PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN EKONOMI MATERI KETENAGAKERJAAN DAN PEMBENTUKAN HARGA PASAR Peningkatan Kualitas Pembelajaran Ekonmi Materi Ketenagakerjaan Dan Pembentukan Harga Pasar Melalui Metode Tutor Sebaya (Siswa Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 8 S

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN EKONOMI MATERI
KETENAGAKERJAAN DAN PEMBENTUKAN HARGA PASAR
MELALUI METODE TUTOR SEBAYA
(SISWA KELAS VIII A SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2011/2012)
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Diajukan Oleh :
LIANA FIRMANDANI
A 210 080 073

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN EKONOMI MATERI
KETENAGAKERJAAN DAN PEMBENTUKAN HARGA PASAR
MELALUI METODE TUTOR SEBAYA
(SISWA KELAS VIII A SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2011/2012)

Liana Firmandani, A 210080073, Jurusan Pendidikan Akuntansi, Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2012
Prof. Dr. Harsono, SU. Staf Pengajar Program Studi Akuntansi
Dr. Sabar Narimo, MM., M.Pd. Staf Pengajar Studi Akuntansi
ABSTRAK
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah dengan penerapan metode
pembelajaran Tutor Sebaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran ekonomi
materi ketanegakerjaan dan pembentukan harga pasar pada siswa kelas VIII A
SMP Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini
menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas. Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, teknik
evaluasi/tes, dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dengan model
interaktif yang terdiri 3 kegiatan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penarikan
kesimpulan. Prosedur dalam Penelitian ini terdapat empat tahap yaitu perencana,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
penerapan metode Tutor Sebaya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
ekonomi khususnya pada keaktifan dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian

menunjukan bahwa sebelum tindakan diperoleh rata-rata tingkat keaktifan sebesar
26,66% dan hasil belajar ekonomi yang mencapai KKM 38, 89 %. Pada siklus I
tingkat keaktifan siswa meningkat menjadi 57,78 % dan hasil belajar siswa yang
mencapai KKM sebanyak 66,67 %. Pada siklus II tingkat rata-rata keaktifan siswa
meningkat menjadi 80 % dan hasil belajar siswa yang mencapai KKM sebanyak
83,33 %.
Kata Kunci : Metode Pembelajaran Tutor Sebaya, Keaktifan, Hasil Belajar.

1

PENDAHULUAN
Pendidikan di era gobalisasi ini berkembang sangat pesat, dengan adanya
ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi
setiap manusia karena dengan adanya pendidikan seseorang dapat memperoleh
berbagai pengetahuan, pengalaman dan keterampilan. Dalam arti yang luas
pendidikan memegang peranan yang sangat strategis bagi setiap masyarakat dan
kebudayaan. Bahkan kualitas suatu bangsa dapat diukur dari sejauh mana
pendidikan diberlakukan.
Pendidikan Nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia yang
baik. Sumberdaya manusia yang berkualitas akan mampu mengenbangkan potensi

yang dimiliki untuk memajukan bangsa dan negara, salah satunya adalah
memajukan dan mengembangkan SDM yang tangguh dan dapat diandalkan
diantaranya adalah melalui pendidikan yang baik yang diberikan melalui
pendidikan formal disekolah maupun nonformal dilingkungan masyarakat.
Keberhasilan proses pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari
proses belajar di sekolah, sebab sekolah merupakan salah satu pelaksana
pendidikan yang dominan dalam keseluruhan organisasi pendidikan disamping
keluarga dan masyarakat. Dalam pembelajaran sekolah pada dasarnya merupakan
proses kegitan belajar mengajar, yaitu adanya interaksi atau hubungan timbal
balik antara guru dengan peserta didik dalam situasi pendidikan.
Pada umumnya masyarakat menilai keberhasilan proses belajar di sekolah
dengan melihat prestasi belajar siswa. Apabila prestasi belajar baik maka dapat
dikatakan proses belajar mengajarnya telah berhasil. Sebaliknya apabila prestasi
belajarnya buruk atau tidak memuaskan maka dapat dikatakan proses belajar
mengajarnya belum berhasil. Siswa dalam belajar tentunya berbeda antara siswa
yang satu dengan siswa yang lain. Hal ini dikarenakan antara siswa yang satu
dengan siswa yang lain merupakan individu yang berbeda. Ada siswa yang
memiliki kemampuan belajar dengan cepat, namun ada pula siswa yang tidak
memiliki kemampuan belajar dengan cepat. Perbedaan dalam hal kemampuan


