Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

(1)

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN GROUP TO GROUP

EXCHANGE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

PADA SISWA KELAS X SMA KARTIKA XIX-2 BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

diajukanuntukmemenuhisyaratmemerolehgelarSarjanaPendidikan Program StudiPendidikanBahasadanSastra Indonesia

oleh PutroDwiCahyo

1006382

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN GROUP TO GROUP

EXCHANGE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

PADA SISWA KELAS X SMA KARTIKA XIX-2 BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

oleh Putro Dwi Cahyo

1006382

Disetujui dan disahkan oleh Pembimbing I,

Dr. Hj. IsahCahyani, M.Pd. NIP 196407071989012001

Pembimbing II,

Dra. Novi Resmini, M.Pd. NIP 196711031993032003

Diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia,

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP. 197204031999031002


(3)

Allah, tidakadaTuhan (yang berhakdisembah) melainkanDia Yang

Hidupkekallagiterus-menerusmengurus

(makhluk-Nya);

tidakmengantukdantidaktidur.Kepunyaan-Nyaapa

yang

di

langitdan di bumi. Tiada yang dapatmemberisyafa'at di sisi Allah

tanpaizin-Nya?

Allah

mengetahuiapa-apa

yang

di

hadapanmerekadan

di

belakangmereka,

danmerekatidakmengetahuiapa-apadariilmu Allah melainkanapa

yang dikehendaki-Nya. Kursi

[161]

Allah meliputilangitdanbumi.

Dan Allah tidakmerasaberatmemeliharakeduanya, dan Allah

MahaTinggilagiMahaBesar (Q.S Al-Baqarah : 255).

“YANG KITA BUTUHKAN

UNTUK MENJADI LUAR BIASA

HANYALAH KAKI YANG MELANGKAH LEBIH CEPAT DARI

BIASANYA, TANGAN YANG BERBUAT LEBIH BANYAK DARI

BIASANYA, MULUT YANG BERDOA LEBIH BANYAK, & HATI YANG

YAKIN PADA KEMAMPUAN

SENDIRI.”

[DISADUR DARI NOVEL

5CM].

“berisi itu berawal dari yang kosong

jangan bangga diri menjadi orang yang berisi

Tapi banggalah menjadi orang yang kosong, karena


(4)

PERNYATAAN

Saya yang menyatakanbahwaskripsi yang berjudul “EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN GROUP TO GROUP EXCHANGE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X SMA KARTIKA XIX-2 BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014”. Skripsi inisepenuhnyakaryasayasendiri.Tidakadabagian di dalamnyayang

merupakanplagiatdarikarya orang lain

dansayatidakmelakukanpenjiplakanataupengutipandengancara-cara yang tidaksesuaidenganetikakeilmuan yang berlakudalammasyrakatkelimuan. Ataspernyataanini, sayasiapmenanggungrisiko/sanksi yang dijatuhkankepadasayaapabilakemudianditemukanadanyapelanggaranterhadapetika keilmuandalamkaryasayaini, atauadaklaimdaripihak lain terhadapakeasliankaryasayaini.

Bandung, Juli2014 Yang membuatpernyataan,


(5)

KATA PENGANTAR

Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, tidak terlepas dari kehendak dan ketetapan Tuhan Yang Maha Esa. Maka sudah sewajarnya jika penulis menghaturkan puji syukur ke hadirat-NYA atas terselesaikannya skripsi ini yang berjudul “EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN GROUP TO GROUP EXCHANGE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X SMA KARTIKA XIX-2 BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Pendidikan progran studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Kurikulum 2013 sudah mulai diterapkan sejak tahun ajaran 2013/2014. Penerapan kurikulum ini dimulai dari kelas VII untuk siswa SMP dan kelas X siswa SMA. Kurikulum 2013 dalam pelajaran bahasa Indonesia merupakan kurikulum yang menekankan siswa untuk menguasai teks, baik dalam membaca, menyimak, berbicara maupun menulis. Teks yang digunakan dalam pelajaran bahasa Indonesia kelas X SMA pada kurikulum 2013 meliputi teks laporan observasi, teks prosedur kompleks, teks negosiasi, teks eksposisi dan teks anekdot. Dengan demikian, siswa harus mampu menguasai dan memahami teks tersebut, baik dalam membaca, berbicara, menyimak dan menulis. Pembelajaran menulis, dapat dikatakan sebagai proses pembelajaran yang membutuhkan kemampuan berpikir siswa yang cukup tinggi. Hal ini terjadi karena keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang produktif. Pembelajaran menulis pada kurikulum 2013, menuntut siswa untuk mampu menulis teks yang digunakan dalam kurikulum 2013. Salah satu teks yang harus siswa kuasai adalah teks eksposisi. Pembelajaran menulis teks eksposisi menuntut siswa untuk dapat berpikir kritis terhadap suatu permsalahan, sehingga proses pembelajaran seharusnya harus dapat memberikan suasana dan ruang yang mendukung siswa untuk berpikir kritis. Hal ini yang menuntut pengajar agar mampu kreatif dan inovatif untuk menciptakan suasana pembelajaran yang ideal bagi peserta didiknya.

Penelitian skripsi ini merupakan penelitian yang membahas metode pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran menulis teks eksposisi.


(6)

Peneliti sudah berusaha maksimal untuk menyempurnakan skripsi ini. Namun, dengan senang hati peneliti tetap menerima kritik dan saran yang membangun demi perbaikan ke depannya. Mudah – mudahan skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangsih bagi duni pendidikan Indonesia

Bandung, Juli 2014 Putro Dwi Cahyo


(7)

UCAPAN TERIMAKASIH

Segala puji bagi Allah SWT yang maha sempurna atas ridho dan kemurahan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. tiada daya, upaya maupun kekuatan yang dilakukan penulis tanpa adanya pertolongan dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis pasrahkan segalanya hanya kepada Allah Swt, dengan mengharap keridhoan-Nya.

Selama proses penyelesaian skripsi ini, banyak rintangan, masalah dan berbagai kendala yang penulis hadapi. Tetapi, berkat dorongan, motivasi, dukungan, cinta, kasih sayang, doa, dan bimbingan dari semua pihak, segala kendala dan masalah dapat penulis hadapi.

Pada kesempatan ini, penulis pun dengan segala hormat dan kerendahan hati ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang turut membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Dr. Dadang S. Anshori, M.Si., selaku ketua jurusan yang telah memberikan motivasi, dukungan dan sumbangsih pemikirannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik;

2. Dr. Hj. IsahCahyani, M.Pd., selaku ketua prodi dan pembimbing 1 yang telah memberikan bimbingan, dorongan, saran, kritik, motivasi, dan sumbangsih pemikirannya serta tambahan ilmu dalam melakukan penelitian sehingga penulis mampu mengembangkan kemampuan dalam menyelesaikan skripsi ini;

3. Dra. Novi Resmini, M.Pd., selaku pembimbing II yang telah mengoreksi, memperbaiki, memberikan kesempatan bagi penulis untuk berdiskusi dalam menyelesaikan skripsi ini;

4. Wawan Hermawan, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing penulis selama menjalani perkuliahan;

5. para dosen jurusan yang telah mencurahkan ilmunya yang akan sangat bermanfaat bagi ehidupan penulis kedepannya;

6. Sumiyati, ibuku tercinta yang telah memberikan dan mencurahkan kasih sayang, doa, waktu, hidupnya, dan segalanya bagi penulis supaya penulis menjadi manusia yang berguna,dan bahagia di dunia dan akherat;


(8)

7. Jono Sasono, Bapakku tersayang yang telah mengorbankan seluruh waktu, tenaga, dan segalanya demi kehidupan penulis selama ini;

8. Wahyu Eko Widodo, kakakku satu–satunya yang menginspirasi penulis untuk terus maju dan telah memberikan motivasi, dukungan, sehingga penulis mampu mejalani kehiduan sebagi mahasiswa;

9. Iiya Riyaana, pendamping hati ini yang selalu menemani, mendukung, memotivasi, dan mencurahkan kasih sayang sehingga membuat hari–hari penulis berwarna dan menjadi indah sehingga membuat penulis semangat mengerjakan skripsi;

10.Majelis Tafsir Al-qur’an (MTA) perakilan Bandung, yang telah menjadi sumber ilmu dalam mempelajari agama selama ini;

11.keluaraga besar Pemuda MTA perwakilan Bandung yang selama ini menjadi pengingat di saat penulis melakukan kesalahan;

12. keluarga besar DIK B 2010, “kita luar biasa dan tak kan terlupakan”;

13.Muchamad Agung, Agus Julian, Yuma Yudhayana, Andhika Amanda Putra, Adyra Aradea, Apriyuda, Ircham Kumaenitahrir, Aditya Ferdiana, Fajar Gumelar, Tedy Heriyadi, Muhammad Reza Ghozali, dan Trisna Adi Pratama, yang telah menjadi teman diskusi;

14.kepala sekolah dan dewan guru SMA Kartika XIX-2 Bandung, yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk praktik dalam mengajar dan melakukan penelitian;

15.teman–teman KKN Wates dan PPL Kartika XIX-2 Bandung, “tak kan terlupakan”;

16.siswa kelas X IPA SMA Kartika XIX-2 Bandung, yang telah bersedia menjadi subjek penelitian;

17.siswa kelas X IPS 1 SMA Kartika XIX-2 Bandung, yang telah bersedia menjadi subjek penelitian;

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang terbaik, karena hanya Allah SWT yang mampu memberikan balasan terbaik bagi hamba-Nya.


