PENGARUH SIKAP DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP MINAT BELI PADA GREEN PRODUCT COSMETICS.

(Studi Pada Produk Sari Ayu Martha Tilaar Di Surabaya)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Manajemen

Oleh:
Hendr i Yosiana
0812015014 / FE /EM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI


PENGARUH SIKAP DAN ATRIBUT PRODUK
TERHADAP MINAT BELI PADA GREEN
PRODUCT COSMETICS
(Studi Pada Produk Sari Ayu Martha Tilaar Di Surabaya)
Disusun Oleh :

HENDRI YOSIANA
0812015014/FE/EM
Telah dipertahankan dihadapan
Dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada tanggal : 24 Februari 2012

Pembimbing :
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
Ketua


Sugeng Pur wanto, SE, MM

Dr. Pr asetyohadi, MM

Sugeng Pur wanto, SE, MM
Sekretaris

Rizky Der mawan, SE, MM
Anggota

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Dr . Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “PENGARUH SIKAP DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP
MINAT BELI PADA GREEN PRODUCT COSMETICS (Studi Pada Produk
Sari Ayu Martha Tilaar Di Surabaya) ” dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi satu syarat
penyelesaian Program Studi Pendidikan Strata Satu, Fakultas Ekonomi, Jurusan
Manajemen, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya.
Dalam penyusunan skripsi, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan
selesai dengan baik tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
menghaturkan rasa terima kasih yang mendalam kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM, selaku Ketua Progdi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Sugeng Purwanto, SE, MM, selaku Dosen Pembimbing Utama yang
telah memberikan bimbingan dan dorongan kepada peneliti dalam
menyelesaika skripsi ini.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Kedua Orangtuaku serta Saudara-saudaraku yang telah banyak memberikan
dorongan moril maupun materil serta kesabaran yang tidak terkira sihingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM) Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur yang saya anggap sebagai rumah kedua saya
di kampus yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman serta secara
tidak langsung telah membentuk saya menjadi pribadi yang seperti sekarang.
7. Staff Dosen Fakultas Ekonomi (Manajemen) Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan ilmunya kepada
penulis.
8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih banyak.
Pada akhirnya, penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih
jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan. Akhir kata penulis berharap, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surabaya, Januari 2012

Penulis

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................

i


DAFTAR ISI .................................................................................................

iii

DAFTAR TABEL .........................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

viii

ABSTRAKSI .................................................................................................

ix


BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah.......................................................

1

1.2

Perumusan Masalah ..........................................................

9

1.3

Tujuan Penelitian ..............................................................

9


1.4

Manfaat Penelitian ............................................................

10

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1

Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ......................................

11

2.2

Landasan Teori ..................................................................

13


2.2.1

Pengertian Pemasaran ...........................................

13

Perilaku Konsumen..................................................... .........

14

2.3.1. Pengertian Perilaku Konsumen.................................

14

2.3

2.3.1.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumen ................................................

15


2.4. Sikap Konsumen ................................................................

23

2.4.1. Pengertian Sikap Konsumen.....................................

23

2.4.1.1. Model Sikap ..............................................

24

2.4.1.2. Fungsi Sikap .............................................

26

2.4.1.3. Faktor Sikap Konsumen ............................

27


2.5. Atribut Produk ...................................................................

28

2.5.1. Pengertian Atribut Produk ........................................

28

2.5.2. Lingkup Atribut Produk ...........................................

30

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.6. Minat Beli..........................................................................

35

2.6.1. Pengertian Minat Beli...............................................

35

Hubungan Antar Variabel ....................................................

38

2.7.1. Pengaruh Sikap Terhadap Minat Beli .......................

38

2.7.2. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Minat Beli .........

39

2.8. Kerangka Konseptual.........................................................

41

2.9. Hipotesis............................................................................

41

2.7

BAB III METODE PENELITIAN
3.1

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .................

42

3.1.1. Pengukuran Variabel ................................................

45

3.2

Teknik Penentuan Sampel .................................................

45

3.3

Prosedur Pengumpulan data ...............................................

46

3.3.1. Jenis data .................................................................

46

3.3.2. Sumber Data ............................................................

46

3.3.3. Metode Pengumpulan Data ......................................

47

Teknik Analisis dan Uji Hipotesis .....................................

47

3.4.1

Teknik Analisis .................................. ....................

47

3.4.2. Outliers ..................................................................

48

3.4.3. Evaluasi atas Outlier ..............................................

49

3.4.4. Uji Validitas ..........................................................

49

3.4.5. Uji Reliabilitas .......................................................

50

3.4.6. Uji Normalitas .......................................................

50

3.4.7. Multicollinearity dan Singularity............................

51

3.4.8. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal ............

51

3.4.9. Pengujian Model denagan Two Step Approach ......

51

3.4.10. Evaluasi Model ......................................................

52

Model Kerangka Penelitian ................................................

56

3.4

3.5

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1

Deskriptif Objek Penelitian ...................................................

57

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2

4.3

4.4

4.1.1

Profil Sari Ayu Martha Tilaar ................................

57

4.1.2

Identitas Perusahaan ..............................................

58

4.1.3

Visi dan Misi Perusahaan .......................................

58

Deskriptif Hasil Penelitian .................................................

59

4.2.1

Analisis Karakteristik Responden ..........................