2

belajar dapat mempengaruhi prstasi belajar siswa, namun hal ini tidak mutlak
karena kemampuan belajar siswa.
Agar proses pembelajaran kelas dapat dikatakan berhasil, maka seorang
guru dalam menyikapi permasalahan tersebut harus mempunyai suatu tindakan
yang dapat merangsang siswa dapat berfikir aktif selain itu seorang guru harus
mempunyai kreativitas dalam memilih metode pembelajaran. Ketepatan dalam
memilih metode pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar
siswa.
Salah satu tindakan yang dapat dilakukan yaitu dengan penerapan metode
pembelajaran yang tepat untuk mengatasi permasalahan di atas. Metode
pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dan meningkatkan hasil belajar
adalah metode pembelajaran Tutor Sebaya. Dengan metode pembelajatan ini
siswa lebih aktif didalam kelas. Metode Tutor Sebaya adalah metode yang
disampaikan oleh temannya sendiri. Dengan menggunakan metode pembelajaran
ini siswa akan lebih cepat dalam memahami pelajaran, dan siswa juga lebih aktif
dalam mengikuti pembelajaran.
METODE PENELITIAN
A. Prosedur Penelitian

Menurut Arikunto (2007: 74), penelitian tindakan kelas terdiri atas
empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus secara berulang. Empat
kegiatan dalam siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi.
Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah
sebagai berikut:
1. Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan ini peneliti mengumpulkan informasi
tentang hal yang menjadi focus penelitian. Peneliti bersama guru mata
pelajaran

merancang

program

pembelajaran dan menyusun soal.

3

pembelajaran


meliputi

rencana

2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini tindakan dilaksanakan oleh peneliti dan guru
sebagai mitra kolaborasi berdasarkan perencanaan yang telah dibuat
sebelumnya.
3. Observasi Tindakan
Tahap

ini

dilakukan

bersamaan

dengan


pelaksanaan

pengamatan. Dalam tahap ini peneliti mengamati dan mencatat semua
hal yang terjadi selama tindakan berlangsung.
4. Refleksi Terhadap Tindakan
Refleksi dimaksud untuk mengkaji apa yang telah terjadi dan
apa yang telah dihasilkan selama tindakan berlangsung. Hasil refleksi
ini bertujuan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya yang akan
ditempuh untuk memperbaiki rencana tindakan untuk mencapai tujuan.
Langkah-langkah penelitian dapat diilustrasikan dalam siklus
sebagai berikut:

Permasalahan
belum Selesai

Perencanaan

Pelaksanaan
Tindakan I


Refleksi I

Observasi Monitoring
Pengumpulan Data

Perencanaan II

Pelaksanaan
Tindakan II

Observasi Monitoring
Pengumpulan Data

Refleksi II
Apabila
Pelaksanaan
Belum Selesai

Gambar 3.1 Siklus Prosedur Penelitian


4

Dilanjutkan Ke Siklus
Berikutnya

B. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengumpulkan
data adalah observasi atau pengamatan langsung, wawancara, evaluasi atau
tes, dokumentasi.
C. Validitas Data
Uji validitas data dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
keabsahan data. Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan
triangulasi teknik.menurut Sugiyono (2010: 372), triangulasi teknik
merupakan metode yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
D. Teknis Analisis Data
Analisi data yang digunakan peneliti adalah yang dikemukakan oleh
Miles dan Huberman (Susilo, 2009: 101). Dalam penelitian dimulai sejak
awal sampai berakhirnya pengumpulan data yang menggunakan teknis
analisis kualitatif yang salah satu modelnya adalah teknis analisis anteraktif