(9)

i

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...ii

KATA MUTIARA ...iii

LEMBAR PERNYATAAN ...iv

ABSTRAK ...v

KATA PENGANTAR ...vi

UCAPAN TERIMAKASIH ... viii

DAFTAR ISI ...xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Masalah Penelitian ...4

1. Identifikasi Masalah ...4

2. Batasan Masalah ...5

3. Rumusan Masalah ...5

C. Tujuan Penelitian ...5

D. Manfaat Penelitian ...5

BAB II MENULIS TEKS EKSPOSISI DAN METODE PEMBELAJARAN GROUP TO GROUP EXCHANGE A. Menulis Teks Eksposisi ...7

1. Pengertian Menulis ...7

2. Fungsi Menulis ...7

3. Tujuan Menulis ...8

4. Ihwal Teks Eksposisi ...9

5. Ciri–ciri Teks Eksposisi ...11

6. Struktur Teks Eksposisi...12

7. Tujuan Teks Eksposisi ...13

8. Jenis Teks Eksposisi ...13

9. Bentuk Teks Eksposisi ...13


(10)

ii

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Ihwal Pembelajaran Kooperatif ...14

1. Pembelajaran Kooperatif ...14

2. Metode Pembelajaran Group To Group Exchange...16

C. Anggapan Dasar ...18

D. Hipotesis ...18

BAB III METODELOGi PENELITIAN A. Meode Penelitian ...19

B. Desain Penelitian ...19

C. Subjek Penelitian ...20

D. Definisi Operasional ...21

E. Instrumen Penelitian ...22

F. Prosedur Penelitian ...36

G. Teknik Pengumpulan Data ...37

H. Teknik Pengolahan Data ...37

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Proses Penelitian ...42

B. Uji Reliabilitas Antar Penimbang ...42

C. Deskripsi Hasil Penelitian ...51

1. Deskripsi Hasil Pretes dan Postes Kelas Eksperimen ...51

2. Deskripsi Hasil Pretes dan Postes Kelas Kontrol ...69

3. Deskripsi Hasil Angket Kelas Eksperimen ...83

D. Analisis Data ...83

1. Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...83

2. Uji Homogenitas Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...94

3. Uji Hipotesis ...96

4. Analisis dan Pembahasan Data Angket...98

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 101

1. Pembahasan Hasil Penelitian Kelas Eksperimen ... 101

2. Pembahasan Hasil Penelitian Kelas Kontrol ... 103

3. Pembahasan Uji Hipotesis Hasil Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 104


(11)

iii

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Pembahasan Hasil Angket Kelas Eksperimen ... 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 106 B. Saran ... 108 DAFTAR PUSTAKA


(12)

iv

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL Tabel 2.1

Perbedaanresponsipembacasetelahmembacabeberapajenistulisan ...11 Tabel 3.1

Desain penelitian ...19 Tabel 3.2

Aspek penilaian Teks eksposisi ...22 Tabel 3.3

Keterangan skala skor ...23 Tabel 3.4

Angket penelitian ...25 Tabel 3.5

Tabel ANAVA ...38 Tabel 3.6

Tabel interpretasi angket ...41 Tabel 4.1

Data skor uji reliabilitas hasil pretes kelas eksperimen ...43 Tabel 4.2

Format tabel ANAVA data pretes kelas eksperimen ...44 Tabel 4.3

Data skor uji reliabilitas hasil postes kelas eksperimen ...45 Tabel 4.4

Format ANAVA data postes kelas eksperimen ...46 Tabel 4.5

Data skor uji reliabilitas hasil pretes kelas kontrol ...47 Tabel 4.6

Format ANAVA data pretes kelas kontrol ...49 Tabel 4.7

Data skor uji reliabilitas hasil postes kelas kontrol ...49 Tabel 4.8


(13)

v

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.9

Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen ...68 Tabel 4.10

Nilai Pretes dan Postes Kelas Kontrol ...82 Tabel 4.11

Data skor hasil pretes kelas eksperimen ...83 Tabel 4.12

Tabel distribusi mean data nilai pretes kelas eksperimen ...84 Tabel 4.13

Uji normalitas dengan rumus Chi-kuadrat nilai pretes kelas eksperimen ...85 Tabel 4.14

Data skor hasil postes kelas eksperimen ...86 Tabel 4.15

Tabel distribusi mean data nilai postes kelas eksperimen ...87 Tabel 4.16

Uji normalitas dengan rumus Chi-kuadrat nilai postes kelas eksperimen ...88 Tabe 4.17

Data skor hasil pretes kelas kontrol ...89 Tabel 4.18

Tabel distribusi mean data nilai pretes kelas kontrol ...90 Tabel 4.19

Uji normalitas dengan rumus Chi-kuadrat nilai pretes kelas kontrol ...90 Tabel 4.20

Data skor hasil postes kelas kontrol ...91 Tabel 4.21

Tabel distribusi mean data nilai postes kelas kontrol ...92 Tabel 4.22

Uji normalitas dengan rumus Chi-kuadrat nilai postes kelas kontrol ...93 Tabel 4.23


(14)

vi

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.24


(15)

vii

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Nilai kategori rendah pretes kelas eksperimen ...52

Gambar 4.2 Nilai kategori menengah pretes kelas eksperimen ...55

Gambar 4.3 Nilai kategori tinggi pretes kelas eksperimen ...58

Gambar 4.4 Nilai kategori rendah postes kelas eksperimen ...60

Gambar 4.5 Nilai kategori menengah postes kelas eksperimen ...63

Gambar 4.6 Nilai kategori tinggi postes kelas eksperimen ...66

Gambar 4.7 Nilai kategori rendah pretes kelas kontrol ...70

Gambar 4.8 Nilai kategori menengah pretes kelas kontrol ...72

Gambar 4.9 Nilai kategori tinggi pretes kelas kontrol ...74

Gambar 4.10 Nilai kategori rendah postes kelas kontrol ...76

Gambar 4.11 Nilai kategori menengah postes kelas kontrol ...78

Gambar 4.12 Nilai kategori tinggi postes kelas kontrol...80

Gambar 4.13 Grafik perbedaan nilai pretes dan postes kelas eksperimen ... 102

Gambar 4.14 Grafik perbedaan jumlah rata – rata nilai pretes dan postes kelas ekperimen. ... 102

Gambar 4.15 Grafik perbedaan jumlah rata – rata nilai pretes dan postes kelas kontrol ... 103


(16)

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Menulis teks eksposisi merupakan pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa kelas X. Banyak metode pembelajaran yang dapat guru terapkan. Salah satu metode yang dapat menjadi alternatif adalah metode group to group exchage. Metode ini akan mengarahkan siswa untuk mampu aktif baik secara individu maupun kelompok. Metode group to group exchange adalah salah satu jenis pembelajaran kooperatif yang menuntut siswa untuk belajar secara aktif dan berpikir kritis. Hal ini akan menjadi poin penting untuk pelaksanaan pembelajaran menulis teks eksposisi yang menuntut siswa untuk mampu berpikir kritis terhadap masalah yang dibahas.

Metode penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Hal ini dilakukan karena subjek penelitian ini adalah manusia. Di mana variabel-variabel ekstra sulit sekali untuk dikontrol. Sehingga hanya variabel bebas dan terikat yang peneliti perhatikan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ternyata data menunjukkan bahwa kelas eksperimen yaitu kelas yang mendapat perlakuan metode group to group exchange memiliki hasil menulis teks eksposisi yang lebih baik dari pada kelas kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapatperbedaankemampuanmenuliseksposisi yang signifikanantarapembelajarandenganmetodepembelajarangroup to group exchange denganmetodepembelajaran yang lain yang diterapkandalampembelajaranmenulistekseksposisi.


(17)

1

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah

Menulismerupakanketerampilanberbahasa yang tergolong jenis keterampilanberbahasaproduktif.Keterampilaninibisadikatakanketerampilanlanjut andariketerampilanlainnyasepertimenyimak, membaca, danberbicara. Akan tetapikeempatketerampilantersebutpadadasarnyamerupakansuatukesatuan,

merupakancaturtunggal (Tarigan, 2008 : 1)

Semuaketerampilanberbahasainiakanmenyokongkemampuanseseorangdalam berbahasa.

Perkembangankemampuanberbahasaseseorangmerupakangambaranperkembangan berpikirnya.Seperti yang diungkapkanTarigan (2008 : 1) semakinterampilseseorangberbahasa, semakincerahdanjelas pula jalanpikirnya. Jadi,tingkatperkembangankemampuanberpikirseseorangdapatkitalihatdarikemamp uandalamberbahasa, salahsatunyaadalahkemampuanmenulis.Akan tetapikualitasdarisebuahtulisanjugamenjadipatokandanukuranbagaimanatingkatke mampuandalamketerampilanmenulis.Apalagidalamranahpendidikan,

seorangsiswasangatdituntutuntukmemilikikemampuanmenulis yang baik, ataubisakitasebutdenganmenulis yang efektif.

