ANALISIS POLA ALIH TUTUR DALAM PERCAKAPAN TERTULIS SITUS PERMAINAN AMEBA PIGG.
ANALISIS POLA ALIH TUTUR DALAM PERCAKAPAN TERTULIS SITUS PERMAINAN AMEBA PIGG
Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Jepang
Oleh:
Hani IsnaeniHanafiah 1006555
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015
(2)
ANALISIS POLA ALIH TUTUR DALAM PERCAKAPAN TERTULIS SITUS PERMAINAN AMEBA PIGG
Oleh:
Hani Isnaeni Hanafiah 1006555
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan Bahasa Jepang
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra
©Hani Isnaeni Hanafiah 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2015
Hak Cipta Dilindungi Undang – Undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotocopy, atau cara lainnya tanpa seizin penulis.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
HANI ISNAENI HANAFIAH
ANALISIS POLA ALIH TUTUR DALAM PERCAKAPAN TERTULIS SITUS PERMAINAN AMEBA PIGG
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Drs. Sugihartono, M.A. NIP. 196301041988031003
Pembimbing II
Linna Meilia Rasiban, M.Pd. NIP. 198005072008012010
Mengetahui
Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Jepang
Dra. Neneng Sutjiati, M.Hum. NIP. 196011081986012001
(4)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis Pola Alih Tutur dalam Percakapan Tertulis Situs Permainan Ameba Pigg
Hani Isnaeni Hanafiah 1006555
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh salah satu kendala berbahasa yaitu sulitnya kesempatan untuk mengimprovisasi bahasa Jepang dengan native speaker, Ameba Pigg menjadi media alternatif. Namun, percakapan dalam Ameba Pigg tidak beraturan seperti percakapan sehari-hari yang mempunyai aturan tersendiri yaitu, tidak menguasai pembicaraan terlalu lama, sedikit interupsi, dan tidak ada jeda yang lama. sehingga peneliti ingin menelaah lebih jauh mengenai percakapan yang ada di Ameba Pigg ditinjau dari segi pragmatik khususnya menemukan pola alih tutur yang bagaimana yang sering muncul dalam percakapan tersebut. Tujuan penelitian ini adalahmenemukan; (1) pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan Ameba
Pigg; (2) pola pasangan ujar terdekat dalam percakapan tertulis situs permainan Ameba Pigg; (3) TRP (Transition Relevance Place) dalam percakapan tertulis situs permainan Ameba Pigg.
Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan observasi terlibat. Hasil dari penelitian ini ditemukan tiga hal berikut ini. Pertama, pola alih tutur yang ada dalam permainan ini pada partisipan dua orang A-B-A-B seperti yang Schegloff katakan. Sedangkan, partisipan lebih dari tiga orang mempunyai pola salah satunya J-H-J-H-(J-B-K-J-B-H-K)-J. Kedua, pola pasangan ujar terdekat pada awal percakapanmemiliki pola salam-salam dan tanya-jawab. Ketiga, TRP (Transition Relevance Place) pemegang giliran memberi giliran pada penginterupsi, overlaps (tumpang tindih) karena Aizuchi, kebanyakan transisi berlangsung dengan jeda. Jadi, pola alih tutur dalam Ameba Pigg mempunyai karakteristik dimana kaidah alih tutur yang dalam kehidupan nyata tidak dapat dilanggar tapi disana ditoleransi.
(5)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analysis of Turn Taking Organization Written Conversation in Ameba Pigg Game Site
Hani Isnaeni Hanafiah 1006555
Abstract
This research is motivated by one of the constraint language because there are less opportunities to improve Japanese with native speaker, so Ameba Pigg becomes an alternative. Conversations in Ameba Pigg happen because there is a change pattern role between a speaker and a listener. This thing is called Turn Taking. Turn Taking in daily conversation has some rules, no dominate the conversation too long, no interruption, and also no silent too long. Accordingly, an understanding of concept turn taking make the learners easier to learn languages. As purposes of this research are (1) to know how turn taking pattern of written conversation in Ameba Pigg game site; (2) to know how adjacency pairs pattern of written conversation in Ameba Pigg site; (3) to know how TRP of written conversation in Ameba Pigg site.
The method that uses in this analysis is description with participant observation. In this research result, writer found three things. First, turn taking pattern in this game same with daily life conversation which two participant has pattern A-B-A-B (Schegloff, in Purwoko, 2008, page 88) and more than three participants has pattern J-H-J-H-(J-B-K-J-B-H-K)-J. Second, the adjacency pairs pattern has known have greeting-greeting and ask-answer pattern. Third, TRP (Transition Relevance Place) many overlaps of back channeling (Aizuchi) and In transition periode is found many gaps. Turn taking in ameba pig has own characteristic it self which is the rule in the real life is not allowed to break it but in ameba pig can be tolerated
(6)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(7)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia membutuhkan komunikasi dalam melangsungkan kehidupannya. Dalam peradaban kontemporer, berkomunikasi merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi mahluk hidup. Artinya bahwa tanpa berkomunikasi, mahluk hidup tidak dapat memperoleh kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam melangsungkan kehidupan dan penghidupannya. Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi mengalami perkembangan. Kemudahan dan fasilitas yang ditawarkan, telah mengantar manusia untuk menciptakan bentuk baru dalam berinteraksi dan bersosialisasi. Sehingga pada akhirnya, muncul apa yang disebut dengan komunikasi virtual atau virtual comunication yang merupakan komunikasi (proses penyampaian dan penerimaan pesan) menggunakan (Cyberspace) ruang maya yang bersifat interaktif. Melalui komunikasi virtual saat ini, hambatan-hambatan yang ada terdahulu seperti jarak, waktu, biaya, serta kesulitan lainnya dapat teratasi. Hal ini dikarenakan komunikasi virtual menggunakan internet, yang mana internet adalah media komunikasi tidak terbatas ruang sehingga masyarakat luas dapat menyampaikan informasi kemana saja, kapan saja dan kepada siapa saja. Melalui komunikasi ini juga para penggunanya bisa saling bertukar pengetahuan, pengalaman, menemukan teman atau relasi baru, dll.
