bisnis UPN "Veteran" Jawa Timur).

0 0 14

PENGARUH ATRIBUT PRODUK, HARGA, DAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI HANDPHONE BLACKBERRY (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fisip Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur).

0 0 108

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI KARTU PRABAYAR IM3 (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

0 0 181

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA MEMILIH UPN ”Veteran” JAWA TIMUR.

0 0 80

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA MEMILIH UPN ”Veteran” JAWA TIMUR

0 0 18

DALAM MEMILIH TEMPAT KOS (Studi Kasus Pada Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur)

0 0 17

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI KARTU PRABAYAR IM3 (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

0 2 23

PENGARUH ATRIBUT PRODUK, HARGA, DAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI HANDPHONE BLACKBERRY (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fisip Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur)

0 0 18

PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI DAN MENGGUNAKAN LAPTOP TOSHIBA (Studi Kasus Pada Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur)

0 0 22