KESIAPAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI RENCANA PEMBANGUNAN WADUK KUNINGAN : Study Kasus Pada Masyarakat Desa Kawungsari Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan.

(1)

No Daftar FPIPS : 4449/UN.40.2.4/PL/2015

KESIAPAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI

RENCANA PEMBANGUNAN WADUK KUNINGAN

(Study Kasus Pada Masyarakat Desa Kawungsari Kecamatan

Cibeureum Kabupaten Kuningan)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Geografi

Oleh

MOCHAMAD FAJAR ISNIAWANSYAH

1001776

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

KESIAPAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI RENCANA PEMBANGUNAN WADUK KUNINGAN

(STUDY KASUS PADA MASYARAKAT DESA KAWUNGSARI KECAMATAN CIBEUREUM KABUPATEN KUNINGAN)

Oleh

Mochamad Fajar Isniawansyah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Mochamad Fajar Isniawansyah 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

KESIAPAN MASYARAKAT DALAM MENGADAPI RENCANA PEMBANGUNAN WADUK KUNINGAN

(Study Kasus Pada Masyarakat Desa Kawungsari Kecamatan Cibeureum

Kabupaten Kuningan)”.

MOCHAMAD FAJAR I 1001776

Disetujui Oleh,

Dosen Pembimbing I

Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd. NIP. 19620304 1987042 2 001

Dosen Pembimbing II

Dr. Ahmad Yani, M.Si. NIP. 19670812 199702 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd. NIP. 19620304 1987042 2 001


(4)

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

KESIAPAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI RENCANA PEMBANGUNAN WADUK KUNINGAN

(Study Kasus Pada Masyarakat Desa Kawungsari Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan)

Rencana pembangunan Waduk Kuningan merupakan suatu bentuk konkrit pemerintah Kabupaten Kuningan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sebagai upaya konservasi terhadap sumberdaya air. Letak pembangunan Waduk Kuningan berada di Kecamatan Cibeureum dan Karangkancana yang terdiri dari lima desa, salah satu desa yang akan terkena pembangunan Waduk Kuningan adalah Desa Kawungsari. Desa Kawungsari menjadi salah satu desa yang paling luas lahannya untuk pembangunan Waduk Kuningan, sehingga ada sebanyak 277 kepala keluarga di Desa Kawungsari akan tergusur sebagai dampak dari penggunaan lahannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan dari masyarakat Desa Kawungsari dalam menghadapi pembangunan Waduk Kuningan, dengan melihat tiga indikator, yaitu pengetahuan, sikap, dan respon dari masyarakat terhadap rencana pembangunan Waduk Kuningan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga di Desa Kawungsari yang akan terkena pembangunan Waduk Kuningan yaitu ada sebanyak 277 kepala keluarga dan sampel respondennya berjumlah 73 kepala keluarga. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah kesiapan masyarakat, dan variabel terikat (Y) adalah rencana pembangunan Waduk Kuningan. Instrumen penelitian berupa kuesioner, observasi dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis statistik (persentase), dan skala likert. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar masayrakat Desa Kawungsari telah mengetahui rencana pembangunan Waduk Kuningan, yang bersumber dari hasil sosialisasi pihak pemerintah. Sikap masyarakat sangat mendukung terhadap rencana pembangunan Waduk Kuningan ini, yang meliputi kesiapan untuk membebaskan lahan, dan mendukung adanya pelatihan keterampilan. Respon masyarakat bersedia untuk pindah ke tempat relokasi, dan mempersiapkan suatu keterampilan kerja. Dengan demikian masyarkat Desa Kawungsari memiliki kesiapan dalam menghadapi rencana pembangunan Waduk Kuningan.


(5)

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kata Kunci : Kesiapan, Masyarakat, Pembangunan

ABSTRACT

COMMUNITY READINESS IN DEALING THE KUNINGAN DAM DEVELOPMENT PLAN

(A Case Study of Kawungsari People Cibeureum Subdistrict Kuningan District)

The Kuningan Dam Development Plan is a concrete from Kuningan Government.in improving the welfare of society and as the conservation of water resources. The Kuningan Dam is located in Sub-District Cibeureum and Karangkancana which consists of five villages, one of the villages that will serve as the dam construction site is Kawungsari village. Kawungsari village became one of the most wide area that will be used for the construction of Kuningan Dam, which effect 277 family in the village Kawungsari that will be displaced as a result of the use of land. This study aims to determine the readiness of the Kawungsari's People in taking on the Kuningan Dam development plan, by looking at three indicators, namely knowledge, attitudes, and responses from the public about plans to build Kuningan Dam. The method used is descriptive method. The population of this research were all heads of families in the Kawungsari village that will be affected by the Kuningan Dam development that there were 277 family and respondents sample totaling 73 households. Independent variables (X) in this study is the readiness of the community, and the dependent variable (Y) is a Kuningan dam development plan. The research instrument such as questionnaires, observation and documentation. Data analysis techniques used in this research is descriptive analysis, statistical analysis (percentage), and the Likert scale. The results showed that most of the Kawungsari villager already know Kuningan Dams Development Plan from the socialization of the government. The attitude of the community is very supportive of this Kuningan Dams Development Plan, which includes the readiness to acquire land, and supports the softskills training. The Public Response is willing to move to the


(6)

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

relocation site, and prepare a work skills. Thus The Kawungsari people have preparedness in facing the Kuningan Dams Development Plan.


(7)

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Struktur Organisasi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kesiapan Masyarakat Dalam Pembangunan Waduk ... 9

B. Indikator Kesiapan... 11

C. Faktor Yang Melatarbelakangi Kesiapan ... 12

1. Pengetahuan ... 12

2. Sikap ... 12

3. Respon ... 13

D. Rencana Pembangunan Waduk Kuningan ... 13

1. Perencanaan Pembangunan Waduk Kuningan ... 13

2. Tujuan Pembangunan Waduk Kuningan ... 14

3. Data Teknis Pembangunan Waduk Kuningan ... 15

4. Pertimbangan Dalam Pembangunan Waduk Kuningan ... 16

5. Pemilihan Lokasi Pembangunan Waduk Kuningan ... 16


(8)

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Dampak Pembangunan Terhadap Masyarakat ... 19

1. Dampak Lingkungan ... 20

2. Dampak Sosial ... 20

G. Kerangka Pemikiran ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 24

B. Populasi dan Sampel ... 26

1. Populasi ... 26

2. Sampel ... 26

C. Variabel Penelitian ... 27

D. Metode Penelitian ... 28

E. Definisi Oprasional ... 29

1. Kesiapan Masyarakat... 29

2. Pengetahuan ... 29

3. Sikap ... 30

4. Respon ... 30

5. Pembangunan Waduk ... 31

F. Teknik Pengumpulan Data ... 32

1. Observasi Lapangan ... 32

2. Angket atau Kuisioner ... 32

3. Studi Kepustakaan atau Literatur ... 32

4. Studi Dokumentasi ... 32

G. Instrumen Penelitian ... 33

H. Analisis Data ... 35

1. Tahap Persiapan... 35

2. Tabulasi Data ... 35

3. Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 41

1. Kondisi Fisik ... 41

2. Kondisi Sosial ... 50

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian dan Analisis Data ... 55

1. Karakteristik Responden ... 55

2. Pengetahuan Responden ... 61

3. Sikap Responden ... 70


(9)

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Uji Persyaratan Analisis ... 91 6. Korelasi Kesiapan Masyarakat Desangan Rencana

Pembangunan Waduk Kuningan ... 93 7. Uji Hipotesis ... 95 C. Pembahasan ... 97 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 104 B. Saran ... 107 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(10)

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Luas Wilayah dan Tata Guna Lahan yang akan Digunakan untuk

Pembangunan Waduk Kuningan ... 3

Tabel 1.2 Jumlah Kepala Keluarga Di Kecamatan Cibeureum dan Karangkancana yang Akan Terkena Pembangunan Waduk Kuningan ... 4

Tabel 2.1 Tingkat Kesiapan Masyarakat ... 12

Tabel 2.2 Data Teknis Waduk Kuningan ... 15

Tabel 3.1 Variabel Penelitian ... 28

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 34

Tabel 3.3 Skala Likert ... 36

Tabel 3.4 Kriteria Interval Skor ... 37

Tabel 3.5 Interpretasi Persentase... 38

Tabel 4.1 Klasifikasi Iklim Menurut Junghun ... 41

Tabel 4.2 Luas Penggunaan Lahan di Desa Kawungsari ... 46

Tabel 4.3 Luas Wilayah dan Tata Guna Lahan yang akan Digunakan untuk Pembangunan Waduk Kuningan ... 48