yang terdiri dari tiga komponen yaitu:
1. Pengumpulan data, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dilokasi
penelitian melalui observasi, wawancara, teknik evaluasi atau tes dan
dokumentasi.
2. Reduksi data, yaitu proses seleksi, pemfokusan, pengabsahan,
transformasi data kasar yang ada di lapangan langsung dan diteruskan
pada waktu pengumpulan data.
3. Penarikan kesimpulan, yaitu dalam pengumpulan data peneliti harus
mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung di
lapangan dengan menyusun pola-pola pengarahan sebab-akibat.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu:
1. Daftar nama siswa
2. Lembar pengamatan terhadap guru dan siswa.
3. Lembar soal tes.
F. Indikator Pencapaian

5

Indikator pencapaian dalam penelitian ini adalah peningkatan

keaktifan dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran ekonomi pada
siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah 8 Surakarta tahun ajaran
2011/2012.
Tabel 3.1 Indikator Pencapaian Keaktifan belajar siswa
PRA SIKLUS

AKHIR SIKLUS

28,8%

80%

Tabel 3.2 Indikator Pencapaian Hasil belajar siswa
PRA SIKLUS

AKHIR SIKLUS

38,89%

80%

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tahap awal peneliti melakukan observasi pra siklus pada kelas VIII A
SMP Muhammadiyah 8 Surakarta dengan metode konvensional. Hasil data
keaktifan dan data hasil belajar siswa sebelum tindakan siklus I dapat dilihat
dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.1 Data Keaktifan Siswa Kelas VIII A Sebelum Tindakan
No

Keaktifan

1
S2
3
4
5

Aktif belajar sesuai aturan metode
Aktif berani bertanya
Aktif berdiskusi kelompok
Aktif mengemukakan pendapat
Tidak mengganggu suasana belajar

Banyaknya
(Persentase)
0 Siswa (0 %)
10 Siswa (55,55 %)
0 Siswa (0 %)
3 Siswa (16,66 %)
11 Siswa (61,11 %)

Rata – rata keaktifan dari semua
indikator keaktifan

Sumber: Hasil observasi tanggal 16 April 2012

6

26,66 %

Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A Sebelum Tindakan
Indikator keberhasilan 65 %

Kriteria

Jumlah siswa

Persentase

Tuntas

7 Siswa

38,89 %

Tidak Tuntas

11 Siswa

61,11 %

Jumlah

18 Siswa

100 %

Sumber : Hasil Observasi tanggal 16 April 2012
Pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II dilaksanakan sesuai dengan
skenario pembelajaran dengan metode tutor sebaya seperti dalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.3 Skenario Pembelajaran Siklus I dan siklus II
A Kegiatan Awal
Kegiatan Guru
 Salam pembuka
 Presensi
 Menjelaskan tujuan pembelajaran
 Menjelaskan metode pembelajaran
yang akan digunakan
B Kegiatan Inti
Kegiatan Guru

Kegiatan Siswa
 Menjawab salam
 Mendengarkan
memperhatikan
 Mendengarkan
memperhatian

Waktu
(Menit)
10
dan
dan

Kegiatan Siswa

 Membagi kelompok menjadi 3  Melaksanakan
kelompok dengan anggota tiap
pembagian kelompok
kelompok 6 orang dan memilih
dan menempatkan diri
siswa yang nilai prestasinya bagus
sesuai kelompok
untuk dijadikan tutor pada masingmasing-masing
masing kelompok
 Membagikan
materi
printout  Masing-masing ketua
kepada masing-masing ketua
kelompok (tutor)
kelompok (tutor)
menerima materi
printout
 Meminta masing- masing tutor  Masing- masing tutor
tiap kelompok menjelaskan materi
tiap kelompok
dan berdiskusi pada anggota
menjelaskan materi
kelompoknya dan mengamati
pada anggota
kegiatan diskusi masing-masing
kelompoknya dan
kelompok
berdiskusi
 Memandu dalam pengembalian  Mendengarkan dan