MenurutSutarno (2008 : 7) menulis yang

efektifmerupakankebiasaandanmenjadicirimasyarakatilmiah. Suatumasyarakat yang berkecimpungdalamduniapendidikan, sejakpendidikandasar, menengah, sampaidenganperguruantinggi, duniaperpustakaandokumentasidaninformasi (Pusdokinfo).Melihathaltersebutseharusnyaduniapendidikan di Indonesia yang merupakansalahsatumasyarakatilmiahmampumewujudkandanmenciptakanmasyar akat yang mampumenciptakantulisanataumampumenulis yang

efektif.Denganmasyarakatilmiah Indonesia

dalamhaliniduniapendidikanmampumenulis yang efektif, makaakanmampumewujudkangenerasi yang unggulbagibangsaini.


(18)

2

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Duniapendidikan Indonesia sekaranginimulaimenerapkankurikulum 2013. Kurikuluminilebihmenekankanpadatekstual, atausemuamateripelajaran yang digunakandalamhalinipelajaranbahasa Indonesia serbateks. PelajaranbahasaIndonesia kelas X misalnya,materi yang digunakanmerupakanteksanekdot, tekseksposisi, teksnegosiasi,

teksprosedurkompleks, dantekshasilobservasi.

Jadi,padakurikuluminipelajaranmenekankanpadasiswauntukmampumenguasaiteks , salahsatunyaadalahmampuuntukmenulis.Selainitu,kurikulum 2013 jugamemilikikarakteristik 5M, yaitumengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Kemampuanmenulisseorangsiswaakandituntutpada “M” yang memilikikepanjanganmencoba.

Namun,faktanyakemampuanmenulissiswa di Indonesia masihbisadikatakankurang, padahalberjalannyapendidikan di Indonesia sudahberlangsung lama.Hal iniberdasarkanpemaparan Imran (2000) dalamNurjanah (2005) bahwamenurutpenelitian yang dilakukanolehTaufiq Ismail ternyataketerampilanmenulissiswa Indonesia paling rendah di Asia.Hal inimerupakantugasrumah yang cukupberatbagiduniapendidikan di Indonesia.

Penyebabrendahnyaketerampilanmenulissiswa di Indonesia

sangatkompleks.Namun, yang

pastiadalahberkaitandenganfaktorsiswasendirimaupunfaktordari guru.Faktor guru berkaitandengancaraataumetodemengajar yang digunakan, media, materi, penciptaansuasanapembelajaranataupenguasaankelasdan lain sebagainya.

Faktorperan guru

dalamkemajuanketerampilanmenulissiswaternyatamemilikipengaruh yang cukupbesar.Hal inisesuai yang diungkapkanMoh.Ilyas (2005) upayapemadatan proses pembelajaranberbagaimatapelajarantersebuttermasukdalam proses

pembelajaranmenulis yang

cenderungmenggunakanpendekatanhasildaripadapendekatan proses,

denganpendekatanhasil, guru

berupayamengajarmenulisdanmelakukantugaslainnya. Hal itudapatdilakukankarenasetelahsiswadiberitugas, guru tidakterlibatdalam proses


(19)

3

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penyusunankarangan, proses diserahkansepenuhnyakepadasiswasecaramandiri. Kelemahannyabanyakaktivitasketerampilanmenulis yang seharusnyadilatihkanpadasiswa,

tidakterlatihsecaramaksimalsehinggaketerampilanmenulissiswatidakberkembangs ebagaimanamestinya.

Dengandemikian,faktorcaraataumetode yang diterapkan guru dalam proses pembelajaranmemilikipengaruhdandampak yang besarbagitercapainyatujuan proses pembelajaranmenulisataupunpembelajaran yang lainnya. Jadi,seorangguru harusmemilikibeberapaalternatifmetodepembelajaranuntukdapatmenciptakan proses pembelajaran yang mampumengoptimalkanpotensi yang dimilikisiswa.

Faktalapangan yang

penelitiperolehberdasarkanhasilwawancaradenganHernawati, S.Pd. salahsatu guru pelajaranbahasa Indonesia SMA Kartika XIX-2 KPAD Bandung, bahwapembelajaranmenuliskurangmenarik, metodepembelajaran yang digunakandalampembelajaranmenulisterasamonotondanmembosankan.

SedangkankaitannyadenganmenulistekseksposisimenuruthasilwawancaradenganH erna, S.Pd. yaituanakatausiswakurangmemahamipenulisantekseksposisi, siswasulitdalammenuangkan ide danhanyakalanganminoritassaja yang dapatdikatakanbisamenulistekseksposisisedangkansecaramayoritassiswakurangma mpumenulistekseksposisi. Hal tersebutsejalandenganapa yang dirasakanYoan Melanie Budingsih, salahsatusiswakelas X SMA Kartika XIX-2 KPAD Bandung. BerdasarkanhasilwawancaradenganYoan Melanie Budiningsih, siswamerasabahwapembelajaranmenulistekseksposisimembosankandanmonoton. Sehinggadampak yang dirasakanYoan Melanie Budiningsih, siswamenjadisusahdalammencaridanmenemukan ide, sulituntukmenemukandiksi yang tepatdansulituntukmengembangkanparagrafdalammenulistekseksposisi.

Berdasarkanhaltersebutpenulistertarikuntukmenelitipenerapanmetodegroup to group exchangedalampembelajaranmenulistekseksposisi.Ide inimunculkarenadalampembelajarantekseksposisiterdapattuntutanbagisiswauntukb erpikirkritis. Hal inisesuaidengankarakteristikmetodepembelajaranini yang menuntunsiswauntukmampuberpikirkritisterhadapsuatupermasalahan yang


(20)

4

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akandipecahkansecarakooperatif. Selain itu faktor penulis mengeksperimenkan metode ini karena berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa jurusan Studi Pendidikan Matematika Universitas Riau yang bernama Atma Murni, Nurul Yusra T, dan Titi Solifitri yang berjudul “Penerapan Metode Belajar Aktif Tipe Group To Group Exchange (GGE) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X IPS 1 MAN 2 Model Pekanbaru”, ternyata terbukti mampu meningkatkan kemampuan dengan bukti ulangan pertama sebesar 60,6% meningkat menjadi 75,8% pada ulangan kedua, berdasarkan hasil penelitian tersebut ternyata metode GGE terbukti mampu meningkatkan kemampuan siswa. Penelitian lain yang melakukan penelitian pada metode group to grup exchange adalah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa jurusan Fisika Universitas Negeri Surabaya yag bernama Lutvi Dwi Aprilia dan Supardiyono. Mereka melakukan penelitian dengan judul “ Penerapan Strategi Group To Group Exchange Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII pada Materi Pokok Getaran dan Gelombang Di SMP Negeri 2 Sugio Lamongan”, ternyata hasil penelitian setelah dilakukan uji t ditemukan t hitung > t tabel yaitu 2,68 > 1,67. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa metode GGE dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya tentang metode pembelajaran group to group exchange yag efektif diterapkan pada pelajaran matematika dan fisika, makapenulisakanmengujicobakan metode group to group pada pelajaran bahasa Indonesia khususnya pada materi menulis teks eksposisi. Maka dari itu, penulis akan melakukanpenelitiandenganjudul “EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN GROUP TO GROUP EXCHANGE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X SMA KARTIKA XIX-2 BANDUNG TAHUN AJARAN 2013/2014”.

B. MasalahPenelitian

Padabagianiniakandijelaskanmasalahpenelitian yang meliputi (1) identifikasimasalah, (2) batasanmasalah, dan (3) rumusanmasalah. Adapunuraiannyaadalahsebagaiberikut.


(21)

5

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalampenelitianiniakandilakukanpengidentifikasianmasalah. Adapunidentifikasimasalahnyasebagaiberikut :

a. Kurangnyaketerampilanmenulissiswadalampelajaranbahasa Indonesia materipembelajaranmenulis;

b. Penggunaanmetodepembelajaran yang

terasamonotondankurangsesuaidalampembelajaranmenulissiswa;

c. Adanyaketerkaitanmetodepembelajaran yang dilakukanoleh guru padasiswa, dalammerangsangkemampuanmenulissiswa.

2. BatasanMasalah

Setelahmengidentifikasimasalah,

penelitimembatasimasalahdalampenelitianini.Masalahtersebuthanyamengupasbeb erapahalberikut:

a. Keterampilanmenulissiswa,

dalamhaliniadalahkemampuanmenulistekseksposisi;

b. Metode yang

digunakanuntukpembelajaranmenulistekseksposisisiswaadalahmetodepem belajarangroup to group exchange;

c. Penelitian yang dilakukanadalahpenelitianeksperimenkuasipadasiswakelas X SMA Kartika XIX-2 Bandung tahunajaran 2013/2014.