(11)

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 53

Tabel 4.6 Komposisi Orang Tua Berdasarkana Mata Pencahariaan ... 54

Tabel 4.7 Jenis Kelamin Responden ... 55

Tabel 4.8 Usia Responden... 56

Tabel 4.9 Tingkat Pendidikan Responden ... 57

Tabel 4.10 Mata Pencaharian Responden ... 57

Tabel 4.11 Jenis Lahan Milik Responden ... 58

Tabel 4.12 Luas Lahan Milik Responden ... 59

Tabel 4.13 Status Kepemilikan Lahan Responden ... 60

Tabel 4.14 Luas Lahan Responden yang Akan Terkena Pembangunan Waduk Kuningan ... 61

Tabel 4.15 Pengetahuan Masyarakat Mengenai Luas Lahan yang Akan Digunakan Untuk Pembangunan Waduk Kuningan ... 62

Tabel 4.16 Pengetahuan Masyarakat Mengenai Komponen yang Akan Dibangun ... 63

Tabel 4.17 Sumber Informasi Rencana Pembangunan Waduk Kuningan ... 64

Tabel 4.18 Cara Masyarakat Mencari Informasi Untuk Mengetahui Rencana Pembangunan Waduk Kuningan ... 65

Tabel 4.19 Pengetahuan Masyarakat Mengenai Dampak Positif dan Negatif Dari Pembangunan Waduk Kuningan ... 66

Tabel 4.20 Pengetahuan atau partisipasi Masyarakat Dalam Pelatihan Keterampilan ... 67


(12)

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.21 Rekapitulasi Pengetahuan Masyarakat... 68

Tabel 4.22 Sikap Masyarakat Terhadap Sosialisasi yang Dilakukan Pemerintah .. 70

Tabel 4.23 Sikap Masyarakat Terhadap Pembangunan Waduk Kuningan yang Berdampak Baik Untuk Perekonomian Masyarakat Dimasa Mendatang ... 72

Tabel 4.24 Sikap Masyarakat Terhadap Perlunya Mendukung Pembangunan Waduk Kuningan ... 73

Tabel 4.25 Sikap Masyarakat Terhadap Pembebasan Lahan ... 74

Tabel 4.26 Sikap Masyarakat Terhadap Rencana Pembebasan Lahan Oleh Pemerintah ... 75

Tabel 4.27 Sikap Masyarakat Terhadap Harga Lahan ... 76

Tabel 4.28 Sikap Masyarakat Terhadap Perlu Adanya Kegiatan Pelatihan Keterampilan ... 77

Tabel 4.29 Sikap Masyarakat Terhadap Pelatihan Keterampilan yang Harus Sesuai Dengan Kebutuhan Masyarakat ... 78

Tabel 4.30 Rekapitulasi Sikap Masyarakat Terhadap Rencana Pembangunan Waduk Kuningan... 79

Tabel 4.31 Respon Masyarakat Apabila Rumahnya Terkena Pembangunan Waduk Kuningan ... 83

Tabel 4.32 Alasan Masyarakat Pindah Ke Tempat Relokasi ... 84

Tabel 4.33 Lokasi Bekerja Saat Ini ... 85

Tabel 4.34 Pekerjaan yang Akan Dipilih Bila Waduk Kuningan Terwujud ... 85


(13)

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.36 Keterampilan yang Akan Dipilih Bila Harus Beralih Pekerjaan ... 87

Tabel 4.37 Materi Pelatihan yang Sesuai ... 88

Tabel 4.38 Pihak yang Akan Diajak Kerjasama Dalam Memenuhi Modal ... 88

Tabel 4.39 Rekapitulasi Respon Masyarakat ... 89

Tabel 4.40 Uji Normalitas ... 91

Tabel 4.41 Uji Homogenitas Kesiapan Masyarakat Terhadap Rencana Pembangunan Waduk Kuningan ... 92

Tabel 4.42 Uji Linearitas... 93

Tabel 4.43 Korelasi Antara Kesiapan Masyarakat dan Rencana Pembangunan Waduk Kuningan... 94

Tabel 4.44 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 95

Tabel 4.45 Koefisien Determinasi... 96


(14)

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Peta Administratif Desa Kawungsari ... 20 Gambar 4.1 Peta Penggunaan Lahan Desa Kawungsari. ... 40 Gambar 4.2 Peta Rencana Penggunaan Lahan Waduk Kuningan di Desa

Kawungsari... 42 Gambar 4.3 Peta Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Rencana

Pembangunan Waduk Kuningan. ... 69 Gambar 4.4 Peta Tingkat Sikap Masyarakat Tentang Rencana Pembangunan

Waduk Kuningan... 82 Gambar 4.5 Peta Tingkat Respon Masyarakat Tentang Rencana Pembangunan

Waduk Kuningan... 90 Gambar 4.6 Peta Tingkat Kesiapan Masyarakat Desa Kawungsari Dalam

Menghadapi Rencana Pembangunan Waduk Kuningan. ... 102 Gambar 4.7 Peta Tingkat Kesiapan Masyarakat Desa Kawungsari Dalam


(15)

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(16)

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan waduk merupakan salah satu bentuk pelestarian atau konservasi terhadap sumber daya air, seperti yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2010 tentang Bendungan pasal 1 ayat 2 yang menyebutkan bahwa “penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan bendungan beserta waduknya dilaksanakan sebagai upaya konservasi sumberdaya air”. Waduk itu sendiri adalah bendungan yang dibuat sengaja oleh manusia dengan maksud untuk menampung air yang nantinya dimanfaatkan sebagai pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Sedangkan menurut Notohadiprawiro (2001 : 1) “Waduk merupakan suatu piranti untuk membenahi daur hidrologi atau neraca air suatu wilayah sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan penduduk”.

Berkaitan dengan konservasi sumberdaya air, Kabupaten Kuningan bekerjasama dengan Kabupaten Brebes dan melibatkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, beserta Kementrian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jendral Sumberdaya Air, sedang mengupayakan pembangunan suatu waduk di Kabupaten Kuningan yakni Waduk Kuningan. Rencana pembangunan Waduk Kuningan merupakan suatu bentuk kongkrit Pemerintah Kabupaten Kuningan dalam menggalakan pelestarian dan konservasi sumberdaya air.

Letak pembangunan Waduk Kuningan bertempat di dua kecamatan yaitu Kecamatan Cibeureum dan Kecamatan Karangkancana, kedua Kecamatan tersebut berada di wilayah Kabupaten Kuningan bagian Timur yang merupakan daerah perbatasan antara Kabupaten Kuningan dengan Kabupaten Brebes serta dengan Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Cibeureum dan Karangkancana merupakan suatu daerah dataran rendah yang banyak dilewati oleh aliran sungai,


(17)

2

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seperti Sungai Ciliwung, Cisanggarung, Sungai Cikaro dan masih banyak anak sungai yang melewati kedua kecamtan tersebut. Dengan kondisi tofografi dan hidrologi yang sangat mendukung maka memungkinkan kedua kecamatan tersebut dijadikan sebagai lokasi pembangunan Waduk Kuningan. Dalam membendung air Waduk Kuningan ini nantinya akan memanfaatkan aliran air dari Sungai Cikaro yang merupakan anak sungai dari Sungai Cisanggarung dan juga air hujan.

Pembangunan Waduk Kuningan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kuningan dan masyarakat Kabupaten Berebes, khususnya masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Waduk Kuningan, seperti yang tercantum dalam Study LARAP (2009:11) yang menyebutkan bahwa pembangunan Waduk Kuningan ini bertujuan untuk :

a. Memenuhi kebutuhan air baku, air minum, air irigasi b. Pembangkit Listrik Tenaga Air

c. Mengantisipasi permasalahan krisis air di musim kemarau d. Pengendalian banjir di Sungai Cikaro

e. Objek wisata baru

f. Menunjang serta meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Brebes.

Genangan Waduk Kuningan akan membutuhkan lahan yang cukup luas, yang mencapai 285,48 Ha, nantinya lahan tersebut akan terbagi menjadi empat area yaitu, untuk area genangan seluas 227,74 Ha, lahan jalan akses menuju waduk 12,4 Ha, bangunan tapak bendung seluas 7,44 Ha dan untuk area relokasi pemukiman masyarakat yang terkena relokasi dari pembangunan Waduk Kuningan seluas 7,5 Ha. Letak bangunan bendung waduk direncanakan akan dibuat di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, sedangkan untuk area genangannya akan terbentuk meluas meliputi tiga bagian wilayah desa yang berada di Kecamatan Cibeureum, yang meliputi Desa Randusari, Desa Kawungsari, dan Desa Sukarapih, serta dua bagian wilayah desa yang berada di


(18)

3

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kecamatan Karangkancana, yang meliputi Desa Tanjugkerta dan Desa Simpay Jaya (Handout Pembangunan Waduk Kuningan Dinas SDAP Kabupaten Kuningan Tahun 2012).