59

4.2.2

Deskripsi Sikap Konsumen ...................................

61

4.2.2.1 Kognitif.....................................................

61

4.2.2.2 Afektif .........................................................

63

4.2.2.3 Konatif ......................................................

64

4.2.3

Deskripsi Atribut Produk dan Indikatornya ............

66

4.2.4

Deskripsi Minat Beli dan Indikatornya ...................

68

Analisis Data ........................................................................

69

4.3.1

Evaluasi Outlier .....................................................

69

4.3.2

Evaluasi Reliabilitas ................................................

71

4.3.3

Evaluasi Validitas ....................................................

72

4.3.4

Evaluasi Construct Reliability
Dan Variance Extracted ........................................

73

4.3.5

Evaluasi Normalitas ...............................................

75

4.3.6

Analisis Model SEM..............................................

76

4.3.7

Uji Kausalitas ........................................................

79

Pembahasan .......................................................................

80

4.4.1

Pengaruh Sikap Terhadap Minat Beli .....................

80

4.4.2

Pengaruh Atribut Produk Terhadap Minat Beli ......

83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan .......................................................................

86

5.2

Saran ..............................................................................

87

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Top Brand Index PT.sari Ayu Martha Tilaar Tahun 2009 ........

5

Tabel 1.2 Top Brand Index PT.sari Ayu Martha Tilaar Tahun 2010 ........

5

Tabel 1.3 Top Brand Index PT.sari Ayu Martha Tilaar Tahun 2011 ........

6

Goodness of Fit Indices ..........................................................

53

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ...................

58

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...............................

59

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Keperluan .....................

59

Tabel 3.1

Tabel 4.4 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai
Sikap dalam aspek Kognitif .......................................................

61

Tabel 4.5 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai
Sikap dalam aspek Afektif .........................................................

63

Tabel 4.6 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai
Sikap dalam aspek Konatif ......................................................

64

Tabel 4.7 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Atribut Produk

66

Tabel 4.8 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Minat Beli .....

68

Tabel 4.9 Outlier Data ............................................................................

70

Tabel 4.10 Reliabilitas Data .....................................................................

71

Tabel 4.11 Validitas Data .........................................................................

73

Tabel 4.12 Construct Reliability dan Variance Extracted ..........................

74

Tabel 4.13 Normalitas Data ......................................................................

75

Tabel 4.14 Evaluasi Kriteria Goodness Of Fit Indices
Model One-Step Approach - Base Model ................................

77

Tabel 4.15 Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices
Model One- Step Approach – Modifikasi .................................

78

Tabel 4.16 Hasil Uji Kausalitas ................................................................

79

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1

Volume Penjualan Sari Ayu Martha Tilaar .........................

6

Gambat 2.1

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen....

16

Gambar 2.2

Hubungan Antar 3 Komponen sikap ..................................

25

Gambar 3.1

Contoh Model Pengukuran Minat Beli ...............................

48

Gambar 3.2

Model Kerangka Penelitian ................................................

56

Gambar 4.1

Model Pengukuran dan Struktural
one step approach - base model ........................................

Gambar 4.2

77

Model Pengukuran dan Struktural
one step approach – modification .....................................

78

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner
Lampiran 2 : Tabulasi Jawaban Responden
Lampiran 3 : Hasil Uji Outlier
Lampiran 4 : Hasil Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas
Lampiran 5 : Hasil Uji Structural Equation Modelling (SEM)

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH SIKAP DAN ATRIBUT PRODUK
TERHADAP MINAT BELI PADA GREEN
PRODUCT COSMETICS
(Studi Pada Produk Sari Ayu Martha Tilaar Di Surabaya)
Oleh :
Hendr i Yosiana

ABSTRAKSI
Banyak perusahaan yang memproduksi produk-produk yang menarik dan
berusaha melakukan inovasi, baik dalam hal inovasi produk seperti pembaruan
atribut produk maupun inovasi promosi bahkan beralih dan mengubah strategi
perusahaan ke bisnis hijau membuat masyarakat yang bertindak sebagai
konsumen yang sebelumnya dalam mengkonsumsi produk tidak memikirkan
dampaknya bagi lingkungan, kini mulai mengalami pergeseran dengan
mengkonsumsi produk yang lebih memperhatikan lingkungan. Sari Ayu Martha
Tilaar merupakan salah satu perusahaan kosmetik yang menghasilkan produk
kosmetik bernuansa ketimuran dan mengandung bahan alami. Produk kosmetik
perusahaan Sari Ayu Martha Tilaar sudah dikenal sebagai salah satu produk hijau
kosmetik (Green Product Cosmetics) di Indonesia bahkan dunia. Dari fenomena
selama tahun 2009-2011, penjualan maupun brand indeks Sari Ayu tidak sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh pihak manajemen perusahaan, turunnya minat
beli konsumen akan produk Sari Ayu ini kemungkinan disebabkan adanya sebuah
kejenuhan dan bermunculan produk kosmetik baru dengan berbagai variasi,
kemasan yang informatif, memberikan kualitas yang bagus dan harga yang cukup
bersaing. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh sikap dan atribut produk terhadap minat beli pada green
product cosmetics (Produk Sari Ayu Martha Tilaar) di Surabaya.
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dengan
menyebarkan kuesioner kepada 112 responden dengan menggunakan teknik
Purposive sampling. Teknik analisis yang dipergunakan adalah Structural
Equation Modeling untuk mengetahui kausalitas antar variabel yang dianalisis.
Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat diperoleh kesimpulan bahwa
faktor Sikap Konsumen berpengaruh positif terhadap faktor Minat Beli, tidak
dapat diterima atau tidak signifikan (negatif), dan faktor Atribut Produk
berpengaruh positif terhadap faktor Minat Beli, dapat diterima atau signifikan
(positif). Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori
tidak sepenuhnya didukung oleh fakta.