Berdasarkan 光 井 誠 一(Mitsui Seiichi) terbitan tahun 2012 dalam
Monthly ム ッ レン レ (ge-mu ma-ketto torendo
repo-to) disebutkan bahwa salah satu komunikasi virtual yang paling
(8)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lebih dari 15 juta pengguna. Ameba Pigg adalah media komunikasi virtual berupa situs permainan online yang menggunakan bahasa Jepang dan berkategori sebagai virtual world atau game simulasi dunia nyata yang
disertai fitur chat dan action. Komunitas game virtual di mana para penggunanya menggunakan avatar untuk bermain dan berkomunikasi dengan pengguna lainnya. Tempat simulasi yang digunakan merupakan replika dari beberapa tempat terkenal yang ada di Jepang, seperti Asakusa, Shibuya 109, dan tempat lainnya. Cara bermain dalam permainan ini, pengguna harus mendaftarkan diri terlebih dahulu dengan menggunakan alamat email. Pengguna Ameba Pigg sendiri, sebenarnya bukan hanya orang Jepang tapi juga orang-orang dari berbagai negara.
Terkait dengan kurikulum 2013 ada tuntutan untuk memanfaatkan jaringan internet untuk pembelajaran, sebagaimana dinyatakan dalam pengantar kurikulum. pembelajaran dalam kurikulum 2013 adalah pembelajaran yang memfasilitasi perserta didik agar memiliki kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) yang memadai untuk eksis pada abad 21 dengan salah satunya bercirikan pembelajaran diarahkan untuk mendorong siswa mencari tahu dari berbagai sumber belajar, dengan melakukan observasi, bukan diberi tahu. Permainan ini menjadi alternatif mempelajari bahasa Jepang secara langsung kepada native speaker, karena pada kenyataannya, mempelajari bahasa Jepang memiliki banyak kendala yaitu sepertinya kurangnya kesempatan untuk menggunakan bahasa Jepang, baik di dalam maupun di luar kelas atau dalam kehidupan sehari-hari. Baik dengan pembelajar lainnya maupun penutur asli. Pembelajar haruslah mengimprovisasi apa yang sudah dipelajari agar terbiasa dan tidak lupa. Akan tetapi, karena pembelajar kurang mempergunakan bahasa Jepang dengan pembelajar lainnya dan juga tidak ada penutur asli yang bisa dijadikan lawan bicara, sehingga cara yang paling praktis dan efektif belajar bahasa asing adalah belajar bahasa tersebut melalui penutur aslinya dengan
(9)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan media komunikasi virtual yaitu salah satunya situ permainan
online.
Dalam setiap situs permainan virtual world seperti Ameba Pigg, penggunanya diharuskan berinteraksi dengan pengguna lainnya seperti interaksi di dunia nyata. Percakapan yang ada dalam setiap interaksi yang ada di situs permainan Ameba Pigg selalu melibatkan dua orang atau lebih, dengan satu topik atau beberapa topik sekaligus. Para peserta percakapan yang tentu saja dalam interaksinya memainkan peran sebagai seorang pembicara dan pendengar secara bergantian. Peristiwa pergantian peran inilah yang dinamakan peristiwa alih tutur. Menurut Sack “Terjadinya peralihan tutur merupakan syarat percakapan yang penting” (dalam Rani, dkk., 2006, hlm.201). Alih tutur merupakan kondisi pergantian antara pembicara dan pendengar ketika pembicara berbicara dan yang lain mendengarkan dan ketika pendengar akan merespon pembicaraan. Biasanya dalam percakapan di dunia nyata ditandai dengan speech act (tindak tutur) berupa faktor ucapan yang menandai peralihan tutur antara pembicara dan pendengar. Faktor ucapan disini menurut McConnell (dalam Purwoko, 2008, hlm.72), percakapan selalu melibatkan faktor ucapan yaitu berupa bunyi suprasegmental (pitch, intonation), ekspresi wajah (facial exspressions) secara nyata, tatapan mata (gaze). Namun, dalam percakapan yang terjadi di
Ameba Pigg tidak ada faktor ucapan yang menandai peralihan tutur antara
pembicara dan pendengar.
Dalam percakapan di dunia nyata, partisipan menaati aturan giliran berbicara seperti aturan percakapan yang diutarakan Culter dan Pearson (dalam Sabat, 1991, hlm.161) yang menyatakan bahwa, “Agar percakapan berjalan dengan sukses, ada beberapa aturan yang harus diperhatikan: penutur hendaknya tidak menguasai giliran bicara terlalu lama dan seharusnya ujaran yang dituturkannya dapat diselesaikan tanpa adanya interupsi, dan di akhir giliran bicara penutur lain harus mengambil alih
(10)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
giliran tanpa diawali dengan jeda yang terlalu lama.” Sedangkan, percakapan di Ameba Pigg juga, para partisipan tidak menaati suatu aturan tetapi dapat saling berbagi peran, siapa yang mendapat giliran berbicara dan siapa yang mendapatkan giliran mendengarkan, tetapi maksud yang disampaikan dalam percakapan tersebut dapat tersampaikan meskipun giliran bicara terasa tidak beraturan.
Sebenarnya, memang giliran bicara dalam percakapan di dunia nyata pun tidak selamanya bejalan dengan lancar dan beraturan. Kadang terjadi intrupsi dan overlap (tumpang tindih) ketika lebih dari satu partisipan betutur pada waktu bersamaan. Overlap adakalanya terjadi karena
backchannel atau aizuchi yang dituturkan oleh penutur untuk menunjukan
perhatiannya terhadap tuturan penutur. Aizuchi (back channel) biasanya
berupa ujaran-ujaran pendek atau berbagai macam bunyi yang diartikulasikan yang mendukung ujaran penutur. Dalam bahasa Jepang ditemukan terdapat kurang lebih 150 perangkat aizuchi, mulai dari ujaran seperti hai atau ee hingga beragaim bunyi-bunyian berupa vokal dan konsonan.