Tabel 1.1

Luas Wilayah dan Tata Guna Lahan yang akan Digunakan untuk Pembangunan Waduk Kuningan

No Perincian Desa – desa Jumlah

(ha) Randusari Kawungsari Sukarapih Tanjungkerta Simpayjaya

1 Sawah 16,22 60,35 11,66 13,74 79,66 181,64

2 Pemukiman 5,27 8,89 - 1,17 - 15,32

3 Tegalan/Kebun - 4,20 - - 7,02 11,22

4 Tanah Kehutanan

23,60 16,57 - - 25,76 65,93

5 Jalan Desa 0,74 0,62 - 0,13 - 1,49

6 Sungai-sungai - - - 9,89

Jumlah 45,83 90,63 11,66 15,04 112,44 285,48

Sumber : Study LARAP Pembangunan Waduk Kuningan 2010

Lahan yang akan dipergunakan dalam pembangunan Waduk Kuningan terdiri dari lahan milik masyarakat dan lahan milik pemerintah, lahan milik masyarakat terdiri dari sawah, pemukiman, tegalan dan kebun, sedangkan lahan milik pemerintah terdiri dari tanah kehutanan, jalan, dan sungai. Sebagian besar lahan yang akan dipergunakan dalam pembangunan waduk Kuningan ini adalah lahan milik masyarakat, yang mana nantinya lahan ini akan dibebaskan atau menjadi hak milik pemerintah, tentunya bagi masyarakat yang lahannya digunakan untuk pembangunan Waduk Kuningan nantinya akan dibebaskan dan mendapat biaya ganti rugi dari pemerintah.

Penggunaan lahan milik masyarakat sebagai area pembangunan waduk secara langsung akan memberikan suatu dampak bagi masyarkat itu sendiri, selain akan kehilangan tempat tinggalnya mereka juga akan kehilangan lapangan pekerjaanya, karena sebagian besar lahan yang digunakan dalam pembangunan


(19)

4

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Waduk Kuningan ini adalah lahan yang digunakan oleh masyarakat untuk mencari nafkah, seperti lahan pertanian dan lahan perkebunan, sehingga bagi masyarakat yang bermata pencaharian di sektor pertanian dan perkebunan harus bersiap diri dengan kemungkinan beralih mata pencaharian ke sektor lain. Tidak sedikit masyarakat yang akan terkena dampak langsung dari pembangunan Waduk Kuningan ini, dari kelima desa yang digenangi setidaknya ada 544 kepala keluarga dan 1887 anggota keluarga yang akan terkena dampak langsung dari pembangunan Waduk Kuningan ini.

Tabel 1.2

Jumlah Kepala Keluarga Di Kecamatan Cibeureum dan Karangkancana yang Akan Terkena Pembangunan Waduk Kuningan

Jumlah Kepala Keluarga

Desa Jumlah

Kawungsari Randusari Sukarapih Tanjungkerta Simpayjaya

Laki-laki 260 125 64 24 26 499

Perempuan 17 21 2 - 5 45

Jumlah 277 146 66 24 31 544

Sumber : Study LARAP Pembangunan Waduk Kuningan 2010

Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa Desa Kawungsari menjadi salah satu desa yang akan terkena dampak yang cukup besar dari rencana pembangunan Waduk Kuningan, setidaknya ada 277 kepala keluarga di Desa Kawungsari yang akan tergusur karena lahan yang mereka miliki akan dipergunakan untuk pembangunan waduk tersebut. Luas lahan di Desa Kawungsari yang akan digunakan untuk pembangunan waduk yaitu selaus 90,63 Ha, yang nantinya lahan tersebut akan dibebaskan dan masyarakatnya akan direlokasi oleh pemerintah Kabupaten Kuningan. Pembebasan lahan milik masyarakat akan berdampak pada mata pencaharian masyarkat pemilik lahan, sehingga dengan berubahnya mata pencaharian masyarakat tersebut dapat berpengaruh terhadap pendapatannya. Tergusurnya masyarakat Desa Kawungsari yang menjadi korban dari pembangunan Waduk Kuningan membuat masyarakat harus bersiap diri untuk memulai hidupnya kembali dari awal, selain nantinya


(20)

5

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

harus menyeseuaikan diri kembali di tempat barunya nanti masyarakat juga harus mempersiapkan mata pencahariannya kembali.

Suatu proses pembangunan diharapkan dapat berdampak positif bagi masyarakat, namun tidak dapat dipungkiri dari setiap pembangunan juga dapat memberikan dampak negatif bagi masyarakat. Oleh karena itu dalam melaksanakan suatu pembangunan khususnya pada pembangunan Waduk Kuningan ini perlu memperhatikan berbagai aspek guna mengsukseskan pembangunannya, salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah aspek kesiapan dari masyarakat itu sendiri, khususnya pada masyarakat Desa Kawungsari.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan masyarakat adalah dengan cara meningkatan Sumber Daya Manusia, serta memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai dampak dan manfaat yang akan dihasilkan dari pembangunan Waduk Kuningan nantinya, dengan cara mensosialisasikannya ke masyarakat. Selama ini faktor ketidaksiapan masyarakat setempat sering dijadikan alasan yang dikemukakan sebagai penyebab ketidak berhasilan suatu pembangunan. Kesiapan masyarakat Desa Kawungsari dalam menghadapi rencana pembangunan Waduk Kuningan baik secara mental, pengetahuan dan keterampilan menjadi aspek yang perlu diperhatikan dengan serius, karena aspek kesiapan dari masyarakat dapat menimbulkan suatu permasalahan, yang nantinya dapat menghambat dari pembangunan Waduk Kuningan. Oleh sebab itu dalam suatu pembangunan perlu direncanakan dengan baik dan benar-benar memperhatikan berbagai aspek yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat sehingga prsoes suatu pembangunan dapat mengsukseskan, dan dapat meminimalisir dampak negatif yang mungkin bisa terjadi dari pembangunan tersebut, serta dapat memberikan suatu manfaat terutama bagi masyarakat setempat dan bukan merugikan mereka.

Berdasarkan uraian diatas peneliti merasa tertarik untuk menganalisis lebih jauh lagi terhadap kesiapan masyarakat Desa Kawungsari terhadap rencana pembangunan waduk. Oleh sebab itu penulis mengambil judul “KESIAPAN


(21)

6

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MASYARAKAT DALAM MENGADAPI RENCANA PEMBANGUNAN WADUK KUNINGAN (Study Kasus Pada Masyarakat Desa Kawungsari Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan)”.

B. Identifikasi Masalah

Pada penelitian ini peneliti telah memfokuskan penelitian terhadap permasalahan yang terjadi berdasarkan uraian dari latar belakang masalah. Masyarakat Desa Kawungsari yang lahannya terkena pembangunan Waduk Kuningan merupakan objek dari penelitian ini. Rencana pembangunan Waduk Kuningan akan membutuhkan lahan yang cukup luas, sebagian besar lahan yang akan digunakan untuk pembangunan waduk ini adalah lahan milik masyarakat, yang nantinya lahan tersebut akan dibebaskan dan masyarakatnya akan direlokasi oleh pemerintah Kabupaten Kuningan. Pembebasan lahan milik masyarakat akan berdampak pada mata pencaharian masyarkat pemilik lahan, sehingga dengan berubahnya mata pencaharian masyarakat tersebut dapat berpengaruh terhadap pendapatannya. Fokus penelitian ini adalah tentang kesiapan dari masyarakat Desa Kawungsari dalam menghadapi rencana pembangunan Waduk Kuningan. Bentuk kesiapan dari masyrakat itu sendiri dapat dilihat dari pengetahuan, sikap, dan respon masyarakat Desa Kawungsari terhadap rencana pembangunan Waduk Kuningan ini.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaiman kesiapan masyrakat dalam mengadapi rencana pembangunan Waduk Kuningan di Desa Kawungsari, untuk mengetahui kesiapan tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut :

1. Bagaimana rencana pembangunan Waduk Kuningan ?

2. Bagaimana kesiapan masyarakat Desa Kawungsari dalam menghadapi rencana pembangunan Waduk Kuningan ?


(22)

7

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, terdapat tujuan yang ingin dicapai yaitu sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi rencana pembangunan Waduk Kuningan

2. Mengidentifikasi kesiapan masyarakat Desa Kawungsari dalam menghadapi rencana pembangunan Waduk Kuningan.

E. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna bagi semua pihak. Terhadap beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini diantaranya :

1. Secara Teoritis

a. Sebagai pengetahuan baru bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai rencana pembangunan Waduk Kuningan.

b. Sebagai referensi untuk melakukan penelitian yang terkait dengan rencana pembangunan Waduk Kuningan di Desa Kawungsari Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan.