Kata Kunci : Sikap Konsumen, Atribut Produk, Minat Beli

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dan kemajuan zaman yang terus meningkat dengan diiringi
suatu era globalisasi mendorong manusia untuk giat bekerja guna meningkatkan
kualitas hidupnya. Dampak dari globalisasi itu sendiri sudah memasuki hampir
seluruh aspek kehidupan masyarakat di dunia, akibatnya kekuatan ekonomi dan
iklim dunia bisnis akan diwarnai oleh persaingan yang semakin tinggi sehingga
akan menimbulkan ketidakpastian baru yang melampaui kemampuan antisipasi
setiap pelaku bisnis. Perkembangan dunia industri yang semakin pesat ternyata
membawa permasalahan sosial dan lingkungan hidup. Manusia sebagai subjek
dalam pemanfaatan sumber daya alam memiliki peran yang sangat penting untuk
membentuk

suatu

masyarakat

yang

bersahabat

dengan

lingkungan

(environmentally friendly) dan dituntut memiliki kepedulian terhadap upaya
pelestarian alam dan lingkungan serta menghormati eksistensi makhluk lain di
bumi ini.
Implikasi dari era globalisasi di Indonesia adalah tumbuhnya tingkat
perekonomian Indonesia tahun 2011. Berdasarkan survey majalah Bussinessweek
kondisi perekonomian Indonesia tahun 2011 relatif lebih baik dibandingkan tahun
2010. selama tahun 2010, pertumbuhan ekonomi tercatat 6% sedangkan tahun
2011 mengalami pertumbuhan menjadi 6,3%. Menteri Keuangan Agus
Martowardojo mengungkapkan keoptimisan pemerintah terhadap prospek tahun
2011 (Majalah bussinesweek online No 38/23 Desember 2010 – 12 Januari 2011).

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Beberapa pakar ekonomi dan marketing memandang optimis pertumbuhan
tersebut akan membuka peluang bisnis di beberapa sektor industri. Peningkatan
pertumbuhan ekonomi tersebut diprediksi dapat meningkatkan kembali sektorsektor bisnis dalam industri yang berpotensial, sehingga para produsen dalam
semua industri dituntut untuk melakukan terobosan terhadap bisnis baru agar
dapat mengungguli para pesaing dengan menghasilkan produk yang diinginkan
dan dapat diterima oleh konsumen. Beberapa pakar ekonomi dan marketing
memandang optimis pertumbuhan tersebut akan membuka peluang bisnis di
beberapa sektor industri.
Salah satu sektor industri yang berpotensial adalah sektor industri
kosmetik. Industri kosmetik tahun 2010 dan 2011 mengalami pertumbuhan
sebesar 10%-15%, industri ini terus menerus berkembang setiap tahunnya
menunjukan bahwa sektor industri ini memberikan peluang yang cukup besar bagi
perusahaan-perusahaan

yang

ingin

memasuki

industri

ini

(www.buyusa.gov/indonesia/en).
Sejumlah perusahaan besar kosmetik sudah tidak asing lagi di Indonesia,
seperti Mustika Ratu, Martha Tilaar, Vita Pharm, Unilever, Yasulor, Ristra
Indolab dan lain-lain. Perusahaan-perusahaan dalam industri kosmetik tersebut
mengeluarkan berbagai brand produk yang memenuhi industri kosmetik.
Persaingan dan peluang yang terjadi pada industri kosmetik menjadikan tantangan
bagi perusahaan untuk terus memproduksi produk yang berkualitas, bervariasi dan
dapat bersaing dengan produk-produk luar serta untuk dapat mempertahankan
perusahaannya di masa yang akan datang. Salah satu perusahaan dalam industri

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

kosmetik di Indonesia adalah PT. Martha Tilaar. PT. Martha Tilaar telah
memperoleh sebelas brand untuk portofolionya sehingga dapat melayani berbagai
segmen pasar jamu dan kosmetik. Diantaranya Berto Martha Tilaar, Biokos
Martha Tilaar, Sar i Ayu Mar tha Tilaar , Belia Martha Tilaar, dan lain-lain.
Salah satu brand dari PT. Martha Tilaar adalah Sari Ayu, Saru Ayu adalah
brand yang menawarkan produk kecantikan yang dikenal sebagai natural beauty
care. Kata natural di sini menjadi sangat penting, karena inilah yang bisa
menggambarkan siapakah Sari Ayu sesungguhnya yakni sebagai brand yang
mempunyai komitmen untuk membuat produknya dengan bahan baku alami.
Komitmen ini sudah dimulai sejak tahun 1970, sejak Sari Ayu berdiri yang mana
pada waktu itu konsumen Indonesia lebih banyak mengkonsumsi kosmetik yang
mengandung zat kimiawi, Martha Tilaar sebagai pendiri brand Sari Ayu melihat
adanya celah pasar ini disinilah Martha Tilaar menciptakan sebuah produk
kecantikan yang alami yakni Sari Ayu Martha Tilaar.
Martha Tilaar merupakan salah satu perusahaan kosmetik yang
menghasilkan produk kosmetik bernuansa ketimuran dan mengandung bahan
alami. Produk kosmetik perusahaan Martha Tilaar sudah dikenal sebagai salah
satu produk hijau kosmetik (Green Product Cosmetics) di dunia. Hal ini terbukti
dari hasil uji laboratorium di Paris yang menyatakan bahwa bahan-bahan yang
digunakan pada produk Martha Tilaar bebas dari bahan-bahan kimia berbahaya.
Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), bahan-bahan kimia
yang berbahaya tersebut antara lain Merkuri, Hidroquinon lebih dari 2%, Asam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