3. RumusanMasalah

Berdasarkanindentifikasimasalahdanbatasanmasalah di atas, penelitimerumuskanmasalahsebagaiberikut :

a. Bagaimanakemampuanmenulistekseksposisisiswa kelas eksperimensebelumdansesudahmengikuti proses pembelajaranmenggunakangroup to group exchange?

b. Apakahterdapatperbedaanyang

signifikanpadakemampuanmenulistekseksposisisiswasebelumdansesudah menggunakanmetodepembelajarangroup to group exchange dalampembelajaranmenulistekseksposisi?


(22)

6

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untukmenjawabrumusanmasalah di

atasmakakegiataninimemilikitujuanuntukmengetahuidanmenjelaskan :

1. Kemampuanmenulistekseksposisisiswa kelas

eksperimensebelumdansesudahmengikuti proses pembelajaranmenggunakangroup to group exchange;

2. Perbedaanyang

signifikanpadakemampuanmenulistekseksposisisiswasebelumdansesudah menggunakanmetodepembelajarangroup to group exchangedalampembelajaranmenulistekseksposisi.

D. ManfaatPenelitian

Manfaatdaripenelitianinidapatdikategorikanmenjadibeberapaobjek, antaralain :

1. Bagisiswa

Siswamendapatkanmetodepembelajaran yang

cocokdigunakandalampembelajaranmenulistekseksposisi, sehingga proses pembelajaranmenjadilebihmenyenangkandandapatmemaksimalkanpotensi siswa.

2. Bagi guru

Guru memerolehalternatifmetodepembelajaran yang dapatditerapkanpadapelajaranbahasa Indonesia khususnyamateripembelajaranmenulistekseksposisi di sekolah.

3. Bagiinstansipendidikan

Instansimemerolehmetodepembelajaranbaru yang dapatmenambahkekayaanperbendaharaanmetodepembelajaran di instansipendidikan.


(23)

19

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODELOGI PENELTIAN A. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengujikan atau melakukan treatment pada objek penelitian. Sehingga metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen.Penelitian eksperimen terbagi menjadi dua jenis, yaitu eksperimen murni dan eksperimen kuasi.

Penelitian ini melakukan penelitian eksperimen kuasi/quasi experiment.Karena penelitian ini dilakukan untuk memeroleh jawaban tentang perlakukan metode group to group exchange terhadap keterampilan menulis teks eksposisi.Atau dapat dikatakan penelitian ini hanya menganalisis variabel dependent dan independent saja, tidak memperhatikan atau mengesampingkan variabel-variabel ektra.Karena objek penelitian adalah manusia yang merupakan makhluk dinamis hal ini mengakibatkan variabel-variabel ektra sulit bahkan tidak bisa dikontrol.Sehingga metode penelitian yang tepat adalah metode penelitian eksperimen kuasi.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan desain penelitian control group pre-test-post-test.Desain ini menerapkan atau menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam pelaksanaan penelitian.untuk lebih jelasnya berikut ini adalah gambar desain penelitiannya :

Tabel 3.1 Desain penelitian

E O1 X O2

K O3 C O4

(Arikunto, 2006 : 86)

Keterangan : E : kelas eksperimen. K : kelas kontrol.


(24)

20

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

O1 : tes awal atau pre test yang dilakukan pada kelas eksperimen. O2 : tes akhir atau post test yang dilakukan pada kelas eksperimen. O3 : tes awal atau pre test yang dilakukan pada kelas kontrol. O4 : tes akhir atau post test yang dilakukan pada kelas kontrol.

X : treatment atau perlakuan dengan menggunakan metode group to group exchange dalam pembelajaran menulis teks eksposisi pada kelas eksperimen.

C : perlakuan pembelajaran menulis teks eksposisi yang dilakukan guru yang lain pada kelas kontrol.

Desain penelitian ini menempuh beberapa langkah pelaksanaan, langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Memberikan tes awal/pre test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis eksposisi sebelum dilakukan perlakukan/treatment;

2. Melakukan perlakuan/treatment pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode group to group exchange pada pembelajaran menulis teks eksposisidan pelaksanaan pembelajaran menulis eksposisi dengan metode pembelajaran yang lain oleh guru bahasa Indonesia yang lain pada kelas kontrol;

3. Memberikan tes akhir/post test pada kelas eksperimen untuk mengetahui kemampuan menulis teks eksposisi setelah dilakukan proses pembelajaran menulis teks eksposisi dengan metode group to group exchange pada kelas eksperimen dan memberikan tes akhir/post test pada kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan menulis teks eksposisi dengan metode pembelajaran yang lain pada kelas kontrol.

C. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menguji variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu kemampuan menulis teks eksposisi, mengingat pelajaran teks eksposisi terdapat pada pelajaran bahasa Indonesia siswa SMA kelas X maka penelitian ini mengambil data pada subjek penelitian siswa SMA kelas X, maka dari itu penulis akan menentukan populasi dan sampel penelitian.


(25)

21

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Populasi

Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa SMA Kartika XIX-2 Bandung kelas X yang terdiri dari tiga kelas. penulis memilih populasi ini karena siswa kelas X SMA Kartika XIX-2 Bandung termasuk siswa yang memeroleh pelajaran bahasa Indonesia dengan materi menulis teks eksposisi.

2. Sampel

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sampel yang representatif dengan populasi penelitian.representatif di sini mencangkup sifat, karakteristik bahkan hampir semua yang tercangkup dalam sampel harus mencerminkan pada populasi penelitian. maka dari itu sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua kelas dari populasi siswa SMA Kartika XIX-2 Bandung kelas X.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran dari variabel-variabel penelitian yang peneliti teliti. Sehingga defini dari penelitian ini adalah :

1. Metode Group To Group Exchange, merupakan sebuah metode pembelajaran yang menekankan pada pendekatan pembelajaran kelompok dan pembelajaran aktif. Pelaksanaan metode ini adalah dilakukan secara kelompok dengan memberikan suatu permasalahan atau objek yang memiliki berbagai sudut pandang sehingga merangsang siswa untuk mampu belajar aktif baik dalam menyampaikan ide, gagasan, kritik, ataupun pendapat dan mengarahkan siswa untuk berpikir kritis;

2. Keterampilan menulisTeks eksposisi adalah keterampilan berbahasa yang bersifat produktif. Keterampilan ini merupakan keterampilan yang menuntut untuk mencurahkan ide, gagasan, pikiran dalam bentuk bahasa tulis yang dilakukan secara sistematis, logis dan terstruktur sehingga dapat dipahami pembacayang berisi pemaparan-pemaparan dan penjelasan suatu permasalahan yang bertujuan untuk memberikan penerangan, memperdalam pengetahuan dan pencerahan pada pembaca. Teks eksposisi


(26)

22

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memiliki struktur yang terdiri dari tesis, pendapat (argumen), dan penguatan pendapat

E. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk menggali dan mendapatkan data dalam sebuah penelitian. Melihat proses pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan pengujian sebuah metode pembelajaran maka instrumen dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Soal

Soal evaluasi ini digunakan untuk memeroleh data kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi.Soal yang digunakan terdiri dari dua jenis soal, yaitu soal untuk tes awal dan soal untuk tes akhir. Instrumen soal tersebut adalah sebagai berikut :

Peneliti menentukan kriteria penilaian pada instrumen tes ini.Hal ini dilakukan untuk membuat patokan atau dasar, aspek apa saja yang akan dinilai pada instrumen tes. Kriteria penilaian tersebut dibagi menjadi dua aspek, yaitu aspek kebahasaan dan aspek teks eksposisi. Untuk lebih jelasnya perhatikan berikut :

Tabel 3.2

Aspek Penilaian Teks Eksposisi Aspek Penilaian Skala Skor Skor

maksimal Isi

27—30

30 22—26

17—21 13—16

1. Buatlah teks eksposisi dengan temaKenakalan Remajaberdasarkan ketentuan berikut ini.

a. Judul sesuai dengan isi paragraf

b. Menggunakan struktur teks eksposisi sebagai berikut - Pernyataan pendapat

- Argumentasi

- Penegasan ulang pendapat

c. Menggunakan kosakata dan bahasa yang sesuai dengan kaidah teks eksposisi. d. Terdiri dari lebih dari satu argumen yang saling menguatkan.


(27)

23

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Struktur Teks

18—20

20 14—17

10—13 7—9 Kosakata

18—20

20 14—17

10—13 7—9 Kalimat

18—20

20 14—17

10—13 7—9 Mekanik

9—10

10 7—8

4—6 1—3

Skor total ∑ … 100

Tabel 3.3

Keterangan skala skor

Skor Kriteria Komentar

ISI

27—30 Sangat baik—sempurna: menguasai topik tulisan; substantif; pengembangan

pernyataan pendapat

(tesis)^argumentasi^penegasan ulang pendapat secara lengkap; relevan dengan topik yang dibahas.