2. Secara Praktis

a. Sebagai bahan masukan kepada masyarakat Desa Kawungsari untuk lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi pembangunan Waduk Kuningan. b. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah Kabupaten Kuningan maupun

pemerintah yang terkait dalam pengambilan keputusan mengenai rencana pembangunan Waduk Kuingan, sehingga pembangunan tersebut benar-benar dapat bermanfaat bagi masyarakat disekitarnya.


(23)

8

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitan, manfaat penelitian, dan struktur organisasi dari skripsi ini.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini menguraikan berbagai teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji, meliputi pengertian kesiapan masyarakatdalam pembangunan waduk, indikator kesiapan masyarakat, hal yang melatarbelakangi kesiapan, rencana pembangunan Waduk Kuningan, pembangunan waduk dalam kajian geografi, dampak pembangunan terhadap masyarakat, dampak lingkungan, dampak sosial, serta pada bab ini meguraikan juga kerangka pemikiran dari penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini, yang meliputi penjelasan lokasi penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas mengenai hasil yang telah diperoleh dari lapangan serta menganalisis data tersebut, yang meliputi penjelasan mengenai kondisi fisik dan sosial Desa Kawungsari, analisis data responden, serta pembahasan mengenai kesiapan masyarakat terhadap pembangunan Waduk Kuningan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai penarikan kesimpulan dari hasil penelitian serta memberikan saran mengenai permasalahan pada penelitian ini.


(24)

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini terletak di Desa Kawungsari yang berada di Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan. Desa Kawungsari merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Cibeureum, yang menjadi salah satu desa yang menjadi tempat pembangunan Waduk Kuningan. Luas Desa Kawungsari mencapai 105 Ha, dimana batas administratif dari Desa Kawungsari meliputi :

Sebelah Utara : Desa Sukasari ( Kec. Karangkancana ) Sebelah Timur : Desa Randusari dan Desa Sukarapih Sebelah Selatan : Desa Cimara

Sebelah Barat : Desa Tanjungkerta ( Kec. Karangkancana )

Desa Kawungsari merupakan dataran rendah yang berbukit-bukit dan bergelombang. Penggunaan lahan di Desa Kawungsari didominasi oleh lahan pertanian dan perkebunan, hampir 60% lahannya dipergunakan untuk lahan pertanian dan perkebunan. Di Desa Kawungsari juga terdapat suatu sungai yaitu Sungai Cikaro yang merupakan anak sungai dari Sungai Cisanggarung, dimana nantinya air dari Sungai Cikaro ini akan dijadikan sumber air untuk Waduk Kuningan.

Desa Kawungsari terdiri dari dua dusun dan 8 RT, dengan jumlah penduduknya sebanyak 1.030 jiwa yang terdiri dai 538 jiwa laki-laki dan 491 perempuan. Desa Kawungsari adalah salah satu dari ke lima desa di Kecamatan Cibereum yang akan terkena dampak pembangunan Waduk Kuningan, hampir 80% wilayah Desa Kawungsari akan dijadikan sebagai daerah genangan air dari Waduk Kuningan.


(25)

25

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1


(26)

26

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono 2009:61). Sedangkan menurut Tika (2005:24) menyatakan bahwa “populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas. Himpunan individu atau objek yang terbatas adalah himpunan individu atau objek yang dapat diketahui atau diukur dengan jelas jumlah maupun batasnya”. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh kepala keluarga di Desa Kawungsari yang lahan atau perumahannya terkena pembangunan dari Waduk Kuningan. Dimana jumlah kepala keluarga yang di Desa Kawungsari yang akan terkena pembangunan dari Waduk Kuningan berjumlah 277 jiwa, dengan jumlah laki-laki sebanyak 260 jiwa dan perempuan sebanyak 17 jiwa.

2. Sampel

Menurut Tika (2005:24) “sampel adalah sebagian dari objek atau individu-individu yang mewakili suatu populasi, sedangkan menurut Sugiyono (2008:116) “sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian terkecil dari populasi.

Sampel dalam penelitian ini adalah semua kepala keluarga yang berada di Desa Kawungsari yang akan terkena pembangunan dari Waduk Kuningan. Jumlah kepala keluarga di Desa Kawungsari yang akan terkena pembangunan


(27)

27

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari Waduk Kuningan ada sebanyak 277 jiwa, yang terdiri dari kepala keluarga berjenis kelamin laki-laki ada sebanyak 260 jiwa dan kepala keluarga berjenis kelamin perempuan ada sebanyak 17 jiwa.

Dalam menentukan besarnya sampel yang akan diambil untuk penelitian ini, penulis menggunakan rumus Yamane dalam melakukan penghitungan dan pengambilan sampel, seperti dibawah ini.

Keterangan :

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

d = Batas toleransi kesalahan pengambilan sampel yang digunakan. Batas toleransi kesalahan yang diambil oleh penulis dalam penelitian ini adalah 10%.

Dengan menggunakan rumus di atas, maka hasil yang di dapat adalah sebagai berikut :

n

= 277 277 (0,1)2 + 1

n = 277 = 73,474 = 73 277 x 0,01 + 1

Berdasarkan perhitungan rumus di atas, maka ukuran sampel yang didapat sebanyak 73 sampel dari jumlah kepala keluarga.

Dalam pelaksanaannya dilapangan, peneliti menggunakan tekhnik Accidental sampling yaitu pemilihan sampel dari siapa saja yang kebetulan ada atau dijumpai sesuai keinginan peneliti. Seperti yang disebutkan oleh Sugiyono (2009:85) “accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan


(28)

28

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono 2008:61) . Sedangkan menurut Arikunto (1998:99) “variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang menjadi objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.

Variabel dalam penelitian ini terbagi menjadi dua variabel, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah kesiapan masyarakat, sedangkan untuk variabel terikat (Y) adalah rencana pembangunan Waduk Kuningan.

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

D. Metode Penelitian

Menurut Tika (2005:2) metode penilitian dapat diartikan sebagai pelajaran yang menjelaskan tentang metode-metode ilmiah untuk mengkaji

Variabel Bebas (X) : Kesiapan Masyarakat :

 Pengetahuan

 Sikap

 Respon

Variabel Terikat (Y) : Rencana Pembangunan

Waduk Kuningan :

 Sangat Siap

 Siap

 Hampir Siap

 Kurang Siap


(29)

29

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kebenaran dan mengembangkan pengetahuan. Metode ilmiah merupakan langkah-langkah yang dipakai untuk melakukan penelitian dam membuat pemecahan masalah.

Dalam pemilihan metode penelitian harus benar-benar disesuaikan dengan penelitian yang akan dilakukan, agar tujuan dari penelitian tersebut dapat tercapai. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif.

Menurut Tika (2005:4) menjelaskan bahwa :

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaiman fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi dan analisis. Penelitian deskriptif ini perlu memanfaatkan ataupun menciptakan konsep-konsep ilmiah, sekaligus berfungsi dalam mengadakan spesifikasi mengenai gejala-gejala fisik maupun sosial yang dipersoalkan.

Sedangkan menurut Nawawi (1993:63) menjelaskan bahwa “Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselediki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subjek/obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya”. Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam metode penelitian deskriptif sama-sama memiliki tujuan yaitu mengungkap fakta-fakta yang tampak dilapangan. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif diharapkan dapat memberikan informasi tentang kesiapan masyarakat Desa Kawungsari terhadap rencana pembangunan Waduk Kuningan.

E. Definisi Operasional 1. Kesiapan Masyarakat

Menurut Slameto (2010:13), “kesiapan adalah keseluruhan kondisi yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi, penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh pada kecenderungan untuk memberi respon”.


(30)

30

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan definis masyarakat menurut Selo Soemardjan (dalam Soerjono Soekamto 1990:24) menyebutkan bahwa “masyarakat adalah orang -orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan”. Masyarakat dalam penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Cibereum yang terkena dampak dari pembangunan Waduk Kuningan tersebut.