7

Waktu
(Menit)
55

kesimpulan dan menanyakan
bertanya
kesulitan yang dihadapi siswa
serta memberikan pengembangan3.
konsep
C Kegiatan Penutup
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
 Melakukan refleksi terhadap
 Mengerjakan evaluasi
kegiatan yang sudah dilaksanakan
tes pilihan ganda
dalam bentuk evaluasi tes pilihan
ganda secara individu untuk
mengetahui nilai perkembangan
 Memberikan motivasi akhir
 Mendengarkan dan
pertemuan
memperhatikan

Waktu
(Menit)
15

Pada siklus I keaktifan dan hasil belajar siswa kelas VIII A
menunjukkan adanya perubahan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dalam
tabel di bawah ini:
Tabel 4.4 Data keaktifan siswa kelas VIII A siklus I metode pembelajaran
Tutor Sebaya

No

Banyaknya (Persentase) Keaktifan
Siklus I

Indikator Keaktifan

Pertemuan I
1

Aktif belajar sesuai aturan
metode

12 Siswa 66,66%

2
3
4
5

Pertemuan II
12 Siswa 66,66%

Aktif berani bertanya
13 Siswa 72,22% 11 Siswa 61,11%
Aktif berdiskusi kelompok
9 Siswa 50%
10 Siswa 55,55%
Aktif mengemukakan pendapat
5 Siswa 27,77%
7 Siswa 38,88%
Tidak mengganggu suasana
12 Siswa 66,66% 13 Siswa 72,22%
belajar
Rata-rata keaktifan tiap pertemuan
56,67%
58,89%
Rata-rata keaktifan siklus I
57,78%
Sumber: Hasil observasi siklus I tanggal 23 dan 30 April 2012

8

Tabel 4.5 Data hasil belajar siswa kelas VIII A siklus I metode pembelajaran
Tutor Sebaya
Indikator keberhasilan 80%

Kriteria

Jumlah siswa

Persentase

Tuntas

12 Siswa

66,67 %

Tidak Tuntas

6 Siswa

33,33 %

Jumlah

18 Siswa

100 %

Sumber: Hasil observasi penilaian siklus I tanggal 23 dan 30 April 2012
Pada siklus II keaktifan dan hasil belajar siswa kelas VIII A sudah
menunjukkan peningkatan yang cukup bagus. Hal ini dapat dilihat dari tabel
berikut ini:
Tabel 4.6 Data Keaktifan Siswa Kelas VIII A Siklus II Metode
Pembelajaran Tutor Sebaya

No

Indikator Keaktifan

Banyaknya (Persentase) Keaktifan
Siklus II
Pertemuan I
Pertemuan II

1

Aktif belajar sesuai aturan
16 Siswa (88,88%) 17 Siswa (94,44%)
metode
2
Aktif berani bertanya
15 Siswa (83,33%) 17 Siswa (94,44%)
3
Aktif berdiskusi kelompok
12 Siswa (66,66%) 17 Siswa (94,44%)
4
Aktif mengemukakan pendapat
8 Siswa (44,44%) 10 Siswa (55,55%)
5
Tidak mengganggu suasana
15 Siswa (83,33%) 17 Siswa (94,44%)
belajar
Rata-rata keaktifan tiap pertemuan
73,33%
86,67%
Rata-rata keaktifan siklus I
80%
Sumber: Hasil observasi siklus II tanggal 7 dan 14 Mei 2012
Tabel 4.7 Data Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A Siklus II Metode
pembelajaran Tutor Sebaya
Indikator keberhasilan 80%