Bagi anggota suatu komunitas bahasa (penutur asli) umumnya merasa relatif mudah dan secara alami mengetahui aturan-aturan seperti: kepada siapa berbicara, kapan, dan berapa lama. Akan tetapi, kemampuan tersebut tidak secara otomatis dapat ditransfer pada bahasa kedua (ketika penutur asli tersebut mempelajari bahasa kedua atau asing selain bahasa ibunya). Bahkan banyak para pembelajar bahasa kedua mengalami kesulitan untuk masuk ke dalam sebuah percakapan, menentukan kapan harus memberikan giliran bicara, kapan harus mengambil alih giliran bicara, dan bagaimana harus menutup suatu percakapan. Dengan demikian, pemahaman mengenai konsep alih tutur suatu bahasa dapat membantu mempermudah seseorang mempelajari bahasa tersebut.
(11)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada dasarnya, percakapan melalui situs permainan Ameba Pigg sama dengan percakapan biasa. Percakapan biasa yang dimaksud adalah percakapan yang tidak melalui perantara apapun yang kedua partisipannya hadir dalam suatu peristiwa tutur dan dapat saling melihat gerak dan mendengar suara lawan tuturnya. Namun, penulis menemukan hal-hal menarik dalam percakapan di Ameba Pigg seperti yang sudah diutarakan di paragraf sebelumnya intinya adalah peneliti ingin menelaah lebih jauh mengenai percakapan yang ada di Ameba Pigg ditinjau dari segi pragmatik khususnya menemukan pola alih tutur yang bagaimana yang sering muncul dalam percakapan di Ameba Pigg. Maka dari itu peneliti tertarik untuk
mengambil penelitian yang berjudul : “Analisis Pola Alih Tutur Dalam Percakapan Tertulis Situs Permainan Ameba Pigg”
B. Rumusan dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, agar pembahasan penelitian ini lebih terarah, maka masalah dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimana pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan Ameba Pigg dilihat dari distribusi giliran bicara? b. Bagaimana pola pasangan ujar tedekat dalam percakapan tertulis
situs permainan Ameba Pigg?
c. Bagaimana TRP (Transition Relevance Place) dalam percakapan tertulis situs permainan Ameba Pigg?
(12)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Batasan Masalah
Dari rumusan permasalahan penelitian di atas, penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut ini.
a. Peneliti hanya akan meneliti tentang pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan Ameba Pigg ditinjau dari segi pragmatik dengan cara menganalisis distribusi giliran bicara khususnya dalam percakapan bahasa Jepang.
b. Peneliti hanya akan meneliti tentang pola pasangan ujar terdekat dalam percakapan tertulis situs permainan Ameba Pigg khususnya dalam percakapan bahasa Jepang.
c. Peneliti hanya akan meneliti TRP (Transition Relevance Place) dalam situs permainan Ameba Pigg khususnya dalam percakapan bahasa Jepang.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk menjawab seluruh permasalahan yang ditulis dalam rumusan sebelumnya, yaitu:
1. untuk mengetahui bagaimana pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan Ameba Pigg dilihat dari distribusi giliran bicara;
2. untuk mengetahui pola pasangan ujar terdekat dalam percakapan tertulis situs permainan Ameba Pigg; dan
3. untuk mengetahui TRP (Transition Relevance Place) dalam percakapan tertulis situs permainan Ameba Pigg.
(13)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah penelitian, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut ini.
1. Memperkaya kajian linguistik khususnya alih tutur.
2. Memberikan pengetahuan mengenai pola alih tutur pada percakapan bahasa Jepang tertulis dalam situs permainan Ameba
Pigg.
3. Dengan diadakannya penelitian ini, dapat dijadikan bahan referensi dan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya.
E. Anggapan Dasar
Menurut Surakhmad (Arikunto, 1996, hlm.58) menyatakan bahwa
“Anggapan dasar merupakan sebuah titik tolak pemikiran yang
kebenarannya diterima oleh penyelidik”. Berdasarkan definisi tersebut,
penulis merumuskan anggapan dasar penelitian sebagai berikut ini.
1. Untuk mengetahui dan memahami sebuah dialog maka kita harus mengetahui makna dialognya.
2. Setiap dialog yang dilakukan oleh dua orang atau lebih mempunyai tujuan dan bersifat saling mempengaruhi.
F. Definisi Operasional
Agar tidak ada terjadi kesalahan dalam memahami istilah yang digunakan dalam penelitian ini, penulis akan menjelaskan definisi operasional yang berkaitan dengan judul penelitian.
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:37) menyatakan
bahwa “Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan dan sebagainya), untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkara, dan
sebagainya”. Dalam penelitian ini analisis yang dilakukan adalah
(14)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(menjabarkan) suatu keadaan atau fenomena yang ada secara apa adanya. Objeknya berupa fenomena aktual yang terjadi pada masa kini dalam suatu populasi tertentu atau berupa kasus yang aktual dalam kehidupan sehari-hari” Ali (dalam Sutedi, 2011, hlm.20).
2. Alih tutur (turn taking) adalah Dalam suatu percakapan, selalu melibatkan dua orang atau lebih, dengan satu topik atau beberapa topik sekaligus. Para peserta percakapan memainkan peran sebagai seorang pembicara, maupun sebagai pendengar, secara bergantian.
3. Pola pasangan ujar terdekat adalah salah satu pola alih tutur yang merupakan cara untuk menentukan penutur berikutnya. pasangan ujaran terdekat itu terjadi apabila ujaran seseorang dapat membuat atau memunculkan suatu ujaran lain sebagai tanggapan.
4. Situs Ameba Pigg adalah situs permainaan online yang berupa
virtual world yang para pemainnya bisa mengekspresikan diri dan
berinteraksi dengan menggunakan chat dengan seluruh pengguna dari dunia terutama dari Jepang.