Jadi kesiapan masyarakat pada penelitian ini adalah suatu bentuk kesiapan dari masyarakat Desa Kawungsari dalam menghadapi rencana pembangunan Waduk Kuningan, yang dilihat dari pengetahuan, sikap dan respon dari masyarakat.

2. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, pengetahuan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmojo, 2007.143)

Pengetahuan masyarakat dalam penelitian ini adalah pengetahuan masyarakat Desa Kawungsari tentang rencana pembangunan Waduk Kuningan, yang meliputi pengetahuan tentang luas lahan yang akan digunakan, komponen pendukung dari Waduk Kuningan yang akan dibangun, dampak positif dan negatif dari pembangunan Waduk Kuningan, cara masyarakat mengetahui informasi tentang rencana pembangunan Waduk Kuningan, serta pengetahuan atau partisipasi dari masyarakat terhadap suatu pelatihan keterampilan.

3. Sikap

“Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek” Notoatmodjo (2003:124). Sedangkan menurut Thurstone (dalam Suryabrata, 2003) mengatakan bahwa “sikap merupakan suatutindakan afek atau rasa mendalam yang bersifat positif atau negatif dan berhubungandengan obyek tertentu disertai perasaan senang atau


(31)

31

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak senang, simpati atau antipati. Sikap bukanlah tindakan tetapi merupakan kesiapan untuk bertindak”.

Sikap dalam penilitian ini adalah sikap dari masyarakat Desa Kawungsari terhadap rencana pembangunan Waduk Kuningan, yang meliputi sikap masyarakat terhadap sosialisasi dari pemerintah, dukungan masyarakat terhadan rencana pembangunan Waduk Kuningan , sikap masyarakat terhadap kesediaan untuk dibebaskan lahannya bila terkena pembangunan Waduk Kuningan, dan sikap masyarakat tentang perlunya pelatihan keterampilan.

4. Respon

Kata respon itu sendiri bersasal dari kata response, yang berarti balasan atau tanggapan (reaction). Respon adalah suatu tanggapan yang terjadi akibat adanya stimulus dari suatu objek, tanggapan tersebut dapat berupa penolakan (negatif) ataupun penerimaan (positif).

Jadi respon dalam penelitian ini adalah tanggapan yang ditunjukan masyarakat terhadap rencana pembangunan Waduk Kuningan, apakah masyarakat dapat memberikan tanggapan yang postif ataupun respon yang negatif terhadap pembangunan Waduk Kuningan ini. Tentunya respon yang akan diberikan dari masing-masing indivdu akan berbeda, seperti repon masyarakat terhadap rencana yang akan dilakukan apabila rumahnya terkena pembangunan Waduk Kuningan, respon masyarakat terhadap kemungkinan beralih pekerjaan, dan respon terhadap persiapan masyarakat dalam memanfaatkan peluang kerja dari adanya Waduk Kuningan.

5. Pembangunan Waduk

Pembangunan waduk adalah salah satu bentuk dari upaya konservasi sumberdaya air, seperti yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2010 tentang Bendungan pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan bendungan beserta waduknya dilaksanakan sebagai upaya konservasi sumber daya air.


(32)

32

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembangunan waduk disini adalah pembangunan Waduk Kuningan yang direncanakan akan dibangun di Kecamatan Cibeureum dan Kecamatan Karangkancana Kabupaten Kuningan, dimana waduk ini nantinya diharapkan bisa memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat Kabupaten Kuningan khususnya bagi masyarakat yang berada di sekitar waduk. Tidakhanya akan menghasilkan dampak positif dari adanya pembangunan waduk ini, tetapi pasti akan menghasilkan juga dampak negatif, seperti akan terjadinya konversi lahan, yang akan berpengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Kawungsari.

Tentunya agar dampak negatif dari pembangunan ini bisa diminimalisir dibutuhkan suatu sikap kesiapan dari masyarakat khususnya masyarakat Desa Kawungsari dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan, baik itu kesiapan pada fisik maupun mental masyarakatnya itu sendiri. Tentunya dengan adanya sikap kesiapan dari Masyarakat akan membantu mensukseskan pembangunan Waduk Kuningan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Agar data yang diperoleh dari berbagai sumber dapat terkumpul maka digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Observasi Lapangan

Menurut Tika (2005:44) mengemukakan bahwa “observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian”.

Dalam penelitian ini, peneliti mengamati secara langsung bagaimana kondisi lokasi dan kondisi sosial masyarkat di tempat lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat pembangunan Waduk Kuningan, serta untuk mengetahui


(33)

33

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gambaran data awal tentang kesiapan masyarakat dalam menghadapi pembangunan Waduk Kuningan.

2. Angket atau Kuesioner

Menurut Riduawan (2011:25) “angket/kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang yang bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna (peneliti). Penyebaraan angket adalah salah satu cara untuk mengetahui atau mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden.

Angket atau kuesioner ini ditujukan kepada masyarakat yang dijadikan responden untuk memperoleh data mengenai kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan Waduk Kuningan.

3. Studi Kepustakaan atau literatur

Studi leteratur ang dilakukan yaitu dengan mempelajari buku, jurnal, surat kabar, maupun dari media online yang berkaitan dengan topik yang bersangkutan. Studi literatur digunakan untuk memperoleh data penelitian yang relevan.

4. Studi Dokumentasi

Menurut Riduwan (2011:31) “studi dokumentasi adalah ditunjukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data yang relevan”. Sebagai pelengkap data untuk proses analisis masalah yang diteliti, diperlukan informasi-informasi dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan objek yang diteliti.

Dalam studi dokumentasi ini, data yang dikumpulkan yaitu data kependudukan dan data karakteristik wilayah Desa Kawungsari, data yang berhubungan dengan pembangunan Waduk Kuningan, serta data gambar atau foto kondisi wilayah yang dijadikan area pembangunan Waduk Kuningan.


(34)

34

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Arikunto (2010:262) mengatakan bahwa “instrumen adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data untuk penelitian. Lebih lagi dijelaskan bahwa instrumen penelitian mencakup angket, tes, skala bertingkat, pedoman wawancara, pedoman observasi dan check-list”. Selain itu Arikunto (2009:134) menjelaskan juga bahwa “instumen merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data, kualitas instrumen akan menentukan kualitas data yang terkumpul”. Dalam penyusunan instrumen peneliti harus memahami dengan benar variabel dari penelitiannya, karena dalam membuat suatu instrumen penelitian penulis harus menjabarkan mengenai sub variabel, indikator, dan butir-butir pertanyaan yang dimunculkan dalam angket.

Setelah penulis memahami dan menjabarkan variabel dari penelitiannya, langkah selanjutnya adalah membuat kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi instrumen berisi cangkupan pertanyaan, jenis pertanyaan, banyak pertanyaanm dan waktu yang dibutuhkan. Kisi-kisi instrumen yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian No Aspek dan

Sub Aspek

Indikator Nomor Item Sasaran


(35)

35

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

responden 5, 6, 7, 8,

9, 10 yang terkena dampak pembangun an Waduk Kuningan 2 Pengetahuan

masyarakat tentang pembangunan Waduk Kuningan

 Pengetahuan tentang luas lahan yang akan digunakan untuk pembangunan waduk.

 Pengetahuan tentang komponen pendukung yang akan dibangun.

 Sumber informasi dan cara masyarakat mengetahui

informasi pembangunan waduk.

 Pengetahuan dampak positif dan negatif dari pembngunan waduk.

 Partisipasi dalam pelatihan keterampilan.

 11

 12

 13,14

 15

 16 3 Sikap

masyarakat

 Sosialisasi rencana

pembangunan Waduk Kuningan

 Sikap masyarakat terhadap pembangunan Waduk Kuningan.

 Sikap masyarakat terhadap pembebasan lahan.

 Sikap masyarakat terhadap pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah

 17

 18, 19

 21, 22

 23, 24

4 Respon masyarakat

 Rencana yang akan dilakukan apabila rumahnya terkena pembangunan waduk

Kemungkinan beralih pekerjaan

 Persiapan yang akan dilakukan apabila beralih pekerjaan

 25, 26

 27, 28, 29,

 30, 31, 32,


(36)

36

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka selanjutnya dilaksanakan analisis data. Secara garis besar analisis data meliputi:

1. Tahap Persiapan

Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada tahap persiapan ini adalah: a. Memeriksa dan mengecek kelengkapan identitas pengisi

b. Memeriksa dan mengecek kelengkapan data, memeriksa isi instrument pengumpulan data

c. Mengecek macam-macam isian data 2. Tabulasi Data

Data yang sudah terkumpul kemudian ditabulasi dengan menguraikan yang selanjutnya mengelompokkan dari tiap-tiap butir seluruh pertanyaan yang ada pada pedoman wawancara responden. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan kode dari tiap-tiap item instrumen pengumpulan data yang selanjutnya dimasukkan ke dalam bentuk data.