22—26 Cukup—baik: cukup menguasai permasalahan; cukup memadai; pengembangan tesis terbatas; relevan dengan topik, tetapi kurang terperinci. 17—21 Sedang—cukup: penguasaan

permasalahan terbatas; substansi kurang; pengembangan topik tidak memadai. 13—16 Sangat kurang—kurang: tidak menguasai

permasalahan; tidak ada substansi; tidak relevan; tidak layak dinilai

STRUKTUR TEKS

18—20 Sangat baik—sempurna: ekspresi lancar; gagasan terungkap padat, dengan jelas; tertata dengan baik; urutan logis

(pernyataan pendapat

(tesis)^argumentasi^penegasan ulang pendapat); kohesif.


(28)

24

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terorganisasi, tetapi ide utama ternyatakan; pendukung terbatas; logis, tetapi tidak lengkap

10—13 Sedang—cukup: tidak lancar; gagasan kacau atau tidak terkait; urutan dan pengembangan kurang logis

7—9 Sangat kurang—kurang: tidak komunikatif; tidak terorganisasi; tidak layak dinilai

KOSAKATA

18—20 Sangat baik—sempurna: penguasaan kata canggih; pilihan kata dan ungkapan efektif; menguasai pembentukan kata; penggunaan register tepat

14—17 Cukup—baik: penguasaan kata memadai; pilihan, bentuk, dan penggunaan kata/ungkapan kadang-kadang salah, tetapi tidak mengganggu 10—13 Sedang—cukup: penguasaan kata

terbatas; sering terjadi kesalahan bentuk, pilihan, dan penggunaan kosakata/ungkapan; makna membingungkan atau tidak jelas

7—9 Sangat kurang—kurang: pengetahuan tentang kosakata, ungkapan, dan pembentukan kata rendah; tidak layak nilai

KALIMAT

18—20 Sangat baik—sempurna: konstruksi kompleks dan efektif; terdapat hanya sedikit kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, preposisi)

14—17 Cukup—baik: konstruksi sederhana, tetapi efektif; terdapat kesalahan kecil pada konstruksi kompleks; terjadi sejumlah kesalahan penggunaan bahasa (fungsi/urutan kata, artikel, pronomina, preposisi), tetapi makna cukup jelas 10—13 Sedang—cukup: terjadi kesalahan serius

dalam konstruksi kalimat tunggal/kompleks (sering terjadi kesalahan pada kalimat negasi, urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, kalimat fragmen, pelesapan; makna membingungkan atau kabur

7—9 Sangat kurang—kurang: tidak menguasai tata kalimat; terdapat banyak kesalahan;


(29)

25

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak komunikatif; tidak layak dinilai

MEKANIK

9—10 Sangat baik—sempurna: menguasai aturan penulisan; terdapat sedikit kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf 7—8 Cukup—baik: kadang-kadang terjadi

kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf, tetapi tidak mengaburkan makna

4—6 Sedang—cukup: sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tangan tidak jelas; makna membingungkan atau kabur

1—3 Sangat kurang—kurang: tidak menguasai aturan penulisan; terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tidak terbaca; tidak layak dinilai

(Maryanto, 2013 : 49-51) 2. Angket

Berikut ini merupakan contoh angket yang digunakan pada kelas eksperimen :

Tabel 3.4 Angket Penelitian

No Pernyataan TS

(√) AS (√) S (√) SS (√)

1 Pembelajaran menulis teks eksposisi dengan metode group to group exchange menyenangkan.

2 Menulis teks eksposisi menjadi lebih mudah dengan menggunakan metode pembelajaran group to group exchange.

3 Metode group to group exchange lebih variatif dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain

4 Saya merasa sulit menulis teks eksposisi dengan


(30)

26

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metode pembelajaran yang lain.

5 Pembelajaran teks eksposisi dengan metode yang lain terasa monoton.

3. Instrumen perlakuan

Instrumen perlakuan ini merupakan instrumen yang digunakan sebagai patokan bagi peneliti untuk melakukan perlakuan pada kelas eksperimen itu seperti apa. Jadi instrumen perlakuan ini berupa RPP yang menerapkan metode group to group exchange untuk pemebelajaran menulis teks eksposisi.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SatuanPendidikan : SMA Kelas/Semester : X/1

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Topik : Teks Eksposisi Jumlah Pertemuan : 1 x Pertemuan

A. Kompetensi Inti

1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2) Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3) Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan


(31)

27

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4) Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.1Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannnya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa.

1.2Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks anekdot, teks eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi. 1.3Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan

menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan menyajikan informasi lisan dan tulis melalui teks anekdot, teks eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi.

2.5Menunjukkan perilaku jujur, peduli, santun, dan tanggung jawab dalam penggunaan bahasa Indonesia untuk memaparkan konflik sosial, politik, ekonomi,dan kebijakan publik.

4.2.Memproduksi teks eksposisi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan

Indikator:

4.2.1. Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.

4.2.2. Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis.


(32)

28

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.3. Memproduksi atau menulis teks eksposisi. C. Tujuan Pembelajaran

1) Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.

2) Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis

3) Setelah membaca teks eksposisi dan mendiskusikannya siswa dapat mengetahui isi , ciri , struktur, dan bentuk teks eksposisi.

4) Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap jujur, tanggung jawab, dan santun dengan menggunakan bahasa Indonesia dalam menyusun/memproduksi teks eksposisi baik lisan maupun tulisan D. Materi Pembelajaran

1) Teks eksposisi

2) Ciri, struktur, dan bentuk teks eksposisi E. Alokasi Waktu

4 x 45 Menit

F. Metode Pembelajaran

Metode group to group exchange, dan penugasan. G. Kegiatan Pembelajaran

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU Pendahuluan 1) Siswa merespon salam dan pertanyaan dari

guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.

2) Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.


(33)

29

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

4) Guru mengarahkan siswa untuk mengaitkan materi yang akan dipelajarai dengan kehidupan yang dialami siswa.

Inti Mengamati:

1) Guru membagi siswa menjadi 6 sampai 7 kelompok.

2) Guru memberikan satu atau dua contoh teks eksposisi dan 1 contoh peristiwa berupa gambar, video atau teks seperti banjir, kenakalan remaja dll.

3) Siswa mengamati teks eksposisi yang diberikan secara berkelompok dan setiap siswa mencatat hal-hal penting dalam teks eksposisi.

4) Siswa mengamati contoh peristiwa secara berkelompok dan setiap siswa mencatat hal-hal penting dlam peristiwa.

Menanya:

5) Siswa menayakan hal yang kurang dipahami dari teks eksposisi yang diamati, baik secara isi, struktur, ciri dan bentuk teks eksposisi. 6) Siswa menanyakan hal yang kurang dipahami

dari contoh peristiwa yang diamati siswa. Menalar:

7) Secara berkelompok, siswa mengidentifikasi serta mencatat hal-hal penting seperti isi, ciri, struktur, dan bentuk teks eksposisi yang diberikan.

8) Setiap kelompok menentukan juru bicara dan mempresentasikan hasil identifikasi


(34)

30

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yagdilakukan.

9) Setelah presentasi dilakukan, guru mengarahkan dan mendorong setiap kelompok untuk bertanya atau menyampaikan pandangan berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan masing-masing kelompok terhadap presentasi tersebut.

10)Guru bersama-sama dengan siswa membandingkan serta mengarahkan pandangan dan hasil identifikasi siswa pada tujuan pembelajaran yang dilakukan, yaitu siswa mengetahui dan memahami isi , ciri , struktur, dan bentuk teks eksposisi.

11)Tetap pada kelompoknya, siswa mengidentifikasi contoh peristiwa yang diberikan guru.

12)Siswa mencatat hal-hal penting dalam contoh peristiwa yang dapat dikembangkan menjadi teks eksposisi.

13)Setiap kelompok menetukan juru bicara dan mempresentasikan hasil identifikasi yang dilakukan terhadap contoh peristiwa yang guru sampaikan.

14)Guru mendorong setiap kelompok untuk bertanya atau memberikan pandangan terhadap hasil identifikasi dan presentasi yang dilakukan sehingga terjadi pertukaran pandangan.

15)Guru bersama-sama dengan siswa membandingkan berbagai pandangan dari contoh peristiwa yang diidentifikasi


(35)

31

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

presentasi dan pertukaran pandangan yang dilakukan.

Mencoba:

17)Guru menugaskan siswa untuk menulis teks eksposisi berdasarkan contoh peristiwa yang dipresentasikan dan diidentifikasi.

18)Setiap siswa mencoba untuk menulis atau memproduksi teks eksposisi berdasarkan hal-hal penting dari identifikasi dan presentasi teks eksposisi dan contoh peristiwa yang disajikan. Mengomunikasikan:

19)Siswa menyajikan salah satu teks eksposisi yang ditulis.

20)Siswa bersama-sama dengn guru menanggapi /mengomentari penyajian teks eksposisi yang dilakukan.

Penutup 1) Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran

2) Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan

3) Pembelajaran diakhiri diseertai guru menyampaikan terimakasih dan salam.