G. Metode Penelitian
1. Metode
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk memerikan (menjabarkan) suatu keadaan atau fenomena yang ada secara apa adanya. Objeknya berupa fenomena aktual yang terjadi pada masa kini dalam suatu populasi tertentu atau berupa kasus yang aktual dalam kehidupan sehari-hari.
(15)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah alih tutur percakapan tertulis dalam situs permainan Ameba Pigg. Penulis memilih percakapan tertulis dalam situs permainan yang bernama Ameba Pigg sebagai sampel dalam penelitian ini.
3. Teknik Pengumpulan Data a. Studi Literatur
Yaitu mencari dan mengumpulkan buku-buku dan situs-situs yang menjadi referensi dan literature yang relevan tentang linguistik khusunya alih tutur dalam percakapan tertulis.
b. Observasi
Observasi terlibat merupakan teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti melibatkan diri dalam kehidupan dari masyarakat yang diteliti untuk dapat melihat dan memahami gejala yang ada, sesuai maknanya dengan yang diberikan dipahami oleh para warga yang ditelitinya.
c. Kajian Lapangan
Kajian lapangan, yaitu kegiatan untuk memperoleh data percakapan dalam situs permainan Ameba Pigg dan dengan menelaah percakapan yang terjadi di dalam situs Ameba Pigg.
4. Teknik Analisis Data a. Tahap persiapan
1) Menentukan objek yang akan diteliti.
2) Mengumpulkan data alih tutur yang terdapat dalam percakapan tertulis pada situs permainan Ameba Pigg. b. Tahap pelaksanaan
1) Mengkaji alih tutur dari teori-teori atau sumber-sumber yang telah ditentukan.
(16)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Mengumpulkan kalimat-kalimat dalam percakapan tertulis di situs permainanan Ameba Pigg.
3) Mengklarifikasikan alih tutur yang ada dalam percakapan. 4) Menganalisis alih tutur yang ada pada percakapan tertulis
berdasarkan pada pasangan ujaran terdekat serta situasi penggunaannya pada setiap kalimat percakapan.
5) Membuat penapsiran sementara. 6) Menyususn laporan
c. Tahap Penyimpulan
Pada tahap ini penulis akan mengambil kesimpulan yang akan dijadikan gambaran mengenai hasil yang diperoleh dari penelitian
H. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan berisi tentang latar belakang, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi oprasional, metodologi penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pengelolahan data.
BAB II Landasan Teoritis berisi tentang pengertian alih tutur dari referensi bahasa Indonesia dan bahasa Jepang dan kajian tentang permainan
Ameba Pigg.
BAB III Metodologi Penelitian berisi tentang metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, intrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan tahap-tahap penelitian.
BAB IV Analisi Data dan Pembahasan berisi tentang sajian data dan analisanya dan interprestasinya.
(17)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V Kesimpulan, Implikasi, dan Saran berisi tentang kesimpulan peneliti dan saran untuk penelitian selanjutnya.
(18)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
“Metode penilitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya” (Arikunto, 1996, hlm.150). Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode penelitian yang tepat dan relevan dengan masalah yang akan diteliti sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman penyelidikan yang terarah. Dengan demikian proses penelitian dapat berjalan dengan lancar dan dapat mencapai tujuan yang direncanakan. Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif (Sutedi, 2011, hlm.23).
Ali (dalam Sutedi, 2011, hlm.20) mengemukakan bahwa: Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memerikan (menjabarkan) suatu keadaan atau fenomena yang ada secara apa adanya. Objeknya berupa fenomena aktual yang terjadi pada masa kini dalam suatu populasi tertentu atau berupa kasus yang aktual dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai suatu metode, penelitian deskriptif dapat dibagi kedalam beberapa jenis, seperti surve, studi kasus, studi perbandingan, studi kolerasi, studi prediksi, dan studi perumbuhan.
B. Objek Penelitian
Dalam setiap penelitan tidak dapat terlepas dari yang namanya objek penelitian, sama halnya dalam penelitian ini objek yang dipakai adalah sebuah masalah yang nyata yang kemudian dijadikan sumber utama dalam mendapatkan data. Sesuai dengan batasan masalah, yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah alih tutur percakapan tertulis dalam situs
(19)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
permainan ameba pigg. Penulis memilih percakapan tertulis dalam situs permainan yang bernama ameba pigg sebagai sampel dalam penelitian ini.
Permainan ini telah banyak digunakan oleh pencinta vitual game dari berbagai negara untuk berinteraksi terutama untuk mengimprovisasi bahasa Jepang yang telah dipelajari karena sebagian besar pengguna permainan ini adalah orang Jepang (native speaker). Dengan beberapa kali main dalam jangka waktu yang ditentukan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik penelitian merupakan cara yang lebih khusus untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh penelitian dalam upaya memperoleh informasi data. Dalam penelitian ini langkah-langkah analisi yang akan dilakukan adalah:
1. Studi literature
Yaitu mencari dan mengumpulkan buku-buku dan situs-situs yang menjadi referensi dan literature yang relevan tentang linguistik khusunya alih tutur dalam percakapan tertulis.
2. Obsevasi
Observasi dalam penelitian ini merupakan observasi terlibat. Menurut Suparlan (1994, hlm.66) Observasi terlibat merupakan teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti melibatkan diri dalam kehidupan dari masyarakat yang diteliti untuk dapat melihat dan memahami gejala yang ada, sesuai maknanya dengan yang diberikan dipahami oleh para warga yang ditelitinya. Penulis terlibat langsung secara aktif dalam pengambilan data dalam situs permainan Ameba
Pigg dengan ikut terlibat dalam percakapan tertulis, merekam, dan
(20)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Kajian Lapangan
Kajian lapangan, yaitu kegiatan untuk memperoleh data percakapan dalam situs permainan Ameba Pigg dan dengan menelaah percakapan yang terjadi di dalam situs ameba pigg. Berdasarkan pada data tersebut maka dalam penelitian ini penulis ikut terlibat dalam percakapan, merekam percakapan (video), memindahkan percakapan tertulis yang ada di Ameba Pigg, tujuannya untuk menghasilkan data pelengkap penelitian dan dianalisis untuk mengetahui alih tutur dan pola pasangan ujar yang terdapat pada percakapan tertulis dalam situs permainan Ameba Pigg.