3. Analisis Data

Setelah data yang terkumpul ditabulasi maka selanjutnya dilakukan analisis dan pengolahan data. Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan dibagi menjadi dua yaitu :

a. Analisis Deskriptif

Analisis data deskriptif penting untuk menjelaskan data yang bersifat kualitatif, baik dalam bidang sosial maupun dalam bidang fisik. Dalam bidang sosial, analisis data secara deskriptif diperlukan untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang bersifat sosial.

Dalam penilitian ini teknik analisis deskriptif yaitu menganalisis dengan mendeskripsikan gejala yang nampak didaerah penelitian.

b. Skala Likret

Menurut Sugiyono dalam Setyawati (2013:50) menyebutkan bahwa “skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Penggunaan skala Likert dapat


(37)

37

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjabarkan variabel yang akan diukur menjadi indikator variabel, dari setiap indikator variabel tersebut dapat dijadikan sebagai titik tolak dalam penyusunan item-item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari positif sampai sangat negatif.

Tabel 3.3 Skala Likert

No Simbol Keterangan Skor Item

Positif

Skor Item Negatif

1 SS Sangat Setuju 5 1

2 S Setuju 4 2

3 N Netral 3 3

4 TS Tidak Setuju 2 4

5 STS Sangat Tidak Setuju 1 5

Sumber : Riduwan (2011:13)

Berdasarkan jawaban responden selanjutnya akan diperoleh satu kecenderungan atas jawaban responden tersebut. Angket/Kuesioner yang dibagikan dilakukan dengan menggunakan skala Likert dengan perhitungan skor atas jawaban sebagai berikut :

a) Pernyataan Positif

Skor Indeks = ((F1 x 1) + (F2 x 2) + (F3 x 4) + ( F5 x 5)) Keterangan :

F1 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 1 (Sangat Tidak Setuju) F2 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 2 (Tidak Setuju)

F3 = Frekuensi Jawaban responden yang menjawab 3 (Ragu) F4 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 4 (Setuju)


(38)

38

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b) Pernyataan Negatif

Skor Indeks = ((F2 x 1) + (F2 x 2) + (F3 x 3) + (F4 x 4) + (F5 x 5)) Keterangan :

F1 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 1 (Sangat Setuju) F2 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 2 (Setuju) F3 = Frekuensi Jawaban responden yang menjawab 3 (Ragu) F4 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 4 (Setuju)

F5 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 5 (Sangat Setuju)

Pada angket/kuesioner ini, angka jawaban responden dimulai dari angka 1 sampai 5. Sikap masyarakat ini dinyatakan dalam tinjauan. Untuk melihat sikap dan persepsi masyarakat secara keseluruhan, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Menentukan total skor maksimal : Skor tertinggi x jumlah responden 2) Menentukan total skor minimal : skor terendah x jumlah responden 3) Persentasi skor : (total skor : nilai maksimal) x 100

Setelah melakukan perhitungan tersebut, dilakukan interpretasi skor untuk melihat hasil sikap dan persepsi masyarakat tersebut. Berikut adalah kiteria interpretasi skor menurut Riduwan (2011 :15).

Tabel 3.4

Kriteria Interpretasi Skor

Angka0% - 20% Sangat Lemah

Angka 21% - 40% Lemah

Angka 42% - 60% Cukup

Angka 61% - 80% Kuat


(39)

39

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : Riduwan (2011:15)

c. Analisis Statistik

Teknik analisis statistik mengenai kumpulan fakta yang dapat digunakan untuk mengungkapkan suatu persoalan dengan menggunakan formula statistik sebagai berikut :

Menggunakan rumus presentase sebagai berikut :

Keterangan:

F = frekuensi tiap kategori jawaban responden N = Jumlah keseluruhan responden

P = besarnya prosentase

Tabel 3.5 Iterpretasi Persentase

Persentase Kriteria

Angka 0% - 20% Sangat Lemah

Angka 21% - 40% Lemah

Angka 41% - 60% Cukup

Angka 60% - 80% Baik

Angka 80% - 100% Sangat Baik

P % = F x 100% N


(40)

40

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : Riduwan (2011:15)

d. Analisis Regresi

Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara variabel X dan variabel Y. Dimana keadaan satu variabel membutuhkan adanya variabel yang lain dan sejauh mana pengaruhnya. Sugiyono (2011) mengungkapkan bahwa analisis regresi terbagi menjadi dua yaitu regresi linier sederhana dan regresi ganda. Adapun analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah.

Ý = a -| bX Keterangan :

Adapun perhitungan a dan b adalah berikut : Harga b = r Harga a = Y – bX Keterangan :

r = Koefisien korelasi product moment antara variabel X dengan variabel Y = Simpangan baku variabel Y

= Simpangan baku variabel X

Selain itu harga a dan b dapat di cari dengan rumus berikut : Ý = Subyek dimana variabel dependen yang diprediksikan

a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik dan bila (-) maka arah garis turun.


(41)

41

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a =

b =

Analisis regresi adalah linearitas, maksudnya adalah apabila garis regresi antara X dan Y menunjukan garis linear maka analisis regresi dikatanakan linear dan apabila tidak menunjukan adanya linear, maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Adapun rumus-rumus yang digunakan dalam uji linearitas adalah sebagai berikut :

JK (T) =

Ʃ

Y2 ; JK (a) =

JK = b

XY -

}

JK (s) = JK (T) – JK (a) – JK JK (G) =

Ʃ

{

Ʃ

Y² -

}

JK (TC) = JK (S) – JK (G) Keterangan :

JK (T) = Jumlah Kuadrat Total JK (a) = Jumlah Kuadrat Koefisien a JK ((b|a) = Jumlah Kuadrat Regresi ((b|a) JK (S) = Jumlah Kuadrat Sisa

JK (TC) = Jumlah Kuadrat Tuna Cocok JK (G) = Jumlah Kuadrat Galat


(42)

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa kesiapan masyarakat Desa Kawungsari terhadapa rencana pembangunan Waduk Kuningan adalah :

Sebagian besar masyarakat Desa Kawungsari telah mengetahui tentang rencana pembangunan Waduk Kuningan di wilayahnya, pengetahuan masyarakat Desa Kawungsari tentang rencana pembangunan Waduk Kuningan termasuk kedalam kategori cukup yaitu dengan persentase 53%, itu terlihat dari pengetahuan masyarakat terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan pembangunan waduk ini, seperti pengetahuan masyarkat tentang komponen pendukung apa saja yang akan dibangun di area Waduk Kuningan nantinya, ada sebanyak 60% masyarakat telah mengetahui komponen apa saja yang akan dibangun, selain itu masyarakat juga telah mengetahui dampak positif maupun negatif apa saja yang bisa terjadi dari adanya pembangunan Waduk Kuningan, seperti dampak positif yang diketahui oleh masyarakat yaitu dapat membuka lapangan pekejaan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan dapat memenuhi kebutuhan air bagi masyarkat, untuk dampak negatif yang masyarkat ketahui yaitu seperti masyarakat akan tergusur dan akan kehilangan lapangan pekerjaanya. Tetapi untuk pengetahuan tentang luas lahan yang akan digunakan untuk pembangunan Waduk Kuningan, masyarakat belum begitu mengetahuinya, sebanyak 71% masyarakat belum begitu mengetahui luas lahan yang akan dipergunakan untuk pembangunan waduk ini. Masyarakat memperoleh informasi tentang rencan pembangunan Waduk Kuningan dari berbagai sumber, namum sebagian besar masyarakat mengetahui rencana pembangunan Waduk Kuningan ini berasal dari pemerintah, mereka yang mengetahui rencan pembangunan waduk ini dari pemerintah ada sebanyak 80% masyarakat.