H. Sumber/Media Pembelajaran

a. Sumber : buku siswa pelajaran bahasa indonesia kuriulum 2013 b. Media : Teks eksposisi dan gambar/video/teks contoh peristiwa

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar a. Penilaian Proses


(36)

32

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian Instrumen Penilaian Keterangan

1. Religius

Pengamatan Proses Lembar Pengamatan 2. Tanggung jawab

3. Peduli 4. Responsif 5. Santun .

b. Penilaian Hasil

IndikatorPencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Memproduksi atau menulis teks eksposisi. Tes tertulis Penilaianhasil

tulisan Instrumen

Pedoman Penskoran :

Aspek Penilaian Skala Skor Skor maksimal Isi

27—30

30 22—26

17—21 13—16 Struktur Teks

18—20

20 14—17

10—13 7—9

Kosakata 18—20 20

2. Buatlah teks eksposisi dengan temaKenakalan Remajaberdasarkan ketentuan berikut ini.

a. Judul sesuai dengan isi paragraf

b. Menggunakan struktur teks eksposisi sebagai berikut - Pernyataan pendapat

- Argumentasi

- Penegasan ulang pendapat

c. Menggunakan kosakata dan bahasa yang sesuai dengan kaidah teks eksposisi. d. Terdiri dari lebih dari satu argumen yang saling menguatkan.


(37)

33

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

14—17 10—13 7—9 Kalimat

18—20

20 14—17

10—13 7—9 Mekanik

9—10

10 7—8

4—6 1—3

Skor total ∑ … 100

Skor Kriteria Komentar

ISI

27—30 Sangat baik—sempurna: menguasai topik tulisan; substantif; pengembangan

pernyataan pendapat

(tesis)^argumentasi^penegasan ulang pendapat secara lengkap; relevan dengan topik yang dibahas.

22—26 Cukup—baik: cukup menguasai permasalahan; cukup memadai; pengembangan tesis terbatas; relevan dengan topik, tetapi kurang terperinci. 17—21 Sedang—cukup: penguasaan

permasalahan terbatas; substansi kurang; pengembangan topik tidak memadai. 13—16 Sangat kurang—kurang: tidak menguasai

permasalahan; tidak ada substansi; tidak relevan; tidak layak dinilai

STRUKTUR TEKS

18—20 Sangat baik—sempurna: ekspresi lancar; gagasan terungkap padat, dengan jelas; tertata dengan baik; urutan logis

(pernyataan pendapat

(tesis)^argumentasi^penegasan ulang pendapat); kohesif.

14—17 Cukup—baik: kurang lancar; kurang terorganisasi, tetapi ide utama ternyatakan; pendukung terbatas; logis, tetapi tidak lengkap

10—13 Sedang—cukup: tidak lancar; gagasan kacau atau tidak terkait; urutan dan


(38)

34

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengembangan kurang logis

7—9 Sangat kurang—kurang: tidak komunikatif; tidak terorganisasi; tidak layak dinilai

KOSAKATA

18—20 Sangat baik—sempurna: penguasaan kata canggih; pilihan kata dan ungkapan efektif; menguasai pembentukan kata; penggunaan register tepat

14—17 Cukup—baik: penguasaan kata memadai; pilihan, bentuk, dan penggunaan kata/ungkapan kadang-kadang salah, tetapi tidak mengganggu 10—13 Sedang—cukup: penguasaan kata

terbatas; sering terjadi kesalahan bentuk, pilihan, dan penggunaan kosakata/ungkapan; makna membingungkan atau tidak jelas

7—9 Sangat kurang—kurang: pengetahuan tentang kosakata, ungkapan, dan pembentukan kata rendah; tidak layak nilai

KALIMAT

18—20 Sangat baik—sempurna: konstruksi kompleks dan efektif; terdapat hanya sedikit kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, preposisi)

14—17 Cukup—baik: konstruksi sederhana, tetapi efektif; terdapat kesalahan kecil pada konstruksi kompleks; terjadi sejumlah kesalahan penggunaan bahasa (fungsi/urutan kata, artikel, pronomina, preposisi), tetapi makna cukup jelas 10—13 Sedang—cukup: terjadi kesalahan serius

dalam konstruksi kalimat tunggal/kompleks (sering terjadi kesalahan pada kalimat negasi, urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, kalimat fragmen, pelesapan; makna membingungkan atau kabur

7—9 Sangat kurang—kurang: tidak menguasai tata kalimat; terdapat banyak kesalahan; tidak komunikatif; tidak layak dinilai MEKANIK

9—10 Sangat baik—sempurna: menguasai aturan penulisan; terdapat sedikit kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf


(39)

35

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7—8 Cukup—baik: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf, tetapi tidak mengaburkan makna

4—6 Sedang—cukup: sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tangan tidak jelas; makna membingungkan atau kabur

1—3 Sangat kurang—kurang: tidak menguasai aturan penulisan; terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tidak terbaca; tidak layak dinilai

(Maryanto, 2013 : 49-51)

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP SISWA

Mata Pelajaran : ... Kelas/Semester : ... Tahun Pelajaran : ... Waktu Pengamatan : ...

Indikator perkembangan karakter kreatif, komunikatif, dan kerja keras

1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas.

2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten. 3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh

dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten. 4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam

menyelesaikan tugas secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Bubuhkan check list () pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.

No Nama Siswa

Tanggungjawab Komunikatif Responsif Santun B T M T M B M K B T M T M B M K B T M T M B M K B T M T M B M K


(40)

36

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Dst

F. Prosesur Penelitian

Penelitian ini menempuh beberapa langkah atau disebut juga dengan prosedur penelitian. Prosedur penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Memberikan tes awal/pre test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis eksposisi sebelum dilakukan perlakukan/treatment;

2. Melakukan perlakuan/treatment pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode group to group exchange pada pembelajaran menulis teks eksposisidan melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran menulis eksposisi dengan metode pembelajaran yang lain pada kelas kontrol;

3. Memberikan tes akhir/post test pada kelas eksperimen untuk mengetahui kemampuan menulis teks eksposisi setelah dilakukan proses pembelajaran menulis teks eksposisi dengan metode group to group exchange pada kelas eksperimen dan memberikan tes akhir/post test pada kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan menulis teks eksposisi dengan metode pembelajaran yang lain pada kelas kontrol.

4. Memberikan angket yang harus diisi oleh sampel penelitian yaitu kelas eksperimen untuk memeroleh data tentang apa yang kelas eksperimen


(41)

37

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rasakan atau respon kelas eksperimen terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran group to group exchange. G. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini berupa penelitian eksperimen kuasi yang bercirikan pembuktian atau pengujian sesuatu terhadap objek penelitian.berdasarkan hal tersebut maka data penelitian yang penulis kumpulkan dilakukan dengan :

1. Tes

Tes yang dilakukan merupakan tes awal/pretest dan tes akhir/posttest. Tes awal dilakukan dengan tujuan untuk memeroleh kemampuan awal siswa sebelum melakukan pembelajaran dengan metode group to group exchange.Kemudian tes akhir dilakukan untuk mengetahui hasil akhir setelah siswa melakukan pembelajaran dengan metode group to group exchange. Data-data yag diperoleh nanti akhirnya akan menjadi pembanding anatara kemampuan menulis siswa sebelum menggunakan metode group to group exchange dengan setelah metode group to group exchange.

2. Angket

Angket dilakukan untuk memeroleh data bagaimana reaksi atau apa yang dirasakan siswa saat proses pembelajaran menulis teks eksposisi dengan mengunakan metode group to group exchange pada kelas eksperimen. H. Teknik Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan, kemudian akan diolah. Pengolahan data tersebut akan penulis lakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menganalisis hasil tes awal/pretest dan tes akhir/posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Menerjemahkan dan menafsirkan hasil tes.

3. Memberikan skor terhadap semua aspek-aspek tes yang dikerjakan siswa, kemudian mengakumulasikan setiap skor.

4. � ��= � �

� 100Menetapkan skor tes awal dan tes akhir siswa baik di

kelas eksperimen maupun kelas kontrol, kemudian diolah hingga menjadi nilai denga rumus :


(42)

38

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Membuat nilai akhir dengan cara membuat rata-rata nilai dari tiga penilai. Nilai akhir dibuat dengan rumus :

� ��� ℎ� = 1 + 2 + 3

3

6. Uji reliabilitas antar penimbang

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat reliabilitas nilai antar penguji atau untuk mengetahui tingkat objektifitas nilai penguji. Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Menghitung jumlah kuadrat siswa

�2 =

2

� −

2

� b. Menghitung kuadrat penguji

�2 =

2

2

c. Menghitung jumlah kuadrat total

2 = 2

2

� d. Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan

�2 = 2 2 2

Setelah diperoleh hasil dari perhitungan, maka dimasukkan pada tabel analisys of varians (ANAVA). Tabel ANAVA adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5 Tabel ANAVA

Variansi SS DK Varian

Siswa �2 N-1 �

2

−1 (�)

Penguji �2 K-1 -

Kekeliruan �2 (N-1) (K-1) �

2

−1 � −1 (� )

Setelah langkah tersebut maka dihitung reliabilitas antar penimbang dengan rumus :


(43)

39

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11 = � −� (Arikunto, 2006 : 191-192)

Setelah nilai reliabilitas diperoleh, maka tingkat reliabilitas dicari pada tabel guilford berdasarkan nilai yang diperoleh.