retrinoat, Diethylene Glicol, zat warna Rhodamin B dan Merah K3 serta
Chlorofluorocarbon.
Banyak perusahaan yang memproduksi produk-produk yang menarik dan
berusaha melakukan inovasi, baik dalam hal inovasi produk seperti pembaruan
atribut produk maupun inovasi promosi bahkan beralih dan mengubah strategi
perusahaan ke bisnis hijau membuat masyarakat yang bertindak sebagai
konsumen yang sebelumnya dalam mengkonsumsi produk tidak memikirkan
dampaknya bagi lingkungan, kini mulai mengalami pergeseran dengan
mengkonsumsi produk yang lebih memperhatikan lingkungan. Hal ini disebabkan
karena mayoritas konsumen menyadari bahwa perilaku pembelian mereka secara
langsung berpengaruh pada berbagai permasalahan lingkungan.
Di Indonesia sendiri kesadaran perusahaan-perusahaan terhadap masalah
lingkungan hidup semakin meningkat, hal ini terlihat dengan semakin banyaknya
upaya-upaya perusahaan yang menunjukan bahwa mereka semakin peduli
terhadap lingkungan. Upaya-upaya tersebut dilakukan dalam rangka membangun
brand image perusahaan dimata masyarakat yang bertujuan untuk mendongkrak
volume penjualan produknya.
Kesadaran akan pentingnya membangun brand image perusahaan semakin
disadari oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, khususnya Sari Ayu yang mana
pada tahun ini berkeinginan untuk tetap memelihara brand image perusahaanya
agar lebih baik dimata masyarakat dan mampu meningkatkan minat beli terhadap
produk-produknya. Tetapi dalam salah satu penghargaan mengenai kekuatan
suatu merek di Indonesia yaitu Top Bran Index (TBI) ternyata Sari Ayu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

berdasarkan survey TBI tersebut mengalami penurunan pada tahun 2011
dibandingkan dengan tahun 2009 dan 2010 berikut hasil pengukurannya dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.1
Data Top Brand Index Sari Ayu Mar tha Tilaar pada tahun 2009
Anti Aging
2009
Mer ek
TBI
Pond’s
45,1%
TOP
Sari Ayu
13,5%
TOP
Olay Total Effect
11,9%
TOP
Mustika Ratu
7,6%
Garnier
4,1%
L’Oreal
3,2%
Revlon
2,5%
Sumber : www.topbrand-award.com

Tabel 1.2
Data Top Brand Index Sari Ayu Mar tha Tilaar pada tahun 2010
Anti Aging
2010
Mer ek
Pond’s
Olay Total Effect
Sari Ayu
Mustika Ratu
Garnier
Revlon
L’Oreal

TBI
60,2%
13,0%
9,5%
4,3%
3,8%
3,1%
2,3%

TOP
TOP

Sumber : www.topbrand-award.com

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Tabel 1.3
Data Top Brand Index Sari Ayu Mar tha Tilaar pada tahun 2011
Anti Aging
2011
Mer ek
TBI
Pond’s
56,8%
TOP
Olay Total Effect
12,8%
TOP
L’Oreal
9,1%
Sari Ayu
7,7%
Garnier
5,4%
Mustika Ratu
3,4%
Revlon
2,5%
Sumber : www.topbrand-award.com
Berdasarkan hasil survei di atas menunjukan bahwa dari tahun 2009
hingga tahun 2011 merek Sari Ayu mengalami penurunan dilihat dari presentase
penilaian lembaga tersebut yaitu tahun 2009 (13,5%), tahun 2010 (9,5 %), dan
tahun 2011 ini menjadi (7,7%). Indikasi lain yang menunjukan bahwa minat beli
terhadap merek Sari Ayu sedang mengalami penurunan adalah dilihat dari volume
penjualan merek Sari Ayu. Berikut Gambar 1.2 menunjukan volume penjualan
Sari Ayu Martha Tilaar :
1580

1579
1577

Dalam (unit)

1575
1570
1566
1565
1560
Tahun 2008

Tahun 2009

Tahun 2010

Sumber : www.sariayumarthatilaar.plc.
Annual reports 2008, 2009,2010
Gambar 1.1
Volume Penjualan Sar i Ayu Mar tha Tilaar