(43)

105

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sikap masyarakat Desa Kawungsari terhadap rencan pembangunan Waduk Kuningan termasuk kedalam kriteria kuat yaitu 80%. Masyarakat menilai sosialisasi dari pemerintah tentang rencana pembangunan Waduk Kuningan dirasakan sudah cukup baik oleh masyarakat, terbukti dengan pengetahuan masyarakat terhadap rencana pembangunan waduk ini yang sudak cukup baik. Namun sosialisasi dari pemerintah mengenai pembebasan lahan dinilai belum begitu maksimal karena sampai saat ini pemerintah belum melakukan pembebasan lahan terhadap masyarkat di Desa Kawungsari. Sebagian besar masyarakat sangat mendukung terhadap rencana pembangunan Waduk Kuningan ini, terlihat dari sikap masyarakat yang sebagian besar akan membebaskan lahannya begitu mereka mengetahui adanya rencana pembangunan Waduk Kuningan di wilayahnya, ada sebanyak 69% masyarakat yang akan membebaskan lahanya. Masyarakat sangat mengharapkan agar pemerintah Kabupaten Kuningan untuk segera melakukan pembebasan lahan mereka yang akan digunakan untuk pembangunan waduk, dalam proses pembebasan lahannya masyarakat sangat mengharapkan harga lahan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat harus sesuai dengan harga yang diinginkan oleh masyarakat, agar dalam proses pembebasan lahannya berjalan dengan lancar dan tidak terjadi kendala apapun. Selain itu masyarkat juga mengharapkan diadakannya suatu pelatihan keterampilan dari pemerintah agar masyarkat mendapat bekal dalam memanfaatkan adanya Waduk Kuningan nantinya.

Setelah lahannya di bebaskan dan masyarakatpun akan tergusur dari wilayah asalnya, rencana mereka kedepannya setalah rumah dan lahan yang mereka miliki tergusur masyarakat memilih untuk pindah ketempat relokasi yang akan disediakan oleh pemerintah, ada sebanyak 70% masyarakat yang akan pindah ke tempat relokasi, mereka beralasan untuk pindah ketempat relokasi karena mengikuti warga yang lain, mereka inginkompak dengan warga yang lain agar tali silaturami mereka tetap terjaga dengan baik. Masyarakat Desa Kawungsari sebagian besar mendukung dengan adanya pembangunan Waduk Kuningan di wilayahnya, karena mereka menilai dengan adanya pembangunan


(44)

106

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Waduk Kuningan ini dapat membuka lapangan pekerjaan yang baru, sehingga tenaga kerja yang ada di Desa Kawungsari dapat terserap dan bagi masyarakat yang ingin meningkatkan pendapatannya dapat mencoba pekerjaan yang baru, sehingga nantinya pendapatan masyrakat Desa Kawungsari akan semakin meningkat dan masyrakatnya akan sejahtera. Sebagian besar masyarakat akan beralih pekerjaan ke sektor yang lain, ada sabanyak 51% masyrakat untuk memilih beralih pekerjaan. Untuk menjalankan pekerjaanya yang baru masyarakat sangat membutuhkan adanya suatu pelatihan keterampilan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat, lebih dari setengah masyarakat Desa Kawungsari yaitu sebanyak 84% setuju untuk diadakannya suatu pelatihan dari pemerintah. Masyarakat berharap nantinya apabila ada suatu pelatihan keterampilan dari pemerintah, keterampilan tersebut harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat, agar kedepannya masyarakat dapat benar-benar memahami dan menjalankan pekerjaannya yang baru dengan baik.

Berdasarkan ketiga indikator kesiapan yaitu pengetahuan, sikap, dan respon masyarakat terhadap rencana pembangunan Waduk Kuningan diperoleh bahwa tingkat kesiapan masyarakat Desa Kawungsari termasuk kedalam kategori hampir siap, dengan persentase tingkat kesiapan yaitu 62%. Masayarakat Desa Kawungsari sudah memiliki kesiapan dalam menghadapi rencana pembangunan Waduk Kuningan tetapi masyrakat masih memerlukan berbagai macam pengetahuan, keterampilan dalam menghadapi pembangunan Waduk Kuningan agar masyarkat semakin siap dalam menghadapi dan paska pembangunan Waduk Kuningan.


(45)

107

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Berdasarkan hasil dari pembahasan dan kesimpulan yang telah dijelaskan terdapat beberapa rekomendasi yang dapat penulis kemukakan diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagi pemerintah sebaiknya agar melakukan peningkatan sosialisasi kepada masyarakat setempat mengenai rencana pembangunan Waduk Kuningan, terutama menegnai luas wilayah pembangunan dan mengenai pembebasan lahan agar lebih ditingkatkan lagi sosialisasinya, serta pemerintah harus memberikan pelatihan keterampilan bagi masyarakat, suapaya masyarakat dapat membekali dirinya dengan keterampilan yang baik nantinya dalam menghadapi peluang kerja yang akan ada.

2. Penelitian ini hanya mengungkap kesiapan masyarakat dalam mengahadapi rencan Pembangunan Waduk Kuningan saja, sehingga masih ada aspek-aspek lain yang belum detail. Bagi yang tertarik untuk meneliti lebih lanjtu semoga penelitian ini menjadi salah satu bahan rujukan


(46)

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ahmadi, Abu. (1999). Psikologi Sosial. Jakarta : Pt. Rineke Cipta

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Carter, William. Nick. (1991). Disaster Management : A Disaster Manager’s Handbook. Manila: Adb

Budiman, Arief. (2000). Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta : Pt. Gramedia Pustaka Utama

Eddy, Karden. (2009). Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta : Djambatan Hadari Nawawi. (1993). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah

Mada Erlangga.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002). Departemen Pendidikan Nasional Edisi Ke-3. Balai Pustaka, Jakarta : Gramedia.

Lipi-Unesco/Isdr. 2006, Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam

Mengantisipasi Bencana Gempa Dan Tsunami, Deputi Ilmu

Pengetahuan Kebumian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesian. Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan Dan Ilmu Prilaku. Jakarta :

Rineke Cipta

Notohadiprawiro, Tejoyuwono. Dkk (2006). Beberapa Fakta Dan Angka Tentang Lingkungan Fisik Waduk Wonogiri Dan Kepentingannya Sebagai Dasar Pengelolaan. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada

Riduwan. (2011). Cara Menggunakan Dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung:Alfabeta.

Pasya, Gurniwan Kamil. Dkk (2011). Study Masyarakat Indonesia. Bandung : C.V Maulana Media Grafika


(47)

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sarwono, Sarlito Wirawan. (1992). Psikologi Lingkungan. Jakarta : Pt. Gramedia Widiarsana

Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineke Cipta

Soemarwoto, Otto. (1988). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yoghyakarta :Gadjah Mada University Press

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta

Syah, Muhibbin (1995). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tika, Moh Pambudu. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Pt. Bumi Aksara

Waluya, Bagja. (2009). Memahami Geografi Sma/Ma. Jakarta : Buku Sekolah Elektrenik

Wirawan, Sarlito (1991). Psikologi Lingkungan. Jakarta : Grasindo Dokumen :

Ganes Engineering Consultan. (2010). Studi Land Acquisition And Resettlement Action Plan (Larap) Rencana Waduk Cileuweung. Jakarta

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2010, Tentang Bendungan

Profil Desa Kawungsari 2011

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumberdaya Air

Skripsi, Tesis, dan Jurnal :

Hadi, Sudharto (2009). Aspek Sosial Amdal Sejarah, Teori, Dan Metode. Yogyakata : Gadjah Mada University Press.


(48)

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hidayah, Nurul. (2011). Kesiapan Psikologis Masyarakat Pedesaandan Perkotaan Menghadapi Diversifikasipangan Pokok. Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan

Setyawati, Mitha Andhini (2013) Respon Masyarakat Terhadap Rencana Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (Bijb) Di Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka. S1 Thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Shiddik, Fatwa (2011). Studi Kesiapan Masyarakat Setempat Terhadap Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Primer Gedebage Kota Bandung. Bandung : Study Magister, Isntitut Teknologi Bandung


(1)

105

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sikap masyarakat Desa Kawungsari terhadap rencan pembangunan Waduk Kuningan termasuk kedalam kriteria kuat yaitu 80%. Masyarakat menilai sosialisasi dari pemerintah tentang rencana pembangunan Waduk Kuningan dirasakan sudah cukup baik oleh masyarakat, terbukti dengan pengetahuan masyarakat terhadap rencana pembangunan waduk ini yang sudak cukup baik. Namun sosialisasi dari pemerintah mengenai pembebasan lahan dinilai belum begitu maksimal karena sampai saat ini pemerintah belum melakukan pembebasan lahan terhadap masyarkat di Desa Kawungsari. Sebagian besar masyarakat sangat mendukung terhadap rencana pembangunan Waduk Kuningan ini, terlihat dari sikap masyarakat yang sebagian besar akan membebaskan lahannya begitu mereka mengetahui adanya rencana pembangunan Waduk Kuningan di wilayahnya, ada sebanyak 69% masyarakat yang akan membebaskan lahanya. Masyarakat sangat mengharapkan agar pemerintah Kabupaten Kuningan untuk segera melakukan pembebasan lahan mereka yang akan digunakan untuk pembangunan waduk, dalam proses pembebasan lahannya masyarakat sangat mengharapkan harga lahan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat harus sesuai dengan harga yang diinginkan oleh masyarakat, agar dalam proses pembebasan lahannya berjalan dengan lancar dan tidak terjadi kendala apapun. Selain itu masyarkat juga mengharapkan diadakannya suatu pelatihan keterampilan dari pemerintah agar masyarkat mendapat bekal dalam memanfaatkan adanya Waduk Kuningan nantinya.