Kriteria

Jumlah siswa

Persentase

15 Siswa

83,33 %

Tuntas

9

Tidak Tuntas

3 Siswa

16,67 %

Jumlah

18 Siswa

100 %

Sumber: Hasil observasi penilaian siklus II tanggal 7 dan 14 Mei 2012
Pembahasan
Secara umum suasana kelas dalam pembelajaran dengan menggunakan
metode pembelajaran tutor sebayapada pra siklus sampai akhir siklus II
menunjukkan peningkatan keaktifan dan hasil belajar yang cukup baik. Hal ini
dapat dilihat dari hasil rekapitulasi tiap-tiap siklus di atas, dari pra siklus
persentase keaktifan siswa 26,66% dan nilai rata-rata siswa 60,27 dengan siswa
yang belum mencapai KKM 11 siswa persentase 61,11%, siklus I persentase
keaktifan siswa meningkat menjadi 57,78% dan nilai rata-rata siswa meningkat
70,36 dengan siswa yang belum mencapai nilai KKM mengalami penurunan
menjadi 6 siswa persentase 33,33%, dan siklus II persentase keaktifan siswa
meningkat menjadi 80% dan nilai rata-rata siswa meningkat 80,16 dengan siswa
yang belum mencapai nilai KKM mengalami penurunan menjadi 3 siswa
persentase 16,67%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode tutr sebaya
dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan
pendapat Suyuti (2011) yang menyatakan bahwa “partisipasi siswa dalam
pembelajaran penerapan metode tutor sebaya dalamkelompok-kelompok kecil
memerlukan peran aktif dari para siswa sebagai subyek ajar bukan sebagi obyek
ajar, dengan demikian proses pembelajaran akan berlangsung efektif dan
bermakna. Kondisi ini pada akhirnya akan meningkatkan pemahaman peserta
didik yang bermakna meningkatkan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, setelah dievaluasi dan
dianalisis dapat disimpulkan bahwa:
Penerapan metode tutor sebaya dalam pembelajaran ekonomi materi
ketenagakerjaan dan pembentukan harga pasar dapat meningkatkan keaktifan
dan hasil belajar siswa secara berarti, hal ini ditunjukkan dari peningkatan
keaktifan siswa dan pencapaian nilai rata-rata ulangan harian siswa serta

10

jumlah siswa yang mencapaibatas ketuntasan yaitu 65. Peningkatan tersebut
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 5.1 Data Keaktifan Siswa Kelas VIII A Sebelum Tindakan dan Setelah
Tindakan Siklus I dan Siklus II
No
1
2
3

Siklus
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II

Persentase
26,66%
57,78%
80%

Peningkatan
31,12%
22,22%

Tabel 5.2 Data Persentase Jumlah Hasil Belajar yang Mencapai KKM 6,5 Kelas
VIII A Sebelum Tindakan dan Setelah Tindakan Siklus I dan Siklus II
No
1
2
3

Siklus
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II

Jumlah Siswa
yang Tuntas
7
12
15

Persentase

Peningkatan

38,89%
66,67%
83,33%

27,78%
16,66%

Dengan demikian metode tutor sebaya dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran ekonomi pada siswa kelas VIII A yang
dapat dilihat dari hasil keaktifan dan hasil belajar ekonomi materi
ketenagakerjaan dan pembentukan harga pasar.

11

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Kelvin Selfert. 2007. Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan.
Jakarta: IRCISOD.
Purwanto, Ngalim. 2009. Evaluasi Hasil belajar. Yogyakarta. Pustaka Belajar.
Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sallis, Edward. 2006. Total Quality Management In Education (Alih Bahasa
Ahmad Ali Riyadi). Jogjakarta: IRCiSoD.
Sam dkk. 2011. Makalah Kualitas Pendidikan. http://pendidikan. blogspot.com.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Susilo, Herawati dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Sarana
Keprofesionalan Guru dan Calon Guru. Malang: Bayumedia.
Susilo, Joko. 2006. Gaya Belajar Menjadi Makin Pintar. Yogyakarta: Pinus Book
Publisher.
Sutamin. 2007. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A SMP 2 Kudus
Melalui Implementasi Metode Pembelajaran dengan Tutor Sebaya
pada Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Datar Tahun Ajaran
2006/20007.http//Sawali.info/2007/12/29/diskusi-kelompokterbimbing-tutor-sebaya/[diakses9/05/2012].
Zamroni. 2007. Meningkatkan Mutu Sekolah. Jakarta: PSAP Muhammadiyah.

12