7. Menguji normalitas data dengan rumus chi-kuadrat

Untuk mengetahui normalitas data dengan rumus chi-kuadrat, maka akan dilakukan langkah penyelesaian sebagai berikut :

a. Mencari mean dengan rumus :

= �

b. Menghitung simpangan baku (standar deviasi) dengan rumus :

�=

� 2

− � 2 � −1

c. Menentukan frekuensi observasi (pengamatan) dan frekuensi ekspektasi, langkah yang digunakan :

1) Rentang skor (R) = skor tertinggi – skor terendah 2) Banyak kelas = 1+ 3,3 log N

(N = banyaknya siswa) 3) Panjang kelas = =

4) Z untuk batas kelas = batas kelas – rata-rata Standar deviasi

5) Ei (Frekuensi diharapkan) = luas i x ∑f 6) Oi (frekuensi pengamatan)

d. Mendapatkan x2 dengan rumus :

2 = �−��

�� (Subana, 2005 : 170)

Keterangan :

Oi = frekuensi observasi Ei = frekuensi ekspektasi e. Menentukan derajat kebebasan

dk = K – 3


(44)

40

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Menentukan nilai X2hitungdengan X2tabel dengan bantuan tabel X2

dengan tingkat kepercayaan 95% (@ = 0,05).

g. Menentukan kriteria uji normalitas dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika X2hitung< X2tabel maka data tersebut berdistribusi normal

Jika X2hitung> X2tabel maka data tersebut berdistribusi tidak normal

8. Melakukan uji homoginetas rata-rata varian pretest dan posttes dengan menggunakan rumus :

Fhitung = Vb

Vt (Sugiyono, 2013 : 275) Keterangan :

Fhitung : nilai yang dicari Vb : varian terbesar Vt : varian terkecil

Ketentuan : data yang dinyatakan homogen jika Fhitung< Ftabel.

9. Menguji signifikasi rata-rata tes awal dan tes akhir dan uji hipotesis dengan menggunakan signifikasi perbedaan dua variabel.

Uji yang digunakan adalah perbedaan (gain) niali tes awal dan tes akhir, rumus yang digunakan adalah

=

2 = 2

2

=

2 = 2

2

Keterangan :

M : nilai hasil rata-rata perkelas N : banyaknya subjek

X : deviasi setiap nilai x1 dan x2 Y : deviasi setiap nilai y1 dan y2


(45)

41

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian nilai hasil perhitungang yang dilakukan dihitung kembali dengan menggunakan rumus ttest untuk mengetahui atau menguji signifikasi dan hipotesis, dengan rumus :

= −

+2+ 22 1+1

(Arikunto, 2006 : 311)

Hasil yang diperoleh kemudian digunakan untuk menentuan taraf signifikasi pada ttabel. (α = 0,05)

db = Nx + Ny– 2

10. Menganalisis angket yang diisi siswa dan menyimpulkan hasil angket tersebut.

Analisis angket tersebut menggunakan rumus:

=�0× 100%

Keterangan:

P : persentase jawaban

F0 : jumlah jawaban siswa setiap aspek jawaban N : jumlah siswa

Kemudian hasil dari persentase jawaban angket tersebut diterjemahkan dengan tabel sebagai berikut:

Tabel. 3.6

Tabel interpretasi angket

Persentase Enterpretasi

0% Tidak ada

1% - 25% Sebagian kecil

26% - 49% Hampir setengah

50% Setengah

51% - 75% Sebagian besar

76% - 99% Hampir semua


(46)

106

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Penelitian ini berjudul “Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 (Penelitian Kuasi Eksperimen)”. Penelitian ini dilakukan untuk mengujicobakan metode group to group exchange jika diterapkan dalm pembelajaran menulis teks eksposisi pada peserta didik kelas X. Metode pembelajaran group to group exchange adalah metode yang menuntut peserta berpikir kritis dan aktif menganalisa atau memecahkan suatu permasalahan. Ciri khas metode ini tercermin dari langkah pembelajaran yang terdiri dari pembentukan kelompok diskusi; penyajian permasalahan oleh guru; proses analisa oleh peserta didik secara kelompok; diskusi antar kelompok dan pertukaran hasil pemikiran; pencatatan hal penting meliputi solusi, fakta yang ditemukan, argumen bersama, dan hal penting lainnya; penulisan teks eksposisi berdasarkan hal penting yang telah ditemukan dan didiskusikan.

Langkah - langkah pengolahan data hasil penelitian yaitu berupa pengumpulan data dan pengolahan data hasil menulis teks eksposisi sebelum dan sesudah mengalami perlakukan pembelajaran (treatment). Setelah semua data terkumpul, kemudian data diolah dengan perhitunga statistik. Langkah – langkah pengolahan data meliputi (1) melakukan pemeriksaan dan penilaian hasil menulis teks eksposisi sebelum dan sesudah treatment oleh tim penilai; (2) mengubah skor yang diperoleh menjadi nilai; (3) uji reliabilitas antar penimbang; (4) uji normalitas data; (5) uji homogenitas; (6) uji hipotesis atau uji t; (7) mengolah data angket.

Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan dalam bab sebelumnya yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian dan hasil pembelajaran menulis teks eksposisi dengan menggunakan metode group to group exchange di kelas X SMA Kartika XIX-2 Bandung diperoleh simpulan sebagai berikut :


(47)

107

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Kemampuan menulis teks eksposisi kelas eksperimen sebelum mengikuti pembelajaran menggunakan metode pembelajaran group to group exchange berada dalam kategori kurang. Hal ini terbukti dari rata – rata nilai pretes menulis teks eksposisi kelas eksperimen adalah 63,15. Sedangkan kemampuan menulis teks eksposisi kelas setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode pembelajaran group to group exchange berada dam kategori yang lebih baik dibandingkan kemampuan siswa sebelum mengikuti metode pembelajaran dengan metode group to group exchange. Hal ini terbukti dari rata – rata nilai postes menulis teks eksposisi kelas eksperime nadalah 78,42. Perubahan nilai rata – rata tersebut menjadi bukti adanya pengaruh metode pembelajaran group to group exchange terhadap kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi. Rata – rata kemampuan menulis teks eksposisi kelas kontrol sebelum mendapatkan perlakukan pembelajaran oleh guru yang lain adalah 63,57. Sedangkan sesudah mendapatkan perlakuaan pembelajaran yang dilakukan guru bahasa Indonesia yang lain adalah 74,26.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks eksposisi peserta didik di kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode group to group exchange dengan kemampuan menulis teks eksposisi peserta didik kelas kontrol uang mendapatkan perlakukan pembelajaran dengan metode pembelajaran yang lain. Berdasarkan perhitungan uji t, diperoleh thitung sebesar 3,03 sedangkan ttabel(α 0,05) diperoleh sebesar 2,02. Maka dapat kita ketahui ttabel < thitung > ttabel yaitu 2,02 < 3,03 >2,02 sehingga H1 diterima. Oleh karena itu dapat disimpulkan H1 diterima sedangkan H0 ditolak, artinya terdapat perbedaan kemampuan menulis teks eksposisi yang signifikan pada peserta didik kelas eksperimen dengan peserta didik kelas kontrol. Hal tersebut menandakan bahwa penggunaan metode group to group exchage pada pembelajaran menulis teks eksposisi lebih meningkatkan kemampuan menulis teks eksposisi peserta didik dibanding dengan metode pembelajaran yang telah digunakan guru bahasa Indonesia yang lain saat pembelajaran teks


(1)

41

Kemudian nilai hasil perhitungang yang dilakukan dihitung kembali dengan menggunakan rumus ttest untuk mengetahui atau menguji

signifikasi dan hipotesis, dengan rumus :

= −

+2+ 22 1+1

(Arikunto, 2006 : 311)

Hasil yang diperoleh kemudian digunakan untuk menentuan taraf signifikasi pada ttabel. (α = 0,05)

db = Nx + Ny– 2

10. Menganalisis angket yang diisi siswa dan menyimpulkan hasil angket tersebut.

Analisis angket tersebut menggunakan rumus:

=�0× 100%

Keterangan:

P : persentase jawaban

F0 : jumlah jawaban siswa setiap aspek jawaban

N : jumlah siswa

Kemudian hasil dari persentase jawaban angket tersebut diterjemahkan dengan tabel sebagai berikut:

Tabel. 3.6

Tabel interpretasi angket

Persentase Enterpretasi

0% Tidak ada

1% - 25% Sebagian kecil

26% - 49% Hampir setengah

50% Setengah

51% - 75% Sebagian besar

76% - 99% Hampir semua


(2)

106

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini berjudul “Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 (Penelitian Kuasi Eksperimen)”. Penelitian ini dilakukan untuk mengujicobakan metode group to group exchange jika diterapkan dalm pembelajaran menulis teks eksposisi pada peserta didik kelas X. Metode pembelajaran group to group exchange adalah metode yang menuntut peserta berpikir kritis dan aktif menganalisa atau memecahkan suatu permasalahan. Ciri khas metode ini tercermin dari langkah pembelajaran yang terdiri dari pembentukan kelompok diskusi; penyajian permasalahan oleh guru; proses analisa oleh peserta didik secara kelompok; diskusi antar kelompok dan pertukaran hasil pemikiran; pencatatan hal penting meliputi solusi, fakta yang ditemukan, argumen bersama, dan hal penting lainnya; penulisan teks eksposisi berdasarkan hal penting yang telah ditemukan dan didiskusikan.