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Berdasarkan Gambar 1.1 menunjukan bahwa penjualan Sari Ayu tahun
2010 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2008 dan 2009.
berdasarkan hasil tersebut menunjukan adanya sebuah kejenuhan dan penurunan
minat beli terhadap Sari Ayu Martha Tilaar di pasaran dan bermunculan produk
baru yang lebih menarik dipasaran. Hal ini kemungkinan disebabkan karena
keunggulan produk yang disampaikan dalam iklan Merek tidak sesuai dengan
kondisi produk yang sebenarnya, sehingga bagi konsumen yang sering mengalami
hal seperti ini akan meragukan kebenaran isi pesan yang disampaikan dalam iklan
tersebut, selain itu kurangnya upaya perusahaan untuk mengenalkan merek
produk ke pasar dengan berbagai inovasi, misalnya dalam bentuk kemasan, dan
varians yang berbeda, dengan begitu konsumen akan mempunyai alternatif pilihan
dalam membeli produk tersebut. Sehingga akan mendapatkan respon dari
konsumen secara luas dan memiliki market share tersendiri, bahkan konsumen
menjadi sangat mengenal dengan merek tersebut, sehingga mampu meningkatkan
minat beli konsumen dalam hal ini terhadap produk Sari Ayu Martha Tilaar. Oleh
karena itu agar produk yang ditawarkan mampu memenuhi harapan pelanggan
dan mempunyai nilai yang lebih dibandingkan para pesaingnya, maka produsen
perlu memperhatikan atribut produknya yang merupakan unsur-unsur yang
dipandang penting oleh konsumen untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan
pembelian. Atribut produk meliputi kualitas, merek, kemasan, jaminan, pelayanan
dan lain-lain.(Fandy Tjiptono, 2001:103)
Menurut Fandy Tjiptono (2001:103) “ Atribut produk adalah unsur-unsur
produk yang dipandang penting oleh konsumen dijadikan dasar pengambilan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

keputussan pembelian ”. Atribut produk meliputi kualitas, kemasan, merek,
jaminan dan pelayanan.
Atribut produk yang digunakan antara lain merek, kualitas, desain, label,
dan kemasan. Konsumen cenderung tertarik pada produk yang memiliki merek
yang terpercaya, kualitas yang bagus, desain yang menarik, label yang dapat
menerangkan komposisi secara lengkap dari produk, dan kemasan yang unik.
Atribut produk tersebut dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen
sebelum membeli.
Konsumen di dalam menanggapi atribut-atribut produk yang ditawarkan
oleh perusahaan mempunyai sikap berbeda-beda. Hal ini diketahui setelah
perusahaan mengetahui perilaku konsumennya. Konsumen memandang setiap
produk sebagai rangkaian atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam
memberikan manfaat yang dicari dan memuaskan kebutuhan tersebut. Mereka
akan memberikan paling banyak perhatian pada atribut yang akan memberikan
manfaat yang dicari. Sikap (attitude) seseorang adalah predisposisi (keadaan
mudah terpengaruh) untuk memberikan tanggapan terhadap rasangan lingkungan,
yang dapat memulai atau membimbing tingkah laku orang tersebut. Menurut
Swasta dan Handoko definisi dari sikap adalah : Suatu keadaan jiwa (mental) dan
keadaan pikir (neural) yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap
suatu obyek yang di organisir melalui pengalaman serta mempengaruhi secara
langsung dan atau secara dinamis pada perilaku. (Azwar, 1995). Engel dalam
Yulistiano dan suryandari (2003 : 214) membagi sikap menjadi tiga komponen
yaitu kognitif, afektif, dan konasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu
merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang
diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael,
2001).
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian guna mengungkapkan sikap
konsumen dan manfaat atribut produk green cosmetics dapat mempengaruhi
minat beli konsumen Sari Ayu Martha Tilaar perlu dilakukan, sehingga dapat
dijadikan masukan untuk perbaikan dalam bauran produk dan strategi pemasaran
yang akan diputuskan oleh perusahaan. Oleh karena itu diangkatlah judul
penelitian “Pengar uh Sikap dan Atr ibut Produk Ter hadap Minat Beli Pada
Green Product Cosmetics Di Sur abaya”.
1.2. Per umusan Masalah
1. Apakah sikap berpengaruh terhadap minat beli pada green product cosmetics
Produk Sari Ayu Martha Tilaar di Surabaya?
2. Apakah atribut produk berpengaruh terhadap minat beli pada green product
cosmetics Produk Sari Ayu Martha Tilaar di Surabaya?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis pengaruh sikap terhadap minat beli pada green product
cosmetics Produk Sari Ayu Martha Tilaar di Surabaya
2. Untuk menganalisis pengaruh atribut produk terhadap minat beli pada green
product cosmetics Produk Sari Ayu Martha Tilaar di Surabaya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian dan penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi,
serta bahan pertimbangan untuk evaluasi dalam menentukan strategi bisnis
yang tepat dan efektif di masa yang akan datang bagi pengelola PT. Martha
Tilaar
2. Bagi Fakultas Ekonomi
Untuk menambah khasanah perpustakaan dan referensi bagi peneliti lain
untuk melakukan penelitian lanjutan terhadap kajian dan pembahasan yang
lebih mendalam dan lebih baik lagi di masa yang akan datang.
3. Bagi Penulis
Menerapkan teori yang diperoleh selama ini ke dalam bentuk praktek secara
langsung serta untuk melatih diri untuk berfikir secara kritis dalam
menghadapi masalah yang nyata di lapangan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Ter dahulu
Penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini telah
dilakukan oleh Sihite dan Maharyani, (2008) dengan judul penelitian ” Pengaruh
Atribut Produk Terhadap Sikap Konsumen Pada Green Product Cosmetics (Studi
Kasus Pada Puri Ayu Martha Tilaar Sun Plaza Medan)”.
Rumusan masalah yang diajukan adalah : apakah ada pengaruh atribut
produk terhadap sikap konsumen pada Green Product Cosmetics?
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa uji Signifikan Simultan (Uji F)
membuktikan bahwa atribut produk yang terdiri dari variabel merek, kualitas,
desain, label dan kemasan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
sikap konsumen. 2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) membuktikan bahwa variabel
kualitas (X2) dan variabel kemasan (X5) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap sikap konsumen pada Green Product Cosmetics, yaitu pada produk
kosmetik Martha Tilaar, sedangkan merek (X1), desain (X3) dan label (X4)
berpengaruh positif dan negatif namun tidak signifikan terhadap sikap konsumen.
Penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini telah
dilakukan oleh, Sigit, Murwanto,(2006) dengan judul penelitian ”Pengaruh sikap
dan norma subyektif Terhadap niat beli mahasiswa sebagai konsumen potensial
Produk pasta gigi close up”. Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1). Sikap
konsumen dan norma subyektif konsumen secara bersamasama tidak berpengaruh