Setelah lahannya di bebaskan dan masyarakatpun akan tergusur dari wilayah asalnya, rencana mereka kedepannya setalah rumah dan lahan yang mereka miliki tergusur masyarakat memilih untuk pindah ketempat relokasi yang akan disediakan oleh pemerintah, ada sebanyak 70% masyarakat yang akan pindah ke tempat relokasi, mereka beralasan untuk pindah ketempat relokasi karena mengikuti warga yang lain, mereka inginkompak dengan warga yang lain agar tali silaturami mereka tetap terjaga dengan baik. Masyarakat Desa Kawungsari sebagian besar mendukung dengan adanya pembangunan Waduk Kuningan di wilayahnya, karena mereka menilai dengan adanya pembangunan


(2)

106

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Waduk Kuningan ini dapat membuka lapangan pekerjaan yang baru, sehingga tenaga kerja yang ada di Desa Kawungsari dapat terserap dan bagi masyarakat yang ingin meningkatkan pendapatannya dapat mencoba pekerjaan yang baru, sehingga nantinya pendapatan masyrakat Desa Kawungsari akan semakin meningkat dan masyrakatnya akan sejahtera. Sebagian besar masyarakat akan beralih pekerjaan ke sektor yang lain, ada sabanyak 51% masyrakat untuk memilih beralih pekerjaan. Untuk menjalankan pekerjaanya yang baru masyarakat sangat membutuhkan adanya suatu pelatihan keterampilan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat, lebih dari setengah masyarakat Desa Kawungsari yaitu sebanyak 84% setuju untuk diadakannya suatu pelatihan dari pemerintah. Masyarakat berharap nantinya apabila ada suatu pelatihan keterampilan dari pemerintah, keterampilan tersebut harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat, agar kedepannya masyarakat dapat benar-benar memahami dan menjalankan pekerjaannya yang baru dengan baik.

Berdasarkan ketiga indikator kesiapan yaitu pengetahuan, sikap, dan respon masyarakat terhadap rencana pembangunan Waduk Kuningan diperoleh bahwa tingkat kesiapan masyarakat Desa Kawungsari termasuk kedalam kategori hampir siap, dengan persentase tingkat kesiapan yaitu 62%. Masayarakat Desa Kawungsari sudah memiliki kesiapan dalam menghadapi rencana pembangunan Waduk Kuningan tetapi masyrakat masih memerlukan berbagai macam pengetahuan, keterampilan dalam menghadapi pembangunan Waduk Kuningan agar masyarkat semakin siap dalam menghadapi dan paska pembangunan Waduk Kuningan.


(3)

107

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Berdasarkan hasil dari pembahasan dan kesimpulan yang telah dijelaskan terdapat beberapa rekomendasi yang dapat penulis kemukakan diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagi pemerintah sebaiknya agar melakukan peningkatan sosialisasi kepada masyarakat setempat mengenai rencana pembangunan Waduk Kuningan, terutama menegnai luas wilayah pembangunan dan mengenai pembebasan lahan agar lebih ditingkatkan lagi sosialisasinya, serta pemerintah harus memberikan pelatihan keterampilan bagi masyarakat, suapaya masyarakat dapat membekali dirinya dengan keterampilan yang baik nantinya dalam menghadapi peluang kerja yang akan ada.

2. Penelitian ini hanya mengungkap kesiapan masyarakat dalam mengahadapi rencan Pembangunan Waduk Kuningan saja, sehingga masih ada aspek-aspek lain yang belum detail. Bagi yang tertarik untuk meneliti lebih lanjtu semoga penelitian ini menjadi salah satu bahan rujukan


(4)

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ahmadi, Abu. (1999). Psikologi Sosial. Jakarta : Pt. Rineke Cipta

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Carter, William. Nick. (1991). Disaster Management : A Disaster Manager’s Handbook. Manila: Adb

Budiman, Arief. (2000). Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta : Pt. Gramedia Pustaka Utama

Eddy, Karden. (2009). Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta : Djambatan Hadari Nawawi. (1993). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah

Mada Erlangga.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002). Departemen Pendidikan Nasional Edisi

Ke-3. Balai Pustaka, Jakarta : Gramedia.

Lipi-Unesco/Isdr. 2006, Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam

Mengantisipasi Bencana Gempa Dan Tsunami, Deputi Ilmu

Pengetahuan Kebumian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesian. Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan Dan Ilmu Prilaku. Jakarta : Rineke Cipta

Notohadiprawiro, Tejoyuwono. Dkk (2006). Beberapa Fakta Dan Angka Tentang

Lingkungan Fisik Waduk Wonogiri Dan Kepentingannya Sebagai Dasar Pengelolaan. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada

Riduwan. (2011). Cara Menggunakan Dan Memakai Path Analysis (Analisis

Jalur). Bandung:Alfabeta.

Pasya, Gurniwan Kamil. Dkk (2011). Study Masyarakat Indonesia. Bandung : C.V Maulana Media Grafika


(5)

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sarwono, Sarlito Wirawan. (1992). Psikologi Lingkungan. Jakarta : Pt. Gramedia Widiarsana

Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineke Cipta

Soemarwoto, Otto. (1988). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yoghyakarta :Gadjah Mada University Press

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta

Syah, Muhibbin (1995). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tika, Moh Pambudu. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Pt. Bumi Aksara

Waluya, Bagja. (2009). Memahami Geografi Sma/Ma. Jakarta : Buku Sekolah Elektrenik

Wirawan, Sarlito (1991). Psikologi Lingkungan. Jakarta : Grasindo

Dokumen :

Ganes Engineering Consultan. (2010). Studi Land Acquisition And Resettlement

Action Plan (Larap) Rencana Waduk Cileuweung. Jakarta

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2010, Tentang Bendungan

Profil Desa Kawungsari 2011

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumberdaya Air

Skripsi, Tesis, dan Jurnal :

Hadi, Sudharto (2009). Aspek Sosial Amdal Sejarah, Teori, Dan Metode. Yogyakata : Gadjah Mada University Press.


(6)

Mochamad Fajar Isniawansyah, 2015

Kesiapan masyarakat dalam menghadapi rencana pembangunan waduk kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hidayah, Nurul. (2011). Kesiapan Psikologis Masyarakat Pedesaandan

Perkotaan Menghadapi Diversifikasipangan Pokok. Yogyakarta :

Universitas Ahmad Dahlan

Setyawati, Mitha Andhini (2013) Respon Masyarakat Terhadap Rencana

Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (Bijb) Di Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka. S1 Thesis, Universitas Pendidikan

Indonesia.

Shiddik, Fatwa (2011). Studi Kesiapan Masyarakat Setempat Terhadap Rencana

Pengembangan Kawasan Pusat Primer Gedebage Kota Bandung.


Dokumen yang terkait

Aron pada Masyarakat Karo (Konsep Aron pada Masyarakat Lau Solu dalam Bidang Pertanian di Desa Lau Solu Kecamatan Mardinding Kabupaten Karo

2 93 113

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA KRAGILAN, KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi Di Desa Kragilan Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten.

0 2 16

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DESA NGOMBAKAN KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

1 14 16

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DESA NGOMBAKAN KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 1 18

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DESA LANGENHARJO KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Desa Langenharjo Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 4 13

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA MURUH KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi Di Desa Muruh Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten.

0 1 16

KESIAPAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI PEMBANGUNAN JALAN TOL CISUMDAWU.

2 23 50

KESIAPAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI RENCANA PEMBANGUNAN WADUK KUNINGAN : Study Kasus Pada Masyarakat Desa Kawungsari Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan - repository UPI S GEO 1001776 Title

0 0 3

KESIAPAN INDONESIA MENGHADAPI MASYARAKAT menghadapi

0 0 8

PERANAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN CIBEUREUM KABUPATEN KUNINGAN SKRIPSI

0 0 33