D. Teknik Analisis Data
Teknik Analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tahap persiapan
a. Menentukan objek yang akan diteliti.
b. Mengumpulkan data alih tutur yang terdapat dalam percakapan tertulis pada situs permainan Ameba Pigg.
2. Tahap pelaksanaan
a. Mengkaji alih tutur dari teori-teori atau sumber-sumber yang telah ditentukan.
b. Mengumpulkan kalimat-kalimat dalam percakapan tertulis di situs permainanan ameba pigg.
c. Mengklarifikasikan alih tutur yang ada dalam percakapan. d. Menganalisis alih tutur yang ada pada percakapan tertulis
berdasarkan pada pasangan ujaran terdekat serta situasi penggunaannya pada setiap kalimat percakapan.
(21)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Membuat penapsiran sementara. f. Menyususn laporan
3. Tahap Penyimpulan
Pada tahap ini penulis akan mengambil kesimpulan yang akan dijadikan gambaran mengenai hasil yang diperoleh dari penelitian, didasarkan pada masalah yang diangkat pada Bab I dan data yang di kumpulkan, sehingga menghasilkan simpulan-simpulan yang dapat dijadikan kriteria permasalahan yang diangkat oleh peneliti.
(22)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Setelah melakukan analisis data terhadap percakapan tertulis dalam situs permainan Ameba Pigg berdasarkan teori Sack, Schegloff, dan Jefferson, maka penulis telah sampai pada kesimpulan. Dan hasil kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pola alih tutur yang terdapat pada percakapan tertulis situs permainan
Ameba pigg, pada partisipan dua orang Dyadic pada umumnya
berpola seperti urutan A-B-A-B. Sedangkan dalam percakapan dengan partisipan lebih dari dua orang, Triadic (tiga orang) atau multi-parties (lebih dari tiga orang) formula pola alih tutur tidak berdasarkan Schegloff (dalam purwoko, 2008, hlm.59) A-B-A-B lagi. Bisa jadi pola urutannya A-B-(C-A-D-B...,dll) seperti pada percakapan partisipan tiga orang dalam percakapan tertulis ameba pigg, sebagai berikut: K-H-(J-K)-H-J, J-H-J-H-(K)-J-K-H-K-J, H-(J)-H-J-(H)-H-K, H-(J)-H-J-(H)-H-K, (J)-J-V-(J)-J-V-J-V. Sedangkan partisipan lebih dari tiga orang Multi-parties, sebagai berikut: J-H-J-H-(J-B-K-J-B-H-K)-J, J-(B)-J-(J)-H-J-H-J-H-J-K-H. Pola alih tutur ini menjadi bervariasi ketika parisipan lebih dari dua orang dan formula dalam tanda kurung tersebut menunjukan bahwa dalam percakapan ada sub topik disebabkan karena lapse (jeda).
2. Pola pasangan ujar terdekat yang terdapat pada percakapan tertulis situs permainan Ameba Pigg, beberapa ada yang sesuai dengan kemungkinan ujaran tanggapan menurut Richard dan Schmidt bahwa salam-salam, tanya-jawab, pujian-penolakan atau penerimaan, pernyataan- tanggapan dan kadang Adjancency pairs (pasangan ujar terdekat) dalam percakapan tidak selalu ditaati secara teoritis. Dalam
(23)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
arti aksi bertanya tidak selalu diikuti aksi menjawab. Bahkan sebenarnya, daftar itu masih bisa diperpanjang sampai jumlah aksi yang relatif banyak tergantung dari kreativitas pemakai bahasa yang bersangkutan
3. TRP (Transition Relevance Place) pendistribusian pembicaraan dalam percakapan tertulis situs permainan Ameba Pigg, dilakukan dengan cara seperti berikut ini:
1) pemegang giliran memberikan giliran pada peserta yang menginterupsi.
2) giliran bicara berlangsung singkat karena tidak bisa mengetik terlalu panjang.
3) adakalanya perserta berbicara secara bersamaan (aizuchi, koneksi, tidak bisa mengetik terlalu panjang, tanda diatas avatar) menyebabkan overlaps (tumpang tindih).
4) banyak terjadi gaps dan lapse koneksi atau melakukan hal yang lain meskipun avatar berada di tempat.
5) Memberikan giliran tanpa diminta dengan melihat simbol di atas avatar yang sedang mengetik.
6) Memilih penutur berikutnya secara langsung dengan menyebutkan nama atau mendekati avatar lawan dan secara
tidak langsung dilihat dari ‘konteks’ kalimat percakapan. 7) Mengambil alih giliran bicara secara pribadi tanpa diminta,
untuk menunjukan bahwa dirinya memperhatikan dengan Aizuchi.
Jadi, pola alih tutur dalam Ameba Pigg mempunyai karakteristik dimana kaidah alih tutur yang dalam kehidupan nyata tidak dapat dilanggar tapi disana dapat ditoleransi. Seperti hal yang terjadi berikut ini; (1) saat jeda, karena koneksi dan pengguna melakukan aktifitas lain; (2) apabila partisipan lebih dari dua orang, maka akan ada sub topik topik dalam topik; (3) partisipan yang menginterupsi diberikan giliran bicara dan atau hanya
(24)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diabaikan; dan (4) overlaps (tumpang tindih) percakapan. Keempat hal tersebut dianggap tidak menjadi permasalahan dalam percakapan bagi pembicara karena lawan bicara bisa memahami (mentolerir) apabila ujaran (tanggapan atau pernyataan) pembicara tidak ada yang merespon atau telat merespon. Karena bagi pengguna (partisipan) mengetahui bahwa percakapan dalam Ameba Pigg adalah komunikasi vitual yang dimana para penggunanya mengaburkan identitas aslinya sehingga menyebabkan pengguna merasa jauh lebih bebas dan leluasa dari kaidah sebab dalam menyampaikan pendapatnya (berbicara/ berinteraksi) tidak seperti di dunia nyata yang harus mematuhi kaidah karena apabila tidak ditaati akan berdampak buruk terhadap hubungan sosial.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian, telah dikemukakan pada kesimpulan penelitian di atas, serta berdasarkan kajian teoritis yng mendasari penelitian ini, memberikan implikasi sebagai berikut:
1. Situs permainan Ameba Pigg dapat menjadi salah satu alternatif media pembelajaran yang berbasis online, yang digunakan untuk mengimprovisasi bahasa Jepang dengan native speaker ataupun pembelajar bahasa Jepang lainnya. Pola alih tutur yang ada dalam permainan ini bebas dan beberapa kaidah-kaidah alih tutur tidak dipenuhi seperti, intrupsi, gaps dan overlaps. Tetapi, para pengguna menoleransi adanya hal itu dan percakapan bisa berjalan dengan langsung. Para pembelajar bahasa jepang tidak usah takut untuk berkomunikasi dalam permainan Ameba Pigg karena pelangaran itu bisa ditolelir.