11

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

terhadap niat beli. 2). Norma subyektif konsumen secara parsial tidak berpengaruh
terhadap niat beli.
Teknik analsis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linear berganda. Hasil penelitian ini adalah Pertama, sikap dan norma subyektif
dari mahasiswa UII secara bersamasama berpengaruh signifikan terhadap niat
membeli pasta gigi Close Up. Kedua, sikap dari mahasiswa UII secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap niat membeli pasta gigi Close Up. Ketiga, norma
subyektif dari mahasiswa UII secara parsial berpengaruh signifikan terhadap niat
membeli pasta gigi Close Up.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Fauzan, Noer, (2004) dengan judul
penelitian ”Pengaruh Atribut Produk Dan Minat Konsumen Terhadap Loyalitas
Konsumen (Studi Kasus pada Produk AJB Bumiputera 1912)”. Rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah 1). apakah atribut berpengaruh terhadap loyalitas
konsumen (Studi Kasus pada Produk AJB Bumiputera 1912). 2). Minat konsumen
berpengaruh terhadap loyalitas konsumen (Studi Kasus pada Produk AJB
Bumiputera 1912).
Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda
variabel manfaat inti, produk dasar, produk yang diharapkan, produk yang
ditingkatkan, produk potensial, dan minat nasabah berpengaruh terhadap loyalitas
nasabah. Artinya, keenam faktor tersebut mempengaruhi perilaku konsumen
untuk tetap loyal kepada AJB Bumiputera 1912 di Surakarta sehingga faktorfaktor tersebut merupakan modal yang sangat penting.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2.2. Landasan Teor i
2.2.1. Pengertian Pemasar an
Menurut Kotler (1997:8) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain.
Menurut Stanton pada buku Swastha dan Irawan (1983 : 5) pemasaran
adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada
maupun pembeli potensial.
Menurut Pride dan Ferrel (1995 : 4) pemasaran adalah proses perencanaan
dan pelaksanaan rancangan, penetapan harga, promosi dan distribusi
gagasan barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaransasaran individu dan organisasi.
Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran
merupakan seluruh kegiatan usaha yang dibuat untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa dalam menciptakan
hubungan pertukaran yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan
konsumen.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2.3. Per ilaku Konsumen
2.3.1. Penger tian Perilaku Konsumen
Terdapat beberapa definisi untuk memberikan penjelasan mengenai
perilaku konsumen. Engel, Blackwell dan Miniard (1994), menyatakan bahwa
perilaku konsumen adalah tindakan individu yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses
keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.
Loudon dan Bitta (1993) Menyatakan bahwa perilaku konsumen meliputi
proses pengambilan keputusan dan kegiatan individu secara secara fisik pada saat
mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mendapatkan barang dan jasa.
Dari pendapat tersebut diperoleh dua hal penting yaitu:
a. Sebagai proses pengambilan keputusan
b. Kegiatan fisik dalam upaya menilai, memperoleh dan menggunakan barang
dan jasa.
Perilaku konsumen disebutkan sebagai interaksi yang dinamis antara
kesadaran atau pengertian, perilaku dan peristiwa lingkungan dimana manusia
melakukan aspek dengan mana pertukaran tentang kehidupan mereka. Dari
definisi diatas terdapat tiga hal penting yaitu :
1.

Perilaku konsumen bersifat dinamis.

2.

Perilaku konsumen melibatkan interaksi antara perasaan dan kesadaran
perilaku serta peristiwa lingkungan

3.