Langkah - langkah pengolahan data hasil penelitian yaitu berupa pengumpulan data dan pengolahan data hasil menulis teks eksposisi sebelum dan sesudah mengalami perlakukan pembelajaran (treatment). Setelah semua data terkumpul, kemudian data diolah dengan perhitunga statistik. Langkah – langkah pengolahan data meliputi (1) melakukan pemeriksaan dan penilaian hasil menulis teks eksposisi sebelum dan sesudah treatment oleh tim penilai; (2) mengubah skor yang diperoleh menjadi nilai; (3) uji reliabilitas antar penimbang; (4) uji normalitas data; (5) uji homogenitas; (6) uji hipotesis atau uji t; (7) mengolah data angket.

Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan dalam bab sebelumnya yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian dan hasil pembelajaran menulis teks eksposisi dengan menggunakan metode group to group exchange di kelas X SMA Kartika XIX-2 Bandung diperoleh simpulan sebagai berikut :


(3)

107

1. Kemampuan menulis teks eksposisi kelas eksperimen sebelum mengikuti pembelajaran menggunakan metode pembelajaran group to group exchange berada dalam kategori kurang. Hal ini terbukti dari rata – rata nilai pretes menulis teks eksposisi kelas eksperimen adalah 63,15. Sedangkan kemampuan menulis teks eksposisi kelas setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode pembelajaran group to group exchange berada dam kategori yang lebih baik dibandingkan kemampuan siswa sebelum mengikuti metode pembelajaran dengan metode group to group exchange. Hal ini terbukti dari rata – rata nilai postes menulis teks eksposisi kelas eksperime nadalah 78,42. Perubahan nilai rata – rata tersebut menjadi bukti adanya pengaruh metode pembelajaran group to group exchange terhadap kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi. Rata – rata kemampuan menulis teks eksposisi kelas kontrol sebelum mendapatkan perlakukan pembelajaran oleh guru yang lain adalah 63,57. Sedangkan sesudah mendapatkan perlakuaan pembelajaran yang dilakukan guru bahasa Indonesia yang lain adalah 74,26.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks eksposisi peserta didik di kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode group to group exchange dengan kemampuan menulis teks eksposisi peserta didik kelas kontrol uang mendapatkan perlakukan pembelajaran dengan metode pembelajaran yang lain. Berdasarkan perhitungan uji t, diperoleh thitung sebesar 3,03 sedangkan

ttabel(α 0,05) diperoleh sebesar 2,02. Maka dapat kita ketahui ttabel < thitung >

ttabel yaitu 2,02 < 3,03 >2,02 sehingga H1 diterima. Oleh karena itu dapat

disimpulkan H1 diterima sedangkan H0 ditolak, artinya terdapat perbedaan

kemampuan menulis teks eksposisi yang signifikan pada peserta didik kelas eksperimen dengan peserta didik kelas kontrol. Hal tersebut menandakan bahwa penggunaan metode group to group exchage pada pembelajaran menulis teks eksposisi lebih meningkatkan kemampuan menulis teks eksposisi peserta didik dibanding dengan metode pembelajaran yang telah digunakan guru bahasa Indonesia yang lain saat pembelajaran teks


(4)

108

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

eksposisi. Selain dari perhitungan statistik, pengaruh metode pembelajaran group to group exchange terhadap kemampuan menulis teks eksposisi dapat kita lihat dari hasil analisis angket yang menyatakan respon subjek penelitian (kelas eksperimen) merasa metode pembelajaran group to group exchange yang diterapkan dalam pembelajaran menulis teks eksposisi adalah menyenangkan (37% setuju, 47% sangat setuju, dan 16 % agak setuju); merasa lebih mudah (42% setuju, 42% sangat setuju, dan 16% agak setuju); merasa lebih variatif (58% setuju, 37% sangat setuju, dan 5% agak setuju). Sedangkan respon subjek penelitian (kelas eksperiemen) terhadap metode pembelajaran lain yang diterapkan oleh guru pembelajaran bahasa Indonesia di SMA Kartika XIX-2 Bandung dalam pembelajaran menulis teks eksposisi adalah merasa sulit (58% setuju, 26% sangat setuju, 5% aga setuju, dan 11 % tidak setuju); merasa monoton (58% setuju, 26% sangat setuju, dan 16% agak setuju).

B. Saran

Berdasarkan pengolahan, pembahasan, dan kesimpulan yang peneliti uraikan sebelumnya, dan sebagai bagian akhir dari penelitian ini, maka peneliti sampaikan beberapa saran yang dapat dijadikan masukan. Saran dari peneliti adalah sebagai berikut.

1. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dapat menggunakan metode group to group exchange khususnya dalam pembelajaran menulisteks eksposisi karena metode pembelajaran group to group exchange terbukti dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menulis teks eksposisi. 2. Penelitian terhadap metode pembelajaran group to group exchange

disarankan untuk dilanjutkan pada aspek kajian yang lebih luas, misalnya pada kemampuan berbicara, membaca, menyimak, kesusastraan, maupun menulis berbagai teks yang lain.

3. Hendaknya guru mampu memilih metode pengajaran yang tepat dalam melakukan pembelajaran. Hal tersebut agar siswa tidak merasa jenuh.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik. Jakarta :RinekaCipta.

Emilia, Emi. 2011. Pendekatan Genre-Based dalamPengajaranBahasaInggris: Petunjukuntuk Guru.Bandung :Rizqi Press.

Hamdani. 2011. Setrategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia. Hartono, DKK. 2012. PAIKEM

PembelajaranAktifInovatifKreatifEfektifdanMenyenangkan. Riau :Zanafa Publishing.

Heriawan, Adang. DKK. 2012. Metodelogi Pembelajaran Kajian Teoretis Praktis. Banten : LP3G.

Ilyas, Moh. 2005. PeningkatanPembelajaranMenulisDeskripsiDenganPendekatan Proses Di SekolahDasar.Didaktika. Volume (6) : 104-114.

Keraf, Gorys. 1982. EksposisidanDeskripsi. Jakarta :GramediaPustakaUtama. Kosasih, Engkos. 2013. CerdasBerbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X

(KelompokWajib).Jakarta :Erlangga.

Maryanto DKK. 2013. BukuSiswaBahasa Indonesia EkspresiDiri Dan

AkademikKelas X.Jakarta :KementrianPendidikandanKebudayaanRepublik Indonesia.

Maryanto DKK. 2013. Buku Guru Bahasa Indonesia EkspresiDiri Dan AkademikKelas X.Jakarta :KementrianPendidikandanKebudayaanRepublik Indonesia.

Nurjanah, Nunuy. 2005. Penerapan Model

BelajarKonstruktivismeDalamPembelajaranMenulisBahasa Indonesia.Bahasa&Sastra. Volume (5) : 58-67.

Subana, Dkk. 2005. StatistikPendidikan. Bandung :PustakaSetia.

Sugiyono. 2013. MetodePenelitianPendidikanPendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung :Alfabeta.

Sutarno, NS. 2008. Menulis Yang Efektif.Jakarta : CV SagungSeto.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. BerbicaraSebagaiSuatuKeterampilanBerbahasa. Bandung :Angkasa.


(6)

Putro Dwi Cahyo, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Group To Group Exchange Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Pada Siswa Kelas X Sma Kartika Xix-2 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tarigan, Henry Guntur. 2008. MenulisSebagaiSuatuKeterampilanBerbahasa. Bandung :Angkasa.

Warsono dan Hatiyanto. 2012. Pembelajaran Aktif. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.


Dokumen yang terkait

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Metode Group Investigation Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Redoks

2 10 187

Penerapan Metode Pembelajaran Enrichment Model Renzulli Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X 1 Sma An-Najah Dalam Mata Pelajaran Sosiologi Pada Pokok Bahasan Interaksi Sosial

6 92 168

Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation

0 7 205

Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012

6 38 60

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation terhadap Kecerdasan Majemuk Siswa Ditinjau dari Hasil Pembelajaran

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Implementasi Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Menulis Teks Anekdot (Studi Kasus Kelas X Sma N 1 Karanganyar)

0 0 7

Pembelajaran Menulis Argumentasi Siswa Kelas X Sma Negeri Berstandar Nasional Di Kabupaten Karanganyar

0 0 97

Kualitas Pembelajaran Kelas Reguler Dan Kelas Imersi Di Sma Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010

0 0 116

Perbandingan Kemampuan Pemahaman Matematis Antara Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dan Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 2 Jalaksana

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model CIRC dan Group to Group Exchange terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika pada Siswa Kelas IV SD

0 0 17