2. Penulis masih menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna sehingga penelitian lebih lanjut perlu dilakukan. Penelitian lebih lanjut bisa dilakukan terkait alih tutur pada percakapan antara pembelajar bahasa Jepang dan native speaker di dunia nyata atau pun,
(25)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengenai efektifitas situs permainan Ameba Pigg dari berbagai segi terkait dengan pembelajaran bahasa Jepang.
C. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, telah dikemukakan pada kesimpulan penelitian di atas, serta berdasarkan kajian teoritis yang mendasari penelitian ini, dikemukakan beberapa rekomendasi:
1. Untuk pembelajar bahasa Jepang situs permainan Ameba Pigg bisa membantu dalam improvisasi bahasa Jepang dalam suatu konteks seperti simulasi sebelum percakapan di rill, pembelajarpun bisa mendapatkan informasi yang berkaitan dengan Jepang dari native
speaker yang diajak bicara pun bisa menjalin hubungan pertemanan.
2. Dengan penelitian ini, diharapkan dapat menambah wawasan mengenai alih tutur dan bagaimana caranya bisa masuk dalam percakapan.
3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memeberikan alternatif penunjang untuk penelitian lainnya, khususnya mengenai alih tutur dan pasangan ujar terdekat (adjacency pairs).
4. penelitian ini, diharapkan banyak karya-karya sejenis yang dianalisis menggunakan metodologi serupa.
5. Diharapkan dengan penelitian mengenai alih tutur dalam situs permainan Ameba Pigg, dapat menginspirasi mahasiswa-mahasiswa UPI khususnya FPBS untuk membuat karya tulis yang bermanfaat bagi masyarakat.
(26)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, dkk. (2005). Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.
Arikunto, Suharsimi. (1996). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktis. Jakarta : Rineka Cipta.
A.R., Syamsuddin. (1992). Studi wacana: Teori analisis pengajaran. Bandung: Mimbar Pendidikan Bahasa dan Seni FPBS IKIP Bandung. Baskara, Rana H. (2012). Internet: Kebutuhan dasar manusia. [online].
Tersedia di:
http://teknologi.kompasiana.com/internet/2012/01/07/internet-kebutuhan-dasar-manusia-428170.html. Diakses 12 Januari 2015.
Chaer, A. & Agustina, L. (2004). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Dardjowidjojo, Soenjono. (2010). Psikolinguistik: Pengantar pemahaman
bahasa manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Djajasudarma, Fatimah. (1994). Wacana: Pemahaman dan hubungan antar
unsur. Bandung: Eresko.
Dhroe. (2009). Komunikasi virtual. [online]. Terjadi di:
https://komunitasvirtual.wordpress.com/. Diakses 12 Januari 2015. Fatimah, dkk. (2011). Analisis wacana. [online]. Tersedia di:
http://nurennew.blogspot.com/. Diakses 3 September 2014.
Horiguchi, Sumiko. (1997). Nihongo kyouiku to kaiwa bunseki. Tokyo: Kuroshio Shuppan.
Hornby,A.S. (1995). Oxford advanced learner dictionary of current english. Oxford: Oxford University Press.
Ismari. (1995). Tentang percakapan. Surabaya: Airlangga University Press. Kridalaksana, Harimurti. (2001). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia
(27)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kushartanti, dkk. (2005). Pesona Bahasa: Langkah awal memahami
linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Leech, Geoffrey. (1993). Prinsip-prinsip pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia.
Levinson, StephenC. (1983). Pragmatics. Great Britain: Cambridge University Press.
Nababan, S.U.S . (2000). Analisis wacana dan pengajaran bahasa. (Modul Pembelajaran Program Pasca Sarjana IKIP Jakarta). Jakarta: IKIP Jakarta.
Parera, J.D. (2004). Teori semantik. Jakarta: Erlangga.
Patimilima, Hamid. (2011). Metode penelitian kulaitatif. Bandung: Alfabeta. Pridham, Francesca. (2001). The language of conversation. New York:
Routledge.
Psathas, George. (1994). Conversation analysis: The study of
turn-in-interaction. Newbury Park: Sage Publications.
Purwoko, Herudjati. (2008). Discourse analysis: Kajian wacana bagi semua
orang. Jakarta: Indeks.
Rahardi, Kunjana. (2005). Pragmatik kesantunan imperatif bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Rani,dkk. (2006). Analisis wacana: Sebuah kajian bahasa dalam pemakaian. Malang: Bayumedia Publishing.
Sabat, Steven R. (1991). Turn-taking, turn-giving, and alzheimer’s disease:
A case study of conversation. Dalam The Georgetown Journal of
Language and Linguistics. Washington: Georgetown University Press. Samuel. (2011). Analisis fungsi hai dalam drama Yankee-kun to
megane-chan. Skripsi pada DSJ Universitas BINUS: tidak diterbitkan.