Perilaku melibatkan pertukaran

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Definisi perilaku konsumen yang dikemukakan Swastha dan Handoko
(1987: 9) adalah kegiatan–kegiatan individu secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan–kegiatan tersebut.
Dari definisi tersebut terdapat dua elemen terpenting yaitu ;
a. Proses pengambilan keputusan
b. Kegiatan fisik.
Kedua elemen ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan
menggunakan barang atau jasa ekonomi dari beberapa pengertian perilaku
konsumen tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku konsumen
merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau
organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan untuk
mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa yang dapat dipengaruhi oleh
lingkungannya. Dengan demikian kegiatan pembelian hanyalah merupakan salah
satu tahap dari proses untuk mendapatkan barang dan jasa. Bagi pemasar
memahami proses pembelian sangat penting. Karena proses tersebut merupakan
sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada tindakan manusia untuk membeli
suatu produk dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
2.3.1.1. Faktor Yang Mempengar uhi Per ilaku Konsumen
Faktor yang mempengaruhi konsumen anatara lain adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh lingkungan
2. Perbedaan dan pengaruh individu
3. Proses psikologis (Engel,J.F,Blackwell,R.D,Miniard,P.W, 1994)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Dalam tujuan pemasaran pihak pemasar berusaha keras untuk memenuhi
dan melayani kebutuhan dan belanja sasaran dengan maksimal sesuai dengan
keinginan dan harapan konsumennya, yaitu memperoleh kepuasan sehingga
perusahaan

harus

mampu

mengembangkan

bauran

pemasaran

untuk

mempengaruhi konsumen agar mau mengambil keputusan untuk melakukan
pembelian atas produk atau jasa yang ditawarkan.
Menurut Amstrong dan Kotler (1994), faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen meliputi budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Rangkaian dan
unsur masing-masing faktor dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Faktor – faktor yang mempengar uhi konsumen
Psikologis

Budaya

Sosial

Kepribadian

- Budaya

- Kelompok

- Umur & tahap - Motivasi

- Sub budaya
- Kelas Sosial

daur hidup

acuan

Pembelian

- Situasi ekonomi - Pengetahuan

- Keluarga
- Peran

- Persepsi

& - Gaya hidup

status

- Kepribadian &

- Keyakinan &
sikap

konsep diri
Sumber : Kotler and Amstrong, (1992), Dasar-Dasar Pemasaran, Penerbit :
Intermedia Jakarta.
1. Faktor Budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial merupakan hal yang sangat penting
dalam perilaku pembelian
a. Budaya
Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar.
Anak-anak mendapatkan kumpulan nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

dari keluarganya serta lembaga-lembaga penting lain. Anak-anak yang
dibesarkan di amerika serikat mendapatkan nilai-nilai berikut: prestasi dan
keberhasilan, aktifitas, efisiensi dan kepraktisan, kemajuan, kenikmatan
materi, individualisme, kebebasan, kenikmatan eksternal, humanisme, dan
berjiwa muda.
b. Sub-Budaya
Masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang
memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi yang khusus bagi
anggota-anggotanya.

Sub-budaya

terdiri

dari

kebangsaan,

agama,

kelompok ras, dan daerah geografis. Banyak sub-budaya yang membentuk
segmen pasar penting, dan pemasar sering merancang produk dan progam
pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
c. Kelas Sosial
Pada dasarnya semua masyarakat memiliki strata social. Stratifikasi
tersebut kadang-kadang berbentuk sistim kasta yang berbeda dibesarkan
dengan peran tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan kasta
mereka. Stratifikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk kelas sosial.
2. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh faktorfaktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga serta peran dan status sosial.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

a. Kelompok Acuan
Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang mempunyai
pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau
perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap
seseoarang dinamakan kelompok keanggotaan.
Beberapa kelompok keanggotaan adalah kelompok primer, seperti
keluarga, teman, tetangga,dan rekan kerja, yang berinteraksi dengan
seseorang secara terus-menerus dan informal. Orang yang menjadi
kelompok anggota sekunder, seperti kelompok keagamaan, profesional,
dan asosiasi perdagangan, yang cendrung lebih formal dan membutuhkan
interaksi yang tidak rutin.
Orang sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka sekurang-kurang
oleh tiga jalur. Kelompok acuan manghadapkan seseorang pada perilaku
dan gaya hidup baru. Kelompok acuan juga memepengarui perilaku dan
konsep pribadi seseorang. Dan kelompok acuan menciptakan tekanan
untuk mengikuti kebiasaan kelompok yang mungkin mempengarui pilihan
produk dan merek aktual seseorang.
Orang juga dipengarui oleh kelompok diluar kelompok mereka. Kelompok
yang ingin dimasuki seseorang dinamakan kelompok aprirasional.
Kelompok dissosiatif adalah kelompok yang nilai atau perilakunya ditolak
oleh seseorang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

b. Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting
dalam masyarakat, dan ia telah menjadi obyek penelitian yang luas.
Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling
berpengaruh .Kita dapat membedakan antar dua keluarga dalam kehidupan
pembeli. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung
seseorang. Dari orang tua seseorang mendapatkan orientasi atas agama,
politik, dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Bahkan jika
pembeli tidak lagi berinteraksi secara mendalam dengan keluarganya,
pengaruh keluarga terhadap perilaku pembeli dapat tetap signifikan. Di
negara-negara dimana orang tua tinggal dengan anak-anak mereka yang
sudah dewasa, pengaruh mereka dapat menjadi sangat besar. Pengaruh
yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah
keluarga prokreasi yaitu, pasangan dan anak-anak seseorang.
c. Peran dan Status
Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya
keluarga, club, organisasi. Kedudukan orang itu masing-masing kelompok
dapat ditentukan berdasarkan peran dan status. Peran meliputi kegiatan
yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran
menghasilakan

status.