Saragih, Lersiana. (2012). Pragmatik dan pemahaman lintas budaya. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
(28)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Schiffrin, Deborah. (1994). Approaches discourse. Massachusetts: Blackwell Publihers.
Setiawan, Henry. (2012). Analisis wacana- wacana lisan pola alih tutur
percakapan. [online]. Tersedia di:
http://hendrysetiawan.blogspot.com/2012/12/analisis-wacana-wacana-lisan-pola-ahli.html. Diakses 28 September 2014.
Sumarlam. (2003). Teori dan praktik analisis wacana. Surakarta: Pustaka Cakra.
Sutedi, Dedi. (2011). Penelitian pendidikan bahasa Jepang. Bandung: UPI Press dan Humaniora.
Syamsuddin, A.R. (1992). Studi wacana. Bandung: Mimbar Pendidikan dan Seni IKIP.
Tanaka, Hiroko. (1999). Turn taking in Japanese conversation. Amsterdam: John Benjamins Publishing Company.
Tanaka, Lidia. (2006). Turn-taking in japanese television interviews: A
study on interviews. Cetakan Pertama. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tarigan, H.G. (1987). Pengajaran wacana. Bandung: Angkasa.
Thomas, Jenny. (1995). Meaning in interaction to pragmatics. London/ New york: Longman
Van Rees, M.A. (1992). The use of language in conversation: an
introduction to research in conversational analysis. Amsterdam:
SICSAT, Institut Voor Neerlandistiek (UVA)
Yule, George. (1996). Pragmatics. Oxford: Oxford University Press.
Yuliawati, Susi. (2009). Mekanisme giliran bicara (Turn-taking mechanism)
dan budaya komunitas tutur. Dalam Seminar Dies Natalis Fakultas
(1)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
arti aksi bertanya tidak selalu diikuti aksi menjawab. Bahkan sebenarnya, daftar itu masih bisa diperpanjang sampai jumlah aksi yang relatif banyak tergantung dari kreativitas pemakai bahasa yang bersangkutan
3. TRP (Transition Relevance Place) pendistribusian pembicaraan dalam percakapan tertulis situs permainan Ameba Pigg, dilakukan dengan cara seperti berikut ini:
1) pemegang giliran memberikan giliran pada peserta yang menginterupsi.
2) giliran bicara berlangsung singkat karena tidak bisa mengetik terlalu panjang.
3) adakalanya perserta berbicara secara bersamaan (aizuchi, koneksi, tidak bisa mengetik terlalu panjang, tanda diatas avatar) menyebabkan overlaps (tumpang tindih).
4) banyak terjadi gaps dan lapse koneksi atau melakukan hal yang lain meskipun avatar berada di tempat.
5) Memberikan giliran tanpa diminta dengan melihat simbol di atas avatar yang sedang mengetik.
6) Memilih penutur berikutnya secara langsung dengan menyebutkan nama atau mendekati avatar lawan dan secara
tidak langsung dilihat dari ‘konteks’ kalimat percakapan. 7) Mengambil alih giliran bicara secara pribadi tanpa diminta,
untuk menunjukan bahwa dirinya memperhatikan dengan Aizuchi.
Jadi, pola alih tutur dalam Ameba Pigg mempunyai karakteristik dimana kaidah alih tutur yang dalam kehidupan nyata tidak dapat dilanggar tapi disana dapat ditoleransi. Seperti hal yang terjadi berikut ini; (1) saat jeda, karena koneksi dan pengguna melakukan aktifitas lain; (2) apabila partisipan lebih dari dua orang, maka akan ada sub topik topik dalam topik; (3) partisipan yang menginterupsi diberikan giliran bicara dan atau hanya
(2)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diabaikan; dan (4) overlaps (tumpang tindih) percakapan. Keempat hal tersebut dianggap tidak menjadi permasalahan dalam percakapan bagi pembicara karena lawan bicara bisa memahami (mentolerir) apabila ujaran (tanggapan atau pernyataan) pembicara tidak ada yang merespon atau telat merespon. Karena bagi pengguna (partisipan) mengetahui bahwa percakapan dalam Ameba Pigg adalah komunikasi vitual yang dimana para penggunanya mengaburkan identitas aslinya sehingga menyebabkan pengguna merasa jauh lebih bebas dan leluasa dari kaidah sebab dalam menyampaikan pendapatnya (berbicara/ berinteraksi) tidak seperti di dunia nyata yang harus mematuhi kaidah karena apabila tidak ditaati akan berdampak buruk terhadap hubungan sosial.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian, telah dikemukakan pada kesimpulan penelitian di atas, serta berdasarkan kajian teoritis yng mendasari penelitian ini, memberikan implikasi sebagai berikut:
1. Situs permainan Ameba Pigg dapat menjadi salah satu alternatif media pembelajaran yang berbasis online, yang digunakan untuk mengimprovisasi bahasa Jepang dengan native speaker ataupun pembelajar bahasa Jepang lainnya. Pola alih tutur yang ada dalam permainan ini bebas dan beberapa kaidah-kaidah alih tutur tidak dipenuhi seperti, intrupsi, gaps dan overlaps. Tetapi, para pengguna menoleransi adanya hal itu dan percakapan bisa berjalan dengan langsung. Para pembelajar bahasa jepang tidak usah takut untuk berkomunikasi dalam permainan Ameba Pigg karena pelangaran itu bisa ditolelir.
2. Penulis masih menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna sehingga penelitian lebih lanjut perlu dilakukan. Penelitian lebih lanjut bisa dilakukan terkait alih tutur pada percakapan antara pembelajar bahasa Jepang dan native speaker di dunia nyata atau pun,
(3)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengenai efektifitas situs permainan Ameba Pigg dari berbagai segi terkait dengan pembelajaran bahasa Jepang.
C. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, telah dikemukakan pada kesimpulan penelitian di atas, serta berdasarkan kajian teoritis yang mendasari penelitian ini, dikemukakan beberapa rekomendasi:
1. Untuk pembelajar bahasa Jepang situs permainan Ameba Pigg bisa membantu dalam improvisasi bahasa Jepang dalam suatu konteks seperti simulasi sebelum percakapan di rill, pembelajarpun bisa mendapatkan informasi yang berkaitan dengan Jepang dari native
speaker yang diajak bicara pun bisa menjalin hubungan pertemanan.