Orang-orang

memilih

produk

yang

dapat

mengkomunikasikan peran dan status mereka di masyarakat. Pemasar
menyadari potensi simbol status dari produk dan merek.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

3. Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengarui oleh karakteristik pribadi, Karakteristik
tersebut meliputi usia, dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi,
gaya hidup, serta kepribadian dan konsep didik pembeli.
a. Usia Dan Tahap siklus Hidup
Orang yang memebeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya.
Mereka makan makanan bayi selama tahun-tahun awal hidupnya,banyak
ragam makanan selama tahun-tahun pertumbuhan dan kedewasaan, serta
diet khusus selama tahun-tahun berikutnya. Selera orang terhadap perabot,
pakaian, dan rekreasi juga juga berhubungan dengan usia.
Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga. Beberapa karya
terbaru telah mengidentifakasikan tahap siklus hidup psikologis. Orang
dewasa mengalami perjalanan dan perubahan situasi hidup bercerai,
menduda/menjanda, kawin lagi dan dampak situasi itu terhadap perilaku
konsumsi.
b. Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi
Pekerjaan seseorang juga mempengarui pola konsumsinya. Pilihan produk
sangat dipengarui oleh keadaan ekonomi seseorang, penghasilan yang
dapat di belanjakan (level, kesetabilan, pola waktu), tabungan dan aktiva
(termasuk presentase aktiva yang lancar/likuid), utang, kemampuan untuk
meminjam, dan sikap terus-menerus memperlihatkan kecendrungan
penghasilan pribadi, tabungan dan tingkat suku bunga. Jika indikator
ekonomi menandakan resesi, pemasar dapat mengambil langkah-langkah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

untuk merancang ulang, melakukan penempatan ulang, dan menempatkan
kembali harga produk mereka sehingga mereka dapat terus menawarkan
nilai ke pelanggan sasaran.
c. Gaya Hidup
Orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, dan pekerja yang
sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda.Gaya hidup adalah pola
hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan
opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan dari seseorang yang
berinteraksi dengan lingkunganya.
d. Kepribadian dan Konsep Diri
Masing-masing

orang

memiliki

kepribadian

yang

berbeda

yang

mempengarui perilaku pembelianya. Yang dimaksud kepribadian adalah
karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang
menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap
lingkunganya.
4. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengarui oleh empat faktor psikologis utama
motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian.
a. Motivasi
Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa
kebutuhan bersifat biogenis, kebutuhan tersebut muncul dari tekanan
biologis seperti lapar, haus, tidak nyaman. Kebutuhan yang bersifat
Psikogenis, kebutuhan itu muncul dari tekanan psikologis seperti

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

kebutuhan dan pengakuan, penghargaan, atau rasa keanggotaan kelompok.
Suatu kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga ia mencapai
tingkat intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan yang cukup
mendorong seseorang untuk bertindak.
b. Persepsi
Seseorang yang termotivasi siap untuk bertidak. Bagaimana seseorang
yang termotivasi bertindak akan dipengarui oleh perspsinya terhadap
situasi tertentu. Persepsi adalah proses yang digunakan oleh seorang
individu memilih, mengorganisasi, dan mengintepretasi masukan-masukan
informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.
Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada
rangsangan yang behubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan
individu yang bersangkutan.
c. Keyakinan dan sikap
Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap.
Keduanya kemudian mempengarui perilaku pembelian mereka. Keyakinan
mungkin berdasarkan pengetahuan. Pendapat, atau kepercayaan.Yang
paling penting bagi para pemasar global adalah sering mempertahankan
keyakinan yang mudah dilihat tentang merek atau produk berdasarkan
negara mereka.
Sikap adalah evaluasi, perasaan emosional, dan kecendrungan tindakan
yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari
seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan.Jadi sebuah perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

sebaiknya menyesuaikan produknya dengan sikap yang telah ada daripada
berusaha untuk mengubah sikap orang. Tentu saja terdapat beberapa
pengecuailian dimana biaya besar untuk mengubah sikap orang-orang
akan memberikan hasil.
2.4. Sikap Konsumen
2.4.1. Penger tian Sikap Konsumen
Sikap memainkan peranan penting dalam pembentukan perilaku individu
dalam hal pembelian terhadap suatu produk atau merek. Dalam memutuskan
produk atau merek apa yang akan dibeli, atau toko mana yang akan dijadikan
langganan konsumen akan secara khas melakukan pemilihan terhadap suatu
merek atau produk yang dievaluasi secara menguntungkan. Sebagi akibatnya
peningkatan sikap inidapat menjadi sasaran pemasaran yang bagi perusahaan.
Sikap adalah evaluasi kognitif seseorang yang berlangsung terus menerus,
perasaan emosionalnya, kecondongan bertindak kearah sasaran atau gagasan
tertentu (William J Stanton 1985; 161), sedangkan menurut Kotler (2002; 200)
sikap merupakan evaluasi perasaan emosional dan kecenderungan tindakan yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang
terhadap suatu obyek atau gagasan.
Menurut Schiffman da