2. Dengan penelitian ini, diharapkan dapat menambah wawasan mengenai alih tutur dan bagaimana caranya bisa masuk dalam percakapan.
3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memeberikan alternatif penunjang untuk penelitian lainnya, khususnya mengenai alih tutur dan pasangan ujar terdekat (adjacency pairs).
4. penelitian ini, diharapkan banyak karya-karya sejenis yang dianalisis menggunakan metodologi serupa.
5. Diharapkan dengan penelitian mengenai alih tutur dalam situs permainan Ameba Pigg, dapat menginspirasi mahasiswa-mahasiswa UPI khususnya FPBS untuk membuat karya tulis yang bermanfaat bagi masyarakat.
(4)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Alwi, dkk. (2005). Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.
Arikunto, Suharsimi. (1996). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktis. Jakarta : Rineka Cipta.
A.R., Syamsuddin. (1992). Studi wacana: Teori analisis pengajaran. Bandung: Mimbar Pendidikan Bahasa dan Seni FPBS IKIP Bandung. Baskara, Rana H. (2012). Internet: Kebutuhan dasar manusia. [online].
Tersedia di:
http://teknologi.kompasiana.com/internet/2012/01/07/internet-kebutuhan-dasar-manusia-428170.html. Diakses 12 Januari 2015.
Chaer, A. & Agustina, L. (2004). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Dardjowidjojo, Soenjono. (2010). Psikolinguistik: Pengantar pemahaman
bahasa manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Djajasudarma, Fatimah. (1994). Wacana: Pemahaman dan hubungan antar
unsur. Bandung: Eresko.
Dhroe. (2009). Komunikasi virtual. [online]. Terjadi di:
https://komunitasvirtual.wordpress.com/. Diakses 12 Januari 2015. Fatimah, dkk. (2011). Analisis wacana. [online]. Tersedia di:
http://nurennew.blogspot.com/. Diakses 3 September 2014.
Horiguchi, Sumiko. (1997). Nihongo kyouiku to kaiwa bunseki. Tokyo: Kuroshio Shuppan.
Hornby,A.S. (1995). Oxford advanced learner dictionary of current english. Oxford: Oxford University Press.
Ismari. (1995). Tentang percakapan. Surabaya: Airlangga University Press. Kridalaksana, Harimurti. (2001). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia
(5)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kushartanti, dkk. (2005). Pesona Bahasa: Langkah awal memahami
linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Leech, Geoffrey. (1993). Prinsip-prinsip pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia.
Levinson, StephenC. (1983). Pragmatics. Great Britain: Cambridge University Press.
Nababan, S.U.S . (2000). Analisis wacana dan pengajaran bahasa. (Modul Pembelajaran Program Pasca Sarjana IKIP Jakarta). Jakarta: IKIP Jakarta.
Parera, J.D. (2004). Teori semantik. Jakarta: Erlangga.
Patimilima, Hamid. (2011). Metode penelitian kulaitatif. Bandung: Alfabeta. Pridham, Francesca. (2001). The language of conversation. New York:
Routledge.
Psathas, George. (1994). Conversation analysis: The study of
turn-in-interaction. Newbury Park: Sage Publications.
Purwoko, Herudjati. (2008). Discourse analysis: Kajian wacana bagi semua
orang. Jakarta: Indeks.
Rahardi, Kunjana. (2005). Pragmatik kesantunan imperatif bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Rani,dkk. (2006). Analisis wacana: Sebuah kajian bahasa dalam pemakaian. Malang: Bayumedia Publishing.
Sabat, Steven R. (1991). Turn-taking, turn-giving, and alzheimer’s disease:
A case study of conversation. Dalam The Georgetown Journal of
Language and Linguistics. Washington: Georgetown University Press. Samuel. (2011). Analisis fungsi hai dalam drama Yankee-kun to
megane-chan. Skripsi pada DSJ Universitas BINUS: tidak diterbitkan.
Saragih, Lersiana. (2012). Pragmatik dan pemahaman lintas budaya. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
(6)
Hani Isnaeni Hanafiah, 2015
Analisis pola alih tutur dalam percakapan tertulis situs permainan ameba pigg
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Schiffrin, Deborah. (1994). Approaches discourse. Massachusetts: Blackwell Publihers.
Setiawan, Henry. (2012). Analisis wacana- wacana lisan pola alih tutur
percakapan. [online]. Tersedia di:
http://hendrysetiawan.blogspot.com/2012/12/analisis-wacana-wacana-lisan-pola-ahli.html. Diakses 28 September 2014.
Sumarlam. (2003). Teori dan praktik analisis wacana. Surakarta: Pustaka Cakra.
Sutedi, Dedi. (2011). Penelitian pendidikan bahasa Jepang. Bandung: UPI Press dan Humaniora.
Syamsuddin, A.R. (1992). Studi wacana. Bandung: Mimbar Pendidikan dan Seni IKIP.
Tanaka, Hiroko. (1999). Turn taking in Japanese conversation. Amsterdam: John Benjamins Publishing Company.
Tanaka, Lidia. (2006). Turn-taking in japanese television interviews: A
study on interviews. Cetakan Pertama. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tarigan, H.G. (1987). Pengajaran wacana. Bandung: Angkasa.
Thomas, Jenny. (1995). Meaning in interaction to pragmatics. London/ New york: Longman
Van Rees, M.A. (1992). The use of language in conversation: an
introduction to research in conversational analysis. Amsterdam:
SICSAT, Institut Voor Neerlandistiek (UVA)
Yule, George. (1996). Pragmatics. Oxford: Oxford University Press.
Yuliawati, Susi. (2009). Mekanisme giliran bicara (Turn-taking mechanism)
dan budaya komunitas tutur. Dalam Seminar Dies Natalis Fakultas